HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DENGAN LOYALITAS NASABAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DENGAN LOYALITAS NASABAH"

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DENGAN LOYALITAS NASABAH ABSTRAK (Survey Pada Nasabah BRI Kantor Cabang Kaliasin, Surabaya) Oleh: Nadissa Fadhila Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara komunikasi pelayanan customer service dengan loyalitas nasabah yang diukur melalui reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles Customer Service BRI cabang Kaliasin, Surabaya. Penelitian survey ini menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner. Angket disebarkan pada 75 orang sampel. Data diolah dengan menggunakan teknik Coefficient Correlation Product Moment Pearson dan pengujian hipotesis menggunakan koefisien regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara variabel komunikasi pelayanan customer service dengan loyalitas nasabah berkorelasi positif namun lemah. Kata kunci : Komunikasi pelayanan, customer service, loyalitas nasabah. PENDAHULUAN Di era yang modern dewasa ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat terjadi, tak terkecuali pada bank sebagai lembaga keuangan pendukung kegiatan bisnis. Salah satu dari bank tersebut adalah BRI. Masing-masing bank berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik agar nasabah mereka bertambah loyal. Kualitas pelayanan yang bermutu dan mampu memenuhi tingkat kepentingan konsumen, akan menambah loyalitas nasabah sehingga mereka tetap menggunakan jasa perusahaan dan tidak memilih pesaingnya. Kualitas pelayanan bermutu dapat terjadi apabila proses komunikasinya dilakukan dengan baik. Schramm dalam Mulyana (2007, 151) menganggap komunikasi sebagai Interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima sinyal. Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk berbagi informasi. Sejalan dengan pernyataan ini, BRI menyadari pentingnya komunikasi dengan nasabahnya agar dapat berinteraksi dan melihat umpan balik, oleh karena itu strategi ini diterapkan di seluruh unitnya dengan membentuk divisi untuk melakukan komunikasi secara khusus dengan nasabahnya yaitu divisi customer service, salah satunya adalah unit BRI di Surabaya yaitu cabang Kaliasin.

2 2 Customer Service menurut Kasmir (2005, 180) adalah, Setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan kepuasan nasabah melalui pelayanan yang diberikan seseorang. Seorang Customer Service berfungsi sebagai komunikator yang bertugas sebagai orang yang menghubungi nasabah dan memberikan informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nasabah. Customer service juga bertanggung jawab menjamin kualitas pelayanan yang baik. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen atau nasabah harus baik dan memuaskan karena berpengaruh kepada meningkatnya loyalitas nasabah kepada perusahaan, maka pelayanan yang diberikan itu haruslah unggul dari pesaingnya. Loyalitas merupakan kesediaan pelanggan untuk terus berlangganan terhadap suatu perusahaan dan dengan sukarela akan merekomendasikannya kepada teman-temannya. Manfaat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan akan menambah keuntungan secara finansial sebagaimana yang dikemukakan oleh Jill Griffin (2005, 11), Bahwa imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif. Semakin lama loyalitas seorang pelanggan, semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan. BRI cabang Kaliasin berharap dengan adanya divisi customer service, maka pegawai mereka memiliki kemampuan cara berkomunikasi dan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang baik sehingga nasabah tatap loyal dan terus menggunakan jasa mereka. Dalam bisnis jasa pelayanan keuangan (bank), komunikasi sangatlah penting karena area bisnis ini adalah tentang memahami dan mengerti target sasarannya. Keterampilan komunikasi verbal dan non verbal penting dalam pelayanan karena apabila kemampuan ini tidak dimiliki akan menyebabkan terjadinya kesenjangan komunikasi. Menurut Mulyana ( 2007, 65) : Dalam komunikasi terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan. Pesan disini tidak harus berupa kata-kata, namun bisa juga merupakan pertunjukan, termasuk pakaian, perhiasan dan hiasan wajah atau yang lazimnya disebut pesan nonverbal. Proses komunikasi menurut Schramm dapat digambarkan menjadi model : Model Komunikasi Schramm

3 3 Apabila mengacu pada konsep ini, maka pada BRI, karyawan customer service akan bertindak sebagai encoder untuk pertama kali yakni menciptakan hubungan komunikasi dengan menyapa nasabah. Setelah mendapat sapaan dari karyawan customer service, maka nasabah akan menyampaikan apa yang diinginkannya. Dalam hal ini nasabah bertindak sebagai decoder, interpreter dan encoder sekaligus. Ketika nasabah menyatakan kepentingannya kepada karyawan customer service, maka ini disebut sebagai tahap umpan balik. Proses selanjutnya merupakan proses komunikasi yang berkelanjutan. Konteks komunikasi yang berhubungan dengan penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi karena, komunikasi yang tercipta adalah komunikasi yang dilakukan oleh BRI (customer service) kepada pihak eksternalnya (nasabah), dengan berkomunikasi secara tatap muka sehingga karyawan customer service dapat melihat reaksi pihak eksternalnya secara langsung baik secara verbal maupun non verbal. Saat ini keberadaan bagian Public Relations dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang apapun terasa amat penting. Bagian Public Relations dibutuhkan dalam aktivitasnya selain digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual produk, juga kegiatan Public Relations amat diperlukan di perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa. Ruslan (2010, 15) mengatakan bahwa, Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya, serta praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling penegertian antara organisasi dan publiknya. Terdapat dua aspek yang mendasar dalam pengertian Public Relations. Menurut Effendy (2006, 10), Dua aspek tersebut yang mutlak harus ada adalah : Pertama, sasaran Public Relations yaitu Public Intern (Internal Publik) dan Public Ekstern (Eksternal Publik). Kedua, Kegiatan Public Relations yaitu komunikasi dua arah timbal balik (resiprocal two way trafic communication). Hal ini berarti bahwa harus terjadi hubungan timbal balik dalam rangka penyampaian informasi, baik terhadap publik internal maupun publik eksternal. Keberhasilan sebuah perusahaan dalam berkomunikasi dengan publiknya tidak lepas dari peran Public Relations eksternalnya yang mengomunikasikan informasi dan kegiatan yang terjadi di dalam organisasi secara dua arah kepada publik luar yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan.

4 4 Ruslan (2010, 23) berpandangan, Public Relations eksternal berfungsi untuk mengusahakan timbulnya sikap dan gambaran yang positif dari publik terhadap lembaga yang dilihatnya. Tugas penting Public Relations eksternal yaitu melakukan komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan publiknya melalui informasi yang jelas, sehingga hal ini akan membuat publik memiliki kepercayaan dan pandangan positif tentang perusahaan. Tugas ini utamanya dilakukan oleh customer relations officer. Untuk dapat memberikan informasi kepada publik eksternalnya dan juga untuk mempererat hubungan BRI dengan nasabahnya, maka BRI menugaskan divisi jaringan bisnis dan layanannya untuk membuat program customer relations. Amin W. Tunggal (2008, iv) mendefinisikan customer relations, Sebagai suatu disiplin untuk mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan pelanggan yang paling bernilai bagi perusahaan. BRI menyadari akan manfaat customer relations sebagaimana yang disebut diatas. Oleh karena itu BRI berusaha memperkuat hubungan pelanggannya dengan memberikan pelayanan yang baik. Diantaranya dengan cara memberikan informasi yang lengkap, memperhatikan kebutuhan nasabah, menerima keluhan, mencari jalan keluar terhadap keluhan dan memberikan saran produk mana yang sesuai dengan kepentingan nasabah. untuk menjalankan kegiatan yang sebelumnya disebut maka BRI membuat divisi customer service. Customer Service adalah suatu kegiatan yang termasuk ke dalam fungsi perusahaan dan mempunyai tugas memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan maksud agar pelanggan mendapatkan kepuasan melalui penerimaan keluhan pelanggan terhadap produk atau jasa dari perusahaan. Menurut Kasmir (2005, 23) Customer Service mempunyai fungsi tertentu di dalam sebuah perusahaan. Fungsi tertentu tersebut adalah sebagai, Resepsionis, Deskman, Salesman, Customer relations Officer dan Komunikator. Inti dari customer service adalah berkomunikasi dan melayani pelanggannya atau didalan dunia keuangan disebut sebagai nasabah. Memberikan pelayanan yang berkualitas merupakan hal yang amat penting bagi suatu perusahaan. Kualitas pelayanan yang bermutu dan mampu memenuhi tingkat kepentingan konsumen, akan menambah citra yang lebih baik dari para pesaingnya. Menurut Moenir (2008, 16-17) pelayanan merupakan, Proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung.

5 5 Untuk mendapatkan dan menjaga kualitas pelayanan, BRI menyiapkan kemampuan karyawan customer service dengan pelatihan berkala, mengevaluasi kinerja karyawan customer service (Quality Assurance) yaitu apabila dalam evaluasi tersebut kinerjanya tidak baik maka akan ditegur dan diminta memperbaiki sikap. Selain itu dilakukan kegiatan role play berupa latihan menempatkan karyawan customer service seolah menjadi nasabah agar dapat mengerti sudut pandang pelanggan. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (Tjiptono, 2007, ) pelanggan akan menilai kualitas pelayanan melalui lima prinsip dimensi pelayanan yang disebut juga SERVQUAL (Service Quality) sebagai tolok ukurnya, yaitu : 1. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan 2. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan dalam membantu pelanggan dengan memberikan layanan cepat, tepat dan tanggap serta mampu menangani keluhan para pelanggan secara baik 3. Assurance, kemampuan karyawan tentang pengetahuan dan informasi suatu produk (good product knowledge) yang ditawarkan dengan baik, keramahtamahan, perhatian, dan kesopanan dalam memberikan jaminan pelayanan yang terbaik. Ini menyangkut : a. Competence (Kompetensi) ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki customer service dalam memberikan layanan kepada pelanggan. b. Courtesy (Kesopanan) yaitu keramah-tamahan, perhatian dan sikap yang sopan c. Credibility (kredibilitas) yaitu berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan, repurtasi, prestasi yang positif dari pihak yang memberikan layanan. 4. Empathy, merupakan perhatian secara individual yang diberikan kepada pelanggan atas keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan : kemudahan memperoleh layanan, komunikasi yakni kemampuan berkomunikasi dan pemahaman terhadap pelanggan. 5. Tangibles, kenyataan yang berhubungan dengan penampilan fisik gedung, ruang office lobby, atau front office yang representative, tersedianya tempat parkir yang layak, kebersihan, kerapihan, aman dan kenyamanan di lingkungan dipelihara secara baik. Dimensi pelayanan diatas apabila dikaitkan dengan teori komunikasi dapat dilihat dari konsep komunikasi mengenai komunikasi antarpribadi dan psikologi komunikasi. Menurut Jalaludin Rachmat (2008, ) dalam psikologi komunikasi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikator: Terdiri dari kredibilitas, atraksi dan kekuasaan. Kredibiltas adalah seperangkat persepsi komunikate tentang sifat- sifat komunikator. Kredibiltas memiliki dua unsur yaitu expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya). Keahlian adalah kesan yang

6 6 dibentuk komunikator yang dibentuk komunikate tentang kemampuan komunikator dalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggap sebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalaman atau terlatih. Kepercayaan adalah kesan komunikate tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya. Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral, adil, sopan dan etis? Teori ini sesuai dengan dimensi mengandung pengertian tentang reliability dan assurance. Konsep realibility kemampuan untuk memberikan pelayanan serta dalam assurance yaitu ketrampilan, pengetahuan, keramahtamahan, kesopanan, nilai-nilai kepercayaan dan reputasi dapat dihubungkan dengan kredibilitas komunikator mengenai keahlian dan kepercayaan. Sementara itu emphaty menurut Jalaludin Rachmat (2008, 132) Merupakan salah satu faktor yang dapat membuat komunikasi antarpribadi menjadi baik. Dengan memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita maka proses komunikasi antrapribadi akan semakin berjalan lancar. Dimensi responsiveness memiliki hubungan dengan konsep komunikasi antarpribadi, yaitu konsep tentang proses atau tahap mendengar (stage of listening). Menurut Devito (2004, 116) Didalam konsep ini terdapat model mendengar yang terdiri dari 5 tahap (a five-stage model of listening) yaitu receiving (menerima), understanding (memahami), remembering (mengingat), responding (menanggapi), dan evaluating (mengevaluasi). Pada tahap responding komunikan memberikan tanggapan terhadap pesan yang diberika komunikator. Tanggapan ini merupakan umpan balik akan pesan. Tanggapan dapat berupa verbal dan non verbal. Dimensi tangibles dapat dikaitkan dengan komunikasi non verbal. Mulyana (2010, 343) mengatakan komunikasi non verbal adalah, Semua komunikasi yang dilakukan dengan isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi non verbal juga mencakup fisik. Menurut Mulyana (2010, 410), Kenyamanan peserta komunikasi juga dipengaruhi penataan ruangan, kursi, dan meja di ruangan tersebut. Penataan furniture jelas mempengaruhi suasana komunikasi. Tangibles menjadi wilayah kerja customer service karena merupakan bagian dari cara berkomunikasi kepada nasabah dengan memberikan kenyamanan bagi mereka. Komunikasi non verbal juga bisa dikaitkan dengan dimensi assurance. Keramah-tamahan, perhatian, dan kesopanan dapat dilihat dari komunikasi non verbal seseorang yaitu melalui bahasa tubuh seperti isyarat tangan, posisi tubuh, eskpresi wajah, dan tatapan mata. Uraian

7 7 tersebut menggambarkan bahwa dimensi kualitas pelayanan sesungguhnya bersinggungan dengan dimensi komunikasi. Seperti yang ditulis sebelumnya, pelayanan yang bermutu merupakan cara untuk membuat para pelanggan (nasabah) loyal terhadap perusahaan. Loyalitas merupakan suatu ukuran yang dilihat dari lamanya pelanggan (nasabah) berhubungan dengan perusahaan tersebut serta pembelian berulang atas suatu produk atau jasa dimana pelanggan (nasabah) memiliki rasa setia dan patuh terhadap perusahaan. Pengukuran atau mengatakan bahwa seorang pelanggan telah menjadi pelanggan yang loyal terdapat beberapa indikator yang dapat dipakai. Jill Griffin (2005, 5) mengatakan : Kondisi penting yang berhubungan dengan loyalitas adalah retensi pelanggan dan total pangsa pelanggan. Retensi pelanggan menjelaskan lamanya hubungan dengan pelanggan. Total pangsa pelanggan adalah presentase dari anggaran pelanggan yang dibelanjakan ke perusahaan tersebut. Selain itu Jill Griffin (2005,31) menganggap pelanggan yang loyal adalah orang yang : 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur 2. Membeli antarlini produk dan jasa 3. Mereferensikan kepada orang lain 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing Keuntungan yang diperoleh dari loyalitas pelanggan adalah imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif. Semakin lama seorang pelanggan, semakin besar laba yang diperoleh perusahaan. Mengacu pada latar belakang masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan antara komunikasi pelayanan customer srevice dengan loyalitas nasabah, oleh karena itu permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Sejauhmana hubungan antara komunikasi pelayanan customer service BRI kantor cabang Kaliasin, Surabaya, dengan loyalitas nasabah.

8 8 TUJUAN PENELITIAN Adapun penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan reliability komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin. 2. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan responsiveness komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin. 3. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan assurance komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin. 4. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan empathy komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin. 5. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan tangibles komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Kriyantono (2010, 96) mengatakan, Metode survey merupakan riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini mengambil populasi seluruh nasabah BRI cabang Kaliasin, Surabaya kurang lebih berjumlah 300 orang selama lima hari kerja. Sampel akan berjumlah 75 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Pengertian teknik pengambilan non-probability sampling menurut Kriyantono (2010, 158) adalah, Sampel tidak melalui teknik random acak. Dalam hal ini, semua anggota populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel, disebabkan pertimbangan-pertimbangan tertentu oleh periset. Data diolah dengan menggunakan teknik Coefficient Correlation Product Moment Pearson dan pengujian hipotesis koefisien menggunakan regresi linear sederhana. Data-data yang diperoleh di lapangan digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Hubungan Antara Komunikasi Pelayanan Customer service BRI dengan Loyalitas Nasabahnya, sehingga dapat dirumuskan hipotesis statistik adalah;

9 9 Ho : Tidak ada hubungan antara komunikasi pelayanan customer service BRI dengan loyalitas nasabahnya. Ha : Ada hubungan antara komunikasi pelayanan customer service BRI dengan loyalitas nasabahnya. HASIL PENELITIAN Deskripsi Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44 orang (58,7%) terdiri dari jenis kelamin laki-laki, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 31 orang (41,3%). Data ini menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang menjadi nasabah populasi yang dipilih. BRI dari Karakteristik berdasarkan kategori umur menunjukkan bahwa responden pada rentang umur antara yaitu sebanyak 20 orang (26,7%) merupakan golongan umur yang paling banyak menjadi nasabah BRI. Hal ini menunjukkan bahwa pada rentang umur tersebut, ratarata mereka telah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri. Disamping itu data juga menunjukkan bahwa nasabah BRI kini merambah lebih luas, sehingga bukan hanya terdiri dari golongan kelompok usia tua melainkan nasabah yang relatif berusia lebih muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang terbanyak adalah wiraswasta yaitu 31 orang (41.3%). Dari data ini dapat disimpulkan bahwa seorang wiraswasta terbiasa melakukan aktivitas dengan menggunakan jasa perbankan. Karakteristik berdasarkan lama menjadi nasabah memperlihatkan bahwa pada rentang waktu 4 tahun 6 tahun merupakan jumlah nasabah tertinggi adalah sebanyak 26 orang (34,7). Hal ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 4 6 tahun nasabah BRI semakin bertambah banyak jumlahnya. Deskripsi Frekuensi Variabel X (Komunikasi Pelayanan Customer service) Pada indikator variabel X (komunikasi pelayanan customer service), peneliti merumuskan ke dalam 15 pertanyaan yang mewakili unsur-unsur yang terdapat dalam SERVQUAL, yaitu Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, dan Tangible. Di bawah ini merupakan penjelasan hasil penelitian pada pernyataan-pernyataan variabel X.

10 10 Pada dimensi reliability, dari 75 responden terdapat 40 responden (53,3%) mengatakan setuju bahwa pegawai customer service selalu mengetahui pelayanan yang dibutuhkan nasabah. Sebanyak 43 responden (57,3%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service mampu menyelesaikan masalah nasabah, dan 42 responden (56,0%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service melayani sesuai harapan nasabah. Dari jumlah persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah mengatakan pegawai customer service memberikan selalu pelayanan yang dibutuhkan nasabah. Mereka mampu menyelesaikan setiap masalah yang disampaikan, sehingga nasabah merasa masalah mereka telah diselesaikan. Nasabah merasa pelayanan yang diberikan pegawai customer service telah sesuai dengan harapan mereka. Uraian tersebut menunjukkan bahwa nasabah merasa BRI mampu untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan, yaitu selalu melayani dengan baik. Pada dimensi responsive dari 75 responden terdapat 43 responden (57,3%) menyatakan bahwa pegawai customer service memberi informasi yang jelas dalam meyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Sebanyak 36 orang (48,0%) menyatakan sangat setuju bahwa pegawai customer service mengatur dengan baik antrian nasabah dan 40 responden (53,3%) menyatakan setuju akan kesigapan dan kecepatan pegawai customer service dalam melayani responden (nasabah). Persentase tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar nasabah mendapatkan informasi yang jelas ketika mereka mempunyai masalah. Pegawai customer service dapat mengatur antrian nasabah ketika menunggu giliran untuk dipanggil. Nasabah pun menyatakan pegawai customer service sigap dan cepat dalam memberikan pelayanannya. Uraian di atas menggambarkan bahwa pegawai customer service mampu menguasai keadaan dengan tindakan sigap, tanggap dan cepat ketika memberikan pelayanan. Selanjutnya dalam dimensi assurance dari 75 responden terdapat 47 responden (62,7%) menyatakan sangat setuju bahwa pegawai customer service selalu tersenyum dalam melayani mereka (nasabah). Sebanyak 43 rsponden (57,3%) menyatakan sangat setuju pegawai customer servive ramah dan sopan dalam menyapa nasabah dan 40 responden (53,3%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service mampu memberi informasi sebagaimana yang diinginkan oleh mereka.

11 11 Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa nasabah merasa senang telah dilayani oleh pegawai customer service. Mereka tersenyum, selalu memperlihatkan sikap ramah dan sopan sehingga nasabah lebih mudah untuk menerima informasi yang diinginkan. Penjelasan tersebut memperlihatkan bahwa pegawai customer service memiliki pengetahuan produk-produk BRI yang baik karena dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh nasabah. Selain itu, nasabah juga menganggap pegawai customer service memiliki sikap yang baik ketika memberikan jawaban. Pada dimensi emphaty dari 75 responden terdapat 42 responden (56,0%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service memberi perhatian secara personal kepada mereka (nasabah). Sebanyak 41 responden (54,7%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service mendengarkan keluhan yang diberikan mereka (nasabah), dan 43 responden (57,3%) menyatakan setuju bahwa pegawai customer service sangat sabar dalam mendengarkan keluhan mereka (nasabah). Berdasarkan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah merasa senang mendapat perhatian secara personal yang berarti mereka dilayani satu persatu, dan keluhan mereka selalu didengar dengan sabar oleh pegawai customer service. Data ini menunjukkan bahwa pegawai customer memiliki kemampuan untuk berkomunikasi yang baik, karena ia mencoba untuk memahami setiap nasabah. Pada dimensi tangibles dari 75 responden terdapat 44 responden (58,7%) menyatakan sangat setuju bahwa pegawai customer service berpenampilan rapih dalam bekerja. Sebanyak 38 responden (50,7%) menyatakan setuju bahwa kantor customer service BRI memiliki fasilitas sesuai dengan kebutuhan nasabah dan sebanyak 41 responden (54,7%) menyatakan sangat setuju bahwa kantor customer service BRI memiliki fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Dari persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa nasabah menilai pegawai customer service sangat rapi dalam penampilan ketika melayani. Selain itu nasabah juga dapat menikmati fasilitas yang dibutuhkan ketika menunggu giliran untuk dilayani. Salah satunya adalah dengan tersedianya fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa penampilan fisik dari pegawai customer service dan fasilitas yang tersedia pada kantor BRI diangap layak dan dapat mewakili BRI.

12 12 Deskripsi Frekuensi Variabel Y (Loyalitas Nasabah) Loyalitas merupakan suatu ukuran yang dilihat dari lamanya pelanggan (nasabah) berhubungan dengan perusahaan tersebut serta pembelian berulang atas suatu produk atau jasa. Pada bagian ini akan dibahas variabel loyalitas untuk melihat seberapa lama nasabah berhubungan dan menggunakan produk yang ditawarkan oleh BRI. Pada variabel Y, yang diukur adalah loyalitas nasabah, dimana peneliti merumuskannya ke dalam 7 pertanyaan yang mewakili unsur-unsur sebagai berikut, yaitu ; Lamanya hubungan nasabah dengan perusahaan, persentase dari anggaran yang dikeluarkan nasabah, frekuensi pembelian, pembelian terhadap produk lain yang ditawarkan perusahaan, mereferensikan perusahaan kepada orang lain, serta tahan terhadap ajakan dari perusahaan lain. Dari 75 responden sebanyak 44 responden (58,7%) setuju menyatakan bahwa mereka sudah lama menjadi nasabah di BRI. Pernyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merupakan nasabah yang loyal karena terus menggunakan BRI sebagai bank mereka. Meskipun sebagian besar responden telah lama menjadi nasabah, sebagian kecil responden yaitu 5 orang (6,7 %) terlihat memberi pernyataan tidak setuju bahkan 2 orang responden (2,7%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti terdapat 7 orang nasabah yang belum lama menjadi nasabah BRI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar nasabah di BRI cabang Kaliasin adalah nasabah yang loyal. Selanjutnya terdapat 35 responden (46,7%) yang menyatakan setuju tidak akan menjadi nasabah pada bank lain di luar BRI. Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden (nasabah) akan bertahan dan tidak akan berpindah dari BRI untuk menjadi nasabah bank lain. Terdapat 27 orang (36,0%) yang tidak setuju untuk tidak menjadi nasabah bank lain dan 5 orang (6,7 %) bahkan menyatakan sangat tidak setuju apabila hanya menjadi nasabah satu-satunya pada BRI. Angka setuju di indikator ini merupakan angka setuju yang paling kecil diantara indikator loyalitas lainnya. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa hampir separuh responden tidak menjadikan BRI sebagai bank satu-satunya bagi mereka. Untuk pertanyaan ke tiga terlihat bahwa 49 responden (65,3%) menyatakan setuju akan rutin menginvestasikan dana di BRI. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa nasabah percaya menyimpan uang di BRI karena itu nasabah secara teratur menabung uangnya. Terdapat 8 orang (10,7 %) tidak setuju, bahkan sebanyak 4 orang (5,3 %) sangat tidak setuju untuk menginvestasikan dana mereka secara rutin. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak

13 13 semua responden akan menginvestasikan dana secara rutin ke BRI meskipun mereka adalah nasabah juga. Berikutnya, terdapat 49 responden (65,3%) menyatakan setuju untuk merekomendasikan BRI kepada orang lain dan selain itu sebanyak 51 responden (68,0%) menyatakan akan mengajak orang lain untuk menjadi nasabah BRI. Angka setuju di indikator ini merupakan angka setuju yang paling besar diantara indikator loyalitas lainnya. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa nasabah yakin akan kredibilitas BRI, sehingga tidak ragu untuk merekomendasikan kepada orang lain. Ada sebagian kecil responden yang tidak setuju yaitu 10 orang (13,3 %) dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1,3 %) untuk merekomendasikan BRI kepada orang lain. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hanya 11 orang nasabah (14,6 %) yang tidak bersedia untuk merekomendasikan BRI kepada orang lain. Disisi lain terlihat pula bahwa ada sebagian kecil responden yang tidak setuju yaitu 6 orang (8,0 %) dan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (4,0 %) untuk mengajak orang lain menjadi nasabah BRI. Uraian di atas menyimpulkan bahwa hanya 9 orang nasabah (12 %) yang tidak bersedia untuk mengajak orang lain menjadi nasabah BRI. Peneliti melihat bahwa terdapat 50 responden (66,7%) menyatakan setuju menabung di BRI dengan jumlah sebagian besar dari dana yang digunakan untuk menabung. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah mengutamakan menabung di BRI dibanding di bank lain dapat dilihat dari perbandingan jumlah dana yang dimasukkan oleh nasabah. Meskipun sebagian besar responden sebanyak 64 orang (85, 4 %) telah lama menjadi nasabah, namun sebagian kecil responden yaitu 10 orang (13,3 %) terlihat memberi pernyataan tidak setuju bahkan 1 orang responden (1,3 %) menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini berarti terdapat 11 orang nasabah (14,6 %) tidak bersedia untuk menabungkan sebagian besar uang dari dana tabungannya. Pada pertanyaan terakhir terlihat 46 responden (61,3%) menyatakan setuju untuk menggunakan lebih dari satu produk keuangan BRI. Pernyataan ini menunjukkan bahwa nasabah merasa puas dengan produk keuangan BRI yang pertama kali mereka ikuti sehingga nasabah ingin mencoba produk keuangan BRI yang lain. Disamping sebagian besar responden bersedia menggunakan produk lain, namun masih terdapat 14 orang (18,7 %) yang tidak setuju, bahkan terdapat juga 2 orang (2,7 %) yang sangat tidak setuju untuk menggunakan lebih dari satu produk yang ditawarkan. Uraian ini menunjukkan bahwa dari 75 orang responden ternyata 16 orang

14 14 (21,4 %) tidak bersedia menggunakan lebih dari satu produk. Hal ini berarti bahwa sebagai nasabah, mereka hanya menggunakan satu produk saja. Deskripsi Korelasi Pearson s Per Dimensi Variabel X dengan Variabel Y Hasil perhitungan SPSS Realibity dengan teknik analisis Pearson angka koefisien korelasi (r) adalah 0,41. Mengacu pada tabel keeratan korelasi Kriyantono ( 2010, 175) yaitu dalam interval 0,001 0,200, maka kategori keeratan sangat lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Realibity maka semakin loyal nasabahnya. Selanjutnya hasil perhitungan SPSS Responsiveness dengan teknik analisis Pearson angka koefisien korelasi (r) adalah 0,344. Mengacu pada tabel keeratan korelasi Kriyantono (2010, 175) yaitu dalam interval 0,201 0,400, maka kategori keeratan korelasi lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Responsiveness maka semakin loyal nasabahnya, meskipun lemah hubungannya. Pada dimensi Assurance hasil perhitungan SPSS dengan teknik analisis Pearson angka koefisien korelasi (r) adalah 0,413. Mengacu pada tabel keeratan korelasi Kriyantono ( 2010, 175) yaitu dalam interval 0,401 0,600, maka kategori keeratan korelasi cukup kuat. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Assurance maka semakin loyal nasabahnya. Berikutnya hasil perhitungan SPSS Emphaty dengan teknik analisis Pearson angka koefisien korelasi (r) adalah 0,159. Mengacu pada tabel keeratan korelasi Kriyantono (2010, 175) yaitu dalam interval 0,001 0,200, maka kategori keeratan korelasi sangat lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Emphaty maka semakin loyal nasabahnya. Terakhir, pada dimensi Tangibles hasil perhitungan SPSS dengan teknik analisis Pearson angka koefisien korelasi (r) adalah 0,493. Mengacu pada tabel keeratan korelasi (Kriyantono, 2010, 175) yaitu dalam interval 0,401 0,600, maka kategori keeratan korelasi cukup kuat. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Tangibles maka semakin loyal nasabahnya.

15 15 Deskripsi Korelasi Pearson s Total Variabel X dengany Berdasarkan hasil perhitungan SPSS total variabel X dengan variabel Y dengan teknik analisis Pearson, maka dapat dilihat bahwa angka koefisien korelasi (r) adalah 0, 379, dimana pada tabel keeratan korelasi menurut Kriyantono (2010, 175) berada dalam interval 0,201 0,400 yang artinya kategori keeratan korelasi lemah. Nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik komunikasi pelayanan customer service maka semakin loyal nasabah. Nilai probabilitas 0,001 < 0,05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel komunikasi pelayanan customer service dengan loyalitas nasabah cukup nyata atau signifikan (**) Melalui perhitungan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam penelitian ini terbukti adanya hubungan antara komunikasi pelayanan customer service BRI dengan loyalitas nasabahnya, meskipun tidak terlalu kuat. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi pelayanan customer service tidak menjadi faktor dominan yang mempengaruhi loyalitas nasabah terhadap BRI. Deskripsi Analisis Regresi Pengaruh variabel bebas (tidak terikat) terhadap variabel terikat diukur melalui uji regresi sederhana melalui program SPSS. Dalam tabel hasil analisa regresi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat ditarik kesimpulan bahwa r disebut juga koefisien korelasi. Nilai R menerangkan tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Nilai R menerangkan tingkat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. R disebut juga koefisien korelasi. Dari hasil analisis dapat diketahui nilai koefisien korelasi regresi berdasarkan tabel 0,379 artinya bahwa hubungan antara variabel X dan Y sebesar 37,9%. Tabel model summary menunjukkan besaran R Square yang dapat disebut sebagai koefisien determinasi. Koefisien determinasi menerangkan seberapa variasi Y disebabkan oleh X. Pada tabel diatas terlihat bahwa R Square (R 2 ) sebesar 0,144 artinya bahwa pengaruh X terhadap Y hanya sebesar 0,144 x 100% yaitu 14,4%. Sisanya yang berjumlah 85.6% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur. Ini berarti bahwa komunikasi pelayanan customer service bukan faktor yang besar hubungannya dengan loyalitas nasabah namun tetap merupakan faktor yang harus diperhatikan dan dijaga kualitasnya. Keloyalitasan nasabah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti citra BRI sebagai bank pemerintah yang dapat dipercaya kredibilitas dan

16 16 tanggung jawabnya, produk-produk keuangan yang ditawarkan serta banyaknya jumlah kantor BRI yang tersebar di setiap tingkat wilayah Indonesia sehingga mudah untuk dijangkau masyarakat terutama masyarakat di kota-kota kecil. Di tabel Coefficients terdapat kolom unstandardized coefficients yang menunjukkan angka constant dan constant untuk X sebesar 0, 270 bernilai positif. Sehingga dapat dibuat persamaan regresinya yaitu: Y = ,270X. Kesimpulan hasil dapat diputuskan dengan melihat nilai peluang signifikasinya. Jika peluang (p) < 0,05 maka memiliki hubungan, kalau p > 0,05 maka tidak memiliki hubungan. Angka dari tabel ANOVA hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa 0,001 < 0,05, artinya Ho ditolak dan memiliki hubungan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada hubungan reliability komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam kategori keeratan sangat lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Realibity maka semakin loyal nasabahnya. Selanjutnya hubungan responsiveness komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam katregori keeratan korelasi lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Responsiveness maka semakin loyal nasabahnya, meskipun lemah hubungannya. Hubungan assurance komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam kategori keeratan korelasi cukup kuat. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Assurance maka semakin loyal nasabahnya. Berikutnya hubungan empathy komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam kategori keeratan korelasi sangat lemah. Karena nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Emphaty maka semakin loyal nasabahnya. Hubungan tangibles komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam kategori keeratan korelasi cukup kuat. Karena nilai

17 17 koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik Tangibles maka semakin loyal nasabahnya. Sedangkan untuk hasil perhitungan SPSS total komunikasi pelayanan customer service BRI cabang Kaliasin dengan loyalitas nasabah berada dalam kategori keeratan korelasi lemah. Nilai koefisien korelasinya positif, maka arah hubungannya adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik komunikasi pelayanan customer service maka semakin loyal nasabah. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah : 1. Hasil survey memperlihatkan bahwa, sebagian nasabah merasa belum mendapatkan perhatian secara personal. Oleh karena itu peneliti menyarankan BRI cabang Kaliasin menambah pelatihan kepada pegawai customer service untuk meningkatkan kemampuan pendekatan personal. Psikolog dan ahli komunikasi dapat didatangkan sebagai pengajar untuk pelatihan ini. 2. Nasabah masih merasakan kesigapan pegawai customer service dalam mengatur antrian belum maksimal, oleh karena itu peneliti menyarankan BRI cabang Kaliasin membuat peraturan tentang penanganan penumpukan antrian dengan melibatkan petugas satuan pangamanan (satpam). 3. Masih ada nasabah yang menganggap fasilitas ruang tunggu di kantor customer service tidak nyaman. Peneliti menyarankan agar BRI cabang Kaliasin untuk menyediakan fasilitas ruang tunggu yang lebih baik dalam hal kuantititas serta kualitas seperti, kursi yang lebih empuk dan jumlah kursi nasabah customer service diperbanyak sehingga diharapkan seluruh nasabah akan merasa nyaman pada saat menunggu dipanggil. 4. Agar customer service BRI cabang Kaliasin dapat mengetahui pendapat nasabah terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan, perlu dibuat sistem pengukuran dengan membagikan formulir masukan kepada setiap nasabah setelah selesai dilayani. 5. Untuk menambah pengetahuan pegawai customer service, peneliti menyarankan BRI cabang Kaliasin membuat jurnal internal yang diterbitkan setiap tiga bulan mengenai komunikasi pelayanan, psikologi komunikasi, pengalaman pegawai customer service cabang dan unit lain.

18 18 6. Peneliti menyarankan BRI cabang Kaliasin membuat strategi untuk meningkatkan loyalitas nasabah melalui penawaran produk keuangan yang menguntungkan nasabah tanpa dibebani prasyarat yang rumit, strategi melayani nasabah dengan mendatangkan pegawai bank kerumah (strategi jemput bola), serta menyediakan hadiah bagi nasabah dengan kategori nasabah baru, nasabah biasa dan nasabah utama.

19 19

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk CABANG SEMARANG PANDANARAN Sigit Sujarwo D2D 604 237 Pendahuluan Dewasa ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L STUDI KORELASI MENGENAI PERSEPSI PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA DENGAN CITRA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KAB. SRAGEN PERIODE MARET TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam rangka membandingkan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya, berikut disajikan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain : 2.1.1

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kinerja Pelayanan Frontliner Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara univariant. Penelitian yang bersifat deskriptif mempunyai tujuan yaitu 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Sifat atau tipe penelitian ini adalah deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel satu sama lain yang datanya dilakukan secara

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Daerah dan Obyek Penelitian Daerah penelitian dilaksanakan di Kota Makassar, dengan obyek penelitian pada PT. Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kualitas pelayanan Lisung Coffee Station terhadap tingkat kepuasan konsumen dengan metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, menyebarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus menerus untuk meningkatkan nilai dari produk dan jasa, perusahaan harus mengetahui tingkat kepuasan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Analisis profil responden menyatakan bahwa 31% nasabah berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era persaingan global yang berkembang saat ini, muncul berbagai industri jasa seperti pelayanan jasa transportasi, kesehatan, konsultasi, dan jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian akhir dari penulisan tesis ini, maka dalam bab V ini penulis akan menarik kesimpulan dan memberikan saran. Adapaun kesimpulan dan saran yang disampaikan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang semakin canggih mengakibatkan perubahan dan kemajuan disegala bidang serta menentukan peran aktif dari

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality

LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality LAMPIRAN A Kuesioner Service Quality KUESIONER SERVICE QUALITY Profil Responden Jawaban diisi di tempat yang telah disediakan, untuk jawaban pilihan mohon dilingkari satu jawaban yang benar. Nama : (Boleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi peneletian berhubungan dengan cara-cara yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Bab ini menyajikan tentang jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan

Lebih terperinci

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 17, No. 2, Nov 2017: 79-147 KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN Sri Imelda (1) (1) Staf Pengajar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi ini, pendidikan merupakan kewajiban bagi masyarakat. Untuk memajukan bangsa, salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel (X) Kualitas Pelayanan dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ISLAMI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG CIMAHI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ISLAMI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG CIMAHI Prosiding Penelitian SPeSIA 2015 Keuangan dan Perbankan Syariah PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ISLAMI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG CIMAHI 1 Nidhar Ramadhani, 2 Neneng

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari data deskriptif, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya. Perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Butik Orange Butik Orange merupakan salah satu butik yang terkemuka di Indonesia, khususnya Jakarta. Butik Orange hanya menawarkan produk pakaian wanita. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil SPSS

Lampiran 1 Hasil SPSS LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil SPSS Correlations X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 Variabel Tangibel/ Bukti Fisik X1.1 Pearson Correlation 1.346 **.192.143.549 ** Sig. (2-tailed).000.056.155.000 X1.2 Pearson Correlation.346

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK ABSTRAK Jimmy Email: jimmymannuel@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Service

Lebih terperinci

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4.

isilah kotak jawaban yang tersedia disamping sesuai dengan jawaban Bapak/Ibu 1. Jenis Kelamin 1. Pria 2. Umur th 3. Pendidikan 1.SMP 4. Lampiran 1 KUESIONER Bapak/Ibu Yth, Dalam rangka untuk mengetahui pengaruh antara Kualitas Pelayanan Dan Reputasi Perusahaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Pancur Batu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari 17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Hal ini juga mengharuskan setiap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji, menganalisis, dan mengetahui besarnya pengaruh kualitas pelayanan (service quality) yang diberikan terhadap loyalitas pelanggan

Lebih terperinci

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (1): 30-34 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang 80 BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dalam bab sebelumnya, maka dapat ditentukan faktor dan sub faktor yang memiliki prioritas tertinggi berdasarkan susunan hirarki

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa...

DAFTAR TABEL. 1.4 Kepuasan Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung Klasifikasi Jasa Berdasarkan Sifat Tindakan Jasa... DAFTAR TABEL Tabel Judul Hal 1.1 1.2 Bank Service Excellence Monitor (BSEM) Tahun 2012-2014.. Perkembangan Jumlah Nasabah Bank BCA Kantor Cabang Pembantu Sumbersari Bandung... 1.3 Data Jumlah Keluhan Nasabah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational research BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Design Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksplanatif sedangkan sifat penelitian adalah korelasional atau correlational

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Jasa Dunia usaha yang ada dalam kehidupan manusia sehari-hari dapat berkaitan dengan industri jasa dimana pada setiap tahunnya mengalami kemajuan yang cukup pesat seiring

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan Syariah telah memasuki persaingan berskala

Lebih terperinci

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai

ABSTRAK. Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai ABSTRAK Perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini masih berjalan dengan berbagai ketidakpastian yang menyebabkan masa depan suatu bisnis juga tidak menentu arahnya. Hal ini menyebabkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja layanan kesehatan yang diterima setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah BAB II LANDASAN TEORI A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah 1. Pengertian Pelayanan (Service) Program pelayanan kepada pelanggan dengan bertitik tolak dari konsep kepedulian kepada konsumen terus

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Hal LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii v ix xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN JASA KOPERASI PANDAWA JAYA PABELAN KARTASURA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Menjadi Debitur Konsumtif Pada Bank Bjb Cabang Kuningan

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Menjadi Debitur Konsumtif Pada Bank Bjb Cabang Kuningan Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis - Strata 2 (S2) http://repository.ekuitas.ac.id Human Resources Management 2016-12-27 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat baik di pasar dalam negeri atau domestik maupun di pasar luar negeri. Hal ini berarti pelaku bisnis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul hubungan antara persepsi tentang kualitas pelayanan dan loyalitas pengguna jasa kereta api argo gede di Bandung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala

BAB I PENDAHULUAN. dibuka tetapi dapat dilihat dari munculnya produk-produk baru dengan segala 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar bank saat ini semakin ketat. Saat ini, tumbuh dan berkembangnya bank tidak hanya ditandai dengan banyaknya kantor cabang yang dibuka tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam mempelajari

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam jaman yang semakin modern ini, fotografi berkembang dengan pesat seiring dengan langkah perkembangan dunia dalam era globalisasi. Kebanyakan orang senang

Lebih terperinci

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS DAN CITRA PERUSAHAAN (Studi korelasional tentang Pengaruh Eksternal Public Relations dalam Meningkatkan Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank Sumut Cabang Marendal Kota Medan)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan. Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen di Sentra Gudeg Wijilan 1. Usia Usia konsumen merupakan faktor utama yang harus diketahui dalam pemasaran. Dari segi pemasaran, semua penduduk usia berapa

Lebih terperinci

Analisis kepuasan terhadap pelayanan pt. Btn (bank tabungan negara) persero.tbk capem kemanggisan : MOHAMAD EFENDI NPM :

Analisis kepuasan terhadap pelayanan pt. Btn (bank tabungan negara) persero.tbk capem kemanggisan : MOHAMAD EFENDI NPM : Analisis kepuasan terhadap pelayanan pt. Btn (bank tabungan negara) persero.tbk capem kemanggisan NAMA : MOHAMAD EFENDI NPM : 13209493 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN LATAR BELAKANG Dalam era perdagangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang telah diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden

Lebih terperinci

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan ABSTRAK Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dibidang apapun juga yang mereka jalani. Dalam hal ini penulis memfokuskan diri pada bidang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menunjukkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara khusus, penelitian ini akan dilakukan terhadap industri fesyen. Bab ini mencakup metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jika dilihat dari lokasi yang akan diteliti, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih terarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha retail di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Usaha retail di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dalam dua tahun belakangan ini jumlah pasar modern seperti Hipermarket, Supermarket,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang 30 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Jumlah keseluruhan pelanggan PT. Logistic One Solution yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 43 responden. Adapun karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Prima pada PT. BTN KCP Mojosongo

BAB IV PENUTUP. Prima pada PT. BTN KCP Mojosongo BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Penerapan Pelayanan Prima pada PT. BTN KCP Mojosongo Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Penerapan Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan BAB III METODOLOGI 3.1 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari : data primer (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan layanan mobile

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan yang dewasa ini bergerak semakin cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan kompleks, mendorong adanya peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori BAB II LANDASAN TEORI Dalam membuat sebuah aplikasi, sangatlah penting untuk mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori tersebut akan digunakan sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perbankan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk menarik sebanyak-banyaknya nasabah. Dengan keramahan para petugas bank akan menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki banyak makanan kuliner, Jogjakarta merupakan pasar potensial bagi industri restoran. Jumlah penduduk yang besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, maupun lembaga yang berhubungan dengan perguruan tinggi, yang mempunyai

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG (Studi Kasus Pada Perumda BPR Majalengka) Oleh : H. ADE SARWITA *) e-mail : sarwita.ade@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian eksplanasi (kuantitatif) bertujuan untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan, menguji pengaruh (hubungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI RESPONDEN Penyajian data identifikasi pelanggan PT Pos Indonesia (persero) Kota Metro 34100 pada bagian Pos Kilat Khusus adalah gambaran umum tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA KOPSYAKARDOS UNISBA A. Kepuasan Pelanggan Peluang usaha di Indonesia

Lebih terperinci

SURVEY LOYALITAS PELANGGAN

SURVEY LOYALITAS PELANGGAN Lampiran 1: Kuisoner SURVEY LOYALITAS PELANGGAN Selamat Pagi, Siang, Sore, Malam. Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan Bank X, maka dengan ini Anda diharapkan menyampaikan persepsi Anda kepada Bank

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan mahasiswa yang mendapatkan pelayanan pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci