Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia

Transkripsi

1 Pidato Sambutan Pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu Jakarta, 20 Februari 2010 Pjs Gubernur Bank Indonesia Yang saya hormati, - Bapak Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara; - Para Anggota DPR-RI; - Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II; - Para Pimpinan Perbankan, BPR, dan Asosiasi Perbankan - Semua Hadirin dan para Undangan Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama, mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-nya, bahwa pada pagi hari ini kita dapat hadir dalam pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan Peluncuran Produk TabunganKu. Saya ucapkan terima kasih terutama kepada Bapak Presiden dan Ibu Negara, yang berkenan hadir pada acara hari ini. Dapat kami laporkan bahwa pada hari ini, kegiatan serupa secara serentak dilaksanakan di 31 Ibu kota Propinsi dan Kabupaten yang prosesinya dipimpin oleh para Gubernur, Bupati, dan Walikota. Acara yang sama dilaksanakan pada esok hari di 10 kota lainnya dengan prosesi yang serupa. Jumlah total peserta acara secara serentak, sebesar +/- 90,000 orang di seluruh Indonesia. Semua ini terselenggara berkat kerjasama erat antara Bank Indonesia dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) dan juga Pimpinan Daerah. Ijinkan kami juga melaporkan bahwa sejumlah +/- 15,000 orang perwakilan kelompok pelajar, mahasiswa, nelayan, petani, buruh, tukang parkir, pedagang asongan, dan lain sebagainya, yang selama ini belum tergali benar potensi 1

2 menabungnya turut hadir pada saat ini di lokasi acara pencanangan Gerakan Indonesia Menabung. Bapak Presiden dan Ibu Negara yang saya hormati, Undangan yang berbahagia, Ide dasar yang melandasi pencanangan Gerakan Indonesia Menabung dan peluncuran produk tabungan TabunganKu adalah sebuah keinginan untuk semakin membudayakan kegiatan menabung di bangsa kita. Dengan semakin terwujudnya budaya menabung, maka paling tidak kita sebagai bangsa dapat lebih memastikan diri, bahwa salah satu sumber pendanaan pembangunan yang paling penting, dapat digali dari potensi domestik. Guna mendukung hal tersebut, Bank Indonesia telah menggalang kesepakatan dengan perwakilan bank umum, BPR, dan asosiasi perbankan pada tanggal 14 Oktober 2009 lalu bahwa pada saat pencanangan Gerakan Indonesia Menabung hari ini, maka produk tabungan bersama TabunganKu juga diluncurkan. Produk TabunganKu adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank dan BPR di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentu produk TabunganKu ini bukanlah sebuah tujuan akhir Gerakan Indonesia Menabung, namun hanya sebagai sebuah sarana untuk menuju cita-cita besar menggerakkan potensi tabungan yang dapat menjadi sumber pendanaan pembangunan yang penting bagi Indonesia, dengan dukungan penuh segenap lapisan masyarakat. 2

3 Bapak Presiden dan Ibu Negara yang saya hormati, Kami menyadari betapa pentingnya menggali sumber-sumber pendanaan domestik yang potensial, guna mendukung pembangunan yang berkesinambungan, dan yang kiranya dapat menyokong kesetaraan kemajuan perekonomian Indonesia dengan Negara-negara tetangga. Jawabannya terletak pada potensi tabungan domestik, yang selama ini belum tergali secara sistematis. Patut diakui bahwa selama ini tidak semua lapisan masyarakat dapat ikut berperan di dalam mengisi kantung sumber pendanaan domestik tersebut. Hambatannya terletak pada kendala administratif, sosio-kultural, dan juga psikologis. Kendala administratif muncul saat penabung dengan nilai tabungan di bawah Rp 2 juta menghadapi kenyataan bahwa biaya yang timbul lebih besar dari bunga yang diperoleh, sehingga jumlah tabungannya akan terus menurun apabila tidak ada penambahan tabungan. Selain itu, kelompok masyarakat ini enggan menabung di bank karena setoran awal cukup besar (rata-rata Rp ), dan terkena biaya administrasi bulanan. Sedangkan kendala sosio-kultural dan psikologis terletak pada belum terwujudnya sikap menabung sebagai gaya hidup. Oleh karena itu, lebih dari sekedar slogan, maka, Gerakan Menabung Indonesia yang akan Bapak Presiden canangkan hari ini, merupakan sebuah fase penting bagi perjalanan bangsa di hari depan. Jika pada hari ini hadir para perwakilan pelajar, mahasiswa, petani, pedagang, dan berbagai lapisan masyarakat maka momentumnya sangat tepat untuk bangsa Indonesia mulai bergerak melibatkan diri secara kongkrit untuk berkontribusi menyokong 3

4 pembangunan, dengan mengisi pundi tabungan domestik secara lebih serius. Perwujudannya tentu adalah dengan bergiat menabung. Kami mencatat, bahwa dari sekitar 138 juta penduduk usia dewasa masih terdapat sekitar 80 juta penduduk yang belum memiliki tabungan. Di pihak lain, terdapat kecenderungan peningkatan proporsi golongan penduduk Indonesia usia produktif tahun yang berpotensi memperkuat tabungan domestik. Potensi besar ini menurut hemat kami akan dapat tergali dengan optimal manakala ketersediaan sarana pendukung, yakni produk tabungan bersama - TabunganKu, digulirkan dan segera dilaksanakan oleh sekitar 70 bank umum dan sekitar 910 BPR peserta awal Gerakan Indonesia Menabung. Produk baru TabunganKu ini sesuai namanya tentu akan menghadirkan perbedaan yang lebih atraktif - terutama bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah - dibandingkan dengan tabungan biasa, terutama dalam keringanan berbagai jenis biaya dan persyaratan saldo, yang umumnya selama ini dianggap menjadi hambatan di dalam mendapatkan akses layanan tabungan perbankan. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program ini memang diperlukan pemahaman yang lebih baik lagi atas berbagai kendala yang dihadapi kelompok ini di dalam memulai interaksinya dengan bank, baik itu kendala yang bersifat ekonomis maupun sosial kultural, agar tercapai perumusan strategi dalam memasarkan produk ini secara optimal, sehingga mendukung kesuksesan Gerakan Indonesia Menabung secara berkelanjutan. Dapat kami laporkan kepada Bapak Presiden, bahwa Bank Indonesia telah membentuk suatu Pokja dengan pihak Perbankan Nasional guna merumuskan berbagai pemecahan masalah dan kendala teknis di lapangan. 4

5 Bapak Presiden dan Ibu Negara yang saya hormati, Selanjutnya, yang penting pula untuk kami laporkan, bahwa guliran Gerakan Indonesia Menabung tidak akan berhenti pada hari ini saja. Ini merupakan awal dari serangkaian langkah berikutnya. Dengan terbangunnya kebiasaan menabung di kalangan masyarakat, maka tumbuh pengenalan tentang fungsi bank secara lebih baik. Proses kelanjutannya akan berdampak pada meningkatnya pemahaman tentang fungsi bank terkait proses menabung dan penyaluran kredit melalui perbankan dan BPR di kalangan masyarakat yang lebih luas. Hal tersebut akan membuka peluang bagi para penabung kecil untuk memahami akses kepada kredit perbankan secara lebih baik. Berdasarkan segi positif itu, kami bersama pihak Perbankan Nasional dan BPR akan segera menyusun metode operasional yang kiranya akan mempermudah akses kredit kepada para penabung kecil TabunganKu. Diharapkan keseluruhan proses ini akan meningkatkan kinerja kredit Mikro, Kecil, dan Menengah dari perbankan, termasuk Kredit Usaha Rakyat yang sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir ini. Bapak Presiden dan Ibu Negara yang saya hormati, Para Hadirin yang Mulia, Dengan segala fakta tersebut, kami percaya Gerakan Indonesia Menabung akan dapat meningkatkan saving rate Indonesia yang saat ini rasionya paling rendah diantara negara-negara ASEAN. Kami percaya rasio tabungan dan investasi per PDB yang saat ini mencapai 24-25% akan secara perlahan namun pasti dapat terus ditingkatkan. Jika hal ini terus terpelihara, dan budaya menabung bisa masuk dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia, niscaya 5

6 jaminan dukungan sumber pendanaan domestik pembangunan dalam bentuk berbagai skim Kredit tidak akan menjadi soal yang berat untuk dipecahkan. Kiranya momentum Gerakan Indonesia Menabung saat ini juga bertepatan dengan mulai bermunculannya tanda-tanda pemulihan ekonomi global, sehingga bangsa Indonesia juga akan dapat memetik manfaatnya di masamasa dekat ini, apabila dukungan sumber pendanaan dari tabungan domestik sesegera mungkin sudah mulai terbangun. Demikian laporan kami. Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan dukungan Bapak Presiden. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada para Anggota DPR-RI, Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur, Bupati, dan Walikota di seantero Indonesia, para Pimpinan Perbankan Nasional dan BPR, seluruh peserta acara Gerakan Indonesia Menabung di Jakarta dan 41 kota lainnya. Kiranya dukungan dan terbentuknya rasa memiliki segenap bangsa Indonesia amat diperlukan untuk kesuksesan Gerakan Indonesia Menabung ke depan. Semoga upaya kita ini senantiasa membuahkan kebaikan bagi Indonesia di masa mendatang. Menutup sambutan ini, kami memohon kiranya Bapak Presiden Republik Indonesia untuk berkenan mencanangkan tahun 2010 sebagai tahun dimulainya Gerakan Indonesia Menabung. Terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 20 Februari 2010 Darmin Nasution Pjs. Gubernur Bank Indonesia 6