BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
|
|
- Agus Susanto Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, selanjutnya disebut Telkom, adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi dan informasi di Indonesia. Dikutip dari laman situs resmi Telkom, secara garis besar portofolio bisnis yang disesdiakan Telkom meliputi layanan TIMES, yang merupakan singkatan dari Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services. Berikut penjelasan dari masing-masing portofolio tersebut: a. Telecommunication Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (POTS), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta korporasi. b. Information Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (NEB). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (VAS) dan Managed Application/ IT Outsourcing (ITO), e-payment dan IT enabler Services (ITeS). c. Media Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (FTA) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern. 1
2 d. Edutainment Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (RBT), SMS Content, portal dan lain-lain. e. Services Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional. PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai visi: to become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services ( TIMES ) player in the region. Misi PT Telekomunikasi Indonesia adalah: a. Menyediakan layanan more for less TIMES. b. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia. Divisi Telkom Regional II merupakan salah satu organisasi di dalam Telkom, yang dibentuk pada tahun Berdasarkan konstelasi organisasi Telkom, Divisi Telkom Regional II masuk ke dalam fungsi organisasi teritori, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Konstelasi Organisasi Telkom Centralized - by func on & segment CRO A B C Direktorat Direktorat Direktorat Divisi Digital Product Divisi Legacy Product COO Divisi / Unit Segment Divisi /Unit Func on A B PORTFOLIO BUSINESS/ PRODUCT PORTFOLIO CUSTOMER Authority Decentralized - by Teritory C FUNCTION D REGION I II III IV V VI VII D TERRITORY Sumber: Data Internal Organisasi Telkom 2
3 Selain, Divisi Telkom Regional II, organisasi berbasis teritori lainnya, meliputi Divisi Telkom Regional I-VII, dengan cakupan wilayah geografis sebagai berikut: a. Divisi Regional I Sumatera, dengan cakupan geografis di seluruh pulau Sumatera dan kepulauan di sekitarnya. b. Divisi Regional II Jabotabes, dengan cakupan geografis wilayah administratif Pemda DKI Jakarta, Bogor, Bekasi dan Banten. c. Divisi Regional III Jabar, dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Barat (selain Bogor dan Bekasi). d. Divisi Regional IV Jateng & DIY, dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. e. Divisi Regional V Jatim & Bali Nusa Tenggara, dengan cakupan geografis Propinsi Jawa Timur, pulau Bali dan kepulauan Nusa Tenggara; f. Divisi Regional VI Kalimantan, dengan cakupan geografis pulau Kalimantan. g. Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia, dengan cakupan geografis pulau Sulawesi, pulau Papua dan kepulauan Maluku. Tujuan dibentuknya Organisasi Divisi Telkom Regional adalah untuk memerankan fungsi engineering, cross dimensional alignment, cross local operation & group integration, tactical resource and talent alocation, execution control serta koordinator bagi Telkom Wilayah (Witel) yang diperankan sebagai pelaksana aktivitas operasional bisnis pada ujung tombak pelayanan di seluruh wilayah geografis domestik pelayanan Telkom. Secara organisasi, Divisi Telkom Regional II memiliki 1 Kepala Unit selevel Executive Vice President atau EVP, dengan beberapa Senior Manager dan Manager di bawahnya. Struktur organisasi Divisi Telkom Regional II berdasarkan Peraturan Direktur Human Capital Management Nomor: PR /r.00/HK200/COP- J /2015 tanggal 30 April 2015 sebagaimana tampak pada Gambar 1.2. Dan kontribusi pendapatan Telkom Regional II merupakan yang tertinggi di antara Telkom Regional I-VII, dengan persentase proporsi sebesar 35,60%, sebagaimana ditampilkan pada Gambar
4 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Divisi Telkom Regional II Sumber: Peraturan Organisasi Telkom Gambar 1.3 Pencapaian Pendapatan Telkom Regional I-VII Tahun 2016 (dalam trilyun rupiah) Sumber: Data Internal Telkom Regional II 1.2 Latar Belakang Penelitian Keberadaan SDM atau human capital merupakan faktor utama dalam mendukung pencapaian sasaran-sasaran bisnis Telkom, tidak terkecuali untuk mengawal bisnis Telkom di Regional Jabodetabes. Sesuai dengan peran organisasi teritori, yaitu sebagai agregator, eksekutor taktikal strategi, dan koodinator eksekusi strategi bisnis, maka terpenuhinya kapasitas dan kapabilitas SDM menjadi salah satu faktor kunci dalam kesuksesan bisnis Telkom di teritori. 4
5 Seiring dengan banyaknya usia karyawan mendekati masa pensiun, maka muncul fenomena yang akan terjadi di Telkom, yaitu massive retirement. Kondisi ini merujuk pada kondisi yang akan dihadapi perusahaan dimana sebagian besar karyawannya akan memasuki usia pensiun dalam waktu dekat. Hal ini terjadi, karena pada saat Telkom melakukan booming recruitment pada tahun 1980-an dalam rangka menunjang bisnis telekomunikasi yang sedang tumbuh saat itu, maka pada tahun 2010-an ke atas, karyawan tersebut akan mengalami pensiun. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Telkom, karena apabila tidak diantisipasi secara dini, maka akan terjadi kesenjangan yang lebar dalam pemenuhan kapasitas dan kapabilitas SDM di seluruh Indonesia. Gambaran massive retirement Telkom dapat diterangkan melalui Gambar 1.4 berikut. Gambar 1.4 Jumlah Karyawan Pensiun di Telkom Tahun Sumber: Masterplan HCM Telkom Berdasarkan grafik pada Gambar 1.3, selama , jumlah karyawan yang akan memasuki usia pensiun sebanyak 9055 orang, dengan puncak pensiun normal akan terjadi pada , sebanyak orang. Sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak terjadinya gelombang pensiun tersebut, maka di dalam masterplan Human Capital Management Telkom Group tahun , disusun perencanaan sumber daya manusia (HR Planning) yang memproyeksikan jumlah angkatan kerja baik yang akan pensiun maupun direkrut guna memenuhi kebutuhan resource dalam menjalankan bisnis Perusahaan. Besaran angka pensiun dan rekrutmen yang dilakukan Telkom akan tampak pada jumlah karyawan dalam data proyeksi angkatan kerja selama tahun sebagaimana tercantum dalam Gambar 1.5 berikut. 5
6 Gambar 1.5 Proyeksi Angkatan Kerja Telkom Tahun Sumber: Masterplan HCM Telkom Berdasarkan grafik pada Gambar 1.5, bisa diinterpretasikan bahwa meningkatnya jumlah karyawan yang akan pensiun sekaligus meningkatnya jumlah karyawan yang akan direkrut yang berasal dari fresh graduates (lulusan Sarjana), setidaknya akan mengubah komposisi angkatan kerjanya dari aspek demografi, spesifiknya komposisi usia karyawan. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Telkom, berdasarkan laporan yang dikeluarkan Deloitte Global Human Capital Trends 2016 (2016:2), lingkungan eksternal pun mengalami perubahan demografi yang telah merombak angkatan kerja menjadi lebih beragam, dengan komposisi karyawan yang terdiri dari usia tua dan muda. Generasi Millenials/ generasi Y kini mencapai lebih dari setengah angkatan kerja, dan mereka memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap reward, pengalaman kerja, peluang pembelajaran dan pengembangan, serta kemajuan karir. Pada saat yang sama, Baby Boomers yang masuk bekerja pada tahun 70-an dan 80-an dituntut untuk mengambil peran baru sebagai mentor, coach, dan membawahi staf junior. Di Indonesia, struktur angkatan kerja Indonesia pada saat bonus demografi 2025, akan didominasi generasi Y dan generasi Z (sekitar 77%) (Merari dan Suyasa, 2015:1). Generasi Millenials/ Generasi Y diproyeksikan menembus 75 persen angkatan kerja global pada tahun 2025, dan mereka memberikan sinyal bahwa mereka siap untuk memimpin (Deloitte Global Human Capital Trends, 2014:3). Secara singkat, angkatan kerja akan menjadi lebih beragam dalam hal usia, dan peluang interaksi antara karyawan baby boomers dan generasi Y akan meningkat di tempat kerja (Truxillo et al., 2014:511). 6
7 Menurut Hernaus dan Vokic (2014:616), karyawan dari kelompok generasi yang sama memiliki karakteristik generasi tertentu, yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap kehidupan dan pekerjaan. Karakteristik tersebut mempengaruhi sudut pandang, hubungan, etos kerja dan perilaku, motivasi, kecenderungan dalam kerja tim, preferensi komunikasi, persepsi terhadap hirarki organisasi, mengelola perubahan, dan lain-lain. Oleh karenanya, dengan memahami tiap generasi karyawan, diharapkan organisasi dapat lebih baik dalam beradaptasi dengan angkatan kerja multigenerasi (Saba, 2013:1). Keberadaan multigenerasi di dalam sebuah organisasi memunculkan tantangan tersendiri dalam pengelolaan SDM. Berdasarkan Robbins dan Coulter (2012:413), usia merupakan salah satu jenis dari keragaman (diversity) yang ditemukan di tempat kerja, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.6. Gambar 1.6 Jenis-Jenis Keragaman di Tempat Kerja Sumber: Robbins dan Coulter (2012:413) Berbagai riset dilakukan untuk meneliti karakteristik dan preferensi tiap generasi di tempat kerja. Sebagai contoh Ringer and Garma dalam Yusoff (2013:59), menemukan bahwa karyawan dari kelompok generasi X memiliki kecenderungan yang lebih tinggi terhadap motivasi intrinsik daripada generasi Y. Selain itu, berdasarkan Loomis dan Hart dalam Wong (2008:879), karyawan dari baby boomers cenderung menghargai job security dan lingkungan kerja yang stabil, sementara generasi X lebih berpeluang meninggalkan sebuah pekerjaan dan mencari pilihan yang lebih menantang dan gaji yang lebih tinggi, dan generasi Y lebih nyaman 7
8 dengan perubahan dan tidak melihat job security sebagai faktor penting di dalam tempat kerja. Menurut Patalano (2008:10), multigenerasi di sebuah tempat kerja bisa dipisahkan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. Baby boomers, yaitu karyawan yang lahir mulai tahun 1946 sampai b. Generasi X, yaitu karyawan yang lahir mulai tahun 1965 sampai c. Generasi Y, yaitu karyawan yang lahir mulai tahun 1977 sampai Telkom memiliki angkatan kerja yang beragam dengan dilakukannya rekrutasi yang cukup masif sebagai antisipasi dalam memenuhi kebutuhan jumlah SDM akibat banyaknya karyawan yang pensiun dalam 5 tahun terakhir. Apabila ditinjau secara usia, maka profil SDM Telkom berdasarkan pengelompokkan usia sesuai definisi Patalano (2008:10) bisa terlihat pada Gambar 1.7 berikut. Gambar 1.7 Sebaran Antar Generasi di Telkom Sumber: HRIS Telkom Bulan Maret 2016 Berdasarkan Gambar 1.7, jumlah karyawan yang masuk dalam generasi Y sebesar 11%, generasi Y 36%, dan baby boomers 53%. Angkatan kerja ini akan berubah, melalui proyeksi komposisi workforce Telkom hingga tahun 2020 berdasarkan usia, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.8 berikut. 8
9 Gambar 1.8 Proyeksi Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Sumber: Masterplan HCM Telkom Berdasarkan Gambar 1.8, komposisi SDM akan bergeser dengan penurunan karyawan usia di atas 46 tahun dan peningkatan karyawan usia di bawah 35 tahun. Meningkatnya karyawan dengan usia kerja di bawah 5 tahun merupakan tren yang akan terjadi di Perusahaan, dikarenakan banyaknya jumlah karyawan yang akan memasuki masa pensiun. Kondisi angkatan kerja yang beragam ini menimbulkan tantangan bagi organisasi, dimana berdasarkan Kupperschmidt dalam Wong et.al. (2008:879), tiap generasi memiliki kecenderungan atau karakteristik tertentu yang membedakan sikap dan apa yang mereka inginkan di dalam pekerjaan. Organisasi perlu menekankan pentingnya melakukan intervensi dalam mengelola interaksi antara generasi karyawan yang berbeda untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif, sebagaimana pendapat McGuire et al. dalam Silva (2015:8), tidak terkecuali Telkom. Muncul beberapa fenomena di Telkom terkait perbedaan perilaku organisasi di antara generasi karyawan. Berdasarkan survey employee engagement dan employee satisfaction yang dilakukan Telkom menunjukkan tren dimana karyawan yang yang masuk dalam kategori generasi Y memiliki tingkat engagement dan satisfaction terendah dibandingkan generasi X dan baby boomers, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.9 dan Gambar
10 Gambar 1. 9 Tren Tingkat Engagement Karyawan Berdasarkan Kelompok Generasi Sumber: Employee Engagement Survey Telkom Gambar 1.10 Tren Tingkat Kepuasan Karyawan Berdasarkan Kelompok Generasi Sumber: Employee Satisfaction Survey Telkom Berdasarkan survey efektivitas Distinct Job Manual (DJM) atau job description yang dilakukan Telkom tahun 2015, menunjukkan fakta dimana karyawan yang yang masuk dalam kategori generasi Y memiliki tingkat persepsi dan ekspektasi yang lebih rendah terhadap efektivitas job description dibandingkan generasi yang lain (generasi X dan baby boomers), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar
11 Gambar 1.11 Tingkat Efektivitas Job Desciption Berdasarkan Kelompok Generasi Sumber: Survey Efektivitas DJM/ Job Description Telkom Tahun 2015 Hasil survey efektivitas job description ini menunjukkan bahwa perbedaan kelompok generasi berimplikasi pula pada perbedaan persepsi terhadap job description. Jika ditelusuri lebih lanjut, elemen-eleman pada job description memiliki kaitan secara langsung dengan job characteristics yang dikemukakan Hackman dan Oldham (1975:160), dimana di antaranya di dalam job description memuat misi dan tanggung jawab sebuah pekerjaan (job identity), kompetensi yang harus dimiliki seorang karyawan dalam menjalankan sebuah pekerjaan (task variety), dan rentang wewenang yang terkandung dalam sebuah pekerjaan (autonomy). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap salah satu karyawan yang melakukan voluntary turnover/ berhenti Atas Permintaan Sendiri (APS) dan berasal dari kelompok Generasi Y, salah satu faktor yang menjadi alasan yang bersangkutan mundur dari Telkom adalah terjadinya ketidakjelasan pekerjaan dan wewenang yang dimiliki sehingga menyebabkan kapabilitas yang dimiliki tidak terberdayakan secara optimal (job identity). Selain itu, penulis juga menemukan fakta, bahwa dari data employee helpdesk selama tahun 2015, yang berisi mengenai keluhan dan masukan karyawan terhadap pengelolaan SDM di Telkom, salah satunya muncul dari kelompok Generasi Y yang mengeluh tentang ketidakjelasan pekerjaan yang diberikan dan ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki dengan penugasan yang diberikan. Kedua hal ini merupakan elemen yang terdapat dalam job characteristics, yaitu job identity dan task variety. Fenomena-fenomena tersebut 11
12 menjadi indikasi mengenai pentingnya pengelolaan desain pekerjaan antar kelompok generasi di Telkom. Gambaran profil SDM sebagaimana paparan sebelumnya, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kupperschmidt dalam Hernaus dan Vokic (2014:616), bahwa kelompok generasi yang berbeda akan membawa perbedaan secara signifikan dalam nilai, sikap, preferensi, dan perilaku. Oleh karena itu, penting bagi Perusahaan untuk mengidentifikasi perbedaan nilai dan preferensi di dalam tempat kerja antar generasi, dalam hal ini baby boomers, generasi X, dan generasi Y, yang bekerja secara berdampingan di dalam organisasi. Adapun beberapa perbedaan antar generasi tersebut, disajikan pada Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Nilai Individu dan Preferensi Kerja Antar Generasi Generasi Nilai Individu Preferensi Baby-boomers Optimis, idealis, didorong tujuan, kritis, toleran, mandiri, materialistis Kompetitif, berorientasi pada proses dan hasil, workaholic ( hidup untuk kerja ), risk taker, menghargai pengakuan publik dan simbol status, meragukan otoritas, mencari pekerjaan menantang Generasi X Generasi Y Individualis, pragmatis, berhati-hati, sinis/ skeptis, informal, independen, mandiri, fleksibel Optimis, ambisius (ekspektasi tinggi), percaya diri, harga diri tinggi, semangat, sosial, patuh, ideal, memiliki global dan diversity mindset, terikat dengan keluarga Menghargai otonomi/ independensi, mempertanyakan otoritas, mencari tugas rangkap untuk tetap engaged, menghargai kualitas dibanding kuantitas, berorientasi pada hasil Membutuhkan supervisi/ mentoring, memiliki kemampuan multitasking, mencari pekerjaan yang berarti, menarik, dan menantang, merangkul perubahan, berorientasi pada prestasi Sumber: Hernaus dan Vokic (2014:618) Perbedaan kelompok generasi juga mempengaruhi bagaimana karyawan bereaksi terhadap karakterisik pekerjaan (job characteristics) (Truxillo et al. dalam Hernaus dan Vokic, 2014:616). Berdasarkan karakteristik antar generasi yang unik seperti ditampilkan pada Tabel 1.1, maka organisasi juga perlu memahami bagaimana perbedaan antar generasi mempengaruhi job charactersitics masing-masing. Penelitian yang dikembangkan Truxillo et al. (2012:341), menyatakan bahwa usia juga menjadi moderator atas pengaruh job characteristics terhadap sikap dan kinerja 12
13 karyawan. Hal ini juga sejalan dengan teori awal yang dikemukakan oleh Hackman dan Oldham (1975:160), dimana kinerja dan sikap personal (motivasi internal, kepuasan kerja, kualitas pekerjaan, rendahnya kamangkiran dan turnover) diperoleh pada saat tiga kondisi psikologis dimiliki oleh karyawan (pengalaman kerja yang lebih berarti, tanggung jawab terhadap hasil pekerjaan, dan pengetahuan terhadap hasil pekerjaan), dan ketiga kondisi psikologis ini diciptakan dengan keberadaan lima dimensi pekerjaan yang terwakili dalam job characteristics. Hernaus dan Vokic (2014:620) mengemukakan asumsi tentang kecenderungan job characteristics tiap generasi berdasarkan dimensi task job characteristics Hackman dan Oldham, yaitu work autonomy, task variety, task significance, task identity, dan dimensi social job characteristics Morgeson and Humphrey, yaitu interaction with others, initiated and received interdependence, dan Hernaus, yaitu teamwork. Adapun pemetaan antara tiap dimensi job characteristics yang dominan berdasarkan nilai personal dan preferensi pekerjaan yang menonjol pada tiap generasi ditampilkan seperti pada Tabel 1.2 berikut. 13
14 Tabel 1.2 Nilai Individu dan Preferensi Kerja Antar Generasi Job Characteristics Work autonomy Task variety Task significance Task Identity Interaction with others Initiated interdependence Received interdependence Teamwork Baby Boomers Generasi X Generasi Y (Meragukan otoritas, berpusat pada diri sendiri, mandiri) (Mengambil risiko, mencari pekerjaan yang memiliki makna, tujuan dan menantang) (Idealis, mencari identitas dalam bekerja, menghargai pengakuan publik dan simbol status) (Berorientasi pada proses dan hasil) (Memimpin dengan consensus dan partisipasi) (Meragukan otoritas, berpusat pada diri sendiri, mandiri) (Memimpin dengan consensus dan partisipasi) (Memiliki hubungan baik dengan orang lain, enggan untuk bersaing dengan rekan kerja, baik di dalam tim) (Menghargai otonomi/ independensi, mempertanyakan otoritas) (Mencari tugas rangkap untuk tetap engaged) (Menghargai kualitas dibanding kuantitas) Kurang (Berorientasi pada hasil) Kurang (Keterampilan orang yang kurang baik, sinis/ skeptis) (Menghargai otonomi/ independensi, mempertanyakan otoritas) Kurang (Tertarik pada ritme kerja fleksibel) Kurang (Keterampilan orang yang kurang baik, kurang baik di dalam tim) Sumber: Hernaus dan Vokic (2014:621) Kurang (Memerlukan supervisi /mentoring) (Memiliki kemampuan multitasking, mencari pekerjaan yang berarti, menarik, dan menantang, merangkul perubahan, berorientasi pada pencapaian) (Memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial, memiliki global dan diversity mindset Kurang (Berorientasi pada pencapaian) (Mengambil keputusan secara kolaboratif, terbiasa dengan hubungan egaliter) Kurang (Memerlukan supervisi /mentoring) (Mengambil keputusan secara kolaboratif, terbiasa dengan hubungan egaliter) (Berorientasi pada tim) 14
15 Generasi angkatan kerja secara jelas memiliki preferensi kerja yang berbeda dan dengan demikian memiliki job characteristics yang berbeda pula. Sebagaimana wawancara yang dipaparkan sebelumnya, bisa diinterpretasikan bahwa generasi Y cenderung memiliki tangkat task significance dan task identity yang cukup tinggi di dalam tempat kerja. Potensi kesesuaian antara preferensi kerja tiap dengan job characteristics yang diharapkan dapat memberikan hasil positif antar kelompok generasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka akan diteliti bagaimanakah perbedaan job characteristics antar generasi, berdasarkan job characteristics yang diharapkan oleh tiap kelompok generasi di Kantor Telkom Regional II Jakarta. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah diuraikan pada sub bab latar belakang di atas, maka masalah-masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimanakah kondisi job characteristics karyawan baby boomers di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback? b. Bagaimanakah kondisi job characteristics karyawan generasi X di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback? c. Bagaimanakah kondisi job characteristics karyawan generasi Y di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback? d. Apakah terdapat perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task variety? e. Apakah terdapat perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task identity? f. Apakah terdapat perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task significance? g. Apakah terdapat perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi autonomy? h. Apakah terdapat perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi feedback? 15
16 1.4 Tujuan Penelitian Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui dan menganalisis kondisi job characteristics karyawan baby boomers di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback; b. Mengetahui dan menganalisis kondisi job characteristics karyawan generasi X di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback; c. Mengetahui dan menganalisis kondisi job characteristics karyawan generasi Y di Kantor Telkom Regional II Jakarta, berdasarkan dimensi task variety, task identity, task significance, autonomy, feedback; d. Mengetahui dan menganalisis perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task variety; e. Mengetahui dan menganalisis perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task identity; f. Mengetahui dan menganalisis perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi task significance; g. Mengetahui dan menganalisis perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi autonomy; h. Mengetahui dan menganalisis perbedaan job characteristics antara karyawan baby boomers, generasi X, dan generasi Y berdasarkan dimensi feedback; 1.5 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: a. Kalangan Akademisi Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dan memperkaya teori mengenai karakteristik kelompok generasi di tempat kerja, yaitu baby boomers, generasi X dan generasi Y, khususnya ditinjau dari aspek job characteristics masing-masing kelompok generasi. b. Kalangan Praktisi Bagi Divisi Telkom Regional Jakarta, hasil penelitian diharapkan membantu manajemen Divisi Telkom Regional II Jakarta dalam memahami perbedaan 16
17 antar generasi dilihat dari job characteristics, dan menentukan treatment yang tepat dalam melakukan empowerment di dalam pekerjaan tiap kelompok generasi. Begitu pula, bagi Telkom, melalui hasil penelitian ini diharapkan akan membantu organisasi dalam merumuskan policy dan implementasi human capital management yang fit untuk meningkatkan employee satisfaction dan employee engagement serta mengantisipasi turnover antar kelompok generasi. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penyusunan tesis ini dibagi menjadi 5 (lima) bab dan setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Secara ringkas isi daripada bab-bab tersebut adalah sebagai berikut: a. Bab I Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan garis besar penelitian seperti gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan penelitian. b. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan diuraikan teori teori yang digunakan sebagai kerangka pemikiran atau landasan penelitian mengenai kelompok generasi dan job characteristics yang berasal dari berbagai referensi. Selain itu juga diuraikan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan terhadap penelitian ini dan hipotesis penelitian. c. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini akan diurai metode penelitian yang digunakan. Cakupan bab ini meliputi metode penelitian, variabel-variabel yang digunakan, hipotesis penilaian, dan metode pengujian yang akan digunakan. d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian berupa pengujian terhadap hipotesis yang dibuat dan hasil pengolahan data berdasarkan data data yang telah diperoleh. e. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan terhadap hasil penelitian berikut saran-saran. 17
Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication. I. Pendahuluan. II. Study Case
Expansi Bisnis Telekomunikasi Pada Area Non-Telecommunication I. Pendahuluan Dalam tahun terakhir telah banyak transformasi yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi, dari industri lokal ke internasional
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE
LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WILAYAH TELEKOMUNIKASI JAWA BARAT SELATAN UNIT CONSUMER SERVICE Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang informasi dan telekomunikasi serta penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut Telkom, adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) merupakan sebuah Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa. Telkom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia atau PT. Telkom Indonesia didirikan pada tahun 1856, tepatnya tanggal 23 Oktober 1856. Namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., yang selanjutnya disebut Telkom, adalah BUMN penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Saling ketergantungan manusia dengan manusia yang lain dapat terjalin dengan baik
Lebih terperinciLaporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan. Divisi Home Service
Laporan Geladi PT. Telkom Indonesia,Tbk DIVRE 1 Medan Divisi Home Service 1 Juni 10 Juli 2015 Oleh: Muhammad Ghozy Nurcahyadi 1104130055 TELKOM UNIVERSITY Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK
LAPORAN KERJA PRAKTIK PENDATAAN KONTRAK PESANAN PADA APLIKASI SMILE DIVISI AKSES OPTIMA PT. TELKOM RAJAWALI BANDUNG Periode 23 Mei 1 Juli, 2016 Oleh : RIZKY MAULANA ARPAN (NIM : 1101134503) Pembimbing
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK DIVISI ACCESS OPTIMA PT. TELKOM RAJAWALI
LAPORAN KERJA PRAKTIK DIVISI ACCESS OPTIMA PT. TELKOM RAJAWALI Periode 23 Mei 1 juli 2016 Oleh : Rahadian Lintang Sinuryo (NIM : 1101134513) Pembimbing Akademik Sugito, Ssi. MT. (NIP : 91500031-3) PRODI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Profil Umum Perusahaan GAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum 1.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Divisi Telkom Regional III Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, nomor PD.202.06/r02/HK200/COP-J4000000/2014
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PROSES PROCUREMENT BIDANG IT SERVICE MANAGEMENT & GENERAL AFFAIR DIVISI INFORMATION SYSTEM CENTER
LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PROSES PROCUREMENT BIDANG IT SERVICE MANAGEMENT & GENERAL AFFAIR DIVISI INFORMATION SYSTEM CENTER PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA Oleh : 1102120168 WILLY PRATISNA Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan organisasi/perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Group adalah perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group
Lebih terperinciGAMBAR 1.1 Logo Telkom Indonesia Sumber: 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2.1.1 Sekilas Tentang PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) adalah Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telkom adalah perusahaan telekomunikasi milik negara yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi di Indonesia. PT Telkom melayani ratusan juta pelanggan
Lebih terperinciGambar 1. 2 Struktur Organisasi Direktorat HCM Telkom Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia). Telkom Indonesia
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Divisi Regional II Jakarta, yang selanjutnya disebut Telkom Divre II Jakarta, merupakan salah satu dari tujuh Divre di PT Telkom dengan cakupan
Lebih terperinciPT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA
PT.TELKOM INDONESIA REGIONAL SURABAYA TENTANG TELKOM Dalam rangka menuju perusahaan digital telco, Telkom melakukan transformasi organisasi dari sebelumnya berdasarkan adjacent portfolio empat segmen usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian TELKOM adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi dan penyelenggara layanan telekomunikasi dengan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM melayani pelanggan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.
Lebih terperinci1.3.1 Sejarah Perusahaan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Geladi suatu kegiatan yang dari dulu dijalankan untiversitas telkom yang programnya terus dijalankan sampai sekarang. Geladi merupakan suatu program yang dirancang
Lebih terperinciHuman Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.
BERSAMA SELALU MENJADI YANG TERBAIK Human Capital Management PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Pengadaan SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian, penulis mengambil obyek di Divisi Enterprise (Dives), PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) untuk karyawan dengan jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Studi Gambar 1.1 Logo Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Sumber: http://www.telkom.co.id/ 1.1.1. Profil Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil singkat PT Telkom Indonesia Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia
Lebih terperinciLAPORAN GELADI. PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk (Persero) PROVINSI JAWA BARAT (BANDUNG) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Geladi
LAPORAN GELADI PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk (Persero) PROVINSI JAWA BARAT (BANDUNG) Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Geladi Oleh : Febriani Novita Sari S1-SISTEM INFORMASI/1106130135 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telkom Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran umum objek penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Telkom Group adalah Perusahaan milik negara yang bergerak dibidang telekomunikasi dan penyedia layanan jaringan di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam suatu organisasi, manajemen adalah salah satu elemen penting untuk kelangsungan organisasi. Sistem manajemen yang dipakai oleh suatu organisasi adalah
Lebih terperinciGambar 1.1 Sumber: Wifi.id (2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penyediaan jasa layanan internet yang dilakukan oleh PT Telkom berupa Indonesia wifi atau biasa dikenal dengan sebutan wifi.id merupakan layanan internet
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kinerja bursa saham secara tidak langsung mempengaruhi kemajuan perekonomian nasional. Pasar modal kini memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara, baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penetapan strategi bisnis yang tepat bagi sebuah perusahaan akan bergantung kepada posisi dimana sebuah produk berada didalam Industry Life Cycle-nya (ILC).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam usaha untuk menarik konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi barang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern seperti saat ini, sebuah perusahaan dihadapkan dengan banyak sekali tantangan dalam perjalanan bisnis dari sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Objek Studi Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim bisnis yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menyebabkan perubahan tatanan bisnis secara global. Perubahan yang terjadi tersebut disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Sekilas tentang Telkom
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum 1.1.1. Sekilas tentang Telkom PT Telekomunikasi Indonesia, tbk atau disingkat Telkom, adalah satu-satunya perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
Lebih terperinciGambar 1. 1 Logo PT. Telkom Sumber: (diakses pada tanggal 7 Maret 2016)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang lebih dikenal dengan PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Perusahaan ) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ( TELKOM, Perseroan, atau Perusahaan ) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil PT. Telekomunkasi Indonesia, Tbk Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( TELKOM, Perseroan, Perusahaan, atau Kami ) merupakan Badan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang demikian cepat membawa dampak timbulnya persaingan usaha yang begitu ketat dan terjadi di semua sektor ekonomi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkontribusi pada organisasi daripada karyawan yang performanya buruk.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan adalah aset dari sebuah perusahaan. Produktivitas dan keuntungan dari perusahaan tergantung pada bagaimana performa dari karyawan tersebut. Karyawan yang performa
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK
LAPORAN KERJA PRAKTIK PENDATAAN KONTRAK PESANAN PADA APLIKASI SMILE DIVISI AKSES OPTIMA PT. TELKOM RAJAWALI BANDUNG Periode 23 Mei 1 Juli, 2016 Oleh : DHIMAS ARIQSTYAWAN BHAGASKARA (NIM : 1101134502) Pembimbing
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI Terhitung sejak 3 Juni 2015 s/d 10 Juli 2015, bertempat di Telkom Indonesia Witel Jabar Timur (Cirebon) : Nama : Azka Azhari Fadlilah Fasya NIM : 1101134436
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom Grup merupakan perusahaan telekomunikasi yang memberikan layanan telekomunikasi yang lengkap dan mempunyai jaringan terbesar di Indonesia. Telkom
Lebih terperinciTugas Individu Perilaku Organisasi. Gideon Alexander
Tugas Individu Perilaku Organisasi Gideon Alexander 1212025 DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 2 1.2 Tujuan... 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan
Lebih terperinciMelaju Melampaui Batas Telekomunikasi
Melaju Melampaui Batas Telekomunikasi Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antara penggunanya. Teknologi broadband memberikan pilihan luas bagi end user untuk membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang biasa di singkat PT. Telkom merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau yang disingkat PT. Telkom Indonesia adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi telepon bergerak adalah penurunan pendapatan usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Layanan Broadband Sebagai Sumber Pendapatan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, yang selanjutnya disebut Telkom merupakan satu-satunya Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor telekomunikasi, karena derasnya arus globalisasi sangat berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Indosat, Tbk Gambar 1.1 Logo PT. Indosat, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Indosat, Tbk PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI
BAB II 2. GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT Telekomunikasi Selular Indonesia Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995 dan berbasis di Jakarta, Indonesia. PT Telekomunikasi Selular merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil Umum Perusahaan Telkom Group merupakan satu-satunya BUMN yang berperan sebagai penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha ritel modern merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di era globalisasi yang penuh persaingan. Ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/ Education Laboratory
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT Kreasi Edulab Indonesia (Edulab/Education Laboratory) PT Kreasi Edulab Indonesia atau Edulab (Education Laboratory) ialah sebuah lembaga konsultasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama
Lebih terperinciBAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis di sektor telekomunikasi semakin ketat baik dari lingkungan bisnis jasa maupun industri telekomunikasi. Munculnya operatoroperator
Lebih terperinciBAB II PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk. A. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk
BAB II PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk A. Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk Cikal bakal Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar diseluruh dunia.
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Telkom Indonesia Witel Solo bertempat di jalan Mayor Kusmanto No. 1 Solo, Merupakan Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Sumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat KISEL Koperasi Telekomunikasi Seluler (kisel) adalah lembaga penyedia jasa Distribution Channel (Penjualan dan Distribusi), General
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ditengah dinamisme lingkungan bisnis pada era globalisasi sekarang ini membuat persaingan bisnis antar perusahaan dalam mendapatkan pangsa pasar semakin ketat. Banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini tingkat persaingan bisnis semakin tinggi, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pesaing yang muncul bukan hanya kalangan dalam negeri namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Umum PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari jawatan PTT (Post,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja, yaitu baby boomers ( ), generasi X ( ), dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dalam dunia kerja terdapat tiga generasi yang mewarnai tenaga kerja, yaitu baby boomers (1944-1960), generasi X (1965-1976), dan generasi Y (1977-2002)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, menjadikan contact center
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar yang sangat kompetitif seperti sekarang ini, menjadikan contact center hal yang sangat penting dalam menghubungkan sebuah perusahaan dengan pelanggannya. Contact
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sumber: www.telkomvision.co.id (diakses: 17 Januari 2012) Gambar 1.1 Logo TelkomVision TelkomVision yang didirikan pada tanggal 07 Mei 1997 oleh 4(empat)
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalsaat ini, perkembangan pengetahuan dan teknologi sangat pesat sehingga membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Perubahan- perubahan tersebut menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Telecommunication, Information, Media and Edutainment) di kawasan regional. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang layanan jaringan dan telekomunikasi (Infocomm) di wilayah Indonesia, perusahaan ini telah memiliki pelanggan terbanyak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini, kecepatan dan ketepatan dalam melakukan sesuatu hal yang berhubungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi kini menjadi suatu hal penting yang digunakan oleh hampir semua organisasi. Dalam era globalisasi saat ini, kecepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Efektifitas suatu perusahaan tergantung dari berbagai faktor salah satunya yaitu aspek manusia. Keberhasilan dan kemunduran suatu perusahaan tidak lepas dari aspek manusia
Lebih terperincitu a S n TELEKOMUNIKASI ia DAN INTERNET g a B
Bagian Satu TELEKOMUNIKASI DAN INTERNET 2 TIK 1.1 Teledensitas Dunia Gambar 1.1 : Teledensitas di 5 Belahan Dunia Tahun 2009. Sumber : International Telecommunication Union, 2009 Penetrasi telepon dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Era persaingan bebas dan global saat ini mengharuskan setiap organisasi bisnis untuk selalu melakukan perbaikan terus-menerus guna memenangkan persaingan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Robbins & Coulter, (2010) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia (MSDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya, setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan profit yang maksimum dari produk yang dihasilkannya. Hal ini tentunya menuntut seluruh bagian di dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyediaan sarana jasa pendidikan mulai dari tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat perguruan tinggi merupakan komponen penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih, dibanding profesi non akuntan publik. Selain dihargai secara finansial, posisi sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah perusahaan. Pada praktiknya, perusahaan sering melupakan hakikat sumber daya manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara job..., Putriani Pradipta Utami Setiawan, FISIP Universitas UI, 2010 Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dahulu karyawan dalam melakukan tugasnya hanya menurut kemampuan yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari waktu ke waktu tanpa ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kotler dan Keller (2012) pada bukunya Marketing Management di bab 20 yang berjudul Introducing New Market Offerings membahas mengenai beberapa pertanyaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi. a. Profil Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi a. Profil Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS KRITERIA PEMILIHAN KANDIDAT PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE PADA PT. XYZ DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PENENTUAN PRIORITAS KRITERIA PEMILIHAN KANDIDAT PROGRAM MANAGEMENT TRAINEE PADA PT. XYZ DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Ida Ayu Utari Ananda Putri ), Fida N. Nugraha 2), Litasari W. Suwarsono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication,
Lebih terperinci