PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR
|
|
- Hadi Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Gita Agustining Esty, Suprapti Supardi, Nuning Setyowati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami no. 36 A Kentingan Surakarta Telp./Fax (0271) esty.gita@yahoo.com, Telp Abstract : The purpose of this research were: (1) to find out the kind of damage that occurs on the melon seeds, (2) to find out the factors considered CV. MGA quality control implementing of the melon seeds, (3) to find out the quality control implementation of the melon seeds in the CV. MGA. (4) to find out the application of statistical tools in controlling the quality of melon seeds in the CV. MGA. The basic method of this research is descriptive analytical. Location research selected by purposive method in the CV. MGA Karanganyar regency. Determination of the respondents in this research conducted by purposive as much as eleven respondents. methods of data analysis is to use statistical quality control with a check sheet tools, control chart p, Pareto diagrams, and cause-effect diagrams. The results of check sheet tools known types of damage melon seeds is gabuk, small, and kikik. The use of p control chart is known that melon seed varieties LADIKA and MAI 116 is outside the control limits and MAI 119 within the limits of control. Based on Pareto diagram is known that 92.13% damage is defect product gabuk type, kikik type is 5.15% and 2.72% for small type. Using cause-effect diagrams dominant factor gabuk causes is the human factor then environmental factors and equipment factor. Key Words : Melon Seeds Quality, Damage Product, Statistical Quality Control Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan yang terjadi pada benih melon, mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam melaksanakan pengendalian kualitas benih melon, mengetahui pelaksanaan pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA, mengetahui penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas benih melon di CV. MGA. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu di CV. MGA Kabupaten Karanganyar. Penentuan responden pada penelitian ini dilakukan secara purposive sebanyak 11 responden. Metode analisis data menggunakan statistical quality control dengan alat bantu check sheet, peta kendali p, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Hasil analisis menggunakan check sheet diketahui jenis-jenis kerusakan benih melon yaitu gabuk, kecil, dan kikik. Penggunaan peta kendali p diketahui bahwa benih melon varietas LADIKA dan MAI 116 berada di luar batas kendali dan MAI 119 berada di dalam batas kendali. Berdasarkan diagram pareto diketahui bahwa 92,13% kerusakan yang terjadi adalah produk rusak jenis gabuk, jenis kikik sebesar 5,15% dan jenis kecil sebesar 2,72%. Penggunaan diagram sebab akibat faktor dominan penyebab gabuk adalah faktor manusia selanjutnya faktor lingkungan dan faktor peralatan. Kata Kunci: Kualitas Benih Melon, Produk Rusak, Pengendalian Kualitas Statistik 1
2 2 PENDAHULUAN Peningkatan produksi sektor pertanian didukung pula dengan peningkatan subsektor di dalamnya yaitu subsektor tanaman pangan dan hortikultura. Menurut Arief (1990:1) Hortikultura terbagi menjadi tiga golongan yaitu tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, dan tanaman bunga atau hias. Tanaman melon termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim. Upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan produksi dan kualitas melon yaitu tidak terlepas dari dukungan subsistem hulu yang menghasilkan benih melon. Menurut Agustri (2008) benih merupakan salah satu penentu keberhasilan agribisnis, karena itu penggunaan benih bermutu dari varietas unggul sangat menentukan keberhasilan produksi di bidang pertanian, termasuk hortikultura. Dalam upaya mencapai perkembangan agribisnis hortikultura tersebut, maka industri perbenihan dalam negeri dituntut untuk mampu memenuhi semua segmen pengguna benih dan memproduksi benih yang sesuai kebutuhan pengguna. Perusahaan yang bergerak dibidang perbenihan yaitu Multi Global Agrindo (MGA) yang berlokasi di Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karaganyar. Menurut Burlikowska (2011: ) kualitas sangat penting dirasakan bagi perusahaan seiring dengan pertumbuhan kebutuhan pelanggan yang bertujuan untuk menawarkan produk sesuai dengan harapan pelanggan. CV. MGA dalam memproduksi benih melon yang berkualitas mengalami masalah ketika terjadi tingkat kerusakan benih melon yang di luar batas toleransi yang dapat diterima oleh perusahaan. Tingkat kerusakan ini ditandai dengan banyaknya produk yang cacat dari jumlah keseluruhan yang diproduksi. Menurut Grant dan Richard (1989:7) produk cacat didefinisikan sebagai produk yang gagal memenuhi spesifikasi dalam satu atau lebih karakteristik kualitas. Berdasarkan laporan data produksi diketahui bahwa jumlah benih melon yang diproduksi sebanyak benih masih terdapat produk benih yang rusak dengan jumlah benih. Agar tingkat kerusakan pada benih melon di CV. MGA dapat berkurang maka peniliti ingin melakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas benih melon dalam upaya pengendalian tingkat kerusakan menggunakan alat bantu statistik. Menurut Lakshmi dan Ramesh, (2012:142) penggunaan teknik statistik mampu membantu menentukan adanya sinyal penyebab dan memberikan peringatan untuk melakukan penyesuaian dalam proses serta menghindari adanya produk di luar kontrol dalam proses produksi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah pertama Mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi pada benih melon yang diproduksi oleh CV. MGA. Kedua Mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam melaksanakan pengendalian kualitas benih melon. Ketiga Menganalisis pelaksanaan pengendalian kualitas di CV. MGA dalam upaya menekan tingkat kerusakan benih melon. Keempat Menganalisis penerapan alat bantu statistik dalam mengendalikan kualitas benih melon di CV. MGA. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analitis. Metode penelitian deskriptif mempunyai ciri memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung (Asmani, 2011:40). Dalam metode deskriptif data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis oleh karena itu
3 3 metode ini sering disebut juga sebagai metode analitik (Surakhmad, 1994:140). Lokasi Penelitian Penentuan obyek penelitian dilakukan secara purposive. Metode purposive ini yaitu penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan tertentu. Lokasi penelitian yaitu di CV. MGA Kabupaten Karanganyar dengan pertimbangan CV. MGA mampu memproduksi benih melon setiap tahun secara kontinyu dan juga di CV. MGA masih mengalami masalah pengendalian kualitas terkait banyaknya tingkat kerusakan produk benih melon yang terjadi. Penentuan Responden Penentuan responden pada penelitian ini secara purposive atau sengaja berdasarkan keterkaitan dan kompetensi responden terhadap data yang dibutuhkan. Responden pada penelitian ini adalah karyawaan CV. MGA yang memahami informasi terkait kualitas benih melon, pemilik CV. MGA, dan petani pengguna benih melon dari CV. MGA. Karyawan tersebut merupakan karyawan yang ikut langsung dalam proses produksi benih melon yang terdiri dari karyawan bagian Riset and Development (RnD) dan karyawan bagian produksi. Jumlah responden yang diambil sebanyak 11 responden yaitu 3 karyawan bagian Riset and Development (RnD), 4 karyawan bagian produksi, 3 petani pengguna benih melon, dan pemilik CV. MGA. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer dan data sekunder. Data primer yng diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interviewing) kepada pihak manajemen atau karyawan CV. MGA dan petani pengguna benih melon serta observasi langsung di CV. MGA. Data sekunder yang diambil meliputi profil perusahaan, data hasil produksi benih melon dan hasil pengujian kualitas benih melon di CV. MGA. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu (1) wawancara mendalam yang dilakukan untuk menggali informasi secara mendalam dan lengkap dari karyawan CV. MGA. (2) Observasi yaitu pengamatan secara langsung di CV. MGA dengan mengamati cara kerja pegawai yang ada, mengamati proses produksi benih melon dari awal sampai akhir, dan kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. MGA. (3) Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen perusahaan yang berupa laporan jumlah produksi dan jumlah produk cacat yang berkaitan dengan topik penelitian serta gambar proses produksi benih melon. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu : (1) Identifikasi jenisjenis kerusakan pada produk benih melon yang diproduksi oleh CV. MGA menggunakan alat bantu yaitu check sheet. Menurut Nasution (2005:97-110) cheek sheet merupakan salah satu alat dalam quality control yang berupa lembar pencatatan data secara mudah dan sederhana. (2) Identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan CV. MGA dalam melaksanakan pengendalian kualitas benih melon yaitu informasi atau data yang dikumpulkan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dicatat kemudian disusun dan dianalisis. wawancara mendalam dilakukan dengan bantuan instrumen berupa pedoman wawancara. (3) Analisis pelaksanaan pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA juga menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan pedoman
4 4 wawancara sebagai instrumen pengambilan data atau informasi yang dibutuhkan. (4) Analisis penerapan alat bantu statistik dalam pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA menggunakan beberapa alat bantu. Analisis Peta Kendali (Control Chart). Adapun langkah-langkah dalam membuat peta kendali p sebagai berikut: 1) Menghitung Proporsi Kerusakan. p =. Keterangan : np adalah jumlah gagal dan n adalah jumlah yang diperiksa. 2) Menghitung garis pusat/central Line (CL). Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan produk ( ). CL = =. Keterangan : np adalah jumlah total yang rusak dan n adalah jumlah total yang diperiksa. 3) Menghitung batas kendali atas atau Upper Control Limit (UCL). UCL = + 3. Keterangan: adalah rata-rata ketidak sesuaian produk dan n adalah jumlah produksi. 4) Menghitung batas kendali bawah atau Lower Control Limit (LCL). LCL = 3. Keterangan : adalah rata-rata ketidak sesuaian produk dan n adalah jumlah produksi. Catatan : Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0. Analisis Diagram Pareto Merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus diselesaikan (ranking terendah). Analisis Diagram Sebab - Akibat (Fishbone Diagram) digunakan untuk mengetahui factor-faktor penyebab kerusakan produk Langkah-langkah dalam penyusunan diagram sebab akibat (Fishbone Diagram) adalah sebagai berikut ini: 1) Mengidentifikasi masalah utama. 2) Mencari faktor penyebab dari masalah. 3) Menemukan penyebab utama yang paling berpengaruh. 4) Membuat rekomendasi atau usulan perbaikan kualitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Kerusakan Produk Benih Melon yang Terjadi di CV. MGA Di CV. MGA dalam melakukan pengendalian kualitas produk benih melon masih terjadi kerusakan pada produk tersebut. Melalui alat bantu check sheet dalam mengumpulkan data bahwa terdapat tiga jenis kerusakan yang terjadi pada produk benih melon yaitu jenis gabuk, kikik, dan kecil. Gabuk merupakan benih melon yang tidak berisi (kopong), sedangkan kikik merupakan benih melon yang bentuknya tidak normal dan kecil merupakan benih melon yang ukurannya tidak sesuai standar benih normal (ukurannya lebih kecil dari ukuran benih normal). Berikut ini merupakan hasil pengumpulan data menggunakan check sheet : Tabel 1. Data Produksi Benih Melon dan Jenis Produk Cacat di CV. MGA, 2012 No Varietas Jenis produk cacat (biji) Jumlah Persentase Jumlah produk produk produksi Gabuk Kecil Kikik rusak rusak 1 MAI % 2 LADIKA % 3 MAI % Total % Sumber : CV. MGA, 2012
