UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE FUN TEACHING DI SDN RAWABADAK UTARA 10 PETANG JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE FUN TEACHING DI SDN RAWABADAK UTARA 10 PETANG JAKARTA"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE FUN TEACHING DI SDN RAWABADAK UTARA 10 PETANG JAKARTA Abdul Azis Abdillah Departemen Matematika, STKIP Surya, Tangerang Abstrak Proses belajar mengajar merupakan salah satu komponen penting agar tercipta hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Guru sebagai pengajar memiliki peranan yang penting dalam membangun lingkungan belajar yang nyaman bagi siswa-siswanya. Pembelajaran yang dilakukan guru seringkali hanya dengan menerangkan sambil membaca buku atau menulis di papan tulis dan memberikan tes harian sekalipun siswa belum paham materi yang akan dites. Kondisi seperti ini mengakibatkan suasana kelas menjadi pasif dan mengakibatkan siswa merasa bosan, kurang termotivasi untuk belajar, kurang berusaha menyelesaikan latihan yang diberikan guru dan kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga siswa tidak mengoptimalkan seluruh potensi-potensi yang ada pada diri siswa dan mengakibatkan hasil belajar matematika siswa rendah. Penyajian metode belajar yang bervariatif perlu diberikan kepada siswa agar tidak terjadi kejenuhan dalam belajar. Jika belajar dikemas dalam suasana Fun akan mendapat reaksi yang positif dari siswa. Fun memiliki arti menyenangkan, sedangkan teaching berarti pengajaran, maka fun teaching berarti menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan. Bukan berarti menciptakan suasana glamour dan hura-hura. Kegembiraan disini berarti membangkitkan minat (gairah untuk belajar/motivasi), merangsang keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari. Kalau suasana belajar selalu Fun, maka motivasi belajar siswa akan muncul dan terus bertambah. Dengan demikian kegiatan belajar akan berjalan dengan baik.. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Kegiatan awal pada penelitian ini adalah pra siklus yang berupa pengamatan kelas pada saat penyajian materi dan pengenalan metode Fun Teaching di kelas IV. Kemudian dilanjutkan dengan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap refleksi. Pengecekan data menggunakan sistem triangulasi, yaitu salah satu cara dalam menerangkan dan menyimpulkan data dengan melibatkan pendapat dari tiga pihak, yaitu guru, siswa dan pengamat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa: (1). Pembelajaran menggunakan metode Fun Teaching dengan teknik permainan dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran terutama dalam penyajian materi dan diskusi kelompok. (2). Pembelajaran menggunakan metode Fun Teaching dengan teknik permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta. Nilai rata-rata tes awal siswa sebelum diterapkan metode Fun Teaching dengan teknik permainan adalah 55,20 Setelah diterapkan metode Fun Teaching dengan teknik permainan, hasil belajar matematika siswa meningkat menjadi 60,00 pada siklus I; 64,50 pada siklus II dan 72,18 pada siklus III. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 (SKBM) mengalami peningkatan di setiap siklusnya, yatu: 68% pada siklus I, 76% pada siklus II dan 88% pada siklus III. Kata kunci : Fun Teaching, Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan, semestinya matematika menjadi pelajaran yang diminati siswa, namun kenyataan yang terjadi matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa, hal ini merupakan suatu permasalahan bagi sekolah untuk mengadakan perbaikan dan perubahan agar pandangan mengenai matematika tersebut dapat dihilangkan. Selaku pendidik, guru matematika mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga unuk memperoleh motivasi belajar yang baik diperlukan guru yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, kreatif.

2 Proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kurangnya hasil belajar siswa, seperti diungkapkan oleh guru matematika kelas IV SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta, bahwa sebagian besar siswa memiliki rata-rata yang kurang dari nilai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah, hal ini merupakan masalah yang mendorong dilakukannya penelitian. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan metode Fun Teaching di SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta, khususnya kelas IV. Fun Teaching adalah menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan. Bukan berarti menciptakan suasana glamour dan hura-hura. Tujuan kegembiraan disini adalah membangkitkan minat (gairah untuk belajar/motivasi), merangsang keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari. 1 Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlihat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya. 2 Berdasarkan pendapat tersebut maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas (classroom action research) untuk mengetahui apakah dengan Metode Fun Teaching dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa di SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta. B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan fokus penelitiannya yaitu upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan metode Fun Teaching. Agar fokus penelitian dapat diukur, maka diajukan pertanyaan berikut yang diijawab melalui penelitian: 1. Apakah metode Fun Teaching dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa selama belajar matematika? 2. Apakah metode Fun Teaching dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa? C. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar matematika, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai manfaat metode Fun Teaching yang dibuat agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap guru, khususnya guru matematika, serta sebagai alternative dalam menggunakan metode belajar yang sesuai. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika siswa. II. KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoretis 1. Hakikat Hasil Belajar Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan ketrampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu relatif lama itu disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu dari tidak mampu mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Definisi belajar menurut Dalyono dapat didefinisikan sebagai berikut : Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. 3 Guru berperan penting di kelas untuk mengontrol dan mengarahkan kegiatan belajar mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Pengalaman yang berupa belajar akan menghasilkan perubahan pada siswa, baik perubahan tingkah laku, konsep, dan nilai. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. 4 Sudjana mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 5 Tes hasil belajar adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya. 6 Oleh karena itu, seorang guru perlu mengetahui kemampuan siswanya setelah terjadi proses pembelajaran dengan cara mengadakan tes. Hasil tes tersebut dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar, dan dapat memberikan gambaran kemajuan belajar siswa bagi siswa. 1 Imam Maliki Ralibi. Fun Teaching, (Cikarang : Duha Khazanah, 2008), h Bobbi DePorter dkk, Quantum Teaching, (Bandung : Kaifa, 2000), h M. Dalyono, Psikologi pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), h Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001), h Ibid., h. 3 6 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 33

3 2. Hakikat Belajar Matematika Matematika mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan apa yang disebut matematika. Sasaran penelaahan matematika tidaklah konkret, tetapi abstrak. 7 Menurut Herman Hudojo matematika itu tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. 8 Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikemukakan bahwa hakikat hasil belajar matematika adalah suatu aktivitas yang dilakukan siswa dalam mempelajari matematika untuk mendapatkan perubahan tingkah laku mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang berlangsung cukup lama sebagai hasil interaksi yang aktif dengan lingkungan sekitarnya. 3. Hakikat Fun Teaching Fun memiliki arti menyenangkan, sedangkan teaching berarti pengajaran, maka fun teaching berarti menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan. Bukan berarti menciptakan suasana glamour dan hura-hura. Kegembiraan disini berarti membangkitkan minat (gairah untuk belajar/motivasi), merangsang keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari. Penyajian metode belajar yang bervariatif perlu diberikan kepada siswa agar tidak terjadi kejenuhan dalam belajar. Jika belajar dikemas dalam suasana Fun akan mendapat reaksi yang positif dari siswa. Kalau suasana belajar selalu Fun, maka motivasi belajar siswa akan muncul dan terus bertambah. 9 Dengan demikian kegiatan belajar akan berjalan dengan baik. Salah satu asas utama dari fun teaching adalah menjadikan belajar semakin asyik dengan bermain. Menurut Dienes bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika pertama-tama disajikan kepeserta didik dalam bentuk-bentuk konkret. 10 Disini Dienes menekankan betapa pentingnya memanipulasi objek-objek dalam bentuk permainan yang dilaksanakan di dalam laboratorium matematika. Fun teaching memiliki teknik mengajar yang memberikan kemampuan kepada guru untuk masuk ke dalam hati para siswa, yaitu: 1) Mengerti dan Memahami Siswa; 2) Keyakinan Diri; 3) Memanfaatkan Potensi Diri; 4) Kreatif; 5) Unik. Dari pembahasan Fun Teaching di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Fun Teaching merupakan metode pembelajaran dimana guru menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan kreatif, sehingga proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan cara menggunakan unsur yang ada pada guru, siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ummi Djamilah dalam skripsinya tahun 2008 yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-G SMPN 74 Jakarta Melalui Peningkatan Motivasi Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Dengan Teknik TGT dan Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (KSPS). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dengan teknik TGT dapat menciptakan suasana belajar matematika yang lebih menarik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa. 11 C. Kerangka Berfikir Dalam dunia pendidikan, khususnya pembelajaran matematika, para siswa sering dihadapkan pada masalah sehubungan dengan matematika. Pembelajaran matematika yang monoton yang dilakukan oleh guru membuat siswa menjadi bosan, sulit menerima pembelajaran matematika dengan baik dan kurang termotivasi untuk belajar. Hasil belajar merupakan proses evaluasi yang dilakukan guru untuk melihat kemampuan siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Banyak faktor yang menyebabkan kurangnya hasil belajar matematika siswa, diantaranya ketidaksiapan siswa dalam belajar, sikap pasif siswa, kurangnya motivasi siswa, dan 7 Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), h. 2 8 Herman Hudojo, loc.cit. 9 Ibid., h Herman Hudojo, Mengajar Belajar Matematika, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), h Ummi Djamilah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII-G SMPN 74 Jakarta Melalui Peningkatan Motivasi Dengan Menerapkan Metode Pembelajaran Dengan Teknik TGT dan Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (KSPS), (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta,2008), h

4 ketidaktepatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Permasalahan ini terjadi di kelas IV SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta, dimana rata-rata hasil belajar matematika siswa belum mencapai KKM. Berdasarkan permasalahan yang ada, upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV yaitu dengan menggunakan metode fun teaching dengan teknik permainan. Metode fun teaching adalah menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan, agar dapat membangkitkan minat, gairah untuk belajar / motivasi, merangsang keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari. Langkah-langkah agar guru dapat masuk ke dalam hati para siswa antara lain, guru harus mempunyai keyakinan diri, guru dapat memahami dan mengerti apa yang diinginkan oleh siswa, guru mampu menggunakan potensi diri yang dimiliki semaksimal mungkin, guru mampu membuat berbagai upaya kreatif dalam pembelajaran dan menggunakan keunikan yang dimiliki agar dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Penerapan metode fun teaching dengan teknik permainan ini dapat memotivasi siswa dan membuat siswa berpartisipasi aktif untuk menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mudah dalam memahami materi di dalam pembelajaran matematika, sehingga tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar siswa pun meningkat. Adanya peningkatan usaha siswa, motivasi belajar siswa, dan keaktifan siswa serta evaluasi siswa maka hasil belajar matematika siswa dapat dikatakan meningkat. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan teoritis dan kerangka berpikir maka dapat dikemukakan hipotesis tindakan yaitu penggunaan metode fun teaching diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Jenis dan Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy Moleong mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 12 Ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: Latar alamiah, Manusia sebagai alat (instrumen), Metode kualitatif, Analisis data secara induktif, Teori dari dasar, Deskriptif, Lebih mementingkan proses daripada hasil, Adanya batas yang ditentukan oleh fokus, Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, Desain yang bersifat sementara, Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. 13 Jenis dari penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau yang lebih dikenal dengan Classroom Action Research. Prosedur penelitian ini berlangsung secara siklik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu, perencanaan, pelaksanaan tindakan, analisis, dan refleksi. B. Kehadiran Peneliti dan Lokasi Penelitiaan 1. Kehadiran Peneliti: Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai participant observer. Dalam penelitian ini, guru bertindak sebagai peneliti utama kegiatan. 2. Lokasi Penelitian: Penelitian dilaksanakan di SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta, yang terletak di jalan Rawabinangun, Kec. Koja, Jakarta Utara. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV dengan jumlah siswa yaitu 25 orang, pada tahun pelajaran 2008/2009 semester genap. C. Data dan Sumber Data 1. Data Kuantitatif: Hasil tes awal (pra siklus), Hasil belajar siswa pada setiap siklus Data Kualitatif: Data hasil observasi setiap siklus, Data hasil wawancara, Data yang memuat aktivitas siwa berupa lembar observasi dan catatan lapangan, Dokumentasi atau foto. 2. Sumber Data: Sumber data pada penelitian kaji tindak ini adalah siswa kelas IV, guru, Peneliti dan dua pengamat (observer). 3. Subjek Penelitian: Subjek peneilitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Rawabadak Utara 10 Petang Jakarta. 4. Instrumen Penelitian: Peneliti, Lembar observasi siswa, Lembar tes belajar siswa pada setiap akhir siklus. 12 Lexy Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), h Ibid.,h. 4-8

5 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan ini adalah dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. E. Analisis Data Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat penelitian di lapangan dan analisis data yang sudah terkumpul. F. Pengecekan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan data, peneliti menggunakan sistem triangulasi data, yaitu mengecek keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah ada ke sumber data. G. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan tahap pra siklus, dan akan dilanjutkan dengan siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap refleksi. Setelah peneliti melakukan analisis dan refleksi pada siklus I maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II dan seterusnya sampai siklus III. IV. PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Pra Siklus Kegiatan pra siklus dilaksanakan selama 7 kali pertemuan, yaitu dari tanggal 16, 17, 18, 23, 24, 25, dan 30 April Kegiatan pra siklus meliputi: pengamatan kelas pada saat penyajian materi, pengenalan metode Fun Teaching, dan wawancara dengan guru dan siswa. Peneliti mengamati keadaan kelas dengan menggunakan catatan lapangan dan dibantu oleh dua orang observer. Peneliti memilih enam orang siswa sebagai subjek penelitian yang memiliki kemampuan tinggi, kemampuan menengah dan kemampuan rendah pada materi operasi hitung bilangan, kelipatan dan faktor bilangan, pengukuran, dan segitiga dan jajaran genjang. a. Pengamatan kelas pada saat penyajian materi Pertemuan pertama berlangsung pada hari Kamis, 16 April 2009 pukul keadaan kelas IV tampak ramai. Guru memulai pelajaran dengan menanyakan apakah materi yang akan diberikan hari ini sudah dipelajari sebelumnya di rumah. Guru menjelaskan materi mengenal pecahan dan urutannya dengan menggunakan metode ekspositori. Kemudian guru memberikan latihan soal mengenai materi yang baru saja dipelajari pada buku paket. Namun kondisi kelas ramai. Sesekali guru menegur siswa yang membuat suasana kelas gaduh. Guru berkeliling memberikan kesempatan siswa bertanya apabila ada soal yang dianggap sulit dan mempersilahkan siswa dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis. Setelah itu, guru dan siswa secara bersama-sama memeriksa jawaban siswa yang ada di papan tulis dan menyuruh siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah. Pada pengamatan selanjutnya yaitu pada tanggal 18, 23, 24, dan 25, KBM berjalan seperti biasa tidak ada yang berbeda, hanya materi yang diajarkan saja yang berbeda. b. Pemberian tes akhir pra siklus Pada hari Kamis, 30 April 2009 diadakan tes akhir pada pra siklus guna mengetahui hasil belajar siswa selama diajari dengan metode ekspositori. Rata-rata nilai tes akhir pra siklus adalah 55,2 dan hanya 44% dari siswa kelas IV yang nilainya telah memenuhi SKBM yaitu 60. c. Wawancara dengan guru dan siswa Wawancara dengan guru dan observer dilakukan pada hari Jum at, 24 April Berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan observer diperoleh keterangan bahwa: perhatian siswa terhadap pelajaran masih kurang, siswa yang aktif di kelas didominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Dari hasil pengamatan dan wawancara pada kegiatan pra siklus diperoleh keterangan tidak semua siswa mengerti apa yang dijelaskan guru, perhatian siswa terhadap penjelasan guru kurang. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini kurang efektif digunakan untuk siswa kelas IV karena tidak melibatkan semua siswa dengan kemampuan yang berbeda untuk aktif dalam pelajaran. Kegiatan pembelajaran didominasi oleh siswa yang berkemampuan tinggi.

6 2. Kegiatan Siklus I a. Tahap Perencanaan Guru dan peneliti merencanakan pembelajaran dengan metode fun teaching. b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan pertama, Jum at, 1 Mei 2009, sebelum pelajaran dimulai, guru mengadakan tanya jawab kepada siswa tentang materi bilangan pecahan dan bilangan romawi. Untuk menarik perhatian siswa, siswa yang bisa menjawab dengan tepat pertanyaan dari guru akan mendapatkan reward. Pada fase ini terlihat para siswa yang terlihat antusias berusaha menjawab pertanyaan dari guru. Guru meneruskan materi dengan memberikan contoh soal kepada siswa dengan metode ekspositori. Saat ada siswa yang mengobrol ataupun bercanda, guru menegur siswa dengan lembut dengan menggunakan sikap fun teaching. Pada fase terakhir guru meminta beberapa siswa untuk maju memperagakan permainan dan dapat bergantian dengan siswa lain yang ingin bermain. Pertemuan kedua, Sabtu, 2 Mei 2009, pada pertemuan ini pelajaran di awali dengan guru mengulang materi sebelumnya, agar menyegarkan ingatan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ini permainan dilakukan dua kali. Kemudian guru membagi kelas menjadi dua tim dan sisanya menjadi wasit permainan. Pada permainan pertama ini, guru membebaskan siswa dalam memilih tim mereka sendiri. Namun pada permainan kedua guru membuat tim yang seimbang kemampuannya. Di akhir permainan guru memberikan reward kepada tim yang memenangkan permainan. Pertemuan ketiga, Kamis, 7 Mei 2009, diadakan tes akhir pada siklus I guna mengetahui hasil belajar siswa selama diajari dengan metode Fun Teaching, berbentuk tes uraian yang dikerjakan perorangan. Rata-rata nilai tes akhir siklus I adalah 60,00 dan hanya 68% dari siswa kelas IV yang nilainya telah memenuhi SKBM yaitu 60. c. Tahap Analisis Permainan pada siklus I ini sudah cukup berjalan dengan baik. Namun pada saat pembentukan kelompok bermain banyak waktu terbuang sia-sia karena siswa dibebaskan memilih sendiri tim yang mereka inginkan. Selain itu, semua subjek penelitian mengalami peningkatan nilai dari tahap pra siklus ke siklus I. Jumlah siswa yang nilainya memenuhi SKBM mengalami kenaikan 24% yaitu dari 44% meningkat meenjadi 68%. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan siklus I dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa merasa senang dan menjadi termotivasi dengan metode Fun Teaching dengan teknik permainan. Pemberian penghargaan dan reward kepada siswa atau kelompok terbaik membuat siswa termotivasi untuk mendapatkan penghargaan dan juga berusaha lebih keras lagi dalam belajar. Pada siklus II tidak ada yang ditambah ataupun dikurangi hanya dioptimalkan saja pelaksanaanya. 3. Kegiatan Siklus II a. Tahap Perencanaan Guru dan peneliti merencanakan pembelajaran dengan metode fun teaching. b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan pertama, Jum at, 8 Mei 2009, pada awal pelajaran guru memanggil siswa yang mendapatkan peringkat terbaik untuk memberikan sertifikat. Pemberian sertifikat ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi bilangan Romawi dan bangun ruang sederhana dengan menggunakan sikap-sikap Fun Teaching dan memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Siswa tampak antusias untuk mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ditandai dengan banyaknya siswa yang mengangkat tangan berusaha menjawab pertanyaan guru. Kemudian guru mulai mengenalkan bangun ruang sederhana dengan menggunakan alat peraga dan para siswa terlihat focus. Setelah selesai mencatat siswa diberikan beberapa latihan soal dan guru memberikan bimbingan kepada siswa yang membutuhkannya. Pertemuan kedua, Kamis, 14 Mei 2009, pada pertemuan ini pelajaran di awali dengan guru mengulang materi sebelumnya, agar menyegarkan ingatan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru membagi kelas menjadi enam tim yang seimbang serta menjelaskan cara main dan peraturan-peraturannya. Setelah semua siswa berada pada meja sesuai dengan timnya, guru memberikan kepada masing-masing tim seperangkat kartu domino, dan seperangkat lembar soal dan jawaban serta memberitahukan waktu penyelesaian permainannya.

7 Pertemuan ketiga, Jum at, 15 Mei 2009, diadakan tes akhir pada siklus II guna mengetahui hasil belajar siswa selama diajari dengan metode Fun Teaching, berbentuk tes uraian yang dikerjakan perorangan. Rata-rata nilai tes akhir siklus II adalah 64,50 dan 76% dari siswa kelas IV yang nilainya telah memenuhi SKBM yaitu 60. c. Tahap Analisis Secara umum pelaksanaan siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Keributan yang terjadi dalam kelas saat pembagian tim lebih kecil. Pada saat mengerjakan permainan dalam tim, siswa lebih serius tetapi ada juga siswa yang kurang terlibat dalam kelompoknya. Pelaksanaan permainan lebih baik dan semakin banyak siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Selain itu, nilai rata-rata tes akhir siklus II adalah 64,5. Jumlah siswa yang nilainya memenuhi SKBM mencapai 76% dari siswa yang mengikuti tes akhir siklus II atau sebanyak 19 dari 25 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan siklus II dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus II lebih baik daripada siklus I. Saat penyajian materi semakin banyak siswa yang aktif. Permainan mulai berjalan lebih baik karena guru telah membentuk siswa dalam tim sebelumnya. Sebelum masuk pada siklus III guru dan peneliti berdiskusi untuk merencanakan kegiatan siklus II. Pada siklus II tetap tidak ada yang ditambah atau dikurangi hanya dioptimalkan saja pelaksanaannya. 4. Kegiatan Siklus III a. Tahap Perencanaan Guru dan peneliti merencanakan pembelajaran dengan metode fun teaching. b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan pertama, Sabtu, 16 Mei 2009, pada awal pelajaran guru memanggil siswa yang mendapatkan peringkat terbaik untuk memberikan sertifikat. Pemberian sertifikat ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi bilangan Romawi dan bangun ruang sederhana dengan menggunakan sikap-sikap Fun Teaching dan memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Kebanyakan siswa tampak antusias untuk mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ditandai dengan banyaknya siswa yang mengangkat tangan berusaha menjawab pertanyaan guru. Kemudian guru mulai mengenalkan jaring-jaring kubus dan balok dengan menggunakan alat peraga sederhana dipersiapkan sebelumnya. Pada saat penyajian materi guru meminta beberapa siswa untuk ikut membantu memperagakan permainan. Kemudian guru menjelaskan materi berikutnya yaitu mengenal bangun datar simetris, guru meminta siswa mengambil selembar kertas berbentuk persegi panjang yang telah disediakan sebelumnya. Kemudian guru menjelaskan agar siswa mengikuti guru untuk melipat kertas sesuai perintah guru. Setelah selesai menjelaskan, guru mempersilahkan siswa untuk mencatat dan bertanya hal yang belum dimengerti oleh siswa. Kemudian guru memberikan 10 soal yang berkaitan dengan materi agar siswa bisa lebih memahami materi yang telah diberikan. Pertemuan kedua, Jum at, 22 Mei 2009, seperti pada siklus sebelumnya pada pertemuan ini guru mengulang materi sebelumnya, agar menyegarkan ingatan siswa tentang materi pada pertemuan sebelumnya dan kemudian membagi kelas menjadi enam tim yang seimbang serta menjelaskan cara main dan peraturan-peraturannya. Setelah semua siswa berada pada meja sesuai dengan timnya, guru memberikan kepada masing-masing tim seperangkat kartu domino, dan seperangkat lembar soal dan jawaban serta memberitahukan waktu penyelesaian permainannya. Pertemuan ketiga, Sabtu, 23 Mei 2009, diadakan tes akhir pada siklus II guna mengetahui hasil belajar siswa selama diajari dengan metode Fun Teaching, berbentuk tes uraian yang dikerjakan perorangan. Rata-rata nilai tes akhir siklus III adalah 72,18 dan 88% dari siswa kelas IV yang nilainya telah memenuhi SKBM yaitu 60. c. Tahap Analisis Pada pelaksanaan siklus III siswa lebih aktif dalam menjawab soal, semakin antusias dalam mengikuti permainan dan tidak malu lagi bertanya kepada guru, baik saat penyajian materi maupun saat permainan. Sebagian besar siswa sudah terbiasa dan menyukai penyajian materi dengan metode Fun Teaching dengan teknik permainan. Semua subjek penelitian mengalami peningkatan nilai dari siklus II ke siklus III. Nilai rata-rata tes akhir siklus III adalah 72,18. Jumlah siswa yang memenuhi SKBM mengalami peningkatan, yaitu dari 76% menjadi 88% dari jumlah siswa yang mengikuti tes akhir siklus III.

8 Nilai d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil analisis pada kegiatan siklus III dapat disimpulkan bahwa siswa menyenangi pembelajaran dengan menggunakan metode Fun Teaching dengan teknik permainan. Siswa sudah aktif dalam pembelajaran yang ditandai dengan suasana kelas yang tidak terlalu berisik, keikutsertaan siswa dalam menjawab soal baik saat tanya jawab, penyajian materi, latihan, maupun saat permainan. B. Hasil Penelitian 1. Metode Fun Teaching meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran matematika Metode Fun Teaching membuat siswa semakin antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Dengan metode Fun Teaching matematika menjadi lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu dapat di lihat juga dari catatan lapangan menunjukkan adanya peningkatan jumlah siswa dalam bertanya dan jumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan guru, gambar menunjukkan bahwa keaktifan belajar matematika siswa meningkat pada setiap siklus. Seperti terlihat pada grafik berikut: jumlah siswa yang bertanya kepada guru 10 5 Jumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan guru 0 siklus I siklus II siklus III 2. Metode Fun Teaching meningkatkan hasil belajar matematika siswa Metode Fun Teaching dengan teknik permainan membuat siswa mudah dalam memahami materi dan termotivasi untuk mengerjakan latihan soal yang diberikan guru. Kesiapan dan keseriusan siswa dalam mengikuti tahap-tahap yang terdapat dalam metode Fun Teaching semakin menambah pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari, sehingga rata-rata nilai kuis berhadiah pada tiap siklus meningkat seperti terlihat pada grafik berikut: Nilai Rata-Rata Tes Pra Siklus Tes Siklus I Tes Siklus II Tes Siklus III Nilai Rata-Rata

9 Nilai nilai siklus I nilai siklus II Nilai Siklus III C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Metode pembelajaran Fun Teaching dengan teknik permainan dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Peran aktif siswa terlihat dari kontribusi pendapat dan kesungguhan mereka dalam bekerja sama selama diskusi dalam permainan berlangsung di setiap siklusnya dan juga peran serta mereka dalam menjawab soal sebanyak mungkin agar mendapatkan reward atau penghargaan dari guru. Setiap anggota tim, baik yang merupakan siswa berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang, maupun siswa yang berkemampuan rendah saling berkompetisi dalam permainan agar dapat menjadi kelompok terbaik. Hal ini didukung oleh ungkapan Sudjana dalam bukunya bahwa keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari tingkah laku siswa. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan terjadi pada siklus II dan siklus III. Dengan kata lain metode Fun Teaching dengan teknik permainan mengajak siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran matematika. 2. Metode pembelajaran Fun teaching dengan teknik permainan dapat meningkatkan hasil belajar bilangan romawi dan bangun ruang dan bangun datar Penerapan metode Fun Teaching dengan teknik permainan telah meningkatkan hasil belajar Bilangan Romawi dan Bangun Ruang dan Bangun Datar siswa kelas IV di SDN Rawa Badak Utara 10 Petang. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai tes siswa setelah diterapkan metode Fun Teaching dengan permainan mengalami peningkatan di setiap siklusnya, yaitu 60 pada siklus I, 64,5 pada siklus II, dan 72,18 Pada siklus III. Demikian juga dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 60 (memenuhi SKBM) mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, yaitu 68% pada siklus I, 76% pada siklus II, 88% pada siklus III. V. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil-hasil penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pembelajaran dengan metode Fun Teaching dengan teknik permainan telah membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan metode Fun Teaching dengan teknik permainan telah meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN Rawa Badak Utara 10 Petang Jakarta. B. Implikasi Penerapan metode Fun Teaching dengan teknik permainan telah dilakukan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Guru dan siswa harus memahami terlebih dahulu bagaimana pelaksanaan dan peraturan-peraturan yang ada pada metode Fun Teaching dengan teknik permainan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. C. Saran Untuk melakukan pembelajaran ini, guru harus kreatif dalam membuat permainan dan dalam menarik perhatian siswa. Penerapan pembelajaran metode Fun Teaching dengan teknik permainan dapat dijadikan variasi dalam proses pembelajaran di kelas agar siswa tidak merasa bosan dalam menerima pelajaran.

10 DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Dalyono, M Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 3. DePorter, Bobbi; Reardon, Mark; dan Singer-Nourie, Sarah Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. 4. Djamilah, Ummi Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII-6 SMP Negeri 74 Jakartamelalui Peningkatan Motivasi dengan menerapkan metode pembelajaran dengan teknik Teams Games Tournaments (TGT) dan pemberian kartu skor partisipasi (KSPS). Skripsi.Tidak Diterbitkan: Jurusan Matematika FMIPA UNJ. 5. Hudojo, Herman Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. 6. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 7. Ralibi, Imam Maliki Fun Teaching Kiat Sukses Belajar dan Mengajar yang Menyenangkan. Cikarang: Duha Khasanah. 8. Sardiman Interaksi dan Motivasi belajar-mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 9. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Wiji Astutik SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto Email: astutikwiji498@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RIRIN HARYANI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi waktu untuk satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA IMPLEMENTASI STRATEGI GO TO YOUR POST UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK DI SMP AL-ISLAM I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012) Rita P.Khotimah, Tiara Adi Handayani,

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 NGUTER

Lebih terperinci

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:

JUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Noborejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013 dengan subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA N 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK

Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten Pulang Pisau ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE BERMAIN KARTU BAGI SISWA KELAS VI SDN MANTAREN 1 Oleh: Ramikayani, S.Pd Guru SDN Mantaren 1 Kabupaten

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Atik Dwi Kurniati Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: atikdwi_kurniati@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 5, Oktober 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI SD Negeri Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni,

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Dwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN

Dwi Ambarwati 1.   PENDAHULUAN TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING DENGAN SETTING COOPERATIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Profil Tempat Penelitian Lembaga pendidikan yang dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Sukoagung. Sekolah ini terletak di Desa Sukoagung,

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI SDN 02 Pait Kec. Siwalan Kab. Pekalongan Abstrak Pada awal semester

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Oleh: Larasati Dian Palupi; Puji Nugraheni; Mita Hapsari Jannah Program Studi

Lebih terperinci

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer

Key Words: Hasil Belajar Matematika, Metode Play Answer Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi hasil belajar matematika pada kelas VIIA of SMPN 2 Liliriaja Soppeng yang tujuan utamanya memperoleh penerapan

Lebih terperinci

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VIII C Semester Genap SMP Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2014/2015)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada siswa kelas 4 SD Negeri Gendongan 03 pada mata pelajaran matematika materi

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING Pedagogy Volume 2 Nomor 1 ISSN 252-382 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING Irfawandi Samad 1 Progam Studi Pendidikan Matematika 1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang menjadi dasar dari semua ilmu yang dipelajari di sekolah regular. Oleh sebab itu pelajaran ini diajarkan pada jenjang pendidikan dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar

Kata kunci : Gaya Belajar, Siswa Kinestetik, Hasil Belajar ANALISIS GAYA BELAJAR MATEMATIKA SISWA KINESTETIK KELAS VIII.3 SMP PERTIWI 2 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh Irawati*, Zulfaneti**, Ratulani Juwita*** *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Pelaksanaan Tindakan 1.1.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah % BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

Rinendah Sihwinedar 16

Rinendah Sihwinedar 16 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL) PADA SISWA KELAS III SDN REJOAGUNG 01 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rinendah Sihwinedar

Lebih terperinci

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG Devi Afriyuni Yonanda deviyonanda1990@gmail.com Universitas Majalengka Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil peningkatan hasil belajar

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

JPM IAIN Antasari Vol. 03 No. 1 Juli Desember 2015, h

JPM IAIN Antasari Vol. 03 No. 1 Juli Desember 2015, h JPM IAIN Antasari Vol. 03 No. 1 Juli Desember 2015, h. 41-62 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN DI KELAS V TUNARUNGU

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

3.1.2 Subyek Penelitian

3.1.2 Subyek Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang

1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang 1. Pendahuluan Pembelajaran matematika dengan pendekatan tradisional didasarkan pada pandangan bahwa matematika sebagai strict body of knowledge yang meletakkan pondasi bahwa siswa adalah objek pasif,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) Kodiran Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PTK. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan peneliti sebagai observer dan berkolaborasi dengan guru sebagai pengajar dalam penelitian. Sebelum

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017 12 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD BAGI SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 CILONGOK SEMESTER II TAHUN 2016/2017 Afrita Heksa Guru SMP Negeri 2 Cilongok Email: afrita_heksa@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori 2.1.1 Mata Pelajaran Matematika di SD 2.1.1.1 Hakikat Matematika Permendiknas nomor 22 tahun 2006 mengemukakan: Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Dologan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong Agreistin E. Peole, Vanny Maria Agustina, dan Lestari Alibasyah Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS

Lebih terperinci

Oleh Moh Fauziddin Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai. Abstrak

Oleh Moh Fauziddin Dosen Prodi PG-PAUD, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai. Abstrak PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PENCAPAIAN KONSEP DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA DAKON BILANGAN PADA MATERI KPK DAN FPB KELAS IV SDN 001 PETAPAHAN KECAMATAN TAPUNG Abstrak Oleh Moh Fauziddin

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian. Observasi bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22

BAB III METODE PENELITIAN. 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1

Lebih terperinci

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH PADA MATERI TUMBUHAN BIJI (SPERMATOPHYTA) DI KELAS VII SMP N KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE Maulizar STKIP Bina Bangsa Meulaboh,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci