BAB 1 PENDAHULUAN. berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini berdiri di lingkungan Grup Tugu, Grup

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini berdiri di lingkungan Grup Tugu, Grup"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan PT. Tugu Reasuransi Indonesia, atau lebih dikenal dengan nama Tugure, adalah sebuah perusahaan Reasuransi di Indonesia yang berdiri sejak 1987 dan berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini berdiri di lingkungan Grup Tugu, Grup Keuangan dari Pertamina. Awalnya perusahaan ini hanya menaungi asuransi dibawah Grup Tugu, namun perusahaan ini akhirnya bisa menaungi asuransi di luar Grup Tugu. Pada pertengahan tahun 2008, PT. Tugu Reasuransi Indonesia menyatakan komitmen perusahaan untuk bangkit dari kejatuhan yang dialami dua tahun sebelumnya. Kondisi yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal seperti beberapa bencana nasional yang dialami Indonesia- telah secara drastis menghambat kinerja perusahaan. Tugure berusaha untuk memperbaiki sistem dan budaya kerja perusahaan untuk dapat mengakomodasi era modern global dan pertumbuhan industri asuransi khusus. Mimpi Tugure untuk bangkit dan menjadi lebih besar, dari perusahaan kelas nasional menjadi perusahaan yang dipertimbangkan di tingkat regional, merupakan tantangan yang perlu mendapatkan perhatian dan komitmen dari seluruh anggota organisasi karena perlu kekuatan internal organisasi yang mendukung proses persaingan di tingkat regional tersebut.

2 1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan - Visi Perusahaan untuk menjadi terbaik dan memimpin perusahaan reasuransi di Indonesia dengan kemampuan menjadi pemain regional dalam industri reasuransi. - Misi Perusahaan untuk melayani dan membantu meningkatkan kemampuan bisnis melalui kerjasama perusahaan reasuransi. - Misi Perusahaan untuk membuat pertambahan nilai untuk stakeholders berkelanjutan Produk Perusahaan A. Non Marine 1. Fire insurance 2. Industrial/commercial/property allrisk insurance 3. Land rigs insurance 4. Contractor/erection all risk insurance 5. Contractor plant and machinery insurance 6. Civil engineering completed risk insurance 7. Machinery breakdown 8. Electronic equipment insurance 9. Theft, burglary insurance 10. Good in transit insurance 11. Plate glass, signboard/billboard insurance

3 12. Money insurance 13. Heavy equipment insurance 14. Motor vehicle insurance 15. Moveable/floating all risk insurance 16. Personal accident insurance 17. Liability insurance 18. Growing trees/crops insurance 19. Surety bond (construction contract bond) 20. Onshore energy risks insurance B. Marine & Aviation 1. Marine hull insurance 2. Marine builder risks insurance 3. Marine liability insurance 4. Marine cargo insurance 5. Aviation hull insurance 6. Aviation liability insurance 7. Loss of licence - pilot (aviation) 8. Personal accident - pilot & crew (aviation) 9. Offshore energy risk insurance C. Life & Health 1. Terms insurance (whole life, years period) 2. Personal accident (stand alone; rider) 3. Decreasing insurance (life insurance - credit) 4. Health insurance (outpatient & inpatient)

4 1.2 Latar Belakang Masalah Direksi baru Tugure pada awalnya membuat gebrakan dalam rangka efisiensi perusahaan yang saat itu sedang terpuruk dengan perubahan pada beberapa kebijakan perusahaan agar lebih mendukung sasaran dari organisasi yang baru seperti menghilangkan beberapa program kesejahteraan karyawan yang dianggap tidak mendukung kepada kinerja karyawan dan dialihkan ke bentuk lain yang diharapkan dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan. Diantaranya yang dihilangkan adalah program pemberian kue kepada karyawan yang berulang tahun, penyediaan sarapan pagi untuk karyawan dan ibadah haji tahunan yang dihilangkan karena prosedur pemilihan peserta dilakukan dengan undian dan tidak mendorong peningkatan produktivitas. Budget untuk kegiatan tersebut dialihkan pada kegiatan pemberdayaan karyawan berupa pendidikan teknis karyawan atau pengembangan karyawan lain. Manajemen yang baru juga mengembalikan fungsi umum dasar perusahaan asuransi untuk kembali dilaksanakan ke dalam operasi perusahaan, sehingga bisa memperbaiki dan menyempurnakan penggunaan underwriting dan kembali memusatkan konsentrasi untuk penjaminan yang bijak guna mengurangi resiko kerugian perusahaan dalam proses penerimaan bisnis. Banyaknya produk perusahaan memerlukan keahlian yang berbeda-beda dari setiap pemegang fungsi jabatan untuk penilaian penjaminan resikonya. Direksi baru berupaya mengoptimalkan setiap karyawan dalam penyelesaian tugas dengan pemberdayaan setiap fungsi sesuai tanggungjawabnya sampai dengan level terbawah dalam

5 organisasi. Selain itu, reorganisasi perusahaan dilakukan dengan menyatukan visi dan misi perusahaan di seluruh karyawan Tugure, pelaksanaan pembenahan bisnis proses dan SOP (Standard Operational Procedure) baru. Perusahaan juga berusaha untuk memindahkan perhatiannya pada implementasi ulang Sistem Informasi dan Teknologi dalam operasional sehari-hari perusahaan yang menekankan kebijakan paperless perusahaan dan meminimalkan ruang penyimpanan. Integrasi database perusahaan dalam jaringan sendi sangat penting karena akan meratakan dan mempercepat proses pekerjaan. Komunikasi internal lebih mudah terhubung dan pengolahan data menjadi lebih praktis. Perusahaan optimis bahwa langkah-langkah yang telah diambil akan menempatkan perusahaan kembali ke jalur yang benar sehingga proses pemulihan dapat bergerak dengan lancar dan perusahaan dapat kembali ke bentuk yang sehat. Dukungan dari mitra dan klien Tugure juga berkontribusi besar dalam proses pemulihan. Langkah yang diambil oleh pimpinan Tugure salah satunya adalah mengubah kebijakan internal untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan pelayanan terhadap konsumen. Pada tahun 2011 dilakukan perubahan organisasi dari manajemen struktural yang mekanistik menjadi fungsional dengan menghilangkan posisi kepala seksi dan kepala bagian dengan tujuan untuk mempercepat dan mempermudah komunikasi organisasi untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Struktur Organisasi tahun 2005 (Gambar 1.1) memiliki posisi kepala bagian dan kepala seksi di antara staf dan Kepala Divisi (Group Head).

6 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Tugure tahun 2008 Sumber: Data Internal Perusahaan: Keputusan Direksi Sedangkan pada struktur organisasi yang baru berlaku di tahun 2011 (Gambar 1.2) kedua posisi kepala bagian dan kepala seksi dihilangkan dan seluruh fungsi di bawah Kepala Divisi langsung berkoordinasi dan melaporkan tugasnya kepada Kepala Divisi (Group Head).

7 Gambar 1.2 Struktur Organisasi Tugure tahun 2011 Sumber: Data Internal Perusahaan: Keputusan Direksi Direksi baru mengharapkan dengan perubahan struktur organisasi tersebut karyawan dapat mengoptimalkan kemampuannya, mempercepat proses pembuatan keputusan agar pelayanan terhadap pelanggan dapat lebih cepat dan waktu responnya singkat. Dengan struktur organisasi baru itu pula diharapkan setiap individu mampu mengembangkan diri seluas-luasnya untuk memiliki kompetensi menyeluruh di fungsi pekerjaannya, setiap individu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai karir yang lebih tinggi dalam fungsi pekerjaannya karena otoritas tidak lagi ada pada kepala seksi atau kepala bagian tetapi menjadi kewenangan masing-masing sesuai kebijakan perusahaan. Individu di dalam struktur organisasi baru dituntut untuk bisa melakukan pekerjaan secara mandiri dari awal sampai akhir dan mempunyai kewenangan tertentu untuk membuat keputusan sesuai dengan analisa resiko yang terukur dengan baik dan pertimbangan lainnya.

8 Pengembangan karyawan ke arah spesialisasi dan sertifikasi kompetensi teknis untuk mendukung keahlian penjaminan resiko setiap produk ditingkatkan dengan pemberian kesempatan untuk mengikuti training khusus, training ke luar negeri dan penugasan lain untuk pengembangan kompetensi karyawan. Peningkatan anggaran pendidikan dan pelatihan dilakukan setiap tahun dan peningkatan target jumlah sertifikasi profesi yang dimiliki karyawan merupakan bukti dari kesungguhan manajemen untuk memberdayakan karyawan di organisasi, supaya karyawan dapat memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tabel 1.1 Pertumbuhan profesi Tugure GELAR PROFESI TUGURE Gelar Fellow Society Actuary Indonesia Associate of Islamic Insurance Society Associate Chartered Insurance Institute Ahli Asuransi Indonesia Kerugian Ahli Asuransi Indonesia Jiwa Ajun Ahli Asuransi Kesehatan Certified Financial Planner Ahli Asuransi Kesehatan Ajun Ahli Asuransi Indonesia Jiwa Ajun Ahli Asuransi Indonesia Kerugian Associate Malaysian Insurance Institute Associate Australia New Zealand Institute of Insurance and Finance Associate Society Actuary Indonesia Wakil Manajer Investasi Total Sumber: Data Pelatihan Tugure: Laporan OJK

9 Pada tahun 2012, setelah perubahan kebijakan dan struktur organisasi berjalan selama beberapa waktu, Unit Marketing Tugure mengadakan survey mengenai kinerja layanan terhadap 82 mitra usaha aktif dan memperoleh kenyataan mengenai beberapa hal yang di luar harapan, diantaranya adalah penurunan kinerja umum pada hal: (1) Penyediaan dan penyampaian informasi, (2) Ketersediaan staf yang melayani kebutuhan mitra usaha, (3) Kejelasan tata cara penyampaian dan pelayanan. Dari sisi keuangan juga ditemukan terdapat beberapa penagihan yang terlambat ditindaklanjuti sehingga semakin banyak tagihan yang menumpuk. Kebijakan yang dijalankan manajemen belum terbukti dapat meningkatkan kinerja, menambah kecepatan pelayanan dan terbukti menurunkan beberapa aspek kinerja karyawan. Gambar 1.3 Grafik Pertumbuhan Data Collection Tugure Sumber: Presentasi Group Keuangan: Penyusunan RKAP 2014

10 Berdasarkan informasi awal dari pimpinan perusahaan dan Group Head yang membawahi bidang Sumber Daya Manusia di pertengahan 2013 kepada peneliti pada saat interview kerja, disimpulkan bahwa manajemen merasakan bahwa karyawan belum optimal dalam mengikuti perubahan yang dilakukan dalam mencapai visi perusahaan. Beberapa karyawan dengan pengalaman kerja yang sudah lama di perusahaan dirasakan sulit untuk diajak berubah karena mungkin sudah merasa nyaman dengan hal-hal yang didapat sebelumnya padahal seharusnya pemberdayaan yang diberikan manajemen kepada mereka diharapkan akan mempengaruhi tingkat resistensi terhadap perubahan pada individu tetapi tidak terlihat pada organisasi di Tugure. Pengembangan kompetensi karyawan yang diharapkan meningkatkan kemampuan karyawan dalam menjalankan tugasnya belum membuktikan tercapainya perbaikan yang diharapkan. Robbins (2003) menyebutkan bahwa penolakan terhadap perubahan merupakan sikap yang muncul dalam proses perubahan organisasi baik berasal dari individu maupun kelompok yang menentang atau menolak perubahan. Penolakan terhadap perubahan dapat terjadi dalam bermacam-macam bentuk misalnya hilangnya motivasi kerja, meningkatnya kesalahan, unjuk rasa, absensi yang bertambah atau tidak adanya dukungan atau partisipasi dari program yang diterapkan dengan tindakan apatis atau bahkan menghalangi terjadinya perubahan. Beberapa hal yang diharapkan menjadi semakin baik dengan dilakukannya perubahan ternyata masih belum sesuai harapan semisal masih belum optimalnya waktu respon pelayanan,

11 koordinasi antar group yang kurang efektif dengan saling menyalahkan antar group, atau pembuatan-pembuatan keputusan berdasarkan wewenang individu yang masih terlalu lama dilakukan. Bandura (dikutip dalam Weiner, 2009) mengemukakan bahwa perubahan dalam organisasi bergantung pada keyakinan anggotanya untuk mengatur dan melaksanakan program perubahan dalam tindakan sehari-hari. Tindakan perubahan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan, keterampilan, kesiapan anggota organisasi, faktor kepemimpinan dan struktur organisasi yang mendukung untuk perubahan. Perusahaan membekali karyawan dengan pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan masing-masing agar setiap individu dapat lebih mengoptimalkan dirinya, lebih dapat memahami tujuan perusahaan dan dapat menyelaraskan pribadinya dalam berkontribusi kepada perusahaan. Pemberdayaan kerja yang dilakukan juga meningkatkan persepsi pemberdayaan psikologis karyawan dengan memberikan keterlibatan karyawan dengan memberi wewenang, tanggung jawab yang cukup untuk menyelesaikan tugas dan pengambilan keputusan. Kondisi tersebut harus dirasakan oleh setiap individu agar tindakan-tindakan pemberdayaan kerja bisa berhasil menciptakan kepercayaan terhadap organisasi, terhadap pemimpinnya (Laschinger et al., 2001). Adanya kepercayaan antara pimpinan dan bawahan merupakan salah satu prasyarat bagi berhasilnya pemberdayaan yang diharapkan berdampak luas misalnya terhadap peningkatan kinerja dan pertumbuhan organisasi. Harapan pemimpin yang

12 dipahami dan dipercaya oleh bawahan atau anggota organisasi akan mengarahkan seluruh aktivitas pada sebuah tujuan secara selaras. Peningkatan kompetensi dan kenyamanan karyawan seharusnya dapat meningkatkan profesionalisme dan keinginan balas budi terhadap perusahaan dengan memberikan kontribusi yang optimal. Individu dalam organisasi akan menghargai perubahan yang diciptakan oleh manajemen karena ingin dan merasa wajib untuk menerapkan perubahan untuk mencapai tujuan atau target organisasi yang menyesuaikan keadaan tertentu. Anggota di dalam organisasi harus ikut menyadari bahwa perubahan merupakan sesuatu yang pasti sehingga setiap organisasi harus mempunyai strategi yang tepat dan berkelanjutan guna meningkatkan kemampuannya sepanjang waktu untuk menghadapinya. Apabila faktor yang mengatur dan mempengaruhi resistansi individu pada proses perubahan dalam organisasi dapat dikontrol dan dioptimalkan maka perubahan akan terjadi dengan proses yang baik dan dapat berhasil mencapai tujuan yang diharapkan. 1.3 Rumusan Masalah Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan tujuan Tugure, Direksi baru melakukan perubahan-perubahan yang dirasakan perlu untuk meningkatkan kinerja organisasi. Robbins (1993) mengatakan bahwa perubahan penting yang terjadi pada perusahaan terjadi pada 3 faktor, yaitu struktur organisasi, teknologi, dan manusia yang terlibat di dalamnya. Perubahan struktur organisasi meliputi perubahan dalam

13 hubungan dengan wewenang, mekanisme koordinasi dan mendesain kembali pekerjaan. Perubahan teknologi dapat ditunjukkan dengan modifikasi dalam proses kerja dan dalam metode dan peralatan yang digunakan. Perubahan manusia yang terlibat di dalamnya berkenaan dengan sikap, keahlian, persepsi dan perilaku. Manajemen Tugure menjalankan Empowering Leadership, yaitu sikap pemberian kebebasan dari seseorang kepada bawahannya untuk mengemukakan ide atau pendapat, mengambil keputusan, bertanggungjawab, membagi informasi penting atau pengetahuan (Robert Greenleaf, 2002) dengan perubahan struktur organisasi, melakukan upaya pemberdayaan dengan meningkatkan kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi dan kewenangan tugasnya, menerapkan kepemimpinan yang menekankan keterlibatan dan penguasaan individu pada sebuah proses secara utuh. Karyawan yang mendapatkan perlakuan tersebut seharusnya menunjukkan persepsi pemberdayaan psikologis yang tinggi, yaitu keyakinan seorang individu akan kemampuannya untuk melakukan kegiatan kerja terkait dengan keterampilan dan kompetensi (Meyerson, 2008). Tetapi, manajemen merasa bahwa penolakan terhadap perubahan masih tinggi pada karyawannya atau terjadi resistensi terhadap perubahan. Menurut Davidson (dikutip dalam Piderit, 2000), resistensi perubahan merupakan segala sesuatu yang dilakukan karyawan tetapi tidak diharapkan oleh atasan dan sebaliknya bahwa karyawan tidak melakukan apa yang diharapkan oleh atasannya. Peneliti ingin menganalisis Apakah ada pengaruh dari Empowering Leadership dan Pemberdayaan Psikologis terhadap Resistensi Terhadap Perubahan pada karyawan. Peneliti belum menemukan penelitian yang spesifik mengenai

14 pengaruh Empowering Leadership dan Pemberdayaan Psikologis terhadap Resistensi Perubahan pada karyawan pada proses change management di sebuah organisasi sehingga penelitian ini dilakukan untuk memahami pengaruh antara variabel Empowering Leadership, Pemberdayaan Psikologis dan Resistensi Perubahan di organisasi yang sedang ber-transformasi seperti Tugure. 1.4 Pertanyaan Penelitian 1. Apakah Empowering Leadership mempengaruhi Resistensi Perubahan karyawan di dalam organisasi? 2. Apakah Pemberdayaan Psikologis mempengaruhi Resistensi Perubahan karyawan di dalam organisasi? 1.5 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis pengaruh Empowering Leadership terhadap Resistensi Perubahan karyawan di dalam organisasi. 2. Menganalisis pengaruh Pemberdayaan Psikologis terhadap Resistensi Perubahan karyawan di dalam organisasi. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Memberi masukan bagi perusahaan dalam strategi leadership untuk mengatasi atau meminimalkan Resistensi Perubahan karyawan.

15 2. Sebagai acuan untuk penelitian-penelitian berikutnya yang terkait dengan Empowering Leadership, pemberdayaan psikologi dan Resistensi Perubahan karyawan dalam proses change management. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Empowering Leadership dan pemberdayaan psikologi terhadap Resistensi Perubahan pada karyawan di PT. Tugu Reasuransi Indonesia dalam proses Change Management yang diterapkan di perusahaan. Penelitian dilaksanakan pada karyawan yang telah bekerja sekurangkurangnya 6 bulan di perusahaan dimana diharapkan karyawan tersebut sudah mengetahui kondisi perusahaan dan gaya kepemimpinan atasan dalam aktivitas pekerjaan sehari-hari yang mereka hadapi. 1.8 Sistematika Penulisan Kerangka penulisan tesis ini adalah sebagai berikut: Bab 1. Pendahuluan Penulis menguraikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan.

16 Bab 2. Landasan Teori Penulis membahas teori teori yang berkaitan dengan Empowering Leadership, Pemberdayaan Psikologis dan Resistensi Perubahan untuk mendukung penulis dalam menjelaskan masalah yang ada serta acuan dalam melakukan analisis masalah. Bab 3. Metode Penelitian Metode penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu menyebarkan kuesioner kepada karyawan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah dituliskan dalam sebuah formulir untuk menggali lebih dalam hasil analisis data kuantitatif yang dilakukan. Bab 4. Analisa dan Pembahasan Penulis memaparkan hasil pengambilan data, pengolahan data, pembahasan hasil penelitian secara umum dengan spesifik. Bab 5. Kesimpulan dan Rekomendasi Penulis menyampaikan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk langkah langkah yang diambil oleh PT. Tugu Reasuransi Indonesia dalam strategi untuk meminimalkan Resistensi Perubahan karyawannya dan mengenai gaya kepemimpinan untuk mendukung

17 proses perubahan pada diri karyawan dan mengoptimalkan faktor faktor yang mempengaruhinya.

PT. GIA MEDAN Risk Management & Insurance Consultant

PT. GIA MEDAN Risk Management & Insurance Consultant 2012 PT. GIA MEDAN Risk Management & Insurance Consultant PT GIA Medan Company Profile 1/1/2012 Company Profile ABOUT US GIA Medan adalah perusahaan agency asuransi kerugian, seperti asuransi kendaraan,

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 DASAR-DASAR ASURANSI Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015 RESIKO & PERIL Resiko adalah : Sesuatu yang datangnya tidak terduga dan berdampak pada timbulnya suatu kerugian. Peril adalah : Penyebab

Lebih terperinci

Table of Contents. o About Us ( Company Profile ) 1. o Vision & Mission 2. o Engineering Insurance 4. o Liability Insurance 6. o Property Insurance 8

Table of Contents. o About Us ( Company Profile ) 1. o Vision & Mission 2. o Engineering Insurance 4. o Liability Insurance 6. o Property Insurance 8 Table of Contents o About Us ( Company Profile ) 1 o Vision & Mission 2 o Engineering Insurance 4 o Liability Insurance 6 o Property Insurance 8 o Motor Vechile Insurance o Marine Insurance o Miscellaneous

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. pesaing usaha lainnya, baik secara global dan menjadi yang terunggul dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan era globalisasi dan ketatnya persaingan usaha merupakan salah satu faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Riwayat Singkat Perusahaan PT Asuransi Umum Bumiputera 1967, didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputeramuda 1912 sebagai induk perusahaan yang diwakili

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penulis mengambil objek penelitian pada salah satu anak perusahaan BUMN (PT. ASKRINDO) yaitu PT Reasuransi Nasional Indonesia atau yang cukup dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

SISTEM PENGAWASAN MANAJEMEN PIUTANG PREMI TERKAIT DENGAN KINERJA KEUANGAN PT. ASURANSI XYZ, TBK. KANTOR CABANG MEDAN GELADIKARYA.

SISTEM PENGAWASAN MANAJEMEN PIUTANG PREMI TERKAIT DENGAN KINERJA KEUANGAN PT. ASURANSI XYZ, TBK. KANTOR CABANG MEDAN GELADIKARYA. SISTEM PENGAWASAN MANAJEMEN PIUTANG PREMI TERKAIT DENGAN KINERJA KEUANGAN PT. ASURANSI XYZ, TBK. KANTOR CABANG MEDAN GELADIKARYA Oleh: SHARON SITEPU NIM: 047007094 KONSENTRASI: MANAJEMEN AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. dihadapan L. Siregar, SH, Notaris di Jakarta.

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM. dihadapan L. Siregar, SH, Notaris di Jakarta. 52 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Asuransi Purna Artanugraha (PT. Asuransi ASPAN) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No. 7 tanggal 10 Juni 1991 Jo. Akta No. 13 tanggal

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. kita dengan perusahaan asuransi yang bersangkutan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. kita dengan perusahaan asuransi yang bersangkutan. BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Perusahaan Berbicara tentang dunia asuransi, secara garis besar akan terfikir oleh kita tentang sebuah jaminan dari beberapa

Lebih terperinci

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rekomendasi 4.1.1 Rekomendasi untuk Peningkatan Lingkungan Entrepreneurial Rekomendasi yang diberikan disini adalah untuk mengetahui apa yang seharusnya

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14 /POJK.05/2015 TENTANG RETENSI SENDIRI DAN DUKUNGAN REASURANSI DALAM NEGERI I. UMUM Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Lebih terperinci

DESIGN SKEMA PELATIHAN ASURANSI BAGI ODP/ MT/ KARYAWAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN BERBASIS SERTIFIKASI ASURANSI LSP AAMAI

DESIGN SKEMA PELATIHAN ASURANSI BAGI ODP/ MT/ KARYAWAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN BERBASIS SERTIFIKASI ASURANSI LSP AAMAI DESIGN SKEMA PELATIHAN ASURANSI BAGI ODP/ MT/ KARYAWAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN BERBASIS SERTIFIKASI ASURANSI LSP AAMAI Oleh: Mohammad Subhan, SE., MM., AAIK., ICLiU., ICMoU., ICMarU., ICPU., ICEU.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Agar penelitian ini lebih terarah sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka kerangka konseptual

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE) merupakan entitas baru sebagai hasil

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE) merupakan entitas baru sebagai hasil BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singakat Perusahaan Lahir dan tumbuh kembang sejak tanggal pendirian 27 November 1993, PT. Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE) merupakan entitas baru sebagai hasil perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi diperlukan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester 4 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Asuransi Ramayana PT. Asuransi Ramayana Tbk. adalah perusahaan asuransi kerugian yang memiliki cabang asuransi dengan prinsip syariah, PT. Asuransi Ramayana

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA)

SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA) SURAT PERMOHONAN PENUTUPAN ASURANSI (SPPA Sesuai peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-01/BL/2011 INFORMASI UMUM Untuk Nasabah Perorangan 1 Nama : 2 NPWP : 3 Alamat (sesuai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi adalah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai pengganti atau substitusi kerugian-kerugian besar yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN - I SK. DIREKSI NO. 061/KEPT/DU/VIII/2008

LAMPIRAN - I SK. DIREKSI NO. 061/KEPT/DU/VIII/2008 LAMPIRAN - I SK. DIREKSI NO. 061/KEPT/DU/VIII/00 Surat Keputusan Direksi Nomor 061/Kept/DU/VIII/00 tentang Prosedur Pengelolaan Tagihan Premi sebagai berikut: I. Penerbitan Polis dan Penagihan Premi 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini perkembangan perekonomian di Indonesia telah cukup membaik. Negara Indonesia sudah dapat dikatakan sebagai negara yang berkembang, dimana sebagian besar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien artinya dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri pada tanggal 13 maret 1992 sebagai satuan usaha dari yayasan LAPI ITB. Kemudian mulai

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU Jimantoro 1, Billie Jaya 2, Herry P. Chandra 3 ABSTRAK : Pemanasan global dan perubahan iklim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin ketat. Dengan berbasiskan pada teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, penggunaan akan kemajuan teknologi informasi digunakan sebagai sarana yang dapat membantu dalam menyediakan sumber daya informasi bagi

Lebih terperinci

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A. LATAR BELAKANG 1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

ASURANSI UMUM & REASURANSI

ASURANSI UMUM & REASURANSI Market Update ASURANSI UMUM & REASURANSI Triwulan 3 (Jan-Sep) tahun 2017 Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria Jakarta, November 2017 Pengantar Analisa operasional asuransi umum Triwulan 3

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap PD. Mitra Jaya Motor mengenai pengaruh pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dibagian penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era modern ini semakin berkembang. Banyak perusahaan bermunculan baik perusahaan asing maupun perusahaan lokal. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

Thomas Larsson Jurnalis Swedia(The Real Story of Globalization)

Thomas Larsson Jurnalis Swedia(The Real Story of Globalization) 5 TOPIK PEMBAHASAN GLOBALISASI? Sebelum Globalisasi Prof.Dr. Martin Albrow, Sosiolog Inggris Globalisasi adalah semua proses yang berhubungan dengan penyatuan antara masyarakat(all the peoples) bersatu

Lebih terperinci

CV. INFINITE SOLUTIONS

CV. INFINITE SOLUTIONS CV. INFINITE SOLUTIONS The Best Solutions For Your Financial Planning PROFIL PERUSAHAAN CV. INFINITE SOLUTIONS CV. INFINITE SOLUTIONS merupakan salah satu perusahaan jasa terkemuka di Indonesia yang telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat terjadi. Salah satu cara untuk mencapai pengelolaan sumber daya yang efektif, efisien dan produktif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi 14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan organisasi/perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orangorang yang bekerja di dalamnya. Dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan unsur dasar semua organisasi dan hubunganhubungan sosial yang menyatukannya, oleh sebab itu pengaturan dan pemberdayaan sumber daya manusia secara

Lebih terperinci

N. AMBARDHI P

N. AMBARDHI P ANALISIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL, MASA KERJA DAN PEMBERIAN GAJI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL KARYAWAN PADA KANTOR WILAYAH PERUM PEGADAIAN SURAKARTA T E S I S Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat

Lebih terperinci

Asep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan

Asep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan Asep Suwondo Direktur Statistik dan Informasi IKNB - Otoritas Jasa Keuangan Hotel Grand Inna, Padang 3 Mei 2018 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Perbankan Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. yang utama bagi perusahaan perbankan seluruh dunia, dalam hal ini PT. Bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan sehingga faktor keamanan bagi nasabah dalam menyimpan dananya di bank merupakan hal yang utama bagi perusahaan perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menyajikan latar belakang, masalah penelitian yang dijabarkan dalam rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat dan lingkup penelitian serta sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data BAPEPAM dalam laporan keuangan tahun 2012 menurut Prabowo (2013) bahwa data sektor asuransi menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik dengan

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teori tentang kepemimpinan berkembang dengan sangat pesatnya. Diawali dari perdebatan kepemimpinan itu bisa dipelajari atau merupakan sesuatu sifat yang diturunkan lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini yang ditandai dengan era globalisasi, menuntut perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk dapat bersaing agar tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat turnover karyawan masih menjadi pembahasan yang paling intens dan penting saat ini bahkan dimasa yang akan datang, karena perusahaan tidak akan berkembang tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit atau terluka atau bahkan meninggal dunia karena suatu kecelakaan. Bangunan atau pabrik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya dapat membantu organisasi agar dapat terus bertahan dengan menyediakan standar yang tepat. Secara tidak langsung budaya organisasi dapat membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi adalah media jaringan Internet. Jaringan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi adalah media jaringan Internet. Jaringan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi pada masa sekarang ini mengalami kemajuan yang cukup pesat khususnya di Indonesia. Hampir semua aspek bidang kehidupan dunia berhubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN (Persero) adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan oleh Pemerintah

Lebih terperinci

2 P a g e ( )

2 P a g e ( ) Pendahuluan Pesatnya perekonomian Indonesia saat ini mendukung ekspansi bisnis. Sebagai pimpinan perusahaan, mempekerjakan dan mempertahankan orang-orang terbaik merupakan tugas yang penting. Karyawan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi masalah yang sangat strategis dan menjadi sorotan publik. Kinerja birokrasi disinyalir masih

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi pertanian di tengan perkembangan era modernisasi yang selalu. terdapat banyak keterbatasan dalam sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN. potensi pertanian di tengan perkembangan era modernisasi yang selalu. terdapat banyak keterbatasan dalam sektor pertanian. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan pertanian yang ada pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendekatan sistem agribisnis secara utuh serta pembangunan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL Latar Belakang Unit Audit Internal unit kerja dalam struktur organisasi Perseroan yang dibentuk untuk memberikan keyakinan yang memadai dan konsultasi yang bersifat independen dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan institusi penyedia jasa pendidikan yang mempunyai peran sebagai tempat untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5618 EKONOMI. Asuransi. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 337). PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai Gerong Palembang terletak di Jalan Pusdiklat Kavling 1 Sungai Gerong Palembang merupakan pusat pelatihan kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan. Aktifitas

Lebih terperinci

BE AN ACTUARY. A Career Without Boundaries

BE AN ACTUARY. A Career Without Boundaries BE AN ACTUARY A Career Without Boundaries TOPIK BAHASAN 1. APA ITU AKTUARIS DAN PROFESI AKTUARIA 2. KENAPA PROFESI AKTUARIA MENARIK 3. DIMANA AKTUARIS BEKERJA 4. LINGKUP PEKERJAAN AKTUARIS 5. BERAPA BANYAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu, membawa angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia telah bertekad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi pada tahun 1998 yang ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang menyebabkan banyak perusahaan yang dalam tiga dekade terakhir ini berhasil keluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan nasional

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan laba, produktivitas pertumbuhan

Lebih terperinci

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik untuk industri eceran, bank, asuransi, dll. Informasi yang diperoleh tersebut sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. baik untuk industri eceran, bank, asuransi, dll. Informasi yang diperoleh tersebut sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi telah menjadi hal pokok yang sangat diperlukan bagi hampir semua perusahaan guna mendukung kelancaran dan kecepatan proses dalam bisnisnya, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil

Lebih terperinci

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2 ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors 1 N/A Perencanaan Visi, Misi, Nilai 2 1.d.2 Daftar pemegang kepentingan, deskripsi organisasi induk, situasi industri tenaga kerja, dokumen hasil evaluasi visi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini. 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan dalam sebuah organisasi seperti Kantor Akuntan Publik (KAP). Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dalam industri yang berbasis teknologi, inovasi sangat diperlukan untuk meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wirawan (2009: 5) kinerja merupakan keluaran yang dihasilkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan menuntut kinerja yang baik terhadap semua karyawan. Untuk mencapai keadaan dan tuntutan maka perusahaan berupaya dengan melakukan berbagai

Lebih terperinci