MANAJEMEN PRODUKSI MAKANAN
|
|
- Budi Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL VI MANAJEMEN PRODUKSI MAKANAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang
2 Produksi/Pengolahan Makanan Sifat Pengolahan: Berdasarkan konsumen: pengolahan massa: pengolahan untuk kepentingan orang banyak (umum), contoh: utk pasien non diit di RS pengolahan satuan: pengolahan yang berdasarkan satuan utk kepentingan perorangan dan konsumen atau atas dasar pesanan, contoh: menu utk pasien diit khusus Berdasarkan arus produksi: proses pengolahan terus menerus: bahan baku mengalir secara berturutan melalui beberapa tingkat pengerjaan sampai menjadi barang jadi proses pengolahan berseling:arus produksi setiap kali terputus sebab pd waktu yang bersamaan juga dibuat barang yang lain. MGI-FKM UNDIP 2
3 Perencanaan Pengolahan adalah serangkaian aktivitas yang saling berhubungan dan dikoordinir yang dilaksanakan oleh beberapa group department dimana tiap aktivitas direncanakan untuk menyusun dan mengatur usaha-usaha pengolahan di bidang masing-masing. Lingkup perencanaan pengolahan meliputi: ramalan konsumsi makanan tenaga kerja yang dibutuhkan bahan mentah peralatan keuangan MGI-FKM UNDIP 3
4 ALUR KERJA MGI Penerimaan BM Penerimaan BM Fasilitas Fasilitas Loker Pegawai Loker Pegawai Penyimpanan Penyimpanan BM Segar BM Segar Penyimpanan Penyimpanan BM Segar BM Segar Pembuangan Pembuangan Sampah Sampah Persiapan BM Persiapan BM dan dan Bumbu Bumbu Pemasakan Pemasakan Makanan Makanan Pendistribusian Pendistribusian Makanan Makanan -Makanan -Makanan Pokok -Lauk-Pauk Pokok -Lauk-Pauk -Sup -Sup Sayuran -Bumbu & Sayuran -Bumbu -Buah-buahan -Buah-buahan -Makanan -Makanan Selingan Selingan -Dapur -Dapur Utama -Dapur Utama -Dapur Khusus -Dapur Khusus -Dapur Snack Snack Pembuangan Pembuangan Sampah SampahAkhir Penyajian Penyajian Makanan Makanan Pencucian Pencucian Peralatan Peralatan MGI-FKM UNDIP 4
5 Food and Beverage Department MGI di Hotel Tugas: pengelola makanan dan minuman di hotel. Biasanya terbagi 2 bagian: 1. Bagian depan (Front Office): Restoran, Bar, Baquet, Room-Service 2. Bagian Belakang(Back Office): Kitchen, Steward, Service Bar dan Kantin Karyawan Struktur organisasi pengelolaan makan secara hierarki terdiri: 1. Chief Cook 2. Assistant chief cook 3 Chef De partie 4. First Cook 5. Second Cook 6. Third Cook 7. Cook Helper MGI-FKM UNDIP 5
6 Dapur Tempat proses produksi makanan/minuman berlangsung Diklasifikasikan menjadi 4 macam: 1. Dapur Biasa (Conventional Kitchen) - terdpt di intitusi kecil, bagian persiapan dan penyelesaian dijadikan satu grup dan bekerja di ruang yang sama - fungsi dapur hanya menyiapkan makanan tetap (table de hotel) dan menu banquet (kue) dlm jumlah kecil - standar menu dan porsi sifatnya fleksibel - semua mknan panas ditempatkan pd suatu tempat (counter) 2. Dapur Kombinasi antara Persiapan dan Penyelesaian (Combined Preparation and Finishing Kitchen) - terdpt pada institusi menengah, bagian persiapan dan penyelesaian dipisah dalam dua blok - fungsinya menyiapkan sejml tertentu standar menu & porsi - juru masak dpt dipekerjakan di ke-2 bagian ruangan dapur MGI-FKM UNDIP 6
