BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Information System (IS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Information System (IS)"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Information System (IS) Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen - elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang akan mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan. SI juga mampu mendukung para pengelola dan staf perusahaan untuk menganalisis permasalahan, mengvisualisasikan ikhtisar analisis melalui grafik - grafik dan tabel - tabel, serta memungkinkan terciptanya produk serta layanan yang baru. SI yang baik tentu memiliki sistematika yang jelas, ringkas, dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukan data, pengolahan dengan prosedur yang telah ditentukan, penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya. Jika pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan - tekanan yang dialami oleh perusahaan. Banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan membangun SI, antara lain : 1. Integrasi data dan informasi.

2 2. Sistem pengorganisasian data yang memungkinkan sistem bebas redundansi data. 3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial. 4. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen. 5. Meningkatkan Citra Perusahaan. Sedangkan Kadir (2003, p11) merangkum berbagai definisi Sistem Informasi dari berbagai sumber, yaitu : Alter (1992), Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Bodnar and Hopwood (1993), Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Hall (2001), Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai. Turban, McLean dan Wetherbe (1999), Sebuah Sistem Informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang sepesifik. 2.2 Executive Information System (EIS) Menurut Kadir (2003, p120), Sistem Informasi Eksekutif merupakan sistem informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif untuk mengakses informasi eksternal dan internal yang mengidentifikasi masalah atau mengenali peluang. Dalam website wikipedia, Executive Information System (EIS) adalah sebuah sistem berbasis komputer yang bertujuan memfasilitasi dan

3 mendukung informasi dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh eksekutif senior dengan cara menyediakan akses yang mudah kepada informasi, baik internal maupun eksternal yang bertujuan menemukan tujuan strategis dari sebuah orgainisasi. EIS sering dianggap sebagai bentuk yang spesifik dari Decision Support System (DSS). Penekanan utama dari EIS adalah pada tampilan pengguna yang menampilkan grafik dan mudah digunakan. EIS menawarkan pelaporan yang kuat dan kemampuan drill-down. Secara umum, EIS adalah DSS untuk keseluruhan perusahaan yang membantu eksekutif kelas atas untuk menganalisis, membandingkan dan memperhatikan sebuah trend pada variabel yang penting. Sehingga mereka bisa memantau kinerja dan mengidentifikasi kesempatan dan masalah. EIS tidak dapat dipisahkan dengan teknologi data warehousing. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah EIS jarang digunakan. Istilah yang paling sering digunakan untuk mendeskripsikan domain area ini adalah Business Intelligence Sejarah EIS Secara tradisional, EIS adalah sebuah program berbasis komputer yang didesain untuk mainframe. Tujuan utamanya adalah menyatukan data data perusahaan dan menyajikan kinerja penjualan atau riset pasar secara statistik untuk pengambil keputusan, seperti direktur keuangan, direktur pemasaran dan direktur utama, yang kurang mengenal komputer. Tujuannya adalah untuk mengembangkan aplikasi komputer yang akan menyoroti informasi yang dapat memenuhi kebutuhan eksekutif senior. Biasanya, suatu EIS hanya akan menyediakan data yang dibutuhkan bagi level eksekutif untuk mengambil keputusan, dibandingkan untuk kesuluruhan perusahaan.

4 Pada masa kini, aplikasi EIS tidak hanya digunakan pada komputer corporate. Tetapi juga diinstall pada personal computer (PC) atau workstation lain dalam suatu jaringan Local Area Network (LAN). EIS menggabungkan hardware komputer dengan informasi yang terpadu kedalam mainframe, PC dan mikrokomputer. Dengan perusahaan penyedia jasa masa kini mengadaptasi enterprise information system yang terbaru, maka karyawan bisa menggunakan PC mereka untuk mendapat akses ke data perusahaan dan memutuskan data mana yang relevan untuk pengambilan keputusan mereka. Susunan ini membuat semua pengguna mampu mengkostumasi akses mereka kedalam data perusahaan yang tepat dan menyediakan informasi yang relevan untuk level mana pun di dalam perusahaan Komponen EIS Secara garis besar, komponen EIS dapat diklasifikasikan dalam kategori : Hardware, Software, Interface dan Telekomunikasi. a) Hardware Ketika kita menyinggung masalah hardware dalam lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada hardware yang memenuhi kebutuhan para eksekutif. Mereka harus menjadi prioritas utama, dan kebutuhan mereka harus didefinisikan sebelum pemilihan hardware. Hardware dasar yang dibutuhkan dalam EIS ada empat komponen, yaitu : 1. Input data-entry devices. Alat ini digunakan untuk memasukkan, melakukan verifikasi dan memperbaharui data secara segera.

5 2. The central processing unit (CPU) Yaitu sebagai inti dari segalanya, karena CPU ini yang akan mengendalikan komponen lain dalam sistem. 3. Data storage files Para eksekutif bisa menggunakan komponen ini untuk menyimpan informasi bisnis yang berguna. Dan komponen ini juga membantu para eksekutif untuk mencari data historis mengenai informasi bisnis dengan mudah. 4. Output devices Yaitu komponen yang menyediakan tampilan visual atau dokumen tercetak bagi para eksekutif untuk disimpan atau dibaca. Komponen ini biasanya adalah printer atau visual output device lainnya. Sebagai tambahan, dengan berkembangnya teknologi LAN, kini tersedia produk EIS untuk workstation yang terhubung satu sama lain. Sistem ini membutuhkan sedikit support dan hardware yang tidak begitu mahal. Sistem ini juga meningkatkan akses informasi EIS kepada banyak pengguna dalam satu perusahaan b) Software Untuk merancang suatu EIS yang efektif, kita harus memilih software yang tepat. Dengan demikian, software sebagai suatu komponen dan bagaimana cara mengintegrasikan data kedalam suatu sistem, sangatlah penting untuk diketahui. Secara mendasar, software yang dibutuhkan dalam suatu EIS ada empat komponen, yaitu :

6 1. Text Base Software Software berbentuk teks yang paling umum, dan biasanya berbentuk dokumen pemrosesan kata. 2. Database Database yang baik adalah database yang mudah untuk diakses oleh para eksekutif, baik data internal maupun eksternal. 3. Graphics Base Grafik bisa memproses teks dan data statistik menjadi informasi visual bagi para eksekutif. Tipe grafik yang sering digunakan adalah : time series charts, scatter diagrams, maps, motion graphics, sequence charts, dan comparison-oriented graphic. 4. Model Base Yaitu model EIS yang memuat data statistik, keuangan dan analisis kuantitatif lain yang dikeluarkan secara rutin. c) Interface Struktur EIS dapat menyediakan beberapa interface, seperti laporan periodik, tanya jawab, menu-driven, command language, natural language, dan input/output. EIS interface yang baik haruslah sesuai dengan kebutuhan dan cara pengambil keputusan dalam mengambil keputusan. Apabila pengguna eksekutif tidak merasa nyaman dalam cara penyajiannya, maka EIS tidak akan dapat dipergunakan secara maksimal. Interface yang baik untuk

7 suatu EIS haruslah sederhana dan fleksibel, serta memiliki performa yang konsisten yang dapat merefleksikan dunia para eksekutif dan memuat informasi yang dapat membantu dan menampilkan error message. Sejak metode desentralisasi menjadi tren pada perusahaan perusahaan besar dewasa ini, telekomunikasi memiliki peranan penting dalam mempersatukan Sistem Informasi. Proses pengiriman data dari satu tempat ke tempat lainnya telah menjadi suatu proses yang penting dalam membangun sebuah jaringan yang bagus. Sebagai tambahan, kombinasi telekomunikasi dengan EIS dapat mempercepat akses yang dibutuhkan untuk mendistribusikan data data yang penting Aplikasi EIS EIS membantu para eksekutif dalam menemukan data sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan menambah nilai dari Informasi itu sendiri. Tidak seperti Sistem Informasi Manajemen tradisional, EIS dapat membedakan antara data yang penting dan data yang jarang digunakan., dan melacak aktivitas penting yang berbeda untuk para eksekutif, dimana keduanya sangat membantu dalam proses evaluasi untuk menemukan tujuan perusahaan. Setelah mengetahui keuntungannya, kini banyak orang yang mulai menerapkan EIS dibanyak bidang, terutama pada Manufakturing, Pemasaran dan Keuangan. a) Manufacturing Pada dasarnya, manufacturing adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual, atau proses penengah yang melibatkan proses produksi atau penyelesaian akhir dari barang

8 setengah jadi. Pengendalian operasional Manufacturing berfokus pada operasional harian, dan perhatian utama dari proses ini adalah efektifitas dan efisiensi. Untuk mengendalikan proses manufacturing dengan baik, para ekseskutif harus melakukan perubahan dalam proses pengambilan keputusan. EIS dapat menyediakan evaluasi vendor dan pembeli, evaluasi material yang telah dibeli, dan analisis pembelian. Oleh karena itu, para eksekutif dapat melihat dan mereview operasi pembelian secara efektif dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan pengendalian tergantung dari banyaknya data base dan bagaimana cara mengkomunikasikannya dengan semua pusat manufactur, EIS juga menyediakan suatu pendekatan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian produksi. b) Pemasaran Dalam sebuah organisasi, peranan para Marketing Executive adalah untuk menciptakan masa depan. Tugas utama mereka adalah mengatur sumber daya pemasaran yang tersedia untuk membuat masa depan yang lebih efektif. Untuk ini, mereka harus membuat suatu pertimbangan mengenai risiko dan ketidakpastian dari sebuah proyek dan akibatnya untuk perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Untuk membantu Marketing Executive dalam membuat keputusan marketing yang efektif, sebuah EIS dapat diterapkan. EIS menyediakan pendekatan untuk memperkirakan penjualan, dengan cara membandingkan perkiraan penjualan dengan penjualan sebelumnya. EIS juga menawarkan suatu pendekatan untuk penentuan harga, yang ditemukan dalam analisis. Marketing Executive dapat mengevaluasi teknik penetapan harga, agar harga barang dapat disesuaikan dengan kualitasnya. Secara singkat, paket software

9 EIS memungkinkan Marketing Executive untuk memanipulasi data dengan cara membaca tren, melakukan audit data penjualan dan mengkalkulasi total, rata-rata, perubahan, perbedaan dan perbandingan data tersebut. Semua fungsi analisis penjualan tadi membantu Marketing Executive untuk memebuat keputusan akhir. c) Keuangan Melakukan analisis keuangan adalah salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan semua perusahaan. Para eksekutif memerlukan rasio keuangan dan analisis arus kas untuk memperkirakan tren dan membuat keputusan investasi modal. Sebuah EIS dapat mengintegrasikan perencanaan atau penganggaran, sehingga EIS dapat membantu para Financial Executive. Pada dasarnya, EIS berfokus pada akuntabilitas dari kinerja keuangan dan akan mengenali pentingnya standarisasi biaya dan penganggaran yang fleksibel dalam rangka mengembangkan kualitas dari informasi yang disediakan untuk semua level eksekutif. EIS memungkinkan para eksekutif untuk lebih memfokuskan ke rencana jangka panjang, yang berarti bahwa para eksekutif tersebut tidak hanya bisa mengatur keuangan pada tahun berjalan, tetapi juga dapat memperkirakan arus kas dalam beberapa tahun kedepan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan usaha pada tahun tahun berikutnya. Selain itu juga, kombinasi antara EIS dan EDI akan membantu manajer keuangan untuk mereview struktur keuangan perusahaan, sehingga metode pembiayaan yang terbaik untuk proyeksi modal yang telah disetujui dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, EIS adalah sebuah alat yang baik untuk membantu para eksekutif untuk meninjau rasio keuangan, tren keuangan dan mengenalisa performa perusahaan dan para pesaing.

10 2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan EIS Kelebihan - Memudahkan eksekutif kelas atas untuk mengakses Informasi - Menyediakan kesimpulan Informasi mengenai perusahaan secara real time - Informasi yang disediakan lebih mudah untuk dimengerti - Menyaring data untuk manajemen - Memudahkan pencarian Informasi - Menawarkan efisiensi untuk pengambil keputusan Kekurangan - Memiliki fungsi yang terbatas, sehingga tidak bisa melakukan perhitungan yang rumit - Sulit untuk mengkuantifisir keuntungan dan memberi penilaian dari Implementasi EIS - Para eksekutif bisa saja menemukan Informasi yang berlebih - Sistem bisa menjadi lamban, karena datanya terlalu besar sehingga sulit diatur - Sulit untuk menjaga data sekarang - Bisa mengakibatkan data menjadi kurang handal dan tidak aman - Untuk perusahaan kecil, mungkin akan merasakan bahwa biaya Implementasi EIS adalah mahal Tren EIS di Masa Depan Masa depan dari EIS, tidak hanya dibatasi oleh sistem komputer mainframe. Tren ini membuat para eksekutif tidak perlu lagi mempelajari sistem operasional komputer yang berbeda, sehingga

11 akan menurunkan biaya implementasi dari perusahaan, dikarenakan apabila ingin menggunakan aplikasi software yang sudah tersedia, maka para eksekutif harus mempelajari bahasa khusus EIS. EIS dimasa depan tidak hanya menyediakan informasi untuk eksekuif kelas atas, tapi juga untuk eksekutif kelas menengah. EIS dimasa depan akan dipilah berdasarkan aplikasi dan teknologi yang ada didalam sistem, seperti intelijensia semu, karakteristik multimedia terpadu dan untuk EIS 2.3 Metode Perancangan Sistem Menurut Oetomo (2002, p147) Untuk membangun suatu system yang kompleks secara sistematis dan terintegrasi, dibutuhkan metode metode pembangunan sistem agar dapat menuntun pembuat untuk menghasilkan suatu sistem yang standar. Ada tiga macam metode yang dapat digunakan untuk membangun SI : Metode Prototype Metode ini memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk menyajikan gambaran yang lengkap. Dengan demikian, pemesan sistem akan dapat melihat pemodelan dari sistem itu baik dari sisi tampilan maupun teknik procedural yang akan dibangun. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem skala kecil, karena kurang rincinya tahapan yang dilalui dan kurangnya proses dokumentasi. Metode ini juga sangat cocok untuk digunakan dalam pembangunan SI yang inovatif, berdasarkan perspektif pemakai dan tuntutan waktu penyelesaian yang cepat.

12 Metode Prototype ini memiliki dua jenis metode prototype yang dikembangkan oleh para ahli. Metode pertama lebih singkat dan kurang rinci dibandingkan metode kedua. Metode prototype yang pertama, mempunyai langkah langkah meliputi : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan prototype. 4. Penggunaan prototype. Metode prototype yang kedua, langkah langkahnya sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype. 3. Menentukan prototype. 4. Mengadakan sistem operasional. 5. Menguji sistem operasional. 6. Menentukan sistem operasional. 7. Implementasi sistem. Adapun keunggulan dalam menggunakan metode ini adalah : 1. Pengembang sistem dapat berkomunikasi aktif dengan pemakai, khususnya dalam hal persamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi dasar pengembangan sistem operasionalnya. 2. Pemesan atau pemakai ikut terlibat secara aktif dan partisipasi dalam menentukan model sistem dan sistem operasionalnya. Dengan kata lain, metode ini akan menghasilkan sistem dengan perspektif pemakai.

13 3. Penggunaan metode ini meningkatkan kepuasan dari sisi pemesan karena sesuai dengan keinginan dan harapannya dapat terimplementasi dengan baik, sementara biaya pengembangan sistem menjadi lebih hemat. Selain keunggulan, metode ini juga mempunyai kekurangan, seperti : 1. Kurangnya dokumentasi secara rinci dalam setiap tahapan akan mengakibatkan deteksi dan kontrol tiap langkah menjadi kurang cermat, sehingga bila terjadi kesalahan, akan cukup sulit untuk memperbaikinya. Di samping itu, jika sistem yang berhasil dibangun itu akan dikembangkan lagi, bisa jadi akan mengalami kesulitan karena ide ide yang dihasilkan lebih bersifat insidensial. 2. Pemesan dapat mengembangkan ide dan gagasannya di tengah perjalanan pembangunan sistem sehingga kadang kadang menjadi sangat luas dan sulit untuk diimplementasikan Metode Daur Hidup Metode ini terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu : tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Sementara itu, dalam setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut.

14 Metode Daur Hidup ini terbagi beberapa tahapan : 1. Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan adalah tahap awal untuk membangun suatu sistem. Pada tahap ini pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang muncul dan mendefinisikannya secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasikan kendala kendalanya. Hasilnya dituangkan dalam proposal proyek yang memuat tentang TI yang akan digunakan dan prioritas prioritas SI. Perencanaan SI meliputi seluruh aspek aliran informasi dalam organisasi. Tanpa perencanaan yang baik, sistem yang dibangun menjadi tidak optimal atau bahkan tidak dapat digunakan. 2. Tahap Analisis Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan menganalisis permasalahan secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan. Tahap ini harus dilakukan seobyektif mungkin, agar hasilnya baik. Karena kegagalan dalam melakukan studi kelayakan dapat mengakibatkan pada kegagalan total pembangunan SI, maka tahap ini harus dilakukan secara hati - hati oleh orang- orang yang telah berpengalaman. Bila ada ketidaklayakan dari hasil analisis tersebut, maka perlu dilakukan penelitian penyebab ketidaklayakan. Kemudian dilakukan pertimbangan secara cermat, dari tahap ini akan menghasilkan rekomendasi, yang menentukan sistem layak dibangun atau tidak. Jika rekomendasi menunjukkan bahwa sistem layak untuk dibangun maka sebaiknya diikuti juga dengan usulan usulan perancangannya termasuk perkiraan biaya yang dibutuhkan.

15 3. Tahap Perancangan Tahap ini, tim pembuat sistem dapat membuat rancangan SI terlebih dahulu. Tim pembuat sistem juga harus memperhatikan kebutuhan perusahaan, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, kebutuhan teknis. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan yang diperlukan. Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan database. 4. Tahap Penerapan Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer. Untuk proses yang terdapat di luar sistem computer, disusunlah konvensi atau perjanjian / tata tertib agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode, antara lain penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing) dan pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).

16 5. Tahap Evaluasi Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar, sesuai karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan kesalahan yang terkandung di dalamnya. Proses uji coba dapat dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengujian dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan, untuk menentukan kesesuaian harapan atau tidak. Tahap kedua, dilakukan pengecekan dengan sampel data dan dilakukan penelusuran, untuk melihat prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi sudah benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem yang tepat. Tahap ketiga, dilakukan pengecekan dengan melibatkan data yang sesungguhnya. Disamping itu, evaluasi juga harus dilakukan terhadap perangkat keras yang digunakan. 6. Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan Tahap ini adalah tahap paling akhir dari suatu pembangunan SI. Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya. Selama sistem digunakan, tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem. Hal ini penting untuk memelihara keutuhan data dan informasi yang telah dihimpun di dalamnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, mem-backup dan scanning virus. Sementara itu, pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian penyesuaian untuk menjaga kecanggihan sistem atau perbaikan atas kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.

17 2.3.3 Metode Spiral Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari metode Prototype dan Daur Hidup. Metode ini dirancang secara evolusioner dengan tahapan yang jelas, tetapi juga terbuka bagi partisipasi pemesan untuk ikut serta guna menentukan pemodelan dari sistem yang dirancang tersebut. Metode ini membutuhkan biaya yang mahal dan sangat lambat karena setiap tahapan yang dilalui harus mengikutsertakan partisipasi pemesan. Penggunaan metode ini akan membutuhkan perhatian yang sangat besar dari para ahli untuk merespon evaluasi dari pemesan sistem. Bisa jadi permintaan pemesan akan melebar dan meluas, sehingga tidak semua permintaan dapat diakomodasikan. Perancang sistem akan mengalami kesulitan besar jika pemesan berubah ubah keinginannya. Secara umum Metode Spiral digambarkan dalam bentuk kuadran, yang memiliki fungsi masing masing kuadran sebagai berikut : Kuadran 1 : Perencanaan Pada kuadran ini, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan tujuan, sasaran, alternatif - alternatif dan batasan - batasan sistem Kuadran 2 : Analisis Risiko Pada kuadran ini, dilakukan analisis terhadap alternatif alternatif yang ada dan mengidentifikasikan risiko - risiko yang ada dan mengidentifikasi risiko-risiko yang akan terjadi. Kuadran 3 : Teknis Pada kuadran ini, dilakukan pembangunan sistem secara teknis dan bertahap.

18 Kuadran 4 : Evaluasi Pemesan Pada kuadaran ini, dilakukan penilaian terhadap hasil pembangunan sistem tersebut oleh pemesan, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. 2.4 Fabrikasi Menurut website Wikipedia, dalam dunia perindustrian, istilah Fabrikasi dapat digunakan untuk pembangunan mesin dan penyusunan struktur yang terdiri dari pemotongan, pembentukan dan perakitan komponen yang terbuat dari bahan mentah. Bengkel fabrikasi besi dan bengkel mesin biasanya memiliki kapabilitas yang saling berhubungan. Perbedaan fungsinya adalah, bengkel fabrikasi berkonsentrasi untuk menyiapkan bahan logam, pengelasan, dan perakitan berbagai macam aspek, sedangkan bengkel mesin lebih berkonsentrasi pada bagian yang berhubungan dengan mesin. Salah satu jenis fabrikasi adalah fabrikasi metal. Fabrikasi pada dunia industri diaplikasikan pada pembuatan mesin dan struktur dengan melakukan pemotongan, pembentukan dan penggabungan berbagai komponen yang dimulai dari bahan mentah. Dalam proses engineering, fabrikator biasanya mempunyai ahli dalam atau mengontrak ahli dalam proses desain yang kemudian diajukan kepada konsumen untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan konsumen agar bisa segera di produksi. Material yang biasanya digunakan oleh fabrikator seperti plate metal, formed and expanded metal, sectional metal, welding wire. Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam proses fabrikasi, antara lain perencanaan, penentuan material yang akan digunakan, pemotongan dan pembentukan, dan penyatuan berbagai macam komponen.

Pembangunan Sistem lnformasi (2)

Pembangunan Sistem lnformasi (2) Pembangunan Sistem lnformasi (2) Metode Daur Hidup System Development Life Cycle (SDLC) Metode daur hidup ini terdiri atas 5 tahapan proses, yaitu: 1. Perencanaan (Planning) 2. Analisis (Analysis) 3. Desain/Perancangan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi N. Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id NTS/PSI3/TI UAJM 1 Apakah Sistem Informasi Itu? (1 dari 4) Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) DISUSUN OLEH : Aksa Badi : 52007003 Febrin Adrianus : 52007018 Harianto S : 52007024 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK KHARISMA)

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Apakah Sistem Informasi Itu? Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) CBIS

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop Kebutuhan Untuk Membangun Sistem Informasi Korporasi asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. SISTEM Sistem adalah suatu kumpulan prosedur (komponen) yang saling terhubung satu sama lain yang digunakan dalam suatu unit bisnis yang mempunyai tujuan yang sama (Valavich,

Lebih terperinci

Visi dan Prospek Membangun e-business

Visi dan Prospek Membangun e-business Pertemuan 2 Visi dan Prospek Membangun e-business Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi SI bisnis yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAB 5 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER 5.1 SISTEM PENGOLAHAN DATA / INFORMASI AKUNTANSI Sistem Informasi Akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi pengolahan data perusahaan dengan volume pengolahan data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

Gambaran Umum SI dan TI

Gambaran Umum SI dan TI Gambaran Umum SI dan TI Arif Basofi @PENS 2015 Materi Pengertian Sistem Informasi Definisi Teknologi Informasi Lingkup Teknologi Informasi Peranan Teknologi Informasi Pengertian Sistem Informasi Pengertian

Lebih terperinci

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta Menurut pandangan anda, bidang-bidang apa saja yang sudah menerapkan penggunaan komputer? 2 Dari bidang-bidang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis)

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Pengertian Sistem Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Part 3 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Ada dua jenis sistem, yakni: Abstrak: suatu susunan teratur gagasan atau konsep yang saling bergantung satu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 1 Obyektif Memahami pengertian sistem informasi dan teknologi informasi 2 Contoh Sistem Informasi Sistem reservasi pesawat terbang Sistem penjualan

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 Sistem Informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. 2 Sistem Informasi

Lebih terperinci

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR

KSI Lanjut Konsep Dasar KONSEP DASAR KONSEP DASAR Gambaran Sistem Informasi Sistem reservasi di pesawat Sistem penjualan kredit Sistem biometrik Sistem POS Sistem telemetri Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) Sistem ditempat publik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

Komponen Sistem Informasi

Komponen Sistem Informasi OBJEKTIR/TUJUAN 28/02/2014 Komponen Sistem Informasi Aloysius Airlangga Bajuadji, S.Kom, M.Eng www.bayurlangga.web.id/kuliah Mengenal komponen sistem informasi, arsitektur informasi, sistem pemrosesan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

Lintang Yuniar Banowosari  Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id Pengantar Sistem IT-013237 / 2 SKS Silabus: Materi Perkuliahan Gambaran Umum Sistem manajemen Komputer sebagai alat Bantu pada sistem informasi

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) FT. UMS MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) Manajer dan Dukungan Komputer. Teknologi komputer sekarang ini merupakan bagian terpenting dalam dunia bisnis, dan jelas dalam pelbagai

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Informasi

Macam-macam Sistem Informasi Macam-macam Sistem Informasi Materi Klasifikasi sistem informasi. Sistem informasi menurut level organisasi. Sistem informasi fungsional. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia. Klasifikasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Mananjemen

Sistem Informasi Mananjemen Sistem Informasi Mananjemen Definisi SIM Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata 1 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Sistem Informasi Pariwisata DEFINISI SISTEM INFORMASI KEUANGAN Model sistem informasi keuangan Sistem informasi keuangan memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 13 Lecture s Structure Eksekutif dan Kebutuhan Informasinya Model dan Penerapan EIS Faktor Penentu

Lebih terperinci

Information System Design and Analysis

Information System Design and Analysis Information System Design and Analysis Indra Tobing Information System Design and Analysis 1 Basic Concept What System is What Information is What Information System is Why need Information System Who

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Apakah Sistem Informasi Itu?

SISTEM INFORMASI. Apakah Sistem Informasi Itu? SISTEM INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi Informatics Engineering Faculty of Information Technology Apakah Sistem Informasi Itu? (1 dari 4) Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: sistem

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Publik

Manajemen Sistem Informasi Publik Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Materi - Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan - Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan - Mengembangkan Dan Menggunakan DSS - Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1

TI 1 SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI 1 DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS ( ), FANDY ADITYA SOEPRIADI( ), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok 1 TI SISTEM INFORMASI TUGAS SIBI DI SUSUN OLEH : ADE MAS BAGUS (52007002), FANDY ADITYA SOEPRIADI(5200707), TEKNIK INFORMATIKA Kelompok SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem Informasi

Lebih terperinci

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA CHAPTER 2 Sistem Informasi dalam Perusahaan Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi Sistem Informasi dalam Perusahaan Jenis Sistem Utama dalam Organisasi Jenis

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems)

RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) RANGKUMAN SIM BAB 13 Mengembangkan Sistem Informasi (Building Information Systems) A. SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN 4 Bentuk

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami Konsep dasar SIM Mempunyai Gambaran Umum

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI KONSEP SISTEM INFORMASI PENDAHULUAN Tulisan ini akan menjelaskan konsep dasar dari sistem informasi. Sebelum membahas suatu sistem lebih baik jika mengetahui dulu apa sistem itu, pada bagian berikutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sehubungan dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang komputer dalam dunia usaha saat ini dirasakan bahwa pengaruh komputer memegang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

KonSIL pertemuan - 1 KONSEP DASAR

KonSIL pertemuan - 1 KONSEP DASAR KONSEP DASAR Gambaran SI (Abdul Kadir, bab.1) Bermacam-macam SI : Sistem reservasi pesawat : digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembeilan tiket Sistem penjualan kredit : digunakan

Lebih terperinci

Lecture s Structure. Proses Data Warehouse. Proses Data Warehouse

Lecture s Structure. Proses Data Warehouse. Proses Data Warehouse Proses Data Warehouse Yudi Agusta, PhD Data Warehouse and Data Mining, Lecture 2 Copyright Yudi Agusta, PhD 2006 Lecture s Structure Proses Data Warehouse Contoh Metodologi NCR, SAS, Microsoft Case Studies

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah I. Objek Penelitian 1. Lingkung Tugas Akhir 2. Batasan Masalah

BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah I. Objek Penelitian 1. Lingkung Tugas Akhir 2. Batasan Masalah I-1 BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Universitas Pasundan merupakan lembaga yang bergerak dibidang pendidikan yang sudah berdiri sejak tahun 1960 dan pada tahun sekarang 2016 sudah menginjak

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DALAM JARINGAN. Oleh : Nama : Erwiyan NIM :

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DALAM JARINGAN. Oleh : Nama : Erwiyan NIM : ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DALAM JARINGAN Oleh : Nama : Erwiyan NIM : 131110999 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1. Konsep Dasar Arsitektur Sistem Informasi A. Arsitektur Sistem

Lebih terperinci

Decision Support System (DSS)

Decision Support System (DSS) Decision Support System (DSS) source : http://nextgeneration.web.id/?p=48 Seiring perkembangan zaman, manusia dituntut membuat berbagai keputusan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, teknologi informasi sangat banyak membantu seperti dalam hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Internet Sejak lahirnya internet pada tahun 1985 hingga saat ini, yang dapat mengubah cara orang membeli dan menjual produk atau jasa. Internet merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Stair (2010:5), data adalah fakta atau kenyataan, contoh: nomor karyawan, jumlah jam kerja dalam seminggu, nomor bagian persediaan, atau

Lebih terperinci

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM

1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM 1. TAHAP PERENCANAAN SISTEM Menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai Melibatkan Manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem Proyek yang diusulkan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen 410102048 / 2 SKS Oleh : Tri Sagirani tris@stikom.edu Konsep Dasar Sistem Informasi Materi : Pengertian sistem informasi Konsep sistem informasi Komponen sistem informasi Aktivitas

Lebih terperinci

E volusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. S umber : Internet

E volusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. S umber : Internet E volusi dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer S umber : Internet E VOLUS I S IS TE M INFOR M AS I BE R BAS IS KOMPUTE R Fokus awal pada data, Pengolahan Data E lektronik (E DP) kemudian berubah

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database

Konsep Sistem Informasi. Dari BITS sampai Database Konsep Sistem Informasi Dari BITS sampai Database Kebutuhan Sistem Informasi Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro PENGEMBANGAN DAN ANALIS & STRATEGI PENGEMBANGANNYA Oleh : Arvian Triantoro Latar Belakang : Adanya perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis Perubahan teknologi Peningkatan proses bisnis Keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan. bahwa informasi bebas dari kesalahan (Kadir, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan. bahwa informasi bebas dari kesalahan (Kadir, 2003). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu perkembangan pada dunia bisnis untuk mampu mengikuti perubahan yang terjadi dan menjadi lebih maju

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Modul ke: Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Sistem Informasi dalam Perusahaan Fakultas FEB Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak. Program Studi Magister Akuntansi 1 Jenis Sistem Utama dalam

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang sedang penulis jalani pada saat ini adalah dengan Analisis Sistem Informasi Penjulanan Tiket

Lebih terperinci

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom

Sistem informasi manajemen. Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Sistem informasi manajemen Ahmadi Aidi, Akt, Ak, CA, M.Kom Kemajuan Peradaban Manusia di bagi 4 tahap : Alam Nomaden, Berburu, Menangkap ikan, dll Kekayaan Menetap, Cocok tanam, Pengelolaan dan Penguasaan

Lebih terperinci

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material

MANAJEMEN INFORMASI. Manajer mengelola lima sumber daya utama yang ada di perusahaan : 1. Man (Manusia) 2. Material MANAJEMEN INFORMASI Informasi merupakan salah satu sumber dasar yang ada bagi para manajer yang mempunyai nilai, karena informasi akan memberikan sumber yang nyata dan akan lebih berperan bila suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)

BAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet akhir-akhir ini telah membuat internet menjadi begitu besar peranannya baik sebagai sarana memperoleh informasi dengan cepat dan selalu diperbaharui.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

komponen Sistem informasi 1

komponen Sistem informasi 1 komponen Sistem informasi 1 Sistem : sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan Elemen Sistem: tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian,

Lebih terperinci

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi BUSINESS INTELLIGENCE Management Database & Informasi Pengorganisasian data di lingkungan file tradisional vs Pendekatan database Dasar-dasar Business Intellegence Basis Data Vs Pemrosesan File Tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI BAB I PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI 1.1 PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi Informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE) A. Pengertian Secara sederhana komputer dapat diartikan sebagai seperangkat alat elektronik yang dapat dipakai untuk memproses data/fakta. Pemrosesan data

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F )

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F ) TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F 1 1 0 1) TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Karakteristik, Klasifikasi & Pelaku Sistem Konsep Dasar

Lebih terperinci

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM

BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM Konsep siklus hidup cocok dengan segala sesuatu yang lahir, tumbuh berkembang menjadi matang dan akhirnya mati. Pola ini juga berlaku untuk berbasis komputer seperti

Lebih terperinci

KONSEP DASAR lanjutan

KONSEP DASAR lanjutan KONSEP DASAR lanjutan Informasi Bagi Manajer Dalam menjalankan fungsinya, manajer sangat membutuhkan informasi untuk membuat keputusan, mengelola kompleksitas hubungan antara organisasi dan lingkungannya,

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi Metodologi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 3 SKS Deskripsi Mata Kuliah Pengampu : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Buku Pegangan : Dadan Umar Daihani, Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Elex Media Komputindo, 2001. D.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Analisis dan Penjelasannya 1.1 Tahapan dalam Sistem Tahapan proses dalam sistem mencakup langkah-langkah berikut : 1. Menentukan skor atas jawaban dari pengguna mengenai

Lebih terperinci

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

REKAYASA PERANGKAT LUNAK REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( 2 nd week) Siklus Hidup Perangkat Lunak (SWDLC) RAHMAD HIDAYAH /41813120037 FASILKOM / SISTEM INFORMASI DOSEN : WAHYU HARI HAJI, S.Kom, MM Siklus Hidup Perangkat Lunak (Software

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan bersaing dipasar. Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang

Lebih terperinci

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.

dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu

Lebih terperinci

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI 1. Pengertian Teknologi Informasi Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. Beberapa

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu :

SISTEM INFORMASI. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu : SISTEM INFORMASI Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh 3 faktor yaitu : Relevansi : Informasi benar benar berguna bagi suatu tindakan keputusan yang dilakukan oleh seseorang.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Pembahasan Dalam pengukuran risiko yang dilakukan pada PT Informasi Komersial Bisnis, kami mengolah data berdasarkan wawancara kepada

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

Jenis Jenis Sistem Informasi. Oleh : Mutiara Jannati Jurusan Sistem Informasi Semester I

Jenis Jenis Sistem Informasi. Oleh : Mutiara Jannati Jurusan Sistem Informasi Semester I Jenis Jenis Sistem Informasi Oleh : Mutiara Jannati Jurusan Sistem Informasi Semester I Klasifikasi Sistem Informasi Ada Berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi umum dipakai antara

Lebih terperinci

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M I R A P R A S E T Y A N I N G R U M 1 Pengertian SPK 1. Menurut Turban (1990) dan Turban & Aronson (2001), SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yg dapat membantu pengambil keputusan dalam

Lebih terperinci