5 5 Dari tabel 1 diketahui bahwa jenis produk cacat pada produksi benih melon yaitu gabuk sebanyak biji dari total produksi, jenis kikik sebanyak biji dari total produksi dan jenis kecil sebanyak biji dari total produksi. Benih melon varietas MAI 119 lebih banyak diproduksi dikarenakan varietas benih melon tersebut jumlah permintaan dari konsumen lebih banyak dibandingkan dengan varietas benih melon lainnya. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan CV. MGA Dalam Melaksanakan Pengendalian Kualitas Benih Melon Tenaga Kerja. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sikap mental, keterampilan, jaminan sosial, dan tingkat penghasilan. Selain itu, pendidikan dan pengalaman kerja juga mempengaruhi produktivitas setiap individu. Dalam hubungannya dengan menghasilkan produk yang berkualitas, tenaga kerja harus memiliki sikap mental, keterampilan, jaminan sosial yang jelas, tingkat penghasilan yang cukup, pendidikan, dan pengalaman kerja yang baik untuk menunjang produktivitas sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas. CV. MGA dalam meningkatkan kinerja atau produktivitas para karyawan ada beberapa hal yang telah dilakukan diantaranya memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengikuti pelatihan, memberikan tunjangan hari raya (THR), tunjangan pensiun dan tunjangan kesehatan. Bahan Baku. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan sangat mempengaruhi kualitas dari suatu produk yang akan dihasilkan, sehingga CV. MGA harus memperhatikan kualitas dari bahan baku tersebut. Bahan baku utama yang digunakan oleh CV. MGA untuk memproduksi benih melon yaitu benih dari buah melon itu sendiri. Sehingga semakin baik kualitas bahan baku yang digunakan maka akan semakin baik pula kualitas produk yang dihasilkan. Demikian pula sebaliknya, jika bahan baku yang digunakan untuk proses produksi kurang baik maka akan berdampak pada produk yang akan dihasilkan juga kurang baik. Peralatan. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan benih yaitu cangkul, ember, pisau pemotong buah, sprayer, tong tempat penyimpanan benih dan mesin pengatur suhu dan kelembaban dalam ruang penyimpanan benih. Agar proses produksi dapat berjalan lancar maka perusahaan dapat melakukan perawatan terhadap peralatan dengan baik. Tujuan dari adanya perawatan ini untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada peralatan produksi. Metode Kerja. Metode kerja yang digunakan perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Metode kerja yang dilakukan oleh CV. MGA untuk mengendalikan kualitas produk yang akan dihasilkan yaitu dengan penerapan sistem operasional prosedur (SOP) yang telah di tetapkan perusahaan. CV. MGA menetapkan SOP yang berlaku dalam kegiatan perusahaan sesuai dengan bagian unit kerja karyawan, seperti SOP bagian R&D, SOP bagian produksi, dan SOP bagian pemasaran. Keadaan Lingkungan. Keadaan lingkungan yang baik untuk untuk pertumbuhan tanaman melon sangat mempengruhi kualitas benih yang akan dihasilkan. Lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman melon perlu penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya yaitu antara jam per hari. Tanaman melon akan baik ditanam pada ketinggian m dpl, pada tanah berpasir yang banyak mengandung unsur hara sebagai nutrisi untuk tanaman melon dengan ph 5,8-7. Kelembaban yang optimal untuk penyimpanan benih melon sekitar 40-
6 6 50%, sedangkan kelembaban untuk tanaman melon sekitar 70-80%. Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman melon yang baik yaitu antara C, sedangkan untuk suhu penyimpanan benih melon yang baik sekitar C. Penerapan Pengendalian Kualitas Benih Melon di CV. MGA Pengendalian Terhadap Bahan Baku. Karakteristik bahan baku yang ditetapkan di CV. MGA yaitu benih melon yang berasal dari buah melon yang beratnya diatas 0,6 kg, benih melon yang berukuran 0,9 cm, benih melon yang tidak tercampur dengan benih lainnya (benih melon seragam), benih yang warnanya masih kekuning-kuningan bukan benih yang berwarna coklat tua (benih busuk), benih yang bentuknya normal bukan benih yang cacat atau benih gabuk Pengendalian Terhadap Proses Produksi. Budidaya Melon. Dalam budidaya melon yang perlu diperhatikan adalah dari persemaian sampai panen buah melon. Kegiatan budidaya tanaman melon dilakukan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Lama masa panen melon yang digunakan untuk dijadikan benih umumnya memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan untuk konsumsi. Lama masa panen melon yang dijadikan benih sekitar umur hari. Hal ini dilakukan karena pentingnya kematangan biji yang ada di dalam buah melon untuk dijadikan benih. Penerapan Pengendalian Kualitas Statistik Analisis Membuat Peta Kendali p Processing Benih. Processing benih merupakan kegiatan pengambilan biji pada daging buah. Setelah itu benih dicuci hingga bersih kemudian dilakukan perendaman benih dengan larutan oxonia selam 30 menit yang bertujuan untuk menghilangkan hama atau penyakit yang masih tertingal pada benih, selanjutnya dikeringkan di green house selama 7-10 hari. Penyeleksian Benih. Penyeleksian benih dilakukan untuk memisahkan benih dari kotoran seperti kerikil atau sisa-sisa daging buah yang menempel. Kegiatan yang dilakukan dalam penyeleksian benih ini adalah memisahkan benih normal, benih abnormal (bentuk benih yang tidak sesuai dengan bentuk benih normal) dan benih yang tidak berisi. Penyimpanan Benih. Penyimpanan benih dilakukan di dalam ruang penyimpan benih. Ruang penyimpanan benih ini didesain seperti ruangan hampa udara, tidak ada ventilasi dan ada alat pengatur suhu dan kelembaban yang disebut waki yang berguna untuk menjaga kualitas dari benih melon. Lama benih melon disimpan sekitar 5 tahun. Pengendalian Terhadap Produk Jadi. Kriteria benih melon yang berkualitas adalah benih melon mempunyai tingkat keseragaman 85%, benih melon mempunyai tingkat uji daya tumbuh 85%, benih melon dengan kadar air < 8,0%, benih yang sehat bebas dari hama penyakit. Tabel 2. Hasil Perhitungan Batas Kendali Produksi Benih Melon di CV. MGA, 2012 No Varietas Jumlah Jumlah Proporsi CL UCL LCL produksi (biji) produk rusak (biji) produk rusak (p) 1 MAI ,23 0,324 0,325 0,323 2 LADIKA ,35 0,324 0,325 0,323 3 MAI ,32 0,324 0,325 0,323 Sumber : Data Produksi Benih Melon Tahun 2012 Menggunakan Rumus Peta Kendali p
7 jumlah produk cacat Percent Proportion 7 Berdasarkan perhitungan tabel 2, maka dapat dibuat grafik peta kendali p sebagai berikut : 0,36 P Chart of jumlah produk rusak 1 0,34 0,32 0,30 0,28 0,26 0,24 UCL=0,3253 _ P=0,3242 LCL=0,3231 Keterangan: 1. Melon varietas MAI Melon varietas LADIKA 3. Melon varietas MAI 119 0, Sample 3 Tests performed with unequal sample sizes Gambar 1. Peta Kendali p Terhadap Jumlah Produk Rusak di CV. MGA, 2012 Berdasarkan grafik peta kendali p terdapat dua titik yang berada diluar batas kendali merupakan benih melon varietas MAI 116 dan LADIKA karena nilai proporsi produk rusak yaitu 0,23 dan 0,35 yang berada di luar batas kendali atas yaitu 0,325 dan batas kendali bawah sebesar 0,323. Satu titik yang diterima didalam batas kendali yaitu benih melon varietas MAI 119 dengan nilai proporsi produk rusak 0,32 yang berada di dalam batas kendali atas dan bawah yang ditetapkan. Menentukan Prioritas Perbaikan Dengan Menggunakan Diagram Pareto Tabel 3. Jumlah Jenis Produk Cacat Benih Melon, 2012 No Jenis produk cacat Jumlah (biji) Persentase Persentase kumulatif 1 Gabuk ,13% 92,13% 2 Kikik ,15% 97,28% 3 Kecil ,72% 100% Total % Sumber : CV. MGA, 2012 Berdasarkan tabel 3 di atas maka dapat disusun diagram pareto seperti terlihat pada gambar berikut : Pareto Chart of jenis produk cacat jenis produk cacat gabuk kikik Other jumlah produk cacat Percent 92,1 5,1 2,7 Cum % 92,1 97,3 100,0 Gambar 2. Diagram Pareto Produk Rusak Benih Melon di CV. MGA, Dari hasil pengamatan pada gambar 2 dapat diketahui bahwa 92,13% kerusakan yang terjadi pada produksi benih melon di CV. MGA tahun 2012 adalah produk rusak jenis gabuk kemudian jenis kikik sebesar 5,15% dan
8 8 jenis kecil sebesar 2,72%. Sehingga perbaikan yang dapat dilakukan dengan memfokuskan pada produk rusak jenis gabuk. Menentukan Faktor Penyebab Dominan Dengan Menggunakan Diagram Sebab Akibat. Melalui diagram sebab akibat untuk menentukan faktor dominan yang mempengaruhi kualitas benih melon dilihat berdasarkan seringnya kemunculan subfaktor penyebab yang ditimbulkan. Banyaknya produk cacat benih melon jenis gabuk ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi, faktor-faktor tersebut sebagai berikut: Tabel 4. Faktor yang Diamati dan Masalah yang Terjadi Pada Kerusakan Benih Melon Jenis Gabuk di CV. MGA No Faktor yang diamati Masalah 1 Manusia a. Kurang teliti dalam perompesan b. Kurang teliti dalam teknik penyilangan c. Kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk 2 Lingkungan a. Kelembaban udara tinggi b. Iklim yang tidak bisa diperkirakan oleh manusia 3 Peralatan a. Sprayer yang sering rusak Sumber : Data Primer, 2012 Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon. Tabel 5. Usulan atau Rekomendasi Tindakan Perbaikan Untuk Mengatasi Penyebab Produk Cacat Pada Benih Melon di CV. MGA No Faktor yang Permasalahan diamati 1 Manusia a. Kurang teliti dalam proses pemeliharaan b. Kurang teliti dalam proses penyilangan c. Kurang teliti dalam pemberian dosis pupuk 2 Lingkungan a. Suhu udara dan kelembaban tinggi b. Iklim yang tidak bisa diprediksi oleh manusia Tindakan Perbaikan a. Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian pengwas yang bertugas untuk mengawasi proses produksi b. Mengadakan program pelatihan kepada seluruh karyawan a. Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih b. Perusahaan menggunakan plastic house di atas tanaman melon untuk melindungi tanaman dari curah hujan yang tinggi 3 Peralatan a. Sprayer yang sering rusak a. Perusahaan secara rutin selalu memeriksa keadaan sprayer dan menyiapkan cadangan sprayer Sumber : Data Primer, 2012 SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang ada melalui hasil penelitian maka dapat disimpulkan yaitu: (1) Jenis-jenis kerusakan pada produksi benih melon yang terjadi di CV. MGA ada tiga jenis kerusakan produk yaitu jenis gabuk (benih yang kopong), kikik (benih yang tidak normal) dan kecil (benih yang ukurannya dibawah standar benih normal). (2) Faktor yang mempengaruhi kualitas benih melon di CV. MGA yaitu faktor manusia, lingkungan, metode, bahan baku dan peralatan. (3) Penerapan pengendalian kualitas benih melon di CV. MGA terdiri dari pengendalian terhadap bahan baku, pengendalian terhadap proses produksi dan
9 9 pengendalian terhadap produk jadi. Pengendalian tersebut dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). (4) Penerapan pengendalian kualitas secara statistik diperoleh hasil yaitu : a) Dalam analisis peta kendali p terdapat dua titik yang berada diluar batas kendali yaitu benih melon varietas MAI 116 dan LADIKA serta satu titik yang diterima yaitu benih melon varietas MAI 119. b) Dengan analisis diagram pareto diketahui bahwa 92,13% kerusakan yang terjadi adalah produk rusak jenis gabuk kemudian jenis kikik sebesar 5,15% dan jenis kecil sebesar 2,72%. c) Dengan analisis diagram sebab akibat berdasarkan subfaktor kemunculan penyebab yang ditimbulkan diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi kualitas benih melon adalah faktor manusia selanjutnya faktor lingkungan dan peralatan. Saran yang dapat diberikan kepada CV. MGA Karanganyar terkait dengan pengendalian kualitas benih melon yaitu perusahaan seminimal mungkin dapat mengendalikan jenis-jenis kerusakan produk yang terjadi dengan cara menerapkan pengendalian kualitas secara statistik pada proses produksi benih melon. Perusahaan membuat instruksi kerja secara jelas dan tertulis seperti uraian tugas yang jelas mengenai tahaptahap teknik penyilangan tanaman melon. Perusahaan membuat bagian kerja baru yaitu bagian pengawas yang bertugas untuk mengawasi proses produksi. Perusahaan mengadakan program pelatihan seperti, untuk karyawan bagian produksi program pelatihan yang diberikan yaitu penggunaan teknologi yang tepat dalam proses produksi benih melon. Bagi karyawan yang tidak tetap dapat diberikan pelatihan seperti pelatihan mengenai teknik budidaya yang tepat untuk menghasilkan benih yang berkualitas. Perusahaan menyediakan alat pengeringan benih seperti oven dryer untuk mengantisipasi terjadinya kondisi kelembaban tinggi di green house. Perusahaan menggunakan plastic house di atas tanaman melon ketika curah hujan tinggi. Perusahaan secara rutin selalu memeriksa dan melakukan perawatan terhadap sprayer serta selalu menyiapkan cadangan peralatan sprayer. DAFTAR PUSTAKA Agustri, Upaya Perbaikan Industri Benih Hortikultura Untuk Mengurangi Impor Benih. Diakses Pada Tanggal 13 November Arief, A Hortikultura. Andi Offset. Yogyakarta. Asmani, J.M Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis. Diva Press. Yogyakarta. Burlikowska, M Using Control Charts X-R in Monitoring a Chosen Production Process. Journal of achievement in materials and manufacturing engineering vol. 9 no. 2. Grant, E.L, dan Richard S.L Pengendalian Mutu Statistis. Diterjemahkan oleh : Hudaya Kandahjaya. Erlangga. Jakarta. Lakshmi, A. Dan Ramesh Statistical Quality Control in Paper Machine AN NP Approach. European Journal of Economics, Finance and Administrative Science Issue 50. Surakhmad, W Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar-dasar Metode Teknik. Tarsito. Bandung. Nasution, M.N Manajemen Mutu Terpadu. Ghalia indonesia. Jakarta.
10 10
III. METODE PENELITIAN
35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian dilakukan pada PT Tirta Agung Wijaya yang merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan di area Jawa Tengah. Pengamatan
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR
digilib.uns.ac.id ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS BENIH MELON (Cucumis melo L) DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA) KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2014 ISSN
Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Quality Control, Statistical Assistance Tools, Product Damage. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT CV. Pelangi abadi is a company engaged in the field of convection which produces jeans. This company uses macloon system, which the production process is done in accordance with the order. In
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU BENIH PADI DI PERUSAHAAN PP. KERJA KABUPATEN BOYOLALI
PENGENDALIAN MUTU BENIH PADI DI PERUSAHAAN PP. KERJA KABUPATEN BOYOLALI Rahma Rizky Wardani, Erlyna Wida Riptanti, Arip Wijianto Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Jl.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengendalian Kualitas Produk Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada PTP Nusantara
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN MUTU BERAS ORGANIK PADA APOB (ASOSIASI PETANI ORGANIK BOYOLALI) DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI
ANALISIS PENGENDALIAN MUTU BERAS ORGANIK PADA APOB (ASOSIASI PETANI ORGANIK BOYOLALI) DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Oleh : Nurwidodo H0811064 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
Lebih terperinci7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016
7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciSKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK
SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan komoditas pertanian serta sebagian besar penduduknya adalah petani. Sektor pertanian sangat tepat untuk dijadikan sebagai
Lebih terperinci3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT United Can Company Ltd. yang berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 17, Kalideres Jakarta Barat,
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK TAHU PUTIH (Studi Kasus Pada Home Industri Tahu Kasih Di Kabupaten Trenggalek) Lilia Pasca Riani Universitas Nusantara PGRI Kediri bungalilia@gmail.com Abstract This
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii
ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciSTATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciAnjasoa et al., 2016 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Genteng pada UD Genteng Jaya...
1 Analisis Pengendalian Kualitas Produk Genteng Dengan Menggunakan Metode Statistical Process Control (SPC) Pada UD Genteng JAYA Ambulu Kabupaten Jember (The Analysis of Quality Control Product of Roof
Lebih terperinciKUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC
KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Product defects, quality control, statistical aid. Universitas Kristen Marantaha
ABSTRACT PT. Guccitex specializes in producing high quality circular knitting products and possesses the latest, best technology to meet its consumers needs. In order to keep its consumers trust for producing
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii
ABSTRAK Perusahaan-perusahaan di Indonesia dihadapkan dengan persaingan global, dimana semua perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Untuk memenangkan persaingan ini, semua perusahaan harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
68 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan di awal yang kemudian diolah dan diproses untuk menjadi informasi yang berguna. Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 1 (2016), hal 1-8 ANALISIS PRODUKSI KAYU LAPIS MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL Awaliyah, M. Novitasari Mara, Shantika Martha INTISARI
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar
Lebih terperinciPengawasan Mutu Beras pada Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali
Pengawasan Mutu Beras pada Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Bali PUTU RAKA MAHENDRA, RATNA KOMALA DEWI, I KETUT SUAMBA Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman
Lebih terperinciProsiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci:pengendalian kualitas, peta kendali, produk cacat. vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui apakah produk cacat pada PT. Jayamas Dwi Perkasa masih dalam batas toleransi atau sudah di luar batas toleransi. Sampel penelitian ini diambil dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Grootwatch merupakan salah satu industri kreatif yang sedang berkembang dan bergerak di bidang jam tangan. Grootwatch memproduksi jam tangan yang terbuat dari
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV Multi Global Agrindo yang berlokasi di Jl. Solo, Tawangmangu KM 30 Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan
Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA Hartus, T Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus. Jakarta: Penebar Swadaya. Semangun, H
penyiraman yang kurang tepat dan faktor lingkungan yaitu kelembaban yang terlalu tinggi. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan yaitu pengawasan dan pendampingan berkala selama proses produksi, menyemprotkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi
Lebih terperinciKeywords : Quality Control, Product Defect and Statistical Process Control (SPC)
1 PENGENDALIAN KUALITAS CRUDE PALM OIL PERUSAHAAN MINYAK KELAPA SAWIT PT. KALIMANTAN SANGGAR PUSAKA DALAM UPAYA MENGENDALIKAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK MENGGUNAKAN ALAT BANTU STATISTICAL PROCESS CONTROL
Lebih terperinciUSULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI
USULAN FAKTOR PENYEBAB CACAT PRODUKSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEVEN BASIC QUALITY MANAGEMENT TOOLS PADA PT. TATALOGAM LESTARI Siau Fung, Haryadi Sarjono Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3
Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Vera Devani 1, Fitri Wahyuni 2 Abstract. Purpose of this research is to determine types and causes of defects
Lebih terperinciABSTRACT PENDAHULUAN ISTI KHOMAH, ENDANG SITI RAHAYU
ISTI KHOMAH, ENDANG SITI RAHAYU Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Email: istikhomah071@yahoo.com Aplikasi Peta Kendali p Sebagai Pengendalian Kualitas Karet di PTPN IX Batujamus/Kerjoarum Control
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati
1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciAnalisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati
Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciEFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR
SEPA : Vol. 13 No.1 September 2016 : 48 52 ISSN : 1829-9946 EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR Arya Senna Putra, Nuning Setyowati, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis, Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV. Kembar Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran dan menghasilkan berbagai jenis produk berbahan logam (jenis produk yang diproduksi sesuai dengan pesanan). Pengecoran
Lebih terperinciThe use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract
The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
77 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Hasil Pengumpulan Data Bagian ini merupakan tahapan dimana semua data-data hasil observasi lapangan di CV. Panca Karya Utama, dengan demikian dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung
Lebih terperinciABSTRAK. Dengan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini. mengakibatkan permintaan konsumen akan suatu produk mulai berubah.
ABSTRAK Dengan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini mengakibatkan permintaan konsumen akan suatu produk mulai berubah. Yang dulunya konsumen mencari produk yang murah, sekarang
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perkembangan era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang membuat persaingan konveksi pakaian semakin ketat. Setiap perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk dapat terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan, khususnya pada proses produksi, diperlukan pengimplementasian Manajemen Operasi yang tepat guna dan terencana serta terkontrol. Dalam
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Profil Perusahaan PT. Gelora Aksara Pratama (Erlangga Group) merupakan perusahaan percetakan yang berdiri pada tahun 1987. PT. Gelora Aksara Pratama dimulai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, dilakukan studi pendahuluaan terlebih dahulu. Studi pendahuluan dilakukan dengan maksud dan tujuan untuk
Lebih terperinci2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang
27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi
Lebih terperinciPerbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma
Perbaikan Produktivitas Perusahaan Rokok Melalui Pengendalian Kualitas Produk dengan Metode Six Sigma Sri Widiyawati, Sebtian Assyahlafi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinci