BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH"

Transkripsi

1 85 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Penelitian Metodologi penelitian adalah suatu proses yang merupakan rangkaian langkah-langkah secara sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Penyajian langkahlangkah penelitian dibuat dalam bentuk flowchart agar memudahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut disajikan pada gambar 3.1 dibawah ini:

2 86 Mulai Penelitian Pendahuluan Tinjauan Pustaka Pembatasan Masalah Obyek penelitian yang diamati ialah staf atau karyawan kantor pada perusahaan. Pembahasan hanya dilakukan sampai tahap usulan perancangan perangkat penilaian kinerja untuk karyawan PT. TASM tidak dilakukan sampai tahap implementasi. Perumusan Masalah 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT. TASM? 2. Bagaimana perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan di PT. TASM? Penentuan Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang sesuai untuk mengukur kinerja dari karyawan (staf kantor). 2. Merancang perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari karyawan. A Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah

3 87 A Studi Literatur 1. Penilaian Kinerja 2. Kompetensi 3. Model Kompetensi Spencer & Spencer 4. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Pengumpulan Data 1. Data Umum Perusahaan 2. Struktur Organisasi Perusahaan 3. Job Description Perancangan Kuisioner Analisa Jabatan Penyebaran Kuisioner Analisa Jabatan dan Wawancara Penyusunan Kuesioner Tingkat Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Penyebaran Kuesioner Tingkat Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Pengolahan Data dengan metode Cut-Off Point B Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Lanjutan

4 Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah Lanjutan 88

5 Penelitian pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan Bapak Sadewo selaku Human Resources Development (HRD) PT. Tekun Asas Sumber Makmur yang berlokasi di Jalan Jababeka II Blok C No.23, Kawasan Jababeka 1, Cikarang, Bekasi Penelitian pendahuluan ini merupakan tahap awal yang dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini serta untuk mengidentifikasi masalah di PT. TASM yang berhubungan dengan perangkat penilaian kinerja karyawannya. 3.3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah ini dilakukan untuk membatasi masalah yang akan dibahas sehingga dapat lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan. Pembatasanpembatasan masalah yang dilakukan antara lain: Obyek penelitian yang diamati ialah staf atau karyawan kantor pada perusahaan. Pembahasan hanya dilakukan sampai tahap usulan perancangan perangkat penilaian kinerja untuk karyawan PT. Tekun Asas Sumber Makmur dan tidak dilakukan sampai tahap implementasi. 3.4 Perumusan Masalah Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya, maka permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

6 90 1. Faktor-faktor apa saja yang sesuai untuk mengukur kinerja karyawan (staf kantor)? 2. Bagaimana perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan? 3.5 Penentuan Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang sesuai untuk digunakan dalam mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf di PT. TASM 2. Merancang suatu perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf 3.6 Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk memperoleh bahan perbandingan yang berupa teori-teori yang mendukung penelitian yang dilakukan untuk membantu menganalisis dan memecahkan masalah yang sedang diteliti. Informasi-informasi yang diperlukan mencakup teori mengenai penilaian kinerja, kompetensi, model kompetensi Spencer & Spencer dan metode AHP (AnalyticalHierarchy Process) serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 3.7 Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data, yang dilakukan adalah mengumpulkan data data dari perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian. Data-data yang dikumpulkan yaitu :

7 91 1. Data Umum Perusahaan 2. Struktur Organisasi Perusahaan 3. Job Description 3.8 Perancangan Kuisioner Tingkat Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Setelah melakukan pengumpulan data mengenai data umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan job description, maka langkah selanjutnya ialah melakukan perancangan kuesioner tingkat kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi. Kuesioner tingkat kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi yang digunakan berdasarkan point-point yang ada pada teori Spencer & Spencer dan Personnel Decisions International yang kemudian point-point tersebut dikonsultasikan dengan bagian HRD di PT. TASM. Dan point-point yang telah disetujui oleh Manager HRD tersebut itulah yang kemudian digunakan sebagai faktor-faktor (pernyataan-pernyataan) yang ada di kuisioner tingkat kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi yang akan diisi oleh para karyawan di PT. TASM. I. KETERAMPILAN ADMINISTRATIF (ADMINISTRATIVE SKILLS) 1. Menyusun Rencana (Establish Plan, ES) Kemampuan untuk menyusun rencana jangka pendek sampai jangka panjang yang representatif, komperhensif, realistis dan efektif dalam mencapai tujuan serta mengintegrasikan upaya perencanaan berbagai satuan kerja.

8 92 Dapat menyusun rencana kerja pribadi Dapat menyusun rencana kerja untuk jangka pendek (3 bulan sampai 1 tahun) 2. Structure and Staff, SS Kemampuan untuk membentuk organisasi atau tim yang efektif dan produktif, baik untuk tugas-tugas rutin maupun tugas-tugas insidentil, membangun tim yang kuat serta melakukan pembinaan atau pengembangan terhadap pegawai atau staf. 3. Membangun Sistem dan Proses (Develop System and Process, DSP) Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan sistem, proses atau prosedur yang efektif untuk melaksanakan pekerjaan. Mengetahui dan melaksanakan prosedur kerja yang sudah ada Mampu memperbaiki proses atau langkah-langkah kerja 4. Mengelola Pelaksanaan Tugas (Manage Execution, ME) Kemampuan untuk memikul tanggung jawab, mendelegasikan tugas dan wewenang, memberdayakan orang lain, menghilangkan dan mengatasi hambatan, mengalokasikan kebutuhan sumber daya, mengkoordinasikan upaya kerja pada saat yang diperlukan, memantau kemajuan. Memberikan tanggung jawab kepada bawahan dan mengevaluasi hasil kerjanya Mampu bertanggung jawab atas hasil kerja yang telah dilaksanakan

9 93 Mengetahui dan melaksanakan tanggung jawab sebagai Tenaga Administrasi 5. Bekerja Secara Efisien (Work Efficiently, WE) Derajat usaha seseorang untuk mengalokasikan waktu sendiri secara efisien, menangani tuntutan yang banyak dan prioritas-prioritas yang mempunyai kepentingan setaraf, memproses pekerjaan administrasi secara efisien, mengelola rapat secara efektif. Memanfaatkan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau tidak menunda pekerjaan Mampu mengatur fasilitas, waktu dan lokasi rapat Pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu 6. Mampu Menggunakan Komputer Kemampuan untuk mengoperasikan komputer, minimal Microsoft Office. 7. Kualitas Kerja Memberikan hasil kerja yang baik dalam artian tingkat kesalahannya rendah dan dapat tanggap atau cepat dalam memahami dan menyelesaikan tugas. Mampu menyelesaikan tugas dengan teliti sehingga tingkat kesalahannya rendah Tanggap dan cepat dalam memahami tugas yang diberikan atasan

10 94 II. PENGETAHUAN ORGANISASI (ORGANIZATIONAL KNOWLEDGE) 1. Pemanfaatan Data Kuantitatif (Use Quantitative Data, UQD) Kemampuan untuk menggunakan data kuantitatif (data angka/keuangan) secara efektif untuk pengelolaan, misalnya untuk mendapatkan anggaran yang realistis. 2. Mengetahui Standar Kerapihan Baju Kerja (Mempergunakan Seragam) Memakai baju kerja yang telah ditetapkan oleh PT Tekun Asas Sumber Makmur selama jam kerja. III. KETERAMPILAN STRATEGI ORGANISASI (ORGANIZATIONAL STRATEGY SKILLS) 1. Berorientasi Untuk Melayani Konsumen (Costumer Service Orientation, CSO) Keinginan untuk menolong atau melayani pelanggan atau orang lain dalam memenuhi keinginannya. Membantu orang lain secara suka rela dalam berbagai situasi, menunjukkan kepedulian akan kebutuhan konsumen dan melakukan tindakan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan konsumen, mencari cara terus menerus untuk meningkatkan kepuasan konsumen. 2. Memahami Pengaruh Global (Recognize Global Implication, RGI) Kemampuan untuk memahami posisi organisasi sebagai anggota dalam dunia pendidikan secara global, mengetahui pengaruh berbagai perubahan politik dan ekonomi terhadap organisasi, memahami isu dan trend bidang pendidikan secara global, memahami pandangan berbagai budaya dan negara, mengetahui cara-cara

11 95 bekerja sama dengan berbagai budaya dan negara sehingga organisasi dapat menjalin kerja sama dan berkompetisi dengan organisasi sejenis di negara lain. Mau mencari informasi yang terkait dengan pekerjaannya Mau terus belajar Mau mengikuti perkembangan teknologi IV. KETERAMPILAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION SKILLS) 1. Berbicara Secara Efektif (Speak Effectively, SE) Besarnya usaha yang dilakukan untuk berbicara, menyampaikan ide secara jelas dan mengekspresikan diri dengan baik dalam kelompok dan dalam pembicaraan dua pihak. Dapat berbicara dan menyampaikan ide secara jelas Bersikap ramah dan sopan terhadap atasan, bawahan dan orang lain 2. Membangun Komunikasi yang Terbuka (Foster Open Communication, FOC) Besarnya usaha untuk menciptakan suatu lingkungan informasi yang tepat waktu dan berkualitas tinggi dengan orang lain, mendorong keterbukaan terhadap opini dan gagasan-gagasan. Dapat memberikan informasi tepat waktu Dapat berkomunikasi dengan baik (terbuka dan dua arah)

12 96 3. Mendengarkan Orang Lain (Listen To Others, LO) Secara aktif memberi perhatian dan membangun pemahaman atas pendapat dan pertanyaan orang lain, pendengar yang baik dalam kelompok. 4. Menyiapkan Komunikasi Tertulis (Prepare Written Communication, PWC) Menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif baik melalui dokumen formal maupun informal, meninjau ulang dan mengedit tulisan secara konstruktif. V. KETERAMPILAN INTERPERSONAL (INTERPERSONAL SKILLS) 1. Membangun Hubungan Sosial (Build Relationship, BR) Besarnya usaha untuk menjalin atau membangun hubungan sosial, agar tetap hangat dan akrab. 2. Keseimbangan Hubungan (Display Organizational Savvy, DOS) Mengembangkan hubungan yang seimbang dengan orang lain, memahami dan menghormati orang lain, mengenali dan menyeimbangkan minat dan kebutuhan kelompok dengan minat dan kebutuhan organisasi yang lebih luas. Mengembangkan hubungan yang seimbang (adil, saling menghormati) Memiliki keterbukaan sikap Dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas 3. Jaringan Efektif (Leverage Network, LN) Memulai, mengembangkan, serta membina hubungan baik dengan pihak lain (individu, unit kerja, organisasi, komunitas) dan aktif membangun jaringan

13 97 informasi sehingga hubungan dan jaringan informasi yang dimiliki dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan tertentu. 4. Menghargai Perbedaan (Value Diversity, VD) Menunjukkan hormat dan penghargaan terhadap setiap orang tanpa memandang budaya, ras, usia, gender dan sebagainya. Dapat menghormati dan menghargai perbedaan nilai dengan orang lain (budaya, latar belakang, ras, usia, jenis kelamin, gaya hidup, dll.) Menghormati kedudukan atasan, bawahan dan teman sejawat VI. KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP SKILLS) 1. Membangun Kerja Tim (Foster Teamwork, FT) Bekerja secara kooperatif dengan orang lain, membangun kerja tim yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi, menjadi bagian dalam tim, membangun kerja sama antar anggota tim, dan menggunakan tim untuk mengatasi masalah dan isu yang berhubungan. Bekerja dalam tim Mampu bekerja sama dengan orang lain, teman sekerja maupun atasan 2. Mempengaruhi Orang Lain (Motivate Others, MO) Kemampuan untuk mendorong dan memberdayakan orang lain, menciptakan antusiasme dan perasaan untuk ingin maju.

14 98 Mendorong semangat orang lain untuk bekerja Dapat dipercaya dan diterima oleh bawahannya 3. Melatih dan Mengembangkan Orang Lain (Coach and Developing Others, CDO) Secara akurat menilai kekuatan dan kebutuhan pengembangan pegawai, memberi umpan balik tepat waktu dan spesifik dan memberikan bimbingan yang sangat membantu, memberikan penugasan dan kesempatan yang menantang untuk berkembang. Memberikan perintah atau petunjuk yang berhubungan dengan pekerjaan Memiliki kesempatan untuk memimpin bawahannya Mengetahui kedudukannya sebagai pemimpin 4. Memberikan Arahan (Provide Direction, PD) Mengemukakan pengembangan visi bersama, memberikan arahan dan prioritas yang jelas. Dapat membimbing bawahannya Menghormati wewenang yang dimiliki

15 99 VII. KETERAMPILAN BERPIKIR (THINKING SKILLS) 1. Analisis Isu (Analyze Issues, AI) Memahami dan menganalisis masalah yang muncul dalam organisasi baik masalah sederhana maupun kompleks, memahami kaitan antar masalah yang muncul, mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah dari berbagai sumber, dan mengetahui cara-cara logis dalam pemecahannya. Memahami masalah yang muncul dalam melaksanakan pekerjaan Menganalisis masalah yang muncul dalam melaksanakan pekerjaan Memecahkan masalah yang terdapat dalam pekerjaan 2. Pengambilan Keputusan (Use Sound Judgement, USJ) Membuat suatu keputusan berdasarkan kecerdasan, pemahaman kegiatan organisasi dan prioritasnya, analisis data dan informasi yang akurat dalam situasi yang tidak menentu. VIII. KETERAMPILAN MANAJEMEN DIRI (SELF MANAGMENT SKILLS) 1. Keyakinan Diri (Self Confidence, SCF) Keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-tugas dan masalah, dan keyakinan untuk menghadapi tantangan.

16 Pengendalian Diri (Self Control, SCT) Mengendalikan emosi diri sehingga mencegah melakukan tindakan yang negatif, khususnya ketika menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain, atau pada saat bekerja di bawah tekenan. Mampu mengendalikan emosi diri Mentaati peraturan yang berlaku di PT TASM Disiplin dalam bekerja (ada di tempat saat jam kerja) Disiplin dalam kehadiran (datang dan pulang tepat waktu) 3. Menjaga Integritas (Act With Integrity, AWI) Kemampuan dalam menunjukkan kepemimpinan yang berprinsip dan memiliki etika, menunjukkan kekonsistenan dalam prinsip, nilai dan perilaku, membangun kepercayaan dengan orang lain melalui komitmen yang kokoh. Menunjukkan kepemimpinan yang berprinsip Beretika dalam bekerja Tidak menyebabkan kehilangan (aset perusahaan dan informasi) 4. Demonstrate Adaptibility, DA Kemampuan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang menantang setiap harinya dengan penuh keyakinan, dapat menunjukkan fleksibilitas terhadap penentuan prioritas pekerjaan dan berbagai perubahan yang cepat.

17 Develops Oneself, DO Kemampuan seseorang dalam belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan diri. Mau belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan diri Mengubah kebiasaan buruk pada saat bekerja Mampu menerima masukan atau kritik dari orang lain dan mau berubah 6. Tidak Melawan Atasan Menjaga sikap dan perilaku terhadap atasan IX. KETERAMPILAN MOTIVASI (MOTIVATION SKILLS) 1. Menunjukkan Komitmen Terhadap Pekerjaan (Show Work Commitment, SWC) Kemampuan untuk menempatkan pekerjaan sebagai prioritas utama, menetapkan standar kinerja yang tinggi, menyusun target yang agresif dan bekerja keras untuk mencapainya. Menempatkan pekerjaan sebagai prioritas utama Bersikap loyal atau setia terhadap PT TASM 2. Berorientasi Terhadap Hasil (Drive for Result, DR) Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga ia berusaha untuk bekerja dengan baik atau di atas standar.

18 Inisiatif (Initiative, INT) Dorongan bertindak untuk melebihi tidakan yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan. Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau untuk menghindari timbulnya suatu masalah, ataupun untuk menciptakan peluang baru. 4. Mampu Mengerjakan Tugas Tanpa Diarahkan Terus Menerus Mampu mengerjakan tugas dengan ide-ide sendiri tanpa harus diarahkan secara terus menerus. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen dari Kuisioner Tingkat Kepentingan Faktor dan Sub Faktor Kompetensi :

19 103 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Faktor dan Subfaktor Kompetensi Faktor Subfaktor Deskripsi Establish Plan Kemampuan untuk menyusun rencana jangka pendek sampai jangka panjang Structure and Staff Kemampuan untuk membentuk organisasi atau tim yang efektif dan produktif Develops System and Process Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan sistem, proses atau prosedur yang efektif untuk melaksanakan pekerjaan Administratif Manage Execution Kemampuan untuk memikul tanggung jawab, mendelegasikan tugas dan wewenang Work Efficiently Derajat usaha seseorang untuk mengalokasikan waktu sendiri secara efisien Mampu Menggunakan Komputer Kemampuan untuk mengoperasikan komputer Memberikan hasil kerja yang baik dalam artian tingkat Kualitas Kerja kesalahannya rendah dan dapat tanggap atau cepat dalam memahami dan menyelesaikan tugas Use Quantitative Data Kemampuan untuk menggunakan data kuantitatif (data angka/keuangan) secara efektif untuk pengelolaan Pengetahuan Organisasi Keterampilan Strategi Organisasi Mengetahui Standar Kerapihan Baju Kerja Customer Service Orientation Recognize Global Implication Memakai baju kerja yang telah ditetapkan oleh PT TASM selama jam kerja Keinginan untuk menolong atau melayani pelanggan/orang lain dalam memenuhi keinginannya Kemampuan untuk memahami posisi organisasi sebagai anggota dalam dunia pendidikan secara global

20 104 Keterampilan Komunikasi Keterampilan Interpersonal Keterampilan Kepemimpinan Speak Effectively Foster Open Communication Listen To Others Prepare Written Communication Build Relationship Display Organizational Savvy Leverage Network Value Diversity Foster Teamwork Motivate Others Coach and Developing Others Besarnya usaha yang dilakukan untuk berbicara, menyampaikan ide secara jelas dan mengekspresikan diri dengan baik dalam kelompok dan dalam pembicaraan dua pihak. Besarnya usaha untuk menciptakan suatu lingkungan informasi yang tepat waktu dan berkualitas tinggi dengan orang lain Secara aktif memberi perhatian dan membangun pemahaman atas pendapat dan pertanyaan orang lain, pendengar yang baik dalam kelompok Menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif baik melalui dokumen formal maupun informal Besarnya usaha untuk menjalin atau membangun hubungan sosial agar tetap hangat dan akrab Mengembangkan hubungan yang seimbang dengan orang lain Memulai, mengembangkan, serta membina hubungan baik dengan pihak lain Menunjukkan hormat dan penghargaan terhadap setiap orang tanpa memandang budaya, ras, usia, gender dan sebagainya Bekerja secara kooperatif dengan orang lain, membangun kerja tim yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi Kemampuan untuk mendorong dan memberdayakan orang lain, menciptakan antusiasme dan perasaan untuk ingin maju Secara akurat menilai kekuatan dan kebutuhan pengembangan pegawai, memberi umpan balik tepat waktu dan spesifik

21 105 Keterampilan Berpikir Keterampilan Manajemen Diri Provide Direction Analyze Issues Use Sound Judgement Self Confidence Self Control Act With Integrity Demonstrate Adaptibility Develops Oneself Tidak Melawan Atasan Mengemukakan pengembangan visi bersama, memberikan arahan dan prioritas yang jelas Memahami dan menganalisis masalah yang muncul dalam organisasi baik masalah sederhana maupun kompleks Membuat suatu keputusan berdasarkan kecerdasan, pemahaman kegiatan organisasi dan prioritasnya, analisis data dan informasi yang akurat dalam situasi yang tidak menentu Keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas-tugas dan masalah, dan keyakinan untuk menghadapi tantangan Mengendalikan emosi diri sehingga mencegah melakukan tindakan yang negatif Kemampuan dalam menunjukkan kepemimpinan yang berprinsip dan memiliki etika Kemampuan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang menantang setiap harinya dengan penuh keyakinan Kemampuan seseorang dalam belajar dari pengalaman dan mengembangkan kemampuan diri Menjaga sikap dan perilaku terhadap atasan

22 106 Keterampilan motivasi Show Work Commitment Drive for Result Initiative Mampu Mengerjakan Tugas Tanpa Diarahkan Terus Menerus Kemampuan untuk menempatkan pekerjaan sebagai prioritas utama Derajat kepedulian seseorang terhadap pekerjaannya sehingga ia berusaha untuk bekerja dengan baik atau di atas standar Dorongan bertindak untuk melebihi tidakan yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan Mampu mengerjakan tugas dengan ide-ide sendiri tanpa harus diarahkan secara terus menerus

23 Penyebaran Kuisioner Tingkat Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Kuesioner tingkat kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi disebarkan kepada pemegang jabatan. Agar penilaian yang dihasilkan tidak subyektif maka kuesioner tingkat kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi tidak disebarkan hanya kepada satu orang saja Pengolahan Data dengan Menggunakan Metode Cut-Off Point Pengolahan data dengan menggunakan metode Cut-off Point berguna untuk menentukan faktor dan subfaktor yang akan digunakan dalam penyusunan formulir penilaian kinerja. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data dengan menggunakan metode Cut-off Point :

24 108 Mulai Perhitungan Persentase Tingkat Kepentingan dari Setiap Pertanyaan Perhitungan Bobot Tiap Pertanyaan Pengelompokkan Level Kompetensi menjadi Subfaktor Kompetensi Perhitungan Bobot Subfaktor Kompetensi Cari Bobot Subfaktor Maksimum Cari Bobot Subfaktor Minimum Perhitungan Nilai Cut-off Point Mereduksi Subfaktor Kompetensi Selesai Gambar 3.2 Flowchart Langkah-langkah Pengolahan Data Menggunakan Metode Cut-off Point

25 Perhitungan Persentase Tingkat Kepentingan dari Setiap Pertanyaan Untuk menghitung besarnya persentase tingkat kepentingan dari setiap pertanyaan dilakukan dengan perhitungan yang menggunakan rumus : jawaban tingkat kepentingan Persentase = responden Perhitungan Bobot Tiap Pertanyaan Untuk menghitung bobot dari tiap pertanyaan dilakukan dengan cara mengalikan persentase tingkat kepentingan dan bobot tingkat kepentingan. Rumus yang digunakan adalah : Bobot Tiap Pertanyaan = ( Persentase X Bobot Tiap Kepentingan) Pengelompokkan Level Kompetensi menjadi Subfaktor Kompetensi Setelah mendapatkan bobot untuk tiap pertanyaan, maka dilakukan pengelompokan level kompetensi (pertanyaan) menjadi subfaktor kompetensi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam perhitungan bobot subfaktor Perhitungan Bobot Subfaktor Kompetensi Perhitungan bobot subfaktor kompetensi dilakukan berdasarkan pengelompokkan yang dilakukan pada langkah sebelumnya. Bobot subfaktor didapatkan dengan cara merata-ratakan bobot level atau pertanyaan yang termasuk ke dalam subfaktor tersebut.

26 Mencari Bobot Subfaktor Maksimum Setelah didapatkan bobot untuk setiap subfaktor yang ada maka dicari bobot subfaktor maksimumnya Mencari Bobot Subfaktor Minimum Setelah didapatkan bobot untuk setiap subfaktor yang ada maka dicari bobot subfaktor minimumnya Perhitungan Nilai Cut-Off Point Setelah mendapatkan bobot subfaktor maksimum dan bobot subfaktor minimum, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mencari Cut-Off Point dengan rumus : Nilai Cut Off Bobot Subfaktor Maksimum+ Bobot Subfaktor Minimum Point = Mereduksi Subfaktor Kompetensi Setelah mendapatkan nilai Cut-Off Point, maka dapat dilakukan pereduksian subfaktor kompetensi. Yaitu dengan cara membuang atau mereduksi subfaktor kompetensi yang nilainya di bawah nilai dari Cut-Off Point Penyusunan Struktur Hierarki Untuk melakukan penyusunan struktur hierarki yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan atau goal dari penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah penilaian kinerja dari Tenaga Administrasi Tetap (TAT) dari PT. Tekun Asas Sumber Makmur. Langkah selanjutnya ialah menyusun faktor dan subfaktor kompetensi yang mempengaruhi kinerja dari Tenaga Administrasi Tetap (TAT). Faktor dan subfaktor

27 111 yang digunakan dalam penyusunan hierarki merupakan hasil dari perhitungan Cut-Off Point Penyusunan Kuesioner Skala Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Penyusunan kuesioner skala kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi ialah untuk dapat mengetahui skala kepentingan antar faktor kompetensi dan skala kepentingan antar subfaktor kompetensi yang termasuk dalam faktor kompetensi yang sama. Penyusunan kuesioner skala kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi ini didasarkan atas hierarki yang telah dibentuk pada langkah sebelumnya Penyebaran Kuesioner Skala Kepentingan Faktor dan Subfaktor Kompetensi Kuesioner skala kepentingan faktor dan subfaktor kompetensi disebarkan kepada atasan langsung dari pemegang jabatan dan kepada para staf nya Perhitungan Bobot dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Tujuan dari pengolahan data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ialah untuk mendapatkan bobot dari faktor dan subfaktor yang digunakan dalam formulir penilaian kinerja. Langkah-langkah dari pengolahan data dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Faktor dan Subfaktor (1 responden dan n responden)

28 112 Penyusunan matriks perbandingan berpasangan antar setiap faktor dilakukan untuk setiap level dalam hierarki. Skala yang dipergunakan dalam perbandingan adalah skala 1 sampai 9. Matriks perbandingan n responden dibuat apabila responden lebih dari satu. Perhitungan dilakukan untuk menggabungkan pendapat dari seluruh responden. Nilai yang mewakili pendapat seluruh responden disebut nilai geometric average. Adapun rumus yang digunakan ialah : Nilai Geometric Average = n k x k x... x k 1 2 n Keterangan : k n = nilai perbandingan dari masing-masing responden n = banyaknya responden 2. Penjumlahan nilai faktor berdasarkan kolom Langkah selanjutnya ialah dengan menjumlahkan nilai-nilai faktor berdasarkan kolom. 3. Normalisasi matriks Proses normalisasi matriks dilakukan dengan cara membagi nilai pada setiap sel dengan jumlah nilai kolom yang sudah dihitung pada perhitungan sebelumnya. 4. Perhitungan bobot Perhitungan bobot dilakukan dengan cara merata-ratakan nilai setiap baris.

29 Pengujian Konsistensi Pengujian dilakukan untuk 1 responden dan n responden. Pengujian konsistensi untuk n responden dilakukan untuk setiap jabatan secara keseluruhan (kepala dan staf). Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian konsistensi : Perkalian matriks perbandingan berpasangan dengan bobot faktor Perkalian dilakukan antara matriks perbandingan berpasangan dengan bobot yang diperoleh untuk masing-masing faktor. Membagi row total (hasil penjumlahan baris) dengan bobot-bobot masingmasing faktor. Perhitungan nilai eigen maksimum ( λ maks ) Rumus : λ maks = Rata-rata dari sel-sel di vector pembagian. Perhitungan konsistensi indeks (CI) Rumus : λ n CI = maks n 1 Keterangan : n = jumlah faktor atau subfaktor Perhitungan rasio konsistensi (CR) Rumus : Keterangan : CI CR = RI RI = Random Index, diperoleh dari tabel.

30 Perhitungan Konsistensi Struktur Hierarki (CRH) Rumus : Keterangan : CIH CRH = RIH CIH = Konsistensi Indeks Struktur Hierarki RIH = Random Index Struktur Hierarki 3.15 Perhitungan Total Nilai Faktor Kompetensi (TNFK) dan Total Nilai Penilaian Kinerja (TNPK) Total Nilai Faktor Kompetensi (TNFK) adalah batas-batas yang berguna untuk menentukan range kemampuan bekerja seseorang (sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang) dalam faktor tertentu. Total Nilai Penilaian Kinerja (TNPK) adalah batas-batas yang berguna untuk menentukan range kemampuan bekerja seseorang (sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang) Penyusunan Formulir Penilaian Kinerja Formulir penilaian kinerja disusun berdasarkan faktor dan subfaktor yang diperoleh dari hasil perhitungan nilai Cut-Off Point Analisis Analisis dibuat berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan. Analisis yang dilakukan oleh penulis pada Laporan Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah : 1. Analisis Pengolahan Cut-Off Point 2. Analisis Struktur Hierarki

31 Analisis Pengolahan Analytical Hierarchy Process 4. Analisis Formulir Penilaian Kinerja 5. Analisis Contoh Pengisian Formulir Penilaian Kinerja 3.18 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan merupakan jawaban dari perumusan masalah yang didapatkan dari hasil penelitian. Pada bab ini juga terdapat saran-saran yang mungkin berguna untuk dapat terlaksananya penilaian kinerja Tenaga Administrasi Tetap (TAT) di PT. Tekun Asas Sumber Makmur.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 253 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang diperlukan untuk mengukur kinerja karyawan di

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang diperlukan untuk mengukur kinerja karyawan (staff

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Faktor-faktor penting yang digunakan untuk merancang formulir penilaian kinerja jabatan kepala laboratorium berbeda setiap Fakultas

Lebih terperinci

2.2.4 Menyusun Job Description Kompetensi Pengertian Kompetensi Kompetensi Sebagai Karakteristik Individu Yang

2.2.4 Menyusun Job Description Kompetensi Pengertian Kompetensi Kompetensi Sebagai Karakteristik Individu Yang ABSTRAK Perusahaan Aswi Perkasa merupakan suatu perusahaan keluarga yang berdiri pada tahun 1987 dan didirikan oleh Bapak Ripin Kamil. Perusahaan Aswi Perkasa berlokasi pada jalan Kopo Permai 3, Bandung.

Lebih terperinci

Binus University. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir. Semester Genap tahun 2007/2008

Binus University. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir. Semester Genap tahun 2007/2008 Binus University Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Semester Genap tahun 2007/2008 PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN METODE KOMPETENSI SPENCER DI PT TEKUN ASAS SUMBER MAKMUR Yanitra Anggraeni

Lebih terperinci

Program Studi Manajemen Bisnis, Institut Teknologi Indonesia, Jl Raya Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten Abstrak

Program Studi Manajemen Bisnis, Institut Teknologi Indonesia, Jl Raya Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten Abstrak Pengelolaan Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode Kompetensi Spencer-Personnel Decisions International Sebagai Dasar Pemberian Insentif (Studi kasus di Department Purchasing PT. XYZ) Managing Employee

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan metodologi penelitian yang merupakan suatu tahapan yang harus diterapkan agar penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Penelitian Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka sebelumnya peneliti membuat perencanaan tentang langkah-langkah pemecahan masalah yang akan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi dan iklim bisnis yang berubah dengan cepat menuntut perusahaan maupun organisasi dan lembaga tertentu untuk mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

TABEL DIMENSI TINGKAT KOMPETENSI (Sumber : Competence at Work, Spencer & Spencer 1993)

TABEL DIMENSI TINGKAT KOMPETENSI (Sumber : Competence at Work, Spencer & Spencer 1993) TABEL DIMENSI TINGKAT KOMPETENSI (Sumber : Competence at Work, Spencer & Spencer 1993) 1. KOMPETENSI : SEMANGAT UNTUK BERPRESTASI (ACHIEVEMENT ORIENTATION, ACH) : Derajat kepedulian seseorang terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM:

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. oleh Deny Irawan NIM: PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN BERDASARKAN KOMPETENSI SPENCER DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus Di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cash Outlet Medan USU) TUGAS SARJANA Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang Penelitian mengenai evaluasi sistem penggjian dan pengupahan sudah banyak dilakukan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121

Lebih terperinci

ANALISIS KRITERIA KOMPETENSI DALAM PEMILIHAN/ PENUGASAN WIDYAISWARA DI PPPPTK BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK TESIS. Oleh /TI

ANALISIS KRITERIA KOMPETENSI DALAM PEMILIHAN/ PENUGASAN WIDYAISWARA DI PPPPTK BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK TESIS. Oleh /TI ANALISIS KRITERIA KOMPETENSI DALAM PEMILIHAN/ PENUGASAN WIDYAISWARA DI PPPPTK BIDANG BANGUNAN DAN LISTRIK TESIS Oleh SRI MURNIATI 067025004/TI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 ANALISIS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih

Lebih terperinci

KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM

KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RAHASIA KUESIONER MODEL KOMPETENSI PADA PERAWAT PELAKSANA RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM Dalam kuesioner ini disajikan pernyataan yang menggambarkan berbagai kegiatan dalam pekerjaan sebagai perawat pelaksana.

Lebih terperinci

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.

Lebih terperinci

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I-1 1.2 Perumusan Masalah... I-3 1.3

Lebih terperinci

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai

1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai 1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Terima kasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. Motekar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan boneka, dimana pemenuhan kebutuhan bahan baku bergantung sepenuhnya dari supplier. Saat ini perusahaan memiliki 2 supplier produksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tujuan analisa sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI Jakarta Imam Sunoto, Fiqih Ismawan, Ade Lukman Nulhakim,, Dosen Universitas Indraprasta PGRI Email : raidersimam@gmail.com, vq.ismaone@gmail.com,

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains

Lebih terperinci

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG

USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG USULAN PROSES PEMILIHAN PEMASOK DI TOKO BESI NUSANTARA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri FRANSISKA RATNAWATI 13 06 07336 PROGRAM

Lebih terperinci

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan suku cadang dan komponen sepeda motor. Tata letak saat ini disusun berdasarkan kesamaan jenis mesin yang diletakkan

Lebih terperinci

(PSIKOLOGI SDM) MSDM

(PSIKOLOGI SDM) MSDM PSIKOLOGI PERSONEL (PSIKOLOGI SDM) PSIKOLOGI PERSONEL BERBASIS KOMPETENSI PSIKOLOGI PERSONEL PSIKOLOGI ORGANISASI PSIKOLOGI KONSUMEN PSIKOLOGI KEREKAYASAAN PSIKOLOGI SDM BERBASIS KOMPETENSI Serangkaian

Lebih terperinci

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI

PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus

Lebih terperinci

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl.

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO) Nur Atikah Fitriani 1, Imam Tahyudin 2 1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto, 2 Sistem

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

KATA PENGANTAR. data yang saya perlukan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Lampiran 1 Alat Ukur Iklim Kerja KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) di Universitas Kristen Maranatha Bandung, saya membutuhkan beberapa informasi

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau

Lebih terperinci

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir 29 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir Penerapan AHP dalam menentukan prioritas pengembangan obyek wisata dilakukan

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Terapi untuk anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu kebutuhan

BAB I. PENDAHULUAN. Terapi untuk anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu kebutuhan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terapi untuk anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, dengan diberikannya terapi sedari dini dapat membantu anak menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 54 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi Struktur Hierarki PT. POWERPLAST memiliki kira-kira 100 supplier pilihan untuk menunjang proses produksinya mulai dari bahan baku, yakni

Lebih terperinci

Penyebaran Kuisioner

Penyebaran Kuisioner Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan

Lebih terperinci

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal METODE AHP INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Intro analytical

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa beberapa materi yang ada di kamus kompetensi saat ini tidak terdapat pada materi yang ada dalam form penilaian saat ini sehingga perlu

Lebih terperinci

Analytic Hierarchy Process

Analytic Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi

Lebih terperinci

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013: 223-230 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KARYAWAN PADA INSTANSI KESATUAN BANGSA POLITIK DAN PELINDUNGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 75 ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN Dyna

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prioritas pemasok terbaik untuk produkproduk yang paling laris dijual di Toko Besi Nusantara Semarang. Prioritas pemasok terbaik ditentukan

Lebih terperinci

PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP

PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP PRIORITAS PENANGANAN PENINGKATAN JALAN PADA RUAS-RUAS JALAN DI KABUPATEN KAPUAS DENGAN METODE AHP Junaidi, Retno Indryani, Syaiful Bahri Laboratorium Manajemen Konstruksi Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, dan data serta informasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto TUGAS AKHIR Analisa Potensi Bahaya Terhadap Operator Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) di PIO (Port Installation Option) PT. Toyota Astra Motor Diajukan guna melengkapi sebagian syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pendukung Keputusan 1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Alter (dalam Kusrini, 2007), Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Duta Warna adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan, dimana pemenuhan kebutuhan bahan baku kertas bergantung kepada supplier. Saat ini perusahaan memiliki 5 supplier bahan baku

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI Jabatan/Eselon : Unit Kerja : NO. KOMPETENSI LEVEL KOMPETENSI STANKOM 1 ANALISIS STRATEGI (AS) Mengidentifikasi,menguraikan, 1. Mempelajari informasi yang didapatkan meghubungkan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan

Lebih terperinci

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ) J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 17 26 Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ) Mardlijah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. Gloria merupakan suatu usaha dagang yang menjual barang keperluan sehari-hari (kelontong) baik secara grosir maupun eceran. Usaha yang bertempat di Jalan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA INSTRUKTUR KOMPUTER BERDASARKAN KOMPETENSI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA INSTRUKTUR KOMPUTER BERDASARKAN KOMPETENSI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA INSTRUKTUR KOMPUTER BERDASARKAN KOMPETENSI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 521~526 521 ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Maria Hestiningsih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Tujuanan alias sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu

Lebih terperinci

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai

METODA PENELITIAN. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian. Mulai 45 METODA PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Semakin ketatnya persaingan produk agroindustri pangan merupakan tantangan bagi industri dalam memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

BAB II MAKALAH. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh.

BAB II MAKALAH. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh. BAB II MAKALAH Makalah I. Judul : Pengambilan Keputusan untuk Penilaian Kinerja Menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh Fakultas

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

Prof. Dr. Irmawati, Psikolog

Prof. Dr. Irmawati, Psikolog Prof. Dr. Irmawati, Psikolog Underlying characteristics of individual that is causally related to criterion referenced effective and/or superior performance in a job or situation Spencer & Spencer Sifat-sifat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM : PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN

Lebih terperinci

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096 PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum seleksi pendataan agunan pinjaman yaitu menganalisis tentang sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia pada saat ini perlu ditingkatkan kualitasnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia pada saat ini perlu ditingkatkan kualitasnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia pada saat ini perlu ditingkatkan kualitasnya, terutama bagi guru dan murid dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Lebih terperinci

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Siswa berprestasi merupakan dambaan bangsa yang diharapkan untuk menjadi pemimpin ataupun generasi yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Namun

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 160-171) ISSN : 2450 766X FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA DALAM PEMILIHAN TEMPAT KERJA MELALUI METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) E. Salim 1, S. Musdalifah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT NIC merupakan perusahaan yang memproduksi roti tawar spesial (RTS). Permintaan RTS menunjukkan bahwa dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang dilakukan dalam penelitian dan dapat dijabarkan seperti pada gambar 3.1 berikut: Gambar. 3.1. Metodologi Penelitian Keterangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu

LAMPIRAN. Lampiran 1. A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH. Sangat Perlu. Tidak Perlu Perlu Lampiran LAMPIRAN A. Hasil Kuesioner Prioritas TI JUMLAH Proses TI PO - Menetapkan Rencana Strategis IT Perencanaan strategis TI diperlukan untuk mengelola dan mengarahkan semua sumber daya TI sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN

PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN Vera Methalina Afma Dosen Tetap Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan ABSTRAK Tanah atau lahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (008 : 3) mengemukakan secara umum penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan miniatur keseluruhan dari proses penelitian. Kerangka pemikiran akan memberikan arah yang dapat dijadikan pedoman bagi para

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP A Yani Ranius Universitas Bina Darama, Jl. A. Yani No 12 Palembang, ay_ranius@yahoo.com ABSTRAK Sistem

Lebih terperinci