BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data, Informasi dan Pengetahuan Data adalah fakta mentah atau gambaran dasar dari barang, peristiwa, kegiatan, dan transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan, dan digolongkan, tetapi tidak diolah sehingga belum memiliki arti. Contoh data adalah suatu nilai rata-rata, saldo bank, atau jumlah waktu kerja para karyawan. Informasi adalah kumpulan fakta (data) yang diolah dengan cara tertentu sehingga memiliki arti bagi penerimanya. Contohnya, jika kita memasukkan namanama siswa dengan nilai rata-ratanya, nama-nama pelanggan dengan saldo banknya, dan gaji karyawan dengan jam kerjanya, maka kita akan memiliki informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi berasal dari data yang diolah. Pengetahuan terdiri dari informasi yang sudah diatur dan diolah untuk menyampaikan pemahaman, pengalaman, kumpulan hasil penelitian, atau keahlian seperti yang diterapkan ke dalam pengelolaan bisnis masa kini (Turban et all, 2003). Menurut Davenport (1998), informasi dan pengetahuan dapat diperoleh dari data, yang berarti bahwa data sebagai sarana yang memungkinkan informasi dan pengetahuan dapat disimpan dan ditransfer. Informasi dan pengetahuan dapat berkomunikasi melalui data dan hasil akhirnya merupakan data yang disimpan. Data 9

2 10 hanya dapat menjadi informasi atau pengetahuan bila dapat ditafsirkan oleh penerima. Sebaliknya, informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat ditransfer ke orang lain setelah ditransfer dalam bentuk data. 2.2 Sistem Informasi Eksekutif Rockart dan DeLong (Turban, 1993) mendefinisikan sistem informasi eksekutif (EIS) sebagai sistem berbasis komputer yang menyediakan kebutuhan informasi bagi para eksekutif. EIS memberikan kecepatan akses terhadap informasi yang tepat waktu dan pengaksesan data secara langsung untuk menghasilkan laporan bagi pihak manajemen. EIS sangat mudah digunakan baik untuk para eksekutif awam terhadap teknologi informasi, didukung dengan grafik, menyediakan laporan pengecualian dan kemampuan drill-down. Kemampuan drill down sangat membantu dalam mengambil atau memilah data sampai pada data rinci sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan dari keseluruhan data yang ada dalam suatu sistem. Sedangkan menurut Sprague dan Watson (1993), EIS didefinisikan sebagai sistem komputer yang melayani para eksekutif dalam hal kemudahan untuk mengakses informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor sukses kritis bagi para eksekutif.

3 Lingkungan Kerja Eksekutif Sebelum membangun Sistem Informasi Eksekutif, hendaknya pertama kali harus dipahami lingkungan kerja eksekutif terlebih dahulu. Mintzberg membagi peranan seorang manajer ke dalam tiga kategori: 1. Peran interpersonal. Tokoh pemimpin, pemimpin, penghubung; 2. Peran Informasional. Monitor, penasehat, juru bicara, 3. Peran Pengambil Keputusan. Wirausahawan, mengatasi gangguan, menempatkan sumber daya, bernegosiasi. Awalnya EIS berfungsi untuk mendukung sebagian dari peran informasional, sedangkan tujuan EIS generasi selanjutnya adalah untuk mendukung peran sebanyak mungkin. Sedangkan untuk menentukan kebutuhan informasi eksekutif, pemahaman terhadap lingkungan kerja eksekutif diperlukan untuk menetapkan aktivitas yang dilakukan pada setiap peran. Turban (1993) membagi kerja eksekutif yang berhubungan dengan peranan pengambilan keputusan ke dalam 2 tahap, yaitu : Tahap I : Identifikasi masalah dan kesempatan Data yang diperoleh berasal dari lingkungan internal dan eksternal serta selanjutnya mengalir ke saluran Evaluation of Information. Informasi internal berasal dari unit fungsional (keuangan, pemasaran, produksi, akuntan, sumberdaya manusia, dan sebagainya). Informasi eksternal berasal dari sumber-sumber seperti database online, koran, newsletter industri, laporan pemerintah, kontak personal, dan lain-lain. Karena banyaknya informasi yang tersedia, maka diperlukan proses pemeriksaan lingkungan

4 12 dan sumber data untuk menemukan bagian-bagian yang relevan. Selanjutnya dari Evaluation of Information kemudian dianalisis melalui dua analisis, yaitu Quantitative Analysis dan Qualitative Analysis yang saling dapat bertukar informasi. Kemudian proses dilanjutkan dengan interpretasi dan Quantitative Analysis dan Qualitative Analysis. Jika sudah benar, maka outputnya akan menjadi input bagi pengambilan keputusan dan selanjutnya masuk ke tahap II. Tahap II : Keputusan yang diambil Tahap II merupakan tahap akhir dalam pengambilan keputusan untuk mengetahui ada atau tidaknya peluang atau masalah. Selanjutnya pengambilan keputusan dilakukan oleh eksekutif. Namun apabila terjadi kekeliruan dalam interpretasi maka sebelum masuk ke tahap II harus dikirim kembali ke atas, yaitu ke lingkungan internal dan eksternal untuk diteliti lebih cermat lagi. Untuk lebih jelasnya mengenai hal tersebut, proses kerja eksekutif dalam mengambil keputusan ditampilkan pada Gambar 2.1.

5 13 External environment Internal environment Scanning Scanning Evaluation of Information Quantitative Analysis Qualitative Analysis Interpretation : Is the problem (opportunity)? Tahap I Tahap II Decision : What to do about the problem (Opportunity). Gambar 2.1 Peran Pengambilan Keputusan dari Proses Kerja Eksekutif Sumber : Turban, E. Decision Support System and Expert Systems, 4 th ed.

6 Karakteristik Sistem Informasi Eksekutif Menurut Turban (1993), karakteristik EIS terdiri dari 6 karakteristik, yaitu : a. Drill Down. Salah satu kemampuan EIS yang paling berguna yang menyediakan rincian dari informasi yang diberikan. Jika sebuah masalah ditemukan, eksekutif dapat melihat rincian lebih lanjut. Pada kasus-kasus tertentu, proses drill down ini dapat berlanjut sampai beberapa tingkatan rincian. b. Critical Success Factor (CSF). Faktor-faktor penentu yang harus dipertimbangkan dalam mencapai tujuan organisasi disebut sebagai CSF. Faktorfaktor ini dapat bersifat strategis atau operasional, dan berasal dari tiga sumber utama: faktor organisasional, industri, dan lingkungan. Setelah diidentifikasi, CSF dapat dimonitor dengan lima tipe informasi : narasi masalah kunci, bagan yang ditonjolkan, faktor penentu, dan laporan pertanggungjawaban yang terinci. c. Status Access. Dalam tampilan ini, data atau laporan terkini dari variabel kunci dapat tetap diakses setiap saat, dengan menggunakan sarana telekomunikasi. d. Personalized Analysis. Kemampuan analisis tersedia pada EIS. Meskipun jarang mengakses data, dapat menggunakan ESS untuk melakukan analisis sendiri. Analisis tersebut sudah disesuaikan dengan pengguna. Eksekutif memilih isi dari database, alat pembuat program yang akan digunakan, dan presentasi informasi yang sesuai dengan keinginannya.

7 15 e. Exception Reporting. Perhatian eksekutif hanya akan dicari bila terjadi kasuskasus yang amat buruk (atau amat baik). Pendekatan ini menghemat waktu untuk pembuatan dan pembacaan laporan. f. Nafigation of Information. Kemampuan mengakses data dalam jumlah besar secara mudah dan cepat. Karakteristik yang diinginkan dari EIS sebaik keuntungannya yang ditampilkan pada Tabel 2.1. Akan tetapi tidak semua sistem memproses semuanya. Tabel 2.1 Karakteristik dan Keuntungan EIS Kualitas Informasi : Fleksibel Menghasilkan informasi yang benar Menghasilkan informasi yang tepat waktu/cepat Menghasilkan informasi yang relevan Menghasilkan informasi yang lengkap Menghasilkan informasi yang telah divalidasi/diperiksa dan disahkan Interface pengguna : Mencakup grafis interface pengguna yang canggih (seperti GUI) Menyediakan interface pengguna yang mudah digunakan Menyediakan akses yang aman dan rahasia pada informasi Waktu responnya pendek (informasi yang tepat waktu) Dapat diakses dari banyak tempat Memiliki prosedur akses yang dapat dipercaya Meminimalisasi penggunaan keyboard; menggunakan pengontrol infrared, mouse, papan sentuh atau layar sentuh sebagai penggantinya Menyediakan pelacakan cepat informasi yang diinginkan Dapat disesuaikan dengan gaya manajemen atau eksekutif secara individual Berisi menu pertolongan sendiri

8 16 Kemampuan teknis yang tersedia : Akses pada informasi global Penggunaan data eksternal yang ekstensif Penafsiran yang tertulis Menggarisbawah indikator masalah Hyperteks dan Hypermedia Analisa ad hoc Informasi disajikan secara hierarkis Menyertakan grafik dan teks dalam display yang sama Menyediakan laporan pengecualian manajemen Menyajikan tren, rasio dan deviasi Menyediakan akses pada data historis sampai yang terkini Dikelola seputar faktor penentu keberhasilan Menyediakan kemampuan meramal/membuat perkiraan Menyediakan informasi dengan level rincian yang bervariasi ( drill down ) Menyaring, meringkas, dan melacak data penting Menunjang penjelasan masalah yang tak terselesaikan Keuntungan : Memfasilitasi keberhasilan pencapaian tujuan organisasi Memfasilitasi akses pada informasi Membuat pengguna menjadi lebih produktif Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan Menimbulkan keuntungan kompetitif (competitive advantage) Menghemat waktu pengguna Meningkatkan kapasitas komunikasi Meningkatkan kualitas komunikasi Memberikan kendali organisasi yang lebih baik Memungkinkan antisipasi masalah/kesempatan Memungkinkan perencanaan Memungkinkan penemuan dari penyebab masalah Memenuhi kebutuhan para eksekutif

9 Metode Pencarian Kebutuhan Informasi Menurut Turban (1993), ada beberapa metode dalam menemukan kebutuhan informasi para eksekutif, seperti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut : 1. Bertanya pada para eksekutif senior pertanyaan apa yang akan mereka tanyakan setelah mereka berlibur selama tiga minggu. 2. Menggunakan metodologi faktor penentu keberhasilan 3. Mewawancara semua manajer senior untuk menentukan data apa yang mereka anggap paling penting. 4. Mendata tujuan-tujuan penting dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang dan mengenali kebutuhan informasi mereka. 5. Bertanya pada para eksekutif informasi apa yang paling tidak ingin mereka perlihatkan pada pesaing mereka. 6. Melalui wawancara atau proses observasi menentukan informasi apa saja yang berasal dari laporan manajemen terkini yang digunakan oleh para eksekutif. 7. Menyediakan akses yang lebih cepat secara online untuk laporan manajemen terkini mereka, dan kemudian bertanya bagaimana anda dapat memodifikasi sistem sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. 8. Menggunakan prototipe (menunjukkan, diberikan kritik, memperbaiki). Namun secara umum, diantaranya ada 3 pendekatan yang bisa digunakan dalam menentukan kebutuhan informasi bagi para eksekutif, yaitu :

10 18 a. Pendekatan Wetherbe Pendekatan ini terdiri dari dua tahap. Tahap I adalah wawancara struktural yang diadakan untuk menentukan kebutuhan informasi yang ditemukan oleh para eksekutif. Wetherbe membagi ada tiga metode untuk mengadakan wawancara struktural : 1. Perencanaan Sistem Bisnis (IBM s Business System Planning/BSP) 2. Faktor Penentu Keberhasilan (CSF) 3. Analisa Ends/Mean Selanjutnya pada tahap II sudah menggunakan sebuah prototipe. Berdasarkan konsep kebutuhan informasi yang didapatkan pada fase I, maka sebuah prototipe EIS segera dibuat. Pengujian dan modifikasi berlangsung selama beberapa tahap sampai kebutuhan yang terperinci dapat ditetapkan. Sumber informasi yang paling tepat kemudian ditentukan, dan akhirnya EIS dapat diselesaikan. Tabel 2.2 Metode dan Contoh Pertanyaan untuk Wawancara Struktural Metode 1. Bagian wawancara eksekutif dari Perencanaan Sistem Bisnis (BSP) : Merinci masalah dan keputusan Contoh Pertanyaan a. Masalah besar apa saja yang dihadapi saat menyelesaikan misi dari unit manajemen yang anda pimpin? b. Solusi terbaik apa yang dapat diambil? c. Peran apakah yang dimiliki informasi dalam pemecahan masalah tersebut? d. Keputusan besar apa yang termasuk

11 19 2. Faktor Penentu Keberhasilan (CSF): Merinci faktor-faktor penentu 3. Analisa End/Means: Merinci kriteria atau hasil keefektifan dan kriteria efisiensi untuk penggunaan dalam proses yang menghasilkan output. tanggung jawab manajemen anda? e. Perbaikan dalam bidang informasi seperti apakah yang dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang lebih baik? a. Apa saja faktor penentu keberhasilan dari unit organisasi yang anda pimpin? Informasi seperti apa yang dibutuhkan untuk menjamin bahwa faktor penentu keberhasilan tetap dapat dikendalikan? b. Bagaimana cara anda mengukur CSF yang spesifik? a. Apakah hasil akhir: barang atau jasa yang dihasilkan oleh proses bisnis? b. Apa yang membuat barang atau jasa ini efektif bagi penerima atau konsumen? c. Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keefektifan ini? d. Apa saja mean kunci atau proses yang digunakan untuk menghasilkan atau menyediakan barang atau jasa? e. Apa saja penentu efesiensi dalam penyediaan barang atau jasa? f. Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk mengevaluasi keefisienan? b. Pendekatan Watson dan Frolick Pendekatan Watson dan Frolick berdasarkan strategi mendasar ini : 1. Melalui pertanyaan (pendekatan wawancara yang sudah dibahas sebelumnya)

12 20 2. Menyimpulkan kebutuhan dari sistem informasi yang ada sekarang. 3. Sintesis dari karakteristik sistem. 4. Penemuan dari proses eksperimen dengan mengaplikasi sistem yang digunakan secara berevolusi (prototipe). Berdasarkan pendekatan ini, Watson dan Frolick menyarankan sepuluh metode yang spesifik diatur dalam dua dimensi, yaitu : (1) Sumber informasi (interaksi baik langsung atau tidak langsung dengan eksekutif) (2) Metode utama untuk menentukan kebutuhan (terkomputerisasi atau tidak terkomputerisasi). Tabel 2.3 Metode untuk Mengetahui Kebutuhan Informasi Interaksi Interaksi Langsung dengan Eksekutif Tidak Berhubungan dengan Komputer Partisipasi dalam sesi perencanaan strategis Sesi CSF formal Diskusi informal tentang kebutuhan informasi Melacak kegiatan eksekutif Berhubungan dengan Komputer Sesi sistem kerja kolaboratif Interaksi Tidak langsung dengan Eksekutif Diskusi dengan personil pendukung Pemeriksaan informasi yang tidak dihasilkan komputer Kehadiran dalam rapat Melacak penggunaan EIS dengan software Pemeriksaan informasi yang diperoleh dari komputer

13 21 c. Pendekatan Volonino dan Watson Pendekatan ini mengambil sudut pandang luas untuk seluruh perusahaan bagi pengembangan EIS. Ada enam langkah yang harus dilakukan: 1. Mengenali tujuan strategis bisnis 2. Mengenali proses bisnis yang penting 3. Memprioritaskan hal-hal di atas 4. Mendefinisikan kebutuhan informasi untuk hal-hal di atas 5. Mengenali hubungan antar proses bisnis 6. Merencanakan sebuah modul pengembangan, implementasi dan evaluasi EIS 2.6 Kerangka Pengembangan Sistem Informasi Eksekutif Menurut Sprague (1980), suatu kerangka pengembangan sistem sangat menolong dalam mengatur subyek yang kompleks, mengidentifikasi hubungan antar bagian, dan menyatakan area pengembangan lebih lanjut yang akan diperlukan. Kerangka pengembangan EIS diilustrasikan secara perspektif struktural dan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

14 22 External Environment External Preasure Vendors Consultants Internal Environment Executive Sponsor Internal Preasure EIS External Data Operating Sponsor Executive Users Internal Data Functional Area Organizational Data Base I/S Group Builders Gambar 2.2 Perspektif Struktural Kerangka Pengembangan EIS Sumber : Sprague, Ralph H. Jr., Watson, Hugh J. Decision Support System : Putting Theory Into Practice, 3rd ed.

15 23 Dalam perspektif ini, ada elemen kunci dan interaksi antar elemen yang penting ketika dikembangkan EIS. Elemen-elemen tersebut termasuk eksekutif, staf fungsional, staf sistem informasi, vendor, data dan tehnologi informasi. Dari prespektif pengguna, dialog dengan sistem adalah suatu kepentingan yang fundamental. Hal tersebut termasuk apa yang mesti diketahui untuk menggunakan sistem, bagaimana kerja sistem secara langsung, dan bagaimana output ditampilkan oleh sistem (Bennet, 1977). Dialog juga merupakan bagian penting lainnya dalam kerangka pengembangan EIS. Kerangka pengembangan EIS termasuk perspektif struktural, proses pengembangan, dan dialog dengan sistem user. Ketiga aspek tersebut harus bekerja sama satu sama lainnya. Berikut ini dijelaskan hasil penelitian yang diidentifikasikan pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Aspek Kerangka Pengembangan EIS Structural Personnel Data EIS Initiator Executive Sponsor Operating Sponsor EIS Builder/Support Staff EIS Users Funtional Area Personnel IS Personnel Internal External

16 24 Development Process User-System Dialog External and internal Pressure Cost/Benefit Analysis Cost : Development cost Annual Operating Costs Development Time Development Methodology Hardware Software Spread Evolution Information Provided EIS Capabilities Knowledge Base Training User Documentation System User Action Language User-System Interface System Response Time Presentation Language Multiple Information Format Color

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA CHAPTER 2 Sistem Informasi dalam Perusahaan Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi Sistem Informasi dalam Perusahaan Jenis Sistem Utama dalam Organisasi Jenis

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Modul ke: Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Sistem Informasi dalam Perusahaan Fakultas FEB Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak. Program Studi Magister Akuntansi 1 Jenis Sistem Utama dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Organisasi. Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI

Sistem Informasi Organisasi. Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI Sistem Informasi Organisasi Boldson Herdianto Situmorang, Skom., MMSI Sistem Informasi Organisasi Bila perusahaan telah memulai mengimplementasikan SIM, maka sub-unit organisasional seperti tingkatan manajemen

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata 1 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Sistem Informasi Pariwisata DEFINISI SISTEM INFORMASI KEUANGAN Model sistem informasi keuangan Sistem informasi keuangan memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan

Lebih terperinci

BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Istilah eksekutif diterapkan agak bebas. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem

Lebih terperinci

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pengertian Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS Pengertian Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan

Lebih terperinci

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini:

Subsistem manajemen data terdiri dari elemen-elemen berikut ini: Nama : Fernanda Celsiliya NIM : 155030207111048 E. KOMPONEN UTAMA DECISION SUPPORT SYSTEM Menurut Carter et. al. (1992) Decision Support System (DSS) memiliki tiga komponen utama atau subsistem utama yang

Lebih terperinci

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3

Sistem Penunjang Keputusan, Pertemuan Ke-3 DECISION SUPPORT SYSTEMS Pengertian. Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Noerlina Jurusan komputer Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI

PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI Sistem Informasi Manajemen 1 I PENGENALAN PADA MANAJEMEN INFORMASI Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manager dan memiliki nilai. Informasi mempunyai nilai karena informasi

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

Oleh : Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( )

Oleh : Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( ) Meningkatkan proses pengambilan keputusan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Oleh : Anggi Octavia I. (0910233006) Evanti Andriani (0910233013) Ristia Astriyani (0910233022) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS Pengolahan Informasi merupakan aktivitas utama masyarakat... MEREKAM MENCARI MENYERAP INFORMASI 80 persen waktu para eksekutif digunakan untuk berkomunikasi dan mengolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1. 1.1 EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM 1.1.1 DEFENISI EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM EIS (Executive Information System) didefinisikan sebagai sistem komputerisasi yang memudahkan eksekutif

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAGERIAL Manajemen adalah proses dalam mengatur pemakaian sumber daya yang ada (man, money, material, time, space, dsb) untuk mendapatkan keluaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Yang menjadi landasan teori untuk penulisan tesis ini adalah teori-teori Manajemen Tingkat Eksekutif, Sistem Informasi Eksekutif, Perbankan Internasional, Alat Bantu Borland Delphi.

Lebih terperinci

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi BUSINESS INTELLIGENCE Management Database & Informasi Pengorganisasian data di lingkungan file tradisional vs Pendekatan database Dasar-dasar Business Intellegence Basis Data Vs Pemrosesan File Tradisional

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING)

Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING) Rangkuman SIM Bab 12 MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (ENHANCING DECISION MAKING) A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI Dulu, pengambilan keputusan ada di tangan manajemen, tapi kini setiap

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( )

MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Anggi Octavia I. ( ) Evanti Andriani ( ) Ristia Astriyani ( ) MENINGKATKAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Anggi Octavia I. (0910233006) Evanti Andriani (0910233013) Ristia Astriyani (0910233022) SISTEM INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pengambilan keputusan dalam

Lebih terperinci

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM

BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM BAB III DECISION SUPPORT SYSTEM Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan / SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 13 Lecture s Structure Eksekutif dan Kebutuhan Informasinya Model dan Penerapan EIS Faktor Penentu

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto

Materi II Overview Sistem Informasi. Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Materi II Overview Sistem Informasi Sistem Informasi Manajemen Dr. Hary Budiarto Why Study Information Systems? Teknologi Informasi dapat digunakan untuk meningkatkan proses bisnis secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M I R A P R A S E T Y A N I N G R U M 1 Pengertian SPK 1. Menurut Turban (1990) dan Turban & Aronson (2001), SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yg dapat membantu pengambil keputusan dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL Pertemuan Kedua SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN INFORMASI PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL OLEH : SUKMA PUTRI JP 105030200111092 ARSELLYA KASIH 105030201111063 ULFI RAHMAWATI 105030204111009 MEMAHAMI

Lebih terperinci

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG Pendahuluan: Decision Support system Yus Jayusman Yus Jayusman STMIK BANDUNG Sistem-sistem yang ada dalam Management Support System (MSS). Pengambilan keputusan, penjelasan sistem, pemodelan, dan masalah

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM Sebagai user dari komputer di bisnis, maka anda suatu ketika akan berpartisipasi dalam memodifikasi sistem yang ada atau membangun sistem baru. Oleh karena itu perlu untuk memahami

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan

Lebih terperinci

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pengertian Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) pertama

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu elemen sistem informasi keuangan, akuntansi adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu elemen sistem informasi keuangan, akuntansi adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai salah satu elemen sistem informasi keuangan, akuntansi adalah proses yang meliputi aktivitas-aktivitas: mengenali, mencatat dan mengkomunikasikan kejadiankejadian

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Mochammad Eko S, S.T 1 Manajement Support System Decision Support Systems (DSS). Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS). Executive Information

Lebih terperinci

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS 3 komponen (arsitektur) dalam DSS 1. Dialog (interface software) pemakai dengan sitem 2. Database mendukung sistem tsb 3. Model Base memberikan kemampuan analisis

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr.Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS) DI

Lebih terperinci

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material MANAJEMEN INFORMASI Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manajer yang mempunyai nilai, karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan. Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs BAHAN AJAR Mata Kuliah Sistem Pengambilan Keputusan Disusun oleh: Eva Yulianti, S.Kom.,M.Cs JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Modul ke: 09 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Pendahuluan Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu

Lebih terperinci

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution Oleh : Shelly Atriani Iskandar P056121981.50 KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam kerangka pikir ini digambarkan secara sistematis pola pikir dalam

BAB III METODOLOGI. Dalam kerangka pikir ini digambarkan secara sistematis pola pikir dalam BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Dalam kerangka pikir ini digambarkan secara sistematis pola pikir dalam penyelesaian tesis, dimana dalam kerangka pikir ini dimulai dari mengidentifkasikan isu pokok

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi.

Modul ke: CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING. Fakultas. Dr. Istianingsih. Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Magister Akuntansi. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis CHAPTER 12 ENHANCING DECISION MAKING Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi www.mercubuana.ac.id Jenis Keputusan Ada tiga klasifikasi umumnya keputusan:

Lebih terperinci

Lecture s Structure. Proses Data Warehouse. Proses Data Warehouse

Lecture s Structure. Proses Data Warehouse. Proses Data Warehouse Proses Data Warehouse Yudi Agusta, PhD Data Warehouse and Data Mining, Lecture 2 Copyright Yudi Agusta, PhD 2006 Lecture s Structure Proses Data Warehouse Contoh Metodologi NCR, SAS, Microsoft Case Studies

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Publik

Manajemen Sistem Informasi Publik Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi, dunia bisnis yang didukungnya juga turut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua aspek kehidupan saat ini tidak dapat dilepaskan dari peranan teknologi informasi. Hal

Lebih terperinci

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56 Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ]

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ] GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN [ GBPP ] MATA KULIAH : SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SKS : 2 DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini akan pengetahuan tentang konsep pengambilan keputusan oleh para manajer

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) Manajer dan Dukungan Komputer. Teknologi komputer sekarang ini merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis, dan jelas dalam pelbagai

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

Executive Information System. Latar Belakang. Sejarah EIS. Sistem Informasi Eksekutif

Executive Information System. Latar Belakang. Sejarah EIS. Sistem Informasi Eksekutif Executive Information System Sistem Informasi Eksekutif Latar Belakang Kondisi yang membutuhkan informasi komprehensif guna keputusan yang cepat (sifat harian) SPK (DSS) relatif kaku, memerlukan bantuan

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap (X) Tahun 2004

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap (X) Tahun 2004 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap (X) Tahun 2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BIDANG

Lebih terperinci

Minggu 01 Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

Lebih terperinci

Organisasi dan Efektivitas Organisasi

Organisasi dan Efektivitas Organisasi Modul ke: Organisasi dan Efektivitas Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya

+++ BAB 1 PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya +++ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, peranan teknologi informasi sangat penting bagi banyak perusahaan dalam berbagai bidang. Perusahaan harus pandai dalam memanfaatkan sumber daya yang

Lebih terperinci

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI

9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Analisis & Perancangan Sistem Informasi Lucky K, SKom, MMSI (http://lcpro.wordpress.com) 7 9. JENIS-JENIS SISTEM INFORMASI Jenis-jenis sistem informasi menurut kebutuhan manajemen, antara lain: 1. Transaction

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN

BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN BAB I SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN A. Pengertian Sistem Informasi Satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Biasanya para pemakai tergabung

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Sistem Pengambilan Keputusan Kode : IES6232 Semester : VI Waktu : 2 x 2 x 50 Menit Pertemuan : 5 & 6 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang

Lebih terperinci

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing Bab1. Pendahuluan Dengan terus berkembangnya teknologi informasi maka berkembangnya pula sistem informasi itu. Saat ini sistem informasi sudah banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan karena dengan adanya

Lebih terperinci

Part 2. Management Support System (MSS)

Part 2. Management Support System (MSS) Part 2. Management Support System (MSS) Pendahuluan Teknologi Management Support System ( MSS ) dapat diintegrasikan dengan CBIS. Dimana teknologi Management Support System ( MSS ) adalah interaktif sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem (DSS) adalah sistem komputer yang saling berhubungan dan menjadi alat bantu bagi seorang

Lebih terperinci

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya.

PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI. Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya. PENGENALAN MANAJEMEN INFORMASI Data : gambaran / fakta secara relative yang belum berarti bagi penerimanya. Informasi : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Informasi: Salah satu bentuk

Lebih terperinci

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis

Lebih terperinci

Bekerja dengan Model Pertama

Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database Konsep Sistem Informasi Dari BITS sampai Database Kebutuhan Sistem Informasi Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Decision Support System Evolusi DSS pada tahun 1970-an dan 1980-an tumbuh dan berkembang menjadi sebuah bidang penelitian, dan praktek pengembangan (Sprague & Watson, 1996).

Lebih terperinci

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT. Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Data Data adalah sumber daya berharga yang dapat menerjemahkan menjadi

Lebih terperinci

PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL. Tugas Makalah. Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen

PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL. Tugas Makalah. Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen PENTINGNYA SUMBER DAYA KONSEPTUAL Tugas Makalah Untuk menempuh mata Kuliah Sistem Informasi dan Manajemen Oleh : KELOMPOK 1 Alfan Hudan Dardiri 115030200111015 Onovio Bagus Permata 115030207111019 Mukhammad

Lebih terperinci

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

Pengantar & Office Automation Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Pengantar & Office Automation Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Pengantar & Office Automation Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Lt Latar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGERTIAN SPK Menurut Michael S Scot Morton dan Peter GW Keen (SIM,1998), Adalah bahwa sistem pendukung keputusan meruapakan sistem penghasil informasi yang ditujukan

Lebih terperinci

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Menurut pandangan anda, bidang-bidang apa saja yang sudah menerapkan penggunaan komputer? 2 Dari bidang-bidang

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUDI LUHUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom E-BUSINESS GLOBAL : BAGAIMANA BISNIS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI 1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan perencanaan strategis sistem informasi. Perencanaan strategis sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang pesat menjelang abad 21 tidak hanya membutuhkan informasi yang cepat, akurat dan terpercaya, tetapi juga informasi yang dapat mendukung

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Information System (IS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Information System (IS) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Information System (IS) Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

Aplikasi Perkantoran. background

Aplikasi Perkantoran. background Aplikasi Perkantoran background latar belakang Pekerjaan kantor adalah suatu kegiatan kesekretariatan dan administratif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan catat mencatat, melakukan perjanjian, memfasilitasi

Lebih terperinci