Bahan bakar dan bahan baku kertas. Senyawa organik bahan alam
|
|
- Yanti Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Bahan bakar dan bahan baku kertas Senyawa organik bahan alam pemikat (antractan) Metabolit primer Metabolit sekunder penolak(reppelant) H H pelindung (protectant) Garcinia (Sumaryono,1999) Antimalaria
3 Malaria P. vivax P. malariae P. ovale P. falciparum Endemik bat baru Cl H N N klorokuin N Artemisinin Resistansi H Antimalaria (1) H (2) (Hartati,Sri,2006)
4 Garcinia balica MIq Senyawa turunan kumarin?? bat antimalaria Aktif menghambat parasit Mengetahui senyawa kumarin dari spesies Garcinia balica miq yang aktif menghambat Plasmodium falciparum dan berpotensi untuk digunakan sebagai obat antimalaria
5 Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh obat antimalaria baru yang lebih murah, efektif dan aman sehingga dapat dikembangkan dalam bidang kesehatan, serta dapat meningkatkan nilai tambah dari tanaman.
6 Metode Preparasi sample Persiapan Medium tidak lengkap Pembuatan Medium Lengkap Uji aktivitas antimalaria Alat eppendolf, laminer air flow, lemari pendingin, candle jar, mikroskop, sentrifuge, botol scot, gelas piala steril, labu erlenmeyer steril, penyaring membran milipore 0,22 µm, inkubator, pipet pasteur, mikropipet, pipet volume, cawan petri, termometer,tabung sentrifuse dan plat well 24. Bahan 5-hidroksi 4-fenilkumarin dan 7-hidroksi 4-fenilkumarin dari ekstrak Garcinia balica Miq,simpanan P. falciparum (Strain 3D7), HEPES, RPMI 1640, natrium bikarbonat, hyposantin, gentamicyn,minyak imersi, giemsa, air steril, darah manusia golongan yang diperoleh dari PMI, larutan buffer fosfat, natrium klorida, kalium klorida DMS dan klorokuinon.
7 HEPES natrium bikarbonat hipoxantin Air steril gentamysin RPMI1640 Larutan filtrat *Inkubator *diinkubasi pada suhu 37 C
8 Serum Medium tak lengkap Medium lengkap
9 NaCl Medium tidak lengkap Medium lengkap Eritrosit 50% disentrifuge Disentrifuge 3x Endapan Endapan parasit dipanen okontrol negatif osenyawa 1 dan 2,dengan konsentrasi 0,01;0,1;1;10 dan 100 g/ml odiinkubasi pada suhu 37 C selama 48 jam
10 Eritrosit yang telah terinfeksi parasit il immersion
11 Persentase parasetemia % Parasitemia = eritrosit yang terinfeksi 1000 eritrosit X 100% Persentase Penghambatan % Penghambatan= 100% -Xp/Xk X 100% Dimana : Xp = parasitemia uji Xk = parasitemia control negatif Analisa data hasil uji antimalaria seluruhnya dari tiap-tiap perlakuan diolah menggunakan analisa probit program SPSS seri 16,0 untuk menentukan IC 50
12 Dua senyawa kumarin yang digunakan merupakan fraksi non polar ekstrak etil asetat dari tumbuhan Garcinia balica Miq : H (1) H (2)
13 Dosis Uji (μg/ml) Kontrol (-) 100 (D1) 10 (D2) 1 (D3) 0,1 (D4) 0,01 (D5) R % Parasetemia % % Hambatan % Pertumbuhan Hambatan rata-rata 0 jam 48 jam 1 1,73 7,59 5,86-2 1,73 7,15 5,42-1 1, ,73 0, ,73 4,09 2,36 59,72 54, ,73 4,45 2,72 49,81 1 1,73 5,37 3,64 37,88 36,65 2 1,73 5,23 3,5 35,42 1 1,73 5,96 4,23 27,81 25, ,73 5,93 4,2 22,5 1 1,73 6,22 4,49 23,34 16, ,73 6,58 4,85 10,51 Dari data tersebut diperoleh nilai IC 50 senyawa (1) sebesar (6,161 µg/ml). Nilai IC 50 menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut senyawa ini dapat menghambat 50% pertumbuhan parasit
14 Dosis Uji (μg/ml) R % Parasetemia % Pertumbuhan % Hambatan % Hambatan rata-rata 0 jam 48 jam Kontrol (-) 1 1,37 3,7 2,43-2 1,37 3,68 2, (D1) 1 1,37 1,68 0,31 87,24 93,62 2 1,37 1, ,37 2,26 0,89 63,37 63,22 (D2) 2 1,37 2,26 0,89 63, ,37 2,83 1,46 39,91 43,635 (D3) 2 1,37 2,64 1,27 47,3 0,1 (D4) 1 1,37 3,24 1,87 23,04 24, ,37 3,14 1,77 26,55 0,01 (D5) 1 1,37 3,56 2,19 9,87 11,57 2 1,37 3,46 2,09 13,27 Dari data tersebut diperoleh nilai IC 50 senyawa (2) sebesar (1.358µg/ml). Nilai IC 50 menunjukkan bahwa pada konsentrasi tersebut senyawa ini dapat menghambat 50% pertumbuhan parasit
15 Hubungan struktur dengan aktivitas suatu senyawa dapat ditinjau melalui tiga aspek diantaranya : Sifat elektronik (Derajat ionisasi) Hidrofobik (Lipofilisitas) Ukuran Molekul (efek sterik) CH 3 H 3 C CH 3 CH 3 Senyawa yang memiliki lipofilisitas tinggi memiliki aktivitas antimalaria yang tinggi (Kohler et al., 2001) Senyawa (1) dan (2) mengikuti keteraturan yang telah dilaporkan oleh Kohler et al., 2001
16 H (1) Adanya gugus fenil menyebabkan molekul bersifat hidrofobik hal ini akan menyebabkan senyawa cenderung larut dalam lemak H (2)
17 H (1) 6,161 µg/ml senyawa (2) memiliki aktifitas penghambatan terhadap pertumbuhan P.falciparum yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa (1). N H (2) N H N 1,358 µg/ml Cl 0,035 µg/ml Kedua senyawa memiliki keaktifan yang moderat
18 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap dua senyawa kumarin dari spesies Garcinia balica Miq memiliki keaktifan moderat dengan IC 50 6,161 µg/ml untuk senyawa (1) dan 1,358 µg/ml untuk senyawa (2). Dari nilai IC 50 tersebut dapat diketahui senyawa (2) memiliki aktifitas penghambatan terhadap pertumbuhan P.falciparum yang lebih baik dibandingkan dengan senyawa (1). Kedua senyawa tidak dapat dijadikan obat antimalaria. Saran Agar dapat digunakan sebagai obat antimalaria, maka perlu dilakukan modifikasi struktur untuk meningkatkan aktifitasnya. Selain itu penelitian ini perlu dilanjutkan karena belum dilakukan uji toksisitas terhadap senyawa uji dan perlu kajian lebih lanjut mengenai hubungan struktur dan aktivitas senyawa sehingga dapat memberikan kontribusi di bidang kesehatan.
19 Hartati, Sri, Taslim Ersam Dua Senyawa 4-Fenilkumarin pada Fraksi Non Polar dari Ekstrak Etil Asetat Batang Garcinia Balica Mic (Mundu Alas). Seminar Nasional Kimia VIII, Jurusan Kimia, FMIPA ITS, Surabaya. Kohler,I.,et al In vitro Antiplasmodial Activity of 4-Phenylcoumarins from Exostema mexicanum. Planta medica,67: Kumar et al Minireview : Antimalarial drugs inhibiting hemozoin (β-hematin) formation: A mechanistic update. Life Science 80 : Sumaryono, W Produksi Metabolit Sekunder Tanaman Secara Bioteknologi Prosiding Seminar Nasional Kimia Bahan Alam 99, Penerbit UI, Jakarta.
20 Bapak Prof. Dr. Taslim Ersam selaku dosen pembimbing atas segala diskusi, bimbingan, arahan dan semua ilmu yang bermanfaat. Ayah dan Ibu saya atas segala doa, dorongan dan dukungannya secara materiil dan spiritualnya. Teman-teman seperjuangan PAKTI-ITS dan angkatan 2007 Kimia-ITS atas do a dan dukungannya Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu
21 Dengan mengikuti keteraturan dari penelitian yang telah dilaporkan sebelumnya senyawa dengan lipofilisitas tinggi memiliki aktivitas antimalaria yang tinggi (Kohler, et al.,2001). Maka aktivitas dari senyawa (1) dan (2) dipengaruhi oleh lipofilisitas. Pada umumnya kemampuan lipofilisitas senyawa dipengaruhi oleh adanya substituen berupa fenil, gugus orto hidroksi dan gugus metoksi. Sifat lipofilisitas senyawa (1) dan (2) cenderung dipengaruhi oleh adanya substituen fenil pada C-4 maka senyawa (1) dan (2) bersifat hidrofobik (non polar) molekul yang sifatnya non polar ini cenderung larut dalam lemak sehingga memiliki sifat lipofilisitas. Apabila molekul semakin larut dalam lemak maka kemampuan molekul tersebut untuk memasuki membran menjadi lebih mudah. Selain itu, sifat lipofilisitas senyawa kumarin juga disebabkan karena sifatnya sebgai asam lemah organik. Dari uraian diatas dapat ditelusuri bahwa keaktifan kedua senyawa uji dipengaruhi oleh aspek lipofilisitas. Dengan memperhatikan nilai IC 50 dari kedua senyawa ini maka Kedua senyawa ini memiliki aktivitas moderat apabila dibandingkan dengan kloroquin yang memiliki nilai IC 50 = 0,035 μg/ml. Dimana senyawa (2) cenderung lebih aktif dibandingkan dengan senyawa (1). Perbedaan keaktifan kedua senyawa ini dapat disebabkan oleh perbedaan mekanisme penghambatan untuk kedua senyawa. Mekanisme penghambatan dari kedua senyawa ini belum diketahui secara pasti. Namun, Secara umum mekanisme kerja obat antimalaria kususnya senyawa-senyawa fenolat mengikuti pola penghambatan yang dilaporkan oleh Kumar, et al.(2007)
PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG
PAkTI ITS PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDROKSIFLAVANON-[3,8"]- FLAVON DARI BATANG Garcinia celebica Linn Disusun oleh : Mirna Saga
Lebih terperinciAKTIVITAS DAN POTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTON TEROKSIGENASI DAN TERPRENILASI
Company Logo AKTIVITAS DAN PTENSI ANTIMALARIA SENYAWA SANTN TERKSIGENASI DAN TERPRENILASI DARI GARCINIA Disusun oleh: H H Wiwit Denny Fitriana 1407100061 (1) H H Me Dosen Pembimbing: H H Prof. Taslim Ersam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari -Juni 2011 di Laboratorium Kimia
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari -Juni 2011 di Laboratorium Kimia Organik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi untuk
Lebih terperinciProsiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011
Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011 PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIMALARIA DAN INSEKTISIDA FRAKSI ETIL ASETAT DAN SENYAWA 5,7,2',5",7",4"-HEKSAHIDRKSIFLAVANN-[3,8"]-FLAVN DARI BATANG Garcinia celebica
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris
BAB IV ASIL DAN PEMBAASAN 4.1. Skrining Alkaloid dari Tumbuhan Alstonia scholaris Serbuk daun (10 g) diekstraksi dengan amonia pekat selama 2 jam pada suhu kamar kemudian dipartisi dengan diklorometan.
Lebih terperinciDeskripsi METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM
1 Deskripsi 1 2 METODE SEMISINTESIS TURUNAN EURIKUMANON MONOSUBSTITUSI (EURIKUMANON MONOVALERAT)SEBAGAI ANTIPLASMODIUM Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan metode semisintesis satu senyawa
Lebih terperinciUJI AKTIFITAS ANTIMALARIA EKSTRAK AIR DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) PADA KULTUR PLASMODIUM FALCIPARUM IN VITRO
PKMI-5-9-1 UJI AKTIFITAS ANTIMALARIA EKSTRAK AIR DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) PADA KULTUR PLASMODIUM FALCIPARUM IN VITRO Achmad Fachrizal, Ferry Efendi, Dhianita Binarwati, Rinnelya Agustien Fakultas
Lebih terperinciAktivitas Antiplasmodium In Vitro dari Hasil Pemisahan KCV Fraksi etil asetat Umbi Angiopteris evecta Kalimantan Tengah
Aktivitas Antiplasmodium In Vitro dari Hasil Pemisahan KCV Fraksi etil asetat Umbi Angiopteris evecta Kalimantan Tengah Arnida 1*, Wahyono 2, Mustofa 3, R. Asmah Susidarti 2, Sutomo 1 1Program Studi Farmasi
Lebih terperincidigunakan adalah bagian daun segar dan simplisia lempuyang wangi dan lempuyang pahit yang digunakan adalah bagian rimpang.
BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas tentang langkah-langkah percobaan yang dilakukan dalam penelitian meliputi bahan, alat, prosedur kerja yang terdiri atas beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan simplisia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian global. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu anak-anak, ibu
Lebih terperinci3. Pada konsentrasi 6 ppm. 4.5 Pengukuran Senyawa Uji yang Berpotensi Aktif Antimalaria
4.5 Pengukuran Senyawa Uji yang Berpotensi Aktif Antimalaria 4.1.1 Cinchona base Pengukuran senyawa antimalaria cinchona base menggunakan metode voltametri siklis dilakukan menggunakan elektroda kerja
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2009. Tempat pelaksanaannya di Laboratorium Teknologi Kimia Kayu Departemen Hasil Hutan IPB, Herbarium Bogoriensis
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia
BAB 3 PERCOBAAN Prosedur penelitian terdiri atas beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan simplisia, ekstraksi, karakterisasi serbuk simplisia dan ekstrak, penapisan fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak,
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : RIZA RIDHO DWI SULISTYO K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2007
AKTIVITAS ANTIPLASMODIUM FRAKSI SEMIPOLAR EKSTRAK METANOL KULIT BATANG MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP Plasmodium falciparum SECARA In Vitro DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPISNYA SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciSANTON TERMODIFIKASI DARI Garcinia cylindrocarpa Kosterm. BERSIFAT AKTIF ANTIMALARIA
SANTN TERMDIFIKASI DARI Garcinia cylindrocarpa Kosterm. BERSIFAT AKTIF ANTIMALARIA Mahmiah 1 dan Taslim Ersam 2*. 1 Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Kimia ITS 2 Kelompok Penelitian Aktivitas Kimiawi Tumbuhan
Lebih terperinciUji potensi antiplasmodium ekstrak buah pare... (Susilawati dan Hermansyah)
UJI POTENSI ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Plasmodium falcifarum TEST POTENTIAL OF FRUIT EXTRACT ANTIPLASMODIUM PARE (Momordica charantia L.) ON Plasmodium falcifarum
Lebih terperinci2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi
3 2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong dan Badan Tenaga Atom
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penulis
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrah Nya sehinga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Uji Aktivitas Antiplasmodium Dari Kombinasi
Lebih terperinciEFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM
EFEK ISOLAT AKTIF ANTIMALARIA DARI ARTHOCARPUS CHAMPEDEN TERHADAP ERITOSIT TERINFEKSI PLASMODIUM FALCIPARUM THE EFFECT OF ANTIMALARIAL ACTIVE ISOLATE FROM ARTHOCARPUS CHAMPEDEN ON PLASMODIUM FALCIPARUM
Lebih terperinciADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID DARI DAUN PULE (Alstonia scholaris L.R.Br) SERTA UJI AKTIVITAS ANTIPLASMODIAL SECARA IN VITRO TERHADAP Plasmodium falciparum SKRIPSI RATIH DEWI SAPUTRI DEPARTEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh penduduk di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO (2010), terdapat sebanyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan April sampai Bulan Agustus 2013. Penelitian pengaruh penambahan edible coat kitosan sebagai anti jamur pada
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.
13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit intraseluler Protozoa, yaitu genus Plasmodium, menginfeksi 500 juta dan membunuh lebih dari 1 juta jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan subtropis. Di dunia terdapat 207 juta kasus malaria dan 627.000 kematian akibat
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium
22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Universitas Lampung. Analisis senyawa menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Januari
Lebih terperinciMEKANISME AKSI α-mangostin DARI GARCINIA TETRANDA PIERRE TERHADAP P.FALCIPARUM SECARA IN VITRO
MEKANISME AKSI α-mangostin DARI GARCINIA TETRANDA PIERRE TERHADAP P.FALCIPARUM SECARA IN VITRO Hadi Kuncoro 1), Aty Widyawaruyanti 2), Taslim Ersam 3) Kelompok Bidang Ilmu Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN α-mangostin DARI GARCINIA TETRANDA PIERRE TERHADAP MORFOLOGI P.FALCIPARUM
EFEK PEMBERIA α-magosti DARI GARCIIA TETRADA PIERRE TERHADAP MORFOLOGI P.FALCIPARUM Hadi Kuncoro Kelompok Bidang Ilmu Bahan Alam Hayati, Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda e-mail : kuncoro_hadi82@yahoo.com
Lebih terperinciISSN: JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PATTIMURA M LLUCA MEDICA.
ISSN: 1979-6358 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS PATTIMURA M LLUCA MEDICA Penanggung Jawab Dr. Jacob Manuputty, MPH (Ketua Program Pendidikan Dokter) Ketua Redaksi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph meter,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor selama 3 bulan, terhitung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Universitas Lampung. Analisis senyawa
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyebab Malaria Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditransmisikan ke manusia melalui nyamuk anopheles betina. 5,15 Ada lima spesies
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. Ar11l ELVIEN LAHARSYAH
/' Ar11l fv\a'-af2-'al.~ CA E SA L ". {t PI r1ll1 CE: At. ELVIEN LAHARSYAH UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK METANOL KAYU SECANG (CAESALPINlA SAPPAN LINN.) TERHADAP PLASMODIUM BERGHEI SECARA IN VIVO PADA
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Identifikasi Tanaman Identifikasi/determinasi dari bagian-bagian batang, daun, buah yang dilakukan oleh Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI menyatakan tanaman ini memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penggunaan amonium sulfat dalam menghasilkan enzim bromelin dan aplikasinya sebagai koagulan pada produksi keju. 3.1
Lebih terperinciPERNYATAAN. Jember, 4 Juni 2010 Yang menyatakan, Siti Agus Mulyanti NIM
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : nama : Siti Agus Mulyanti NIM : 062210101069 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Uji Aktivitas Antimalaria Fraksi Eter Daun
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2006 sampai Juli 2007, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus plasmodium yang dapat ditularkan melalui cucukan nyamuk anopheles betina. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 mencapai 1,85% per 1000 penduduk. Penyebab malaria yang tertinggi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang WHO melaporkan 3,2 milyar orang atau hampir setengah dari populasi dunia beresiko terinfeksi malaria. 1 Kemenkes RI melaporkan angka kesakitan malaria tahun 2009
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) SECARA IN VIVO SKRIPSI. oleh. Cita Budiarti NIM
UJI AKTIVITAS ANTIMALARIA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) SECARA IN VIVO SKRIPSI oleh Cita Budiarti NIM 082010101031 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2011 UJI AKTIVITAS
Lebih terperinciAktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq)
Majalah Syamsudin Farmasi Indonesia, 18(4), 210 215, 2007 Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq) Antiplasmodial activity of two fractions
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciREAKSI KURKUMIN DAN ETIL AMIN DENGAN ADANYA ASAM
REAKSI KURKUMIN DAN ETIL AMIN DENGAN ADANYA ASAM leh : Nur Mei Rohmawati 1406 100 007 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNLGI SEPULUH NPEMBER SURABAYA 2010 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian tentang Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12- dimetilbenz(α)antrasen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian 3.1.1 Bagan Alir Pembuatan Keju Cottage Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1 900 g Susu skim - Ditambahkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciPEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS)
BIDANG ILMU : KESEHATAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PEMISAHAN SENYAWA-SENYAWA YANG BERSIFAT ANTIMALARIA DARI EKSTRAK METANOL KULIT KAYU MIMBA (Azadirachta Indica JUSS) Oleh : Drs. Djumadi, M.Kes.
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama lebih kurang 6 (enam) bulan yaitu dari bulan Januari sampai
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN METODA
15 BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA 3.1 BAHAN Lactobacillus acidophilus FNCC116 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan dari Universitas Gajah Mada), Bacillus licheniformis F11.4 (kultur koleksi BPPT yang didapatkan
Lebih terperinciGambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel yang
Lebih terperinciTHE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei
of THE AGENT OF ANTIMALARIAL ACTIVITY OF LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) RHIZOME JUICE ON SWISS MALE MICE INFECTED Plasmodium berghei Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Leni Puspitasari
Lebih terperinciJurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013 ISSN :
Jurnal Medika Veterinaria Vol. 7, No. 1, Februari 2013 ISSN : 0853-1943 NILAI INHIBITION CONCENTRATION (IC 50 ) EKSTRAK METANOL DAUN SERNAI (Wedelia biflora) TERHADAP Plasmodium falciparum YANG DIINKUBASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dunia telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk memelihara kesehatan (Dorly,
I. PENDAHULUAN Tumbuhan telah digunakan manusia sebagai obat sepanjang sejarah peradaban manusia. Penggunaan tumbuh-tumbuhan dalam penyembuhan suatu penyakit merupakan bentuk pengobatan tertua di dunia.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari: 1. 0 ppm: perbandingan media
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro.
18 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik yang dilakukan secara in vitro. 4.2 Sampel Penelitian dan Bahan Uji Sampel yang digunakan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.) Lampiran 2. Gambar daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) a Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia daun poguntano
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang jahe segar yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Aromatik dan Obat (Balitro) Bogor berumur 8
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciAktivitas antimalaria ekstrak etil asetat kulit batang mundu (Garcinia dulcis Kurz)
Majalah Farmasi Indonesia, 21(4), 238 242, 2010 Aktivitas antimalaria ekstrak etil asetat kulit batang mundu (Garcinia dulcis Kurz) Antimalarial activity of ethyl acetate extract of Garcinia dulcis kurz
Lebih terperinciUji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya
Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada 4 April 2016 sampai 16 Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Material dan Hayati Departemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik, set alat maserasi, rotary evaporator, phmeter, freezer, pipet mikro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan, Viabilitas, dan Abnormalitas Kultur Primer Sel Paru-Paru Fetus Hamster Yang Dipapar Etanol
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Malaria Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit malaria dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini dapat menemukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat
III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Limbah cair usaha kegiatan peternakan dari MT Farm Ciampea b. Air Danau LSI IPB. c.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2013. 2. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan. Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Malaria adalah penyakit yang disebabkan infeksi parasit dari genus Plasmodium. Ada lima Plasmodium yang diidentifikasi menginfeksi manusia, yaitu P. falciparum,
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN D. BAHAN DAN ALAT Bahan utama yang digunakan adalah rendang iradiasi yang memiliki waktu penyinaran yang berbeda-beda (11 November 2006, DIPA 14 Juni 2007, dan no label 14 Juni
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode yang paling efisien untuk mengekstrak kandungan lipid dari mikroalga Botryococcus braunii.adapun metode yang digunakan adalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Jawa Barat. Identifikasi dari sampel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan lima kelompok perlakuan. Hasil penghitungan bilangan peroksida dari tiap-tiap kelompok perlakuan
Lebih terperinciUji Aktivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya. LINN) sebagai Antimalaria in vitro
96 Uji Aktivitas Ekstrak...(Johanis F. Rehena) Uji Aktivitas Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya. LINN) sebagai Antimalaria in vitro In Vitro Acitivities Test of Papaya Leaf Extract (Carica papaya. LINN)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo (15051103040) UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2015 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan
Lebih terperinciAKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI
AKTIVITAS SITOTOKSIK FRAKSI POLAR, SEMIPOLAR, DAN NON POLAR EKSTRAK ETANOL DAUN TUMBUHAN SALA (Cynometra ramiflora Linn.) TERHADAP SEL T47D SKRIPSI Oleh: ITSNA FAJARWATI K100 100 031 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian dilaksanakan mulai 1 Agustus 2009 sampai dengan 18 Januari 2010 di Laboratorium SBRC (Surfactant and Bioenergy Research Center) LPPM IPB dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan sampel ascidian telah dilakukan di Perairan Kepulauan Seribu. Setelah itu proses isolasi dan pengujian sampel telah dilakukan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Pertanian, Universitas Lampung, dan Laboratorium Biokimia Puspitek Serpong.
III. BAHAN DAN METDE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2010, di Laboratorium Komponen Bioaktif, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KETEPENG (Cassia alata L.) DAN KETEPENG KECIL (Cassia tora L.)TERHADAP Plasmodium Falciparum SECARA IN VITRO
BALABA Vol. 10 No. 02, Desember 2014: 83-88 EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KETEPENG (Cassia alata L.) DAN KETEPENG KECIL (Cassia tora L.)TERHADAP Plasmodium Falciparum SECARA IN VITRO EFFECTIVENESS OF
Lebih terperinciSitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa
Tugas Akhir SB 091351 Sitotoksisitas Ekstrak Spons Laut Aaptos suberitoides Terhadap Siklus Sel Kanker HeLa Ika Puspita Ningrum 1507100059 DOSEN PEMBIMBING: Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si N. D. Kuswytasari,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari sampai April 2008. B. ALAT
Lebih terperinciSyamsudin 1, Susan Marlina 1, Rita Marleta Dewi 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, 2 P3M, Litbangkes, Departemen Kesehatan
Efek Antiplasmodium Ekstrak Kulit Batang Asam Kandis (Garcinia parvifolia Miq) yang Diberikan Secara Intraperitoneal pada Mencit yang Diinfeksi dengan Plasmodium yoelii Syamsudin, Susan Marlina, Rita Marleta
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat
47 LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat Biji Alpukat - Dicuci dibersihkan dari kotoran - Di potong menjadi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan juni 2011 sampai Desember 2011, dengan tahapan kegiatan, yaitu: pengambilan sampel cangkang udang di PT. Indokom
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah set alat destilasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah set alat destilasi sederhana, neraca analitik, labu maserasi, rotary evaporator vacuum Sibata
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciEFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum
661 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014 EFFECT OF ANTIMALARIA HERBAL SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) ON MORPHOLOGY CHANGES OF DEVELOPMENT AND PARASITE Plasmodium Falciparum Erika
Lebih terperinci