7 Dapur 3. Dapur yang dipisahkan antara Bagian Persiapan dan Penyelesaian (Separate Preparation and Finishing Kitchen) - untuk institusi yg melayani konsumen dlm ukuran besar - macam/ jenis menu dpt bervariasi dan disajikan dlm jml besar, serta diperlukan standar menu dan porsi - bagian ruangan dapur adalah: a. bagian pengolahan makanan dingin (larder) b. bagian pengolahan sayur-sayuran (vegetable) c. bagian pengolahan sauce (saucier) d. bagian pengolahan kue/roti (patisserie) 4. Dapur Khusus Makanan Jadi (Convenience Food Kitchen) - khusus utk intitusi jasa pelayanan makanan jadi - tidak butuh ruangan persiapan - untuk makanan dingin dan kue hanya butuh ruang untuk penyimpanan (store room) dan peralatan pendingin (refrigerator) untuk menyimpan makanan yg sdh siap MGI-FKM UNDIP 7
8 Persiapan Memasak Mempersiapkan peralatan (Mise En Place), meliputi: Tools (alat-alat masak) Pots dan Pan Laundry/lena Mempersiapkan tenaga: sehat jasmani-rohani dan siap dg standard grooming dr seorg tukang masak Persiapan bahan-bahan dasar, meliputi: bahan baku bumbu dapur dan sejenis aromatic vegetable thickening agent (bahan pengental) stock/kaldu sauces dll MGI-FKM UNDIP 8
9 Metoda Dasar Memasak Terdapat 12 metode dasar dlm 3 kelp besar: Cooking by Dry Heat (tanpa/sedikit pakai cairan) 1. Broiling/Grilling: dipanggang di atas grill dengan diolesi minyak dan penyedap 2. Grenadinating: menggunakan salamander atau oven 3. Baking: menggunakan oven pada suhu yang diinginkan 4. Roasting: menggunakan Roasting Plan dan sedikit diolesi minyak Cooking by Moist Heat (menggunakan media air) 5. Boiling : merebus dg air utk mendpt kaldu/stock 6. Steaming : mengukus, panas didapat dari steam/uap 7. Blanching: memasukkan dg cepat ke air mendidih sebentar agar pangan matang sebagian/tidak rusak MGI-FKM UNDIP 9
10 8. Poaching :memasak perlahan-lahan dg air dalam jumlah sedikit atau merebus dg air setelah mendidih dikecilkan 9. Braising: makanan ditutup dan dipanaskan dalam oven dengan menggunakan air sedikit 10. Stewing: mengungkep atau memasak perlahan-lahan dengan menggunakan api yang kecil dan kaldu sedikit Cooking by fat (menggunakan minyak) 11. Deep Fat Frying: menggoreng dg minyak banyak dan suhu tinggi 12. Sautéing: menumis atau memasak dgn menggunakan minyak sedikit MGI-FKM UNDIP 10
11 Metode memasak lain: Dengan Media Air: Bain-Marie atau Water Bath: mengetim, yaitu memasak dalam wadah yg diletakkan dalam air panas tetapi tidak mendidih. Pressure cooking: memasak pada panci dengan sistem temperatur dan tekanan tinggi Dengan Media Minyak: Shallow frying: menggoreng dengan cepat Casseroling: memasak bahan dlm lemak, kmd wadah dimasukkan dalam oven Lain-lain: Flambéing: memasak dg cepat dan membentuk nyala api dg menambahkan wine utk memberi aroma tertentu Smoking: mengasap memasak dengan gelombang listrik atau dg oven microwave MGI-FKM UNDIP 11
12 Penyajian Makanan Setelah makanan masak (sebelum disajikan), perlu: jenis makanan panas ditempatkan di Bain Marie jenis makanan dingin ditempatkan di almari pendingin atau tempat khusus menyiapkan penyerta masakan yg akan dihidangkan juru masak mengecek kesesuaian dg daftar menu peralatan yg digunakan dibereskan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Penyajian: melihat porsi makanan yg akan dihidangkan penataan makanan komposisi warna pelengkap dari makanan (accompaniment) hiasan (garnish) kebersihan alat (higiene & sanitasi) jika makanan yg sudah masak perlu disimpan harus memperhatikan jenis dan proses pemasakan MGI-FKM UNDIP 12
13 Penyajian Makanan Makanan Indonesia perlu pembenahan penampilan pada saat disajikan, antara lain: dari bentuk yang selalu dibuat besar dirubah menjadi bentuk yang mungil (kue-kue) diupayakan dalam mengolah sayuran bisa tampil cerah membentuk makanan bervariasi, seperti: lonjong, bulat, empat persegi dll MGI-FKM UNDIP 13
14 Penelitian Pengolahan Maksud dan tujuan penelitian, antara lain: memperbaiki mutu makanan yang dihasilkan untuk mengurangi biaya operasional, dengan melakukan perubahan disain dan proses pengolahan makanan. untuk menambah fungsi dari makanan yang dihasilkan. untuk menciptakan produk/resep baru yang selama ini belum ada. Menyelaraskan keinginan/feed back dari konsumen untuk meningkatkan daya terima/kepuasan konsumen MGI-FKM UNDIP 14
15 Pengawasan Mutu Pengolahan Faktor yang mempengaruhi mutu selama proses produks: suhu dan waktu pemasakan produk yang dihasilkan, meliputi:racikan bahan, penampilan dan tingkat kematangan besar porsi, harusnya sama dg yg direncanakan penilaian mutu oleh konsumen dan manajemen Pengawasan dilaksanakan dengan cara: penentuan bentuk standar dari makanan yang dibuat pemeriksaan bahan penyerta dalam proses produksi teknik statistik, sampling, analisis kimia dll menggunakan alat ukur parameter (misalnya: organoleptik) MGI-FKM UNDIP 15
16 Penilaian Mutu Pengolahan Penilaian mutu makanan dapat dilakukan, melalui: Evaluasi kepuasan konsumen Pencatatan jumlah makanan yang dikonsumsi konsumen atau makanan sisa (waste) Kepuasaan konsumen antara lain dapat dilihat dari tingkat penerimaan makanan (daya terima), biasanya berkaitan dengan sifat organoleptik: visual : warna, kekeruhan, kilap dll bau : wangi, busuk dan enak(sedap) rasa : rasa dasar (asin, manis, pahit, asam) tektur : lengket, halus, kasar, kental, elastis, lentur dan kenyal Kesukaan/penerimaan konsumen dinyatakan dengan skala hedonik MGI-FKM UNDIP 16
17 Uji Organoleptik Merupakan cara untuk menilai daya terima meliputi uji terhadap: rasa warna aroma tektur Dinyatakan dengan skala hedonik skala 1-7 : sangat tidak suka sekali - sangat suka sekali skala 1 5 : sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, sangat tidak suka skala 1 3 : tidak suka, biasa, suka Pelaksanaannya diperlukan instrumen : panel (panelis) Tugas panel: menilai sifat atau mutu pangan berdasarkan kesan subyektif MGI-FKM UNDIP 17
18 Ada 7 jenis panel dalam uji organoleptik (Rahayu, W, 1998): Panel perorangan : sangat ahli dg kepekaan spesifik, melalui latihan yg intensif atau bakat Panel terbatas terdiri 3-5 orang mempunyai kepekaan tinggi, keputusan diambil melalui diskusi Panel terlatih terdiri orang dengan kepekaan cukup baik, melalui seleksi dan latihan, dapat menilai rangsangan (tdk terlalu spesifik), data diolah secara statistik. Panel agak terlatih terdiri orang yang sebelumnya dilatih mengetahui sifat sensorik tertentu, dipilih dari kalangan terbatas dengan menguji kepekaannya terlebih dahulu, data diolah secara statistik, untuk data menyimpang di-out MGI-FKM UNDIP 18
19 Panel tidak terlatih: terdiri dari orang awam, biasanya dewasa dg komposisi laki-perempuan sama, hanya utk menilai sifat organoleptik sederhana, seperti sifat kesukaan, tetapi tidak boleh digunakan dalam uji pembedaan. Panel konsumen terdiri dari orang tergantung target pemasaran suatu komoditas, sifatnya sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan kelompok/daerah tertentu, digunakan skala hedonik yang dpt direntangkan atau dikecilkan Panel anak-anak menggunakan anak berusia 3-10 tahun, biasanya untuk menilai produk pangan yang disukai anak-anak spt: coklat, permen, es krim dll. MGI-FKM UNDIP 19
20 Penilaian Sisa Makanan Sisa makanan dipengaruhi oleh: akibat negatif atas tekanan (stress) dan perlakuan pengobatan latar belakang konsumen, kesukaan/ketidaksukaan terhadap makanan tertentu faktor sosial budaya mutu pelayanan gizi institusi MGI-FKM UNDIP 20
21 Cara Penilaian Sisa Makanan 1. Penimbangan sisa makanan, untuk menghitung persentase Waste: Jumlah makanan sisa (g) x 100 % Jumlah makanan yg disajikan 2. Cara Taksiran visual (dikembangkan Camstock): menggunakan skala 6 point: - skala 0 : jk dikosumsi seluruhnya - skala 1 : jk tersisa 1/4 porsi - skala 2 : jk tersisa 1/2 porsi - skala 3 : jk tersisa 3/4 porsi - skala 4 : jk hanya dikonsumsi sedikit (1/9 porsi) - skala 5 : jk utuh/tidak dikonsumsi MGI-FKM UNDIP 21
BAB I PENDAHULUAN. bersenang-senang maupun melakukan kegiatan wisata/rekreasi (Pratama, 2015).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk bersenang-senang
Lebih terperinciPENGOLAHAN PANAS DAN PENGOLAHAN PEMBEKUAN KELOMPOK 1
PENGOLAHAN PANAS DAN PENGOLAHAN PEMBEKUAN KELOMPOK 1 Latar Belakang Dalam pengolahan bahan makanan kita harus mengetahui bagaimana cara pengolahan bahan makanan, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
Lebih terperinciPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAGEMEN GIZI INSTITUSI
MODUL I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAGEMEN GIZI INSTITUSI Oleh Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Sejarah: Penyelenggaraan makanan banyak sdh dimulai sejak jaman pembuatan pyramide di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu fasilitas penting dalam dunia parwisata. Hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan akan tetapi juga menawarkan section makanan dan minuman.
Lebih terperinciBAB III METODE MEMASAK
65 BAB III METODE MEMASAK Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa memiliki pengetahuan tentang tahapan-tahapan proses pengolahan makanan dan macam-macam tehnik dasar pengolahan makanan.
Lebih terperinciMETODE MEMASAK. Oleh : Atat Siti Nurani
METODE MEMASAK Oleh : Atat Siti Nurani Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia 2010 Metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Lebih terperinciSOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 TAMPAKSIRING Alamat : Jl. Dr. Ir. Soekarno di Sanding (0361) 981681 SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NAMA MATA
Lebih terperinciMODUL III MANAGEMEN MENU. Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang
MODUL III MANAGEMEN MENU Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Menu: Pengertian berasal dari bhs Perancis yang berarti: suatu daftar yang tertulis secara rinci daftar hidangan yang disiapkan
Lebih terperinciTEKNIK DASAR MEMASAK. Panas yang diberikan oleh sumber panas dalam proses memasak akan merambat dengan beberapa cara yaitu : 1.
TEKNIK DASAR MEMASAK I. Pendahuluan Memasak pada prinsipnya adalah proses atau pemberian panas pada bahan makanan sehingga bahan itu menjadi mudah dicerna, aman dan lezat serta mengubah bentuk penyajian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tonggak utama dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri, industri pariwisata perlahan menjadi salah satu tonggak utama dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah nusantara yang dianugerahi
Lebih terperinciMETODE MEMASAK I. PENGERTIAN
METODE MEMASAK I. PENGERTIAN Pengolahan makanan adalah suatu proses mengolah bahan makanan dari mentah menjadi bahan makanan siap saji yang dalam prosesnya dapat menggunakan penerapan panas atau tidak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesantren merupakan salah satu tempat potensial untuk mengembangkan strategi sadar pangan dan gizi. Santri remaja di pesantren adalah sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PELAKSANAAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMBUATAN RECIPE PADA FOOD AND BEVERAGE PRODUCT
BAB III ANALISIS PELAKSANAAN STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMBUATAN RECIPE PADA FOOD AND BEVERAGE PRODUCT DEPARTMENT A. Pelaksanaan Standard Operational Procedure (SOP) Pembuatan Recipe Bagian
Lebih terperinciMAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA
MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA Dosen pembimbing : Ir. Suyatno, M.Kes Disusun oleh : Bertin F W 25010110141094 Annisa Arum S 25010112150038 BAGIAN GIZI
Lebih terperinciPENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING
PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi
106 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Peserta
Lebih terperinci1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa dapat Menjelaskan Tata letak alur kerja personalia
A. STANDART KOMPETENSI / CAPAIAN PEMBELAJARAN Mahasiswa memahami tentang konsep Organisasi personalia B. INDIKATOR CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Mahasiswa dapat Menjelaskan organisasi personalia 2. Mahasiswa
Lebih terperinciWaktu yang dibutuhkan untuk menggoreng makanan tergantung pada:
Baking and roasting Pembakaran dan memanggang pada dasarnya operasi dua unit yang sama: keduanya menggunakan udara yang dipanaskan untuk mengubah kualitas makanan. pembakaran biasanya diaplikasikan pada
Lebih terperinciLAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI
LAPORAN MODIFIKASI RESEP DI INSTALASI GIZI RSU SUNAN KALIJAGA DEMAK SUP AYAM FANTASI DISUSUN OLEH : RIRIN SURYANI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG DIPLOMA IV JURUSAN GIZI TAHUN 2013 A. GAMBARAN RESEP
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB-B-D-E)
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA TUNARUNGU (SMALB-B-D-E) Mata Pelajaran Jenis Keterampilan : Keterampilan : Jasa Boga DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh
Lebih terperinciUlangan Akhir Semester Ganjil Tahun Pelajaran Mata Pelajaran : Boga Dasar
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 Ulangan Akhir Semester Ganjil Tahun
Lebih terperinciProfesionalisme Chef Dalam Pengolahan Dan Meningkatkan Kualitas Makanan Di Cavinton Hotel Yogyakarta
Profesionalisme Chef Dalam Pengolahan Dan Meningkatkan Kualitas Makanan Di Cavinton Hotel Yogyakarta T. Prasetyo Hadi Atmoko 1), Hery Krestanto 2) Akademi Pariwisata Yogyakarta E-mail : prasplg@gmail.com
Lebih terperinciPELAYANAN Gizi Institusi Sosial
PONDOK PESANTREN, PANTI JOMPO DAN PANTI ASUHAN PELAYANAN Gizi Institusi Sosial Pelayanan Gizi Institusi Sosial Adalah Pelayanan Gizi Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Atau Swasta Yang Berdasarkan Azas Sosial
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tepung Terigu 2.1.1 Pengertian Tepung Terigu Menurut Syarbini ( 2013 : 15 ), tepung terigu adalah hasil dari penggilingan biji gandum. Gandum merupakan salah satu tanaman biji-bijian
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 0 KOMPETENSI PROGRAM STUDI PROGRAM KEAHLIAN : KEJURUAN : TATA BOGA : JASA BOGA & PATISERI Kompetensi Inti. Memahami gejala-gejala alam melalui
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Makanan Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap di evaluasi dengan pengamatan sisa makanan tidak di konsumsi setelah makanan disajikan (Sutarjo, 1999 dalam
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012 A. KOMPETENSI GURU : PEDAGOGIK PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : JASA BOGA DAN PATISERI Kompetensi Inti Guru Kompetensi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status
Lebih terperinciASPEK KULINER DAN CITARASA MAKANAN PADA PELAYANAN GIZI
ASPEK KULINER DAN CITARASA MAKANAN PADA PELAYANAN GIZI Oleh: Ibu Tuti Soenardi Ahli Gizi Kuliner Yogyakarta, 27 November 2014 Definisi Kuliner Rangkaian kegiatan pengolahan makanan dimulai dari memilih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbohidrat biji jagung manis juga fraksi-fraksi gula bebas sebesar 1%-3% yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Gizi Komponen terbesar di dalam biji jagung manis adalah karbohidrat, selain karbohidrat biji jagung manis juga fraksi-fraksi gula bebas sebesar 1%-3% yang terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya
2.1. Penyelenggaraan Makanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya menyelenggarakan, mengurus, dan mengusahakan sesuatu, seperti: memelihara, merawat. (Ali,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk bersenang-senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restoran saat ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan mengingat setiap manusia memerlukan makanan. Kebutuhan waktu yang tinggi akibat pekerjaan membuat manusia memilih
Lebih terperinciMODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.
MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan
Lebih terperinciMANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH STOCK, SOUP DAN SAUCE PADA KESIAPAN UJI KOMPETENSI HIDANGAN KONTINENTAL SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG
51 MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH STOCK, SOUP DAN SAUCE PADA KESIAPAN UJI KOMPETENSI HIDANGAN KONTINENTAL SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG Irawati 1, Ade Juwaedah 2, dan Atat Siti Nurani 2 Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEBERSIHAN KITCHEN DI LOJI HOTEL SURAKARTA
PENERAPAN HYGIENE DAN SANITASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEBERSIHAN KITCHEN DI LOJI HOTEL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program
Lebih terperinciUji mutu organoleptik. Pramudya Kurnia
Uji mutu organoleptik Pramudya Kurnia Organoleptik Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran
Lebih terperinciPEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi
PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.
Lebih terperinci2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak
PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II Disusun oleh : Nur Aini Condro Wibowo Rumpoko Wicaksono UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan
Lebih terperinciMANAJEMEN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN MAKANAN
MODUL VII MANAJEMEN DISTRIBUSI DAN PELAYANAN MAKANAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang Cara Distribusi Makanan Berdasarkan penerapan prosedur distribusi, yg menekankan pada alat pendistribusian
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 1. Pembatasan
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Hal i ii iii v viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Pembatasan Masalah Dan Perumusan masalah 5 C. Tujuan Penelitian
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : SENI,KERAJINAN DAN PARIWISATA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TATA BOGA KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. JASA BOGA (099)
Lebih terperinciHANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga
HANDOUT PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga MATERI PERKULIAHAN Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga 1. Dapur Usaha Boga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,
Lebih terperinciMANAJEMEN PERBEKALAN (LOGISTIK) MAKANAN
MANAJEMEN PERBEKALAN (LOGISTIK) MAKANAN Oleh: Ir. SUYATNO, MKes Bagian Gizi FKM-UNDIP Semarang MGI-Suyatno-Undip 1 PENGERTIAN Perbekalan makanan merupakan suatu proses dalam penyediaan macam, jumlah dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,
Lebih terperinciKAJIAN PENGOLAHAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SIAP SAJI
KAJIAN PENGOLAHAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SIAP SAJI oleh KURNIA MEIRINA F34102031 2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR KAJIAN PENGOLAHAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SIAP SAJI Sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ceker ayam Ceker adalah bagian dari tubuh ayam yang berhubungan langsung dengan benda-benda kotor. Meski demikian, tanpa ceker ayam tidak mungkin menjadi gemuk untuk diambil
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. (Iskandar, Mahdi Teori Pengolahan Makanan). Dapur adalah suatu
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Dapur (Iskandar, Mahdi. 2010. Teori Pengolahan Makanan). Dapur adalah suatu ruangan atau tempat khusus yang memiliki perlengkapan dan peralatan untuk mengolah makanan
Lebih terperinciTANGGAL TERBIT. 01 januari 2013
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata pengantar... ii Daftar Isi... iii 1. Perencanaan anggaran belanja... 1 2. Perencanaan menu... 2 3. Persiapan pelaksanaan produksi distribusi sebelum masuk ruang kerja...
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPengertian peralatan pengolahan makanan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan
Pengertian peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan Peralatan pengolahan
Lebih terperinciYOGYAKARTA CULINARY CENTER 2013
DAFTAR ISI Halama Judul..... i Halaman Pengesahan.... ii Halaman Catatan Pembimbing...... iii Halaman Pernyataan.. iv Prakata.... v Daftar Isi.... vii Daftar Gambar....... xi Daftar Diagram.. xvi Daftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kesehatan dan lingkungan. Kelemahan-kelemahan yang ditimbulkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan asap merupakan salah satu produk olahan yang digemari konsumen baik di Indonesia maupun di mancanegara karena rasanya yang khas dan aroma yang sedap spesifik.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa food and
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Food and Beverage Menurut Rachman Arief, Abd (2005:113) menyebutkan bahwa food and beverage department yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi dan menyajikan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan beberapa pengamatan dan pengujian maka peneliti menghasilkan satu produk baru dengan melakukan inovasi terhadap jajanan pasar Indonesia yaitu lemper,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pengolahan kue bangke 4.1.1 Pencampuran adonan Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 00gr dan 3 biji telur dicampur sampai terbentuk krim homogen, kemudian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai sifat mudah rusak. Oleh karena itu memerlukan penanganan pascapanen yang serius
Lebih terperinciKADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI
KADAR PROTEIN DAN BETAKAROTEN BAKSO IKAN TUNA YANG DIPERKAYA JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) DAN UMBI WORTEL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : DESTI TRISNANINGSIH A 420 100 128 FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciLampiran 1. IDENTITAS SAMPEL
Lampiran 1. IDENTITAS SAMPEL A. Pengantar Bapak/ Ibu/saudara/saudari yang terhormat Kuesioner ini diberikan dalam rangka penyusunan tugas akhir Desi Widya Tamauli Simangunsong, Program Studi Ilmu Gizi,
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG TINGGI SERAT DARI AMPAS BENGKUANG DAN AMPAS JAGUNG TERHADAP KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK KUE KERING Alsuhendra dan Ridawati 1) 1) Staf Pengajar PS Tata Boga Jur. IKK Fakultas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbagi menjadi dua macam yaitu komersial dengan orientasi pada profit dan non
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan yang paling dasar untuk dapat bertahan hidup. Seiring bertambahnya waktu dan pengaruh perubahan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA.
ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA Repa Kustipia 1 1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat tanaman pisang, hal ini dikarenakan tanaman cepat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara yang kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hampir seluruh
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan
Lebih terperinciBahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,
Lebih terperinciPEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MODUL PADA PEMBELAJARAN BASIC COMPETENTION METHOD OF COOKERY DI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA
PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MODUL PADA PEMBELAJARAN BASIC COMPETENTION METHOD OF COOKERY DI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA Kompetensi : Hari : Sub Kompetensi : Tanggal : Materi
Lebih terperinciLOGO BAKING TITIS SARI
LOGO BAKING TITIS SARI PENGERTIAN UMUM Proses pemanasan kering terhadap bahan pangan yang dilakukan untuk mengubah karakteristik sensorik sehingga lebih diterima konsumen KHUSUS Pemanasan adonan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan formal yang dipersiapkan oleh pemerintah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan bagian yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan pendidikan dan latihan kerja. Dalam GBHN dinyatakan
Lebih terperinciKarakteristik mutu daging
Karakteristik mutu daging Oleh: Elvira Syamsir (Tulisan asli dalam Kulinologi Indonesia edisi Maret 2011) Mutu merupakan gabungan atribut produk yang dinilai secara organoleptik dan digunakan konsumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen di bidang Teknologi Pangan. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pembuatan cake rumput laut dan mutu organoleptik
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia ~akanan Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi manusia yang dibutuhkan setiap waktu sehingga harus ditangani dan dikelola dengan baik dan benar agar produk
Lebih terperinciBAB 1I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 1I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan Fave hotel,. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis perhotelan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.
Lebih terperinciMENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU
MENANGANI AIR SUSU MENGELOLA KOMPOSISI AIR SUSU Air susu mengandung zat-zat gizi yg sangat cocok utk perkembangbiakan bakteri penyebab kerusakan air susu. Proses produksi yg tdk hygienes, penanganan yg
Lebih terperinciPENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan
JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.2 ; November 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING * RIZKI AMALIA 1, AK QOYUM FINARIFI 1 1 Jurusan Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. telah tergantikan dengan teknologi atau alat-alat yang canggih.
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian dan Fungsi Dapur Dapur nama ini tidak asing lagi kita dengar, semua orang pasti mengenalnya dengan baik tempat dimana dapat melakukan aktifitas memasak dan menyiapkan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERALATAN, PERSIAPAN, PENGOLAHAN, PENYAJIAN MAKANAN, DAN POLA STANDART RESEP MASAKAN TRADISIONAL & INTERNASIONAL
IDENTIFIKASI PERALATAN, PERSIAPAN, PENGOLAHAN, PENYAJIAN MAKANAN, DAN POLA STANDART RESEP MASAKAN TRADISIONAL & INTERNASIONAL Disusun Oleh : Putri Sahari (41151006) S1 ILMU GIZI 2015/2016 STIKES PERTAMINA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah pertanian Penggunaan bahan pakan ternak yang umum digunakan sering menimbulkan persaingan, sehingga harga pakan tinggi. Untuk itu, diperlukan upaya untuk mencari alternatif
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Masalah, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciPENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS
PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS Rina Febriana, Guspri Devi Artanti 2 Abstrak : secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan merupakan salah satu sumber devisa negara. Daerah penghasil kelapa di Indonesia antara lain Sulawesi Utara,
Lebih terperinciGAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS
GAMBARAN RASA, WARNA, TEKSTUR, VARIASI MAKANAN DAN KEPUASAN MENU MAHASANTRI DI PESANTREN MAHASISWA KH.MAS MANSUR UMS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Diploma III Program Studi Ilmu Gizi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan
Lebih terperinciPENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol., No., November 2009 PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DALAM PENYELENGGARAAN WARUNG MAKAN KAMPUS Rina Febriana, Guspri Devi Artanti 2 Abstrak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bakar, goreng maupun dengan bumbu saos. Rumah Makan Victory ini terletak di
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek dari penelitian ini merupakan usaha rumah makan yang bernama Victory. Nama pemilik Rumah Makan Victory adalah Ibu Yohana. Usaha utama
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH. Oleh: Gusti Setiavani, STP
TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH Oleh: Gusti Setiavani, STP Cabe merah (Capsicum annum, L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memepunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Cabe merah tersebut banyak
Lebih terperinciGambar : 14. Pie Ubi Jalar
Gambar : 14. Pie Ubi Jalar 85 13. KUE LUMPUR WORTEL (IRJA) - 200 gr wortel - 75 gr telur ayam - 50 gr gula pasir - 100 gr maizena - 80 cc susu - 15 gr mentega cair - vanili secukupnya - kismis atau cherry
Lebih terperinci