Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas."

Transkripsi

1 Judul : Hubungan Motivasi Kerja dan Kreativitas Figural Dalam Bekerja pada Tim Kreatif Media Elektronik Televisi dan Radio Isi : 63 halaman Tabel :25 Lampiran :28 Pustaka : 3 halaman ( ) ABSTRAKSI Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,001). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifiikan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Hal ini didukung oleh pendapat Adni (1994) yang menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Sehingga dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi akan memunculkan kreativitas yang pula. Hal tersebut sangat dibutuhkan sekali pada tim kreatif yang khususnya bekerja di media elektronik, karena karena kita dapat menilai seberapa menariknya ideide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Setelah dilakukan analisis statistik, maka dapat diketahui bahwa mean empirik motivasi kerja sebesar 103,44 dimana mean hipotetik sebesar 80 dan mean empirik kreativitas sebesar 96,66. Pada zaman sekarang ini seorang yang memiliki kreativitas sangatlah dibutuhkan pada perusahaan khususnya yang bergerak dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik. Oleh karena itu banyak yang perusahaan yang menuntut karyawannya, khususnya bagi para tim kreatif media elektronik memiliki motivasi kerja agar bisa memiliki kreativitas yang maksimal sehingga dapat bersaing dengan industri lainnya yang bergerak dalam bidang pertelevisian atau penyiaran. Tim kreatif merupakan sekelompok individu yang mengeksplorasi ide kreatif mereka yang dapat dituangkan dan di produksi secara apik. Tim kreatif memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangan-tayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal

2 menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif harus memiliki motivasi kerja sehingga bisa memiliki kreativitas yang maksimal dalam menciptakan ide-ide atau karya yang selalu menarik dan berbeda dengan lainnya. Oleh karena itulah peneliti ingin mengetahui hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Kata kunci : Motivasi Kerja, Kreativitas.

3 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki berbagai macam aktivitas dalam rangka mengisi dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu sebagai makhluk sosial, harus mampu berinteraksi dengan sesamamya serta lingkungannya dan hal itu merupakan suatu kodrat manusia. Selain itu, bekerja dan berkarya juga merupakan kodrat manusia yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya agar tetap dapat bertahan di era globalisasi seperti sekarang ini. Kreativitas dibutuhkan pada setiap tingkat, fungsi, dan orang dalam berorganisasi untuk menjadi kreatif. Khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia entertainment yang menuntut kreativitas lebih banyak. Bidang ini menuntut bagaimana cara penyajian karya mereka agar dapat menarik para penikmat karya tersebut. Semua acara dapat ditampilkan dengan bantuan media cetak ataupun media elektronik, dimana sekelompok individu yang memegang tanggung jawab seperti itu disebut tim kreatif. Mereka ditantang untuk mengeluarkan ide-ide kreatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja. Tim kreatif media elektronik memiliki peranan besar dalam mengelola suatu informasi atau tayangantayangan dalam media elektronik agar dapat menarik untuk dinikmati para pendengar atau penonton acara tersebut dan menghasilkan suatu program acara yang menarik sehingga mampu bersaing dengan acara lainnya. Tim kreatif pada media cetak atau elektronik memiliki tugas yang hampir sama walaupun hasil karya mereka disajikan dalam media yang berbeda. Pada tim kreatif media cetak mereka menyalurkan ide-ide kreatif melalui suatu informasi dalam bentuk tulisan atau pesan bergambar yang mampu menarik pembaca untuk mengetahui apa isi dari yang mereka sajikan sedangkan tim kreatif pada media elektronik memainkan peranan dalam hal menyajikan suatu program acara semenarik mungkin agar para penikmat acara mereka tidak merasa monoton dengan ide-ide yang mereka tuangkan dalam program acara yang mereka tampilkan. Melihat dari tugas-tugas yang mereka jalani dapat kita nilai bahwa untuk menghasilkan suatu karya yang bagus dan maksimal untuk disajikan baik melalui media cetak atau media elektronik, para tim kreatif memiliki peranan besar untuk dapat

4 bersaing dengan perusahaanperusahaan lain. Para tim kreatif yang sangat terlihat secara nyata hasil karya mereka itu lebih terlihat pada karyawankaryawan yang bekerja pada media elektronik, karena kita dapat menilai seberapa menariknya ide-ide yang mereka sajikan dalam setiap tayangan dan dapat dikatakan berhasil jika acara-acara mereka banyak menarik perhatian para penonton ataupun pendengar. Oleh karena itu, para tim kreatif media elektronik banyak sekali memegang peranan sepanjang acara-acara atau karya yang mereka hasilkan untuk dapat dinikmati oleh banyak orang. Orang yang benar-benar kreatif memiliki sistem nilai dan sistem apresiasi hidup sendiri yang mungkin tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat ramai. Kemampuan kreativitas individu tidak lepas dari pengaruh kebudayaan dan masyarakat di sekitarnya. Peranan teknologi dalam suatu kebudayaan atau organisasi dapat membatasi atau meluaskan kreativitas. Berhubungan dengan semakin canggihnya teknologi maka kita dapat dengan mudah menikmati hasil-hasil kerja mereka melalui media elekronik. Menurut Guilford (dalam Munandar, 1999) ciriciri aptitude dari kreativitas (berpikir kreatif) meliputi kelancaran, kelenturan atau keluwesan (fleksibitas), orisinalitas dan elaborasi. Kreativitas seseorang agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). Orang akan sangat kreatif ketika mereka sangat dimotivasi oleh minat, kepuasan dan tantangan dari pekerjaan itu sendiri dan bukan oleh tekanan eksternal. Amabile(dalam Munandar, 1999) secara eksplisit menegaskan bahwa motivasi intrinsik merupakan pemrakarsa utama bagi munculnya perilaku kreatif, karena adanya motivasi intrinsik akan memberikan perasaan senang bagi individu untuk melakukan eksplorasi dan penyelesaian tugas secara maksimal. Motif sangat mempengaruhi sikap, perilaku, keinginan, atau tindakantindakan sengaja lainnya. Individu cenderung tidak terdorong dan tidak tergerak untuk meraih sesuatu yang diinginkan bila tidak adanya motivasi. Padahal kreativitas sering menuntut satu rangkaian persiapan, pemikiran,

5 pendefinisian persoalan, dan pemecahannya Menurut Munandar (1999) individu dengan tingkat motivasi yang cukup tinggi akan lebih bersemangat dalam memulai dan menyelesaikan segala pekerjaannya, sedangkan pada individu dengan tingkat motivasi yang relatif rendah cenderung enggan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaannya. Kondisi seperti itu mungkin sekali membuat kreativitas seseorang tidak dapat berkembang secara optimal. Motivasi dapat mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Motivasi mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktifitasnya, termasuk bekerja dan berkarya. Pemahaman yang baik mengenai motivasi dapat menjadi suatu alat yang berharga untuk memahami sebab munculnya perilaku tertentu dalam organisasi, untuk memprediksi efek dari setiap tindakan, dan untuk mengarahkan perilaku agar sasaran organisasi dan individu dapat tercapai melalui pengembangan ide-ide kreatif mereka. Motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan masalah penting untuk mendorong seseorang agar dapat bekerja dan berkarya secara optimal. Maka dengan adanya motivasi kerja yang tinggi seseorang dapat menghasilkan kreativitas yang memuaskan sehingga dapat memberi keuntungan dan kepuasan baik untuk diri sendiri, organisasi atau perusahaan di tempatnya bekerja. Hal-hal yang telah diuraikan di atas merupakan gambaran mengenai hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Pada dasarnya kreativitas dapat terjadi dimanapun, sejauh tempat kerja tersebut menghargai atau mendorong para individunya untuk berkreasi. Kreativitas orangorang dunia pertelevisian atau penyiaran radio ternyata memiliki caranya tersendiri dalam menciptakan ide-ide kreatifnya. Kreativitas para pekerja di media cetak atau media elektronik itu muncul saat adanya keterikatan bersama tim kerja di lapangan, misalnya pada tim produksi atau tim kreatif. Kreativitas itu amat sangat penting, para tim kreatif atau tim produksi di stasiun TV atau radio itu

6 kreativitasnya muncul setiap saat, setiap detik, menit, jam, sampai setiap hari. Maka untuk menciptakan kreativitas itu, seseorang itu diberikan motivasi bersama tim kerjanya. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin meneliti apakah ada hubungan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik? B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan motivasi kerja dan kreativitas figural dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik televisi dan radio. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat terhadap perkembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada karyawan dan perusahaan, dimana karyawan diharapkan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya agar lebih kreatif dalam bekerja, khususnya pada tim kreatif yang sangat mementingkan ide-ide kreatif. Selain itu pada perusahaan diharapkan dapat membantu karyawan agar dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kreativitasnya dalam bekerja.

7 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Kreativitas Olson (1996) menyatakan bahwa kreativitas adalah proses untuk menghasilkan gagasan baru atau wawasan segar. Dikemukakan juga bahwa kreativitas adalah proses menghasilkan sesuatu yang tidak berkembang secaraa alamiah atau tidak di buat dengan cara yang biasa. 2. Teori-teori Kreativitas Munandar (1999), mengemukakan beberapa teori tentang kreativitas diantaranya Teori Psikoanalisis, Teori Humanistik., Teori Csikszentmilhalyi 3. Aspek-aspek Kreativitas Menurut Munandar (1992), mengemukakan aspekaspek kreativitas yaitu Kelancaran berpikir, Kelenturan berpikir, Keaslian dalam berpikir a. Elaborasi berpikir 4. Sifat-sifat Kreativitas Campbell (dalam Nashori dan Mucharam, 2002) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kegiatan yang mendatangkan hasil dan memiliki ketiga sifat, yaitu : baru, berguna, dan dapat dimengerti orang lain. 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas Hurlock (dalam Rochman, 1989) Jenis kelamin, Status sosial dan ekonomi, Urutan kelahira, Jumlah anggota keluarga, Lingkungan kota dan desa, Intelegensi 6. Alat Ukur Kreativitas Tes kreativitas pertama dikonstruksikan di Indonesia pada tahun 1977 adalah Tes Kreativitas Verbal dan Tes Tes Kreativitas Figural (TKF) A. Motivasi Kerja 1. Pengertian Motivasi Kerja Menurut Usmara (2006) motivasi kerja adalah suatu kumpulan kekuatan tenaga yang berasal baik dari dalam maupun luar individu yang memulai sikap dan menetapkan bentuk, arah, serta intensitasnya. 2. Karakteristik Pribadi Orang dengan Motivasi Kerja Tinggi Menurut Kartono (1994) mengatakan ada beberapa karakteristik

8 pribadi orang yang memiliki motivasi kerja tinggi, dimana orang tersebut memiliki sifat diantaranya adalah: Adanya keinginan untuk Berprestasi, Adanya keinginan untuk mendapatkan pengarahan, Adanyan keinginan untuk maju B. Tim Kreatif 1. Pengertian Tim Kreatif Naratama (2004) mengemukakan tim kreatif merupakan orang yang bertanggung jawab mengemas konsep acara menjadi menarik dan mempunyai nilai komersial karena apapun yang terjadi, acara televisi harus mempunyai nilai jual yang tinggi. C. Media Elektronik 1. Pengertian Media Elektronik media elektronik adalah alat sebaran yang menggunakan teknologi elektronik atau elektromekanik untuk dicapai pengguna seperti televisi, radio, komputer dan telepon (Naratama, 2004). E. Hubungan antara Motivasi Kerja dan Kreativitas dalam Bekerja pada tim Kreatif Media Elektronik Kreativitas adalah kemampuan dalam memecahkan suatu masalah, menghasilkan suatu produk, mengajukan pertanyaan yang belum ada sebelumnya dan unik juda merupakan kemampuan untuk mendapatkan masalahmaalah baru yang nantinya akan dicari solusi pemecahan masalah (Herington & Parke dalam Santrock, 1998). Tim kreatif adalah sekelompok individu yang mengeksplorasi id ekreatif mereka yanng dapat dituangkan dan di produksi secara apik (Harry Roesli & Yudhistira Massardi dalam Naratama, 2004). Beberapa hasil penelitian menyebutkan juga bahwa adanya hubungan antara motivasi kerja dengan kreativitas dalam bekerja. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adni (1994) bahwa motivasi kerja yang signifikan menyebabkan kreativitas, dengan

9 demikian untuk meningkatkan menunaikan kewajibannya kreativitas dapat dilakukan dengan (Siagian, 1995). Adapun ciri-ciri meningktakan motivasi kerja. motivasi kerja yaitu rasa tanggung Penelitian ini juga di dukung oleh jawab yang tinggi, keinginan untuk Suarsih (2008) yang membuktikan berprestasi, keinginan untuk bahwa variabel motivasi kerja berhubungan dengan kreativitas kerja pegawai. mengembangkan diri, suka bekerja keras, cenderung mandiri, suka menjalin hubungan dengan rekan Motivasi dapat sekerja, dan suka pekerjaan yang mengarahkan atau mampu menantang. meningkatkan individu dalam E. Hipotesis melakukan aktivitas termasuk Berdasarkan tinjauan bekerja dan berkarya. Hal tersebut berhubungan jika individu yang pustaka di atas maka hipotesis yang diajukan yaitu bahwa adanya berperilaku kreatif dalam hubungan antara motivasi kerja menuangkan ide-idenya apabila dan kreativitas figural dalam individu memahami dengan baik mengenai motivasi dalam dirinya bekerja pada media elektronik televisi dan radio. yang dapat dijadikan suatu alat III. III. METEDOLOGI PENELITIAN yang berharga untuk memahami munculnya perilaku seperti A. A.Identifikasi Variabel-variabel mengembangkan ide-ide kreatif Penelitian Beberapa Variabel yang akan diteliti mereka dalam bekerja dan dalam penelitian ini antara lain : berkarya. Oleh karena itu, motivasi Variabel Terikat : Kreativitas Variabel Bebas : Motivasi Kerja kerja merupakan pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi agar mau dan rela untuk melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan B. Definisi Operasional 1. Kreativitas adalah Kemampuan seseorang untuk menghasilkan atau dengan menemukan inovasi baru baik dalam gagasan, benda atau karya seni yang unsur-unsurnya

10 lama tetapi konfigurasinya baru dengan dimensi konten verbal. 2. Motivasi kerja adalah suatu proses dimana adanya kebutuhankebutuhan yang mendorong individu untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu dalam pekerjaannya. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah laki-laki atau perempuan yang berusia diatas 18 tahun, Masa kerja lebih dari 1 tahun, Pendidikan minimal SMA Adapun karakteristik subjek penelitian diambil dari tim kreatif pada media elektronik dikarenakan tim-tim kreatif tentunya membutuhkan tingkat kreativitas yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaannya. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner dimana berisi identitas subjek penelitian yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, lama bekerja, urutan anak dan penghasilan yang menunjukkan karakteristik subjek penelitian. Selain itu di dalam kuesioner itu terdapat skala motivasi kerja dan tes kreativitas figural (TKF). Untuk mengukur kreativitas dalam bekerja menggunakan tes kreativitas figural (TKF) dan motivasi kerja menggunakan skala berbentuk skala Likert. 1. Tes Kreativitas Figural (TKF) Dalam penelitian ini untuk mengukur kreativitas menggunakan tes kreativitas figural (TKF) yang merupakan adaptasi dari Circle Test dari Torrance, yang pertama digunakan di Indonesia pada tahun Skala Motivasi Kerja Skala motivasi kerja disusun berdasarkan karakteristik motivasi kerja yang berasal dari Hasibuan (1994) yaitu rasa tanggung jawab yang tinggi, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk mengembangkan diri, suka bekerja keras untuk mendapatkan pengakuan, cenderung mandiri, suka menjalin dengan rekan sekerja, suka pekerjaan yang menantang. 3. Sistem Penilaian a. Kreativitas Torrance (1974) menentukan patokan sebagai berikut: a) menggabung 2 lingkaran mendapat 2 bonus points b) menggabung 3-5 lingkaran mendapat 5 bonus points c) menggabung 6-10 lingkaran mendapat 10 bonus points d) menggabung lingkaran mendapat 15 bonus points e) menggabungkan semua lingkaran mendapat bonus 25 points b. Motivasi Kerja Penilaian pada skala motivasi kerja dibagi menjadi dua yaitu item favourable adalah item yang mendukung aspek dan unfavourable adalah item yang tidak mendukung aspek. Pada skala motivasi kerja setiap pernyataan mengandung empat alternatif

11 jawaban yang bergradasi mulai dari SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak sesuai), dan STS (sangat tidak sesuai). Tabel di bawah ini merupakan sistem penilaian pada skala baik item favourable maupun unfavourble. E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Variabel berasal dari kata validity, yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dari suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1996). Jika korelasi skor item dengan skor total item kurang dari 0,3 maka item tersebut terbuang. Untuk melihat korelasi tersebut digunakan teknik korelasi product moment Pearson (Azwar, 1996) Menurut Anastasi dan Urbina (2003), reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach dimana tes dapat dibelah menjadi beberapa bagian dan dapat digunakan pada tes yang belahannya tidak paralel satu sama lain. Jika reliabilitasnya kurang dari 0,7 maka instrumen pengukuran tersebut tidak reliabel (Azwar, 1996). F. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson, yaitu menganalisis hubungan antara motivasi kerja sebagai variabel bebas dengan kreativitas sebagai variabel terikat. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti mempersiapkan alat ukur dan lokasi penelitian. Alat ukur yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah skala motivasi kerja yang dikembangkan berdasarkan karakteristik motivasi kerja dan alat ukur kreativitas yaitu TKF (Tes Kreativitas Figural). Pada skala motivasi kerja menggunakan 48 item yang terdiri dari 24 item favourable dan 24 item unfavourable dan kreativitas terdiri dari 65 lingkaran. Setelah mempersiapkan alat ukur, peneliti kemudian memperbanyak skala dan alat ukur yang telah disusun sebanyak 50 eksemplar. b. Pelaksanaan Penelitian Penelitian menggunakan metode try out terpakai, dimana data yang diperoleh dan digunakan dari satu kali try out. Hal ini dikarenakan cukup sulitnya mendapatkan izin dari perusahaan dan menemukan waktu yang

12 kosong pada subjek penelitian dimana mereka para tim kreatif pada media elektronik sulit sekali untuk diminta waktunya karena kesibukan mereka sehingga hanya dilakukan satu kali pengambilan data. Proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 2-6 februari Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner sebanyak 50 buah yang dibagikan di TPI di Pintu II TMII sebanyak 20 buah, PH AVANTGARDE ASTRO TV 19 buah di Duren Tiga, MD radio di Duren Sawit sebanyak 5 buah dan Oz radio di Kemang sebanyak 6 buah. Dari 50 kuesioner yang dibagikan kepada subjek penelitian, kuesioner yang dikembalikan sebanyak 50 buah juga. Dari 50 kuesioner yang dibagikan semua memenuhi syarat sebagai subjek penelitian. c. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari 50 orang karyawan tim kreatif yang dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, urutan anak, lama bekerja dan jumlah penghasilan. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala a. Skala Motivasi Kerja Menurut Sutrisno Hadi (1996) koefisien validitas dapat dianggap memuaskan apabila melebihi rxy = 0,279 yang dianggap valid. Pada skala motivasi kerja dari 48 item yang valid, sementara 32 item yang valid, sementara 16 item lainnya dinyatakan gugur. Korelasi skor total pada item-item valid bergerak antara 0,297 sampai 0,641. b. Kreativitas Berdasarkan hasil penelitian TKF (Tes Kreativitas Figural), diperoleh skor tertinggi dari subjek penelitian adalah 119, skor terendah subjek penelitian adalah 70 dan nilai Mean sebesar 96,66 ini termasuk dalam ketegori cukup, yang secara umum subjek penelitian memiliki tingkat kreativitas yang cukup

13 3. Uji Asumsi Sebelum melakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya normalitas dan linearitas sebaran data. a. Uji Normalitas Untuk uji normalitas sebaran skor digunakan uji Kolmogorov Smirnov. Berdasarkan pengujian normalitas pada variabel motivasi kerja diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,200 pada Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor skala motivasi kerja berdistribusi normal. Pada alat ukur kreativitas diperoleh signifikansi 0,200 pada Kolmogorov Smirnov (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor skala motivasi kerja berdistribusi normal. 4. Uji Hipotesis Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode parametrik karena data berdistribusi normal, N 30. Oleh karena itu digunakan product moment. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment Pearson (2- tailed) diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,595 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara motivasi kerja dengan kreativitas. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya. Begitu juga sebaliknya. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel berikut. d. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dan kreativitas. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi kerja subjek maka semakin tinggi kreativitasnya atau semakin rendah

14 motivasi kerja subjek maka semakin rendah kreativitasnya. Motivasi kerja mempengaruhi timbulnya kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik. Hal ini sesuai dengan pendapat Naratama (2004) yang menyebutkan bahwa seorang tim kreatif yang berkecimpung dalam media elektronik dengan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka seseorang akan menghasilkan kreativitas yang maksimal pula guna mencapai hasil yang memuaskan. Adni (1994) juga menjelaskan motivasi yang tinggi akan menyebabkan kreativitas seseorang meningkat. Tim kreatif yang bekerja di perusahaan manapun akan selalu berusaha bersaing dengan perusahaan lain agar mampu bersaing dalam menciptakan suatu karya yang selalu berbeda dalam segi manapun. Dengan demikian, seorang tim kreatif yang bekerja minimal satu tahun mereka sudah mampu menyesuaikan dengan bidang pekerjaan mereka dan mampu berdaptasi dengan lingkungan kerja Pada umumnya seorang yang banyak memiliki ide kreatif berkarya tanpa mengharapkan timbal balik yang banyak, mereka akan sangat berharga sekali apabila hasil karya yang dihasilkan berguna atau dapat nikmati oleh orang banyak. Kreativitas orangorang di media elektronik itu muncul juga saat adanya ketertarikan antara tim kerja dilapangan seperti, tim kreatif. Dimana itu merupakan salah satu faktor dari luar (eksternal) yang bisa memunculkan kreativitas seseorang. Dari hasil penelitian antara tingkat kreativitas yang dimiliki oleh orang yang bekerja di media elektronik televisi maupun radio pada umumnya adalah sama oleh karena itu kreativitas sangatlah penting untuk tim kreatif di media elektronik, karena dapat muncul setiap saat yang kemudian jadilah suatu konsep dan ide kreatif yang siap untuk ditampilkan. Hal ini guna untuk kebaikan suatu perusahaan bahwa dalam era persaingan stasiun TV yang makin marak, membuat para tim kreatif harus memiliki ide atau gagasan baru yang kreatif. Oleh karena itu perlu adanya motivasi kerja yang diberikan bersama tim kerjanya yaitu tim kreatif tersebut. Jadi dengan adanya motivasi yang tinggi seseorang dapat mengeluarkan ide-ide

15 kreatif mereka sehingga bisa menghasikan sesuatu yang siap bersaing dengan stasiun TV dan stasiun Radio lain. VPENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi kerja dan kreativitas dalam bekerja pada tim kreatif media elektronik.. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui subjek memiliki motivasi kerja yang tinggi dan kreativitas berada dalam kategori cukup. B. Saran 1. Bagi Subjek Bagi subjek penelitian yang telah memiliki motivasi kerja yang tinggi, hendaknya mengasah terus kemampuannya khususnya dengan meningkatkan kreativitas agar semua ide-ide kreatif atau karya mereka mampu bersaing dalam industri pertelevisian atau penyiaran. 2. Bagi Perusahaan Bagi pihak perusahaan hendaknya pimpinan perusahaan untuk memotivasi karyawaanya untuk bekerja dengan giat dan memberikan dukungan kepada para tim kreatif dalam mewujudkan kreativitasnya secara maksimal. 2. Bagi Penelitian Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari variabel lain yang dihubungkan dengan motivasi kerja dan kreativitas misalnya variabel kecerdasan emosional. Subjek penelitinpun tidak dibatasi oleh tim kreatif media elektronik, tetapi juga media massa. V. DAFTAR PUSTAKA Adni, S. (1994). Membangkitkan kreatvitas individu di dalam organisasi melalui pengembangan berfikir positif, keyakinan diri dan motivasi kerja yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasan. Skiripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Padjajaran. Anastasi, A. & Urbina, S.(1997). Tes psikologi. Alih bahasa: Robertus H,S.I. Jakarta: Prenhallindo.

16 Anastasi, A. & Urbina, S. (2003). Tes psikologi (Psychological testing 7e Jilid 1 ). Jakarta: PT Indeks Gramedia Grup. Azwar, S. (1996). Tes prestasi : Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2005). Tes Prestasi ( Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi pelajar Edisi II ). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hasibuan, M.S.P. (1995). Manajemen sumber daya manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: PT Gunung Agung. Hasibuan, M.S.P. (2001). Manajemen: Dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Naratama, R. (2004). Menjadi sutradara televisi. Jakarta: Grasindo

17

4. METODOLOGI PENELITIAN

4. METODOLOGI PENELITIAN 4. METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan mengenai metodologi dimulai dengan menjelaskan populasi dan sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009: 8), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan metode penelitian ini akan menguraikan : (A) Identifikasi variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan sampel, (D) Metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM :

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X. Disusun Oleh. : Dyah Anggraini NPM : HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT. X Nama Disusun Oleh : Dyah Anggraini NPM : 10507067 Jurusan : Psikologi Dosen Pembimbing : Intaglia Harsanti, S.Psi., M.Si Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian. 49 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berkaitan dengan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji

Lebih terperinci

Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin

Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin DISUSUN OLEH: AYU RITYA.SIREGAR 12509678 LATAR BELAKANG MASALAH Dunia seni fotografi semakin berkembang, maka semakin banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel

BAB III. Metode Penelitian. Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel BAB III Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Pada bagian ini akan dibahas mengenai identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional dan hipotesis. 3.1.1 Variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem focused coping (Y)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi sejumlah 66 siswa di SMK Yadika 4 berusia tahun. Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan sejumlah 66 siswa dan siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada siswa 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecenderungan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus, atau model matematis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan yang signifikan antara kualitas kehidupan bekerja dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini kami menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan dan diisi oleh subyek yaitu usia, jenis kelamin, lama menjadi gamer, pekerjaan, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dilihat kaitan antara penyesuaian diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik, maka akan merasakan kepuasan hdiup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode BAB III METODE PEELITIA Metode penelitian merupakan usaha untuk menjawab permasalahan, memahami peraturan, dan memprediksikan keadaan dimasa yang akan dating (ursalam, 2001). Pada bab ini akan diuraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan kepuasan kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaanya dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan metode penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Tjitrowardojo Purworejo didirikan pertama kali pada tahun 1915 dengan nama Zenden. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan RSUD Saras Husada Purworejo terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 6 Kelurahan Doplang, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi, BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditemukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila BAB III METODE PENELITIAN Kebenaran hasil dan kesimpulan dari suatu penelitian sangat ditentukan oleh metode yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila penelitian

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasi, yaitu metode yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Masalah Penelitian 3.1.1. Masalah Konseptual Yang menjadi masalah konseptual dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara sibling rivalry yang terjadi pada anak-anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identitas Variabel Variabel merupakan suatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda, menurut (Sugioyo, 2001), variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta, tepatnya di Jln. Jend. Achmad Yani Surakarta. Pertimbangan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. lain yang harus dilakukan yaitu: yang akan dicapai. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan penelitian agar tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian harus menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini sangat penting agar dapat mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 PERBEDAAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AWAL DAN TINGKAT AKHIR FARHAND DIANSYAH 10508075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2012 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mahasiswa Tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini merupakan satu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan sebuah cara untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang hendak dicapai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Di bagian lain Kerlinger menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian. Rancangan penelitian harus dibuat secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5). BAB III METODE PENELITIAN H. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif yang analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dependent dan independent. Variable dependent atu bisa disebut variable terikat adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dependent dan independent. Variable dependent atu bisa disebut variable terikat adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel : Konsep yang mempunyai variasi nilai - nilai, yaitu adanya variabel dependent dan independent.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi Operasional Penelitian, (D). Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol dari beberapa tahapan yang logis. Sedangkan rancangan penelitian merupakan pedoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin. BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang sangat penting adalah metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut: (A) Tipe Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional; yaitu mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional; yaitu mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional; yaitu mencari korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying 88 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini berorientasi pada penelitian kuantitatif, yakni ingin melihat sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka

Lebih terperinci