BRAND AWARENESS AUDIENCE TERHADAP DAYA TARIK HUMOR DALAM TELEVISI IKLAN AXIS VERSI KEMBALIAN LIMA RATUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BRAND AWARENESS AUDIENCE TERHADAP DAYA TARIK HUMOR DALAM TELEVISI IKLAN AXIS VERSI KEMBALIAN LIMA RATUS"

Transkripsi

1 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 BRAND AWARENESS AUDIENCE TERHADAP DAYA TARIK HUMOR DALAM TELEVISI IKLAN AXIS VERSI KEMBALIAN LIMA RATUS Pendahuluan Indah Permata Sari dan Tony Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S.Parman No.1 Jakarta Abstract: This study aims to determine the relationship of the use of the attractiveness of humor in television advertising on brand awareness audience. The theory used in this study is Like hood Model Theory. The population in this study were students of Communication Faculty of Social Sciences of the National University of the school year. The method used in this study is the correlation method. The hypothesis test using Pearson's correlation formula through SPSS 20 obtained a yield of Based on the results of the correlation coefficient is in the interval 0.71 to 0.90, which means the two variables in this study have a high correlation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan daya tarik humor dalam iklan televisi terhadap brand awareness khalayak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Likehood Model. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional tahun ajaran Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Adapun uji hipotesis menggunakan rumus Pearson s Correlation melalui program SPSS 20 diperoleh hasil sebesar 0,820. Berdasarkan hasil tersebut nilai koefisien korelasi berada pada interval 0,71 0,90 yang artinya kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang tinggi. P eriklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisis tanpa mengandalkan iklan. Demikian penting iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bentuk bonafiditas perusahaan terletak pada seberapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Iklan merupakan salah satu dari kegiatan komunikasi pemasaran yang umum dilakukan oleh perusahaan. Bahkan dianggap penting jika produknya ingin sukses di pasaran. Tujuan periklanan merupakan suatu tugas komunikasi yang harus menujang tujuan pemasaran. Sehingga perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi yang menguntungkan dipasaran. Iklan bertujuan untuk mengenalkan produknya dan hal ini penting dilakukan untuk pengenalan kategori produk baru, karena dapat merangsang rasa ingin tahu khalayak dan akhirnya menimbulkan permintaan awal. Kemudian iklan yang membujuk dialami oleh produk yang masuk ketahap persaingan dengan produk yang sama namun berbeda merek, dimana merek tersebut menawarkan kualitas yang lebih baik daripada merek lain. Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini 115 ISSN:

2 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus yaitu Apakah ada hubungan antara iklan yang menggunakan strategi daya tarik humor terhadap brand awareness audiens dalam iklan televisi kartu prabayar AXIS versi kembalian lima ratus. Objek penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional tahun akademik The American Marketing Association (AMA) mengemukakan bahwa iklan adalah setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tersebut (Kasali, 1995:10). merupakan fungsi dari sebuah iklan dan sekaligus berperan penting dalam fungsi komunikasi yang kritis: menginformasikan, membujuk, mengingatkan, memberikan kesan tertentu. Kotler (1997) mengartikan definisi iklan sebagai berikut: Periklanan adalah bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan. Dapat diartikan bahwa iklan mempunyai unsur-unsur tertentu sehingga membentuk menjadi sebuah iklan diantaranya campuran ide, promosi, barang atau jasa. Iklan dijelaskan oleh Renald Kasali dalam buku Manajemen Periklanan bagian dari bauran promosi yang menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan bauran pemasaran (marketing mix). Pengertian dari iklan sendiri adalah sebagai pesan yang menawarkan suatu produk atau jasa yang ditunjukkan kepada masyarakat lewat suatu media (2007: 9). Hal seperti itu lebih menghubungkan iklan sebagai penyebar arus informasi mengenai kegiatan bisnis dan pemasaran meski tidak keseluruhan bertujuan demikian. Periklanan merupakan bagian terkait pada dua bidang kehidupan seharihari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi periklanan bertindak sebagai salah satu upaya marketing yang strategis, yaitu upaya memperkenalkan barang baru atau jasa untuk dapat meraih keuntungan sebanyak mungkin. Wells, Burnett, dan Moriarty (2003:267) mendefinisikan periklanan sebagai suatu bentuk komunikasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor yang dikenali dengan menggunakan media massa untuk membujuk atau mempengaruhi pemirsa. Dari beberapa pengertian dan teori tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi secara massa (nonpersonal) yang membutuhkan biaya dan didanai oleh pihak pembuat iklan yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring seseorang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Jadi dari beberapa definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan merupakan kegiatan yang menyangkut penyampaian pesan mengenai suatu produk atau jasa yang bersifat komersial, sedangkan periklanan merupakan kegiatan komunikasi yang menyangkut persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan terhadap iklan itu sendiri. Periklanan dapat juga diartikan sebagai proses komunikasi secara persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang berupa gagasan, produk barang atau jasa yang memerlukan biaya dan disebarkan melalui berbagai media. Rhenald Kasali (2007:16) berpendapat bahwa secara umum iklan memiliki dampak sebagai berikut : a. Menarik calon konsumen menjadi konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu. b. Mengembangkan sifat positif calon konsumen yang diharapkan menjadi pembeli yang potensial di masa yang akan datang. ISSN:

3 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 c. Umumnya tim kreatif menggunakan daya tarik iklan tertentu dalam mengeksekusi iklan yang ditampilkan kepada khalayak. Pada dasarnya terdapat berbagai macam daya tarik iklan yang digunakan sebagai dasar dalam mempersiapkan suatu pesan iklan. Morissan mengatakan terdapat dua komponen utama dalam daya tarik iklan yaitu Daya tarik informatif atau Rasional dan Daya tarik emosional. Aspek daya tarik yang bersifat informatifatau rasional lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap aspek praktis, fungsional, dan kegunaan suatu produk. Isi pesan iklan yang menggunakan daya tarik informatif atau rasional menekankan pada fakta, pembelajaran serta logika yang disampaikan suatu iklan. Daya tarik emosional adalah daya tarik yang terkait atau berhubungan dengan kebutuhan sosial dan psikologi konsumen dalam pembelian suatu produk. Dalam hal ini, kebutuhan dan perasaan konsumen dapat digunakan sebagai daya tarik dalam iklan yang berfungsi mempengaruhi konsumen pada level emosional. Daya tarik ini banyak dipakai karena keputusan membeli dibuat berdasarkan perasaan atau emosi. Pengiklan menggunakan daya tarik humor sebagai sarana agar informasi yang disampaikan memicu perhatian, mengarahkan konsumen terhadap tuntutan produk, mempengaruhi sikap yang pada akhirnya menciptakan perilaku konsumen untuk membeli atau menggunakan produk. Iklan sangat berkaitan dengan televisi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006: 133), televisi adalah sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Televisi memiliki sifat-sifat (Suhandang, 2010: 89): a. Immediacy, dimana daya penyampaianaya langsung tanpa mengenal batas jarak dan waktu. b. Intimacy, dimana siaran-siaranya dapat diikuti dan dinikmati dalam lingkungan kekeluargaan di rumah-rumah sehingga menjadikan komunikasi berlangsung dalam suasana keakraban. c. Pictorial, televisi merupakan medium yang menggunakan cara berkomunikasi dengamn gambar gambar bergerak di sertai suara yang di proyeksikan pada layar (kaca) atau melakukan penerjemahan alam pikiran dan kata-kata ke dalam bahasa g ambar sehingga memudahkan pemahaman orang. Terdapat banyak media yang dapat digunakan untuk media periklanan. Media periklanan yang umum dipilih adalah media yang memiliki kemampuan untuk menjangkau jumlah besar pemakai atau pembeli potensial suatu produk dengan suatu pesan yang bersifat persuasif. Menurut Morissan terdapat beberapa kelebihan beriklan melalui media televisi, antara lain: a. Daya Jangkau Luas, Televisi umumnya memiliki daya jangkau yang cukup luas. Dengan daya jangkau yang cukup luas ini, memungkinkan produsen memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara serentak dalam wilayah yang luas. b. Selektivitas dan Fleksibilitas. Televisi dapat menjangkau audiens tertentu karena adanya variasi komposisi audiensi sebagai hasil dari isi program, 117 ISSN:

4 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi. Media televisi juga menawarkan flesibilitasnya dalam hal audiens yang dituju. Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah setempat. c. Fokus Perhatian. Pada umumnya iklan di televisi menjadi tontonan yang paling sering dihindari. Namun, jika audiens tidak memindahkan channel siarannya terkadang perhatian audiens hanya akan tertuju pada siaran iklan. d. Kreativitas dan Efek. Televisi merupakan media iklan yang paling efektif karena dapat menunjukan cara bekerja suatu produk pada saat digunakan. Kreativitas yang disajikan oleh kreator iklan dalam segi efek ketika mengeksekusi iklan di media televisi menjadi salah satu kelebihan media televisi dibandingkan dengan media Jika iklan televisi begitu berpengaruh, bahkan terkesan sebagai media iklan yang efektif, media televisi juga memiliki kekurangan. Frank Jefkins (2000: 113) mengemukakan terdapat beberapa kelemahan-kelemahan televisi sebagai media iklan, antara lain: a. Biaya Mahal. Walaupun televisi diakui sebagai media yang efisien dalam menjangkau audiens yang luas. Namun, disisi lain televisimerupakan media yang paling mahal untuk beriklan. Biaya iklan yang terbilang mahal ini tidak saja disebabkan karena tarif penayangan iklan yang mahal, tetapi juga biaya produksi iklan tersebu. b. Informasi Terbatas. Dengan durasi iklan yang rata-rata 30 detik sekali tayang, maka pemasang iklan tidak memiliki cukup waktu untuk secara leluasa memberikan informasi yang lengkap. Siaran iklan tidak menyediakan cukup waktu untuk menyampaikan seluruh informasi tentang produk yang diinformasikan. c. Penghindaran. Kelemahan lain dalam televisi sebagai media iklan yaitu kecenderungan audiens untuk menghindari daripada melihat tayangan iklan. Upaya audiens dalam menghindari tayangan iklan di media televisi adalah dengan mengganti saluran yang disebut zapping. Dari sifati-sifat di atas nampaknya iklan haruslah memupunya karakter tertentu atau merek. Menurut Aaker (1991), merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan begitu suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh para pesaing. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2001: 460) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dai seorang atau sekelompok penjual untuk membedakan dari produk pesaing. Jadi merek membedakan penjual, produsen, atau produk dari penjual, produsen dari produk lain. Secara sederahana, merek dapat diartikan sebagai identitas atau label yangdiberikan oleh produsen kepada produk yang diproduksinya agar knsumen dapat mengingat dengan mudah produk uang ditawarkan oleh produsen. Fungsi ISSN:

5 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 Merek Danang Sunyoto (2012: 109) mengemukakan beberapa fungsi merek, antara lain: a. Fungsi Identitas, dengan adanya merek dapat diketahui identitas suatu produk maupun identitas perusahaan pembuat produk. b. Fungsi Kualitas, sebuah merek dapat menunjukan kualitas produk. Jika merek sudah terkenal dan mapan, berarti produk tersebut telah diakui baik kualitasnya oleh konsumen. c. Fungsi Loyalitas, jika identitas produk jelas dan kualitas produk baik, maka tidak akan diragukan lagi bahwa konsumen akan loyal terhadap suatu produk. d. Fungsi Citra atau Image, merek dapat menghasilkan citra atau image sebuah produk. Suatu kenyataan bahwa salah satu dari tujuan utama periklanan adalah untuk meningkatkan kesadaran merek. brand awareness merupakan tujuan komunikasi yang umum untuk seluruh strategi promosi. Sebelum sebelum sebuah produk diperkenalkan ke seluruh khalayak sasaran berada dalam keadaan sama sekali buta tentang produk tersebut. Kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan satu kategori produk tertentu. Dengan demikian, seorang pelanggan yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek akan segera otomatis mampu menguraikan elemen-elemen merek tanpa harus dibantu. Kesadaran merek tertinggi ditandai dengan ditempatkannya merek pada level tertinggi dalam pikiran pelanggan. Secara singkat, Aaker (1991) menggambarkan level kesadaran terhadap merek dalam bentuk paramida sebagai berikut : Gambar 1 Piramida brand awareness a) Tidak sadar merek adalah level yang paling rendah. Pada posisi ini, pelanggan sama sekali tidak mengenali merek yang disebutkan meskipun melalui alat bantu, seperti menunjukan gambar atau menyebutkan nama merek tersebut. b) Mengenali merek (brand recognition). Mengenali merek atau mengingat kembali dengan bantuan. Pada level ini, pelanggan akan mengingat merek setelah diberikan bantuan dengan memperlihatkan gambar atau ciri-ciri tertentu. 119 ISSN:

6 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus c) Mengingat kembali merek (brand recall). Mengingat kembali merek adalah level pengingatan merek tanpa bantuan (unaided recall). level ini mencerminkan merek-merek yang dapat diingat pelanggan dengan baik tanpa bantuan. d) Puncak pikiran (top of mind). Puncak pikiran merupakan level tertinggi dan posisi ideal bagi semua merek. pada level ini, pelanggan sangat paham dan mengenali elemen-elemen yang dimiliki sebuah merek. pelanggan akan menyebutkan merek untuk pertama kali, saat ditanya mengenai suatu kategori sebuah produk. Dengan kata lain, sebuah merek menjadi merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak pelanggan. Elaboration likelihood model (ELM) atau model kemungkinan elaborasi merupakan salah satu teori persuasi yang paling popular dewasa ini. Teori ini untuk pertama kali dikembangkan oleh Richard E Petty dan John Cacioppo, pakar komunikasi persuasif dari Ohio State University AS, pada tahun Secara sederhana, teori kemungkinan elaborasi adalah suatu kajian teori yang membahas tentang pengaruh persuasif yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikannya. Bagan 1 Teori Kemungkinan Elaborasi Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi berupa pesan yang menawarkan suatu produk kepada masyarakat lewat suatu media yang mempunyai tujuan memberikan informasi, membujuk, mengingatkan dan penguatan persepsi konsumen Suyanto (2003: ). Sebelum kepada keputusan pembelian target konsumen harus diberikan informasi tentang suatu produk agar konsumen menyadari dan mengetahui produk sehingga dapat menimbulkan brand awareness pada konsumen. Iklan dengan pesan yang baik dan pemilihan media yang tepat dinilai mampu untuk membuat kesadaran merek pada audiens. Ketika sebuah pesan iklan disampaikan, dapat diasumsikan bahwa pesan tersebut akan tertanam pada penerimanya sehingga menimbulkan pengingatan kembali sebuah merek pada benak konsumen yang melihatnya. Penelitian ini mengkaji mengenai hubungan penggunaan daya tarik humor dalam iklan televisi terhadap brand awareness audiens. ISSN:

7 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 Bagan 2. Kerangka Pemikiran Salah satu yang menarik minat konsumen adalah penggunaan humor. Seperti pernah diteliti oleh Weinberger dan Spotts dalam jurnalnya yang berjudul The use of homour in television advertising (International Journal of Advertising, 1995 : 35), bahwa humor memiliki peranan dalam menarik perhatian (Attention) khalayak. Peneliti eksekutif tentang periklanan percaya bahwa humor menjadi salah satu superior dalam meningkatkan perhatian khalayak dalam suatu iklan. Weinberger dan Spotts juga menemukan sejumlah penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa humor berpengaruh terhadap ketertarikan dari khalayak, yang membuat mereka secara sengaja menyimak isi dari iklan. Terlebih lagi humor juga meningkatkan kemampuan sebuah pesan untuk lebih diingat oleh khalayak. Cara inilah yang dirasa tepat oleh AXIS ketika melakukan kampanye produk mereka. AXIS memakai pendekatan penyampaian pesan yang menggunakan daya tarik humor. Petty dan Cacioppo memberikan dua kategori untuk proses penyampaian pesan persuasif yaitu: Rute sentral mengharuskan komunikan untuk menganalisis isi pesan, dimana komunikan memiliki keterlibatan tinggi dengan subjek. Disamping itu, komunikan membutuhkan pertimbangan bijaksana dari argumen meliputi ide dan konten pesan yang disampaikan. Kemudian Rute Periperal, berbeda dengan rute sentral yang menbutuhkan kemampuan menganalisis pesan yang dilakukan oleh komunikan, rute periperal menawarkan jalan pintas untuk membujuk komunikan agar menerima atau menolak pesan persuasif tanpa berpikir aktif tentang atribut masalah atau objek yang terdapat dalam pesan tersebut. 121 ISSN:

8 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus Sebelum kepada keputusan pembelian target konsumen harus diberikan informasi tentang suatu produk agar konsumen menyadari dan mengetahui produk sehingga dapat menimbulkan brand awareness pada konsumen. Ketika sebuah pesan iklan disampaikan, dapat diasumsikan bahwa pesan tersebut akan tertanam pada penerimanya sehingga menimbulkan pengingatan kembali sebuah merek pada benak konsumen yang melihatnya. Penelitian ini mengkaji mengenai hubungan penggunaan startegi daya tarik humor dalam iklan televisi terhadap brand awareness audiens. Dari penjelasan di atas maka dapat ditari hipotesis. Hipotesis penelitian ini adalah: H 0: Tidak terdapat hubungan antara penggunan strategi daya tarik humor dalam iklan televisi kartu prabayar AXIS terhadap brand awareness audiens. H a: Terdapat hubungan antara penggunaan strategi daya tarik humor dalam iklan televisi kartu prabayar AXIS terhadap brand awareness audiens. Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif merupakan suatu bentuk penelitian yang bersumber dari paradigma positivisme yang diperkenalkan oleh August Comte ada abad ke-18. Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai metode utama dalam penelitian ini. Pendekatan kuantitatif mendasarkan pada keputusan pada penilaian objektif yang didasarkan pada model atau angka-angka dan analisis statistik. Data kuantitatif disini adalah data yang dapat diukur hingga dapat menggunakan statistik dalam pengujiannya. Penulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Penelitian dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama kepada sampel yang telah ditentukan dari suatu populasi penelitian, kemudian seluruh jawaban diperoleh peneliti, dicatat, diolah dan dianalisis. Penelitian ini bersifat korelasional. metode korelasional merupakan penelitian yang berusaha meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berhubungan dengan variasai-variasi pada variabel lain (Rakhmat, 2008 : 27). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, dimana penulis berusaha meneliti sejauh mana hubungan antara Penggunaan strategi daya tarik humor dalam iklan televisi terhadap brand awareness audience objek dalam penelitian ini adalah iklan televisi AXIS versi kembalian lima ratus. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional tahun akademik Populasi penelitian ini sebanyak 620 mahasiswa. Yang terdiri dari angkatan 2004 sampai dengan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik penarikan sampel yang menggunakan metode simple random sampling. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden. ISSN:

9 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 Variabel penelitian yang terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) diuraikan sebagai berikut : a) Variabel bebas (Penggunaan strategi daya tarik humor dalam iklan televisi) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. b) Variabel terikat (Brand Awareness audiens) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Tabel 1. Operasional Variabel Penelitian Variabel Dimensi Indikator Skala Tingkat Tingkat Likert ketertarikan pada ketertarikan humor terhadap humor Elemen elemen daya tarik humor dalam iklan Variabel bebas (X) Penggunaan strategi daya tarik humor dalam iklan televisi Variabel terikat (Y) Brand Awareness Tertanam dalam benak konsumen tentang brand suatu produk atau kemampuann mengingat merek dalam level top of mind Nada penyampaian Pilihan kata-kata Unsur format Gaya penyampaian Brand recognition Brand recall Likert Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Metode Kuisioner 2. Metode Kepustakaan 3. Penelusuran Data Online Dalam penelitian ini, data yang didapatkan akan diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek sikap. Dalam penelitian ini, uji validitas dengan menggunakan pengukuran korelasi pearson product moment (PPM). kegunaan uji pearson product moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan rasio (Kuswanto, 2012:89). 123 ISSN:

10 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus Dalam penelitian ini, uji reabilitas menggunakan metode cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,7 (Sekaran, 2003). Oleh karena itu, dalam penelitian ini kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Jika Cronbach s Alpha > 0.70 maka variabel dinyatakan reliabel. b. Jika Cronbach s Alpha < 0.70 maka variabel dinyatakan tidak reliabel. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat hubungan diantara variabel maka akan digunakan rumus Pearson s Product Moment. Reliabiltas tercapai bila koefisien korelasi antara pengukuran pertama dan kedua menunjukkan angka positif dan tinggi (mendekati +1.00). Koefisien determinasi adalah suatu ukuran untuk mengukur tingkat keeratan hubungan linier antara variabel terikat dengan seluruh variabel bebas secara bersama-sama. Semakin besar nilai R maka hubungan yang ditunjukan pun semakin kuat. Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hasil Penemuan dan Pembahasan PT. AXIS Telekom Indonesia (sebelumnya bernama PT Natrindo Telepon Seluler), dikenal sebagai AXIS, adalah sebuah perusahaan provider telekomunikasi seluler di Indonesia. AXIS mempunyai produk GSM dengan nama sama, "AXIS". AXIS meluncurkan layanannya pada April 2008 dan kini tersedia di lebih dari 400 kota di seluruh pulau-pulau besar Indonesia, termasuk Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok. Berkantor pusat di Jakarta. Gambar 1 Logo PT. AXIS Telekom Indonesia Dalam variabel penggunaan humor memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,165. Artinya, seluruh pernyataan yang digunakan dalam variabel ini valid sehingga dapat menjalankan fungsi ukur. Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan daya tarik humor dalam iklan Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items,934, Pengujian reliabiltas yang terdiri dari 11 pernyataan menghasilkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,934. Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien ISSN:

11 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,70 yang artinya seluruh pernyataan atau alat ukur pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian dapat dipercaya Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel brand awareness audiens Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items Based on Standardized Items,923, Pengujian reliabiltas yang terdiri dari 13 pernyataan menghasilkan nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,923. Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,70 yang artinya seluruh pernyataan atau alat ukur pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian dapat dipercaya. Tabel 4.Hasil Uji Korelasi AX AY Pearson Correlation 1,820 Sig. (2-tailed),000 N Pearson Correlation,820 1 Sig. (2-tailed),000 N AX AY Nilai koefisien korelasi yang telah dihitung dengan menggunakan Pearson s Correlation yang menghasilkan angka hubungan positif sebesar 0,820. Berdasarkan hasil tersebut nilai koefisien korelasi berada pada interval 0,71 0,90 yang artinya kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang tinggi. Tabel 5. Hasil Uji R Square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,820 a,673,669 4, ISSN:

12 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus Tabel 6.Hasil Uji Hipotesis Model 1 Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardized Coefficients Beta (Constant) 8,242 2,371 3,476,001 AX,839,059,820 14,18 8,000 t Sig. Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan t-hitung sebesar 14, 188 Selanjutnya, nilai dari t hitung akan dibandingkan dengan nilai dari t-tabel dengan tingkat kesalahan 10% yaitu sebesar 1,290. Maka akan didapatkan kesimpulan bahwa nilai dari t-hitung (14,188) > nilai pada t-tabel (1,290) yang artinya, H1 diterima dan H 0 ditolak. Hasilnya adalah penggunaan humor dalam iklan memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat brand awareness audiens. Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang dua variabel yaitu variabel penggunaan humor dan variabel tingkat brand awareness. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan antara penggunaan humor dalam iklan terhadap tingkat brand awareness audiens pada iklan AXIS versi kembalian lima ratus. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebarkan instrumen kuesioner penelitian kepada 100 mahasiswa Universitas Nasional jurusan komunikasi tahun ajaran Dari hasil pengolahan data yang telah didapatkan, peneliti melihat adanya hubungan yang tinggi dari penggunaan humor dalam iklan terhadap tingkat brand awareness audiens. Hasil pengolahan data tersebut merupakan data yang didapatkan dari uji realibiltas, uji validitas, uji korelasi, dan uji hipotesis. Hasil uji stastistik tersebut merupakan tujuan dari penelitian. Dari data yang telah ditulis peneliti, dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (H0) yang telah diajukan sebelumnya yaitu terdapat hubungan antara penggunaan humor dalam iklan terhadap brand awareness dapat diterima seluruhnya. Hal ini ditunjukan dari ditolaknya hipotesis dan diterimanya hipotesis alternatif yang telah diajukan. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji korelasi. Penghitungan korelasi diperoleh sebesar 0,820. Mengacu pada nilai koefisien korelasi pada tabel 4.31 maka membuktikan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara penggunaan humor dalam iklan terhadap tingkat brand awareness audiens. Hubungan yang kuat antara penggunaan humor dalam iklan terhadap tingkat brand awareness audiens mengarah kearah yang positif, dengan kata lain variabel terikat (tingkat brand awareness) akan terus meningkat jika variabel bebas (penggunaan humor) terus ditingkatkan. Dari tujuan utama periklanan adalah untuk meningkatkan kesadaran merek. brand awareness merupakan tujuan komunikasi yang umum untuk seluruh strategi promosi. Sebelum sebelum sebuah produk diperkenalkan ke seluruh khalayak sasaran berada dalam keadaan sama sekali buta tentang produk tersebut. Kesadaran merek (brand awareness) adalah kemampuan pelanggan untuk mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan satu kategori produk tertentu. Dengan demikian, seorang pelanggan yang memiliki kesadaran terhadap sebuah merek akan segera ISSN:

13 Jurnal Komunikasi Universitas Tarumanagara, Tahun V/01/2013 otomatis mampu menguraikan elemen-elemen merek tanpa harus dibantu. Kesadaran merek tertinggi ditandai dengan ditempatkannya merek pada level tertinggi dalam pikiran pelanggan. AXIS berusaha keras untuk melakukan upaya dalam menampilkan merek dan produk dalam sebuah media kedalam bentuk yang sangat berbeda dari provider lainnya. Persaingan yang keras dan ketat dipasar provider membuat AXIS memutar otaknya dalam melakukan penetrasi pasar provider Indonesia yang besar. AXIS berusaha merancang pesan iklan yang mampu dengan cepat diingat dan memikat perhatian khalayak, salah satu caranya adalah dengan menggunakan daya tarik humor. AXIS tidak menggunakan selebriti sebagai model iklan, tidak pula menampilkan suatu gaya hidup tertentu yang spesifik. AXIS ingin mencoba keluar dari iklan-iklan sejenis yang dilakukan oleh para pesaingnya. AXIS yang merupakan pemain baru dipasar persaingan provider telekomunikasi di Indonesia ingin terlihat berbeda dan menonjol dalam eksekusi iklannya. Dengan menggunakan daya tarik humor AXIS berharap langkah ini dapat meningkatkan ketertarikan khalayak untuk mencoba produk AXIS. Dengan melihat dimensi dari kedua variabel penelitian ini melihat bahwa AXIS berusaha untuk menarik perhatian khalayak dengan cara menggunakan pendekatan humor dalam iklannya. Melalui penelitian dari analisis hubungan dimensi penggunaan humor dalam iklan televisi AXIS dan brand awareness audiens peneliti dapat menyimpulkan bahwa para responden dapat`mengenal dan mengetahui produk AXIS setelah melihat iklan televisi AXIS setelah melihat iklan AXIS versi kembalian lima ratus dengan menggunakan pendekatan humor dalam iklannya. Simpulan Secara keseluruhan penggunaan daya tarik humor dalam iklan AXIS versi kembalian lima ratus memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat brand awareness audiens. Hal ini diperkuat dengan hasil dari uji korelasi sebesar 0,820 dimana nilai tersebut berada pada interval antara interval 0,71 0,90 yang artinya kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang tinggi. Dari hasil tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa penggunaan humor dalam iklan cukup baik dimana pesan yang ingin disampaikan dalam iklan dapat tersampaikan kepada audiens selain itu, penggunaan humor dalam iklan juga dapat memepengaruhi audiens dan audiens dapat mengingat produk dengan baik di memorinya. Tayangan iklan kartu prabayar AXIS yang menggunakan daya tarik humor di televisi hendaknya lebih sering ditayangkan untuk menciptakan brand awareness audiens agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh konsumen, itu terbukti dari tingginya tingkat hubungan antara variabel penggunaan daya tarik humor terhadap brand awareness audiens yang berada pada interval 0,71 0,90. Semakin seringnya iklan tersebut di tayangkan maka audiens semakin mengenal iklan tersebut. Daftar Pustaka Aaker, David A Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Mitra Utama. Jeffkins, Frank Periklanan. Jakarta: Erlangga. Kasali, Rhenald Manajemn Periklanan. Jakarta: Grafiti. Kotler & Amstrong Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 127 ISSN:

14 Indah Permata Sari dan Tony: Brand Awareness Audience Terhadap Daya Tarik Humor Dalam Televisi Iklan Axis Versi Kembalian Lima Ratus Kotler, Philip Manajemen Permasaran - Edisi 10. Jakarta: PT. Prenhallindo Morarty, Sandra. Nancy Mitchell. dan William Wells Advertising - Edisi 8. Jakarta: Kencana. Suhandang, Kustadi, Periklanan: Manajemen, Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa. Sunyoto, Danang Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. ISSN:

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness (survei pada Mahasiswa Aktif Semester Genap 2012-2013 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK

PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK PENGARUH TERPAAN IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (Studi Eksplanatif Kuantitatif Pengaruh Terpaan Iklan Spot dan Sponsorship, dan Brand Awareness WeChat terhadap Sikap pada Merek WeChat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI MINUMAN FANTA KEMASAN PADA MASYARAKAT PURWOREJO Sugiyanto (cristiansugiyanto243@yahoo.com) Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

Annisa Resti Darmawanti 3EA

Annisa Resti Darmawanti 3EA Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Iklan Produk Pesaing dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Perilaku Perpindahan Merek (Studi kasus pada mantan pengguna kartu pra bayar Im3 di lingkungan mahasiswa FE

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh responden sebanyak 56 orang siswa siswi kelas 3 SMA Avicenna Cinere mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Analisis pengaruh iklan di televisi terhadap keputusan pembelian dikemukakan dalam penelitian Ibrahim (2007) yang berjudul Analisis Pengaruh Media Iklan Terhadap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz

PEMBAHASAN. PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz IV. PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Heinz ABC Indonesia (Heinz ABC) adalah salah satu anak perusahaan dari H.J. Heinz Company Limited, sebuah perusahaan multinasional berbasis di Amerika Serikat

Lebih terperinci

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03

Nama : Eva Astri Arwina NPM : Kelas : 3EA03 Analisis Pengaruh Produk, Persepsi Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Kartu Pra Bayar XL (Studi Kasus Pada Mahasiswa/i Tahun 2011 Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Iklan Televisi Menurut Hasan (2013), periklanan merupakan alat pemasaran untuk mempromosikan ide, barang, dan jasa secara non personal untuk mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI

PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI PENGARUH PESAN IKLAN MENGGUNAKAN MEDIA TELEVISI TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER MENTARI DI SURABAYA TIMUR SKRIPSI Diajukan Oleh : Christine Aditia Wardani 0712010115/FE/EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang dikumpulkan, diolah dan diproses melalui program spss sehingga dapat diperoleh hasil dan dilakukan analisis. Hasil dan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan bagian

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Landasan Teori A. Definisi Merek Menurut Durianto, dkk (2001:1) Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, ataupun kombinasinya yang mengidentifikasikan suatu produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kartu Indosat merupakan produk dari PT Indosat, pada Februari 2013 perusahaan Qatar yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

ANDY SALIM. Universitas Bina Nusantara. Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat ABSTRAK

ANDY SALIM. Universitas Bina Nusantara. Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat ABSTRAK PENGARUH IKLAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (STUDI KASUS : IKLAN OREO VERSI PILIH HANDPHONE ATAU OREO DI MINI MARKET CABANG JEMBATAN LIMA) (PERIODE APRIL JUNI 2013) ANDY SALIM Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto

: Intan Larasati NPM : Jurusan : Manajemen /S1 Pembimbing : Dr. Adi Kuswanto FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PEMBELIAN ONLINE PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2012 Depok) Nama : Intan Larasati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik

Lebih terperinci

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Tiara Puri Yasinta 18213897 Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK Pendahuluan Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin

Lebih terperinci

PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN. Nurul Komaryatin

PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN. Nurul Komaryatin PENGARUH IKLAN MEDIA TELEVISI DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN STIE Nahdlatul Ulama Jepara, Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara Email: nurulq.stienu@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan

BAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, dimana penelitian ini akan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,

BAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian tidak menyimpang dan tidak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Guna mengukur aspek-aspek yang akan diteliti maka diperlukan alat ukur yang reliabel dan valid sehingga kesimpulan dari hasil penelitian

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula keanekaragaman produk yang dihasilkan. Produk dengan jenis, kemasan, manfaat, rasa, dan tampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

Pengaruh Persepsi Iklan Kartu As di Televisi Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen Sulistyowati, Joko Widodo Abstrak : .

Pengaruh Persepsi Iklan Kartu As di Televisi Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen Sulistyowati, Joko Widodo Abstrak : . Pengaruh Persepsi Iklan Kartu As di Televisi Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember) Sulistyowati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, MEREK, DAN NEGARA ASAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SUSU FORMULA BALITA DI PURWOREJO

PENGARUH HARGA, MEREK, DAN NEGARA ASAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SUSU FORMULA BALITA DI PURWOREJO PENGARUH HARGA, MEREK, DAN NEGARA ASAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SUSU FORMULA BALITA DI PURWOREJO Puput Arim Nurjanah Email:arumpuput@yahoo.com ABSTRAK Evaluasi alternatif merupakan aktivitas

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA SITI NURHAYATI Akademi Manajemen Administrasi Ypk Yogyakarta email: sitinurhayati_27@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penlitian Obyek dalam penelitian ini adalah Paket Internet 3 (Tri). 3 (Tri) merupakan perusahaan layanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia, BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Peneliti memperoleh data primer dengan menyebarkan kuisioner yang dimana salah satunya menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian Sebuah tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk merupakan keputusan pembelian. Setiap produsen pasti menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukan teori-teori yang melatar belakangi pelaksanaan penelitian. Di samping itu diuraikan pula mengenai metode dan teknik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan sebuah faktor sangat penting yang harus dilakukan perusahaan dalam hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pemasaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO Supriyati, Darham, Herawati Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju DAYA TAHAN. Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju KUALITAS YANG DIPERSEPSIKAN. Sangat. Tidak.

Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju DAYA TAHAN. Sangat Tidak Setuju. Sangat. Tidak. Setuju KUALITAS YANG DIPERSEPSIKAN. Sangat. Tidak. LAMPIRAN 1 PERNYATAAN KUESIONER JAWABAN 1 2 3 4 KEINDAHAN 1. Produk hijab Zoya mempunyai berbagai macam model bentuk yang menarik. 2. Produk hijab Zoya mempunyai berbagai macam warna yang menarik. DAYA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA Sarjita Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey/sample, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey/sample, yaitu III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey/sample, yaitu mengambil hanya sebagian unit populasi guna dijadikan unit observasi. 3.2 Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan di katakan berhasil dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan apabila perusahaan tersebut mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kehidupan masyarakat modern yang memasuki era globalisasi, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang memegang peranan penting terutama dalam sebuah proses

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

Pada Konsumen di Pajak USU. kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Dan atas kesediaannya saya

Pada Konsumen di Pajak USU. kuesioner sesuai dengan penilaian yang Anda miliki. Dan atas kesediaannya saya KUESIONER PENELITIAN Analisis Keputusan Pembelian Kartu Seluler GSM Axis dan Three Pada Konsumen di Pajak USU Untuk mengetahui, apakah produk, harga, promosi dan persepsi pada GSM Axis dan Three mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

Setelah mempelajari Bab ini

Setelah mempelajari Bab ini IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan yang telah diuraikan dalam metodologi penelitian, untuk menjawab tujuan penelitian perlu dilakukan analisis pengujian. Analisis data akan dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

Penutup. Bab IV. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dana analisis yang telah dilakukan, maka dapat. diambil kesimpulan bahwa :

Penutup. Bab IV. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dana analisis yang telah dilakukan, maka dapat. diambil kesimpulan bahwa : Bab IV Penutup A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dana analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Dari hasil uji korelasi, diperoleh nilai 0,673. Dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KARTU PERDANA 3 (TRI) DI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KARTU PERDANA 3 (TRI) DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI KARTU PERDANA 3 (TRI) DI SURAKARTA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen Ekonomi Dan Bisnis

Lebih terperinci

KUESIONER. Analisis Pengaruh Penayangan Iklan simpati freedom di Televisi. Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan

KUESIONER. Analisis Pengaruh Penayangan Iklan simpati freedom di Televisi. Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan ]]] ]]] ] LAMPIRAN-LAMPIRAN KUESIONER Analisis Pengaruh Penayangan Iklan simpati freedom di Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMA Santo Thomas 1 Medan 1. Identitas Responden Sampel Nama

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK Stevanni Christin Email: stevanni.christine@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN

BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN BAB 5 INTERPRETASI DAN KESIMPULAN Banyaknya kompetitor dan kemunculan produk baru dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadikan pasar teh di Indonesia semakin berwarna. Masing-masing produsen melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Iklan layanan masyarakat berhentilah merokok yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan yang berisi testimoni perokok pasif yang terkena penyakit

Lebih terperinci

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2016-08-13 Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP

PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP DAN TINGKAT BRAND AWARENESS TERHADAP SIKAP PADA MEREK (STUDI EKSPLANATIF PENGARUH TINGKAT TERPAAN SPONSORSHIP OPPO DALAM PROGRAM TELEVISI X-FACTOR INDONESIA DAN TINGKAT

Lebih terperinci

Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : Kelas : 3EA01

Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : Kelas : 3EA01 PENGARUH PERSEPSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MODEM INTERNET SMARTFREN di KALANGAN MAHASISWA GUNADARMA Nama : Iksannur Hidayatullah Npm : 12209315 Kelas : 3EA01 Latar Belakang Dengan

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN ( Studi Kasus Alfamart Pasir Putih Sawangan Depok ) SITI AMINAH 18213522 LATAR BELAKANG Pada masa globalisasi sekarang ini melihat kondisi persaingan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang. BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 1.1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan terhadap penerapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran XL PT Excelcomindo Pratama Tbk, atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Namun berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya barang-barang dan jasa yang membanjiri pasar. Para konsumen, ditawari akan pilihan berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci