ANALISIS USAHA TANI KENTANG SEMBALUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS USAHA TANI KENTANG SEMBALUN"

Transkripsi

1 ANALISIS USAHA TANI KENTANG SEMBALUN I Putu Cakra Putra A. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB Jl. Raya Peninjauan Narmada Kabupaten Lombok Barat ABSTRACT Study on potato farming enterprise was conducted in village Sembalun Lawang, Regency of East Lombok, concluded that male labor contribution to potato farming was higher than than of female labor s. On the other side, farming partnership between PT Indofood and Hosela farmer group was not yet based on legal rules. Key words : farming system, potato ABSTRAK Penelitian usaha tani kentang di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menyimpulkan bahwa curahan waktu kerja gender pria lebih tinggi dari curahan waktu wanita. Di sisi lain pola kemitraan dengan PT Indofood dengan kelompok Horsela belum dilandasi perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum. Kata kunci : usaha tani, kentang PENDAHULUAN Kentang ( Solanum tuberosum) merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim, termasuk famili Solanaceae, memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Tanaman kentang berbentuk semak atau herba. Batangnya berada diatas permukaan tanah, ada yang berwarna hijau, kemerah-merahan, atau ungu tua. Warna batang ini dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan. Pada kesuburan tanah yang baik atau lebih kering, biasanya warna batang tanaman yang lebih tua akan lebih menyolok bagian bawah batangnya bisa berkayu sedangkan batang tanaman muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah roboh (Portal Iptek, 2005f). Umbi kentang saat ini telah menjadi salah satu makanan penting di Eropa, walaupun pada awalnya berasal dari Amerika Selatan (Wikipedia, 2007b) Kentang memiliki potensi untuk dijadikan sumber bahan pangan selain beras. Kentang merupakan sayuran umbi yang kaya vitamin C dan kalium, selain karbohidrat dan protein. Dengan kandungan gizi yang tinggi, kentang cocok dijadikan sebagai bahan sumber pangan lain selain beras. Peluang pasar kentang pun bagus. Data menunjukkan, konsumsi dan produksi kentang cenderung meningkat di negara-negara berkembang. Sebagai contoh dari 315 juta ton/tahun 389

2 I Putu Cakra Putra A. produksi kentang di dunia, 162 juta ton/tahunnya diproduksi di negara berkembang, dimana Cina dan India merupakan produsen sepertiga dari produksi di dunia. Konsumsi kentang sebagai French fries dan bahan industri olahan di Indonesia pun meningkat pesat dan semua masih diimpor. (Sinar tani on line pekan kentang nasional 2008 di Balitsa, 2008) selasa, 30/12/2008. Usaha tani kentang di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, sejak dua tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang begitu pesat, terutama sejak terjalinnya kemitraan antara Kelompok Tani Horsela dengan PT Indofood. Pihak mitra menfasilitasi petani dengan menyediakan saprodi seperti bibit kentang varietas Atlantis, pupuk dan obatobatan, dan hasil produksi kentang ditampung oleh PT Indofood, dimana harga ditetapkan oleh PT Indofood. Luas panen Atlantis tahun 2007 seluas 18 ha dengan produksi sebesar kg atau produktifitas kg/ha, tahun 2008 luas panen meningkat menjadi 150 ha dengan produksi sebesar kg atau produktifitas kg/ha. Dengan adanya bantuan saprodi dari pihak PT Indofood ke petani dan adanya kewajiban untuk menjual hasil produksi kentang petani ke PT Indofood dianggap perlu dilakukan penelitian dan pengkajian lebih mendalam, untuk mengetahui sejauh mana keuntungan yang diperoleh oleh petani dan apakah layak petani melakukan usaha tani kentang Atlantis berbasis kemitraan dengan PT Indofood. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian adaptif dari BPTP NTB yang bekerja sama dengan ACIAR di lahan petani di lahan sawah dataran tinggi Iklim basah Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Penentuan wilayah secara purposif sampling atau sengaja karena merupakan lokasi sentra produksi kentang Atlantis yang bekerja sama dengan PT Indofood, penentuan jumlah responden secara kuota sehingga didapatkan jumlah reponden 28 orang. Penelitian dilakukan pada musim kemarau (MK) Data yang dianalisis adalah data usaha tani existing atau yang biasa dilakukan petani pada tahun 2008 sedangkan introduksi teknologi pengendalian hama penyakit dari BPTP NTB dan ACIAR baru dilaksanakan pada MK tahun 2009 shingga belum bisa dianalisis pengaruh introduksi teknologi dari BPTP NTB dan ACIAR. Pada penelitian ini akan dibahas kelayakan usaha tani kentang Atlantis berbasis kemitraan. HASIL DAN PEMBAHASAN Kentang Atlantis merupakan komoditas unggulan bagi masyarakat Sembalun setelah padi, dengan rotasi tanaman per tahun yang umum dilakukan 390

3 petani adalah (1) padi-kentang-bero sebanyak 71 persen sisanya; (2) padikentang-sayuran lain 29 persen. Padi yang ditanam jenis padi beaq ganggas yang merupakan jenis padi merah lokal. Luas lahan untuk tanam kentang Atlantis di Sembalun tahun 2008 sebesar 150 ha dengan rata-rata luas panen sebesar 0,22 ha dengan status kepemilikan adalah milik petani. Pengalaman usaha tani kentang Atlantis rata-rata 2 tahun karena memang varietas Atlantis mulai ditanam tahun 2007, namun pengalaman menanam kentang selain varietas Atlantis rata-rata 3,75 tahun. Analisis Ekonomi Analisis Kelayakan Usaha Berdasarkan analisis usaha tani kentang yang telah dilaksanakan oleh petani adalah didapatkan keuntungan per ha sebesar Rp ,14 dengan BC ratio atau penerimaan dibagi biaya sebesar 1,5 dimana BC ratio lebih besar dari satu yang artinya usaha tani kentang Atlantis layak untuk dilaksanakan. Tenaga kerja dalam keluarga tidak diperhitungkan karena pada analisis ini hanya menghitung pengeluaran atau biaya ril yang dikeluarkan petani kentang. Tabel 1. Analisis Usaha Tani Kentang per Hektar di Desa Sembalun Lawang, 2008 No. Uraian Satuan Jumlah I. Biaya 1 Saprodi : Harga (Rp/satuan) Nilai (Rp) a. Bibit kg 2060, , ,39 b. Pupuk : - ZA kg 342, , ,04 - TSP/SP-36 kg 433, , ,32 - KCl kg 405, , ,49 - Pupuk kandang kg 3192,28 497, ,60 - Ponska/NPK kg 580, , ,78 c. Obat : Pestisida - Decis 100 ml btl 6, , ,08 - Petropur bks 8, , ,00 - Victory 80 WP kg 18, , ,73 - Promectin 50 ml btl 7, , ,33 - Starmyl 100 gr bks 15, , ,07 - Raydent 500 ml btl 5, , ,29 - Cyrotex 25 gr bks 6, , ,17 - Winder 25 gr bks 7, , ,46 - Besmor botol 19, , ,79 Herbisida - Gold botol 5, , ,66 Total saprodi ,18 391

4 I Putu Cakra Putra A. Tabel 1. Lanjutan No. Uraian Satuan Jumlah 2 Tenaga kerja luar keluarga: a. Pengolahan tanah Harga (Rp/satuan) Nilai (Rp) - Traktor HOK 5, ,54 - Pria HOK 15, , ,46 c. Penanaman Pria HOK 5, , ,29 Wanita HOK 5, , ,67 d. Pemupukan organik Pria HOK 6, , ,72 Wanita HOK 6, , ,45 d. Pemupukan kimia 0,00 Pria HOK 4, , ,50 Wanita HOK 4, , ,16 e. Penyiangan pria HOK 11, , ,10 f. Pengguludan pria HOK 14, , ,32 g. Pengairan pria HOK 0, , ,84 h. Penyemprotan pestisida HOK 66, , ,61 i. Penyemprotan herbisida HOK 2, , ,95 j. Panen (Rp 10000/100kg) HOK ,73 k. Pengangkutan pengemasan ,16 Total tenaga kerja ,51 3 Biaya lain : a. Penyusutan alat handsprayer dan cangkul ,85 b. Iuran air Total biaya lain : ,85 4 Total biaya ,54 II. Produksi/penerimaan 1 Mutu 1 kg , , ,84 2 Mutu 2 0 Total penerimaan ,84 III. Keuntungan : ,30 IV. B/C atas biaya tunai 1,44 Catatan : Tidak memperhitungkan biaya dalam keluarga 392

5 Biaya panen tidak berdasarkan upah harian tetapi berdasarkan jumlah produksi, dimana setiap 100 kg kentang Atlantis yang dipanen rata-rata biayanya adalah Rp Analisis Titik Impas (Break Even Point) Harga Analisis ini untuk mengetahui titik impas produksi dan harga jual kentang Atlantis Nilai hasil - Biaya variabel = 0 Nilai hasil ( Y * P ) = Biaya variabel (TVC) Y * P = TVC ,72 * P = P =1874 Pada tingkat produksi ,72 kg/ha, selama harga berada di atas Rp 1.874/kg maka usaha tani kentang layak dilakukan. Y * P = TVC Y * 2700 = Y = Pada tingkat harga Rp 2700/kg selama produksi kentang per ha diatas ,03 kg/ha maka usaha tani kentang layak dilakukan. Curahan Waktu Kerja (HOK) Pada tabel 2. terlihat bahwa selain tenaga kerja sewa juga menggunakan tenaga kerja keluarga. Bilamana dilihat dari besaran curahan waktu kerja dari tenaga kerja sewa lebih besar dari pada tenaga kerja keluarga, ini menandakan bahwa budidaya kentang Atlantis sudah berorientasi bisnis. Budidaya kentang Atlantis lebih membutuhkan perawatan yang lebih intensif terlihat dari kegiatan penyemprotan pestisida yang membutuhkan curahan waktu yang cukup tinggi dibadingkan kegiatan lainnya, dimana frekuensi penyemprotan rata-rata 15 kali per ha. Pada pengolahan tanah menggunakan traktor lalu untuk membuat bedengan/guludan diperlukan tenaga kerja orang. Tenaga kerja pria lebih banyak curahan waktu kerjanya dibandingkan tenaga kerja wanita, karena tenaga kerja wanita dibutuhkan tenaganya hanya pada tahap kegiatan penanaman, pemupukan, dan penyiangan, sedangkan tenaga kerja pria terlibat disemua kegiatan mulai dari pengolahan lahan sampai dengan panen, namun tenaga kerja dalam keluarga baik pria maupun wanita tidak terlibat dalam panen kentang, karena sudah diserahkan ke bagian tenaga panen ahli yang telah dibentuk oleh kelompok horsela dengan kesepakatan anggota, hal ini dimaksudkan untuk menjamin kualitas atau mutu dari kentang Atlantis yang akan dikirim ke PT Indofood. 393

6 I Putu Cakra Putra A. Tabel 2. Curahan Waktu Kerja Tenaga Kerja Dalam Keluarga ( TKDK) dan Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) per Hektar pada Usaha Tani Kentang Atlantis 2008 Curahan Waktu Kerja (HOK) Total Total CWK No. Kegiatan TKDK TKLK TK (HOK) Keseluruhan Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita (HOK) 1 Pengolahan tanah + buat bedengan - Traktor 5,76 - Orang 21,88 0,00 15,90 0,00 37,78 0,00 37,78 2 Penanaman 2,26 2,24 5,71 5,89 7,97 8,13 16,10 3 Pemupukan 0,00 0,00 0,00 - Organik 3,56 3,78 6,97 6,47 10,53 10,25 20,78 - Kimia 3,60 3,37 4,43 4,61 8,02 7,98 16,00 4 Penyiangan 10,86 13,82 11,07 0,00 21,93 13,82 35,75 5 Pembumbunan 4,58 0,00 14,81 0,00 19,39 0,00 19,39 6 Pengairan 3,82 0,00 0,32 0,00 4,14 0,00 4,14 7 Penyemprotan 0,00 0,00 0,00 - Pestisida 42,94 0,00 66,41 0,00 109,34 0,00 109,34 - Herbisida 6,40 0,00 2,30 0,00 8,70 0,00 8,70 8 Panen 0,00 0,00 50,00 0,00 50,00 0,00 50,00 Total CWK Keseluruhan (HOK) 99,89 23,20 177,92 16,97 277,81 40,17 323,74 Kemitraan Prinsip kemitraan yang dibangun Kelompok Horsela adalah mendapat bantuan dana dan saprodi dari PT Indofood, seperti bibit kentang Atlantis dari Kanada dan Australia, dan dana untuk beli pupuk kimia dan obat-obatan melalui pengurus Kelompok Horsela, yang akan dibayar petani setelah panen. Pengurus Kelompok Horsela bertanggung jawab terhadap target kualitas produksi yang diminta oleh PT Indofood. Dana yang diberikan selain untuk membeli saprodi juga sudah termasuk biaya untuk membeli hasil produksi kentang Atlantis oleh petani yang tergabung dalam Kelompok Horsela dan biaya transportasi untuk mengirim kentang Atlantis ke PT Indofood di Jawa. Bilamana ada keuntungan maupun kerugian dalam proses jual beli tersebut merupakan tanggung jawab pengurus Kelompok Horsela. PT Indofood menetapkan bersama pengurus Kelompok Horsela dosis pupuk kentang Atlantis. Proses budidaya kentang Atlantis dalam sehari-harinya berada dalam pengawasan tim yang dibentuk pengurus Kelompok Horsela. Sedangkan PT Indofood pembinaannya bersifat sewaktu-waktu saja. Pembelian pupuk kimia di PT Pertani, obat-obatan dibeli dari perusahaan Uni Penta Prima yang merupakan Divisi Saprodi PT Indofood. Kompos beli di UD Urip Tani batu Jae Mamben Lombok Timur. Pada perkembangannya Kelompok Horsela membangun koperasi untuk menjadi distributor pupuk kimia sehingga 394

7 memudahkan Kelompok Horsela mendapat pupuk kimia bersubsidi, dan mencoba membuat kompos sendiri dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal yang tersedia, dimana Sembalun banyak memiliki sapi bali yang dikandangkan maupun dilepaskan. Namun ada kelemahan dalam kemitraan ini adalah tidak ada perjanjian secara tertulis yang disahkan secara hukum, hanya bermodalkan pada kepercayaan saja antara pengurus Kelompok Horsela dengan PT Indofood. Situasi ini sangat lemah bagi petani Kelompok Horsela karena PT Indofood sewaktu-waktu dapat keluar dari perjanjian kerja sama tanpa ada tanggung jawab terhadap keberlangsungan nasib dari petani kentang di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah 1. Usaha tani kentang Atlantis layak dilaksanakan berbasiskan kemitraan dengan PT Indofood 2. Curahan waktu kerja pria lebih tinggi dari wanita dalam usaha tani kentang Atlantis. 3. Kemitraan yang dibangun oleh PT Indofood dengan Kelompok Horsela belum dilandasi oleh perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum DAFTAR PUSTAKA Anonim, Budidaya Kentang. Balitsa. Balitbang. Deptan. Jakarta Duriat dkk., Penerapan Teknologi PHT pada Kentang. Balitsa. Balitbang. Deptan. Jakarta. Madura Jeff, Pengantar Bisnis Buku 1. Salemba Empat. Yakarta. Soekartawi, Agribisnis Teori & Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta 395

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH 8.1. Penerimaan Usahatani Bawang Merah Penerimaan usahatani bawang merah terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 7.1. Penerimaan Usahatani Kedelai Edamame Analisis terhadap penerimaan usahatani kedelai edamame petani mitra PT Saung Mirwan

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT 7.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Penerimaan usahatani padi sehat terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan diperhitungkan. Penerimaan tunai adalah penerimaan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG Di susun oleh : Nama : Suhendra Tampubolon Nim : 10.11.3652 Kelas : S1TI-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR 8.1 Penerimaan Usahatani Ubi Jalar Penerimaan usahatani ubi jalar terdiri dari penerimaan tunai dan penerimaan tidak tunai. Penerimaan tunai merupakan penerimaan

Lebih terperinci

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani. 85 VI. KERAGAAN USAHATANI PETANI PADI DI DAERAH PENELITIAN 6.. Karakteristik Petani Contoh Petani respoden di desa Sui Itik yang adalah peserta program Prima Tani umumnya adalah petani yang mengikuti transmigrasi

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI NAGARI AIR DINGIN, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI NAGARI AIR DINGIN, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI NAGARI AIR DINGIN, KECAMATAN LEMBAH GUMANTI, KABUPATEN SOLOK Nusyirwan Hasan, Aryunis, dan Buharman B Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat Jl. Raya Padang-Solok

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI

BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI BAB VII ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI 7.1. Produktivitas Usahatani Produktivitas merupakan salah satu cara untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan sumberdaya yang ada (lahan) untuk menghasilkan keluaran

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Petani 1) Umur Umur petani merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap aktivitas dan produktivitas kerja. Jumlah petani pada pola tanam padi-ubi

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU. Umumnya petani ubi kayu Desa Pasirlaja menggunakan seluruh lahan VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU 7.1. Analisis Penggunaan Sarana Produksi Budidaya ubi kayu tidak terlalu sulit. Ubi kayu tidak mengenal musim, kapan saja dapat ditanam. Karena itulah waktu

Lebih terperinci

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG 7.1 Keragaan Usahatani Padi Varietas Ciherang Usahatani padi varietas ciherang yang dilakukan oleh petani di gapoktan Tani Bersama menurut hasil

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO Bentuk analisis pendapatan ini mengacu kepada konsep pendapatan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tunai dan biaya

Lebih terperinci

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI 6.1. Proses Budidaya Ganyong Ganyong ini merupakan tanaman berimpang yang biasa ditanam oleh petani dalam skala terbatas. Umbinya merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN Bunyamin Z. dan N.N. Andayani Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Jagung sebagian besar dihasilkan pada lahan kering dan lahan

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI DATARAN TINGGI KERINCI PROVINSI JAMBI. Suharyon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI DATARAN TINGGI KERINCI PROVINSI JAMBI. Suharyon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ANALISIS USAHATANI SAYURAN DI DATARAN TINGGI KERINCI PROVINSI JAMBI Suharyon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi email: suharyon@yahoo.com ABSTRAK Analisis usahatani terhadap 10 responden yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pertanian organik menjadi suatu bisnis terbaru dalam dunia pertanian Indonesia. Selama ini produk pertanian mengandung bahan-bahan kimia yang berdampak

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH Jones T. Simatupang Dosen Kopertis Wilayah I dpk Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS Keberhasilan usahatani yang dilakukan petani biasanya diukur dengan menggunakan ukuran pendapatan usahatani yang diperoleh. Semakin besar pendapatan usahatani

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis hasil penelitian mengenai Analisis Kelayakan Usahatani Kedelai Menggunakan Inokulan di Desa Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah meliputi

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN Noris Puja Kusuma 1), Edison 2) dan Ernawati 2 1) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi, 2)

Lebih terperinci

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK 1 ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK FARMING ANALYSIS OF PADDY IN KEMUNINGMUDA VILLAGE BUNGARAYA SUB DISTRICT SIAK REGENCY Sopan Sujeri 1), Evy Maharani

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Petani 1. Umur Petani Petani cabai merah lahan pasir pantai di Desa Karangsewu berusia antara 30 sampai lebih dari 60 tahun. Umur petani berpengaruh langsung terhadap

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL 6.1 Sarana Usahatani Kembang Kol Sarana produksi merupakan faktor pengantar produksi usahatani. Saran produksi pada usahatani kembang kol terdiri dari bibit,

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1. Keragaan Usahatani Padi Keragaan usahatani padi menjelaskan tentang kegiatan usahatani padi di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO 1 Erryka Aprilia Putri, 2 Anik Suwandari & 2 Julian Adam Ridjal 1 Mahasiswa,Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

Program Studi Magister Sains Agribisnis, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor b

Program Studi Magister Sains Agribisnis, Pascasarjana Institut Pertanian Bogor b ARTIKEL Pendapatan Usahatani Ubi Jalar Tumpangsari dengan Jagung Manis di Desa Gunung Malang, Kabupaten Bogor Farm Income of the Intercropping System between Sweet Potato and Sweet Corn in Gunung Malang

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 6.1 Penerimaan Usahatani Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani sayuran per hektar yang dikelola oleh petani di Kelompok Tani

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil ubi jalar nomor empat di dunia sejak tahun 1968. Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Irian Jaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang 50 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan)

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan) ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Studi kasus Daerah Rawan Pangan) Dr. Aris Slamet Widodo, SP., MSc. Retno Wulandari, SP., MSc. Prodi Agribisnis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pendidikan Terakhir. B. Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Responden. Status Penguasaan

LAMPIRAN. Pendidikan Terakhir. B. Karakteristik dan Pendapatan Rumah Tangga Responden. Status Penguasaan 61 LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Kuisioner A. Idientitas Responden 1. Nama : 2. Nomer telepon/alamat : 3. Umur : 5. Pengalaman usahatani : 6. Pekerjaan Utama : 7. Pekerjaan Sampingan : No. 1 2 3 4 5 6 Nama/

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel Strata I dan II pada Usahatani Jeruk di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Strata I II No. Sampel Luas Lahan (ha) Umur Petani (tahun) Pengalaman Bertani

Lebih terperinci

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN, POLA KONSUMSI DAN TINGKAT PENERIMAAN PETANI PADI SAWAH VARIETAS LOKAL DITINJAU DARI GARIS KEMISKINAN (Studi kasus : Desa Tangga Batu II, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI UBI JALAR 6.1. Analisis Aspek Budidaya 6.1.1 Penyiapan Bahan Tanaman (Pembibitan) Petani ubi jalar di lokasi penelitian yang dijadikan responden adalah petani yang menanam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 18 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman herbal atau tanaman obat sekarang ini sudah diterima masyarakat sebagai obat alternatif dan pemelihara kesehatan yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman

DAFTAR LAMPIRAN. No Lampiran Halaman DAFTAR LAMPIRAN No Lampiran Halaman 1 Foto-Foto Penelitian... 81 xvi 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan visi dan misi Provinsi Bali tahun 2009, prioritas pembangunan Provinsi Bali sesuai

Lebih terperinci

KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA

KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA KAJIAN MANFAAT IRIGASI WADUK PELAPARADO DI KABUPATEN BIMA TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DAN KESEMPATAN KERJA Abiyadun dan Ni Putu Sutami Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Dalam panca

Lebih terperinci

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row Ubi kayu dapat ditanam sebagai tanaman tunggal (monokultur), sebagai tanaman pagar, maupun bersama dengan tanaman lain (tumpangsari atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ANALYSIS EFFECT OF INPUT PRODUCTION FOR CASSAVA FARMING IN SUKASARI

Lebih terperinci

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI (Glycine max L.) VARIETAS ORBA (Suatu Kasus pada Kelompoktani Cikalong di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Oleh: Apang Haris 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga

Lebih terperinci

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI 1 POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI (Studi Kasus H. Adul Desa Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) Ach. Firman

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio).

III. KERANGKA PEMIKIRAN. usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C rasio). III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis penelitian ini meliputi konsep usahatani, biaya usahatani, pendapatan usahatani, dan rasio penerimaan dan biaya (R-C

Lebih terperinci

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL SARFUDIN A. MADINA 6144 11 069 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015

Lebih terperinci

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari: AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan

Lebih terperinci

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK Ida Bagus Aribawa dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Lebih terperinci

Keragaan Usahatani Bawang Merah Di Kabupaten Lombok Timur

Keragaan Usahatani Bawang Merah Di Kabupaten Lombok Timur Keragaan Usahatani Bawang Merah Di Kabupaten Lombok Timur I Putu Cakra Putra Adnyana. 1, Muji rahayu 1 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Jl. Raya Peninjauan Narmada, Kabupaten Lombok Barat,

Lebih terperinci

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN : Usaha tani Padi dan Jagung Manis pada Lahan Tadah Hujan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Selatan ( Kasus di Kec. Landasan Ulin Kotamadya Banjarbaru ) Rismarini Zuraida Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR- SAYURAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KABUPATEN ENDE

KONTRIBUSI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR- SAYURAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KABUPATEN ENDE KONTRIBUSI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA SAYUR- SAYURAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KABUPATEN ENDE Made Ratnada, Bambang M. L., Ujang A. S. BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Daerah Penelitian 1. Kondisi wilayah penelitian a. Letak dan batas wilayah Kabupaten Klaten adalah kabupaten yang berada di antara kota jogja dan kota solo. Kabupaten

Lebih terperinci

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG Moh. Saeri dan Suwono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Sampang merupakan salah satu

Lebih terperinci

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep)

Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep) Kelayakan Ekonomi Teknologi Petani Pada Usahatani Bawang Merah Varietas Sumenep (Studi Kasus di Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep) Isdiantoni Fakultas Pertanian, Universitas Wiraraja

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber

Lebih terperinci

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Dyah Panuntun Utami 2) 1)Alumnus Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian 2) Dosen Program

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Petani Petani adalah pelaku usahatani yang mengatur segala faktor produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kualitas

Lebih terperinci

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C.

Kata Kunci : Biaya Total, Penerimaan, Pendapatan, dan R/C. KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA TALAS DENGAN SISTEM MONOKULTUR DAN TUMPANGSARI Danty Rinjani Aristanti Permadi 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi dantybanana91@gmail.com Suyudi

Lebih terperinci

Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Daerah Istimewa Yogyakarta

Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Daerah Istimewa Yogyakarta Peluang Pengembangan Bawang Merah di Lahan Pasir Pantai Daerah Istimewa Yogyakarta Murwati dan Sutardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta E-mail: Me.mur_wati@yahoo.co.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki peran yang cukup strategis dalam perekonomian nasional. Hal ini tercermin dari perannya sebagai pemenuh kebutuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pengembangan usaha agribisnis hortikultura termasuk komoditas sayuran

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pengembangan usaha agribisnis hortikultura termasuk komoditas sayuran x PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan usaha agribisnis hortikultura termasuk komoditas sayuran dilaksanakan melalui pemilihan komoditas unggulan yang kompetitif dipasaran dan dapat memenuhi permintaan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR KUESIONER PENELITIAN ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR PRODUKSI UBI JALAR DI BOGOR No. Responden : Nama Responden : Alamat : Desa/Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten : Bogor Provinsi : Jawa Barat Tanggal Wawancara

Lebih terperinci

Kata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid

Kata kunci: pendapatan, usahatani, jagung, hibrida Keywords: income, farm, maize, hybrid 56 KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 16 DAN BISI 2 DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT FARM INCOME COMPARISON OF THE HYBRID MAIZE BISI 16 AND BISI 2 IN GERUNG, WEST LOMBOK Idrus

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,

Lebih terperinci

Penggunaan Mulsa Plastik Pada Usahatani Kentang Di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan

Penggunaan Mulsa Plastik Pada Usahatani Kentang Di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 98-104 Penggunaan Mulsa Plastik Pada Usahatani Kentang Di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan

Lebih terperinci

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH Andi Ishak, Bunaiyah Honorita, dan Yesmawati Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Mubyarto (1989) usahatani adalah himpunan dari sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk Indonesia. Perkembangan produksi tanaman pada (Oryza sativa L.) baik di Indonesia maupun

Lebih terperinci

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG VI. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG Usahatani ubi jalar di Desa Cikarawang menurut bentuk dan coraknya tergolong ke dalam usahatani perorangan dimana pengelolaannya dilakukan

Lebih terperinci

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi Syafri Edi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Abstrak Budidaya tanaman jagung di Provinsi Jambi dilaksanakan pada

Lebih terperinci

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.

Lebih terperinci

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT ISSN -4-8837 ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH PENGGUNA BENIH BERSERTIFIKAT DAN BENIH NON SERTIFIKAT DI KELURAHAN KEMUMU KECAMATAN ARMA JAYA KABUPATEN BENGKULU UTARA Comparation Analysis Of Paddy

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat dengan responden para petani yang menggunakan

Lebih terperinci

Pendapatan Usahatani Padi Hibrida dan Padi Inbrida di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

Pendapatan Usahatani Padi Hibrida dan Padi Inbrida di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat REVIEW Pendapatan Usahatani Padi Hibrida dan Padi Inbrida di Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat Farm Income of Hybrid Rice and Inbred Rice in Bogor Regency, West Java Province ABSTRAK Beras adalah komoditas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data

METODE MAGANG Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Pengamatan dan Pengumpulan Data METODE MAGANG Waktu dan Tempat Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan dari 12 Februari 2009 sampai dengan 12 Juni 2009 di Hikmah Farm, Pangalengan, Bandung, Jawa Barat. Metode Pelaksanaan Metode yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis 30 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI MENGGUNAKAN INOKULAN DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI MENGGUNAKAN INOKULAN DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KEDELAI MENGGUNAKAN INOKULAN DI DESA GEDANGAN, KECAMATAN WIROSARI, KABUPATEN GROBOGAN, PROVINSI JAWA TENGAH Yunia Vita Riyani / 20120220020 Francy Risvansuna F, SP.MP / Ir.

Lebih terperinci

faktor faktor yang berpengaruh

faktor faktor yang berpengaruh Masalah pangan dan gizi serta faktor faktor yang berpengaruh Kuliah Ekonomi Pangan dan Gizi (Pertemuan ke-3) Pramudya Kurnia Masalah Pangan Lahan dan iklim? Penyediaan dan produktivitas di tingkat petani?

Lebih terperinci

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR

BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR BAB V DAMPAK BANTUAN LANGSUNG PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI PADI DI PROPINSI JAWA TIMUR Penelitian dilakukan di Propinsi Jawa Timur selama bulan Juni 2011 dengan melihat hasil produksi

Lebih terperinci

Kajian Ekonomi Usahatani Kedelai di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta

Kajian Ekonomi Usahatani Kedelai di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Kajian Ekonomi Usahatani Kedelai di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta Budi Setyono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Jl. Stadion Maguwoharjo No. 22 Karangsari, Wedomartani, Ngemplak,

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin)

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin ( Brassica rapa cv. caisin) II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Komoditas Caisin (Brassica rapa cv. caisin) Caisin (Brassica rapa cv. caisin) merupakan tanaman yang termasuk ke dalam suku kubis-kubisan atau sawi-sawian (Brassicaceae/Cruciferae).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bawang Merah Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017 ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DENGAN SISTEM TEGEL DI KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Comperative Analysis of Jajar Legowo Rice Farming Planting System

Lebih terperinci

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI ANDRI JUSTIANUS SIMATUPANG NPM ABSTRAK Mentimun merupakan sayuran yang banyak digemari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian berkelanjutan memiliki tiga tujuan yaitu: tujuan ekonomi (efisiensi dan pertumbuhan), tujuan sosial (kepemilikan/keadilan) dan tujuan ekologi (kelestarian

Lebih terperinci

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh : PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI Oleh : BP3K KECAMATAN SELOPURO 2016 I. Latar Belakang PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci