PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR"

Transkripsi

1 PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110 CC TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Oleh Nama : Fajri Prawira NIM : Prodi Konsentrasi : D3 Teknik Mesin : Maintenance POLITEKNIK NEGERI PADANG TEKNIK MESIN 2017

2

3 LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110CC Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Oleh Nama : Fajri Prawira NIM : Prodi Konsentrasi : D3 Teknik Mesin : Maintenance POLITEKNIK NEGERI PADANG TEKNIK MESIN 2017

4 2

5 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110CC Disusun Oleh : Nama : Fajri Prawira Nomor Bp : Program Studi : Teknik Mesin Konsentrasi : Maintenance Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 05 Oktober 2017 Disetujui Oleh : Pembimbing I Pembimbing II Ruzita Sumiati, ST., MT Feidihal, M.Si Nip Nip Disahkan Oleh : Ketua Program Studi Teknik Mesin Kepala Konsentrasi Maintenance Sir Anderson, ST., MT Rivanol Chadry, ST., MT Nip Nip Ketua Jurusan Teknik Mesin DR. Junaidi, ST., MP Nip

6 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110CC Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang Pada Tanggal : 05 Oktober 2017 Tim Penguji : Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II Ruzita Sumiati, ST., MT Fardinal, S.S.T., MpdT Nip Nip Anggota I / Penguji III Anggota II / Penguji IV H. Ichlas Nur, ST., MT Yazmendra Rosa, ST.,MT Nip Nip

7

8 Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila kamu sudah selesai ( Dengan satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain Ini hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap (Qs : Alam Nasrah 1-8) Ibunda... Perjalanan waktu telah mengantarkan aku disini Mencoba untuk lukiskan hidupku hitam dan putih Doa mu, pengorbananmu, kasih sayangmu, air matamu, tawamu Membuatku tetap tegar untuk melangkah Demi sebuah masa depan yang telah digariskan-nya Ayah... Entah telah berapa banyak keringat Yang telah engkau cucurkan dari tubuhmu Beribu perih telah engkau pendam sendiri Lelahmu pun tak pernah terganti Semua waktumu kau habiskan untuk kami Kau ceritakan perjuangan hidupmu yang getir dan berliku Kau ajar dan didik aku, Karena itulah aku tetap berlari mengejar Harapanmu... Ayah..

9 Ya Allah... Sayangilah mereka, dan kasihilah mereka... Seperti mereka mengasihiku semenjak aku lahir... Terima kasihku... Kepada keluargaku di istana penuh kasih sayang dan cinta... Thanks to My Best Familly : Ayah, Ibu, kakak-kakak dan abangku, kalian adalah mutiara dalam hidupku yang selalu memberikan semangat dan nasehat untukku, terkadang aku khilaf dan bernada tinggi kepada kalian, ingin rasanya mata ini menangis dan mulut mengucapkan kata maaf, tetapi kalian selalu memahami keadaanku dan memaafkan kesalahanku. Aku tidak ingin membebani kalian dengan sikap dan tindakanku yang terkadang menyimpang. Aku hanya menginginkan senyuman manis yang keluar dari wajah kalian. Apapun yang akan terjadi untuk hari esok, aku akan selalu bersyukur dan berusaha di jalan Allah SWT untuk membahagiakan kalian. Thanks To My Beloved : For Tanisa Diva Sonas, A.md Wanita hebat, kekasih,pacar motivator pribadi yang tiada henti selalu memberikan dukungan dan semangat. Nasihat dan saran yang selalu ia berikan adalah hal yang menolong dan membuat aku tersadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja lebih keras dari sebelumnya. Kalimat penenang yang selalu ia berikan adalah hal yang membuatku dapat bangkit dan tidak takut lagi ketika berbagai tamparan dan teguran keras ku peroleh dan membuat ku putus asa. Akhirnya kita sama-sama memakai toga bersama dan wisuda bareng juga ya. Susah dan senang yang kita jalani selama ini mengantarkan

10 kita sampai saat sekarang ini. Thank you for being who you are and for being with me :D ;). Thanks to My Best friends : Sahabat-sahabatku Dafri, Egik, Yudi, Zikhri, Dani, ewa dan sahabat lainnya yang tidak bisa penulis ucapkan satu-persatu. Hanya kalian yang bisa memahami karakter dan sifatku. Terkadang aku egois, jatuh dan tak tau arah, tetapi semangat dan saran yang kalian berikan membuat hidupku berkobar. Suka dan duka yang kita rasakan bersama, akan menjadi kenangan dalam hidupku. Kalian adalah yang terbaik sahabatku, Semoga kita meraih kesuksesan bersama. Thanks to My Friend s : Teman-teman seperjuangan ku, sejurusan dan sekonsentrasi. Terima kasih atas dukungan dan bantuan kalian selama ini. Yang telah memberikan saran kepadaku yang dapat membuat ku menjadi seseorang yang seperti saat sekarang ini. Menjadi seseorang pribadi yang lebih baik lagi. Semoga kita berhasil dalam mencapai keberhasilan bersama. Thanks to My Team : Teman-teman sekelompokku, terima kasih atas dukungan, bantuan, saran yang telah kalian berikan selama ini. Walaupun susah dan senang yang telah kita hadapi bersama, kita mampu untuk melewati itu semua, kita sama-sama memakai toga bersama, dan kita akhirnya wisuda juga. Walaupun banyak yang harus dihadapi, banyak yang harus dialami. Aku berharap semoga

11 kita sukses bersama dan kembali berkumpul dengan saling membicarakan kehidupan yang telah kita jalani di kemudian hari. Thanks to My Best Lecturer : Teruntuk Ibu Ruzita Sumiati, ST., MT dan bapak Feidihal M. Si selaku dosen pembimbing dalam tugas akhir ini. Rasa terima kasih yang besar saya sampaikan kepada beliau, yang selalu memberikan saya bimbingan, saran, motivasi, serta teguran yang membangun agar saya selalu semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Terima kasih bapak dan ibu atas setiap waktu bimbingan yang selalu memberi saya ilmu dan pemahaman baru mengenai berbagai hal. Dan terima kasih atas segala waktu, semangat serta dorongan yang bapak dan ibu berikan. Terimalah setetes embun peluh dan secercah pikiran ini Sebagai bukti dan terima kasihku atas seluruh perhatian Pengorbanan, semangat dan kasih sayang... By : Fajri Prawira

12 No. Alumni Universitas... Fajri Prawira BIODATA No. Alumni Fakultas... Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan LULUS pada tanggal : 05 Oktober 2017 Abstrak telah disetujui oleh penguji : Tanda Tangan Nama Terang Ruzita Sumiati, ST.,MT (a) Tempat,Tgl Lahir : Padang, 28 Juni 1995 (b) Nama Orang Tua : Miswar S.E dan Zaininar (c) Jurusan : Teknik Mesin (d) Program Studi : DIII Teknik Mesin, Konsentrasi : Maintenance (e) No. BP : (f) Tanggal Lulus : 05 Oktober 2017 (g) Predikat Lulus : Sangat Memuaskan (h) IPK : 3.32 (i) Lama Studi : 3 Tahun 1 Bulan (j) Alamat Orang Tua : Perumahan Darma Panda, Jln Panda 2 No 8, Kel. Koto Lalang Kec. Lubuk Kilangan, Padang, Sumatera Barat PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110CC Tugas Akhir D-III Oleh : Fajri Prawira Pembimbing I : Ruzita Sumiati, ST., MT dan Pembimbing II: Feidihal, M.Si ABSTRAK Dunia balap yang sangat kompetitif membutuhkan sebuah gokart yang memiliki performa mesin yang maksimal sehingga dapat melaju dengan cepat pada saat dicapai dengan kecepatan maksimal tanpa mengurangi keamanan dan kenyamanan bagi pengendara itu sendiri. Gokart adalah varian dari kendaraan roda empat atap terbuka yang sederhana dan kecil untuk olahraga. Dalam hal ini gokart dapat digunakan di lapangan, area parkir, atau bahkan sirkuit resmi. Rangka gokart dibuat sedimikian rupa sehingga kuat untuk menopang beban dan berat dari mesin, komponen serta pengemudi gokart itu sendiri, tapi dengan tidak menggunakan sistem suspensi. Untuk itu, penulis membuat agar gokart dapat memberi kenyamanan saat dikendarai tidak hanya pada lintasan rata tapi juga pada kondisi jalan yang tidak rata atau bergelombang, Dengan dasar inilah penulis membuat konstruksi rangka gokart ini juga akan ditambahkan sistem suspensi. Pengujian bisa dilakukan setelah pembuatan rangka dan pemasangan sistem suspensi selesai. Hal ini bertujuan untuk agar tidak adanya kecelakaan akibat kecerobohan pada saat pembuatan dan perakitan. Setelah melakukan pengujian pada gokart, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeliharan pada rangka dan sistem suspensi. Kata Kunci : Gokart, Pembuatan Rangka, Sistem Suspensi, Pengujian, Pemeliharaan. Fardinal,SST.,MPdT H. Ichlas Nur, ST.,MT Yazmendra Rosa, ST.,MT Mengetahui : Ketua Jurusan Teknik Mesin : Dr. Junaidi ST.,MP Nip Tanda Tangan Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumni : Petugas Politeknik Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan

13

14 LEMBAR TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Fajri Prawira No. Bp : Konsentrasi Jurusan Judul Uraian tugas : Dimulai tanggal : Selesai tanggal : : Maintenance : Teknik Mesin : Pembuatan Rangka dan Sistem Suspensi pada Gokart dengan Menggunakan Mesin Vario 110cc Pembimbing I Pembimbing II Ruzita Sumiati., ST.,MT Nip Feidihal., M.Si NIP

15

16 LEMBARAN ASISTENSI TUGAS AKHIR POLITEKNIK NEGERI PADANG Nama : Fajri Prawira Bp : Konsentrasi : Maintenance Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing. I : Ruzita Sumiati., ST., MT Pembimbing. II : Feidihal., ST., MT Judul Tugas Akhir : Pembuatan Rangka dan Sistem Suspensi pada Gokart Dengan Menggunakan Mesin Vario 110cc No Hari/Tanggal Uraian Tugas Pemb. I Paraf Pemb. II

17

18 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya, sehingga atas RIDHO-NYA lah penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir tepat pada waktunya. Tak lupa pula shalawat serta salam, penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang membuka tabir keilmuan dan membimbing manusia kejalan yang benar. Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan lulus dari Program Studi D3 Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Adapun judul yang penulis kemukakan dalam penulisan Tugas akhir ini adalah : PEMBUATAN RANGKA DAN SISTEM SUSPENSI PADA GOKART DENGAN MENGGUNAKAN MESIN VARIO 110CC Dalam menyelesaikan laporan ini, penulis dibantu oleh beberapa pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dorongan, dan doa restunya. 2. Bapak Junaidi selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 3. Bapak Sir Anderson selaku Kepala Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. 4. Bapak Rivanol Chadry selaku Kepala Konsentrasi Maintenance Politeknik Negeri Padang. 5. Ibu Ruzita Sumiati Selaku Pembimbing I Tugas Akhir di Politeknik Negeri Padang. 6. Bapak Feidihal Selaku Pembimbing II Tugas Akhir di Politeknik Negeri Padang. 7. Seluruh dosen jurusan teknik mesin yang telah mendidik sampai sekarang. 8. Saudara-saudara Kandung yang telah memberikan nasehat dan dorongan. 9. Rekan-rekan Sekelompok yang telah memberikan bantuan dan semangatnya. 10. Rekan-rekan seperjuangan yang telah menberikan dukungan dan motivasi. 11. Sahabat-sahabat yang telah memberikan dorongan, nasehat dan semangatnya. 12. Pasangan yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat dan doanya. 13. Semua pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian proposal tugas akhir ini.

19 Penulis juga menyadari masih ada kekurangan dan kesalahan pada laporan ini, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun pada laporan ini. Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembelajaran khususnya pada jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang. Padang, Agustus 2017 ( Penulis )

20 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 7 DAFTAR GAMBAR... 8 I. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG ALASAN PEMILIHAN JUDUL TUJUAN BATASAN MASALAH METODE PENGUMPULAN DATA SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN II. TINJAUAN UMUM RANGKA Definisi Rangka Jenis Jenis Rangka SUSPENSI Defenisi Suspensi Fungsi Suspensi Bagian-bagian Suspensi SISTEM SUSPENSI Definisi Sistem Suspensi Jenis Jenis Sistem Suspensi Konstruksi Suspensi III. METODA PEMBUATAN WAKTU DAN TEMPAT ALAT DAN BAHAN Alat Bahan DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN IV. PEMBAHASAN PEMBUATAN RANGKA Pembuatan Rangka Bagian Depan Pembuatan Rangka Bagian Belakang Penyambungan antara rangka bagian depan dengan rangka bagian belakang Pembuatan Rangka bagian Atap PEMBUATAN DAN PEMASANGAN SISTEM SUSPENSI PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN PEMELIHARAAN (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) Pemeliharaan Secara Umum Pemeliharaan pada Rangka dan Sistem Suspensi V. PENUTUP... 46

21 5.1 KESIMPULAN SARAN DAFTAR PUSTAKA... 48

22 DAFTAR TABEL TABEL 1. BAHAN PERLENGKAPAN... 34

23 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. KERANGKA BODI MOBIL SERTA KOMPONENNYA [5] GAMBAR 2. KONSTRUKSI MENYATU [6] GAMBAR 3. KONSTRUKSI TERPISAH [7] GAMBAR 4. KONSTRUKSI RANGKA BENTUK H [8] GAMBAR 5. KONSTRUKSI RANGKA PARIMETER [8] GAMBAR 6. KONSTRUKSI RANGKA BENTUK X [8] GAMBAR 7. KONSTRUKSI RANGKA BENTUK BACK BONE [8] GAMBAR 8. SUSPENSI DEPAN DAN BELAKANG PADA KENDARAAN [9] GAMBAR 9. PEGAS LEMBAR DAUN [10] GAMBAR 10. PEGAS KOIL [11] GAMBAR 11. PEGAS BATANG PUNTIR [11] GAMBAR 12. PEREDAM KEJUT (SHOCK ABSORBER) [12] GAMBAR 13. CARA KERJA PEREDAM KEJUT [12] GAMBAR 14. PEREDAM KEJUT KERJA TUNGGAL [10] GAMBAR 15. PEREDAM KEJUT KERJA GANDA [10] GAMBAR 16. LENGAN SUSPENSI [13] GAMBAR 17. STABILIZER BAR [14] GAMBAR 18. SISTEM SUSPENSI TIPE RIGID [15] GAMBAR 19. SISTEM SUSPENSI TIPE INDEPEDEN [16] GAMBAR 20. TIPE MACHPHERSON STRUT [17] GAMBAR 21. TIPE MACHPHERSON STRUT DENGAN LOWER ARM BERBENTUK L [18] GAMBAR 22. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS COIL. [19] GAMBAR 23. TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN BATANG TORSI [20] GAMBAR 24. TIPE PEGAS DAUN PARALEL [21] GAMBAR 25. TIPE 4-LINK [22] GAMBAR 26. TIPE SEMI-TRAILING ARM [23] GAMBAR 26. TIPE DOUBLE WISHBONE [24] GAMBAR 27. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN TUGAS AKHIR GAMBAR 28. KERANGKA ATV SEBELUM DILAKUKAN PEMOTONGAN GAMBAR 29. PEMINDAHAN LENGAN PEMUTAR RODA GAMBAR 30. PENYAMBUNGAN ANTARA POROS RODA BELAKANG DAN MESIN GAMBAR 31. PROSES PENYAMBUNGAN BESI PLAT KE RANGKA BAGIAN TENGAH GAMBAR 32. PENYAMBUNGAN ANTARA MESIN DAN RANGKA BAGIAN DEPAN GAMBAR 33. BENTUK RANGKA ATAP GAMBAR 34. PEMASANGAN DUDUKAN SHOCK ABSORBER BAGIAN BELAKANG GAMBAR 35. KENDARAAN GOKART SELESAI... 42

24 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart adalah varian dari kendaraan roda empat atap terbuka yang sederhana dan kecil untuk olahraga. Gokart biasanya berpacu di sirkuit skala kecil. Bentuk fisik nya yang kecil, memiliki daya mesin yang kecil pula sehingga gokart hanya membutuhkan lintasan yang pendek saja. Dalam hal ini Gokart dapat digunakan di lapangan, area parkir, atau bahkan sirkuit resmi. Gokart pertama kali dirancang oleh Art Ingels pada tahun 1956 di California bagian selatan. Dan menguji cobanya di area parkir Rose Bowl. Gokart ini dibuat dari sisa potongan-potongan besi dan menggunakan mesin dua langkah. Ketika itu, Art adalah seorang perancang mobil balap di perusahaan Kurtis Kraft. Hingga saat ini, Art dijuluki Father of Karting oleh para penggemarnya.[4] Dunia balap yang sangat kompetitif membutuhkan sebuah gokart yang memiliki performa mesin yang maksimal sehingga dapat melaju dengan cepat pada saat dipacu dengan kecepatan maksimal tanpa mengurangi keamanan dan kenyaman bagi pengemudi itu sendiri. Untuk mendapatkan hal tersebut, seorang mekanik haruslah selalu melakukan pembaharuan atau perbaikan-perbaikan pada gokart baik itu dari segi mesin, rangka, sistem kemudi, pengereman, dan lain-lainnya. Gokart hanya digunakan pada lintasan rata atau arena balap. Untuk itu, penulis membuat agar gokart dapat memberi kenyamanan saat digunakan atau dikendarai tidak hanya pada lintasan rata tapi juga pada kondisi jalan yang tidak rata atau bergelombang, dengan dasar inilah penulis membuat konstruksi rangka gokart ini juga akan ditambahkan sistem suspensi. Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis mengajukan ide dalam membuat sebuah gokart yang memiliki performa yang bagus. Ide ini didapatkan ketika penulis memperhatikan gokart yang di buat oleh senior dibuat dengan menggunakan tenaga gas. Dengan itulah penulis mendapatkan ide untuk membuat sebuah gokart yang berbeda dengan gokart pada umumnya.

25 Dalam Pembuatan gokart ini penulis mendapatkan kelompok yang terdiri dari lima anggota. Masing-masing dari anggota mendapatkan pembagian dan pembahasan yang berbeda-beda yaitu : 1. Mengetahui dan Menganalisa rancangan proses pembuatan Gokart. 2. Mengetahui dan Merancang Sistem Engine pada Gokart. 3. Mengetahui dan Menganalisa Sistem kelistrikan pada Gokart. 4. Mengetahui dan Menganalisa Sistem Transmisi pada Gokart. 5. Mengetahui dan Menganalisa Sistem Pengereman pada Gokart. 6. Mengetahui dan Menganalisa Sistem Suspensi pada Gokart. Penulis mendapatkan pembahasan tentang pembuatan rangka dan sistem suspensi yang akan digunakan pada Gokart ini. Maka dari itu judul dari tugas akhir ini adalah Pembuatan Rangka dan Sistem Suspensi pada Gokart dengan Menggunakan Mesin Vario 110CC. 1.2 Alasan Pemilihan Judul Tugas akhir ini berjudul Pembuatan Rangka dan Sistem Suspensi pada Gokart dengan Menggunakan Mesin Vario 110CC. Alasan penulis memilih judul ini adalah : 1. Rangka adalah suatu konstruksi yang dibuat sebagai pondasi penompang kendaraan, dudukan mesin, bodi, roda, komponen-komponen serta kelengkapan lainnya pada kendaraan. Oleh karena itu, rangka merupakan salah satu bagian terpenting pada Gokart. 2. Suspensi merupakan kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan dan getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permungkaan jalan yang tidak rata sehingga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. 1.3 Tujuan Adapun tujuan penulis mengambil judul ini adalah 1. agar dapat mengetahui sistem suspensi yang diterapkan pada gokart dapat bekerja secara baik dan aman pada jalanan rata ataupun bergelombang. 2. Agar dapat mengetahui pemeliharaan yang diterapkan pada gokart dan suspensi. 3. Agar dapat mengetahui spesifikasi suspensi yang dipakai pada kendaraan gokart.

26 1.4 Batasan Masalah Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis membatasi pokok permasalahan mengenai Sistem Suspensi pada Gokart. 1.5 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan laporan ini dibutuhkan data-data sebagai landasan untuk mempermudah dalam penulisan laporan atau kertas wajib ini. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Metode Literatur, yaitu penulis mengumpulkan data-data sebagai sumber informasi dari buku-buku referensi serta bersumber dari berbagai website di internet. 2. Melalui observasi, dengan terjun langsung di lapangan yang dijadikan subjek laporan. 3. Melalui wawancara, yaitu dengan menanyakan langsung kepada Pembimbing atau dosen yang bersangkutan. 1.6 Sistematika Penulisan Laporan Dalam menyelesaikan laporan ini penulis melaporkan dalam bentuk tulisan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, penulis mengemukakan mengenai latar belakang, alasan pemilihan judul, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan. BAB II TINJAUAN UMUM Pada bab ini, penulis mengemukakan mengenai latar belakang, alasan pemilihan judul, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan. BAB III METODA PEMBUATAN Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang langkah-langkah atau metode dalam menyelesaikan pembuatan tugas akhir ini.

27 BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan rangka dengan sistem suspensi pada Gokart sekaligus pengujian, perawatan dan perbaikannya. BAB V PENUTUP Pada bab ini, penulis mengemukakan kesimpulan dan saran yang didapatkan dari analisa bab-bab sebelumnya.

28 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Rangka Definisi Rangka Kendaraan bergantung pada struktur rangka dan komponen-komponennya. Ini digunakan untuk menahan beban kendaraan, misalnya bodi, mesin, transmisi, suspensi dan pengendara. Rangka bodi bersama membentuk chasis dan semuanya itu dipasang ke roda-roda jalan oleh unit suspensi yang mengontrol kelurusan roda dan gerakan naik turun pada kendaraan. Gambar 1. Kerangka Bodi Mobil serta komponennya [5] Bagian kendaraan terbagi dalam dua kelompok besar yaitu body dan chassis. Bodi adalah bagian dari kendaraan yang dibentuk sedemikian rupa, pada umumnya terbuat dari bahan plat logam (Steel Plate) yang tebalnya antara 0,6 mm 0,9 mm sebagai tempat pengendara, penumpang ataupun barang. Sedangkan chassis adalah bagian dari kendaraan yang berfungsi sebagai penopang bodi dan kelengkapan lainnya Jenis Jenis Rangka Ada beberapa jenis rangka yang umum digunakan pada kendaraan. Adapun jenis rangka tersebut antara lain : 1. Berdasarkan Pada Konstruksi Bodinya a. Konstruksi Menyatu (Monocoque)

29 Merupakan jenis konstruksi bodi kendaraan dimana bodi dan rangka tersusun menjadi satu kesatuan. Konstruksi ini menggunakan prinsip kulit telur, yaitu merupakan satu kesatuan yang utuh sehingga semua beban terbagi merata pada semua bagian kulit. Pertautan antara bodi dan rangka menggunakan las. Bodi kendaraan ini dikembangkan dan saling menguatkan sehingga komponen mekanik dapat dipasang secara langsung. Karena bodi dan rangka menyatu, maka bentuknya dapat menjadi lebih rendah dibanding dengan konstruksi tipe terpisah (composite) sehingga titik berat gravitasi lebih rendah menyebabkan kendaraan akan lebih stabil. b. Konstruksi Terpisah (Composite) Merupakan jenis konstruksi kendaraan dimana bodi dan rangkanya terpisah. Pengerjaan antara rangka dan bodi dilakukan secara terpisah dan kemudian disatukan. Pertautan atau penyambungan antara bodi dan rangka menggunakan baut dan mur. Untuk meningkatkan kenyamanan saat digunakan, maka diantara bodi dan rangka dipasang karet sebagai alat peredam getaran. Konstruksi bodi dan rangka yang terpisah ini memberikan kemudahan dalam penggantian bagian bodi kendaraan yang mengalami kerusakan, terutama bodi bagian bawah atau putusnya rangka. Konstruksi ini biasanya digunakan pada kendaraan sedan tipe lama, kendaraan penumpang dan mobil angkutan barang. Gambar 2. Konstruksi Menyatu [6]

30 Gambar 3. Konstruksi Terpisah [7] 2. Berdasarkan Pada Bentuk Rangkanya a. Rangka Bentuk H Rangka bentuk H konstruksinya sangat sederhana, mudah dibuat, banyak digunakan untuk kendaraan bus, truck. b. Rangka Bentuk Parimeter Rangka perimeter merupakan penyempurnaan bentuk H, bodi menempel pada pinggir rangka sehingga posisi lantai dapat diturunkan. Penurunan lantai kendaraan akan menurunkan titik pusat berat kendaraan dan tinggi kendaraan berkurang sehingga pengemudian mantap, ruang penumpang menjadi lebih leluasa, banyak digunakan untuk sedan. c. Rangka Bentuk X Rangka bentuk X adalah konstruksi rangka balok yang terdiri atas dua batang rangka utama berbentuk balok memanjang disatukan dibagian tengah. Tempat pertautan dengan bodi dan pintu dapat dibuat rendah sehingga memudahkan keluar-masuk kendaraan, kuat terhadap putaran, digunakan untuk sedan tipe lama. d. Rangka Bentuk Tulang punggung (Back Bone) Rangka bentuk tulang punggung adalah konstruksi rangka yang merupakan rangka model tunggal, bagian tengah memikul beban (punggung) dan lengan yang menonjol sebagai pemegang bodi. Konstruksi rangka semacam ini juga

31 memungkinkan titik pusat berat kendaraan dibuat lebih rendah. Konstruksi rangka model ini sering digunakan untuk mobil penumpang dan truck. e. Rangka Bentuk Lantai (Platform frame) Rangka model lantai bodi dan rangkanya dilas menjadi satu, sehingga merupakan bentuk yang diintegrasikan, memungkinkan ruang interior dibuat luas. Kelebihan lain penggunaan konstruksi rangka model ini adalah memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap bengkokan dan puntiran. Gambar 4. Konstruksi Rangka Bentuk H [8] Gambar 5. Konstruksi Rangka Parimeter [8]

32 Gambar 6. Konstruksi Rangka Bentuk X [8] Gambar 7. Konstruksi Rangka Bentuk Back Bone [8] Apapun model konstruksi rangka, pada dasarnya rangka merupakan bagian kendaraan yang berfungsi sebagai pondasi yang menyangga semua komponen-komponen kendaraan seperti mesin, drive train atau pemindah tenaga, sistem suspensi, sistem kemudi dan kelistrikan serta bodi. Rangka harus kuat, ringan, kokoh dan tahan terhadap getaran, atau goncangan yang diterima dari kondisi jalan 2.2 Suspensi Defenisi Suspensi Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.

33 Gambar 8. Suspensi Depan dan Belakang pada Kendaraan [9] Fungsi Suspensi Adapun fungsi dari sistem suspensi ini adalah sebagai berikut : 1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi penumpangnya. 2. Menghubungkan antara bodi dan rangka kendaraan dengan roda-roda. 3. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke rangka dan bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda. 4. Menjaga kelurusan roda terhadap permungkaan jalan agar pegas dapat bebas bergerak ke atas dan ke bawah Bagian-bagian Suspensi Pegas (Chassis Spring) Pegas berfungsi untuk menerima getaran atau meredam gerakan goncangan roda yang diakibatkan oleh kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak tersalur ke bodi atau rangka kendaraan. Chassis spring terbagi atas beberapa jenis yaitu : a. Pegas Daun (Leaf Spring) jenis spring yang paling sederhana konstruksinya dan kekuatannya dapat ditambah atau dikurangi. Pegas daun terdiri dari beberapa lembar pegas yang diikat menjadi satu, sehingga dapat ditambah atau dikurangi. Semakin banyak jumlah lembar spring, semakin kuat daya lenturnya. Hal

34 ini juga dipengaruhi oleh tebal, lebar, dan panjang spring. Pegas Daun terbuat dan bahan special steel alloy. Pemasangan pegas daun terhadap axle dipengaruhi pula oleh jenis kendaraan-nya. Jika kendaraan ini direncanakan supaya lantainya rendah maka pemasangan leaf spring ditempatkan di bawah axle. Sebaliknya, jika diinginkan lantai kendaraan yang tinggi maka pemasangan pegas daun ditempatkan di bagian atas axle. Hal yang perlu diperhatikan pada pegas daun adalah jarak antara kedua mata pegas. Kekurangan pada pegas daun ini adalah kurangnya kenyamanan dalam berkendara. Gambar 9. Pegas Lembar Daun [10] b. Pegas Koil (Coil Spring) Coil spring atau spiral spring bersifat jika ditekan semakin kuat maka semakin besar pula perlawanannya. Sebaliknya, jika ditarik semakin kuat semakin besar pula perlawan-annya. Hal yang perlu diperhatikan adalah panjang keseluruhan spring tanpa beban. Gambar 10. Pegas Koil [11]

35 c. Pegas Batang Puntir (Torsion Bar Spring) Spring ini memanfaatkan daya puntir dari steel bar sebagai daya lenturnya. Semakin kuat puntirannya, semakin kuat pula ia berusaha kembali ke posisi semula. Gambar 11. Pegas Batang Puntir [11] Peredam Kejut (Shock Absorber) Gambar 12. Peredam Kejut (Shock Absorber) [12]

36 a. Cara Kerja Peredam Kejut (Shock Absorber) Sebagai akibat kerja chassis, spring yang meredam gerakan roda terhadap body kendaraan akan mengakibatkan bodi kendaraan seperti terayun. Hal ini merupakan sifat dari spring. Kejadian mengayun tentu harus dapat diredam secepat mungkin. Untuk itulah digunakan shock absorber (peredam kejut). o Saat Kompresi Katup terbuka,minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi peredaman. o Saat Ekspansi Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi peredaman. Gambar 13. Cara Kerja Peredam Kejut [12] b. Jenis-Jenis Peredam Kejut (Shock Absorber) o Peredam Kejut Kerja Tunggal (Single Action) Prinsip kerja single action adalah memindahkan minyak dari satu ruangan ke lain ruang dengan melalui saluran yang kecil. Pada jenis ini terdapat valve dan orifice sebagai saluran pemindahnya. Bila shock absorber ditekan maka oli yang berada di bagian bawah piston akan

37 berpindah ke ruang di bagian atas piston melalui orifice dan valve. Sebaliknya, jika shock absorber ditarik minyak yang ada di bagian atas piston akan berpindah ke bagian bawah piston dengan melalui orifice saja karena pada kondisi ini valve secara otomatis tertutup. Jenis ini biasanya digunakan untuk kendaraan yang menggunakan leaf spring. Karena frekuensi elastisitas pegas daun lebih sedikit jika dibandingkan dengan pegas koil. o Peredam Kejut Kerja Ganda (Double Action) Pada jenis ini dasarnya sama dengan single action. Di sini terdapat 2 orifice besar dan kecil. Semua orifice dilengkapi dengan valve. Dengan demikian untuk menekan maupun menarik diperlukan tenaga yang lebih besar jika dibandingkan dengan single action. Jenis ini biasanya digunakan untuk kendaraan yang menggunakan pegas koil. Gambar 14. Peredam Kejut Kerja Tunggal [10] Gambar 15. Peredam Kejut Kerja Ganda [10]

38 Lengan Suspensi Lengan suspensi hanya terdapat pada sistem suspensi dependen terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda agar dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka terdapat ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda. Gambar 16. Lengan Suspensi [13] Batang Penyeimbang (Stabilizer Bar) Merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan bodi mobil ketika akan berbelok. Pada saat mobil berbelok, terjadi gaya sentrifugal yang mana merupakan gaya dari benda berputar untuk dapat terlempar ke luar dari lintasan. Pada saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan membelok secara tiba-tiba, maka gaya sentrifugal yang terjadi akan lebih besar dibandingkan ketika berkecepatan rendah. Gaya inilah yang membuat mobil dapat terbalik jika membelok pada kecepatan yang tinggi. Untuk menghindari hal tersebut tentunya dibutuhkan komponen yang dapat menstabilkan kendaraan yaitu stabilizer. Stabilizer merupakan batang besi yang terhubung antara lower arm roda kanan dan kiri, sedangkan bagian tengahnya dihubungkan dengan bodi mobil. Batang besi ini memiliki daya elastisitas yang sudah disesuaikan dengan spesifikasi mobil.

39 Gambar 17. Stabilizer Bar [14] 2.3 Sistem Suspensi Definisi Sistem Suspensi Sistem suspensi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang membentuk sistem dengan tujuan atau fungsi untuk meredam getaran atau juga kejutan yang diterima kendaraan dari permukaan jalan yang dilalui kendaraan atau mobil. Dengan sistem suspensi ini, maka pengalaman dan kenyamanan berkendara dapat terjaga dengan baik Jenis Jenis Sistem Suspensi Jenis atau tipe dari sistem suspensi dilihat dari poros penggerak roda (Axle Shaft). Poros Penggerak roda (axle shaft) adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga, merupakan poros penggerak roda-roda dimana roda-roda dipasang pada poros penggerak sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft. Axle shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Sistem suspensi poros penggerak roda (Axle Shaft) dapat klasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : 1. Sistem Suspensi Dependen (Rigid/Kaku) 2. Sistem Suspensi Independen (Bebas) Sistem Suspensi Dependen (Rigid/ Kaku) Suspensi tipe rigid adalah suspensi dimana roda kiri dan kanan dihubungkan dengan axle tunggal. Axle ini dihubungkan ke body dan frame melalui spring/pegas (leaf spring atau coil spring). Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda belakang mobil penumpang. Salah satu keuntungan suspensi tipe rigid ini adalah kontruksinya yang sederhana dan kuat. Tetapi memiliki kelemahan

40 kenyamanan berkurang, hal ini karena roda roda satu sama lain saling mempengaruhi, ketika roda kiri melewati lubang maka roda kanan juga ikut terpengaruhi, bodi kendaraan miring sehingga kenyamanan yang didapat akan kurang. Gambar 18. Sistem Suspensi Tipe Rigid [15] Fungsi Sistem Suspensi Axle Shaft Tipe Rigid : a. Penerus putaran ke roda. b. Pendukung beban roda. Sifat Sifat Sistem Suspensi Axle Shaft Tipe Rigid : a. Konstruksi lebih kuat. b. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas. c. Sanggup menahan beban berat. d. Moment yang dihasilkan besar. e. Suspensi kendaraan keras f. Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat bodi kendaraan tidak stabil. g. Sudut beloknya kecil Sistem Suspensi Independen (Bebas) Berbeda dengan suspensi tipe rigid yang roda kiri dan kanannya dihubungkan dengan axle tunggal, pada suspensi independent ini antara roda kiri dan roda kanan tidak dihubungkan dengan axle tunggal. Kedua roda dapat begerak bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang.

41 Gambar 19. Sistem Suspensi Tipe Indepeden [16] Pada suspensi ini ketika salah satu roda berada pada jalan yang berlubang maka roda yang lainnya tidak akan terpengaruhi, sehingga kenyamanan yang didapat akan lebih maksimal. Suspensi ini memiliki unsprung weight yang lebih rendah sehingga menghasilkan kontak roda dengan jalan yang lebih baik, dan akan memperbaiki stabilitas pengemudian. Biasanya suspensi tipe ini digunakan pada mobil penumpang menawarkan kenyaman lebih tinggi. Tetapi memiliki kekurangan harganya lebih mahal dan kontruksinya pun lebih rumit. Fungsi Sistem Suspensi Axle Shaft Tipe Indepeden a. Sebagai penerus putaran ke roda b. Sebagai pendukung beban roda c. Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint. Sifat Sifat Sistem Suspensi Axle Shaft Tipe Indepeden a. Konstruksinya ringan. b. Mampu membuat sudut belok lebih besar. c. Perawatan mudah. d. Bodi kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid. e. Tidak mampu menahan beban besar f. Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus. g. Harganya lebih mahal. h. Memerlukan perawatan rutin.

42 2.3.3 Konstruksi Suspensi Konstruksi sistem suspensi terbagi atas 2 macam yaitu : 1. Sistem Suspensi Depan 2. Sistem Suspensi Belakang Sistem Suspensi Depan Sistem suspensi ini memiliki beberapa macam tipe, yaitu : a. Tipe Machpherson Strut Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Keuntungan tipe macam ini adalah dimensinya yang kompak, harga terjangkau serta kinerja yang cukup baik. Kekurangan tipe ini adalah Posisi gerak vertikal dapat dengan mudah merubah posisi chamber (Silinder) ketika mobil melakukan manuver yang dapat mengakibatkan timbulnya body roll (gerakan bodi mobil ke arah kanan dan kiri), selain itu getaran yang lebih terasa. Gambar 20. Tipe Machpherson Strut [17] b. Tipe Machpherson Strut dengan Lower Arm berbentuk L Suspensi tipe ini mempunyai keuntungan dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan Strut bar.

43 Gambar 21. Tipe Machpherson Strut dengan Lower Arm berbentuk L [18] c. Tipe Double Wishbone dengan pegas coil Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobilpenumpang dan truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan lower arm). Gambar 22. Tipe Double Wishbone dengan Pegas Coil. [19] d. Tipe Double Wishbone dengan batang torsi Suspensi tipe ini menggantikan pegas coil dengan pegas torsi yang berbentuk seperti pipa bulat memanjang, cara kerjanya dia akan berputar saat berpegas, daya putar balik itu merupakan daya pegasnya.

44 Gambar 23. Tipe Double Wishbone dengan Batang torsi [20] Sistem Suspensi Belakang Berbeda dengan sistem suspensi depan, pada umumnya suspensi belakang menerima berat yang berlebihan dari penumpang dan barang. Keadaan ini menimbulkan kesukaran dalam menentukan kekerasan pegasnya. Apabila pegas dibuat cukup keras untuk beban berat, akan menjadi terlalu keras bila kendaraan hanya dinaiki pengemudi. Sebaliknya, bila dibuat cukup lembut untuk dinaiki pengemudi, pegas menjadi terlalu lemah sewaktu mendapat beban berat, demikian pula keadaannya dengan shock absorber. Keadaan ini dapat diatasi dengan menggunakan pegas daun atau tipe pegas lain yang mempunyai konstanta yang variabel, shock absorber yang diisi gas, dan lain-lain. Suspensi belakang dirancang agar axle selalu pada posisi yang benar, dan bila melalui jalan yang tidak rata roda-roda melambung tanpa mempengaruhi kestabilan arah roda depan. Tipe tipe sistem suspensi belakang, yaitu : a. Tipe Pegas Daun Paralel Suspensi rigid axle tipe pegas daun paralel ini banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan komersial. Tipe axle yang biasa menggunakan suspensi dengan pegas daun paralel disebut Live-axle, yaitu satu unit yang terdiri dari differential. axle shaft dan wheel hub. Live-axle dihubungkan ke propeller shaft dan frame dan dapat bergerak naik turun bersama pegas. Tipe ini tahan terhadap beban, gaya pengereman dan gaya penggerak.

45 b. Tipe 4-Link Gambar 24. Tipe Pegas Daun Paralel [21] Posisi axle berada pada posisi yang tepat yaitu memikul dua lower control arm, dua upper control arm serta satu lateral control rod. Sedangkan untuk menopang beban dan menyerap kejutan hanya digunakan pegas. Gaya dari arah depan belakang yang ditimbulkan oleh sistem rem dan sistem penggerak ditahan oleh lower dan upper control arm. Sedangkan gaya dari samping ditahan oleh lateral control rod. Salah satu ujung dari setiap control arm atau lateral rod diikat pada body atau frame, dan ujung lainnya pada rear axle housing melalui bushing karet. Pegas daun dipasang diantara lower control arm atau real axle housing dan bodi. Gambar 25. Tipe 4-Link [22]

46 c. Tipe Semi-Trailing Arm Suspensi belakang tipe semi trailing arm ini adalah sistem suspensi independen yang dirancang untuk meningkatkan kekakuan (rigidity) dengan memperhatikan beban dari samping dan memperkecil perubahan alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan ke bawah. Gambar 26. Tipe Semi-Trailing Arm [23] d. Tipe Double Wishbone Suspensi jenis ini mempunyai tiga suspensi arm (satu upper dan dua lower arm) yang diposisikan tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan sebuah strut rod yang sejajar dengan garis tengah kendaraan. Gambar 27. Tipe Double Wishbone [24]

47 Berdasarkan pada fungsi dan kegunaan dengan memperhitungkan bentuk rangka gokart, maka sistem suspensi yang aplikasikan pada gokart ini adalah: 1. Untuk sistem suspensi roda depan adalah sistem suspensi independent (bebas) tipe double wishbone dengan pegas coil 2. Untuk sistem suspensi roda belakang adalah sistem dependent (kaku) dengan pegas coil.

48 BAB III METODA PEMBUATAN Rangka pada gokart secara umum sama dengan rangka kendaraan pada umumnya, hanya saja pada gokart tidak memiliki bodi dan hanya berupa chassis. Rangka gokart dibuat sedimikian rupa sehingga kuat untuk menopang beban dan berat dari mesin, komponen serta pengemudi gokart itu sendiri, tapi dengan tidak menggunakan sistem suspensi, karena gokart hanya digunakan pada lintasan rata atau arena balap. Untuk itu, penulis membuat agar gokart dapat memberi kenyamanan saat digunakan atau dikendarai tidak hanya pada lintasan rata tapi juga pada kondisi jalan yang tidak rata atau bergelombang, dengan dasar inilah penulis membuat konstruksi rangka gokart ini juga akan ditambahkan sistem suspensi. Sistem suspensi yang akan diaplikasikan pada roda depan yaitu sistem suspensi independent (bebas) yaitu antara roda depan dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain. tipe suspensi depan yang diaplikasikan adalah tipe double wishbone dengan pegas coil. Suspensi jenis ini mempunyai ketahanan dan kekuatan yang kokoh karena menggunakan dua lengan ayun, sehingga dapat meredam tekanan dari segala arah (kiri, kanan, atas maupun bawah ). Pada sistem suspensi belakang menggunakan sistem suspensi dependent (kaku) dengan pegas coil. Karena pada bentuk belakang pembuatannya, harus disesuaikan dengan sistem pemindah tenaga pada roda belakang menggunakan rantai dan roda gigi dan terhubung langsung kepada poros roda belakang sehingga dapat memutarkan roda kiri dan kanan bersamaan. 3.1 Waktu dan Tempat Pembuatan tugas akhir dimulai pada tanggal 1 agustus 2017 sampai selesai. Pembuatan tugas akhir ini dibuat di Bengkel Pembuatan bak truk di PT. Anugrah Fatasya, kel. Padang Besi, Kec. Lubuk Kilangan Padang., 3.2 Alat dan Bahan

49 Pembuatan tugas akhir ini menggunakan alat dan bahan yang telah dipersiapkan sebelumnya alat dan bahan tersebut adalah : Alat Alat yang digunakan pada tugas akhir ini adalah : 1. Mesin las (Listrik dan Gas) perlengkapannya. 2. Mesin gerinda tangan 3. Palu terak 4. Sikat kawat 5. Penggores 6. Penitik 7. Obeng 8. Mesin bor tangan 9. Jangka sorong dan meteran 10. ToolBox 11. Penggaris Siku Bahan Tabel 1. Bahan Perlengkapan No Nama Bahan Jumlah Satuan 1 ATV 1 Buah 2 Motor Vario 1 Buah 3 Rumah Bearing 2 Buah 4 Tuas Rem Tangan 1 Buah 5 Tromol 1 Buah 6 Stir 1 Buah 7 Kursi 1 Buah 8 Lampu 4 Buah 9 Rem Kaki 1 Buah 10 Pedal 1 Buah 11 Shock Breaker Depan 2 Buah 12 Shock Breaker Belakang 2 Buah 13 Baut dan Mur 50 Buah 14 Pipa Besi ¾ 1 Batang

50 15 Besi Plat 0.6mm dan 8mm 1 Lembar 3.3 Diagram Alir Proses Pembuatan Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan proses produksi. Pada pembuatan tugas akhir ini diperlukan suatu diagram alir yang bertujuan untuk menggambarkan proses-proses operasionalnya sehingga mudah dipahami dan mudah dilihat berdasarkan urutan langkah dari suatu proses ke proses lainnya. Dibawah ini adalah diagram alir proses pembuatan rangka dan sistem suspensi Mulai ulai Penentuan Konsep Pemilihan Bahan Pembuatan Produk Pemasangan Sistem Suspensi Pengujian Alat Konsultasi Pembimbing Tidak Selesai Ya Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Tugas Akhir

51

52 BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan alat merupakan bagian paling penting dalam suatu pembuatan laporan tugas akhir. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan suatu alat yang harus disusun dan aplikasikan kedalam objek yang akan dibuat. Hal tersebut dapat memudahkan dalam menyelesaikan pembuatan dan perakitan alat. Sebelum dilakukan proses pembuatan, terlebih dahulu dilakukan proses penentuan konsep dan bentuk gokart yang akan dibuat dengan mencari referensi-referensi yang berkaitan dengan pembuatan alat tersebut. Setelah mendapatkan konsep yang diinginkan, proses pembuatan alat tersebut dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan ukuran dari alat tersebut. Ukuran ini ditentukan dengan menyesuaikan letak mesin, kursi pengemudi dan pemasangan chassis. Ini termasuk dalam sistem pengereman, sistem kemudi dan sistem suspensi. Pembuatan rangka dengan sistem suspensi ini dibagi atas beberapa tahap, yaitu : 1. Pembuatan Rangka Pada bagian ini dilakukan proses pembuatan dari rangka gokart dan pemasangan sistem suspensi. Pembuatan rangka dilakukan dengan memodifikasi barang jadi dan menambahkan beberapa komponen pada alat tersebut. 2. Pemasangan Sistem Suspensi Pada tahap ini dilakukan pemasangan sistem suspensi dengan memperkirakan bentuk rangka, sudut dari pemasangan, ketahanan dan kekuatan dari suspensi terhadap rangka gokart. Dengan memodifikasi letak dan dudukan suspensi dengan rangka agar bisa menahan beban dari mesin, pengemudi dan terhadap goncangan yang diterima suspensi. Pengujian setelah proses perakitan juga tidak kalah penting dalam pembuatan gokart. Oleh sebab itu, pengujian akan dijelaskan dalam sub bab khusus pada bab pembahasan ini. Pada sub bab terakhir akan dibahas mengenai perawatan dan pemeliharaan gokart, terkait dengan topik

53 4.1 Pembuatan Rangka Rangka terbagi atas dua bagian utama yaitu : Rangka bagian depan dan rangka bagian belakang. Rangka bagian depan akan diambil dari kerangka bagian depan ATV dan rangka bagian belakang akan dibahas di bagian ini. Antara rangka bagian depan dan rangka bagian belakang akan disambungkan melalui sistem suspensi Pembuatan Rangka Bagian Depan Langkah-langkah dalam melakukan proses pembuatan rangka bagian depan adalah : a. Persiapkan peralatan dan bahan. b. Perhatikan dan pahami bentuk gambar yang akan dibuat. c. Potong bagian tengah ATV dan mengambil bagian depan ATV. Gambar 1. Kerangka ATV Sebelum dilakukan pemotongan d. Memindahkan roda bagian depan antara roda kiri ke roda kanan dan roda kanan ke roda kiri, ini di karenakan lengan penahan stang untuk memutar pada ATV menuju ke roda berada di belakang, agar bisa diubah menjadi tempat dudukan gokart maka ditukar lah posisi bagian roda kanan dan kiri tersebut. e. Setelah posisi roda tersebut ditukar, maka langkah selanjutnya adalah membuka bagian stang tersebut untuk diganti menjadi tempat dudukan stir.

54 Gambar 2. Pemindahan lengan pemutar roda f. Memasangkan bearing duduk pada kerangka bagian depan dengan cara dilas listrik. Ini bertujuan agar memudahkan memutar stir, agar stir tidak cepat aus dalam pemutarannya dan sebagai penahan tongkat stir agak tetap lurus. g. Potong pipa besi bulat diameter 25mm sebanyak 2 buah dan hubungkan potongan besi tersebut pada rangka bagian depan dengan menggunakan mesin las dan gerinda tangan untuk memperhalus bagian yang dilas Pembuatan Rangka Bagian Belakang Langkah-langkah dalam melakukan proses pembuatan rangka belakang dan penyambungan adalah : a. Persiapkan peralatan dan bahan. b. Perhatikan dan pahami bentuk gambar yang akan dibuat. c. Type ini menggunakan dua buah lengan ayun digantung pada mesin dan ujung lain dari lengan tersebut menopang roda belakang. Dan suspensi unit diletakkan antara ujung belakang dari lengan dan mesin. d. Potong besi plat diameter 8 mm. Besi plat ini bertujuan sebagai lengan ayun penahan mesin dan sebagai penyambung antara mesin dan poros bagian roda belakang.

55 Gambar 3. Penyambungan antara poros roda belakang dan mesin e. Penyambungan antara besi plat dengan mesin dilakukan dengan baut dan mur berukuran 14mm sebanyak 4 buah. f. Setelah penyambungan antara mesin dan besi plat, langkah selanjutnya adalah memasukkan besi plat dengan poros roda bagian belakang. Ini bertujuan agar mesin dan poros roda bisa terhubung sehingga membentuk sebuah struktur kendaraan Penyambungan antara rangka bagian depan dengan rangka bagian belakang Langkah-langkah dalam melakukan proses penyambungan antara rangka bagian depan dan rangka bagian belakang adalah : a. Persiapkan peralatan dan bahan. b. Perhatikan dan pahami bentuk gambar yang akan dibuat. c. Potong besi plat diameter 8mm sepanjang 10 cm. Potongan besi tersebut akan digunakan sebagai penghubung antara rangka bagian depan dan rangka bagian belakang. d. Potongan besi tersebut dilas menggunakan las listrik pada rangka bagian tengah dan diberi bush. Ini digunakan sebagai tempat pemegang dudukan mesin.

56 Gambar 4. Proses penyambungan besi plat ke rangka bagian tengah e. Setelah penyambungan besi plat dan rangka tengah selesai, hubungkan kerangka bagian belakang dan rangka bagian depan melalui mesin. Mesin dinaikkan sedikit agar ketika jalanan tidak rata atau bergelombang, maka penghubung antara mesin dan rangka bagian depan tidak patah. Gambar 5. Penyambungan antara mesin dan rangka bagian depan f. Pasangkan bagian bearing duduk pada bagian plat besi belakang. Ini digunakan sebagai tempat dudukan antara poros dan besi plat, dan juga berguna apabila melewati jalanan tidak rata maka poros roda belakang tidak langsung mendapatkan tekanan Pembuatan Rangka bagian Atap Langkah-langkah dalam melakukan proses pembuatan rangka bagian atap adalah: a. Persiapkan peralatan dan bahan.

57 b. Perhatikan dan pahami bentuk gambar yang akan dibuat. c. Potong pipa besi ¾ dengan diameter 25mm 40cm sebanyak 2 buah. d. Potong pipa besi ¾ dengan diameter 25mm 30cm sebanyak 2 buah. e. Potong pipa besi ¾ dengan diameter 25mm 90cm sebanyak 2 buah. f. Potong pipa besi ¾ dengan diameter 25mm 150cm sebayak 2 buah. g. Las besi tersebut sehingga membentuk persegi atap. Gambar 6. Bentuk Rangka Atap 4.2 Pembuatan dan Pemasangan Sistem Suspensi Sistem suspensi bagian depan berbeda dengan sistem suspensi bagian belakang. Ini disebabkan sistem suspensi bagian depan menggunakan sistem suspensi independent (bebas) dengan menggunakan coil. Pada tahap ini penulis tidak membagi antara suspensi bagian depan dan belakang dikarenakan suspensi bagian depan hanya mengganti dari bagian suspensi ATV. Suspensi bagian depan menggunakan suspensi motor supra x 125. Dan suspensi bagian belakang menggunakan suspensi motor vario 110. Langkah-langkah dalam melakukan proses pemasangan suspensi adalah : a. Persiapkan peralatan dan bahan. b. Perhatikan dan pahami bentuk gambar yang akan dibuat. c. Potong besi plat 8mm dengan ukuran 5cm sebanyak 4 buah. d. Potongan besi tersebut dilubangi dengan menggunakan mesin bor tangan dengan mata bor ukuran 10mm. e. Setelah selesai pasang potongan besi tersebut dengan menggunakan mesin las listrik pada sambungan pipa bagian depan.

58 f. Pasang shock absorber bagian belakang pada dudukan potongan besi plat tersebut. g. Kunci shock absorber dengan baut dan mur agar terpasang dengan baik. Gambar 7. Pemasangan Dudukan Shock Absorber bagian belakang 4.3 Pengujian dan Analisa Hasil Pengujian Pengujian bisa dilakukan setelah pembuatan dan perakitan rangka dan pemasangan sistem suspensi selesai. Hal ini bertujuan untuk mengecek apakah semua komponen dapat berkerja dengan baik. Pengecekan dan pengujian ini dilakukan agar tidak adanya kecelakaan akibat kecerobohan pada saat pembuatan dan perakitan. Gambar 8. Kendaraan Gokart selesai

59 Hal-hal yang dilakukan pada pengujian pada rangka dengan sistem suspensi adalah menguji ketahanan dan kekuatan yang dapat diterima oleh sistem suspensi tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban keatas rangka seberat 65 kg dan beban berat pengemudi 55 kg. Pada saat kendaraan berjalan pada jalanan rata dan jalanan tidak rata untuk bagian suspensi belakang dan pada suspensi bagian depan saat normal dan saat pengereman. Pada suspensi belakang saat berjalan pada jalan rata ukuran 21cm jalanan bergelombang 17cm. Pada suspensi depan saat normal 21cm dan pada saat pengereman 15cm. Ketinggian ini dianggap cukup aman pada kendaraan gokart karena tidak beresiko terkena tekanan langsung dengan permungkaan jalan, dan dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara dan beban tersebut. Pada saat gokart melaju pada kecepatan yang cukup tinggi sambil menaiki jalan mendaki, suspensi mampu untuk menahan beban berat tersebut, seimbang pada saat menikung, goncangan dan getaran yang dirasakan pada saat melakukan pengujian tersebut tidak begitu dirasakan oleh pengemudi. Ini lah syarat baik dan aman dari suspensi. 4.4 Pemeliharaan (Perawatan dan Perbaikan) Pemeliharaan Secara Umum Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. (Corder, Antony, K. Hadi, 1992) Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil atau kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah : 1. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. 2. Kualitas produk yang dihasilkan oleh Mesin dapat terjaga dan sesuai dengan harapan. 3. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya perbaikan yang lebih tinggi. 4. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin yang bersangkutan.

60 5. Tingkat Ketersediaan Mesin yang maksimum (berkurangnya downtime) 6. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja. Dari pengertian dan tujuan di atas jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha atau kegiatan yang dilakukan secara rutin atau terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai. Pengertian dari perbaikan sendiri adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat yang rusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula. Proses perbaikan tidak menuntut penyamaan sesuai kondisi awal, yang diutamakan adalah alat tersebut bisa berfungsi normal kembali. Perbaikan memungkinkan untuk terjadinya pergantian bagian alat atau spare part. Terkadang dari beberapa produk yang ada dipasaran tidak menyediakan spare part untuk penggantian saat dilakukan perbaikan, meskipun ada, harga spare part tersebut hampir mendekati harga baru satu unit produk tersebut. Hal ini yang memaksa pelanggan untuk membeli baru produk yang sama Jenis-jenis dalam perbaikan yaitu : 1. Check up (Pemeriksaan) Suatu tindakan yang dilakukan untuk memeriksa bagian ataupun komponenkomponen peralatan. Menjaga agar peralatan siap untuk digunakan. 2. Reparasi (Perbaikan) Suatu tindakan yang dilaksanakan untuk penggantian atau perbaikan komponenkomponen yang sudah rusak atau tidak dapat dapat digunakan lagi. 3. Overhaul (Pembongkaran) Suatu tindakan membongkar dan memasang terhadap suatu peralatan didalam melakukan pemeliharan baik itu dalam perawatan dan perbaikan Pemeliharaan pada Rangka dan Sistem Suspensi 1. Melakukan pemeriksaan secara berkala pada rangka gokart apabila ada kerusakan atau keretakan untuk segera melakukan perbaikan. 2. Melakukan pengecatan pada rangka gokart agar tidak timbul nya korosi (pengkaratan).

61 3. Melakukan pengecekan berkala pada shock absorber apabila ada kerusakan langsung diperbaiki 4. Melakukan pengecekan pada dudukan shock absorber apabila terjadi retakan akibat dari tekanan yang telalu kuat segera dilakukan perbaikan. 5. Ganti seal shock absorber apabila terjadi kebocoran oli. Dan ganti shock absorber tersebut. 6. Hindari jalanan yang tidak rata atau berlobang terlalu dalam, yang bisa berakibat shock absorber mendapatkan tekanan yang berlebihan dan dapat mengurangi kemampuan dalam menerima tekanan dan getaran. 7. Agar lebih awet, bersihkan as (poros) pastikan tidak ada debu atau kotoran yang mengeras. 8. Periksa secara berkala karet shock bagian atas dan bawah, kalau sudah longgar atau oblak harus diganti. Kalau tidak diganti maka bisa membuat hidrolik di dalamnya jadi bocor. Selanjutnya pastikan juga baut harus selalu bersih, karena kalau karatan mengurangi daya ayun suspensi.

62 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Sistem suspensi yang aplikasikan pada masing sistem suspensi roda depan adalah sistem suspensi independent (bebas) tipe double wishbone dengan pegas coil dan sistem suspensi roda belakang adalah sistem dependent (kaku) dengan pegas coil. Dari hasil pengujian dan analisa hasil pengujian Pada saat gokart melaju pada kecepatan yang cukup tinggi sambil menaiki jalan mendaki, suspensi mampu untuk menahan beban berat tersebut, seimbang pada saat menikung, goncangan dan getaran yang dirasakan pada saat melakukan pengujian tersebut tidak begitu dirasakan oleh pengemudi. Ini lah syarat baik dan aman dari suspensi. 2) Melakukan pemeliharaan yang dilakukan pada rangka dan suspensi seperti : a) Melakukan pemeriksaan secara berkala pada rangka gokart apabila ada kerusakan atau keretakan untuk segera melakukan perbaikan. b) Melakukan pengecatan pada rangka gokart agar tidak timbul nya korosi (pengkaratan). c) Melakukan pengecekan berkala pada shock absorber apabila ada kerusakan langsung diperbaiki d) Melakukan pengecekan pada dudukan shock absorber apabila terjadi retakan akibat dari tekanan yang telalu kuat segera dilakukan perbaikan. e) Ganti seal shock absorber apabila terjadi kebocoran oli. Dan ganti shock absorber tersebut. f) Hindari jalanan yang tidak rata atau berlobang terlalu dalam, yang bisa berakibat shock absorber mendapatkan tekanan yang berlebihan dan dapat mengurangi kemampuan dalam menerima tekanan dan getaran. g) Agar lebih awet, bersihkan as (poros) pastikan tidak ada debu atau kotoran yang mengeras. h) Periksa secara berkala karet shock bagian atas dan bawah, kalau sudah longgar atau oblak harus diganti. Kalau tidak diganti maka bisa membuat hidrolik di dalamnya jadi bocor.

63 i) Selanjutnya pastikan juga baut harus selalu bersih, karena kalau karatan mengurangi daya ayun suspensi. 3) Suspensi bagian depan menggunakan suspensi motor supra x 125cc. Dan suspensi bagian belakang menggunakan suspensi motor vario 110cc. Spesifikasi pada masingmasing bagian tersebut pada suspensi supra x 125cc adalah Tipe Suspensi Depan : Teleskopik Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi Ganda. Spesifikasi pada suspensi vario 110 cc adalah Tipe Suspensi Depan : Teleskopik Tipe Suspensi Belakang : Lengan Ayun dengan Suspensi tunggal. 5.2 Saran Untuk kesempurnaan dalam pembuatan rangka gokart dan sistem suspensi, penulis menganjurkan hal-hal yang penting sebelum melakukan pengerjaan gokart ini pada masa yang akan datang diantaranya adalah : 1) Sebelum melakukan pengerjaan pembuatan alat ini, sebaiknya pembaca menyiapkan terlebih dahulu gambar kerja per bagian rangka dan menganalisa bagian-bagian yang dipasangi sistem suspensi. 2) Sempurnakan letak dan pemasangan suspensi bagian belakang terhadap struktur rangka. 3) Mengganti atan memodifikasi suspensi bagian depan agar waktu berbelok, roda tidak terangkat. 4) Menganalisa bagian roda gokart, agar waktu berbelok putaran roda tidak jauh dalam memutar. 5) Melihat kesempurnaan keseimbangan roda terhadap jalan.

64 DAFTAR PUSTAKA Daryanto,2003,Dasar-Dasar Teknik Mobil,Jakarta,PT. Bumi Aksara Daryanto,2013,Teknik Merawat Automobil Lengkap,Bandung,CV.Yrama Widya Daryanto,2010,Teknik Servis Mobil,Jakarta,Rineka Cipta Wikipedia.(2016, 4 November).Gokar.Diperoleh 14 Juli 2017.Dari Purnama blog.(2013, 8 Oktober).Bodi Otomotif.Diperoleh 14 Juli 2017.Dari Info Otomotif.(2013, 31 Oktober).Konstruksi Composite dan Konstruksi Monocoq.Diperoleh 15 Juli 2017.Dari Teknik Gratis.(2014, 1 Maret).Jenis-jenis Rangka.Diperoleh 17 Juli 2017.Dari Daysco.(2011, 25 Maret).Sistem Suspensi Mobil.Diperoleh 17 Juli 2017.Dari DMP Dani Mandala Junior.(2013, 15 Desember).Pengertian,fungsi,komponen,cara kerja,diagnosa dan perawatan sistem suspensi.diperoleh 17 Juli 2017.Dari Winof Otomotif.(2011, 01 Oktober).Pegas dan Macam-macam pegas.diperoleh 18 Juli 2017.Dari Camargus.(2016, 18 November).Jenis-jenis Shockbreaker pada Mobil.Diperoleh 18 Juli 2017.Dari Winof Otomotif.(2011, 01 Oktober).Suspensi Independent.Diperoleh 18 Juli 2017.Dari Otomotif Zone.(2015, 05 November).Materi Sistem Suspensi Mobil.Diperoleh 18 Juli 2017.Dari Kita Punya.(2014, 31 Desember).Suspensi Tipe Rigid dan Independent.Diperoleh 17 Juli 2017.Dari

65 Its Ilmu Blog.(2017, 21 Januari).Sistem Suspensi Depan Machperson Strut.Diperoleh 19 Juli 2017.Dari Silent Rider.(2011, 28 Januari).Beberapa Jenis Suspensi Kendaraan.Diperoleh 20 Juli 2017.Dari Wikipedia.(2017, 07 September).Sistem Suspensi Kendaraan.Diperoleh 14 Sepetember 2017.Dari Beli Onderdil Blog.(2016, 02 November).Mengenal Jenis-jenis Sistem Suspensi pada Mobil.Diperoleh 14 September 2017.Dari Total Otomotif.(2017, 27 Januari).Suspensi Belakang Sepeda Motor.Diperoleh 19 September 2017.Dari

66

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Suspensi Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara

Lebih terperinci

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body.

Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SISTEM SUSPENSI Sistem suspensi dipasang diantara rangka kendaraan dengan poros roda, supaya getaran atau goncangan yang terjadi tidak di teruskan ke body. SPRUNG WEIGHT DAN UNSPRUNG WEIGHT Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Suspensi

BAB II DASAR TEORI Suspensi digilib.uns.ac.id BAB II DASAR TEORI 2. 1. Suspensi Suspensi adalah suatu sistem yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata. Suspensi dapat

Lebih terperinci

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Garis Besar Chasis Dan Suspensi Pada sebuah kendaraan terbagi ke dalam beberapa sistem yang merupakan point utama dari adanya sebuah kendaraan, salah satunya sistem chasis meliputi

Lebih terperinci

SISTEM SUSPENSI & BAN

SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI & BAN SISTEM SUSPENSI URAIAN Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Chassis Chassis merupakan komponen utama pada kendaraan yang terbuat dari material kuat seperti besi dan baja, yang di buat dengan struktur dan perhitungan yang presisi

Lebih terperinci

Sistem Suspensi pada Truck

Sistem Suspensi pada Truck Sistem Suspensi pada Truck Halaman 1 dari 4 Fungsi utama sistem suspensi pada kendaraan adalah mendukung berat kendaraan untuk diteruskan ke tanah (ground). Fungsi lain adalah melindungi badan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah : OT 443. CHASSIS OTOMOTIF Topik Bahasan : Kumpulan bahan kajian dan perkuliahan yang menjamin kendaraan berjalan dengan aman dan nyaman Tujuan / Kompetensi

Lebih terperinci

SUSPENSI (suspension)

SUSPENSI (suspension) SUSPENSI (suspension) Suspensi adalah mekanisme yang dipasang di antara body dan roda yang berfungsi untuk menciptakan kestabilan kendaraan (nyaman dan aman) Unsur kestabilan kendaraan : 1. Stabil pengendaraannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP diajukan untuk memenuhi nilai akhir semester dua disusun oleh : Arman Syah. S XI

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar

Lebih terperinci

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia BAB III PENGENALAN SUSPENSI PADA KENDARAAN MERCEDES-BENZ B- Class (W 245) 1.1 DASAR TEORI Komponen utama dari suspensi yang di gunakan pada kendaraan Mercedes-Benz B-class (w 245) terdiri dari beberapa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN SUSPENSI SUZUKI KATANA SPESIFIKASI SPEED OFFROAD. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Madya D3

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN SUSPENSI SUZUKI KATANA SPESIFIKASI SPEED OFFROAD. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Madya D3 TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUATAN SUSPENSI SUZUKI KATANA SPESIFIKASI SPEED OFFROAD Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Madya D3 Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PROSES PEMBUATAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Khoirur Rozi

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Khoirur Rozi 2 PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGEREMAN (BAGIAN FRONT DISC BRAKE HUB) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Khoirur Rozi 101903101018 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BODY (BAGIAN RANGKA BODY DEPAN) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Muhammad Khairil Umam

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BODY (BAGIAN RANGKA BODY DEPAN) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Muhammad Khairil Umam PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BODY (BAGIAN RANGKA BODY DEPAN) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Muhammad Khairil Umam 101903101011 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM SUSPENSI KENDARAAN TENAGA SURYA Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS BELAKANG) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Ivan Setiya Budi

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS BELAKANG) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Ivan Setiya Budi PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS BELAKANG) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Ivan Setiya Budi 101903101006 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS TENGAH) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Agus FeriYanto

PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS TENGAH) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE. Oleh: Agus FeriYanto PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHASSIS (BAGIAN CHASSIS TENGAH) TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE Oleh: Agus FeriYanto 101903101002 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( ) MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT Rian Alif Prabu (12504244022) Septian Dwi Saputra (12504244032) Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2016 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa refrensi yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Tugas akhir yang ditulis oleh Muhammad

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUAS TRANSMISI TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh: Hari Yudha Dwi Septian

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUAS TRANSMISI TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh: Hari Yudha Dwi Septian i PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUAS TRANSMISI TMUNEJ-1 HYBRID VEHICLE LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh: Hari Yudha Dwi Septian 101903101015 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gokart Gokart merupakan salah satu produk yang sarat dengan teknologi dan perkembangan. Ditnjau dari segi komponen, Gokart mempunyai beragam komponen didalamnya, namun secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI)

REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI) REKONDISI SEPEDA MOTOR SUZUKI A100 (SUSPENSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Ahli Madya (Amd) Oleh : WAHYUDI NIM. I 8609036 PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK MESIN OTOMOTIF

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gokart pertama kali dirancang oleh Art Ingels pada tahun 1956 di California.

BAB I PENDAHULUAN. Gokart pertama kali dirancang oleh Art Ingels pada tahun 1956 di California. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart merupakan salah satu jenis olahraga motor sport, dimana gokart merupakan dasar dari semua kegiatan di dunia balap otomotif termasuk F1. Jadi perfomance gokart

Lebih terperinci

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil urban adalah kendaraan yang di desain irit bahan bakar dengan tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang jauh lebih kecil karena

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN ALAT ANGKAT FLEKSIBEL UNTUK SEPEDA MOTOR BEBEK (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) Laporan Akhir ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan diploma III pada Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 ATV (All Terrain Vehicle) ATV (All Terrain Vehicle) adalah sebuah kendaraan dengan penggerak mesin menggunakan motor bakar, mengunakan pula rangka khusus yang dirancang sedemikian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT GASKET TEBAL 3 MM UNTUK UKURAN 6 SAMPAI 20 PADA FLANGE PIPA DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK ( PROSES PEMBUATAN DAN PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI) LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai

Lebih terperinci

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH (KTB), Authorized Distributor Kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) mulai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974

PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974 PEMASANGAN BOOSTER PADA SISTEM REM HONDA LIFE TAHUN 1974 PROYEK AKHIR Diajukan Kapada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya OLEH

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Jurnal Elemen Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 ISSN : 2442-4471 PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK Kurnia Dwi Artika 1, Rusuminto Syahyuniar 2, Nanda Priono 3 1),2) Staf Pengajar Jurusan Mesin

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PEMBUAT MIE SKALA RUMAH TANGGA (PROSES PENGUJIAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan sebagai sarana hiburan dan balap layaknya balap Formula 1.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya digunakan sebagai sarana hiburan dan balap layaknya balap Formula 1. BAB I PENDAHULUAN 2.4. Latar Belakang Gokart merupakan kendaran beroda empat layaknya mobil. Gokart biasanya digunakan sebagai sarana hiburan dan balap layaknya balap Formula 1. Bentuknya yang lebih kecil

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

Tugas akhir ABSTRAK Teknik Mesin Universitas Pasundan

Tugas akhir ABSTRAK Teknik Mesin Universitas Pasundan ABSTRAK Shell Eco Marathon adalah ajang tahunan yang menantang siswa SMA dan Mahasiswa dari seluruh dunia untuk mendesain, membuat dan menguji kendaraan yang memiliki efisiensi tinggi. Selain dapat dibuat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN)

RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) RANCANG BANGUN RIG UNTUK PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN ALAT BERAT KAPASITAS 100 KG (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh Dodik Supaedi

RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh Dodik Supaedi RANCANG BANGUN MESIN BUBUT KAYU DUPLIKAT (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENYERAT SABUT KELAPA (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENYERAT SABUT KELAPA (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENYERAT SABUT KELAPA (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh Bayu Rismawan 071903101048 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user RANCANG BANGUN MESIN DOWEL UNTUK PEMBUATAN KAYU SILINDER DENGAN DIAMETER 10 SAMPAI 20 MM UNTUK INDUSTRI GAGANG SAPU DAN SANGKAR BURUNG ( Proses Produksi ) PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG Marlia Adriana 1), Anggun Angkasa B.P 2), Masrianor 3) 1,2) Staf Pengajar Jurusan Mesin Otomotif, Politeknik Negeri Tanah Laut

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM

PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PEMBUATAN MESIN PENYAPU SAMPAH DAUN KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh AGUS PURWANTO 2008 55 027 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN DAUR ULANG GYPSUM (BAGIAN STATIS)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN DAUR ULANG GYPSUM (BAGIAN STATIS) PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN DAUR ULANG GYPSUM (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh Aris Wijaya 121903101005 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC 26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kenyamanan kendaraan sangat erat hubungannya dengan sistem suspensi kendaraan. Sistem suspensi kendaraan harus mampu mengisolasi atau mengurangi getaran

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG SINGKONG DENGAN SISTEM PNEUMATIK (Proses Pembuatan dan Perhitungan Waktu Permesinan) Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya D3

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT DYNAMOMETER KENDARAAN RODA DUA DENGAN SISTEM GENERATOR

PEMBUATAN ALAT DYNAMOMETER KENDARAAN RODA DUA DENGAN SISTEM GENERATOR PEMBUATAN ALAT DYNAMOMETER KENDARAAN RODA DUA DENGAN SISTEM GENERATOR PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya Disusun Oleh : MUSTOFA 2010-55-010 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Conveyor merupakan suatu alat transportasi yang umumnya dipakai dalam proses industri. Conveyor dapat mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil produksi

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI )

PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI ) digilib.uns.ac.id PERBAIKAN CHASSIS DAN BODY CHEVROLET LUV ( SISTEM SUSPENSI ) PROYEK AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Disusun Oleh : GILANG RESTU AJI I

Lebih terperinci

DESAIN ULANG MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK (BAGIAN STATIS)

DESAIN ULANG MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK (BAGIAN STATIS) DESAIN ULANG MESIN PENGHANCUR SAMPAH ORGANIK (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh Fikri Amin 091903101013 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2014

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Kemudi Di dalam sebuah sistem kemudi ada dua faktor yang menjadi tujuan dari setiap pengembangan teknologi otomotif yaitu mempermudah pengendalian kendaraan dan meningkatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKA SUDU TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS PROYEK AKHIR. Oleh: Hendro Istianto NIM.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKA SUDU TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS PROYEK AKHIR. Oleh: Hendro Istianto NIM. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RANGKA SUDU TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL TIPE DARRIEUS PROYEK AKHIR Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS

RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS RANCANG BANGUN SIMULASI PROTOTYPE WHEEL LOADER PELEPAS RODA DENGAN SISTEM MEKANIS (PERAWATAN) Oleh : AGUNG RIZKI SALAS 0610 3020 0840 Pembimbing I Menyetujui, Palembang, Juli 2014 Pembimbing II H.Azharuddin.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN KOMUNITAS

BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN KOMUNITAS BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN KOMUNITAS Sebuah rancangan selain mempunyai dampak terhadap tataran lingkungan juga ada keterhubungan dengan tataran komunitas, yaitu siapa yang akan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III BALANS RODA/BAN

BAB III BALANS RODA/BAN BAB III BALANS RODA/BAN 3.1 TUJUAN Peserta didik dapat : 1. Dapat mengidentifikasi gangguan pada roda / ban 2. Dapat memahami dan menjelaskan balans static dan balans dinamik 3. Dapat membalans roda pada

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, hasil statistik bps (Badan Pusat Statistik) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda

BAB III METODE PENELITIAN. Studi Literatur. Penyediaan Alat dan Bahan. Perancangan Prototipe sistem rem dan geometri roda BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Secara garis besar metode penelitian dan pengujian dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini: Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan Bahan

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR. Skripsi

UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR. Skripsi UJI KINERJA DINAMIS SISTEM SUSPENSI DAN ANALISIS STABILITAS MICRO CAR Skripsi Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : Mulyono NIM : 5201403034

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK

LAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK LAPORAN PROYEK AKHIR MODIFIKASI SUSPENSI TWINSHOCK MENJADI MONOSHOCK PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh: ACHMAD HAVID HARY WIBOWO NIM. I8610001 PROGRAM

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN CRUSHER SAMPAH ORGANIK KAPASITAS 738 KG/JAM

PEMBUATAN MESIN CRUSHER SAMPAH ORGANIK KAPASITAS 738 KG/JAM PEMBUATAN MESIN CRUSHER SAMPAH ORGANIK KAPASITAS 738 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh : NANDRA KURNIAWAN 2009-55-004 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gokart saat ini sangat berkembang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam bidang otomotif.

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN)

RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN) RANCANG BANGUN ALAT PEPENGUPAS KULIT BUAH NANAS (PROSES PEMBUATAN) LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Disusun

Lebih terperinci

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Fungsi Undercarriage Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler tractor yang berfungsi: untuk menopang dan meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB III KONSEP RANCANGAN A. Konsep Perancangan Modifikasi Modifikasi sistem rem tromol belakang GL PRO 1995 menjadi rem cakram dengan teknologi Combi Brake berfungsi untuk memberikan keamanan pengendara

Lebih terperinci