Perancangan Tata Letak One Man Controlled Bridge Berdasarkan Aplikasi Maritime Ergonomics

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Tata Letak One Man Controlled Bridge Berdasarkan Aplikasi Maritime Ergonomics"

Transkripsi

1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Perancangan Tata Letak One Man Controlled Bridge Berdasarkan Aplikasi Maritime Ergonomics Venta Kevara Aprilia, DR. Ir. A.A. Masroeri, M.Eng, Indra Ranu Kusuma, ST., M.ScCeng. CmarEng JurusanTeknikSistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya masroeri@.its.ac.id Abstrak Bridge Deck merupakan pusat dari semua navigasi di atas kapal.dengan dasar itulah maka diperlukan adanya suatu penanganan dan keahlian khusus untuk penataan dan pengaturan komponen-komponen di dalamnya.penatan dan pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan ergonomic.desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan factor ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk keamanan kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah human error saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah human error tersebut akan membuat angka kecelakaan di dalam industri perkapalan naik. Permasalahan yang timbul dalam hal ini adalah bagaimana cara untuk menganalisa kapal Indonesia berdasarkan aturan ergonomics. Dari permasalahan diatas maka diperlukan perangkat lunak yang membantu menganalisa suatu kapal untuk memenuhi aturan ergonomic yang mengacu pada rules agar awak kapal maupun pihak galangan lebih mudah untuk menganalisa peletakkan peralatan dan komponen pada bridge deck saat reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu dengan mengembangkan sebuah program yang berbasis computer, untuk selanjutnya digunakan sebagai simulator proses analisa ergonomic. Kata Kunci Ergonomics, Bridge deck, Microsoft Visual Basic A I. PENDAHULUAN DA banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan ABK dalam mengoperasikan kapal dan memastikan keamanan life at sea selama pengoperasian kapal. Kapal yang mempunyai desain yang tidak sesuai dengan kaidah ergonomic akan menyebabkan kegagalan peralatan, kelelahan, stress dan kebosanan bagi ABK. Desain peralatan yang berbeda dan kurangnya pelatihan yang tepat dalam operasi peralatan, akan mempengaruhi cara di mana sebuah kapal tersebut dioperasikan. Unsur manusia merupakan fitur penting dari semua aspek desain kapal atau sistem dan operasi. Bridge Deck merupakan pusat dari semua navigasi di atas kapal. Dengan dasar itulah maka diperlukan adanya suatu penanganan dan keahlian khusus untuk penataan dan pengaturan komponen-komponen di dalamnya.penatan dan pengaturan komponen-komponen tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian bridge deck dengan menempatkan setiap peralatan yang diperlukan sesuai dengan aturan ergonomic. Desain Bridge Deck yang tidak memperhatikan factor ergonomic akan memberikan akibat yang fatal untuk keamanan kapal, sehingga mengakibatkan naiknya jumlah human error saat pengoperasian kapal. Kenaikan jumlah human error tersebut akan membuat angka kecelakaan di dalam industri perkapalan naik. Setiap kapal atau sistem harus dirancang agar dapat beroperasi dengan aman dan efektif, untuk mendukung orang - orang yang mengoperasikannya tanpa merugikan keselamatan, kesehatan dan pertimbangan performance. Permasalahan yang timbul dalam hal ini adalah belum banyak data yang menyatakan bahwa kapal kapal di Indonesia telah mematuhi aturan ergonomic. Sehingga diperlukan perangkat untuk mempermudah menganalisa, apakah peletakan peralatan pada bridge deck tersebut sudah memenuhi aturan ergonomics. Apabila kapal yang di analisa belum memenuhi aturan ergonomics, maka dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk memenuhi aturan tersebut. Hasil analisa juga dapat digunakan untuk acuan dalam pembuatan kapal baru. Dari permasalahan diatas maka diperlukan perangkat lunak yang membantu menganalisa suatu kapal untuk memenuhi aturan ergonomic yang mengacu pada rules agar awak kapal maupun pihak galangan lebih mudah untuk menganalisa peletakkan peralatan dan komponen pada bridge deck saat reparasi maupun pembuatan kapal baru. Yaitu dengan mengembangkan sebuah program yang berbasis computer, untuk selanjutnya digunakan sebagai simulator proses analisa ergonomic. II. TINJAUAN PUSTAKA Ergonomi sering disebut Human Factor Engineering, suatu ilmu yang mengatur bagaimana manusia bekerja. Menurut rules ABS tentang ERGONOMIC DESIGN OF NAVIGATION BRIDGES ABS,2003, ergonomi merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan pemahaman tentang interaksi antara manusia dengan elemen - elemen lain didalam suatu system. Perhatian utama ergonomi adalah pada efisiensi yang diukur berdasarkan pada kecepatan dan ketelitian performance manusia dalam penggunaan alat.faktor keamanan dan kenyamanan bagi pekerja telah tercakup di dalam pengertian efisiensi tersebut. (Wesley E Woodson). Panduan ABS untuk Desain Bridge dan Navigasi Peralatan atau Sistem menyajikan persyaratan yang "Berlaku untuk kapal yang memiliki

2 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) sertifikat SOLAS dan dirancang untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi navigasi. " Panduan ini juga merekomendasikan bahwa desain bridge harus didasarkan pada prinsip-prinsip ergonomis.aturan yang tertulis dalam dokumen ini konsisten dengan principal international statutory and discretionary guidance yaitu aturan yang membahas desain system dalam bridge deck (seperti: Standar IACS untuk Desain Bridge, equipment dan Layout; SOLAS V; dan IMO Pedoman Kriteria Ergonomi untuk bridge,equipment dan Layout). A. Overall arrangement Sketsa di bawah ini menunjukkan Peralatan yang harus diinstal pada workstations untuk route monitoring, manoeuvring, traffic surveillance and monitoring harus ditempatkan dalam posisi yang mudah dioperasikan dalam standing position. Sedangkan untuk traffic surveillance, heading and speed adjustments, internal and external communication harus ditempatkan dalam posisi yang mudah pula saat dioperasikan dalam keadaan seated position. Pada center consoledan general layout dari consoles disetiapworkstation mempunyai tugas dalam kegiatan monitoring, termasuk conning yang digunakan pada saat navigating dan manoeuvring. Gambar 2.1 Bridge Arrangement dan Working Environment Workstations Workstation merupakan sebuah tempat kerja di mana satu atau beberapa tugas akan membentuk aktivitas tertentu yang nantinya akan dilaksanakan, dirancang, dan diatur untuk memberikan informasi, system dan peralatan yang diperlukan untuk keamanan dan efisien kinerja, tugas khusus serta kerjasama bridge tim. Dimensi dari workstation berdasarkan rules ABS adalah sebagai berikut : a) Tinggi : Ketinggian workstation tidak boleh mengganggu jendela anjungan. Dapat dilihat pada bagian 3-6-1/1.3.4 dan dari Peraturan Baja Kapal atau Steel Vessel Rules. b) Lebar : Berdasarkan sound ergonomic principles, lebar workstation dirancang untuk operasi satu orang tidak lebih dari 1,6 m (5 ft 3 in). B. Instruments and Equipment at Navigating and Maneuvering Workstation. Sesuai dengan peraturan International SOLAS 1974 dan Colreg (collison regulation 1972) seluruh kapal harus dilengkapi dengan peralatan Navigasi sebagai berikut : a) Navigation Workstation The navigation workstation should include the following: Navigation radar display Position-fixing systems Depth indicator Chart table with instruments. b) Maneuvering Workstation The maneuvering workstation, used for collision avoidance/docking, should include the following: Radar display Automatic radar plotting aid (ARPA) Engine and thruster controls or telegraphs Rudder angle indicator Propeller revolution indicator(s) Pitch indicator Speed and distance indicator. c) Manual Steering Workstation The manual steering workstation should include the following: Manual steering device Gyro repeater Rudder angle indicator Rate of turn indicator Magnetic compass display Course indicator Talkback to bridge wings d) Bridge Wing Workstations The bridge wing workstations should include the following: Engine control Thruster control Rudder control Rudder angle indicator Gyro repeater Rate of turn indicator Sea bottom tracking speed indicator Whistle control Communication (external and internal) Morse light keys e) Monitoring Workstation The monitoring workstation should include the following: Radar VHF radiotelephone Intercommunication Systems Gyro repeater Speed and distance indicator Rudder angle indicator Propeller revolution indicator(s) Alarms Emergency stop controls Monitoring systems Rate of turn indicator C. Man Machine Interface Man Machine Interface adalah sarana yang operatornya menerima informasi mengenai status mesin atau sistem dan dapat mengirim kembali perintah dan pengaturan dari operator yang berjaga, Sehingga memudahkan dalam pengendalian dan control, Contoh di kapal adalah peletakan indicator-indicator engine di bridge deck misalnya indicator RPM suhu dari engine, indicator ballast, indicator bilge hingga tombol emergency untuk shutdown suatu system yang berada di kamar mesin, indicator penggerakan kemudi yang bisa di lihat di navigation deck berapa derajat telah berbelok, hal ini pastinya harus sama dengan pergerakkan kemudinya sendiri dalam air di sumbu poros kemudi.

3 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Gambar 2.2 Man Machine Interface III. METODOLOGI Dalam proses sebuah penelitian pastinya memiliki sebuah alur dalam mengerjakan penelitian tersebut sehingga di hasilkan sebuah hasil yang sesuai dengan yang di harapkan. Dalam pembahasan berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses pengerjaan tugas akhir ini dari awal hingga akhir. IV. HASILDANPEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil dan pembahasan penelitian mulai dari kegiatan pengumpulan data yang relevan hingga penelitian dapat berjalan sesuai yang diharapkan sampai dilakukan pengolahan data dan analisa serta pembahasannya secara detail yang disesuaikan dengan metodologi penelitian yang akan dilaksanakan. A. Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang diperlukan untuk penulisan tugas akhir ini adalah rules yang mengatur tentang ergonomic di bridge Deck. Rules ergonomic yang digunakan adalah ERGONOMIC DESIGN OF NAVIGATION BRIDGES ABS, Rules ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan apakah peralatan yang dianalisa sudah memenuhi aturan ergonomic. Selain data dari rules, pengambilan data dilapangan juga dilakukan seperti, spesifikasi dan dimensi peralatan serta Bridge Arrangement pada kapal Chemical Tanker DWT dan kapal Container MV.MERATUS BORNEO 368 TEUs. Data kapal ini diambil di dua tempat yang berbeda yaitu di PT. PAL dan PT.MERATUS Line. Data data yang diambil akan diolah menjadi database ergonomic Dalam software ini database akan berperan aktif dalam interfacing software database dan interfacing software ergonomic. Gambar 4.1 Pembuatan Database B. Running Program Program yang telah selesai dibuat selanjutnya siap untuk di running.running program dilakukan dengan cara meng entry data data kapal dan peralatannya untuk dianalisa. Berikut ini adalah data kapal yang di gunakan untuk running program : General specifications: - Name of vessel : MT.PRIME ROYAL - Length [LOA] : meters - Length [Lpp] : meters - Breadth [B] : meters - Depth [D] : meters - Draft [Designed] : Draft [Scantling] : Dead weight [At design draft] : 20,000 M. T - Dead weight [At scantling draft]: 24,000 M. T - Service Speed [ at 85% MCR,15% SM] :15.50 knots Gambar 3.1 Flow Chart Pengerjaan

4 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Data yang Dianalisa: Angle of View Bridge Wing and Working Clearances Console and workspace Design External Visibility Internal Visibility Navigational Equipment Routes and working Clearances C. Validasi Program Validasi program dilakukan dengan cara meng entry data peralatan yang telah sesuai dengan aturan ergonomic dan mengentry data yang belum sesuai dengan aturan ergonomic Berikut ini adalah satu dari beberapa data item yang akan dianalisa nilai dan tingkat keergonomikannya. Dimana nantinya akan didapatkan hasil mana item yang sudah ergonomic dan yang belum.untuk selanjutnya akan diberikan rekomendasi nilai ergonomik dari masing-masing item yang dianalisa. Item yang akan di analisa yaitu Console and Workspace Design, dimana item tersebut mempunyai component sebanyak 2 buah yaitu : 1) Single Watchstander Console 2) Chart Table Dimensions COMPONEN : Single Watchstander Console Width : 1560 mm Height : 1200 mm Length upper legroom : 285 mm Length lower legroom : 510 mm Gambar 4.3 Validasi program yang sudah memenuhi nilai ergonomic Dari tampilan main interface tersebut terlihat bahwa semua komponen dari item sudah memenuhi nilai ergonomic sesuai rules.sehingga tidak ada rekomendasi nilai yang di laporkan agar komponen tersebut mencapai nilai ergonomic sesuai rules. D. Hasil Analisa Berdasarkan validasi program yang telah di lakukan akan didapatkan hasil nilai dan rekomendasi keergonomikan dari bridge kapal yang dianalisa. Dari validasi data Bridge Deck arrangement kapal MT. PPRIME ROYAL CHEMICAL TANKER DWT, di dapatkan ítem dan peralatan yang sudah memenuhi nilai ergonomik dan yang belum memenuhi nilai ergonomik. Untuk masing-masing dari ítem yang dianalisa akan diberikan rekomendasi nilai sesuai dengan yang direkomendasikan oleh Rules. Penjelasan dari Rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut : 1) Nama Item : Console and Workspace Design, Nama COMPONEN : Single Watchstander Console Width : 1560 mm Height : 1200 mm Length upper legroom : 285 mm Length lower legroom : 510 mm Sehingga ketika dianalisa menggunakan software Ergonomics for marine application hasilnya adalah Gambar 4.2 Validasi program yang belum memenuhi nilai ergonomic Dari tampilan main interface tersebut terlihat bahwa masih ada beberapa komponen dari item tersebut yang belum memenuhi nilai ergonomic sesuai rules.sehingga akan muncul rekomendasi agar komponen tersebut mampu memenuhi nilai ergonomic yang diinginkan. Berikut ini adalah data komponen Chart Table Dimensions yang dianalisa : COMPONEN : Chart Table Dimensions Width : 2000 mm Depth : 940 mm Height : 900 mm Gambar 4.4 Hasil analisa Single Watchstander Console Kapal CHEMICAL TANKER DWT

5 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Single Watchstander ConsoleMT. PPRIME ROYAL CHEMICAL TANKER DW belum memenuhi aturan ergonomic. Sehingga hasil rekomendasi yang muncul adalah: Nama peralatan : Single Watchstander Console Poin[A] Width : Sudah memenuhi aturan ergonomic The console should be designed so that from the normal working position, can use all instruments and controls necessary for navigating and maneuvering. The Width of consoles designed for single person operation should not exceed 1600 mm (63 inches). Poin[B] Height : Sudah memenuhi aturan ergonomic The console should be designed so that from the normal working position, can use all instruments and controls necessary for navigating and maneuvering. The Width of consoles designed for single person operation should not exceed 1600 mm (63 inches). Poin[C] Lengt upper leg room : Terlalu pendek, sehingga operator atau watchstanding kurang nyaman dalam mengoperasikan dan memonitor peralatan di console karena jarak pandang dan jangkauan peralatan di console dengan operator yang terlalu dekat.,sebaiknya ditambah hingga mencapai antara mm dan Ditambah sekitar 215 mm akan lebih ergonomis. The upper leg room of the console should have a minimum of 450 mm (18 inches) in depth and the lower leg room a minimum of 600 mm (25 inches) in depth. Poin[D] Length Lower leg room : Terlalu pendek, sehingga operator atau watchstanding kurang nyaman dalam mengoperasikan dan memonitor peralatan di console karena jarak pandang dan jangkauan peralatan di console dengan operator yang terlalu dekat.,sebaiknya ditambah hingga mencapai antara mm dan ditambah sekitar 190 mm akan lebih ergonomis. The upper leg room of the console should have a minimum of 450 mm (18 inches) in depth and the lower leg room a minimum of 600 mm (25 inches) in depth. Nama peralatan : Chart Table Dimensions Poin[A] Width : Sudah memenuhi aturan ergonomic The chart table is to be large enough to accommodate all chart sizes normally used internationally for marine traffic. The dimensions of the chart table are to be as follows : width, not less than 1.2 m (3 ft 11 in) Poin[B] Depth : Sudah memenuhi aturan ergonomic The chart table is to be large enough to accommodate all chart sizes normally used internationally for marine traffic. The dimensions of the chart table are to be as follows : depth, not less than 0.85 m (2 ft 9 in.) Poin[C] Height : Sudah memenuhi aturan ergonomic The chart table is to be large enough to accommodate all chart sizes normally used internationally for marine traffic. height,not less than 0.9 m (2 ft 11 in)and not more than 1m. 2) Navigational Equipment sesuai Workstation. Peralatan yang di pilih untuk dianalisa akan disediakan input box untuk di centang (check) sesuai dengan letak peralatan di Workstation kapal yang dianalisa. ketika letak peralatan BCC yang dianalisa sesuai dengan rekomendasi Workstation berdasarkan Rules ABS maka nama dari peralatan tersebut akan direkomendasikan dengan diberi warna hijau. Apabila sebaliknya tidak sesuai dengan rekomendasi dari ABS maka akan diberikan rekomendasi dengan warna merah pada nama peralatannya. Nama Peralatan : AIS Letak peralatan : Traffic surfeillence COMPONEN : Chart Table Dimensions Width : 2000 mm Depth : 940 mm Height : 900 mm Gambar 4.6 Validasi Navigational Equipment sesuai rekomendasi rules AIS Navigational Equipment MT. PPRIME ROYAL CHEMICAL TANKER DWT sudah memenuhi aturan ergonomic. Sehingga hasil rekomendasi yang muncul adalah: Gambar 4.5 Hasil analisa Chart Table Dimensions Kapal CHEMICAL TANKER DWT Chart Table Dimensions MT. PPRIME ROYAL CHEMICAL TANKER DW sudah memenuhi aturan ergonomic. Sehingga hasil rekomendasi yang muncul adalah: Nama peralatan :AIS Peralatan AIS : sudah memenuhi aturan ergonomic. Karena peletakan yang sesuai di Traffic surveillance. Peralatan ini digunakan untuk kegiatan Traffic surveillance Collision avoidance

6 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) Peralatan Yang wajib Di install bagi kapal dengan GT : ECDIS backup ECDIS_all size GNSS_GPS Heading ctrl. System Magnetic compass_all size Paper chart table Pelorus_gyro repeater Radar_ARPA Sound reception system_all size 3) Equipment applicable for ships of various sizes Nama Peralatan : GNSS_GPS Letak peralatan :Manoeuvring GNSS_GPS Equipment applicable for ships of various sizes MT. PPRIME ROYAL CHEMICAL TANKER DWT belum memenuhi aturan ergonomic. Sehingga hasil rekomendasi yang muncul adalah: Nama peralatan :GNSS_GPS Gambar 4.8 Form Report V. KESIMPULAN 1. Pembuatan software Ergonomics for marine application ini memberikan hasil yang cukup signifikan untuk menganalisa suatu peralatan atau item di bridge deck, apakah sudah memenuhi aturan ergonomic atau belum. Gambar 4.7 GNSS_GPS Equipment applicable for ships of various sizes Peralatan GNSS_GPS : Belum memenuhi aturan ergonomic. Karena peletakan yang kurang bagus di Manoeuvring Yang semestinya di letakkan pada bagian Navigation Peralatan ini digunakan untuk kegiatan Traffic surveillance Collision avoidance dan juga Navigation Grounding avoidance Peralatan Yang wajib Di install bagi kapal dengan GT : ECDIS backup ECDIS_all size GNSS_GPS Heading ctrl. System Magnetic compass_all size Paper chart table Pelorus_gyro repeater Radar_ARPA Sound reception system_all size Hasil rekomendasi dapat disimpan atau ditambahkan pada form report dengan cara menekan tombol add to report.untuk menampilkan form report,dapat dilakukan dengan cara menekan tombol Show report. 2. Terdapat rekomendasi yang muncul ketika suatu peralatan yang dianalisa belum memenuhi aturan ergonomic dan yang telah memenuhi aturan ergonomic. Masing masing dari rekomendasi tersebut memuat nilai ergonomic yang sesuai untuk tiap item yang dianalisa, sehingga dapat diketahui berapa nilai egonomik yang harus dimiliki oleh masing masing item agar sesuai dengan ergonomic rules. 3. Rekomendasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan pengaturan tata letak item dan peralatan di bridge deck maupun untuk perancangan kapal baru sehingga didapatkan nilai ergonomic yang sesuai dengan rules. DAFTAR PUSTAKA [1] ABS Technical Papers. Human Factors and Ergonomics in Safe Shipping: the ABS Approach. London, [2] Albatrosa, Guson. Analisa Perancangan Penempatan Peralatan pada Engine Room di Kapal Berbasis Aturan Ergonomic untuk Aplikasi Marine. Surabaya : [3] American Bureau of Shipping. Bridge Desain and Navigational equipment/system.januari, [4] American Bureau of Shipping. Ergonomic Desain Of Navigation Bridges [5] American Bureau of Shipping. (2003). Guidance Notes on the Application of Ergonomics to Marine Systems. Houston, TX: Author. [6] Consolidated Edition, IMO.International Convention for the Safety of Life at Sea, 1974, and 1988 Protocol relating there to, London : [7] International Maritime Organization. GuideLines on Ergonomic Criteria for Bridge Equipment and Layout

Perancangan Tata Letak Bridge Deck Berbasis Ergonomi Menuju One Man - Operated Bridge

Perancangan Tata Letak Bridge Deck Berbasis Ergonomi Menuju One Man - Operated Bridge JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 Perancangan Tata Letak Bridge Deck Berbasis Ergonomi Menuju One Man - Operated Bridge Venta Kevara APRILIA 1, DR. Ir. A.A. MASROERI, M.Eng 2 1 Postgraduate

Lebih terperinci

VENTA KEVARA APRILIA

VENTA KEVARA APRILIA L/O/G/O FINAL THESIS TEST MN092350 VENTA KEVARA APRILIA 4112 204 012 PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK SISTEM DAN PENGENDALIAN KELAUTAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN KAMAR MESIN BERBASIS PADA ATURAN ERGONOMIC DAN HUBUNGAN SPASIAL UNTUK APLIKASI MARINE

ANALISA PERANCANGAN KAMAR MESIN BERBASIS PADA ATURAN ERGONOMIC DAN HUBUNGAN SPASIAL UNTUK APLIKASI MARINE ANALISA PERANCANGAN KAMAR MESIN BERBASIS PADA ATURAN ERGONOMIC DAN HUBUNGAN SPASIAL UNTUK APLIKASI MARINE Bidang Studi Marine Electrical and Automation System Diusulkan oleh: Muhammad Shubhi Noor (4209105016)

Lebih terperinci

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker

Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Perancangan Fire Control and Safety Plan pada Kapal Konversi LCT menjadi Kapal Small Tanker Tri Octa Kharisma Firdausi 1*, Arief Subekti 2, dan Rona Riantini 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ME SKRIPSI 091217 Operations (ME 091329) Research Analisis Human Error Terhadap Peralatan Komunikasi dan Navigasi pada Kapal Dosen pembimbing: 1. Ir. Sardono Sarwito, M.Sc. 2. Dr. Eng. M. Badrus Zaman,

Lebih terperinci

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder

Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder Evaluasi Kesesuaian Life-Saving Appliances (LSA) dan Pembuatan Simulasi Sistem Evakuasi Pada Kapal Perintis 1200 GT Menggunakan Software Pathfinder Widia Yuliati Puspaningrum 1*, Rona Riantini 2, M. Khoirul

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT Pengembangan Software Loading Manual Kapal Tanker Ukuran Sampai Dengan 17500 DWT Oleh : NUR RIDWAN RULIANTO 4106100064 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Djauhar Manfaat M. Sc., Ph.D JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

Lebih terperinci

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-13 Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Prasetyo Adi dan

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Marine Reliability, Availability, Maintenability & Safety Studi Penentuan Kinerja Pelayanan Pelabuhan Secara Real Time Dengan Menggunakan Data Automatic Identification System (AIS)

Lebih terperinci

Analisis Human Error Terhadap Peralatan Komunikasi dan Navigasi pada Kapal

Analisis Human Error Terhadap Peralatan Komunikasi dan Navigasi pada Kapal 1 Analisis Human Error Terhadap Peralatan Komunikasi dan Navigasi pada Mohammad Vath Allam, Sardono Sarwito, Muhammad Badrus Zaman Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1 ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR Prasetyo Adi Dosen Pembimbing : Ir. Amiadji

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS

Jurusan Teknik Kelautan FTK ITS Analisa Kekuatan Sisa Chain Line Single Point Mooring Pada Utility Support Vessel Oleh : Nautika Nesha Eriyanti NRP. 4308100005 Dosen Pembimbing : Ir. Mas Murtedjo, M.Eng NIP. 194912151978031001 Yoyok

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA

PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-1 1 PERANCANGAN SISTEM GUIDANCE UNTUK MEMBANGUN AUTOPILOT KAPAL PKR KRI KELAS SIGMA Robbi Handito, Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, dan Dr. Ir. Agoes A. Masroeri,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM AUTOPILOT UNTUK KONTROL KEMUDI MODEL KAPAL MENGUNAKAN PROGRAMABLE AUTOMATIC CONTROLLER NI CompactRIO

PERANCANGAN SISTEM AUTOPILOT UNTUK KONTROL KEMUDI MODEL KAPAL MENGUNAKAN PROGRAMABLE AUTOMATIC CONTROLLER NI CompactRIO Perancangan Sistem Autopilot Untuk Kontrol Kemudi Model Kapal Mengunakan Programable Automatic Controller Ni Compactrio ( Yuniati dan Chandra Permana ) PERANCANGAN SISTEM AUTOPILOT UNTUK KONTROL KEMUDI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.16/BPSDMP-2017 TENTANG PEDOMAN STANDARISASI PENYELENGGARAAN SIMULATOR UNTUK PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPELAUTAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S.

TUGAS AKHIR. Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi. Oleh : Novarianto S. TUGAS AKHIR Analisa Karakteristik Kebutuhan Daya Listrik Pada Kapal Cargo Dalam Rangka Effisiensi Energi Oleh : Novarianto S. 4205 100 004 LATAR BELAKANG Effisiensi dari generator yang di gunakan pada

Lebih terperinci

MODUL I PENGANTAR ERGONOMI

MODUL I PENGANTAR ERGONOMI ERGONOMI Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 1 DEFINITION OF ERGONOMICS Yunani kuno, yaitu : ERGON dan NOMOS Ergon : kerja Nomos : hukum/ aturan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ELECTRONIC CHART DISPLAY AND INFORMATION SYSTEM (ECDIS)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT ELECTRONIC CHART DISPLAY AND INFORMATION SYSTEM (ECDIS) Lampiran XXXVII Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor : SK.2162/HK.208/XI/Diklat-2010 Tanggal : 16 November 2010 PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN. No. Jenis Layanan Satuan Tarif (Rp)

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN. No. Jenis Layanan Satuan Tarif (Rp) 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN PADA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG

PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 PEMODELAN 3D KONSTRUKSI KAPAL MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK STUDI KASUS GRAND BLOCK 09 M.T. KAMOJANG Suraj Nurholi dan Djauhar

Lebih terperinci

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT

Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan DWT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2013) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Software Loading Manual Tanker Ukuran Sampai Dengan 17.500 DWT Nur Ridwan Rulianto dan Djauhar Manfaat Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT Lampiran XLVI Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor : SK.2162/HK.208/XI/Diklat-2010 Tanggal : 16 November 2010 PEDOMAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KETERAMPILAN KHUSUS PELAUT

Lebih terperinci

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia

Informasi Teknik. : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia Informasi Teknik No. : 068-2016 22 Agustus 2016 Kepada Perihal : Semua Pihak yang Berkepentingan : Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System (AIS)) Bagi Kapal Berbendera Indonesia Ringkasan

Lebih terperinci

OCKY NOOR HILLALI

OCKY NOOR HILLALI OCKY NOOR HILLALI 2407100045 Dosen Pembimbing I: Dr. Ir. AULIA SITI AISJAH, MT Dosen Pembimbing II: Dr. Ir. AGOES A. MASROERI, M. Eng JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL Dian Retno Dina Rita, Bimo Darmadi, Arif Winarno Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah

Lebih terperinci

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Rancang Bangun Prototipe Kapal Tanpa Awak Menggunakan Mikrokontroler Dosen Pembimbing: Suwito, ST., MT. Yoga Uta Nugraha 2210 039 025 Ainul Khakim 2210 039 026 Jurusan D3 Teknik Elektro Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

Studi Perancangan Sistem Kendali Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Berdasarkan Aplikasi Sistem Pakar

Studi Perancangan Sistem Kendali Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Berdasarkan Aplikasi Sistem Pakar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Studi Perancangan Sistem Kendali Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Berdasarkan Aplikasi Sistem Pakar Fajar Wardika, A.A. Masroeri, dan

Lebih terperinci

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry Perencanaan Tempat Duduk Traktor dengan Antropometri (Nurhidayah dkk) PERENCANAAN TEMPAT DUDUK TRAKTOR RODA EMPAT YANG ERGONOMIS DENGAN ANTROPOMETRI Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT GEDUNG KARYA LANTAI 12 S.D 17 JL. MEDAN MERDEKA BARAT No. 8 JAKARTA -10110 TEL. : 3811308,3505006,3813269,3447017 3842440 Pst. : 4213,4227,4209,4135

Lebih terperinci

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN BAB IV PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 4.1 Data Utama Kapal Tabel 4.1 Prinsiple Dimension No Principle Dimension 1 Nama Proyek Kapal KAL 28 M 3 Owner TNI AL 4 Class BKI 5 Designer PT. TESCO INDOMARITIM 6 Produksi

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN BP3IP JAKARTA 2016

LAPORAN TAHUNAN BP3IP JAKARTA 2016 BAB II KEGIATAN POKOK A. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT 1. Target dan Realisasi a. Pelatihan Peningkatan Pelatihan Peningkatan (Upgrading Training) ini ditujukan untuk para pelaut yang sudah

Lebih terperinci

DESAIN STASIUN KERJA

DESAIN STASIUN KERJA DESAIN STASIUN KERJA Antropologi Fisik Tata Letak Fasilitas dan Pengaturan Ruang Kerja Work Physiologi (Faal Kerja) dan Biomechanics Ruang Kerja Studi Metode Kerja DESAIN STASIUN KERJA Keselamatan dan

Lebih terperinci

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi

Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-378 Resizing Bangunan Atas Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) 50.000 DWT untuk Mengurangi Biaya Produksi Nurul Hidayah, Triwilaswandio W.P Jurusan

Lebih terperinci

Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang

Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-129 Perancangan Power Management System pada Kapal Penumpang Dionysius M. S dan Indra Ranu Kusuma Jurusan Teknik Sistem Perkapalan,

Lebih terperinci

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT

EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT EVALUASI PERBANDINGAN DRAFT KAPAL IKAN FIBERGLASS DAN KAYU BERDASARKAN SKENARIO LOADCASE, STUDI KASUS KAPAL IKAN 3GT Nurhasanah Teknik Perkapalan, Politeknik Negeri Bengkalis, Indonesia Email: nurhasanah@polbeng.ac.id

Lebih terperinci

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN

KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN 1829-8370 (p) 2301-9069 (e) http://ejournal.undip.ac.id/index.php/kapal KAPAL JURNAL ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI KELAUTAN Analisa Waktu Evakuasi Dengan Metode Advance Pada Kapal Perintis 1200 GT Kusnindar

Lebih terperinci

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga

Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 G-109 Analisa Perambatan Retak Pada Bagian Poros KM. Surya Tulus Akibat Torsi Dengan Metode Elemen Hingga Taufiq Estu Raharjo, Soeweify dan Totok

Lebih terperinci

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel

Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Fasilitas Kamar Hotel Perancangan Remote Control Terpadu untuk Pengaturan Nama Fasilitas Kamar Hotel Disusun oleh: : Indra Ardian NRP : 1022037 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI Oleh : Frenniko Eka Bestari Dosen pembimbing : Eddy Setyo Koenhardono, ST, M.Sc Department of Marine Enginering,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD

ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD ANALISA PENGARUH PELETAKAN OVERLAPPING PROPELLER DENGAN PENDEKATAN CFD Mokhammad Fakhrur Rizal *) Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD **) Irfan Syarif Arief, ST. MT **) *) Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

STUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA

STUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA STUDI PENETAPAN DAERAH BAHAYA (DANGEROUS AREA) DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA BERDASARKAN AIS DATA Abstrak (Sangkya Yuda Yudistira/4205100077) Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan salah satu

Lebih terperinci

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 09/BPSDMP-2017 TENTANG

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 09/BPSDMP-2017 TENTANG V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK. 09/BPSDMP-2017 TENTANG KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN PELAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana

DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN. Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana DESAIN AKSES OPTIMUM DAN SISTEM EVAKUASI SAAT KONDISI DARURAT PADA KM. SINAR BINTAN Disusun Oleh: Nuke Maya Ardiana 6508040502 ABSTRAK Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan bisa terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL

ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMIS KONVERSI KAPAL TANKER SINGLE HULL MENJADI DOUBLE HULL Dipresentasikan Oleh : MUHAMMAD KHARIS - 4109 100 094 Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio W.P.,

Lebih terperinci

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI

ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI ANALISA KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DAYA LISTRIK PADA KAPAL FERRY DALAM RANGKA EFISIENSI ENERGI FRENNIKO EKA BESTARI 4206100011 Latar Belakang Pada saat ini terdapat tiga metode dalam menentukan kapasitas

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PRESENTASI TUGAS AKHIR PRESENTASI TUGAS AKHIR TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 Presented by: M. FAUZIM 6107030017

Lebih terperinci

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT

DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT DESAIN KAPAL TANKER 3500 DWT Marcel Winfred Yonatan 1 Pembimbing: Prof.Dr.Ir. Ricky Lukman Tawekal 2 Program Studi Sarjana Teknik Kelautan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM

PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM PENGARUH ELEMEN BANGUNAN KAPAL TERHADAP KOREKSI LAMBUNG TIMBUL MINIMUM Daeng PAROKA 1 dan Ariyanto IDRUS 1 1 Jurusan Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK

APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN ABSTRAK APLIKASI SENSOR KOMPAS UNTUK PENCATAT RUTE PERJALANAN Frederick Sembiring / 0422168 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

Modul 4 Microsoft Access 2007

Modul 4 Microsoft Access 2007 Tugas Pendahulan Modul 4 Microsoft Access 2007 Mata kuliah : CF 1310 Pengantar Teknologi Informasi Disusun oleh : Nama Route Gemilang 5208 100 073 Semester Ganjil 2008/2009 Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM

ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM PRESENTATION FINAL PROJECT ANALISA STOKASTIK BEBAN-BEBAN ULTIMATE PADA SISTEM TAMBAT FPSO SEVAN STABILIZED PLATFORM Oleh : Fajri Al Fath 4305 100 074 Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, M.Sc.

Lebih terperinci

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS

Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN ITS Tinjauan Teknis Ekonomis Perbandingan Penggunaan Diesel Engine dan Motor Listrik sebagai Penggerak Cargo Pump pada Kapal Tanker KM Avila. Oleh Fretty Harauli Sitohang JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Pengembangan g Metodologi Pembuatan Model 3D Konstruksi Kapal untuk Production Drawing Berbasis AutoCad

Pengembangan g Metodologi Pembuatan Model 3D Konstruksi Kapal untuk Production Drawing Berbasis AutoCad Pengembangan g Metodologi Pembuatan Model 3D Konstruksi Kapal untuk Production Drawing Berbasis AutoCad Oleh : Ferry Fadly ( 4106 100 069 ) Dosen Pembimbing : 1I 1. Ir. Wasis DwiAryawan, MS M.Sc. Ph.D

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan - Kapal supply vessel Sam Prosper I dengan ukuran utama sebagai berikut : Length Over All : 34.00 m Length Waterline : 32.65 m Beam (moulded) : 9.00 m Depth (moulded)

Lebih terperinci

Kata Kunci AIS, Danger Score, GIS, Monitoring Keselamatan Kapal, Shipping Database.

Kata Kunci AIS, Danger Score, GIS, Monitoring Keselamatan Kapal, Shipping Database. 1 IMPLEMENTASI HAZARD NAVIGATION MAP UNTUK MONITORING KESELAMATAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN DATA AUTOMATIC IDENTIFICATION SYSTEM (AIS) DAN SHIPPING DATABASE Satriya Aryang Mawulu* 1, Trika Pitana** 1 dan

Lebih terperinci

K : DIMAS CRISNALDI ERNAND DIMAS

K : DIMAS CRISNALDI ERNAND DIMAS Perancangan Sistem Monitoring di Pelabuhan Tanjung Perak Dalam Rangka Meningkatkan Faktor Keamanan Presented By : DIMAS CRISNALDI ERNANDA 4203 109 019 Latar Belakang Kecelakaan yang terjadi pada kapal

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif G47 Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif Dave Hansel dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TUGAS AKHIR PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TIFFANY SOPHIANA NRP 2502 100 008 Dosen Pembimbing Ir.

Lebih terperinci

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-1 Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna Muhammad Ihsan dan I Made Londen Batan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP)

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Versi 1.0 4 Oktober 2007 Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Untuk : Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS Dyah Wardhani Kusuma 5107 201

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru

Perancangan Aplikasi Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru G129 Perancangan Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru Renny Rahmadi Putra, dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-340 Analisa Pengaruh Variasi Tanggem Pada Pengelasan Pipa Carbon Steel Dengan Metode Pengelasan SMAW dan FCAW Terhadap Deformasi dan Tegangan

Lebih terperinci

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN BUKU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Ajaran Pengantar Teknik Peran Disusun oleh : Gerry Liston Putra Sunaryo Program Studi Teknik Peran Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2016 PENGANTAR

Lebih terperinci

SIMAPEM MESIN PERCETAKAN DIGITAL PRINTING BERBASIS DESKTOP PADA CV. WUJUD UNGGUL

SIMAPEM MESIN PERCETAKAN DIGITAL PRINTING BERBASIS DESKTOP PADA CV. WUJUD UNGGUL SIMAPEM MESIN PERCETAKAN DIGITAL PRINTING BERBASIS DESKTOP PADA CV. WUJUD UNGGUL Virgina Septiara 1), Awalludiyah Ambarwati 2), dan Aryo Nugroho 3) 1,2,dan 3) Program Studi Sistem Informasi, Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru

Perancangan Aplikasi Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-326 Perancangan Berbasis Komputer untuk Proses Manajemen Mutu pada Pembangunan Kapal Baru Renny Rahmadi Putra dan Triwilaswandio

Lebih terperinci

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL

DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Sidang Tugas Akhir (MN 091382) DESAIN ULANG KAPAL PERINTIS 200 DWT UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA KAPAL Oleh : Galih Andanniyo 4110100065 Dosen Pembimbing : Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler Muhammad Taufiqurrohman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah Jl. Arif Rahman

Lebih terperinci

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.04/BPSDMP-2017 TENTANG

V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.04/BPSDMP-2017 TENTANG V/ k PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN NOMOR : PK.04/BPSDMP-2017 TENTANG KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN PELAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari

Oleh : Febriani Rohmadhana. Pembimbing : Ir. Hesty Anita Kurniawati, M.Sc. Selasa, 16 Februari Analisis Teknis dan Ekonomis Konversi Landing Craft Tank (LCT) Menjadi Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tipe Ro-ro untuk Rute Ketapang (Kabupaten Banyuwangi) Gilimanuk (Kabupaten Jembrana) Oleh : Febriani

Lebih terperinci

Kajian Kekuatan Struktur Semi-submersible dengan Konfigurasi Enam Kaki Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang

Kajian Kekuatan Struktur Semi-submersible dengan Konfigurasi Enam Kaki Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Kajian Kekuatan Struktur Semi-submersible dengan Konfigurasi Enam Kaki Berpenampang Persegi Empat Akibat Eksitasi Gelombang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PENGEMBANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PENGEMBANGAN PRODUK MEJA DAN KURSI KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI Disusun oleh : NYOTO PAWENANG 0832010082 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Lebih terperinci

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Berjalan Kos Mampang39 merupakan rumah kos yang disewakan dan terpisah dari pemilik kos. Dalam kelangsungannya, ada beberapa proses yang dilalui

Lebih terperinci

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN BUKU RANCANGAN PENGAJARAN Mata Ajaran Perancangan Kamar Kapal Disusun oleh : Gerry Liston Putra Marcus A. Talahatu Program Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknik Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Lebih terperinci

DESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT

DESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT DESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT Andi Setiawan 1a) Moh Toni Prasetyo 2) Aris Kiswanto 3) 123) Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Jl. Kasipah no 10-12 Semarang-Indonesia a)

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Jadwal Implementasi Sistem Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan pengoperasiannya. Jadwal dari rencana implementasi adalah sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAYARAN PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN LAMPIRAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 9 I p MK 0 5 I 2 0 1 4 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR. PENDIDIKAN PENYEGARAN DAN PENINGKATAN ILMU PELAY ARAN PADA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM

PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM PERENCANAAN FIXED TRIPOD STEEL STRUCTURE JACKET PADA LINGKUNGAN MONSOON EKSTRIM Edwin Dwi Chandra, Mudji Irmawan dan Murdjito Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

RATNAWATI J0D

RATNAWATI J0D PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM KONTROL OTOMATIS PERMAINAN RAILWAY MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III Disusun

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KONSTRUKSI KAPAL PERIKANAN BERDASAR PERATURAN KLASIFIKASI DAN KONSTRUKSI KAPAL KAYU BKI 1996 Untung Budiarto, Sarjito Jokosisworo Program Studi S1 Teknik Perkapalan Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I

PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ER E G R O G N O O N M O I PENGANTAR DAN KONSEP DASAR ERGONOMI MENGAPA PERLU ERGONOMI? ERGO asal kata ERGON = Kerja NOMi asal kata NOMOS = hukum Ergonomi berkaitan dengan disain suatu sistem dimana manusia bekerja di dalamnya Penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Analisa Kebutuhan SCADA merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian mengirimkan-nya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*,

Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*, PERANCANGAN DAN ANALISA BIAYA ALAT PENGUJI KEKUATAN TEKAN GENTENG KERAMIK BERGLAZUR Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*, Program Studi Teknik Industri Institut Sains dan Teknologi Nasional Email:ucok@istn.ac.id

Lebih terperinci

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular G8 Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular Ericson Estrada Sipayung, I Ketut Suastika, Aries Sulisetyono Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

TROUBLESHOOTING DATABASE MESIN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS UNTUK PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN YANG EFEKTIF. Oleh :

TROUBLESHOOTING DATABASE MESIN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS UNTUK PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN YANG EFEKTIF. Oleh : TROUBLESHOOTING DATABASE MESIN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS UNTUK PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN YANG EFEKTIF Oleh : NOVEN TINUS GINTING 4208 100 601 Dibimbing Oleh: Ir. Hari Prastowo, M.Sc.

Lebih terperinci

Mochamad Faridz Ristanto Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Michael Ardita, S.T, M.T

Mochamad Faridz Ristanto Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Michael Ardita, S.T, M.T Mochamad Faridz Ristanto 2208100623 Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Michael Ardita, S.T, M.T Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERENCANAAN SANDARAN KAPAL INTEGRASI DENGAN LAYANAN KERETA API BARANG. (STUDI KASUS: PT.TERMINAL TELUK LAMONG SURABAYA) Ivan Akhmad 1) dan Ahmad Rusdiansyah 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN PADA KAPAL COASTER

PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN PADA KAPAL COASTER PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN PADA KAPAL COASTER Eko Julianto Sasono Program Studi Diploma III Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRACT The noise on the ship is a fitness factor.

Lebih terperinci

Pemodelan 3D konstruksi kapal berbasis Solidworks

Pemodelan 3D konstruksi kapal berbasis Solidworks Pemodelan 3D konstruksi kapal berbasis Solidworks studi kasus Grand block 09 M.T. Kamojang Teknik penggambaran dan pemodelan 3D konstruksi kapal semakin dibutuhkan dalam proses desain kapal. Metode X-ref

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto

Lebih terperinci

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal

Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Desain Ulang Kapal Perintis 200 DWT untuk Meningkatkan Performa Kapal Galih Andanniyo (1), Wasis Dwi Aryawan (2). Jurusan

Lebih terperinci

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok

Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok G92 Desain Kapal 3-in-1 Penumpang-Barang- Container Rute Surabaya Lombok I Gede Hadi Saputra dan Hesty Anita Kurniawati Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

AMOS MARITO SIMANJUNTAK NIM : INDRI LESTARI NIM :

AMOS MARITO SIMANJUNTAK NIM : INDRI LESTARI NIM : RANCANG BANGUN APLIKASI SMS GATEWAY UNTUK PERMINTAAN LAGU PADA STASIUN RADIO SECARA OTOMATIS LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 Oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci