Ety Kumala Dewi, Hadi Suwono, Amy Tenzer Universitas Negeri Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ety Kumala Dewi, Hadi Suwono, Amy Tenzer Universitas Negeri Malang"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI MALANG Ety Kumala Dewi, Hadi Suwono, Amy Tenzer Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning berupa silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar dan instrumen penilaian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas XI IA 6 SMAN Malang. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan tahapan four-d model yang dikembangkan oleh Thiagarajan dkk. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam tiga tahap yaitu pendefinisian (define), perancangan (design) dan pengembangan (develop). Kemudian produk pengembangan divalidasi dan dilanjutkan dengan uji coba produk untuk mengetahui keefektifan produk yang telah dikembangkan. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini yakni produk yang berupa perangkat pembelajaran berkualifikasi valid dan layak untuk digunakan serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI materi Sistem Regulasi. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), blended learning, motivasi belajar, hasil belajar ABSTRACT: This research and development is purpose to expand set of learning based problem with blended learning that are syllabus, plan of realization learning, matter for study and instrument grader to increase motivation and Biology learning achievement of eleven student XI IA 6 SMAN Malang. This research and development use four-d model by Thiagarajan et al. This research and development just do till third stage that are define, design and develop. Then this develop product must be validation and then step for experiment product to know effective this product. Result from this research and development is this product kind of set of learning have valid qualification and can be proper to use and also increase motivation and learning achievement of eleven student subject Regulation System Key Words: Problem Based Learning (PBL), blended learning, motivation, learning achievement Proses pembelajaran yang tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 81A terdiri dari lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Lima pengalaman belajar tersebut yang sering dikenal dengan pendekatan saintifik. Pemerintah menuntut penerapan pendekatan saintifik harus dapat diterapkan pada semua matapelajaran termasuk Biologi. Kegiatan mengamati dilakukan untuk memfasilitasi siswa dalam melatih memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) dari kegiatan tersebut, akan muncul rasa ingin tahu siswa. Kegiatan

2 selanjutnya yakni menanya. Saat siswa memiliki rasa ingin tahu, siswa akan memberikan perhatian lebih pada objek yang diamati. Perhatian siswa dapat diungkapkan dalam bentuk berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan objek tertentu. Lanjutan dari perhatian lebih yang dimiliki siswa, akan diungkapkan dalam kegiatan mengumpulkan informasi seputar jawaban atas pertanyaan yang ingin diketahui oleh siswa. Siswa tentu memiliki beberapa dugaan sementara yang terpikir. Dengan adanya dugaan-dugaan tersebut, siswa mencoba untuk menghubungkan dugaan siswa dengan literatur yang ada (mengasosiasikan). Kegiatan terakhir yakni mengkomunikasikan. Dengan adanya kegiatan mengkomunikasikan, siswa akan menyampaikan serangkaian informasi jawaban dari rumusan masalah yang telah di diskusikan dengan kelompok kepada temannya. Informasi yang dimiliki oleh siswa menjadi lebih bermakna dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu keterlaksanaan pendekatan saintifik adalah PBL (Problem Based Learning). PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai suatu konteks belajar bagi siswa berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi pelajaran (Sugiharto dkk, 2010). Model pembelajaran PBL ini juga dilakukan dengan blended learning. Blended learning adalah kegiatan pembelajaran yang mengkombinasikan tatap muka di kelas dengan kegiatan belajar menggunakan media internet (Stepp-Greany, 2000). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pengajar serta siswa di SMAN Malang pada bulan Oktober 201 diketahui bahwa motivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung masih sangat kurang. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya minat siswa untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru mereka. Mereka juga mengatakan bahwa mereka lebih suka ditunjuk terlebih dahulu oleh guru daripada menjawab dengan sukarela. Ini berarti siswa mengalami masalah dengan keaktifan dalam proses pembelajaran, keaktifan dalam hal ini adalah kurangnya keterampilan berkomunikasi pada saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih kurang. Dari hasil observasi juga diketahui bahwa para peserta didik tidak keberatan jika tugas yang diberikan guru mengharuskan mereka ke warnet atau rental komputer. SMA Negeri Malang memiliki fasilitas wifi yang jangkauannya ke seluruh wilayah sekolah. 9% responden menyatakan bahwa fasilitas wifi atau hotspot tersebut menunjang siswa dalam mencari sumber belajar. Siswa juga diperkenankan memanfaatkan komputer atau laptop yang tersedia di sekolah yang menjadikan penggunaan fasilitas wifi atau hotspot lebih efektif. Meski demikian dalam pembelajaran Biologi hanya 0% yang senang dan berusaha untuk memecahkan permasalahan yang ada secara logis berdasarkan konsep dalam suatu materi dan 91% siswa menyatakan bahwa mereka hanya paham pada materi yang disukai saja. Pembelajaran gabungan antara online learning dengan pembelajaran konvensional/tradisional sudah banyak dilakukan yang hasilnya antara lain bahwa Blended Learning dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, dapat mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa, dapat meningkatkan minat siswa terhadap 2

3 pembelajaran (Collis, 200). Penerapan blended learning ini memungkinkan siswa belajar dari berbagai cara yakni dengan online, offline dan pembelajaran tatap muka. Perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan alat penunjang keberhasilan suatu pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang terdiri atas silabus, RPP, bahan ajar dan instrumen penilaian. Perangkat pembelajaran Biologi berbasis masalah dengan blended learning merupakan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar, instrumen penilaian) Biologi berbasis masalah yang disusun oleh guru sebagai wujud perencanaan pembelajaran yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran dan dengan kegiatan blended learning yang dilakukan di luar kelas maupun di dalam kelas. Kelayakan perangkat pembelajaran adalah hasil penilaian perangkat pembelajaran dari validator yang memberikan penilaian dan masukan/saran dalam angket yang disediakan. METODE Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model D yang dikembangkan oleh Thiagarajan dkk (197) yang disesuaikan dengan kondisi penelitian dan pengambangan yang dilakukan. Tahapan-tahapan pengembangan model D adalah terdiri dari define (pendefinisiain), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebarluasan). Pengembangan model D hanya akan dilakukan oleh peneliti hingga tahap develop (pengembangan). Tahap pertama yaitu pendefinisian (define), tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk mendefinisikan masalah dasar, syarat-syarat dan informasi masalah yang muncul dalam pembelajaran sebagai dasar pengembangan yang akan dilakukan. Pada tahap ini ada lima langkah yang harus dilakukan yaitu 1) analisis awal-akhir (front-end analysis) ditetapkan permasalah dasar pada kegiatan pembelajaran Biologi di SMAN Malang, 2) analisis karakteristik siswa (learner analysis) siswa SMAN Malang memiliki karakteristik sebagai manusia dewasa awal yang mulai ingin mengetahui dan memahami permasalahan dengan logika, ) analisis tugas (task analysis) bertujuan untuk mengidentifikasi keterempilanketerampilan utama yang diperlukan dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum, ) analisis konsep (concept analysis) langkah analisis konsep ini diidentifikasi konsep utama yang akan diajarkan kemudian dijabarkan dalam konsep-konsep yang lebih khusus, 5) perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives) langkah ini akan ditentukan tujuan pembelajaran berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Tahap kedua yaitu perencanaan (design), tahap ini merupakan tahap untuk mendesain prototype produk pengembangan yang akan dihasilkan. Langkahlangkah dalam tahap ini adalah 1) penentuan kriteria tes acuan (constructing criterion-referenced test) penyusunan kriteria dan tes acuan didasarkan pada indikator pembelajaran yang telah ditetapkan, 2) pemilihan media (media selection) langkah pemilihan media dilakukan penetapan media pengembangan yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran biologi materi sistem regulasi di SMAN Malang, karakteristik siswa dan situasi pembelajaran di sekolah, ) pemilihan format (format selection) langkah pemilihan format disesuaikan dengan media yang dipilih untuk siswa, )

4 rancangan awal (initial design) langkah ini dirancang konsep dasar yang ditampilkan dalam perangkat pembelajaran kemudian dikembangkan sesuai kebutuhan. Tahap ketiga yaitu pengembangan (develop), tahap ini bertujuan untuk memodifikasi lebih lanjut bentuk perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran yang siap pakai. Produk pengembangan yang siap pakai melalui uji validasi terlebih dahulu. Tahapantahapan yang perlu dilakukan adalah penilaian oleh ahli (expert appraisal) dan pengujian hasil pengembangan (developmental testing). Penilaian oleh ahli dilakukan oleh tiga validator yaitu validator ahli perangkat pembelajaran (Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd), validator ahli materi (Nuning Wulandari, S.Si., M. Si) dan validator praktisi lapangan (Dra. Listijo Kapti P. S). Setelah produk pengembangan selesai maka tahap selanjutnya yaitu uji coba produk. Pada tahap ini ada uji yang akan dilakukan yaitu uji kelayakan oleh validator, uji kepraktisan oleh siswa dan uji keefektifan oleh peneliti untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa setelah menggunakan produk yang telah dikembangkan. Uji coba produk dilakukan untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk peran atau revisi sehingga dihasilkan produk pengembangan dengan kelayakan dan efektifitas yang tinggi. Uji coba produk dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1) desain uji coba, produk berupa silabus, RPP, bahan ajar dan instrumen penilaian yang dikembangkan akan diuji tingkat kelayakan, keefektifan dan kepraktisannya, 2) subjek uji coba, dalam penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran Biologi ini terdiri dari subjek uji coba lapangan terbatas yaitu siswa kelas XI-IA 6 SMA Negeri Malang sebanyak 2 siswa, ) jenis data, jenis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif berupa skor penilaian angket dan tanggapan atau saran yang diberikan melalui angket, ) instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah angket validasi oleh validator (dosen dan guru), lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh observer dan angket untuk uji kepraktisan setelah menggunakan bahan ajar oleh siswa, angket motivasi. Tahap selanjutnya setelah dilakukan uji coba adalah analisis data yang telah diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan. Teknik analisis data yang dilakukan diperoleh dari hasil validasi, hasil belajar dan keterlaksanaan modul pembelajaran Biologi berbasis Blended Learning. Data penelitian dan pengembangan ini adalah hasil penilaian oleh tim validasi yang memberikan penilaian dan masukan/saran dalam angket yang disediakan, validasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Motivasi belajar siswa diketahui dari skor angket motivasi siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dan juga dari lembar observasi oleh observer selama tindakan berlangsung. Motivasi siswa yang diukur pada penelitian ini meliputi aspek, yakni attention, relevance, confidence dan satisfaction yang diukur menggunakan angket motivasi ARCS dan lembar observasi oleh observer. Hasi belajar siswa yang dinilai ada tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Hasil belajar kognitif diukur melalui perbandingan skor pretes dan postes siswa, hasil belajar afektif diukur pada setiap pertemuan oleh observer yang terdiri dari lima aspek perilaku siswa yaitu 1) menerima, individu yang telah mencapai tingkat ini merasa sadar

5 5 untuk menerima rangsangan/gejala (misalnya petunjuk guru, buku pelajaran,kegiatan kelas), 2) partisipasi, tidak hanya memberikan perhatian tetapi juga memberikan reaksi terhadap suatu gejala, ) menghargai dan penentuan sikap, ) pengorganisasian, 5) kepercayaan diri, fikiran, ide dan sikap ke dalam pandangan hidup.dan hasil belajar psikomotor siswa akan diukur melalui kegiatan praktikum. HASIL Uji Kelayakan Produk yang sudah dikembangkan kemudian akan di uji coba. Uji coba produk ini ada tiga yaitu uji kelayakan, uji kepraktisan dan uji keefektifan. Uji kelayakan dilakukan oleh validator. Uji kepraktisan diketahui melalui siswa dari angket yang disebarkan kepada siswa setelah menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan. Uji keefektifan diketahui dari peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Kualifikasi yang didapat dari uji kelayakan oleh validator adalah silabus (Tabel.1), RPP (Tabel.2) dan instrumen penilaian (Tabel.) berkualifikasi sangat dan berkualifikasi untuk bahan ajar (Tabel.5). Tabel.1 Data Hasil Validasi Silabus Komponen Silabus Validator 1 Validator 2 Rata rata Kualifikasi 1. Kelengkapan komponen,9,8 silabus 2. Indikator,5,6. Materi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran,8,5,6 5. Penilaian hasil belajar 6. Alokasi waktu,5 7. Sumber belajar Jumlah 26,9 25,6 26,2 Nilai rata-rata silabus,8 Catatan: validator 1 (Dra. Listijo Kapti P. S) validator 2 (Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd) Tabel.2 Data Hasil Validasi RPP Komponen RPP Validator 1 Validator 2 Rata rata Kualifikasi 1. Kelengkapan komponen RPP 2. Indikator. Tujuan Pembelajaran. Materi pokok 5. Metode pembelajaran 6. Kegiatan pembelajaran 7. Penilaian hasil belajar 8. Alokasi waktu,9,8,6,5,9, 9. Sumber belajar Jumlah,6, Nilai rata-rata RPP Tabel. Data Hasil Validasi Instrumen Penilaian Kriteria yang dinilai Validator 1 Validator 2 Rata-rata Kualifikasi Komponen rubrik penilaian, Jumlah,

6 6 Nilai rata-rata rubrik penilaian, Tabel.5 Data Hasil Validasi Bahan Ajar Materi Sistem Regulasi Kriteria yang dinilai Validator 1 Validator 2 Rata rata Kualifikasi 1. Kebenaran konsep 2. Validitas. Penyajian isi materi, 2,9, pembelajaran Jumlah 10,7 9,2 10 Nilai rata-rata validasi materi,1, Catatan : validator 1 (Dra. Listijo Kapti P. S) validator 2 (Nuning Wulandari, S.Si., M.Si) Uji kepraktisan diketahui dari hasil skor angket yang telah dibagikan kepada siswa setelah menggunakan model pembelajaran dan bahan ajar yang telah dikembangkan. Rata-rata skor yang di dapatkan dari hasil perhitungan angket, untuk kualitas bahan ajar, untuk isi ahan ajar, 2,9 untuk menunjang pembelajaran dan,1 untuk website yang digunakan dalam men-download bahan ajar yang telah disediakan. Selengkapnya dapat anda lihat pada Tabel.6 Tabel.6 Data Hasil Skor Angket Uji Kepraktisan Kriteria yang dinilai Rata-rata Kualifikasi 1. Kualitas bahan ajar 2. Isi bahan ajar. Menunjang pembelajaran. Website untuk download, 2,9,1 Jumlah 12, Nilai rata-rata,1 Motivasi Belajar Motivasi dapat didefenisikan sebagai daya penggerak dari seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Salah satu tujuan pengembangan modul pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning adalah untuk meningkatkan motivasi. Setelah penelitian dilakukan maka diperoleh data dari pengisian angket pada Tabel.8, selain itu data yang diperoleh melalui lembar observasi juga menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI-IPA 6 telah meningkat yang dapat dilihat pada Tabel.9. Tabel.8 Data Jawaban Angket Motivasi Siswa Berdasarkan Indikator Indikator Ʃ Siswa Attention Relevance Confidence Satisfaction Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir 2 57,1 108,1 59,0 10,8 62,0 106,91 58,70 110,67 Rata2 1,79,8 1,85,28 1,9, 1,8,6 Kategori cukup Sangat cukup Sangat cukup Sangat cukup Sangat Tabel.9 Data Motivasi Siswa yang Diperoleh dari Lembar Observasi Sub Bab I Sub Bab II Sub Bab III Ʃ Indikator Rerata Rerata Rerata Siswa % Ket % Ket % Ket skor skor skor Sangat 2 Attention 1,6 5,2 Kurang 2,50 8, Baik 2,72 90,6

7 7 Relevance 1,56 52,1 Kurang 2,22 7 Baik 2,28 76 Baik Confidence 2, 78,1 Baik 2,5 8, Baik 2,72 90,6 Sangat Satisfaction 2 66,7 Cukup 2,59 86,5 Sangat Sangat 2,75 91,7 Berdasarkan Tabel.8 dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa secara klasikal pada akhir pembelajaran dibandingkan dengan awal pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Indikator attention mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 1,79 menjadi,8 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 9,75%, indikator relevance mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 1,85 menjadi,28 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 5,75%, indikator confidence mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 1,9 menjadi, yang berarti mengalami peningkatan sebesar 5% dan indikator satisfaction mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 1,8 menjadi,6 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 0,75%. Berdasarkan Tabel.9 dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa berdasarkan data lembar observasi mengalami peningkatan mulai dari Sub Bab I, Sub Bab II dan Sub Bab III. Hasil Belajar Pada mata pelajaran Biologi di SMA Negeri Malang nilai KKM Biologi adalah 78. Nilai rata-rata pretes sebelum penelitian adalah dan setelah menerapkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning dapat mencapai nilai rata-rata 8. Persentase peningkatan yang diperoleh adalah 88%. Berdasarkan data yang telah diperoleh diketahui bahwa siswa sudah mulai konsisten dengan sikap yang diukur oleh peneliti, yaitu 95% sangat dan 6,25%. Hal ini bisa dibandingkan bahwa sebelum diujicobakan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning Data yang diperoleh dari penelitian ini telah menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning ini dapat meningkatkan hasil belajar afektif siswa. Hasil belajar psikomotor diukur melalui kegiatan praktikum yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kegiatan praktikum 1 adalah 79,8 dan praktikum 2 adalah 85,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar psikomotor mengalami peningkatan sebesar 6,10%. PEMBAHASAN A. Uji Kelayakan Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh validator ahli pendidikan yaitu dosen Biologi dan ahli penerapan lapangan yaitu guru Biologi SMA. Nilai rata-rata validasi silabus yaitu yang dapat dilihat pada Tabel.1. Nilai rata-rata menunjukkan hasil yang sangat layak, sehingga dapat dikatakan bahwa silabus sudah layak. Data kualitatif yang diperoleh berupa tanggapan dan saran tentang silabus yang divalidasi. Saran yang diperoleh dari validator yaitu tugas online yang diberikan kepada siswa agar lebih ditampakkan. Nilai rata-rata validasi RPP adalah yang dapat dilihat pada Tabel.2. Nilai rata-rata

8 8 menunjukkan hasil yang sangat layak, sehingga dapat dikatakan bahwa RPP sudah layak dan tidak memerlukan revisi. Data kualitatif yang diperoleh berupa tanggapan dan saran tentang RPP yang divalidasi. Saran yang diperoleh dari validator yaitu antara tugas dan pertanyaan lebih di sesuaikan, indikator senya dibuat lebih spesifik, tujuan pembelajaran harus disesuaikan antara tujuan dan cara yang akan digunakan dalam pencapaiannya. Nilai rata-rata validasi rubrik penilaian adalah seperti tertera pada Tabel.. Nilai rata-rata ini menunjukkan hasil yang, sehingga dapat dikatakan bahwa rubrik penilaian sudah layak dan tidak memerlukan revisi lagi. Data kualitatif yang diperoleh berupa tanggapan dan saran tentang rubrik penilaian yang telah divalidasi. Menurut validator, rubrik penilaian yang dibuat sudah sangat sehingga bisa langsung digunakan tanpa melakukan revisi. Data hasil perhitungan rata-rata dari validator pada bahan ajar materi Sistem Regulasi dapat dilihat pada Tabel.5 dan data validasi secara keseluruhan bahan ajar materi Sistem Regulasi dari validator dapat dilihat di Lampiran 6. Nilai rata-rata validasi bahan ajar Sistem Regulasi adalah,. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam bahan ajar sudah dan memenuhi kriteria atau layak untuk di ujicobakan. B. Motivasi Belajar Hasil perhitungan dan analisis angket ARCS serta lembar observasi oleh observer menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa telah meningkat, hal ini menunjukkan bahwa produk yang telah dikembangkan sudah efektif. Salah satu faktor motivasi siswa dapat meningkat adalah guru menerapkan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa, dikarenakan guru menerapkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning. Keller (2008) mengatakan bahwa agar siswa termotivasi, rasa ingin tahu mereka harus dibangkitkan dan berkelanjutan, instruksi harus dianggap relevan dengan nilai-nilai pribadi atau tujuan yang diinginkan, mereka harus memiliki keyakinan pribadi bahwa mereka akan berhasil dan konsekuensi dari pengalaman belajar harus konsisten dengan insentif pribadi dari siswa. Sesuai dengan pernyataan tersebut guru berusaha untuk memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menerapkan cara belajar berbasis masalah dan menyediakan forum untuk diskusi online serta siswa dapat bebas melakukan chatting dengan guru untuk membahas materi pelajaran. Motivasi dapat di defenisikan sebagai daya penggerak dari seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Poulsen, et al, 2008). Menurut Sanjaya (2008) motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Motivasi akan menyebabkan terjadinya perubahan energi pada diri seseorang yang berhubungan dengan persoalan kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Berkaitan dengan aktivitas belajar, Dimyati dan Mujiono (2002) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan dorongan mental yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

9 C. Hasil Belajar Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dari tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa pada ranah kognitif maka dapat diketahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal. Ketuntasan belajar secara klasikal dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas mencapai KKM yang telah ditetapkan yakni 75. Dari siswa yang tuntas tersebut dapat diketahui ketuntasan belajar secara klasikal dengan ketetapan persentase klasikal sebesar 75%. Ketuntasan belajar klasikal siswa pada penelitian ini adalah 95%. Peningkatan yang terjadi tersebut dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran PBL dipadu dengan blended learning. Penerapan model pembelajaran PBL dipadu dengan blended learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa. PBL (Problem Based Learning) memberikan kesempatan siswa melakukan penemuan sendiri, hal ini sangat efektif untuk siswa yang beragam karena siswa memilih sendiri permasalahan dan metode pemecahannya berdasarkan tingkatan masalah yang diminati dan memiliki tujuan pendidikan yang sangat luas. Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) juga meningkatkan kemampuan menjawab pertanyaan terbuka dengan banyak alternatif jawaban benar sehingga pada akhirnya siswa mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis berupa peningkatan dari pemahaman ke aplikasi, sintesis dan analisis serta menjadikan mereka sebagai siswa mandiri (Ibrahim dan Nur, 2000). Pembelajaran blended learning juga dikenal sebagai pembelajaran hybrid. Menurut Susilo (2011) melalui pembelajaran hybrid siswa dapat lebih sukses mencapai tujuan pembelajaran dibandingkan pembelajaran tradisional, serta adanya peningkatan interaksi dan kontak antar siswa dan antara siswa dengan guru. Hal ini terjadi karena mereka telah belajar lebih serius karena meningkatnya rasa ingin tahu mereka. Pendidik atau ahli pendidik dengan jarak jauh dapat menjadikan adanya kesempatan interaksi yang aktif dalam konteks belajar jarak jauh (Roosman, 1999). Susilo (2011) juga menyatakan bahwa tujuan dikembangkan hybrid supaya siswa lebih mendalami materi yang mereka pelajari tidak hanya dengan pembelajaran tatap muka, tetapi juga bisa melalui online berupa chatting facebook yang selalu siswa kunjungi setiap harinya. Hal itu akan membuat siswa lebih banyak belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1995). Kemampuan tersebut dapat meliputi pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan (Suprijono, 2011), sehingga siswa menjadi lebih dari sebelumnya. Menurut Bloom (2011), hasil belajar dapat meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar dalam ranah kognitif meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Hasil belajar dalam ranah afektif meliputi penerimaan, partisipasi, menghargai dan penentuan sikap, organisasi, karakteristik. Sedangkan hasil belajar dalam ranah psikomotor meliputi selalu teliti dalam melaksanakan kegiatan praktikum serta selalu aktif dalam kegiatan yang dilakukan, memfokuskan diri pada kegiatan praktikum, membersihkan meja praktikum setelah kegiatan selesai dan mengambalikan alat dalam keadaan rapi dan bersih. 9

10 10 PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan tentang pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning dapat disimpulkan bahwa:, 1) hasil validasi produk oleh validator menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning yang dikembangkan telah layak untuk diujicobakan, 2) pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi siswa kelas XI SMA Negeri Malang, ) pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning dapat meningkatkan hasil belajar Biologi ranah kogitif, afektif dan psikomotor siswa kelas XI SMA Negeri Malang Saran Berdasarkan hasil pembahasan dapat dikemukakan saran-saran adalah: 1) Senya pada penelitian selanjutnya dilakukan uji keefektifan lebih dari satu kelas untuk mengetahui secara signifikan perbedaan hasil dari perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan, 2) Perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, oleh sebab itu perlu dilakukan kerjasama untuk guru matapelajaran Biologi untuk mampu mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis masalah dengan blended learning, ) Senya pada kegiatan online seperti menyampaikan pendapat atau bertanya pada chatting, guru harus memberikan reward kepada siswa agar siswa lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan chatting. DAFTAR RUJUKAN Bloom, B. S Handbook an Formative and Sumative Evaluation of Student Learning. USA: Mc Graw Hill. Collis, B Course Redesign For Blended Learning: Modern Optics for Technical Professionals, International Journal of Continuing Engineering Education and Lifelong Learning. Vol. 1, No. ½ Dimyati & Mujiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Ibrahim, M dan Nur, M Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Pusat Sain dan Matematika Sekolah. Program Pasca Sarjana Unesa, University Press Keller, J. M First Principles Motivation to Learn and E-Learning. Journal Distance Education. Vol. 29(2). Agustus Poulsen, A. Larn, K. Cimeros, S & Trust, T ARCS Model of Motivational Design Roosman, M. H Successful Online Teaching Using an Arynchonea Learner Discussion Forum. Journal of Asynchroneous Learning Network Vol, No. 2, 1999, pp (online, diakses tanggal 1 September 201

11 11 Sanjaya, W Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group. Stepp-Greany, J Student Perception on Language Learning in a Technological Environment: Implication for the New Milennium. Language Learning and Technology, Vol. 6 No. 1 Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sugiharto, Bowo, dkk Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model Problem Based Learning Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa pada Matakuliah Strategi Pembelajaran Biologi Tahun Akademik 2009/2010. Semarang: FKIP Universitas Negeri Semarang Suprijono, A Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Susilo, H Blended Learning untuk Menyiapkan Siswa Hidup Di Abad 21. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional 2011 Pengembangan Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Perpustakaan UM, Malang Thiagarajan, S., Dorothy, S,. Melvyn, I., & Semmel Instruction Development For Training Teachers of Exceptional Children. Blomington Indiana: Indiana University

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 MALANG PADA MATERI SISTEM EKSKRESI (KD 3.9 & 4.10) Agusta Rizky Kartika Putri, Triastono Imam Prasetyo,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan, BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Pada metode penelitian dan pengembangan terdapat beberapa jenis model. Model

Lebih terperinci

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Siti Safitri Nur Indahsari, Herawati Susilo, Amy Tenzer Fakultas MIPA, Universitas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Desain penelitian yang akan digunakan untuk mengembangkan produk adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all., (1974:5) yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS HYBRID LEARNING UNTUK MENINGATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SMP NEGERI 6 AMBON Prelly. M. J Tuapattinaya Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) SUB POKOK BAHASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X

Abstrak PENDAHULUAN ISSN : X PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAINER SISTEM PENERANGAN OTOMOTIF PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Kurnia Wijanarso, Aisyah

Lebih terperinci

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang

Lutfi Nur Zakyah 1, Herawati Susilo 2, Triastono Imam Prasetyo 3 Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PP) DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X IPA 5 SMAN 7 MALANG Lutfi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Model pengembangan yang direncanakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (BUKU SISWA) MATEMATIKA UNTUK SISWA TUNARUNGU BERDASARKAN STANDAR ISI DAN KARAKTERISTIK SISWA TUNARUNGU PADA SUB POKOK BAHASAN MENENTUKAN HUBUNGAN DUA GARIS, BESAR SUDUT, DAN JENIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 REJOTANGAN TULUNGAGUNG Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Desain penelitian

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1 Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1 PENGEMBANGAN MODUL DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII Wicha 37, Dafik 38,Susanto 39 Abstract.QuantumTeachingis a

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SUB POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA KELAS X REKAYASA PERANGKAT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG

PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG PENGEMBANGAN KIT PEMBELAJARAN DENGAN LKS MENGGUNAKAN LANGKAH 5M UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM REGULASI MANUSIA KELAS XI SMAN 1 PAKEL TULUNGAGUNG Dwi Retno Pintarti, Hadi Suwono, dan Noviar Darkuni

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih dalam penelitian dan pengembangan (research and development) ini adalah Program Studi Pendidikan Sejarah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA Bima Dwi Pranata, Susriyati Mahanal, Umie Lestari FMIPA Universitas Negeri Malang,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur, widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN Juniadi, Aisyah E. Palupi, Euis Ismayati S2 Pendidikan Teknologi dan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT Swaditya Rizki 1), Nego Linuhung 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro swaditya.rizki@gmail.com 1), nego_mtk@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX SMP (Development Mathematics Learning Devices With Scientific Approach In Sub Subject

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA Sunarno Prayogo* dan Hadi Suwono Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang 65145 *Email:

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM -78 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Sesuai Dengan Kurikulum 2013 Susanti SMA IT Abu Bakar suzzan.ti82@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING KOOPERATIF TIPE TPS (THINK PAIR SHARE) POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI UNTUK SISWA KELAS VII SMP Levi Arista Maulia 32,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT BERBASIS PEMECAHAN MASALAH Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, diseminasi dan sosialisasi pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU Cantia Putri, A. Duran Corebima, Sri Rahayu Lestari Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SMP Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11,

Lebih terperinci

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP Siti Nurhayati 21,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III MTO PNLITIN. Model Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan (Research and evelopment). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE IMPROVE BERBASIS PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA SUB POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014 Erna Yunita

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics

Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Lembar Aktivitas Mahasiswa Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan Software Microsoft Mathematics Novaliyosi, Aan Subhan Pamungkas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI... PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 BINAMU KAB. JENEPONTO Muhammad Al Muhajir Dosen Universitas Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika 75 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Proses pengembangan buku teks dengan pendekatan kultural matematika didasarkan pada model pengembang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,151-155 151 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 72 83. PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDRA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO Adhin Setyo Winarko 1, Widha Sunarno 2, Mohammad Masykuri

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP KELAS VII ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP Ahmad Adi 4, Dafik 5, Hobri 6, Didik Sugeng 7 Abstract : The research

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA Rosy Irmaningtyas, Istamar Syamsuri, dan Susilowati Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Model Pengembangan Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok perbandingan dengan pendekatan RME Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Menurut Sukmadinata (2011: 167), dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Lebih terperinci

Ita Ratiyani 22, Wachju Subchan 23, Slamet Hariyadi 24

Ita Ratiyani 22, Wachju Subchan 23, Slamet Hariyadi 24 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DIGITAL DAN APLIKASINYA DALAM MODEL SIKLUS PEMBELAJARAN 5E (LEARNING CYCLE 5E) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 10 PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Rina Agustina 1), Ira Vahlia 2)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA. Rina Agustina 1), Ira Vahlia 2) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH PADA MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA Rina Agustina 1), Ira Vahlia 2) 1), 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri

Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri Pengembangan Buku Ajar Fisika Dasar I Berbasis Self Regulated Learning Sebagai Upaya Memotivasi Mahasiswa untuk Belajar Mandiri Habibi 1, Lovy Herayanti 2 1 Program Studi Pendidikan Fisika IKIP Mataram,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK SISTEM SARAF BERPENDEKATAN SCIENTIFIC

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK SISTEM SARAF BERPENDEKATAN SCIENTIFIC PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK SISTEM SARAF BERPENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GONDANGLEGI Qurrotul A yun, Mimien Henie Irawati, Umie Lestari Jurusan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Proses pengembangan perangkat pembelajaran dengan model investigasi kelompok mengacu pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN) Fahimatul Anis * *Program Studi

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA Artikel Penulis I : Musnidatul Millah Arief; Penulis II : Dra. Chusnal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Pengembangan Media Pembelajaran... (Nopat Hanafi) 1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL 3D (SKETCH UP ) GAMBAR KONSTRUKSI ATAP DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA DEVELOPMENT MEDIA LEARNING VISUAL 3D (

Lebih terperinci

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED INSTRUCTION) PADA SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGIKELAS VII Evi Rahmawati

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA NEGERI 3 PONOROGO BIOEDUKASI Volume 6, Nomor 2 Halaman 58-75 ISSN:1693-2654 Agustus 2013 PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS POEI (PREDIKSI, OBSERVASI, EKSPERIMEN, INTERPRETASI) PADA MATERI SISTEM INDERA KELAS XI SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual...

Aya Shofia Maulida et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbantuan Media Simulasi Virtual pada Pemahaman Konsep Siswa Sub Pokok Bahasan Translasi dan Refleksi Kelas VII SMP egeri 3 Jember (The Development of Teaching Instrument

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI Abstrak: Masalah penelitian ini adalah kesulitan dan rendahnya hasil belajar siswa pada materi pelajaran trigonometri di kelas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII Rizki Siska Rosalita, Sarwono, dan Triastono Imam Prasetyo Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan penalaran matematis siswa

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. tanggal 06 Januari 2014 s/d 07 Januari Model pengembangan perangkat BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Rangkaian proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika yang mengintegrasikan teori vygotsky dan teori ibnu khaldun dilakukan mulai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK Pengembangan Modul Simulasi Digital... (Taufiq Roisy Hidayat) 1 PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BERPIKIR MELALUI PERTANYAAN (PBMP) PADA PEMBELAJARAN KIMIA Yuti Rahinawati Guru SMA Negeri 6 Surabaya ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI 1) Eka Romiati 1), Roseli Theis 2) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) MATERI FLUIDA STATIS Rahmi Putri Z 1), Jufrida 2), dan Darmaji 3) 1) Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA Niza Zesrita 1*), Agus Setyo Budi 1, Vina Serevina

Lebih terperinci

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3 Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI MENULIS LAPORAN PERJALANAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Vatmawati 1, Dina Ramadhanti 2, Ricci Gemarni Tatalia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pengembangan (Research and Development) ini bertujuan menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan dan validasi. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER Rizka Elan Fadilah 7, Suratno 8, Dwi Wahyuni 9 Abstract. A

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI EKSPONEN DAN LOGARITMA UNTUK SISWA KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG Sal Sabilla Firdaus *), Anna Cesaria, M.Pd ** ), Anny

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 2/2017) 186-199 186 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh Eni Marta Dosen Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Ary Maf ula, Amy Tenzer, Nuning Wulandari Universitas Negeri Malang

Ary Maf ula, Amy Tenzer, Nuning Wulandari Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Ary Maf ula, Amy Tenzer,

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci