Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
|
|
- Hamdani Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Nopember 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2 Ministry of Research, Technology, and Higher Education Ultimate Impact: Economic Growth Ultimate Outcome: Nation Competitivenes Output: Skilled Labors Output: Innovation
3 Outline
4 Nopember 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
5 SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI CHINA
6 SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI BELANDA
7 Jenis-JenisPendidikan Tinggi 1) Academic 3) Professional 2) Vocational 9 S3 Sub-spesialis S3 (Terapan) 8 S2 Spesialis S2 (Terapan) 7 Pofesi S1 S1 Terapan D III D II D I 2 1 SMA 9 tahun pendidikan dasar (6+3) Pendidikan anak usia dini(1-2) SMK/MAK
8 PENDIDIKAN TINGGI DI CHINA DAN DI INDONESIA CHINA INDONESIA JUMLAH PENDUDUK 2,4 Milyar 255 Juta JUMLAH PERGURUAN TINGGI Now China has a new approach to fixing its problematic education system: It will train many more of its young people in skills-based vocational institutions (China has both vocational high schools and vocational colleges), rather than having them go to regular high schools and universities for academic studies, reports the China Daily today. (25 Juni 2014) A guideline issued by Chinas State Council on Sunday aims to increase the number of students in vocational educational institutions from million now, to 38.3 million by The total that year will be made up of 23.5 million studying at vocational high schools and 14.8 million in vocational colleges; the latter usually run programs lasting two to three years. LEMBAGA DI INDONESIA JUMLAH AKADEMI KEJURUAN POLITEKNIK 246 8
9 JUMLAH MAHASISWA VOKASI DI BERBAGAI NEGARA DI DUNIA
10
11 At present, Ideon has 120,000 square metres of office space and about 350 companies operate here, employing more than 2,700 people. The turbohaler, dialysis machine, mobile phone, use of ultrasound in medicine, Tetra-Pak milk carton, ink- jet printer and the first artificial respirator were all invented here. Ideon Science Park: A breeding ground for successful companies
12 Ideon Science Park offers a wide range of services including ones of an advisory nature, including networks and mentors for different phases of your company s development. This can involve matters of leadership, financing and business development, or be questions relating to patents, law or accounting. All this is dealt with via the Ideon Business companies.
13 SCIENCE TECHNO PARK Kawasan yang dikelola oleh manajemen profesional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui penguasaan, pengembangan, dan penerapan Iptek yang relevan. Diadaptasi dari International Association of Science Parks,
14 FUNGSI LAYANAN DALAM KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI KAWASAN SAINS DAN TEKNOLOGI Produk yg akan ditiru dan diperbaiki PELATIHAN PENELITIAN INOVATIF PEMAGANGAN MEDIASI PAMERAN INOVASI INKUBASI PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI Hasil penelitian yang akan dikomersiilka n FASILITASI LABORATORIU M BIMBINGAN HKI DESIMINASI TEKNOLOGI PENGUSAHA PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI 14
15 Nopember 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
16 Ministry of Research, Technology, and Higher Education Ultimate Impact: Economic Growth Ultimate Outcome: Nation Competitiveness Output: Skilled Labors Strategic Initiative: Revitalization of Vocational Education Output: Innovation Strategic Initiative: Commercialization of Research Output Implementation: Increasing the number of vocational education Industry Polytechnic collaboration Implementing Dual system Operating Teaching factory Revitalization of 12 public polytechnic Certification of competence Retooling lecturer Finding overseas partner (complete package) TRL 5-6 Implementation: TRL 9 Academic Research Center Commercialized Product Center of Excellence Innovative (CoE) Research Center Spin Off Companies Science and Techno Park (STP)
17 Labor CompetitivenessComparison (Global Competitiveness Report , 138 Negara) NEGARA RANKING (144 NEGARA) Malaysia 6 Singapore 2 Thailand 52 Philipina 37 Indonesia 29 India 33 Vietnam 62 Korea 16 China 17 Jepang 24 USA 10
18 Grand Design Pengembagan Pendidikan Tinggi MISSION DIFFERENTIATION (relevan dengan daerah 3T) Jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak dan mempunyai karakteristik yang bedabeda. Untuk itu mereka harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik nya. 2. INNOVATION Untuk dapat mencapai target-target tridharma pendidikan tinggi yang sangat menantang diperlukan inovasi/ terobosan di semua aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. 3. WORLD CLASS Sampai tahun 2025 paling sedikit ada 7 perguruan tinggi Indonesia yang masuk 500 perguruan tinggi terbaik dunia. 4. AFFIRMATION/CLOSING THE GAP (relevan dengan daerah 3T) Indonesia mempunyai sekitar 4300 perguruan tinggi negeri dan swasta. Perbedaan mutu antara perguruan tinggi terbaik dan terjelek sangat lebar. Perbedaan juga terjadi antar wilayak, antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar Jawa. Harus ada kebijakan afirmasi untuk mengurangi perbedaan mutu antara perguruan tinggi di Jawa dan di luar jawa. 5. DEREGULATION Untuk bisa melaksanakan inovasi, mengimplementasikan program-program untuk mencapai world class dan melaksankan program afirmasi perlu dilakukan deregulasi terhadap aturanaturan tergait pendidikan tinggi yang menjerat.
19 KERANGKA REVITALISASI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDUSTRI DAPAT PASOKAN TENAGA KERJA KOMPETEN SEMUA LULUSAN POLTEK BERSERTIFIKAT KOMPETENSI SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRI SEMUA LULUSAN POLTEK DPT PEKERJAAN SESUAI KOMPETENSINYA OUTCOME OUTPUT 50% DOSEN POLTEK DARI INDUSTRI, 50% DARI PERGURUAN TINGGI PENERAPAN DUAL SYSTEM (SISTEM 3 2 KURIKULUM POLTEK DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI PEMBANGUN AN TEACHING FACTORY DI Nama Jabatan, Kompetensi, jumlah RETOOLING/ RETRAINING DOSEN POLITEKNIK 1) POLTEK POLITEKNIK POLTEK SBG TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) DAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) PROGRAM REVITALISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI PENGEMBANGAN POLITEKNIK MENDUKUNG 14 KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) PILOT PROJECT REVITALISASI 12+1 POLTEK NEGERI PILOT PROJECT
20 Tourism Job Titles
21 Moratorium Pendirian Universitasdan Prodi Baru Situasi: Jumlah perguruan tinggi di Indonesia terlalu banyak Kebanyakan berupa perguruan tinggi akademik, jumlah politeknik hanya 246 Masih banyak prodi maupun institusi yang terakreditasi C atau tidak terakreditasi Beberapa perguruan tinggi jumlah mahasiswa terlalu sedikit untuk bisa membiayai operasi penyelenggaraan proses pendidikan dengan mutu seseai SNDIKTI Kebijakan: Jumlah universitas distop, ijin pendirian perguruan tinggi baru hanya diberikan untuk vokasi dan institute teknologi (Moratorium) Ijin prodi baru hanya diberikan untuk bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) (Moratorium) Perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya terlalu kecil diharapkan untuk bergabung dengan perguruan tinggi lain Beberapa sekolah tinggi diharapkan bisa bergabung menjadi Universitas
22 SEBARAN PUI 2015 Kelapa Sawit Pengembangan Lahan Suboptimal Pariwisata Ruminansia Besar Teknologi Reklamasi Lahan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Rumput Laut Radiobiomolekul Koridor Pusat Unggulan SumateraIptek Teknologi Isotop dan Radiasi Koridor Kalimantan Koridor Sulawesi Pusat Unggulan Iptek Sagu Pascapanen Pertanian Koridor Papua - Maluku Obat Herbal Koridor Jawa Koridor Bali - Nusa Tenggara Bioteknologi Perkebunan Hortikultura Tropika Padi Penyakit Tropis dan Infeksi Tanaman Kacang dan Umbi Surfaktan dan Bioenergi Karet Veteriner Kopi dan Kakao Agroindustri Berbasis Tebu Teh dan Kina Broadband Wireless Access Satwa Primata Material Aktif Hidrodinamika Bangunan Apung
23 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA (Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute)
24 1 Januari 1911, Besoekich Proefstation didirikan, 12 tahun sebelum kota Jember dinyatakan dalam Sistim Administrasi Pemerintah Belanda
25 RISET TEMATIK Tantangan Agribisnis Perkebunan: SOSEK - ALSIN PEMULIAAN SOSEK ALSIN 1. Perubahan Iklim dan Degradasi Lahan 2. Perubahan Kultur Masyarakat (Alih Generasi) 3. Peningkatan Biaya, Fluktuasi Harga (Rendahnya harga Komoditas) 4. MEA / / Globalisasi SOSEK - ALSIN PASCA PANEN TEMA RISET SOSEK - ALSIN AG SOSEK - HAMA PENYAKIT ALSIN TANAH DAN PEMUPUKAN
26 Sebagai Pusat Unggulan IPTEK Kopi dan Kakao, Pusat penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mempunyai kawasan Techno Park yang merupakan sarana pembelajaran teknologi pengembangan kopi dan kakao mulai dari hulu dan hilir. Setiap tahun tamu yang berkunjung tidak kurang orang dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Dalam jangka pendek Techno Park akan dikembangkan menjadi kawasan Coffee and Cocoa Sience Techno Park.
27 KLON UNGGUL KAKAO MULIA ICCRI 01 ICCRI 02
28 SomatiKEmbr EmbrIogenesis
29 KAKAO SUPER KOPI SUPER
30 SARANA PRASARANA PENELITIAN Perpustakaan Laboratorium Kebun Percobaan Kebun Pembibitan CC Science Techno Park LP Puslitkoka LsPro CCQC ICCRI TC
BAHAN RAPAT KERJA NASIONAL 2017
BAHAN RAPAT KERJA NASIONAL 2017 DITJEN KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN Indikator Kinerja Realisasi 2015 TAHUN 2016 Target
Lebih terperinciKEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI
KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Maret 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi OUTLINE A Latar Belakang B C E D Tugas Nasional Kemristekdikti Problem Pendidikan Tinggi Indonesia
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI April 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kerangka Presentasi A. Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan Pemerintah B. Kondisi Pendidikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Maret 2017 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Outline A Globalisasi
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI
TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Februari 2017 Sistematika 1 2 3 4 5 POTRET
Lebih terperinciKebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 24 April 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Jenis-jenis Pendidikan Tinggi 1) Academic 3) Professional 2) Vocational 9 S3 Sub-spesialis
Lebih terperinciRencana Pengembangan Pendidikan Tinggi
Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi 2015-2019 Januari 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agenda A Background Pendidikan
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/M/Kp/II/2015 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciPengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), Science and Techno Park (STP), dan Grand Design Pengembangan Perguruan Tinggi
Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), Science and Techno Park (STP), dan Grand Design Pengembangan Perguruan Tinggi 2015-2025 Ketua Komisi : Patdono Suwignjo Koordinator Tim Perumus : Agus Indarjo Anggota
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Mei 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kerangka Presentasi A. Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan
Lebih terperinciLampiran : 1 Nomor : 491/C2/TU/2016
Lampiran : 1 DAFTAR UNDANGAN 1 Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT. Riset Perkebunan Nusantara 2 Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal Universitas Sriwijaya 3 Pusat Kajian Hortikultura Tropika
Lebih terperinciPengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science and Techno Park (STP)
Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science and Techno Park (STP) Januari 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Lebih terperinciPengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science and Techno Park (STP)
Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science and Techno Park (STP) Mei 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agenda
Lebih terperinciSambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017
Sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita
Lebih terperinciRevitalisasi Poltek, STP, PUI dan World Class Unversity
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA Revitalisasi Poltek, STP, PUI dan World Class Unversity Disampaikan dalam Rakernas Kemenristekdikti 2017 Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PENDIDIKAN TINGGI DAN PENDIDIKAN PROFESI INSINYUR
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PENDIDIKAN TINGGI DAN PENDIDIKAN PROFESI INSINYUR 4 OKTOBER 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi OUTLINE 1 KEBIJAKAN PENDIDIKAN TINGGI 2 KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI
Lebih terperinciSOSIALISASI PROGRAM BEASISWA RETOOLING KOMPTENSI VOKASI DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI
SOSIALISASI PROGRAM BEASISWA RETOOLING KOMPTENSI VOKASI DOSEN PENDIDIKAN TINGGI VOKASI & SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI D I R E K T O R AT P E N G E M B A N G A N K E L A M B A G A A N P E
Lebih terperinciPENINGKATAN PERAN PTNBH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN PERAN PTNBH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 25 Oktober 2017 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, dan PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 1 OTONOMI PTN-BH UU 12 TH 2012 Pasal 65 (3)
Lebih terperinciPendidikanInsinyurProfesional Indonesia
PendidikanInsinyurProfesional Indonesia Desember 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Outline A Daya Saing Tenaga Kerja Indonesia B D
Lebih terperinciRancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan
Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan Forum Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciKebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi
Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi Rakornas Bidang Akademik Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN
Lebih terperinciKonsep PUI-PT, Monitoring, Evaluasi dan Rencana Februari 2017 Menjadikan PUIPT Berkelas Dunia dan Kebanggaan Bangsa
Konsep PUI-PT, Monitoring, Evaluasi dan Rencana 2017 8 Februari 2017 Menjadikan PUIPT Berkelas Dunia dan Kebanggaan Bangsa DEFINISI PUI PT (PUSAT UNGGULAN IPTEK PERGURUAN TINGGI) Penciri Lembaga2 Penelitian
Lebih terperinciDisampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan
Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 7 Agustus 2017 1 Pengangguran
Lebih terperinciPeran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dalam Mendukung Pendidikan Kejuruan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016
Peran Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dalam Mendukung Pendidikan Kejuruan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2016 Peningkatan Peran Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Meningkatkan
Lebih terperinciDukungan Kebijakan Menuju Kelembagaan R&D Yang Mandiri
Dukungan Kebijakan Menuju Kelembagaan R&D Yang Mandiri 6 Desember 2016 DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,
Lebih terperinciPengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0
Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0 Industrial Summit Implementasi Industri 4.0 dalam rangka Transformasi Lanskap Industri Nasional Menuju
Lebih terperinciUnggul, Inovatif, dan Berdayasaing
Unggul, Inovatif, dan Berdayasaing 1 PUSAT UNGGULAN IPTEK #2017 3 Mengembangkan Lembaga Litbang Unggul, inovatif, dan berdaya saing Direktorat Lembaga Litbang Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan
Lebih terperinciMENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 157 /M/Kp/IX/2012 TENTANG
MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 /M/Kp/IX/2012 TENTANG PENETAPAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN YANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii iv v vi DAFTAR TABEL vii viii DAFTAR GAMBAR ix x DAFTAR LAMPIRAN xi xii 1 PENDAHULUAN xiii xiv I. PENDAHULUAN 2 KONDISI UMUM DIREKTOAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2005-2009
Lebih terperinciKebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Yogyakarta, 03 Desember 2016 1 Kesiapan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL
KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL Gamal Nasir Direktorat Jenderal Perkebunan PENDAHULUAN Kelapa memiliki peran strategis bagi penduduk Indonesia, karena selain
Lebih terperinciKEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016
KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PERKEBUNAN TAHUN 2017 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 31 Mei 2016 PERKEMBANGAN SERAPAN ANGGARAN DITJEN. PERKEBUNAN TAHUN
Lebih terperinciRehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang
Tropenbos International Indonesia Programme TBI INDONESIA Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang Mewujudkan Bentang Alam yang Produktif Making Knowledge Work for Forest and People Mewujudkan Bentang
Lebih terperinciStandar Penilaian Hasil Penelitian
Standar Penilaian Hasil Penelitian Ocky Karna Radjasa Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Bandung, 21 Nopember 2017 PEMETAAN
Lebih terperinciINFO SINGKAT LAYANAN RISTEKDIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016
Info Singkat Layanan Ristekdikti 2016 1 2 Info Singkat Layanan Ristekdikti 2016 INFO SINGKAT LAYANAN RISTEKDIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 Info Singkat Layanan Ristekdikti
Lebih terperinciPengembangan, Aplikasi Riset dan Alih Teknologi untuk Akselerasi Sektor Inovasi
Pengembangan, Aplikasi Riset dan Alih Teknologi untuk Akselerasi Sektor Inovasi Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc Rektor IPB Disampaikan pada: Seminar Nasional dan Kongres ISEI XIX Surabaya, 9 Oktober
Lebih terperinciPengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi
Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Global Competitiveness
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN STRATEGIS Disampaikan pada Rapat Kerja Akselerasi Industrialisasi dalam Rangka Mendukung Percepatan dan Pembangunan Ekonomi, Hotel Grand Sahid, 1 Pebruari 2012
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016
PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI
Lebih terperinciDirektorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI
Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI 1 Global Competitiveness has shifted from natural resource-based to knowledgebased competition the relation between knowledge development and the
Lebih terperinciREPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciTELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia. The Most Comprehensive Education Park in Indonesia
TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia The Most Comprehensive Education Park in Indonesia Dean of Telkom Creative Industry School Nama : Agus Achmad Suhendra Education
Lebih terperinciPAULINA PANNEN 2017 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TENAGA FUNGSIONAL DI PERGURUAN TINGGI
PAULINA PANNEN 2017 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TENAGA FUNGSIONAL DI PERGURUAN TINGGI Perubahan Demographic (traditional, baby boomer, gen x, gen y, gen z) Technology Disruption (exponential era, G4- G5,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016
KERANGKA ACUAN KERJA RAPAT KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2016 Latar Belakang
Lebih terperinciDUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
DUKUNGAN PROYEK SREGIP DALAM PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL Disampaikan Oleh: Depu0 Bidang Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Dalam Acara Seminar Penutupan
Lebih terperinciPengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Komunikasi dan Informatika Disampaikan oleh: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Desember 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agenda A Target Kinerja Ditjen Kelembagaan B D C Program Perbaikan Akreditasi Program Pembangunan PUI Program World Class University E
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAKAO Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI BHINEKA TUNGGAL IKA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan
Lebih terperinciKontribusi kadin dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten
MAJU BERSAMA KADIN JAWA TENGAH Kontribusi kadin dalam menyiapkan tenaga kerja kompeten Sumbangan pemikiran dalam menghadapi ASEAN Economic Community - 2015 Oleh : Iskandar Sanoesi issanoesi@yahoo.com Asean
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki sumberdaya alam yang melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang tepat untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar
Lebih terperinciSmart, Innovative, Professional
email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Mei a.n Kepala Badan, Dr. Ir. Edi Abdurachman, MS, MSc
KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemarintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinciBAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA
BAB IV RUJUKAN RENCANA STRATEGIS HORTIKULTURA 2015-2019 Dalam penyusunan Rencana strategis hortikultura 2015 2019, beberapa dokumen yang digunakan sebagai rujukan yaitu Undang-Undang Hortikultura Nomor
Lebih terperinciPe n g e m b a n g a n
Potensi Ekonomi Kakao sebagai Sumber Pendapatan Petani Lya Aklimawati 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 9 Jember 68118 Petani kakao akan tersenyum ketika harga biji kakao
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018
KERANGKA ACUAN KERJA 2376.001.001 PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN D. PRAKTEK REGULER / TEACHING FACTORY TAHUN ANGGARAN 2018 Kementerian negara/lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan Unit Eselon I : Badan
Lebih terperinciKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M
Tujuan dan Prosedur Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh Prof.Dr.Johannes
Lebih terperinciPENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK
PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nomor : 17/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan survei yang dilakukan oleh United Nations Development Program ( UNDP ) pada 2007, menempatkan Human Development Index ( HDI ) Indonesia pada ranking
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA KERJA
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017
Lebih terperinciSoeprijanto FT UNJ TANTANGAN SMK KINI DAN YANG AKAN DATANG
Soeprijanto FT UNJ TANTANGAN SMK KINI DAN YANG AKAN DATANG PENDIDIKAN KEJURUAN Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistim pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu berkerja pada suatu
Lebih terperinciTemplate : For Better FITB
Template : http://lppm.itb.ac.id For Better FITB FITB Sebagai Pusat Unggulan Ilmu Kebumian, Lingkungan, dan Kebencanaan yang Berdaya Saing serta Berinisiatif Memberikan Solusi Pemecahan Masalah Bangsa
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.9-/216 DS8-348-263-996 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinciNOMENKLATUR PROGRAM STUDI
NOMENKLATUR PROGRAM STUDI Topik Pembahasan 1 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 2 PERMENRISTEKDIKTI NO 15 TAHUN 2017 3 KEPMENRISTEKDIKTI NO 257 TAHUN 2017 2 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 3
Lebih terperinciPANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)
PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciTRENDS of TOURISM SECTOR. Mari Elka Pangestu Minister of Tourism and Creative Economy
TRENDS of TOURISM SECTOR Mari Elka Pangestu Minister of Tourism and Creative Economy GLOBAL TREND OF TOURISM International Tourist Arrivals by Regions 2007 2008 2009 2010 2011* Indonesia (mill. Of people)
Lebih terperinciPOTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN
POTENSI DAN PELUANG EKSPOR PRODUK PERKEBUNAN UNGGULAN DI SULAWESI SELATAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERKEBUNAN Jalan Perkebunan No. 7 Makassar Tujuan Penyelenggaraan Perkebunan 1. Meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Profile Binus Center Balikpapan Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciEkonomi Pertanian di Indonesia
Ekonomi Pertanian di Indonesia 1. Ciri-Ciri Pertanian di Indonesia 2.Klasifikasi Pertanian Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri pertanian di Indonesia serta klasifikasi atau
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar belakang
PENDAHULUAN Latar belakang Pembangunan aparatur negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia
Lebih terperinciPIDATO MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI
PIDATO MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI DIALOG NASIONAL MERANCANG FORMAT BARU PENGELOLAAN IPTEK UNTUK BANGSA YANG LEBIH BERDAYA-SAING DALAM RANGKA SIDANG PARIPURNA II - 2013 DEWAN RISET NASIONAL Jakarta, 5
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUN 2016 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang terus memberikan keberkahan dan nikmat kepada seluruh Civitas Akademika
Lebih terperinciC. KURIKULUM. SEMESTER 2 NO KODE MATA KULIAH WAJIB SKS AT201 Agama Islam AT202 Agama Katholik 1 AT203 Agama Kristen
C. KURIKULUM 1. PRODI AGROTEKNOLOGI SEMESTER 1 1 AT101 Pendidikan Pancasila 2 0 2 AT102 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 AT103 Pengantar Ilmu Pertanian 2 0 4 AT104 B o t a n i 2 1 5 AT105 Agroklimatologi
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Kupang. - - Nusa Tenggara Timur Telp.- -
Politeknik Negeri Kupang - - Nusa Tenggara Timur a@a.com Telp.- - Sambutan Direktur dr. Priyono Eko Sanyoto direktur
Lebih terperinciMP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan
Rubrik Utama MP3EI Pertanian : Realisasi dan Tantangan Oleh: Dr. Lukytawati Anggraeni, SP, M.Si Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor olume 18 No. 2, Desember
Lebih terperinciUnggul, Inovatif dan Berdayasaing
Unggul, Inovatif dan Berdayasaing Call Centre 0811 156 2656 Email : pui@ristekdikti.go.id - pui.ristekdikti@gmail.com Website : http://pui.ristekdikti.go.id 1 Instrumen SUPERVISI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang bertempat tinggal di pedesaan. Sektor pertanian
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011
RANGKUMAN HASIL RAKOR PANGAN NASIONAL, FEED INDONESIA FEED THE WORLD II JAKARTA, 26 JULI 2011 Tujuan Rakor Pangan : Rakor pangan bertujuan mengsinkronisasikan kebijakan dan kegiatan seluruh pemangku kepentingan
Lebih terperinciPerkembangan Dunia Pendidikan Tinggi dan Strategi Menghadapinya
Perkembangan Dunia Pendidikan Tinggi dan Strategi Menghadapinya Klaten, 08 Maret 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, dan PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 1 KINERJA Mengapa Harus Ada Kebijakan Baru:
Lebih terperinciLAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal
LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT, TAHUN 2010 Lan (Rp. I Sekretariat Badan Litbang 9,326,653 76,024,972 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 23,081,033 23,828,928
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Rangkuman Kebutuhan Investasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM
DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2 Desember 2015 KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI 1 05-Dec-15 2:42 PM Melindungi Ketertiban dunia Tujuan negara Mensejaht erakan Mencerdaskan Kemiskinan
Lebih terperinciVisi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang. Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University
Visi, Misi, Tujuan dan Roadmap Jangka Panjang Dr. Ir. Agus Achmad S., MT Ketua Komisi Pengembangan Senat Telkom University Pendekatan Perumusan Visi Jangka Panjang Tel U : References on Strategic Issue
Lebih terperinciPeran Kemenkes dalam Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (Termasuk Academic Center)
Peran Kemenkes dalam Pembinaan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan (Termasuk Academic Center) Drg. Usman Sumantri, M. Sc Ka. Pusdiklatnakes Badan PSDM Kesehatan, Kemenkes RI Disampaikan pada : Lokakarya
Lebih terperinciMengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat
I Sekretariat Badan Litbang Pertanian 9,326,653 10,850,949 65,174,023 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 3,760,375 19,320,658 23,828,928 75,659,934 1 Puslitbang 5,659,782 962,600
Lebih terperinciPROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016 FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016 Visi : Misi : "Pendidikan Program Sarjana Teknik Pertambangan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya
Lebih terperinciPENGALAMAN BAGI PENGEMBANGAN ATP DAN ASP MENDUKUNG PROGRAM KEDAULATAN PANGAN
PENGALAMAN BAGI PENGEMBANGAN ATP DAN ASP MENDUKUNG PROGRAM KEDAULATAN PANGAN Sam Herodian Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Kampus IPB Darmaga, Kotak Pos 220, Bogor 16680 e-mail: s_herodian@ipb.ac.id PENDAHULUAN
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.
Lebih terperinciPERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN
PERAN FORUM DOKTOR (FDPKSI) DALAM MENDUKUNG TRI DHARMA PERGURUAN Di sampaikan dalam Pertemuan Konsultasi Nasional TINGGI Jakarta, 23 Maret 2017 DASAR PEMIKIRAN 1 2 3 Poltekkes Kemenkes aset bangsa Memiliki
Lebih terperinciPeran Kemristekdikti dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa
Peran Kemristekdikti dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa Patdono Suwignjo Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 2015 Outline A Background Ristekdikti 2015
Lebih terperinciKESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI
KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers
Lebih terperinciSHERMAN SALIM CALON DEKAN
SHERMAN SALIM CALON DEKAN Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga 2010-2015 INTEGRASI, SINERGI, INOVASI DAN IMPLEMENTASI UNTUK MEWUJUDKAN FKG UNAIR KIBLAT BIDANG KEDOKTERAN GIGI DI INDONESIA STRATEGI
Lebih terperinci