PENYELESAIAN NUMERIK MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA UPWIND IRFAN NUR AFFANDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENYELESAIAN NUMERIK MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA UPWIND IRFAN NUR AFFANDI"

Transkripsi

1 PENYELESAIAN NUMERIK MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA UPWIND IRFAN NUR AFFANDI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 214

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penyelesaian Numerik Model Black-Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga Upwind adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 214 Irfan Nur Affandi NIM G54184

4 ABSTRAK IRFAN NUR AFFANDI. Penyelesaian Numerik Model Black-Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga Upwind. Dibimbing oleh DONNY CITRA LESMANA dan RUHIYAT. Produk derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset. Salah satu produk derivatif yang diperdagangkan dalam pasar keuangan adalah opsi. Opsi merupakan suatu kontrak antara dua pihak, yaitu pembeli dan penjual yang memberikan hak untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu dengan harga dan waktu yang ditentukan. Berdasarkan waktu eksekusinya, opsi dibagi menjadi opsi tipe Eropa dan opsi tipe Amerika. Model yang digunakan untuk menentukan harga opsi tipe Eropa adalah model Black-Scholes yang merupakan persamaan diferensial parsial dengan nilai awal dan syarat batasnya bergantung pada jenis opsinya. Model ini dapat diselesaikan secara numerik dengan menggunakan metode beda hingga. Pada karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan adalah metode implisit pada diskretisasi waktu dan metode beda hingga upwind pada diskretisasi ruang. Contoh numerik juga diberikan untuk menunjukkan kekonvergenan metode ini. Kata kunci: metode beda hingga, model Black-Scholes, opsi ABSTRACT IRFAN NUR AFFANDI. Numerical Solution of the Black-Scholes Model Using Upwind Finite Difference Methods. Supervised by DONNY CITRA LESMANA and RUHIYAT. Derivative product is a financial instrument in which the value was based on certain asset value which is called the underlying asset. One of derivative products traded in the financial market is called option, which is a contract between two parties, the buyer and the seller, in which the parties give a right to buy or sell the underlying asset by a certain price within a certain time frame. Based on the execution time, the time options are divided into two types, the European option and the American option. Models that are used to determine the European option price is called Black-Scholes model. The model is in the form of a partial differential equation with initial and boundary conditions depend on the type of options either call option or put option. This model can be solved numerically using the finite difference method. In this paper, we use implicit method for time stepping and an upwind finite difference method for spatial discretization. Numerical examples are also provided to show the convergence of this method. Key words: Black-Scholes model, finite difference method, option

5 PENYELESAIAN NUMERIK MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA UPWIND IRFAN NUR AFFANDI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 214

6

7

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah yang berjudul Penyelesaian Numerik Model Black-Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga Upwind berhasil diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1 ayah, ibu, serta seluruh keluarga yang telah memberikan doa, nasehat, dan kasih sayangnya, 2 Dr Donny Citra Lesmana, SSi MFinMath selaku Dosen Pembimbing I dan Ruhiyat, MSi selaku Dosen Pembimbing II yang telah sabar memberikan bimbingan, saran, dan kritik sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik, 3 Dr Berlian Setiawaty, MS selaku moderator dalam seminar dan Dosen Penguji yang telah banyak memberi sarannya, 4 seluruh dosen dan staf Departemen Matematika atas segala ilmu dan bantuan yang diberikan selama perkuliahan, 5 teman-teman Matematika angkatan 47 yang telah membantu dalam kegiatan belajar selama perkuliahan, 6 teman-teman Wisma Uganda (Ayub, Muhjidin, Adit, Nur Fatah, Trias, Danang) yang senantiasa menjadi tempat berbagi, 7 teman-teman OMDA Sragen yang telah menemani perjalanan penulis selama perkuliahan, 8 seluruh mahasiswa matematika Angkatan 46, 48, dan 49 Departemen Matematika IPB yang telah menemani perjalanan penulis selama perkuliahan. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, November 214 Irfan Nur Affandi

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Definisi, Jenis, dan Nilai Opsi 2 Barisan 5 Model Black-Scholes 6 Metode Beda Hingga 9 Metode Implisit dan Metode Beda Hingga Upwind 1 Tridiagonal Solver 12 HASIL DAN PEMBAHASAN 12 Menentukan Model Black-Scholes 13 Syarat Awal dan Syarat Batas 13 Diskretisasi 14 Simulasi Numerik 17 SIMPULAN DAN SARAN 26 Simpulan 26 Saran 27 DAFTAR PUSTAKA 27 LAMPIRAN 28 RIWAYAT HIDUP 31

10 DAFTAR TABEL 1 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi call tipe Eropa 19 2 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi put tipe Eropa 21 3 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi Butterfly 23 4 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi Cash or Nothing (CoN) 25 DAFTAR GAMBAR 1 Payoff untuk opsi call dengan = 4 pada = 3 2 Payoff untuk opsi put dengan = 4 pada = 3 3 Payoff untuk opsi butterfly dengan = 2, = 4, dan = Payoff untuk opsi cash or nothing dengan = 4 dan = 1 pada = 4 5 Harga dari opsi call tipe Eropa 17 6 Harga opsi call untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda 19 7 Harga opsi call dengan harga strike yang berbeda-beda 2 8 Harga dari opsi put tipe Eropa 2 9 Harga opsi put untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda 21 1 Harga opsi put dengan harga strike yang berbeda-beda Harga dari opsi Butterfly Harga opsi Butterfly untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda Harga opsi Butterfly dengan harga strike yang berbeda-beda Harga dari opsi Cash or Nothing (CoN) Harga opsi Cash or Nothing (CoN) untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda Harga opsi Cash or Nothing (CoN) dengan harga strike yang berbeda-beda 26 DAFTAR LAMPIRAN 1 Pembuktian persamaan (5) 28 2 Program Matlab 29

11 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sekarang ini minat seseorang terhadap suatu saham atau investasi dalam dunia keuangan semakin berkembang pesat, sehingga semakin banyak orang yang menggunakan produk derivatif. Produk derivatif merupakan instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset yang mendasarinya (underlying asset). Produk derivatif dapat digunakan untuk mengelola risiko dan spekulasi, serta meminimumkan kerugian yang disebabkan oleh fluktuasi harga dari underlying asset. Salah satu produk derivatif yang diperdagangkan dalam pasar keuangan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, yaitu pembeli dan penjual, yang memberikan hak untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu dengan harga yang telah ditentukan, pada atau sebelum waktu yang ditentukan. Harga di mana aset tersebut dapat dibeli atau dijual disebut dengan harga exercise atau harga strike, sedangkan waktu ketika kontrak berakhir dikenal sebagai expiration date atau waktu jatuh tempo. Pada dunia keuangan, opsi dibagi menjadi dua jenis, yaitu opsi call dan opsi put. Berdasarkan waktu penggunaannya, opsi dikelompokkan menjadi dua, yaitu opsi tipe Amerika (American option) dan opsi tipe Eropa (European option). Bursa perdagangan opsi saham yang paling besar di dunia untuk produk derivatif yaitu CBOE (Chicago Board Options Exchanges) yang mulai menjual opsi dari 16 saham, dan sekarang CBOE telah menjual opsi lebih dari 12 saham. Metode penentuan harga opsi secara umum dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode analitik dan metode numerik. Metode analitik merupakan suatu metode penentuan harga opsi yang menghasilkan nilai yang eksak, sedangkan metode numerik merupakan metode penentuan harga opsi yang menghasilkan nilai aproksimasi sehingga pada metode numerik mungkin akan terdapat error di dalamnya. Pada tahun 1973 dua orang ahli keuangan Fisher Black dan Myron Scholes berhasil mengembangkan model yang dikenal sebagai model Black-Scholes. Model Black-Scholes ini penggunaannya terbatas karena hanya dapat digunakan untuk menentukan harga opsi tipe Eropa saja, sedangkan model ini tidak berlaku untuk opsi tipe Amerika. Salah satu metode numerik yang digunakan untuk menentukan harga opsi adalah metode beda hingga. Metode beda hingga adalah suatu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan mengaproksimasi turunan-turunan persamaan tersebut menjadi sistem persamaan linear. Secara umum, metode beda hingga yang digunakan antara lain metode eksplisit, metode implisit, metode Crank-Nicholson, metode beda hingga upwind (upwind finite difference method), dan metode volume hingga (finite volume method). Metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan model Black-Scholes secara numerik dalam penelitian ini adalah metode implisit pada diskretisasi waktu dan metode beda hingga upwind pada diskretisasi ruang. Pada penelitian ini juga akan digunakan metode faktorisasi Crout untuk menyelesaikan matriks sistem yang berbentuk matriks tridiagonal. Software Matlab digunakan untuk komputasi numeriknya.

12 2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1 Menyelesaikan persamaan harga opsi Black-Scholes menggunakan metode implisit untuk diskretisasi waktu dan metode beda hingga upwind untuk diskretisasi ruang. 2 Mencari orde kekonvergenan pada metode beda hingga upwind. TINJAUAN PUSTAKA Definisi, Jenis, dan Nilai Opsi Definisi 1 (Opsi) Instrumen derivatif adalah kontrak yang nilainya ditentukan oleh satu atau lebih aset yang mendasari (underlying asset). Salah satu instrumen derivatif yang berpotensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak yang memberikan hak untuk membeli atau menjual suatu aset tertentu dengan harga yang telah ditentukan pada waktu yang telah ditentukan (Hull 29). Definisi 2 (Underlying Asset) Aset yang mendasari (underlying asset) adalah aset yang dijadikan sebagai objek atau dasar transaksi. Dalam perdagangan opsi terdapat beberapa underlying asset, antara lain saham (stock), valuta asing (foreign currency), berjangka (future), dan indeks (index). Dalam karya ilmiah ini, underlying asset yang digunakan adalah saham. Definisi 3 (Jenis Opsi) Menurut jenisnya opsi terbagi menjadi dua, yaitu opsi call dan opsi put. Opsi call adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk membeli suatu aset tertentu dengan jumlah tertentu pada harga dan jangka waktu tertentu. Opsi put adalah opsi yang memberikan hak kepada pemegang opsi untuk menjual suatu aset tertentu dengan jumlah tertentu pada harga dan jangka waktu tertentu. Hull (29) menyatakan bahwa strategi trading yang melibatkan dua atau lebih opsi yang sama jenisnya disebut spread. Salah satu strategi spread adalah butterfly spread. Butterfly spread adalah strategi yang melibatkan 3 buah opsi dengan harga strike yang berbeda-beda. Strategi ini melibatkan pembelian opsi call dengan harga strike, pembelian opsi call dengan harga strike yang lebih tinggi dan penjualan dua opsi call dengan harga strike yang merupakan nilai tengah dari dan. Strategi ini dipilih jika investor melihat bahwa harga saham tidak dapat diperkirakan arah kenaikan atau penurunannya. Payoff adalah imbalan yang diperoleh pada saat opsi jatuh tempo atau pada saat opsi dieksekusi. Payoff untuk opsi call, opsi put, opsi butterfly spread, dan opsi cash or nothing (CoN) pada waktu jatuh tempo adalah sebagai berikut:

13 Payoff Payoff 3 { ( ) all ( ) ( ) ( ) ( ) l ( ) dengan,,, menyatakan harga strike dari opsi, adalah harga saham, adalah fungsi Heaviside dan adalah konstanta. Fungsi Heaviside yang digunakan adalah: { Diagram payoff untuk opsi call, opsi put, opsi butterfly spread, dan opsi cash or nothing (CoN) digambarkan pada Gambar Harga Saham Gambar 1 Payoff untuk opsi call dengan = 4 pada = Harga Saham Gambar 2 Payoff untuk opsi put dengan = 4 pada =

14 Payoff Payoff Harga Saham Gambar 3 Payoff untuk opsi butterfly dengan = 2, = 4, dan = 6 pada Harga Saham Gambar 4 Payoff untuk opsi cash or nothing dengan = 4 dan = 1 pada = Menurut waktu eksekusinya opsi dibagi menjadi dua, yaitu opsi tipe Eropa dan opsi tipe Amerika. Opsi tipe Eropa adalah opsi yang hanya dapat dieksekusi pada saat kontrak jatuh tempo. Opsi tipe Amerika adalah opsi yang dapat dieksekusi kapan saja sebelum atau pada saat kontrak jatuh tempo. Definisi 4 (Nilai Opsi) Nilai opsi adalah besarnya biaya yang dikeluarkan oleh seorang investor untuk mendapatkan kontrak opsi dan pembayarannya dilakukan pada saat kontrak dibuat. Ada beberapa hal yang memengaruhi nilai opsi, yaitu: 1 Harga saham ( ) Harga saham memengaruhi harga opsi, harga saham memiliki hubungan yang searah dengan harga opsi call dan memiliki hubungan yang berlawanan dengan harga opsi put. 2 Harga strike ( ) Harga strike merupakan harga jual atau harga beli saham yang tercantum dalam kontrak opsi.

15 5 3 Waktu jatuh tempo ( ) Pada opsi tipe Amerika, dari kedua macam opsi call maupun opsi put menjadi lebih berharga jika waktu jatuh temponya semakin lama. Opsi tipe Eropa nilai terhadap opsi call maupun opsi put tidak terpengaruh dengan waktu jatuh tempo, hal ini berkenaan dengan waktu eksekusi hak. 4 Volatilitas ( ) Volatilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar harga berfluktuasi dalam suatu periode (Lo 23). Volatilitas atas underlying asset adalah suatu ukuran tingkat ketidakpastian mengenai pergerakan underlying asset tersebut di masa yang akan datang. Jika volatilitas semakin meningkat maka akan semakin meningkat juga peluang undelying asset untuk mengalami peningkatan atau penurunan terhadap suatu opsi. 5 Tingkat suku bunga bebas risiko ( ) 6 Dividen ( ) Dividen merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Ada beberapa istilah dasar yang berhubungan dengan harga saham ( ) dan harga strike ( ): 1 Opsi call Jika maka opsi call dikatakan dalam keadaan in the money. Pemegang opsi akan mengeksekusi opsi call, yaitu dengan menjual saham dengan harga yang lebih besar dari dan akan mendapatkan hasil sebesar. Jika, maka opsi call dikatakan dalam keadaan at the money. Jika, maka opsi call dikatakan dalam keadaan out of the money. 2 Opsi put Jika, maka opsi put dikatakan dalam keadaan out of the money. Jika, maka opsi put dikatakan dalam keadaan at the money. Jika, maka opsi call dikatakan dalam keadaan in the money. Barisan Definisi 5 (Barisan) Barisan bilangan real adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada himpunan bilangan asli dan memiliki range yang termuat di himpunan bilangan real. Misalkan adalah suatu barisan bilangan real dengan Barisan dapat dilambangkan ( ). * +. Misalkan * + adalah barisan bilangan real. Barisan * + dikatakan memiliki limit untuk menuju takhingga, jika ( ) sehingga Barisan * + mempunyai limit ditulis dengan lambang.

