Bali, 22 November 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bali, 22 November 2013"

Transkripsi

1 Bali, 22 November 2013 Yang kami banggakan, Bapak dan Ibu Jajaran Pengurus serta Anggota Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia serta Undangan yang berbahagia, Selamat Malam dan Salam Sejahtera bagi kita semua, Perkenankan Saya mengajak kita semua memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat-nya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat dan suasana yang baik di Jimbaran, Bali, dalam rangka 2 nd Executive Annual Gathering Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Saya menyambut gembira Forum tahunan ini, atau yang kedua sejak berdiri pada tahun Forum ini tentunya memegang peranan penting dalam penyelarasan arah strategi pengembangan sistem pembayaran Indonesia oleh para pelaku industri. Mendekati penghujung 2013, Saya juga berharap agar pertemuan ini menjadi momen yang tepat untuk menengok perjalanan dan perkembangan sistem pembayaran dalam setahun terakhir, sekaligus sebagai ajang evaluasi, introspeksi dan pembelajaran bagi kita semua. Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, Tiga tahun sejak peresmian ASPI bukanlah periode singkat dan seharusnya banyak yang dapat kita lakukan untuk membenahi organisasi ASPI selaku Self Regulatory Organization (SRO). Namun kita juga menyadari bahwa peran ASPI untuk mendorong pengembangan sistem pembayaran di Indonesia bukanlah hal mudah dan membutuhkan banyak langkah serta pekerjaan besar yang sudah sangat memerlukan penanganan dari kita sesuai dengan fungsi dan kewenangan kita masingmasing. Dalam kaitan itu, kami berharap forum ini dapat menjadi momentum yang tepat untuk mengaitkan kembali benang merah diantara kita, merumuskan kembali kesamaan pandang dalam membaca kondisi ekonomi, mengantisipasi tantangan ke depan, dan menyepakati langkah bersama untuk sistem pembayaran Indonesia yang lebih baik. Page 1 of 8

2 Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, Kita merasakan gejolak ketidakpastian pada setengah dasawarsa terakhir sangatlah kental mewarnai kondisi ekonomi global. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan adagium New Normal, yaitu periode ketika lanskap ekonomi mengalami pergeseran yang cukup ekstrim hingga menyentuh titik ekuilibrium baru yang lebih stabil. Perubahan drastis struktur ekonomi dunia itu terus menciptakan bandul ketidakpastian baru, sehingga fase New Normal yang terjadi pada akhirnya dianggap semu. Beberapa tahun silam, fase tersebut ditandai dengan two-speed world recovery, yaitu divergensi percepatan pemulihan ekonomi antara advanced dan emerging economies. Namun kini, meredupnya kinerja negara emerging serta mulai menggeliatnya ekonomi AS dan Eropa memunculkan fenomena Three-speed world recovery. Perubahan di tatanan ekonomi global tersebut berdampak pada ruang gerak dan visi berbagai entitas, baik di lembaga keuangan maupun nonkeuangan global maupun lokal. Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai bank sentral juga tidak luput dari perubahan tersebut. Hal ini semakin nyata seiring penyesuaian kondisi ekonomi global yang terus mempengaruhi denyut jantung ekonomi domestik. Tahun 2013 bukanlah tahun yang mudah buat kita semua. Aktivitas ekonomi nasional menunjukkan perlambatan dengan pertumbuhan yang lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Di sisi eksternal, tekanan pada perekonomian nasional meningkat terutama didorong oleh defisit Transaksi Berjalan. Nilai tukar rupiah mengalami penyesuaian yang cukup tajam, sementara inflasi telah melewati sasarannya di 4,5+1% akibat pengurangan subsidi bahan bakar dan kenaikan tajam kelompok bahan makanan (volatile food). Ditengah turbulensi ekonomi dunia yang terus berevolusi, kita patut bersyukur ekonomi kita mampu bertahan pada level yang cukup tinggi dengan pertumbuhan sebesar 5,7%, jauh diatas rata-rata pertumbuhan peer countries yang diperkirakan hanya sekitar 3,6%. Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, Berbagai tantangan tersebut perlu kita cermati seiring makin dekatnya komitmen ASEAN Economic Community (AEC) di tahun AEC merupakan perwujudan strategi komunal ASEAN untuk menjadi key player di dalam global production chain. Integrasi yang lebih dalam di kawasan ASEAN akan mengkonsolidasikan ASEAN centrality sehingga dapat menggeser gravity aktivitas ekonomi dunia ke ASEAN 1. 1 Plummer dan Yue (2009) Page 2 of 8

3 Pada satu sisi komitmen AEC akan membuka peluang pasar dengan aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja dan modal yang lebih bebas. Namun di sisi lain, hal ini juga memberikan konsekuensi semakin tingginya persaingan di pasar domestik masing-masing negara. Dengan potensi pasar yang massive, saya melihat substansi yang paling mendasar dari komitmen AEC tersebut adalah kemampuan kita menciptakan daya saing yang kompetitif. Mampukah kita memanfaatkan AEC sebagai pelaku utama dari rantai produksi global, atau kita hanya akan menjadi target pasar dan terpinggirkan? Dalam pandangan saya, pada titik inilah kapabilitas kita untuk membaca dan mengantisipasi gerakan ekonomi ke depan semakin teruji. Survivors aren't always the strongest; they're the smartest. Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, Berkaitan dengan pertumbuhan sistem pembayaran, kita harus menyadari bahwa potensi pengembangan sistem pembayaran di Indonesia semakin besar. Ada beberapa hal yang saya rasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan sistem pembayaran di Indonesia. Pertama, kekayaan sumber daya alam Indonesia dengan populasi terbesar di Asia Tenggara hingga 240 juta jiwa. Data GDP berdasarkan purchasing power parity (PPP) IMF juga menunjukkan bahwa pada tahun ini GDP Indonesia sudah mencapai USD 1,2 triliun, dan diperkirakan pada tahun 2016 akan menyalip beberapa negara besar seperti Australia dan Kanada. Dengan magnitude ekonomi yang massive tersebut, laju pertumbuhan ekonomi kita dalam beberapa tahun terakhir bahkan jauh meninggalkan rata-rata pertumbuhan ekonomi peer countries. Kedua, margin keuntungan struktur pasar industri keuangan Indonesia yang cukup lebar sangat menarik bagi investor asing dari seluruh dunia. Goldman Sachs Asset Management yang dulu mempopulerkan akronim BRIC kini memunculkan akronim baru, MIST, yakni Meksiko, Indonesia, South Korea, Turki, sebagai negara anggota kelompok elite G-20 yang menjadi primadona baru investor internasional. Ketiga, middle class society yang diperkirakan terus tumbuh menjadi 150 juta jiwa pada , artinya lebih dari 50% penduduk Indonesia adalah pasar potensial bagi sistem pembayaran. Pada tahun 2020 mendatang, jumlah konsumen kelas menengah di Indonesia tersebut diperkirakan akan bertambah dua kali lipat dari saat ini 3. 2 Nomura, World Bank, CEIC Proyeksi BCG, Maret 2013 Page 3 of 8

4 Keempat, saat ini porsi terbesar penduduk kita berusia 0 24 tahun sehingga dalam jangka waktu tahun akan berada di usia produktif. Demographic dividend tersebut semakin terasa ditengah fase aging society negara lain seperti Jepang dan negara-negara Eropa. Ekspansi kelas menengah Indonesia dalam satu dekade ke depan masih akan terus berlanjut dan pasar domestik kita akan terus membesar. Boom cycle dari kalangan menengah tersebut akan meningkatkan daya beli masyarakat sehingga tren konsumsi juga mengalami pergerakan, yaitu dari produk untuk memenuhi kebutuhan dasar ke produk yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan seperti barang kebutuhan rumah tangga yang tahan lama, hingga jasa keuangan. Jika kita perhatikan, mereka adalah pengguna terbesar sektor jasa, dengan karakteristik cara berbelanja yang cenderung cashless dan menuntut setelmen pembayaran yang cepat namun aman dan efisien. Fakta-fakta tersebut di atas harusnya kita jadikan peluang dan tantangan dalam mendorong laju pertumbuhan sistem pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia bersama-sama dengan industri dan seluruh pelaku sistem pembayaran harus berkomitmen untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman dan efisien. Bapak dan Ibu, serta hadirin sekalian, Kondisi tersebut tentunya membutuhkan respon proaktif kita semua, baik pelaku usaha, forum asosiasi, Pemerintah dan Bank Indonesia sebagai regulator. Kita memerlukan sebuah strategi nasional yang didukung oleh segenap pemangku kepentingan. Kita semua perlu menyadari pentingnya peranan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar dalam bauran kebijakan stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional. Koordinasi dan konsolidasi antara otoritas kebijakan dengan pelaku usaha semakin kritikal, ditengah perubahan kebutuhan bisnis yang semakin luas, perkembangan teknologi dan inovasi produk yang sangat cepat, hingga bermunculan metoda dan alat pembayaran yang semakin kompleks. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia sebagai Otoritas Sistem Pembayaran dituntut untuk mengarahkan industri agar mampu bergerak efisien; mendorong iklim yang kondusif bagi sistem pembayaran dan penyelesaian transaksi keuangan; serta memperkuat perlindungan konsumen, dengan tetap berprinsip kepada kepentingan nasional baik bagi pelaku sistem Page 4 of 8

