PERSAMAAN BLACK-SCHOLES-BARENBLATT UNTUK OPSI DENGAN VOLATILITAS DAN SUKU BUNGA TAK PASTI. Oleh: MERDINA YESI NUSA ASMARA G

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSAMAAN BLACK-SCHOLES-BARENBLATT UNTUK OPSI DENGAN VOLATILITAS DAN SUKU BUNGA TAK PASTI. Oleh: MERDINA YESI NUSA ASMARA G"

Transkripsi

1 PERSAMAAN BLACK-SCHOLES-BARENBLATT UNTUK OPSI DENGAN VOLATILITAS DAN SUKU BUNGA TAK PASTI Oleh: MERDINA YESI NUSA ASMARA G546 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 6

2 ABSTRAK MERDINA YESI NUSA ASMARA Persamaan Black-Scholes-Barenblatt untuk Opsi dengan Volatilitas dan Suku Bunga Tak Pasti Dibimbing oleh EFFENDI SYAHRIL dan ANNIS DINIATI RAKSANAGARA Opsi merupakan salah satu jenis dari instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada nilai aset lain yang mendasari Opsi memberikan hak untuk membeli (opsi call ) atau menjual (opsi pu aset yang mendasarinya pada waktu tertentu (waktu jatuh tempo) dan harga tertentu (harga eksekusi) Sejak awal tahun sembilan puluhan sudah banyak peneliti yang bekerja keras mencari formula untuk penilaian opsi Dengan bantuan Robert Merton pada tahun 973 Fisher Black dan Myron Scholes menghadirkan formula penilaian opsi dalam bentuk persamaan diferensial yang dapat membantu para pialang saham menentukan apakah sebuah opsi terlalu mahal atau sebaliknya terlalu murah relatif terhadap harga saham pada saat itu persamaan diferensial tersebut dikenal dengan persamaan Black-Scholes Salah satu parameter dari formula Black-Scholes (B-S) yang tidak bisa dilihat nilainya secara langsung adalah volatilitas dari aset yang mendasari Volatilitas menunjukkan peluang suatu saham untuk berfluktuasi yang dapat dihubungkan dengan jumlah informasi masuk setiap saat Volatilitas dan suku bunga dalam persamaan B-S diasumsikan konstan dan ini tidaklah sesuai dengan kenyataan yang ada Untuk menyempurnakan persamaan B-S maka dalam skripsi ini diperkenalkan suatu persamaan yang merupakan perluasan dari persamaan B-S yang disebut persamaan Black-Scholes- Barenblatt (BSB) Dalam persamaan BSB nilai volatilitas dan suku bunga yang digunakan adalah tak konstan (tak pasti) namun terletak dalam suatu batas tertentu Akibat dari adanya batas-batas dalam volatilitas dan suku bunga tersebut maka nilai dari opsi akan terletak dalam suatu batas tertentu Dengan mengetahui batas dari nilai suatu opsi maka investor dapat memprediksi kapan harus mengeksekusi kontrak opsi yang dimiliki agar mendatangkan keuntungan

3 PERSAMAAN BLACK-SCHOLES-BARENBLATT UNTUK OPSI DENGAN VOLATILITAS DAN SUKU BUNGA TAK PASTI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika Oleh: MERDINA YESI NUSA ASMARA G5465 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 6 3

4 Judul : Persamaan Black-Scholes-Barenblatt untuk Opsi dengan Volatilitas dan Suku Bunga Tak Pasti Nama : Merdina Yesi Nusa Asmara NRP : G546 Menyetujui : Pembimbing I Pembimbing II Drs Effendi Syahril Grad Dipl NIP Dra Annis Diniati R MSi NIP Mengetahui : Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono MS NIP Tanggal Lulus : 4

5 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat hidayah serta izin- Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini Shalawat serta salam marilah kita tujukan pada junjungan besar kita Nabi Muhammad Saw seorang pemimpin besar yang menjadi panutan dunia dan akhirat Skripsi yang berjudul Persamaan Black-Scholes-Barenblatt untuk Opsi dengan Volatilitas dan Suku Bunga Tak Pasti ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains (SSi) Tanpa bantuan doa serta dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak penulis tidak akan mampu menyelesaiakan penyusunan skripsi ini Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: Mami dan Papi karena berkat mereka berdualah penulis sekarang ini ada dan akhirnya lulus juga dari IPB Bpk Drs Effendi Syahril Grad Dipl dan Ibu Dra Annis D Raksanagara MSi selaku pembimbing I dan II serta Ibu Ir Retno Budiarti MS selaku penguji 3 Kakak-kakakku Mbak Deki Mbak Rita Mas Juni dan Mas Hendri terima kasih doa dan semangatnya Manda dan Icha tante sudah lulus sekarang 4 Aditya Kresna Priambudi atas kesabaran semangat bantuan cinta dan sayangnyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini juga untuk Mama terima kasih atas perhatiannya selama ini 5 Nely Nita dan Ike yang sudah bersedia menjadi pembahas dalam seminar penulis 6 Teman-teman di Math_39: (Tika Eryt Dina Rani Ade Tami dan Desi) terima kasih atas kebersamaannya selama ini Aden Yana Irwan Fitrah Febi Arif Kabul dkk (yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu) terima kasih untuk keceriaannya selama kurang lebih 4 tahun kita bersama 7 Teman-teman di bkl_bkp@d (Iwan Angga Feri dan Mas Yan terima kasih untuk tumpangannya selami inibuat mpus dan anak-anaknya) dan di Radar 59 (Mbak Niken Mbak Lala Ayu dan Muli terima kasih atas semangat dan bantuanbantuannya) 8 Bu Susi Bu Ade Bu Marisi Mas Bono Mas Deni dan Mas Yono terima kasih atas bantuannya 9 Kakak-kakak kelas Math_ dan 38 Adik-adikku Math_4 dan 4 terima kasih semangatnya Penulis tidak akan melupakan semua kebaikan yang telah diberikan Terima kasih Bogor Agustus 6 Merdina Yesi Nusa Asmara 5

6 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir pada tanggal Desember 983 di Blitar Jawa Timur sebagai putri bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Untung Sardjono Atmojo Bsc dan Nanik Suwiyani Tahun penulis lulus dari SMU I Talun Blitar Pada tahun yang sama penulis masuk IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan memilih Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah menjadi Asisten Dosen Matematika Dasar pada tahun 4/5 Selain itu penulis juga aktif menjadi anggota Departemen Kesenian dan Olah Raga Gugus Mahasiswa Matematika (GUMATIKA) IPB masa kepengurusan 4/5 6

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR GAMBAR iv PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan 3 Metode dan Sistematika Penulisan LANDASAN TEORI Gerak Brown Dimensi Satu Kalkulus Stokastik 3 Model untuk Harga Saham 3 4 PDS Fungsional dari Harga Saham 3 5 Penilaian Opsi 3 6 Formula Black-Scholes untuk Opsi Call 4 7 Put-Call Parity 4 8 Formula Black-Scholes untuk Opsi Put 4 9 Opsi Barrier 5 Model Difusi 5 Persamaan Barenblatt 5 Uji Turunan Kedua 5 3 Persamaan Parabola 6 PENENTUAN BATAS-BATAS OPSI DAN PERSAMAAN BLACK- SCHOLES-BARENBLATT 6 3 Penentuan Batas-Batas Opsi Tipe Eropa 6 3 Penentuan Batas Bawah Opsi Tipe Eropa 7 3 Penentuan Batas Atas Opsi Tipe Eropa 7 3 Pengertian Persamaan Black-Scholes-Barenblatt (BSB) 8 33 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Opsi Tipe Eropa 8 34 Penentuan Batas-Batas Opsi Tipe Amerika 9 34 Penentuan Batas Bawah Opsi Tipe Amerika 9 34 Penentuan Batas Atas Opsi Tipe Amerika 9 35 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Opsi Tipe Amerika 36 Penentuan Batas-Batas Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika 36 Penentuan Batas Atas Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika 36 Penentuan Batas Bawah Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika PENENTUAN BATAS-BATAS DELTA 4 Pengertian Delta 4 Penentuan Batas Delta 3 4 Penentuan Batas Bawah Delta 3 4 Penentuan Batas Atas Delta 4 43 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Delta 4 SIMPULAN DAN SARAN 5 DAFTAR PUSTAKA 5 7

8 DAFTAR GAMBAR Halaman Parabola dengan p > 6 Parabola dengan p < 6 8

9 I PENDAHULUAN Latar Belakang Produk turunan adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya bergantung pada aset lain yang mendasari (underlying asse Produk turunan sekarang ini sudah banyak diperdagangkan dalam berbagai bursa di dunia misalkan saja di CBOE (Chicago Board Options Exchange) pada tahun 973 mulai menjual opsi dari 6 saham dan sekarang ini CBOE telah menjual opsi lebih dari saham (Hull 3) Opsi merupakan salah satu jenis dari produk turunan Opsi memberikan hak untuk membeli (opsi call ) atau menjual (opsi pu aset yang mendasarinya pada waktu tertentu (waktu jatuh tempo) dan harga tertentu (harga eksekusi) Salah satu cara yang digunakan untuk menentukan nilai opsi adalah formula Black- Scholes Pada aplikasinya di pasar para praktisi pasar modal tidaklah sepenuhnya menerapkan asumsi yang digunakan dalam formula Black-Scholes Hal ini karena parameter-parameter yang digunakan dalam formula Black-Scholes adalah konstan termasuk nilai volatilitas dan suku bunganya Pada kenyataannya volatilitas dan suku bunga bukanlah parameter yang konstan Volatilitas yang dinotasikan dengan σ merupakan simpangan baku dari harga aset yang mendasari kontrak opsi Harga aset sendiri selalu berubah-ubah setiap waktu hal ini mengakibatkan volatilitas juga berubahubah setiap waktu Suku bunga yang dinotasikan dengan r dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya adalah nilai tukar mata uang asing dan ini menyebabkan suku bunga tidak bernilai konstan Dalam karya ilmiah ini akan dibahas tentang nilai batas suatu opsi apabila diketahui volatilitas dan suku bunga yang digunakan tidak konstan (tak pasti) namun terletak dalam suatu batas tertentu Bentuk persamaan dari batas-batas opsi tersebut akan dibahas juga dalam karya ilmiah ini yang selanjutnya disebut dengan persamaan Black-Scholes-Barenblatt (BSB) Persamaan BSB ini merupakan perluasan dari persamaan Black-Scholes dengan volatilitas dan suku bunga tak konstan Dalam karya ilmiah ini akan dibahas juga mengenai penurunan batas dari delta yaitu tingkat perubahan rata-rata nilai opsi terhadap harga aset yang mendasari Delta merupakan salah satu alat untuk mengendalikan resiko yang ditimbulkan oleh adanya transaksi dari opsi Tujuan Penulisan Tujuan dari karya ilmiah ini adalah untuk mempelajari : Penentuan batas atas dan batas bawah opsi untuk underlying asset yang mempunyai volatilitas tidak konstan dan suku bunga tidak konstan (tak pasti) Perumusan persamaan Black- Scholes- Barenblatt 3 Penentuan batas-batas delta 3 Metode dan Sistematika Penulisan Metode penulisan karya ilmiah ini adalah studi literatur dan materi utamanya mengacu pada jurnal The Black Scholes Barenblatt Equation for Options with Uncertain Volatility and its Application to Static Hedging oleh Gunter H Meyer tahun 4 Pada bab pertama dijelaskan latar belakang dan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini Dalam bab kedua berisi landasan teori yang menjadi konsep dasar dalam penyusunan pembahasan Pada bab ketiga akan dijelaskan tentang penentuan batas-batas opsi dan persamaan Black-Scholes-Barenblatt (BSB) Kemudian di bab keempat berisikan tentang penentuan batas-batas dari suatu delta Di bab kelima diberikan saran dan kesimpulan dari karya ilmiah ini dan yang terakhir yaitu bab keenam berisi daftar pustaka yang menjadi acuan dalam penulisan karya ilmiah ini II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan teori yang menjadi konsep dasar dalam pengerjaan karya ilmiah Bahasan dari karya ilmiah ini merupakan perluasan dari persamaan Black-Scholes maka landasan teori yang dipergunakan dalam karya ilmiah ini sebagian besar mengacu pada landasan teori karya ilmiah lain yang membahas tentang persamaan Black-Scholes Karya ilmiah yang digunakan sebagai acuan tersebut antara lain adalah karya Chandra (998) Bahri (5) dan Amellia (5) 9

10 Hal-hal yang perlu dikaji lebih lanjut dan berhubungan dengan pembahasan karya ilmiah ini akan dijelaskan sebagai berikut: Gerak Brown Dimensi Satu Sebelum membahas mengenai gerak Brown terlebih dahulu perlu diketahui tentang proses stokastik Definisi [Proses Stokastik] Proses stokastik adalah sekumpulan parameter dari peubah acak { X ( } t T () yang didefinisikan pada ruang probabilitas ( Ω F P) dan nilainya berada pada R n t adalah waktu Parameter T terdefinisi pada selang [ ) selang [ab] dengan ab R atau bilangan bulat tak negatif (Øksendal 995) Proses stokastik gerak Brown dimensi satu adalah proses stokastik yang digunakan dalam karya ilmiah ini Proses stokastik gerak Brown dimensi satu didefinisikan sebagai berikut Definisi [Gerak Brown Dimensi Satu] Proses stokastik { B ( t } dikatakan sebagai gerak Brown dimensi satu apabila B ( memiliki sifat-sifat berikut: B ( ) = Untuk t t tn peubah acak B ( ti ) B( ti ) adalah saling bebas untuk i = 3 3 Untuk s t maka B( B( s) ~ N( t s) (Karatzas dan Shreve 987) Kalkulus Stokastik Model persamaan diferensial yang melibatkan peubah acak menurut waktu dapat dijelaskan dengan menggunakan kalkulus stokastik Peubah yang bernilai acak ini dinyatakan sebagai proses stokastik Pada umumnya suatu sistem dimodelkan oleh suatu persamaan diferensial deterministik: dx = f ( x dt () x ( ) = x (3) dengan x dan f masing-masing adalah variabel dan fungsi deterministik Jika perubahan dari sistem menjadi tidak deterministik tetapi ada noise maka perubahan sistem yang merupakan suatu peubah acak X ( dapat dituliskan dalam persamaan diferensial berikut: dx ( = a( X ( noise (4) X ( ) = X (5) Terdapatnya noise atau gangguan menjadikan solusi persamaan diferensial di atas tidak lagi deterministik karena noise ini juga akan mempengaruhi solusi yang diperoleh Oleh karena itu diperlukan suatu model untuk menggambarkan noise tersebut Model yang akan digunakan adalah proses stokastik yang didasari oleh gerak Brown dimensi satu Definisi 3 [Proses Itô atau Integral Stokastik] Misal B( adalah gerak Brown dimensi satu pada ( Ω F P) Proses Itô (integral stokastik) adalah proses stokastik X ( pada Ω F P dari bentuk ( ) t X ( = X () a( X ( s) s) ds b( X ( s) s) db( s) (6) Proses Itô X ( dapat juga dituliskan dalam bentuk persamaan diferensial stokastik (PDS) berikut: dx ( = a( X ( dt b( X ( db( (7) (Øksendal 995) Teorema Misalkan proses stokastik { X ( t } mempunyai diferensial stokastik dx ( = a( X ( dt b( X ( db( Misalkan fungsi g: [ ) R R merupakan fungsi kontinu yang mempunyai turunan parsial kontinu Maka proses Y ( X ( = g( X ( adalah proses Itô sehingga didefinisikan dy ( = g t ( X ( dt g x ( X ( dx ( g xx ( X () t ( dx ( ) (8) g g g dimana g t = g x = g xx = t X X Dengan dt = db( dt = dtdb( = dan ( db ( ) = dt (Øksendal 995) Bukti dapat dilihat pada Øksendal (995) dan Amellia (5) t

11 Teorema Perhatikan PDS berikut : dx t = a X t t dt b X t t db t () ( () ) ( ( ) ) ( ) Misalkan fungsi a ( X ( dan b ( X ( mempunyai turunan pertama dan kedua yang kontinu dan terbatas u x t = E g X s X t = x s [ ] n t s dan g C ( R ) Misalkan ( ) ( ( )) ( ) tetap Atau dapat juga dituliskan u( x = E x t [ g( X ( s) )] (9) Maka u ( x memenuhi persamaan Kolmogorov mundur u Lu = t t s x () u ( x = g( x) t s () dengan u u L u = a( x ( x b( x ( x () x x (Øksendal 995) Bukti dapat dilihat pada Øksendal (995) dan Amellia (5) 3 Model untuk Harga Saham Harga saham yang berubah secara acak menurut waktu diasumsikan sebagai suatu proses stokastik diasumsikan juga tidak ada pembayaran dividen atas saham Misalkan harga saham S ( pada waktu t Pada selang waktu yang kecil dt harga saham S( akan berubah menjadi S ( ds( Tingkat pengembalian untuk ds( saham dapat dimodelkan dalam dua S( bentuk yaitu yang pertama adalah bentuk pengembalian dari harga saham yang dapat bersifat deterministik yaitu μ dt dengan μ adalah tingkat rata-rata pertumbuhan harga saham (drif dan bentuk yang kedua adalah pengembalian dari harga saham yang bersifat stokastik yaitu σ db( dengan σ adalah volatilitas harga saham dan db ( adalah bentuk keacakan yang mempengaruhi harga saham Dengan adanya bentuk pengembalian saham seperti di atas harga saham dapat dituliskan sebagai persamaan diferensial stokastik: ds( = μ S( dt σs( db( (3) dengan t [ ) S ( [ ) dan B ( adalah gerak Brown dimensi satu 4 PDS Fungsional dari Harga Saham Pada bagian ini diberikan bentuk PDS untuk suatu peubah yang nilainya bergantung pada harga saham S ( dan waktu t Perubahan dari S ( dapat dimodelkan dengan memanfaatkan formula Itô Misalkan diberikan peubah Y ( yang bergantung pada S ( dan t Berdasar Hull (997) apabila harga saham S ( mengikuti model saham (3) maka bentuk PDS untuk Y ( ditentukan oleh teorema berikut Teorema 3 Misalkan diberikan Y ( = g( S( dengan t [ ) dan S ( memiliki persamaan diferensial stokastik (3) maka persamaan diferensial stokastik bagi fungsi Y ( dapat dinyatakan dalam bentuk: g g g dy ( = μs () t σ S () t dt S t S g σs () t db () t S (4) (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Amellia (5) 5 Penilaian Opsi Nilai opsi adalah besarnya biaya (premi) yang dikeluarkan oleh seorang investor untuk mendapatkan kontrak opsi dan pembayarannya dilakukan pada saat kontrak dibuat Nilai opsi yang dibahas oleh Fisher Black dan Myron Scholes hanya yang bergantung pada harga saham waktu dan parameter lain yang bernilai konstan Penilaian opsi merupakan suatu masalah yang berkembang cukup lama dalam finansial Secara khusus terdapat suatu riset yang memfokuskan mengenai ada atau tidaknya hubungan antara harga saham dan kontrak opsi yang tertulis pada saham tersebut Masalah ini telah dipecahkan pada tahun 973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes yang kemudian formulanya dikenal dengan formula Black-Scholes Sehingga diperoleh teorema berikut Teorema 4 Misalkan V ( S menyatakan nilai opsi Maka V memenuhi persamaan diferensial parsial Black-Scholes:

12 V V V σ S rs rv = (5) t S S (Hull 997) Bukti dapat di lihat pada Hull (997) dan Amellia (5) 6 Formula Black-Scholes untuk Opsi Call Misalkan S T adalah harga saham dan K adalah harga eksekusi yang disepakati Apabila K < ST pada saat jatuh tempo maka pemegang kontrak opsi akan mengeksekusi kontraknya karena investor mendapatkan untung sebesar S T K sebaliknya jika S T < K pada saat jatuh tempo maka pemegang kontrak opsi tidak akan mengeksekusi kontraknya karena investor akan rugi sebesar K ST untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo Jadi nilai intrinsik opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff (penerimaan) bagi pemegang kontrak sebagai berikut: C( S T) = max( ST K) Menurut persamaan (3) jika S bernilai maka ds juga akan bernilai akibatnya S tidak akan pernah berubah Ini merupakan masalah deterministik dari PDS (3) Jadi jika S = pada saat jatuh tempo maka payoff bernilai nol Akibatnya opsi call tidak mempunyai nilai pada saat S = walaupun belum jatuh tempo Jadi pada saat S = dipunyai C ( = Sehingga didapat teorema berikut Teorema 5 Solusi dari persamaan diferensial parsial Black-Scholes C C C σ S rs rc = t S S (6) dengan syarat batas C( S T ) = max( ST K) C ( = (7) adalah nilai opsi call yang diberikan oleh: C t r ( ) ( ) ( T t S t = SN d Ke ) N ( d ) [ T ] (8) dengan ln( S / K ) ( r σ / )( T d = (9) σ T t d = d σ T t () dan N( d i ) adalah fungsi sebaran normal kumulatif dan berbentuk : N π y ( d ) = e dy i d i () (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Amellia (5) 7 Put-Call Parity Berdasarkan definisi terlihat bahwa opsi put dan opsi call mempunyai perilaku yang bertolak belakang Dalam praktiknya put dan call dapat dikombinasikan dalam suatu bentuk dimana kolerasinya sangat dekat Hal ini diperlihatkan dalam teorema berikut Teorema 6 Nilai dari opsi call dan put dapat dinyatakan sebagai put-call parity dan memenuhi persamaan r( T S P( S C( S = Ke () (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Amellia (5) 8 Formula Black-Scholes untuk Opsi Put Dengan menggunakan konsep put-call parity jika nilai opsi call sudah diketahui maka nilai opsi put juga dapat ditentukan Dari segi holder (pemegang kontrak opsi) payoff yang didapat dari adanya kontrak opsi adalah C( S T ) = max( ST K) Sedangkan dari segi written (pembuat kontrak opsi) payoff yang diterima adalah sebesar P S T ) = max( K S ) ( T Teorema 7 Nilai opsi put diberikan oleh r( T P( S = Ke N( d) SN( d ) (3) dengan syarat batas P( S T ) = max( K ST ) P( = dan d dan d seperti pada persamaan (9) dan () (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Amellia (5)

13 9 Opsi Barrier Opsi barrier adalah opsi yang payoff (penerimaan) nya bergantung pada harga aset yang mendasari yang mencapai suatu tingkat tertentu selama periode waktu tertentu Opsi barrier ini mempunyai beberapa tipe yaitu: Up and out call adalah jenis opsi call yang segera dieksekusi jika nilai asetnya mencapai tingkat barrier tertentu yaitu X yang nilainya lebih besar dari nilai aset pada waktu awal kontrak Up and out put adalah jenis opsi put yang segera dieksekusi jika nilai asetnya mencapai tingkat barrier tertentu yaitu X yang nilainya lebih besar dari nilai aset pada waktu awal kontrak Untuk up and out call jika nilai X K maka nilai dari up and out call adalah dengan X adalah tingkat barrier dan K adalah harga eksekusi Jika X > K maka nilai up and out call ( c uo ) dirumuskan sebagai berikut: qt rt c = c [ SN x e Ke N x σ T uo Se Ke N qt ( ) ( ) λ ( H / S ) [ N ( y) N ( y ) rt λ ( H / S ) [ N ( y σ T ) ( y σ T )]] dengan q = tingkat yield (penerimaan yang dinyatakan dengan persen yang diperoleh dari hasil investasi) qt rt c = Se N d Ke N d d ln = ( ) ( ) d ( S / K ) ( r q σ / ) T = d σ T σ T r q σ / λ = σ ln[ H / SK ] y = λσ T σ T ln( S / H ) x = λσ T σ T ln( H / S ) y = λσ T σ T Untuk up and out put jika X K maka p adalah nilai up and out put ( ) uo p uo Jika qt λ = p [ Se ( H / S ) N ( y) λ ( H / S ) N ( y σ T ) X < K maka nilai ( ) uo p adalah Ke ] rt p uo = SN Se Ke N dengan p = Ke qt rt ( x ) e Ke N( x σ T ) qt λ ( H / S) [ N( y) N( y ) rt λ ( H / S) [ N( y σ T ) ( y σ T )] rt N qt ( d ) Se N ( ) d ] (Hull 3) Model Difusi Model difusi dalam fisika digunakan untuk memodelkan penyebaran kepadatan suatu kuantitas Pada pasar keuangan hal ini bisa digunakan untuk memodelkan penyebaran nilai fluktuasi suatu data keuangan Model difusi biasanya memiliki bentuk dasar P = P atau dapat dituliskan sebagai t P ( x t ) δ P ( x t ) = t x (Hariadi Y dan Surya Y 6) Persamaan Barenblatt Persamaan Barenblatt adalah nama lain dari persamaan difusi yang tak linier Persamaan ini memiliki koefisien difusi yang tidak kontinu Bentuk persamaan Barenblatt adalah sebagai berikut: t u( x D( u) xu( x = dengan D( u) k[ gθ ( α tu) ] adalah koefisien difusi tak linier dengan konstanta α > Dan θ ( x) di definisikan sebagai berikut: x > θ ( x) = x < g adalah konstanta pengontrol ketidaklinieran koefisien difusi (Fukui T dan Yoshida S 6) Uji Turunan Kedua Andaikan f " kontinu dekat c Jika f '( c) = dan "() c > f maka f mempunyai minimum lokal pada c f ' c = dan f "() c < Jika ( ) maka f mempunyai maksimum lokal pada c (Stewart ) 3

14 3 Persamaan Parabola Persamaan Black-Scholes merupakan persamaan diferensial yang berbentuk parabola Sebuah parabola adalah himpunan titik-titik di suatu bidang yang berjarak sama pada suatu titik tetap (fokus) dan suatu garis tetap (direktriks) Persamaan parabola dengan fokus ( p) dan direktriks y = p adalah x = 4 py Persamaan di atas dapat dituliskan menjadi: x 4 py = Jika x 4 py < maka p > Jika x 4 py > maka p < Parabola ini akan terbuka ke atas jika p > dan ke bawah jika p < Gambar Parabola dengan p > Gambar Parabola dengan p < (Stewart 3) III PENENTUAN BATAS-BATAS OPSI DAN PERSAMAAN BLACK-SCHOLES-BARENBLATT Sejak awal tahun sembilan puluhan sudah banyak peneliti yang bekerja keras mencari formula untuk penilaian opsi Mereka mencoba membuat formula dengan menggunakan berbagai asumsi untuk mendukung hasil kerjanya Asumsi-asumsi yang digunakan dari tahun ke tahun mengalami banyak perubahan sebagai penyempurnaan dari asumsi-asumsi sebelumnya Dengan bantuan Robert Merton pada tahun 973 Fisher Black dan Myron Scholes menghadirkan formula penilaian opsi dalam bentuk persamaan diferensial yang dapat membantu para pialang saham menentukan apakah sebuah opsi terlalu mahal atau sebaliknya terlalu murah relatif terhadap harga saham pada saat itu Salah satu parameter dari formula Black- Scholes yang tidak bisa dilihat nilainya secara langsung adalah volatilitas dari aset yang mendasari Dengan kenyataan tersebut maka para pelaku perdagangan opsi mulai menggunakan implied volatilities untuk mengetahui nilai volatilitas yang berlaku di pasar Implied volatilities adalah suatu volatilitas yang berimplikasi dengan harga opsi yang terbentuk di pasar Selain menggunakan implied volatilities untuk mengatasi ketidaksempurnaan formula Black-Scholes (B-S) maka dalam bab ini akan dibahas mengenai batas-batas dari nilai opsi yang bersesuaian dengan volatilitas dan suku bunga yang terletak dalam suatu batas tertentu Penentuan suatu persamaan yang merupakan perluasan dari persamaan Black- Scholes untuk menentukan nilai batas opsi juga akan dibahas dalam bab ini Persamaan tersebut selanjutnya dikenal sebagai persamaan Black-Scholes-Barenblatt (BSB) 3 Penentuan Batas-Batas Opsi Tipe Eropa Asumsikan opsi yang digunakan adalah up and out call tipe Eropa V ( S dengan waktu jatuh tempo T harga eksekusi K harga saham S dan tingkat up and out barrier adalah X dengan X > K Selain itu diasumsikan juga bahwa S ( X ) dan t ( T ] maka menurut Teorema 4 bentuk persamaan Black Scholesnya adalah sebagai berikut : Η( σ r) V σ ( S S VSS r( S SVS (3) r S t V V = ( ) t 4

15 dengan nilai σ dan r sudah ditentukan dan dengan syarat batas : V ( = V ( X = Syarat awal dari persamaan (3) adalah V S yang dipartisi menjadi: ( ) S < K V( S ) = SK K S X ε X S ( X ε K) X ε < S < X ε untuk suatu ε yang sangat kecil dan positif Persamaan (3) hanya berlaku untuk nilai σ dan r yang konstan Padahal kedua nilai tersebut tidaklah mungkin konstan dalam dunia nyata Agar memudahkan perhitungan dengan melihat kenyataan yang ada diasumsikan bahwa σ dan r terletak dalam suatu batas tertentu namun tetap memiliki nilai yang tidak pasti yaitu sebagai berikut: σ( S σ( S σ( S (3) dan r ( S r( S r ( S (33) dengan σ ( S > merupakan nilai terendah dari volatilitas aset yang mendasari dan σ ( S adalah nilai tertinggi dari volatilitas aset yang mendasari Notasi r ( S dan r ( S masing-masing adalah batas nilai terendah dan batas tertinggi dari suku bunga Nilai dari volatilitas dan suku bunga yang digunakan untuk memodelkan harga opsi masing-masing terletak dalam suatu batas tertentu maka secara otomatis harga dari opsi akan terletak dalam suatu batas tertentu juga Akan ditunjukkan bahwa: V S t V S t V S (34) ( ) ( ) ( ) t 3 Penentuan Batas Bawah Opsi Tipe Eropa Pembuktian dari pertidaksamaan (34) dimulai dengan menunjukkan V ( S V ( S Perhatikan persamaan di bawah ini: Η( σ rv ) = S [( σ σ ) V SS ( σ σ ) V SS ] [( rr ) ( SV V ) ( rr) ( SV V ) ] S t t S ( ) V ( ) V = S [( σ σ ) V SS ( σ σ ) V SS ] [( rr ) ( SV SV ) ( rr )( SV SV ) ] (35) Persamaan di atas memiliki syarat batas yang sama seperti syarat batas pada persamaan Η σ r adalah suatu operator B-S (3) ( ) pada persamaan (3) SS V = SS < V V SS V V V = V V ( ) { SV S } dan ( ) { SV S } SS SV S adalah max SV S adalah min Persamaan (35) dapat dituliskan dalam bentuk Η( σ r) V = F ( S V V S V SS ) (36) untuk penyederhanaan tulisan F adalah sisi kanan dari persamaan (35) dan nilainya adalah: F ( S V VS VSS ) Asumsikan bahwa V merupakan solusi dari persamaan (35) pada daerah asal D ( T ] ( X ) yang kontinu pada [ T ] [ X ] dengan syarat batas seperti pada persamaan (3) Jika didefinisikan : e ( S = V ( S V ( S maka Η( σ r) e pada D = ( X ) ( T ] Berdasarkan prinsip standar maksimum parabola fungsi e ( S tidak mempunyai nilai maksimum yang positif pada D Jadi e ( S pada D Ini berarti bahwa: V ( S V ( S sehingga terbukti V ( S merupakan batas bawah dari harga opsi untuk nilai σ dan r yang berada dalam pertidaksamaan (3) dan (33) 3 Penentuan Batas Atas Opsi Tipe Eropa Jika pada persamaan (35) fungsi maksimum dan minimum pada F ditukar yaitu: V ( ) ( ) SS V SS SV S V SV S V dan notasi V V maka dengan melakukan proses yang sama dengan persamaan (35) didapat persamaan baru sebagai berikut: Η( σ rv ) = S [( σ σ ) V SS ( σ σ ) V SS ] [( rr ) ( SV V) ( r r) (37) ( SV S SS S V) ] dengan V = V V = V SS SS SS < ( SV ) S V adalah max{ SV S V } ( SV ) S adalah min{ SV S } V V dan 5

16 Persamaan (37) disederhanakan menjadi: Η V = F ( S V V S V SS ) (38) dimana nilai F adalah : F ( S V V S V SS ) Asumsikan bahwa V merupakan solusi dari persamaan (37) pada daerah asal D T X yang kontinu pada ( ] ( ) [ T ] [ X ] dengan syarat batas seperti pada persamaan (3) Didefinisikan d ( S = V ( S V ( S maka Η( σ r) d pada D = ( X ) ( T ] Dengan menggunakan prinsip standar maksimum parabola maka d ( S tidak mempunyai nilai minimum yang negatif pada D sehingga d ( S Jadi V ( S V ( S Terbukti bahwa V ( S merupakan batas atas dari harga opsi untuk nilai σ dan r yang berada dalam persamaan (3) dan (33) Dengan demikian pertidaksamaan pada (34) terbukti Catatan: Jika ternyata harga opsi call yang ada di pasar lebih tinggi dari batas atas harga opsi call teoritis maka investor lebih baik tidak mengeksekusi call tersebut karena akan mengalami kerugian Jika ternyata harga opsi call pasar lebih rendah dari batas bawah harga opsi teoritis maka lebih baik investor membeli call tersebut dan menjual saham untuk mendapatkan keuntungan Batas-batas dari nilai opsi sudah ada dan sudah dibuktikan kebenarannya selanjutnya diperlihatkan bentuk persamaan yang bersesuaian dengan kedua batas nilai opsi di atas 3 Pengertian Persamaan Black-Scholes- Barenblatt (BSB) Persamaan Black-Scholes-Barenblatt (BSB) adalah suatu persamaan yang digunakan untuk menyelesaiakan harga dari produk turunan (misalkan opsi) berdasarkan harga aset yang mendasari (misalkan saham) yang mempunyai dua nilai volatilitas yang berbeda Kedua nilai volatilitas tersebut bergantung pada tanda dari gamma ( V SS ) Gamma adalah tingkat perubahan rata-rata delta terhadap harga aset yang mendasari Delta V ) adalah tingkat perubahan rata-rata ( S nilai produk turunan terhadap harga aset yang mendasari (wwwwilmottmagazinecom/messageview) 33 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Opsi Tipe Eropa Dari bahasan sebelumnya telah dijelaskan bagaimana menentukan batas-batas opsi V dan V Dalam bahasan ini diperkenalkan suatu persamaan yang bersesuaian dengan batas-batas V dan V Perhatikan persamaan di bawah ini BSB Η V f( σ ) S V SS (39) g()( r SV S V ) Vt = dengan σ ( S t ) jika V SS f ( σ ) = σ ( S t ) jika V SS < dan r ( S t ) jika ( SV S V ) g () r = r ( S jika ( SV S V ) < Persamaan (39) merupakan persamaan yang bersesuaian dengan batas bawah opsi V Persamaan yang bersesuaian dengan batas atas opsi adalah sebagai berikut BSB Η V f( σ ) S V SS (3) g r SV V V = dengan f dan ( σ ) σ = σ ()( ) S ( S t ) ( S t ) jika jika t V V SS SS ( S t ) jika ( SV S V ) ( S t ) jika ( SV V ) r g () r = r S > Dalam karya ilmiah ini persamaan (39) dan(3) disebut sebagai persamaan Black- Scholes-Barenblatt (BSB) karena persamaan ini merupakan gabungan dari persamaan Black-Scholes dan persamaan Barenblatt 34 Penentuan Batas-Batas Opsi Tipe Amerika Asumsikan opsi Amerika yang digunakan adalah jenis opsi up and out put V ( S Persamaan Black Scholes yang digunakan dalam opsi up and out put Amerika ini adalah sebagai berikut: Α( σ r) V σ ( S S VSS r( S SVS (3) r S t V V = ( ) t > 6

17 dengan syarat batas V s t t V ( () ) = K s ( t ) S ( s() t = ( X = V dan syarat awal yang digunakan adalah sebagai berikut: s ( ) = K ( S K S S [ s( ] V = dengan s () t adalah batas eksekusi awal K adalah harga eksekusi S adalah harga aset yang mendasari dan X adalah tingkat opsi barrier Persamaan (3) hanya berlaku untuk nilai σ dan r yang konstan Namun kenyataannya nilai-nilai tersebut tidaklah konstan sehingga untuk menyempurnakannya diasumsikan bahwa nilai σ dan r terletak dalam suatu batas tertentu seperti pada pertidaksamaan (3) dan (33) Karena σ dan r terletak dalam batas maka harga opsinya juga akan terletak dalam batas tertentu Akan ditunjukkan ( S V ( S V ( S V 34 Penentuan Batas Bawah Opsi Tipe Amerika Pembuktian V ( S V ( S V ( S dimulai dengan menunjukkan V ( S V ( S Dengan batas nilai σ dan r seperti pada (3) dan (33) perhatikan persamaan di bawah ini Α( σ r) V = S [( σ σ ) V SS ( σ σ ) V SS ] [( r r ) ( SV V ) ( r r) S ) ] t t ( SV S V ( ) V ( ) V = S [( σ σ ) V SS ( σ σ ) V SS ] [( rr )( SV S V ) ( rr ) ( SV S V ) ] (3) dengan: V = V SS SS SS SS < V V V = V ( SV ) S = max{ SV S V } ( SV ) S = min{ SV S } V Dalam persamaan (35) diketahui bahwa V merupakan solusi dari Η σ r V = F S V V ( ) ( ) S V SS Maka dalam bahasan ini diasumsikan juga bahwa V adalah solusi dari persamaan (3) yang disederhanakan penulisannya dengan: Ασ r V = F S V V S V (33) ( ) ( ) SS Syarat batas dan syarat awal yang digunakan dalam opsi put Amerika dan opsi call Eropa sedikit berbeda Syarat batas dan awal opsi put Amerika secara umum dapat dilihat pada sub bab 34 Sedangkan syaratsyarat yang bersesuaian dengan opsi put Amerika pada persamaan (3) adalah sebagai berikut: V ( s ( = K s ( V s t t = V V S ( () ) ( S) = ( K S ) = max{ K } ( X = S V ( S = K S dengan ( s adalah batas eksekusi untuk V K adalah harga eksekusi S adalah harga aset yang mendasari dan X adalah tingkat opsi barrier Akan dibuktikan V ( S V( S Terlebih dahulu asumsikan solusi untuk { ( S s ( } V ada dan tunggal dan D = {( S : S ( s ( X ) t ( T ]} Asumsikan e ( S = V ( S V ( S maka Α( σ r) e S D dan t > Berdasar prinsip standar maksimum parabola ( S e tidak mempunyai nilai maksimum yang positif Jadi e S t pada D ( ) Sehingga V ( S V ( S kontinu pada ( X ) ( T ] pada D dan 34 Penentuan Batas Atas Opsi Tipe Amerika Pada bagian ini akan dibuktikan bahwa: V S t V S t Perhatikan persamaan ( ) ( ) berikut: Α ( σ r) V = S [( σ σ ) V ( σ σ ) V ( SV S ( SV S V ) ( r r ) SS SS ] [( r r ) V ) ] (34) 7

18 dengan SS V = V SS SS V = V SS < ( SV ) S V adalah max{ SV S V } ( SV ) S adalah min{ SV S } V V dan Persamaan 34 disederhanakan menjadi Α V = F ( S V V S VSS ) (35) dimana nilai F adalah F ( S V V S V SS ) Syarat-syarat yang bersesuaian dengan opsi put Amerika pada persamaan (34) adalah sebagai berikut: V V V V ( s() t = K s( S ( s() t = ( S) = ( K S ) = max{ K } ( X = S V ( S = K S dengan s () t adalah batas eksekusi untuk V K adalah harga eksekusi S adalah harga aset yang mendasari dan X adalah tingkat opsi barrier Pembuktian pertidaksamaan V S t V S t dimulai dengan ( ) ( ) mengasumsikan solusi untuk { ( S s ( } V ada dan tunggal dan D = {( S : S ( s( X ) t ( T ]} Asumsikan e ( S = V ( S V ( S maka Α( σ r) e S D dan t > Berdasar prinsip standar maksimum parabola ( S e tidak mempunyai nilai minimum yang negatif Jadi e S t pada D ( ) Sehingga V ( S V ( S kontinu pada ( X ) ( T ] pada D dan Jadi terbukti bahwa nilai opsi up and out put Amerika terletak pada V ( S V ( S V ( S Catatan: Jika ternyata harga opsi put yang ada di pasar lebih tinggi dari batas atas harga opsi put teoritis maka investor lebih baik mengeksekusi opsi put dan menjual sahamnya karena akan mendapatkan keuntungan Jika ternyata harga opsi put pasar lebih rendah dari batas bawah harga opsi put teoritis maka lebih baik investor tidak mengeksekusi opsi put karena akan menderita kerugian Batas-batas dari nilai opsi sudah dibuktikan kebenarannya selanjutnya akan diperlihatkan bentuk persamaan yang bersesuaian dengan batas-batas opsi opsi up and out put Amerika di atas 35 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Opsi Tipe Amerika Persamaan BSB pada opsi up and out call Eropa di atas dapat juga diterapkan untuk opsi tipe Amerika Perbedaan opsi tipe Eropa dan opsi tipe Amerika hanyalah terletak pada waktu eksekusinya Opsi tipe Eropa hanya dapat dieksekusi pada saat jatuh tempo sedangkan opsi tipe Amerika dapat dieksekusi kapan saja sampai waktu jatuh tempo Persamaan BSB yang bersesuaian dengan nilai batas bawah opsi Amerika adalah sebagai berikut: BSB Α V f( σ ) S VSS (36) g()( r SVS V ) Vt = dengan σ ( S t ) jika V SS f ( σ ) = σ ( S t ) jika V SS < dan r ( S t ) jika ( SV S V ) g () r = r ( S t ) jika ( SV S V ) < Sedangkan persamaan BSB yang bersesuaian dengan nilai batas atas opsi Amerika adalah sebagai berikut: BSB Α V f( σ ) S VSS (37) g()( r SV S V ) Vt = dengan σ ( S t ) jika V SS f ( σ ) = σ ( S t ) jika V SS > dan r ( S t ) jika ( SV S V ) g () r = r ( S t ) jika ( SV S V ) > 36 Penentuan Batas-Batas Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika Waktu eksekusi dari opsi Amerika bisa kapan saja sampai pada waktu jatuh tempo Dalam opsi Amerika jika dinilai kontrak opsi yang dipegang sudah menguntungkan maka investor tidak akan menunggu sampai waktu jatuh tempo untuk mengeksekusi opsi tersebut Untuk itu investor perlu mengetahui batas-batas eksekusi awal dari kontrak opsi yang dimilikinya agar mendapatkan keuntungan 8

19 36 Penentuan Batas Atas Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika Dalam bahasan penentuan batas bawah opsi Amerika (34) di atas sebelumnya diasumsikan D = {( S : S ( s ( X ) t ( T ]} dan diasumsikan juga e ( S = V ( S V ( S Maka Α( σ r) e S D dan t > e ( S tidak akan mempunyai nilai maksimum yang positif Jika s () t s() t maka e( s () t = V V = K s () t ( K s() t ) Untuk membuktikan hal ini benar pertama * asumsikan ada t yang mengakibatkan s ( t *) s( t *) dan juga mengakibatkan es ( s( t *) t *) = V S ( s( t *) t *) VS ( s( t *) t *) = ( ) = Dengan adanya syarat batas V ( s ( t *) t *) = K s ( t *) maka V t ( s ( t *) t *) = Persamaan (38) menjadi BSB Α V f ( σ ) S V SS g ()( r SV S V ) = Ini berarti f ( σ ) S VSS = g ( r )( SV S V ) sehingga lim f( σ) S V SS =g( r) ( s( V S V ) S s () t =g ( r) ( s()( t ) ( Ks() t )) = g () r K Dari persamaan (35) didapat Α( σ r) V = F ( S V V S V SS ) Ini mengakibatkan g ( ( ) ) ( r ) K V SS s t * t * > f ( σ ) ( s ( t *)) sehingga V SS ( s ( t *) t *) > Nilai V SS ( s ( t *) t *) > maka ess ( s( t *) t *) = V SS ( s( t *) t *) VSS ( s( t *) t *) > Menurut uji turunan kedua karena e S ( s ( t *) t *) = dan e SS ( s ( t *) t *) > s t * * mempunyai nilai maka e ( ( ) ) t minimum lokal pada ( s ( t *) *) t Artinya fungsi e akan terus naik pada suatu harga tertentu yaitu S yang nilainya lebih besar dari s ( t *) dan karena waktu yang berlaku dalam D adalah t ( T ] maka e akan mempunyai nilai maksimum yang positif Hal ini kontradiksi dengan pernyataan dari definisi e ( S tidak akan punya nilai maksimum yang positif pada D Jadi haruslah s( s ( t T Batas atas dari eksekusi awal untuk ( ] opsi ini berhubungan dengan batas bawah harga opsinya V 36 Penentuan Batas Bawah Eksekusi Awal Opsi Tipe Amerika Dalam bahasan penentuan batas atas opsi Amerika (34) diasumsikan D = {( S : S ( s( X ) t ( T ]} dan diasumsikan juga e S t = V S t V S t Maka Α( r) e ( ) ( ) ( ) σ S D dan > e S t tidak mempunyai nilai minimum yang negatif Jika s ( s( maka e ( s( Untuk membuktikannya pertama asumsikan ada t * yang mengakibatkan s ( t *) > s( t *) dan juga mengakibatkan es ( s( t *) t *) = V S( s( t *) t *) VS ( s( t *) t *) = ( ) = Dengan adanya syarat batas V ( s( t *) t *) = K s( t *) maka V t ( s( t *) t *) = Jadi bentuk persamaan (3) menjadi BSB Α V f ( σ ) S V SS g ()( r SV S V ) = Ini berarti: f( σ ) S VSS = g( r )( SVS V ) Sehingga lim f ( σ) S V SS =g ( r) ( SV S V ) S s () t =g () r ( s () t ) ( ) ( Ks ( ) = g () r K Dari persamaan (37) di atas terlihat bahwa ΑV = F S V V V ( ) S SS t ( ) 9

20 Jadi g ( ( ) ) () r K V SS s t * t * > f( σ ) ( s( t *) t *) sehingga V SS ( s( t *) t *) < Nilai V SS ( s( t *) t *) < maka: e ( s ( t ) t *) = V ( s ( t *) t *) V ( s( t *) t *) SS * SS < Menurut uji turunan kedua karena s t * t * s t * t * e S ( ( ) ) = dan e SS ( ( ) ) < maka e ( ( t *) t *) maksimum lokal pada ( s ( t *) *) SS s mempunyai nilai t Artinya fungsi e akan turun pada suatu harga tertentu yaitu semua S yang nilainya lebih kecil dari s ( *) t dan karena waktu yang berlaku dalam D adalah tertutup maka e akan mempunyai nilai minimum yang negatif Hal ini kontradiksi dengan pernyataan dari definisi e ( S tidak akan punya nilai minimum yang negatif pada D Jadi haruslah s ( s( Batas bawah dari eksekusi awal opsi ini berhubungan dengan batas atas harga opsinya V Sehingga batas eksekusi awal dari opsi up and out put Amerika terletak pada: t s t s t ( ) ( ) ( ) s IV PENENTUAN BATAS-BATAS DELTA Pada Bab ini akan dibahas mengenai penentuan batas dari delta Manfaat menggunakan suatu opsi dalam dunia finansial adalah untuk: Spekulasi menentukan keuntungan atau kerugian Pengendalian resiko (hedging) yang ditimbulkan oleh adanya transaksi dari opsi Delta adalah salah satu parameter penting dalam penilaian opsi dan hedging 4 Pengertian Delta Delta ( V S ) adalah tingkat perubahan rata- V terhadap harga aset yang rata nilai opsi ( ) mendasari ( S ) yang dirumuskan sebagai V V S = (4) S Delta merupakan kemiringan dari kurva hubungan antara nilai opsi dengan harga underlying asset (misalkan saham) Untuk mengetahui peranan delta untuk mengendalikan resiko (hedging) perhatikan ilustrasi berikut yang dikutip dari Hull (3) Ilustrasi Asumsikan delta untuk opsi call adalah 6 Ini berarti ketika harga saham berubah dengan perubahan jumlah yang kecil maka nilai opsi berubah 6% dari jumlah tersebut Misalkan harga saham ( S ) adalah =$ dan nilai opsi ( V ) adalah =$ Misalkan saja investor menjual kontrak opsi ( kontrak opsi adalah saham) dan membeli saham Posisi investor setelah di hedging untuk membeli saham adalah 6 = artinya sebelum membeli saham sebaiknya membeli saham dahulu Resiko (untung dan rugi) dari posisi opsi dapat diimbangi dengan untung rugi dari posisi saham Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi berikut Jika harga saham naik sebesar $ maka akan mendapat keuntungan $ dalam pembelian saham nilai opsi akan meningkat menjadi 6 $ = $6 pada kontrak opsi maka investor akan rugi sebesar $ 6 = $ Jika harga saham turun sebesar $ maka investor akan rugi sebesar $ dalam pembelian saham Dan nilai opsi turun sebesar 6 $ = $6 pada kontrak opsi maka investor akan mendapat keuntungan sebesar $ 6 = $ Dari ilustrasi di atas dapat dilihat bahwa investor tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan walaupun harga saham naik dan turun Untuk opsi call Eropa delta call didapat dengan menggunakan nilai opsi call dalam Teorema 5 sehingga diperoleh teorema berikut Teorema 8 Nilai delta untuk opsi call diberikan oleh V SC = N (4) ( ) d

21 dengan N( d ) adalah fungsi sebaran normal kumulatif seperti persamaan () dan ln( S / K ) ( r σ / )( T dengan d = σ T t (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Bahri (5) Delta untuk opsi call nilainya selalu positif yaitu V Ini dikarenakan SC peningkatan harga underlying asset akan mempengaruhi peningkatan opsi call sehingga dapat dimengerti bahwa meningkatnya underlying asset akan meningkatkan peluang nilai payoff positif Sedangkan opsi put tipe Eropa delta put didapat dengan menggunakan Teorema 6 sehingga didapatkan teorema berikut Teorema 9 Nilai delta untuk opsi put diberikan oleh V SP = N d (43) ( ) dengan N( d ) adalah fungsi sebaran normal kumulatif seperti persamaan () dan dengan d ln = ( S / K ) ( r σ / )( T σ T t (Hull 997) Bukti dapat dilihat pada Hull (997) dan Bahri (5) Delta untuk opsi put nilainya selalu negatif yaitu V SP 4 Penentuan Batas Delta Delta berhubungan positif dengan nilai opsi dan merupakan suatu teknik untuk melakukan hedging untuk itu batas-batas dari nilai delta perlu diketahui Sebelum menentukan batas-batas dari delta terlebih dahulu asumsikan bahwa opsi yang digunakan adalah opsi call tipe Eropa Selanjutnya asumsikan juga bahwa σ dan r masing-masing adalah konstan atau hanya tergantung dari t saja Diketahui persamaan Black-Scholes untuk nilai opsi adalah sebagai berikut: Η ( σ r ) V σ ( S t ) S V SS r( S t ) SV S r( S t ) V Vt = Dengan menurunkan persamaan di atas terhadap S maka didapat persamaan Black Scholes yang memenuhi delta yaitu sebagai berikut: Η( σ r) VS σ SVSS σ S VSSS rvs rsvss rvs VtS = Notasikan V S = δ ( S dan Η ( σ r ) = Μ( σ r) Sehingga persamaan di atas menjadi M( σ r) δ σ SδS σ S δss rδ rsδ S rδ δt = (44) = σ S δss ( σ r) SδS δt = Syarat awal dari persamaan di atas adalah S < K δ ( S) = (45) S > K Selama solusi dari persamaan Black Scholes untuk σ dan r yang berada dalam pertidaksamaan (3) dan (33) dan selama nilai opsi berada dalam batas seperti pada pertidaksamaan (34) serta nilai V ( = V ( dan V ( X = V ( X maka V S ( t ) δ ( t ) VS ( t ) VS ( X t ) δ ( X t ) V S ( X t ) Jika nilai dari V dan V dapat dihitung maka nilai turunannya juga dapat diketahui nilainya Setelah mengetahui model persamaan untuk delta yaitu seperti pada persamaan (44) selanjutnya akan ditunjukkan batasbatas dari nilai delta yaitu δ S t δ S t S t (46) ( ) ( ) ( ) δ 4 Penentuan Batas Bawah Delta Perhatikan persamaan di bawah ini: Μ( σ r) δ = ( σ σ ) S δ SS ( σ σ ) S δ SS σ σ Sδ σ σ ( ) ( ) S ( r r ) Sδ ( r r ) S Sδ S S Sδ (47) dengan syarat batas: δ ( t ) = V S ( t ) δ ( X t ) = V S ( X t ) (48) dan syarat awal seperti pada persamaan (45) δ SS = δ SS δ SS = δ SS < δ S = δ S dan δ S = δ S < Dari persamaan (47) dapat dilihat bahwa Μ σ r δ ( )

22 Asumsikan bahwa solusi dari persamaan (47) pada daerah asal ( T ] ( X ) sudah diketahui yaitu δ yang kontinu pada [ T ] [ X ] Didefinisikan e( S = δ ( S δ ( S maka Μ( σ r) e pada D = ( X ) ( T ] Berdasarkan prinsip standar maksimum parabola fungsi e ( S tidaklah mempunyai nilai maksimum yang positif pada D Jadi e ( S pada D Ini berarti bahwa: δ S t δ S ( ) ( ) t 4 Penentuan Batas Atas Delta Untuk menentukan batas atas dari delta yaitu δ ( S persamaan (47) tinggal dibalik saja nilai maksimum dan minimumnya (seperti proses mencari batas atas nilai opsi pada persamaan (37)) sehingga bentuk persamaannya menjadi sebagai berikut: Μ ( σ r ) δ = ( σ σ ) S δ SS ( σ σ ) S δ SS ( σ σ ) Sδ S ( σ σ ) Sδ S ( r r ) Sδ S ( r r ) Sδ S (49) Syarat batas untuk persamaan di atas menjadi: δ ( t ) = V S ( t ) δ X t = V X t SS δ S ( ) ( ) S SS δ = δ SS δ = δ SS < δ S = dan δ S = δ S < Dari persamaan (49) diketahui bahwa Μ ( σ r ) δ Didefinisikan d( S = δ( S δ ( S maka Μ( σ r) d pada D = ( X ) ( T ] dan dengan menggunakan prinsip standar maksimum parabola maka d ( S tidaklah mempunyai nilai minimum yang negatif pada D sehingga d ( S Jadi δ( S δ( S Dengan demikian maka batas-batas delta telah diketahui yaitu sebagai berikut δ ( S δ ( S δ( S dengan δ ( S dan δ ( S masing-masing memenuhi persamaan (47) dan (49) Catatan: Nilai delta berhubungan positif dengan nilai opsi jadi: Jika nilai delta call yang ada di pasar lebih tinggi dari batas atas delta call teoritis maka sebaiknya investor tidak melakukan pembelian opsi Jika nilai delta call yang ada di pasar lebih rendah dari batas bawah delta call teoritis maka sebaiknya investor melakukan pembelian opsi tersebut untuk tetap mengendalikan resiko 43 Persamaan BSB untuk Batas-Batas Delta Seperti penentuan formula yang lebih efektif pada nilai batas opsi maka dalam mencari nilai batas deltapun perlu dicari formula yang efektif sehingga memudahkan dalam hal perhitungan Untuk itu dalam bahasan ini diperkenalkan persamaan BSB untuk batas-batas delta Perhatikan persamaan di bawah ini : ˆ ( ) [ ˆ f σ S δ SS k ( σ ) gˆ ( r) ] Sδ S δ t = (4) dengan ( ) ˆ σ S t jika δ SS f ( σ ) = σ ( S t ) jika δ SS < ˆ σ jika δ S k ( σ ) = σ jika δ S < dan r ( S jika δ S gˆ () r = r ( S jika δ S < Persamaan di atas merupakan persamaan BSB untuk batas bawah delta Untuk batas atas delta maka persamaan BSB yang bersesuaian adalah sebagai berikut: ˆ ( ) [ ˆ f σ S δss k( σ ) gˆ ( r) ] SδS δt = (4) dengan σ ( ) jika ˆ S t δ SS f ( σ ) = σ ( S t ) jika δ SS > ˆ σ jika δ S k ( σ ) = σ jika δ S > dan r ( S t ) jika δ S gˆ () r = r ( S t ) jika δ S >

23 V SIMPULAN DAN SARAN Penilaian opsi dengan formula Black- Scholes selama ini menggunakan parameterparameter yang bersifat konstan Akan tetapi kenyataannya tidak semua parameter yang ada dalam formula Black-Scholes tersebut konstan Dalam karya ilmiah ini telah ditunjukkan bahwa jika diketahui volatilitas aset yang mendasari dan suku bunga yang digunakan sama-sama tidak pasti (namun terletak dalam batas tertentu) maka opsi V akan terletak diantara batas bawah V dan batas atas V selain itu telah ditunjukkan juga bahwa delta terletak dalam suatu batas atas δ dan batas bawah δ jika diketahui volatilitas aset yang mendasari dan suku bunga yang digunakan sama-sama tidak pasti (namun terletak dalam batas tertentu) Persamaan Black-Scholes-Barenblatt adalah persamaan yang bersesuaian dengan batas-batas opsi dan delta dengan volatilitas aset yang mendasari serta suku bunga yang tak konstan Dalam karya ilmiah ini telah ditunjukkan batas-batas nilai opsi tipe up and out call Eropa dan tipe up and out put Amerika Untuk opsi tipe up and out call Eropa jika harga opsi pasar ternyata lebih tinggi dari batas atas opsi teoritis maka lebih baik investor tidak membeli opsi call tersebut Jika ternyata harga opsi pasar lebih rendah dari batas bawah harga opsi teoritis maka lebih baik investor membeli opsi call karena akan mendapatkan keuntungan Untuk opsi tipe up and out put Amerika jika ternyata harga opsi yang ada di pasar lebih tinggi dari batas atas harga opsi teoritis maka investor lebih baik mengeksekusi opsi tersebut Jika ternyata harga opsi pasar lebih rendah dari batas bawah harga opsi teoritis maka lebih baik investor tidak mengeksekusi opsi put tersebut karena akan menderita kerugian Untuk batas delta call jika nilai delta call yang ada di pasar lebih tinggi dari batas atas delta call teoritis maka sebaiknya investor tidak membeli opsi tersebut Jika nilai delta call yang ada di pasar lebih rendah dari batas bawah delta call teoritis maka sebaiknya investor melakukan pembelian opsi tersebut untuk tetap mengendalikan resiko Dari tulisan karya ilmiah ini terdapat beberapa hal yang dapat dikaji lebih lanjut oleh pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ilmu ini antara lain adalah pencarian solusi numerik dari batas-batas opsi Eropa dan Amerika VI DAFTAR PUSTAKA Amellia I 5 Penilaian Variable Purchase Options dengan menggunakan Formula Black-Scholes [skripsi] Bogor: Jurusan Matematika FMIPA Institut Pertanian Bogor Bahri AS 5 Penilaian Opsi dan Pengendalian Resiko dengan Menggunakan Greeks untuk Opsi Call dan Put Eropa [skripsi] Bogor: Jurusan Matematika FMIPA Institut Pertanian Bogor Chandra W 998 Penilaian Opsi dengan formula Black Scholes [skripsi] Bogor: Jurusan Matematika FMIPA Institut Pertanian Bogor Fukui T Yoshida S 6 Exact renormalization group approach to a nonlinear diffusion equation Japan: Department of Physics Ibaraki University Hariadi Y Surya Y Mempelajari Ekonofisika hp?section=tutorial&file=tutorpdf#sea rch=%persamaan%difusi%ekonof isika% [8 Agustus 6] Hull JC 997 Options Futures and Other Derivatives EdKe-3 University of Toronto: Prentice Hall International Inc Hull JC 3 Options Futures and Other Derivatives EdKe-5 New Jersey: Pearson Education Inc Karatkaz I Shreve SE 987 Brownian Motion and stokastic Calculus New York: Springer Verlag Meyer GH 4 The Black Scholes Barenblatt Equation for Options with Uncertain Volatility and its Application to Static Hedging Atlanta: School of Mathematics Georgia Institute of Technology Stewart J Kalkulus EdKe-4 Jilid Gunawan H Susila IN penerjemah; Hardani W Mahanani N editor Jakarta: 3

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c)

III. PEMBAHASAN. Payoff Opsi Put ( p) Payoff Opsi Call ( c) 5 K S. Untuk kondisi ini opsi tidak mempunyai nilai pada saat jatuh tempo. Jadi nilai opsi call pada saat jatuh tempo dapat dituliskan sebagai suatu payoff atau penerimaan bagi pemegang kontrak sebagai

Lebih terperinci

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT

METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. Lidya Krisna Andani ABSTRACT METODE BEDA HINGGA UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN Lidya Krisna Andani Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE

PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE PENENTUAN HARGA OPSI CALL WINDOW RESET MENGGUNAKAN METODE BINOMIAL TREE DAN TRINOMIAL TREE R. MELIYANI 1, E. H. NUGRAHANI 2, D. C. LESMANA 3 Abstrak Opsi window reset merupakan salah satu jenis opsi yang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN

MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MODEL BLACK-SCHOLES HARGA OPSI BELI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh RETNO TRI VULANDARI M0106062 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA

PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Buletin Ilmiah Math. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 02 no. 1 (2013), hal 13 20 PENGGUNAAN MODEL BLACK SCHOLES UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI JUAL TIPE EROPA Widyawati, Neva Satyahadewi, Evy Sulistianingsih

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL

PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. 2 (2018), hal 127 134. PENENTUAN HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN METODE BINOMIAL Syarifah Nadia, Evy Sulistianingsih, Nurfitri Imro ah INTISARI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini dikaji mengenai nilai ekspektasi saham pada jatuh tempo, persamaan nilai portofolio, penentuan model Black-Scholes harga opsi beli tipe Eropa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, investasi bukanlah hal yang baru. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

Opsi (Option) Arum Handini Primandari

Opsi (Option) Arum Handini Primandari Opsi (Option) Arum Handini Primandari Definisi Opsi adalah sebuah kontrak (sekuritas) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset (contohnya: saham) tertentu saat jatuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Secara garis besar,

Lebih terperinci

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR. Oleh: LIA NURLIANA KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR Oleh: LIA NURLIANA PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI. Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA SKRIPSI Disusun oleh YULIA AGNIS SUTARNO 24010210110009 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 VALUASI COMPOUND

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI LOOKBACK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRINOMIAL Intan Pelangi Astridnindya 1 dan J. Dharma Lesmono 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Katolik Parahyangan Bandung e-mail: intan_pelangi4@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Apa Itu Derivatif? Sekuritas derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang nilainya tergantung kepada nilai suatu aset yang mendasarinya (Hull, 2002, hal 460). Derivatif sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dengan berkembangnya industri keuangan dunia berbagai instrumen keuangan pun dikembangkan oleh banyak orang guna menunjang perkembangan pasar modal. Salah

Lebih terperinci

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 07, No. (018), hal 119 16. SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO Lusiana, Shantika Martha, Setyo Wira Rizki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bidang keuangan, investasi sudah berkembang sangat pesat. Perkembangan investasi ditunjukkan dengan munculnya berbagai macam alternatif instrumen investasi yang

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. Hal. 7 26 ISSN : 233 29 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLACK SCHOLES DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL STOKASTIK UNTUK OPSI TIPE EROPA DESI SUSANTI, DODI

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang-barang dan jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru,pembukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam bidang keuangan, investasi merupakan suatu hal yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang menghimpun dana yang mereka miliki untuk mendapatkan

Lebih terperinci

FIKA DARA NURINA FIRDAUS,

FIKA DARA NURINA FIRDAUS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal, terdapat berbagai aset pokok yang dapat diperjualbelikan, diantaranya adalah mata uang, sepaket saham, dan komoditas. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrak Opsi Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di

BAB I PENDAHULUAN. Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derivatif keuangan merupakan salah satu instrumen yang diperdagangkan di dalam pasar keuangan yang nilainya bergantung pada variabel dasar, seperti saham pada perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern ini sudah tidak asing lagi didengar kata investasi, investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen

Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Jurnal ainsmat, eptember 16, Halaman 143-1 ol., No. IN 79-686 (Online) IN 86-67 (Cetak) http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Penentuan Nilai Opsi Call Eropa Dengan Pembayaran Dividen Determine the value

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT

KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL ABSTRACT KONSTRUKSI PERSAMAAN BLACK-SCHOLES DENGAN KONSEP MODEL PENENTUAN HARGA ASET MODAL Jayanti Primades 1, Johannes Kho, M. D. H. Gamal 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Dosen Jurusan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI

PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI PENERAPAN KALKULUS STOKASTIK PADA MODEL OPSI Nizaruddin Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur 24 Semarang Abstrak Opsi merupakan salah satu pilihan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal, terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti; saham, obligasi, mata uang dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis

KATA PENGANTAR. Penulis KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim... Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G

PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM. Oleh: WULAN ANGGRAENI G PENYELESAIAN MASALAH PENGIRIMAN PAKET KILAT UNTUK JENIS NEXT-DAY SERVICE DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBANGKITAN KOLOM Oleh: WULAN ANGGRAENI G54101038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III ETODE ONTE CARLO 3.1 etode onte Carlo etode onte Carlo pertama kali ditemukan oleh Enrico Fermi pada tahun 1930-an. etode ini diawali dengan adanya penelitian mengenai pemeriksaan radiasi dan jarak

Lebih terperinci

BAB III METODE MONTE CARLO

BAB III METODE MONTE CARLO BAB III METODE MONTE CARLO 3.1 Metode Monte Carlo Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah

Lebih terperinci

1. Pengertian Option

1. Pengertian Option Opsi 1 OPTION 1. Pengertian Option O p t i o n a d a l a h k o n t r a k y a n g memberikan hak kepada pemegangnya utk membeli atau menjual sejumlah saham suatu perusahaan tertentu dengan harga tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Salah satu instrumen derivatif yang telah banyak dikenal dan diperdagangkan oleh masyarakat adalah opsi (option). Opsi merupakan suatu jenis kontrak

Lebih terperinci

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO

PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO PENENTUAN HEDGE RATIO HARGA EMAS DUNIA MENGGUNAKAN OPSI TIPE EROPA SAMBODO RIO SASONGKO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Noviandhini Puji Gumati, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa saham merupakan suatu hal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Perdagangan yang mulai merambah pada segala bidang memicu banyak pihak untuk menginvestasikan

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri

Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Perhitungan Harga Opsi Eropa Menggunakan Metode Gerak Brown Geometri Kristoforus Ardha Sandhy Pradhitya 1), Bambang Susanto 2), dan Hanna Arini Parhusip 3) 1) Mahasiswa Program Studi Matematika email:

Lebih terperinci

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA

PENURUNAN MODEL BLACK-SCHOLES DENGAN METODE BINOMIAL UNTUK SAHAM TIPE EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 49 57 ISSN : 2303 290 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENURUNAN MODEL BLAC-SCHOLES DENGAN MEODE BINOMIAL UNU SAHAM IPE EROPA LINA MUAWANAH NASIR Program Studi

Lebih terperinci

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung.

SUATU MODEL HARGA OBLIGASI. Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. SUATU MODEL HARGA OBLIGASI S-31 Lienda Noviyanti* *Staf pengajar jurusan Statistika FMIPA - Universitas Padjadjaran, Bandung. Uang merupakan sebuah komoditas, sedangkan tingkat bunga adalah biaya dari

Lebih terperinci

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS 3.1. Pendahuluan Dalam menentukan harga opsi call dan opsi put dibutuhkan parameter harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, strike price, dan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN

METODE MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN 1 PENDAHULUAN ETODE ONTE CARLO UNTUK ENENTUKAN HARGA OPSI BARRIER DENGAN SUKU BUNGA TAKKONSTAN I. KAILA 1, E. H. NUGRAHANI, D. C. LESANA Abstrak Asumsi suku bunga konstan pada penentuan harga opsi barrier tidak sesuai

Lebih terperinci

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M

MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN. oleh ANITA RAHMAN M MODEL BLACK-SCHOLES PUT-CALL PARITY HARGA OPSI TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN oleh ANITA RAHMAN M0106004 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO

PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO PERBANDINGAN KEKONVERGENAN BEBERAPA MODEL BINOMIAL UNTUK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA PONCO BUDI SUSILO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk pasar modal selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan infrastruktur pasar. Secara tradisional, dikenal adanya dua instrumen investasi utama pasar

Lebih terperinci

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI Oleh : SITI NURBAITI G14102022 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK SITI

Lebih terperinci

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER Pada bab ini akan ditentukan harga premi pada polis partisipasi yang terdapat opsi surrender pada kontraknya.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL

PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL E-Jurnal Matematika Vol 6 (2), Mei 2017, pp 99-105 ISSN: 2303-1751 PENENTUAN HARGA KONTRAK OPSI KOMODITAS EMAS MENGGUNAKAN METODE POHON BINOMIAL I Gede Rendiawan Adi Bratha 1, Komang Dharmawan 2, Ni Luh

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE BLACK SCHOLES DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI EROPA

PERBANDINGAN METODE BLACK SCHOLES DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI EROPA Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 7 16 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN METODE BLACK SCHOLES DAN SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI EROPA TOMI DESRA YULIANDI,

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 355-364 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah go public. Perusahaan yang tergolong perusahan go public ialah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun badan hukum dalam suatu perusahaan, khususnya perusahaan yang telah go public.

Lebih terperinci

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penentuan Harga Opsi Put Amerika dengan Simulasi Monte Carlo adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

Lebih terperinci

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option

Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 4, No., May 2007, 47 58 Perbandingan Model Black Scholes dan Brennan Schwartz untuk Menentukan Harga American Option Endah Rokhmati MP, Lukman Hanafi, Supriati

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N)

PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) PENENTUAN HARGA OPSI SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA CRANK-NICHOLSON (C-N) OKI TJANDRA SURYA KURNIAWAN 1 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Udayana, email: tjandra07.hartoyo@gmail.com

Lebih terperinci

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn

{ B t t 0, yang II LANDASAN TEORI = tn II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan definisi-definisi yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Ruang Contoh, Peubah Acak, dan Proses Stokastik Definisi 2.1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada sektor lain dalam kehidupan masyarakat seperti

Lebih terperinci

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO

PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO PEMODELAN NILAI OPSI TIPE EROPA EDY SUYONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pemodelan Nilai

Lebih terperinci

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo

Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Bab 6 Minggu ke 10 Lemma Ito & Simulasi Monte Carlo Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang Model matematis harga Saham Membuat simulasi harga

Lebih terperinci

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik 31 IV HASIL EMPIRIS 4.1 Penilaian Numerik Untuk melihat bagaimana model bekerja, dapat disimulasikan harga saham dan membandingkan beberapa hasil numerik dari beberapa model yang dibangun sebelumnya. Di

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK MENENTUKAN NILAI OPSI ASIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTROL VARIATE PADA KOMODITAS PERTANIAN D. P. ANGGRAINI 1, D. C. LESMANA 2, B. SETIAWATY 2 Abstrak Petani memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan untuk menetapkan harga premi pada polis partisipasi asuransi jiwa endowmen yang terdapat opsi surrender dalam kontraknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Catatan Kuliah AK5161 Matematika Keuangan Aktuaria Insure and Invest! Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Kelompok Keilmuan Statistika - FMIPA Institut Teknologi Bandung 2014 1 Tentang AK5161 Matematika

Lebih terperinci

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL UNTUK ALOKASI KEKAYAAN KE DALAM KONSUMSI DAN INVESTASI PELI SUKARSO DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MENGGUNAKAN CONSTANT ELASTICITY OF VARIANCE (CEV) SKRIPSI

PENENTUAN NILAI OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MENGGUNAKAN CONSTANT ELASTICITY OF VARIANCE (CEV) SKRIPSI i PENENTUAN NILAI OPSI SAHAM TIPE EROPA DENGAN PEMBAGIAN DIVIDEN MENGGUNAKAN CONSTANT ELASTICITY OF VARIANCE (CEV) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market) yang terdiri atas pasar uang ( money market) dan pasar modal ( capital market). Pada pasar

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN WISATAWAN KE KAWASAN WISATA PANTAI CARITA KABUPATEN PANDEGLANG Oleh: RINA MULYANI A14301039 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk menjual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk menjual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah BAB LANDASAN TEORI. Option Option merupakan sebuah kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menual atau membeli aset pada waktu tertentu dengan harga yang telah disepakati. Yang akan dibahas

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana

PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO. Rina Ayuhana PENENTUAN HARGA OPSI PUT AMERIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO Rina Ayuhana Program Studi Ilmu Komputasi Universitas Telkom, Bandung rina.21.kids@gmail.com Abstrak Opsi adalah suatu kontrak yang memberikan

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON CALL TIPE EROPA PADA DATA SAHAM FACEBOOK MUHAMMAD SUNU WIDIANUGRAHA 24010210130076 Skripsi Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Statistika

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN

METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN METODE BINOMIAL UNTUK MENENTUKAN HARGA OPSI CALL INDONESIA DAN STRATEGI LINDUNG NILAINYA JAENUDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, pasar saham menawarkan berbagai macam bentuk perdagangan, misalnya kontrak keuangan yang menyatakan pemegangnya adalah pemilik dari suatu aset.

Lebih terperinci

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes

Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Praktikum Manajemen Investasi Menghitung keuntungan memegang opsi jual atau beli Penilaian opsi dengan pendekatan blackscholes Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program

Lebih terperinci

BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option

BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option BAB 4. METODE CRANK-NICOLSON UNTUK EUROPEAN BARRIER OPTION 5 BAB 4 Metode Crank-Nicolson Untuk European Barrier Option 4. Persamaan Diferensial Parsial European Barrier Option Seperti yang telah dinyatakan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI. Oleh. Hadi Siswanto NIM

PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI. Oleh. Hadi Siswanto NIM PENENTUAN HARGA OPSI PADA MODEL BLACK-SCHOLES MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA DUFORT-FRANKEL SKRIPSI Oleh Hadi Siswanto NIM 101810101030 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan investasi dalam perekonomian saat ini berkembang sangat pesat. Investasi tanah, investasi emas, dan investasi saham merupakan investasi yang popular saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Opsi merupakan salah satu produk finansial turunan. Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu aset acuan (underlying asset) saat jatuh

Lebih terperinci

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA

VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 509-518 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian VALUASI COMPOUND OPTION PUT ON PUT TIPE EROPA Yulia Agnis Sutarno

Lebih terperinci

BAB III METODE BINOMIAL

BAB III METODE BINOMIAL BAB III METODE BINOMIAL Metode Binomial ialah metode sederhana yang banyak digunakan untuk menghitung harga saham. Metode ini berdasarkan pada percabangan pohon yang menerapkan aturan binomial pada tiap-tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wulansari Mudayanti, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia pasar modal terdapat berbagai macam aset yang diperjualbelikan seperti saham, mata uang, komoditas dan lain-lain. Seiring perkembangan waktu, pemilik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Istilah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas beberapa tinjauan mengenai teori yang diperlukan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya antara lain tentang kontrak berjangka komoditas, model pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada bidang keuangan, khususnya saham saat ini tidak hanya diminati oleh masyarakat kalangan atas saja tetapi sudah merambah ke masyarakat kalangan menegah.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR

PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR PENGEMBANGAN APLIKASI FUZZY TEMPORAL ASSOCIATION RULE MINING (STUDI KASUS : DATA TRANSAKSI PASAR SWALAYAN ) HANDAYANI RETNO SUMINAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitur yang membedakan asuransi jiwa indeks-terjamin dengan polis asuransi jiwa tradisional adalah bahwa kewajiban manfaat pada saat jatuh tempo tergantung pada nilai

Lebih terperinci

Bab 7. Minggu 12 Formula Black Scholes untuk Opsi Call

Bab 7. Minggu 12 Formula Black Scholes untuk Opsi Call Bab 7. Minggu Formula Black Scholes untuk Opsi Call ujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan valuasi opsi call tipe Eropa model Black Scholes Menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi saham merupakan salah satu investasi yang memiliki risiko yang sangat tinggi karena nilainya bergerak mengikuti harga pasar sesuai dengan besarnya penawaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Jika seseorang memiliki saham perusahaan maka dia memiliki

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK

PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6751 PENENTUAN HARGA OPSI BELI EROPA DENGAN DUA PROSES VOLATILITAS STOKASTIK Muhammad Faizal1, Irma Palupi2, Rian Febrian Umbara3 1,2,3 Fakultas

Lebih terperinci