KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH"

Transkripsi

1 ISSN Pages pp KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH Fira Isma 1, Mochammad Afifuddin 2,T. Budi Aulia 2 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Abstract: This research aims to find out the existing condition of building maintenance organizing, knowing the condition of the damage and making a concept to maintain the buildings. Descriptive methods are used to describe the existing condition of the organizing and building damage, whereas SWOT and AHP methods used to obtain the optimal concept of building maintenance organizing. Through this SWOT method gained three alternative strategies should be made for optimizing the organizational, that is: to put the technical staff in the General Department, making Sub-Department of Building Maintenance, and to include the all staff for a training buildings maintenance. Alternative strategies that have been gained from the SWOT were analyzed again using AHP to determine the priority scale. After that analyzed, the result to be done by the Secretary of Aceh Tengah District for optimized the building maintenance organizing is to put the engineering staff at the General Department. Keywords: organizing, maintenance, building Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung, mengetahui kondisi eksisting bangunan dan membuat konsep optimal pemeliharaan bangunan gedung. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi eksisting pengorganisasian dan bangunan, sedangkan metode SWOT dan AHP digunakan untuk mendapatkan konsep optimal pengorganisasian pemeliharaan gedung. Melalui metode SWOT didapatkan tiga alternatif strategi yang harus dilakukan untuk pengoptimalan pengorganisasian, yaitu: menempatkan staf teknis pada Bagian Umum, membuat Sub Bagian Pemeliharaan Bangunan Gedung dan mengikutkan staf yang ada pada kegiatan pelatihan pemeliharaan bangunan gedung. Strategi alternatif yang telah didapat dari analisis SWOT dianalisis kembali menggunakan AHP untuk menentukan skala prioritas yang harus dilakukan. Setelah dilakukan perhitungan dengan AHP, skala prioritas yang harus dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah untuk pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung yang optimal adalah: menempatkan staf teknik pada Bagian Umum. Kata kunci: pengorganisasian, pemeliharaan, bangunan gedung Pengorganisasian pada pemeliharaan bangunan gedung merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pemeliharaan. Di Indonesia, pedoman pemeliharaan gedung sebagai suatu standar yang dapat dijadikan acuan sudah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, namun pada kenyataannya pedoman ini cenderung tidak diterapkan sehingga pemeliharaan bangunan gedung tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Tengah merupakan pusat perkantoran di Kabupaten Aceh Tengah. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan pada Bagian Umum 1, No. 1, Agustus

2 Setdakab Aceh Tengah merupakan instansi yang diberi tanggung jawab dalam proses pemeliharaan gedung. Jika mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/M/2008, masih banyak bagian gedung yang tidak terpelihara dengan baik. Kenyataan ini dibuktikan dengan banyaknya komponen bangunan gedung. Hal ini berkaitan secara langsung dengan pengelolaan atau pengorganisasian dalam pemeliharaan bangunan gedung. Berdasarkan hal di atas, maka perlu dilakukan penelitian bagaimana kondisi eksisting pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung dan kondisi eksisting komponen pemeliharaan bangunan dan bagaimana konsep pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung yang optimal. METODE PENELITIAN Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan pada penelitian ini berupa data primer dan sekunder dengan cara pengumpulan sebagai berikut: Pengumpulan data primer Data primer dikumpulkan dengan cara: a. Observasi terhadap pemeliharaan bangunan gedung dengan mengamati pengorganisasian yang meliputi struktur organisasi, tupoksi, fungsi, tanggung jawab dan wewenang serta tingkat gedung dari komponen-komponen pemeliharaan gedung; b. Wawancara tidak terstruktur kepada pengelola gedung; c. Kuesioner tertutup. Pengumpulan data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung dan perundangundangan/peraturan lain yang berkenaan dengan bangunan gedung, serta berbagai literatur dan kajian mengenai pemeliharaan bangunan gedung. Metode Analisis Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis SWOT dan Analisis Hierarchy Analysis (AHP). HASIL PEMBAHASAN Kondisi eksisting pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung Fungsi dari pengelola bangunan gedung Setdakab Aceh Tengah terdiri dari: a. Sekretaris Daerah sebagai penanggung jawab utama. b. Kepala Bagian Umum sebagai pelaksana teknis. c. Kasubag Rumah Tangga dan Perlengkapan sebagai pembantu pelaksana teknis. d. sebagai pelaksana kegiatan harian. Berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat 1, No.1, Agustus

3 Kabupaten Aceh Tengah, tugas pokok Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan adalah melakukan urusan rumah tangga yang meliputi pelayanan angkutan dan perawatan kenderaan dinas, akomodasi serta ruangan, rumah jabatan serta memelihara kebersihan kantor dan pekarangan. Untuk melaksanakan tugas dimaksud, Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. Tabel berikut merupakan latar belakang pendidikan pengelola bangunan gedung Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Pengelola Bangunan Gedung Jabatan Lulusan Kabag Umum Magister Manajemen Kasubag Rumah Tangga & Perlengkapan Sarjana Pertanian Sarjana Ekonomi DIII Teknik Elektro DIII Teknik Elektro DIII Kesekretariatan SMK SMA SMA Kondisi eksisting bangunan Hasil observasi di lapangan, kondisi bangunan gedung dilihat dari komponen pemeliharaan bangunan gedung dapat dijabarkan sebagai berikut Tabel 2. Kondisi Eksisting Kerusakan Bangunan Nama gedung Kerusakan ringan Kerusakan sedang Kerusakan berat Struktur Arsitektur Utilitas Struktur Arsitektur Utilitas Struktur Arsitektur Utilitas Gedung A Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Gedung C Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Gedung D Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Gedung E Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Gedung F Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Tidak Gedung G Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Gedung H Tidak Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak Tidak Ya Kondisi Pengorganisasian Pemeliharaan Bangunan Gedung Gambaran kondisi pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung didapat dari hasil kuesioner yang diberikan kepada pengelola bangunan gedung, seperti terlihat pada tabel di bawah ini: 114-1, No. 1, Agustus 2012

4 No. Tabel 3. Kondisi Pengorganisasian Pemeliharaan Bangunan Gedung Frekuensi jawaban Persentase Pertanyaan Total Tidak Ya Tidak Ya 1 Struktur organisasi untuk pemeliharaan bangunan gedung sudah representatif terhadap kegiatan pemeliharaan bangunan gedung. 2 Tugas Pokok dan Fungsi untuk kegiatan pemeliharaan bangunan gedung sudah menjabarkan kegiatan pemeliharaan bangunan gedung. 3 Jumlah pegawai yang bertugas untuk pemeliharaan bangunan gedung sudah cukup. 4 Pegawai yang bertugas untuk pemeliharaan bangunan gedung berlatar belakang pendidikan teknis 5 Ada staf teknis sebagai salah satu unsur organisasi yang diandalkan dalam pemeliharaan bangunan gedung 6 Setiap pegawai yang bertugas sudah jelas tugas dan fungsinya terhadap pemeliharaan bangunan gedung 7 Kompetensi pegawai yang bertugas dalam bidang pengelolaan bangunan gedung sudah baik 8 Pengelola kegiatan pemeliharaan bangunan gedung mempunyai wewenang yang berpengaruh dalam merealisasikan usulan program 9 Sumber daya pengelola kegiatan pemeliharaan bangunan gedung mampu melakukan penilaian kondisi bangunan sehingga dapat menentukan strategi pemeliharaan 10 Perlu sumber daya dari instansi lain dalam melakukan penilaian kondisi bangunan sehingga dapat menentukan strategi pemeliharaan % 100% % 100% ,5% 62,5% ,5% 62,5% ,0% 75,0% ,5% 62,5% ,5% 62,5% % 100% ,5% 87,5% % 100% 11 Pengelola kegiatan pemeliharaan bangunan gedung pernah mengikuti pelatihan pemeliharaan bangunan gedung % 0% Kondisi data bangunan Data komponen bangunan yang didapat dari hasil survey pada masing-masing ringan, sedang dan berat yang dilihat dari komponen struktur, arsitektur dan utilitas. gedung dengan menghitung prosentase Tabel 4. bangunan Gedung A Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² ,5 2,70% Plafond Cat terkelupas m² ,00 12,70% Pintu Cat terkelupas Buah ,50% Kotor Buah % Jendela Cat terkelupas m² ,9% Kotor Buah ,75% Lantai Kotor m² ,13% Utilitas Kloset Kotor Buah ,30% Bidang Komponen Rusak Berat Satuan Arsitektur Utilitas Kamar mandi tidak berfungsi Unit % 1, No.1, Agustus

5 Tabel 5. bangunan Gedung C Arsitektur Lantai Retak m² 372 0,25 0,067% Utilitas Tabel 6. bangunan Gedung D Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² ,24% Utilitas Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan Plafond Cat terkelupas m² ,35% Arsitektur Lantai Kotor m² ,93% Utilitas Tabel 7. bangunan Gedung E Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² ,430% Plafond Cat terkelupas m² ,62% Atap Cat terkelupas m² ,38% Utilitas Kloset Kotor Buah ,50% Bak Kotor Buah ,50% Bidang Komponen Rusak Berat Satuan Arsitektur Utilitas Kamar mandi tidak berfungsi Unit % Tabel 8. bangunan Gedung F Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² 882 3,5 0,4% Pintu Cat terkelupas Buah % Utilitas Kloset Kotor Unit % Bak Kotor Unit % Lampu Tidak terpasang Titik ,14% Bidang Komponen Rusak Berat Satuan Arsitektur Utilitas Kamar mandi tidak berfungsi Unit % 116-1, No. 1, Agustus 2012

6 Tabel 9. bangunan Gedung G Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² ,6% Pintu Rusak Buah % Lantai Kotor m² ,4% Plafond Cat terkelupas m² ,1% Utilitas Tempat wudhuk Berlumut m² ,70% Tabel 10. bangunan Gedung H Arsitektur Dinding Cat terkelupas m² ,3% Pintu Cat terkelupas Buah ,5% Lantai Pecah m² ,80% Kotor m² ,39% Plafond Rusak/jebol m² ,6% Utilitas Kamar mandi Kotor Unit % Lampu Tidak terpasang Titik ,90% Bidang Komponen Rusak Sedang Satuan Arsitektur Utilitas Urinoir Tidak berfungsi Buah % Tahap Analisis Analisis pada tahap ini menggunakan matrik SWOT untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi instansi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini menghasilkan empat set kemungkinan alternatif EFAS Opportunities Tabel 11. Strengths strategis yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Matrik SWOT IFAS 1. Kerusakan bangunan dalam klasifikasi rusak ringan 2. Tenaga kerja cukup terampil, dan berpengalaman. 3. Pengelola kegiatan pemeliharaan mempunyai wewenang dalam merealisasikan usulan program 4. Kegiatan pemeliharaan terjadwal dengan baik Weaknesses 1. Tidak adanya SOP pemeliharaan bangunan gedung 2. Tidak adanya staf teknis pada Bagian Umum 3. Struktur organisasi kegiatan pemeliharaan tidak representatif terhadap kegiatan pemeliharaan 4. Lingkup pekerjaan terlalu banyak 5. Pengelola tidak pernah mengikuti pelatihan pemeliharaan bangunan 1, No. 1, Agustus

7 Tabel 11. Matrik SWOT Lanjutan Opportunities 1. Adanyan kerjasama dengan Dinas PU dan konsultan perencana untuk kegiatan pemeliharaan bangunan. 2. Adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/ Banyaknya pegawai dengan latar belakang pendidikan teknis di Pemkab Aceh Tengah Threats 1. Sulitnya distribusi air bersih dari PDAM Tirta Tawar. 2. Alokasi dana pemeliharaan tidak mencukupi 3. Kemampuan keuangan pemerintah tidak cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana pemeliharaan bangunan 4. Mutu pekerjaan dari kegiatan pemeliharaan bangunan oleh rekanan 1. Prioritas perbaikan pada komponen bangunan yang rusak. 2. Memanfaatkan wewenang pengelola dalam merealisasikan usulan program berdasarkan prioritas pekerjaan pemeliharaan 3. Optimalisasi pemeliharaan berdasarkan Permen PU No. 24/PRT/2008 dengan staf teknis internal dan bekerjasama dengan Dinas PU 1. Menggunakan wewenang pengelola untuk pengalokasian dana pemeliharaan bangunan berdasarkan kemampuan keuangan pemerintah 2. Bekerjasama dengan PDAM untuk efektivitas kegiatan pemeliharaan bangunan 3. Mengontrol pekerjaan rekanan dalam kegiatan pemeliharaan bangunan dengan ketat untuk keterjaminan mutu 1. Membuat SOP pemeliharaan bangunan mencakup struktur organisasi beserta fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan sumber Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 24/PRT/ Menempatkan staf teknis pada Bagian Umum dengan latar pendidikan minimal S1 Teknik Sipil atau arsitektur untuk kegiatan pemeliharaan 3. Membuat sub bagian pemeliharaan tersendiri 4. Mengikuti pelatihan pemeliharaan bangunan bagi staf yang ada. 1. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan berdasarkan SOP dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 24/PRT/2008 yang meliputi batasan organisasi serta fungsi, tanggung jawab dan wewenang 2. teknis secara ketat mengawasi pekerjaan rekanan dalam kegiatan pemeliharaan Berdasarkan tujuan penelitian untuk mengembangkan konsep pengorganisasian manajemen pemeliharaan bangunan gedung yang optimal, maka alternatif strategi yang didapatkan dari matrik SWOT adalah: 1. Menempatkan staf teknis pada Bagian Umum; 2. yang ada diikutkan pelatihan pemeliharaan bangunan gedung; 3. Membuat Sub Bagian tersendiri untuk pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung di bawah Bagian Umum. Dari ketiga alternatif di atas, untuk mendapatkan alternatif yang paling optimal, maka dilakukan analisis AHP. Kriteria untuk mencapai tujuan pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung yang optimal adalah latar belakang pendidikan (kriteria 1), fungsi, tanggung jawab dan kewajiban (kriteria 118-1, No. 1, Agustus ), pembiayaan (kriteria 3) dan kemampuan personal (kriteria 4). Pembobotan hirarki yang tersusun dengan hasil sebagai berikut: Berdasarkan diagram di atas, setelah dilakukan perhitungan matematis, didapatkan bobot akhir pemilihan alternatif. Adapun bobot dimaksud adalah: 1. Alternatif 1 = 1, Alternatif 2 = 1, Alternatif 3 = 0,825 Alternatif terpilih adalah alternatif 1, yaitu menempatkan staf teknis pada Bagian Umum.

8 Berikut adalah konsep pengorganisasian pemeliharaan bangunan gedung yang optimal. No. Kondisi eksisting Kondisi yang direkomendasikan SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1 Struktur organisasi tidak representatif terhadap kegiatan pemeliharaan bangunan gedung 2 Tupoksi tidak representatif terhadap kegiatan pemeliharaan bangunan gedung 3 Tidak ada staf teknis sebagai pengelola bangunan gedung 4 Tidak ada SOP pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung 5 Item pekerjaan pada Bagian Umum terlalu banyak 6 Pengelola tidak pernah mendapatkan pelatihan pemeliharaan bangunan gedung 7 Banyaknya komponen bangunan 6 1. Dalam pelaksanaannya, manajemen pemeliharaan bangunan gedung berjalan tanpa adanya SOP sebagai acuan sehingga kegiatan pemeliharaan bangunan gedung tidak berjalan sebagimana mestinya. Tidak terdapat staf teknis untuk kegiatan pemeliharaan pada struktur organisasi Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) untuk Pada struktur organisasi sekurangkurangnya harus ada Bagian Teknik yang khusus menangani pekerjaan pemeliharaan bangunan. Revisi terhadap tupoksi yang ada dengan memasukkan kegiatan pemeliharaan bangunan sebagai salah satu kegiatan utama Direkomendasikan kepada Badan Kepegawaian Daerah dan Pemkab Aceh Tengah agar menempatkan staf teknik pada Bagian Umum untuk kegiatan pemeliharaan, khususnya pada Bagian Teknik SOP pemeliharaan bangunan dibuat dengan mengacu pada Peraturan Menteri PU No. 24/PRT/M/2008, karena peraturan ini dibuat bertujuan sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam kegiatan pemeliharaan bangunan Perlu dibatasi pekerjaan umum bagi pengelola, khususnya Bagian Teknik agar fokus pada pekerjaan pemeliharaan yang ada perlu diikutkan pada pelatihan pemeliharaan bangunan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun yang dilaksanakan oleh akademisi. Hal ini dapat menambah wawasan pengelola bangunan gedung. Kerusakan bangunan dengan klasifikasi ringan agar segera diperbaiki agar tidak menjadi semakin berat. Kerusakan dengan klasifikasi berat agar diprioritaskan perbaikannya dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang matang agar tidak terjadi lagi yang tidak diinginkan. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan tidak memperlihatkan secara jelas adanya kegiatan pemeliharaan bangunan gedung. 2. Kerusakan bangunan rata-rata berada pada klasifikasi rusak ringan pada komponen arsitektur dengan prosentase rata-rata sebesar 36%. Kerusakan ringan pada komponen utilitas terdapat pada kamar mandi yaitu kotornya kloset dan bak mandi serta tidak terpasangnya beberapa titik lampu beberapa ruang pada gedung. Kerusakan berat pada komponen bangunan terdapat pada beberapa kamar mandi yang tidak dapat difungsikan. 1, No.1, Agustus

9 3. Skala prioritas dalam pengorganisasian manajemen pemeliharaan bangunan gedung yang optimal yaitu menempatkan staf teknis pada Bagian Umum Setdakab Aceh Tengah. Saran 1. Untuk keperluan pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung, diperlukan SOP sebagai acuan sehingga kegiatan pemeliharaan bangunan gedung dapat berjalan dengan baik. Selain itu, perlu perbaikan pada struktur organisasi dan revisi pada tupoksi sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat diketahui secara rinci. 2. Agar yang terjadi pada komponen bangunan tidak semakin berat, perlu kiranya Pemkab Aceh Tengah memprioritaskan perbaikan komponen bangunan yang rusak. Untuk kamar mandi dengan klasifikasi rusak berat agar segera diperbaiki sehingga dapat digunakan kembali. 3. Perlu dilakukan kajian manajemen pengelola pemeliharaan kantor dari bangunan pemerintah yang lain yang ada di Kabupaten Aceh Tengah, baik dari segi pengorganisasian, sumber daya manusia maupun metode yang dipakai dalam pemeliharaan bangunan gedung, sehingga didapat perbandingan antara manajemen pemeliharaan bangunan Setdakab Aceh Tengah dengan kantor lainnya. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Pekerjaan Umum, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan. Jakarta. Mulyandari, H. dan R. A. Saputra, Pemeliharaan Bangunan: Basic Skill Facility Management. Yogyakarta: Penerbit Andi. Nazir, M., Metode Penelitian. Cetakan ke 13. Jakarta: Ghalia Indonesia. Oktaviana, A., Evaluasi rancangan toilet dari aspek pemeliharaan rutin pada gedung kampus. Kalimantan scientiae No. 71 Th. XXVI Vol. April Hal: (diakses pada 21 Maret 2012). Rangkuti, F., Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Cetakan ke 15. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono., Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 13. Bandung: Alfabeta. Suryadi dan Ramdhani, Sistem pendukung keputusan. Cetakan ke 3. Bandung: Rosda. Usman, K. & Winandi, R., Kajian manajemen pemeliharaan gedung (building maintenance) di Universitas Lampung, J. Sipil dan Perencanaan. Vol. 13 No. 2. Hal Tersedia di (diakses pada 19 Maret 2012) , No. 1, Agustus 2012

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH

KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH ISSN 2302-0253 10 Pages pp. 57-66 KAJIAN PENGORGANISASIAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH Fira Isma 1, Dr. Ir. Moch. Afifuddin, M. Eng 2, Dr.Ing. Ir. T. Budi Aulia,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA STRATEGI PENGELOLAAN PEMELIHARAAN FASILITAS GEDUNG KANTOR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA Heni Hendayaningsih*, Ria A. A. Soemitro**, dan Tri Joko Wahyu Adi** *Mahasiswa program Magister

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG Anang Bakhtiar Program Magister Teknik Sipil Universitas Brawijaya anangbakhtiar@gmail.com ABSTRAK Terminal Madyopuro merupakan sub terminal dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii ABSTRAK Dalam kegiatan konstruksi tidak akan terlepas dari aspek risiko yang berakibat kerugian. Untuk menghindari atau mengurangi risiko, salah satu usaha yang dilakukan adalah mengidentifikasi risiko

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Prosedur Tahap pertama yang harus dilakukan untuk menghasilkan aplikasi yang baik adalah dengan mempelajari bagaimana sistem yang sedang berjalan saat

Lebih terperinci

KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG (BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG. Kristianto Usman 1, Restita Winandi 2

KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG (BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG. Kristianto Usman 1, Restita Winandi 2 KAJIAN MANAJEMAN PEMELIHARAAN GEDUNG (BUILDING MAINTENANCE) DI UNIVERSITAS LAMPUNG Kristianto Usman 1, Restita Winandi 2 Abstrak Program pemeliharaan komponen bangunan diperlukan untuk kelancaran dan kenyamanan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO Eko Arianto Prasetiyo, Istiko Agus Wicaksono dan Isna Windani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi. DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah.. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM

Lebih terperinci

EVALUASI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN GEDUNG KANTOR SEKRETARIAT PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TESIS

EVALUASI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN GEDUNG KANTOR SEKRETARIAT PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TESIS EVALUASI KERUSAKAN DAN PERBAIKAN GEDUNG KANTOR SEKRETARIAT PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah

Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Analisis Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Dinas KOMINFO Kota Jayapura Artikel Ilmiah Peneliti : Yohan Maurits Indey (682008088) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Agustinus Fritz Wijaya, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PADA CREDIT UNION KHATULISTIWA BAKTI KOTA PONTIANAK Uray Ari Yadi, F.Y. Khosmas, dan Okianna Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Koperasi FKIP Untan Email : uray.ariyadi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN PENGURANGAN RISIKO BENCANA

MODEL MANAJEMEN PENGURANGAN RISIKO BENCANA ISSN 2302-0253 7 Pages pp. 65-71 MODEL MANAJEMEN PENGURANGAN RISIKO BENCANA Cut Vivi Elvida 1, T. Budi Aulia 2, Irin Caisarina 3 1) Magister Teknik Sipil Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT Lampiran II. ANALISA SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA PERAWATAN GEDUNG FPBS UPI UNTUK EMPAT ELEMEN PEKERJAAN KONSTRUKSI

ANALISIS BIAYA PERAWATAN GEDUNG FPBS UPI UNTUK EMPAT ELEMEN PEKERJAAN KONSTRUKSI ANALISIS BIAYA PERAWATAN GEDUNG FPBS UPI UNTUK EMPAT ELEMEN PEKERJAAN KONSTRUKSI Dewi Yustiarini 1, Rochany Natawidjana 2 dan Imam Supratman 3 1,2,3 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Metode pengumpulan data Pengolahan data

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data Metode pengumpulan data Pengolahan data 33 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dengan judul Analisis Hukum dan Kelembagaan Penegakan Hukum di Bidang Perikanan akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2012 di kantor lembaga

Lebih terperinci

Penentuan Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten OKU

Penentuan Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten OKU Penentuan Prioritas Pemeliharaan Bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten OKU Oleh: Yuliantini Eka Putri Abstract Elementary school building is an infrastructure of basic education to continue

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2006) penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015 ANALISIS STRATEGI PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (STUDI KASUS PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL PANDAAN-MALANG DAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU) Diah Rahmawati 1),

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada restoran tradisional khas Jawa Timur Pondok Sekararum yang terletak di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Propinsi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. prasarana dan sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

PEMODELAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PEMODELAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SEMARANG PEMODELAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN KOMPONEN ARSITEKTURAL GEDUNG DIREKTORAT POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Mohammad Abdul Jalil 1), Resty Amalia 1), Marsudi 2) dan Martono 2) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL P ada dasarnya setiap penelitian memerlukan metode penelitian. Penelitian pariwisata maupun penelitian-penelitian bidang keilmuan sosial humaniora lainnya

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENYULUH PERTANIAN DI KABUPATEN LANGKAT Refiswal*); Iskandarini**); Tavi Supriana***) *) Alumni Program Studi Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Studi Pustaka Peraturan Literature Internet Tinjauan Pustaka - Variabel pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di RSIFC khususnya di gudang Instalasi Farmasi. Hasil penelitian meliputi tahap penyimpanan dan analisis SWOT untuk mengetahui posisi Instalasi Farmasi.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI LAIK FUNGSI UNTUK GEDUNG PEMERINTAH DI KOTA SEMARANG. Bima Iskandar, Sarah Nur Eka Dini Jati Utomo, Frida Kistiani

EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI LAIK FUNGSI UNTUK GEDUNG PEMERINTAH DI KOTA SEMARANG. Bima Iskandar, Sarah Nur Eka Dini Jati Utomo, Frida Kistiani EVALUASI PELAKSANAAN SERTIFIKASI LAIK FUNGSI UNTUK GEDUNG PEMERINTAH DI KOTA SEMARANG Bima Iskandar, Sarah Nur Eka Dini Jati Utomo, Frida Kistiani Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

KAJIAN KONSEP OPERASIONAL PEMELIHARAAN GEDUNG SMA BINA GENERASI BANGSA MEULABOH ACEH BARAT

KAJIAN KONSEP OPERASIONAL PEMELIHARAAN GEDUNG SMA BINA GENERASI BANGSA MEULABOH ACEH BARAT ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 811-822 KAJIAN KONSEP OPERASIONAL PEMELIHARAAN GEDUNG SMA BINA GENERASI BANGSA MEULABOH ACEH BARAT Edi Mawardi 1,2, T. Budi Aulia 3, Abdullah 4 1) Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG

KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG Purnomo 1), Rudy Setiawan 2), 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif observasional dan pendekatan mixed method ( kualitatif dan kuantitatif). Metode kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Salatiga yang berada di Jalan Pemuda 7-9 Salatiga. Penelitian berlangsung pada tanggal 18 Mei 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penulisan karya ilmiah ini berada di Kota Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Luas

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN AHP

PENENTUAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN AHP PENENTUAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN AHP (Studi Kasus: Peternakan Tejo Makmur) Skripsi Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Grobogan, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Prama Wildan Ardiansyah wldanardiansyah@gmail.com Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin pesat. Secara otomatis, tingkat persaingan dalam berbisnis akan semakin tajam pula. Adanya persaingan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BONSAI SERUT (Streblus asper) (Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BONSAI SERUT (Streblus asper) (Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BONSAI SERUT (Streblus asper) (Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang) SKRIPSI OLEH: ANNUR GABRIELLA MANURUNG 130304116 AGRIBISNIS PROGRAM

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung)

Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Abon Ikan (Studi Kasus Rumah Abon Di Kota Bandung) Business Development Strategies Of Processing Fish Floss (Case Study Of Rumah Abon In Bandung) Rizkia Aliyah, Iwang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2003 / 2004 PENGUKURAN KINERJA PADA DEPARTEMEN TI DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI Dalam membuat strategi pengembangan sanitasi di Kabupaten Kendal, digunakan metode SWOT. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis, L) KLON UNGGUL DI KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR Supristiwendi, SP, M.Si 1 /Zulvani 2 1 Dosen Tetap Program Studi Agribisnis

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang. keleluasaan bagi pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. Salah satu

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang. keleluasaan bagi pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. Salah satu BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Otonomi daerah ditandai dengan pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Pelimpahan kewenangan pemerintah pusat memberikan keleluasaan bagi pemerintah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

SKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS

SKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS SKALA PRIORITAS PENANGANAN GEDUNG SEKOLAH DASAR / MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN KAPUAS Satriadi, R. Sutjipto Tantyonimpuno, Tri Joko Wahyu Adi Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu 19 METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu Lokasi penelitian adalah Kelurahan Lenteng Agung RW 08. Waktu sejak pelaksanaan studi hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 10 bulan (Maret 2011- Januari

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 119 STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER Akhmad Rayaldy Prodi S1 Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Ruang lingkup wilayah atau lokasi penelitian ini adalah Desa Cintaasih yang terletak di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut Provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Maret 2011, mulai dari persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan. Penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI STRATEGI PENGEMBANGAN SMA KATOLIK St. AUGUSTINUS KEDIRI MENUJU SEKOLAH BER-AKSELERASI Mariyatun ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN. Kerangka Pemikiran Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0199 7 Pages pp. 54-60 PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian adalah deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan kondisi eksisting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Batasan Masalah

I. PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah A. Latar Belakang C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Batasan Masalah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau di dalam tanah dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Ebert Febrianus Tonimba dan Joni Hermana Masters Program in Engineering Asset Management FTSP - ITS E-mail : e_tonimba@ce.its.ac.id ABSTRAK Pengelolaan

Lebih terperinci

KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH

KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 46-55 KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH Faisal 1, Jasman J. Ma ruf 2, Amri 3 1) Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menggambarkan atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menggambarkan atau III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menggambarkan atau mendeksripsikan tentang kajian pemekaran daerah Kabupaten Lampung Tengah dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November III. METODE KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel pemerintah kabupaten/kota, secara purposif yaitu Kota Bogor yang mewakili kota kecil dan Kabupaten Bogor yang

Lebih terperinci