SALINAN. P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SALINAN. P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013"

Transkripsi

1 P U T U S A N Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, selanjutnya disebut Komisi, yang memeriksa Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 tentang Dugaan Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (selanjutnya disebut UU No. 5 Tahun 1999) terkait Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Ukuran 20, 40, dan 2x20 di 12 Rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan Tahun 2011 dan 2012, yang dilakukan oleh : ) Terlapor I, CV Belawan Indah, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan I Simpang Kampung Salam Nomor 1, Kecamatan Medan Belawan Bahagia, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor II, PT Mitra Jaya Bahari, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan Belawan Kampung Salam, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor III, CV Jaya Abadi Trans, berkedudukan di Jalan Pulau Sebira (KIM 2), Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor IV, CV Idan, berkedudukan di Jalan Timur Baru Nomor 33 Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor V, PT Benua Samudera Logistik, berkedudukan di Jalan Bukit Barisan II Komplek Krakatau Mas Nomor A-6 Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor VI, PT Transporindo Agung Sejahtera, berkedudukan di Jalan Pulau Menjangan Nomor 3, KIM II Mabar, Medan 20242, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor VII, CV Wahana Multi Karsa, berkedudukan di Jalan Kemakmuran 49, Medan 20116, Sumatera Utara, Indonesia atau beralamat lain di Jalan Budi Kemuliaan Nomor 49, Medan 20116, Sumatera Utara, Indonesia;

2 8) Terlapor VIII, PT Samudera Perdana, berkedudukan di Jalan Walisongo Nomor 60, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia; ) Terlapor IX, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Baruna Barat Belawan, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan Belawan atau Jalan Ujung Baru Belawan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia atau beralamat lain di Jalan Pulau Menjangan Nomor 3 Kelurahan Sentis, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor X, PT Berkat Nugraha Sinar Lestari, berkedudukan di Jalan Raya Pelabuhan I Belawan, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor XI, PT Tunas Jaya Utama, berkedudukan di Jalan Dr. Sutomo Nomor 454, Pasar Baru, Medan Kota, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, atau beralamat lain Komplek Perumahan Cemara Asri Blok N 4, Jalan Salak Nomor 28-30, Kelurahan Sampali, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor XII, Fa. Multatuli Bhakti, berkedudukan di Jalan Kota Baru II Nomor 13, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor XIII, PT Lintas Samudera Jaya, berkedudukan di Jalan Medan Belawan-Martubung, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor XIV, Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (ORGANDA) Angkutan Barang Pelabuhan Belawan, berkedudukan di Jalan Kota Baru II Nomor 13, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; ) Terlapor XV, Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI), yang sekarang telah berubah menjadi Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA), berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Nomor 1 F Medan, Sumatera Utara, Indonesia, atau beralamat lain di Jalan Cendana Nomor 39, Medan, Sumatera Utara, Indonesia; telah mengambil Putusan sebagai berikut: Majelis Komisi: Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran; Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran; - Setelah mendengar keterangan para Saksi; Setelah mendengar keterangan para Terlapor; Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; halaman 2 dari 226

3 Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor; Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARA 1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penelitian tentang adanya dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Angkutan Kontainer Ukuran 20, 40, dan 2x20 di 12 Rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan Tahun 2011 dan 2012; Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian, terdapat bukti awal dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5 Tahun yang dilakukan oleh pelaku usaha; Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Hasil Penelitian tersebut, Komisi memutuskan untuk ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan; Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap Laporan Hasil Penelitian, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan, dan kelengkapan dugaan pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penyelidikan; Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil Penyelidikan tersebut dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun dalam bentuk Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran; Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan Pelanggaran; - 7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/VII/2013 tanggal 31 Juli 2013 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti pemeriksaan A1); Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 187/KPPU/Kep/VIII/2013 tanggal 13 Agustus 2013 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 (vide bukti pemeriksaan A3); Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 06/KPPU-I/2013 menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 19/KMK/Kep/VIII/2013 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 06/KPPU- halaman 3 dari 226

4 I/2013, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 22 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 02 Oktober 2013 (vide bukti pemeriksaan A6); Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para Terlapor (vide bukti pemeriksaan A2, A7, A8, A9, A10, A11, A12, A13, A14, A15, A16, A17, A18, A19, A20, A21, A22, A33, A34, A35, A36, A37, A38, A39, A40, A41, A42, A43, A44, A45, A46, A47); Menimbang bahwa pada tanggal 22 Agustus 2013, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada para Terlapor (vide bukti pemeriksaan B1); Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh Investigator, Terlapor V, Terlapor VII, Terlapor XII, Terlapor XIV, dan Terlapor XV, sedangkan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, dan Terlapor XIII tidak hadir (vide bukti pemeriksaan B1); Menimbang bahwa pada saat Sidang Majelis Komisi I, Investigator membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan B1, I2); Bahwa pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini adalah: CV Belawan Indah, yang beralamat kantor di Jalan Raya Pelabuhan I Simpang Kampung Salam No. 1, Kecamatan Medan Belawan Bahagia, Medan, Sumatera Utara; PT Mitra Jaya Bahari, yang beralamat kantor di Jalan Raya Pelabuhan Belawan Kampung Salam, Medan, Sumatera Utara; CV Jaya Abadi Trans, yang beralamat kantor di Jalan Pulau Sebira (KIM 2), Medan, Sumatera Utara; CV Idan, yang beralamat kantor di Jalan Timur Baru Nomor 33 Medan, Sumatera Utara; PT Benua Samudera Logistik, yang beralamat kantor di Jalan Bukit Barisan II Komplek Krakatau Mas Nomor A-6 Kelurahan Glugur Darat, Medan, Sumatera Utara; halaman 4 dari 226

5 PT Transporindo Agung Sejahtera, yang beralamat kantor di Jalan Pulau Menjangan Nomor 3, KIM II Mabar, Medan 20242, Sumatera Utara; CV Wahana Multi Karsa, yang beralamat kantor di Jalan Kemakmuran 49, Medan 20116, Sumatera Utara; PT Samudera Perdana, yang beralamat kantor di Jalan Walisongo Nomor 60, Semarang, Jawa Tengah; Koperasi Pegawai Republik Indonesia Baruna Barat Belawan, yang beralamat kantor di Jalan Raya Pelabuhan Belawan atau Jalan Ujung Baru Belawan, Medan, Sumatera Utara; PT Berkat Nugraha Sinar lestari, yang beralamat kantor di Jalan Raya Pelabuhan I Belawan, Medan, Sumatera Utara; PT Tunas Jaya Utama, yang beralamat kantor di Jalan Dr. Sutomo Nomor 454, Pasar Baru, Medan Kota, Medan, Sumatera Utara; Fa. Multatuli Bhakti, yang beralamat kantor di Jalan Kota Baru II Nomor 13 Medan, Sumatera Utara; PT Lintas Samudera Jaya, yang beralamat kantor di Jalan Medan Belawan-Martubung, Medan, Sumatera Utara; Dewan Pimpinan Unit Organisasi Nasional Angkutan Bermotor di Jalan Raya (ORGANDA) Angkutan Barang Pelabuhan Belawan, yang beralamat kantor di Jalan Kota Baru II Nomor 13, Medan, Sumatera Utara; Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI) atau Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI)/ Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA), yang beralamat kantor di Cemara/Kol. Bejo Nomor 1 F Medan, Sumatera Utara; Bahwa objek perkara adalah penetapan tarif angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan tahun 2011 dan 2012; Bahwa ketentuan undang-undang yang diduga dilanggar oleh para Terlapor adalah Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 berkaitan dengan: halaman 5 dari 226

6 Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama Bahwa latar belakang dugaan yang disampaikan Tim Investigator dalam perkara a quo adalah : Bahwa pada tahun 2011, telah terjadi kesepakatan penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang dibuat oleh anggota Organda Belawan dan diketahui oleh Ketua Organda Belawan; Bahwa penetapan tarif angkutan kontainer untuk 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan pada tahun 2011 merupakan hasil kesepakatan yang pernah ditetapkan pada tahun 2008, namun pelaksanaannya masih tertunda; Bahwa pada tahun 2012, dilakukan lagi kesepakatan penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang dibuat oleh anggota Organda Belawan dan diketahui oleh Organda Belawan Bahwa kesepakatan bersama DPU Organda Belawan dengan DPW GAFEKSI/ALFI Sumut Sumatera Utara No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan peti kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08 Februari Tarif kesepakatan bersama tersebut mulai diberlakukan pada tanggal 22 Februari 2012; Bahwa yang dimaksud dengan pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah sebagai berikut; Bahwa pasar bersangkutan menurut ketentuan Pasal 1 angka 10 UU No. 5 tahun 1999 adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut; halaman 6 dari 226

7 Bahwa pasar bersangkutan dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi geografis. Produk market dalam penyelidikan ini adalah jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dan geografis market dalam penyelidikan ini adalah yaitu angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam perkara ini adalah pasar jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; Bahwa perjanjian penetapan tarif angkutan kontainer dalam perkara a quo adalah sebagai berikut: Bahwa kesepakatan harga pada tahun 2011 adalah sebagai berikut: Bahwa terdapat kesepakatan penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang ditandatangani oleh 15 (lima belas) pelaku usaha di bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan anggota Organda Belawan dan diberlakukan mulai tanggal 1 Februari Dari 12 rute yang sudah ditentukan, ada 2 rute yang belum mencantumkan tarifnya (vide bukti penyelidikan C40); Bahwa 15 (lima belas) pelaku usaha yang menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya: CV Belawan Indah; PT Mitrajaya Bahari; CV Jaya Abadi Trans; CV Idan; PT Putra Belawan Sejahtera; BSK; GM; PT Lintas Samudra Jaya; SK; ASST; halaman 7 dari 226

8 11. TKA; CV Wahana Multi Karsa; PT Samudra Perdana; PT Tunas Jaya Utama; PT Transporindo Agung Sejahtera.; Bahwa berdasarkan kesepakatan tahun 2011, tarif angkutan kontainer yang disepakati adalah sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C40): No Dari/Tujuan Ukuran x40 1. Labuhan KIM Canang - Sp Kantor,BGR 2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun Gd.SBU-Mabar 3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp Lalang 5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa KIM Star-Jl. Binjai 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan Binjai-Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh Perdagangan-P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Berastagi Kabanjahe Bahwa kesepakatan harga pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Bahwa terdapat kesepakatan penetapan tarif untuk angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 di 12 rute dari dan menuju Pelabuhan Belawan yang ditandatangani oleh 17 (tujuh belas) pelaku usaha di bidang jasa angkutan kontainer yang merupakan anggota Organda Belawan dan diberlakukan mulai halaman 8 dari 226

9 No. tanggal 16 Januari 2012 (vide bukti penyelidikan C29); Bahwa 17 (tujuh belas) pelaku usaha yang menandatangani kesepakatan tersebut diantaranya (vide bukti penyelidikan C29): GM; CV Idan; ASST; M3; PT Mitra Jaya Bahari; PT Transporindo Agung Sejahtera; CV Benua Samudera Logistik; CV Belawan Indah; CV Jaya Abadi Trans; BLI; SK; PT Lintas Samudra Jaya; PT Sinarmas Abadi makmur; Fa. Multatuli; CV Wahana Multi Karsa; PT Berkat Nugraha Sinar Lestari ; PT Samindo; Berdasarkan kesepakatan tahun 2012 bahwa tarif angkutan kontainer adalah sebagai berikut(vide bukti penyelidikan C29): Dari/Tujuan 1. Labuhan KIM Canang - Sp. Kantor,BGR 2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun- Gd.SBU-Mabar 3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang 5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa- KIM Star-Jl. Binjai Ukuran x halaman 9 dari 226

10 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan Binjai-Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh Perdagangan-P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Berastagi Kabanjahe Bahwa untuk mendorong diberlakukannya kesepakatan tarif tersebut, diadakanlah pertemuan antara Organda Belawan dengan pengusaha/pemilik angkutan peti kemas Pelabuhan Belawan yang merupakan anggota Organda Belawan pada tanggal 4 Februari 2012 bertempat di Istana Krakatau, Jalan Putri Hijau No. 1 Medan yang menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu: Mengadakan pertemuan dengan pihak pengguna jasa (Gafeksi dan pemilik barang); Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak DPP Organda Sumut; Mendorong semua pihak untuk segera memberlakukan tarif baru (vide bukti penyelidikan C3); Bahwa kesepakatan Organda dan Gafeksi dalam perkara a quo adalah: Bahwa sehubungan dengan permasalahan terkait pemberlakuan tarif yang telah disepakati oleh anggota Organda Belawan, selanjutnya Organda Belawan mengundang Ketua Gafeksi Sumut untuk diskusi dan koordinasi pada tanggal 20 Januari 2012 di Hotel Emerald Garden, Meranti House, Medan (vide bukti penyelidikan C4); Bahwa pertemuan antara Organda Belawan dengan pengurus Gafeksi Sumut pada tanggal 20 Januari halaman 10 dari 226

11 No 2012 dan dilanjutkan pada tanggal 7 Februari 2012 bertempat di Hotel Emerald Garden, menghasilkan kesepakatan bersama antara DPU Organda angkutan barang Pelabuhan Belawan dengan DPW Gafeksi (INFA) Sumatera Utara No. 010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau No. 001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan peti kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08 Februari 2012 (vide bukti penyelidikan C2); Berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh Organda Belawan dengan Gafeksi Sumut maka tarif angkutan kontainer untuk tahun 2012 disepakati sebagai berikut (vide bukti penyelidikan C2, C59): Dari/Tujuan Ukuran x40 1. Labuhan KIM Canang - Sp Kantor,BGR 2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun Gd.SBU-Mabar 3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P. Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp Lalang 5. Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa KIM Star-Jl. Binjai 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan Binjai-Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh Perdagangan-P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Berastagi Kabanjahe Bahwa dalam rangka sosialisasi kepada anggota Gafeksi Sumut maka DPW Gafeksi Sumut mengundang Organda Belawan untuk melakukan halaman 11 dari 226

12 sosialisasi tarif angkutan peti kemas pada hari Selasa, 14 Februari 2012 bertempat di Inna Dharma Deli, Ruang Tasik Madu. Jalan Balai Kota No. 2 Medan (vide bukti penyelidikan C6); Bahwa berikut analisa dugaan pelanggaran Pasal 5 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999: Mengenai Pelaku Usaha dan Pihak Lain; Sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 5 UU No. 5 Tahun 1999 menyatakan: Setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi ; Bahwa pelaku usaha yang dimaksud dalam penyelidikan ini adalah khusus pengusaha/pemilik angkutan barang kontainer/trailer yang merupakan anggota Organda Belawan, Dewan Pimpinan Unit Organda Angkutan Barang Pelabuhan Belawan dan Dewan Pengurus Wilayah Sumatera Utara Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI); Dalam dugaan pelanggaran ini, pelaku usaha yang dimaksud adalah: Bahwa CV Belawan Indah didirikan pada tanggal 24 April 1984, berkedudukan di Medan yang berdasarkan akta perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 107 tertanggal 24 April 1984 yang dibuat dihadapan Notaris Linda Herawati Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini CV Belawan Indah merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa : a. Mengusahakan pengangkutan di darat dengan menerima dan mengangkut orang halaman 12 dari 226

13 dan/atau barang-barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain; b. Menjalankan perdagangan umum, termasuk impor dan ekspor, dagang interinsuler dan lokal, baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan orang lain atau badan lain atas dasar komisi atau secara amanat (vide bukti penyelidikan C72); Bahwa PT Mitra Jaya Bahari didirikan pada tanggal 19 Maret 1991, berkedudukan di Medan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C2.960.HT th91 tertanggal 19 Maret 1991 dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 29 tertanggal 6 Februari 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Hustiati, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Mitra Jaya Bahari merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi dengan menggunakan angkutan truk, bus, sedan, dan angkutan darat lainnya serta ekspedisi dan pergudangan (vide bukti penyelidikan C101); Bahwa CV Jaya Abadi Trans didirikan pada tanggal 23 Februari 2006, berkedudukan di Deli Serdang, Kecamatan Percut Sei Tuan yang dimuat dalam Akta Nomor 40 tertanggal 23 Februari 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Tjong Deddy Iskandar, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini CV Jaya Abadi Trans merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa menjalankan usaha-usaha pengangkutan di darat dengan menerima dan mengangkut orang halaman 13 dari 226

14 dan/atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain (vide bukti penyelidikan C76); Bahwa CV Idan didirikan pada tanggal 31 Oktober 2006, berkedudukan di Medan berdasarkan Akta Nomor 32 tertanggal 31 Oktober 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Farida Hanum Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini CV Idan merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa berusaha di bidang pengangkutan atau transport, dengan menerima dan mengangkut orang dan/atau barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain (vide bukti penyelidikan C74); Bahwa PT Benua Samudera Logistik didirikan pada tanggal 11 Juni 2010, berkedudukan di Medan yang dimuat dalam Akta Nomor 16 tertanggal 11 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Susan Widjaja, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Benua Samudera Logistik merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha dalam bidang transportasi (freight forwarding) dan keagenan (agency) (vide bukti penyelidikan C77); Bahwa PT Transporindo Agung Sejahtera didirikan pada tanggal 11 April 2002, berkedudukan di Medan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 29 tertanggal 11 April 2002 yang dibuat dihadapan Notaris Nurdelia Tutupoly, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Transporindo Agung Sejahtera merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang halaman 14 dari 226

15 ekonomi berupa usaha dibidang ekspedisi muatan kapal laut (vide bukti penyelidikan C102); Bahwa CV Wahana Multi Karsa didirikan pada tanggal 23 September 1989, berkedudukan di Medan-Belawan berdasarkan Akta Nomor 129 tertanggal 23 September 1989 dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 35 tertanggal 15 Desember 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Syamsurizul Akbar Bispo, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini CV Wahana Multi Karsa merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa mengusahakan perusahaan pengangkutan/ transportasi umum baik untuk mengangkut orang maupun barang, usaha dalam bidang cargo atau pengiriman barang-barang, dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan barangbarang yang diangkut melalui darat, laut dan udara (vide bukti penyelidikan C73); Bahwa PT Samudera Perdana tidak ada info dalam akta kapan didirikan, berkedudukan di Semarang yang diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 29 tertanggal 09 April 1976, Tambahan Nomor 260 dan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 34 tertanggal 22 Maret 2006 dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 19 tertanggal 11 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Winanto Wiryomartani, Sarjana Hukum, Magister Humaniora. Berdasarkan akta tersebut, Direktur Utama PT Samudera Perdana memberikan kuasa kepada Refly Yuner (Penerima Kuasa) untuk menjalani jabatan selaku Kepala Cabang PT Samudera Perdana di Medan dan selanjutnya mewakili, halaman 15 dari 226

16 membela serta menjaga segala keperluan kantor PT Samudera Perdana cabang Medan dan untuk melakukan tindakan-tindakan administratif (vide bukti penyelidikan C75); Bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia Baruna Barat Belawan berkedudukan di Medan, Jalan Ujung Baru Terminal Penumpang, kelurahan Belawan I, kecamatan Medan Belawan berdasarkan akta perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 23 tertanggal 17 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Muhammad Dodi Budiantoro, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini Koperasi Pegawai Republik Indonesia Baruna Barat Belawan merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa mengadakan usaha-usaha perdagangan, transportasi, penyaluran (distribusi), asuransi, pemasaran, pergudangan, ekspedisi, jasa-jasa kepariwisataan, usaha pelayaran, jasa bongkar muat dan lain-lain (vide bukti penyelidikan C100); Bahwa PT Berkat Nugraha Sinar Lestari didirikan pada tanggal 15 Agustus 1990, berkedudukan di Jakarta Pusat berdasarkan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 03 tertanggal 3 Maret 2008 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Berkat Nugraha Sinar Lestari merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa usaha-usaha dibidang jasa pengangkutan transportasi (freight forwarding) yang mencakup pengiriman barang melalui darat dan laut serta mengadakan kegiatan-kegiatan penerimaan, penyimpanan, halaman 16 dari 226

17 sortasi, pengepakan, penandasan, pengukuran, penerbitan dokumen angkutan (vide bukti penyelidikan C108); Bahwa PT Tunas Jaya Utama berkedudukan di Belawan, berdasarkan Akta Nomor 28 tertanggal 19 April 1986 yang dibuat dihadapan Notaris Agoes Salim dan Akta Nomor 15 tertanggal 12 Januari 1994 yang dibuat dihadapan Hajjah Nurlian dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 34 tertanggal 27 Mei 1994 yang dibuat dihadapan Notaris Hajjah Nurlian, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Tunas Jaya Utama merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi berupa ekspedisi muatan kapal laut (vide bukti penyelidikan C103); Bahwa Fa. Multatuli Bhakti didirikan pada tanggal 21 November 1961, berkedudukan di Medan berdasarkan Akta Nomor 107 tertanggal 21 November 1961 yang dibuat dihadapan Notaris Walter Siregar dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 9 tertanggal 3 Juni 1993 yang dibuat dihadapan Notaris Indra Sarif Halim, Sarjana Hukum, pengganti sementara dari Aniswar Yanis, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini Fa. Multatuli Bhakti merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi (vide bukti penyelidikan C104); Bahwa PT Lintas Samudera Jaya didirikan pada tanggal 5 Februari 2003, berkedudukan di Tanjung Morawa berdasarkan Akta Nomor 2 tertanggal Februari 2003 dan perubahan terakhir dimuat dalam Akta Nomor 1 tertanggal 6 Juli 2004 yang dibuat dihadapan Notaris Farida halaman 17 dari 226

18 Hanum, Sarjana Hukum. Sampai dengan saat ini PT Lintas Samudera Jaya merupakan pelaku usaha yang masih menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi (vide bukti penyelidikan C105); Bahwa selanjutnya para pelaku usaha tersebut di atas dapat dikelompokkan sebagai para pelaku usaha yang melakukan kegiatan usahanya di dalam satu pasar bersangkutan yang sama, yaitu pasar jasa pengiriman barang dengan kontainer melalui transportasi darat dengan truk khusus kontainer pada 10 rute pada tahun 2011 dan pada 12 (dua belas) rute pada tahun 2012 untuk jalur angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan; Bahwa dalam dugaan pelanggaran ini, pihak lain yang dimaksud adalah: Bahwa Gabungan Forwarder, Penyedia Jasa Logistik & Ekspedisi Seluruh Indonesia (GAFEKSI) atau Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), berdasarkan Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ALFI/ILFA (d/h GAFEKSI/INFA) tanggal 16 Juli 2010 di Bali, merupakan wadah bagi Perusahaan Nasional dan merupakan induk organisasi bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Pengurusan Transportasi dan Logistik (freight forwarding and logistic services) dan temasuk didalamnya Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (customs brokers) dan Penyedia Jasa Ekspedisi; ORGANDA sebagai wadah musyawarah sesama anggota pengusaha angkutan di pelabuhan belawaan berfungsi untuk tidak saling merugikan seperti banting harga, pembinaan terhadap sopir halaman 18 dari 226

19 angkutan barang, pembinaan keanggotaan dan sebagai mitra kerja pemerintah; Bahwa yang dimaksud dengan perjanjian penetapan harga dalam perkara a quo adalah; Bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis; Bahwa bentuk-bentuk kesepakatan penetapan harga yang termasuk ke dalam aturan pelarangan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1999 antara lain: a. Kesepakatan menaikan atau menurunkan harga; -- b. Kesepakatan memakai suatu formula standar sebagai dasar perhitungan harga; c. Kesepakatan memelihara suatu perbandingan tetap antara harga yang dipersaingkan dengan suatu produk tertentu; d. Kesepakatan meniadakan diskon (potongan harga) atau membuat keseragaman diskon (potongan harga); e. Kesepakatan persyaratan pemberian kredit kepada konsumen; f. Kesepakatan meniadakan produk yang ditawarkan dengan harga murah di pasar sehingga membatasi pasokan dan memelihara harga tinggi. g. Persetujuan kepatuhan pada harga yang diumumkan; h. Kesepakatan tidak menjual bila harga yang disetujui tidak dipenuhi; i. Kesepakatan menggunakan harga yang seragam sebagai langkah awal untuk negosiasi Bahwa yang dimaksud dengan perjanjian antar anggota Asosiasi Organda adalah: Bahwa pada tahun 2011, anggota Organda Belawan diantaranya CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya halaman 19 dari 226

20 No Dari/Tujuan Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT Samudera Perdana, Koperasi Pegawai RI Baruna Barat Belawan (diwakili oleh Seiko), PT Tunas Jaya Utama, dan PT Lintas Samudera Jaya membuat dan menandatangani kesepakatan tertulis terkait tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 10 rute dan tercantum dalam surat kesepakatan tersebut, tarif diberlakukan sejak 1 Februari 2011 (vide bukti penyelidikan C40); Bahwa besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 untuk 10 rute yang disepakati oleh anggota Organda Belawan tahun 2011 sebagaimana diuraikan pada tabel berikut ini: Ukuran x40 1. Labuhan KIM Canang - Sp. Kantor, BGR 2. Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU Mabar 3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh Perdagangan-P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Bahwa selanjutnya pada tahun 2012, kembali anggota Organda Belawan diantaranya CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo halaman 20 dari 226

21 No. Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT Samudera Perdana, Koperasi Pegawai RI Baruna Barat Belawan (diwakili oleh Seiko), Fa. Multatuli, PT Berkat Nugraha Sinar Lestari dan PT Lintas Samudera Jaya membuat dan menandatangani kesepakatan tertulis terkait tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 rute dan tercantum dalam surat kesepakatan tersebut, tarif diberlakukan sejak 16 Februari 2012 (vide bukti penyelidikan C29); Bahwa besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran Dari/Tujuan 20, 40 dan 2x20 untuk 12 rute yang disepakati oleh anggota Organda Belawan tahun 2012 sebagaimana diuraikan pada tabel berikut ini: Ukuran x40 1. Labuhan KIM Canang - Sp. Kantor,BGR Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU- Mabar Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Berastagi Kabanjahe Bahwa yang dimaksud perjanjian antara Organda dengan Gafeksi adalah: Bahwa kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 yang dibuat oleh anggota halaman 21 dari 226

22 Organda angkutan barang Pelabuhan Belawan pada tahun 2012 menimbulkan reaksi dari pengguna jasa angkutan kontainer, salah satunya Gafeksi Sumut, sehingga diadakan pertemuan antara Organda Belawan dengan pengurus Gafeksi Sumut pada tanggal 20 Januari 2012 dan dilanjutkan pada tanggal 7 Februari 2012 bertempat di Hotel Emerald Garden, yang menghasilkan kesepakatan bersama antara Organda Belawan dengan Gafeksi Sumut dengan No.010/DPU.ORG/KB/II/2012 dan atau No.001/KPTS/DPW/II/2012 tentang tarif angkutan peti kemas/barang di jalan, dari dan ke Pelabuhan Belawan yang ditandatangani pada tanggal 08 Februari 2012; Bahwa besaran jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 rute yang disepakati antara Organda Belawan dengan Gafeksi sebagaimana diuraikan pada tabel dibawah ini (vide bukti penyelidikan C2, C59): - No Dari/Tujuan Ukuran x40 1. Labuhan KIM Canang - Sp. Kantor,BGR Titipapan-Kota Bangun-Terjun-Gd.SBU Mabar 3. Helvetia-Cemara-Krakatau-Kayu Putih-P Brayan 4. Tembung-Sampali-Sunggal-Kp. Lalang Patumbak-Namorambe-Tg.Morawa-KIM Star-Jl. Binjai 6. Amplas s/d POLDASU Pancur Batu-L.Pakam-Perbaungan-Binjai Tandem 8. Sei Rampah-T.Tinggi-tabat-Tg. Pura P.Siantar-K.Tanjung-L.Puluh-Perdagangan P.Susu 10. Kisaran-Tg. Balai Berastagi halaman 22 dari 226

23 12. Kabanjahe Bahwa selain kesepakatan tarif tersebut, Organda Belawan dengan Gafeksi Sumut juga menyepakati bahwa apabila diterapkan harga sesuai dengan kesepakatan tarif tersebut maka perusahaan pengangkutan akan memberikan discount sebesar 10% kepada pengguna jasa dari tarif angkutan kontainer yang telah disepakati (Anggota Gafeksi) (vide bukti penyelidikan B1, B16, B35, B42, B45, B52); Bahwa kesepakatan tarif angkutan kontainer antara Organda Belawan dengan Gafeksi mulai diberlakukan pada tanggal 22 Februari 2012 (vide bukti penyelidikan C2, C59); Bahwa kesepakatan tarif angkutan kontainer tahun 2011 dan 2012 dibuat dalam rangka mengatasi terjadinya perang harga (vide bukti penyelidikan B1, B90); Bahwa selanjutnya, Gafeksi Sumut melakukan sosialisasi kesepakatan tarif tersebut kepada anggotanya namun tidak semua anggota Gafeksi yang diundang dan hadir pada acara sosialisasi tersebut (vide bukti penyelidikan B16, B52, B53, B56, B67, B70); Bahwa yang dimaksud dengan pelaku usaha pesaingnya adalah: Bahwa CV Belawan Indah, PT Mitra Jaya Bahari, CV Jaya Abadi Trans, CV Idan, PT Benua Samudera Logistik, PT Transporindo Agung Sejahtera, CV Wahana Multi Karsa, PT Samudera Perdana, Koperasi Pegawai RI Baruna Barat Belawan (diwakili oleh Seiko), PT Berkat Nugraha Sinar Lestari, PT Tunas Jaya Utama, Fa. Multatuli, dan PT Lintas Samudera Jaya merupakan pelaku usaha yang berada dalam satu halaman 23 dari 226

24 pasar bersangkutan yang sama yang seharusnya bersaing satu sama lain; Bahwa yang dimaksud dengan menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa adalah: Bahwa Organda Belawan dan beberapa anggota Organda Belawan menginformasikan kepada pengguna jasa terkait kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 tahun 2012 dilakukan melalui faximile, menunjukan secara langsung kepada penggunan jasa dan atau secara lisan (vide bukti penyelidikan B42, B52, B56, B64, B67); Bahwa tindakan Gafeksi, Organda Belawan dan anggota Organda Belawan yang menginformasikan kesepakatan tarif tersebut kepada pengguna jasa baik kesepakatan tarif angkutan kontainer yang dibuat oleh Organda Belawan bersama dengan anggotanya maupun kesepakatan tarif angkutan kontainer yang dibuat antara Organda Belawan dan Gafeksi diduga bertujuan agar kesepakatan tarif angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan dapat berjalan efektif di pasar bersangkutan; Bahwa yang dimaksud dengan dibayar oleh konsumen pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama adalah; Bahwa pasar bersangkutan di dalam penyelidikan ini dapat dipenuhi oleh dua faktor definisi suatu pasar bersangkutan yaitu definisi jenis produk dan definisi geografis. Produk market dalam penyelidikan ini adalah jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dan geografis market dalam penyelidikan ini adalah yaitu angkutan kontainer dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; Bahwa dengan demikian pasar bersangkutan dalam penyelidikan ini adalah pasar jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 dari dan menuju Pelabuhan Belawan untuk 12 (dua belas) rute; halaman 24 dari 226

25 Bahwa berdasarkan keterangan saksi, surat dan atau dokumen dan keterangan pelaku usaha diduga terdapat beberapa besaran tarif angkutan kontainer yang diberlakukan di pasar bersangkutan yaitu: Pengguna jasa dikenakan tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Cab. Belawan dan anggotanya (vide bukti penyelidikan B44, B53); Pengguna jasa diberikan potongan harga (diskon) sebesar 10% apabila dikenakan besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Belawan dan anggotanya (vide bukti penyelidikan B35, B52, B56, B67); Pengguna jasa dikenakan besaran tarif angkutan kontainer sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Cab. Belawan dan Sumut (vide bukti penyelidikan B30); Pengguna jasa diberikan potongan harga (diskon) sebesar 10% apabila dikenakan besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Belawan dan Gafeksi Sumut (vide bukti penyelidikan B1, B16, B42, B45); Bahwa pengenaan besaran potongan harga (diskon) yang sama sebesar 10% kepada pengguna jasa angkutan kontainer yang diberikan oleh anggota Organda diduga merupakan bentuk penetapan tarif halaman 25 dari 226

26 batas bawah yang bertujuan untuk mengurangi persaingan (perang tarif) diantara perusahaan jasa angkutan kontainer anggota Organda Belawan untuk 12 rute yang telah disepakati; Bahwa kesepakatan tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 diduga berlaku efektif di pasar bersangkutan apabila tarif angkutan kontainer yang dikenakan kepada pengguna jasa sebagaimana berikut: Pengguna jasa dikenakan tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Cab. Belawan dan anggotanya (vide bukti penyelidikan B44, B53); Pengguna jasa diberikan potongan harga (diskon) sebesar 10% apabila dikenakan besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Belawan dan anggotanya (vide bukti penyelidikan B35, B52, B56, B67); Pengguna jasa dikenakan besaran tarif angkutan kontainer sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Cab. Belawan dan Sumut (vide bukti penyelidikan B30); Pengguna jasa diberikan potongan harga (diskon) sebesar 10% apabila dikenakan besaran tarif jasa angkutan kontainer ukuran 20, 40 dan 2x20 sesuai dengan tarif angkutan kontainer yang disepakati oleh Organda Belawan dan Gafeksi Sumut halaman 26 dari 226

27 (vide bukti penyelidikan B1, B16, B42, B45); Menimbang bahwa oleh karena Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor VI, Terlapor VIII, Terlapor IX, Terlapor X, Terlapor XI, dan Terlapor XIII tidak hadir dalam Sidang Majelis Komisi I, Ketua Majelis Komisi memerintahkan Panitera untuk mengirimkan Surat Pemberitahuan dan Surat Panggilan II yang dilampiri dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada para Terlapor tersebut untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II (vide bukti pemeriksaan A23, A24, A25, A26, A27, A28, A29, A30, A31, A32, A50, A52, A53, A54, A55, A57, A59, A60, A61, A62; B1); Menimbang bahwa pada tanggal 30 Agustus 2013, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda penyerahan tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran oleh para Terlapor (vide bukti pemeriksaan B2); Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh Investigator, Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIV, dan Terlapor XV, sedangkan Terlapor IX dan Terlapor XIII tidak hadir tanpa memberikan keterangan dan tanpa menguasakan kepada pihak manapun (vide bukti pemeriksaan B2); Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II tanggal 30 Agustus 2013, masing-masing Terlapor yang hadir, yaitu Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor X, Terlapor XI, Terlapor XII, menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang memiliki kesamaan baik isi dan penulisannya, yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti pemeriksaan T1.1, T2.2, T3.1, T4.1, T5.1, T6.2, T7.1, T8.2, T10.1, T11.2, T12.1): Bahwa kami telah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan atas kasus yang sama oleh KPPU RI dengan No. 50/Lid-I/IX/2012 tentang Dugaan Pelanggaran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 oleh Organda Cabang Khusus Pelabuhan Belawan terkait dugaan kenaikan tarif angkutan kontainer; Bahwa kami telah memberikan kesaksian dan alat-alat bukti baik berupa lisan maupun dokumen-dokumen terkait yang diminta oleh Tim penyelidik Komisi Pengawas Persaingan Usaha (Bapak Gopprera halaman 27 dari 226

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DI KPPU KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan transparansi dan

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamaa P U T U S A N Nomor : 175/Pdt.G/2014/PN Mdn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tentang keberatan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 9/KPPU/PDPT/IV/2013 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PELEBURAN BADAN USAHA MITSUI-SOKO AIR CARGO Inc DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia \ Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERAN PENYEDIA JASA LOGISTIK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL

PERAN PENYEDIA JASA LOGISTIK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL PERAN PENYEDIA JASA LOGISTIK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SISTEM LOGISTIK IKAN NASIONAL Materi dari DPP ALFI/ILFA Bogor, 17 Desember 2015 Penyaji : Bambang S. Gunawan Ketua Kompartement Maritim International

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.118, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penyelenggaraan. Pengusahaan. Angkutan Multimoda. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 8 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012

P U T U S A N. Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012 P U T U S A N Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 09/KPPU-M/2012 tentang dugaan pelanggaran Pasal 29

Lebih terperinci

Flaurencia Aninta, Ditha Wiradiputra. Program Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Flaurencia Aninta, Ditha Wiradiputra. Program Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Perjanjian Penetapan Harga dalam Hukum Persaingan Usaha (Analisis Putusan KPPU No.06/KPPU-I/2013 tentang Penetapan Tarif Angkutan Kontainer di 12 Rute dari dan Menuju ke Pelabuhan Belawan Ditinjau Berdasarkan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA PELAKSANAAN KEMITRAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012

P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012 P U T U S A N Perkara Nomor 08/KPPU- M/2012 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 08/KPPU-M/2012 tentang dugaan pelanggaran terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGENAAN DENDA KETERLAMBATAN PEMBERITAHUAN PENGGABUNGAN ATAU PELEBURAN BADAN USAHA DAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN KOMISI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa lebih serta memiliki sumber daya alam yang sangat besar, jelas membutuhkan transportasi yang

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 188/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 188/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 188/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA,

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BERSAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA Nomor : 04/PB/MA/IX/2012 04/PB/P.KY/09/2012 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, TATA KERJA, DAN TATA CARA PENGAMBILAN

Lebih terperinci

P U T U S A N. Perkara Nomor: 15/KPPU-L/2006

P U T U S A N. Perkara Nomor: 15/KPPU-L/2006 P U T U S A N Perkara Nomor: 15/KPPU-L/2006 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut Komisi) yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 15 ayat (1) dan Pasal 25 ayat

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 09/KPPU-I/2011

P U T U S A N Perkara Nomor 09/KPPU-I/2011 P U T U S A N Perkara Nomor 09/KPPU-I/2011 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 09/KPPU-I/2011 tentang dugaan pelanggaran Pasal 22

Lebih terperinci

SIARAN PERS Biro Hukum, Humas & Kerjasama Gd. KPPU, Lt. 1, Jl. Juanda 36, Jakpus, Telp /Fax

SIARAN PERS Biro Hukum, Humas & Kerjasama Gd. KPPU, Lt. 1, Jl. Juanda 36, Jakpus, Telp /Fax SIARAN PERS Biro Hukum, Humas & Kerjasama Gd. KPPU, Lt. 1, Jl. Juanda 36, Jakpus, 10120 Telp. 021-3507015/Fax. 021-3507008 www.kppu.go.id Persaingan Sehat Sejahterakan Rakyat Majelis Komisi Pengawas Persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan. ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu

I. PENDAHULUAN. Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan. ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peranan jasa angkutan dalam menunjang pembangunan ekonomi memiliki fungsi yang vital. Pengembangan ekonomi suatu negara sulit mencapai hasil yang optimum tanpa adanya

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 02/KPPU-I/2013

P U T U S A N Perkara Nomor 02/KPPU-I/2013 P U T U S A N Perkara Nomor 02/KPPU-I/2013 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 02/KPPU-I/2013 tentang dugaan pelanggaran Pasal 15

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 261 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1055, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Pengambilan Keputusan. Pembentukan. Tata Kerja. Tata Cara. PERATURAN BERSAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada)

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) Siti Bolivia Malvi, Drs.Sudarmo,MM Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

NOMOR : 73 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

NOMOR : 73 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 73 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di segala bidang. Persaingan usaha yang sangat tajam ini merupakan sebuah

I. PENDAHULUAN. di segala bidang. Persaingan usaha yang sangat tajam ini merupakan sebuah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan usaha saat ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Persaingan usaha yang sangat tajam ini merupakan sebuah tantangan bagi para

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN RANCANGAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG RRANCANGANRANCANGAN SALINAN GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN HUKUM BAGI MASYARAKAT MISKIN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 1453/HK.402/DRJD/2005

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 1453/HK.402/DRJD/2005 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 1453/HK.402/DRJD/2005 TENTANG SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PELANGGARAN TARIF DAN/ATAU PENELANTARAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. segala aspek yang berkaitan dengan persaingan usaha yaitu mencakup hal-hal

I. PENDAHULUAN. segala aspek yang berkaitan dengan persaingan usaha yaitu mencakup hal-hal I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum persaingan usaha merupakan instrumen hukum yang menentukan tentang segala aspek yang berkaitan dengan persaingan usaha yaitu mencakup hal-hal yang dapat dan tidak

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan iklim

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 62/PDT/2012/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

P U T U S A N Nomor : 62/PDT/2012/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. P U T U S A N Nomor : 62/PDT/2012/PT.MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. --------- Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara perdata pada

Lebih terperinci

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h)

PT. VITALITAS GAYA MANDIRI. Nomor : 110. h) AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT. VITALITAS GAYA MANDIRI Nomor : 110. h).----------------------------------------------------------------------------------------------- - Hadir dihadapan saya, HARTONO,

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2009

P U T U S A N Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2009 P U T U S A N Perkara Nomor: 10/KPPU-L/2009 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (selanjutnya disebut Komisi) yang memeriksa dugaan pelanggaran terhadap Pasal 5 Ayat (1) Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 69/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 69/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 69/B/2012/PT.TUN-MDN ---------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran No.913, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Jasa Pengurusan Transportasi. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 49 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN JASA

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 613/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. U m u r/tgl lahir : 29 Tahun/ 29 Nopember 1982;

P U T U S A N. Nomor : 613/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. U m u r/tgl lahir : 29 Tahun/ 29 Nopember 1982; P U T U S A N Nomor : 613/PID/2013/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 272/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 014/VII/KI-KEPRI-PS/2014 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS

PUTUSAN Nomor: 014/VII/KI-KEPRI-PS/2014 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor: 014/VII/KI-KEPRI-PS/2014 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Kepulauan Riau yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa angkutan di perairan selain mempunyai peranan yang strategis dalam

Lebih terperinci

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu sarana

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2005 T E N T A N G RETRIBUSI IZIN USAHA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelindo II (Persero) yang mana PT Pelindo II (Persero) sendiri merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelindo II (Persero) yang mana PT Pelindo II (Persero) sendiri merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang PT Pelindo II (Persero) Cabang Cirebon adalah salah satu cabang dari PT Pelindo II (Persero) yang mana PT Pelindo II (Persero) sendiri merupakan perusahaan Badan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 346/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - L a w a n -

P U T U S A N NOMOR : 346/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. - L a w a n - P U T U S A N NOMOR : 346/PDT/2013/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan Tingkat Banding,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau mencapai 17.508 pulau dengan bentangan laut yang sangat panjang yaitu 94.166 kilometer merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, dimana dunia memasuki era gobalisasi, sektor ekonomi dan perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam dunia perdagangan soal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi-konvensi

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 100/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 100/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 100/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa kemajuan dan peningkatan pembangunan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UNTUK DIOPERASIKAN OLEH PIHAK LAIN

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 390/PDT/2011/PT. MDN

P U T U S A N NOMOR : 390/PDT/2011/PT. MDN P U T U S A N NOMOR : 390/PDT/2011/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---------PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 771/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 771/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 771/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 10/B/2012/PT.TUN-MDN ----------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 58/PDT/2014/PT-MDN

P U T U S A N NOMOR : 58/PDT/2014/PT-MDN P U T U S A N NOMOR : 58/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, 1 WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : a. bahwa angkutan jalan sebagai salah

Lebih terperinci

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Lalu lintas adalah gerak kendaraan, orang, dan hewan di jalan;

Lebih terperinci

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Direktori Putusan Maia Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.52299/PP/M.VB/27/2014 Jenis Pajak Tahun Pajak : 2006 Pokok Sengketa Menurut Terbanding Menurut Pemohon Menurut Majelis : Pajak Penghasilan Pasal

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 173/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 173/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA S a l i n a n P U T U S A N NOMOR : 173/PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-24/BC/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUK SERTA PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN

Lebih terperinci

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811 PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11711 DAN A11811 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT PELAYARAN SANDITIA PERKASA MARITIM DAN PT MUTIARA TANJUNG LESTARI OLEH PT BERAU COAL ENERGY

Lebih terperinci

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS PT Nomor : Pada hari ini, - - Pukul -Hadir dihadapan saya, dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebutkan pada bagian akhir akta ini :- 1. Nama

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember Presiden Republik Indonesia,

PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember Presiden Republik Indonesia, PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT Peraturan Pemerintah (Pp) Nomor : 17 Tahun 1988 Tanggal: 21 Nopember 1988 Menimbang : Presiden Republik Indonesia, a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA TENTANG PENILAIAN PEMBERITAHUAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PT PERKASA MELATI OLEH PT UNITED

Lebih terperinci

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2009 TENTANG POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin hak setiap warga negara untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN BADAN USAHA PELABUHAN PT. PELABUHAN TANJONG BATU BELITONG INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 22 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.291, 2017 KEMENDAG. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/M-DAG/PER/2/2017 TENTANG BADAN PENYELESAIAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya

GOLD Tbk, suatu perseroan terbatas terbuka yang dan berkedudukan di Jakarta Selatan (selanjutnya -menurut keterangan mereka dalam hal ini bertindak ---- ----------- dalam kedudukan mereka masing-masing, berturut-turut ---- ---- selaku Presiden Direktur dan Direktur PT MERDEKA COPPER GOLD Tbk, suatu

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 1 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN BIDANG PERHUBUNGAN LAUT DI KOTA AMBON

PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 1 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN BIDANG PERHUBUNGAN LAUT DI KOTA AMBON PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR - 1 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN BIDANG PERHUBUNGAN LAUT DI KOTA AMBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA AMBON, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1988 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGUSAHAAN ANGKUTAN LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa angkutan laut sebagai salah satu sarana

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan berganti nama dari Kantor Pelayanan Pajak

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

P E N E T A P A N No. 29/G/2016/PTUN-Pbr

P E N E T A P A N No. 29/G/2016/PTUN-Pbr P E N E T A P A N No. 29/G/2016/PTUN-Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2015, No Mengingat : 1. Pasal 24B Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1758, 2015 KY. Laporan Masyarakat. Penanganan. Pencabutan. PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN LAPORAN MASYARAKAT DENGAN

Lebih terperinci

PUTUSAN. Nomor : 04/PTS/KIP-SU/I/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS

PUTUSAN. Nomor : 04/PTS/KIP-SU/I/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor : 04/PTS/KIP-SU/I/2015 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sumatera Utara yang menerima, memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor: 001/V/KI_Kepri-PS-M-A/2013 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS

PUTUSAN Nomor: 001/V/KI_Kepri-PS-M-A/2013 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS PUTUSAN Nomor: 001/V/KI_Kepri-PS-M-A/2013 KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPULAUAN RIAU 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Kepulauan Riau yang memeriksa, memutus, dan menjatuhkan putusan dalam Sengketa

Lebih terperinci

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA

KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 111/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN ANGKUTAN UDARA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK UKRAINA *47919 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN ANGGOTA, PEMBERHENTIAN ANGGOTA, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, DAN TATA

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (4), Pasal 10A

Lebih terperinci

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara

Lampiran I Skematik Proses Perijinan. Universitas Sumatera Utara 61 Lampiran I Skematik Proses Perijinan 62 1. SISTEM PENGAGENDAAN PADA BUKU IJIN LAMPIRAN II KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KOTA MEDAN TANGGAL : 25 JANUARI 2010 No. Urut Tanggal Diterbitkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU DALAM DAERAH PABEAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU DALAM DAERAH PABEAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG TERTENTU DALAM DAERAH PABEAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1542, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pencantuman Label. Barang. Bahasa Indonesia. Kewajiban. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67/M-DAG/PER/11/2013

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG ANGKUTAN MULTIMODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 57 /PDT/2011/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 telah mengambil Putusan tentang dugaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN PERATURAN NOMOR : KM. 59 TAHUN 2005 TENTANG TARIF DASAR BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTAR PROPINSI KELAS EKONOMI DI JALAN DENGAN MOBIL BUS UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci