Investa Quicklook. Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya? Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan? Edisi September 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Investa Quicklook. Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya? Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan? Edisi September 2014"

Transkripsi

1 Investa Quicklook Edisi September 2014 Sudahkah Kita Menjadi Orang Kaya? Untuk Saat Ini Dan Atau Di Masa Depan? Sebuah pertanyaan klasik dan sangat sulit di jawab. Kenapa? Karena definisi orang kaya itu relatif, siapa melihat siapa dan bagaimana cara standar untuk mengukurnya. Saya baru saja minggu minggu kemarin pulang liburan dari Singapore selama seminggu. Tepatnya sich belum seminggu. Karena Minggu malam tgl 7 Sep 2014 saya baru mendarat di Changi dan Jumat sore tgl 12 Sep 2014 saya sudah mendarat kembali ke Soekarno Hatta Internasional Airport. Liburan selama hampir 5 hari penuh di Singapore membuat saya melihat hal berbeda. Di mana ada satu kawasan 24 jam yaitu Geylang, Red Distrik di Singapore. Saya melihat di sana banyak ruko yang lantai 1 nya dipakai untuk berjualan selama 24 jam, dan herannya hampir di setiap ruko tersebut ada pintu kecil tertutup. Saya agak heran karena di dalam ruko lantai 1 tidak ada tangga untuk naik ke lantai 2 ruko, jadi naik ke atas nya darimana? Suatu sore, dimana jam pulang kerja saya melihat ada banyak orang yang membuka pintu kecil di samping ruko, mereka membuka pintu dan naik ke atas. Akhirnya saya baru sadar, lantai 1 yang jualan 24 jam itu penyewa. Yang punya rumah, tinggal di lantai 2 dan 3. Akses masuk mereka hanya melalui sebuah tangga. Sumber : students.marshall.usc.edu Disusun oleh : Jhon Veter Hans Kwee, CSA Kiswoyo, CSA PT Investa Saran Mandiri Ruko Golden Boulevard Blok S-10 Jl. Pahlawan Seribu BSD Tanggerang Telp : Rupanya hal itu terjadi karena harga tanah di Singapore mahal. Nah apakah orang yang punya ruko tersebut penganguran? Ternyata tidak, mereka masih bekerja Jadi setiap aset yang dimiliki akan dimaksimalkan untuk menghasilkan uang. Berapa sich penghasilan orang Singapore? Menurut Bank Dunia, pada tahun 2013 Singapore memiliki PDB per kapita mencapai US$ 55,182. Sedangkan Indonesia memiliki PDB per kapita sebesar US$ PDB per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara selama 1 tahun. Nah, kembali ke pertanyaan awal, APAKAH KITA SUDAH MENJADI ORANG KAYA? UNTUK SAAT INI DAN DI- MASA DEPAN? Jika penghasilan kita selama 1 tahun (terutama gaji tetap) sudah lebih besar daripada PDB per kapita sebesar US$ maka kita sudah berada di atas rata rata penghasilan orang di Indonesia. Jika memakai kurs 1 US$ sebesar rupiah maka nilainya adalah Rp ,- per tahun atau jika dibagi selama 12 bulan dalam 1 tahun maka penghasilan / gaji kita sebesar Rp ,- Jika gaji kita net setiap bulannnya bisa sebesar Rp ,- apakah kita sudah termasuk orang kaya? Belum. Karena gaji / penghasilan sebesar Rp ,- selama tiap bulan itu hanyalah rata rata penghasilan / gaji per bulan orang di Indonesia.

2 ADVERTISING KOREKSI... MUSIBAH ATAU KESEMPATAN? Beberapa waktu lalu ketika saya sedang duduk di taman kompleks rumah saya memperhatikan ada seorang anak kecil yang berlarian lalu kemudian terjatuh. Melihat hal ini sang ibu secara reflek menolong anak tersebut dan sebagaimana budaya orang Indonesia tentu saja anak ini dimarahi dan disebut agar jangan berlarian kesana kemari sehingga tidak terjerembab jatuh. Pertanyaan saya dalam hati yang dibesarkan dengan budaya tidak takut berbuat salah oleh kedua orang tua saya adalah Apakah normal jika anak itu hanya diam saja sepanjang hari? Bukankah kediamannya justru merupakan tanda ada sesuatu yang salah di anak seusia itu? Kami di INVESTA memandang pasar saham dengan pendekatan yang berbeda. Apabila orang melihat kejatuhan adalah sebuah musibah maka kami INVESTA selalu memandang... Sama halnya dengan di pasar saham. Pengalaman saya selama lebih dari 12 tahun di pasar modal membuat saya sering melihat banyak investor memperlakukan investasinya seperti halnya memperlakukan seorang anak kecil dalam budaya kita. Mereka beranggapan bahwa penurunan atau kejatuhan dari harga saham adalah sebuah musibah, perlu dihindari, dan jika pernah dialami maka cenderung mengalami trauma sehingga buru-buru kabur dari pasar saham selama-lamanya. Padahal faktanya sama seperti anak kecil diatas, jika anak tersebut tidak pernah berlari dan jatuh mungkinkah anak itu dapat lebih sehat dan lebih tinggi untuk kedepannya? Kami di INVESTA memandang pasar saham dengan pendekatan yang berbeda. Apabila orang melihat kejatuhan adalah sebuah musibah maka INVESTA selalu memandang kejatuhan adalah sebuah kesempatan besar dan harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan portofolio investasi para nasabah kami. Sudah puluhan kali kami mengalami kejatuhan di pasar saham dan setiap kejatuhan yang terjadi terbukti menjadi batu tolakan bagi portofolio INVESTA untuk tumbuh lebih tinggi dan lebih tinggi lagi di waktu kedepannya. Jadi kami tidak takut terhadap sebuah kejatuhan, ketakutan terbesar kami justru adalah ketika market naik tanpa henti yang menimbulkan sebuah resiko. Portofolio INVESTA mampu memberikan return sebesar 35,27%, lebih tinggi dibandingkan IHSG yang hanya naik sebesar 24,3%... Sebagai contoh nyata dari sebuah kesempatan setelah periode penurunan bulan Agustus 2013 dapat dilihat dari kinerja portofolio real INVESTA dengan dana portofolio sebesar Rp 1 Milyar. Secara Year on Year (19 Agustus Agustus 2014) Portofolio INVESTA mampu memberikan return sebesar 35,27%, jauh lebih tinggi dibandingkan IHSG yang hanya naik sebesar 24,3% di periode yang sama. Return & Perbedaan hingga sebesar 10% ini dirasakan juga oleh mereka para nasabah PREMIUM INVESTA sebuah layanan yang bersifat lebih personal dari INVESTA. Perlu diketahui bahwa saham-saham dalam portofolio INVESTA hanyalah saham-saham pilihan yang tercantum dalam list INVESTA-30.

3 ADVERTISING Secara lebih jauh apabila kita melihat susunan saham-saham yang berada di dalam portofolio INVESTA maka para pembaca sekalian akan melihat beberapa fakta menarik untuk disimak dan dipelajari. Merujuk pada nilai PE ratio saham-saham dalam portoflio INVESTA maka tidaklah mengherankan apabila portofolio INVESTA memiliki kinerja yang cenderung lebih moncer apabila dibandingkan dengan bechmark ataupun IHSG. Portofolio INVESTA dalam data trailing 12 bulan terakhir (Grafik pertama) memiliki PE rasio yang lebih murah hingga 25% dibandingkan dengan PE ratio IHSG secara keseluruhan. Selanjutnya dari gambar grafik kedua juga terlihat adanya growth dari Net Sales saham-saham dalam portofolio INVESTA yang selalu konsisten lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di IHSG pada umumnya. Kenaikan penjualan (Net Sales) bagi sebuah perusahaan tentu adalah sumber paling utama dari kenaikan harga saham di kemudian hari, Jadi memiliki saham-saham yang bertumbuh diatas pesaingnya selalu menjadi penting bagi INVESTA untuk dapat selalu memiliki performa portofolio yang unggul dibangingkan rata-rata market. Jadi dari ketiga gambaran tersebut sangat jelas alasan bagi Portofolio INVESTA dapat mengalahkan kinerja market selama periode BULLISH sepanjang awal tahun 2014 kali ini Terakhir pada gambar ketiga kita melihat perbandingan PE Ratio untuk 12 bulan kedepan dimana secara kasat mata kita melihat saham-saham dalam portofolio INVESTA tetap memiliki PE Rasio yang relatif lebih murah dibandingkan dengan market. Jadi dari ketiga gambaran tersebut sangat jelas alasan bagi Portofolio INVESTA dapat mengalahkan kinerja market selama periode BULLISH sepanjang awal tahun 2014 kali ini. Nah sekarang setelah anda mengetahui fakta ini maka keputusan ada di tangan anda... Tetap dengan pola permainan anda sekarang ini atau bergabung dengan INVESTA untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik di kemudian hari terutama saat periode koreksi menghadang sehingga tujuan investasi anda dapat tercapai. Selamat Berinvestasi!!!

4 Investa Ouicklook Berapa Penghasilan / Gaji kita supaya kita bisa masuk kalangan Orang Kaya? Mari kita samakan dulu definisi orang kaya. Orang Kaya adalah orang yang masuk dalam kalangan kelas menengah keatas, ditandai dengan penghasilan / gaji mereka diatas penghasilan rata rata orang di suatu negara atau PDB per kapita. Nah, dengan naiknya harga barang barang kebutuhan hidup karena adanya inflasi maka PDB per kapita suatu negara lazimnya akan terus naik. Bank Dunia mengatakan suatu negara baru bisa disebut sebagai negara kaya jika PDB per kapita negara itu bisa diatas US$ 12,000. dengan kurs Rupiah per 1 US$ maka di dapat angka sebesar Rp ,- per tahun atau Rp ,- per bulan. Jadi jika penghasilan kita selama sebulannya belum mencapai 12 juta rupiah maka kita belum termasuk orang kaya. Dan Indonesia menurut Bank Dunia harus mencapai PDB per kapita sebesar US$ 12,000 sebelum tahun Jika tidak maka Indonesia akan selamanya terjebak dalam negara berkembang atau kelas menengah dalam jangka waktu lama. Dengan melihat perbandingan dimana PDB per kapita indonesia saat ini sebesar US$ dan kita harus memiliki penghasilan sebesar US$ 12,000 agar bisa disebut sebagai orang kaya, maka di prediksi pada tahun 2030 saat Indonesia mencapai PDB per kapita sebesar US$ 12,000, penghasilan kita haruslah lebih besar daripada US$ 12,000. Dengan perbandingan yang sama maka pada tahun 2030 penghasilan kita haruslah lebih besar dari US$ , mendekati PDB per kapita Singapore saat ini yang mencapai US$ 55,182. Maka bisa dikatakan bahwa Singapore saat ini adalah Indonesia di masa depan. Sumber:article.wn.com So, jika penghasilan kita tidak bisa mencapai level itu apa yang harus kita lakukan? Atau penghasilan kita saat ini sudah mencapai level orang kaya, tetapi di tahun 2030, kita malahan bisa turun kelas dari orang kaya menjadi orang dari kalangan menengah / rata rata saja? Investasi. Investasi adalah hasil daripada jawabannya. Berinvestasi lah sejak dini. Dan bentuk investasi itu bisa banyak macamnya. Bisa berupa beli rumah / properti, emas, saham, dll. Untuk saat ini kita akan membahas soal investasi di bidang saham saja dulu. Apa yang perlu dilakukan? Mudah saja, kita bisa menabung saham. Yups. Menabung saham, dimana kita bisa membeli suatu saham secara rutin. Setiap bulan sekali. Tentunya saham yang akan kita beli secara rutin bukanlah saham yang memiliki siklus seperti komoditi / properti. Di sarankan ada saham bank besar seperti BBRI, BMRI, BBCA. Saham konsumen seperti UNVR, INDF, ICBP, AISA. Saham bluechip lainnya seperti ASII, PGAS, JSMR, SMGR, INTP. Caranya simple, secara rutin misalnya setiap awal bulan kita akan membeli 1 lot saja saham BBRI dan 1 lot UNVR. Tugas kita hanyalah membeli dan simpan. Kita baru akan menjual jika merasa kedua saham tersebut kondisi fundamentalnya sudah mulai berubah menjadi tidak bagus lagi. Untuk panduan pilihannya kami merekomendasikan sebagai berikut : BBRI dan UNVR SMGR dan BMRI INTP, BBRI, UNVR Kita harus punya saham bank karena pergerakan saham bank (BMRI, BBRI dan BBCA) sangat besar pengaruhnya untuk mempengaruhi pergerakan IHSG. Agar portofolio aset kita di saham bisa mengimbangi kenaikan IHSG maka kita wajib memiliki saham bank dalam portofolio saham kita. or liability whatsoever for any expense loss or damages arising out of or in any way connected with the use of all or any part of any of these reports.

5 Investa Ouicklook kenaikan BBRI 972% dan kenaikan UNVR sebesar 827%. Disarankan untuk menabung secara rutin di 2 / 3 saham setiap bulannya. Minimal 1 lot saja untuk setiap sahamnya. Dan pilihlah saham yang kenaikannya bisa lebih tinggi dari IHSG dalam 10 tahun terakhir. kenaikan SMGR 1540% dan kenaikan BMRI sebesar 599%. kenaikan BBRI 972%, kenaikan UNVR sebesar 827% dan kenaikan INTP sebesar 1083%. So, mulailah menabung saham dari sekarang agar kita bisa menjadi orang kaya di masa datang, minimal kita masih masuk kelas menengah. or liability whatsoever for any expense loss or damages arising out of or in any way connected with the use of all or any part of any of these reports.

Investa Quicklook. Adakah Efek Lebaran? Edisi Juli 2014

Investa Quicklook.  Adakah Efek Lebaran? Edisi Juli 2014 Investa Quicklook Adakah Efek Lebaran? Edisi Juli 2014 Lebaran akan segera tiba, dimulai dari bulan puasa terlebih dahulu. Apakah ada efeknya bagi pasar saham di Indonesia? Ternyata efeknya ada bahkan

Lebih terperinci

Fundamental analysis 2014

Fundamental analysis 2014 PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri 29th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia Tel: (62-21) 526 3445 Fax: (62-21) 526 3521 www.mandirisek.co.id investment banking capital markets

Lebih terperinci

1 w w w. e l l e n - m a y. c o m. Copyright Ellen May Institute

1 w w w. e l l e n - m a y. c o m. Copyright Ellen May Institute 1 w w w. e l l e n - m a y. c o m Copyright Ellen May Institute Sukses Menabung Saham Mungkin kata-kata tabungan dan menabung sudah sering kita dengar. Bagaimana dengan menabung saham?, maksudnya? Menabung

Lebih terperinci

Fundamental analysis 2013

Fundamental analysis 2013 PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri 29th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 - Indonesia Tel: (62-21) 526 3445 Fax: (62-21) 526 3521 www.mandirisek.co.id investment banking capital markets

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli, dan juga

Lebih terperinci

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham

Mudahnya berinvestasi dengan. Menabung Saham Mudahnya berinvestasi dengan Menabung Saham Apa Itu MNC Gemesin?? MNC Gemesin (Gemar Menabung Saham Indonesia) adalah sebuah produk MNC Sekuritas yang mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK OKTOBER 2013: FLAT SAMPAI AKHIR TAHUN (?) PT. Universal Broker Indonesia

MARKET OUTLOOK OKTOBER 2013: FLAT SAMPAI AKHIR TAHUN (?) PT. Universal Broker Indonesia MARKET OUTLOOK OKTOBER 2013: FLAT SAMPAI AKHIR TAHUN (?) 2 Masihkah kau ingat IHSG September: 3 Corrective Wave Selesai? Akankah menjadi Impulse? IHSG September: 4 Sisi Positif Bottom IHSG sudah tercapai.

Lebih terperinci

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas :

MNC Gemesin CALL MNC CENTER Sekuritas : MNC Gemesin www.mncsekuritas.id callcenter.mncs@mncgroup.com 1-500-899 CALL MNC CENTER Sekuritas : 1 500 899 Apa itu MNC Gemesin? MNC Gemesin (Gemar Menabung Saham Indonesia) adalah sebuah produk MNC Sekuritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang atau untuk mendapatkan keuntungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya untuk menciptakan uang lebih banyak (the use of financial capital in

Lebih terperinci

LAPORAN Juli 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juli 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Metode Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian terhadap penilaian saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) atau biasa disebut juga

Lebih terperinci

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan/ kinerja perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon

Lebih terperinci

Edukasi Investasi di Pasar Modal. Cara Cerdas Menabung Saham di Bursa Efek Indonesia

Edukasi Investasi di Pasar Modal. Cara Cerdas Menabung Saham di Bursa Efek Indonesia Edukasi Investasi di Pasar Modal Cara Cerdas Menabung Saham di Bursa Efek Indonesia Sekolah Pasar Modal Level 1 2 Bursa Efek Indonesia INTERMEDIASI KEUANGAN 3 DEPOSITO 15 % p.a. BANK 8 % p.a. PERUSAHAAN

Lebih terperinci

LAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan laporan Organisasi Dana Moneter Internasional (IMF), Indonesia merupakan salah satu negara Asia Pasifik yang memiliki posisi penting dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia cukup signifikan dalam satu dasawarsa terakhir. Selama periode 2005 hingga 2015, rata-rata pertumbuhan jumlah emiten

Lebih terperinci

NOVEMBER: MEMPERSIAPKAN RALLY AKHIR TAHUN

NOVEMBER: MEMPERSIAPKAN RALLY AKHIR TAHUN MARKET OUTLOOK NOVEMBER: MEMPERSIAPKAN RALLY AKHIR TAHUN MEMAHAMI PORTFOLIO REBALANCING 10 Saham Big Caps IHSG + HMSP Ada 2 Reksadana: Fund A dan Fund B Harga saham konsumer naik 5%, harga saham lain naik

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan investasi dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan tersimpan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Industri Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)), merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek

Lebih terperinci

Kursus Trading Saham

Kursus Trading Saham Kursus Trading Saham Pengetahuan untuk kemakmuran bersama Selayang pandang Saham adalah alat investasi keuangan terbesar di negeri ini. Setiap hari, rata-rata transaksi bisa mencapai Rp 5 triliun atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setelah melewati masa krisis pada bulan Juli 1997 hingga Desember 1998, banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di antara berbagai sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan perekonomian suatu negara dan tingkat kesejahteraan penduduk secara umum diukur dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan

Lebih terperinci

MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED

MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED MARKET OUTLOOK SEPTEMBER 2015: MENANTI LANGKAH THE FED BOTTOM IHSG MASIH BELUM JELAS Dari Market Outlook Juni: Jika 4913 Gagal Bertahan Jika suport 4913 tembus, skenario yang kemungkinan terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN November 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen

Lebih terperinci

LAPORAN Februari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Februari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BI rate merupakan salah satu faktor yang digunakan investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu ditunggu oleh para

Lebih terperinci

Membangun Kekayaan Dari Saham

Membangun Kekayaan Dari Saham Membangun Kekayaan Dari Saham By Linda Homiya 18 Maret 2017 XXXXXX MIRAE ASSET SEKURITAS 1 Document name DD/MM/YYYY MIRAE ASSET SEKURITAS 2 Document name DD/MM/YYYY MIRAE ASSET SEKURITAS 3 Document name

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

LAPORAN Juni 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juni 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

Statistik Pasar Modal

Statistik Pasar Modal Daftar Isi Statistik Pasar Modal Halaman Daftar Isi... 1 Analisis Mingguan Perkembangan Pasar Modal... 2 Emisi Nilai Emisi Saham dan Obligasi... 3 Tabel 1. Emisi Saham... 4 Initial Public Offering (IPO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era ekonomi pasar bebas, pasar modal memiliki peran yang cukup penting karena dapat dijadikan sumber dana alternatif bagi perusahaan. Pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saham adalah salah satu aset yang diperjualbelikan oleh perusahaan dalam pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen sejumlah dana dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang. Setiap investor atau orang yang melakukan investasi pada

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS

KARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS KARYA ILMIAH tentang PELUANG BISNIS Di Susun oleh Nama : Nanda Syahama El Haq NIM : 11.12.6022 Kelas : I Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jl. Ring Road Utara, CondongCatur Yogyakarta

Lebih terperinci

LAPORAN November KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN November KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND PANIN Rp CASH FUND LAPORAN November 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

LAPORAN Februari 2017 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Februari 2017 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia investasi selalu mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

Lebih terperinci

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi.

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis penilaian kinerja saham-saham BUMN dan portofolio BUMN dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Sharpe dan rasio Treynor untuk mengukur tingkat return-nya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang hebat, yang berdampak pada semua aktivitas bisnis di sektor riil. Selama dua tiga tahun terakhir

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian

Lebih terperinci

Data Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan

Data Penjualan/Pembelian Asing Selama Sepekan 18 Oktober 2015 JCI Review Dalam seminggu lalu, IHSG melemah sebesar -67,462 poin atau -1,470% ke level 4521,882. Investor asing tercatat melakukan nett sell (all board) sebesar -114,3 milyar dan nett

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum melakukan penilaian yang baik terhadap emiten. Pada umumnya,

BAB I PENDAHULUAN. sebelum melakukan penilaian yang baik terhadap emiten. Pada umumnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi yaitu sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi perusahaan dan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi yang makin berkembang telah membuka peluang dalam dunia bisnis semakin lebar dan luas. Aset dan modal yang dimiliki perusahaan di Indonesia juga mengalami

Lebih terperinci

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book Buku ini merupakan panduan penggunaan Kalkulator Perencanaan Keuangan Android dan juga sebagai pelengkap dari Buku Wajib Perencanaan Keuangan Karyawan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa.

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa. BAB I Pendahuluan Bab ini merupakan bagian awal dari penelitian. Bab ini akan menjelaskan latar belakang, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat serta batasan masalah, sehingga penelitian ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saham sangat rentan terhadap situasi politik dan ekonomi. Bursa saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi (Ery, 2010). laporan keuangan dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip akuntansi (Ery, 2010). laporan keuangan dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan keuangan diperlukan informasi keuangan. Informasi tersebut di perusahaan disajikan oleh laporan keuangan yang disusun menurut prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang pesat. Investasi menjadi sangat penting bagi suatu negara, organisasi maupun individu untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona

BAB I PENDAHULUAN. merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang di dunia selalu antusias dengan emas. Emas yang merupakan barang pertambangan tidak terbarukan mulai menjadi primadona dalam dunia investasi

Lebih terperinci

LAPORAN Agustus 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Agustus 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di dunia perbankan yang sangat pesat serta tingkat kompleksitas yang tinggi dapat berpengaruh terhadap performa suatu bank. Kompleksitas usaha perbankan

Lebih terperinci

LAPORAN Maret 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Maret 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012) EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 4 di BEI Periode 2012) Sulistya Rini Siti Ragil Handayani Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin pesatnya perkembangan jaman berdampak bagi perkembangan sektor ekonomi dan moneter secara luas, hal tersebut dapat dilihat dari semakin terbukanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,

I. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana yang dimiliki agar dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai perantara untuk mempertemukan pemodal (investor) dengan perusahaanperusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal dalam bentuk uang sangat diperlukan oleh perusahaan, selain untuk menjaga kelangsungan hidup juga untuk pengembangan usaha. Yang menjadi masalah bagi tiap perusahaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki dua fungsi dalam perekonomian suatu Negara, yang pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan

Lebih terperinci

R i Danareksa Research Institute

R i Danareksa Research Institute MARKET SCREEN, 19 NOPEMBER 2014 R i Danareksa Research Institute Prediksi periode minor (1-5 hari): Sideways menguat Prediksi periode intraday: Sideways melemah Level support-resistance: 5,056.9-5,125.3

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu berkepentingan untuk menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan perusahaan. Konsekuensinya, semua pengambilan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : indeks kompas 100 dengan kapitalisasi saham di atas Rp.

BAB V PENUTUP. dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : indeks kompas 100 dengan kapitalisasi saham di atas Rp. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian dari pengolahan data dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari kriteria 12 saham perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006: 43). Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun (Samsul 2006:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang

Lebih terperinci

LAPORAN September KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN September KINERJA 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN September 2016 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk

BAB I PENDAHULUAN. kondusif dimana nilai tukar Rupiah cenderung terdepresiasi serta Produk BAB I PEDAHULUA 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2015 perkembangan pasar saham tidak sebaik tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian nasional yang kurang kondusif dimana nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal itu ditunjukan dengan semakin banyak jumlah sekuritas yang diperdagangkan dengan kapitalisasi

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat telah mengubah pola pikir masyarakat di bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi dapat dilakukan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya saham dari suatu emiten relative bisa di kontrol daripada deposito dan

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya saham dari suatu emiten relative bisa di kontrol daripada deposito dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Saham merupakan investasi yang bisa dijadikan untuk jangka panjang, karena sebenarnya saham dari suatu emiten relative bisa di kontrol daripada deposito dan

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini banyak orang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa itu investasi dan apa contoh

Lebih terperinci

Indonesia Outlook

Indonesia Outlook Indonesia Outlook 2017-2018 PT. Reliance Sekuritas Indonesia, Tbk June 2017 Peluang di tahun 2017-2018 Stabilitas suku bunga dan nilai tukar Rupiah Aliran modal masuk yang masih positif Hampir Rp30 T net

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci