ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 )"

Transkripsi

1 1 ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 ) Oleh : FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i

2 2 ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA ( STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011 ) Oleh: FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 ii

3 3 HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret Surakarta. Persetujuan Pembimbing iii

4 4 SURAT PERNYATAAN Dengan ini dinyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan menurut sepengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Surakarta, Desember 2011 Penulis FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN K iv

5 5 HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada hari : Rabu Tanggal : 4 Januari 2012 Nama Terang Tim Penguji Skripsi Tanda Tangan Ketua : Drs. C. Sudibyo, M.T.... Sekretaris : Drs. Subagsono,M.T. Penguji I : Ngatou Rohman, S.Pd.,M.Pd. Penguji II : Suharno, S.T., M.T. v

6 6 ABSTRACT FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN, ANALYSIS OF THE FRONT SUSPENSION SYSTEM TROUBLES AT THE CHEVROLET LOVA COMMERCIAL VEHICLES (CASE STUDY IN A TAXI FLEET OF KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011) Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University, This research purpose is for collecting data and getting infomations about 1) A kind of the front suspension system troubles atthe Chevrolet Lova commercial vehicle in Kosti Solo. 2) The ability of the rider in caring for and operating the vehicle. 3) How to repair the front suspension systemtroubles that occurs at the Chevrolet Lova commercial vehicle in Kosti Solo. The qualitative research is used as aforms of this research by using a case study design in Kosti Solo Workshop. Thedata collection technique which is used are1) The observation method in Kosti Soloworkshop, 2) Interviewing the leader of personnal department, the leader of a workshop and a taxi driver or owner, 3) Documentatation methods or collecting therepairment which is made by the workshop documents and sparepartspurchase at the selling department. This research results can be elaborated as follows: 1) The front suspension system Chevrolet Lovatrouble that often occurs in Kosti Solo is scraped uneven tire and wheel bearingtrouble. 2) The taxi fleet riders of Kosti Solo entrust maintenance and repairment entirely to Kosti Solo Workshop. 3) Chevrolet Lova Commercial Vehicles in Kosti Solo is operated by the owner, main reserves and itinerant reserves. 4) Kosti Solo Workshop is still doingspooringby using threads because the spooring tool that belongs in troubled condition. vi

7 7 ABSTRAK FIRDAUS BAMBANG GUNAWAN, ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA (STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011), Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Penelitian ini bertujuan untuk mendata dan memperoleh informasi tentang1)jenis-jenis kerusakan pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. 2)Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan. 3) Cara memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus yang dilakukan di Bengkel Kosti Solo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) metode observasi di bengkel Kosti Solo, 2) wawancara kepada kepala personalia,kepala bengkel dan sopir atau pemilik taksi, 3) metode dokumenter atau pengumpulan dokumen perbaikan yang dilakukan oleh bengkel dan dokumen pembelian sukucadang di bagian usaha. Hasil penelitan dapat dipaparkan sebagai berikut :1) Kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova yang sering terjadi di Kosti Solo adalah pemakanan ban yang tidak merata dan kerusakan bearing roda. 2) Pengendara armada taksi Kosti Solo mempercayakan perawatan dan perbaikan sepenuhnya kepada Bengkel Kosti Solo. 3) Kendaraan Niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo dioperasikan oleh pemilik,cadangan tetap dan cadangan keliling. 4) Bengkel Kosti Solo melakukan spooring masih menggunakan benang dikarenakan alat spooring yang dimiliki dalam keadaan rusak. vii

8 8 MOTTO Semua yang aku punya tak lain berkat-nya, ku peroleh setelah ku percaya (Penulis) Dan mereka yang ditentukan-nyadarisemula, merekaitujuga dipanggil-nya. Dan mereka yang dipanggil-nya, merekaitujuga dibenarkan-nya. Dan mereka yang dibenarkan-nya, merekaitujuga dimuliakan-nya. ( ROMA 8 : 30 ) Jangan mengeluh kalau sedang diproses, ENJOY saja! Kesetiaan adalah kunci keberhasilan. (Bapak C.Sudibyo) Jangan tergesa-gesa,semua indah pada waktu-nya. (Bapak Subagsono) viii

9 9 PERSEMBAHAN Teriring rasa syukur kepadatuhan Yesus Kristus, dengan segala kerendahan hati, karya ini kupersembahkan kepada: Pribadi pemberi arti, Ibu dan Bapak yang tercinta, Adikku tersayang, Ganda Permata Ardi, Adinda pembawa hati, Dewi Saraswati, Kaum saleh Gereja di Salatiga Tim Pelayanan mahasiswa pengurus dan panitia PMK FKIP UNS, Teman-teman Kos Samadyo (Anggit,Ayub,Praska,Iting,Minyak) + Jumadi, Teman-teman PTM anggkatan 2007, Almamaterku, ix

10 10 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepadatuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena hikmat dan pimpinan-nya, penulis dapat menyelesaikan Analisis Kerusakan Sistem Suspensi Depan pada Kendaraan Niaga Chevrolet Lova (Studi Kasus di Armada Taksi Koperasi Sopir Transportasi Solo 2011) Persoalan, rintangan, dan hambatan memang selalu ada dalam melakukan perjuangan hidup. Namun, tiada kata lelah untuk mencapai suatu keberhasilan dan tiada kata menyerah untuk mendapatkan kesuksesan.tahap demi tahap dilakukan dengan ucapan syukur kepada Tuhan untuk dapat menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana.karya skripsi ini menjadi syarat akhir dari rangkaian yang panjang selama menempuh studi di Program pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik yang berupa doa,tenaga maupun pikiran. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Sutrisno,S.T., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Yuyun Estriyanto, S.T., M.T Ketua Program Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak Drs. C. Sudibyo, M.T Pembimbing I yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. x

11 11 5. Bapak Drs. Subagsono, M.T Pembimbing II yang telah membantu pikiran serta membimbing dengan sabar sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. 6. Bapak Supriyono Manajer Kosti Solo yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengadakan penelitian di Bengkel Kosti Solo. 7. Bapak Hudan N. Kepala Personalia Kosti Solo yang telah membantu mendapatkan keperluan informasi dalam penelitian. 8. Bapak Joko Santoso Kepala Bengkel Kosti Solo yang telah memberikan informasi dan bimbingan untuk mendapatkan data penelitian di bengkel. 9. Bapak Hartoko Kepala bengkel Chevrolet Solo yang memberi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 10. Seluruh mekanik dan pegawai Gudang Kosti Solo yang membantu dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. 11. Semua pihak yang turut membantu dalam segala hal tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih untuk semuanya Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang tidak lepas dari kesalahan namun terus dipulihkan hari ke sehari. Walaupun penulis telah berusaha secara optimal namun penulis menyadari banyak kekurangan dari berbagai aspek, yang pastinya tidak disengaja. Oleh karena itu saran dankritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat umumnya.tuhan memberkati Surakarta, Desember 2011 Penulis xi

12 12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v HALAMAN ABSTRAK... vi HALAMAN MOTTO... viii HALAMAN PERSEMBAHAN... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ) Tinjauan tentang Chasis... 7 a. Bodi dan Frame (Rangka Kendaraan)... 7 b. Engine (Mesin)... 8 c. Power rain (Pemindah Tenaga)... 8 d. Wheels (Roda-roda)... 8 e. Steering System (Sistem Kemudi)... 9 f. Suspension System (Sistem Suspensi)... 9 g. Brake System (Sistem Rem) ) Sistem Suspensi a. Pegas xii

13 13 1) Pegas Koil ) Pegas Daun ) Pegas Batang Torsi ) Pegas Karet ) Pegas Udara b. Shock Absorber (Peredam Kejut) c. Ball Joint d. Stabilizer Bar (Stabilisator) e. Strut Bar (Lengan Penahan) f. Lateral Control Rod g. Bumper ) Tipe dan Karakteristik Sistem Suspensi a. Suspensi Model Rigid ) Aksel Canggah ) Aksel Kepalan Tinju ) Aksel Pipa ) Aksel De-Dion b. Suspensi Model Bebas / Independen 1) Suspensi Mac Pherson ) Suspensi Double Wish Bone ) Suspensi Bebas dengan Aksel Lengan Torsi ) Suspensi Bebas dengan Lengan Memajang ) Tinjauan Tentang Chasis Chevrolet Lova a. Mesin (Engine) b. Sistem Kemudi (Steering System) c. Sistem Rem (Brake System) d. Roda-roda (Wheels) e. Sistem Suspensi (Suspension System) ) Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova ) Gangguan dan Kerusakan Sistem Suspensi Depan B. Hasil Penelitian yang Relevan xiii

14 14 C. Kerangka Berpikir BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk Penelitian Strategi Penelitian Fokus dan Obyek penelitian C. SumberData Data Primer Data Sekunder D. Teknik Sampling E. Teknik Pengumpulan Data Metode Observasi Metode Wawancara Metode Studi Kepustakaan/Studi Dokumentasi F. Validitas Data Ketekunan / Keajegan Pengamatan Triangulasi G. Teknik Analisis Data Pengumpulan Data Reduksi Data Penyajian Data Menarik Kesimpulan dan Verifikasi H. Prosedur Penelitian BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Koperasi Sopir Transportasi Solo ) Sejarah Berdirinya Kosti Solo xiv

15 15 2) Sejarah Lambang Kosti Solo b. Denah Koperasi Sopir Transportasi Solo c. Struktur Organisasi Koperasi Sopir Transportasi Solo d. Permodalan Koperasi e. Pembagian Sisa Hasil Usaha f. Kepegawaian Kosti Solo g. Pembukuan Kosti Solo h. Jenis Usaha Koperasi Sopir Transportasi Solo Gambaran Khusus Bengkel a. Layanan Bengkel b. Peralatan dan Fasilitas yang Dimiliki Bengkel c. Proses Pelayanan Perbaikan B. Deskripsi Permasalahan Penelitian Data Observasi Data Wawancara Data Dokumentasi C. Temuan Studi yang Dihubungkan Dengan Kajian Teori Hasil Analisis DataObservasi HasilAnalisis Data Wawancara Hasil Analisis Data Metode Studi Dokumenter BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA. LAMPIRAN. commit to xv user

16 16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Pegas Koil (Coil Spring) Gambar 2.Pegas Daun ( Leaf Spring ) Gambar 3.Pegas Batang Torsi ( Torsion Bar Spring ) Gambar 4.Ball joint Gambar 5.Stabilizer Bar Gambar 6.Strut Bar (Lengan Penahan) Gambar 7.Aksel Canggah Gambar 8.Aksel Kepalan Tinju Gambar 9.Aksel Pipa Berpegas Koil Gambar 10.Aksel Pipa Berpegas Daun Gambar 11.Aksel Pipa Berpegas Daun Gambar 12.Suspensi Mac. PhersonDengan Lengan Melintang Dan BatangPenahan Gambar 13.Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Memanjang Gambar 14.Suspensi Mac. PhersonDenganLengan Gambar 15.Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil Gambar 16.SuspensiDouble Wish Bone Dengan Pegas Koil Gambar 17.Tipe Under Slung Parallel Leaf Spring Gambar 18.Tipe Over Slung Parallel Leaf Spring Gambar 19. Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi Gambar 20. Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Rem Chevrolet Lova Gambar 22. Komponen-komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova Gambar 23.Bagan Kerangka Pemikiran Gambar 24.Analisis Data Model Interaktif Gambar 25.Logo Kosti Solo Berseri Gambar 26.Logo Kosti Solo xvi

17 17 Gambar 27.Denah Lokasi Kosti Solo Gambar 28.Struktur Organisasi Kosti Solo Gambar 29. Pemesanan Taksi Kosti Solo Via Line Telephone Gambar 30.Bengkel Mesin/Engine Kosti Solo Gambar 31.Bengkel Bodi Kosti Solo Gambar 32.Bagan Alur Pelayanan Perbaikan Gambar 33. Kerusakan Pada Taksi No Gambar 34. Pemakanan Ban Yang Tidak Merata Gambar 35. Keluhan Taksi No Gambar 36. Bush Control ArmYang Rusak Gambar 37. Karet Bantalan Suspensi Depan Bagian Atas. (Front Strut Mount) Gambar 38.Kerusakan Pada Laker/Bearing Roda Depan Gambar 39. Baut Pengikat Control Arm Gambar 40. Pemeriksaan Kelurusan Roda Dengan Benang Gambar 41. Stering Knuckle yang Telah Dilepas Dari Bodi Kendaran Gambar 42.Baut Camber Dan Tie Rod Gambar 43. Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna Gambar 44. Bekas Ban Karena Pemakanan Tidak Merata xvii

18 18 DAFTAR TABEL Tabel 1.Spesifikasi Roda roda (Wheels) Chevrolet Lova Tabel 2.Spesifikasi Sistem Suspensi Chevrolet Lova Tabel3.Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Sistem Suspensi Depan Bulan Juli-September Tabel4.Pengeluaran Komponen Sistem Suspensi Depan hevrolet Lova Bulan Juli-September xviii

19 19 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Pedoman Pengumpulan Data Penelitian Lampiran 2.Pedoman Pengisian Data Observasi Lampiran 3.Lembar Observasi Lampiran 4. Pokok-Pokok Hasil Wawancara Lampiran 5. Hasil Dokumentasi Bengkel Dan Bagian Usaha Kosti Solo Lampiran6.Daftar Nama Pemilik Taksi Sopir Cadangan Tetap Dan Cadangan KelilingKosti Solo Lampiran 7.Daftar Peralatan Yang Dimiliki Bengkel Kosti Solo Lampiran 8.Daftar Rekanan Yang Bekerja Sama Dengan Kosti Solo Lampiran 9.Foto-Foto Dokumentasi Lampiran 10.Surat Perijinan Penelitian Skripsi xix

20 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada waktu sekarang ini, kehidupan manusia tidak dapat lepas dari penggunaan sarana transportasi. Jalur - jalur transportasi baik darat, air, maupun udara mampu membantu manusia untuk lebih cepat dalam bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Di kota - kota besar, pertumbuhan penduduk yang terjadi setiap tahun, secara otomatis membuat permintaan akan kebutuhan alat transportasi meningkat, baik transportasi perkotaan umum maupun pribadi. Di tengah kondisi seperti itu, fasilitas angkutan umum juga memprihatinkan sehingga tidak ada pilihan lain bagi para pengguna jalan selain menggunakan kendaraan pribadi. Hampir semua kota-kota besar di Indonesia, pola angkutan umum yang digunakan masih mengacu pada sistem angkutan umum di kota kecil. Kota seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan masih menggunakan jasa angkutan kota (angkot). Kapasitas angkut yang terbatas dan jumlah yang cukup banyak membuat jalanan semakin padat. Belum ada jaringan angkutan umum terpadu yang bisa diandalkan. Sebagaimana dikutip dari negara-negara maju, angkutan umum justru dirancang seefisien mungkin. Kapasitas angkut yang besar, kenyamanan, dan ketepatan waktu menjadi ke unggulan angkutan umum di negara yang maju. Sistem angkutan umum tidak dirancang dengan jumlah banyak, tetapi dirancang dengan mengutamakan kapasitas angkut. Fasilitas angkutan umum yang berantakan juga berbanding lurus dengan rencana penambahan ruas jalan. Arus urbanisasi yang terus mengalir setiap tahun, membuat tanah kosong di kota besar semakin langka dan membuat pembangunan jalan baru semakin sulit. Para pendatang baru itu juga membawa kebiasaan berkendara di daerah ke kota, membuat keadaan di jalan raya semakin ramai dengan perilaku disiplin yang rendah. Jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan, kebiasaan mengendara yang buruk, dan tidak adanya angkutan umum yang memadai secara otomatis menyebabkan kemacetan terjadi di berbagai tempat. Kemacetan ini membuat jarak tempuh semakin panjang dan lama. Pengguna jalanpun semakin tidak nyaman dengan keadaan ini. Melihat uraian yang ada di atas, taksi masih direkomendasikan untuk menjadi solusi dalam permasalahan tersebut. Dalam perkembangannnya, taksi merupakan salah satu sarana transportasi darat yang sering digunakan untuk

21 2 berpergian, terutama untuk tujuan-tujuan dalam kota, atau dari dan ke bandara, pelabuhan, serta terminal bus. Orang rela membayar mahal untuk taksi demi kenyamanan, keamanan, dan karena lebih mempunyai privasi dibanding angkutan umum lainnya. enumpang taksi sering kesal karena ulah oknum sopir yang tidak mau menggunakan argo meter, menuntut uang lebih (semacam tip), berpura-pura tidak punya uang kembalian, atau penumpang sengaja dibawa berputar-putar, dan dalam sejumlah kasus sopir taksi bahkan menjadi pelaku perampokan terhadap penumpangnya utip dari Aman.Naik.Taksi. Di kota Solo, berita yang kurang baik ini ternyata tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk menggunakan taksi. Hal ini dikarenakan kota Solo menjadi salah satu kota budaya dan pariwisata. Bisnis transportasi darat di kota Solo khususnya taksi dinilai masih berpeluang di tengah mati surinya bisnis angkutan darat lainnya, khususnya bus kota dan angkutan kota (Angkuta). Saat ini, ada enam Taksi yang beroperasi di Solo, yakni Gelora Taksi, Kosti Taksi, Solo Central Taksi (SCT), Mahkota Ratu Taksi, Bengawan Taksi dan Sakura Taksi dengan total ada sekitar 500 unit taksi. Dikutip dari Dari keenam perusahaan taksi yang beroperasi di kota Bengawan ini,kosti Solo berbeda dengan perusahaan taksi yang lain. Hal ini dikarenakan badan usaha Kosti Solo berbentuk koperasi yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Selain itu, Kosti Solo juga memiliki tujuan untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan pemerintah Kota Solo dalam upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam hal transportasi (Company Profile 2009:1). Dari segi prestasi yang terkait dengan kinerjanya,kosti bersama Koperasi Pegawai Telkom dan Primer Koperasi Angkatan Darat D 01 didaulat mewakili Solo untuk bersaing di tingkat nasional sebagai koperasi berprestasi. Tiga koperasi tersebut bersaing dengan koperasi wakil dari sembilan daerah di Tanah Air. Kosti menjadi salah satu kandidat koperasi berprestasi lantaran berdasarkan pemeriksaan kesehatan koperasi tahun 2009/2010 lalu masuk

22 3 kategori koperasi sehat. Selain itu, kemandirian Kosti dan upayanya untuk mengentaskan anggota dari masalah perekonomian juga menjadi alasan mengapa Kosti Solo dipilih. Seperti yang dikutip dari / 2011 /ekonomi bisnis / kosti solo kandidat koperasi -berprestasi-tingkatnasional Setelah mengetahui peluang, harapan dan prestasi yang ada, sudah sewajarnya Kosti Solo mempertahankan bahkan meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas ini salah satunya dapat diwujudkan dengan pemberian pelayanan yang baik melalui armada taksi yang dimiliki. Pelayanan optimal yang mengedepankan kenyamanan dan keamanan akan menjadi faktor yang penting untuk menarik konsumen. Saat ini Kosti Solo total memiliki 175 unit kendaraan dengan tiga merk yaitu Hyunday Exel, Chevrolet Lova, dan Toyota Avanza. Kendaraan Chevrolet Lova dipilih oleh Kosti Solo untuk mengganti armada taksi yang lama. Peremajaan dilakukan dengan harapan dapat menarik konsumen dan menambah kenyamanan dalam berkendara. Kendaraan niaga yang bisa dibilang baru ini dituntut untuk menunjukkan kinerjanya secara maksimal. Kendaraan Chevrolet Lova harus mampu menyatukan kenyamanan, kecepatan dan keamanan. Ketika kendaraan dihadapkan dengan tuntutan seperti ini, permasalahan yang dialami pada komponen-komponen chasis dan pemindah daya terutama sistem suspensi akan timbul. Keluhan kerusakan sistem suspensi menurut informasi dari Kepala Bengkel adalah kesulitan dalam melakukan spooring. Pihak Kosti pernah mengajukan klaim ke Chevrolet, namun hal ini juga belum bisa memberikan hasil yang baik. Menurut Kepala Bengkel gangguan sistem suspensi ini mengurangi kenyamanan dan pengendalian kendaraan.hal ini dikarenakan gangguan pada sistem suspensi depan ini berdampak pada ban dan sistem kemudi. Gejala yang langsung dapat dilihat adalah adanya keausan ban depan yang tidak merata dalam kurun waktu 3-4 bulan. Keterangan ini langsung diperoleh dari sopir taksi kendaraan Chevrolet Lova pada pertengahan bulan Agustus Dari tanggapan konsumen sendiri ada beberapa konsumen yang mengeluhkan suspensi dari Chevrolet Lova terlalu keras sehingga kenyamanan berkurang. Namun tetap setiap hari armada taksi harus dalam keadaan siap sedia untuk melayani konsumen

23 4 kemanapun tujuannya. Oleh karena itu, ditengah persaingan dengan armada lain dan dengan kondisi yang tidak maksimal ini, pihak Kosti Solo harus selalu aktif melakukan perawatan armadanya secara teratur dan terdokumentasi dengan baik. Tentunya dengan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada komponen-komponen ini akan memudahkan dalam memperbaiki sekaligus mempercepat penanganan kasus bila terjadi permasalahan. Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS KERUSAKAN SISTEM SUSPENSI DEPAN PADA KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA (STUDI KASUS DI ARMADA TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO 2011) 1. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Tingkat pemakaian yang tinggi,menimbulkan keausan komponen. b. Kerusakan pada mesin kendaraan. c. Kerusakan komponen sistem pemindah daya dan pengendali kendaraan d. Kerusakan komponen sistem suspensi depan. e. Kerusakan komponen sistem suspensi belakang. f. Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan. g. Cara bengkel Kosti solo dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova. 2. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah diharapkan dapat mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dapat dibuat batasan masalah sebagai berikut : a. Kerusakan komponen sistem suspensi depan Chevrolet Lova. b. Kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan.

24 5 c. Upaya Bengkel Kosti solo dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan Chevrolet Lova. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Faktor apa saja yang menyebabkan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo? 2. Bagaimana kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Bengkel Kosti dalam memperbaiki kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Memperoleh informasi tentang jenis-jenis kerusakan pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. 2. Memperoleh informasi tentang kemampuan pengendara dalam merawat dan mengoperasikan kendaraan. 3. Memperoleh tahapan dalam memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo. D. Manfaat Penelitian Di samping memiliki tujuan, penelilian ini juga bermanfaat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis : a. Bagi pengendara maupun pemilik kendaraan Chevrolet Lova, diharapkan dapat mengetahui kondisi sistem suspensi depan armada taksinya. b. Bagi Kosti Solo, diharapkan dapat memperoleh penjelasan tentang macam-macam kerusakan suspensi depan armada taksinya.

25 6 c. Bagi bengkel Kosti Solo, diharapkan mampu memberikan perbaikan dan perawatan komponen-komponen sistem suspensi depan dengan lebih baik pada waktu yang akan datang. d. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai pengembang kemampuan dalam meneliti dan memperoleh penerapan ilmu. 2. Manfaat Teoritis : a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk mendukung dasar teori penelitian yang sejenis dan relevan. b. Dapat digunakan oleh pembaca untuk pengembangan pengetahuan dalam memperbaiki kerusakan komponen sistem suspensi depan. c. Sebagai bahan pustaka bagi mahasiswa Progam Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Chasis Gunadi (2008:4) menjelaskan bahwa agian mobil terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu bodi dan chassis". Pada penjelasan selanjutnya, bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa, pada umumnya terbuat dari bahan plat logam (steel plate) yang tebalnya antara 0,6 mm 0,9 mm sebagai tempat penumpang ataupun barang. Chassis adalah bagian dari kendaraan yang

26 7 berfungsi sebagai penopang bodi dan terdiri dari frame (rangka), engine (mesin), power train (pemindah tenaga), wheels (roda-roda), steering system (sistem kemudi), suspension system (sistem suspensi), brake system (sistem rem) dan kelengkapan lainnya. Penjelasan singkat dari komponen-komponen chassis adalah sebagai berikut : a. Bodi dan Frame (Rangka Kendaraan) Ada beberapa penjelasan tentang Bodi dan Frame antara lain ; Gunadi (2008:5) Rangka merupakan tempat menempelnya semua komponen kendaraan termasuk bodi. Rangka harus kuat, ringan, kukuh dan tahan terhadap getaran, atau goncangan yang diterima dari kondisi jalan. Agar kuat maka konstruksi rangka ada yang kotak, bentuk U atau pipa, yang pada umumnya terdiri dari dua batang yang memanjang dan dihubungkan dengan bagian yang melintang. Pada awal perkembangan teknologi bodi dan rangka kendaraan, bodi dan rangka dibuat secara terpisah (composite body) namun akhir-akhir ini bodi dan rangka dibuat menyatu (monocoque body, atau disebut juga integral body) khususnya pada kendaraan sedan. b. Engine (Mesin) 7 Menurut Kamus Bahasa Indonesia,mesin didefinisikan sebagai perkakas untuk menggerakkan, mengolah, atau membuat sesuatu yang menggunakan rodaroda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga alam. c. Power Train (Pemindah Tenaga) Astra Motor (1995:4-1) menuliskan dengan istilah pemindah daya (drive train). Pemindah daya adalah sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda-roda kendaraan. Pemindah

27 8 daya umumnya yang digunakan ada dua jenis, mesin depan penggerak belakang (front engine rear drive ) dan jenis mesin depan penggerak depan ( front engine front drive). Sistem pemindah daya terdiri dari komponen-komponen antara lain kopling, transmisi, poros propeler, dan deferensial. d. Wheels (Roda-roda) Penjelasan tentang roda sebagaimana dikutip dari Astra Motor (1995) adalah sebagai berikut ; Mobil berjalan di atas ban yang terisi udara bertekanan. Ban adalah bagian mobil yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ban-ban ini berputar di atas permukaan jalan dan tenaga mesin dipindahkan melalui ban. Ban juga berfungsi sebagai peredam untuk memperlembut kejutan dari permukaan jalan dan menambah kenyamanan berkendara. Ban tidak dapat dipasang langsung pada mobil, tetapi dipasang pada pelek. Ban dan peleg adalah komponen penting untuk pergerakan kendaraan. Karena pelek merupakan bagian penting yang menyangkut keselamatan mengemudi, maka harus cukup kuat untuk menahan beban pengendaraan dari berbagai macam tenaga yang tertumpu pada ban. Selanjutnya, untuk mengendalikan kendaraan, maka roda-roda depan harus diatur dengan benar agar sistem kemudi dan sistem suspensi dapat berfungsi dengan baik. Cara mengurangi atau memperkecil stres dan keausan dari tiap komponen adalah dengan mengatur letak geometris mekanisme suspensi dan kemudi. Istilah front wheel alignment (geometri roda depan ) terdiri dari penyetelan sudut geometris dan ukuran rodaroda depan. Diperlengkapi dengan penjelasan Sutamadji (2005:62), Geometri roda depan terdiri dari : Camber, Caster, Steering Axis Inclination (Kingpin Inclination), Toe-in dan Toe-out, dan perbedaan sudut belok. e. Steering System (Sistem Kemudi) Seperti yang dikutip dari Astra Motor (1995:5-26) fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Diperjelas dengan penjelasan lain seperti berikut ini ;

28 9 Sistem kemudi adalah suatu bagian dari sistem kendaraan, dimana kemudi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah daripada kendaraan. Sistem kemudi kendaraan dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem kemudi manual dan sistem kemudi hidrolik. Sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu Steering Column (Kolom Kemudi), Steering Gear (Gigi Kemudi), Steering Lingkage (Sambungan Kemudi). Dadang Hidayat dan Sabar Santana (2004:29) f. Suspension System (Sistem Suspensi) Astra Motor (1995: 5-2) menjelaskan bahwa istem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas berkendara serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. g. Brake System (Sistem Rem) Sistem rem adalah sistem yang sangat penting dalam sebuah kendaraan. Ada beberapa penjelasan tentang sistem rem,salah satunya adalah seperti berikut ; Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya, kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Bambang Sujatmiko (2005:10) 2. Sistem Suspensi Astra Motor (1995: 5-3) membagi sistem suspensi menjadi beberapa komponen-komponen utama, antara lain: a. Pegas

29 10 Pada sistem suspensi mobil, pegas yang digunakan terbuat dari logam dan bukan logam. Pegas yang terbuat dari logam antara lain pegas daun (leaf spring), pegas koil (coil spring), dan pegas batang torsi (torsion bar).sedangkan pegas bukan logam seperti pegas pegas karet dan pegas udara. Penjelasan tentang jenisjenis pegas adalah sebagai berikut : 1) Pegas Koil Pegas koil dibuat dari batang baja yaitu pegas baja khusus yang dibentuk menjadi koil. Bila beban bekerja pada sebuah pegas koil maka seluruh batang terpuntir. Dengan cara inilah energi disimpan dan kejutan diredam. Pada Gambar 1 dibawah ini adalah contoh gambar pegas koil.

30 11 Gambar 1. Pegas Koil (Coil Spring) (Sumber Astra Motor, 1995: 5-4) 2) Pegas Daun Pegas daun dibuat dari sejumlah tembaran baja pegas yang disebut daun dan diikat menjadi satu, mulai dari yang terpendek hingga yang terpanjang. Pada bagian tengahnya diikat dengan baut atau paku keling dan pada beberapa tempat diberikan pengikat baja (metal clips). 3) Pegas Batang Torsi Gambar 2. Pegas Daun ( Leaf Spring ) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 15) Pegas Batang Torsi biasanya hanya disebut batang torsi yang terdiri dari sebatang baja pegas yang menggunakan elastisitas puntir untuk menahan puntiran. Salah satu ujung dipasangkan pada bodi dan ujung lainnya dipasangkan pada komponen yang menerima beban puntir. Dengan menggunakan pegas batang torsi, energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain. Selain itu, pegas batang torsi juga tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri.

31 12 Gambar 3. Pegas Batang Torsi ( Torsion Bar Spring ) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 17) 4) Pegas Karet Pegas karet menyerap kejutan yang ditimbulkan melalui gesekan dalam karet. Keuntungan pegas karet antara lain dapat dibuat dalam bentuk tertentu, tidak berisik selama digunakan, dan tidak memerlukan pelumasan. 5) Pegas Udara Udara mempunyai sifat dan elastisitas yang sama seperti pegas pada waktu dikompresikan. Pegas udara ini memerlukan kompresor dan alat pengontrol tekanan udara. b. Shock Absorber ( Peredam Kejut )

32 13 Shock absorber berfungsi untuk meredam gerakan naik-turun pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan. Dalam klasifikasinya seperti dikutip dari Astra Motor ( 1995:5-5 ), Shock absorber dibagi menjadi tiga yaitu menurut cara kerja, konstruksi dan medium kerjanya. 1) Menurut cara kerjanya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu : a) Tipe singgle-action Efek peredaman hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi, sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi. b) Tipe Multiple-action Pada saat ekspansi maupun kompresi, shock absorber selalu melakukan peredaman. 2) Menurut konstruksinya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu : a) Tipe twin-tube Di dalam shock absorber terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi silinder luar dan silinder dalam 2) Tipe mono-tube Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir. 3) Menurut medium kerjanya, shock absorber dibagi menjadi dua tipe yaitu: a) Tipe hidraulis Shock absorber yang menggunakan minyak sebagai medium kerjanya. b) Tipe berisi gas Shock absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasa digunakan adalah gas nitrogen, yang dijaga pada temperatur rendah kg/cm 2 atau temperatur tinggi kg/cm 2.

33 14 c. Ball Joint Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok. Gambar ball joint adalah seperti Gambar 4 di bawah ini : Gambar 4. Ball joint (Sumber Astra Motor, 1995: 5-7) d. Stabilizer Bar (Stabilisator) Stabilisator berfungsi untuk mengurangi efek rolling bodi kendaraan dan memperbaiki sifat jalan belok kendaraan.

34 15 Gambar 5. Stabilizer Bar (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 19) e. Strut Bar (Lengan Penahan) Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm (lengan bawah) agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata.

35 16 Gambar 6. Strut Bar (Lengan Penahan) (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 9) f. Lateral Control Rod Lateral Control Rod dipasang di antara aksel dan bodi kendaraan. Tujuannya agar aksel tetap pada posisinya apabila ada beban dari samping. g. Bumper Saat kendaraan melewati jalan berlubang atau tonjolan besar,maka pegas akan mengerut dan mengembang secara berlebihan.keadaan yang seperti ini lama-kelamaan akan merusak komponen sistem suspensi. Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum. 3. Tipe dan Karakteristik Sistem Suspensi Astra Motor (1995: 5-12) membagi konstruksi suspensi menjadi dua tipe seperti berikut ini : a. Suspensi Model Rigid.

36 17 Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan roda kanan dihubungkan oleh aksel tunggal. Diperlengkapi oleh I ketut Sumita (2000:3), suspensi model rigid dibagi menjadi empat model aksel yaitu : 1) Aksel Canggah Ujung aksel berbentuk seperti canggah atau garpu yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel. Gambar 7. Aksel Canggah (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 3) 2) Aksel Kepalan Tinju Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan sumbu king pin dengan spindel.

37 18 Gambar 8. Aksel Kepalan Tinju (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 3) 3) Aksel Pipa a) Aksel Pipa Berpegas Koil Lengan lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda (pegas koil tidak dapat menerima beban horisontal) arah memanjang dan melintang. Gambar 9. Aksel Pipa Berpegas Koil (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 4) b) Aksel Pipa Berpegas Daun Tidak dibutuhkan lengan lengan, karena pegas daun dapat meneruskan beban / gaya memanjang dan melintang.

38 19 Gambar 10. Aksel Pipa Berpegas Daun (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 4) 4) Aksel De-Dion Kedua roda dipegang batang / aksel khusus, differensial diikat pada bodi, perlu empat penghubung (joint) pada aksel roda, tidak ada perubahan geometri roda saat pemegasan, massa tak berpegas ringan. Gambar 11. Aksel Pipa Berpegas Daun (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 5) b. Suspensi Model Bebas / Independen

39 20 Pada suspensi model bebas, masing masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas (independen) tanpa saling mempengaruhi. Suspensi model bebas dibagi menjadi empat tipe yaitu : 1) Suspensi Mac. Pherson a) Dengan lengan melintang dan batang penahan. Adapun lengan melintang berfungsi untuk menghantar gerakan roda (arah melintang) saat pemegasan. Dan batang penahan berfungsi untuk menahan gaya memanjang (rem, penggerak dsb) Gambar 12. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Batang Penahan (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8) b) Dengan lengan melintang dan memanjang Lengan memanjang berfungsi untuk menghantar gerakan roda atau mengatasi gaya melintang dan memanjang.

40 21 Gambar 13. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan Melintang Dan Memanjang (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8) c) Dengan lengan berbentuk hu memanjang atau melintang). Gambar 14. Suspensi Mac. Pherson Dengan Lengan (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 8) d) Melintang) Seperti pada Gambar 6, s Wish Bone ntang yang dikembangkan dari suspensi Mac. Pherson oleh Honda. 2) Suspensi Double Wish Bone (Lengan Melintang Dobel)

41 22 Pada suspensi Wishbone, lengan atas dibuat lebih pendek daripada lengan bawah, supaya saat pemegasan jarak roda tidak berubah (keausan ban berkurang) dan tumpuan roda saat pemegasan (belok) baik. a) Dengan Pegas Koil Gambar 15. Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil (Sumber Astra Motor, 1995: 5-16) b) Dengan Batang Torsi

42 23 Gambar 16. Suspensi Double Wish Bone Dengan Pegas Koil (Sumber Astra Motor, 1995: 5-17) c) Dengan Pegas Daun pararalel i. Under Slung Parallel Leaf Spring Gambar 17. Tipe Under Slung Parallel Leaf Spring (Sumber Astra Motor, 1995: 5-18)

43 24 ii. Over Slung Parallel Leaf Spring Gambar 18. Tipe Over Slung Parallel Leaf Spring (Sumber Astra Motor, 1995: 5-18) 3) Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi Gambar 19. Suspensi Bebas Dengan Aksel Lengan Torsi (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 11)

44 25 4) Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang Gambar 20. Suspensi Bebas Dengan Lengan Memanjang (Sumber I Ketut Sumita, 2000: 12) 4. Tinjauan Tentang Chasis Chevrolet Lova General Motor (2006) menjelaskan tentang komponen-komponen chasis dan spesifikasi dari Chevrolet Lova sebagai berikut : a. Mesin (Engine) Chevrolet Lova memiliki mesin berkapasitas efisien 1.4 L DOHC dengan multi katup. Double overhead camshaft memiliki 4 katup per silinder ini mampu meraih daya 69 kw atau 94 PS pada 6200 RPM dengan maksimun torsi 130 Nm pada 3400 RPM. Pemakaian bahan bakar mesin ini sekitar 1 liter tiap 14,1 km untuk varian manual transmisi dan 1 liter tiap 13,7 km untuk varian transmisi otomatis. b. Sistem Kemudi (Steering System) Sistem power steering terdiri dari tiga komponen: pompa power steering, tabung minyak power steering dan power steering rack and pinion. Pompa power steering adalah tipe pompa vane yang menyediakan tekanan hidrolis untuk sistem dan digerakkan oleh mesin. Saluran pada tabung power steering dihubungkan

45 26 dengan power steering gear. Katup tekanan balik berada di dalam saluran untuk mengontrol tekanan pompa. Power steering rack and pinion gear mempunyai rotary control valve yang mana tekanan hidraulik secara langsung datang dari power steering pump ke satu sisi atau sisi yang lain pada rack piston. Integral rack piston ditambahkan ke rack. Rack piston merubah tekanan hidraulis ke tenaga linier yang mana menggeser rack ke kiri atau kekanan. Tenaga kemudian disalurkan melalui inner dan outer tie rod ke steering knuckle, yang mana akan memutar roda. c. Sistem Rem (Brake System) Sistem rem depan Chevrolet Lova menggunakan tipe ventilated disc dan pada rem belakang menggunakan tipe drum with Automatic Adjuster Booster-9". Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Rem Chevrolet Lova (Sumber,General Motor,2006)

46 27 d. Roda roda (Wheels) Berikut ini adalah tabel spesifikasi dari roda-roda Chevrolet Lova yang diambil dari Pedoman Pelatihan Servis Steering dan Suspension. General Motor,(2006). Tabel 1. Spesifikasi Roda roda (Wheels) Chevrolet Lova e. Sistem Suspensi (Suspension System) Seperti pada Tabel 2, Chevrolet Lova menggunakan tipe McPherson Srut pada suspensi depan. Untuk suspensi belakang, tipe Torsion Beam Axle terdiri dari sebuah axle menggunakan trailing arm dan sebuah twisting cross beam, 2 pegas coil, 2 shock absorber, 2 upper spring insulators, dan 2 spring compression bumber. Poros pendukung dirakit di bodi bawah dan busing karet diletakkan pada bagian depan pada masing control arm. Braket menjadi satu bagian dengan rel bodi samping. Struktur poros menjaga hubungan antara roda ke bodi.

47 28 Tabel 2. Spesifikasi Sistem Suspensi Chevrolet Lova 5. Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova Dalam Pedoman Pelatihan Servis Steering dan Suspension,suspensi depan untuk kendaraan Chevrolet Lova adalah kombinasi desain knuckle/strut dan pegas. Control arm berporos pada bodi. Poros lower control arm menggunakan bushing karet. Upper end pada strut dilapisi menggunakan karet mounting dan berisi bearing untuk mengijinkan roda berputar. Lower end pada steering knuckle berporos di baut ball joint pada control arm. Ball joint mengikat ke steering knuckle menggunakan mur, dan ke lower arm menggunakan paku keling. Pada Gambar 21 ditunjukkan komponen-komponen penyusun dari sistem suspensi depan Chevrolet Lova.

48 29 Gambar 21. Komponen-komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova (Sumber,General Motor,2006)

49 30 6. Gangguan dan Kerusakan Sistem Suspensi Depan Iwan Darmawan (2008: ) gejala-gejala gangguan yang terjadi pada sistem suspensi dan komponen yang mengalami kerusakan adalah seperti berikut : a. Suspensi susah bergerak saat berada di posisi atas atau bawah 1) Kerusakan peredam kejut sehingga pegas terlalu besar terkompresi. 2) Bumper karet sistem peredam kejut hilang. 3) Kendaraan dibebani beban melebihi kapasitas. b. Goyangan kendaraan berlebihan saat kendaraan berbelok. 1) Batang penstabil (stabilizer bar) longgar. 2) Pegas lunak. 3) Sudut caster roda salah. 4) Kerusakan peredam kejut. c. Pegas sistem suspensi patah. 1) Beban pada kendaraan berlebihan. 2) Pegas daun longgar. 3) Peredam kejut rusak. 4) Pegas dipasang terlalu ketat sehingga daerah ayunan terlalu sempit. d. Tinggi suspensi tidak benar. 1) Pegas patah. 2) Pegas lunak. 3) Kerusakan peredam kejut. e. Suara berisik dan getaran pada kendaraan. 1) Bagian sistem-pengarah ada yang longgar, aus, atau kurang pelumasan. 2) Bagian sistem suspensi atau pegas ada yang longgar, aus, atau kurang pelumasan. 3) Power steering rusak. 4) Peredam kejut sudah kering atau bush dudukan peredam kejut dipasang terlalu kencang.

50 31 f. Sistem suspensi mobil keras. 1) Tekanan ban terlalu keras. 2) Peredam kejut rusak. 3) Tabung strut peredam kejut bengkok. 4) Gesekan yang berlebihan pada pegas atau peredam kejut. B. Hasil Penelitian yang Relevan TERJADI PADA KOMPONEN CHASIS DAN PEMINDAH DAYA MOBIL DI PT AS Hasil kesimpulannya adalah: chasis dan pemindah daya mobil yang terdiri dari berbagai komponen tersebut ternyata memiliki tingkat kerusakan yang berbeda. Tingkat kerusakan yang tertinggi terdapat di sistem roda dan FWA. Hal ini dibuktikan dengan persentase yang tinggi dibandingkan dengan komponen yang lain yaitu %. Dan lebih spesifik kerusakannya pada permukaan ban aus tidak rata dengan persentase %. Sedangkan pemecahan masalah dari kasus ini dengan cara melakukan spooring. C. Kerangka Berfikir Ketika membicarakan performa suatu kendaraan, yang terpikir adalah daya kuda, torsi dan kecepatannya. Tapi semua daya yang dihasilkan oleh mesin piston tidak ada gunanya jika pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraan. Keamanan, kenyamanan dan kestabilan sangat diperlukan dalam proses pengendalian kendaraan, tidak terkecuali bagi armada taksi. Kendaraan niaga yang selalu dituntut untuk tampil optima ini harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen.

51 32 Salah satu komponen yang berperan penting dalam kestabilan dalam pengendalian kendaraan adalah sistem suspensi depan. Tugas sistem suspensi secara umum adalah untuk memaksimalkan gesekan antara ban dan permukaan jalan, untuk memberikan stabilitas kemudi dengan penanganan yang baik dan untuk menjamin kenyamanan serta keamanan penumpang. Sistem ini tersusun dari berbagai macam komponen-komponen antara lain pegas, peredam kejut, lengan penahan dan stabilisator. Komponen-komponen sistem suspensi depan pada kendaraan niaga memiliki frekuensi pemakaian yang lebih tinggi dibanding kendaraan pribadi. Komponen-komponen mudah menjadi aus karena banyak terjadi gesekan dan panas. Keauasan yang terjadi akan mengurangi kestabilan dan kenyamanan kendaraan. Kondisi yang tidak baik ini jika tidak segera diketahui dan diperbaiki akan sangat merugikan. Konsumen tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan pihak pemilik kendaraan tidak mendapat kepercayaan di mata konsumen dan harus mengeluarkan biaya perbaikan. Berhubungan dengan perbaikan yang dilakukan, faktor yang berpengaruh adalah cara perbaikan dan penggantian komponen yang mengalami kerusakan. Cara perbaikan berhubungan dengan kemampuan teknisi dalam melakukan prosedur servis. Sedangkan penggantian berhubungan dengan kualitas komponen yang digunakan. Apabila teknisi yang bertugas untuk memperbaiki kurang memahami prosedur perbaikan dan komponen yang digunakan tidak memiliki kualitas yang baik, sudah dapat dipastikan kendaraan akan mengalami kerusakan dan penambahan biaya servis. Kendaraan Niaga Chevrolet Lova digunakan oleh Kosti Solo dengan harapan mampu meremajakan armadanya. Namun dalam perkembangannya ternyata mengalami banyak keluhan dan kerusakan pada sistem suspensinya. Bengkel Kosti Solo harus mengetahui faktor penyebab kerusakan untuk kemudian melakukan perbaikan dengan tepat sesuai prosedur. Bengkel Kosti juga perlu memperhatikan kualitas komponen baru atau spare part disediakan untuk mengganti komponen yang rusak.

52 33 Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk menganalisis kerusakan yang terjadi pada sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova di Kosti Solo, serta melihat cara bengkel Kosti Solo dalam memperbaiki kerusakan tersebut. Untuk keperluan penelitian, perlu digambarkan skema / kerangka pemikiran sebagai berikut : KENDARAAN NIAGA CHEVROLET LOVA DI KOSTI SOLO SISTEM SUSPENSI DEPAN KERUSAKAN KOMPONEN SISTEM SUSPENSI DEPAN ANALISIS PERBAIKAN PENGGANTIAN PENYEBAB KESIMPULAN Gambar 23. Bagan Kerangka Pemikiran

53 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di bengkel Koperasi Sopir Transportasi Solo (KOSTI Solo) yang beralamat di JL. Sumpah Pemuda 145, Mojosongo, Surakarta Kode pos Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain karena Kosti Solo memiliki jumlah kendaraan niaga Chevrolet Lova sebanyak 40 unit yang frekuensi pemakaiannya cukup tinggi. Selain itu, di Kosti Solo juga memiliki bengkel dan mekanik sendiri yang setiap hari selalu melakukan perbaikan dan perawatan. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September Berikut alokasi waktu kegiatan penelitian yang penulis lakukan : Pengajuan judul : 5 April 2011 Pembuatan proposal : 1 Juli Agustus 2011 Seminar proposal : 26 Agustus 2011 Revisi proposal : 26 Agustus September 2011 Perijinan : 11 September September 2011 Pengumpulan data : 13 September Oktober 2011 Penulisan laporan : 1 Oktober selesai B. Bentuk Dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini digolongkan dalam bentuk penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai keadaan sesuatu gejala dan untuk memperoleh kesimpulan. 34

54 35 Data yang telah terkumpul dipisah-pisahkan menurut kategori masing-masing dan diwujudkan dengan kata-kata atau kalimat (Suharsimi Arikunto, 1993: 195). Diperkuat oleh Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 60) yang mengemukakan bahwa enelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) kerusakan-kerusakan komponen sistem suspensi depan berdasarkan fakta yang ditemukan serta mengungkap dan menjelaskan (to describe and explain) bagaimana prosedur perawatan dan perbaikan berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang akan di deskripsikan dalam bentuk kata-kata. Nana Syaodih Sukmadinata ( enelitian kualitatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan untuk mendekripsikan atau menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik fenonema yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Dengan menggunakan metode ini, peneliti akan mengungkapkan pemecahan masalah dengan memberi gambaran kerusakan yang terjadi, tingkat perawatan pemilik dan proses perbaikan sistem suspensi depan Chevrolet Lova yang dilakukan oleh bengkel KOSTI Solo. 2. Strategi Penelitian Strategi dalam penelitian ini menggunakan strategi multi metode. Ada beberapa penjelasan tentang strategi ini,antara lain : Umumnya penelitian kualitatif menggunakan strategi multi metode. Data yang diperoleh dengan suatu metode umpamanya wawancara,diperlengkapi, diperkuat, dan disempurnakan dengan penggunaan metode lain seperti observasi dan studi dokumenter. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 109) Untuk itu peneliti akan melakukan pengamatan, wawancara dan mendokumentasi kegiatan perawatan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan maupun kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh bengkel KOSTI Solo. Kegiatan ini dilakukan agar peneliti mampu menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi menurut apa yang sebenarnya.

55 36 3. Fokus dan Objek Penelitian Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 99) mengemukakan bahwa enelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena- Fenomena yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah meneliti kerusakan-kerusakan yang terjadi pada komponen sistem suspensi depan. Adapun objek penelitian ini adalah sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova tahun 2009, yang berada di KOSTI Solo. C. Sumber Data Lofland dan Lofland ( 1984 : 47) sebagaimana dikutip dari Lexy J. Moleong (2007 : 157) umber data utama dalam penelitian kualitatif ialah katakata,dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainlain. 1. Data Primer Data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi secara langsung di bengkel KOSTI Solo dalam kegiatan fisik, pembongkaran, perbaikan,dan pemasangan sistem suspensi depan. Lexy J. Moleong (2007 : 158) menuliskan ada penelitian kualitatif, kegiatan melihat, mendengar dan bertanya dilakukan secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. Kegiatan observasi dan wawancarapun dilaksanakan dalam batasanbatasan indikator tentang kerusakan sistem suspensi depan. Indikator-indikator tersebut adalah : a. Frekuensi kerusakan suspensi depan Banyaknya kerusakan sistem suspensi depan pada kendaraan niaga Chevrolet Lova yang terjadi pada saat observasi.

56 37 b. Komponen yang mengalami kerusakan Komponen sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova yang mengalami kerusakan dan yang paling sering mengalami kerusakan. c. Prosedur perbaikan Prosedur dalam melaksanakan perbaikan dan mengatasi masalah yang timbul pada saat perbaikan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet Lova. 2. Data Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dokumen dan catatan-catatan antara lain : kepemilikan kendaraan, jarak tempuh kendaraan, gangguan sistem suspensi depan, prosedur dalam mengatasi komponen yang mengalami gangguan. buku-buku referensi yang berkaitan dengan objek penelitian, foto-foto dokumentasi, profil bengkel serta sruktur organisasi KOSTI Solo. D. Teknik Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah armada taksi KOSTI Solo yang memiliki merk Chevrolet Lova. Dalam penelitian ini peneliti meneliti kerusakan yang terjadi di beberapa kendaraan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu sampel diambil tidak ditekankan pada jumlah, melainkan ditekankan pada kekayaan informasi yang dimiliki anggota sampel sebagai sumber data. Cara pengambilan sampel didasarkan pada karakteristik-karakteristik tertentu yang dimiliki sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 101) -informan terpilih yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Dengan perkataan lain sampel tersebut dipilih karena memang menjadi sumber dan kaya dengan informasi tentang fenomena ya

57 38 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kendaraan Chevrolet Lova yang mengalami kerusakan dan melakukan perbaikan komponen sistem suspensi depan di bengkel Kosti Solo E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Observasi Observasi atau metode pengamatan digunakan untuk memberikan data berupa gambaran menyeluruh dan apa adanya. H.Afifudin dan Beni Ahmad Saebani (2009:138) etode observasi dapat dibagi menjadi : observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi tak berstruktur. Dalam penjelasan selanjutnya, sikap peneliti dalam observasi partisipatif berbedabeda yaitu menjadi : partisipan aktif, partisipan pasif, partisipasi moderat dan partisipasi naturalistik atau partisipasi lengkap. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif dengan peneliti sebagai partisipan pasif. Peneliti hanya datang ke lokasi penelitian, melihat, memerhatikan, mewawancarai tetapi tidak melibatkan diri. Peneliti mengobservasi proses penyampaian keluhan sampai cara Bengkel Kosti memperbaiki kerusakan. 2. Metode Wawancara antara dua pihak dengan maksud dan tujuan tertentu, dua pihak tersebut adalah wawancara dan pewawancara. Wawancara tersebut dilakukan untuk memperoleh kedalaman informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : dalam penelitian kualitatif, malah boleh dikatakan sebagai teknik pengumpulan data utama. Dalam penelitian kualitatif tidak disusun dan digunakan pedoman Dalam penelitian ini menggunakan jenis wawancara terbuka dan tidak tersruktur. Terbuka agar subyek penelitian tahu bahwa mereka sedang diwawancarai. Tidak terstruktur karena responden terdiri dari orang orang yang terpilih saja karena dipandang memiliki kekayaan dalam

58 39 informasi. Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai Kepala Personalia,Kepala Bengkel dan pemilik/sopir kendaraan. 3. Metode Studi Kepustakaan / Studi Dokumentasi Metode dokumenter ini adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Nana Syaodih Sukmadinata (2006 : 101) menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, -dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan foto dan catatan-catatan yang didokumentasi oleh pihak Kosti sebagai bukti dan bahan untuk mengolah data. F. Validitas Data Untuk memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data. Teknik pemeriksaan keabsahan data menurut Lexy J. Moleong (2007 : ) antara lain dapat dilakukan melalui : 1. Ketekunan / Keajegan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang diamati. Dengan ketekunan pengamatan ini maka peneliti dapat mengadakan pengamatan dengan teliti, rinci, dan berkesinambungan tehadap faktor-aktor yang menonjol sehingga diperoleh kedalaman data. 2. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi ini antara lain dapat dilakukan melalui : a) Triangulasi Sumber Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan membandingkan informasi yang diperoleh

59 40 dari sumber yang berbeda, antara lain dari mekanik, sopir ataupun dokumendokumen. b) Triangulasi Metode Triangulasi metode yaitu pencocokan informasi yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya antara wawancara, observasi maupun dokumentasi. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. G. Teknik Analisis Data Terdapat beberapa definisi tentang analisa data kualitatif, diantaranya adalah sebagai berikut: dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan data, yaitu : (Lexy J. Moleong, 2007: 248) Dalam penelitian ini dilakukan empat kegiatan yang berhubungan dengan 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulan data di lapangan baik melalui wawancara, observasi, maupun studi dokumenter. Data-data tersebut diperoleh dari sumber dan informan yang telah dipilih. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkaitan kerusakan sistem suspensi depan kendaraan niaga Chevrolet lova studi kasus di armada taksi Kosti Solo. 2. Reduksi Data H.B Sutopo (2002 : 114) menyatakan bahwa reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari fieldnote. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa reduksi data merupakan proses merangkum, pemilihan hal-hal pokok, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul. Proses ini berlangsung terus selama pelaksanaan penelitian. Data yang direduksi diharapkan dapat

60 41 memberikan gambaran yang lebih baik dan memudahkan peneliti untuk mengambil data lain yang dibutuhkan. 3. Penyajian Data Penyajian data dalam penelitian kualitatif dimaksudkan untuk menemukan suatu makna dari kata-kata yang diperoleh. Proses ini adalah suatu rangkaian yang disusun secara sistematis dan logis dari bentuk informasi yang komplek menjadi sederhana yang memungkinkan untuk dapat diambil kesimpulan. 4. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi Mengambil kesimpulan merupakan langkah analisis setelah pengolahan data. Dalam pengambilan suatu kesimpulan yang mungkin masih diragukan, perlu dilakukan verifikasi kesimpulan. Kesimpulan diverifikasi dengan mencari datadata lain yang dapat mendukung kesimpulan tersebut serta dengan mengecek ulang data-data yang diperoleh. Keempat langkah dalam proses analisa data kualitatif tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana satu langkah merupakan hal yang harus dilakukan untuk menuju langkah selanjutnya dan terjadi hubungan antar satu langkah dengan langkah lain. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam bagan berikut ini: 1 Pengumpulan Data 2 Reduksi Data 3 Penyajian Data 4 Verifikasi / Penarikan Kesimpulan Gambar 24. Analisis Data Model Interaktif (Sumber HB. Sutopo, 2002: 96)

61 42 H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Kegaiatan-kegiatan pada tahap persiapan ini meliputi : a. Mengajukan judul penelitian b. Menyusun proposal penelitian c. Melakukan seminar proposal penelitian 2. Tahap Pengumpulan Data Kegaiatan-kegiatan pada tahap pengumpulan data ini meliputi : a. Mengurus perijinan penelitian b. Mempersiapkan instrumen-instrumen pengumpul data c. Mengumpulkan data di lapangan dengan melakukan observasi, dan wawancara dan studi dokumenter. d. Melakukan review dan pembahasan beragam data yang telah terkumpul. e. Memilah data sesuai kebutuhan. 3. Tahap Analisis Data Kegaiatan-kegiatan pada tahap analisis data ini meliputi : a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai jenis penelitian. b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian dicross checkkan dengan temuan di lapangan. c. Setelah didapat data sesuai intensitas kebutuhan penelitian maka dilakukan proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkonsultasikan dengan orang yang lebih ahli. d. Membuat simpulan akhir dan masukan / saran sebagai hasil temuan penelitian.

62 43 4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Kegiatan-kegiatan pada tahap penyusunan laporan penelitian ini meliputi : a. Penyusunan laporan awal b. Me-review laporan sementara dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing. c. Perbaikan laporan sesuai dengan rekomendasi hasil konsultasi. d. Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.

63 44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Koperasi Sopir Transportasi Solo 1) Sejarah Berdirinya Kosti Solo Koperasi Sopir Transportasi Solo yang lebih dikenal dengan nama Kosti Solo secara resmi berdiri tanggal 29 Juni 1994 dengan beranggotakan 100 orang berdasarkan akta No.12261/BH/VI/X/1994 dari Departemen Koperasi. Kosti solo pada saat itu berkedudukan dan berkantor di jalan Ir. Sutami 5B Jebres Surakarta. Sejak tanggal 29 Juni 2001 sampai saat ini, kantor Kosti Solo berpindah tempat di Jalan Sumpah Pemuda 145, Mojosongo, Surakarta. Kepindahan kantor tersebut bertepatan dengan momentum Hari Jadi Kosti Solo yang ke-7. Kantor baru tersebut diresmikan pada tanggal 11 Juli 2001 dengan dihadiri oleh penasehat Utama Kosti Solo yaitu Bapak Ir. Sarwono Kusumaatmaja (mantan Menteri Lingkungan Hidup pada zaman Orde Baru). 2) Sejarah Lambang Kosti Solo Sebagai perusahaan, Kosti Solo memiliki identitas diri berupa Lambang Kemudi dan Koperasi seperti pada Gambar25.Lambang ini menjadi Logo Kosti Solo Berseri pada masa tahun 1994 sampai dengan Gambar 24. Logo Kosti Solo Berseri (Sumber Company Profile, 2009) 44

64 45 Makna dan maksudnya adalah lambang kemudi sebagai simbol monumental profesi lama sebagai pengemudi pekerja.lambang Koperasi bermakna sebagai simbol kebersamaan dalam wahana koperasi.ketika kedua lambang itu digabungkan, maka akan mempunyai makna sebagai simbol monumental profesi baru sebagai pengemudi pemilik Koperasi Sopir Taksi Solo (Kosti Solo)baik sebagai pemilik organisasi maupun usaha Kosti Solo. Selain itu, bermakna pula sebagai simbol kesepakatan keluarga besar Kosti Solo untuk bersama-sama mengemudikan roda organisasi kearah tujuan mencapai kesejahteraan yang adil dan merata. Seiring dengan situasi dan kondisi kemajuan Kosti Solo, serta perubahan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dengan Nomor : 07/BH/PAD/KDK /VIII/1999 tertanggal 2 Agustus 1999, maka dilakukannya perubahan Nama Kosti Solo Berseri( Koperasi Sopir Taksi Solo Berseri ) menjadi Kosti Solo( Koperasi Sopir Transportasi Solo ) diikuti perubahan Logo Kosti Solo seperti pada Gambar 26 dibawah ini. Gambar 26. Logo Kosti Solo (Sumber Company Profile, 2009) Makna Logo Kosti Solo K diartikan sebagai Kosti Solo. Anak panah diartikan sebagai kesiapan Kosti Solo dalam menembus perkembangan zaman dan melayani pengguna jasa dengan cepat, aman dan nyaman.garis-garis Horizontal bermacam ukuran dan warna yang diartikan sebagai bentuk kerjasama yang harmonis antara

65 46 anggota yang memiliki berbagai macam latar belakang pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. b.denah Koperasi Sopir Transportasi Solo Kantor Kosti Solo atau yang sering disebut dengan istilah pool, terletak di depan pom bensin Mojosongo. Secara keseluruhan, luas total dari Kantor Kosti Solo adalah 6000 meter persegi. Gambar 27. Denah Lokasi Kosti Solo c. Struktur Organisasi Koperasi Sopir Transportasi Solo Struktur organisasi merupakan syarat penting untuk mengelola perusahaan demi tercapainyakeberhasilan kerja.struktur organisasi Kosti Solo pada tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 28.

66 47 Gambar 28. Struktur Organisasi Kosti Solo 2011 (Sumber Kosti Solo,2011)

67 48 1) RAT ( Rapat Anggota Tahunan ) Rapat Anggota Tahunan merupakan posisi tertinggi dalam struktur organisasi koperasi. RAT memiliki kedaulatan yang kuat, karena merupakan keputusan bersama para anggotanya. RAT sesuai dengan namanya memang diselenggarakan setiap tahun pada periode tertentu. 2) Pengurus Sebagai rincian lebih lanjut, susunan para pengurus Koperasi Sopir Transportasi Solo pada tahun 2011 adalah sebagai berikut : Ketua : Bpk. Bhayu Wakil Ketua : Bpk. Totok Sularto (Bagian Organisasi) Sekretaris : Bpk. T.B Marsudi Wakil Sekretaris : Bpk. Sulistyo Bendahara : Bpk. Supriyono 3) Manajer Pengelola Manajer Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus dan memiliki tugas untuk mengatur dan mengendalikan staf - stafnya dalam menjalankan roda usaha di lembaga tersebut. Selain itu manajer juga berkoordinasi ke atas dengan pengurus dan ke bawah dengan para staffnya dan mengambil keputusan yang bersifat manajerial. Manajer Pengelola memberikan pertanggungjawaban kepada pengarus mengenai hasil kerja dan rencana kerja dalam setahun berlalu dan yang akan datang. Tugas lainnya yaitu memeberikan laporan setoran dan perawatan setiap nomor lambung dalam satu bulan kepada pemilik atau anggota pada setiap awal bulan. Untuk kelancaran operasional harian maka Manajer Pengelola dibantu beberapa Seksi / Divisi bagian, yang masing-masing bagian akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Manajer Pengelola. Pada tahun 2011 ini, Menajer Pengelola Kosti Solo dijabat oleh Bpk. Supriyono.

68 49 4) Personalia dan Umum a) Pesonalia bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi dan file personalia, presensi dan absensi, lembur dan gaji kayawan beserta pelaporannya. b) Sekretariatbertanggung jawab untuk menindak lanjuti surat-surat masuk maupun surat keluar sesuai disposisi pengurus dan manajemen serta mendistribusikan kepada masing-masing unit yang terkait atau mengirimkan ke pihak luar. c) Koordiator Satpam bertugas untuk mengatur kelancaran tugas pengamanan kantor Kosti Solo secara keseluruhan,aset lembaga,sarana dan prasarana yang di dalamnya termasuk armada dan barang milik anggota karyawan. d) Umum dan Rumah Tangga bertanggung jawab untuk mengelola persediaan kantor yang memadahi untuk keperluan opersional lembaga serta mendistribusikan ke seksi-seksi yang memerlukan. e) JPK3 dan JJAMSOSTEK yaitu mengurusi jaminan atau asuransi yang digunakan oleh Kosti Solo. 5) Bengkel a) Koordinator Bengkel bertugas untuk : (1) Mengatur pekerjaan perawatan maupun perbaikan armada Kosti Solo secara efisien dan mengorganisir tenaga mekanik yang ada. (2) Mengatur jadwal perawatan agar tidak menumpuk di bengkel. (3) Membuat laporan kerja dan usulan penambahan maupun penggantian alat kerja. b) Mekanikbertugas untuk : (1) Mengerjakan perawatan maupun perbaikan sesuai dengan Surat Perintah Kerja. (2) Melaporkan suku cadang yang harus diganti serta memasang secara tepat. (3) Menjaga peralatan kerja yang digunakan dan kebersihan tempat kerja

69 50 (4) Melaksanakan perbaikan darurat diluar bengkel bagi armada Kosti Solo 6) Pengendalian Operasi a) Koordinator Dal.Ops Dal. Ops adalah kependekan dari Pengendalian Operasi. Adapun tugas dari Koordinator Dal.Ops adalah : (1) Mengatur pekerjaanseksi Pengendalian operasi agar tercapai efisiensi pengelolaan armada sesuai dengan peraturan khusus Kosti Solo. (2) Merencanakan dan melaksanakan pengurusan perijinan armada secara keseluruhan berikut penganggaran dananya. (3) Melakukan pengawasan kedisiplinan anggota, kelengkapan armada sebelum operasi dan menyelesaikan kejadian kecelakaan yang menimpa armada secara efisien. b) Koordiator Rakom Rakom adalah kependekan dari Radio Komunikasi. Radio Komunikasi ini dimiliki oleh Taksi Kosti Solo yang terdapat di kantor. Fasilitas alatnya adalah berupa Antena Pemancar Radio Kominikasi ( berbentuk seperti antena stasiun Radio pada umumnya ) dan radio komunikasi bagi para awak armada taksi ( yang tersedia pada masing-masing mobil taksi Kosti Solo ). Radio Komunikasi ini mempunyai peranan yang besar bagi pelaksana operasi para awak armada Taksi Kosti Solo dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Rakom merupakan sejenis radio lapangan / seperti interkom / HT, yang berfungsi melakukan panggilan / informasi bahwa ada penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi Taksi Kosti Solo. Para calon konsumen penumpang ( selain yang berada di lapangan / jalan ) biasanya memesan dengan melakukan panggilan dengan pesawat telepon ke kantor Kosti, dengan menunjukan lokasi atau alamat mereka. Kemudian operator Taksi Kosti Solo melakukan kontak kepada salah satu anggota awak taksi Kosti yang berada di lokasi terdekat. Jadi prosesnya adalah sebagai berikut :

70 51 Calon Penumpang Operator Kantor Pusat Taksi Kosti Armada Taksi Kosti Gambar 29. Pemesanan Taksi Kosti Solo Via Line Telephone (Sumber Wahid Ditta Avianto,2009) Keterangan Gambar : (1) Calon penumpang memesan taksi Kosti Solo via pesawat telepon. (2) Operator kantor taksi Kosti Solo kemudian memberikan infomasi kepada salah satu anggota armada taksi Kosti Solo yang ada di lokasi terdekat dengan calon penumpang. (3) Salah satu armada taksi Kosti yang menerima informasi tersebut langsung merespon, dan langsung menuju ke tempat yang dimaksud. 7) EDP ( Electronic Data Processing) EDP membantu dalam bidang penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan yang menunjang opersai Kosti Solo. Bagian EDP bertugas juga dalam menjaga dan merawat sistem yang telah ada agar mampu berfungsi secara maksimal dalam penyediaan informasi untuk manajeman,pengurus dan anggota.

71 52 8) Akuntansi dan Keuangan a) Koordinator Akuntansi Bertanggungjawab untuk mengatur tata kerja semua kegiatan pada seksi akuntansi agat terjamin kelancaran pelaksanaan tugas masing-masing karyawan. Koordinator akuntansi juga memiliki tugas untuk menyempurnakan sistem dan prosedur akuntansi,meneliti bukti-bukti kas,bank maupun buku memorial serta mengolah,menganalisa dan mengevaluasi dana keuangan yang benar, lengkap, dengan penjelasan dan saran untuk keperluan pengambilan keputusan. b) Koordinator Keuangan. Bertugas untuk mengatur tata kerja karyawan bagian keuangan, kasir kantor pusat, kasir pool, pembelian, administrasi perawatan armada, simpan pinjam dan gudang agar terjamin kelancaran kerja dan hasil yang maksimal. 9) Usaha a) Pembelian. Bertugas untuk mengadakan kontrol dan pengaturan persediaan suku cadang yang memadahi guna mencapai kecepatan pelayanan armada yang optimal serta melaksanakan koordinasi penyimpanan suku cadang secara rapi, teratur dan aman, b) Gudang. Melaporkan jenis-jenis suku cadang yang harus diorder untuk persediaan, memberi tanda pada barang yang sering digunakan, jarang diminta dan persediaan yang tidak pernah dipakai untuk dikembalikan kepada supplier. Struktur organisasi di atas dibentuk agar setiap karyawan mengetahui batasan jabatannya ataupun tugas masing-masing karyawan. Juga pembagian tugas dan tanggung jawab ini harus dilaksanakan dengan prosedur yang ditetapkan supaya pelaksanaan tugas perusahaan terselenggara dengan sistematik dan terarah agar tujuan perusahaan bisa tercapai.

72 53 Sebagai pertanggungjawaban para pengurus kepada anggota maka diadakan Rapat Anggota Tahunan ( RAT ) yang merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Adapun pelaksaan RAT Koperasi Sopir Transportasi Solo dilaksanakan satu kali dalam waktu satu tahun. d. Permodalan Kosti Solo Koperasi pada umumnya dipahami sebagai perkumpulan orang-orang yang sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan suatu perusahaan yang dikelola secara demokratis. Sedangkan tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewuudkan masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD Dari uraian di atas jelas bahwa pada badan koperasi, para anggotanya adalh sebagian besar tidak memiliki modal besar. Jadi untuk mendapatkan suatu modal yang besar, otomatis harus menghimpun anggota yang cukup banyak banyak pula. Pada koperasi masalah pemodalan dihimpun atau dikumpulkan dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usaha, termasuk dana cadangan dan hibah serta sumber lain yang sah, seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun Demikian juga dalam Koperasi Sopir Transportasi ( Kosti ) Solo untuk perolehan modal berasal dari anggota dan donasi. Sedangkan simpanan-simpanan yang dimaksud di atas dan diperlukan untuk terselenggaranya roda usaha koperasi, yaitu sebagai berikut : 1) Simpanan Sukarela Simpanan sukarela merupakan simpanan berupa nominal uang yang diperoleh dan didapatkan koperasi melalui para anggotanya secara sukarela. Maksudnya para anggota koperasi dalam memberikan uang simpanan, jumlahnya tidak ditentukan oleh koperasi atau sukarela sesuai dengan keikhlasan dan kemampuan masing-masing anggota.

73 54 2) Simpanan Pokok Berbeda dengan simpanan sukarela, untuk simpanan pokok para anggota koperasi harus memberikan jumlah nominal berupa uang dalam jumlah yang sudah ditetntukan besarnya oleh koperasi. Simpanan pokok harus diserahkan kepada koperasi oleh tiap-tiap anggotanya pada awal keanggotaan mereka. 3) Simpanan wajib Simpanan wajib merupakan jumlah nominal berupa uang yang wajib diberikan oleh anggota koperasi pada waktu dan kesempatan tertentu. 4) Simpanan Wajib Khusus Anggota Simpanan wajib khusus anggota merupakan simpanan selain simpanan pokok dan simpanan wajib yang dilakukan oleh anggota. Modal donasi terdiri dari pinjaman-pinjaman dari bank baik dalam fasilitas kredit invesyasi pengadaan kendaraan taksi ataupun kegiatan operasional koperasi lainnya. e. Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) Pada Koperasi Sopir Transportasi ( Kosti ) Solo pembagian sisa hasil usaha akan diberikan sebanding dengan masa kerja yang dilakukan oleh masingmasing anggotanya. f. Kepegawaian Kosti Solo Pembinaan serta penyuluhan anggota secara rutin masih menjadi bagian program kerja pengurus Kosti Solo karena pentingnya peningkatan pengetahuan anggota menyangkut kondisi lembaganya serta penyampaian aspirasinya akan selalu terpenuhi dengan tata cara melalui Upacar Bendera, Apel Siaga, Pertemuan Kelompok Anggota, Rapat Koordinasi Pimpinan Kelompok dengan pengurus dan manajer. Termasuk peningkatan pemahaman atau mempertebal keimanan melalui kegiatan-kegiatan kerohanian baik bagi para anggota yang Muslim maupun Nasrani selalu dilaksanakan sesuai jadwal yang dibuat oleh pengurus. Untuk meningkatkan motivasi tugas, pengabdian dan kewajiban serta menambah percaya diri maka Kosti Solo memberikan penghargaan kepada Penasehat,Anggota dan Karyawan yang dinali berprestasi. Demikian juga untuk

74 55 menumbuhkan bakat Anggota dalam bidang seni dan olah raga telah dilaksanakan pembuatan fasilitas untuk latihan, yaitu ruangan radio dan ruang olah raga tenis meja yang biayanya ditanggung sepenuhnya oleh Kosti Solo. g. Pembukuan Kosti Solo Salah satu bidang yang harus dipertanggung-jawabkan adalah pengelolaan keuangan lembaga, yaitu laporan keuangan yang berupa Neraca, Laporan Hasil Usaha, Ekuitas dan Laporan Keuangan harus dilakukan oleh pihak yang berwenang dan mengacu pada Standart Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI ) dan dalam hal ini Kosti Solo mempercayakan kepada Kantor Akuntan Publik ( KAP ). h. Jenis Usaha Koperasi Sopir Transportasi Solo Ruang lingkup kegiatan Koperasi Sopir Transportasi Solo dan bidangbidang usaha yang dijalankan adalah sebagai berikut 1) Jasa Transportasi Armada taksi yang digunakan per-oktober 2011 berjumlah 175 unit. Dengan rincian sebagai berikut, 40 unit Chevrolet Lova, 30 unit Toyota Avanza, dan 105 unit Hyundai Excel.Adapun jumlah driver / pengemudi pada tahun 2011 ini adalah 375 orang 2) Perbengkelan Jenis usaha yang dikerjakan meliputi perbaikan dan perawatan berkala sesuai dengan permintaan pemilik / driver. Jenis perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan mesin,understeel dan perbaikan body.jumlah teknisi yang bekerja di bengkel Kosti sampai bulan Oktober 2011 ini adalah 20orang (1 kepala bengkel,13 mekanik mesin,4 mekanik bodi,1 oilman,dan 1 administrator ) 3) Perdagangan Pengadaan suku cadang yang diperlukan oleh armada taksi apabila mereka memerlukan pergantian komponen dan perawatan. Bagian Kasie Usaha ini juga memiliki rekanan-rekanan tetap yang selalu menyuplai kebutuhan-

75 56 kebutuhan armada Taksi. Jumlah pegawai yang bekerja di Kasie Usaha adalah 6 orang (1 kepala Gudang, 2 penjaga toko,2 administrator) 4) Pelayanan Simpan Pinjam Untuk Anggota Koperasi 5) Penangulangan Bersama Atas Resiko Kecelakaan ( berupa santunan kecelakaan bagi armada, pengemudi, maupun pihak ketiga ), Santunan Pengemudi, dan Santunan Keluarga 2. Gambaran Khusus Bengkel a. Layanan Bengkel Bengkel Kosti memiliki 2 jenis bengkel yaitu bengkel mesin dan bengkel bodi. Di bengkel mesin, para mekanik bertugas untuk memberikan perawatan dan perbaikan pada kendaraan. Layanan yang diberikan dapat berupa : 1) Engine Tune Up. Berupa pengecekan kondisi busi untuk kemudian dibersihkan atau diganti. Pengecekan dengan menggunakanscantool untuk mengetahui kerusakan atau keadaan yang tidak sesuai pada sensor kendaraan. Dan pemberian karburator cleaner untuk membersihkan saluran intake dan injeksi 2) Penggantian dan pemasangan suku cadang. 3) Pengecekan understeel dan test drive. Berupa pengecekan komponen-komponen yang berpengaruh pada sistem kemudi, sistem rem, dan sistem suspensi.komponen-komponen yang dicek antara lain shock absorber, balljoint, kanvas rem, dan bearing.prosedur dalam melakukan pengecekan adalah melihat kondisi komponenkomponen kendaraan dengan kemudian memeriksa putaran dan keolengan roda.test drive dilakukan setelah kendaraan telah selesai melakukan perbaikan. Dalan uji jalan ini, sopir taksi didampingi oleh mekanik membawa kendaraan untuk diuji coba di jalan raya.

76 57 4) Penggantian oli berkala. Melayani penggantian oli mesin dan oli transmisi dengan pencatatan yang dilakukan oleh oilman, sehingga armada taksi tahu kapan harus mengganti oli untuk periode berikutnya secara teratur. Gambar 30. Bengkel Mesin/engine Kosti Solo Di bengkel bodi, para teknisi memberikan layanan perbaikan berupa pengecatan, servis jok interior,dan perbaikan body yang rusak. Gambar 31. Bengkel Bodi Kosti Solo Untuk melengkapi keperluan suku cadang dan penanganan yang spesialis, Bengkel Kosti Solo juga memiliki rekanan. Rekanan supplier diperlukan untuk

77 58 dapat menyuplai kebutuhan penting,seperti oli mesin, oli transmisi, accu dan sukucadang yang lain. Rekanan bengkel spesialis diperlukan karena tidak semua perbaikan dapat dikerjakan di bengkel Kosti. Perbaikan yang dilakukan diluar bengkel Kosti antara lain servis AC, suntik Shock breaker dan perbaikan altenator. Daftar rekanan yang bekerjasama dengan bengkel Kosti Solo ada pada lampiran. b. Peralatan dan Fasilitas yang Dimiliki Bengkel 1) Peralatan yang ada di bengkel Peralatan yang dimiliki oleh bengkel Kosti sudah cukup lengkap. Pengaturan letak kunci juga sudah tertib. Kunci-kunci penting diletakkan di dalam almari alat dan untuk memakai harus menghubungi petugas administrasi bengkel. Berikut ini beberapa contoh alat yang ada di bengkel Kosti Solodan untuk lengkapnya ada pada lampiran. a) 2 alat Scan toolskhusus untuk Hyundai Exel dan Chevrolet Lova b) Kunci kombinasi c) Kunci Shock d) SST Laker roda depan E1 dan E2 e) Tracker Laker Transmisi f) Tracker Shockbreaker g) Dongkrak dan jack stand Bengkel Kosti Solo sebenarnya juga memiliki alat spooring dan balancing sendiri. Namun alat tersebut tidak dapat digunakan karena rusak dan keadaan tanah yang tidak datar. Untuk melakukan spooring, bengkel Kosti Solo menggunakan alat manual, yaitu dengan menggunakan benang. 2) Peralatan pada mekanik Setiap mekanik Kosti yang melakukan perbaikan memiliki tool box sediri. Hal ini dilakukan untuk menjaga konsentrasi dan ketertiban kerja.alat-alat yang dimiliki oleh mekanik Kosti antara lain1 set kunci

78 59 kombinasi,1 set kunci pas,1 set kunci ring,1 set kunci shock, tang dan obeng.untuk daftar lengkapnya ada pada lampiran. c. Proses Pelayanan Perbaikan Prosedur yang ditempuh dalam melakukan servis adalah 1) Armada taksi yang akan melakukan servis meminta memo perbaikan di bagian Dal.Ops. Hal ini dilakukan untuk menghentikan jam operasionaltaksi tersebut, sehingga pada hari itu tanggung jawab setoran berdasarkan jam operasional dapat dikurangi untuk melakukan perbaikan di bengkel. 2) Kendaraan dan memo perbaikan dibawa ke petugas administrasi / koordinator bengkeluntuk kemudian dibuatkan surat perintah kerja kepada mekanik. 3) Apabila dalam proses perbaikan, kendaraan memerlukan penggantian spare part, mekanik akan menghubungi sopir untuk kemudian meminta komponen yang dibutuhkan pada Bagian Usaha. Biaya pembelian spare part ini akan langsung ditambahkan pada beban kredit kendaraan yang diangsur tiap bulan. 4) Setelah kendaraan selesai melakukan servis, mekanik melakukan test drive. Bila tidak ditemukan masalah, maka mekanik mengembalikan kendaraan kepada sopir dan memberikan laporan ke administrasi bengkel. 5) Administrasi bengkel mencatat perbaikan yang dilakukan dan memberikan laporan kepada Dal.Ops. 6) Bagian Dal.Ops mencatat lama waktu perbaikan dan kemudian memberikan perintah untuk kembali beroperasi.

79 60 Gambar 32. Bagan Alur Pelayanan Perbaikan B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Data Observasi a. Jenis Kerusakan 1) Kendaraan tidak stabil / bergetar. Kerusakan ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 044 pada tanggal 13 September 2011.Taksi nomor 044 memasuki bengkel pada pukul WIB dan dikemudikan oleh anggota KSB 378 atas nama Bambang Priyono. Pengemudi mengeluhkan keadaan kendaraan yang tidak stabil atau bergetar. Gambar 33. Kerusakan Pada Taksi No ) Pemakanan ban tidak merata. Kondisi pemakanan ban yang tidak merata ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 062 pada tanggal 13 Sepetember 2011 dan nomor pintu 036 pada tanggal 14 September Taksi nomor 062 dikemudikan oleh anggota KSB 320 atas nama Didik Riyanto. Taksi tersebut memasuki bengkel pada pukul WIB dengan meminta perbaikan rubber mounting. Namun dari pihak mekanik memutuskan untuk melakukan pengecekan lebih mendalam.

80 61 Taksi nomor 036 yang dikemudikan oleh anggota KSB 229 atas nama Sukarman juga mengalami hal yang sama. Taksi tersebut memasuki bengkel pada pukul WIB dengan meminta perbaikan berupa spooring. Gambar 34. Pemakanan Ban Yang Tidak Merata. 3) Roda depan berbunyi. Kondisi roda depan berbunyi ini dialami oleh armada taksi dengan nomor pintu 047 pada tanggal 19 Sepetember 2011.Taksi nomor 047 ini dikemudikan oleh anggota ALB 336 atas nama Walidi. Taksi ini memasuki bengkel pada pukul WIB dengan keluhan roda depan berbunyi dan lampu depan kanan mati. Setelah dilakukan pengecekan yang berbunyi adalah roda depan sebelah kiri. 4) Kemudi membuang ke satu sisi. Keluhan kemudi membuang ke satu sisi disampaikan oleh sopir taksi dengan nomor pintu 036 dan 048 pada tanggal 20 Sepetember 2011.Pada pukul WIB taksi nomor 036 masuk bengkel untuk melakukan perbaikan Taksi yang pada tanggal 14 September 2011 meminta spooring roda depan, kini mengeluhkan kemudi yang membuang ke arah kiri. Hal yang serupa juga dikeluhkan oleh taksi nomor 048yang dikemudikan oleh anggota KSB 339 atas nama Sutopo.

81 62 Gambar 35. Keluhan Taksi No 036. b. Faktor Penyebab Kerusakan 1) Penyebab kendaraan tidak stabil / bergetar. Setelah dilakukan pengecekan oleh mekanik Kosti Solo, Taksi dengan nomor pintu 044 mengalami kerusakan Bush Control Armsebelah kanan. Kerusakan berupa patahan pada karet penahan seperti pada Gambar 36 di bawah ini.

82 63 Gambar 36. Bush Control Arm Yang Rusak. 2) Penyebab pemakanan ban tidak merata. Permasalah ini sudah menjadi kebiasaan dari kendaraan Chevrolet Lova di Kosti Solo. Penyebab yang mengakibatkan pemakanan ban tidak merata menurut mekanik Kosti Solo adalah model karet bantalan suspensi bagian atas (Front Strut Mount). Model ini dianggap tidak memberikan kestabilan pada sistem suspensikarena tidak menempel kuat pada bodi kendaraan.hal ini juga mengakibatkan kesulitan dalam kegiatan spooring. Gambar 37.Karet Bantalan Suspensi Depan Bagian Atas (Front Strut Mount). 3) Penyebab roda depan berbunyi. Ketika roda depan mengeluarkan suara yang buruk,mekanik Kosti Solo melakukan pengecekan pada laker / bearing. Setelah dilakukan pembongkaran, ternyata laker roda depan bagian kiri armada taksi nomor pintu 047 mengalami kerusakan. Kerusakan berupa cacat yang dapat dilihat pada Gambar 38 di bawah ini.

83 64 Gambar 38. Kerusakan Pada Laker/Bearing Roda Depan. 4) Penyebab kemudi membuang ke satu sisi. Hal yang menyebabkan kemudi membuang ke satu sisi,menurut koordinator bengkel adalah pemakanan ban yang tidak rata yang disebabkan oleh suspensi yang tidak stabil. Pada kasus armada taksi nomor 036 dan 044 faktor yang menjadi penyebab kemudi membuang ke salah satu sisi adalah permukaan ban yang tidak rata dan kelurusan roda depan yang terganggu.hal ini disampaikan oleh Koordinator Bengkel yang sering menangani hal yang serupa. c. Cara Perbaikan 1) Kendaraan tidak stabil / bergetar. Kerusakan pada Bush Control Armsebelah kanan ini dapat diperbaiki dengan cara mengganti komponen yang rusak dengan komponen yang baru. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam mengganti Bush Control Armarmada taksi nomor 044 adalah:

84 65 a) Mengendurkan baut roda depan. b) Mendongkrak mobil dan memasang jack stand. c) Melepas baut roda dan roda depan. d) Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle. e) Mengendurkan dan melepas baut pengikat control armseperti yang terlihat pada Gambar 39. Gambar 39. Baut Pengikat Control Arm. f) Melepas Bush Control Arm dan mengganti dengan yang baru. g) Melakukan prosedur pemasangan kembali. h) Melakukan test drive dan di kembalikan kepada sopir. 2) Pemakanan ban tidak merata. Prosedur yang dilakukan olek mekanik kosti Solo dalam memperbaiki pemakanan ban yang tidak merata adalah dengan melakukan spooring. Cara mekanik Kosti Solo dalam melakukan spooring pada armada taksi nomor 036 adalah sebagai berikut : a) Memposisikan mobil di tempat yang datar. b) Mengecek sudut camber dan kelurusan roda kendaraan dengan menggunakan benang yang ditarik lurus dari roda depan ke roda belakangseperti pada Gambar 40.

85 66 Gambar 40. Pemeriksaan Kelurusan Roda Dengan Benang. c) Melakukan perubahan pada kelurusan roda dengan merubah panjang tie rod sampai menemukan toe in yang baik yang sesuai dengan spesifikasi. d) Menyetel sudut chamber dengan mengendurkan baut camber sampai menemukan sudut yang tepat. e) Melakukan test drive dan di kembalikan kepada sopir. 3) Roda depan berbunyi. Tahapan yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam mengganti laker / bearing depan sebelah kiri yang dimilikitaksi nomor 047 adalah sebagai berikut : a) Mengendurkan baut roda depan. b) Mendongkrak mobil dan memasang jack stand. c) Melepas baut roda dan roda depan. d) Melepas caliper rem cakram. e) Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle.

86 67 f) Melepas baut yang mengikat tie rod end dengan steering knuckle. g) Melepas baut as roda depan yang mengikat steering knuckledengan drive shaft h) Melepas baut camber yang mengikat steering knuckle dengan batang suspensi. i) Melepas retaining ring yang mengunci laker / bearing pada lobang Steering knuckledengan tang jepit. Gambar 41. Stering Knuckle Yang Telah Dilepas Dari Bodi Kendaran. j) Mengeluarkan laker/bearing dari steering knuckle dan mengganti dengan yang baru. k) Melakukan prosedur pemasangan kembali dengan penambahan vaseline. 4) Kemudi membuang ke kiri. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo dalam memperbaiki kemudi yang membuang ke kiri sama dengan prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki pemakanan ban yang tidak merata. Mekanik Kosti Solo melakukan penyetelan pada sudut camber dan panjang tie rod.namun apabila prosedur ini tidak berhasil, maka mekanik akan menukar posisi dari ban depan. Hal ini dilakukan

87 68 kepada armada taksi nomor 036 dan 048 karena kondisi kemudi mereka tetap membuang ke kiri setelah dilakukan spooring. Gambar 42. Baut Camber dan Tie Rod. 2. Data Wawancara Data tentang jenis kerusakan dan penyebab kerusakan sistem suspensi depan ini merupakan data yang di peroleh dari intisari tanya jawab dengan sopir dan kepala bengkel. Berdasarkan wawancara dengan 10 orang sopir taksi Chevrolet Lova yang melakukan perbaikan di bengkel diperoleh hasil sebagai berikut : a. JenisKerusakan 1) Ban cepat habis. Dari hasil wawancara, kerusakan ini dialami oleh semua responden. Rata-rata dalam kurun waktu 1 tahun sudah menghabiskan kurang lebih 4 ban. 2) Laker roda cepat aus. Dari hasil wawancara, kerusakan ini dialami oleh 7 orang responden. Laker / bearing baik roda depan maupun belakang yang rusak mengeluarkan suara yang abnormal.

88 69 b. Faktor Penyebab Kerusakan 1) Ban cepat habis. Ban cepat habis karena pemakanan ban yang tidak merata. Menurut pendapat dari kepala bengkel, pemakanan ban yang tidak merata disebabkan oleh model karet bantalan suspensi bagian atas (Front Strut Mount) yang tidak menempel kuat pada bodi. 2) Laker roda cepat aus. Laker / bearing yang cepat aus disebabkan oleh perubahan yang sering dilakukan pada sudut camber dan kelurusan roda depan. Selain itu, Kepala bengkel juga menjelaskan bahwa faktor yang menyebabkan kerusakan laker / bearing adalah kurangnya pemberian vaseline dan kualitas barang yang kurang baik. c. Cara Perbaikan 1) Ban cepat habis. Prosedur yang dilakukan oleh mekanik Kosti Solo adalah sebagai berikut : a) Memposisikan mobil di tempat yang datar. b) Mengecek sudut camber dan kelurusan roda kendaraan dengan menggunakan benang yang ditarik lurus dari roda depan ke roda belakangseperti pada Gambar 34. c) Melakukan perubahan pada kelurusan roda dengan merubah panjang tie rod sampai menemukan toe in yang baik yang sesuai dengan spesifikasi. d) Menyetel sudut chamber dengan mengendurkan baut chamber sampai menemukan sudut yang tepat. e) Melihat dampak yang terjadi 1 minggu kemudian.

89 70 2) Laker roda cepat aus. Laker / bearing yang rusak harus diganti. Namun untuk mencegah keausan yang terlalu cepat, mekanik Kosti Solo memberi vaselin dan melakukan prosedur pemasangan seperti berikut : a) Mengendurkan baut roda depan. b) Mendongkrak mobil dan memasang jack stand. c) Melepas baut roda dan roda depan. d) Melepas caliper rem cakram. e) Melepas baut yang mengikat control arm joint ball dengan steering knuckle. f) Melepas baut yang mengikat tie rod end dengan steering knuckle. g) Melepas baut as roda depan yang mengikat steering knuckle dengan drive shaft h) Melepas baut camber yang mengikat steering knuckle dengan batang suspensi. i) Melepas retaining ring yang mengunci laker / bearing pada lobang Steering knuckle dengan tang jepit. j) Mengeluarkan laker/bearing dari steering knuckle dan mengganti dengan yang baru. k) Melakukan prosedur pemasangan kembali dengan penambahan vaseline. 3. Data Dokumentasi a. Dokumentasi Bengkel Dari hasil pengumpulan dokumen periode Juli September 2011 yang ada di administrasi bengkel Kosti Solo,diperoleh data mengenai kerusakan yang berhubungan dengan sistem suspensi depan Chevrolet Lova seperti pada Tabel 3 berikut :

90 71 Tabel 3. Kerusakan Yang Berhubungan Dengan Sistem Suspensi Depan Bulan Juli-September NO KERUSAKAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER JUMLAH 1 UNDERSTEEL LAKER RODA SPOORING BAN PECAH BAN MAKAN SEBELAH KARET 2 2 BANTALAN SUSPENSI JUMLAH b. Dokumentasi Kasie Usaha Dari hasil pencatatan Bagian Usaha Kosti Solo untuk pengeluaran spare part sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova periode bulan Juli-September 2011, diperoleh data seperti pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Pengeluaran Komponen Sistem Suspensi Depan Chevrolet Lova Bulan Juli-September NO NAMA KOMPONEN JULI AGUSTUS SEPTEMBER JUMLAH 1 LAKER/BEARING BOSH CONTROL ARM 3 BALL JOINT Rubber Mounting/Front Strut Mount 1 Front Strut MountSOLUNA (1) 2 Untuk perbaikan Rubber Mounting/Front Strut Mount,bagian Usaha Kosti Solo menyediakan Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna. Dari dokumen yang dicatat oleh bagian administrasi gudang, pada tanggal 23

91 72 September 2011, armada taksi nomor 053 telah memasang Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna. Gambar 43. Rubber Mounting/Front Strut MountToyota Soluna. c. Dokumentasi Foto Hasil dokumentasi berupa foto juga menunjukkan bahwa sering terjadi pemakanan ban yang tidak merata pada Chevrolet Lova. Hal ini dapat dilihat dari tumpukan-tumpukan ban yang ada di gudang Kosti Solo seperti yang ada pada Gambar 44. Gambar 44. Bekas Ban Karena Pemakanan Tidak Merata.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Suspensi Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara

Lebih terperinci

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Garis Besar Chasis Dan Suspensi Pada sebuah kendaraan terbagi ke dalam beberapa sistem yang merupakan point utama dari adanya sebuah kendaraan, salah satunya sistem chasis meliputi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Chassis Chassis merupakan komponen utama pada kendaraan yang terbuat dari material kuat seperti besi dan baja, yang di buat dengan struktur dan perhitungan yang presisi

Lebih terperinci

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SISTEM SUSPENSI Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT Pada umumnya

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah : OT 443. CHASSIS OTOMOTIF Topik Bahasan : Kumpulan bahan kajian dan perkuliahan yang menjamin kendaraan berjalan dengan aman dan nyaman Tujuan / Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB II DASAR TEORI Suspensi digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

SISTEM SUSPENSI & BAN

SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI URAIAN Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia BAB III PENGENALAN SUSPENSI PADA KENDARAAN MERCEDES-BENZ B- Class (W 245) 1.1 DASAR TEORI Komponen utama dari suspensi yang di gunakan pada kendaraan Mercedes-Benz B-class (w 245) terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP

BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP BAB III ANALISIS FRONT WHEEL ALIGNMENT PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK UP A. Spesifikasi Kendaraan Daihatsu Gran Max SPESIFIKASI PICK UP 1.3 1.5 STD 3W STD 3W BOX 1.3 1.5 DIMENSI Panjang keseluruhan Lebar

Lebih terperinci

Sistem Suspensi pada Truck

Sistem Suspensi pada Truck Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gokart Gokart merupakan salah satu produk yang sarat dengan teknologi dan perkembangan. Ditnjau dari segi komponen, Gokart mempunyai beragam komponen didalamnya, namun secara

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Jurnal Elemen Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 ISSN : 2442-4471 PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Kurnia Dwi Artika 1, Rusuminto Syahyuniar 2, Nanda Priono 3 1),2) Staf Pengajar Jurusan Mesin

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

SUSPENSI (suspension)

SUSPENSI (suspension) SUSPENSI (suspension) Suspensi adalah mekanisme yang dipasang di antara body dan roda yang berfungsi untuk menciptakan kestabilan kendaraan (nyaman dan aman) Unsur kestabilan kendaraan : 1. Stabil pengendaraannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI DENGAN POWER STEERING TIPE RACK AND PINION PADA TOYOTA KIJANG 5K

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI DENGAN POWER STEERING TIPE RACK AND PINION PADA TOYOTA KIJANG 5K MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI DENGAN POWER STEERING TIPE RACK AND PINION PADA TOYOTA KIJANG 5K PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009

ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 ANALISIS PENGGUNAAN TURBO ELEKTRIK DAN SARINGAN UDARA MODIFIKASI TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : HERMAN SUWITO K 2509030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

CHASSIS. SISTEM KEMUDI 1. Uraian Bagian-bagian Utama Sistem Kemudi

CHASSIS. SISTEM KEMUDI 1. Uraian Bagian-bagian Utama Sistem Kemudi CHASSIS GARIS BESAR CHASSIS............. 222 SUSPENSI 1. Uraian............................ 223 2. Komponen Utama Suspensi........... 224 3. Tipe dan Karakteristik Suspensi........ 233 4. Sistem Suspensi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kemudi Di dalam sebuah sistem kemudi ada dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan

Lebih terperinci

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment.

Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment. CHASIS WHEEL ALIGNMENT Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi wheel alignment. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Peserta dapat menyebutkan definisi,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR. Skripsi

UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR. Skripsi UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR Skripsi Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : Mulyono NIM : 5201403034

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( ) MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT Rian Alif Prabu (12504244022) Septian Dwi Saputra (12504244032) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Transmisi Fungsi transmisi adalah untuk meneruskan putaran dari mesin ke arah putaran roda penggerak, dan untuk mengatur kecepatan putaran dan momen yang dihasilkan sesuai

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 AIR SUSPENSION (SUSPENSI UDARA) Air suspension, atau suspensi bus dengan bantalan udara digunakan sebagai penopang bantingan dan pengganti fungsi per. Awalnya, sistem ini

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN DAN DEVELOPMENT FRONT WHEEL ALIGNMENT (FWA) PADA MITSUBISHI LANCER SL SPESIFIKASI DRIFTING

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN DAN DEVELOPMENT FRONT WHEEL ALIGNMENT (FWA) PADA MITSUBISHI LANCER SL SPESIFIKASI DRIFTING TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN DAN DEVELOPMENT FRONT WHEEL ALIGNMENT (FWA) PADA MITSUBISHI LANCER SL SPESIFIKASI DRIFTING Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Madya - D3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun siswanya agar

Lebih terperinci

BAB III BALANS RODA/BAN

BAB III BALANS RODA/BAN BAB III BALANS RODA/BAN 3.1 TUJUAN Peserta didik dapat : 1. Dapat mengidentifikasi gangguan pada roda / ban 2. Dapat memahami dan menjelaskan balans static dan balans dinamik 3. Dapat membalans roda pada

Lebih terperinci

Tugas akhir ABSTRAK Teknik Mesin Universitas Pasundan

Tugas akhir ABSTRAK Teknik Mesin Universitas Pasundan ABSTRAK Shell Eco Marathon adalah ajang tahunan yang menantang siswa SMA dan Mahasiswa dari seluruh dunia untuk mendesain, membuat dan menguji kendaraan yang memiliki efisiensi tinggi. Selain dapat dibuat

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Khoirur Rozi

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Khoirur Rozi 2 PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Khoirur Rozi 101903101018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Power Steering Dalam mengemudikan kendaraan roda empat, terkadang kita menemukan kendaraan yang mudah untuk dikendarai dan ada juga yang sulit. Salah satu faktornya adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

REKONDISI SISTEM KEMUDI DAN SISTEM SUSPENSI MOBIL TOYOTA HIACE PROYEK AKHIR

REKONDISI SISTEM KEMUDI DAN SISTEM SUSPENSI MOBIL TOYOTA HIACE PROYEK AKHIR REKONDISI SISTEM KEMUDI DAN SISTEM SUSPENSI MOBIL TOYOTA HIACE PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh : PURWANTO K

Skripsi. Oleh : PURWANTO K UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS INTEGRAL MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK II MELALUI PEMBELAJARAN MODEL KONSTRUKTIVISME MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN ANGKATAN

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam SIDANG TUGAS AKHIR TM091476 Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam Oleh: AGENG PREMANA 2108 100 603 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Lebih terperinci

BAB III KONSTRUKSI DOUBLE WISHBONE

BAB III KONSTRUKSI DOUBLE WISHBONE BAB III KONSTRUKSI DOUBLE WISHBONE Suspensi double wishbone merupakan sebuah mekanisme suspensi bebas yang terdiri dari lengan-lengan (dapat berbentuk silinder berlubang, pipa, maupun batang) yang memiliki

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin. BAB II DASAR TEORI 2.1 REM 2.1.1 Fungsi Rem Pada saat kendaraan mulai meluncur di jalanan, maka kelajuan akan tetap ada pada kendaraan itu walaupun mesin sudah dimatikan atau permindahan tenaga yang menggerakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. RODA 1. Pengertian Roda Roda pada umumnya yang digunakan pada mobil dapat dibagi menjadi pelek roda dan ban. Pelek roda dan ban ini pada manusia diumpamakan sebagai kaki dan sepatu.

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN BIODIESEL PADA BAHAN BAKAR

PENGARUH PENAMBAHAN BIODIESEL PADA BAHAN BAKAR PENGARUH PENAMBAHAN BIODIESEL PADA BAHAN BAKAR SOLAR DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP PERSEGI DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP TORSI DAN DAYA PADA MOBIL MITSUBISHI L300 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI )

PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI ) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI ) PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Disusun Oleh : GILANG RESTU AJI I

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI POWER STEERING PADA TOYOTA KIJANG 5K

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI POWER STEERING PADA TOYOTA KIJANG 5K MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI POWER STEERING PADA TOYOTA KIJANG 5K (POMPA) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : WHONICA NIM. I 8609037 PROGRAM

Lebih terperinci

REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI)

REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI) REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : WAHYUDI NIM. I 8609036 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Perancangan Rem Persamaan umum untuk sistem pengereman menurut Hukum Newton II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini : F = m. a Frem- F x = m.

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH (KTB), Authorized Distributor Kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) mulai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transmisi Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi

Lebih terperinci

PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR

PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI POWER STEERING PADA KIJANG 5K (STEERING GEAR) PROYEK AKHIR

MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI POWER STEERING PADA KIJANG 5K (STEERING GEAR) PROYEK AKHIR digilib.uns.ac.id MODIFIKASI SISTEM KEMUDI MANUAL MENJADI SISTEM KEMUDI POWER STEERING PADA KIJANG 5K (STEERING GEAR) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya/Amd

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir Oleh : Bimo Arindra Hapsara 2106 100 047 Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kecelakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa power loss pada engine bus Hino R260 yang diakibatkan kesalahan pemindahan gigi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. start. Persiapan alat. Dongkrak roda depan. Setting laser. Setting lavel. Sentering as. Sentering titk roda. setting.

BAB III LANDASAN TEORI. start. Persiapan alat. Dongkrak roda depan. Setting laser. Setting lavel. Sentering as. Sentering titk roda. setting. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Flow chart start Persiapan alat Dongkrak roda depan Setting laser Setting lavel Sentering as Sentering titk roda setting selesai Gambar 3.1 Flow chart proses front wheel aligment(doc

Lebih terperinci

INFOMATEK Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 DESAIN & PEMBUATAN PROTOTIPE LIGHT BUGGY

INFOMATEK Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 DESAIN & PEMBUATAN PROTOTIPE LIGHT BUGGY Desain & Pembuatan Prototipe Light Buggy INFOMATEK Volume 6 Nomor 1 Maret 2004 DESAIN & PEMBUATAN PROTOTIPE LIGHT BUGGY Farid Rizayana Design Center Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa Ketepatan Tekanan Tutup Radiator pada Bus Hino R260. Diagram alur penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk memudahkan aktivitas sehari-sehari. Maka dari itu banyak masyarakat atau konsumen yang

Lebih terperinci

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40 Kusnadi D-III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal ABSTRAK Kendaraan bermotor berjalan dengan normal jika salah satu syaratnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kopling Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada kendaraan di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Sumber :

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II

MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mesin Toe Tester misalnya, penyetelan seperti ini banyak sekali digunakan umumya pada pabrik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

MODIFIKASI SISTEM STEERING CHEVROLET LUV MENJADI POWER STEERING

MODIFIKASI SISTEM STEERING CHEVROLET LUV MENJADI POWER STEERING MODIFIKASI SISTEM STEERING CHEVROLET LUV MENJADI POWER STEERING MODIFIKASI SISTEM STEERING CHEVROLET LUV MENJADI POWER STEERING PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Lebih terperinci

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION PRAKTEK GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION 1. Tujuan Khusus Pembelajaran P e s e r t a b e l a j a r d a p a t Membongkar gigi kemudi type rak dan pinion Memeriksa bagian-bagian gigi kemudi type rak dan pinion

Lebih terperinci

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift

MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift MAKALAH PNEUMATIK HIDROLIK ( PH ) Forklift Poniman / TAB / 0420120068 Yulius Anggi Setiawan / TAB / 0420120075 Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Sunter II, Jakarta Utara 14330, Telp.0216519555,

Lebih terperinci

KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI

KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI KONDISI LINGKUNGAN KERJA, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PRESTASI KERJA MEKANIK BENGKEL SUZUKI INDOSOLO MOTOR GEMILANG JAJAR SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ROSYID KHOIRUDIN NIM K2504048 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR

SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR SUSPENSI DAN KEMUDI SEPEDA MOTOR TEORI SECARA UMUM SISTIM SUSPENSI Sistim suspensi biasanya ditempatkan diantara frame dan poros roda. Pada umumnya dilengkapi dengan shock absorber. Sistim suspensi terletak

Lebih terperinci

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG Disusun Oleh : Nama : Tohim Purnanto Npm : 27411140 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing

Lebih terperinci

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Penerapan Close loop system A. Close loop System (sistem loop tertutup) Sistem loop

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overhead Crane Overhead Crane merupakan gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk mengangkat sekaligus memindahkan muatan yang dapat digantungkan

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Rack And Pinion 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Rack and Pinion Siswa mampu membongkar

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK

PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN PEMANASAN BAHAN BAKAR BENSIN MELALUI PIPA KAPILER BERSIRIP RADIAL DI DALAM UPPER TANK RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN TOYOTA KIJANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu: JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print) E27 Rancang Bangun dan Analisis Karakteristik Dinamis Atmospheric Pressure Shock Absorber (APSA) dengan Diameter Silinder 60 mm dan Diameter Orifice 1 mm Pada Kendaraan Angkut Bima Adisetya Putra dan Harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Matic motor matic adalah suatu kendaraan yang aman dan nyaman saat dikendarai dengan hanya menarik gas kemudian motor langsung jalan. yang pada dasa rnya kinerja motor matic

Lebih terperinci

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing

Lebih terperinci

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil urban adalah kendaraan yang di desain irit bahan bakar dengan tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang jauh lebih kecil karena

Lebih terperinci