IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT Audit Eksternal Lingkungan Pemasaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT Audit Eksternal Lingkungan Pemasaran"

Transkripsi

1 VI IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT 6.1. Audit Eksternal Lingkungan Pemasaran Lingkungan Eksternal Mikro Perantara Pemasaran Analisis terhadap perantara pemasaran dilakukan dengan menganalisis perusahaan yang membantu proses promosi yaitu perusahaan media berupa stasiun televisi dan media massa. Perusahaan media dapat dimanfaatkan sebagai upaya promosi dan memperkenalkan agrowisata Ecotainment kepada masyarakat. Stasiun televisi maupun media massa memiliki program-program tayangan dan topik liputan berupa objek wisata maupun objek rekreasi. Terdapat beberapa stasiun televisi yang memiliki program acara rekreasi khususnya untuk anak-anak, misalnya Asal Usul Fauna (Trans7), Dunia Binatang (Trans7), serta Si Bolang Jalan-Jalan (Trans7). Selain itu, pada saat akhir pekan, program berita pada stasiun-stasiun televisi pun sering meliput tentang objek rekreasi. Oleh karena itu, stasiun televisi maupun media massa tersebut membutuhkan objek-objek rekreasi baru untuk dijadikan sebagai objek peliputan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan kerjasama. Kerjasama tersebut dilakukan dengan menawarkan agrowisata Ecotainment sebagai objek liputan. Adanya kerjasama akan menguntungkan kedua belah pihak, baik perusahaan maupun stasiun televisi dan media massa. Pihak stasiun televisi dan media massa akan memiliki objek yang menarik untuk diliput. Kemudian pihak perusahaan memperoleh manfaat karena berpeluang untuk memperkenalkan agrowisata Ecotainment dengan jangkauan yang lebih luas dengan biaya yang rendah. Rendahnya biaya tersebut dikarenakan, perusahaan dapat memperkenalkan agrowisata Ecotainment tanpa harus mengiklankannya. Iklan pada televisi dan media massa memerlukan biaya yang tinggi. Iklan pada televisi berkisar antara Rp 1 juta per detik hingga Rp 5 juta per detik. Tinggi rendahnya harga iklan tergantung pada waktu penanyangan, serta rating acara saat iklan ditayangkan. Sedangkan biaya untuk iklan media cetak seperti Kompas Group dan MNC Group dihitung per sentimeter. Kisaran harga per sentimeter iklan pada Kompas Group

2 dan MNC Group yaitu Rp 75 juta per halaman dibagi dengan lebar tabloid atau koran tersebut 11. Lokasi PT Godongijo Asri pernah dijadikan sebagai lokasi shooting stasiun televisi. Selain itu kegiatan budidaya tanaman hias terutama Adenium pun pernah menjadi objek liputan stasiun televisi maupun media cetak Pelanggan Analisis mengenai pelanggan agrowisata Ecotainment dilakukan dengan mengevaluasi karakteristik pelanggan. Pelanggan agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri merupakan pelanggan kelembagaan berupa sekolah-sekolah. Pelanggan yang menggunakan jasa agrowisata Ecotainment berfluktuasi tiap bulannya. Pada awal-awal tahun, terutama bulan Maret dan April, banyak sekolah-sekolah yang melakukan reservasi. Namun pada pertengahan tahun dimana merupakan musim ujian sekolah, maka terjadi penurunan reservasi 12. Adapun rata-rata sekolah yang melakukan reservasi setiap bulannya selama tahun 2011 mencapai 15 sampai 20 sekolah, dengan rata-rata mencapai 100 sampai dengan 200 peserta per sekolah. Pelanggan memiliki peranan penting dalam pemasaran agrowisata Ecotainment. Apabila pelaksanaan kegiatan agrowisata Ecotainment tidak sesuai dengan harapan maka keluhan dari pelanggan sangat memungkinkan dapat terjadi. Keluhan tersebut memberikan dampak negatif terhadap agrowisata Ecotainment. Perusahaan menilai loyalitas pelanggan bersifat floating (sulit diprediksi apakah akan tinggi atau rendah). Hal ini disebabkan paket-paket program yang disediakan agrowisata Ecotainment berkisar untuk TK, kelas 1 sampai kelas 3 SD, kelas 4 sampai dengan kelas 6 SD, SMP dan SMA. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaannya, kecil kemungkinan apabila pelanggan mereservasi kembali pada tahun berikutnya ketika murid-muridnya telah naik kelas, kecuali mereservasi pada program agrowisata Ecotainment yang berbeda. Misalnya pada saat mereservasi, peserta merupakan kelas 1 SD maka tahun berikutnya ketika telah 11 Berdasarkan keterangan dari wartawan MNC Group 12 Bersarkan wawancara dengan manajer pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri 55

3 naik kelas menjadi kelas 2 SD, maka pelajar tersebut akan melakukan kegiatan dalam paket program yang sama. Namun dengan karakteristik paket yang seperti itu, memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Hal tersebut disebabkan peserta agrowisata akan sangat banyak. Untuk satu paket agrowisata Ecotainment maka akan diikuti oleh beberapa tingkatan sekaligus misalnya dari kelas 1 sampai 3 SD maupun dari kelas 4 sampai enam SD. Apabila peserta yang akan mengikuti kegiatan mencapai jumlah yang besar, tentunya akan lebih ringan dalam biaya transportasi misalnya untuk menyewa bis, sehingga akan lebih efisien jika memberangkatkan banyak murid sekaligus Persaingan Faktor persaingan yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment yaitu terdiri atas persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman produk pengganti, masuknya pendatang baru, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembeli. 1) Persaingan antar perusahaan sejenis Dimensi persaingan antar perusahaan sejenis dapat dievaluasi dari persaingan agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dengan lokasi agrowisata lainnya. Kota Depok memiliki empat objek agrowisata yang terlihat pada Tabel 11. Sedangkan di wilayah DKI Jakarta terdapat beberapa objek agrowisata, diantaranya Kebun Binatang Ragunan, SeaWorld, Ocean Dream Samudra, Taman Anggrek Indonesia Permai, Taman Anggrek Slipi, Taman Akuarium Air Tawar, serta Balai Benih Ikan Ciganjur 13. PT Godongijo Asri menyadari adanya lokasi-lokasi agrowisata yang menjadi pesaing agrowisata Ecotainment. Namun PT Godongijo Asri menanggapi adanya persaingan antar bisnis agrowisata dengan menawarkan daya tarik dan konsep unik dan membedakan antara agrowisata-agrowisata lain. Komponen yang terdapat pada agrowisata Ecotainment yaitu terdapat sesuatu yang dapat dilihat oleh peserta yaitu aneka tanaman hias, hewan-hewan reptil seperti ular, kura-kura 13 LA Tour and Travel. Daftar Objek Wisata Propinsi DKI Jakarta. [1 Maret 2011] 56

4 raksasa, iguana, dan biawak serta life opera yang memiliki nilai edukasi agar peserta agrowisata lebih mencintai lingkungan. Komponen selanjutnya yang dimiliki agrowisata Ecotainment adalah terdapat aktivitas yang dilakukan oleh peserta agrowisata yaitu kegiatan planting, pot scaping membuat taman vertikal, aneka permainan, kegiatan training, serta kegiatan outbound. Selanjutnya komponen yang dimiliki agrowisata Ecotainment adalah terdapat sesuatu yang dapat dijual meliputi penyediaan tanaman hias dan ikan tangkapan kolam pemancingan sebagai souvenir dan penjualan aneka minuman serta ice cream yang disukai oleh anak-anak. Tabel 11. Lokasi Agrowisata Kota Depok No. Nama Objek Agrowisata Luas Areal Sarana Wisata 1. Godongijo Asri 4 ha Out bound, tanaman hias, restoran, pemancingan, dan parkir 2. Telaga Arwana 7 ha Out bound, kolam renang, Cibubur restoran, pemancingan, akuarium ikan Arwana 3. Kampung Rusa 4 ha Out bound, panggung musik, (Pepohonan 99) penginapan, restoran, dan 4. Taman Wiladatika Cibubur parkir 5 ha Kolam renang, taman bermain, penginapan, pendopo, dan parkir Daya Tarik Wisata Tanaman hias, hewan reptil, kolam pemancingan Education park, pemancingan, ikan arwana Mengenal alam, memerah susu sapi dan kambing Out bound, berenang, shooting film, kegiatan pramuka Sumber: Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Depok (2010) 2) Ancaman produk pengganti Persaingan berupa produk pengganti dari agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri yaitu objek wisata nonagrowisata yang menawarkan hiburan maupun pendidikan bagi anak-anak. Pada dasarnya agrowisata merupakan salah satu konsep rekreasi yang digunakan sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Oleh karena itu agrowisata Ecotainment pun bersaing dengan tempat rekreasi nonagrowisata yang sama-sama digunakan sebagai tempat memperoleh hiburan maupun pendidikan. Persaingan dapat terjadi karena memperebutkan pasar yang sama, sehingga tempat rekeasi nonagrowisata yang menjadi pesaing tersebut merupakan tempat rekreasi dengan sasarannya yaitu anak-anak. Kota Depok 57

5 memiliki tempat-tempat rekeasi anak nonagrowisata (Tabel 12). Sedangkan di wilayah DKI Jakarta terdapat beberapa rekseasi anak, seperti Dunia Fantasi, Ice World, Atlantis Water Adventure, Taman Mini Indonesia Indah, serta Kidzania 14. Tabel 12. Lokasi Wisata Kota Depok No. Nama Tempat Rekreasi Daya Tarik Tempat Rekreasi 1. Aquatic Fantasy Wisata air 2. Water Park Ceria Wisata air 3. Depok Fantasy Water Park Wisata air Sumber: Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Depok (2010) 3) Masuknya pendatang baru Masuknya pendatang baru pada industri agrowisata dianalisis berdasarkan masuknya bisnis agrowisata pesaing karena hambatan masuk yang rendah. Hambatan masuk yang rendah disebabkan agrowisata memiliki tingkat diferensiasi yang rendah. Diferensiasi produk dapat disebabkan perbedaan produk dengan produk umumnya yang telah ada di pasaran. Sedangkan kegiatan agrowisata pada umumnya menawarkan daya tarik yang sama berupa flora, fauna, maupun kegiatan pertanian. Oleh sebab itu pelanggan dapat dengan mudah berpindah untuk menikmati agrowisata yang lain. Kesetiaan pelanggan yang rendah tersebut dapat dimanfaatkan oleh pendatang baru untuk masuk industri agrowisata. Selain itu, trend back to nature tengah diadopsi oleh masyarakat saat ini menyebabkan banyak masyarakat memilih untuk melakukan rekreasi alam seperti agrowisata. Karena meningkatnya keinginan masyarakat untuk berwisata alam, prospek agrowisata pun menjadi cerah. Cerahnya prospek bisnis agrowisata membuat pengusaha semakin tertarik untuk berinvestasi pada bidang bisnis tersebut. Membuka bisnis agrowisata pun akan semakin mudah apabila dilakukan apabila awalnya telah memiliki bisnis pertanian. Adanya aktivitas pertanian seperti budidaya tanaman hias, budidaya dan pembenihan ikan, budidaya ternak, dan budidaya tanaman pangan dapat dijadikan sebagai daya tarik agrowisata. 14 LA Tour and Travel. Daftar Objek Wisata Propinsi DKI Jakarta. [1 Maret 2011] 58

6 4) Kekuatan tawar-menawar pemasok berupa penyedia jasa Kekuatan tawar-menawar pemasok dianalisis berdasarkan kemungkinan penyedia jasa agrowisata Ecotainment untuk menaikan harga dan menurunkan kualitas produknya. Agrowisata Ecotainment turut bekerja sama dengan beberapa penyedia jasa, yaitu Kids Chat Production, story teller, Super Map, dan trainer outbound. Kids Chat Production merupakan penyedia jasa aneka permainan anak pada program sahabat alam Ecotainment. Selain itu penyedia jasa lain pada program sahabat alam adalah story teller untuk kegiatan multimedia story telling tentang alam. Selanjutnya kerjasama PT godongijo Asri dengan Super Map yaitu sebagai penyedia jasa pada program Fast Learning Camp Ecotainment. Super Map sebagai penyedia jasa berupa training mind map, super memory, speed reading, teknik ujian, dan fast learning. Selain itu terdapat penyedia jasa outbound yang menyediakan alat-alat flying fox, monkey bridge, serta pemandu. Kekuatan tawarmenawar penyedia jasa agrowisata Ecotainment tidak terlalu mempengaruhi perusahaan. Hal ini disebabkan selama ini kerjasama antara penyedia jasa tersebut dirasa menguntungkan bagi kedua belah pihak. Keuntungan yang didapatkan PT Godongijo Asri adalah penyedia jasa tersebut menyediakan jasanya dengan harga rendah namun dengan kualitas yang baik. Selama ini perusahaan mengupayakan terciptanya kerjasama dan hubungan yang baik dengan para penyedia jasa. Upaya tersebut diataranya dengan cara berkomunikasi yang baik serta ketepatan waktu pembayaran. Perusahaan memandang pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan para penyedia jasa, dengan demikian penyedia jasa akan lebih termotivasi untuk memberikan harga yang lebih murah dengan tetap mempertahankan kualitasnya. 5) Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli dianalisi berdasarkan kekuatan pelanggan agrowisata Ecotainment dalam meminta penurunan harga dan meminta produk yang berkualitas tinggi. Pada saat melakukan negosiasi, beberapa pelanggan meminta penurunan harga. Namun karena segmen pasar agrowisata 59

7 Ecotainment merupakan kalangan menengah ke atas, maka kebanyakan pelanggannya tidak terlalu sensitif terhadap harga. Perusahaan menanggapi kekuatan tawar-menawar pelanggan tersebut dengan terlebih dahulu mencari informasi mengenai sekolah yang meminta penurunan harga. Apabila sekolah tersebut merupakan sekolah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Madrasah maka perusahaan akan menurunkan harga sebagai upaya CSR (Corporate Sosial Responsibility). Namun apabila sekolah yang meminta penurunan harga adalah sekolah internasional ataupun sekolah kalangan menengah ke atas, maka perusahaan tidak akan mengurangi harga kegiatan agrowisata Ecotainment atau tetap mengusahakan kegiatan agrowisata Ecotainment meskipun dengan pengurangan kegiatan Lingkungan Eksternal Makro Faktor Ekonomi Faktor ekonomi yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment dievaluasi berdasarkan tingkat inflasi. Tingkat inflasi akan mempengaruhi hargaharga produk yang selanjutnya akan mempengaruhi daya beli masyarakat. Tingkat inflasi pada tahun 2010 hingga maret 2011 diperlihatkan pada gambar 8. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa pada Januari 2011 inflasi menunjukkan pesentase yang tinggi, yaitu sebesar 7,02 persen. Hal tersebut dikarenakan naiknya beberapa komoditas pangan yang mendorong kenaikan harga barang-barang. Namun pada bulan-bulan berikutnya tingkat inflasi mulai menurun, yaitu pada Februari, Maret, April, Mei, dan Juni 2011 berturut-turut sebesar 6,84 persen, 6,65 persen, 6,16 persen, 5,98 persen, dan 5,54 persen. Bisnis agrowisata Ecotainment tidak terpengaruh secara langsung oleh inflasi. Selain itu, segmen pasar agrowisata merupakan sekolah-sekolah kalangan menengah ke atas, sehingga perusahaan menganggap bahwa segmen pasar tersebut tidak terlalu sensitif terhadap harga. 60

8 8,00% 7,00% 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% ,00% 1,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Gambar 8. Laporan Inflasi Berdasarkan Perhitungan Inflasi Tahunan Sumber: Bank Indonesia Faktor Demografi Analisis mengenai faktor demografi yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment dapat dilakukan dengan mengevaluasi tingkat pertumbuhan penduduk pada wilayah pemasaran yaitu Depok, DKI Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi. Pertumbuhan penduduk Depok pada tahun 2000 sampai 2010 mencapai 4,30 persen dan jumlah penduduk sebesar pada tahun Kemudian pertumbuhan penduduk DKI Jakarta pada tahun 2000 sampai 2010 mencapai 1,40 persen 16 dengan jumlah penduduk sebesar pada tahun Selanjutnya pertumbuhan penduduk Kabupaten Bekasi pada tahun 2000 sampai 2010 yaitu 4,69 persen dengan jumlah penduduk sebesar pada tahun Kemudian pertumbuhan penduduk Tanggerang pada tahun Bank Indonesia Laporan Inflasi. [28 April 2011] 16 Tempo Interaktif. Jika Pertumbuhan Penduduk Tak Terkendali, Jakarta akan Jadi Lautan Manusia. [22 Februari 2011] 17 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi: Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta. [22 Februari 2011] 61

9 sampai 2010 adalah 3,82 persen dengan jumlah penduduk sebesar pada tahun Pertumbuhan penduduk tidak mempengaruhi secara langsung terhadap pemasaran agrowisata Ecotainment. Pertumbuhan penduduk memang tinggi, namun dari sekian banyaknya penduduk, PT Godongijo Asri hanya memfokuskan pemasaran agrowisata Ecotainment pada target pasar tertentu tertentu saja Faktor Sosial, Budaya dan Lingkungan Faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment dievaluasi dengan menganalisis trend back to nature. Pada International Ecotourism Business Forum (Ecotourbiz) disebutkan bahwa trend wisata yang sedang disukai oleh wisatawan adalah wisata dengan konsep back to nature 19. Selain itu menurut Wiranatha dalam jurnal yang berjudul Pariwisata Kerakyatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal 20, menjelaskan bahwa paradigma peduli lingkungan menyebabkan terjadinya pergeseran trend pariwisata dunia menuju ke alam (back to nature) dan salah satu jenis pariwisata alternatif yang semakin populer karena trend back to nature ini adalah agrowisata. Adanya trend back to nature menyebabkan masyarakat lebih tertarik kepada hal-hal yang dekat dengan alam, termasuk dalam memilih program rekreasi. Konsep agrowisata Ecotainment adalah membuat kegiatan agar anakanak lebih mencintai alam dan lingkungan. Output cinta terhadap alam tersebut tercermin dari kegiatan-kegiatan pada agrowisata Ecotainment, seperti multimedia story telling yang menceritakan bagaimana dampak pemanasan global dan opera yang bertema pendidikan tentang alam, serta kegiatan planting untuk penghijauan. Faktor lingkungan yang dievaluasi adalah pengaruh cuaca. Cuaca yang tidak dapat diprediksi seperti turunnya hujan tidak menjadi kendala dalam 18 Badan Pusat Statistik Propinsi Banten. [16 Maret 2011] Okezone Bisnis Pariwisata Kini Back To Nature. [22 Februari 2011] Wiranatha AS. Pariwisata Kerakyatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal. [22 Februari 2011] 62

10 pelaksanaan agrowisata Ecotainment. Hal ini disebabkan ruangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan agrowisata Ecotainment merupakan ruangan semi outdoor. Namun kegiatan Ecotainment yang tidak dapat dilaksanakan ketika hujan adalah outbound. Namun hal tersebut ditanggulangi dengan melakukan peralihan waktu kegiatan Faktor Politik dan Hukum Faktor politik dan hukum yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dievaluasi berdasarkan upaya-upaya pemerintah dalam mendukung bisnis agrowisata, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata, Seni dan Budaya (Dinpora) Kota Depok. Upaya Dinpora Kota Depok dalam pengembangan agrowisata Kota Depok adalah dengan membantu mempromosikan lokasi-lokasi wisata Kota Depok baik melalui peta wisata Kota Depok maupun melalui event-event 21. Dinpora Kota Depok sering mengadakan expo yang melibatkan berbagai pihak seperti UKM, pengusaha batik, tanaman hidrogel, serta pengusahapengusaha pariwisata di Kota Depok. Event tersebut sering dilaksanakan di beberapa tempat seperti Lapangan Balai Kota Depok dan Depok Town Square. Pada event tersebut pengusaha pariwisata dapat menempati stand-stand dan menawarkan produknya, maupun menyebarkan brosur atau leaflet. Selain mengadakan expo di dalam kota, Dinpora Kota Depok pun turut serta mengikuti kegiatan expo rutin yang diadakan di luar kota seperti di Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Event tersebut dilaksanakan sekali dalam satu tahun namun dilakukan bergiliran pada tiap kota yang mengadakan Expo. Event tersebut pun turut melibatkan pengusaha pariwisata untuk menawarkan produk wisatanya serta untuk melakukan promosi. Adanya event tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengusaha pariwisata untuk mempromosikan objek wisatanya kepada masyarakat Depok pada khususnya dan masyarakat yang berada di luar Depok ada umumnya. Selain itu saff bidang pariwisata Dinpora Kota Depok pun pada waktu tertentu 21 Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Pariwisata, Seni, dan Budaya Dinas Pemuda, Olahraga, pariwisata, Seni, dan Budaya Kota Depok 63

11 mengunjungi lokasi-lokasi agrowisata untuk memberikan pembinanan maupun penyuluhan terkait agrowisata yang diusahakan Faktor Teknologi Faktor teknologi yang mempengaruhi pemasaran agrowisata Ecotainment adalah berkembangnya internet. Perkembangan internet dimanfaatkan perusahaan untuk melakukan promosi melalui website dan untuk berkomunikasi melalui . Penggunaan internet sebagai media promosi memiliki kelebihan tersendiri, yaitu memiliki jangkauan publikasi yang sangat luas, biaya publisitas yang murah, dapat diakses dimana saja dan kapan saja, mampu menyediakan informasi secara lengkap mengenai harga, lokasi dan spesifikasi kegiatannya, serta dapat menambah kredibilitas terhadap agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri karena memiliki website ( Selain itu internet dapat digunakan untuk melakukan pengumpulan informasi tentang target pasar agrowisata Ecotainment dan pencarian informasi mengenai pesaing Audit Internal Lingkungan Pemasaran Analisis Konsumen Analisis konsumen agrowisata Ecotainment dilakukan dengan mengevaluasi segmentasi pasar, target pasar, dan pemosisian produk agrowisata Ecotainment dalam benak pelanggan. 1) Segmentasi Pasar Agrowisata Ecotainment Tipe segmentasi pasar yang ditetapkan PT Godongijo Asri dalam memasarkan agrowisata Ecotainment adalah segmentasi sosioekonomi. Segmentasi sosioekonomi agrowisata Ecotainment berdasarkan pendidikan dan kelas sosial. Pada segmentasi berdasarkan pendidikan, segmen pasar agrowisata Ecotainment adalah sekolah-sekolah tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Kemudian pada segmentasi yang berdasarkan kelas sosial, segmen pasar agrowisata Ecotainment adalah kalangan menengah ke atas. Pelanggan yang menjadi segmen pasar agrowisata Ecotainment diperlihatkan pada lampiran 2. Kriteria pemilihan sekolah-sekolah kalangan menengah ke atas yang menjadi 64

12 segmen pasar adalah sekolah-sekolah swasta terkreditasi A, sekolah nasional plus terakreditasi A, international school, global school, dan boarding school. 2) Target Pasar Agrowisata Ecotainment Target pasar agrowisata Ecotainment dipilih dari beberapa segmen pasar yang dijadikan sebagai fokus utama dalam memasarkan. Target pasar agrowisata Ecotainment adalah sekolah-sekolah tingkat TK dan SD kalangan menengah ke atas yang terdiri atas sekolah-sekolah swasta terkreditasi A, sekolah nasional plus terakreditasi A, international school, global school, dan boarding school. 3) Pemosisian di benak konsumen Image yang ditanamkan agrowisata Ecotainment pada benak konsumennya adalah belajar mencintai alam dengan cara yang menyenangkan. Hal tersebut tercermin dari nama Ecotainment yang merupakan penggabungan dari Ecologi dan Entertainment. Pengetahuan tentang lingkungan yang disajikan dengan cara yang menyenangkan tentunya membuat anak-anak lebih mudah dalam menerima dan menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan sekaligus memberikan pengalaman yang tidak terlupakan Penjualan Produk dan Jasa Analisis terhadap kegiatan penjualan jasa agrowisata Ecotainment dilakukan dengan mengevaluasi bauran promosinya. Promosi agrowisata Ecotainment dilakukan dengan melakukan penjualan secara pribadi dan pemasaran langsung. Penjualan secara pribadi dilakukan dengan melakukan kegiatan Ecotainment Goes to School pada awal-awal pengoperasian bisnis. Kegiatan ini merupakan kegiatan promosi dengan mendatangi sekolah secara langsung. Pemasaran langsung dilakukan PT Godongijo Asri dengan memanfaatkan media promosi seperti website dan brosur. Brosur-brosur tersebut kemudian dikirimkan ke sekolah-sekolah yang menjadi target pasar Perencanaan produk dan jasa Analisis mengenai perencanaan produk dan jasa dilakukan dengan mengevaluasi atribut produk jasa agrowisata Ecotainment. Atribut jasa dapat 65

13 dievaluasi dari dimensi keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan bukti fisik. 1) Keandalan (Reliability) a) Menangani Keluhan Pelanggan Keluhan pelanggan agrowisata Ecotainment diantaranya bersifat teknis misalnya dikarenakan ekspektasi pelanggan yang berbeda dengan kenyataan dan kurang sesuainya rundown acara dengan realisasi kegiatan. Untuk mengatasi keluhan tersebut, perusahaan melakukan beberapa cara, yaitu dengan meminta maaf, mengurangi biaya, dan menambahkan bonus tanaman hias. Upaya tersebut dilakukan agar agrowisata Ecotainment tetap memiliki kredibilitas yang baik dimata pelanggan. b) Penyediaan Jasa Sesuai yang Dijanjikan Perusahaan berupaya untuk menjamin paket program yang telah dinegosiasikan dengan realisasinya. Setelah terjadi kesepakatan antara paket program, banyaknya peserta, dan harga paket, maka manajer pemasaran tetap melakukan komunikasi dengan sekolah-sekolah yang telah mereservasi. Komunikasi tersebut dilakukan untuk mendata peserta yang akan dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok. Selanjutnya dibuatlah rundown dan melakukan general check up untuk memastikan semua hal telah dipersiapkan dengan baik. Persiapan kegiatan agrowisata Ecotainment yang akan diikuti dilakukan hampir beberapa minggu sebelum acara diadakan, seperti menghubungi penyedia jasa dan pengisi acara, mempersiapkan peralatan teknis, hingga menyusun rundown kegiatan. Adapun program Agrowisata Ecotainment terdiri atas beberapa program, yaitu: i. Young Greeners merupakan program yang dirancang untuk menstimulasi peserta agar lebih peduli terhadap lingkungan. Peserta akan terlibat dalam life opera Stop Global Warming, planting class, reptile corner and interaction, gardening, fishing dan fun games. Young Greeners terdiri atas beberapa paket disesuaikan dengan tingkatan pendidikan peserta, yaitu untuk TK, SD kelas 1 sampai 3, SD kelas 4 sampai 6, serta SMP dan SMA, masing-masing terdiri atas paket A dan B. 66

14 ii. Fast Learning Camp Fast Learning Camp merupakan kegiatan pelatihan Fast Learning dengan metode International Mindmap dan Supermemory yang dipadukan dengan kegiatan agrowisata tanaman hias dan mengenal reptil. Program dirancang untuk meningkatkan dan melengkapi peserta dengan keterampilan yang diperlukan agar berhasil dalam belajar di sekolah. Selain itu program ini memberikan pengalaman dalam pelestarian dan pengelolaan alam yang baik terkait dengan flora dan fauna. Fast Learning Camp merupakan kerjasama antara Super Map dengan PT Godongijo Asri. Program ini merupakan perpaduan mind map, super memory, successful learning strategies, brain gymnastic, brain games, outbound games, planting class, dan reptile corner. Fast Learning Camp terdiri atas beberapa paket yaitu FL-1 untuk TK, FL-2 untuk kelas 1 sampai 3 SD, serta FL-3 untuk kelas 4 sampai 6 SD, FL-4 untuk SMP, SMA, dan Guru. iii. Sahabat Alam Sahabat Alam merupakan program yang dirancang untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap alam dan memahami hubungan antar makhluk hidup melalui story telling dan permainan. Adapun kegiatan dalam program sahabat alam ini adalah earth corner, imajination corner, planting corner, story telling, dan reptile interaction. Earth corner (sudut bumi) merupakan miniatur ekosistem yang dikemas menjadi permainan petualangan bertema Misi Penyelamatan Bumi dimana peserta akan mendapatkan tugas untuk mengembalikan tumbuhan dan hewan ke alamnya. Imajination corner (sudut imajinasi) merupakan sebuah konsep permainan Andai Aku Menjadi. Pada program ini peserta akan berperan menjadi kura-kura, ular, atau lainnya. Kemudian peserta akan mendapatkan tantangan dengan memasuki labirin untuk mencari makanan, berhadapan dengan musuh alami dan mencari jalan keluar menuju habitatnya. Planting corner (sudut tanaman) merupakan tempat dimana peserta akan belajar cara bercocok tanam dan merawatnya. Kegiatan ini dikemas dengan permainan Treasurer Hunt dimana peserta harus menemukan bibit tanaman sebelum bercocok tanam dengan bantuan peta sederhana. Program Sahabat Alam merupakan kerjasama antara PT Godongijo Asri dengan Kids Chat Production. Program Sahabat alam terdiri atas 67

15 beberapa paket disesuaikan dengan tingkatan pendidikan peserta, yaitu untuk TK, SD kelas 1 sampai 3, serta SD kelas 4 sampai 6, masing-masing terdiri atas paket A dan B. c) Penyimpanan Catatan Tanpa Kesalahan Penyimpanan informasi dilakukan secara teliti oleh manajer pemasaran agrowisata Ecotainment. Informasi tersebut terkait dengan tanggal pemesanan, tanggal pelaksanaan program, serta catatan pembayaran. 2) Daya tanggap (Responsiveness) a) Kemudahan Proses Pemesanan Proses reservasi agrowisata Ecotainment cukup mudah yaitu dengan menelpon contact number yang tertera pada brosur. b) Kepastian Waktu Penyampaian Jasa Penyampaian jasa dilakukan sesuai dengan hari dan tanggal yang telah disepakati. Kegiatan yang dilaksanakan pada program Ecotainment diusahakan sesuai dengan rundown kegiatan. Saat pelaksanaan, guru pendamping diberikan rundown sehingga mereka pun dapat memastikan berjalannya kegiatan sesuai dengan rundown. c) Memberikan Pelayanan yang Memuaskan Dimensi pelayanan yang memuaskan dianalisis berdasarkan kemampuan pengelolaan pelanggan. Kegiatan agrowisata Ecotainment dilakukan seperti layaknya pembentukan kepanitiaan dengan manajer pemasaran agrowisata Ecotainment sebagai ketua panitia. Personel dibagi-bagi ke dalam seksi-seksi yaitu seksi perlengkapan, seksi konsumsi, personel yang bertanggung jawab untuk memberikan pengarahan untuk planting, pot scaping, dan fishing, serta personel yang bertugas untuk mengkoordinir peserta. Cara pengelolaan peserta agrowisata Ecotainment dilakukan dengan membagi peserta ke dalam beberapa kelompok. Pada setiap kelompok akan didampingi oleh dua orang personel untuk memandu dan mengkoordinir. Apabila jumlah peserta dalam satu kelompok sangat banyak, maka pendamping sebanyak dua orang sangat kurang dalam memandu peserta serta untuk membagikan makanan. 68

16 Personel inti agrowisata Ecotainment berjumlah 13 orang yang merupakan karyawan PT Godongijo Asri. Apabila peserta agrowisata Ecotainment sangat banyak maka perusahaan akan menggunakan jasa orang-orang diluar karyawan. Kelemahan dari sistem ini adalah tidak terjaminnya kompetensi dari personel sehingga tidak menjamin ketepatan jawaban peronel tambahan tersebut jika mendapatkan pertanyaan dari peserta agrowisata Ecotainment. Kemudian cara pengelolaan peserta untuk menimbulkan suasana semangat belum dilakukan secara optimal. Suasana semangat dapat ditumbuhkan dengan menyanyikan lagulagu ketika berjalan, mengajarkan tepuk-tepuk tertentu, dan mengajarkan jargon kelompok untuk menghidupkan suasana. 3) Kepastian (Assurance) a) Sistem Pembayaran Sistem pembayaran yang dilakukan cukup memudahkan pelanggan. Pembayaran dilakukan dengan mentransfer down payment sebesar 50 persen ke rekening yang telah diinformasikan pada brosur tujuh hari sebelum waktu berlangsungnya kegiatan agrowisata Ecotainment. Kemudian pelunasan dilakukan pada hari kegiatan agrowisata Ecotainment dilaksanakan. b) Keramahan Personel Personel agrowisata Ecotainment bersikap ramah dalam memandu kegiatan. Meskipun terkadang anak-anak peserta agrowisata Ecotainment sangat aktif dan sulit dikoordinir sehingga membutuhkan kesabaran yang lebih besar. Personel agrowisata Ecotainment pun dituntut untuk mampu menumbuhkan suasana semangat dan menyenangkan sesuai dengan image agrowisata Ecotainment. c) Kompetensi Personel Personel terdiri atas pemandu dan manajemen agrowisata Ecotainment. Pemandu agrowisata Ecotainment memiliki kompetensi dalam hal budidaya maupun pengetahuan tentang karakteristik tanaman hias. Sebagai upaya untuk membekali pengetahuan yang lebih banyak tentang flora dan fauna yang menjadi daya tarik agrowisata Ecotainment, pemandu dibekali dengan modul yang harus 69

17 dipelajari. Tingkat pendidikan personel inti agrowisata Ecotainment terdiri atas sarjana sebanyak 6 orang dan SMA sebanyak 7 orang. 4) Empati (Emphaty) a) Memahami Pelanggan Dimensi empati tercermin dari penyediakan pilihan bahasa (bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia) dalam penyampaian cerita, training, maupun pengarahan. Hal tersebut disebabkan kebanyakan peserta agrowisata Ecotainment merupakan murid-murid sekolah internasional dengan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan. Selain itu dimensi empati pada pemasaran agrowisata Ecotainment ditunjukkan dengan pemberian souvenir bagi peserta, guru-guru maupun orang tua murid berupa tanaman hias. Dimensi empati agrowisata Ecotainment berupa penyediaan sarana permainan yang masih kurang disiasati dengan menggunakan penyedia jasa berupa outbound. 5) Bukti Fisik (Tangible) a) Kebersihan Bukti Fisik Perusahaan telah melakukan pengelolaan yang baik terhadap bukti-bukti fisiknya yaitu taman, kandang reptil (kura-kura raksasa dan ular piton), kolam pemancingan, ruangan kegiatan, aula, toilet, mushola, serta tempat parkir. Taman, kandang reptil, aula, serta ruangan tempat kegiatan telah dijamin kebersihan, kerapihan dan kenyamanannya. Kemudian mushola pun dijaga kebersihan maupun ketersedian peralatan sholat. Selanjutnya toilet telah dijamin kebersihan, serta ketersediaan air dan tissue. Tempat parkir tersedia dengan cukup luas yang mampu menampung hingga 70 mobil. Selanjutnya, kolam pemancingan telah dijamin kebersihan, ketersediaan ikan, joran, serta umpan. b) Kebersihan dan Kerapihan Personel Pada aspek penampilan, para personel berpenampilan rapi dengan seragam godongijo yang disesuaikan dengan suasana lapang. c) Lokasi Tempat Usaha Pada aspek lokasi, PT Godongijo Asri menjalankan kegiatan agrowisata Ecotainment pada lahan yang tidak terlalu luas, yaitu hanya sekitar 1 hektar dari total keseluruhan lahan yaitu 3 hektar. Lahan yang tidak terlalu luas menyebabkan 70

18 peserta akan bermain dan melaksanakan kegiatan berulang kali ditempat yang sama. Kegiatan memandikan kura-kura raksasa, reptile corner, permainan, serta outbound dilaksanakan di tempat yang sama yaitu pada sebuah halaman kecil. Apabila lahan untuk agrowisata Ecotainment lebih luas maka memungkinkan beberapa sekolah dapat melakukan kegiatan agrowisata Ecotainment secara sekaligus dalam satu hari. Saat ini, perusahaan menyiasati keterbatasan lahan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan berupa tour tanaman hias ke beberapa tempat, seperti mist room, green house, dan show room. Lokasi PT Godongijo Asri tersebut dirasa belum cukup strategis. Hal tersebut dikarenakan daerah Depok merupakan daerah dataran rendah, oleh sebab itu memiliki temperatur udara yang tinggi, sehingga suhu udaranya panas. Hal tersebut berbeda dengan agrowisata yang terdapat di daerah dataran tinggi. Dataran tinggi memiliki temperatur udara yang lebih rendah, sehingga suhu udaranya lebih dingin. Udara yang dingin merupakan aspek yang dapat dijual dalam agrowisata. Pengunjung akan lebih menikmati indahnya objek agrowisata apabila didukung dengan suasana yang sejuk, segar, dan nyaman Penetapan Harga Penetapan harga dilakukan berdasarkan biaya yang kemudian di mark up untuk mendapatkan keuntungan. Harga tersebut dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan pada setiap kegiatan dalam agrowisata Ecotainment kemudian biayabiaya terebut dijumlahkan sehingga didapatkan harga paket agrowisata Ecotainment. PT Godongijo Asri menerapkan sistem potongan harga pada paketpaket agrowisata Ecotainment apabila jumlah peserta minimal sebanyak 50 orang. Potongan harga tersebut berkisar antara 5 persen hingga 10 persen tergantung dengan negosiasi antara pihak sekolah dengan perusahaan. Penetapan harga yang diberikan telah efektif dalam memberikan keuntungan. Adapun daftar harga paket-paket dalam agrowisata Ecotainment terdapat pada lampiran

19 Distribusi Analisis fungsi distribusi pada pemasaran agrowisata Ecotainment dilakukan dengan mengevaluasi saluran distribusi, wilayah pemasaran dan lokasi agrowisata. Saluran distribusi pada agrowisata Ecotainment adalah distribusi secara langsung dari produsen kepada konsumen. Kemudian wilayah pemasaran agrowisata Ecotainment difokuskan pada daerah Depok, DKI Jakarta, Bekasi, dan Tanggerang Riset Pemasaran Analisis mengenai riset pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri dilakukan dengan mengevaluasi kegiatan riset pasar. Riset pasar yang dilakukan oleh PT Godongijo Asri adalah dalam pencarian kekuatan dan kelemahan pesaing. Manajer pamasaran melakukan riset pemasaran dengan mengandalkan internet. Manajer pemasaran mengumpulkan informasi terkait kekuatan dan kelemahan pesaing baik dari aspek harga, kegiatan wisata, maupun lokasi wisata pesaing Analisis Peluang Analisis peluang dilakukan dengan mengevaluasi penilaian perusahaan terhadap biaya, manfaat, dan risiko yang terkait dengan keputusan pemasaran agrowisata Ecotainment. Sebelum PT Godongijo Asri memutuskan untuk melaksanakan bisnis agrowisata Ecotainment, perusahaan terlebih dahulu menghitung secara teliti tentang biaya dan proyeksi keuntungan. Analisis terhadap risiko pun telah dilaksanakan oleh PT Godongijo Asri. Perusahaan menyadari adanya risiko berfluktuasinya pelanggan maupun keuntungan. Dalam menghadapi risiko berfluktuasinya keuntungan, perusahaan telah memperhitungan dengan tetap melayani pelanggan dengan budget rendah yang kemungkinan akan mengurangi keuntungan. PT Godongijo Asri menganggap keuntungan bukan hanya dari segi materi yang didapatkan melainkan nama baik dan konsumen yang merasa puas yang dapat menceritakan agrowisata Ecotainment kepada konsumen yang lain. 72

20 6.3. Identifikasi Faktor Kunci Peluang, Ancaman, Kekuatan, dan Kelemahan Pemasaran Agrowisata Ecotainment Identifikasi Peluang dan Ancaman Peluang merupakan berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu bisnis. Sedangkan ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu bisnis. Penentuan faktor kunci sukses yang menjadi peluang dan ancaman dilakukan dengan penilaian daya atraktif dan daya rusak faktor-faktor kunci sukses (lampiran 6). Peluang yang dimiliki dalam pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri adalah: 1) Maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa Terdapat beberapa stasiun televisi dan media massa yang memiliki program acara maupun topik peliputan mengenai objek rekreasi misalnya asal usul fauna (Trans7), Dunia Binatang (Trans7), serta Si Bolang Jalan-Jalan (Trans7). Selain itu, pada saat akhir pekan, program berita pada stasiun-stasiun televisi pun sering meliput tentang objek rekreasi. Oleh karena itu, stasiun televisi maupun media massa tersebut membutuhkan objek-objek rekreasi baru untuk dijadikan sebagai objek peliputan. Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan menawarkan agrowisata Ecotainment sebagai objek liputan. Kerjasama dengan stasiun televisi dan media massa sangat bermanfaat untuk memperluas jangkauan pemasaran agrowisata Ecotainment. Kerjasama tersebut memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik PT Godongijo Asri maupun pihak televisi dan media massa. Pihak stasiun televisi dan media massa akan memiliki objek yang menarik untuk diliput maupun untuk dijadikan sebagai lokasi shooting maupun objek peliputan. Kemudian pihak perusahaan memperoleh manfaat karena mampu memperkenalkan agrowisata Ecotainment kepada masyarakat luas dengan biaya yang rendah. Berdasarkan alasan tersebut, maka maraknya peliputan mengenai objek rekreasi pada stasiun televisi dan media massa memberikan daya atraktif yang tinggi dan merupakan faktor yang 73

21 menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi peluang. 2) Adanya kerja sama dengan penyedia jasa agrowisata Ecotainment Selama ini, dalam pelaksanaan agrowisata Ecotainment, PT Godongijo Asri bekerjasama dengan beberapa penyedia jasa, yaitu Kids Chat Production, story teller, Super Map, dan trainer outbound. Kerjasama tersebut memberikan manfaat bagi PT Godongijo Asri karena akan semakin menambah keunikan konsep agrowisata Ecotainment yang ditawarkan. Selain itu keterbatasan fasilitas permainan yang dimiliki PT Godongijo Asri dapat cukup teratasi dengan menggunakan penyedia jasa berupa Kids Chat Production untuk menyediakan berbagai macam permainan; Super Map untuk menyediakan kegiatan mind map, super memory, successful learning strategies, brain gymnastic, brain games; dan trainer outbound yang menyediakan fasilitas flying fox, monkey bridge, dan trainer. Selain itu, manfaat bagi PT Godongijo Asri adalah tetap terjaminya kualitas jasa yang diberikan para penyedia jasa dengan harga yang cukup murah. Berdasarkan alasan tersebut, kerjasama dengan penyedia jasa memberikan daya atraktif yang tinggi dan merupakan faktor yang menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi peluang. 3) Pemanfaatan internet untuk pemasaran Pemanfaatan teknologi berupa internet memberikan keuntungan bagi perusahaan. Saat ini, internet digunanakan PT Godongijo Asri untuk melakukan promosi dengan pembuatan website dan maupun untuk pencarian informasi pasar dan pesaing. Teknik promosi yang menanfaatkan internet memiliki kelebihan, yaitu jangkauan publikasinya sangat luas, biaya publisitas yang murah, dapat diakses dimana saja dan kapan saja, mampu menyediakan informasi secara lengkap mengenai harga, lokasi dan spesifikasi kegiatannya, serta dapat menambah kredibilitas perusahaan karena memiliki website. Berdasarkan alasan tersebut, maka teknologi berupa internet memberikan daya atraktif yang tinggi dan merupakan faktor yang menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi peluang. 74

22 4) Pengadopsian trend back to nature dan trend wisata pendidikan Adanya trend back to nature menyebabkan masyarakat lebih tertarik kepada hal-hal yang berkaitan dengan alam, termasuk dalam memilih sarana rekreasi. Selain itu semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat menjadi semakin cerdas dan selektif dalam memilih sarana rekreasi. Sarana rekreasi yang memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan semakin diinginkan oleh masyarakat. Agrowisata Ecotainment memadukan konsep back to nature maupun konsep pendidikan yang sesuai dengan trend yang tengah berkembang di masyarakat. Hal tersebut membuat masyarakat akan semakin tertarik untuk mengikuti kegiatan pada agrowisata Ecotainment. Oleh sebab itu trend back to nature dan trend wisata pendidikan memberikan daya atraktif yang tinggi dan merupakan faktor yang menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi peluang. 5) Pemanfaatan Event expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya (Dinpora) Kota Depok dalam mempromosi agrowisata Ecotainment Event Expo yang sering dilaksanakan Dinpora di beberapa tempat seperti Lapangan Balai Kota Depok, Depok Town Square, dan kegiatan expo rutin pada beberapa daerah seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bali dapat dijadikan sebagai upaya untuk mempromosikan agrowisata Ecotainment. Pada event tersebut pihak Godongijo dapat membuka stand serta membagikan media promosi seperti brosur dan leaflet. Berdasarkan alasan tersebut, maka adanya event expo yang dilaksanakan oleh Dinpora memberikan daya atraktif yang tinggi dan merupakan faktor yang menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi peluang. Ancaman yang dihadapi dalam pemasaran agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri adalah: 1) Keluhan dari pelanggan Keluhan dari pelanggan memberikan dampak yang besar bagi kredibilitas perusahaan dimata pelanggan lainnya. Saat ini, cara perusahaan dalam mengatasi keluhan pelanggan adalah meminta maaf, mengurangi biaya, dan menambahkan 75

23 bonus tanaman hias. Namun tidak hanya diatasi, kemungkinan adanya keluhan perlu diminimalisir. Apabila keluhan dari pelanggan tidak dihindari dan ditanggulangi dengan optimal akan sangat berisiko hilangnya nama baik perusahaan dimata pelanggan. Pelanggan yang tidak puas dapat mengatakan ketidakpuasannya kepada calon pelanggan lainnya dan tidak akan tertarik untuk menggunakan jasa agrowisata Ecotainment. Berdasarkan alasan tersebut, maka adanya keluhan dari pelanggan memberikan daya rusak yang tinggi dan merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi ancaman. 2) Banyaknya objek rekreasi anak dengan konsep agrowisata Agrowisata Ecotainment bersaing dengan banyak sarana rekreasi dengan konsep agrowisata. Pesaing berupa lokasi agrowisata di Kota Depok yaitu Telaga Arwana Cibubur, Kampung 99 Pepohonan, dan Taman Wiladatika Cibubur. Kemudian pesaing berupa lokasi agrowisata di DKI Jakarta diantaranya Kebun Binatang Ragunan, SeaWorld, Ocean Dream Samudra, Taman Anggrek Indonesia Permai, Taman Anggrek Slipi, Taman Akuarium Air Tawar, serta Balai Benih Ikan Ciganjur. Adanya pesaing yang memperebutkan pasar yang sama tersebut menentukan kemampulabaan perusahaan karena mempengaruhi harga maupun biaya persaingan menyangkut biaya pengembangan produk maupun biaya promosi. Berdasarkan alasan tersebut, maka banyaknya pesaing berupa objek agrowisata memberikan daya rusak yang tinggi dan merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi ancaman. 3) Adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan Objek rekreasi anak nonagrowisata yang menawarkan hiburan maupun pendidikan dapat menjadi objek rekreasi substitusi dari agrowisata Ecotainment. Adapun pesaing berupa objek rekreasi nonagrowisata di Kota Depok adalah Aquatic Fantasy, Water Park Ceria, dan Depok Fantasy Water Park. Sedangkan di DKI Jakarta terdapat Dunia Fantasi, Ice World, Atlantis Water Adventure, Taman 76

24 Mini Indonesia Indah, serta Kidzania. Sekian banyaknya objek rekreasi nonagrowisata tersebut terdapat objek rekreasi yang menawarkan unsur pendidikan, yaitu Taman Mini Indonesia Indah dan Kidzania. Sama halnya dengan pesaing berupa objek-objek agrowisata lain, pesaing berupa objek rekreasi anak nonagrowisata menentukan kemampulabaan perusahaan karena mempengaruhi harga maupun biaya persaingan menyangkut biaya pengembangan produk maupun biaya promosi. Berdasarkan alasan tersebut, maka adanya objek rekreasi anak nonagrowisata yang juga menawarkan unsur pendidikan memberikan daya rusak yang tinggi dan merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi ancaman. 4) Masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata Rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata menyebabkan kemungkinan munculnya pendatang baru. Hambatan masuk yang rendah tersebut disebabkan agrowisata memiliki tingkat diferensiasi yang rendah. Diferensiasi produk dapat disebabkan perbedaan produk dengan produk umumnya yang telah ada di pasaran. Sedangkan kegiatan agrowisata pada umumnya menawarkan daya tarik yang sama berupa flora, fauna, maupun kegiatan pertanian. Oleh sebab itu pelanggan dapat dengan mudah berpindah untuk menikmati agrowisata yang lain. Kesetiaan pelanggan yang rendah tersebut dapat dimanfaatkan oleh pendatang baru untuk masuk dalam industri agrowisata. Ancaman masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata membatasi harga dan menentukan investasi yang diperlukan untuk menghalangi masuknya pendatang baru. Berdasarkan alasan tersebut, maka masuknya pendatang baru karena rendahnya hambatan masuk dalam industri agrowisata memiliki daya rusak yang tinggi dan merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi ancaman. 77

25 5) Penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah Segmen pasar agrowisata Ecotainment merupakan pelajar tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA kalangan menengah ke atas. Pada bulan-bulan tertentu, dimana telah sampai pada musim ujian sekolah, maka pihak sekolah akan lebih fokus untuk mempersiapkan murid-muridnya dalam menghadapi ujian sehingga pihak sekolah cenderung tidak akan melakukan tur maupun fieldtrip. Oleh karena itu pada musim ujian tersebut, PT Godongijo Asri mengalami penurunan jumlah reservasi. Penurunan jumlah reservasi tersebut tentunya akan mengurangi pendapatan perusahaan dari unit usaha agrowisata Ecotainment. Berdasarkan alasan tersebut, maka penurunan jumlah reservasi agrowisata Ecotainment saat musim ujian sekolah memberikan daya rusak yang tinggi dan merupakan faktor yang tidak menguntungkan bagi pemasaran agrowisata Ecotainment sehingga menjadi ancaman Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulankeunggulan lain yang menjadi kompetensi perusahaan relatif terhadap pesaing. Sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kemampuan perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya sehingga menghambat kinerja efektif perusahaan. Faktor-faktor kunci sukses pemasaran agrowisata Ecotainment ditetapkan berdasarkan analisis lingkungan internal pemasaran. Selanjutnya ditentukan kekuatan dan kelemahannya dengan membandingkan faktor kunci sukses tersebut relatif terhadap pesaing (lampiran 6). Kemudian dilakukan perangkingan untuk melihat prioritas faktor-faktor kunci sukses internal pemasaran baik kekuatan maupun kelemahannya. Pesaing yang ditetapkan sebagai pembanding adalah Agrowisata Kampung 99 Pepohonan. Agrowisata tersebut dipimpin oleh Bapak Eddy Djamaluddin Suaidy dan berlokasi di Jl. KH Muhasan II Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok. Alasan peneliti menganalisis Kampung 99 Pepohonan sebagai pesaing PT Godongijo Asri disebabkan selain memiliki konsep wisata yang sama 78

26 yaitu agrowisata, Kampung 99 Pepohonan memiliki segmen dan wilayah pemasaran yang sama. Segmen pasar Kampung 99 Pepohonan adalah keluarga serta para pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Kemudian daerah yang termasuk dalam wilayah pemasarannya pun yaitu Kota Depok dan Jakarta. Kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh agrowisata Ecotainment PT Godongijo Asri adalah: 1) Keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar Penetapan segmentasi dan target pasar yang tepat sangat berpengaruh terhadap keefektifan strategi pemasaran yang akan digunakan seperti penetapkan harga, perencanaan produk jasa, bauran promosi, dan wilayah pemasaran. Segmentasi pasar ini diperlukan karena pasar yang bersifat heterogen, untuk menentukan potensi penjualan dan profit, serta menentukan intensitas penjualan. Pada PT Godongijo Asri, apabila target pasar agrowisata Ecotainment telah ditentukan maka diteruskan dengan mencari sekolah-sekolah mana saja yang menjadi target pasar. Proses pencarian tersebut dilakukan dengan memanfaatkan internet dan melalui website Badan Akreditasi Nasional. PT Godongijo Asri dengan spesifik telah menetapkan segmen pasarnya yaitu sekolah-sekolah tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA kalangan menengah ke atas. Kemudian targetnya adalah sekolah-sekolah dari tingkat TK dan tingkat SD swasta terkreditasi A, sekolah swasta nasional plus terakreditasi A, international school, global school, dan boarding school. Oleh sebab itu dalam hal keefektifan dalam penentuan segmentasi dan target pasar, agrowisata Ecotainment dinilai tinggi. Pada penetapan segmentasi dan target pasar, pesaingnya yaitu Agrowisata Kampung 99 Pepohonan dinilai sedang karena tidak menetapkan segmen dan target pasarnya secara spesifik. Segmentasi pasar Agrowisata Kampung 99 Pepohonan adalah keluarga serta para pelajar dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Dari segmen pasarnya tersebut, Agrowisata Kampung 99 Pepohonan tidak secara spesifik menetapkan target pasar yang menjadi fokus pemasarannya. 79

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan PT Godongijo Asri PT Godongijo Asri didirikan pada tahun 2002, berawal dari hobi Bapak Chandra Gunawan Hendarto mengoleksi tanaman hias Adenium

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT

PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT 7.1. Tahap Input (Input Stage) 7.1.1. Matriks EFE (External Factor Evaluation) Penyusunan matriks EFE dilakukan setelah mengidentifikasi faktor eksternal

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini yang terdiri atas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ranking Devisa Pariwisata Terhadap Komoditas Ekspor Lainnya Tahun

Lampiran 1. Ranking Devisa Pariwisata Terhadap Komoditas Ekspor Lainnya Tahun Lampiran 1. Ranking Deisa Pariwisata Terhadap Komoditas Ekspor Lainnya Tahun 2004 2009 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jenis Nilai (juta Jenis Nilai (juta Jenis Nilai (juta Jenis Nilai (juta Jenis Nilai

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT PT GODONGIJO ASRI, DESA SERUA KOTA DEPOK, JAWA BARAT

STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT PT GODONGIJO ASRI, DESA SERUA KOTA DEPOK, JAWA BARAT STRATEGI PEMASARAN AGROWISATA ECOTAINMENT PT GODONGIJO ASRI, DESA SERUA KOTA DEPOK, JAWA BARAT Joko Purwono 1), Sri Sugyaningsih 2), Eka Pratiwi 3) 1) Dosen Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Kepuasan dan loyalitas pengunjung dapat diketahui secara tidak langsung melalui penilaian mereka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis digunakan untuk mencari kebenaran deduktif dengan menarik kesimpulan khusus dari pernyataan-pernyaatan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor merupakan salah satu agrowisata yang sudah terkenal dan juga memiliki tujuan untuk mengembangkan pendidikan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR Oleh : Dini Vidya A14104008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskirpsi Lokasi Salah satu obyek wisata yang mulai banyak diminati masyarakat Gorontalo khususnya sekitar Bone Bolango adalah objek wisata Pemandian Air Terjun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor pariwisata bagi suatu negara

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Potensi kepariwisataan di Indonesia sangat besar. Sebagai negara tropis dengan sumberdaya alam hayati terbesar ketiga di dunia, sangat wajar bila pemerintah Indonesia memberikan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Hal ini berdasarkan pada pengakuan berbagai organisasi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan berbagai kemudahan komunikasi dan informasi yang mengakibatkan kondisi persaingan bisnis

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah) 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis dan astronomis Indonesia sangat strategis. Secara georafis, Indonesia terletak diantara dua Benua dan dua samudera. Benua yang mengapit Indonesia adalah

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator

Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun. Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator LAMPIRAN 71 Lampiran 1. Indikator Atribut Servqual Wisata Agro Agrifun Atribut Servqual Atribut-atribut Indikator Berwujud (Tangible) Harga Tiket 1= Harga tiket sangat mahal 2=Harga tiket mahal 3=Harga

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Proses Pengambilan Keputusan Pengunjung Menurut Engel,dkk (1994) proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh pengunjung terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan di Kabupaten Bandung tepatnyadi Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah. Objek wisata ini berdiri

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) A. Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak terlepas dari kegiatan rutin di tempat kerja, di rumah, maupun di tempat lain. Aktivitas rutin tersebut dapat menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin berkembang membawa dampak terhadap ketatnya persaingan dalam berbagai bidang, baik itu bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Globalisasi

Lebih terperinci

114 Universitas Indonesia

114 Universitas Indonesia BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari tujuan penelitian, hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, seperti berikut : 1) Secara keseluruhan

Lebih terperinci

KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H

KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H KEPUASAN KONSUMEN WISATA PEMANCINGAN AJO KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT OLEH: ANDRO FRIEHANDHOKO H34066014 PROGRAM SARJANA PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan meningkatkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat ini sangat menunjang mobilitas dan gaya hidup konsumen. Konsumen cenderung memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan dan telah dimanfaatkan oleh para investor dari dalam negeri maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat. Perkembangan ini disebabkan oleh banyaknya peluang bisnis yang bermunculan dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata telah berkembang pesat seiring perubahan pola pikir, bentuk, dan sifat kegiatan warga masyarakat. Perkembangan ini menuntut industri pariwisata agar

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan persaingan dalam pengelolaan kegiatan usaha dari lingkup organisasi bisnis pada masa mendatang dipastikan akan semakin ketat. Perkembangan inilah yang mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan pemandangan alamnya merupakan anugrah Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir slogan back to nature semakin populer di kalangan masyarakat. Hal ini kemudian memunculkan trend baru yaitu dijadikannya sektor pertanian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk

Lebih terperinci

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 17.270 kunjungan, sehingga dari hasil tersebut didapat nilai ekonomi TWA Gunung Pancar sebesar Rp 5.142.622.222,00. Nilai surplus konsumen yang besar dikatakan sebagai indikator kemampuan pengunjung yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pariwisata telah berkembang dengan pesat di berbagai negara dan menjadi sumber devisa yang cukup besar. Di Indonesia pariwisata menjadi suatu bukti keberhasilan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi

I. PENDAHULUAN. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah populasi penduduk Indonesia, baik dilihat secara nasional maupun pada tingkat regional, termasuk penduduk

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor yang dianggap penting oleh konsumen Water Park antara lain: a. Product Jumlah variasi wahana permainan air Keamanan wahana terjamin Fasilitas hiburan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan meningkatnya edukasi yang berhubungan dengan pemasaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran saat ini terus berkembang dan selalu mengalami perubahan, dari konsep pemasaran konvesional menuju konsep pemasaran modern, faktor faktor seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha asing untuk turut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pekembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara, dengan adanya pariwisata suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

Bab Vi PENUTUP. 1. Bedasarkan analisis lingkungan internal dan matriks IFE, deperoleh : ini PD. Bhumi Phala Wisata yaitu, Konsep pengelolaan secara

Bab Vi PENUTUP. 1. Bedasarkan analisis lingkungan internal dan matriks IFE, deperoleh : ini PD. Bhumi Phala Wisata yaitu, Konsep pengelolaan secara Bab Vi PENUTUP 6. 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Bedasarkan analisis lingkungan internal dan matriks IFE, deperoleh : a. Kekuatan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini peran teknologi serta informasi memang tidak dapat dipisahkan dalam berbagai aspek. Perkembangan teknologi informasi sangat berkembang pesat saat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Produk yang ditawarkan berupa atraksi wisata, tempat hiburan, sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sangat penting dimasa yang akan datang, sehingga diramalkan akan terus tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia.

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata termasuk ke dalam kelompok industri terbesar di dunia. Menurut Santoso (2002), sekitar delapan persen dari ekspor barang dan jasa pada umumnya berasal

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning Segmentation Segmentasi geografi Pelanggan yang berasal di daerah Bandung dan sekitarnya Segmentasi Demografi: Untuk segmentasi

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, banyak sekali hal yang dapat dilakukan oleh setiap individu dengan sangat mudah. Hal itu disebabkan karena kemajuan zaman saat ini, yang menyebabkan

Lebih terperinci

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI Penilaian terhadap berbagai atribut di Restoran Mira Sari secara tidak langsung dapat mengukur menganai kepuasan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata secara umum merupakan salah satu prioritas unggulan penghasil devisa negara selain migas, pertanian dan agro industri, kehutanan dan perkebunan, kelautan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa saat ini, kebutuhan akan rekreasi dikalangan masyarakat di kota-kota besar sudah menjadi bagian dari kehidupan dan gaya hidup masyarakat perkotaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan nasional dan mempunyai peranan besar dalam perekonomian. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah (middle class) Indonesia dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah (middle class) Indonesia dewasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan masyarakat kelas menengah (middle class) Indonesia dewasa ini sangat pesat. Terbukti terjadi kenaikan sebesar 65 % jumlah masyarakat kelas menengah dari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin pria (60,9%), hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin pria.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap lapangan futsal Meteor Arena, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata sekarang ini telah menjadi salah satu industri yang berkembang dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai andalan utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Pariwisata telah menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Agrowisata

TINJAUAN PUSTAKA Agrowisata II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sumber Daya Hayati Menurut UU No. 5 Tahun 1999 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati, sumber daya alam hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen perusahaan untuk lebih cermat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha kecil hingga perusahaan yang besar memanfaatkan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai suatu sarana informasi dan komunikasi dapat digunakan sebagai salah satu media bisnis untuk saat ini. Mulai dari pengusaha

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era global, persaingan dalam dunia industri barang maupun jasa begitu ketat. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa komponen pengembangan wisata belanja, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada potensi dan kemungkinan pengembangan wisata belanja Kabupaten Karanganyar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan suatu sarana yang sangat penting dalam membantu roda perekonomian, suatu daerah tidak dapat berdiri sendiri secara total dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA

V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA V. GAMBARAN UMUM PT. FLORIBUNDA 5.1 Sejarah Perkembangan PT. Floribunda Semula PT. Floribunda merupakan sebuah rumah peristirahatan bagi pemiliknya, Reane Tambayong pada tahun 1984. Lokasi PT. Floribunda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa perlu menjaga kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah pada sektor pariwisata. Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sedang digalakkan oleh pemerintah dan merupakan andalan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sedang digalakkan oleh pemerintah dan merupakan andalan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata sedang digalakkan oleh pemerintah dan merupakan andalan bagi Indonesia dalam meningkatkan devisa negara. Potensi sumber daya alam Indonesia menjadi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka dapat dibuat kesimpulan yaitu sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih pre

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta penggerak ekonomi masyarakat. Pada tahun 2010, pariwisata internasional tumbuh sebesar 7% dari 119

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah

I. Pendahuluan. Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah 1 I. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Lembaga bimbingan belajar adalah salah satu lembaga pendidikan di bawah pengolahan swasta yang bergerak dalam bidang jasa peningkatan dan pengembangan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III DATA PENELITIAN

BAB III DATA PENELITIAN BAB III DATA PENELITIAN 3.1. Profil Perusahaan 3.2. Sejarah PT. Mitra Satya Lestari Makmur merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Alumni Universitas Kristen Satya Wacana yang dipimpin oleh Bpk.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan

BAB I PENDAHULUAN. liburan yang menggabungkan beberapa produk. Selain berurusan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tour and Travel Agent adalah bisnis ritel yang menjual produk perjalanan dan jasa terkait kepada pelanggan atas nama pemasok seperti maskapai penerbangan, penyewaan

Lebih terperinci