5 pembayaran maupun bagi konsumen dengan lebih luas dan terjangkau kepada seluruh masyarakat. penyediaan akses yang Pengembangan industri sistem pembayaran nasional akan dilakukan melalui penyempurnaan arsitektur sistem pembayaran yang meliputi: Pertama, penguatan struktur industri domestik, yaitu melalui pengembangan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). GPN merupakan keharusan agar kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Hal ini sudah terlalu lama hanya berupa wacana dan langkah-langkah konkrit perlu segera diambil untuk mewujudkannya. Kedua, standardisasi teknis dan mekanisme untuk meningkatkan efisiensi. Strategi ini akan ditempuh dengan membangun aspek standardisasi dalam industri sistem pembayaran nasional. Strategi ini akan mewujudkan sistem yang aman, lancar, dan terjaganya kompetisi yang sehat dan menghilangkan rente ekonomi. Terkait standardisasi ini, saya berharap agar dapat segera tercapai kesepakatan ASPI, Forum Prinsipal, dan Pelaku Sistem Pembayaran terhadap standard Nasional dan bagaimana pengelolaannya. ASPI juga saya harapkan dapat segera menyusun road map dan langkah menuju 1 Januari 2016 untuk menjadi komitmen bersama. Bank Indonesia akan mendorong dan memfasilitasi agar standardisasi industri tersebut dapat diimplementasikan dalam waktu dekat sesuai target waktu selambatnya 1 Januari Kita besama telah memulai hal itu dan merupakan kewajiban kita bersama untuk menyelesaikannya. Saya sadar apabila sesuatu yang original yang kita mulai mungkin masih terdapat kekurangan-kekurangan, namun merupakan tugas kita bersama untuk menutup kekurangan-kekurangan terebut. Ketiga, Perluasan akses layanan pembayaran. Strategi ini dilakukan sebagai bagian integral dari kebijakan keuangan inklusif yang didukung program edukasi dan perlindungan konsumen, dengan pemanfaatan teknologi informasi yang optimal agar lebih efektif. Bagian masyarakat kita yang belum menikmati layanan sistem pembayaran masih sangat besar dan kita harus dapat menjawab tantangan ini dengan memberikan layanan tersebut kepada mereka secara aman dan efisien. Saudara-saudara sekalian, Perkembangan SP meningkat secara cepat. Berbagai jenis transaksi nontunai berkembang dengan cepat terutama yang dilakukan secara mobile. Untuk mewujudkan efisiensi secara holistik, saya meyakini sistem yang kita bangun harus mampu mengantisipasi dan mengakomodasi hal Page 5 of 8

6 tersebut melalui perluasan akses untuk instrumen dan infrastruktur konektivitas baik dalam arti digital maupun fisik. Instrumen sistem pembayaran harus user friendly, sehingga masyarakat semakin mau dan terbiasa menggunakannya. Di sisi lain, infrastruktur juga harus diperluas atau diperbanyak, terutama interkonektivitas operator jaringan sehingga masyarakat yang telah memiliki instrumennya akan dapat dengan mudah menggunakannya dimana dan kapan saja. Perspektif kita terhadap customer juga harus berubah. Kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan menciptakan inovasi yang dapat merebut hati pelanggan. Sepuluh tahun yang lalu, tidak ada yang dapat memprediksi bahwa 90% transaksi harian kita akan bersifat elektronis, internet banking akan memberikan revenue lebih tinggi daripada kantor cabang, media sosial (facebook, twitter, blog) bahkan menjadi tempat transaksi on-line terbesar di dunia. Dan mobile phone akan mengganti peran dompet uang fisik kita. Untuk itu, pemanfaatan teknologi pembayaran akan dioptimalkan untuk melayani masyarakat baik pada daerah perkotaan maupun untuk menjangkau masyarakat di remote area yang berpotensi dipacu perkembangannya. Pengembangan ini perlu dilaksanakan dengan perencanaan yang matang agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah memperhatikan semua risiko. Pengembangan SP dapat menjadi faktor utama pendorong program inklusi keuangan pada tahap awal pengembangannya. Namun program inklusi akan diberlakukan secara selektif dan belum mencakup semua komponen seperti infrastruktur. Pengembangan teknologi pembayaran dan kegiatan remittance merupakan kegiatan sebagai dukungan terhadap program inklusi keuangan. SP juga dapat menjadi sarana yang sangat penting untuk dapat menyalurkan hasil kerja tenaga kita di luar negeri sehingga dapat disalurkan untuk menggiatkan kegiatan perekonomian Indonesia, terutama di daerah-daerah asal para pekerja tersebut, melalui penyediaan layanan remitansi yang prima. Untuk itu, BI akan selalu berusaha berusaha memperluas akses masyarakat pada layanan SP, sambil tetap menjaga keamanan dan kemudahan masyarakat dalam bertransaksi. Pada area remmitance kebijakan pengembangan akan dilakukan dengan mengoptimalkan peran dari existing player domestik termasuk perbankan yang telah memiliki kemampuan dan menyediakan layanan remitansi. BI menyadari tidak akan dapat mewujudkan pengembangan tersebut sendiri, namun harus secara kolaborasi bersama-sama dengan para Page 6 of 8

7 pelaku dalam industri sistem pembayaran. Bidang pengembangan ini akan memperluas stakeholders utama BI sehingga tidak saja mencakup perbankan dan lembaga keuangan bukan bank tetapi juga para pelaku industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Kita semua harus mengakui dan mengejar ketertinggalan dalam bidang SP, khususnya sistem pembayaran retail, dengan memperkuat regulasi, kelembagaan, perijinan dan pengawasan SP. Menyadari tingginya animo masyarakat dalam penggunaan transaksi pembayaran yang semakin kompleks, saya berharap ASPI bersam BI sebagai regulator dapat mendorong terciptanya iklim yang kondusif dengan kesadaran pelaku pasar di industri terhadap perijinan dan pengawasan sistem pembayaran. Di bidang uang elektronik, langkah awal yang sudah dilakukan melalui interoperabilitas/interkoneksi terbatas di perbankan dan antar sesama penerbit telekomunikasi merupakan momentum pertumbuhan uang elektronik di Indonesia. Hemat saya, pertumbuhan uang elektronik dapat menekan kebutuhan uang pecahan kecil terutama uang logam. Mudahmudahan dalam waktu segera sudah ada model bisnis yang disepakati bersama dengan target waktu yang jelas. Sekali lagi, melihat perkembangan teknologi, membuat kita harus berpikir bahwa business is not usual, saya berharap inovasi instrumen dengan mengedepankan aman dan efisiensi terus bermunculan dengan juga memperhatikan aspek perlindungan konsumen. Saudara-saudara sekalian. Di bidang Sistem Pembayaran tunai, BI juga menghadapi tantangan yang sangat berat, tidak saja dalam menyediakan uang dalam kondisi yang baik, tetapi juga dalam menjangkau seluruh pelosok Nusantara. kita semua menyadari bahwa biaya cash handling yang dilakukan perbankan tidak murah, sehingga pengelolaan uang mulai dari distribusi sampai sortasi serta pencetakan uang di bank sentral menimbulkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Kerjasama seluruh pihak dalam hal ini menjadi faktor krusial, yaitu peran perbankan sebagai pemain utama dalam mengedarkan uang kepada masyarakat, Pemerintah Daerah, hingga aparat keamanan yang membantu keamanan distribusi uang. Kekuatan yang dimiliki perbankan dalam bentuk jaringan kantor yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia harus dapat kita optimalkan. Page 7 of 8

8 BI sendiri akan memperbaiki pola distribusi distribusi uang antara lain dengan membangun sentra pengelolaan uang dan mengembangkan pola kerja sama dengan berbagai pihak. Tahun 2014 sendiri akan tercatat sebagai tahun penting dalam pengelolaan uang Republik Indonesia karena sesuai dengan UU no 7 tahun 2011, pada tanggal 17 Agustus 2014 akan diterbitkan Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditandatangani Gubernur BI dan Menteri keuangan RI. Di samping itu, program penyederhanaan bilangan uang Rupiah dengan menghilangkan tiga angka nol atau REDENOMINASI masih terus kita siapkan sambil menunggu waktu yang tepat dari segi ekonomi, politik, dan keamanan untuk kembali digulirkan. Saudara-saudara sekalian. Di akhir sambutan saya pagi ini, saya mengingatkan kita semua untuk moving forward secara strategis dan bersama-sama berusaha menjadi yang terbaik di kawasan. Kita harus mampu untuk menjadi market shaper dan bukan market follower khususnya untuk pasar Asia. Kedua, mengenai laju pertumbuhan transaksi non tunai, Saya mengharapkan bahwa pada 2014 nilainya menjadi 2 kali GDP. Untuk mencapai hal tersebut, mengubah paradigma masyarakat untuk menggunakan non tunai dengan alasan lebih efisien, lebih cepat, lebih aman menjadi prasyarat mendasar. Tanggung jawab kita bersamalah untuk mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan penggunaan transaksi dengan menggunakan alat pembayaran non tunai. Akhirnya, saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya gathering ini, yang diharapkan akan dapat melahirkan gagasan segar yang dapat menjadi terobosan kongkrit dalam menciptakan sistem pembayaran nasional yang lebih baik. Small minds discuss people, average minds discuss events, Great minds discuss ideas 4. Saya juga menunggu penyampaian beberapa pekerjaan rumah ASPI terutama mengenai NSICCS, agar kita dapat mewujudkan sistem pembayaran yang aman dan efisien dengan global challenges-local solutions yang telah diupayakan selama ini. Masa depan Indonesia tergantung kita semua. Sekian dan Terima Kasih. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas 4 Eleanor Roosevelt Page 8 of 8

Yang Kami hormati dan banggakan, Pengurus dan Anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, Hadirin sekalian yang berbahagia,

Yang Kami hormati dan banggakan, Pengurus dan Anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, Hadirin sekalian yang berbahagia, Jakarta, 24 Februari 2014 Yang Kami hormati dan banggakan, Pengurus dan Anggota Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia, Hadirin sekalian yang berbahagia, Selamat Malam dan Salam Sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua.

Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua. KEYNOTE SPEECH DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERVICE EXCELLENCE AWARDS 2014 Jakarta, 13 Juni 2014 Yang kami hormati Pimpinan Redaksi Infobank, Pimpinan Marketing Research Indonesia, Para Pengamat Ekonomi,

Lebih terperinci

The very existence of government at all, infers inequality.

The very existence of government at all, infers inequality. Bali, 27 Februari 2015 Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu, 1. Mengawali sambutan pagi ini, perkenankan Saya mengajak kita semua memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia Sambutan Gubernur Bank Indonesia Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia Jakarta, 27 Agustus 2015 Yang kami hormati, Menteri Keuangan RI, Bapak Bambang Brodjonegoro Menteri Perdagangan RI, Bapak Thomas

Lebih terperinci

Conference Series on Managing Inflation:

Conference Series on Managing Inflation: Yang kami hormati, KEYNOTE SPEECH DEPUTI GUBERNUR BI Conference Series on Managing Inflation: Sistem Logistik Pangan Berbasis Transportasi Kereta Api Bandung, 26 Maret 2014 - Wakil Gubernur Jawa Barat,

Lebih terperinci

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1

Pencegahan dan Penanganan Kejahatan. Pada Layanan Perbankan Elektronik. Ronald Waas 1 Pencegahan dan Penanganan Kejahatan Pada Layanan Perbankan Elektronik Ronald Waas 1 Yang saya banggakan, Ketua Umum dan Jajaran Pengurus Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia, Para Pembicara dari Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Jakarta, 18 Juni Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Bp. Dr. Harry Azhar Azis, MA; Gubernur Provinsi KepRi, atau yang mewakili;

Jakarta, 18 Juni Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Bp. Dr. Harry Azhar Azis, MA; Gubernur Provinsi KepRi, atau yang mewakili; Jakarta, 18 Juni 2014 Yang Terhormat, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Bp. Dr. Harry Azhar Azis, MA; Gubernur Provinsi KepRi, atau yang mewakili; Yang kami hormati, para Narasumber dan Moderator, Direktur

Lebih terperinci

Honorable faculty dan Badan Pelaksana Harian STIE IBS;

Honorable faculty dan Badan Pelaksana Harian STIE IBS; Jakarta, 16 Juni 2014 Yang kami hormati, Ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Bapak Dr. Muliaman D. Hadad; Ketua STIE Indonesia Banking School (IBS), Bapak Dr. Subarjo Joyosumarto; Koordinator Kopertis

Lebih terperinci

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global Fokus Negara IMF Orang-orang berjalan kaki dan mengendarai sepeda selama hari bebas kendaraan bermotor, diadakan hari Minggu pagi di kawasan bisnis Jakarta di Indonesia. Populasi kaum muda negara berkembang

Lebih terperinci

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar yang Digunakan Dalam APBN Kebijakan-kebijakan yang mendasari APBN 2017 ditujukan

Lebih terperinci

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan Paparan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia : Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif Mendorong Tumbuhnya Industri Properti Rakernas REI, 14 September 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015 Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference The Future of Asia s Finance: Financing for Development Jakarta, 2 September 2015 Yang terhormat Managing Director

Lebih terperinci

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik Sambutan Gubernur Bank Indonesia Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik Diskusi dan Peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan Yang kami hormati, Jakarta,

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,

Lebih terperinci

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya; KEPALA EKSEKUTIF PENGAWASAN PERBANKAN OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR FORUM KOMUNIKASI DIREKTUR KEPATUHAN PERBANKAN PENERAPAN TATA KELOLA DAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN JAKARTA,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA DR. DARMIN NASUTION PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH 2011 JAKARTA, 16 MARET 2011 Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.

Lebih terperinci

Laporan Perekonomian Indonesia

Laporan Perekonomian Indonesia 1 Key Messages Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat Ketahanan ekonomi Indonesia cukup kuat dalam menghadapi spillover dan gejolak pasar keuangan global. Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan relatif

Lebih terperinci

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA KANTOR PERWAKILAN BI PROVINSI ACEH BANDA ACEH, 20 OKTOBER 2015 Yang kami hormati, Gubernur Provinsi Aceh, Bp. Zaini Abdullah, Forum Komunikasi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemajuan informasi dan teknologi yang pesat serta era globalisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem perekonomian, baik ekonomi makro maupun mikro. Di antara

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Gubernur Bank Indonesia Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Rakornas VI TPID 2015, Jakarta 27 Mei 2015 Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Yth. Para Menteri Kabinet Kerja Yth. Para Gubernur Provinsi

Lebih terperinci

SAMBUTAN PENUTUPAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT TEKNIS KE-17 KONFERENSI MINTS DI ASEAN (TEMAN) Yogyakarta, 12 Juni 2015

SAMBUTAN PENUTUPAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT TEKNIS KE-17 KONFERENSI MINTS DI ASEAN (TEMAN) Yogyakarta, 12 Juni 2015 SAMBUTAN PENUTUPAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT TEKNIS KE-17 KONFERENSI MINTS DI ASEAN (TEMAN) Yogyakarta, 12 Juni 2015 Yang saya hormati, Para pembicara, Para hadirin sekalian, Bapak dan

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Sambutan Gubernur Bank Indonesia Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Diskusi dan Peluncuran buku Kajian Stabilitas Keuangan Yang kami hormati, Jakarta, 10

Lebih terperinci

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia Roadmap Keuangan Syariah Indonesia 2015-2019 Keselarasan Nilai Ekonomi Syariah Nilai-nilai ekonomi syariah memiliki kesamaan dengan nilai-nilai luhur dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia 7 Keselarasan

Lebih terperinci

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019 UIKA Bogor, 15 Maret 2016 Departemen Perbankan Syariah AGENDA I. Pendahuluan II. Dasar Pemikiran Ekonomi dan Perbankan Syariah III. Kondisi dan Isu Strategis

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE

LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE FINTECH TO IMPROVE FINANCIAL INCLUSION & EFFICIENCY Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, 30 Agustus

Lebih terperinci

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016

Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Sambutan Gubernur Bank Indonesia Karya Kreatif Indonesia Pameran Kerajinan UMKM Binaan Bank Indonesia Jakarta, 26 Agustus 2016 Yang Terhormat, Ibu Mufidah Jusuf Kalla Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Lebih terperinci

Definisi Redenominasi

Definisi Redenominasi Topik Pembahasan 2 1. Latar Belakang 2. Implikasi dari Denominasi Rupiah Dewasa Ini 3. Redenominasi 4. Motivasi Redenominasi Rupiah 5. Tantangan Redenominasi Rupiah 6. Simpulan dan Rekomendasi Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kompleksitas sistem pembayaran dalam perdagangan internasional semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang berkembang akhir-akhir ini.

Lebih terperinci

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global

Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global Menata dan Memperkuat Perbankan Indonesia, Menyongsong Pemulihan Ekonomi Global Dr. Darmin Nasution Pjs. Gubernur Bank Indonesia Pertemuan Tahunan Perbankan 2010 22 Januari 2010 Yang saya hormati, Para

Lebih terperinci

Closing Remarks. Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran

Closing Remarks. Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran Closing Remarks Seminar Pengawasan Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial, Moneter dan Sistem Pembayaran Yang terhormat: Bp. M. Edhie Purnawan, Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia, Anggota Muspida

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014

Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014 Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Bandara Internasional Kualanamu, tgl 27 Mar 2014, di Sumut Kamis, 27 Maret 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN KUALANAMU INTERNASIONAL AIRPORT DAN

Lebih terperinci

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI

1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI 1 1. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Strategis BI VISI BANK INDONESIA Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK DAFTAR PERTANYAAN PAPARAN PUBLIK INVESTOR SUMMIT AND CAPITAL MARKET EXPO 2014 TANGGAL 17 SEPTEMBER 2014 PT BANK MANDIRI PERSERO TBK Bagaimana kinerja PT Bank Mandiri Persero (Tbk) dari awal 2014 sampai

Lebih terperinci

Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017)

Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017) Banking Weekly Hotlist (24 Juli 28 Juli 2017) FINTECH DAN INOVASI DIGITAL Hadapi Fintech, Bank Kedepankan Inovasi Digital Di tengah pesatnya pertumbuhan industri financial technology (fintech) dianggap

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH PEJABAT SEMENTARA GUBERNUR BANK INDONESIA PADA SEMINAR "REFORMASI NASIONAL"

KEYNOTE SPEECH PEJABAT SEMENTARA GUBERNUR BANK INDONESIA PADA SEMINAR REFORMASI NASIONAL KEYNOTE SPEECH PEJABAT SEMENTARA GUBERNUR BANK INDONESIA PADA SEMINAR "REFORMASI SEKTOR KEUANGAN UNTUK MEMPERKUAT FONDASI, DAYA SAING, DAN STABILITAS PEREKONOMIAN NASIONAL" Jakarta, 8 Juli 2010 Yang terhormat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana

BAB I PENDAHULUAN. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia, sedangkan definisi sederhana tentang bank sentral adalah organisasi yang terstruktur yang berdasarkan

Lebih terperinci

Assalammu alaikum wr wb, Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Assalammu alaikum wr wb, Selamat Siang dan Salam Sejahtera untuk kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA PENCANANGAN JALAN TOL MULTI KARTU SURABAYA, 25NOVEMBER 2016 Yang Kami Hormati, Bpk. Herry Trisaputra, Zuna Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Bpk. Arief Budhy Hardono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Proses tersebut adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012 Januari 2013 Kinerja Ekonomi Daerah Cukup Kuat, Inflasi Daerah Terkendali Ditengah perlambatan perekonomian global, pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan salah satunya untuk pembangunan nasional. Perubahan yang semakin

Lebih terperinci

Peluncuran Bersama Kartu Berlogo Nasional GPN Bank Indonesia, 3 Mei 2018

Peluncuran Bersama Kartu Berlogo Nasional GPN Bank Indonesia, 3 Mei 2018 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA Peluncuran Bersama Kartu Berlogo Nasional GPN Bank Indonesia, 3 Mei 2018 Yang kami hormati, - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Ibu Rini Soemarno - Menteri Sosial, Bapak

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam Sambutan Utama Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Seminar Internasional IFSB Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang Terhormat: Tn.

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tantangan ke depan pembangunan ekonomi Indonesia tidaklah mudah untuk diselesaikan. Dinamika ekonomi domestik dan global mengharuskan Indonesia senantiasa siap terhadap

Lebih terperinci

Perekonomian Suatu Negara

Perekonomian Suatu Negara Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;

Lebih terperinci

Indonesia Fintech Festival and Conference 2016

Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 -Keynote Speech Gubernur Bank Indonesia- Indonesia Fintech Festival and Conference 2016 Jakarta, 30 Agustus 2016 Yang kami hormati: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bpk Darmin Nasution Ketua Otoritas

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya

2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.134, 2017 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6081) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017

Lebih terperinci

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua

Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk kita semua SAMBUTAN DEPUTI GUBERNUR BANK INDONESIA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA NEW YORK NEW YORK, 24 AGUSTUS 2015 Yang kami hormati : Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya

Lebih terperinci

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan

No Bank Indonesia sebagai otoritas yang diberi mandat oleh Undang- Undang untuk mengatur, menyelenggarakan perizinan, dan melakukan pengawasan TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6081 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 134) PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

Yth. Anggota Komisi XI DPR RI, Ibu Indah Kurnia, Para Pelaku Industri Perasuransian, Para hadirin sekalian

Yth. Anggota Komisi XI DPR RI, Ibu Indah Kurnia, Para Pelaku Industri Perasuransian, Para hadirin sekalian Yth. Anggota Komisi XI DPR RI, Ibu Indah Kurnia, Para Pelaku Industri Perasuransian, Para hadirin sekalian Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama, mari

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE AGUSTUS 2014

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE AGUSTUS 2014 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI KE-69 17 AGUSTUS 2014 Yang kami hormati para pendahulu kami sebagai Gubernur, Deputi Gubernur, dan Direksi Bank

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran 1 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran Tim Penulis Laporan Triwulanan, Bank Indonesia I.1

Lebih terperinci

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja Keynote Speech APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja Disampaikan oleh: Menteri Keuangan Republik Indonesia Yth. Pimpinan Badan Anggaran DPR-RI, Yth. Wakil Menteri Keuangan dan Para Pejabat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum angka inflasi yang menggambarkan kecenderungan umum tentang perkembangan harga dan perubahan nilai dapat dipakai sebagai informasi dasar dalam pengambilan

Lebih terperinci

PERTEMUAN TAHUNAN INDUSTRI JASA KEUANGAN MEMACU PERTUMBUHAN Jakarta, 18 Januari 2018

PERTEMUAN TAHUNAN INDUSTRI JASA KEUANGAN MEMACU PERTUMBUHAN Jakarta, 18 Januari 2018 Page1 Short Version Kamis, 18 Januari 2018 20:56:30 PERTEMUAN TAHUNAN INDUSTRI JASA KEUANGAN MEMACU PERTUMBUHAN Jakarta, 18 Januari 2018 Yang Kami muliakan, Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko

Lebih terperinci

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode

SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode SEJARAH BANK INDONESIA : KELEMBAGAAN Periode 1999-2005 Cakupan : Halaman 1. Sekilas Sejarah Kelembagaan Bank Indonesia Periode 1999-2005 2 2. Sejarah Kelembagaan BI 3 3. Struktur Direksi-Dewan Gubernur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut

BAB I PENDAHULUAN. peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional yang menunjukan hasil positif ditandai dengan peringkat ekonomi Indonesia yang menempati urutan sepuluh besar menurut data Bank Dunia.

Lebih terperinci

Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband

Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN dalam SEMINAR NASIONAL BROADBAND ECONOMY Kementerian Komunikasi dan Informatika Hotel Borobudur,

Lebih terperinci

Sambutan Peluncuran Program Desmigratif Jakarta, 11 September 2017

Sambutan Peluncuran Program Desmigratif Jakarta, 11 September 2017 Sambutan Peluncuran Program Desmigratif 2017 Jakarta, 11 September 2017 Yth Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Bapak Muhammad Hanif Dhakiri Yth Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Lebih terperinci

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki

Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun Oleh : Marsuki Arah Kebijakan Otoritas Moneter Indonesia Tahun 2008 Oleh : Marsuki Disampaikan dalam Seminar Perbankan Nasional STIEM Bongaya Dengan Tema : Arah Kebijakan Perbankan Nasional, Pasca Kenaikan Harga BBM.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan

Lebih terperinci

PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLEH PERBANKAN SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA TGL. 7 J J U U N N II

PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLEH PERBANKAN SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA TGL. 7 J J U U N N II PROSPEK DUNIA USAHA DAN PEMBIAYAANNYA OLLEH PERBANKAN SAMBUTTAN GUBERNUR BANK INDONESII IA TTGLL.. 77 JJUUNNI II 22000044 Pendahuluan 1. Pagi ini saya sangat berbahagia dapat berkumpul bersama untuk membuka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi global merujuk kepada ekonomi yang berdasarkan ekonomi nasional masing-masing negara yang ada di belahan dunia. Saat ini, fenomena krisis global menunjukkan

Lebih terperinci

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA http://kominfo.pekalongankota.go.id/ Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis Kamis, 10 Maret 2016-14:32:23WIB Diposting oleh : Administrator Kategori : ARSIP BERITA

Lebih terperinci

Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Keynote Speech Gubernur Bank Indonesia Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Diskusi dan Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2013 Jakarta, 2 April 2014 Yang saya

Lebih terperinci

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan Prospek Ekonomi Regional ASEAN+3 2018 ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) 2018 Ringkasan Prospek dan Tantangan Ekonomi Makro Prospek ekonomi global membaik di seluruh kawasan negara maju dan berkembang,

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era Otonomi Daerah menurut Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara

Lebih terperinci

MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI

MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK INVESTASI S A M B U T A N KETUA UMUM KADIN INDONESIA PADA RAKORNAS TELEMATIKA DAN MEDIA 2008 KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA MEMBANGUN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN MEDIA NASIONAL YANG KONDUSIF UNTUK

Lebih terperinci

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017 Pada 2016, penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 258,7 juta jiwa dan sekitar 85 persen

Lebih terperinci

Pertama-tama, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat

Pertama-tama, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat Aspek Hukum Transaksi Elektronik; Perikatan, Pembuktian dan Penyelesaian Sengketa, oleh Resa Raditio. S.H., M.H. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262;

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KOPERASI, UMKM, INDUSTRI DAN PERDAGANGAN DAERAH SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran

Lebih terperinci

Jakarta, 18 Desember (Daftar selanjutnya optional, dapat tidak disebutkan nama, cukup institusinya)

Jakarta, 18 Desember (Daftar selanjutnya optional, dapat tidak disebutkan nama, cukup institusinya) Sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia Seminar Nasional Penyaluran Bantuan Sosial secara Non Tunai sebagai Strategi Perluasan Akses Keuangan Masyarakat Jakarta, 18 Desember 2017 Yang kami hormati: 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Penanaman modal dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015 SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015 Yang saya hormati, - Gubernur Bank Indonesia, Bp. Agus DW Martowardojo, - Menteri

Lebih terperinci

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA 2011-2025 A. Latar Belakang Sepanjang

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik BAB I PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan moneter di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik maupun global.

Lebih terperinci

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis

BAB I PENDAHULUAN. setuju bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk terimbas krisis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter tahun 1997 yang lalu telah mengguncang hampir seluruh sendi perekonomian Indonesia. Padahal hingga Juli 1997 itu, hampir semua pihak setuju bahwa

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat Pagi dan Salam sejahtera untuk kita semua. Yang Kami hormati, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, Bpk. DR. Yasonna Hamonangan, SH, M.Si, beserta jajaran Kementrian Hukum dan HAM RI, Gubernur Prov. Kalimantan Tengah, Bpk. A. Teras Narang, SH.,

Lebih terperinci

MASA DEPAN INDUSTRI EPC ; TANTANGAN BUMN EPC (2017)

MASA DEPAN INDUSTRI EPC ; TANTANGAN BUMN EPC (2017) MASA DEPAN INDUSTRI EPC ; TANTANGAN BUMN EPC (2017) Biro Riset BUMN Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Pemain di industri engineering, procurement & construction

Lebih terperinci

Bismillahi rahmani rahiim,

Bismillahi rahmani rahiim, Pidato Utama Seminar IDB: Mencetak Sumber Daya Manusia yang Kompetitif bagi Pemberdayaan Ekonomi Dr. Hendar (Deputi Gubernur, Bank Indonesia) Jakarta, 13 Mei 2016 Bismillahi rahmani rahiim, Yang saya hormati:

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017 TENTANG GERBANG PEMBAYARAN NASIONAL (NATIONAL PAYMENT GATEWAY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu

Lebih terperinci

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan Salam Sejahtera Bagi

Lebih terperinci