EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION. INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION. INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA"

Transkripsi

1 EFEKTIVITAS IKLAN DENGAN ANALISIS AIDA (ATTENTION. INTEREST, DESIRE DAN ACTION) STUDI PADA PENGGUNA SEPEDA MOTOR MEREK YAMAHA DI KOTA SINGARAJA Ida Ayu Pradnya Maha Dewi Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) total nilai iklan sepeda motor merek Yamaha, dan (2) efektivitas iklan sepeda motor merek Yamaha. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang berjumlah 130 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Singaraja.Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) total nilai iklan sepeda motor merek Yamaha berdasarkan dimensi action 2.550, dimensi interest 2.463, dimensi desire dan dimensi action (2) Efektivitas iklan sepeda motor merek Yamaha berada pada kategori istimewa dengan nilai masing-masing dimensi,yaitu dimensi attention 85%, dimensi interest 82%, dimensi desire 82% dan dimensi action 83%. Kata Kunci : Analisis AIDA, Efektivitas Iklan Abstract This research is aimed to (1) total advertising value brand motorcycles Yamaha, and (2) advertising effectiveness brand motorcycles Yamaha. The type of this research is descriptive qualitative. The source of the data in this study are primary data. The primary data obtained by distributing questionnaires to the respondents, amounting to 130 people. The research was conducted in Singaraja. The data were collected by questionnaire and then that has been used was descriptive analysis. The results showed that dimensional action 2.55, dimensional interest 2.463, dimensional desire and dimensional action (2) Advertising effectiveness Yamaha brand motorcycles that are in a special category with the value of each dimension, the dimension of attention 85%, 82% interest dimension, the dimension of desire 82% and 83% action dimension. Keyword: AIDA Analysis, Advertising Effectiveness 1

2 PENDAHULUAN Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang berperan penting dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu tampil menarik dan persuasif. Iklan merupakan alat promosi yang sangat efisien karena mempunyai daya bujuk (persuasif) yang kuat. Iklan yang efisien akan berhubungan dengan penghematan biaya yang dikeluarkan dalam pasang iklan. Sehingga keberhasilan dalam memilih dan menentukan media iklan yang efisien ini akan bisa membantu tercapainya iklan yang tepat sasaran dengan biaya lebih rendah dari biasanya. Iklan bertujuan untuk meraih pencapaian perspektif positif. Iklan merupakan sumber informasi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Iklan tidak hanya sebagai media penyadaran konsumen tentang suatu produk, tetapi mendorong konsumen untuk membeli. Tujuan akhir dari sebuah iklan bagi sebuah perusahaan adalah untuk mempengaruhi sikap, persepsi dalam perilaku konsumen sehingga konsumen berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan yaitu membeli dan menggunakan produknya (Jefkins, 2007). Menurut Kotler (2005) keberadaan iklan sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari demi sebuah produk yang ditawarkan agar mendapat perhatian dalam kehidupan masyarakat. Representasi iklan produk yang ditampilkan dalam berbagai ruang dan media baik media cetak maupun elektronik, sebagian dari penanda verbal maupun nonverbal tidak memiliki hubungan antara produk barang atau jasa yang dipasarkan. Interpretasi iklan lewat berbagai media tersebut cenderung membangun realitasnya dalam membangun nilai guna suatu produk. Nilai yang ditampilkan agar memperoleh respon yang kuat dari konsumen. Oleh karena itu, pihak pembuat iklan harus memperhatikan isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan iklan agar pesan yang disampaikan dalam iklan sampai pada konsumen dan mudah diingat, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam hal dorongan kebutuhan, keinginan, motivasi dan pengaruh lingkungan sekitar. Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi saran untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan Iklan merupakan salah satu media yang paling umum bagi perusahaan dalam melakukan komunikasi persuasif (daya bujuk) pada sasaran pembeli dan masyarakat. Menurut Kotler (2005: 277) Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik orang. Menurut Krisyantono (2008:174) iklan adalah bentuk komunikasi nonpersonal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media. Dan menurut Jefkins, (2007:15). Iklan sebagai salah satu sarana pemasaran produk barang atau jasa harus mampu tampil menarik dan persuasif. Berdasarkan pengertian iklan yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual dan memberikan layanan serta gagasan atau ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Dari sisi konsumen, iklan sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia informasi tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk (Durianto, 2003). Sebaik apapun kualitas suatu produk jika tidak diimbangi melalui informasi yang tepat tentang kehadiran dan pengetahuan terhadap produk tersebut di pasar, maka minim peluang bagi produk tersebut untuk dapat dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen. Dengan demikian, perusahaan harus 2

3 mampu mengelola media komunikasi pemasaran yang efektif dan efisien. Menurut Durianto (2003), iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek. Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi saran untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan dan konsumen, dan sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi pesaing. Aktivitas periklanan dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan yang berbedabeda tergantung kondisi perusahaan dan persaingan pasar. Secara umun tujuan periklanan mengacu pada keputusan perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penentuan posisi pasar, dan marketing mix. Menurut Kotler (2005: 277) tujuan periklanan yang berkaitan dengan sasarannya dapat digolongkan sebagai berikut. (1) Iklan untuk memberi informasi (Informative) kepada khalayak tentang seluk beluk suatu produk. Biasanya, iklan seperti ini dilakukan secara besar-besaran tahap awal peluncuran sebuah produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Dalam hal ini, kebutuhan suatu produk yang sebelumnya tersembunyi atau masih berupa persepsi yang dapat diperjelas lewat iklan. Pada umumnya iklan jenis Informative ini digunakan pada merk yang memiliki siklus kehidupan pada tahap perkenalan (Introduction Stage). Secara spesifik, tujuan iklan Informative berguna untuk berbagai hal berikut ini : (a) membentuk pasar suatu produk baru. (b) mengusulkan suatu kegunaan baru suatu produk. (c) memberitahukan pasar tentang perubahan harga. (d) menjelaskan penggunaan suatu produk. (e) menjelaskan pelayanan yang tersedia. (f) mengoreksi kesan yang ada. (g) Mengurangi kecemasan pembeli. (h) membangun citra perusahaan. (2) Periklanan untuk membujuk (persuasive) dilakukan pada tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif produk tertentu. Dalam hal ini, perusahaan melakukan persuasi secara tidak langsung dengan memberi informasi kelebihan produk yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Iklan jenis ini biasanya digunakan untuk merk yang siklus kehidupannya pada taraf pertumbuhan (Grow Stage).Adapun kegunaan iklan jenis ini secara spesifik adalah sebagai berikut. (a) membentuk preferensi merk. (b) mendorong alih merk (brand swiching). (c) mengubah persepsi pembeli tantang atribut produk. (d) membujuk pembeli untuk membeli sesegera mungkin. (e) Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjual. (3) Periklanan yang mengingatkan digunakan untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan ini sangat penting untuk produk yang sudah mapan. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan penguat yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan tindakan pembelian yang benar. Umumnya iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merk. Iklan jenis ini berguna untuk (a) mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan dikemudian hari. (b) mengingatkan pembeli dimana mereka bisa membeli produk yang bersangkutan. (c) membuat pembeli tetap ingat produk yang bersangkutan, meski tidak sedang musim. (d) mempertahankan kesadaran puncak (top of mind). Menurut Martoyo (2002:4) menyatakan bahwa efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan saran atau peralatan yang digunakan, disertai dengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya (Kurniawan, 2005). Mengetahui efektivitas sebuah iklan merupakan sesuatu yang sangat penting, sebab untuk menghindari kesalahan yang membawa konsekuensi kerugian finansial yang besar atau jika dari pengukuran efektifitas diketahui bahwa iklan tersebut tidak berhasil membujuk 3

4 segmen konsumen yang ditargetkan, maka metode lain dapat segera dipertimbangkan. Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya (Kurniawan, 2005). Menurut Martoyo (2002:4) menyatakan bahwa efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan saran atau peralatan yang digunakan, disertai dengan kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Berdasarkan pengertian efektivitas yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber-sumber yang ada dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya. Mengetahui efektivitas sebuah iklan merupakan sesuatu yang sangat penting, sebab untuk menghindari kesalahan yang membawa konsekuensi kerugian finansial yang besar atau jika dari pengukuran efektifitas diketahui bahwa iklan tersebut tidak berhasil membujuk segmen konsumen yang ditargetkan, maka metode lain dapat segera dipertimbangkan. Menurut Durianto (2003) terdapat empat metode penilaian efektivitas iklan yaitu metode EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) bertujuan untuk mengetahui dampak komunikasi iklan tersebut terhadap konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Metode DRM (Direct Rating Method) disebut juga metode penentuan peringkat langsung yang digunakan untuk menguji naskah iklan. Metode CRI (Customer Response Index) adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui respon konsumen pada suat periode waktu tertentu kampanye iklan suatu merk, dalam bentuk prosentase respon konsumen dalam kuesioner. Metode AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensial. Dari keempat metode pengukuran efektivitas iklan, maka dalam penelitian ini digunakan metode AIDA untuk mengukur efektivitas iklan. Ada cara yang dipergunakan untuk menilai apakah iklan tersebut efektif atau tidak, menurut Durianto (2003) terdapat empat metode penilaian efektivitas iklan yaitu metode EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) bertujuan untuk mengetahui dampak komunikasi iklan tersebut terhadap konsumen dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Metode DRM (Direct Rating Method) disebut juga metode penentuan peringkat langsung yang digunakan untuk menguji naskah iklan. Metode CRI (Customer Response Index) adalah alat analisis yang digunakan untuk mengetahui respon konsumen pada suat periode waktu tertentu kampanye iklan suatu merk, dalam bentuk prosentase respon konsumen dalam kuesioner. Metode AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensial. Dari keempat metode pengukuran efektivitas iklan, maka dalam penelitian ini digunakan metode AIDA untuk mengukur efektivitas iklan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia tahun 2012 sampai 2014 terlihat bahwa penjualan Yamaha mengalami fluktuasi. Penjualan sepeda motor tahun 2012 merk Honda sebesar , Yamaha sebesar , Suzuki sebesar , Kawasaki sebesar 9.256, dan Tvs sebesar 573. Penjualan sepeda motor tahun 2013 merk Honda tahun 2013 sebesar , Yamaha sebesar , Suzuki sebesar , Kawasaki sebesar dan Tvs sebesar 510. Penjualan sepeda motor tahun 2014 merk Honda sebesar , Yamaha sebesar , Suzuki sebesar , Kawasaki sebesar dan Tvs sebesar 550. Jika dilihat dari segi iklan Yamaha merupakan iklan yang bagus, tetapi kenapa penjulaan Yamaha mengalami fluktuasi sedangkan penjualan Honda meningkat, apakah penggunaan iklan efektif atau tidak untuk Yamaha sehingga meyebabkan penjualan Yamaha fluktuasi. 4

5 Dari permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti Efektivitas Iklan dengan Analisis AIDA (attention, interest, desire dan action) Studi pada Pengguna Sepeda Motor Yamaha. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. (1) Berapakah total nilai iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari analisis AIDA pada masyarakat pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja? (2) Bagaimanakah efektivitas iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari analisis AIDA pada masyarakat pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja? Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut. (1) total nilai iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari analisis AIDA pada masyarakat pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja (2) efektivitas iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari analisis AIDA pada masyarakat pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan wawasan baru bagi dunia pemasaran dan bisa memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan analisis AIDA. Dan manfaat praktis nya adalah (1) bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai tahapan analisis AIDA. (2) bagi lembaga Undiksha, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbnagan bacaan ilmiah guna melengkapi kepustakaan Undiksha. (3) bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk meningkatkan strategi dalam periklanan sepeda motor Yamaha. METODE Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Data yang dicari dalam penelitian ini yaitu data mengenai efektivitas iklan dengan analisis AIDA (attention, interest, desire dan action) pada pengguna sepeda motor merek Yamaha di Singaraja. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang efektivitas iklan dengan model AIDA pada pengguna sepeda motor Yamaha di Singaraja. Definisi operasional variabel menurut Kotler (2005:277) iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Menurut Paulus (2011) model AIDA dipakai untuk melihat efek secara hierarki dari promosi produk terhadap pangsa pasar potensia. Suatu produk pertama-tama tidak dikenal, lalu promosi bekerja agar pasar potensial yang dimaksud memberi perhatian (attention). Setelah itu diharapkan tertarik (interest) pada produk lalu mempunyai sikap berhasrat (desire) untuk memiliki. Terakhir tahapan tindakan membeli (action) yang menjadi sasaran utama dalam promosi tadi. Dimensi efektivitas iklan ada empat, pertama attention yaitu menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan, attention terdiri dari tiga indikator (1) pesan yang disampaikan dalam iklan (2) frekuensi penayangan iklan (3) visualisasi iklan. Kedua interest yaitu untuk meningkatkan ketertarikan konsumen. Biasanya dengan menjelaskan manfaat atau keuntungan dari produk tersebut, interest terdiri dari tiga indikator (1) efektivitas media yang digunakan (2) persepsi konsumen mengenai produk setelah iklan ditampilkan (3) kejelasan pesan. Ketiga desire yaitu untuk meyakinkan konsumen agar mereka ingin memiliki produk atau jasa yang ditawarkan, sesuai dengan kebutuhan mereka, desire terdiri dari tiga indikator (1) perolehan informasi dari iklan (2) minat konsumen atas iklan (3) kepercayaan konsumen akan produk. Keempat action yaitu mengarahkan konsumen agar mengambil aksi dalam keputusan pembelian, action terdiri dari tiga indikator (1) keyakinan unuk membeli produk (2) kecenderungan akan melakukan pembelian (3) kesesuaian produk berdasarkan iklan. Penelitian ini dilakukan di Singaraja pada pengguna sepeda motor Yamaha. Data yang digunakan dalam penelitian ini 5

6 berdasarkan sumbernya adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah hasil jawaban responden yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu akan dilakukan uji instrumen penelitian yaitu (1) Arikunto (2009) menyatakan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat dikethaui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan data yang valid dan reliabel.. (2) Menurut Arikunto (2009), Reliabiltas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan menjelaskan datadata yang diperoleh melalui kuesioner efektivitas iklan dengan analsiis AIDA (attention, interest, desire dan action). Dalam pengisian jawaban kuesioner, jawaban sangat setuju akan menunjukkan nilai 5, jawaban setuju akan menunjukkan nilai 4, jawaban Cukup Setuju akan menunjukkan nilai 3, jawaban Tidak Setuju akan menunjukkan nilai 3, dan jawaban Sangat Tidak Setuju akan menunjukkan nilai 1. Data yang diperoleh tersebut selanjutnya dianalisis dengan menghitung total jawaban secara manual. Menurut Paulus (2011), jika jawabanjawaban yang diperoleh memiliki rata-rata nilai 0-20% berarti efektivitas iklan berada pada kriteria Buruk, 21-40% berada pada kriteria Menengah, 41-60% berada pada kriteria Rata-rata, 61-80% berada pada kriteria Baik dan % berada pada kriteria Istimewa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna sepeda motor Yamaha di Kota Singaraja. Karena jumlah populasi tidak bisa dihitung jumlah yang pasti, maka menurut Widiyanto (2005) dasar prngambilan sampel yang digunakan adalah: Keterangan: n = banyak sampel yang diperlukan z = tingkat keyakinan moe = margin of error Dengan tingkat keyakinan sebesar 95% atau Z = 1,96 dan tingkat kesalahan maksimal sampel yang masih bisa ditoleransi atau moe sebesar 10% maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai perikut. n = 96,04 n = 96 (dibulatkan) Berdasarkan perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebnayk 100 orang yang dilakukan dengan teknik non probability sampling yaitu dengan sampling incidental. Menurut Sugiyono (2009: 66) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya Sugiyono (2009: 67) menyatakan bahwa sampling incidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Untuk melakukan analisis data maka data yang diperoleh diringkas dan dibandingkan dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam kuesioner. Perhitungan atas kuesioner dilaksanakan dengan menggunakan analisis AIDA. Menurut Paulus (2011) metode analisis AIDA menggunakan rumus sebagai berikut. X = X 100% Keterangan : X1 = Nilai pada tahap attention X2 = Nilai pada tahap interest 6

7 X3 = nilai pada tahap desire X4 = nilai pada tahap action Xn = nilai pada maisng-masing tahap hierarki AIDA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian mengenai total nilai iklan sepeda motor Yamaha yang ditinjau dari model analisis AIDA pada pengguna sepeda motor Yamaha di kota Singaraja dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Total nilai iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA pada pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja Total Nilai Penuh No Dimensi Total Nilai Harapan (Xn) 1 Attention Interest Desire Action Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa total nilai iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA pada pengguna sepeda motor Yamaha di kota Singaraja dapat dilihat dari empat dimensi model analisis AIDA yaitu (1) dimensi attention memiliki total nilai sebesar 2.550, (2) dimensi interest memiliki total nilai sebesar 2.463, (3) dimensi desire memiliki total nilai dan (4) dimensi action memiliki total nilai sebesar Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa total nilai penuh harapan pada dimensi attention, interest dan action sebesar yang diperoleh dari Xn = 5 x 6 x 100 = Total nilai penuh harapan pada tahap Xn adalah nilai jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5, dikalikan dengan 6 butir pertanyaan dari masing-masing tahap model AIDA, lalu dikalikan jumlah respoden seluruhnya, yaitu sebanyak 100 orang. Sedangkan total nilai penuh harapan pada dimensi desire sebesar yang diperoleh dari Xn = 5 x 4 x 100 = Total nilai penuh pada tahap Xn adalah nilai jawaban kuesioner tertinggi yaitu 5, dikalikan dengan 4 butir pertanyaan dari tahap model AIDA, lalu dikalikan jumlah respoden seluruhnya, yaitu sebanyak 100 orang. Berikut ini adalah hasil perhitungan yang dibagi dalam 4 tahap sebagai berikut, 1. Tahap Attention X1= Persentase pada tahap attention, menunjukkan bahwa 85%, responden sudah memperhatikan (attention) iklan sepeda motor merk Yamaha. 2. Tahap Interest X2= Persentase pada tahap interest, menunjukkan bahwa 82% responden menyatakan tertarik atau berminat ( interest) terhadap iklan sepeda motor merk Yamaha. 3. Tahap Desire X3= Persentase pada tahap desire, menunjukkan bahwa 82% responden menyatakan berkeinginan (desire) untuk menggunakan sepeda motor merk Yamaha. 4. Tahap Action X4= Persentase pada tahap action, menunjukkan bahwa 83% responden telah benar-benar menggunakan (action) sepeda motor merk Yamaha. 7

8 Tabel 2. Efektivitas iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA pada pengguna sepeda motor merek Yamaha di kota Singaraja No Dimensi Total Nilai Total Nilai Penuh Harapan (Xn) Efektivitas (%) Kategori 1 Attention Istimewa 2 Interest Istimewa 3 Desire Istimewa 4 Action Istimewa Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa efektivitas iklan sepeda motor Yamaha ditinjau dari model analisis AIDA pada pengguna sepeda motor Yamaha di kota Singaraja, dimensi seluruhnya berada pada kategori istimewa. Dimensi attention memiliki nilai efektivitas 85% yang berada pada rentang %, dimensi interest memiliki nilai efektivitas 82% yang berada pada rentang %, dimensi desire memiliki nilai efektivitas 82% yang berada pada rentang % dan dimensi action memiliki nilai efektivitas 83% yang berada pada rentang %. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa total nilai dengan analisis AIDA (Attention, interest, desire dan action) pada pengguna sepeda motor Yamaha berada pada kategori istimewa. Dari hasil penelitian mengenai total nilai pengguna Yamaha di kota Singaraja, dimensi attention memiliki total nilai Menurut Husein dimensi attention bisa diartikan sebagai tahap iklan yang ditayangkan harus dapat menarik perhatian khalayak sasarannya. Besarnya total nilai tersebut menunjukkan bahwa pengguna Yamaha dapat memahami pesan iklan yang disampaikan melalui visualisasi iklan yang menarik sehingga dapat menarik perhatian masyarakat menggunakan sepeda motor merk Yamaha. Hasil penelitian mengenai total nilai pengguna Yamaha di kota Singaraja, dimensi interest memiliki total nilai Menurut Husein dimensi interest adalah saat dimana pembeli sudah mulai ada keinginan untuk melakukan pembelian. Besarnya total nilai tersebut menunjukkan bahwa pengguna Yamaha dapat mengetahui informasi secara luas tentang sepeda motor merk Yamaha melalui iklan sehingga menumbuhkan minat untuk menggunakan sepeda motor merk Yamaha. Berdasarkan penelitian mengenai total nilai pengguna Yamaha di kota Singaraja, dimensi desire memiliki total nilai Menurut Husein dimensi desire bisa diartikan tahap iklan dapat menggerakkan keinginan khalayak untuk memiliki dan menikmati produk tersebut. Besarnya total nilai tersebut menunjukkan bahwa iklan merk sepeda motor Yamaha yang ditayangkan dapat menimbulkan ketertarikan atau motivasi masyarakat untuk memiliki sepeda motor merk Yamaha. Dari hasil penelitian mengenai total nilai pengguna yamaha di kota singaraja, dimensi action memiliki total nilai Menurut Husein dimensi action pada tahap ini hendaknya calon pembeli sudah dapat mengambil keputusan. Besarnya total nilai tersebut menunjukkan bahwa masyarakats melakukan pembelian sepeda motor merk Yamaha setelah adanya iklan dan produk sepeda motor Yamaha yang dibeli sesuai dengan iklan yang ditayangkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas iklan dengan analisis AIDA (Attention, interest, desire dan action) studi pada iklan pengguna sepeda motor Yamaha pada masing-masing dimensi berada pada kategori istimewa, dengan nilai efektivitas 8

9 masing-masing dimensi yaitu attention sebesar 85 %, interest sebesar 82%, desire sebesar 82% dan action sebesar 83%. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan paulus (2011) bahwa jika nilai efektivitas mencapai % dikategorikan istimewa. Hal ini mencerminkan bahwa iklan secara istimewa mampu menarik masyarakat untuk menggunakan sepeda motor merk Yamaha. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan uraian yang telah dibuat, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut. (1) Total nilai iklan sepeda motor pada pengguna sepeda motor merek Yamaha dimensi attention sebesar 2.550, interest 2.463, desire dan action (2) Efektivitas iklan sepeda motor merek Yamaha berada pada kategori istimewa dengan nilai masingmasing dimensi,yaitu dimensi attention 85%, dimensi interest 82%, dimensi desire 82% dan dimensi action 83%. SARAN Berdasarkan simpulan tersebut, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. (1) Bagi Yamaha, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi dan pertimbangan dalam pembuatan iklan selanjutnya. (2) Bagi kepentingan ilmiah dan peneliti lainnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi bagi para peneliti selanjutnya sebagai bahan untuk mendalami objek yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Arifin Pengaruh Periklanan Terhadap Keputuan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar. Skripsi. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin. Makassar. Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Brightayati Efektivitas Iklan dengan Menggunakan Analisis AIDA Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Terhadap Iklan Pond s Flawless White Di Indomaret Karanganyar). Skripsi. Durianto Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Husein, Umar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Jefkins, Frank Periklanan. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta. Kriyantono Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Pustaka Utama Grafity Kurniawan, Agung Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembahaman Martoyo, S Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 2, BFFE. Yogyakarta. Paulus, Lilik Kristianto Psikologi Pemasaran. Jakarta : PT. BUKU SERU. Pedoman Penulisan Skripsi Dan Tugas Akhir Program Sarjana Dan Diploma 3 Universitas Pendidikan Ganesha Siregar, Syofian Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Stanton, William J Prinsip Pemasaran. Jakarta. PT: Gelora Aksara Pratama Sudjono, Anas Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Tjiptono, Fandy Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI. Wijaya, Tomy Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta: Graha Ilmu. 9

10 Widyatama, R Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat

BAB I PENDAHULUAN. ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami perubahan yang sangat drastis dengan ditandai semakin ketatnya persaingan. Persaingan diantara bank-bank sangat tinggi, beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan semakin ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan lama tanpa didukung oleh bauran komunikasi pemasaran semisal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya mengenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar

Lebih terperinci

Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo)

Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo) Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Siodarjo (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Iklan Retail Giant Sun City Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.I Pendahuluan Ramainya persaingan jasa pendidikan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini sangat kompetitif dan berusaha untuk menjadi Perguruan Tinggi yang terbaik, khususnya Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi dalam upaya memperkenalkan produk kepada konsumen. Situasi pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini diantaranya yang dilakukan oleh Isnaini, (2008) dan Rahayu, (2012) yang dijelaskan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ( Survei Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo ) Annisa Izzati annisa.izzaty03@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai beberapa kebutuhan pokok, yaitu : sandang, pangan, dan papan, tapi sekarang di zaman yang telah berkembang jauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi kualitas produk, promosi, harga, maupun pelayanan yang diberikan. Dengan banyaknya bermunculan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA SPORT DI CV. MURSIL MUARO SIJUNJUNG DENGAN KEPERCAYAAN MEREK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Beta Mirna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun perkembangan dan peningkatan disegala sektor industri semakin meningkat. Salah satunya adalah industri sepeda motor di Indonesia tumbuh secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. keseluruhan sistem pemasaran. sebelum dan sesudah kegiatan itu berjalan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Volume Penjualan a. Penjualan Menurut Assuari (2004:5) penjualan adalah sebagai kegiatan manusia yang mengarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Saat ini perkembangan ekonomi dunia ditandai dengan proses globalisasi menuju ke arah pasar bebas. Persaingan bisnis dalam pasar bebas akan menjadi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam. perusahaan dalam mengelolanya, seperti bidang pemasaran, produksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak Perusahaan yang maju dan berkembang berusaha untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide bagi pemasaran produknya. Tujuan dari kegiatan perusahaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan pembelian konsumen menjadi faktor yang penting dalam penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika rangsangan konsumen dalam

Lebih terperinci

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta Pengaruh Citra Merek (Oktavia Wulansari) 1 PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DI CALZONE EXPRESS CABANG KLITREN Penulis 1 Penulis 2 : Oktavia Wulansari : Andian Ari Anggraeni,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu iklan

III. METODE PENELITIAN. menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu iklan 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai bertambahnya jenis media periklanan. Keanekaragaman jenis media periklanan dimulai dari

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Kotler dan Amstrong (2009:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen 2..1 Defenisi perilaku konsumen Ada beberapa definisi dari perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, di antaranya: The American Assosiation dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang berkualitas, menentukan harga

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya teknologi dan berkembang pesatnya dunia bisnis di Indonesia, yang secara tidak langsung memberikan

Lebih terperinci

Modul Komunikasi Bisnis

Modul Komunikasi Bisnis BAB VI PESAN PERSUASIF BISNIS Tujuan Pembelajaran : 1. Menyajikan Pesan GoodNews dan BadNews dalam Bisnis 2. Mengetahui cara penulisan pesan persuasive yang efektif 3. Mampu mengimplementasikan kerangka

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan BAB II KERANGKA TEORI 2.1.Periklanan Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi pada berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi. Dan dari keadaan ini semua pihak terkena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek pada penelitian ini yaitu Iklan True View di YouTube, sedangkan subyek penelitian yaitu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Peneliti

Lebih terperinci

Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek

Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6532 Hubungan Iklan Le Minerale dengan Kesadaran Merek 1 Panji Pratama Lifianto, 2 Zulfebriges 1,2 Prodi Ilmu Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,

Daftar Pustaka. Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, 51 Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Jefkins, Frank, 1996 Periklanan, Edisi ke-tiga, Erlangga, Jakarta. Kasali, Rhenald, 1998,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen

I. PENDAHULUAN. memenangkan persaingan. Melihat banyaknya produk yang dihasilkan produsen I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar industri menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang memiliki kualitas dan desain yang baik agar dapat memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan ideal yang harus dicapai. Dalam usaha pencapaian ini perusahaan memiliki aktifitas pemasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDY PUSTAKA. Pasta Gigi Pepsodent di Kota Makasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDY PUSTAKA. Pasta Gigi Pepsodent di Kota Makasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk BAB II TINJAUAN TEORI DAN STUDY PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pertama adalah Adyatma Arifin (2012) dengan judul Pengaruh Periklanan Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kualitas Produk Kualitas produk adalah kesesuaian dengan persyaratan dan kecocokan untuk pemakaian atau sesuatu yang bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION Persepsi Konsumen Terhadap (Nur Faizal Adkha)1 PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION Penulis 1: Nur Faizal Adkha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer untuk menunjang segala aktifitas masyarakat di Kabupaten Karawang. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis dalam bidang dunia otomotif saat ini sangat berkembang pesat di Indonesia khususnya di Kabupaten Karawang. Alat transportasi pribadi saat menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi

Lebih terperinci

Strategi Promosi sebagai Dasar Peningkatan Respons Konsumen

Strategi Promosi sebagai Dasar Peningkatan Respons Konsumen Strategi Promosi sebagai Dasar Peningkatan Respons Konsumen Rusmini Staf Pengajar Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang Abstract: Promotion is an effort made in the area of information

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pesan Iklan Pesan iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran. Iklan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan televisi swasta. Televisi swasta tersebut bertujuan untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan televisi swasta. Televisi swasta tersebut bertujuan untuk mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertelevisian di Indonesia dewasa ini sangat maju, yang ditandai dengan pertumbuhan televisi swasta. Televisi swasta tersebut bertujuan untuk mencari keuntungan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga media komunikasi antar penduduk dunia juga semakin mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. sehingga media komunikasi antar penduduk dunia juga semakin mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan transformasi sistem informasi yang semakin canggih, sehingga media komunikasi antar penduduk dunia juga semakin mengikuti perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2664

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2664 ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.3, No.3 December 2016 Page 2664 EFEKTIVITAS IKLAN MEDIA SOSIAL MENGGUNAKAN EPIC AC NIELSEN PADA OPERATOR SELULER DI INDONESIA (THE EFFECTIVENESS OF SOCIAL

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap

Lebih terperinci

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP FAKTOR PSIKOLOGIS YANG BERDAMPAK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Angkatan 2011/2012 dan 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pasti menginginkan agar perusahaannya dapat meningkatkan penjualan dengan cara yang mudah dan biaya yang murah tentunya. Salah satu cara

Lebih terperinci

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MATIC HONDA VARIO Siti Muniah 1, Apriatni EP 2 & Sendhang Nurseto 3 muniahsiti@gmail.com Abstract CV. Cendana Motor Sukorejo

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menguji hipotesis dari

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verifikasi, tetapi berbeda dengan hipotesis ( Basri, 2008: 77). Teori juga disebut kerangka referensi atau skema

Lebih terperinci

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu elemen pokok yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan. Pemasaran berkaitan erat dengan bagaimana cara perusahaan dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT

PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG ABSTRACT PENGARUH DIMENSI EKUITAS MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA MEREK AZWA PERFUME DI KOTA PADANG Harpa Malia Yuna Septia 1, Syailendra Eka Saputra 2, Sumarni 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era teknologi seperti saat sekarang ini industri - industri berbagai produk/ jasa semakin gencar memasarkan produk melalui beriklan guna menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan berkembang, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya pasar hasil produksi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan.

BAB I PENDAHULUAN. agar perusahaan mampu bersaing dan dapat mempertahankan kelangsungan. dengan kebijakan promosi melalui periklanan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perubahan bidang ekonomi menuntut setiap perusahaan untuk dapat menerapkan kebijakan pemasaran yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH

KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S Oleh Titik Dwi Prastiti Berliana Universitas Muhammadiyah Purworejo titikprastiti@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji:

Lebih terperinci