16 6 Definisi 6 (Barisan Konvergen) Jika barisan bilangan * + memiliki limit, maka barisan * + dikatakan konvergen ke. Model Black-Scholes Model Black-Scholes merupakan suatu model yang digunakan untuk menentukan nilai opsi yang telah banyak digunakan di dunia keuangan, model ini dikembangkan oleh Fischer Black dan Myron Scholes pada tahun Penggunaan model Black-Scholes terbatas karena model ini hanya dapat digunakan pada penentuan nilai opsi tipe Eropa yang dijalankan pada waktu jatuh tempo (expiration date), sedangkan model ini tidak berlaku untuk opsi tipe Amerika karena opsi tipe Amerika dapat dijalankan setiap saat sampai waktu jatuh tempo (expiration date). Ada beberapa asumsi untuk merumuskan nilai opsi yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes: 1 Sebaran harga saham adalah lognormal dan ragam dari return pada saham adalah konstan. 2 Tidak ada biaya transaksi dan pajak. 3 Tipe opsi yang digunakan adalah tipe opsi Eropa. 4 Tidak ada kemungkinan arbitrase. Arbitrase adalah tindakan membeli sekuritas yang berharga rendah di suatu pasar dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi di pasar yang berbeda sehingga memperoleh keuntungan tanpa risiko. 5 Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek diketahui dan nilainya konstan. 6 Perdagangan dari aset yang mendasari bersifat kontinu. 7 Penjualan pendek (short selling) diizinkan. Beberapa definisi atau istilah-istilah yang digunakan untuk memodelkan model Black-Scholes: Definisi 7 (Proses Stokastik) Proses stokastik * ( ) + adalah suatu himpunan dari peubah acak dengan himpunan indeks, dengan adalah waktu dan ( ) adalah suatu peubah acak (Niwiga 25). Definisi 8 (Gerak Brown) Proses stokastik * ( ) + disebut gerak Brown jika: 1 ( ), 2 Untuk peubah acak ( ) ( ) saling bebas, serta 3 Untuk ( ) menyebar normal dengan rataan dan ragam (Ross 27).

17 7 Definisi 9 (Proses Wiener) Proses Wiener adalah suatu proses stokastik * ( ) + yang memenuhi kondisi berikut: 1 ( ), 2 Untuk interval, ( ) ( ) menyebar normal ( ) dengan rataan dan ragam ( ), 3 Kenaikan ( ) ( ), ( ) ( ) ( ) ( ) dalam interval adalah saling bebas (Ermogenous 25). Proses Wiener umum untuk suatu peubah acak berikut: ( ) ( ) dapat dinyatakan sebagai dengan disebut komponen deterministik dan ( ) disebut komponen stokastik, serta ( ) adalah proses Wiener, sedangkan dan masing-masing menyatakan rataan dan simpangan baku dari (Hull 29). Definisi 1 (Proses Itô) Proses Itô adalah proses Wiener umum dengan dan menyatakan suatu fungsi dari peubah acak dan pada waktu. Proses Itô dapat dinyatakan sebagai berikut: (Hull 29). ( ) ( ( ) ) ( ( ) ) ( ) (1) Teorema 1 (Lemma Itô) Misalkan proses ( ) memenuhi persamaan (1) dan fungsi ( ) ( ( ) ) adalah kontinu, maka ( ) ( ( ) ) memenuhi persamaan berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ), (2) dan ( ) ( ) ( ), ( ( )). Dengan menyubstitusikan persamaan (1) ke persamaan (2) didapat: ( ) ( ( ) ( ) ( ) ) ( ) ( ). (3) Persamaan (3) merupakan Lemma Itô (Niwiga 25). Definisi 11 (Model Harga Saham) Harga saham yang berubah secara acak menurut waktu diasumsikan sebagai suatu proses stokastik. Selain itu diasumsikan tidak ada pembayaran dividen atas saham.

18 8 Misalkan ( ) adalah harga saham pada waktu. Mengingat proses Itô, perubahan ( ) akan memiliki nilai harapan drift rate. Parameter menyatakan tingkat rata-rata pertumbuhan harga saham dan ( ) disebut komponen deterministik. Karena harga saham juga dipengaruhi oleh faktor ketidakpastian maka komponen stokastiknya adalah ( ) ( ) dengan menyatakan volatilitas harga saham. Volatilitas harga saham mengindikasikan tingkat risiko dari harga saham. Dengan demikian model dari harga saham dapat dinyatakan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ). (4) Dengan persamaan (4) ini, dapat diterapkan Lemma Itô untuk suatu fungsi ( ), yaitu nilai opsi dengan harga saham pada waktu, sehingga diperoleh: ( ( ) ( ) ) ( ) ( ). (5) Bukti dapat dilihat pada Lampiran 1. Untuk menghilangkan proses Wiener dipilih sebuah portofolio yang diinvestasikan pada saham dan derivatif. Strategi yang dipilih adalah membeli satu opsi dan menjual. Misalkan adalah nilai portofolio yang dimaksud, maka. (6) Perubahan nilai portofolio pada selang waktu didefinisikan sebagai:. (7) Dengan menyubstitusikan persamaan (4) dan (5) ke persamaan (7) didapat: ( ). (8) Return dari investasi sebesar pada saham tak berisiko akan memiliki pertumbuhan sebesar dalam selang waktu, di mana adalah suku bunga bebas risiko. Agar tidak terdapat peluang arbitrase, nilai pertumbuhan ini harus sama dengan ruas kanan dari persamaan (8): ( ). (9) Dengan menyubstitusikan persamaan (6) ke persamaan (9) didapat: Persamaan (1) merupakan persamaan Black-Scholes.. (1)

19 9 Metode Beda Hingga Salah satu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial adalah metode beda hingga. Metode beda hingga adalah suatu metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial dengan mengaproksimasi turunan-turunannya, seperti turunan terhadap waktu dan turunan terhadap ruang. Pada umumnya, metode beda hingga digunakan untuk menyelesaikan secara numerik model Black-Scholes. Metode beda hingga yang digunakan antara lain metode eksplisit, metode implisit, metode Crank-Nicholson, metode beda hingga upwind (upwind finite difference method), dan metode volume hingga (finite volume method). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menerapkan metode beda hingga pada suatu permasalahan persamaan diferensial, yaitu sebagai berikut: 1 Diskretisasi Misalkan ( ) menyatakan nilai opsi maka model Black-Scholes ditulis: ( ) ( ) ( ) ( ). Bidang ( ) dipartisi menjadi mesh, dan panjang untuk subinterval di antara mesh adalah dan. Kemudian pada dibagi menjadi titik, yaitu. Titik-titik tersebut untuk mendiskretkan turunan terhadap waktu dengan dan. Misalkan dipartisi menjadi titik, yaitu. Titik-titik tersebut untuk mendiskretkan turunan terhadap harga saham, dengan dan. Dengan demikian, pada bidang ( ) terdapat ( ) ( ) mesh. Selanjutnya, nilai dari opsi pada waktu ketika harga saham dinyatakan oleh: ( ) dengan dan. 2 Aproksimasi Aproksimasi diperoleh dari ekspansi deret Taylor. Misalkan ekspansi deret Taylor untuk ( ) dan ( ) adalah sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) (11) ( ) ( ) ( ). (12) Menggunakan persamaan (11) diperoleh persamaan beda maju, yaitu: ( ) ( ) ( ). (13)

20 1 Menggunakan persamaan (12) diperoleh persamaan beda mundur, yaitu:. (14) Hasil pengurangan persamaan (12) dari (11) diperoleh persamaan beda pusat, yaitu:. (15) Aproksimasi turunan kedua dapat diperoleh dengan menjumlahkan persamaan (11) dan (12) sehingga diperoleh: ( ) ( ) ( ) ( ) Ekspansi deret Taylor untuk ( ) dan ( ). (16) ( ) ( ) ( ) (17) ( ) ( ) ( ). (18) Menggunakan persamaan (17) dan (18), diperoleh: (Niwiga 25). (19) Metode Implisit dan Metode Beda Hingga Upwind Metode implisit merupakan salah satu metode beda hingga yang digunakan untuk menyelesaikan secara numerik persamaan diferensial parsial. Metode implisit mengaproksimasi turunannya menggunakan persamaan beda pusat (beda maju dan beda mundur). Metode beda hingga upwind merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan suatu persamaan diferensial dengan mengaproksimasi turunanturunan persamaan tersebut menjadi sistem linear. Metode beda hingga upwind dan metode implisit sama-sama mengaproksimasi turunannya menggunakan persamaan beda pusat. Salah satu contoh kasus yang penyelesaiannya menggunakan metode beda hingga adalah sebagai berikut: Misalkan ( ) ( ) (26)

21 11 dengan syarat awal: ( ) ( ) (27) dan syarat batas: ( ) ( ) (28) ( ) ( ). (29) Kemudian untuk menyelesaikan sistem persamaan (26)-(29) dilakukan pendiskretan menggunakan metode implisit sebagai berikut: ( ). (3) Untuk lebih memudahkan perhitungan, nilai,, dan dijadikan dalam satu sisi dengan menguraikan persamaan (3), sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut: ( ) atau dengan (31) untuk. Dengan menyubstitusikan nilai awal dan nilai batas, maka persamaan (31) akan berbentuk sistem persamaan dalam bentuk matriks berikut: = (32) [ ] [ ] [ ]

22 12 atau dengan dan [ ] [ ] asalkan ada (Yang 25). Solusi persamaan di atas dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan software Matlab. Dalam menyelesaikan matriks yang berbentuk matriks tridiagonal, diperlukan metode seperti metode sapuan ganda Cholesky, Algoritme Thomas, atau Tridiagonal Solver untuk menyelesaikannya. Tridiagonal Solver Tridiagonal solver merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan matriks sistem yang memiliki bentuk matriks tridiagonal. Dalam penyelesaian numerik model Black-Scholes menggunakan metode implisit ini juga dijumpai matriks yang berbentuk matriks tridiagonal, sehingga perlu dilakukan penyelesaian komputasi numeriknya dengan menggunakan Tridiagonal Solver. Tridiagonal Solver yang digunakan adalah faktorisasi Crout. Faktorisasi Crout adalah salah satu metode langsung yang digunakan untuk menyelesaikan solusi dari bentuk matriks sistem tridiagonal, di mana adalah matriks tridiagonal berukuran dan adalah sebuah vektor yang berukuran. Dalam menyelesaikan komputasi numeriknya, penyelesaian sistem persamaan linear dengan metode faktorisasi Crout ini menggunakan bantuan software Matlab. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan model Black-Scholes secara numerik. Ada beberapa metode numerik yang digunakan untuk menyelesaikan suatu persamaan diferensial parsial, antara lain metode beda hingga, metode beda hingga upwind, dan metode volume hingga. Dalam karya ilmiah ini metode yang digunakan untuk menyelesaikan model Black-Scholes adalah metode implisit pada diskretisasi waktu dan metode beda hingga upwind pada diskretisasi ruang. Ruang yang dimaksud dalam karya ilmiah ini adalah harga saham. Dalam menyelesaikan komputasi numerik pada penelitian ini digunakan bantuan software Matlab 7.7. (R28b) dengan metode

23 13 faktorisasi Crout untuk menyelesaikan sistem persamaan linear yang berbentuk matriks tridiagonal. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menyelesaikan solusi numerik model Black-Scholes, antara lain: a. Menentukan model Black-Scholes yang akan diselesaikan. b. Menentukan kondisi syarat awal dan syarat batasnya. c. Melakukan diskretisasi waktu untuk model Black-Scholes dengan menggunakan metode implisit dan diskretisasi ruang menggunakan metode beda hingga upwind. d. Melakukan simulasi numerik. Menentukan Model Black-Scholes Banyak opsi yang diperdagangkan di dalam pasar keuangan. Dalam menentukan nilai opsi, digunakan suatu model yang dikenal sebagai model Black- Scholes. Model ini penggunaannya terbatas karena hanya dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi tipe Eropa, sedangkan pada tipe Amerika model ini tidak berlaku. Secara umum persamaan Black-Scholes adalah sebagai berikut: Dengan menggunakan transformasi menjadi: dengan = volatilitas saham, = harga saham, = suku bunga bebas risiko, dan = waktu jatuh tempo., maka persamaan Black-Scholes (33) Syarat Awal dan Syarat Batas Sebelum melakukan proses diskretisasi dengan menggunakan metode implisit terlebih dahulu ditentukan syarat awal dan syarat batas. Adapun syarat awal dan syarat batasnya adalah sebagai berikut: ( ) ( ) ( ), (34) ( ) ( ) ( ], (35) ( ) ( ) ( ]. (36) Fungsi,, dan dipilih berdasarkan tipe dari opsi. Tipe opsi yang dipilih adalah tipe opsi Eropa untuk opsi Call, Put, Butterfly spread, dan Cash or

24 14 Nothing (CoN). Syarat awal dan syarat batas dari opsi tipe Eropa tersebut diberikan sebagai berikut: { ( ) all ( ) ( ) ( ) ( ) l ( ) all { l all { l dengan,,, menyatakan harga strike dari opsi, adalah harga saham, adalah fungsi Heaviside dan adalah konstanta. Fungsi Heaviside yang digunakan adalah: { (Lesmana 213). Diskretisasi Metode beda hingga untuk diskretisasi model Black-Scholes menggunakan metode implisit untuk diskretisasi waktu dan metode upwind untuk diskretisasi ruang. Langkah pertama dimulai dengan mendefinisikan mesh untuk waktu berlakunya opsi ( ) dan ruang ( ), di mana mesh untuk dan adalah ( ) ( ). Misalkan ( ) dibagi menjadi sub-interval ( ) dengan untuk setiap Panjang interval yang digunakan. Misalkan ( ) dibagi menjadi sub-interval dengan mesh * + dengan untuk setiap dan panjang interval. Untuk setiap vektor ( ) dan ( ) dengan dan, didefinisikan turunan pertama dan turunan kedua mengikuti operator beda hingga pada mesh di atas, sebagai berikut: ( )( ) ( )( )

25 15 ( )( ) ( )( ) Menggunakan operator di atas untuk mengaproksimasi persamaan (33) mengikuti metode beda hingga upwind: ( )( ) ( ) ( ( ) ) ( ) ( ( ) ) ( ) Karena persamaan (33) nilai, didapat: ( )( ) ( ) ( ) (37) untuk setiap dan di mana ( ) dan ( ) dengan menjadi aproksimasi untuk ( ). Metode beda hingga upwind digunakan untuk diskretisasi bentuk setelah diaproksimasi mengikuti persamaan beda maju. Diskretisasi waktu juga berdasarkan persamaan beda mundur dan dengan demikian persamaan (37) akan memenuhi skema numerik metode implisit. ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (38) ( ) ( ) ( ) (39)

26 16 Persamaan (39) dapat disederhanakan menjadi: (4) untuk dan, dengan (41) (42). (43) Dalam bentuk matriks, persamaan tersebut dapat ditulis menjadi: [ ] [ ] = + [ ] [ ] atau. Teorema 2 (Matriks-M) Misalkan matriks nonsingular yang berukuran dengan untuk dan untuk serta semua elemen dari matriks taknegatif, maka matriks disebut Matriks-M. Untuk sembarang, matriks ( ) adalah suatu matriks-m untuk. Bukti: Untuk membuktikan teorema ini, harus ditunjukkan bahwa:, (44) untuk. (45)

27 Harga Opsi 17 Untuk matriks dari persamaan (41) (43) dapat dilihat bahwa syarat (44) terpenuhi. Selanjutnya syarat (45), karena dan maka:. (46) Definisi dari ( ) dan berdasarkan (45), diperoleh: Dengan demikian, merupakan matriks-m karena matriks tridiagonal memiliki diagonal utama bernilai positif dan dua diagonal di atas dan di bawah diagonal utama bernilai negatif. Simulasi Numerik Pada bagian ini akan ditunjukkan efisiensi dan akurasi dari metode diskretisasi. Hasil simulasi ini menggunakan empat model masalah opsi yang komputasi numeriknya menggunakan software Matlab 7.7. (R28b) dan algoritme komputasinya dapat dilihat pada Lampiran 2. Model opsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Opsi call tipe Eropa Parameter-parameter yang digunakan untuk menghitung nilai dari opsi call adalah =.1, =.2, = 4, =1, dan = 8. Perhitungan ini menggunakan metode implisit pada mesh yang seragam dengan = 4 ( = 2) dan = 2 ( =.5) yang hasilnya disajikan pada Gambar 5. h t =.5 h S = Waktu 2 4 Harga Saham 6 8 Gambar 5 Harga dari opsi call tipe Eropa

28 18 Dari Gambar 5 dapat ditunjukkan bahwa semakin meningkatnya harga saham pada kontrak opsi yang memiliki waktu jatuh tempo (expiration date) satu tahun maka akan meningkatkan harga opsi call. Dalam keadaan seperti ini, apabila maka pemegang kontrak opsi akan mengeksekusi kontraknya karena investor akan memperoleh keuntungan. Dalam karya ilmiah ini, untuk menunjukkan orde kekonvergenan perlu dicari perbandingan numeriknya menggunakan rumus berikut: ( ) ( ) dengan menunjukkan perhitungan solusi pada mesh dengan ukuran mesh saham dan ukuran mesh waktu. merupakan solusi eksak yang diperoleh dari solusi analitik. Sejauh ini, tidak diperoleh solusi analitik untuk opsi butterfly dan opsi Cash or Nothing (CoN), sehingga diperlukan aproksimasi yang sangat kecil. Dalam kasus ini digunakan solusi numerik dengan = 256 dan = 128 sebagai solusi eksaknya. Solusi analitik untuk opsi call tipe Eropa dan opsi put tipe Eropa menggunakan rumus berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) dengan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) Keterangan: = harga opsi call tipe Eropa = harga opsi put tipe Eropa = harga saham = harga strike = tingkat suku bunga bebas risiko = jangka waktu berlakunya opsi = volatilitas dari harga saham = mesh dari variabel = mesh dari variabel ( ) = fungsi sebaran kumulatif normal baku, dengan =, (Hull 29). ( )

29 Harga Opsi 19 Tabel 1 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi call tipe Eropa M N ( ) Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi call tipe Eropa ditunjukkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa orde kekonvergenan dari proses diskretisasi metode implisit dan metode beda adalah sekitar 2 pada. Harga opsi call untuk tiga nilai volatilitas yang berbeda pada saat disajikan pada Gambar 6. Dari Gambar 6 terlihat bahwa nilai opsi call meningkat ketika volatilitasnya meningkat volatilitas=5% volatilitas=2% volatilitas=7% Harga Saham Gambar 6 Harga opsi call untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda

30 Harga Opsi Harga Opsi K = 2 K = 4 K = Gambar 7 Harga opsi call dengan harga strike yang berbeda-beda 2 Opsi put tipe Eropa Harga Saham Parameter-parameter yang digunakan untuk menghitung nilai dari opsi put adalah =.1, =.2, = 4, =1, dan = 8. Hasil perhitungan nilai opsi put yang dihitung menggunakan metode implisit pada mesh yang seragam dengan = 4 ( = 2) dan = 2 ( =.5) disajikan pada Gambar 8. h t =.5 h S = Harga Saham 8.5 Waktu Gambar 8 Harga dari opsi put tipe Eropa

31 Harga Opsi 21 Dari Gambar 8 terlihat bahwa semakin meningkatnya harga saham pada kontrak opsi yang memiliki waktu jatuh tempo (expiration date) satu tahun maka harga opsi akan cenderung menurun. Dalam keadaan seperti ini, maka pemegang kontrak opsi tidak akan mengeksekusi kontraknya, karena apabila kontrak tersebut dieksekusi maka investor akan memperoleh kerugian. Tabel 2 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi put tipe Eropa M N ( ) Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi put tipe Eropa ditunjukkan pada Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa orde kekonvergenan dari proses diskretisasi metode implisit adalah sekitar 1.6 pada. Harga opsi put untuk tiga nilai volatilitas yang berbeda pada saat yang hasilnya disajikan pada Gambar 9. Dari Gambar 9 terlihat bahwa nilai dari opsi put meningkat ketika volatilitasnya meningkat volatilitas=5% volatilitas=2% volatilitas=7% Harga Saham Gambar 9 Harga opsi put untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda

32 Harga Opsi Harga Opsi K = 2 K = 4 K = Gambar 1 Harga opsi put dengan harga strike yang berbeda-beda 3 Opsi Butterfly Harga Saham Parameter-parameter yang digunakan untuk menghitung nilai dari opsi Butterfly adalah =.1, =.2, = 3, = 4, = 5, =1, dan = 8. Hasil perhitungan nilai dari opsi Butterfly yang dihitung dengan menggunakan metode implisit pada mesh yang seragam dengan = 4 ( = 2) dan = 2 ( =.5) yang hasilnya disajikan pada Gambar 11. h t =.5 h S = Waktu 2 4 Harga Saham 6 8 Gambar 11 Harga dari opsi Butterfly

33 Harga Opsi 23 Dari Gambar 11 terlihat bahwa saat harga saham 3 sampai 4 harga opsi mengalami peningkatan, sedangkan pada saat harga saham 4 sampai 5 harga opsi mengalami penurunan. Untuk harga saham sampai 3 dan 5 sampai 8 harga opsinya pada saat waktu jatuh tempo. Tabel 3 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi Butterfly M N ( ) Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi butterfly ditunjukkan pada Tabel 3. Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa orde kekonvergenan dari proses diskretisasi metode implisit adalah sekitar 1.8 pada. Harga opsi Butterfly untuk tiga nilai volatilitas yang berbeda pada saat yang hasilnya disajikan pada Gambar 12. Dari Gambar 12 terlihat bahwa fungsi menurun dari volatilitas ketika opsi in the money dan fungsi meningkat dari volatilitas ketika out of the money. 8 7 volatilitas=5% volatilitas=2% volatilitas=7% Harga Saham Gambar 12 Harga opsi Butterfly untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda

34 Harga Opsi Harga Opsi K1 = 1, K2 = 2, K3 = 3 K1 = 3, K2 = 4, K3 = 5 K1 = 5, K2 = 6, K3 = Harga Saham Gambar 13 Harga opsi Butterfly dengan harga strike yang berbeda-beda 4 Opsi Cash or Nothing (CoN) Parameter-parameter yang digunakan untuk menghitung nilai dari opsi Cash or Nothing (CoN) adalah =.1, =.2, = 4, =1, = 1, dan = 8. Hasil perhitungan nilai dari opsi Cash or Nothing (CoN) yang dihitung dengan menggunakan metode implisit pada mesh yang seragam dengan = 4 ( = 2) dan = 2 ( =.5) yang hasilnya disajikan pada Gambar 14. h t =.5 h S = Waktu 2 4 Harga Saham 6 8 Gambar 14 Harga dari opsi Cash or Nothing (CoN)

35 Harga Opsi 25 Dari Gambar 14 dapat ditunjukkan bahwa harga opsi bernilai saat harga saham di bawah 4 dan harga opsi akan bernilai 1 saat harga saham di atas 4 pada waktu jatuh tempo (expiration date). Tabel 4 Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi Cash or Nothing (CoN) M N ( ) Hasil perhitungan orde kekonvergenan dari opsi Cash or Nothing (CoN) ditunjukkan pada Tabel 4. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa orde kekonvergenan dari proses diskretisasi metode implisit adalah sekitar 1.4 pada. Harga opsi Cash or Nothing (CoN) untuk tiga nilai volatilitas yang berbeda pada saat digambarkan pada Gambar 15. Ketika volatilitas lebih tinggi maka kemungkinan besar harga saham mengalami peningkatan atau penurunan, dan harga opsi akan lebih murah ketika in the money dan akan lebih mahal ketika out of the money volatilitas=5% volatilitas=2% volatilitas=7% Harga Saham Gambar 15 Harga opsi Cash or Nothing (CoN) untuk nilai volatilitas yang berbeda-beda

36 Harga Opsi K = 2 K = 4 K = Harga Saham Gambar 16 Harga opsi Cash or Nothing (CoN) dengan harga strike yang berbeda-beda SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Karya ilmiah ini berhasil menunjukkan bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan solusi numerik dari model Black-Scholes dengan menggunakan metode implisit pada diskretisasi waktu dan metode beda hingga upwind pada diskretisasi ruang. Solusi yang didapat dari penyelesaian numerik ini berupa matriks sistem yang berbentuk matriks tridiagonal, sehingga dalam menyelesaikannya perlu digunakan metode faktorisasi Crout untuk menyelesaikan matriks tridiagonal tersebut. Software Matlab digunakan untuk membantu menyelesaikan komputasi numeriknya. Berdasarkan hasil simulasi numerik diperoleh informasi sebagai berikut: 1 Opsi call Eropa Semakin tinggi harga saham pada kontrak opsi yang memiliki waktu jatuh tempo satu tahun maka harga opsi juga akan semakin meningkat. Orde kekonvergenan sekitar 2. 2 Opsi put Eropa Semakin tinggi harga saham pada kontrak opsi yang memiliki waktu jatuh tempo satu tahun maka harga opsi akan cenderung menurun. Orde kekonvergenan sekitar 1.6.

37 27 3 Opsi Butterfly Harga opsi akan meningkat saat harga saham 3 sampai 4 dan harga opsi akan menurun saat harga saham 4 sampai 5. Orde kekonvergenan sekitar Opsi Cash or Nothing (CoN) Harga opsi bernilai saat harga saham di bawah 4 dan harga opsi akan bernilai 1 saat harga saham di atas 4 pada saat jatuh tempo. Orde kekonvergenan sekitar 1.4. Saran Model Black-Scholes merupakan model yang digunakan untuk menentukan nilai opsi tipe Eropa. Selain itu, model ini juga dapat digunakan untuk menentukan rasio lindung nilai untuk opsi tipe Eropa. Dalam karya ilmiah ini hanya digunakan metode implisit dan metode beda hingga upwind untuk menyelesaikan solusi numerik dari model Black-Scholes. Penyelesaian numerik model Black-Scholes juga dapat menggunakan metode beda hingga yang lain, seperti metode eksplisit, metode Crank-Nicholson, dan metode volume hingga. DAFTAR PUSTAKA Ermogenous, A. 25. Brownian Motion and Its Applications In The Stock Market. Chicago (US): Illinois Institute of Technology. Hull JC. 29. Option, Future, and Other Derivatives. Ed ke-7. New Jersey (US): Pearson Education. Lesmana DC An upwind finite difference method for a nonlinear Black- Scholes equation governing European option valuation under transaction cost [tesis]. Western Australia (AU): University of Western Australia. Lo MS. 23. Generalized autoregressive conditional heterscedasticity time series model [tesis]. Burnaby (CA): Simon Fraser University. Niwiga DB. 25. Numerical method for valuation of financial derivatives [tesis]. South Africa (ZA): University of Western Cape. Ross SM. 27. Introduction to Probability Models. Ed ke-9. South California (US): Elsevier. Yang WY. 25. Applied Numerical Methods Using Matlab. New Jersey (US): J Wiley.

38 28 LAMPIRAN Lampiran 1 Pembuktian persamaan (5) Diasumsikan bahwa model dari harga saham dapat dinyatakan sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) (1.a) Misalkan ( ) ( ( ) ). Berdasarkan Lemma Itô maka berlaku: ( ) ( ) ( ( )). (1.b) Dengan menguadratkan kedua ruas pada persamaan (1.a), diperoleh ( ( )) sebagai berikut: ( ( )) ( ( ) ( ) ( )) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ( )) Diketahui bahwa ( ), ( )( ( )), dan ( ( )), maka ( ( )) ( ). (1.c) Dengan menyubstitusikan persamaan (1.a) dan (1.c) pada persamaan (1.b) akan diperoleh: ( ) ( ( ) ( ) ( )) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ( ) ( ) ) ( ) ( ). Jadi, persamaan (5) terbukti.

39 29 Lampiran 2 Program Matlab function V = EuImplisit(u,g1,g2,S_end,T,nS,nt) format long ns1 = ns+1; hs = S_end/nS; hs2 = hs*hs; nt1 = nt+1; ht = T/nt; r =.1; sigma =.2; rat = 1/ht; % banyaknya mesh ruang (S) % panjang dari sub interval S % banyaknya mesh dari waktu(t) % panjang dari sub interval t % suku bunga bebas risiko % sigma dari model Black-Scholes % rasio dari panjang ruang dan panjang waktu % Membangkitkan mesh dari variabel S dan t Svec = hs*(:ns); % ukuran = 1x(nS+1) tvec = ht*(:nt); % ukuran = 1x(nt+1) % Mendefinisikan dimensi dari variabel yang tidak diketahui U = zeros(nt1,ns1); % ukuran = (nt+1)x(ns+1) for k = 1:nS1 U(1,k) = feval(u,svec(k)); end for k = 1:nt1 U(k,1) = feval(g1,tvec(k)); U(k,nS1) = feval(g2,tvec(k)); end for m = 2:nt1 % langkah iterasi waktu Vtemp = U(m-1,:); Un = U(m-1,:); U_SS = zeros(1,ns1-2); for j = 2:nS1-1 U_SS(j-1) = (Vtemp(j+1)-2*Vtemp(j)+Vtemp(j-1))/hS2; end Svechit = zeros(1,ns1-2); for j = 1:(nS1-2) Svechit(j) = Svec(j+1); end sigma2 =.5*sigma^2; % ukuran(sigma2) = 1x(nS1-2) b = r*svechit; A = zeros(ns1-2,3); for i = 1:(nS1-2) A(i,2) = rat + 2*sigma2*(Svechit(i)^2)/hS2+(1/hS)*b(i)+r; end for i = 1:(nS1-2) A(i,1) = -sigma2*(svechit(i)^2)/hs2; end for i = 1:(nS1-2) A(i,3) = -sigma2*(svechit(i)^2)/hs2 - (1/hS)*b(i); end

40 3 e_1 = sigma2*(svechit(1)^2)/hs2; e_n1 = sigma2*(svechit(end)^2)/hs2 + (1/hS)*b(end); F = zeros(ns1-2,1); F(1) = e_1*u(m,1) + rat*un(2); F(nS1-2) = e_n1*u(m,ns1) + rat*un(ns1); for i = 2:(nS1-3) F(i) = rat*un(i+1); end % Menyelesaikan matriks tridiagonal A*U = F menggunakan Faktorisasi Crout lamb1 = zeros(ns1-2,1); lamb1(1) = A(1,3)/A(1,2); d = zeros(ns1-2,1); d(1) = F(1)/A(1,2); for k = 2:(nS1-2) lamb1(k) = A(k,3)/(A(k,2)-A(k,1)*lamb1(k-1)); d(k) = (F(k)-A(k,1)*d(k-1))/(A(k,2)-A(k,1)*lamb1(k-1)); end v1 = zeros(ns1-2,1); v1(ns1-2) = (F(nS1-2)-A(nS1-2,1)*d(nS1-3))/(A(nS1-2,2)-A(nS1-2,1)*lamb1(nS1-3)); for k = (ns1-3):-1:1 v1(k) = d(k) - lamb1(k)*v1(k+1); end % matriks tridiagonal selesai V1temp = [U(m,1) v1' U(m,end)]; Vfin = V1temp + *Vtemp; for i = 1:nS1 U(m,i) = Vfin(i); end end % iterasi waktu selesai V = zeros(nt1,ns1); for j = 1:nt1 V(j,:) = U((nt1+1)-j,:); end % Plot dari solusi numerik surf(svec,tvec,v) xlabel('harga Saham'); ylabel('waktu'); zlabel('harga Opsi'); s1 = sprintf('h_t=%6.4f h_s=%6.4f', ht, hs); title(s1);

41 31 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Sragen pada tanggal 9 Januari 1993 dari ayah Sugito dan ibu Dra Sri Suwarti. Penulis adalah putra pertama dari tiga bersaudara. Tahun 21 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Gondang, Sragen dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di lembaga kemahasiswaan dan memegang amanah sebagai staf Public Relation Gugus Mahasiswa Matematika (Gumatika) IPB selama dua periode kepengurusan yaitu tahun 212 dan 213, serta ketua Organisasi Mahasiswa Daerah Sragen tahun 213. Penulis pernah mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan yang diselenggarakan oleh Gumatika diantaranya adalah kepanitiaan IPB Mathematics Challenge (IMC), Fieldtrip Matematika angkatan 47, studi banding Gumatika, dan berbagai kegiatan lainnya. Penulis juga aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh IPB di antaranya Canvasing IPB dan IPB Goes To Field (IGTF) 213.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N)

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) OKI TJANDRA SURYA KURNIAWAN 1 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, email: tjandra07.hartoyo@gmail.com

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS RISK ADJUSTED PRICING METHODOLOGY (RAPM) ILHAM SYATA

METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS RISK ADJUSTED PRICING METHODOLOGY (RAPM) ILHAM SYATA METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS RISK ADJUSTED PRICING METHODOLOGY (RAPM) ILHAM SYATA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November

Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 329 PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL (Determining Option Value of

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS)

PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER SPACE (CTCS) Eksakta Vol. 18 No. 2, Oktober 2017 http://eksakta.ppj.unp.ac.id E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724 PENENTUAN HARGA OPSI DENGAN MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CENTER TIME CENTER

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

SOLUSI NUMERIK HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS STOKASTIK ANDI MARIANI

SOLUSI NUMERIK HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS STOKASTIK ANDI MARIANI SOLUSI NUMERIK HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS STOKASTIK ANDI MARIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrak Opsi Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bidang keuangan, investasi sudah berkembang sangat pesat. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam alternatif instrumen investasi yang

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL

PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL PENENTUAN HARGA OPSI AMERIKA MELALUI MODIFIKASI MODEL BLACK- SCHOLES PRICING AMERICAN OPTION USING BLACK-SCHOLES MODIFICATION MODEL Hesekiel Maranatha Gultom 1 Irma Palupi 2 Rian Febrian Umbara 3 1,2,3

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE

PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE E-Jurnal Matematika Vol. 6 (1), Januari 2017, pp. 29-36 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI TIPE ASIA DENGAN METODE MONTE CARLO-CONTROL VARIATE Ni Nyoman Ayu Artanadi 1, Komang Dharmawan 2, Ketut

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini sudah tidak asing lagi didengar kata investasi, investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

Lebih terperinci

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...

2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak... Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal 1, Irma Palupi 2, Rian Febrian Umbara 3 1,2,3 Fakultas Informatika Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang keuangan, investasi merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang menghimpun dana yang mereka miliki untuk mendapatkan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal1, Irma Palupi2, Rian Febrian Umbara3 1,2,3 Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, investasi bukanlah hal yang baru. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE REVI MELIYANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 216 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dengan berkembangnya industri keuangan dunia berbagai instrumen keuangan pun dikembangkan oleh banyak orang guna menunjang perkembangan pasar modal. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS LELAND ARSYAD L

METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS LELAND ARSYAD L METODE NUMERIK UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI DENGAN MODEL VOLATILITAS LELAND ARSYAD L SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pemodelan Nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pasar modal selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua instrumen investasi utama pasar

Lebih terperinci

BAB V HASIL SIMULASI

BAB V HASIL SIMULASI 46 BAB V HASIL SIMULASI Pada bab ini akan disajikan beberapa hasil pendekatan numerik harga opsi put Amerika menggunakan metode beda hingga. Algoritma yang disusun di bawah ini untuk menentukan harga opsi

Lebih terperinci

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 4, No., May 2007, 47 58 Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option Endah Rokhmati MP, Lukman Hanafi, Supriati

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu instrumen derivatif yang telah banyak dikenal dan diperdagangkan oleh masyarakat adalah opsi (option). Opsi merupakan suatu jenis kontrak

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA 24010210130076 Skripsi Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika

Lebih terperinci

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. SUATU MODEL HARGA OBLIGASI S-31 Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. Uang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO Rina Ayuhana Program Studi Ilmu Komputasi Universitas Telkom, Bandung rina.21.kids@gmail.com Abstrak Opsi adalah suatu kontrak yang memberikan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak

Lebih terperinci

Penentuan Harga Opsi untuk ModelBlack Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga

Penentuan Harga Opsi untuk ModelBlack Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga Penentuan Harga Opsi untuk ModelBlack Scholes Menggunakan Metode Beda Hingga Skripsi Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Sains Jurusan Matematika pada Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi

Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Jurnal Sainsmat, Maret 2016, Halaman 1-6 Vol. V, No. 1 ISSN 2086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Perbandingan Metode Binomial dan Metode Black-Scholes Dalam Penentuan Harga Opsi Comparison

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Jurnal ainsmat, eptember 16, Halaman 143-1 ol., No. IN 79-686 (Online) IN 86-67 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Determine the value

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT

PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT Teknikom : Vol. No. (27) E-ISSN : 2598-2958 PENYELESAIAN PERSAMAAN POISSON 2D DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS-SEIDEL DAN CONJUGATE GRADIENT Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya Utama,

Lebih terperinci

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient

Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient Teknikom : Vol. No. (27) ISSN : 2598-2958 (online) Penyelesaian Persamaan Poisson 2D dengan Menggunakan Metode Gauss-Seidel dan Conjugate Gradient Dewi Erla Mahmudah, Muhammad Zidny Naf an 2 STMIK Widya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi tampaknya tengah mengalami perkembangan, hal ini tidak hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan investasi dalam perekonomian saat ini berkembang sangat pesat. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang popular saat ini

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

M.Andryzal fajar OPSI

M.Andryzal fajar OPSI M.Andryzal fajar Andryzal_fajar@uny.ac.id OPSI OPSI Adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada yang lain untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada harga yang tertentu

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI LOOKBACK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL Intan Pelangi Astridnindya 1 dan J. Dharma Lesmono 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Katolik Parahyangan Bandung e-mail: intan_pelangi4@yahoo.com

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM

PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM E-Jurnal Matematika Vol. 5 (1), Januari 2016, pp. 1-6 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN KEEFISIENAN METODE NEWTON-RAPHSON, METODE SECANT, DAN METODE BISECTION DALAM MENGESTIMASI IMPLIED VOLATILITIES SAHAM Ida

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, pasar saham menawarkan berbagai macam bentuk perdagangan, misalnya kontrak keuangan yang menyatakan pemegangnya adalah pemilik dari suatu aset.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON E-Jurnal Matematika Vol. 3 (4), November 2014, pp. 154-159 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI TIPE EROPA MENGGUNAKAN METODE QUASI MONTE CARLO DENGAN BARISAN KUASI-ACAK HALTON I Gusti Putu Ngurah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di dalam pasar keuangan yang nilainya bergantung pada variabel dasar, seperti saham pada perusahaan,

Lebih terperinci

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. (018), hal 119 16. SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Lusiana, Shantika Martha, Setyo Wira Rizki

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III METODE MONTE CARLO 3.1 Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN

Lebih terperinci

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA

VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA VALUASI KUPON OBLIGASI PT. BPD LAMPUNG TBK. MENGGUNAKAN OPSI MAJEMUK CALL ON CALL TIPE EROPA SKRIPSI Oleh : REVALDO MARIO NIM. 24010210141001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method) Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014 320 Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method) Titis

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN DYAH PRITA ANGGRAINI

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN DYAH PRITA ANGGRAINI APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN DYAH PRITA ANGGRAINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD

DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD DISCOUNTED FEYNMAN KAC UNTUK MENCARI PDP PADA PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM KARYAWAN SETELAH VESTING PERIOD Rudianto Artiono Universitas Negeri Surabaya rudianto_82@yahoo.com An-3 Abstrak Pada makalah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Sharpe et al. (1993), investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa mendatang agar jumlah aset menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan mengenai teori yang diperlukan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya antara lain tentang kontrak berjangka komoditas, model pergerakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI. Oleh. Hadi Siswanto NIM

PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI. Oleh. Hadi Siswanto NIM PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI Oleh Hadi Siswanto NIM 101810101030 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL Jayanti Primades 1, Johannes Kho, M. D. H. Gamal 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

1. Pengertian Option

1. Pengertian Option Opsi 1 OPTION 1. Pengertian Option O p t i o n a d a l a h k o n t r a k y a n g memberikan hak kepada pemegangnya utk membeli atau menjual sejumlah saham suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu

Lebih terperinci

PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO

PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO PERHITUNGAN HARGA OPSI TIPE ARITMATIK CALL ASIA DENGAN SIMULASI MONTE CARLO Ardhia Pringgowati 1 1 Prodi Ilmu Komputasi Telkom University, Bandung 1 ardya.p@gmail.com Abstrak Pada penelitian ini berhubungan

Lebih terperinci

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI Nizaruddin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang Abstrak Opsi merupakan salah satu pilihan investasi

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 49 57 ISSN : 2303 290 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLAC-SCHOLES DENGAN MEODE BINOMIAL UNU SAHAM IPE EROPA LINA MUAWANAH NASIR Program Studi

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh ANITA RAHMAN M0106004 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penentuan Harga Opsi Put Amerika dengan Simulasi Monte Carlo adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA

PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA E-Jurnal Matematika Vol. 5 (4), November 2016, pp. 156-163 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE BINOMIAL TREE DALAM MENGESTIMASI HARGA KONTRAK OPSI TIPE AMERIKA I Gusti Ayu Mita Ermia Sari 1, Komang Dharmawan

Lebih terperinci

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang Model matematis harga Saham Membuat simulasi harga

Lebih terperinci

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. MATERI 12 SEKURITAS DERIVATIF: OPSI Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW 1/65 Pengertian opsi Mekanisme perdagangan opsi. Karakteristik keuntungan dan kerugian opsi. Strategi perdagangan opsi.

Lebih terperinci