PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c"

Transkripsi

1 PEMBUATAN GAME 3D AFTER LIFE DENGAN MENGGUNAKAN DXSTUDIO: INVENTORY DAN ENVIRONMENT Jonas Nahason Purba Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Pondok Cina, Depok 16424, Jawa Barat Telepon: (021) , , Faks.: (021) ABSTRAK Penulisan ini membahas mengenai pembuatan game First Person Shooter tiga dimensi After Life. Namun, Pembahasannya dibatasi pada bagaimana membuat Inventory dan Environment dalam game. Inventory yang digunakan berupa objek senjata, ranjau, dan peluru. Sedangkan Environment adalah bentuk dan keadaan lingkungan dalam game. Implementasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak DXStudio versi Kata Kunci: Game 3D, Inventory, First Person Shooter, DX Studio ABSTRACT Writing discusses about creating three-dimensional FPS game "After Life". However, the discussion is limited to how to make the Inventory and the Environment in the game. Inventory that is used in the form of objects of weapons, mines, and bullets. While the Environment is the shape and state of the environment in the game. This implementation is made using DXStudio version Keywords: Game 3D, Inventory, First Person Shooter, DXStudio 1

2 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat cepat. Komputer mulai digunakan dalam segala macam hal dalam kehidupan manusia mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar, seperti sekarang aplikasi-aplikasi hiburan untuk para pengguna komputer yang bisa didapatkan. Misalnya aplikasi untuk mendengarkan musik, untuk menonton video, sampai bermain game. Game merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, atau mengisi waktu luang. Game biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Alasan penulis memutuskan membuat game dalam penelitian ilmiah sekarang ini karena game merupakan salah satu sarana hiburan yang disenangi banyak orang. Banyak tipe-tipe game di pasaran saat ini seperti game FPS (First Person Shooter), RPG (A role-playing game), dan sebagainya. (manfaat, 2009) Atas dasar itulah penulis memilih judul Pembuatan Game 3D After Life dengan mengunakan DXStudio: Inventory dan Environment sebagai penelitian ilmiah. Dimana game After Life berjenis FPS (First Person Shooter) yaitu pengguna sebagai pemeran utama di dalam game, yang mana menampilkan titik pandang orang pertama yang melihat aksi pemain melalui karakter pemain yang biasanya hanya diwakilkan dengan lambang pointer, tangan, atau senjata. (fps, 2010) Penentuan game berjenis FPS didasari oleh banyaknya peminat game jenis ini di pasaran, sehingga dengan banyaknya peminat yang menyukai game berjenis FPS dapat membuka peluang bahwa game yang akan dibuat akan banyak berguna bagi orang lain yang membutuhkannya. Dalam pengembangan game ini pembuatan game terbagi menjadi 2 yaitu pembuatan gameplay dan inventory. Pada penelitian ini penulis mengambil bagian pembuatan inventory dan environment. Inventory merupakan perlengkapanperlengkapan yang akan digunakan dalam game seperti: pistol, ranjau, dan peluru. Sedangkan untuk environment adalah keadaan lingkungan saat game ini dimainkan. Penulis memilih program DXStudio sebagai mesin game karena didesain untuk mampu mengembangkan game dengan intuitif & mudah. Memiliki keunggulan seperti 2

3 pada mesin game lainnya, hanya saja DXStudio khusus menangani sintaks dan rendering (dxs, 2010). TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat inventory dan environment pada game FPS After Life, sehingga game ini memiliki perlengkapan, efek, dan lingkungan yang mendukung sebuah kondisi peperangan. METODE PENELITIAN Dalam pembuatan game 3D After Life dengan mesin game DXStudio ini, metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengembangkan game yang diintegrasikan dengan arsitektur dari mesin game yang digunakan. Untuk mengembangkan sebuah game dengan menggunakan mesin game, perlu diketahui arsitektur dari mesin game tersebut, yang dalam penelitian ini digunakan DXStudio, apakah mampu menyediakan kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan game atau tidak. Setelah mengetahui arsitektur dari game engine yang digunakan, dalam penelitian selanjutnya adalah bagaimana arsitektur dari game yang akan dibuat. Hubungan antara kedua model tersebut adalah apakah model game yang akan dibuat mampu dibuat dengan dukungan mesin game yang digunakan. PEMBAHASAN Game "After Life" merupakan sebuah game FPS yang bertemakan peperangan melawan zombie, oleh sebab itu pengaturan inventory dan environment harus disesuaikan dengan keadaan dalam game. Untuk mengimplementasikannya diperlukan sebuah mesin game sebagai inti dari pembuatan game. DXStudio dipilih sebagai mesin game pembuat game dengan berbagai pertimbangan dan perbandingan dari mesin game yang lain. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi bagaimana arsitektur dari mesin game yang digunakan (DXStudio), hal ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar 3

4 dukungannya terhadap pengembangan game khususnya bagian inventory dan environment. ARSITEKTUR GAME ENGINE DALAM DXSTUDIO DXStudio adalah game engine yang powerfull pertama kali di luncurkan pada tahun 1996 oleh Chris Sterling yang dibawahi langsung oleh perusahaan Worldweaver. DXStudio begitu mudahnya untuk membuat aplikasi game 2D maupun 3D, karena DXStudio memiliki fitur yang lengkap dan memndukung untuk membuat suatu game 2D ataupun 3D. Fitur DXStudio terdiri dari: (fitur, 2010) (a) Real-time Editor, DXStudio memiliki sebuah editor sebagai antarmuka pengguna untuk game dengan tampilan tiga dan dua dimensi. Selain itu dalam fitur real-time editor DXStudio berinteraksi dengan pengguna dengan cara drag and drop. (b) Scripting, adalah suatu bahasa pemrograman yang memungkinkan untuk mengontrol suatu aplikasi. DXStudio menggunakan DX Javascript sebagai bahasa pemrogramannya. (c) Terrain System, adalah kemampuan untuk mengolah terrain atau dasar lingkungan virtual dari scene, seperti misalnya dataran, pegunungan, dan lembah. DXStudio mampu menangani banyak terrain dengan kualitas tinggi. (d) Shaders, adalah kemampuan game engine untuk pengaturan bayangan dari suatu benda. Untuk fitur bayangan DXStudio memiliki kemampuan menampilkan bayangan setiap objek melalui pencahayaan yang digunakan. (e) Lighting, adalah kemampuan game engine untuk pengaturan pencahayaan. Pengaturan pencahayaan dalam DXStudio diatur dengan menampilkan objek "light" ke dalam editor. Pencahayaan yang dipakai akan berhubungan dengan pembentukan bayangan objek. (f) Special Effect, adalah efek-efek yang dapat dibuat atau dihasilkan dari system partikel, seperti asap, api, hujan, awan, dan lain-lain. (g) Sistem Jaringan, adalah kemampuan game engine untuk bekerja dalam suatu jaringan komputer, sehingga dapat menjadikan game terhubung ke lebih dari 4

5 satu komputer. DXStudio dapat mengembangkan sebuah game online, atau untuk menampilkannya dalam web browser. (h) Suara dan Video, adalah kemampuan untuk mengolah suara dan video. DXStudio bukanlah perangkat lunak yang open source, oleh sebab itu dalam pengembangannya tidak semua mesin game pendukungnya memberikan kode sumber secara open source. DXStudio didukung oleh beberapa program atau perangkat lunak sebagai komponen pendukung arsitekturnya, seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut ini: Gambar 1. Arsitektur Game Engine Dalam DXStudio (dxs, 2010) Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa DXStudio didukung oleh beberapa perangkat lunak yang terintegrasi secara modular. Sejumlah fitur yang dapat diintegrasikan dengan DXStudio antara lain: 1. Audio Engine, diintegrasikan dengan Xiph (xiph, 2010) sebagai modul untuk mengolah suara. 2. Scripting, diintegrasikan dengan bahasa javascript, sebagai bahasa pendukung untuk pembuatan script. 5

6 3. AI Engine, DXStudio menyediakan implementasi AI seperti path finding (pencarian jalur) seperti yang ada pada game "After Life" ini. 4. Physics Engine, didukung oleh Ageia PhysX. DXStudio mengelompokan modul-modul tersebut menjadi sebuah API (Application Programming Interface). Namun sayangnya DXStudio bukanlah sebuah perangkat lunak yang open source, jadi tidak dapat mengakses modul tertentu untuk sebuah keperluan saja, tetapi sudah dikemas menjadi satu kesatuan. Untuk proses rendering, DXStudio menggunakan DirectX. ARSITEKTUR MODEL GAME Model game yang dibangun adalah sebuah model game peperangan seorang wanita dan zombie. Masalah yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan inventory dan environment game antara lain: Penggunaan model tiga dimensi untuk keperluan inventory, penggunaan efek dalam pembuatan environment, penggunaan game engine, hubungan dengan pengguna, dan visualisasi dari game. Untuk mendukung keperluan tersebut, arsitektur dari pengembangan inventory dan environment game dirancang dengan adanya sejumlah modul yang berhubungan melalui game engine. Arsitektur model game "After Life" mencakup komponen/modul pendukung yang terlihat seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Arsitektur Model Game 6

7 (a) User/Pengguna. Pada game yang dikembangkan ini, pengguna berperan sebagai player atau orang yang memainkan game. Selain itu seorang pengguna juga memiliki interaksi secara langsung terhadap inventory dan environment game, misalnya ketika aktor yang dimainkan berjalan pada daratan sehingga tidak hilang karena adanya gravitasi. (b) Model Tiga Dimensi. Model ini diperlukan dalam pembuatan inventory dari game. Inventory merupakan perlengkapan yang digunakan dan dibutuhkan dalam skenario game "After Life", seperti: senjata, ranjau, dan peluru. Keseluruhan model 3D yang dipakai dalam game sudah disediakan dalam DXStudio. (c) Visualisasi. Visualisasi pada game ini berhubungan dengan bagaimana model yang sudah dibuat dapat ditampilkan dengan baik di layar. DXStudio menggunakan "DirectX" sebagai render graphic. (d) Model Efek. Model ini diperlukan untuk pengembangan environment agar mendukung skenario game. Skenario game yang bertemakan peperangan memerlukan beberapa efek seperti api pada gedung dan mobil yang terbakar, darah pada saat zombie terkena tembakan, dan efek bayangan dan cahaya saat game berjalan. Keseluruhan efek dalam environment juga diambil dari library DXStudio, seperti partikel darah dan api. (e) Mesin Game. Mesin game diperlukan untuk membuat inventory dan environment dari game. Mesin game yang baik akan dapat memenuhi keperluan yang dibutuhkan dalam merancang inventory dan environment game seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Dalam penulisan ini digunakan mesin game DXStudio versi PEMBUATAN INVENTORY Game "After Life" merupakan game FPS yang bertemakan peperangan. Seperti beberapa game FPS lainnya, orang yang memainkan game seolah-olah benar-benar berada dalam arena. Dalam game ini, perlengkapan/inventory yang digunakan ada tiga buah, yaitu: senjata, ranjau, dan peluru. Untuk membuat sebuah objek, awalnya harus terlebih dahulu dibuat sebuah scene tiga dimensi. 7

8 Secara keseluruhan, game ini terdiri dari 3 scene yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Ketiga scene tersebut adalah "scene1", "inventory", dan "menu". "Scene1" adalah scene utama yang merupakan arena permaianan, scene inventory untuk menampilkan preview dari setiap inventory, sedangkan scene menu untuk menampilkan menu. DXStudio sudah menyediakan banyak model 3D untuk keperluan inventory dalam pustakanya. Oleh karena itu, tidak perlu lagi memodelkan objek-objek tersebut dan hanya perlu dipanggil ke dalam lembar kerja. Ada beberapa model utama yang digunakan dan diambil dari kumpulan pustaka DXStudio, yaitu objek senjata, ranjau, dan peluru. (a) Objek Senjata (gun) (b) Objek Ranjau (landmine) Gambar 3. Objek Senjata (c) Objek Peluru (bullets) Gambar 4. Objek Ranjau Gambar 5. Objek Peluru PEMBUATAN ENVIRONMENT Environment merupakan keadaan lingkungan pada saat game dimainkan. Keadaan lingkungan tersebut meliputi pembuatan lingkungan dan penggunaan special effect untuk beberapa aksi. Game "After Life" merupakan game FPS yang bertemakan 8

9 peperangan dengan zombie, oleh sebab itu diperlukan keadaan lingkungan yang mencekam. Selain itu juga diperlukan efek yang mendukung kondisi lingkungan, misalnya seperti efek suara, pencahayaan, dan bayangan suatu objek. Untuk membuat suatu lingkungan permainan, pertama-tama kita harus memiliki skenario game dan lingkungan yang akan diciptakan. Karena skenario game "After Life" adalah perang melawan zombie, maka lingkungan yang dibuat harus tampak gelap dan mencekam. Objek-objek yang diperlukan di dalam lingkungan permainan antara lain seperti: gedung-gedung, pepohonan, dan jalan raya. Setelah mendapatkan konsep lingkungan permainan yang ingin dibuat, selanjutnya mulai mengambil satu per satu mesh yang diperlukan ke dalam scene dan mengaturnya sedemikian rupa. Setiap mesh hanya dapat diambil sejumlah satu buah, jika kita memerlukan lebih dari satu, dapat dilakukan dengan menggandakan objek dari mesh tersebut. Berikut ini adalah hasil dari pengaturan lingkungan game. Gambar 6. Hasil Pembuatan Environment Tahap terakhir dari pengembangan environment adalah membuat efek dari game. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, efek yang diperlukan dalam game juga hanya tinggal diambil dari pustaka DXStudio. Ada beberapa efek spesial yang dimasukan ke dalam game After Life sesuai dengan kegunaan masing-masing, beberapa efek tersebut adalah: 9

10 (a) Efek Partikel Darah. Digunakan pada saat zombie terkena tembakan. Gambar 7. Model Partikel Darah (b) Efek Partikel Api. Digunakan untuk memberikan efek mencekam di sekitar arena permainan. Gambar 8. Model Partikel Api (c) Efek Suara. Digunakan pada saat aksi tertentu agar memberikan efek dramatis pada permainan. Gambar 9. Penggunaan Sound Effect dalam Game PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil penulisan dapat disimpulkan bahwa inventory dan environment game telah selesai dibuat dan membuat game memiliki kondisi peperangan. Bentuk permainan dari game "After Life" pun telah menjadi first person shooter dimana 10

11 tampilan game dilihat dari sudut pandang orang pertama. Pemilihan DXStudio dalam pembuatan game juga lebih membantu, walaupun ada beberapa hal yang tidak dapat disajikan dalam game seperti pembuatan model yang spesifik dikarenakan DXStudio tidak menyediakan fasilitas untuk membuat sebuah model tiga dimensi. Penulis berharap dengan dibuatnya game "After Life" dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan menyenangkan bagi semua pihak yang menggunakannya. SARAN Penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam aplikasi ini, untuk itu penulis hendak memberikan saran bagi pengembangan dan penyempurnaan selanjutnya. Salah satu kekurangan aplikasi ini adalah pemain yang dapat bermain disini masih single player dan belum multiplayer. Selain itu juga masih terbatasnya area bermain di dalam game ini. Demikian saran yang dapat diajukan oleh penulis, semoga aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat dimasa mendatang. DAFTAR PUSTAKA dxs. (2010). Retrieved 2010, from DXStudio: fitur. (2010). Retrieved July 2010, from Fitur DXStudio: fps. (2010). Retrieved 2010, from First Person Shooter: manfaat. (2009). Retrieved February 2010, from Manfaat Game: xiph. (2010). Retrieved 2010, from Xiph: 11

THE CREATION OF AFTER LIFE 3D GAME BY USING DXSTUDIO: GAMEPLAY ZOMBIE AND GAMEPLAY GIRL

THE CREATION OF AFTER LIFE 3D GAME BY USING DXSTUDIO: GAMEPLAY ZOMBIE AND GAMEPLAY GIRL THE CREATION OF AFTER LIFE 3D GAME BY USING DXSTUDIO: GAMEPLAY ZOMBIE AND GAMEPLAY GIRL Aldi Cita Putra, Dr Asep Juarna Undergraduate Program, Faculty of Industrial Technology, 2010 Gunadarma University

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita BAB V IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita dalam desain dan pembuatan game bergenre vehicular combat untuk anak-anak. Sebelum memulai mendesain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal yang menjadi latar belakang pembangunan sistem, dan metode yang digunakan untuk menghasilkan solusi yang mampu menyelesaikan masalah yang

Lebih terperinci

PEMODELAN 3 DIMENSI MOBIL RUSAK, MENARA PENGAWAS, BANGKU DAN SENJATA PADA APLIKASI GAME D CRIME OF METROPOLIS

PEMODELAN 3 DIMENSI MOBIL RUSAK, MENARA PENGAWAS, BANGKU DAN SENJATA PADA APLIKASI GAME D CRIME OF METROPOLIS PEMODELAN 3 DIMENSI MOBIL RUSAK, MENARA PENGAWAS, BANGKU DAN SENJATA PADA APLIKASI GAME D CRIME OF METROPOLIS Faisal Riza Rakhmat 1) Dr.Ing. Adang Suhendra, SSi,SKom,MSc 2) 1) Laboratorium Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI INTERAKTIF MANASIK HAJI MENGGUNAKAN PAMUDI

APLIKASI SIMULASI INTERAKTIF MANASIK HAJI MENGGUNAKAN PAMUDI APLIKASI SIMULASI INTERAKTIF MANASIK HAJI MENGGUNAKAN PAMUDI 5208100702 LATAR BELAKANG Penyajian simulasi manasik haji lebih praktis Pesatnya Perkembangan Teknologi Grafis dalam Pencitraan Digital Pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Game merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti permainan. Permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini merupakan simulasi singkat mengenai perbedaan daging dengan struktur 3 dimensi agar mudah dipahami, dimana pengenalan menggunakan animasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan 13 BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Engine Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan usability. Maintainability berarti kode program engine harus mudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat banyak macam game dengan menggunakan komputer sebagai medianya. Dari dimensinya game dibagi menjadi dua yaitu game 2D dan 3D, sedangakan dari kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya, game hanya dijadikan sebagai sarana hiburan dan mengisi waktu luang, tapi sekarang semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derasnya arus Perkembangan dunia IT dewasa ini tidak hanya dimanfaatkan dalam dunia bisnis, industri dan perfilman namun telah menyeluruh ke semua bidang. Hal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Algoritma A* (star) Algoritma A* (star) merupakan algortima best first search dengan pemodifikasian fungsi heuristik. Algoritma ini akan meminimumkan total biaya lintasan, dan

Lebih terperinci

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM :

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM : APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID NAMA : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM : 16112102 PEMBIMBING : Dr. Novrina Latar Belakang Masalah Dewasa ini video

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini dirancang sebagai bahan pengenalan (introduction), dimana pengenalan menggunakan animasi ini diharapkan dapat memberikan kesan menarik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Saat ini para pemain game (gamers) di dunia semakin bertambah banyak. Bermain game dapat menyegarkan pikiran setelah bekerja atau melakukan aktifitas yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Game Game bisa diartikan sebagai aktivitas terstruktur atau semi struktur, yang biasanya dilakukan untuk bersenang-senang dan kadang digunakan sebagai alat pembelajaran (Wibisono

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android Android adalah sebuah sistem operasi dari google yang banyak digunakan di perangkat bergerak layar sentuh khususnya handphone atau telpon pintar (smartphone). Sistem operasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Maka dari itu

Lebih terperinci

Efek Visual 3D pada Aplikasi

Efek Visual 3D pada Aplikasi Efek Visual 3D pada Aplikasi Game 3D Space Shooter TujuanTugasAkhir Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah perangkat lunak berupa efek-efek visual yang dipasangkan pada aplikasi game action

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan aplikasi berbasis 3D yang meliputi bidang yang cukup luas

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan aplikasi berbasis 3D yang meliputi bidang yang cukup luas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer Grafis 3D (tiga dimensi) merupakan teknologi yang dipakai untuk pengembangan aplikasi berbasis 3D yang meliputi bidang yang cukup luas mulai dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Konsep Dasar Game

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Konsep Dasar Game BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game The Legend Of Diponegoro Chapter II : Purwodadi Warfare ini adalah game yang menceritakan perlawanan

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Model Proses Prototyping Metode yang digunakan dalam pembuatan game ini adalah menggunakan prototyping model. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Industri kreatif di Indonesia sudah mulai berkembang sejak beberapa tahun yang lalu. Perkembangan industri kreatif diikuti dengan tingginya minat masyarakat. Tingginya

Lebih terperinci

PEMBUATAN AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL BERBASIS DESKOP

PEMBUATAN AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL BERBASIS DESKOP PEMBUATAN AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL BERBASIS DESKOP Nama : Muhammad Setiawan NPM : 54411978 JurusNama : Muhammad Setiawan NPM : 54411978 Jurusan : Teknik Informatikaan Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi tua, muda, pria maupun wanita. Industri

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME LABIRIN MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME LABIRIN MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER BERBASIS ANDROID RANCANG BANGUN APLIKASI GAME LABIRIN MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER BERBASIS ANDROID Didik Setyawan PENDAHULUAN Latar Belakang Permainan labirin atau maze adalah sebuah puzzle dalam bentuk percabangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, video game berada pada masa kejayaannya. Video Game bisa disebut sebagai salah satu sarana baru, dimana sarana ini sangat efektif dan menyenangkan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dapat dilakukan, sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya

Lebih terperinci

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android M.RAISUL FADHA a*, YUL HENDRA a a Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Almuslim Jl. Almuslim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, lingkup dari Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir, metodelogi Tugas Akhir, serta sistematika penulisan laporan Tugas Akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

Lebih terperinci

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Oleh : Nur Muhammad Firdaus Hidayat Nrp : 2207 100 085 Dosen pembimbing : Dr. Surya Sumpeno,S.T.,M.Sc. Christyowidiasmoro, S.T.,M.T. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetris. Salah satu game yang populer sejak tahun Tetris masih merupakan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetris. Salah satu game yang populer sejak tahun Tetris masih merupakan produk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir semua orang mengetahui terminostacking game yang dikenal dengan Tetris. Salah satu game yang populer sejak tahun 1984. Tetris masih merupakan produk komersial

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang berkaitan dengan pengembangan dan pembangunan sistem yang akan dibangun. 3.1. Game Video game atau yang biasa disebut game saja merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dalam pembuatan game Sunlana, penulis mengambil dua judul karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah pertama yang ditulis oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari untuk mengisi waktu yang luang dikantor, dirumah bahkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari untuk mengisi waktu yang luang dikantor, dirumah bahkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penggunaan game dikomputer sekarang ini sudah sangat berkembang dan banyak digemari untuk mengisi waktu yang luang dikantor, dirumah bahkan dimana-mana. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Game tidak hanya dapat dijadikan sebagai sarana hiburan pada era sekarang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran, mencari teman baru, melatih

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI

ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI Analisis Penerapan Penggunaan Graphic Editor Pada Pembuatan Objek 3 Dimensi ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI Nurcahyani Dewi Retnowati Teknik Informatika Sekolah

Lebih terperinci

Thariq Nugrohotomo

Thariq Nugrohotomo Restuadi Studiawan 5104100085 R Adityo Marhananto 5105100115 Thariq Nugrohotomo 5106100042 Aditya Ideawan - 5106100166 Permainan Simulasi Pesawat Luar Angkasa Pemain mengendalikan satu pesawat Terdapat

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android 32 Andika, M. C., dkk.: Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android Michael Cornelius Andika Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat berkembang pesat dan banyak menarik perhatian masyarakat luas, membuat game menjadi suatu bagian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Archipelago 1492 adalah sebagai berikut : 4 GB 175 MB. IIX (Indonesia Internet Exchange) User (Spesifikasi Minimum)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Archipelago 1492 adalah sebagai berikut : 4 GB 175 MB. IIX (Indonesia Internet Exchange) User (Spesifikasi Minimum) BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Yang Diperlukan a. Spesifikasi Piranti Keras Spesifikasi piranti keras yang digunakan saat pengujian aplikasi game Archipelago 1492 adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, video game cenderung mengarah ke grafis yang realistic dan complex

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, video game cenderung mengarah ke grafis yang realistic dan complex 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, video game cenderung mengarah ke grafis yang realistic dan complex (Anonim_1, 2011). Tidak lagi dikhususkan untuk anak anak saja melainkan juga untuk para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi interaktif online dalam bentuk game merupakan layanan hiburan digital yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Pemenuhan kepuasan pengguna akan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan dalam dua dekade terakhir. Penerapan dari pencitraan tiga dimensi kini secara

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan dalam dua dekade terakhir. Penerapan dari pencitraan tiga dimensi kini secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi grafika komputer dan pencitraan tiga dimensi saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dengan tingkat kualitas dan pencapaian yang cukup signifikan

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembangunan Editor Level pada Pengembangan Permainan 3D Berteknologi XNA dalam Bentuk Add-in Visual Studio 2010.

Perancangan dan Pembangunan Editor Level pada Pengembangan Permainan 3D Berteknologi XNA dalam Bentuk Add-in Visual Studio 2010. Perancangan dan Pembangunan Editor Level pada Pengembangan Permainan 3D Berteknologi XNA dalam Bentuk Add-in Visual Studio 2010. Oleh: Mohammad Rian Arif Prakoso NRP. 5109100161 Pembimbing I: Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam bab I adalah mengenai latar belakang diadakannya perancangan Web aplikasi profil property berbasis 3D dengan menggunakan framework WebGL dan Library Three.js, rumusan

Lebih terperinci

Prototipe Game Musik Bambu Menggunakan Engine Unity 3D

Prototipe Game Musik Bambu Menggunakan Engine Unity 3D E-journal Teknik Informatika, Volume 4, No. 2 (2014), ISSN : 2301-8364 1 Prototipe Game Musik Bambu Menggunakan Engine Unity 3D Michello Pratama Tjahyadi(ˡ), Alicia Sinsuw(²), Virginia Tulenan(³), Steven

Lebih terperinci

PERILAKU OTONOM DAN ADAPTIF NON PLAYER CHARACTER MUSUH PADA GAME 3 DIMENSI MENGGUNAKAN FUZZY STATE MACHINE DAN RULE BASED SYSTEM

PERILAKU OTONOM DAN ADAPTIF NON PLAYER CHARACTER MUSUH PADA GAME 3 DIMENSI MENGGUNAKAN FUZZY STATE MACHINE DAN RULE BASED SYSTEM PERILAKU OTONOM DAN ADAPTIF NON PLAYER CHARACTER MUSUH PADA GAME 3 DIMENSI MENGGUNAKAN FUZZY STATE MACHINE DAN RULE BASED SYSTEM Fahrul Pradhana Putra 1, Ahmad Zainul Fanani 2,Moch. Hariadi 3 1 Magister

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA Dalam bagian ini akan dianalisis berbagai hal yang berkaitan dengan perancangan dan implementasi aplikasi multimedia. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang hiburan. Salah satunya penggunaan komputer dalam bidang hiburan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Game lari halang rintang ini memiliki 3 tingkatan kesulitan dalam pembuatannya. Masing-masing tingkatan pada game ini memiliki kesulitan yang berbeda-beda, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi, hardware komputer

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi, hardware komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan game sudah mulai meningkat drastic. Hal ini dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi, hardware komputer dan software pengembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai garis besar Tugas Akhir yang meliputi Latar Belakang, Tujuan Pembuatan, Rumusan dan Batasan Permasalahan, Metodologi Pembuatan Tugas Akhir, dan Sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Makanan Sehat Makanan yang sehat yaitu makanan yang higienis dan bergizi. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan tidak mengandung racun

Lebih terperinci

Pengantar Teori Game

Pengantar Teori Game Pengantar Teori Game Game mempunyai arti permainan dalam bahasa Indonesia Dapat berupa suatu permainan interaksi antara sesama manusia Dapat berupa suatu permainan interaksi antara manusia dengan mesin

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game 3.1.1 Konsep Dasar Game Game Tangkap Koruptor ini adalah permainan yang dimainkan oleh 1 orang (single player). Player akan berlari

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab ini penulis memaparkan tahapan dalam implementasi karya, meliputi produksi dan publikasi, dengan adanya bab ini penulis dapat menghasilkan karya yang tepat guna dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN GAME 3D RUNNING BUNG KARNO

IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN GAME 3D RUNNING BUNG KARNO IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN GAME 3D RUNNING BUNG KARNO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang Oleh : Yoni Azhar Winata NIM.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Game Menurut Ma'ruf Harsono (2014: 3) di dalam bukunya yang berjudul "Pengaruh Bermain Game Terhadap Perkembangan Remaja" dijelaskan bahwa: 1. Game adalah lingkungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Pendidikan di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satunya dalam bidang informatika komputer. Di Indonesia saat ini mempelajari ilmu komputer

Lebih terperinci

ABSTRAK. Poin penting pada game ini adalah merancang peta, spesifikasi pesawat dalam tampilan 3 dimensi dan komunikasi jaringan untuk multiplayer.

ABSTRAK. Poin penting pada game ini adalah merancang peta, spesifikasi pesawat dalam tampilan 3 dimensi dan komunikasi jaringan untuk multiplayer. ABSTRAK Pada saat ini sangat digemari game-game yang berbasis 3 dimensi. Game 3 dimensi membuat para pemainnya merasakan hal seperti nyata ketika bermain game. game tidak hanya dapat dimainkan sendirian,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Pembelajaran Interaktif Menurut Supriyanto dalam Rizkiansyah (2013) Aplikasi adalah program yang memiliki aktivitas pemrosesan perintah yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi elektronik dan komputer yang semakin pesat saat ini, memudahkan kehidupan manusia dalam banyak bidang. Beberapa bidang yang terdorong seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membicarakan tentang teknologi mobile sekarang ini tentu sudah sangat digemari. Pesatnya perkembangan berbagai program aplikasi yang dibutuhkan sangat cepat dan menarik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya peradaban saat ini membuat kebudayaan asing mudah masuk hal ini berdampak kepada berkurangnya kepedulian remaja terhadap sejarah,

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini kian berkembang pesat, komputerisasi pun merambah ke segala bidang. Game (aplikasi permainan), adalah sebagian kecil dari teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME. Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME. Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME 3.1 Peralatan dan Tools Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang direkomendasikan beserta alat dan bahan yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah animasi dan sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan skenario sebelumnya. Sebuah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Game development life cycle adalah sebuah metode pembangunan dan pengembangan game, dimana di dalamnya ada tahapan initiation, pre-production, production, testing,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk yang tak kasat mata. Makhluk yang tak kasat mata atau makhluk halus biasa dinamakan dengan jin.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania.

PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania. PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Abstrak APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB Metra Cahya Utama, Asfira Sagitri, Cokorda Raka A.J, Dian Tresna N., DivKom HME ITB Computer Network Research Group Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Segala sesuatu yang memproduksi suara dan dengan cara tertentu bisa

Lebih terperinci

Aplikasi Peta 3-Dimensi Universitas Negeri Manado

Aplikasi Peta 3-Dimensi Universitas Negeri Manado Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9-10 Oktober 2015 Aplikasi Peta 3-Dimensi Universitas Negeri Manado Debby E. Sondakh 1) Julio Kolopitawondal 2), Janto Motulo 3) Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Metode Pembuatan Animasi Animasi ini dibuat secara interaktif dan lebih menarik serta mudah di pahami, agar animasi tersebut dapat digunakan oleh semua kalangan termasuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Pre Kuesioner Game Xivaria War Untuk Gamer

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Pre Kuesioner Game Xivaria War Untuk Gamer L1 LAMPIRAN Lampiran 1 : Pre Kuesioner Game Xivaria War Untuk Gamer 1. Jenis Kelamin Anda : a. Pria b. Wanita 2. Apakah profesi pekerjaan Anda: a. Pelajar b. Mahasiswa c. Karyawan d. Wiraswasta e. Lain-lain

Lebih terperinci

Prototipe Game Petualangan Pariwisata Sulawesi Utara

Prototipe Game Petualangan Pariwisata Sulawesi Utara Prototipe Game Petualangan Pariwisata Sulawesi Utara Agustinus Kisroh, Dr. Eng. Steven R. Sentinuwo, Brave A. Sugiarso Informatics Engineering, Sam Ratulangi University, Manado, Indonesia E-mail : brayenkisroh22@gmail.com,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul Editor Ruangan dan Fitur Sosial pada Aplikasi Game Sosial Food Merchant Saga

Rancang Bangun Modul Editor Ruangan dan Fitur Sosial pada Aplikasi Game Sosial Food Merchant Saga Rancang Bangun Modul Editor Ruangan dan Fitur Sosial pada Aplikasi Game Sosial Food Merchant Saga KI091391 tugas akhir Muamar Agus Salim 5110100148 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FTIF INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight

Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight Andy Nova Wijaya Andynova.wijaya@yahoo.com :: http://andynovawijaya.wordpress.com/ Abstrak Silverlight adalah sebuah kerangka pengembangan atau framework untuk

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya 5 Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Penerapan virtual map berbasis web cukup banyak digunakan. Dalam penelitian yang berjudul Pembuatan Peta 3 Dimensi Kampus ITS, menyatakan bahwa peta merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Implementasi Sistem IV.1.1. Kebutuhan Hardware Dalam sebuah sistem agar dapat berjalan seperti yang diinginkan karena sistem komputerisasi tidak dapat dipisahkan antara

Lebih terperinci

PEMBUATAN GAME D.O.M MENGGUNAKAN UNITY

PEMBUATAN GAME D.O.M MENGGUNAKAN UNITY A20 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2016 PEMBUATAN GAME D.O.M MENGGUNAKAN UNITY Rian Pratama 1) Ir. Jeanny Pragantha, M.Eng 2) Darius Andana Haris, M.TI 3) 1) 2) 3) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap aplikasi permainan yang dibangun, yaitu Monster Nest. Hasil perancangan pada tahap sebelumnya kemudian diimplementasikan

Lebih terperinci

PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER "FORTRESS DEFENDER W-AR" DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY

PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER FORTRESS DEFENDER W-AR DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY A22 Seminar NasionalTeknologiInformasi 2016 PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER "FORTRESS DEFENDER W-AR" DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY Vicky Irmawan 1) Ir. Jeanny Pragantha, M.Eng 2) Rendi Kristyadi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut

Lebih terperinci

Usia : Jenis Kelamin : Berilah tanda silang (X) pada jawaban anda. 1. Apakah game sangat anda butuhkan dalam kehidupan sehari hari?

Usia : Jenis Kelamin : Berilah tanda silang (X) pada jawaban anda. 1. Apakah game sangat anda butuhkan dalam kehidupan sehari hari? Lampiran 1 Kuisioner 1 Usia : Jenis Kelamin : Berilah tanda silang (X) pada jawaban anda. 1. Apakah game sangat anda butuhkan dalam kehidupan sehari hari? a. Sangat dibutuhkan b. Dibutuhkan d. Kurang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Video game merupakan perkembangan alami dari permainan tradisional ke medium yang baru (Schell, 2008, pp. xl). Medium baru tersebut tidak lain dihasilkan oleh perkembangan

Lebih terperinci

FIRST-PERSON SHOOTER 3D GAMASHOOT DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D

FIRST-PERSON SHOOTER 3D GAMASHOOT DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D FIRST-PERSON SHOOTER 3D GAMASHOOT DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D Muhammad Haki Fauzi 1), Rodiah 2) 1,2) Teknik Informatika Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina Depok email : haki.fauzi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia BAB III DASAR TEORI Bab ini akan membahas uraian dasar teori yang akan digunakan penulis dalam melakukan perancangan dan pembuatan program yang dapat dipergunakan sebagai pembanding atau acuan di dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Tahapan analisis permasalahan terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan permasalahan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap

Lebih terperinci

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA Rifiana Arief 1, Erlina 2, Novindasari Munawarah Umar 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oracle Application Express (OAE) adalah host pengembangan deklaratif lingkungan untuk mengembangkan dan menggunakan database sentris aplikasi web, juga menciptakan

Lebih terperinci

KUESIONER SKRIPSI. Nama : Jenis Kelamin: L / P. Kelas : (Coret yang tidak perlu)

KUESIONER SKRIPSI. Nama : Jenis Kelamin: L / P. Kelas : (Coret yang tidak perlu) KUESIONER SKRIPSI Nama : Jenis Kelamin: L / P Kelas : (Coret yang tidak perlu) Petunjuk: Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan kamu. 1. Mata pelajaran apa yang kamu paling sukai?

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang menjadi landasan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi, karena topik yang ditulis adalah aplikasi multimedia

Lebih terperinci