HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TESIS. Oleh Septalia Isharyanti S

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TESIS. Oleh Septalia Isharyanti S"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Oleh Septalia Isharyanti S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2015 i

2 digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Oleh Septalia Isharyanti S PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2015 i

3 digilib.uns.ac.id commit to user ii

4 digilib.uns.ac.id commit to user iii

5 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERNYATAAN PUBLIKASI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa : 1. Tesis yang berjudul Hubungan Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Anak, Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif Pada Anak ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka penulis bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No.17, tahun 2010). 2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) penulis tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat PPs- UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat PPs-UNS. Apabila penulis melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka penulis bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku. Surakarta, Juli 2015 Mahasiswa, Septalia Isharyanti commit to user iv

6 digilib.uns.ac.id BIODATA NAMA : SEPTALIA ISHARYANTI TEMPAT TGL LAHIR : KENDAL, 9 SEPTEMBER 1989 ALAMAT : JL. PAHLAWAN II GG. MAWAR RT/RW 02/03 NO. 38, LANGENHARJO, KENDAL, RIWAYAT PENDIDIKAN : SDN 01 LANGENHARJO KENDAL : SMP NEGERI 02 KENDAL : SMA NEGERI 01 KENDAL : DIII KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SMG : DIV BIDAN PENDIDIK POLTEKKES KEMENKES SMG : UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user v

7 digilib.uns.ac.id HUBUNGAN STATUS GIZI, INTERAKSI SOSIAL, POLA ASUH ANAK, PENDIDIKAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK Septalia Isharyanti 1, Ismi Dwi A Nurhaeni 2, Diffah Hanim 3 Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana UNS septalia.isharyanti@yahoo.com ABSTRAK Latar Belakang : Periode anak merupakan masa penting dalam proses tumbuh kembangnya. Perkembangan anak sangat kompleks terdiri dari proses biologis, sosioemosional dan kognitif. Diperkirakan lebih dari 200 juta anak mengalami kegagalan dalam mencapai potensial perkembangan kognitif. Rendahnya tingkat perkembangan kognitif pada masa anak berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masa dewasa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh anak dan pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak. Metode : Jenis penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar. Teknik pengambilan sampel menggunakan Proportional Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 ibu dan 80 anak prasekolah (15-20 subyek per variabel). Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan Regresi Logistik. Hasil : Umur ibu mayoritas berada pada rentang tahun (80,0%) yaitu kategori usia reproduktif. Pendidikan ibu sebagian besar yaitu pendidikan menengah (46,3%),sehingga ibu mudah mengakses informasi kesehatan anak. Pekerjaan ibu sebagian besar yaitu ibu rumah tangga (55,0%) sehingga ibu mempunyai banyak waktu luang untuk mengasuh anaknya. Status gizi anak sebagian besar pada kategori gizi baik (83,8%) berdasarkan pengukuran BB/U. Interaksi sosial anak sebagian besar adalah baik (65%), anak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan mudah. Pola asuh anak rata-rata menunjukkan pola asuh demokratis (46,3%), hubungan interaksi antara orang tua dan anak bisa terjalin dengan baik. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara status gizi dengan perkembangan kognitif anak (p=0,011), interaksi sosial anak dengan perkembangan kognitif anak (p=0,000), pola asuh anak dengan perkembangan kognitif anak (p=0,030), pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak (p=0,023). Diperlukan perhatian yang lebih dalam proses tumbuh kembang anak untuk dapat mencapai perkembangan kognitif yang maksimal. Kata kunci : status gizi, interaksi sosial, pola asuh anak, pendidikan ibu, perkembangan kognitif anak commit to user vi

8 digilib.uns.ac.id THE ASSOCIATION OF NUTRITIONAL STATUS, SOCIAL INTERACTION, PARENTING OF CHILDREN, AND EDUCATION OF MOTHER WITH COGNITIVE DEVELOPMENT OF CHILDREN Septalia Isharyanti 1, Ismi D. A.Nurhaeni 2, Diffah Hanim 3 Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana UNS septalia.isharyanti@yahoo.com ABSTRACT Background : Childrenhood was a crucial period in the process of its growth and development. The development of children was very complex, consist of process of biology, socioemotional and cognitive. It s estimated more than 200 million children were faced to the failure to reach the potency of cognitive development. Low of cognitive development in childrenhood would affect the welfare of adulthood. This purpose of study was to analyze the association of nutritional status, social interaction, parenting of mother and education of mother with cognitive development of children. Method : This study was analytic observational with the approach of cross sectional. Location this study in region of Puskesmas Kebakkramat I, District of Karanganyar. The sample in this study was 80 of children and 80 of mothers (15-20 subject by variabel). The collecting of data with questionnaire and observation. Data analyze used Regretion Logistic. Result : The mayority of mother s age between years (80,0%) and it s reproductive age. The mayority of mother s education was intermediate (46,3%), so mothers could receive the information of children health well. The mayority of mother s work was housewife, so mothers had much time to treat their children (55,0%). The mayority of children s nutritional status between at good category (83,8%) based on the measurement of BB/U. The mayority of children s interaction social was good (65%), so the children could adapte to environment well. The mayority of parenting of children was authoritative (46,3%), whether the interaction between mother and children could intertwin easily. The Conclusion : There s positive association and significant statistically between the children s nutritional status and the cognitive development (p=0,011), the children s social interaction with the cognitive development (p=0,000), the parenting of children with the cognitive development (p=0,030), the mother s education with the cognitive development (p=0,025). It s needed much attention for the growth and development of children so can reach the cognitive development optimally. Keyword : the status of nutritional, the commit interaction to user of social, the parenting of children, the education of mothers, the cognitive development of children vii

9 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-nya yang tidak bisa ternilai. Shalawat dan salam kita ucapkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Tesis dengan judul Hubungan Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Ibu, dan Pendidikan Ibu Dengan Perkembangan Kognitif Anak ini dapat tersusun atas bantuan berbagai pihak, instansi terkait maupun materiil. Untuk itu, perkenankanlah penulis dengan segala kerendahan hati menghaturkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. dr. Bhisma Murti, MPH, MSc., PhD selaku dosen, pembimbing, penguji serta Kepala Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4. Ir. Ruben Darmawan, dr, Ph.D selaku penguji, atas masukan dan arahan bagi penulis. 5. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni M.Si selaku pembimbing I, atas bimbingan, masukan, pengarahan dan motivasi bagi penulis. 6. Dr. Diffah Hanim, Dra., M.Si selaku pembimbing II, atas bimbingan, masukan, pengarahan serta motivasi bagi penulis. 7. Keluarga tercinta, khususnya kedua orang tua dan kakakku tercinta serta saudara saya yang selalu memberikan dukungan secara materiil serta doa yang tulus kepada penulis. 8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan serta membantu dalam penyelesaian tesis ini. Sebagai buah karya manusia, penulis menyadari tulisan ini tak luput dari segala kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap adanya masukan kritikan serta saran yang membangun demi perbaikan karya ini. Surakarta, Juni 2015 commit to user Penulis viii

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS... KEASLIAN PENELITIAN... BIODATA... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penulisan... 4 D. Manfaat... 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori Status Gizi Interaksi Sosial Pola Asuh... commit to user 8 4. Pendidikan ix

11 digilib.uns.ac.id 5. Perkembangan Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah Hubungan Antar Variabel B. Penelitian Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling D. Variabel E. Definisi Operasional F. Metode Pengumpulan Data G. Instrumen Penelitian H. Uji Validitas dan Reliabilitas I. Pengolahan Data J. Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Sampel Penelitian B. Pengujian Hipotesis C. Pembahasan D. Keterbatasan Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN commit to user x

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan Tabel 2.2 Tingkat pencapaian perkembangan kognitif Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner variabel pola asuh Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner variabel interaksi sosial Tabel 4.1 Distribusi Umur Ibu Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Tabel 4.3 Distrbusi Pekerjaan Ibu Tabel 4.4 Distribusi Kategori Status Gizi Anak Tabel 4.5 Distribusi Interaksi Sosial Anak Tabel 4.6 Distribusi Pola Asuh Anak Tabel 4.7 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Kognitif Anak Tabel 4.8 Hubungan Interaksi Sosial Anak dengan Perkembangan Kognitif Anak 34 Tabel 4.9 Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Perkembangan Kognitif Anak Tabel 4.10 Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Perkembangan Kognitif Anak 35 Tabel 4.11 Analisis Regresi Logistik Ganda commit to user xi

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir commit to user xii

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V Jadwal Penelitian Kuesioner Penelitian Surat Ijin Studi Pendahuluan Balasan Surat Ijin Pendahuluan dari Kesbangpol, Bappeda, Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Data Penelitian Lampiran VI Output SPPS versi 17.0 commit to user xiii

15 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa periode anak merupakan masa yang penting dalam proses tumbuh kembangnya. Dalam masa ini diupayakan mampu berjalan dengan optimal agar kelak dewasa nanti bisa menjadi manusia yang sehat baik fisik dan psikologis. Untuk menjadi generasi bangsa yang berkualitas diperlukan proses pembelajaran yang baik dan berkesinambungan sejak dini. Pola perkembangan anak sangatlah unik, pola yang kompleks terdiri dari proses biologis, kognitif dan sosioemosional (Santrock, 2010). Perkembangan kognitif adalah perkembangan yang menunjukkan perubahan struktur atau proses mental yang terjadi sebagai hasil individu menerima informasi dan membangun pemahaman secara mental (Schunk, 2012). Perkembangan kognitif mencakup perkembangan bahasa dan visual motorik. Perkembangan kognitif melibatkan tiga komponen yaitu atensi, pengolahan informasi, dan memori (Damayanti & Herlina, 2009). Sebuah penelitian menyatakan bahwa rendahnya tingkat perkembangan kognitif pada anak usia dini akan berpengaruh terhadap kesejahteraan pada masa dewasa nanti (Paxson & Schady, 2007). Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian Venom tahun 1976 bahwa pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif pada anak lebih cepat pada tahun tahun pertama kehidupan dan 92% kapasitas intelektual orang dewasa didapatkan sebelum mencapai umur 13 tahun (Chowdhury & Ghosh Tusharkanti, 2009). Dalam proses tumbuh kembang, diperlukan zat makanan yang adekuat yang bisa memenuhi kebutuhan gizi anak (Depkes, 2005). Status gizi berhubungan signifikan dengan tingkat perkembangan kognitif. Semakin meningkat status gizi makan akan semakin meningkat pula tingkat perkembangan kognitif (Solihin dkk, 2013). Penelitian yang dilakukan oleh Nahar dkk di Bangladesh menyatakan bahwa standar perawatan gizi yang dikombinasikan dengan intervensi psikososial pada anak-anak kekurangan gizi mampu mengurangi efek negatif kekurangan gizi pada perkembangan kognitif anak-anak commit berusia to 6-24 user bulan (Santrock, 2011). Namun, 1

16 digilib.uns.ac.id 2 penelitian lain yang dilakukan oleh Santos menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara perkembangan kognitif dan status gizi. Ada pengaruh yang lebih kuat dari faktor sosial ekonomi dan psikososial anak yang berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Malnutrisi tidak akan mempengaruhi perkembangan kognitif awal ketika anak sudah terintegrasi dalam lingkungan yang buruk dengan sumber daya pendidikan dan ekonomi yang tidak memadai (Santos, et al, 2008). Dalam proses perkembangan anak, selain adanya proses kognitif juga dibutuhkan proses sosioemosional yang bisa dibangun melalui interaksi sosial. Interaksi sosial sangatlah penting dimana pengetahuan yang dibangun antara dua orang atau lebih (Schunk, 2012). Interaksi sosial dibutuhkan anak untuk mengenal lingkungannya dimana ia tinggal karena akan sangat mempengaruhi perkembangannya. Interaksi sosial sebaiknya diajarkan pada anak sedini mungkin karena peningkatan keahlian sosial akan lebih mudah jika anak berusia dibawah 10 tahun (Santrock,2010). Perkembangan kognitif tidak hanya terjadi secara bertahap, budaya dan interaksi sosial juga berperan penting dalam perkembangan kognitif anak. Interaksi sosial dapat membantu mereka untuk beradaptasi dan membangun pengetahuan dengan orang lain melalui kegiatan-kegiatan yang kooperatif (Santrock, 2011). Orangtua selalu mempunyai andil dan tanggung jawab yang besar terhadap setiap perkembangan anak mereka. Anak tumbuh dalam keluarga dengan latar belakang yang berbeda-beda dan orangtua mempunyai cara tersendiri dalam mengasuh anak. Orangtua memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan anak, terlibat secara langsung dengan anak-anak dan merangsang perkembangan kognitif anak mereka (Santrock, 2011). Perkembangan anak bergantung pada kepekaan dan ketanggapan ibu dalam mengasuh anaknya (Noordiati dkk, 2011). Perkembangan anak yang progresif tidak lepas dari pengaruh orangtua. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang mempunyai kontribusi) besar terhadap perkembangan kognitif anak. Hubungan antara pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif anak berbanding lurus. Semakin tinggi pendidikan ibu, maka akan semakin tinggi pula kemampuan kognitif anak (Hastuti dkk, 2010). commit to user

17 digilib.uns.ac.id 3 Anak usia prasekolah merupakan masa dimana anak dipersiapkan untuk mulai mengenal lingkungan sekolah dan belajar. Pada masa ini terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berpikir (Depkes, 2005). Dalam perkembangannya anak usia pra sekolah sering dihadapkan dengan defisiensi gizi yang secara tidak langsung mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Pada tahun 2003 prevalensi gizi buruk pada anak usia pra sekolah 8,3% dan gizi kurang 27,5%, sedangkan pada tahun 2001 prevalensi stunting laki-laki sebesar 46,6% dan perempuan 45,5% (Sunarti, 2013). Angka prevalensi kekurangan gizi anak di Jawa Tengah pada tahun 2010, adalah sebesar 15,7% sedangkan target MDGs adalah sebesar 15,5% (Riskesdas, 2010). Sebuah penelitian menyatakan bahwa diperkirakan lebih dari 200 juta anak dengan usia di bawah lima tahun mengalami kegagalan dalam mencapai potensial perkembangan kognitif yang optimal karena kemiskinan, kesehatan dan gizi yang buruk serta kurangnya perawatan (Mc Gregor et al, 2007). Sekitar 12-16% anakanak di Amerika Serikat mengalami gangguan perkembangan dan perilaku. Gangguan komunikasi dan gangguan kognitif adalah bagian dari gangguan perkembangan yang terjadi pada 8% anak (Dhamayanti dan Herlina, 2009). Di Provinsi Jawa Tengah, jumlah anak balita dan anak usia pra sekolah pada tahun 2009 sebanyak Cakupan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak usia pra sekolah sebesar 53,44 % pada tahun 2006, 33,58 % pada tahun 2007, 44,76 % pada tahun 2008, dan mengalami kenaikan sebesar 50,29 % pada tahun 2009 (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Pada tahun 2012, cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak sebesar 35,66%. Data tersebut masih jauh dari target cakupan Standar Pelayanan Minimal tahun 2010 sebesar 95 %. Kabupaten Karanganyar merupakan kabupaten yang mempunyai cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah pada tahun 2009 yaitu sebesar 95,58% melebihi cakupan Standar Pelayanan Minimal sebesar 95% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Pada tahun 2012, cakupan jumlah anak usia dini (0-6 tahun) di Kabupaten Karanganyar yang belum terlayani masih rendah commit to user yaitu sebesar 39,18% (Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Puskesmas

18 digilib.uns.ac.id 4 Kebakkramat I merupakan Puskesmas yang mempunyai cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah 2014 sebanyak 80,92%. Puskesmas Kebakkramat mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari lima desa antara lain Kemiri, Nangsri, Macanan, Kebak dan Waru (Laporan Bulanan Puskesmas Kebakkramat I, 2014). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan status gizi anak, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Hubungan Antara Status Gizi, Interaksi Sosial, Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu Dengan Perkembangan Kognitif Anak di Puskesmas Kebakkramat I, Kabupaten Karanganyar.? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. 2. Tujuan Khusus a. Menganalisis hubungan status gizi anak dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. b. Menganalisis hubungan interaksi sosial anak dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. c. Menganalisis hubungan pola asuh ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. d. Menganalisis hubungan pendidikan ibu dengan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. e. Menganalisis hubungan status gizi, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. commit to user

19 digilib.uns.ac.id 5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Diharapkan dapat menjadi bukti empiris tentang adanya hubungan status gizi anak, interaksi sosial, pola asuh ibu, pendidikan ibu dengan perkembangan kognitif pada anak di Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian dapat menjadi panduan bagi kader dan petugas Puskesmas Kebakkramat I Kabupaten Karanganyar dalam meningkatkan status gizi, pelayanan tumbuh dan kembang anak, serta pola asuh makan gizi seimbang pada anak. commit to user

20 digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Status Gizi Definisi dari status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri (Hermawan, 2006). Status gizi merupakan akibat keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut / keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluruh tubuh (Supariasa, 2002). Ada beberapa pendekatan untuk mengkaji status gizi, antara lain : antropometri, biokimiawi, pemeriksaan klinis, dan pengkajian makanan (Gybney, 2008). Antropometri adalah pengukuran besar dan komposisi tubuh. Pengukuran ini paling sering digunakan untuk menilai status gizi secara langsung. Ada beberapa macam pengukuran antropometri, antara lain : massa tubuh, pengukuran panjang, komposisi tubuh ((Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2013). Indeks antropometri merupakan rasio dari satu pengukuran terhadap satu atau lebih pengukuran atau yang dihubungkan dengan umur. Beberapa indeks antropometri adalah sebagai berikut : BB/U (berat badan terhadap umur), TB/U (tinggi badan terhadap umur), BB/TB (berat badan terhadap tinggi badan), LILA/U (lingkar lengan atas terhadap umur) (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2013). Klasifikasi status gizi mengacu pada nilai z score BB/U, yaitu sebagai berikut : a. Status gizi lebih, dengan kriteria z score lebih dari 2 SD b. Status gizi baik, dengan kriteria z score antara 2 SD hingga 2 SD c. Status gizi kurang, dengan kriteria z score antara 3 SD hingga 2 SD d. Status gizi buruk, dengan kriteria z score kurang dari 3 SD (World Health Organization, 2006). commit to user 6

21 digilib.uns.ac.id 7 Sedangkan untuk indikator TB/U adalah sebagai berikut : a. Sangat pendek, dengan kriteria z score < - 3SD b. Pendek, dengan kriteria z score antara -3SD hingga < -2SD c. Normal, dengan kriteria z score -2SD Tinggi badan per umur digunakan untuk mengetahui indeks status gizi pada keadaan yang telah lalu (Alamsyah dan Muliawati, 2013). Uji biokimiawi mengukur jenis protein viseral dan somatik. Dengan parameter masing-masing adalah serum albumin, prealbumin, transferin, hitung jumlah limfosit, dan uji antigen pada kulit. Parameter protein somatik bisa juga dilihat dengan mengukur lingkar pertengahan lengan atas. Pemeriksaan klinis meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh termasuk riwayat kesehatan. Bagian tubuh yang di harus diperhatikan antara lain kulit, rambut, gusi, bibir, lidah, mata, dan alat kelamin. Pengkajian makanan bisa dilakukan dengan 24-hour food recall/record, food frequency questionnaire, food history. Menurut Soekiman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi Nasional (Depkes RI, 2000), faktor faktor yang mempengaruhi status gizi anak antara lain adalah penyakit infeksi, pola pemberian makan, praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan, serta perawatan anak sakit. 2. Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis dan bisa terjadi antara individu, antara kelompok dan antara individu-kelompok (Fitriyah, 2014). Bentuk interaksi sosial bisa dibedakan menjadi dua. Berdasarkan jumlah pelakunya : individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Menurut proses terjadinya, interaksi sosial dibagi menjadi 4 antara lain : a. Imitasi dengan meniru cara orang lain. Salah satu proses belajar yang mengikuti perilaku orang lain. Imitasi dibedakan menjadi 2, yaitu imitasi negatif dimana bentuk imitasi yang mendorong seseorang meniru perilaku menyimpang dan imitasi positif yang mendorong seseorang berperilaku sesuai norma yang berlaku (Sunaryo, 2004). commit to user

22 digilib.uns.ac.id 8 b. Identifikasi dengan menirukan menjadi sama dengan orang yang disukai. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain (Soekanto, 2000). c. Sugesti merupakan proses interaksi yang memberikan pengaruh kepada orang lain agar mengikuti tanpa berpikir panjang (Sunaryo, 2004). d. Simpati merupakan adanya perasaan tertarik kepada orang lain secara sadar karena keseluruhan cara berperilaku dari orang tersebut (Gerungan, 2004). Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial antara lain adanya kontak sosial yang bisa terjadi antar perorangan, antar kelompok atau antar perorangan dan kelompok (Sudarma, 2008). Kontak sosial berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antarindividu, antarindividu dengan kelompok, dan antarkelompok dengan kelompok lainnya. Kontak sosial bisa terjadi dalam bentuk positif yang mengarah kerjasama sedangkan bentuk negatif mengarah pada konflik (Tim Mitra Guru, 2007). Faktor yang kedua adalah komunikasi sosial, dimana dimaksudkan berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Tidak selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila proses komunikasinya tidak berlangsung secara komunikatif (Fitriyah, 2014). Komunikasi merupakan tafsiran yang diberikan seseorang terhadap perilaku orang lain serta perasaan yang ingin disampaikan kepada orang tersebut (Soekanto, 2000). Bentuk interaksi sosial ada tiga, antara lain : kerjasama, akomodasi dan asimilasi. Kerjasama adalah bentuk usaha antar orang perorangan terhadap kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama dapat berkembang apabila orang orang didalamnya dapat digerakkan untuk mencapai tujuan bersama atas kesadaran dan iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerjanya (Soekanto, 2000). Bentuk kedua yaitu akomodasi, merupakan usaha usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan dalam rangka mencapai kestabilan. Asimilasi adalah usaha saling menghargai untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada (Soekanto, 2000). 3. Pola Asuh Pola asuh merupakan interaksi antara orangtua dengan anak yang meliputi ekspresi sikap, nilai, perhatian dalam commit membimbing, to user mengurus dan melatih anak.

23 digilib.uns.ac.id 9 Pola asuh juga bisa diartikan dengan semua aktivitas orang tua yang berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan otak (Musaheri, 2007). Praktik pengasuhan mempunyai pengaruh penting teradap kesejahteraan anak, harga diri yang positif, kesehatan mental, kepuasan hidup, kebahagiaan dan perkembangan moral (Lestari, 2012). Praktik pengasuhan mempunyai beberapa aspek antara lain : Kontrol dan pemantauan; kontrol merupakan penekanan terhadap batasan-batasan yang diberikan orangtua kepada anaknya, dengan adanya batasan anak perlu mendapat pemantauan sebagai pengembangan kontrol terhadap anak. Dukungan dan keterlibatan; mencerminkan adanya ketanggapan orangtua atas kebutuhan anak, keterlibatan orangtua sangat diperlukan ketika orangtua berpartisipasi aktif dalam pengasuhan anak dengan bermain, mengisi waktu luang bahkan kontribusi substantif dalam perawatan dan supervisi (Williams dan Kelly, 2005). Komunikasi; komunikasi yang baik antara orangtua dan anak dapat mempengaruhi psikososial positif anak. Kedekatan; cenderung adanya kehangatan dalam pengasuhan. Kedisiplinan; upaya orangtua untuk melakukan kontrol terhadap anaknya. Gaya pengasuhan menurut Baumrind dalam Santrock, 2011 dibagi menjadi empat, antara lain : a. Pola asuh otoriter (authoritarian parenting) Gaya asuh yang bersifat membatasi dan menghukum. Orangtua dengan pola asuh otoriter memerintahkan anaknya untuk mengikuti petunjuk mereka dan menghormati mereka dengan membatasi anak serta tidak mengijinkan anak untuk banyak bicara. b. Pola asuh otoritatif (authoritative parenting) Gaya asuh yang mendorong anaknya untuk menjadi independen tetapi masih membatasi dan mengontrol tindakan anaknya. Adanya tukar pendapat antara orangtua dan anak dengan sikap orangtua yang membimbing dan mendukung anaknya. c. Pola asuh yang mengabaikan (neglectful parenting) Gaya pengasuhan dimana orang tua tidak terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Anak-anak dari orangtua yang mengabaikan, mengembangkan perasaan bahwa aspek-aspek commit lain dari to user kehidupan orang tua mereka adalah

24 digilib.uns.ac.id 10 lebih penting daripada diri mereka. Anak-anak dari orang tua yang mengabaikan memiliki pengendalian yang buruk, tidak memiliki kemandirian yang baik, dan tidak termotivasi untuk berprestasi. d. Pola asuh yang memanjakan (indulgent parenting) Gaya asuh dimana orangtua sangat terlibat dalam kehidupan anaknya tapi tidak banyak memberi batasan pada perilaku anaknya. Orangtua percaya bahwa kombinasi dukungan pengasuhan dan sedikit pembatasan akan menciptakan anak yang kreatif dan percaya diri. Hasilnya adalah anak-anak ini biasanya tidak belajar untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri. Orang tua dengan pola asuh yang memanjakan tidak mempertimbangkan perkembangan diri anak secara menyeluruh (Santrock, 2011). Pendapat lain mengatakan, ada tiga pembagian pola asuh yaitu pola asuh otoriter, permisif dan otoritatif / demokratis (Djiwandono, 2006). a. Otoriter Adalah suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orangtua seperti ini mempunyai sikap penerimaan rendah namun kontrolnya yang tinggi (Yusuf, 2010). b. Permisif Orangtua memberikan kebebasan sebanyak mungkin kepada anak mereka dan menempatkan harapan-harapan kepada anak mereka. Orangtua mempunyai sikap penerimaan yang tinggi namun kontrolnya rendah, serta memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan keinginannya (Yusuf, 2010). c. Otoritatif / demokratis Pengasuhan yang memperlihatkan pengawasan ekstra ketat terhadap tingkah laku anak-anaknya tetapi bersikap responsif. Pengasuhan otoritatif diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi, bermoral standar, kematangan pikososial, kemandirian, sukses dalam belajar dan bertanggung jawab secara sosial. commit to user

25 digilib.uns.ac.id 11 Tabel 2.1 Matriks Kombinasi Dua Dimensi dalam Pengasuhan Kontrol/Tuntutan Tinggi Penerimaan / Ketanggapan Tinggi (Otoritatif) Tuntutan yang masuk akal, penguatan yang konsisten, disertai kepekaan dan penerimaan pada anak. Rendah (Otoriter) Banyak aturan dan tuntutan, sedikit penjelasan, dan kurang peka terhadap kebutuhan dan pemahaman anak Rendah (Permisif) Sedikit aturan dan tuntutan, anak terlalu dibiarkan bebas menuruti kemauannya. (Tak Peduli) Sedikit aturan dan tuntutan, orangtua tidak peduli dan peka pada kebutuhan anak. Sumber : Shaffter, Pendidikan Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal dibagi menjadi 3, yaitu : pendidikan dasar yang terdiri atas SD/MI dan SMP/MTs, pendidikan menengah yang terdiri atas SMA/MA dan SMK/MAK, serta pendidikan tinggi yang terdiri atas akademi, institut, sekolah tinggi dan universitas (Hasbullah, 2006). commit to user

26 digilib.uns.ac.id Perkembangan Dalam perkembangan manusia terdapat tugas tugas perkembangan sesuai dengan fase perkembangannya. Menurut Buhler tahun 1930, fase perkembangan antara lain : a. Fase pertama (0-1 tahun) Fase dimana difokuskan pada melatih fungsi motorik dan mengamati berbagai objek di luar dirinya. b. Fase kedua (2-4 tahun) Pada fase ini, anak mulai mengenal benda-benda di luar dirinya disertai dengan pemahaman subyektif yang seolah-olah benda tersebut bisa merasakan keadaan si anak. Sebagai contoh, anak suka melakukan perbincangan dengan boneka atau hewan. c. Fase ketiga (5-8 tahun) Anak mulai mengenal lingkungan luar dan bersosialisasi dengan masyarakat karena anak mulai memasuki dunia sekolah. Dalam proses sosialisasi ini, sangat dibutuhkan adanya interaksi sosial. d. Fase keempat (9-11 tahun) Masa dimana adanya sudut pandang obyektivitas tertinggi. Anak mulai bisa mengeksplor dan lebih memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga anak cenderung untuk menemukan pribadinya sendiri. e. Fase kelima (14-19 tahun) Akhir dari perkembangan anak, lebih bisa bersikap secara subyektif atas kesadaran dan mampu mengarahkan pada permasalahan yang lebih konkret (Sobur, 2003). 6. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget, perkembangan atau kemampuan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Proses kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan dan bahasa anak (Santrock, 2010). Menurut Piaget kognitif mengalami beberapa proses yaitu skema dimana sebuah konsep atau kerangka commit yang eksis to user di dalam pikiran seseorang yang

27 digilib.uns.ac.id 13 dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Proses yang kedua adalah asimilasi, suatu proses mental yang terjadi ketika seorang anak memasukkan pengetahuan baru ke dalam pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi merupakan suatu proses mental yang terjadi ketika anak menyesuaikan diri dengan informasi baru. Dan ekuilibrasi adalah mekanisme untuk menjelaskan bagaimana anak bergerak dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran selanjutnya. Pergeseran ini terjadi ketika anak mengalami konflik kognitif dalam usahanya memahami dunia (Santrock, 2010). Teori Piaget terdiri dari empat tahap, yaitu: sensorimotor, pra operasional, operasional konkret dan operasional formal. Tahap Sensorimotor berlangsung sejak kelahiran sampai usia 2 tahun. Dalam tahap ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman indra mereka dengan gerakan motor mereka. Tahap pra operasional adalah tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Operasi disini dimaksudkan adalah kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik (Yusuf, 2014). Tahap ini bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu : subtahap fungsi simbolis, terjadi kira-kira antara usia dua sampai empat tahun. Dalam subtahap ini, anak kecil mulai bisa mempresentasikan objek yang tak hadir. Penggunaan bahasa yang mulai berkembang dan kemunculan sikap bermain. Tahap yang kedua adalah subtahap pemikiran intuitif, dimulai sekitar umur empat sampai tujuh tahun. Pada subtahap ini, anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan. Tahap operasional konkret merupakan tahap ketiga, dimulai umur tujuh tahun sampai sebelas tahun. Pemikiran operasional konkret mencakup penggunaan operasi. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Operasi konkret adalah tindakan mental yang bisa dibalikkan berkaitan dengan objek konkret nyata. Tahap operasional formal, tahap ini muncul pada usia sebelas tahun hingga masa dewasa nanti. Individu commit sudah mulai to user memikirkan pengalaman di luar

28 digilib.uns.ac.id 14 pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis dan logis (Santrock, 2010). Untuk menilai perkembangan kognitif anak, digunakan instrumen tes kertas dan pensil yang diadopsi dan dikembangkan oleh Bakken berdasarkan teori Piaget. Dalam instrumen tersebut dijelaskan beberapa tugas sesuai tahapan perkembangan kognitif anak. Tugas yang berhubungan dengan tahap sensorimotor menilai reaksi sirkuler sekunder, eksplorasi sistematis, dan transisi dari tahap sensorimotor atau tahap pra operasional (Crain, 2005). Pemikiran pra konseptual, penerimaan perspektif dan permanen konsep adalah tugas-tugas yang sebaiknya diberikan kepada anak yang berada pada tahap pra operasional awal. Tugas konservasi jumlah, kuantitas berkelanjutan, masa, berat dan volume sebaiknya digunakan untuk menilai anak dalam tahap operasional konkret. Untuk anak pada tahap operasional formal seharusnya diberikan dengan menilai tugas konservasi volume, sistem kombinasi operasi dan kemampuan menggunakan alasan deduktif (Dugan, 2003). Menurut Piaget pertumbuhan mental terdiri dari dua unsur yaitu perkembangan dan belajar. Perkembangan merupakan perubahan struktur, beda halnya dengan belajar terjadi perubahan isi didalamnya. Proses perkembangan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu heriditas, pengalaman, transmisi sosial dan ekuilibrasi. Heriditas diyakini Piaget berkaitan dengan faktor kematangan internal yang akan berkembang dari tahun ke tahun. Kematangan mempunyai peranan penting dalam perkembangan intelektual, akan tetapi faktor ini saja tidak mampu menjelaskan segala sesuatu tentang perkembangan intelektual. Pengalaman dengan heriditas fisik merupakan dasar perkembangan struktur kognitif. Transmisi sosial digunakan untuk mempresentasikan pengaruh budaya terhadap pola berfikir anak. Penjelasan dari guru, penjelasan orang tua, informasi dari buku, meniru, merupakan bentuk-bentuk transmisi sosial. Kebudayaan dapat memberikan pengaruh bagi perkembangan kognitif, seperti dalam berhitung atau membaca. Anak dapat menerima commit to user transmisi sosial apabila dalam keadaan mampu menerima informasi

29 digilib.uns.ac.id 15 dengan catatan anak harus memiliki struktur kognitif yang memungkinkan terlebih dahulu. Faktor keempat adalah ekuilibrasi, merupakan keadaan dimana setiap individu akan ada proses ekuilibrasi yang mengintegrasikan faktor heriditas, pengalaman dan transmisi sosial. Adanya ekuilibrasi karena anak secara aktif berinteraksi dengan lingkungan. Hasil dari interaksi itu anak akan berproses apabila dihadapkan pada situasi yang mungkin tidak dapat menanggapi stimulus. Kontradiksi ini menimbulkan keadaan menjadi tidak seimbang dan secara aktif anak akan mengubah pola penalarannya untuk dapat mengasimilasikan dan mengakomodasikan stimulus baru yang disebut ekuilibrasi (Syaodih, 2015). Tabel 2.2 Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif No. Usia Perkembangan Kognitif bulan a. Mampu membedakan apa yang diinginkan (ASI, susu dari botol, atau kempong/pacifier). b. Berhenti menangis setelah digendong atau diberi susu bulan a. Memperhatikan dan memilih permainan yang diinginkan. b. Mengulurkan kedua tangan untuk digendong bulan a. Mengamati benda-benda yang bergerak. b. Berpaling ke arah sumber suara. c. Mengamati benda-benda yang kemudian dipegang dan dijatuhkan bulan a. Memahami perintah sederhana. b. Menunjukkan reaksi saat namanya dipanggil. c. Mencoba mencari benda yang disembunyikan. d. Mencoba membuka atau melepas benda yang tertutup bulan a. Menyebutkan beberapa nama benda. b. Menanyakan nama benda yang belum dikenal. c. Membedakan ukuran benda (besar-kecil). d. Mengenal beberapa warna primer (merah, biru, kuning) e. Menyebut nama sendiri dan orang orang yang dikenalnya bulan a. Mempergunakan alat permainan dengan cara semaunya. b. Meniru commit gambar to user wajah orang.

30 digilib.uns.ac.id 16 c. Memahami konsep angka dan hitungan sederhana. d. Memahami prinsip milik orang lain tahun a. Menyebut bagian-bagian suatu gambar (wajah orang, mobil, binatang dan lainnya) b. Memahami prinsip ukuran (besar-kecil, panjangpendek). c. Mengenal kembali bagian-bagian tubuh (lima bagian) d. Mengenal tiga macam bentuk geometri, seperti lingkaran, segitiga dan persegi empat tahun a. Menempatkan benda dalam urutan berdasarkan ukuran (paling kecil-paling besar). b. Menemukan / mengenali bagian yang hilang dari suatu pola gambar (wajah orang, mobil dan lainnya) c. Mengekspresikan diri. d. Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang sama (misalnya perbedaan antara buah rambutan dan pisang, perbedaan antara ayam dan kucing) tahun a. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk, warna, atau ukuran. b. Menyebutkan beberapa angka dan huruf. c. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (misalnya kursi sebagai mobil). d. Mengenal sebab-akibat tentang alam sekitar tahun a. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsinya (misalnya pensil untuk menulis). b. Menunjukkan kegiatan yang bersifat eksploratif dan menyelidik. c. Mencari alternatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu aktivitas. d. Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan bersama teman-teman. e. Menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam memilih tema permainan. Sumber : Ali Nugraha, dkk (2011) dalam Wiyani (2014) Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain : sosial ekonomi keluarga, pendidikan orangtua, pola interaksi ibu. Faktor sosial ekonomi merupakan masalah yang sering ditemukan, kemiskinan berhubungan dengan masalah kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh Wong menyatakan bahwa keluarga dengan pendapatan rendah tidak menguntungkan bagi perkembangan anak. Pendidikan orangtua merupakan faktor prediktor yang kuat terhadap skor tes akademik dan kognitif anak (Klebanov and Gunn, 2006). Pola interaksi ibu digambarkan juga commit berkontribusi to user banyak dengan perkembangan

31 digilib.uns.ac.id 17 kognitif anak. Anak yang mendapatkan lebih banyak kasih sayang ibu selama masa kehamilan akan mempunyai kemampuan intelegensi yang lebih baik (Bulut, 2013). Menurut Wiyani (2014) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak, baik faktor internal maupun faktor eksternal. a. Faktor Internal 1) Faktor hereditas Manusia yang lahir sudah dibekali potensi yang tidak bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor bawaan yang akan menentukan perkembangannya kelak. 2) Faktor kematangan Organ manusia sudah mencapai tahap mampu menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik. 3) Faktor minat dan bakat Seseorang yang memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat mempelajarinya. Bakat merupakan sesuatu yang inherent dalam diri seseorang dan lebih ke arah potensial daripada kemampuan / kapasitas (Anastasi, 1999). b. Faktor Eksternal 1) Faktor lingkungan Taraf intelegensi manusia dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari lingkungan sekitar. 2) Faktor pembentukan Segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi kognitifnya. Terdapat dua faktor pembentukan yaitu pembentukan sengaja (sekolah formal) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar) (Susanto, 2011). 3) Faktor kebebasan Keleluasaan manusia untuk berpikir tanpa ada tekanan dan paksaan. Ini berarti anak sebaiknya dapat memilih cara tertentu untuk menyelesaikan dan memilih masalah sesuai commit kebutuhannya. to user

32 digilib.uns.ac.id Anak Usia Prasekolah Anak usia prasekolah mempunyai rentang umur bulan. Pada masa prasekolah, terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berpikir (Depkes, 2005). Masa prasekolah merupakan periode penting ketika kognitif anak mulai terlihat adanya perkembangan dan waktu yang tepat untuk anak mempersiapkan diri memasuki sekolah (Hidayat, 2005). Dalam fase ini anak mulai memiliki kesadaran mengenai jenis kelamin, belajar buang air, dan mengenal beberapa hal yang dianggap berbahaya (Yusuf, 2014). Anak usia pra sekolah lebih dikenal dengan anak usia dini. Dalam perkembangan anak usia dini berhubungan dengan perubahan psikis dan bersifat kualitatif. Lima aspek perkembangan anak usia dini antara lain kognitif, emosi, sosial, bahasa, moral dan agama (Wiyani, 2014). Anak mulai dikenalkan lingkungan diluar rumah dan mulai menghabiskan waktu diluar rumah bersama temannya. Selain itu pada masa ini, anak dipersiapkan untuk sekolah. Panca indera dan sistem reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Orangtua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan (Depkes, 2005). 8. Hubungan Antar Variabel Perkembangan anak bisa dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diperoleh anak. Masalah kurang gizi berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi otak yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif (Levitsky & Strupp, 1995). Kurang gizi di masyarakat tidak hanya mempengaruhi perkembangan anak secara normal tetapi juga akan berdampak terhadap kesehatan ibu. Kondisi gizi yang buruk dapat mempengaruhi perkembangan otak anak sebelum dan sesudah kelahiran (Chowdhury & Gosh, 2009). Dalam penelitian yang dilakukan Tarleton tahun 2006 di Bangladesh menyatakan bahwa stunting dan gizi kurang secara signifikan berhubungan dengan skor RCPM serta perkembangan commit to kognitif user pada anak.

33 digilib.uns.ac.id 19 Peran interaksi sosial dalam perkembangan anak telah memberikan catatan penting dalam perkembangan psikologi sebagai proses sosial (Psaltis & Duvven, 2006). Perkembangan kemampuan sosial anak dimulai sejak periode usia pra sekolah hingga akhir sekolah yang ditandai dengan meluasnya pergaulan dan lingkungan sosial anak yang mulai melepaskan diri dengan keluarga (Monks dkk, 2003). Ibu merupakan orang terdekat bagi anak-anaknya. Peran ibu dalam memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak sangatlah besar. Ibu bertanggung jawab penuh untuk mengasuh anak, pengaruh hubungan antara ibu dan anak perlu mendapatkan perhatian dalam pengawasan terhadap perkembangan anak (Tirtarahardja & Sula, 2000). Pola asuh mempunyai kontribusi terhadap perkembangan anak. Perbedaan pola asuh juga mempunyai hasil perkembangan yang berbeda pada tiap-tiap anak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dwi Anita tahun 2009, adanya perbedaan perkembangan pada anak usia bulan antara kelompok yang diasuh dengan pola asuh otoriter, demokrasi dan liberal. Pola asuh yang dinilai baik adalah pola asuh demokrasi. Gaya pengasuhan anak perlu diterapkan secara fleksibel disesuaikan dengan tahap perkembangan anak, karakter anak dan situasi yang sedang dihadapi (Lestari, 2012). Pendidikan ibu sangat berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh ibu (Khomsan, 2002). Ibu yang berpendidikan lebih tinggi berupaya untuk mencari informasi guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, terutama dalam pengasuhan anak (Hastuti, dkk, 2010). Orangtua dengan pendidikan tinggi cenderung mudah untuk menangkap informasi serta mengaplikasikannya ke dalam perubahan perilaku. Tingkat pendidikan orangtua yang rendah merupakan faktor resiko terjadinya keterlambatan perkembangan pada anak. Pendidikan yang rendah diduga berhubungan linier dengan kurangnya pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam memberikan stimulasi kepada anak (Ariani dan Yosoprawoto, 2012). commit to user

34 digilib.uns.ac.id 20 B. Penelitian Relevan Penelitian ini mempunyai beberapa kesamaan dengan penelitian lainnya, hanya berbeda dalam hal waktu penelitian, tempat, jenis penelitian, metode dan responden. Berikut beberapa judul penelitian yang hampir sama dengan judul penelitian ini antara lain : 1. Perignon, et al (2014), melakukan penelitian yang berjudul Stunting, Poor Iron Status and Parasite Infection Are Significant Risk Factors for Lower Cognitive Performance in Cambodian School-Aged Children. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai status antropometri dan gizi mikro pada anak anak sekolah di Kamboja dan hubungannya dengan tingkat kognitif anak. Desain penelitian menggunakan randomized controlled trial, stratificaty sampling, sampel adalah anak sekolah umur 6-16 tahun berjumlah Hasil penelitian ini adalah tingkat kognitif anak anak sekolah di Kamboja sangat multifaktorial, berhubungan signifikan dengan status gizi dan infeksi parasit. 2. Hastuti, dkk (2010), melakukan penelitian dengan judul Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, dan Perkembangan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun pada Keluarga Rawan Pangan di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan nilai anak dengan stimulasi psikososial pada keluarga rawan pangan, menganalisis hubungan stimulasi psikososial dengan perkembangan kognitif anak pada keluarga rawan pangan dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak pada keluarga rawan pangan. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang nyata dan positif antara nilai anak dengan stimulasi psikososial anak. Selain itu terdapat hubungan nyata dan positif antara stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif anak. Terdapat pengaruh yang signifikan antara lama pendidikan ibu, lama pendidikan prasekolah anak, pengeluaran per kapita per bulan dan stimulasi anak. 3. Rahayu, dkk (2003), melakukan penelitian yang berjudul Pola Pengasuhan, Status Gizi dan Kemampuan Kognitif Anak Usia Sekolah di Lingkungan Pesantren dan Keluarga Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui commit to pola user pengasuhan anak di lingkungan

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Status Gizi Definisi dari status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa periode anak merupakan masa yang penting dalam proses tumbuh kembangnya. Dalam masa ini diupayakan mampu berjalan dengan optimal agar kelak dewasa nanti

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA

HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLUS, KECAMATAN SAPE, KABUPATEN BIMA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan. Magister Program Studi Kedokteran Keluarga

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan. Magister Program Studi Kedokteran Keluarga HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SUAMI DALAM MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS URANGAGUNG SIDOARJO TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN ADVERSITY

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN ADVERSITY HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN II MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN YAPPI SRAGEN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PATH ANALYSIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI (6-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA

PATH ANALYSIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI (6-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA PATH ANALYSIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI (6-12 BULAN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH PATH ANALYSIS HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KONSTRUK HEALTH BELIEF MODEL DENGAN KINERJA KADER PADA PENGENDALIAN KASUS TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN METAKOGNITIF, LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

PENGARUH KEMAMPUAN METAKOGNITIF, LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PENGARUH KEMAMPUAN METAKOGNITIF, LINGKUNGAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS

ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat

Lebih terperinci

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE CERAMAH DIBANDINGKAN BOOKLET TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA WANITA USIA SUBUR DI KABUPATEN MAGETAN JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA JENIS PERSALINAN, TINGKAT PENDIDIKAN, T I N G K A T P E N D A P A T A N D A N S T A T U S B E K E R J A I B U DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF 6 (ENAM) BULAN D I K EC A M A T A N B A K

Lebih terperinci

KINERJA PROGRAM KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN KLATEN TESIS

KINERJA PROGRAM KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN KLATEN TESIS KINERJA PROGRAM KONSELING DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN KLATEN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Magister Kesehatan Program Studi Kedokteran Keluarga

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Utama

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG SADARI DITINJAU DARI PENGETAHUAN TESIS

PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG SADARI DITINJAU DARI PENGETAHUAN TESIS PERBEDAAN PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG SADARI DITINJAU DARI PENGETAHUAN TESIS Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFIKASI DIRI, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN EFIKASI DIRI, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA i HUBUNGAN EFIKASI DIRI, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN MOTIVASI DENGAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN MOTIVASI DENGAN digilib.uns.ac.id HUBUNGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN JUMLAH PERTOLONGAN PERSALINAN PADA MAHASISWA SEMESTER VI PRODI D III KEBIDANAN STIKES YARSI SURABAYA TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH, PREMATUR DAN KEJADIAN IKTERUS DENGAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TESIS

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH, PREMATUR DAN KEJADIAN IKTERUS DENGAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TESIS HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH, PREMATUR DAN KEJADIAN IKTERUS DENGAN INFEKSI NEONATORUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUNJUNGAN PELAYANAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL MASYARAKAT SAMIN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB III SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ICME JOMBANG TESIS

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB III SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ICME JOMBANG TESIS HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB III SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ICME JOMBANG TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016

POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI RUMAH SAKIT Tesis Disusun Oleh: SHOLICHAN BADRI NIM S021308079 POGRAM PASCA SARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

ANALISIS JALUR TENTANG PENGARUH PSIKOSOSIAL MASA GESTASI DAN KELAS IBU BALITA DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

ANALISIS JALUR TENTANG PENGARUH PSIKOSOSIAL MASA GESTASI DAN KELAS IBU BALITA DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA ANALISIS JALUR TENTANG PENGARUH PSIKOSOSIAL MASA GESTASI DAN KELAS IBU BALITA DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI KABUPATEN BANJARNEGARA TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI KABUPATEN WONOSOBO TESIS

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI KABUPATEN WONOSOBO TESIS PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MINUM TABLET Fe DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI KABUPATEN WONOSOBO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI MIND MAP

PENGARUH STRATEGI MIND MAP PENGARUH STRATEGI MIND MAP DAN METAKOGNITIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI DIII KEBIDANAN STIKES ABI SURABAYA TESIS Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH KDK MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA SUKOHARJO TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS

HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS HUBUNGAN KECERDASAN INTELEKTUAL DAN INTENSITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA (Pada Mata Kuliah ASKEB 1 di STIKES Insan Unggul Surabaya) TESIS Disusun untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH SELF HELP GROUP TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEPALA KELUARGA DENGAN PENDERITA DEPRESI TESIS

PENGARUH SELF HELP GROUP TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEPALA KELUARGA DENGAN PENDERITA DEPRESI TESIS PENGARUH SELF HELP GROUP TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KEPALA KELUARGA DENGAN PENDERITA DEPRESI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

Oleh Yulia Yekti Subekti S

Oleh Yulia Yekti Subekti S PENGARUH JENIS KELAMIN, PAJANAN MEDIA, PERAN TEMAN SEBAYA, PENGETAHUAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL, KEDEKATAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU BERISIKO PENYAKIT MENULAR SEKSUAL PADA ANAK JALANAN TESIS Disusun untuk

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA SERTA TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA SERTA TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA SERTA TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT ANAK SEKOLAH DASAR TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH METAKOGNITIF DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN TESIS

PENGARUH METAKOGNITIF DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN TESIS PENGARUH METAKOGNITIF DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN (PROGRAM S1 KEPERAWATAN BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO) TESIS Disusun Untuk Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGANANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI, SANITASI RUMAH DAN SENSE OF BELONGING DENGAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI TESIS

HUBUNGANANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI, SANITASI RUMAH DAN SENSE OF BELONGING DENGAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI TESIS HUBUNGANANTARA FAKTOR SOSIAL EKONOMI, SANITASI RUMAH DAN SENSE OF BELONGING DENGAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA KEDIRI TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS

PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI AKADEMIK, MOTIVASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI MAHASISWA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Prgram Studi Ilmu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA, SEKOLAH, TEMAN SEBAYA,

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA, SEKOLAH, TEMAN SEBAYA, HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA, SEKOLAH, TEMAN SEBAYA, PENDAPATAN KELUARGA, MEDIA INFORMASI DAN NORMA AGAMA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SMA DI SURAKARTA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI, PARITAS, UMUR KEHAMILAN, DAN ANEMIA DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA IBU BERSALIN PREEKLAMPSIA BERAT TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Kesehatan Ibu dan Anak. Oleh. Amelia Nur Hidayanti

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Kesehatan Ibu dan Anak. Oleh. Amelia Nur Hidayanti HUBUNGAN POLA ASUH, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN UMUR ANAK DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB C DAYANG PURWODADI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK 1 HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK ABSTRAK Perkembangan anak sangat kompleks terdiri dari proses biologis, sosioemosional

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI

PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN ESTU UTOMO BOYOLALI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG PROFESI ASISTEN APOTEKER DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR FARMASETIKA PADA MAHASISWA PRODI DIII FARMASI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS

HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS HUBUNGAN MOTIVASI, KOMPETENSI DAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi Minat Human Nutrition

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Gizi Minat Human Nutrition HUBUNGAN STATUS GIZI, PENDIDIKAN IBU DAN SUKU BANGSA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN MOTORIK PADA ANAK BALITA DI KECAMATAN KALIPURO KABUPATEN BANYUWANGI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR TESIS

HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR TESIS digilib.uns.ac.id HUBUNGAN METAKOGNITIF, KEMAMPUAN BELAJAR MANDIRI, MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Kedokteran Keluarga angkatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR HUBUNGAN ANTARA MINAT MEMBACA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH PATOLOGI Mahasiswa Prodi D III Jurusan Okupasi Terapi Politeknik Kesehatan Surakarta TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DAN PERAN KADER TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU DESA BANGSALAN TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DAN PERAN KADER TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU DESA BANGSALAN TERAS BOYOLALI HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DAN PERAN KADER TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0-6 BULAN DI POSYANDU DESA BANGSALAN TERAS BOYOLALI TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Minat Utama : Manajemen Komunikasi

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Minat Utama : Manajemen Komunikasi PENGARUH KEPUASAN KOMUNIKASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI MELALUI ANALISIS JALUR (Studi di Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen Tahun 2015) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN RELIGIUSITAS, KONSEP DIRI DAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN RELIGIUSITAS, KONSEP DIRI DAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA HUBUNGAN RELIGIUSITAS, KONSEP DIRI DAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS MULTILEVEL PENGARUH STATUS TUBERKULOSIS IBU,

ANALISIS MULTILEVEL PENGARUH STATUS TUBERKULOSIS IBU, ANALISIS MULTILEVEL PENGARUH STATUS TUBERKULOSIS IBU, IMUNISASI BACILLUS CELMETTE-GUERIN, PENDAPATAN KELUARGA, PENDIDIKAN DAN SANITASI RUMAH TERHADAP RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA BALITA DI KOTA MALANG

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Oleh: IMAM SANTOSA S

Oleh: IMAM SANTOSA S PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISIONS ( STAD ) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS XI

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN Arifah Istiqomah, Titin Maisaroh Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : ariffah@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI DITINJAU DENGAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP KELENGKAPAN STATUS IMUNISASI TESIS

PENGARUH PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI DITINJAU DENGAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP KELENGKAPAN STATUS IMUNISASI TESIS PENGARUH PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI DITINJAU DENGAN HEALTH BELIEF MODEL TERHADAP KELENGKAPAN STATUS IMUNISASI TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Public Health Program Studi

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, MOTIVASI, DAN MONITORING TERHADAP KINERJA KLINIS PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, MOTIVASI, DAN MONITORING TERHADAP KINERJA KLINIS PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, MOTIVASI, DAN MONITORING TERHADAP KINERJA KLINIS PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Program Studi MKK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, Fe, ZINC, VITAMIN C DAN KADAR IL-6 PADA IBU HAMIL MINGGU DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI TESIS

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, Fe, ZINC, VITAMIN C DAN KADAR IL-6 PADA IBU HAMIL MINGGU DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI TESIS HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, Fe, ZINC, VITAMIN C DAN KADAR IL-6 PADA IBU HAMIL 10 24 MINGGU DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PERBEDAAN ASUPAN GIZI DAN POLA MAKAN ANAK BALITA GIZI KURANG SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN GIZI TESIS

PERBEDAAN ASUPAN GIZI DAN POLA MAKAN ANAK BALITA GIZI KURANG SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN GIZI TESIS PERBEDAAN ASUPAN GIZI DAN POLA MAKAN ANAK BALITA GIZI KURANG SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN GIZI (DI KECAMATAN KARANGPANDANG KABUPATEN KARANGANYAR) TESIS Oleh LULUK RIA RAKHMA S531108009 PROGRAM PASKA

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN STUNTING DAN KADAR ZINC RAMBUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN STUNTING DAN KADAR ZINC RAMBUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN STUNTING DAN KADAR ZINC RAMBUT PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Kasus Pada Anak SD Kurang Gizi di Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INTAN GIOVANI SETYANINGRUM

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DAN MOTIVASI DARI BIDAN DENGAN KESEDIAAN MELAKUKAN TES Prevention of Mother to Child of HIV Transmission PADA IBU HAMIL ( Di

Lebih terperinci

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY (IT) PADA PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DI GUGUS DIPONEGORO UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Oleh

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Oleh PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG ROKOK, TEMAN SEBAYA, KELUARGA, HARGA ROKOK, UANG SAKU, AKSES DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA DI SURAKARTA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KINERJA DOSEN TEKNOLOGI FARMASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI USIA 4-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Annisa Nur

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN DISKUSI TERHADAP SIKAP TENTANG KEJADIAN MENARCHE TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan untuk mencapai Derajat Magister Kedokteran Keluarga Dengan Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Di Program Studi DIV Bidan

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN 1* Marinawati, 2 Rosmeri Bukit 1 STIKes Prima Prodi D III Kebidanan 2 Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru *Korespondensi penulis

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan HUBUNGAN KAPASITAS MEMORI KERJA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KLECO I SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran MUHAMMAD HAYDAR

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TENAGA KESEHATAN DAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah

Lebih terperinci

SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN

SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

GAMBARAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3 5 tahun) DI POS PAUD TERPADU ANAK SHOLEH SURABAYA SKRIPSI

GAMBARAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3 5 tahun) DI POS PAUD TERPADU ANAK SHOLEH SURABAYA SKRIPSI GAMBARAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH (3 5 tahun) DI POS PAUD TERPADU ANAK SHOLEH SURABAYA SKRIPSI OLEH : Musholiyah NRP: 9103009008 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

PENGARUH ANEMIA, NORMA BUDAYA, SOSIAL EKONOMI, GENDER DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP FUNGSI SEKSUAL TESIS

PENGARUH ANEMIA, NORMA BUDAYA, SOSIAL EKONOMI, GENDER DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP FUNGSI SEKSUAL TESIS PENGARUH ANEMIA, NORMA BUDAYA, SOSIAL EKONOMI, GENDER DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP FUNGSI SEKSUAL TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 PENGARUH KEPESERTAAN ASURANSI KESEHATAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017 Volume. No APRIL 0 PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGGUNAAN KMS BERHUBUNGAN DENGAN PERTUMBUHAN ANAK 6- BULAN a Asweros U. Zogaraa Program Studi Gizi, Poltekkes Kemenkes Kupang, 85000 *Email : eroz.zogara@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN KONVENSIONAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TESIS.

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN KONVENSIONAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TESIS. PENGARUH PERBEDAAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DAN KONVENSIONAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Magister

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENGUDAP DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PROGAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENGUDAP DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PROGAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MENGUDAP DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PROGAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran SATRIYA TEGUH

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Status Gizi a. Pengertian Status Gizi Status Gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANTIRETROVIRAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANTIRETROVIRAL HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANTIRETROVIRAL, PERSEPSI KESERIUSAN PENYAKIT, MANFAAT DAN HAMBATAN SERTA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN TERAPI ARV PADA PASIEN HIV/AIDS DI PUSKESMAS MANAHAN KOTA SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilannya dalam Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status gizi adalah ekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI, TABLET ZAT BESI, PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TESIS

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI, TABLET ZAT BESI, PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TESIS HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN PROTEIN HEWANI, TABLET ZAT BESI, PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan EFEKTIVITAS INTERNALISASI NILAI KARAKTER MELALUI MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII SMP 4 SURAKARTA TESIS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IODIUM, SIKAP DAN PERILAKU PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM IBU DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IODIUM, SIKAP DAN PERILAKU PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM IBU DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG IODIUM, SIKAP DAN PERILAKU PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM IBU DENGAN KADAR EKSKRESI IODIUM URIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN BEROBAT DENGAN STATUS KESEHATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN BEROBAT DENGAN STATUS KESEHATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TESIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN BEROBAT DENGAN STATUS KESEHATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PENGGUNAAN PELAYANAN PERSALINAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL TESIS

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PENGGUNAAN PELAYANAN PERSALINAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL TESIS HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN PENGGUNAAN PELAYANAN PERSALINAN TENAGA KESEHATAN PROFESIONAL TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Oleh : Anggia Rahmah Nursani S

TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Oleh : Anggia Rahmah Nursani S FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS KARIES GIGI REMAJA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH LUAR BIASA C DAN C1 SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci