Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi"

Transkripsi

1 Kebijakan Kemristekdikti Pengembangan Akademik Perguruan Tinggi Rakornas Bidang Akademik Perguruan Tinggi Muhammadiyah/ Aisyiyah Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Palembang, 10 Mei

2 Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Misi Kemristekdikti: Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas Populasi Indonesia: ~255 juta orang Disparitas Kualitas Pendidikan Tinggi: - Dosen: orang (~12% Doktor). - Mahasiswa: ~5,2 juta (Vokasi/Politeknik: ~842 ribu).beasiswa :~475 ribu - APK (2016): 31,61 % - Ketimpangan mutu PT: masih banyak institusi dan prodi terkareditasi C (BAN-PT); sedikit prodi terakreditasi internasional (ABET, AACSB, AUN-QA, dsb). - World Rank (QS): hanya 3 universitas (Top 500). Riset (Inovasi): Universitas dan LPNK (BATAN, LIPI, LAPAN, dll). Mayoritas publikasi ilmiah dihasilkan oleh Universitas PT (Aktif) Prodi 3,117 Akademi Politeknik PTN-BH 11 1, Akademi Komunitas Universitas Sumber: FORLAP DIKTI, 05 Mei 2017, 10:42 WIB 2

3 Akreditasi Institusi Sumber: BAN-PT & Forlap Dikti, 13 Feb 2017, 11:07 WIB Belum Terakreditasi, 3,360 Institusi dengan AIPT A 5 Mei PT (Nasional) 3 3 Terakreditasi, 1,131 Akreditasi PT (Nasional) WILAYAH PT TERAKREDITASI A B C PT TERAKREDITASI PT BELUM DIAKREDITASI TOTAL PT LUAR JAWA JAWA A B C TOTAL

4 Akreditasi Program Studi Sumber: BAN-PT & Forlap Dikti, 5 Mei 2017, 14:32 WIB Belum Terakreditasi 5,199 20% Prodi (Nasional) Terakreditasi 20,276 80% Akreditasi Prodi Nasional, 5 Mei ,953 7,805 2,518 A B C WILAYAH PRODI TERAKREDITASI A B C PRODI TERAKREDITASI PRODI BELUM DIAKREDITASI TOTAL PRODI LUAR JAWA JAWA TOTAL

5 Akreditasi Internasional UB UGM ITB IPB UI UNPAD UII 5

6 Akreditasi Institusi & Prodi (PT Muhammadiyah/ Aisyiyah se-indonesia) Akademi Institut Politeknik Universitas Sekolah Tinggi Akreditasi Prodi B, 705 PT Aisyiyah 170 Perguruan Tinggi (Aktif) 3 4 A, 80 C, 328 Akreditasi Institusi C, 54 Aisyiyah [A], 2 Aisyiyah [B], 13 Aisyiyah [C], 7 B, Prodi terakreditasi A, 3 90 PT terakreditasi PT Aisyiyah [C], 3 Sumber: Akreditasi (masih berlaku) BAN PT, ban-pt.ristekdikti.go.id PDDIKTI, Diakses 9 Mei 2017, 14:29 WIB 6

7 Publikasi Internasional Scopus, 2016 & 2017 (Scopus.com, diakses 9 Mei 2017, 13:53 WIB) 28,728 13,809 27,263 20,314 20,443 13,009 38,476 28,086 19,772 17,082 Malaysia Singapore Thailand Indonesia Publikasi Scopus Universitas Muhammadiyah se-indonesia ,568 8,001 2,235 2,626 3, & 2017 Philippines Indonesia Thailand Singapore Malaysia Philippines Ada korelasi jumlah penelitian yang dipublikasikan dengan tingkat kesejahteraan (national competitiveness) suatu bangsa. Kewajiban dosen (LK dan GB) untuk melakukan Riset dan menghasilkan publikasi 7

8 Dosen Perguruan Tinggi & Hasil Publikasi Scopus Sumber (diakses 9 Mei 2017): Jumlah Dosen Aktif (PT di bawah Kemristekdikti) Per-Feb 2017 = ,336 2, ,110 47,871 1,324 1,072 1, ,001 46, ,287 4,949 ITB UI UGM ITS Asisten Ahli Lektor Kepala Tanpa Jabatan Lektor Profesor Jumlah Dosen Jumlah Dokumen Scopus 2016 &

9 No Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 (Berlaku Penuh Desember 2017) Hal utama yang di revisi 1) Beban Belajar pada Program Magister dan doktor. 2) Lama masa studi. 3) Kewajiban publikasi bagi calon lulusan program magister dan doktor. 4) Persyaratan pembimbing program doktor. Program Beban Belajar Minimum (sks) 1 D D D D4/Sarjana Masa Studi Paling Lama (tahun) 5 Profesi 24 3 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 6 Magister, Magister Terapan, dan Sp 7 S-3, S-3 Terapan, & Sub-Sp 36 4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) Pasal 27 (15) Syarat Pembimbing utama Doktor: Dalam lima tahun terakhir menghasilkan satu karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi. Pasal 28 (3) Pembimbing utama paling banyak sepuluh mahasiswa (Sarjana, Magister, Doktor). SYARAT PUBLIKASI Magister (~ ): diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di jurnal internasional. (Hasil quick survey: 14/94 PT sudah mewajibkan) Doktor (~20.000): diterbitkan di jurnal internasional bereputasi. (Hasil quick survey: 37/94 PT sudah mewajibkan) 42 7 (setelah menyelesaikan program Magister, Magister Terapan, Sp) 9

10 ted.com Indonesia menjadi kurang kompetitif. shutterstock.com Permasalahan Bangsa Rendahnya Cinta Tanah Air,wawasan kebangsaan, kebhinekaan yang melemah, Intoleransi, Kurang Siap Menghadapi MEA, Narkoba, Pengangguran Sarjana. Karakter Lulusan Rendahnya kemampuan komunikasi lisan dan tertulis, berpikir kritis, percaya diri, dan lunturnya nilai-nilai kebaikan. Relevansi: Ketidaksesuaian Kebutuhan vs Ketersediaan. Kritik terhadap lulusan: English proficiency, Leadership, Organization, Communication Higher Order Thinking, and IT skills (WB 2010, Dikti 2012). Kemampuan teknis cukup, tetapi kurang diimbangi kemampuan bernalar. 10

11 General Education Menghasilkan lulusan berwawasan kebangsaan dan bela negara, open minded, berfikir kritis, analitis, kompetitif pada era MEA, komunikatif dan toleran. Strategi Kemristekdikti Entrepreneur Mendorong lulusan menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan (entrepreneur). Optimalisasi Penelitian Penelitian-penelitian Perguruan Tinggi dihilirkan untuk mendatangkan manfaat langsung kepada masyarakat dan mengantisipasi perkembangan Iptek. Revitalisasi Pendidikan Vokasi Menghasilkan skilled workers yang mampu merespon dinamika kebutuhan pasar kerja Mahasiswa Sebagai Sumber Daya Kreatif Inovatif Lulusan Kreatif Inovatif, Memahami Permasalahan Bangsa, menjadi WN yang baik (Mahasiswa & Dosen) Peningkatan Jumlah dan Mutu Penelitian, kontribusi ke pertumbuhan ekonomi 11

12 PENINGKATAN AKSES PENDIDIKAN TINGGI (Bantuan Dana Pendidikan ) , ,409 ADik Papua & 3T ,492 3,046 IPK Bidikmisi Nasional Semester Genap TA 2015/2016 1,87% 7,08% 0,59% 10% Total (On going+baru) Melanjutkan Studi S2 DN = 176 mahasiswa LN = 38 mahasiswa Total (On going+baru) 2017 = (Baru) Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) 30,81% 29,66% 2017 = (Baru) 2015 = = = <

13 Sistem Pendidikan Tinggi (yang bermutu) Tujuan Dikti Incoming Students Teaching-Learning Process Graduates SN-DIKTI Permenristekdikti 44/2015 Intelektual, Ilmuwan, atau Profesional yang beriman bertaqwa, berakhlaq mulia, berbudaya, kreatif, Berkarakter tangguh Academic Community Leadership Quality Assurance Karya Penelitian untuk Kemaslahatan bangsa, negara, dan manusia Management Organization Staff Funding Physical Facilities Resources Laboratories Library Curriculum Pengabdian Kepada Masyarakat 13

14 Image: shutterstock.com Terima Kasih Education is the most powerful weapon which you can use to change the world (Nelson Mandela) 14

Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kebijakan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Yogyakarta, 03 Desember 2016 1 Kesiapan

