BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum PT WOM Finance, Tbk. adalah sebagai berikut: Sejarah Perusahaan PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, memiliki sejarah yang cukup panjang. Perusahaan pernah beberapa kali berganti nama. Semula adalah PT Jakarta Tokyo Leasing yang berdiri tahun Kemudian di tahun 1997, menjadi PT Wahana Ometraco Multiartha yang diakuisisi oleh PT Fuji Semeru Leasing. Mulai tahun 2000, Perusahaan bertransformasi menjadi WOM Finance serta menyediakan pembiayaan untuk sepeda motor baru dan bekas khususnya merk Honda, Yamaha dan Suzuki. Tahun 2003, perusahaan memasuki pasar modal dengan menerbitkan Obligasi I senilai Rp 300 miliar. Tahun 2004, WOM Finance menjadi perusahaan publik melalui Penawaran Umum Saham Perdana dan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Setahun kemudian, PT Bank Internasional Indonesia, Tbk. (BII) dan konsorsiumnya, International Finance Corporation (IFC) dan DBS nominees Pte. Ltd., menjadi mitra strategis dengan mengakuisisi 67% saham perusahaan. Kemudian WOM Finance menerbitkan Obligasi II senilai Rp 500 miliar. Tahun 2006, WOM Finance menerbitkan Obligasi III senilai Rp. 825 miliar. Karena kinerjanya yang cemerlang, WOM Finance memperoleh berbagai penghargaan bergengsi 29

2 30 antara lain Multifinance Awards 2006 oleh Majalah Infobank dan Multifinance Awards 2007 oleh Majalah Investor. Obligasi IV senilai Rp 1 triliun kemudian diterbitkan kembali oleh WOM Finance pada tahun Di tahun yang sama, perusahaan menduduki peringkat ketiga terbesar perusahaan pembiayaan sepeda motor dengan total asset Rp 4,8 triliun. Sebagai perusahaan yang adaptif, fleksibel dan peka terhadap kebutuhan masyarakat, WOM Finance memperkenalkan semboyan baru, Wujudkan Impian Menyentuh Hati. Lebih dari sekedar mitra kredit yang strategis WOM Finance membantu mewujudkan impian masyarakat Indonesia untuk memiliki sepeda motor apapun pilihan merek dan jenisnya. Selain pemekaran jaringan penjualan, pada akhir tahun 2008 WOM Finance telah melakukan konsolidasi internal dan penyempurnaan kebijakan dalam manajemen resiko. Dengan pemilihan portofolio yang tepat, WOM Finance mampu meningkatkan profit dan mengarahkan bisnisnya ke arah yang lebih baik dan sehat. WOM Finance telah membukukan lebih dari 1 juta pelanggan serta senantiasa memudahkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan kepada para konsumen. Hal ini dicanangkan dengan program PeSAT (Pelayanan cepat, Syarat mudah, Aman dan Terpercaya). WOM Finance kini menuju layanan one day service dengan selalu memperbarui dan mempersiapkan infrastruktur yang tepat khususnya di bidang teknologi informasi Visi dan Misi PT.WOM Finance Visi PT.WOM Finance adalah menjadi salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbaik di Indonesia dengan menerapkan tata kelola perusahaan.

3 31 Misi PT.WOM Finance adalah mengutamakan kepuasan pelanggan dan mitra kerja lainnya, membangun infrastruktur berbasis IT untuk melaksanakan proses yang baik, mengembangkan dan memperluas jaringan usaha, terutama di daerah potensial, dan mengoptimalkan kinerja perusahaan Struktur Organisasi PT.WOM Finance Struktur adalah skema atau bagan mengenai sistem organisasi suatu usaha, lembaga atau organisasi lainnya. Struktur organisasi ini menggambarkan tata hubungan kerja dalam organisasi, baik tata hubungan kerja wewenang (hirarki) ataupun tata hubungan kerja tiap-tiap fungsi yang ada dan yang tercakup dalam seluruh operasi (kegiatan) badan usaha, lembaga atau organisasi tersebut. Suatu organisasi akan menjadi alat yang efektif bagi manajemen dalam mencapai tujuannya apabila dalam organisasi tersebut terdapat kesatuan tujuan, pembagian wewenang dan tanggung jawab yang tegas serta hubungan kerja sama yang terkoordinir. Terkoordinir dalam arti setiap tindakan yang dikelola oleh masing-masing komponen organisasi harus sesuai dengan yang lainnya. Untuk dapat memenuhi syarat adanya suatu pengendalian internal yang baik, hendaknya struktur organisasi dapat memperlihatkan adanya pemisahan fungsi-fungsi operasional, penyimpangan dan pencatatan, dengan maksud agar dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam perusahaan. Struktur organisasi divisi IT PT.WOM Finance dapat dilihat pada halaman berikut:

4 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Divisi IT PT Wom Finance, Tbk. 32

5 Pembagian Tugas dan Wewenang Untuk mencapai visi dan misi perusahaan, setiap bagian memiliki tugas dan wewenang spesifik dalam mengelola perusahaan. Berikut rincian pembagian tugas dan wewenang pada divisi IT PT.WOM Finance: a. Unit Kerja (Product Owner) Unit Kerja (Product Owner) memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Mengajukan / memberitahukan kepada IT PMO mengenai inisiatif sebuah permintaan (change request) menyangkut pengembangan aplikasi bisnis. 2) Berdiskusi dengan Solution Delivery Division Head dan Business Analyst serta Development untuk menganalisis secara lebih detail mengenai permintaan tersebut sesuai dengan kebutuhan bisnis dan menentukan prioritasnya yang disesuaikan dengan daftar proyek yang sudah dimiliki oleh Unit Kerja tersebut. 3) Membuat CR berdasarkan hasil diskusi dengan melampirkan BRD (Business Requirement Document) / FSD (Functional Specification Document) dan memberikannya kepada IT PMO. 4) Formulir CR tersebut harus disetujui oleh Atasan Langsung / Supervisor pemohon dan Project Sponsor (level Direksi/ BOD). 5) Menetapkan koordinator user dalam pelaksanaan UAT. 6) Bekerja sama dengan UAT unit dan Solution Delivery dalam membuat UAT plan.

6 34 7) Melaksanakan UAT sesuai dengan UAT script dan jadwal yang ditetapkan dalam UAT plan. 8) Mencatat semua kejadian dan masalah-masalah yang timbul pada saat pelaksanaan UAT dalam dokumen UAT. 9) Memberi persetujuan/ penolakan atas hasil UAT. b. IT PMO IT PMO memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Memastikan bahwa formulir CR telah diisi dengan benar dan lengkap. 2) Melakukan registrasi / pencatatan CR yang masuk serta No. CR. 3) Mempersiapkan pertemuan dengan team Business Analyst dan Development serta Solution Delivery Head untuk berdiskusi membahas CR baru yang dilakukan 2 kali seminggu. 4) Mencatat semua informasi ke dalam daftar Log CR, termasuk informasi mengenai selesainya pelaksanaan proyek. 5) Menginformasikan CR (beserta nomor CR) kepada Unit Kerja dan Business Analyst dan System Analyst terkait. 6) Memberikan sebuah copy CR tesebut kepada Unit Kerja dan Business Analyst dan System Analyst terkait, agar Unit Kerja terkait berhak dan dapat mengingatkan serta menanyakan status perkembangan CR tersebut. 7) Mencatat hasil evaluasi dan informasi jadwal proyek dari Business Analyst dan System Analyst ke dalam daftar Log CR.

7 35 8) Menginformasikan hasil evaluasi dan jadwal pelaksanaan CR kepada Unit Kerja. 9) Melakukan follow-up terhadap CR dan memonitor pelaksanaan proyek sampai selesai. 10) Secara periodik menginformasikan pelaksanaan proyek kepada Unit Kerja dan manajemen (termasuk isu-isu yang muncul). c. Solution Delivery Division Head Solution Delivery Division Head memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Menganalisis permintaan Unit Kerja atau berdiskusi dengan Unit Kerja dan Business Analyst serta Development untuk mengklarifikasi inisiatif permintaan pengembangan aplikasi agar sesuai dengan kebutuhan bisnis dan menentukan prioritas proyek yang disesuaikan dengan daftar proyek yang sudah dimiliki oleh Unit Kerja tersebut. 2) Memberi sign-off pada CR form dan memberikan komentar / usulan. 3) Menugaskan petugas atau tim-tim terkait untuk menyelesaikan CR tersebut. d. Business Analyst dan System Analyst Business Analyst dan System Analyst memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

8 36 1) Berdiskusi dengan Unit Kerja dan Solution Delivery Division Head untuk mengklarifikasi dan menganalisis inisiatif permintaan pengembangan aplikasi agar sesuai dengan kebutuhan bisnis. 2) Mengevaluasi CR untuk menentukan skala pekerjaan dan jadwal pelaksanaan proyek. Business Analyst dan System Analyst memiliki waktu 5 hari kerja (max 1 minggu) untuk mengevaluasi CR. 3) Menyampaikan hasil evaluasi CR kepada Solution Delivery Division Head beserta informasi jadwal pelaksanaan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan CR. 4) Menyampaikan / memberikan update status proyek kepada IT PMO. 5) Pada phase UAT, membuat dan melakukan UAT script yang dibuktikan dengan dokumen SIT. 6) Menyerahkan program aplikasi yang telah dibuat dan dokumen SIT ke UAT unit. e. UAT Unit UAT Unit memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Menerima program aplikasi dan dokumen SIT dari Solution Delivery. 2) Membuat UAT Plan (termasuk UAT script dan UAT approach) bekerja sama dengan Solution Delivery dan user. 3) Menunjuk UAT Coordinator untuk program aplikasi yang akan dites. 4) Berperan aktif dalam pelaksanaan UAT, seperti menyiapkan data dan infrastruktur agar pelaksanaan UAT dapat berhasil dengan baik,

9 37 memastikan bahwa semua skenario dalam UAT script dites serta mencatat kejadian-kejadian selama UAT berlangsung. 5) Mengembalikan program aplikasi dan dokumen UAT ke Solution Delivery untuk perbaikan jika UAT tidak berhasil. 6) Menyerahkan program aplikasi dan dokumen UAT ke Service Delivery untuk pembuatan PCR jika UAT berhasil. 3.2 Analisis Permasalahan Berikut ini adalah analisis permasalahan yang terjadi terkait Change Request Management: Analisis Proses Bisnis yang Sedang Berjalan Proses bisnis yang sedang berjalan dapat dilihat dalam bentuk use case berikut:

10 Gambar 3.2 Use Case Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan 38

11 39 Proses bisnis yang berjalan ini berawal dari unit kerja mengajukan form CR ke IT PMO dan unit kerja harus menjelaskan mengenai kebutuhan penambahan atau perubahan tersebut, manfaat, tingkat kepentingan (prioritas) dan kapan dibutuhkan untuk dipakai. Prioritas terdiri dari 4 kategori sebagai berikut: a. Prioritas rendah, diberikan untuk CR yang harus dimulai dalam 30 hari kerja. b. Prioritas sedang, diberikan untuk CR yang harus dimulai dalam 20 hari kerja. c. Prioritas tinggi, diberikan untuk CR yang harus dimulai dalam 10 hari kerja. d. Prioritas sangat mendesak, diberikan untuk CR yang harus dimulai dalam 5 hari kerja. Kemudian IT PMO memeriksa kelengkapan pengisian dokumen CR serta kelengkapan dokumen lampiran lainnya apabila ada atau diperlukan. Jika semua dokumen lengkap maka IT PMO akan memberikan nomor registrasi. Jika permintaan CR tersebut sangat mendesak maka IT PMO wajib segera melaporkan ke Solution Delivery Division Head. Solution Delivery Division Head berhak menentukan prioritas penyelesaian CR tersebut. Solution Delivery Division Head juga akan menugaskan siapa yang harus mengerjakan CR tersebut dengan pertimbangan kesibukan masing-masing petugas. Skala prioritas penyelesaian CR ditentukan oleh BOD apabila diperlukan eskalasi, tetapi apabila cakupan masih dalam skala kecil maka cukup sampai persetujuan Chief IT dan Solution Delivery

12 40 Division Head. Business Analyst dan Developer akan memberikan konfirmasi mengenai kesanggupan penyelesaian CR tersebut. Assessment tersebut harus diinformasikan ke Solution Delivery Division Head. Setelah para petugas telah ditunjuk dan Solution Delivery Division Head mendapatkan hasil evaluasi CR tersebut maka Solution Delivery Head Division memberikan tugas untuk IT PMO mendokumentasikan CR yang akan diproses atau ditolak tersebut ke dalam Log CR (berbentuk file Ms. Excel). IT PMO diwajibkan menginformasikan status CR tersebut kepada user/unit kerja, apakah bisa dilanjutkan, ditunda atau ditolak. IT PMO memberikan sebuah salinan dari dokumen CR yang disetujui ataupun yang ditolak kepada user / unit kerja. Jika perlu ada perubahan isian form CR maka user / unit kerja diwajibkan merevisi form CR tersebut dan mengembalikannya berikut lampiran apabila diperlukan (seperti paraf persetujuan dan sebagainya). Pengembalian bisa dilakukan langsung ke IT PMO. IT PMO harus mengikuti perkembangan setiap CR dan berhak menanyakan status CR kepada petugas yang ditunjuk. IT PMO harus memberikan update status CR-CR yang sedang dikerjakan oleh petugas yang ditunjuk setiap minggu dan setiap bulan kepada Solution Delivery Division Head. Dalam 2x seminggu, IT PMO akan melaporkan dan mendiskusikan dengan Solution Delivery Division Head mengenai CR baru berserta team Business Analyst dan Developer. IT PMO diwajibkan pula memberikan informasi kepada user/unit kerja mengenai status CR yang sedang berjalan. IT PMO diwajibkan mengkoordinir jika diperlukan untuk tes CR bersama

13 41 dengan user/unit kerja. IT PMO setiap akhir bulan mengkoordinir meeting dengan perwakilan setiap direktorat untuk melaporkan update status CR. Berikut ini adalah macam-macam status CR: a. OPEN, merupakan status default CR saat pertama kali di-input. CR dengan status OPEN dan telah mendapat persetujuan dari Project Manager, Solution Delivery Division Head dan Chief IT serta telah memiliki Business Analyst dan System Analyst yang bertanggung jawab dalam pengerjaan dapat diubah statusnya menjadi ASSIGNED. b. ASSIGNED, merupakan status CR dimana CR tersebut baru akan mulai dikerjakan oleh Business Analyst. Untuk memulai pengerjaan CR, status ASSIGNED harus diubah menjadi IN PROGRESS. c. IN PROGRESS, merupakan status CR ketika berada dalam tahap pengerjaan oleh Business Analyst dan System Analyst. Di dalam status IN PROGRESS, terdapat 4 fase yaitu FSD (Functional Spesification Document), DEV (Development), SIT (System Integration Testing), dan UAT (User Acceptance Test). Setelah fase UAT diselesaikan, status CR berubah menjadi DONE. d. DONE, merupakan status CR yang telah selesai dikerjakan oleh BA dan SA. CR dengan status ini dapat diubah menjadi READY TO DEPLOY. e. READY TO DEPLOY, merupakan status CR yang telah siap diimplementasikan ke sistem yang sebenarnya. CR dengan status inilah yang diproses dalam PCR (Production Change Request). f. CLOSED, merupakan status CR setelah CR tersebut masuk ke tahap PCR.

14 42 g. PENDING, merupakan status CR yang ditunda pengerjaannya karena berbagai faktor, misalnya prioritas yang rendah dibanding CR lain yang baru masuk dengan prioritas lebih tinggi. CR dengan status PENDING bisa dimulai kembali dengan pengubahan status menjadi OPEN Permasalahan yang Dihadapi Berdasarkan proses bisnis yang berjalan dapat diketahui permasalahan sebagai berikut: a. Dokumentasi CR secara manual menyulitkan project manager untuk melaporkan update status CR. b. Project manager kesulitan dalam tracking waktu pengerjaan sebuah change request. c. Belum ada bentuk laporan / report khusus untuk project manager dalam pengelolaan pengerjaan CR. 3.3 Analisis Wawancara Berdasarkan proses bisnis berjalan pada perusahaan, maka diperlukan verifikasi dengan Project Manager serta semua Business Analyst dan System Analyst menggunakan analisis wawancara yang terdiri dari sejumlah pertanyaan agar dapat menemukan solusi terbaik. Berikut ini adalah rangkuman hasil wawancara untuk masing-masing jenis pengguna:

15 43 Tabel 3.1 Hasil wawancara dengan project manager Nama: Bayu Isnandar Jabatan: IT PM (Project Manager) Tanggal Wawancara: 16 Oct 2011 Jam Wawancara: Tempat: WOM Finance Daftar Pertanyaan: 1. Seberapa tingkat keefektifan sistem pendataan Change Request yang sudah berjalan saat ini dari segi waktu dan akurasi data? Belum efektif. Masih banyak data yang belum teridentifikasi antara data yang sudah selesai maupun yang sedang berjalan. Pembuatan laporan masih dilakukan secara manual, penugasan BA dan SA juga dilakukan secara manual. Selain itu, terjadi kesulitan tracking waktu antara waktu input, analisa data maupun yang sudah diimplementasi. Data yang diinput rawan kesalahan dan membutuhkan waktu yang lama untuk memroses data. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui seberapa efektif sistem yang sudah berjalan. 2. Kendala apa saja yang dihadapi selama menggunakan sistem pendataan Change Request saat ini? Tidak bisa menganalisa waktu yang dihabiskan untuk proses analisa CR sebelum masuk pengerjaan. Pembuatan report masih manual. Penugasan CR masih dilakukan secara manual. Tidak ada sinkronisasi dengan PCR (Production Change Request). Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui kendala yang muncul pada sistem lama agar dapat ditanggulangi untuk ke depannya. 3. Perubahan apa saja yang diharapkan dari pembuatan website pendataan dan monitoring proyek Change Request ini? Bisa mempermudah tracking waktu pengerjaan CR dan pembuatan

16 44 laporan. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui apa saja yang diharapkan pengguna setelah menggunakan website yang dibuat untuk pendataan dan monitoring proyek Change Request. 4. Fitur / modul apa saja yang diperlukan pengguna dalam website ini? Ada laporan workflow (yang menunjukkan waktu analisis CR sebelum dikerjakan oleh BA dan SA). Ada fitur penghasil report otomatis. Penugasan CR secara otomatis. Sinkronisasi dengan PCR. Ada auto-mail sebagai reminder untuk penugasan maupun perubahan status CR. Ada fitur export report dalam bentuk Excel, PDF dan HTML. Alasan pertanyaan: Untuk mengetahui fitur / modul apa saja yang diperlukan dalam website ini. Tabel 3.2 Hasil wawancara dengan business analyst Kelompok pengguna: BA (Business Analyst) Daftar Pertanyaan: 1. Seberapa tingkat keefektifan sistem pendataan Change Request yang sudah berjalan saat ini dari segi waktu dan akurasi data? Sulit mencari data CR yang lama yang sudah didata untuk dianalisa lagi. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui seberapa efektif sistem yang sudah berjalan. 2. Kendala apa saja yang dihadapi selama menggunakan sistem pendataan Change Request saat ini? Susah membaca tulisan pada form CR yang diajukan oleh Unit Kerja. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui kendala yang muncul pada sistem lama agar dapat ditanggulangi untuk ke depannya.

17 45 3. Perubahan apa saja yang diharapkan dari pembuatan website pendataan dan monitoring proyek Change Request ini? Pengerjaan CR menjadi lebih efisien dan optimal. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui apa saja yang diharapkan pengguna setelah menggunakan website yang dibuat untuk pendataan dan monitoring proyek Change Request. 4. Fitur / modul apa saja yang diperlukan pengguna dalam website ini? Bisa melihat data CR yang sudah diinput. Ada reminder untuk pengerjaan CR agar tidak delay. Alasan pertanyaan: Untuk mengetahui fitur / modul apa saja yang diperlukan dalam website ini. Tabel 3.3 Hasil wawancara dengan system analyst Kelompok Pengguna: SA (System Analyst) Daftar Pertanyaan: 1. Seberapa tingkat keefektifan sistem pendataan Change Request yang sudah berjalan saat ini dari segi waktu dan akurasi data? Semua aksi dilakukan secara manual sehingga menghabiskan waktu. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui seberapa efektif sistem yang sudah berjalan. 2. Kendala apa saja yang dihadapi selama menggunakan sistem pendataan Change Request saat ini? Sulit sinkronisasi CR dengan PCR. Update status CR yang masuk PCR harus dilaporkan secara manual ke PM. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui kendala yang muncul pada sistem lama agar dapat ditanggulangi untuk ke depannya. 3. Perubahan apa saja yang diharapkan dari pembuatan website pendataan dan monitoring proyek Change Request ini?

18 46 Mempermudah pembuatan PCR. Alasan pertanyaan: Agar dapat mengetahui apa saja yang diharapkan pengguna setelah menggunakan website yang dibuat untuk pendataan dan monitoring proyek Change Request. 4. Fitur / modul apa saja yang diperlukan pengguna dalam website ini? Sinkronisasi CR dengan PCR Fitur print PCR form berdasarkan CR mana saja yang sudah selesai. Alasan pertanyaan: Untuk mengetahui fitur / modul apa saja yang diperlukan dalam website ini. Dari wawancara di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Hasil Analisis Permasalahan Berdasarkan Wawancara Permasalahan No. Yang Muncul 1. Proses penginput-an data CR 2. Kendala dalam sistem lama (sistem manual) Target Pengguna Yang Mengalami Evaluasi Permasalahan Project Manager Pertanyaan: seberapa tingkat keefektifan sistem pendataan Change Request yang sudah berjalan saat ini dari segi waktu dan akurasi data? Membutuhkan waktu lebih dan data tidak bisa dijamin keakuratannya karena tidak dibakukan ke dalam format khusus. Analisa: sistem yang lama rawan kesalahan dan memboroskan waktu. Project Manager, Pertanyaan: kendala apa saja yang Business Analyst, dihadapi selama menggunakan System Analyst sistem pendataan Change Request saat ini? Sulit memroses pengerjaan CR

19 47 secara manual, sulit membuat laporan CR karena harus dikerjakan secara manual, sulit sinkronisasi data antara proses dan user yang berbeda. Proses pendataan secara manual cukup memakan waktu dan rawan terjadi kesalahan sehingga kinerja pegawai pun menjadi kurang efektif. Oleh karena itu diberikan solusi untuk membuat sistem online dalam bentuk web sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan cepat dalam hal memprosesnya. 3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan analisis hasil wawancara terhadap Project Manager, Business Analyst dan System Analyst, dapat disimpulkan permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut: a. Dokumentasi CR secara manual menyulitkan project manager untuk mengolah data CR. b. Project manager kesulitan dalam tracking waktu pengerjaan sebuah change request. c. Belum ada bentuk laporan / report khusus untuk project manager dalam pengelolaan pengerjaan CR. d. Tidak ada sinkronisasi antara CR dan Production CR sehingga rawan terjadi kesalahan dalam pengubahan status CR. 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah Melihat masalah yang dihadapi, maka penulis memiliki alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

20 48 a. Merancang aplikasi berbasis web dengan database untuk menyimpan data-data change request beserta historinya. b. Merancang berbagai modul yang menampilkan detail dan status pengerjaan change request. c. Membuat report-report yang akan mempermudah project manager, business analyst dan system analyst untuk mengatur dan menganalisis change request yang ada. d. Membuat modul PCR dimana pengguna bisa mencetak PCR form yang berisi detail file yang dihasilkan oleh pengerjaan CR untuk selanjutnya masuk ke tahap produksi. 3.6 Ruang Lingkup Implementasi Solusi Berdasarkan alternatif pemecahan masalah yang diusulkan, maka dapat ditentukan bahwa ruang lingkup pembuatan aplikasi Change Request Management berbasis web ini adalah: a. Pembuatan modul all-in-one portal dalam bentuk layar Latest Update dan list CR dengan status OPEN, ASSIGNED, DONE, PENDING (untuk Project Manager), New Assigned Project dan Current Project (untuk Business Analyst), Current Project (untuk System Analyst) yang bisa diakses melalui menu Home masingmasing pengguna. b. Pembuatan form input CR untuk mendata CR yang baru. c. Pembuatan modul yang menampilkan detail CR. d. Pembuatan form update CR untuk menambah maupun mengubah isi CR.

21 49 e. Pembuatan tampilan laporan sesuai dengan kebutuhan Project Manager, baik dalam bentuk laporan CR maupun workflow report yang menampilkan detail proses persetujuan CR sebelum di-assigned ke BA. f. Pembuatan modul PCR sesuai kebutuhan System Analyst dengan fitur print PCR Form dan sinkronisasi perubahan status CR. g. Pembuatan modul pengaturan user yang hanya bisa diakses oleh admin (Project Manager) untuk penambahan user secara dinamis sesuai kebutuhan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah memanfaatkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman

BAB III METODE PENELITIAN. referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam skripsi ini penulis,mengadakan penelitian pada pusat referensi pasar modal (capital market reference) Jalan Jendral Sudirman Kavling.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah berdirinya PT Wom Finance. terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. PT Wom Finance 4.1.1. Sejarah berdirinya PT Wom Finance Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha,

Lebih terperinci

BAB II. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk

BAB II. PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk BAB II PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA, Tbk A. Sejarah Ringkas Perusahaan Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk.(WOM Finance) memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era teknologi informasi yang semakin maju ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat menjadi sangat penting. Information Technology, Internet, dan Web sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh insentif terhadap Kinerja karyawan pada PT. WOM Finance cabang Mauk Tangerang. Ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT.KENCANA CEMERLANG SUKSES ABADI ini adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang penjualan sepeda

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution. 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada ACC saat ini?

LAMPIRAN. Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution. 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada ACC saat ini? LAMPIRAN Lampiran Wawancara sistem berjalan Hasil wawancara kepada Ibu Mustika Murni, Department Head IT Solution mengenai sistem yang sedang berjalan 1. Bagaimana proses pembuatan dokumen yang ada pada

Lebih terperinci

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 1 Desember 2015 Sentral Senayan III lantai 28

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 1 Desember 2015 Sentral Senayan III lantai 28 Public Expose PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. 1 Desember 2015 Sentral Senayan III lantai 28 Agenda Profil Perseroan Fokus dan Strategi Usaha Kinerja Perusahaan Peristiwa Penting Strategi kedepan 2

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sebagai perusahaan pembiayaan sepeda motor yang terkemuka di Indonesia, PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM Finance) memiliki sejarah yang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangatlah berkembang dan menjadi peranan penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dikarenakan semua

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Adhimix Precast Indonesia adalah perusahaan yang menyediakan produkproduk beton. Adhimix mulai beroperasi sejak tahun 1986 dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan 96 BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan Untuk menganalisa kesesuaian sistem dengan kebutuhan perusahaan digunakan metode analisa Fit/Gap. Analisa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai perusahaan distributor umum yang sedang berkembang, PT Altama Surya Arsa melakukan upaya untuk peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Software dan Hardware Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan

Lebih terperinci

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User )

BUSINESS CASE. Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) BUSINESS CASE Pembuatan Sistem Informasi SAU2 ( Simple Aplikasi Untuk User ) 1.0.LATAR BELAKANG PT. ABC merupakan perusahaan produsen susu terkenal di Indonesia. Selain memiliki perusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Pelaksanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Pembiayaan 1. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance didirikan pada tahun 1990 dan mulai beroperasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC Budi Handoko 1 ; Yulita 2 ; Yen lina Prasetio, S.Kom., MCompSc 3 1,2,3 Computer Science Department,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Universitas Bina Nusantara 3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 sebagai lembaga pelatihan komputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB

PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB PERANCANGAN SISTEM MARKETING EXPENSES REQUEST PADA PT. DIPA PHARMALAB Jimmy Susanto BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, jimmy.susanto12@gmail.com Rudy, S.Kom., M.M. BINUS UNIVERSITY, JAKARTA, rudy@binus.edu PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin 270 Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin Layar ini merupakan layar Tambah Instruktur untuk admin yang telah melakukan login. Layar ini berisi formulir pengisisan data-data diri instruktur. Tombol

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

Petunjuk pemakaian sistem dilampirkan dan dijelaskan, sebagai berikut :

Petunjuk pemakaian sistem dilampirkan dan dijelaskan, sebagai berikut : 72 Petunjuk Pemakaian Sistem Petunjuk pemakaian sistem dilampirkan dan dijelaskan, sebagai berikut : 1. Layar Login Gambar 1 Tampilan Layar Menu Awal Pada halaman ini, muncul menu utama, yaitu Beranda,

Lebih terperinci

Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-55/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN INISIASI DAN PERENCANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Inisiasi dan Perencanaan Proyek Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem informasi identifikasi sepeda motor pada PT. Sumber Jadi Kencana Motor dengan yang dibangun dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Lembaga perkreditan FIF merupakan bagian dari kelompok Astra yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama PT. Mitrapusaka Artha Finance dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, sehingga komunikasi tak mungkin dapat dipisahkan dengan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, sehingga komunikasi tak mungkin dapat dipisahkan dengan organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Komunikasi merupakan hal yang mempunyai peranan penting dalam organisasi, sehingga komunikasi tak mungkin dapat dipisahkan dengan organisasi. Komunikasi diperlukan untuk

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrated Distance Education Application atau biasa disebut dengan IDEA merupakan sebuah sarana pembelajaran elektronik berbasis website yang dimiliki oleh Telkom University.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi sudah sangat berkembang pesat. Hampir semua perusahaan dari nasional sampai multinasional telah memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada umumnya membuat sebuah task list masih dibuat dengan cara manual, yaitu mencatatkan daftar tugas yang akan kita lakukan pada sebuah kertas. Pengecekan waktu juga

Lebih terperinci

EDU SOFT. Statement Of Work

EDU SOFT. Statement Of Work EDU SOFT Aplikasi Penilaian Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun Statement Of Work Version: (1) Date: (02/18/2010) Document History and Distribution Revision History : Revision # Revision Date Description

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi nirlaba yang memiliki jaringan kerja di seluruh provinsi di Indonesia. YKI memiliki peranan penting dalam memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA

BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA BAB IV PERANCANGAN LAYAR ANTAR MUKA Pada bab ini akan dijelaskan tentang rancangan layar sistem yang akan dibangun. Berikut ini adalah rancangan layar dari form form yang ada pada sistem ini. 4.1 Rancangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI Identifikasi Proses Bisnis Berjalan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI Identifikasi Proses Bisnis Berjalan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Proses Bisnis Berjalan Saat ini kebanyakan metode pemesanan makanan yang diterapkan di Indonesia masih tergolong konvensional,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Segala aktivitas manusia selalu dikaitkan dengan teknologi untuk mempercepat dan memaksimalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sitcomindo adalah perusahaan penyediaan layanan servis yang tersebar di Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, dan Kamboja. PT Sitcomindo berpengalaman dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi telah berkembang pesat dan selalu mengalami perubahan disetiap masanya. Perkembangan ini dapat dilihat dari pemakaian aplikasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PERTEMUAN ILMIAH DI LUAR NEGERI

PROSEDUR PENGAJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PERTEMUAN ILMIAH DI LUAR NEGERI PROSEDUR PENGAJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PERTEMUAN ILMIAH DI LUAR NEGERI No P-06 Berlaku 1 Januari 2016 Revisi 0 Hlm 1 Unit LPPM 1. TUJUAN Prosedur pengajuan keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah tingkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-63/PJ/2011 TENTANG : PENJAMINAN KUALITAS PROYEK TEKNOLOGI Pedoman Penjaminan Kualitas Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Pedoman Database Koleksi Museum. cagarbudaya.kemdikbud.go.id Pedoman Database Koleksi Museum cagarbudaya.kemdikbud.go.id Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015 DAFTAR ISI Daftar

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG

PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG PERANGKAT LUNAK MONITORING PROYEK STUDI KASUS PT. SMOOETS TEKNOLOGI OUTSOURCING BANDUNG Charel Samuel M, S.T.,M.Kom 1, Bobby Bhakti Rinaldy 2 1 Teknik Informatika, Manajemen Informatika, Politeknik Komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan setiap pengguna dalam menjalankan kegiatan yang. internet dapat mengakses serta mengolah data dimana saja. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sebuah perusahaan, terdapat banyak proses bisnis yang harus dijalankan. Kemampuan menyelesaikan proses bisnis yang ada dengan hanya menggunakan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Kerangka Berpikir Berikut adalah gambar flowchart yang digunakan dalam pemecahan masalah yang ada di BTPN : Gambar 3.1 Diagram Alir Kerangka Berpikir I 51 52 Gambar

Lebih terperinci

USER GUIDE ONLINE CUSTOMER CARE. USER GUIDE ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah User dalam mengoperasikan program Online Customer Care (OCC)

USER GUIDE ONLINE CUSTOMER CARE. USER GUIDE ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah User dalam mengoperasikan program Online Customer Care (OCC) User : UTOD USER GUIDE ONLINE CUSTOMER CARE USER GUIDE ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah User dalam mengoperasikan program Online Customer Care (OCC) We Care, Wherever You Are USER GUIDE ini di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri dari zaman ke zaman semakin maju seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Segala upaya dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan keakuratan dalam pemerosesan data dan informasi.

Lebih terperinci

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto.

data, klik Next untuk berpindah ke Layar Foto. 215 8. Layar Fasilitas Halaman ini merupakan pengisian data mengenai fasilitas apa saja yang ada di dalam sebuah properti. Fasilitas yang dimaksud adalah banyak kamar tidur, kamar mandi, kamar pembantu,

Lebih terperinci

a socioproject networking

a socioproject networking a socioproject networking Analisa Harga Satuan (Template SNI) Rencana Anggaran Biaya ( RAB) Kurva S + GanttChart Kebutuhan material Real time Discussion Info tentang konstruksi Social Network for construction

Lebih terperinci

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Jakarta, 22 November 2016

Public Expose. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Jakarta, 22 November 2016 Public Expose PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Jakarta, 22 November 2016 Agenda 1 2 3 4 Profil Perseroan Kinerja Keuangan Inisiatif 2016 Peristiwa Penting & Penghargaan 5 Strategi Usaha 2 Profil WOM

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Rencana Strategis Organisasi di Politeknik Sawunggalih Aji Perencanaan strategis teknologi informasi di Politeknik Sawunggalih Aji ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Kilas Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi?

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT. DSB Solusi? L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT. DSB Solusi didirikan? PT. DSB Solusi berdiri sejak tanggal 17 Juli 2009. Jadi, perusahaan ini sudah berdiri selama 3 tahun. 2. Bergerak dalam bidang apa PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor Y di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama PT. A. Pada tahun 2000 perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan bisnis merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam menjalankan sebuah perusahaan. Teknologi

Lebih terperinci

Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser

Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser 4.3.4 Petunjuk Pemakaian Sistem Aplikasi Document Imaging untuk PT. XYZ dapat diakses melalui web browser yang terhubung dengan internet. Berikut ini adalah detail prosedur pemakaian dari aplikasi tersebut.

Lebih terperinci

Storyboard. Username: user1. Password : ****** Login

Storyboard. Username: user1. Password : ****** Login Storyboard Tampilan awal ketika aplikasi dibuka. User harus melakukan login untuk bisa akses ke dalam aplikasi, setelah mengisi username dan password, kemudian klik login. Gambar A Username: user1 Password

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

PROPOSAL INNOVATION AWARD QUPER (Quality and Performance of Lecturers)

PROPOSAL INNOVATION AWARD QUPER (Quality and Performance of Lecturers) PROPOSAL INNOVATION AWARD 2016 QUPER (Quality and Performance of Lecturers) PENGESAHAN PROPOSAL (PROPOSAL APPROVAL) INNOVATION AWARD 2016 BINA NUSANTARA 1. Judul Proyek (Project title) 2. Kategori (Category)

Lebih terperinci

User Manual. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kantor Bank Indonesia Pusat

User Manual. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kantor Bank Indonesia Pusat User Manual Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kantor Bank Indonesia Pusat 2017 Daftar Isi A Pendahuluan... 3 B Beranda... 4 B.1 Informasi Harga Pangan Antar Daerah... 4 B.2 Harga Rata-Rata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda dalam mencapai setiap misi dan tujuannya. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota organisasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang

Lampiran 1. Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang L 1 Lampiran 1 Wawancara perancangan sistem penjualan PT. Master Centranusa Cemerlang Tabel wawancara perancangan sistem penjualan terhadap manajer pemasaran Rusdi Manajer Pemasaran Tanggal Wawancara 19

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya sebuah organisasi di dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan agar kinerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 DETAIL PERUSAHAAN 1.1.1 Profil Perusahaan PT. Cakra IntiAgung didirikan pada tanggal 1 Juni 1983, yang berletak di kawasan Grogol Jl. Daan Mogot II No. 25 Jakarta

Lebih terperinci

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction

BAB VI DIRECTION Gambar 6.1 rincian fase direction BAB VI DIRECTION Fase direction merupakan fase ketiga dalam pengembangan rencana strategis teknologi informasi Indonesian Creative School Pekanbaru menggunakan framework Anita Cassidy setelah fase sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang lebih dikenal dengan Telkom University mempunyai sarana bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam menampung minat dan bakat mahasiswa. Sarana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini tepat pada waktunya. Segala kesulitan dan

Lebih terperinci

SYSPROMT PROPOSAL PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI SIMP3 KOMINFO CREATIVE SOFTWARE HOUSE: HIGH TECHNOLOGY SPECIALIST

SYSPROMT PROPOSAL PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI SIMP3 KOMINFO CREATIVE SOFTWARE HOUSE: HIGH TECHNOLOGY SPECIALIST SYSPROMT PROPOSAL PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI SIMP3 KOMINFO 2017 CREATIVE SOFTWARE HOUSE: HIGH TECHNOLOGY SPECIALIST 0 1. PENDAHULUAN Salah satu fungsi Direktorat Penyiaran adalah penyiapan perumusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

Perlunya analisa internal departemen bersangkutan terhadap efektifitas permintaan dan kemungkinan benturan terhadap SOP/peraturan yang ada.

Perlunya analisa internal departemen bersangkutan terhadap efektifitas permintaan dan kemungkinan benturan terhadap SOP/peraturan yang ada. Ketentuan Tahapan Pengembangan Sistem Informasi No. Keterangan 1 Pengisian formulir permintaan sistem Formulir permintaan diisi oleh Pemohon sistem, yang harus diketahui dan disetujui oleh Supervisor,

Lebih terperinci

Proposed Document MBT. Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX

Proposed Document MBT. Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX Proposed Document Purchasing and Fixed Asset Management PT XXX 1.PENAWARAN TEKNIS...3 1.PENAWARAN TEKNIS...3 1.1 Kebutuhan Khusus PT XXX...3 1.2 Modul Modul...5 1.3 Arsitektur Teknis...7 RENCANA IMPLEMENTASI...9

Lebih terperinci

PELATIHAN PORTAL PENGAJUAN ARTIKEL JURNAL

PELATIHAN PORTAL PENGAJUAN ARTIKEL JURNAL Handout PELATIHAN PORTAL PENGAJUAN ARTIKEL JURNAL Disusun oleh : TIM TEKNIS UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA 2016 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 1. Identifikasi... 3 2. Gambaran Sistem...

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH No P-03 Berlaku 1 September 015 Revisi 4 Unit LPPM No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu hampir semua bidang menggunakan informasi untuk meningkatkan kinerjanya. Cara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Perlunya analisa internal departemen bersangkutan terhadap efektifitas permintaan dan kemungkinan benturan terhadap SOP/peraturan yang ada.

Perlunya analisa internal departemen bersangkutan terhadap efektifitas permintaan dan kemungkinan benturan terhadap SOP/peraturan yang ada. Ketentuan Tahapan Perbaikan Sistem Informasi No. Keterangan 1 Pengisian formulir permintaanm perubahan sistem Formulir permintaan diisi oleh Pemohon Sistem, yang harus diketahui dan disetujui oleh Supervisor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi merupakan sistem yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Seiring perkembangan sistem informasi saat ini tak lepas dari peran

Lebih terperinci

COVER BAB III.

COVER BAB III. COVER BAB III 1 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT XYZ adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang IT Consultant penyedia layanan Jasa Sistem Integrator khusus nya bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terus meningkat menyebabkan perubahan dalam berbagai macam hal. Munculnya teknologi-teknologi baru memberikan efek yang sangat besar terutama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN USULAN. 3.1 Tentang PT asuransi jiwa Central Asia Raya

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN USULAN. 3.1 Tentang PT asuransi jiwa Central Asia Raya BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN USULAN 3.1 Tentang PT asuransi jiwa Central Asia Raya Tahap awal yang dilakukan agar bisa menghasilkan sistem yang baik adalah dengan mempelajari dan menganalisa sistem

Lebih terperinci