SISTEM NAVIGASI PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN WALL FOLLOWING DAN LOGIKA FUZZY ERWIN MUSA YULIO CHRISWANTORO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM NAVIGASI PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN WALL FOLLOWING DAN LOGIKA FUZZY ERWIN MUSA YULIO CHRISWANTORO"

Transkripsi

1 SISTEM NAVIGASI PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN WALL FOLLOWING DAN LOGIKA FUZZY ERWIN MUSA YULIO CHRISWANTORO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 23

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Navigasi pada Robot Pemadam Api Menggunakan Wall Following dan Logika Fuzzy adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 23 Erwin M Y Chriswantoro NIM G64946

4 ABSTRAK ERWIN M Y CHRISWANTORO. Sistem Navigasi pada Robot Pemadam Api Menggunakan Wall Following dan Logika Fuzzy. Dibimbing oleh KARLISA PRIANDANA dan MUSHTHOFA. Robot memerlukan navigasi yang baik untuk menyelesaikan tugasnya. Salah satu cara untuk memberikan kemampuan navigasi pada robot ialah kecerdasan buatan. Kemampuan navigasi menggunakan kecerdasan buatan dapat dikaitkan dengan kemampuan sensor menerima masukan dari lingkungan. Masukan dari lingkungan bersifat tidak pasti sehingga pemodelan yang sederhana tidak cukup mewakili. Logika fuzzy diharapkan dapat mengatasi ketidakpastian tersebut. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem navigasi pada robot pemadam api menggunakan algoritme wall following dan logika fuzzy. Sistem disimulasikan pada lingkungan KRPAI 23 yang mengharapkan robot dapat menelusuri dinding, memadamkan api, dan kembali ke home. Hasil penelitian menunjukan bahwa robot berhasil menyelesaikan misi KRPAI 23 dengan persentase kesuksesan mencapai 87.5%. Kata kunci: logika fuzzy, pemadam api, robot, wall following ABSTRACT ERWIN M Y CHRISWANTORO. Navigation System on Fire-Fighter Robot Using Wall Following and Fuzzy Logic. Supervised by KARLISA PRIANDANA and MUSHTHOFA. A robot needs a good navigation to complete its task. One way to provide navigation capabilities on robots is artificial intelligence. Navigation capabilities using artificial intelligence may be associated with the ability to accept input from a range of sensors. However, inputs from the environment are uncertain so that a simple modeling is not sufficiently representative. Fuzzy logic is expected to overcome these uncertainties. This research aims to develop the navigation system on a fire-fighter robot using wall following algorithms and fuzzy logic. The system is simulated on KRPAI 23 environment where the robot is expected to move by following the wall, extinguishing the fire, and returning to home. It is shown that the robot has successfully completed the mission on KRPAI 23 with a success rate of 87.5%. Keywords: fire-fighter, fuzzy logic, robot, wall following

5 SISTEM NAVIGASI PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN WALL FOLLOWING DAN LOGIKA FUZZY ERWIN MUSA YULIO CHRISWANTORO Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 23

6 Penguji: Dr Heru Sukoco, SSi MT

7 Judul Skripsi : Sistem Navigasi pada Robot Pemadam Api Menggunakan Wall Following dan Logika Fuzzy Nama : Erwin Musa Yulio Chriswantoro NIM : G64946 Disetujui oleh Karlisa Priandana, ST MEng Pembimbing I Mushthofa, SKom MSc Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi MKom Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta umatnya hingga akhir zaman. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Oktober 22 ini ialah kecerdasan buatan, dengan judul Sistem Navigasi pada Robot Pemadam Api Menggunakan Wall Following dan Logika Fuzzy. Terima kasih penulis sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Karlisa Priandana, ST MEng dan Bapak Mushthofa, SKom MSc selaku pembimbing, serta Bapak Dr Heru Sukoco, SSi MT selaku penguji yang telah banyak memberikan saran. Di samping itu, terima kasih penulis sampaikan kepada Rahmatika Dewi yang telah meminjamkan laptop, Wulandari, Nur Muhammad Sidik, Aditya Erlangga, Rini Windyastuti, Rizkia Hanna Amalia, Ariny, Aries Fitriawan, dan Lizza Amini Gumilar yang telah sering menemani, membantu, dan memberi dukungan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh temanteman Ilmu Komputer IPB angkatan 46 yang saling memberikan semangat selama pengerjaan karya ilmiah. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan memberikan keberkahan. Bogor, Juli 23 Erwin M Y Chriswantoro

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Ruang Lingkup Penelitian 2 METODE 2 Perancangan Navigasi 2 Perancangan Logika Fuzzy 3 Implementasi 4 Pengujian 4 Evaluasi 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Perancangan Navigasi 5 Perancangan Logika Fuzzy 6 Implementasi Pengujian 2 Evaluasi 3 SIMPULAN DAN SARAN 3 Simpulan 3 Saran 3 DAFTAR PUSTAKA 4 LAMPIRAN 5

10 DAFTAR TABEL Aturan fuzzy untuk right dan left wall following 9 2 Hasil pengujian 3 DAFTAR GAMBAR Alur penelitian 2 2 Konfigurasi ruangan: (a) konfigurasi, (b) konfigurasi 2, (c) konfigurasi 3, dan (d) konfigurasi Lingkungan KRPAI Alur sistem navigasi 6 5 Fungsi keanggotaan masukan: (a) samping, (b) serong, dan (c) depan 7 6 Fungsi keanggotaan keluaran 9 7 Implementasi lingkungan KRPAI 23 2 DAFTAR LAMPIRAN Contoh perhitungan fuzzy 5 2 Simulasi sistem navigasi 2

11 PENDAHULUAN Latar Belakang Robot merupakan suatu alat yang mampu bergerak pada suatu lingkungan dengan tingkat kemampuan tertentu (Carelli dan Freire 23). Robot memiliki kemampuan untuk melakukan tugas yang sederhana hingga tugas yang kompleks. Tugas sederhana yang dapat dilakukan robot di antaranya bergerak mengikuti garis, menyelesaikan labirin, dan menari. Sedangkan tugas kompleks yang dapat dilakukan robot di antaranya merakit komponen kendaraan, membersihkan limbah beracun, dan melakukan penyelamatan. Untuk melakukan tugas-tugas tersebut, robot memerlukan sistem navigasi yang baik. Kecerdasan buatan merupakan salah satu cara untuk memberikan kemampuan navigasi pada robot. Kemampuan navigasi menggunakan kecerdasan buatan dapat dikaitkan dengan kemampuan sensor untuk menerima masukan dari lingkungan (Carelli dan Freire 23). Masukan dari lingkungan bersifat tidak pasti sehingga pemodelan yang sederhana tidak cukup mewakili. Menurut Peri (22), pemodelan menggunakan logika fuzzy dapat dijadikan alat untuk menangani ketidakpastian dan representasi pengetahuan. Dasar operasi dari robot ialah mampu bergerak menelusuri dinding yang tidak diketahui konturnya (Braunstingl et al. 995). Algoritme yang umum digunakan untuk membuat robot mampu menelusuri dinding adalah wall following. Algoritme ini dapat dikombinasikan dengan logika fuzzy dan digunakan sebagai navigasi. Penelitian terdahulu yang terkait ialah perancangan dan implementasi logika fuzzy pada mikrokontroler ATMega6 untuk robot penghindar halangan (Fathurahman 2). Penelitian tersebut berhasil mengimplementasikan logika fuzzy pada mikrokontroler ATMega6. Sistem yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega6 sudah mampu menangani 3 masukan dan 2 keluaran dengan baik dan waktu respon sistem cepat. Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 23 adalah salah satu kontes robot pemadam api. Divisi yang dilombakan ialah divisi beroda dan berkaki. Peraturan untuk divisi beroda dan berkaki KRPAI 23 mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Trinity College Fire Fighting Robot Contest 23 (Dikti 22). Misi yang harus diselesaikan pada lomba ini ialah menemukan dan mematikan api lilin dalam waktu singkat. Penelitian ini mengambil topik pembuatan sistem navigasi pada robot pemadam api menggunakan algoritme wall following dan logika fuzzy. Sistem navigasi yang dibuat disimulasikan pada lingkungan KRPAI 23. Perumusan Masalah Sistem navigasi sangat penting bagi robot yang bergerak menggunakan kecerdasan buatan. Untuk menyelesaikan misi pada KRPAI 23 diperlukan beberapa kemampuan navigasi yang baik, yaitu navigasi untuk menelusuri dinding, navigasi untuk menemukan titik api, dan navigasi untuk kembali ke home.

12 2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem navigasi pada robot pemadam api menggunakan algoritme wall following dan logika fuzzy. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan sistem navigasi yang baik pada robot pemadam api dan mendukung pengembangan robotika di lingkungan Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Ruang Lingkup Penelitian Sistem navigasi yang dikembangkan pada penelitian ini dibatasi hanya untuk robot pemadam api. Algoritme yang digunakan ialah wall following yang dikombinasikan dengan logika fuzzy. Lingkungan yang digunakan ialah lingkungan KRPAI 23. Pengujian sistem menggunakan simulasi. Masukan yang diterima dari sensor sudah berupa jarak antara robot dan objek. Keluaran yang dihasilkan berupa sudut belok yang harus dilakukan robot. METODE Metode yang digunakan terdiri atas tahap perancangan navigasi, perancangan logika fuzzy, implementasi, pengujian, dan evaluasi. Alur tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar. Perancangan Navigasi Navigasi yang dirancang pada penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu navigasi untuk menelusuri dinding, navigasi untuk menemukan titik api, dan navigasi untuk kembali ke home. Dasar operasi yang digunakan untuk memberikan kemampuan navigasi ialah wall following. Wall following untuk menelusuri dinding dikombinasikan dengan logika fuzzy untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan. Dinding yang ditelusur ialah dinding pada lingkungan KRPAI 23. Lingkungan Perancangan Navigasi Perancangan Logika Fuzzy Implementasi Pengujian Evaluasi Gambar Alur penelitian

13 KRPAI 23 memiliki 4 konfigurasi ruangan yang berbeda. Konfigurasi tersebut diatur dengan mengubah posisi pintu pada ruangan dan ruangan 4. Setiap pintu memiliki penanda berupa garis. Posisi home berada di lorong bagian atas dengan penanda garis berbentuk lingkaran yang di dalamnya terdapat huruf H. Secara detail konfigurasi ruangan pada lingkungan KRPAI 23 dapat dilihat pada Gambar 2. Perancangan Logika Fuzzy Logika fuzzy digunakan untuk merepresentasikan informasi jarak yang bersifat linguistik seperti dekat, sedang, dan jauh. Perancangan proses pada logika fuzzy secara umum dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu fuzzifikasi, evaluasi aturan, dan defuzzifikasi (Obe dan Dumitrache 2). Fuzzifikasi mengubah nilai masukan ke dalam nilai fuzzy menggunakan fungsi keanggotaan. Fungsi keanggotaan yang digunakan pada penelitian ini ialah fungsi segitiga dan trapesium. Kedua fungsi tersebut digunakan karena perumusan matematika yang sederhana. Fungsi segitiga terdiri atas 3 parameter, yaitu a, b, dan c, sedangkan trapesium terdiri atas 4 parameter, yaitu a, b, c, dan d. Formula matematika untuk fungsi segitiga ialah sebagai berikut: 3 segitiga(x;a,b,c) =, x a x - a b a, a x b c - x c - b, b x c {, c x } sedangkan formula matematika untuk fungsi trapesium ialah sebagai berikut: () Gambar 2 Konfigurasi ruangan: (a) konfigurasi, (b) konfigurasi 2, (c) konfigurasi 3, dan (d) konfigurasi 4

14 4 trapesium(x;a,b,c,d) =, x a x - a b - a, a x b, b x c { d - x d - c, c x d, d x } dengan x adalah nilai anggota dan a, b, c, dan d adalah batas antar fungsi. (2) Evaluasi aturan merupakan tahapan untuk mengolah nilai fuzzy berdasarkan aturan yang dibuat. Aturan direpresentasikan dalam bentuk if-then. Setiap kondisi di dalam aturan dihubungkan dengan operator AND karena semua kondisi harus terpenuhi. Defuzzifikasi menerjemahkan nilai fuzzy ke dalam nilai keluaran yang diskret. Sebelum defuzzifikasi, dilakukan tahap pengumpulan hasil dari evaluasi aturan menggunakan operator OR. Tahapan pengumpulan ini dinamakan agregasi. Metode yang digunakan pada tahap defuzzifikasi untuk menerjemahkan adalah center of gravity (COG). Formula dari COG seperti berikut (Peri 22): COG = n k μa n μa k (zk)zk (zk) (3) dengan μa(zk) adalah keluaran hasil implikasi fungsi keanggotaan dan zk adalah nilai keluaran anggota. Implementasi Sistem navigasi yang telah dirancang diimplementasikan menggunakan perangkat lunak MobotSim. MobotSim adalah perangkat lunak simulasi 2 dimensi untuk mobile robot. MobotSim memiliki BASIC editor untuk melakukan pemrograman dengan bahasa pemrograman BASIC. Pengujian Pengujian dilakukan dengan menjalankan simulasi pada perangkat lunak MobotSim. Simulasi tersebut dilakukan pada lingkungan KRPAI 23. Simulasi terdiri atas posisi home, 4 konfigurasi ruangan, dan 4 posisi api, sehingga membutuhkan 6 simulasi. Robot dikatakan berhasil menyelesaikan misi jika dapat memadamkan api dan kembali ke home. Evaluasi Pada tahap ini, sistem dievaluasi mengenai keberhasilan dan kekurangan yang telah dicapai. Dengan demikian, dapat diketahui kelayakan dari sistem navigasi ini pada lingkungan KRPAI 23.

15 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Navigasi Navigasi yang diperlukan untuk menyelesaikan misi pada lingkungan KRPAI 23 adalah navigasi untuk menelusuri dinding, navigasi untuk menemukan titik api, dan navigasi untuk kembali ke home. Contoh lingkungan KRPAI 23 dapat dilihat pada Gambar 3. Navigasi untuk menelusuri dinding dikombinasikan dengan logika fuzzy. Navigasi ini dapat membuat robot bergerak menelusuri dinding tanpa menabrak. Navigasi ini aktif saat pertama kali robot dihidupkan. Robot bergerak dari home dengan menelusuri dinding untuk menemukan titik api. Selama menelusuri dinding, robot mencatat banyaknya ruangan yang sudah dikunjungi dengan mendeteksi garis pada setiap pintu ruangan. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah mengunjungi ruangan yang berada di tengah. Ruangan di tengah dikunjungi ketika robot sudah mengunjungi 3 ruangan. Ruangan tersebut dikunjungi dengan mengganti tipe dari right wall following menjadi left wall following. Untuk mengganti tipe wall following tersebut diperlukan ketepatan. Posisi ruangan yang di tengah dikelilingi oleh banyak lorong panjang sehingga kondisi tersebut dapat dijadikan syarat untuk mengganti tipe wall following. Titik api pada lingkungan KRPAI 23 terdapat di salah satu ruangan. Ketika robot bergerak menelusuri dinding dan robot menemukan titik api, robot berhenti untuk menyesuaikan posisi. Saat posisi sudah tepat, robot memadamkan api. Setelah memadamkan api, robot harus kembali ke home. Robot memiliki beberapa cara untuk kembali ke home. Cara pertama ialah setelah robot mengunjungi semua ruangan namun tidak menemukan titik api. Pada kondisi ini robot hanya perlu menelusuri dinding hingga mendeteksi garis home. Cara kedua ialah setelah memadamkan api, robot berbalik arah dan mengganti tipe wall following. Robot menelusuri jalur yang telah dilewati sebelumnya hingga mendeteksi garis home. Sebagai alternatif dari mendeteksi garis, robot juga selalu mencatat posisinya terhadap home menggunakan sistem kompas. Ketika posisi robot (,) terhadap home, robot dinyatakan berada di home. Gambar 3 Lingkungan KRPAI 23

16 6 Semua navigasi yang dirancang memiliki keterkaitan sehingga pembagian navigasi menjadi 3 bagian hanya untuk mempermudah pemahaman dan implementasi sistem. Alur keseluruhan dari navigasi dapat dilihat pada Gambar 4. Perancangan Logika Fuzzy Proses fuzzifikasi mengubah nilai masukan menjadi nilai fuzzy. Nilai masukan didapat dari pembacaan sensor jarak pada robot dalam satuan sentimeter. Nilai masukan tersebut diproses oleh fungsi keanggotaan. Fungsi masukan terdiri atas 3 variabel, yaitu sensor samping, serong, dan depan. Untuk variabel sensor samping dan serong yang aktif ditentukan oleh tipe wall following. Apabila menggunakan right wall following, maka sensor samping dan serong yang dimaksud ialah sensor samping kanan dan serong kanan. Begitu juga sebaliknya, hal tersebut berlaku pada left wall following. Variabel sensor samping dan serong memiliki 3 fungsi keanggotaan, yaitu dekat, sedang, dan jauh. Variabel sensor depan memiliki 2 fungsi keanggotaan, yaitu dekat dan jauh. Sensor depan hanya memiliki 2 fungsi keanggotaan karena arah depan tidak dijadikan acuan robot untuk menjaga jarak dengan dinding, sedangkan arah samping dijadikan acuan oleh robot untuk tetap mempertahankan jarak dengan dinding. Fungsi keanggotaan untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada Gambar 5. Perbedaan fungsi keanggotaan antara sensor samping dan serong hanya terletak pada rentang nilai masing-masing anggota. Sensor serong memiliki rentang nilai anggota yang lebih besar dibandingkan sensor samping karena jarak yang dibaca sensor serong lebih besar. Berdasarkan Persamaan dan 2, formula matematika untuk sensor samping ialah sebagai berikut: Mulai Wall following Masuk ruangan Tidak Banyaknya ruangan = 3 Tidak Tidak Ya Mendeteksi api Ya Padamkan api Ya Sudah melewati home Tidak Ya Kembali ke home Lorong Tidak Ya Selesai Ubah tipe wall following Gambar 4 Alur sistem navigasi

17 7 (a) (b) (c) Gambar 5 Fungsi keanggotaan masukan: (a) samping, (b) serong, dan (c) depan, x 4, x 4 x x μsam_dekat(x) = {, 4 x } μsam_sedang(x) = 6, 4 x x, x, x 6 6 {, x 6 }, x x - μsam_jauh(x) = {, x 6} 6, x 6 dengan x adalah nilai anggota, µsam_dekat(x) adalah derajat keanggotaan dekat, µsam_sedang(x) adalah derajat keanggotaan sedang, dan µsam_jauh(x) adalah derajat keanggotaan jauh pada sensor samping. Formula matematika untuk sensor serong ialah sebagai berikut:

18 8, x 6, x 6 x x μser_dekat(x) = {, 6 x 5} μser_sedang(x) = 9, 6 x x, x 5, 5 x 24 9 {, x 24 }, x 5 x - 5 μser_jauh(x) = {, 5 x 24} 9, x 24 dengan x adalah nilai anggota, µser_dekat(x) adalah derajat keanggotaan dekat, µser_sedang(x) adalah derajat keanggotaan sedang, dan µser_jauh(x) adalah derajat keanggotaan jauh pada sensor serong. Formula matematika untuk sensor depan ialah sebagai berikut:, x 6, x x x - 6 μdep_dekat(x) = {, 6 x 4} μdep_jauh(x) = { 8 8, 6 x 4 }, x 4, x 4 dengan x adalah nilai anggota, µdep_dekat(x) adalah derajat keanggotaan dekat dan µdep_jauh(x) adalah derajat keanggotaan jauh pada sensor depan. Berikut diberikan contoh kasus. Misalkan nilai jarak yang dibaca oleh sensor samping sebesar 7 cm, sensor serong sebesar 3 cm, dan sensor depan sebesar 7 cm. Proses fuzzifikasi pada sensor samping, nilai jarak dimasukan ke dalam fungsi keanggotaan pada tiap-tiap himpunan, antara lain: Himpunan dekat, µsam_dekat(7) = - 7 =.5 Himpunan sedang, µsam_sedang(7) = 7-4 =.5 Himpunan jauh, µsam_jauh(7) = 6 6 Aturan fuzzy yang digunakan pada robot pemadam api sebanyak 36 aturan. Aturan-aturan tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 8 aturan right wall following dan 8 aturan left wall following. Aturan-aturan tersebut dapat dilihat pada Tabel. Sesuai dengan contoh kasus yang diberikan sebelumnya, terdapat 4 aturan yang sesuai dengan nilai masukan, yaitu aturan ke-2, aturan ke-4, aturan ke-8, dan aturan ke-. Pada tahap evaluasi aturan, diketahui anggota dari keluaran berdasarkan aturan yang dibuat. Pada contoh kasus ini, tipe wall following yang digunakan ialah right wall following sehingga hasil aturan ke-2 ialah kiri, hasil aturan ke-4 ialah maju, hasil aturan ke-8 ialah kiri, dan hasil aturan ke- ialah maju. Berikut contoh perhitungan pada aturan ke-2: µa2(x) = min(µsam_dekat(7), µser_dekat(3), µdep_jauh(7)) µa2(x) = min(.5,.22,.) µa2(x) =.22 dengan µa2(x) adalah derajat keanggotaan hasil aturan ke-2.

19 9 Tabel Aturan fuzzy untuk right dan left wall following No Masukan sensor Keluaran wall following Samping Serong Depan Right Left Dekat Dekat Dekat Kiri Kanan 2 Dekat Dekat Jauh Kiri Kanan 3 Dekat Sedang Dekat Kiri Kanan 4 Dekat Sedang Jauh Maju Maju 5 Dekat Jauh Dekat Kiri Kanan 6 Dekat Jauh Jauh Kiri Kanan 7 Sedang Dekat Dekat Kiri Kanan 8 Sedang Dekat Jauh Kiri Kanan 9 Sedang Sedang Dekat Kiri Kanan Sedang Sedang Jauh Maju Maju Sedang Jauh Dekat Kiri Kanan 2 Sedang Jauh Jauh Maju Maju 3 Jauh Dekat Dekat Kiri Kanan 4 Jauh Dekat Jauh Kiri Kanan 5 Jauh Sedang Dekat Maju Maju 6 Jauh Sedang Jauh Maju Maju 7 Jauh Jauh Dekat Kanan Kiri 8 Jauh Jauh Jauh Kanan Kiri Nilai fuzzy hasil evaluasi aturan merupakan nilai fuzzy untuk keluaran. Untuk mendapatkan nilai keluaran yang bersifat diskret diperlukan fungsi keanggotaan keluaran. Fungsi keluaran terdiri atas variabel dan 5 fungsi keanggotaan, yaitu kiri, kiri, maju, kanan, kanan. Fungsi keanggotaan keluaran dapat dilihat pada Gambar 6. Variabel sudut pada fungsi keluaran memiliki rentang nilai dari -9 hingga 9. Rentang tersebut direpresentasikan dalam satuan derajat. Tanda minus (-) menyatakan arah kiri. Sebagai contoh, nilai -6 menyatakan robot harus belok kiri sebesar 6 derajat. Formula matematika untuk keluaran sudut ialah sebagai berikut: Kiri Kiri Maju Kanan Kanan Derajat keanggotaan Sudut (derajat) Gambar 6 Fungsi keanggotaan keluaran

20 μkiri(x) =, x -9 x + 9, -9 x x - 3, -6 x -3 3 {, x -3 } μkiri(x) =, x -6 x + 6, -6 x x 3, -3 x {, x } μmaju(x) =, x -5 x + 5 5, -5 x 5 - x 5, x 5 {, x 5 } μkanan(x) =, x x 3, x x, 3 x 6 3 {, x 6 } μkanan(x) =, x 3 x - 3, 3 x x, 6 x 9 3 {, x 9 } dengan x adalah nilai anggota, µkiri(x) adalah derajat keanggotaan kiri, µkiri(x) adalah derajat keanggotaan kiri, µmaju(x) adalah derajat keanggotaan maju, µkanan(x) adalah derajat keanggotaan kanan, dan µkanan(x) adalah derajat keanggotaan kanan pada variabel sudut. Perhitungan untuk mendapatkan nilai x ketika µa2(x) =.22 berdasarkan contoh kasus yang diberikan sebelumnya ialah sebagai berikut: µa2(x) = µkiri(x) =.22 x + 6 =.22, sehingga x = -53.4; atau - x =.22, sehingga x2 = Nilai keluaran hasil evaluasi semua aturan dikumpulkan. Pengumpulan nilai ini menjadikan variabel keluaran samar sehingga diperlukan tahapan untuk mengubah nilai samar menjadi nilai tegas. tahapan ini disebut defuzzifikasi. Jika contoh kasus sebelumnya dihitung lebih lanjut, setelah hasil evaluasi aturan didapat formula matematika sebagai berikut: µd(x) = { x , x -6, -6 x , x -.7 x + 5 5, -.7 x , -7.5 x x 5, 7.5 x 5, x 5 }

21 dengan x adalah nilai anggota dan µd(x) adalah nilai derajat keanggotaan hasil agregasi. Formula di atas didefuzzifikasi menggunakan COG. Berdasarkan Persamaan 3, proses perhitungan defuzzifikasi ialah sebagai berikut: COG = n k μd n μd k (xk)xk (xk) = 9 k=-9 μd 9 k=-9 μd (xk)xk (xk) = = = µd(x-9).(x-9) + µd(x-89).(x-89) + µd(x-88).(x-88) + + µd(x9).(x9) µd(x-9) + µd(x-89) + µd(x-88) + + µd(x9) = -6.9 Nilai hasil defuzzifikasi menggunakan COG merupakan nilai keluaran dari keseluruhan proses fuzzy. Nilai keluaran ini merupakan sudut belok yang harus dilakukan robot dalam satuan derajat. Berdasarkan contoh perhitungan, robot harus belok ke kiri sebesar 6.9 derajat. Contoh perhitungan fuzzy secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran. Implementasi Rancangan navigasi diprogram menggunakan perangkat lunak MobotSim. Perangkat lunak tersebut memiliki BASIC editor sehingga memudahkan pemrograman bahasa BASIC. Perangkat lunak tersebut memang didesain khusus untuk simulasi 2 dimensi. MobotSim menyediakan pengaturan robot sehingga simulasi dapat mendekati kondisi sebenarnya. Pada bagian general, robot yang digunakan pada penelitian ini memiliki indeks. Indeks tersebut berguna untuk mengidentifikasi robot yang dimaksud dalam kode program. Posisi awal robot terletak pada koordinat x = 2.9 dan y = 2.2 dengan theta = 27. Untuk grid resolution, draw sensor ranging, dan draw trajectory, diatur sesuai kebutuhan simulasi. Pada bagian geometry, platform diameter =.25 meter, distance between wheels =.2 meter, wheels diameter =. meter, wheels width =. meter, number of ranging sensors = 5, angle between sensors = 45, dan sensors ring radius =. meter. Pada bagian ranging sensors, radiation cone = 4, range dari sampai 3 meter, dan percentage of misreadings = %. Pengaturan range dapat disesuaikan dengan kemampuan sensor jarak pada kondisi sebenarnya namun pada perangkat lunak ini, nilai jarak yang melebihi

22 2 range sensor akan dianggap minus (-). Hal tersebut dapat menyebabkan logic error karena pada umumnya nilai jarak yang melebihi range sensor akan dianggap sangat besar. Desain ruangan dibuat sesuai dengan lingkungan KRPAI 23. Ada 4 ruangan yang digunakan dengan 4 kemungkinan konfigurasi ruangan. Posisi pintu yang dapat dikonfigurasi hanya pada ruangan dan 4. Setiap pintu diberi penanda berupa lingkaran bewarna kuning dengan tanda silang di tengahnya. Penanda ini sudah disediakan oleh MobotSim. Posisi home dan posisi api juga diberikan penanda yang sama. Penanda yang sama digunakan karena MobotSim tidak mendukung bentuk dan warna penanda yang lain. Oleh karena itu, setiap penanda memiliki identitas yang unik. Home diberikan identitas, penanda pintu pada ruangan 3 diberikan identitas, penanda pintu pada ruangan 2 diberikan identitas 2, 2 penanda pintu pada ruangan diberikan identitas 3 dan 4, penanda pintu pada ruangan 4 diberikan identitas 5, dan api diberikan identitas 6. Implementasi lingkungan KRPAI 23 pada MobotSim dapat dilihat pada Gambar 7. MobotSim hanya menyediakan sensor jarak sehingga pembacaan posisi home, garis pada pintu ruangan, dan api menggunakan koordinat. Posisi ketiga objek tersebut dibaca dengan menghitung jarak objek dan robot. Posisi home dan garis pada pintu ruangan yang dibaca menggunakan koordinat, masih dapat disimulasikan dengan baik meskipun seharusnya dibaca menggunakan sensor garis. Posisi api yang dibaca menggunakan koordinat kurang dapat disimulasikan dengan baik karena sifat sensor api yang lebih kompleks dibandingkan sensor garis. Pengujian Pengujian dilakukan dengan menjalankan simulasi pada perangkat lunak MobotSim. Simulasi tersebut dilakukan pada lingkungan KRPAI 23. Simulasi dilakukan sebanyak 6 simulasi yang terdiri atas posisi home, 4 konfigurasi api id = 6 home id = robot garis id = 5 garis id = garis id = 4 garis id = 2 garis id = 3 Gambar 7 Implementasi lingkungan KRPAI 23

23 3 Konfigurasi ruangan Tabel 2 Hasil pengujian Posisi api berhasil ditemukan? Ruang Ruang 2 Ruang 3 Ruang ruangan, dan 4 posisi api. Posisi home berada di lorong bagian atas di dekat ruang 3 dan ruang 4. Posisi api di dalam ruangan diletakan secara acak sehingga diambil rata-rata dari keseluruhan percobaan. Hasil pengujian sistem navigasi robot dapat dilihat pada Tabel 2. Dari tabel tersebut diketahui bahwa robot tidak berhasil memadamkan api di ruang pada konfigurasi ruangan 3 dan 4. Potongan gambar dari 6 simulasi dapat dilihat pada Lampiran 2. Evaluasi Sistem navigasi robot berhasil memadamkan api di ruang 2, ruang 3, dan ruang 4 pada semua konfigurasi ruangan dan kembali ke home. Robot berhasil memadamkan api di ruang untuk konfigurasi ruangan dan 2, sedangkan konfigurasi ruangan 3 dan 4, robot tidak berhasil memadamkan api. Ruang pada konfigurasi ruangan 3 dan 4 memiliki pintu masuk bersebelahan dengan dinding luar sehingga algoritme right wall following membuat robot hanya menelusuri dinding tersebut tanpa mendeteksi api yang berada di siku dinding dalam. Posisi api pada simulasi yang dibaca menggunakan koordinat juga menyebabkan api tidak terdeteksi. Api dapat terdeteksi hanya jika posisi api berada di jalur pergerakan robot. Dengan demikian, persentase keberhasilan robot dalam menyelesaikan misi KRPAI 23 ialah sebesar 4/6 atau 87.5%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penelitian ini telah berhasil mengembangkan sistem navigasi robot pemadam api menggunakan algoritme wall following dan logika fuzzy. Sistem tersebut berhasil menyelesaikan misi pada KRPAI 23 dengan posisi home berada di lorong, 4 konfigurasi ruangan, dan 4 posisi api di dalam ruangan yang berbeda. Hasil pengujian menunjukan bahwa persentase keberhasilan robot dalam menelusuri ruangan, memadamkan api, dan kembali ke home ialah 87.5%. Saran Sebagai bahan acuan untuk pengembangan selanjutnya, sistem navigasi dapat diimplementasikan ke robot. Pengubahan aturan fuzzy dapat terjadi karena perbedaan antara simulasi dan lingkungan yang sebenarnya. Diharapkan apabila

24 4 sistem navigasi diterapkan ke robot, sensor api yang dimiliki robot dapat mendeteksi keberadaan api pada kondisi tanpa halangan, sehingga persentase keberhasilan akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Braunstingl R, Sanz P, Ezkerra JM Fuzzy logic wall following of a mobile robot based on the concept of general perception. Di dalam: Seventh International Conference on Advanced Robotics; 995 Sep; Sant Feliu De Guixols, Spanyol. Barcelona (ES): UPC Carelli R, Freire EO. 23. Corridor navigation and wall-following stable control for sonar-based mobile robots. Robotics and Autonomous Systems. 45: doi:.6/j.robot [Dikti] Direktorat Pendidikan Tinggi. 22. Panduan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda dan Berkaki 23. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi. Fathurahman F. 2. Rancangan dan implementasi logika fuzzy pada mikrokontroler ATMega6 untuk robot penghindar halangan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Obe O, Dumitrache I. 2. Fuzzy control of autonomous mobile robot. UPB Sci Bull. 72: Peri VM. 22. Fuzzy logic controller for an autonomous mobile robot [tesis]. Hyderabad (IN): Jawaharlal Nehru Technological Univ.

25 5 Lampiran Contoh perhitungan fuzzy. Fuzzifikasi Sensor samping = 7 cm Sensor serong = 3 cm Sensor depan = 7 cm Jika sensor samping membaca jarak sebesar 7 cm, nilai derajat keanggotaan pada tiap-tiap himpunan adalah: Himpunan dekat, µsam_dekat(7) = - 7 =.5 Himpunan sedang, µsam_sedang(7) = 7-4 =.5 Himpunan jauh, µsam_jauh(7) = 6 6 Jika sensor serong membaca jarak sebesar 3 cm, nilai derajat keanggotaan pada tiap-tiap himpunan adalah: Himpunan dekat, µser_dekat(3) = =.22 Himpunan sedang, µser_sedang(3) = 3-6 =.78 Himpunan jauh, µser_jauh(3) = 9 Jika sensor depan membaca jarak sebesar 7 cm, nilai derajat keanggotaan pada tiap-tiap himpunan adalah: Himpunan dekat, µdep_dekat(7) = Himpunan jauh, µdep_jauh(7) = 2. Evaluasi Aturan Aturan ke-2 If (Samping is Dekat) and (Serong is Dekat) and (Depan is Jauh) then (Sudut is Kiri) Operator yang digunakan pada proses ini ialah AND, sehingga: µa2(x) = min(µsam_dekat(7), µser_dekat(3), µdep_jauh(7)) µa2(x) = min(.5,.22,.) µa2(x) =.22 Aturan ke-4 If (Samping is Dekat) and (Serong is Sedang) and (Depan is Jauh) then (Sudut is Maju) Operator yang digunakan pada proses ini adalah AND, sehingga: µa4(x) = min(µsam_dekat(7), µser_sedang(3), µdep_jauh(7)) µa4(x) = min(.5,.78,.) µa4(x) =.5 Aturan ke-8 If (Samping is Sedang) and (Serong is Dekat) and (Depan is Jauh) then (Sudut is Kiri)

26 6 Lampiran Lanjutan Operator yang digunakan pada proses ini adalah AND, sehingga: µa8(x) = min(µsam_sedang(7), µser_dekat(3), µdep_jauh(7)) µa8(x) = min(.5,.22,.) µa8(x) =.22 Aturan ke- If (Samping is Sedang) and (Serong is Sedang) and (Depan is Jauh) then (Sudut is Maju) Operator yang digunakan pada proses ini adalah AND, sehingga: µa(x) = min(µsam_sedang(7), µser_sedang(3), µdep_jauh(7)) µa(x) = min(.5,.78,.) µa(x) =.5 Operasi Implikasi dari masukan ke keluaran Aturan ke-2 Pada saat µa2(x) = µkiri(x) =.22, nilai x dapat dinyatakan sebagai berikut: x + 6 =.22 sehingga x = atau - x =.22 sehingga x2 = Sehingga formula matematika kiri yang baru ialah sebagai berikut: µkiri(x) = x + 6 3, x -6, -6 x , x x, -6.6 x 3 {, x } Aturan ke-4 Pada saat µa4(x) = µmaju(x) =.5, nilai x dapat dinyatakan sebagai berikut: x atau 5 - x 5 =.5 sehingga x = -7.5 =.5 sehingga x2 = 7.5 Sehingga formula matematika maju yang baru ialah sebagai berikut:

27 7 Lampiran Lanjutan µmaju(x) = { x + 5 5, x -5, -5 x , -7.5 x x 5, 7.5 x 5, x 5 } Aturan ke-8 Pada saat µa8(x) = µkiri(x) =.22, nilai x dapat dinyatakan sebagai berikut: x + 6 =.22 sehingga x = atau - x =.22 sehingga x2 = Sehingga formula matematika kiri yang baru ialah sebagai berikut: µkiri(x) = x + 6 3, x -6, -6 x , x x, -6.6 x 3 {, x } Aturan ke- Pada saat µa(x) = µmaju(x) =.5, nilai x dapat dinyatakan sebagai berikut: x atau 5 - x 5 =.5 sehingga x = -7.5 =.5 sehingga x2 = 7.5 Sehingga formula matematika maju yang baru ialah sebagai berikut: µmaju(x) = { x + 5 5, x -5, -5 x , -7.5 x x 5, 7.5 x 5, x 5 } Operator yang digunakan dalam proses agregasi ialah OR, sehingga: µd(x) = max(µkiri(x), µmaju(x), µkiri(x), µmaju(x)) Formulasi matematika hasil agregasi ialah sebagai berikut:

28 8 Lampiran Lanjutan µd(x) = { x + 6 3, x -6, -6 x , x -.7 x + 5 5, -.7 x , -7.5 x x 5, 7.5 x 5, x 5 } 3. Deffuzifikasi Persamaan yang digunakan ialah Center of Gravity (COG) COG = n k μd n μd k (xk)xk (xk) = 9 k=-9 μd 9 k=-9 μd (xk)xk (xk) = = = µd(x-9).(x-9) + µd(x-89).(x-89) + µd(x-88).(x-88) + + µd(x9).(x9) µd(x-9) + µd(x-89) + µd(x-88) + + µd(x9) = -6.9

29 9 Lampiran Lanjutan Implikasi,5,5,5, ,5,5,5, ,5,5,5,5 Agregasi ,5,5,5, Samping: 7cm Serong: 3cm Depan: 7cm,

30 2 Lampiran 2 Simulasi sistem navigasi Implementasi Ruangan api id = 6 home id = robot garis id = 5 garis id = garis id = 4 garis id = 3 garis id = 2 Konfigurasi Ruangan (a) Konfigurasi ruangan (b) Konfigurasi ruangan 2 (c) Konfigurasi ruangan 3 (d) Konfigurasi ruangan 4

31 2 Lampiran 2 Lanjutan Konfigurasi ruangan dan posisi api pada ruang dan ruang 2 Konfigurasi ruangan dan posisi api pada ruang 3 dan ruang 4

32 22 Lampiran 2 Lanjutan Konfigurasi ruangan 2 dan posisi api pada ruang dan ruang 2 Konfigurasi ruangan 2 dan posisi api pada ruang 3 dan ruang 4

33 23 Lampiran 2 Lanjutan Konfigurasi ruangan 3 dan posisi api pada ruang dan ruang 2 Konfigurasi ruangan 3 dan posisi api pada ruang 3 dan ruang 4

34 24 Lampiran 2 Lanjutan Konfigurasi ruangan 4 dan posisi api pada ruang dan ruang 2 Konfigurasi ruangan 4 dan posisi api pada ruang 3 dan ruang 4

35 25 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 3 Juli 99 dari ayah bernama Kuswantoro dan ibu bernama Christiana. Penulis merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Pada tahun 29, penulis menamatkan pendidikan di SMA Negeri 2 Bogor. Penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 29 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai asisten praktikum pada mata kuliah Algoritma dan Pemrograman (2), Organisasi Komputer (2-23), Sistem Operasi (22), dan Penerapan Komputer (23). Penulis juga aktif di organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer pada tahun 2-22, serta berbagai kegiatan kepanitiaan seperti IT Today 2 dan Programming Competition, Pesta Sains IPB 2. Penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Pertamina (Persero) Refinery Unit VI Balongan Indramayu pada bulan Juli-Agustus 22.

KOORDINASI GERAK DAN NAVIGASI HEXAPOD DENGAN ALGORITME TRIPOD GAIT, WALL FOLLOWING, DAN LOGIKA FUZZY SODIK KIRONO

KOORDINASI GERAK DAN NAVIGASI HEXAPOD DENGAN ALGORITME TRIPOD GAIT, WALL FOLLOWING, DAN LOGIKA FUZZY SODIK KIRONO KOORDINASI GERAK DAN NAVIGASI HEXAPOD DENGAN ALGORITME TRIPOD GAIT, WALL FOLLOWING, DAN LOGIKA FUZZY SODIK KIRONO DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API ABIMANYU PADA KRPAI TAHUN 2016

IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API ABIMANYU PADA KRPAI TAHUN 2016 IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API ABIMANYU PADA KRPAI TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Rully Muhammad Iqbal NRP 2210105011 Dosen Pembimbing: Rudy Dikairono, ST., MT Dr. Tri Arief

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

ALGORITMA FUZZY LOGIC DAN WALLFOLLOWER PADA SISTEM NAVIGASI ROBOT HEXAPOD BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR

ALGORITMA FUZZY LOGIC DAN WALLFOLLOWER PADA SISTEM NAVIGASI ROBOT HEXAPOD BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ALGORITMA FUZZY LOGIC DAN WALLFOLLOWER PADA SISTEM NAVIGASI ROBOT HEXAPOD BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR Hasri Awal Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Putra Indo nesia, Padang email: hasriawal@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Merancang dan merealisasikan robot pengikut dinding dengan menerapkan algoritma logika fuzzy.

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Merancang dan merealisasikan robot pengikut dinding dengan menerapkan algoritma logika fuzzy. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan tujuan skripsi ini dibuat, latar belakang permasalahan yang mendasari pembuatan skripsi, spesifikasi alat yang akan direalisasikan dan sistematika penulisan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, robot menjadi salah satu alternatif pengefektifan tenaga manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya di dunia nyata. Akan tetapi robot

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Navigasi Maze Mapping Pada Robot Beroda Pemadam Api

Implementasi Sistem Navigasi Maze Mapping Pada Robot Beroda Pemadam Api Implementasi Sistem Navigasi Maze Mapping Pada Robot Beroda Pemadam Api Disusun Oleh: Nama : Nelson Mandela Sitepu NRP : 0922043 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Sistem Kontrol Robot Kontrol utama robot

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

ARIEF SARDJONO, ST, MT.

ARIEF SARDJONO, ST, MT. KONTROL PENJEJAK PADA ROBOT PEMADAM API MENGGUNAKAN SISTEM PENGINDERA API DAN POSISI JARAK DENGAN METODE FUZZY LOGIC YOUR SUBTITLE GOES HERE OLEH PUNGKY EKA SASMITA 2209105037 Dr.TRI ARIEF SARDJONO, ST,

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016 ALGORITMA FUZZY LOGIC DAN WALLFOLLOWER PADA SISTEM NAVIGASI ROBOT HEXAPOD BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR Hasri Awal 1 ABSTRACT Wall Follower method is one method for robot navigation. Wall Follower method

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai Robot Battle Pencari Boneka dan Pemadam Api, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai latar belakang dan pentingnya penulisan skripsi dengan

Lebih terperinci

Perancangan Fuzzy Logic Model Sugeno untuk Wall Tracking pada Robot Pemadam Api

Perancangan Fuzzy Logic Model Sugeno untuk Wall Tracking pada Robot Pemadam Api Jurnal ELEMENTER. Vol. 1, No. 1, Mei 2015 1 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Perancangan Fuzzy Logic Model Sugeno untuk Wall Tracking pada Robot Pemadam Api Ari Azhar 1, Kartina Diah

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA)

Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA) Received : September 2017 Accepted : September 2017 Published : Oktober 2017 Desain dan Implementasi Kendali Cerdas untuk Robot Quadpod (Berkaki Empat) Studi Kasus Robot Pemadam Api (RPA) Muhammad Bagus

Lebih terperinci

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik

Kata kunci: Algoritma identifikasi ruang, robot berkaki enam, sensor jarak, sensor fotodioda, kompas elektronik Pengembangan Robot Berkaki Enam yang dapat Mengidentifikasi Ruang pada Map Kontes Robot Pemadam Api Indonesia menggunakan Algoritma Pengenalan Karakter Ruang Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Jati Wasesa

Lebih terperinci

Model Kendali Berbasis Perilaku Pada Robot Berkaki Hexapod 3 DOF

Model Kendali Berbasis Perilaku Pada Robot Berkaki Hexapod 3 DOF ISSN: 026-3284 387 Model Kendali Berbasis Perilaku Pada Robot Berkaki Hexapod 3 DOF Muhammad Firdaus Abdi, Fitriyadi Program Studi Teknik Informatika, STMIK Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Banjarbaru,

Lebih terperinci

Kontrol Penjejak Pada Robot Pemadam Api Menggunakan Sistem Pengindera Api Dan Posisi Jarak Dengan Metode Fuzzy Logic

Kontrol Penjejak Pada Robot Pemadam Api Menggunakan Sistem Pengindera Api Dan Posisi Jarak Dengan Metode Fuzzy Logic Kontrol Penjejak Pada Robot Pemadam Api Menggunakan Sistem Pengindera Api Dan Posisi Jarak Dengan Metode Fuzzy Logic Pungky Eka Sasmita, Dr.Tri Arief Sardjono, ST. MT., Ir. Harris Pirngadi, MT. Jurusan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT WALL FOLLOWER PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN ROBOT WALL FOLLOWER PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 RANCANG BANGUN ROBOT WALL FOLLOWER PENYEDOT DEBU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Komputer

Lebih terperinci

PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANA MARNIDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Modul Mikrokontroler ATMega 128

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Modul Mikrokontroler ATMega 128 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang navigasi robot yang menerapkan logika fuzzy. 2.1. Mikrokontroler ATMega 128 Mikrokontroler

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API DIVISI BERKAKI ONIX II PADA KRPAI TAHUN 2017

IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API DIVISI BERKAKI ONIX II PADA KRPAI TAHUN 2017 IMPLEMENTASI SISTEM NAVIGASI ROBOT WALL FOLLOWING DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK ROBOT PEMADAM API DIVISI BERKAKI ONIX II PADA KRPAI TAHUN 2017 Yusuf Hasyim 1), Asti Riani Putri 2) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi penjelasan mengenai perancangan sistem baik bagian mekanik, perangkat lunak dan algoritma robot, serta metode pengujian yang akan dilakukan. 3.1. Perancangan Mekanik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dimensi robot, algoritma dari robot yang telah dibuat dan analisis mengenai kinerja dari algoritma tersebut. 4.1. Pengujian

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC

PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC PERANCANGAN PROTOTYPE ROBOT SOUND TRACKER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN METODE FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh MUHAMMAD RENDRA TRIASMARA NIM 071910201015 PROGRAM STUDI STRATA-1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI

IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI IDENTIFIKASI JENIS SHOREA (MERANTI) MENGGUNAKAN ALGORITME VOTING FEATURE INTERVALS 5 BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAUN EVI SUSANTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 7 terboboti dari daerah output fuzzy. Metode ini paling dikenal dan sangat luas dipergunakan. First of Maxima (FoM) dan Last of Maxima (LoM) Pada First of Maxima (FoM), defuzzifikasi B( y) didefinisikan

Lebih terperinci

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C

APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C Haris Tri Saputra AMIK Tri Dharma Pekanbaru Email : haristrisaputra@rocketmail.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA DAN PROGRAM ROBOT CERDAS PEMADAM API 2013 DIVISI BERKAKI

PERANCANGAN ALGORITMA DAN PROGRAM ROBOT CERDAS PEMADAM API 2013 DIVISI BERKAKI ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECRANS, VOL.13, NO.2, SEPEMBER 2014, 195-200 PERANCANGAN ALGORIMA DAN PROGRAM ROBO CERDAS PEMADAM API 2013 DIVISI BERKAKI Wawan Purnama, Regina Puspitasari,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Pada Robot Beroda Menggunakan Omni-Directional Wheels

Penerapan Metode Fuzzy Pada Robot Beroda Menggunakan Omni-Directional Wheels ISSN: 2089-3787 1075 Penerapan Metode Fuzzy Pada Robot Beroda Menggunakan Omni-Directional Wheels Maulidi Rahman 1, Hugo Aprilianto 2 STMIK Banjarbaru Teknik Informatika Jl. Jend. A. Yani Km 33,5 Loktabat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan memberikan penjelasan awal mengenai konsep logika fuzzy beserta pengenalan sistem inferensi fuzzy secara umum. 2.1 LOGIKA FUZZY Konsep mengenai logika fuzzy diawali

Lebih terperinci

Rancang Bangun Robot Vacuum Cleaner Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Robot Vacuum Cleaner Berbasis Mikrokontroler Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 269 Rancang Bangun Robot Vacuum Cleaner Berbasis Mikrokontroler Afwan Zikri *), Anton Hidayat **), Derisma ***) * *** Sistem

Lebih terperinci

ABSTRAK. cahaya, maka tegangan output dari LDR (light defendent resistor) akan bernilai

ABSTRAK. cahaya, maka tegangan output dari LDR (light defendent resistor) akan bernilai ABSTRAK Dewasa ini, perkembangan elektronika sangat pesat khususnya pada bidang Robotika. Hal ini memberikan inspirasi dalam pembuatan tugas akhir dengan judul Perancangan dan Implementasi Robot Light

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum Sistem pada penelitian ini akan menyeimbangkan posisi penampang robot dengan mengenal perubahan posisi dan kemudian mengatur kecepatan. Setiap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com ) Penerapan Teori Graf Dalam Permodelan Arena Kontes Robot Pemadam Api Indonesia 2014 Wisnu/13513029 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO

PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO PERANCANGAN KONTROLER LOGIKA FUZZY UNTUK TRACKING CONTROL PADA ROBOT SUMO STANDAR OPERASI PROSEDUR (S.O.P) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT MOBIL WALL FOLLOWER BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY

RANCANG BANGUN ROBOT MOBIL WALL FOLLOWER BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY RANCANG BANGUN ROBOT MOBIL WALL FOLLOWER BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MODIFIKASI NAVIGASI PLEDGE UNTUK ROBOT PEMADAM API KRCI 2011 DIVISI BERODA

MODIFIKASI NAVIGASI PLEDGE UNTUK ROBOT PEMADAM API KRCI 2011 DIVISI BERODA MODIFIKASI NAVIGASI PLEDGE UNTUK ROBOT PEMADAM API KRCI 2011 DIVISI BERODA Disusun oleh : Nama : Philander Antonius NRP : 0722034 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar sistem, perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 2.1.Konsep Dasar Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, spesifikasi alat, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. I.1 Latar

Lebih terperinci

FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017

FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017 FAQ KRPAI 2017 Rev.0-3 April 2017 Q: Apakah yang menjadi acuan rule KRPAI 2017? A: Trinity College Fire-Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) 2017 Rules V1.0, Oct16, 2016 Q: Apakah ada perbedaan antara

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PENGEMBANGAN PEMODELAN 3D PRODUK BERBASIS FEATURE BERDASARKAN ALGORITMA FEATURE PENGURANGAN TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Faizal Wahyu Prabowo

Lebih terperinci

SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Sandro Angkat, Darmawan Utomo, Hartanto K. Wardana SIMULASI AUTONOMOUS VEHICLE DI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Sandro

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA ALGORITME WALL-FOLLOWING

ANALISIS KINERJA ALGORITME WALL-FOLLOWING ANALISIS KINERJA ALGORITME WALL-FOLLOWING PADA VARIASI TINGKAT KETIDAKPASTIAN PEMBACAAN SENSOR JARAK ROBOT (STUDI KASUS: KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA-DIVISI ROBOT BERKAKI) DIMAS WIRASTOMO HASURUNGAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO

PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO PENERAPAN LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI METODE TSUKAMOTO PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS DI PEREMPATAN MANDAN KABUPATEN SUKOHARJO oleh KARTIKA DEWAYANI M0112048 SKRIPSI ditulis dan diajukan

Lebih terperinci

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System

Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Praktikum sistem Pakar Fuzzy Expert System Ketentuan Praktikum 1. Lembar Kerja Praktikum ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa untuk praktikum pertemuan ke - 8 2. Mahasiswa akan mendapatkan penjelasan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP FIRDAUS ALIM DAMOPOLII SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH 68 REPRESENTASI EMOSI MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA PERMAINAN BONNY S TOOTH BOOTH Septiani Nur Hasanah 1, Nelly Indriani Widiastuti 2 Program Studi Teknik Informatika. Universitas Komputer Indonesia. Jl.

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTI-MIKROKONTROLER PADA MODEL ROBOT MOBIL BERBASIS LOGIKA FUZI

PENERAPAN MULTI-MIKROKONTROLER PADA MODEL ROBOT MOBIL BERBASIS LOGIKA FUZI ISSN: 1693-6930 213 PENERAPAN MULTI-MIKROKONTROLER PADA MODEL ROBOT MOBIL BERBASIS LOGIKA FUZI Nuryono Satya Widodo Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Ahmad Dahlan Kampus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengujian dimensi robot, algoritma dari robot yang telah dibuat dan analisis mengenai kinerja dari algoritma tersebut. 4.1. Pengujian

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI LOGIKA FUZZY PADA KESETIMBANGAN PENDULUM TERBALIK BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM KENDALI LOGIKA FUZZY PADA KESETIMBANGAN PENDULUM TERBALIK BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM KENDALI LOGIKA FUZZY PADA KESETIMBANGAN PENDULUM TERBALIK BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh Ranjit Hendriyanto NIM : 612006066 Skripsi Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijazah Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS

ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS ANALISIS GRAFOLOGI BERDASARKAN HURUF a DAN t MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR AMANDA KARATIKA HUBEIS DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA Helmy Thendean, M.Kom 1) Albert, S.Kom 2) Dra.Chairisni Lubis, M.Kom 3) 1) Program Studi Teknik Informatika,Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN

IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN IMPLEMENTASI HYBRID ALGORITMA GENETIKA DENGAN TEKNIK KENDALI LOGIKA FUZZY UNTUK MENYELESAIKAN VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI DICKY ANDRYAN ( 060803049 ) DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya BAB II LANDASAN TEORI A. Logika Fuzzy Dalam kondisi yang nyata, beberapa aspek dalam dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Konsep ketidakpastian inilah yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMADAMAN API PADA FIRE-FIGHTING ROBOT MUHAMMAD LUQMAN ROSYADI

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMADAMAN API PADA FIRE-FIGHTING ROBOT MUHAMMAD LUQMAN ROSYADI PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEMADAMAN API PADA FIRE-FIGHTING ROBOT MUHAMMAD LUQMAN ROSYADI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA

DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA DESAIN DAN IMPLEMETASI GRID-BASED MAP SEBAGAI SISTEM PENGENALAN POSISI PADA KONTES ROBOT PEMADAM API INDONESIA (KRPAI) DIVISI BERODA Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : NUR ISKANDAR JUANG NIM : 0910630083-63

Lebih terperinci

Fuzzy Expert Sistem. Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2015

Fuzzy Expert Sistem. Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2015 Fuzzy Expert Sistem Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2015 Ketentuan Praktikum Lembar Kerja Praktikum ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN SISTEM DATA MINING UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN ALGORITME CLASSIFICATION BASED ASSOCIATION HERWANTO

PEMBANGUNAN SISTEM DATA MINING UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN ALGORITME CLASSIFICATION BASED ASSOCIATION HERWANTO PEMBANGUNAN SISTEM DATA MINING UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN ALGORITME CLASSIFICATION BASED ASSOCIATION HERWANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 1 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi

JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2. Fuzzifikasi JOBSHEET SISTEM CERDAS REASONING 2 Fuzzifikasi S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2016 PRAKTIKUM SISTEM CERDAS - REASONING JOBSHEET 2 - FUZZIFIKASI

Lebih terperinci

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan

BABI PENDAHULUAN. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan BABI PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, tujuan, perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan dari Robot Pemadam Api LiIin. Berikut adalah pembahasannya: 1.1.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI

PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI PEMBENTUKAN PASSAGE DALAM QUESTION ANSWERING SYSTEM UNTUK DOKUMEN BAHASA INDONESIA SYAHRUL FATHI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH

STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH i STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN DAERAH INDUSTRI KECIL MENENGAH KABUPATEN BANYUMAS MUHAMMAD UNGGUL ABDUL FATTAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 iii PERNYATAAN

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Informal Sistem Telah dijelaskan dalam Bab 2 sebelumnya mobile robot atau adalah robot yang memiliki mekanisme penggerak (actuators) berupa roda (wheel) atau kaki (leg),

Lebih terperinci

DENIA FADILA RUSMAN

DENIA FADILA RUSMAN Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS PADA ROBOT PENGANTAR BARANG DENGAN PARAMETER MASUKAN JARAK DENGAN OBJEK DAN POSISI ROBOT. oleh. Ricky Jeconiah NIM :

KONTROL OTOMATIS PADA ROBOT PENGANTAR BARANG DENGAN PARAMETER MASUKAN JARAK DENGAN OBJEK DAN POSISI ROBOT. oleh. Ricky Jeconiah NIM : KONTROL OTOMATIS PADA ROBOT PENGANTAR BARANG DENGAN PARAMETER MASUKAN JARAK DENGAN OBJEK DAN POSISI ROBOT oleh Ricky Jeconiah NIM : 622009004 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS KETERKAITAN POLA PENGANGGARAN, SEKTOR UNGGULAN, DAN SUMBERDAYA DASAR UNTUK OPTIMALISASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

ANALISIS KETERKAITAN POLA PENGANGGARAN, SEKTOR UNGGULAN, DAN SUMBERDAYA DASAR UNTUK OPTIMALISASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH ANALISIS KETERKAITAN POLA PENGANGGARAN, SEKTOR UNGGULAN, DAN SUMBERDAYA DASAR UNTUK OPTIMALISASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH (Studi Kasus Kota Batu Provinsi Jawa Timur) FATCHURRAHMAN ASSIDIQQI SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma pengenalan ruang robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan

Lebih terperinci

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy SKRIPSI Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan Metode Logika Fuzzy Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program S-1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang teori mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam pembuatan tugas akhir ini. Secara garis besar teori penjelasan akan dimulai dari definisi logika fuzzy,

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY SUGENO DALAM PENENTUAN PERSEDIAAN KERTAS ROKOK TAHUN 2016 (Studi kasus: PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI (PPM)) SKRIPSI

APLIKASI METODE FUZZY SUGENO DALAM PENENTUAN PERSEDIAAN KERTAS ROKOK TAHUN 2016 (Studi kasus: PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI (PPM)) SKRIPSI APLIKASI METODE FUZZY SUGENO DALAM PENENTUAN PERSEDIAAN KERTAS ROKOK TAHUN 2016 (Studi kasus: PT. PUSAKA PRIMA MANDIRI (PPM)) SKRIPSI JULIA VERANICA Br SEMBIRING 150823014 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

REALISASI ROBOT HEXAPOD SEBAGAI ROBOT PEMADAM API BERDASARKAN KRPAI 2013 ABSTRAK

REALISASI ROBOT HEXAPOD SEBAGAI ROBOT PEMADAM API BERDASARKAN KRPAI 2013 ABSTRAK REALISASI ROBOT HEXAPOD SEBAGAI ROBOT PEMADAM API BERDASARKAN KRPAI 2013 Disusun oleh : William 0922058 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH no 65, Bandung 40164,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah adalah dalam bidang robotika. Robot bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah adalah dalam bidang robotika. Robot bukanlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akhir-akhir ini memang sangat pesat, salah satunya adalah adalah dalam bidang robotika. Robot bukanlah benda yang hanya

Lebih terperinci

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51

ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 ROBOT PENGHINDAR HALANGAN DENGAN MIKROKONTROLER AT89C51 SKRIPSI Oleh : FREGHA HARYANSYAH 0534010073 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA ROBOT MOBIL DENGAN FUZZY LOGIC

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA ROBOT MOBIL DENGAN FUZZY LOGIC UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Program Studi Robotika dan Otomasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 SIMULASI KINEMATIKA ROBOT MOBIL DENGAN FUZZY LOGIC Denal 0400530592

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODE DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODE DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR PHOTODIODE DENGAN PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII)

Lebih terperinci

ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) UNTUK DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MUHAMMAD SYAFII

ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) UNTUK DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MUHAMMAD SYAFII ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) UNTUK DIAGNOSA DAN TATALAKSANA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MUHAMMAD SYAFII SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK Kematian akibat

Lebih terperinci

STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG DI PALABUHANRATU PADA SAAT MEMBAWA HASIL TANGKAPAN MAKSIMUM NENI MARTIYANI SKRIPSI

STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG DI PALABUHANRATU PADA SAAT MEMBAWA HASIL TANGKAPAN MAKSIMUM NENI MARTIYANI SKRIPSI STABILITAS STATIS KAPAL PAYANG DI PALABUHANRATU PADA SAAT MEMBAWA HASIL TANGKAPAN MAKSIMUM NENI MARTIYANI SKRIPSI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang turut memerhatikan penelitian di bidang robotika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kompetisi robot di Indonesia. Salah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BEHAVIOR-BASED DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY UNTUK NAVIGASI CAR-LIKE MOBILE ROBOT DALAM LINGKUNGAN YANG TAK DIKENAL

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BEHAVIOR-BASED DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY UNTUK NAVIGASI CAR-LIKE MOBILE ROBOT DALAM LINGKUNGAN YANG TAK DIKENAL IMPLEMENTASI ARSITEKTUR BEHAVIOR-BASED DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY UNTUK NAVIGASI CAR-LIKE MOBILE ROBOT DALAM LINGKUNGAN YANG TAK DIKENAL TESIS OLEH SARMAYANTA SEMBIRING NIM: 107034011 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ke 21 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION Bab ini akan menjelaskan tentang penanganan jaringan untuk komunikasi antara dua sumber yang berpasangan.

Lebih terperinci

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI

Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI Bab III TEORI DAN PENGONTOR BERBASIS LOGIKA FUZZI III.1 Teori Logika fuzzi III.1.1 Logika fuzzi Secara Umum Logika fuzzi adalah teori yang memetakan ruangan input ke ruang output dengan menggunakan aturan-aturan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Logika Fuzzy Zadeh (1965) memperkenalkan konsep fuzzy sebagai sarana untuk menggambarkan sistem yang kompleks tanpa persyaratan untuk presisi. Dalam jurnalnya Hoseeinzadeh et

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ROBOT PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLLER ATEMEGA8535

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ROBOT PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLLER ATEMEGA8535 DESAIN DAN IMPLEMENTASI ROBOT PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLLER ATEMEGA8535 Arie Lesmana¹, M. Ary Murti², Angga Rusdinar³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem dead reckoning yang berjalan atas instruksi manusia, telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan sistem dead reckoning yang berjalan atas instruksi manusia, telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan aplikasi teknologi di bidang robotika telah menciptakan berbagai inovasi yang berguna bagi kehidupan manusia. Selain aplikasi robotika dengan sistem

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas

Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Pada Rem Otomatis Mobil Cerdas Zulfikar Sembiring Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Medan Area zoelsembiring@gmail.com Abstrak Logika Fuzzy telah banyak

Lebih terperinci

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS

OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS OPTIMASI PENCAPAIAN TARGET PADA SIMULASI PERENCANAAN JALUR ROBOT BERGERAK DI LINGKUNGAN DINAMIS Yisti Vita Via Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Mikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan

Mikrokontroler difungsikan sebagai pengendali utama dari sistem yang berguna untuk membaca data sensor, mengolah data dan kemudian memberikan BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan membahas mengenai beberapa teori dan alat-alat pendukung yang digunakan sebagai acuan untuk merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi

Lebih terperinci

SKRIPSI. MERANCANG SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY UNTUK PRA PENGUJIAN JUDUL SKRIPSI (Studi Teknik Informatika)

SKRIPSI. MERANCANG SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY UNTUK PRA PENGUJIAN JUDUL SKRIPSI (Studi Teknik Informatika) SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR BERBASIS FUZZY UNTUK PRA PENGUJIAN JUDUL SKRIPSI (Studi Teknik Informatika) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Kelulusan Program Studi Strata Satu (S1) di Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO oleh ENDRA PRATAMA M0112030 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA

PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA Seminar Tugas Akhir PERANCANGAN SISTEM KONTROL LAMPU LALU LINTAS OTOMATIS BERBASIS LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA Oleh : Andri Kuncoro NRP. 2406100042 Dosen Pembimbing : Ir. Moch. Ilyas Hs. NIP.194909191979031002

Lebih terperinci

Versi Online tersedia di : JURNAL TECH-E (Online)

Versi Online tersedia di :  JURNAL TECH-E (Online) JURNAL TECH-E - VOL. 1 NO. 1 (17) Versi Online tersedia di : http://bsti.ubd.ac.id/e-jurnal JURNAL TECH-E 2581-1916 (Online) Artikel Perancangan Aplikasi Penentu Jurusan IPA atau IPS Pada SMA Menggunakan

Lebih terperinci