BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilapangan di pool tipar cakung, analisa yang akan dikembangkan adalah perbaikan layout dan aliran kendaraan. Perbaikan layout dilakukan untuk mengatasi ketidakteraturan aliran kendaraan dan ketidaksesuaian parkir kendaraan sesuai dengan atribut kendaraan. Unit kendaraan dikategorikan sesuai dengan kebutuhan unit dengan istilah : Short term (ST) untuk sewa unit dibawah 1 bulan Long term (LT) untuk sewa unit diatas 1 bulan Dispose untuk unit yang sudah tidak digunakan lagi masa pakai di atas 3 tahun yang akan dilelang. Brand new (unit baru) merupakan unit baru yang di kirim oleh dealer USO (unit siap order) merupakan unit siap untuk di order / di sewa GS (ganti sementara) untuk unit pengganti apabila unit yang di sewa customer mengalami perbaikan diatas 4 jam UTS (unit tidak siap) merupakan unit selesai order, unit yang memerlukan perbaikan atau perawatan. USJ (unit siap jalan) merupakan unit USO yang telah dipersiapkan baik internal dan external serta dokumen kendaraan Kategori unit dengan istilah diatas merupakan unit kendaraan yang ditempatkan di pool tipar cakung dengan jumlah unit sebanyak 87 unit yang terdiri dari beragam merk kendaraan serta kelas kendaraan dari tingkat standar sampai unit premium. Jumlah unit setiap hari berubah sesuai dengan permintaan sewa dari pelanggan, dan unit setiap hari dilakukan pendataan dengan LSP (Laporan Stock Pool) sistem oleh petugas PDI tim stock. Setiap unit kendaraan baik yang ada di dalam pool dan diluar pool yang dikategorikan sesuai dengan istilah masa sewa serta kondisi unit kendaraan. Perbedaan yang terjadi apabila unit yang ada diluar pool untuk perawatan maupun perbaikan unit dilakukan oleh dealer rekanan. Untuk unit kendaraan yang masuk ke pool tipar wajib dilakukan inspeksi receiving untuk mengetahui status unit dan kebutuhan unit tersebut. Kebutuhan tersebut diantaranya perbaikan, perawatan, registrasi kendaraan serta administrasi kendaraan. Selanjutnya unit akan di kelompokkan sesuai dengan hirarki pembagian status unit, dengan tujuan untuk memudahkan klasifikasi unit. Tetapi klasifikasi unit berdasarkan kebutuhan customer hanya dilakukan secara sistem saja, hal ini menyebabkan saat unit memasuki stockyard akan bercampur dengan unit - unit lain. Kondisi ini yang saat ini dijumpai pada area stockyard pool tipar cakung yang berdampak saat proses persiapan kendaraan, petugas harus mencari-cari terlebih dahulu lokasi unit di tempatkan. Selain itu kondisi saat ini selama persiapan unit yang dilakukan dengan perpindahan antar station untuk persiapan kendaraan banyak terjadi aliran perpindahan yang berulang dan bersilang. Kedua kondisi ini menimbulkan kurangnya efektivitas proses saat persiapan kendaraan. Untuk itu akan dilakukan perencanaan layout untuk meningkatkan efektifitas flow kendaraan dan memaksimalkan area parkir kendaraan.

2 Hierarki Pembagian Status Unit USO Free New USJ Long Term USO Free USJ USJ Short Term USO USO Free Used Car Long Term USJ Ganti Sementara Service & Mantenance USO Booking Short Term UTS Body Repair Ganti Sementara Sumber: data perusahaan Dispose Gambar 4.1 Hierarki pembagian status unit Hierarki ditentukan berdasarkan kebutuhan dari customer, dan kondisi unit kendaraan. Pembagian status unit akan diproyeksikan pada pembagian luas area parkir pada layout, serta pemetaan saat unit kendaraan di parkir sesuai dengan status unit pada layout.

3 Gambaran Layout Keseluruhan 8 m Sumber: data perusahaan Gambar 4.2 Denah layout keseluruhan (skala 1:400 cm)

4 34 Dari denah layout keseluruhan scope yang diteliti adalah bagian yang dilingkari garis merah, yang merupakan stockyard (area parkir). Terdiri beberapa bagian departemen pada layout diantaranya adalah : 1. After Sales Operation (ASO) 2. Solution Center 3. Logistik 4. Lobby 5. Stall Service 6. Washer Stall 7. Stock Yard Pada layout yang diberi tanda lingkaran merupakan stockyard dan fokus penelitian dan perencanaan layout hanya pada bagian yang diberi tanda lingkaran. Sedangkan yang diberi tanda panah merupakan unit yang parkir tidak pada stockyard. Perencanaan layout yang bertujuan agar tidak ada unit yang parkir pada jalan keluar masuk parkir dan diluar stockyard Data Parking Layout Dari hasil pengamatan dan pengukuran bahwa data pendukung pemetaan kapasitas parkir stockyard pool tipar cakung adalah : Panjang stockyard : 50 meter Lebar stockyard : 42 meter Lebar jalan : 3 meter Lebar trotoar : 1 meter Total panjang 1 lot parkir passenger car : 5,5 meter Total lebar 1 lot parkir passenger car : 2,5 meter Dari data diatas bahwa jumlah kapasitas parkir kondisi layout parkir mencapai 87 unit termasuk unit yang parkir diluar stockyard. Untuk perhitungan kapasitas unit mencapai 87 unit berdasarkan perhitungan kebutuhan area parkir untuk 1 lot kendaraan. Perhitungan ukuran parkir 1 unit kendaraan untuk 1 lot parkir pada stockyard. Tabel 4.1 Data ukuran kendaraan NO Tipe Unit Panjang (mm) Lebar (mm) Tinggi (mm) 1 camry vios altis inova xenia/avanza kijang rush/terios buffer jarak pintu 100 Sumber: data perusahaan Total lebar 1 lot parkir kendaraan passenger car adalah : = 2450 mm

5 35 Total panjang 1 lot parkir passenger car adalah : buffer = 2,5 mm 4.2 Analisa Unit Keluar Masuk Pool Untuk analisa unit keluar masuk pool tipar dibagi menjadi empat bagian, yaitu : LT (Long Term) ] Gambar 4.3 Diagram pareto unit LT keluar Sumber: data perusahaan Gambar 4.4 Diagram pareto unit LT masuk Berdasarkan data unit masuk dan keluar LT periode Jan April 2013 kesimpulan untuk rata-rata LT masuk/hari adalah 3 unit dan rata-rata LT keluar/hari adalah 3 unit

6 36 GS (Ganti Sementara) Gambar 4.5 Pareto unit keluar GS Sumber: data perusahaan Gambar 4.6 Pareto unit masuk GS Berdasarkan data unit masuk dan keluar GS periode Jan April 2013 kesimpulan untuk rata-rata GS masuk/hari adalah 2 unit dan rata-rata GS keluar/hari adalah 2 unit

7 37 Diagram pareto perhitungan unit GS (Ganti Sementara ) yang keluar dan masuk pool selama 4 bulan (Januari - April 2013) ST (Short Term) Gambar 4.7. Pareto unit keluar ST Sumber: data perusahaan Gambar 4.8 Pareto unit masuk ST Berdasarkan data unit masuk dan keluar ST periode Jan April 2013 kesimpulan untuk rata-rata ST masuk/hari adalah 4 unit dan rata-rata ST keluar/hari adalah 3 unit

8 38 Unit Customer Gambar 4.9 Pareto unit customer keluar Sumber data perusahaan Gambar 4.10 Pareto unit customer masuk Berdasarkan data unit masuk dan keluar Unit Customer periode Jan April 2013 kesimpulan untuk rata-rata Unit Customer Body Repair / hari adalah 2 unit dan rata - rata Unit Customer Internal Service/hari adalah 3 unit Dari analisa unit kendaraan masuk dan keluar sesuai dengan status unit pada diagram pareto, maka didapat kesimpulan : Unit masuk pool rata- rata dalam satu hari selama pengambilan data empat bulan dimulai dari Januari - April 2013 = 12 unit kendaraan Unit keluar pool rata- rata dalam satu hari selama pengambilan data empat bulan dimulai dari Januari - April 2013 = 10 unit kendaraan

9 Analisa Flow Kendaraan Pool Berdasarkan flow kendaraan unit di pool pada denah layout Gambar 4.1 bahwa pergerakan unit di sekitar pool adalah : Sumber data perusahaan Gambar 4.11 Cycle proses unit pool layout awal Kategori unit di kendalikan oleh petugas PDI yang bertugas menyiapkan unit sesuai dengan kebutuhan. Beberapa station yang dibutuhkan kendaraan untuk persiapan menjadi bagian penting dalam layanan rental, saat kendaraan bergerak untuk persiapan dari satu station ke station lain terjadi cross traffic dan backtracking. adapun station - station yang digunakan kendaraan untuk persiapan adalah : 1. Station Receiving (penerimaan) Pada gambar peta aliran ditunjukkan pada station A 2. Stockyard (khusus kendaraan baru, selesai order, selesai body repair langsung menuju stockyard), pada gambar peta alitran ditunjukkan pada panah hijau 3. Maintenance dan Service Pada gambar peta aliran ditunjukkan pada station B 4. Pencucian kendaraan Pada gambar peta aliran ditunjukkan pada station C 5. Interior dan eksterior salon Pada gambar peta aliran ditunjukkan pada station B

10 40 D (Stockyard) C (Cuci) B (Maintenance & Salon) Sumber: data perusahaan Keterangan gambar : A (Rec) Gambar Aliran backtracking dan cross traffic layout awal Unit masuk baru langsung menuju stockyard Unit masuk yang melakukan maintenance Unit dari stockyard yang keluar Titik cross traffic A B C D Station receiving Station maintenance dan salon kendaraan Station cuci kendaraan Station stockyard

11 41 Dari ke tiga metode di simpulkan bahwa metode yang tepat dengan membandingkan ke tiga metode dengan kondisi aktual. Tabel 4.2 Pemilihan metode pemecahan masalah Metode Data yang di butuhkan Kondisi Aktual Data aliran Jarak tempuh Data keterikatan CRAFT Data layout awal dan usulan Dapat merubah departemen yang tidak fix Efektifitas dan efisiensi cost BLOCPLAN LOGIC Data aliran Data keterikatan Fixed layout Efektifitas dan efisiensi cost Perencanaan layout baru Bentuk layout harus rectangular Perencanaan layout baru Sampai departemen terkecil Dapat merubah departemen yang tidak fix Efektifitas dan efisiensi cost 1. Letak station cuci dan salon berjauhan (data aliran, keterikatan) 2. Terjadi backtracking dan cross traffic(data jarak tempuh, data layout awal dan usulan) 3. Jarak tempuh proses persiapan kendaraan bertambah jauh (data efektifitas dan efisiensi) 4. Kurangnya efektifitas akibat adanya backtracking dan penempatan unit tidak di kelompokkan sesuai status unit di stockyard Metode yang di gunakan untuk pemecahan masalah adalah metode CRAFT dimana metode CRAFT memenuhi kriteria pada kondisi aktual.

12 Analisa Jarak dan Frekuensi Perpindahan Unit Antar Station Tabel 4.3 Analisa jarak dan perpindahan pada layout awal Station A B C D Luas Area (m) 8 x 6 = x 12 = x 8 = x 42 = 2100 Hubungan antar station Jarak perpindahan (m) Frekuensi perpindahan Jarak tempuh (m) A - B A - D B - C B - D C - B D - A Total 2368 Berdasarkan hasil pengamatan dalam proses perawatan, perbaikan sampai pada persiapan unit di dapat data jarak tempuh dan frekuensi rata-rata aliran unit pada layout. Aliran unit antar station untuk masing-masing proses memerlukan jarak yang bervariasi, jarak antar station tersebut diukur berdasarkan aliran unit pada layout. Aliran unit yang terjadi selama pengamatan terjadi cross traffic dan backtracking pada proses maintenance dilanjutkan dengan cuci dan terakhir salon unit kendaraan. dari proses tersebut terjadi aliran unit kendaraan yang berulang sehingga jarak tempuh antar station yang meningkat. Pengamatan dalam satu hari pada rata-rata unit yang melakukan proses di dalam pool tercatat total jarak tempuh dan frekuensi yang dilakukan dalam satu hari pada enam station dengan jumlah 2368 m. Tercatat dalam proses satu hari dikarenakan adanya proses aliran unit kendaraan dengan jarak tempuh yang berulang. Disisi lain proses aliran pada layout terlihat bahwa banyak terjadi cross traffic saat proses berlangsung, kedua faktor tersebut dikarenakan letak station yang kurang tepat sehingga pergerakan unit saat proses berlangsung kurang menjadi maksimal Analisis Hubungan Aktifitas Menurut (Hari Purnomo, 2004, p109) dalam perancangan tata letak analisis aliran material lebih cenderung mengetahui biaya pemindahan material, sedang analisis lebih bersifat kualitatif dapat menggunakan Activity Relation Chart (ARC). Activity Relation Chart digunakan untuk menganalisa perencanaan tata letak berdasarkan hubungan antar departemen dengan hubungan aktifitas pada proses yang saling berkaitan. Hubungan tersebut dilakukan analisa terhadap manusia yang melakukan proses, material dan alat yang digunakan. Pada ARC aktifitas dalam proses menggunakan variabel menjadi simbol untuk mengganti angka yang bersifat kuantitatif, dan simbol digambarkan sesuai dengan aktifitas proses, jarak serta derajat kepentingan dan kedekatan antar departemen.

13 43 Simbol yang digunakan adalah sebagai berikut : A : Mutlak Perlu E : Sangat Penting I : Penting O : Cukup / Biasa U : Tidak Penting X : Tidak Memiliki Hubungan Terdapat enam station yang saling berhubungan, dapat digambarkan peta aliran ARC pada station station untuk menganalisa derajat kedekatan dan hubunganaktifitas antar station. 1. Maintenance & Service 2. Stockyard 3. Cuci Kendaraan 4. Interior & Eksterior Salon 5. Gudang Parts dan Bahan 6. Receiving O I A O X E I U U I U U A O I Gambar Activity Relation Chart Delivery Cost Unit Delivery cost unit diambil berdasarkan : Biaya Operasi : bahan bakar, perawatan, upah operator Umur pakai sesuai dengan regulasi perusahaan adalah 3 tahun dan biaya bahan bakar dalam Rp per 8 jam. Jarak operasional 2368 m dalam satu hari, dan biaya perawatan dengan regulasi perusahaan Rp per unit dalam satu bulan atau Rp 1367 /jam, dan upah operator Rp /jam. Total biaya = Biaya (Rp Rp Rp ) = Rp / jam Jarak operasional / jam = 2368 m / hari x (1 hari / 8 jam) = 296 m / jam Delivery cost unit / meter = Rp / jam = Rp 118 / meter 296 m / jam Dari perhitungan delivery cost unit setiap jarak 1 meter adalah Rp 118 / meter.

14 Layout Usulan 16 m Gambar 4.14 Layout usulan (skala 1:400 cm)

15 45 Dengan metode algoritma craft dibuat suatu model perpindahan jarak dan frekuensi yang terjadi selama proses berlangsung. Perpindahan jarak dan frekuensi yang terjadi dapat dihitung matriks elemen dan from to chart dari metode algoritma craft. Hasil perbandingan antara kedua layout dan input data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah station dan nama station serta letak station yang bisa dirubah atau tidak. 2. Layout awal yang menunjukkan panjang, lebar dan posisi antar station dengan skema block layout dan matriks elemen 3. Jarak perpindahan dan jalur perpindahan antar station yang dilalui unit kendaraan menggunakan from to chart Stockyard Station D 54 Station Cuci C Receiving Station A Maintenance Station B Gambar 4.15 Block diagram layout awal (skala 1:400)

16 Analisa Layout Awal Menurut (Hari Purnomo, 2004, p187) bahwa algoritma craft memerlukan input yang berupa tata letak awal, data aliran frekuensi perpindahan, data biaya per satuan jarak, dan jumlah departemen yang tidak dapat dirubah (fixed). Metode algoritma craft ukuran jarak di transformasikan dengan cara matriks elemen salah satu ukuran baris dan kolom setiap elemen sama, pada block layout panjang 96 m lebar 58 m maka luas keseluruhan adalah 96 m x 58 m dan matrik setiap elemen baris dan kolom mewakili 2 m D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 96 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 94 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 92 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 90 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 88 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 86 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 84 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 82 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 80 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 78 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 76 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 74 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 72 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 70 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 68 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 66 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 64 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 62 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 60 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 58 D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D 56 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 54 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 52 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 50 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 48 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 46 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 44 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 42 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 40 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 38 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 36 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 34 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 32 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 30 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 28 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 26 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 24 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 22 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 20 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 18 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 16 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 14 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 12 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 10 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 8 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 6 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B 4 C C C C A A A A A A A A B B B B B B B B B B B B B B B B B Gambar 4.16 Matriks elemen layout station awal (skala 1:400 cm)

17 47 Station D 86 Station C Station B 30 Station A Gambar Lokasi titik pusat antar station (skala 1:400 cm) Dari block layout awal antar station yang terkait dengan proses aliran unit kendaraan dibagi menjadi empat bagian yaitu station A, B, C, dan D. Aliran proses yang terjadi pada empat station tersebut dihitung berdasarkan jarak tempuh dan frekuensi yang terjadi selama satu hari secara kontinyu. Dari hasil matriks elemen ditentukan titik pusat antar station dan di tentukan kordinat central pada station, dari layout awal lokasi central adalah : (Xa, Ya) = (20, 4) (Xc, Yc) = (6, 48) (Xb, Yb) = (42, 26) (Xd, Yd) = (26, 82)

18 48 Dari masing-masing kordinat lokasi titik pusat station pada layout awal dihitung jarak rectilinear untuk mencari data aliran awal, perhitungan jarak rectilinear diantara kordinat dari lokasi titik pusat pada station (A, B, C, dan D). Perpindahan dari station A ke semua station sebagai berikut : [Xa - Xb] + [Ya-Yb] = [20-42] + [4-26] = 44 [Xa - Xc] + [Ya - Yc] = [20-6] + [4-48] = 30 [Xa - Xd] + [Ya - Yd] = [20-26] + [4-82] = 84 Perpindahan dari station B ke semua station [Xb - Xa] + [Yb - Ya] = [42-20] + [26-4] = 44 [Xb - Xc] + [Yb - Yc] = [42-6] + [26-48] = 14 [Xb - Xd] + [Yb - Yd] = [42-26] + [26-82] = 40 Perpindahan dari station C ke semua station [Xc - Xa] + [Yc - Ya] = [6-20] + [48-4] = 30 [Xc - Xb] + [Yc - Yb] = [6-42] + [48-26] = 14 [Xc - Xd] + [Yc - Yd] = [6-26] + [48-82] = 54 Perpindahan dari station D ke semua station [Xd - Xa] + [Yd - Ya] = [26-20] + [82-4] = 84 [Xd - Xb] + [Yd - Yb] = [26-42] + [82-26] = 40 [Xd - Xc] + [Yd - Yc] = [ 26-6] + [82-48] = 54 Dari hasil analisa jarak dan frekuensi perpindahan antar station bahwa selama proses perpindahan antar station aktual di pool adalah sebagai berikut dalam bentuk from to chart Hasil matrik perpindahan data aliran awal di masukkan kedalam bentuk from to chart Tabel 4.4 Data aliran awal From To Total A B C D (m) A B C D Grand Total 306 Total jarak tempuh untuk satu unit dalam satu kali proses perpindahan antar station adalah 306 m.

19 49 Tabel 4.5 Jarak rectilinear layout awal From To A B C D A - 44 m - 84 m B m 40 m C - 14 m - - D 84 m Dari perhitungan diperoleh total biaya dari jarak perpindahan antar station pada layout awal adalah Rp 6.255,87 / m untuk satu proses dan satu unit kendaran. Tabel 4.6 Total delivery cost unit aliran aktual persatuan jarak Station Hubungan antar Delivery Jarak tempuh x Jarak tempuh (m) station cost (Rp) biaya (Rp / m ) A A-B A-D B B-C B-D C C-B D D-A Total Tabel 4.7 Analisa biaya perpindahan layout awal jarak rectilinear To From A B C D Total A B C D Grand Total Pada layout awal dari hasil perhitungan total biaya perpindahan per satuan jarak Rp dalam satu hari yang dihasilkan dari empat buah station. Diantara 4 station terdapat 2 station yang letaknya fix dan 2 station yang letaknya dapat dipindah untuk memaksimalkan ruang parkir dan meningkatkan efektivitas aliran layout. Pada layout usulan station C untuk cuci kendaraan dan B untuk interior eksterior salon yang letaknya pada stall service dapat di dekatkan letaknya karena mutlak perlu. Dengan tidak menghilangkan tahapan proses hanya dengan

20 50 memindahkan dan mendekatkan kedua station yang mutlak perlu pada layout usulan sehingga dapat memberikan efektifitas bahkan efisiensi waktu dari aliran proses Analisa Layout Usulan Gambar 4.18 Matriks elemen layout station usulan (skala 1:400 cm) Pada layout usulan di gambarkan matriks elemen dengan memindahkan station C yang merupakan station yang tidak fix, dengan tujuan agar aliran proses pada layout menjadi lebih efektif. Perpindahan station juga mempengaruhi lokasi titik pusat station pada layout usulan, perpindahan station dengan mendekatkan dua station yang memiliki proses yang mutlak perlu. Station yang mutlak perlu adalah station cuci kendaraan dan station salon interior exterior, dimana pada layout awal letak kedua station berjauhan sehingga terjadi backtracking selama proses.

21 51 Kordinat central pada layout usulan adalah sebagai berikut : (Xa, Ya) = (20, 4) (Xc, Yc) = (54, 42) (Xs, Ys) = (54, 50) (Xb, Yb) = (42, 26) (Xd, Yd) = (26, 82) Dari masing-masing kordinat lokasi titik pusat station pada layout usulan dihitung jarak rectilinear untuk mencari data aliran, perhitungan jarak rectilinear diantara koordinat dari lokasi titik pusat pada station (A, B, C, D dan S). Perpindahan dari station A ke semua station sebagai berikut : [Xa - Xb] + [Ya-Yb] = [20-42] + [4-26] = 44 [Xa - Xc] + [Ya - Yc] = [20-54] + [4-42] = 72 [Xa - Xd] + [Ya - Yd] = [20-26] + [4-82] = 84 [Xa - Xs] + [Ya - Ys] = [20-54] + [4-50] = 80 Perpindahan dari station B ke semua station [Xb - Xa] + [Yb - Ya] = [42-20] + [26-4] = 44 [Xb - Xc] + [Yb - Yc] = [42-54] + [26-42] = 28 [Xb - Xd] + [Yb - Yd] = [42-26] + [26-82] = 40 [Xb - Xs] + [Yb - Ys] = [42-54] + [26-50] = 36 Perpindahan dari station C ke semua station [Xc - Xa] + [Yc - Ya] = [54-20] + [42-4] = 72 [Xc - Xb] + [Yc - Yb] = [54-42] + [42-26] = 28 [Xc - Xd] + [Yc - Yd] = [54-26] + [42-82] = 12 [Xc - Xs] + [Yc - Ys] = [54-54] + [42-50] = 8 Perpindahan dari station D ke semua station [Xd - Xa] + [Yd - Ya] = [26-20] + [82-4] = 84 [Xd - Xb] + [Yd - Yb] = [26-42] + [82-26] = 40 [Xd - Xc] + [Yd - Yc] = [26-54] + [82-54] = 0 [Xd - Xs] - [Yd - Ys] = [26-54] + [82-50] = 4 Perpindahan dari station S ke semua station [Xs - Xa] + [Yd - Ya] = [54-20] + [82-4] = 112 [Xs - Xb] + [Yd - Yb] = [54-42] + [82-26] = 68 [Xs - Xc] + [Yd - Yc] = [54-54] + [82-42] = 40 [Xs - Xd] + [Ys - Yd] = [54-26] + [50-82] = 4

22 52 Dari hasil perhitungan jarak rectilinear diperoleh ukuran jarak rectilinear antar station untuk 1 proses pada 1 unit A ke B = 44, A ke D = 84, B ke C = 28, C ke S = 4, D ke A = 48 dan S ke D = 12 seperti yang dijelaskan pada Tabel Aliran Proses Layout Usulan Gambar 4.19 Flowchart Aliran Layout Usulan Aliran proses pada layout usulan menghilangkan proses backtracking dimana pada layout awal terjadi backtracking sebanyak 9 kali pada station cuci kendaraan dan salon interior eksterior dan cross traffic selama proses persiapan kendaraan berlangsung. Dengan layout usulan backtracking dan cross traffic dapat dihilangkan sehingga berdampak pada aliran proses yang lebih efektif. Disamping lebih efektif dapat dihitung juga efisiensi dengan layout usulan sebagai berikut:

23 53 Tabel 4.8 Analisa jarak dan perpindahan antar station layout usulan Station A B C D S Luas Area (m) 8 x 6 = x 12 = x 8 = x 42 = x 8 = 64 Hubungan antar station Jarak perpindahan (m) Frekuensi perpindahan Jarak tempuh (m) A - B A - D B - C C - S D - A S - D Total 1210 Tabel 4.9 From To Chart aliran aktual layout usulan To Total A B C D S From (m) A B C 4 4 D S Grand Total 186 Pada analisa layout usulan total jarak tempuh menjadi 186 meter per unit kendaraan dengan rata - rata waktu 5 menit. Dengan mendekatkan station cuci kendaraan dan salon interior eksterior. Untuk menghitung efisiensi yang ada pada layout usulan jarak perpindahan antar station menjadi biaya aliran yang ada pada tabel from to chart dibawah. Tabel 4.10 Jarak rectilinear layout usulan From To A B C D S A - 44 m - 84 m - B m - - C m D 84 m S m - Delivery cost unit / meter = Rp / jam = Rp 118 / meter 296 m / jam

24 54 Tabel 4.11 Total biaya aliran persatuan jarak rectilinear layout usulan A B C D S Total A B C D S Grand Total Dari perhitungan diperoleh total biaya dari jarak perpindahan antar station pada layout awal adalah Rp 5748,12 / m untuk satu proses dan satu unit kendaran. Station A Tabel 4.12 Analisa biaya perpindahan layout usulan Hubungan antar station Jarak tempuh (m) Biaya (Rp) Jarak tempuh x biaya (Rp) A - B A - D B B - C C C - S D D - A S S - D Total Total biaya pada layout usulan yang dihasilkan Rp dalam satu hari, dimana biaya yang diperoleh dari keseluruhan unit masuk dan keluar dalam satu hari Total biaya yang diperoleh pada aliran persatuan jarak antar station turun menjadi rupiah dengan layout usulan. Efisiensi berasal dari kedekatan station cuci dan salon sehingga jarak yang pendek menjadi biaya persatuan jarak yang memberikan nilai efisiensi.

25 Perbandingan Jarak dan Biaya Layout Awal dan Layout Usulan Dari hasil pengukuran jarak perpindahan aliran proses antar station pada layout awal dan layout usulan diperoleh perbandinganya seperti tabel berikut. Tabel 4.13 Perbandingan layout awal dan layout usulan Obyek Pengukuran Layout Awal Layout Usulan Selisih Jarak tempuh (m) 2,368 1,210 1,158 Delivery cost unit (Rp / m) Jarak tempuh x biaya (Rp) Jarak tempuh perpindahan unit kendaraan antar station pada layout awal sebesar 2368 meter dan pada layout usulan menjadi 1210 meter. Jadi layout usulan memiliki jarak 51,09 % lebih pendek dibandingkan dengan layout awal. 2. Terjadi backtracking sebanyak 11 kali dengan jarak tempuh 462 meter pada layout awal dan pada layout usulan tidak terjadi backtracking sehingga efisiensi jarak pada layout usulan diperoleh sebesar 100 % 3. Penghematan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk delivery cost perpindahan unit kendaraan pada layout awal sebesar Rp dan pada layout usulan adalah sebesar Rp yang artinya terdapat selisih Rp Jadi layout usulan dapat menghemat delivery cost unit per hari sebesar 48,90 %.

PERENCANAAN LAYOUT RUANG PARKIR KENDARAAN UNTUK MEMAKSIMALKAN LOKASI PARKIR DAN EFEKTIFITAS FLOW KENDARAAN di POOL TIPAR CAKUNG PT ADI SARANA ARMADA

PERENCANAAN LAYOUT RUANG PARKIR KENDARAAN UNTUK MEMAKSIMALKAN LOKASI PARKIR DAN EFEKTIFITAS FLOW KENDARAAN di POOL TIPAR CAKUNG PT ADI SARANA ARMADA PERENCANAAN LAYOUT RUANG PARKIR KENDARAAN UNTUK MEMAKSIMALKAN LOKASI PARKIR DAN EFEKTIFITAS FLOW KENDARAAN di POOL TIPAR CAKUNG PT ADI SARANA ARMADA Sahala Wijaya School of Industrial Engineering, Faculty

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Service Operation Tujuan dan Objektif Service operation ".

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Service Operation Tujuan dan Objektif Service operation . BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Service Operation 2.1.1 Tujuan dan Objektif Service operation Menurut (Crown, 2011, p4) "Service operation menggambarkan praktik terbaik untuk mengelola jasa dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat dilakukan beberapa analisa seperti yang dijelaskan berikut ini: 5.1 Analisa Aliran Material dengan From To

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. Analisa Perancangan Tata Letak dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP). 5.. Activity Relationship Chart (ARC). Langkah awal yang dilakukan untuk merancang tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ekstraksi dan Pengolahan Data Hasil ekstrasi data yang penulis peroleh dari lapangan antara lain : 1) Ekstrasi data mesin, dapat dilihat pada halaman lampiran (halaman 99)

Lebih terperinci

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3,4

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3,4 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK RUANG LOGISTIK PADA PT. SCHNEIDER ELECTRIC MANUFACTURING BATAM LOT 208 Sutrisno 1,NandarCundara A 2, Refdilzon Yasra 3, Bambang W.Widodo 4 1 Program StudiTeknikIndustri, Universitas

Lebih terperinci

3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang. didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau

3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang. didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau 71 3. Masukkan alasan setiap pasangan departemen pada peta keterkaitan yang didasarkan pada informasi karyawan dan pihak manajemen atau pengetahuan tentang keterkaitan antar kegiatan. 4. Catat derajat

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #6

Pembahasan Materi #6 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman 1 Perencanaan Aliran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 FLOW CHART PEMECAHAN MASALAH Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT

Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.4 No.2 (2015) 36-41 ISSN 2302 934X Industrial Management Usulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Menggunakan Algoritma CRAFT Suharto Tahir *, Syukriah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu rangkaian tahapan proses penelitian yang panjang dan terkait secara sistematika. Tiap tahap merupakan penentu tahap berikutnya, karena itu harus

Lebih terperinci

TATA LETAK DENGAN BANTUAN KOMPUTER. Tataletak Fasilitas dengan Bantuan Komputer

TATA LETAK DENGAN BANTUAN KOMPUTER. Tataletak Fasilitas dengan Bantuan Komputer TATA LETAK DENGAN BANTUAN KOMPUTER 1 KEUNTUNGAN PENGGUNAAN KOMPUTER DALAM PENYELESAIAN MASALAH TATA LETAK 1. Perhitungan dapat dilakukan lebih cepat. 2. Mampu menyelesaikan masalah yang kompleks. 3. Proses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #5 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman

Lebih terperinci

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... ABSTRAKSI...

Lebih terperinci

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage

Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Jarak Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Jurnal Teknik Industri, Vol.1,.1, Maret 2013, pp.29-34 ISSN 2302-495X Usulan Tata Letak Gudang Untuk Meminimasi Material Handling Menggunakan Metode Dedicated Storage Ayunda Prasetyaningtyas A. 1, Lely

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT TFI cenderung menempatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini diawali dengan melakukan studi tahap awal di CV Massitoh Catering Services, yaitu mengenai struktur organisasi, ruang lingkup,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC TUGAS AKHIR Oleh SIGIT HARYANTO 1201006650 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNI K INDUS TRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015

PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015 PETA DARI KE & ONGKOS MATERIAL HANDLING PRAKTIKUM VI TIM ASISTEN PLO 2015 DEFINISI Material handling merupakan salah satu jenis transportasi (pengangkutan), yang digunakan untuk memindahkan bahan baku,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Risthia Eriana Putri 1, Hery Irwan 2,Zaenal Arifin 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET

APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET APLIKASI ALGORITMA BLOCK PLAN DAN ALDEP DALAM PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PABRIK PENGOLAHAN KARET Ukurta Tarigan, Uni P. P. Tarigan, dan Zulfirmansyah A. Dalimunthe Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas mesin. Mesin telah mengurangi beban kerja manusia dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Keterlibatan tangan manusia dalam aktivitas produksi semakin dikurangi dan digantikan dengan aktivitas mesin. Mesin

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Alpine Cool merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan perusahaan adalah Refigerator System atau yang lebih dikenal dengan sebutan panel pendingin. Dari

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu metode untuk menyelidiki obyek yang dapat diukur dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout)

BAB I PENDAHULUAN. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gudang Gudang merupakan bagian dari sistem logistik yang digunakan untuk menyimpan produk (raw material, part, goods-in-process, finished goods), antara titik sumber

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan melihat langsung ke lantai produksi PT Indokemas Sukses Makmur. Data yang telah di kumpulakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA BLOCLPAN DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN PENDEKATAN GROUP TECHNOLOGY BERDASARKAN RANK ORDER CLUSTERING (ROC) DAN ALGORITMA BLOCLPAN DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA T U G A S S A R J A N A Diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Untuk memberikan gambaran yang sistematik guna mempermudah pembaca dalam memahami masalah yang dibahas dalam skripsi ini, maka dibuatlah suatu

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Tata letak Awal

BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Tata letak Awal BAB V ANALISIS Perencanaan ulang tata letak fasilitas dan aliran material merupakan permasalahan yang sering muncul pada sebuah lantai produksi. Proses yang kompleks dengan melibatkan semua stasiun kerja

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture)

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Isana Arum Primsari Teknik Industri FTI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email: i_prisa@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Starta 1 Semester Ganjil 2005 / 2006 USULAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRAFT, CORELAP, DAN ALDEP UNTUK

Lebih terperinci

Manufacturer Exporter Broker/Marketing Importir Main Dealer. Broker/Marketing Importir Main Dealer

Manufacturer Exporter Broker/Marketing Importir Main Dealer. Broker/Marketing Importir Main Dealer Analisis Plant Layout Delivery Center Dan Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk CBU Export Business Process Guna Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Dan Pengiriman CBU Export Erma Retno Ayu Mahasiswi Teknik Industri,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil Tahun 2006/2007 Abstrak STUDY PERBAIKAN BLOCK LAYOUT LANTAI PRODUKSI PADA PT. INDO KERAMIK INTI WIDYA UNTUK MEMINIMALISASI

Lebih terperinci

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix ABSTRAK... x BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CORELAP PADA PT. VOLTAMA VISTA MEGAH ELECTRIC INDUSTRY TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pintu Masuk-Keluar Gudang Semenjak awal dibangunnya Gudang FG Ciracas, gudang ini memiliki dua pintu. Pintu tersebut terletak di bagian depan dan belakang gudang. Awalnya

Lebih terperinci

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO Bernadus Tofan Adi Pranata 1*, Slamet Setio Wigati 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Lebih terperinci

DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR

DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR DESAIN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING PADA PABRIK KELAPA SAWIT SUNGAI PAGAR Mustofa Choir 1, Dodi Sofyan Arief 2, Merry Siska 3 Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 48 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Didalam melakukan survei dalam penulisan skripsi/tugas akhir, penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN TRAVEL CHART, ALGORITMA BLOCPLAN DAN CORELAP DI PT. CAHAYA BINTANG MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan

BAB V ANALISIS HASIL. 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT IKP cenderung menempatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk PERANCANGAN ULANG TATA LETAK WORKSHOP DENGAN METODE ACTIVITY RELATIONSHIP CHART (ARC) DI PT KOBEXINDO TRACTORS Tbk YANUAR EKA SAPTA DAN MIFTAKHUL ARFAH H. Program Studi Teknik Industri Universitas Suryadarma

Lebih terperinci

LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING

LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING LAPORAN MODUL KE-3 PRAKTIKUM MATERIAL HANDLING PERHITUNGAN ONGKOS MATERIAL HANDLING DEVI JAYAWATI, ST., MT., MS Disusun Oleh : WAHYU PRADANA (15010010) FADJRI RAHMANTO (150100105) PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan material (receiving), bagian pengiriman produk (shipping), bagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah industri, banyak faktor yang mendukung berjalannya proses produksi pabrik tersebut, diantaranya adalah bagian perencanaan produksi, bagian penerimaan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN APLIKASI DESAIN JARINGAN

BAB III PERENCANAAN APLIKASI DESAIN JARINGAN BAB III PERENCANAAN APLIKASI DESAIN JARINGAN 3.1 PEMETAAN TITIK DP, DAN TITIK JALAN DP (Distribution Point) adalah kotak pembagi yang tergantung di atas tiang telepon untuk membagi kabel sekunder menjadi

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI

PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI PERANCANGAN TATA LETAK BENGKEL JAT AKIBAT PERLUASAN BENGKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun Oleh Andria Kurniawan 11 16 06751 PROGRAM

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DI PT.KARIMATA PUTRA MAKMUR DENGAN METODE BLOCPLAN

PERENCANAAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DI PT.KARIMATA PUTRA MAKMUR DENGAN METODE BLOCPLAN 1 PERENCANAAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DI PT.KARIMATA PUTRA MAKMUR DENGAN METODE BLOCPLAN Nama : Fredi Maulana NPM : 32410881 Pembimbing : Dr. Ir. Emirul Bahar, ACSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT PERANCANGAN ULANG TATA LETAK AREA PRODUKSI PT X DENGAN METODE SYSTEMATIC PLANT LAYOUT Teguh Oktiarso 1), Henrix Setyawan Loekito 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung Jl. Villa Puncak

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Permasalahan backtracking dalam aliran produksi dalam PT. Adi Satria Abadi yang mengakibatkan jarak perpindahan material yang semakin jauh diselesaikan dengan

Lebih terperinci

Keuntungan. Perhitungan dapat dilakukan lebih cepat. Mampu menyelesaikan masalah yang kompleks. Proses perancangan lebih ekonomis

Keuntungan. Perhitungan dapat dilakukan lebih cepat. Mampu menyelesaikan masalah yang kompleks. Proses perancangan lebih ekonomis Pendahuluan Algoritma terkomputer merupakan alat yang sangat ampuh baik untuk membuat perbandingan pilihan susunan wilayah kegiatan dalam batasan kriteria yang terpilih dan data yang tersedia. Keuntungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Tata Letak Pabrik Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Nusa Multilaksana, merupakan perusahaan yang bergerak pada usaha perdagangan. PT. Nusa Multilaksana berkedudukan

Lebih terperinci

Metode Dasar Group Technology Karakteristik Metode-Metode Group Technology Metode Rank Order Clustering 2...

Metode Dasar Group Technology Karakteristik Metode-Metode Group Technology Metode Rank Order Clustering 2... ABSTRAK PT Stallion merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan komponen otomotif, antara lain: brake pedal (Suzuki), pipe frame head (Suzuki), shock breaker (Showa), stay head

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Indta Pramatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sparepart mobil dan motor. Bahan produksi yang digunakan oleh perusahaan semuanya adalah logam seperti pada

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI

ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI ILMU UKUR TANAH 2 PENENTUAN POSISI Oleh: Andri Oktriansyah JURUSAN SURVEI DAN PEMETAAN UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG 2017 1. Penentuan Posisi Penentuan posisi titik dikelompokkan dalam dua

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo)

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo) TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS MENGGUNAKAN BLOCPLAN (Studi Kasus: Industri Kecil Tahu SUMBER REJEKI Sukoharjo) Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur khususnya di Indonesia dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #8

Pembahasan Materi #8 Materi #8 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #8 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #9

Pembahasan Materi #9 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat Nilai Kedekatan 6623

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 USULAN TATA LETAK DAN MATERIAL HANDLING UNTUK MINIMASI JARAK PADA LANTAI PRODUKSI MAGIC TAPE PT. FAJARINDO

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS DAN ALGORITMA BLOCPLAN Disusun Oleh: Risya Yuthika (1102120156) Septi Kurniawan (1102130054) Tio Auzan Hawali (1102120067) Nenden Widha Soraya (1102120157) Achmad Rizaldi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3

Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS PERKANTORAN DI PT. BPR MITRA ARTA MULIA BENGKALIS RIAU Triyono 1, Nandar Cundara A 2, Hery Irwan 3 1 Program StudiTeknikIndustri, Universitas Riau Kepulauan Batam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada Bab ini akan menjelaskan secara rinci langkah-langkah yang diperlukan dalam memecahkan masalah penelitian. Untuk dapat memecahkan tersebut, jika

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK...

DAFTAR ISI ABSTRAK... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

Graf Berarah (Digraf)

Graf Berarah (Digraf) Graf Berarah (Digraf) Di dalam situasi yang dinamis, seperti pada komputer digital ataupun pada sistem aliran (flow system), konsep graf berarah lebih sering digunakan dibandingkan dengan konsep graf tak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pajak perusahaan mereka. Dan mereka pun tidak perlu. kendaraan akan ditanggung pihak rental.

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi pajak perusahaan mereka. Dan mereka pun tidak perlu. kendaraan akan ditanggung pihak rental. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri rental mobil di Indonesia semakin meningkat pesat, bermula dari kebutuhan para wisatawan yang membutuhkan jasa kendaraan untuk menjelajahi suatu daerah pariwisata

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini akan diuraikan mengenai proses pengumpulan dan pengolahan data hingga terbentuk rute distribusi usulan serta perancangan alat bantu hitung yang

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA GENETIK DENGAN CRAFT DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN TATA LETAK FASILITAS UNEQUAL AREA

PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA GENETIK DENGAN CRAFT DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN TATA LETAK FASILITAS UNEQUAL AREA PERBANDINGAN ANTARA ALGORITMA GENETIK DENGAN CRAFT DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN TATA LETAK FASILITAS UNEQUAL AREA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Tata Letak Pabrik atau Fasilitas Tata letak pabrik atau fasilitas produksi dan area kerja adalah masalah yang kerap kali kita jumpai dalam teknik

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ) Pembimbing MSIE. 1. Ir. Farry Firman, 2. Ir. Rakhma Oktavina, MT. Universitas Gunadarma 1. Teknik Industri

TUGAS AKHIR ) Pembimbing MSIE. 1. Ir. Farry Firman, 2. Ir. Rakhma Oktavina, MT. Universitas Gunadarma 1. Teknik Industri TUGAS AKHIR Analisis Perancangan Lintasan Trolly Pada Lintasan Perakitan Bodi Lengkap Mobil Sedan Mercedes Benz E Class Tipe W 211 Di PT.DaimlerChrysler Indonesia http://www.gunadarma.ac.id/ Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berikut ini merupakan simpulan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, yaitu: 1. Tata letak awal pada gudang produk jadi PT Amico Primarasa belum optimal dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses produksi dan kelelahan yang dialami

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu

TUGAS AKHIR. Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratam akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Strata satu TUGAS AKHIR USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS INDUSTRI GUNA MENGURANGI MATERIAL HANDLING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS : CV. GARUDA PLASTIK) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.2 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. 1.2 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI Halaman ABTRAK...i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 69 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Gambar 3.1 di bawah ini merupakan alur dari metodologi penelitian dan pemecahan masalah di departemen knitting pada PT.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan manufaktur semakin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat agar dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Balakang Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Laju perkembangan industri Otomotif masyarakat Indonesia saat ini relatif

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS DENGAN METODE GRAFIK DAN ALGORITMA CRAFT PADA PT. PRIMA INDAH SANITON T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci