ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi

1 ABSTRAK PT Indta Pramatajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sparepart mobil dan motor. Bahan produksi yang digunakan oleh perusahaan semuanya adalah logam seperti pada pedal, bracket, plate oil, sproket dan lain-lain. Saat ini perusahaan menggunakan tata letak dengan metode by process, yaitu pengelompokan mesin yang memiliki jenis atau karakteristik yang sama kemudian diletakkan dalam satu lokasi. Penggunaan alat material handling yang disediakan perusahaan untuk lantai produksi saat ini adalah hand pallet. Seiring berjalannya waktu, produk yang dibuat oleh perusahaan mengalami perubahan dari segi ukuran dan desain. Berpengaruh pada pergantian urutan proses pembuatan produk, aliran material yang menjadi tidak beraturan, sehingga jarak perpindahan menjadi lebih jauh, Ongkos Material Handling (OMH) menjadi lebih tinggi, dan manufacturing lead time menjadi lebih lama. Hal itu kemudian akan berdampak pada kalahnya daya saing dengan perusahaan lainnya. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, penulis mengusulkan adanya perbaikan tata letak lantai produksi dengan menggunakan metode by process dan by Grouping Technology (GT). Perbedaan by process yang diusulkan dengan yang dipakai perusahaan saat ini ialah penaruhan tata letak yang masih bersebelahan, sedangkan by GT bertujuan untuk mengelompokkan mesin menjadi dua atau lebih sel manufaktur. Metode by GT dilakukan dengan pertimbangan faktor-faktor produksi seperti urutan proses, volume produksi, kapasitas alat material handling, dan alternatif routing yang sudah dikembangkan oleh Kumar dan Sharma (2014). Pembagian mesin ke dalam setiap sel manufaktur dilanjutkan dengan membuat skenario duplikasi, non-duplikasi, dan optimisasi. Setelah itu setiap metode dan skenario dihitung berdasarkan kebutuhan jumlah mesin dan kebutuhan luas lantai produksinya yang dilihat juga dari perhitungan frekuensi perpindahan antar mesin dan OMH-nya masing-masing. Dari hasil perhitungan OMH setiap metode dan skenario tersebut maka selanjutnya dibuatlah skala prioritas berdasarkan aliran inflow dan outflow. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Allocation Relationship Diagram (ARD) dan menghitung revisi OMH. Berdasarkan revisi OMH tersebut dipilihlah skenario non-duplikasi dan aliran outflow yang menghasilkan OMH termurah, kemudian dibuat tata letak usulan tersebut. Hasil dari tata letak usulan yang sudah dibuat maka akan dibandingkan dengan tata letak yang digunakan perusahaan saat ini. Jarak dari tata letak mesin yang diusulkan dalam penerapannya menjadi lebih dekat, hal tersebut dapat dilihat dari penghematan OMH yang ada, penghematan OMH dari Rp5,145, per bulan menjadi Rp3,854, per bulan, sehingga mneghasilkan penghematan sebesar Rp1,291, per bulannya atau sebesar 25.10%. Setelah itu penulis melakukan usulan re-layout yang dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu selama 2 hari, yaitu sebesar Rp 6,000, Dengan adanya penghematan perbulan yang dilakukan, maka total biaya yang ada untuk re-layout dapat kembali dalam waktu 5 bulan dan pada bulan ke 6 sampai seterusnya perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi dengan penghematan yang ada. v

2 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah dan Asumsi Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Sistematika Penulisan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Hirarki Perencanaan Fasilitas Tujuan Perancangan Tata Letak dan Fasilitas Perencanaan Aliran Material Pola-pola Aliran Tipe-tipe Tata Letak Tata Letak Berdasarkan Aliran Produksi Tata Letak Berdasarkan Fungsi Tata Letak Berdasarkan Kelompok Produk Tata Letak Berposisi Tetap Clustering Analysis Hierarchical Clustering vii

3 2.8 Ukuran Jarak Jarak Euclidean Jarak Rectilinear Square Euclidean Aisle Adjacency Material Handling Grouping Technology (GT) Keuntungan Grouping Technology (GT) Metode dalam Grouping Technology (GT) Pembentukan Sel Manufaktur dengan Mempertimbangkan Faktor-faktor Produksi Jaccard Similiarity Coefficient BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Batasan Masalah dan Asumsi Perumusan Masalah Menentukan Tujuan Penelitian Studi Literatur Penentuan Metode Penyelesaian Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Selesai BAB 4 PENGUMPULAN DATA 4.1 Data Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan vii

4 4.2.2 Jam Kerja Efektif Data Produksi Data Produk/Komponen Operation Process Chart Data Urutan Proses dan Alternatif Routing Data Jumlah dan Ukuran Mesin Alat Material Handling Tata Letak Aktual BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 5.1 Pengolahan Data Matriks Awal Perusahaan Metode GT Dengan Memperhitungkan Faktor Produksi Inisialisasi Data Menghitung Biaya Mesin x Volume Produksi Menghitung Biaya Moves x Volume Produksi Memisahkan Alternatif Routing Menghitung Commonality Score Mengelompokkan Mesin yang Memiliki Commonality Score Tertinggi Memilih Kombinasi Clustering Membuat Dendogram Mengelompokkan Parts Matriks Akhir Perhitungan Kebutuhan Jumlah Mesin Perhitungan Kebutuhan Luas Lantai Produksi Kebutuhan Luas Lantai Produksi By Process Kebutuhan Luas Lantai Produksi Skenario Non-Duplikasi Kebutuhan Luas Lantai Produksi Skenario Duplikasi vii

5 Kebutuhan Luas Lantai Produksi Skenario Optimisasi From to Chart (FTC) FTC Skenario By Process FTC Skenario Non-Duplikasi FTC Skenario Duplikasi FTC Skenario Optimisasi Skala Prioritas Skala Prioritas Inflow By Process Skala Prioritas Outflow By Process Skala Prioritas Inflow Non-Duplikasi Skala Prioritas Outflow Non-Duplikasi Skala Prioritas Inflow Duplikasi Skala Prioritas Outflow Duplikasi Skala Prioritas Inflow Optimisasi Skala Prioritas Outflow Optimisasi Activity Relationship Diagram (ARD) ARD By Process ARD Skenario Non-Duplikasi ARD Skenario Duplikasi ARD Skenario Optimisasi Perhitungan OMH Baru OMH Baru Inflow By Process OMH Baru Outflow By Process OMH Baru Inflow Non-Duplikasi OMH Baru Outflow Non-Duplikasi OMH Baru Inflow Duplikasi OMH Baru Outflow Duplikasi OMH Baru Inflow Optimisasi OMH Baru Outflow Optimisasi Ringkasan OMH Baru vii

6 5.1.9 Activity Allocation Diagram (AAD) Perhitungan OMH Aktual Perhitungan OMH Usulan Rangkuman OMH Aktual Vs Usulan Analisis Analisis Kebutuhan Jumlah Mesin Analisis Pembentukan dan Pemilihan ARD Analisis Tata Letak Aktual Analisis Tata Letak Usulan Analisis Aliran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran Saran Untuk Perusahaan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya DAFTAR PUSTAKA... xi vii

7 DAFTAR TABEL Tabel Judul Halaman 4.1 Data produk Urutan Proses dan Alternatif Routing Data Jumlah dan Ukuran Mesin Matriks Awal Perusahaan Keterangan Matriks Parts Keterangan Matriks Mesin Inisialisasi Data Biaya Matriks Mesin x Volume Produksi Biaya Matriks Moves x Volume Produksi Matriks Total Matriks Total Kombinasi Commonality Score Iterasi 1 Kombinasi Data Baru Matriks Iterasi 1 Kombinasi Total Biaya Exceptional Machines Grouping Part Grouping Matriks Akhir Ringkasan Kebutuhan Jumlah Mesin Jumlah Mesin By Process Jumlah Mesin Non Duplikasi Jumlah Mesin Duplikasi Jumlah Mesin Optimisasi Kebutuhan Luas Lantai By Process Kebutuhan Luas Lantai Non-Duplikasi Kebutuhan Luas Lantai Duplikasi Kebutuhan Luas Lantai Optimisasi FTC Frekuensi By Process 5-22 viii

8 5.25 FTC Jarak By Process FTC OMH By Process Perhitungan OMH per Meter FTC Frekuensi Antar Sel Non-Duplikasi FTC Jarak Antar Sel Non-Duplikasi FTC OMH Antar Sel Non-Duplikasi FTC Frekuensi Antar Departemen Non-Duplikasi FTC Jarak Antar Departemen Non-Duplikasi FTC OMH Antar Departemen Non-Duplikasi FTC Frekuensi Antar Sel Duplikasi FTC Jarak Antar Sel Duplikasi FTC OMH Antar Sel Duplikasi FTC Frekuensi Antar Departemen Duplikasi FTC Jarak Antar Departemen Duplikasi FTC OMH Antar Departemen Duplikasi FTC Frekuensi Antar Sel Optimisasi FTC Jarak Antar Sel Optimisasi FTC OMH Antar Sel Optimisasi FTC Frekuensi Antar Departemen Optimisasi FTC Jarak Antar Departemen Optimisasi FTC OMH Antar Departemen Optimisasi Inflow Chart By Process Skala Prioritas Inflow By Process Outflow Chart By Process Skala Prioritas Outflow By Process Inflow Chart Antar Sel Non-Duplikasi Inflow Chart Antar Departemen Non-Duplikasi Skala Prioritas Inflow Antar Sel Non-Duplikasi Skala Prioritas Inflow Antar Departemen Non-Duplikasi Outflow Chart Antar Sel Non-Duplikasi Outflow Chart Antar Departemen Non-Duplikasi 5-34 viii

9 5.56 Skala Prioritas Outflow Antar Sel Non-Duplikasi Skala Prioritas Outflow Antar Departemen Non-Duplikasi Inflow Chart Antar Sel Duplikasi Inflow Chart Antar Departemen Duplikasi Skala Prioritas Inflow Antar Sel Duplikasi Skala Prioritas Inflow Antar Departemen Duplikasi Outflow Chart Antar Sel Duplikasi Outflow Chart Antar Departemen Duplikasi Skala Prioritas Outflow Antar Sel Duplikasi Skala Prioritas Outflow Antar Departemen Duplikasi Inflow Chart Antar Sel Optimisasi Inflow Chart Antar Departemen Optimisasi Skala Prioritas Inflow Antar Sel Optimisasi Skala Prioritas Inflow Antar Departemen Optimisasi Outflow Chart Antar Sel Optimisasi Outflow Chart Antar Departemen Optimisasi Skala Prioritas Outflow Antar Sel Optimisasi Skala Prioritas Outflow Antar Departemen Optimisasi FTC Jarak Baru Inflow By Process FTC OMH Baru Inflow By Process FTC Jarak Baru Outflow By Process FTC OMH Baru Outflow By Process FTC Jarak Baru Inflow Non-Duplikasi FTC OMH Baru Inflow Non-Duplikasi FTC Jarak Baru Outflow Non-Duplikasi FTC OMH Baru Outflow Non-Duplikasi FTC Jarak Baru Inflow Duplikasi FTC OMH Baru Inflow Duplikasi FTC Jarak Baru Outflow Duplikasi FTC OMH Baru Outflow Duplikasi FTC Jarak Baru Inflow Optimisasi 5-57 viii

10 5.87 FTC OMH Baru Inflow Optimisasi FTC Jarak Baru Outflow Optimisasi FTC OMH Baru Outflow Optimisasi Ringkasan OMH Baru FTC Jarak Aktual FTC OMH Aktual FTC Jarak Usulan FTC OMH Usulan OMH Aktual Vs Usulan Perbandingan Jumlah Mesin 5-64 viii

11 DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman 2.1 Hirarki Perencanaan Fasilitas (Tompkins, 1996) Pola Aliran Umum (Francis, 1992) Tipe-tipe Tata Letak (Tompkins, 1996) Product Layout Process Layout Grouping Technology Fixed Layout Flowchart Penelitian Flowchart Pengolahan Data Flowchart Metode Clustering by GT Struktur Organisasi Perusahaan OPC Body Inner B Comp KZRA Tata Letak Awal Perusahaan Dendogram Commonality Score ARD Inflow By Process ARD Outflow By Process ARD Inflow Antar Sel Non-Duplikasi ARD Inflow Antar Departemen Non-Duplikasi ARD Outflow Antar Sel Non-Duplikasi ARD Outflow Antar Departemen Non-Duplikasi ARD Inflow Antar Sel Duplikasi ARD Inflow Antar Departemen Duplikasi ARD Outflow Antar Sel Duplikasi ARD Outflow Antar Departemen Duplikasi ARD Inflow Antar Sel Optimisasi ARD Inflow Antar Departemen Optimisasi 5-48 ix

12 5.14 ARD Outflow Antar Sel Optimisasi ARD Outflow Antar Departemen Optimisasi Contoh Perhitungan Jarak Baru AAD Usulan Contoh Perhitungan Aisle Distance Grafik OMH ARD Grafik OMH aktual vs OMH Usulan Analisis Aliran Aktual Analisis Aliran Aktual Analisis Aliran Aktual Analisis Aliran Usulan Analisis Aliran Usulan Analisis Aliran Usulan ix

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Judul Halaman A Operation Process Chart (OPC) A-1 B Perhitungan Frekuensi B-1 C Iterasi Grouping Technology (GT) C-1 x