Lebih terperinci

Peningkatan Mutu PTS dan Kualitas Lulusan Yang Berdaya Saing

Peningkatan Mutu PTS dan Kualitas Lulusan Yang Berdaya Saing Peningkatan Mutu PTS dan Kualitas Lulusan Yang Berdaya Saing Rapat Kerja Kopertis Wilayah XI Kalimantan Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan Forum Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

Revitalisasi LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi Yang Berdaya Saing

Revitalisasi LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi Yang Berdaya Saing Revitalisasi LPTK dan Peningkatan Kualitas Lulusan Pendidikan Tinggi Yang Berdaya Saing Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan

Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan Disampaikan pada Rakerda Kopertis IV Relevansi dan Kompetensi Lulusan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 7 Agustus 2017 1 Pengangguran

Lebih terperinci

Dukungan Kebijakan Menuju Sistem Pembelajaran Kondusif R&D

Dukungan Kebijakan Menuju Sistem Pembelajaran Kondusif R&D Dukungan Kebijakan Menuju Sistem Pembelajaran Kondusif R&D Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 06 Desember 2016 1 Kesiapan

Lebih terperinci

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi Dr. Ridwan Roy T, SH, SE, Msi Direktorat Jenderal Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Pengelolaan Pendidikan Tinggi Badan Penyelenggara, Pimpinan PT, Dosen, mahasiswa dan karyawan: ikut terlibat dalam manajemen PT ikut bertanggung

Lebih terperinci

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) Disampaikan dalam Rapat Perencanaan Pengawasan Proses Bisnis Perguruan Tinggi Negeri Yogyakarta, 29

Lebih terperinci

Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0

Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0 Pengembangan Ekosistem Inovasi dan Kurikulum Edukasi untuk mendukung revolusi teknologi manufaktur 4.0 Industrial Summit Implementasi Industri 4.0 dalam rangka Transformasi Lanskap Industri Nasional Menuju

Lebih terperinci

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Desember 2015 1 Penambahan Peraturan : Semester Antara I Pasal 15

Lebih terperinci

Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi 24 April 2015 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 Jenis-jenis Pendidikan Tinggi 1) Academic 3) Professional 2) Vocational 9 S3 Sub-spesialis

Lebih terperinci

Indonesia adalah negeri yang tak sekedar kaya akan sumber daya alam,... tapi juga negeri yang penuh dengan cita rasa seni dan budaya. TAPAK TILAS HASI

Indonesia adalah negeri yang tak sekedar kaya akan sumber daya alam,... tapi juga negeri yang penuh dengan cita rasa seni dan budaya. TAPAK TILAS HASI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA www.ristekdikti.go.id SEMINAR AKADEMIK DALAM RANGKA DIES NATALIS KE 34 INSTITUT SENI INDONESIA - YOGYAKARTA PERGURUAN TINGGI SENI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI

KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI KEBIJAKAN TERKINI KEMENTERIAN RISTEKDIKTI Maret 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi OUTLINE A Latar Belakang B C E D Tugas Nasional Kemristekdikti Problem Pendidikan Tinggi Indonesia

Lebih terperinci

Program Kerja Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Mei, 2017

Program Kerja Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Mei, 2017 Program Kerja Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Mei, 2017 1 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Struktur Organisasi Ditjen

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAMPUS DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Mei 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kerangka Presentasi A. Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan

Lebih terperinci

ARAH KEBIJAKAN BIDANG AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ARAH KEBIJAKAN BIDANG AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ARAH KEBIJAKAN BIDANG AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG unnes.ac.id STUDIUM GENERALE PPs UNNES 15 SEPT. 2012 UNIVERSITAS KONSERVASI SISTEM NILAI INDIVIDU-MASYARAKAT LINGUKUNGAN FISIK ISU GLOBAL LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia

Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Penyelenggaraan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia Antari Wahyuning Mawarti Direktorat Penjaminan Mutu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa

Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa Disampaikan pada acara wisuda Universitas Gunadarma, 11 Februari 2017 Pengembangan Sumber Daya Iptek dan Dikti Sebagai Modal Dasar Transformasi Bangsa DITJEN SUMBER DAYA IPTEK DAN DIKTI DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

RISTEKDIKTI. Penomoran Ijazah Nasional Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik DIDI RUSTAM

RISTEKDIKTI. Penomoran Ijazah Nasional Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik DIDI RUSTAM RISTEKDIKTI Penomoran Ijazah Nasional Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik & DIDI RUSTAM Kepala Seksi Pengakuan Capaian Pembelajaran DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana Oleh Dewa Ngurah Suprapta Lab. Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana Disampaikan sebagai Keynote Speech dalam SENASTEK II tahun 2015 di Denpasar Visi Kemenristek 2015-2019 Terwujudnya pendidikan

Lebih terperinci

Penomoran Ijazah Nasional. Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik

Penomoran Ijazah Nasional. Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik RISTEKDIKTI Penomoran Ijazah Nasional & Sistem Verifikasi Ijazah Secara Elektronik DIDI RUSTAM Kepala Seksi Pengakuan Capaian Pembelajaran DIREKTORAT PEMBELAJARAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

HASIL SIDANG KOMISI I PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI YANG MEMILIKI DAYA SAING

HASIL SIDANG KOMISI I PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI YANG MEMILIKI DAYA SAING HASIL SIDANG KOMISI I PENINGKATAN KUALITAS LULUSAN PENDIDIKAN TINGGI YANG MEMILIKI DAYA SAING PENGAYAAN MATA KULIAH UMUM DAN MATA KULIAH LAINNYA MELALUI GENERAL EDUCATION (TAWARAN PENGEMBANGAN) Permasalahan

Lebih terperinci

Menggagas mahasiswa Cerdas menuju Indonesia Emas DIDIN WAHIDIN DIREKTUR KEMAHASISWAAN DITJEN BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI RAKERNAS BELMAWA APRIL 2017

Menggagas mahasiswa Cerdas menuju Indonesia Emas DIDIN WAHIDIN DIREKTUR KEMAHASISWAAN DITJEN BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI RAKERNAS BELMAWA APRIL 2017 Menggagas mahasiswa Cerdas menuju Indonesia Emas DIDIN WAHIDIN DIREKTUR KEMAHASISWAAN DITJEN BELMAWA KEMENRISTEKDIKTI RAKERNAS BELMAWA APRIL 2017 Indonesia Posisi Strategis Populasi : >250 Juta Negara

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI April 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kerangka Presentasi A. Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan Pemerintah B. Kondisi Pendidikan

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI. 2 Desember Dec-15 2:42 PM DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN 2 Desember 2015 KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI 1 05-Dec-15 2:42 PM Melindungi Ketertiban dunia Tujuan negara Mensejaht erakan Mencerdaskan Kemiskinan

Lebih terperinci

Pengangkatan Pertama AA 150(S2)

Pengangkatan Pertama AA 150(S2) Pengangkatan Pertama AA (S) C Penelitian AA (S) Diperlukan AA (S) () % X % X *,,,, % X ** % X 6 6 Selanjutnya diakui * Diperlukan persyaratan khusus minimal satu karya ilmiah di jurnal nasional sebagai

Lebih terperinci

TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia. The Most Comprehensive Education Park in Indonesia

TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia. The Most Comprehensive Education Park in Indonesia TELKOM EDUCATION PARK Jl. Telekomunikasi No 1 Bandung Technoplex Indonesia The Most Comprehensive Education Park in Indonesia Dean of Telkom Creative Industry School Nama : Agus Achmad Suhendra Education

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi

Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi Rencana Pengembangan Pendidikan Tinggi 2015-2019 Januari 2016 Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Agenda A Background Pendidikan

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018

CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018 CAPAIAN KINERJA 2017 DAN PROGRAM 2018 KELEMBAGAAN AKREDITASI PRODI 2017 NO BENTUK PT TAHUN 2016 TAHUN 2017 A B C NA A B C NA 1 UNIVERSITAS 62 436 341 117 70 463 308 135 2 INSTITUT 2 19 9 23 3 31 9 32 3

Lebih terperinci

Pendidikan sebagai Sistem

Pendidikan sebagai Sistem KOPWIL 6 Pendidikan sebagai Sistem PEKERTI DOSEN UNIMUS SEMARANG, 30 JAN 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN KOPWIL VI JATENG PESERTA PELATIHAN DAPAT: 1. MENJELASKAN BATASAN PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI SISTEM 2. MENGURAIKAN

Lebih terperinci

BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI

BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI https://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/ Koordinasi Pengelola BBP Bidikmisi Kopertis Wilayah VII Surabaya, 22 Desember 2017 1 FULFILLING PEOPLE EXPECTATION (ROLE

Lebih terperinci

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL MEWUJUDKAN SDM PTS BERMUTU GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL Oleh Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D. (Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti) Visi Kemenristekdikti Terwujudnya pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi

Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Pengembangan Kerjasama Perguruan Tinggi Menuju Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Kelembagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti Global Competitiveness

Lebih terperinci

KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN

KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT PROGRAM STUDI KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Maret 2017 Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Outline A Globalisasi

Lebih terperinci

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Isi Buku No Perguruan Tinggi Swasta Persyaratan dan Prosedur Pembukaan Prodi Program Studi Persyaratan dan Prosedur Penambahan Prodi 2 1 2 Persyaratan dan

Lebih terperinci

Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti

Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Prof. Intan Ahmad, Ph.D Sekr Ditjen Belmawa Prof. Dr. Sutrisna Wibawa Direktorat Pembelajaran Dr.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018

KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA KEMENRISTEKDIKTI 2018 Bandung, 11 Januari 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 A. Program Kerja 2018 2 Visi-Misi Pembangunan 2015-2019 VISI : Terwujudnya

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25

Lebih terperinci

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Prof.Dr. Johannes

Lebih terperinci

Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran

Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran Dharnita Chandra Kepala Sub Direktorat PENGAKUAN KUALIFIKASI DIREKTORAT PEMBELAJARAN, DITJEN BELMAWA 1 1 Pengakuan Capaian Pembelajaran 2 Pengakuan

Lebih terperinci

Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia

Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan PendidikanTinggiIslamdi Indonesia Direktorat Pendidikan Tinggi Islam DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA Tangerang Selatan,22 Maret 2016 1 1. RPJM Prioritas

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Sosialisasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian

Lebih terperinci

Pengakuan Capaian Pembelajaran

Pengakuan Capaian Pembelajaran Program Subdit Pengakuan Kualifikasi Direktorat Pembelajaran Dharnita Chandra Kepala Sub Direktorat PENGAKUAN KUALIFIKASI DIREKTORAT PEMBELAJARAN, DITJEN BELMAWA 1 1 Pengakuan Capaian Pembelajaran 2 Pengakuan

Lebih terperinci

TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI

TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI TINJAUAN ASPEK KELEMBAGAAN PROBLEM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA DAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Februari 2017 Sistematika 1 2 3 4 5 POTRET

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA

VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA Oleh Prof. Dr. Herri CALON DEKAN FEUA PERIODE TAHUN 2016-2020 Visi Menjadi Fakultas Ekonomi yang menghasilkan sumber daya insani yang kreatif, inovatif, profesional dan kompetitif,

Lebih terperinci

Standar Mutu UB (SM UB)

Standar Mutu UB (SM UB) Standar Mutu UB (SM UB) Mengacu kepada: 1. Standar Nasional di bidang pendidikan: Mengacu pada UU 12/2012, Perpres 8/2012, Permenristekdikti 44/2015, PP 4/2014, Permendikbud 50/2014, Instrumen Akreditasi

Lebih terperinci

IMAM YUWONO 082 1234 38476 imam_yuwono@yahoo.co.id Kepala Seksi Akademik dan Kemahasiswaan Kopertis Wilayah III Kemristekdikti Introduction... STRATEGI KEBIJAKAN KEMENRITEKDIKTI 1. Meningkatkan angka partisipasi

Lebih terperinci

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Lampiran Surat Nomor : 390 / B / HK / 2015 Tanggal : 07 September 2015 Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi No Permendikbud No.

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Johannes Gunawan,SH.,LL.M Tujuan dan Prosedur Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh Prof.Dr.Johannes

Lebih terperinci

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

MENJADI DOSEN YANG TANGGUH DAN MILITAN

MENJADI DOSEN YANG TANGGUH DAN MILITAN MENJADI DOSEN YANG TANGGUH DAN MILITAN Iwan Nugroho Seminar Membangun Karakter Dosen yang Tangguh dan Militan Universitas Widyagama Malang, 23 Maret 2011 UU NO 14/2005 TENTANG GURU DAN DOSEN 1. Dosen adalah

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN

Lebih terperinci

Pendidikan Tinggi: Membangun Indonesia Unggul dan Berdaya Saing

Pendidikan Tinggi: Membangun Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Pendidikan Tinggi: Membangun Indonesia Unggul dan Berdaya Saing Mohamad Nasir KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Yogyakarta, 04 Desember 2016 1 Visi Misi Pembangunan 2015-2019 VISI PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI NOMENKLATUR PROGRAM STUDI Topik Pembahasan 1 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 2 PERMENRISTEKDIKTI NO 15 TAHUN 2017 3 KEPMENRISTEKDIKTI NO 257 TAHUN 2017 2 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 3

Lebih terperinci

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH

PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH PEDOMAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENDIDIKAN AKADEMIK - PENDIDIKAN VOKASI - PENDIDIKAN PROFESI - PENDIDIKAN JARAK JAUH Disusun oleh: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Agenda Landasan dan Prinsip Metode Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012

R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012 R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012 1 RDP dengan Berbagai Kalangan RDP dan sosialisasi dengan

Lebih terperinci

Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI

Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Ditjen DIKTI 1 Global Competitiveness has shifted from natural resource-based to knowledgebased competition the relation between knowledge development and the

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI - 2015 Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK - DIKTI Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Landasan dan Prinsip Metode o Data dan Analisis Hasil

Lebih terperinci

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Aris Junaidi Direktur Penjaminan Mutu Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Membangun Kesadaran Pajak dalam Sistem Pendidikan di Perguruan Tinggi

Membangun Kesadaran Pajak dalam Sistem Pendidikan di Perguruan Tinggi Membangun Kesadaran Pajak dalam Sistem Pendidikan di Perguruan Tinggi Paristiyanti Nurwardani Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN

Lebih terperinci

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI Asisten Ahli Penata Muda Penata Muda Tk Gol. III/a Gol. III/b 100

Lebih terperinci

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI NOMENKLATUR PROGRAM STUDI Aris Junaidi Direktur Penjaminan Mutu KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Jakarta, 5 DESEMBER 2017 Topik Pembahasan 1 PENYESUAIAN NAMA PRODI DAN NOMENKLATUR 2

Lebih terperinci

SOSIALISASI BEASISWA UNGGULAN DOSEN INDONESIA (BUDI) DALAM NEGERI TAHUN 2016

SOSIALISASI BEASISWA UNGGULAN DOSEN INDONESIA (BUDI) DALAM NEGERI TAHUN 2016 DITJEN SUMBER DAYA IPTEK & DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI & PENDIDIKAN TINGGI LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN KEMENTERIAN KEUANGAN SOSIALISASI BEASISWA UNGGULAN DOSEN INDONESIA (BUDI) DALAM NEGERI

Lebih terperinci

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN Persyaratan dan Dokumen Penggabungan atau Penyatuan PTS Berdasarkan Permenristekdkti No. 100 Tahun 2016 Tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PTS Oleh

Lebih terperinci

Smart, Innovative, Professional

Smart, Innovative, Professional email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI

MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI 1 Pendahuluan globalization free trade market, globalization in Berdirinya Perguruan tinggi Baru Masyarakat Semakin Cerdas Orientasi persaingan

Lebih terperinci

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Komite Bersama Kemristekdikti-Kemkes Ali Ghufron Mukti, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Cirebon, 16 Juli 2017 Kementerian Riset,

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR)

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) Dalam RAPBN 2018, anggaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebesar Rp41,28 triliun

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Internasional untuk Kenaikan Jabatan LK dan GB

Jurnal Ilmiah Internasional untuk Kenaikan Jabatan LK dan GB Jurnal Ilmiah Internasional untuk Kenaikan Jabatan LK dan GB 3-08-2017 PP 65 tahun 2013: Statuta ITB Ayat (1) SA merupakan organ yang berfungsi menetapkan norma dan kebijakan akademik ITB serta mengawasi

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA STD-SPM.Pol//34/26 29 September 26 1. Visi dan Misi VISI Politeknik Kementerian Kesehatan Surakarta Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang unggul, kompetitif dan bertaraf Internasional pada tahun 2035.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Bandung, 1 Desember 2010 OUTLINE Pendidikan Bidan Saat ini Masalah yang Dihadapi

Lebih terperinci

Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0

Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0 Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0 Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Medan, 17 Januari 2018 1 Era

Lebih terperinci

16 Maret Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

16 Maret Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Bahan Tim Biro Perencanaan pada Acara Sosialisasi PHLN Kebijakan Alokasi Anggaran PHLN Kemristekdikti 16 Maret 2017 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 1 >> Agenda I Pendahuluan II Kebijakan

Lebih terperinci

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Penyetaraan Ijazah Luar Negeri Dharnita Chandra Kepala Sub Direktorat PENGAKUAN KUALIFIKASI DIREKTORAT PEMBELAJARAN, DITJEN BELMAWA 1 DASAR HUKUM UU PT No. 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi Pasal 26

Lebih terperinci

Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir

Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir Kebijakan Nasional Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Prof. Mohamad Nasir MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Bali, 2 Februari 2018 1 Era Disrupsi Teknologi Revolusi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti Kementerian Ristek Dikti. Kiat Sukses Belajar Di Pascasarjana dan Aspek Kepegawaiannya

Direktorat Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti Kementerian Ristek Dikti. Kiat Sukses Belajar Di Pascasarjana dan Aspek Kepegawaiannya Direktorat Jenderal Sumberdaya IPTEK dan Dikti Kementerian Ristek Dikti Kiat Sukses Belajar Di Pascasarjana dan Aspek Kepegawaiannya Isi Kiat Sukses Belajar di Pascasarjana Mengapa Dosen harus studi lanjut?

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN

BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN BAB I DESKRIPSI SWOT TIAP KOMPONEN Laporan Evaluasi Diri Prodi Manajemen FE UNY 2016 1 KOMPONEN A VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN Program Studi (Prodi) Manajemen merupakan salah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan besar dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa. Pendidikan merupakan kunci utama sebagai fondasi untuk meningkatkan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba

2017, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lemba No.173, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. Tunjangan Profesi Dosen. Tunjangan Kehormatan Profesor. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Pedoman Beasiswa PasTi

Pedoman Beasiswa PasTi Pedoman Beasiswa PasTi (Beasiswa Pascasarjana Tenaga Kependidikan Berprestasi) Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi, dan

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

PENJABARAN VISI UNIVERSITAS NAROTAMA. Visi Fakultas Hukum. Fakultas Hukum yang modern dan bermutu berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

PENJABARAN VISI UNIVERSITAS NAROTAMA. Visi Fakultas Hukum. Fakultas Hukum yang modern dan bermutu berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. PENJABARAN VISI UNIVERSITAS NAROTAMA Visi UNNAR Universitas yang Modern dan Bermutu Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi Visi Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi yang modern dan bermutu berbasis Teknologi

Lebih terperinci

Bruno Sablan November 9 th, Introduction to the Flipped Classroom

Bruno Sablan November 9 th, Introduction to the Flipped Classroom Bruno Sablan November 9 th, 2016 Introduction to the Flipped Classroom AGENDA WHAT IS FLIPPED LEARNING? DEMO LEARNING SCIENCE INTERESTING RESEARCH NEXT STEPS A flipped classroom is: (Choose the correct

Lebih terperinci

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh

Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Akademik Pendidikan Vokasi Pendidikan Profesi Pendidikan Jarak Jauh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga

ORGANISASI PEMBELAJARAN. Hendrawan Soetanto. Bagian Ketiga ORGANISASI Bagian Ketiga PEMBELAJARAN YANG AKAN KITA DISKUSIKAN TTG ORGANISASI PEMBELAJARAN : APA DAN BAGAIMANA? KARAKTERISTIK ORGANISASI PEMBELAJARAN PERGURUAN TINGGI SBG ORGANISASI PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL i ii BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH Kode Dokumen : KM/UMNAw/LPM/01/01-01 Revisi : 02 Tanggal

Lebih terperinci

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling Direktur Penjaminan Mutu Jogjakarta, 10 Maret 2018 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1 DEMAND SIDE SUPPLY SIDE Kebutuhan

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.19 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 10 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.19 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 10 A.

Lebih terperinci

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PENYAMAAN PERSEPSI REGULASI DAN IMPLEMENTASI ASESMEN BEBAN KERJA DOSEN DALAM TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI Materi Satu TIM BKD Rev Batam, 6 Des 2017 KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI DIREKTORAT JENDERAL SUMBER

Lebih terperinci

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DISAMPAIKAN PADA ACARA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasca sekolah menengah saat ini. yang berguna di tempat kerja. Evers, Rush, dan Berdrow (1998) percaya

BAB I PENDAHULUAN. pasca sekolah menengah saat ini. yang berguna di tempat kerja. Evers, Rush, dan Berdrow (1998) percaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Evers at al., dalam Toneto S. Rocco (2001), pendidikan tenaga kerja, sekolah untuk bekerja, kemitraan perusahaan, dan kompetensi berdasarkan pendidikan

Lebih terperinci