STUDI KUALITATIF MENGENAI KRITERIA MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada Beberapa Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KUALITATIF MENGENAI KRITERIA MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada Beberapa Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor"

Transkripsi

1 STUDI KUALITATIF MENGENAI KRITERIA MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada Beberapa Mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Juznia Andriani Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20, Bogor ABSTRAK Artikel ini menjelaskan beberapa kriteria yang digunakan dalam menyitir dokumen oleh mahasiswa Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Wawancara dilakukan dengan menggunakan data dokumen yang disitir oleh responden. Hasilnya memperlihatkan bahwa responden menggunakan topik sebagai kriteria utama untuk menyitir dokumen. Dokumen yang disitir memiliki nilai epistemik, fungsional, sosial, dan kondisional. Faktor intrinsik seperti kebaruan, kemutakhiran, keklasikan, dan disiplin ilmu merupakan kriteria yang muncul bersamaan dengan kesesuaian topik. Kriteria lain yang juga dipertimbangkan adalah pengarang, judul majalah, dan rekomendasi kolega. Faktor eksternal yang mempengaruhi responden untuk menyitir dokumen adalah kemudahan mengakses dokumen, bahasa, dan waktu. ABSTRACT Qualitative Study on the Criteria to Cite Documents: A case study of some postgraduate students from Bogor Agricultural University This article pointed out some criteria applied in citing document by the postgraduate students from Bogor Agricultural University. The interview was carried out using the data obtained from all citing documents used by respondents. It showed that the respondents apply topicalities as the main criterion to cite documents. These documents had epistemic, functional, social, and conditional values. The internal factors such as novelty, recency, classic, and subject area were some criteria that would arise together with research topic suitability. The other criteria that influence the respondents to cite documents were author, journal title, and college recommendation. The external factors affecting them to cite documents were accessibility of the documents, language, and time. Keywords: Citation, criterion, external factors, internal factors PENDAHULUAN Suatu dokumen akan disitir oleh pengarang bila dokumen tersebut relevan dengan kegiatan penulisan karya ilmiah yang dilakukannya. Menurut Green (1995), relevance ialah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi. Dokumen dinilai relevan bila dokumen tersebut mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang diteliti (topical relevance). Pada berbagai tulisan mengenai relevance, topicality (topik) merupakan faktor utama dalam penilaian kesesuaian dokumen. Froelich dalam Green (1995) menyebutkan bahwa inti dari relevance adalah topicality. Kegunaan informasi bagi pengguna tidak hanya menyangkut topik yang berhubungan, tetapi juga kualitas, novelty (kebaruan), kepentingan, dan kredibilitas. Konsep ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Paisley dalam White (2001), yang menyebutkan perceived relevance dan utility sebagai variabel terpenting bagi pengarang dalam menilai suatu dokumen untuk disitir. Dokumen akan diberi nilai bila dokumen tersebut mempunyai kegunaan (utility). Menurut Wang dan Soergel (1998), nilai kegunaan suatu dokumen dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut: 1. Epistemic values: kegunaan suatu dokumen dalam memenuhi keinginan atas pengetahuan atau informasi yang tidak/belum diketahui. Melihat definisi tersebut dapat diambil asumsi bahwa nilai epistemic merupakan prasyarat bagi semua dokumen. Dokumen yang tidak memiliki nilai epistemic kemungkinan tidak akan disitir. 2. Functional values: kegunaan suatu dokumen karena memberi kontribusi pada tugas atau penelitian yang dilakukan. Dokumen akan berguna karena berisi teori, data pendukung empiris, atau metodologi. 3. Conditional values: kegunaan dokumen akan muncul bila beberapa kondisi atau syarat terpenuhi, atau terdapat dokumen lain yang bisa memperkuat isi dokumen tersebut. 4. Social values: kegunaan suatu dokumen dalam hubungannya dengan kelompok atau individu. Dokumen akan diberi nilai sosial tinggi bila dokumen 10 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003

2 tersebut berhubungan dengan suatu badan atau individu yang berpengaruh terhadap peneliti, seperti dosen pembimbing atau figur yang terkenal di bidangnya. Adakalanya dokumen disitir karena dokumen tersebut berasal dari individu atau organisasi yang mempunyai pengaruh khusus terhadap peneliti atau penelitiannya, seperti pembimbing, dosen, kolega atau afiliasi organisasi. Park (1993) telah melakukan penelitian mengenai proses pengambilan keputusan untuk menilai dokumen yang akan dipakai sebagai bahan rujukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi pengguna, relevansi secara intrinsik berhubungan dengan proses mental sikap atau perilaku selektif dalam menilai suatu kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi suatu dokumen. Relevansi merupakan sesuatu yang difahami oleh pengguna pada saat mereka memilih dokumen. Pendekatan ini sejalan dengan relevansi psikologis yang didasarkan pada kondisi kognitif individu dan konteksnya dalam proses pembuatan keputusan. Alasan penulis untuk menyitir suatu dokumen bervariasi. Huber dalam Wang dan Soergel (1998) menyebutkan bahwa dalam mengambil keputusan untuk menyitir suatu dokumen, penulis tidak hanya mengandalkan informasi yang sudah ada dalam pikirannya, tetapi juga mempertimbangkan informasi lain. Pengambilan keputusan dilakukan dengan menerapkan beberapa kriteria. Menurut Wang dan Soergel (1998), kriteria merupakan suatu filter yang diaplikasikan penulis dalam membuat suatu keputusan. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen adalah: 1. Topik, dalam hal ini isi dokumen berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Topik permasalahan harus diketahui oleh penulis yang akan menilai dokumen. Pengetahuan mengenai topik mencakup who (siapa yang menulis), when (kapan topik tersebut didiskusikan), where (di mana topik itu menjadi berarti), dan how (bagaimana hubungan topik itu dengan topik lain). Persepsi penulis dalam menilai suatu dokumen bisa berbeda-beda meskipun dokumen tersebut mengangkat topik yang sama. Hal ini terjadi karena informasi yang terdapat dalam dokumen kurang jelas, terlalu spesifik atau terlalu umum. Penulis yang menilai relevan menganggap dokumen tersebut sesuai atau berhubungan dengan topik, penyajian informasinya lengkap, atau ada bagian dari isi yang bisa diambil sebagai sitiran. 2. Orientasi, menyangkut apa isi dokumen dan kepada siapa dokumen tersebut ditujukan. Penulis biasanya memilih dokumen dengan melihat isinya, misalnya memuat suatu teori, data empiris, metodologi atau hanya bersifat ulasan, serta sasaran pengguna dokumen seperti lingkungan akademis, institusi penelitian, atau praktisi. 3. Disiplin ilmu atau subject area. Penulis kemungkinan akan mengambil dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama dengan penelitian yang sedang dikerjakan. White (2001) telah meneliti pola sitiran Borgman dan Bates, dua peneliti dalam disiplin ilmu yang sama, yaitu mengenai user-centered design of on-line search system atau cognitive aspect of retrieval at the user-computer-literature interface. Adanya kesamaan dalam disiplin ilmu penelitian menyebabkan sama pula rujukan yang mereka sitir. Disiplin ilmu lain seperti ekonomi, teknik, lingkungan, politik, dan keuangan kadang-kadang juga disitir karena ilmu tersebut bersifat antardisiplin yang bisa diaplikasikan di bidang lain. Contoh kasus lain adalah Wilson, seorang dosen ilmu informasi yang karyanya banyak menyitir figur dalam disiplin ilmu lain seperti Kenneth Arrow seorang ahli ekonomi, Robert Merton ahli sosiologi, dan pakar lainnya di bidang militer, bahasa, dan psikologi. 4. Keklasikan/kepeloporan, suatu dokumen yang berisi informasi yang sangat substansial di bidangnya, karena memuat teknik, metode, atau teori yang dipakai sepanjang waktu. Penelitian mengenai artikel yang bersifat klasik telah dilakukan oleh Ruff (1979) dengan mengambil contoh Profesor Kovacs, seorang ahli spektroskopi molekuler yang karyanya disitir rata rata 25 sitiran per tahun. 5. Nama jurnal dan tipe dokumen. Pemahaman pengarang terhadap suatu jurnal akan mempengaruhi proses seleksi dokumen. Barry (1998) melaporkan bahwa pengarang akan membuat penilaian yang sama terhadap jurnal yang pernah dibaca sebelumnya. Jenis/ tipe dokumen, seperti bentuk jurnal, buku, disertasi, tesis atau laporan kerja juga menjadi salah satu aspek penilaian. 6. Pengarang. Dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga berpeluang besar pula untuk disitir. Apabila pengarang mempublikasikan beberapa artikel yang berhubungan, artikel tersebut akan dipilih salah satu untuk disitir. Kadang-kadang dokumen disitir karena penulis dokumen tersebut mempunyai pengaruh khusus dengan penelitian yang dilakukan, misalnya sebagai pembimbing, atasan, kolega atau karena institusinya. White (2001) menye- Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1,

3 butkan adanya jaringan sosial (social network), atau hubungan individu di antara sesama pengarang dalam suatu bidang ilmu. Selain adanya hubungan khusus, keanggotaan pengarang dalam suatu komunitas profesi dan hubungan kekerabatan dapat mempengaruhi penilaian terhadap dokumen. Hubungan sosial yang erat di tempat kerja juga menjadi bahan penilaian, seperti guru dan murid, sesama anggota suatu kelompok, atau sesama dosen. Contoh kasus ini ialah Bates dan Borgman, keduanya dari UCLA, yang saling menyitir tulisan dalam publikasinya (White 2001). 7. Novelty/kebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi yang belum diketahui sebelumnya atau sesuatu yang baru. 8. Penerbit. Reputasi institusi penerbit dapat pula menjamin mutu terbitan. Demikian juga kontinuitas terbitan dapat menjadi pertimbangan dalam menilai terbitan yang akan disitir. 9. Recency/kemutakhiran, membandingkan newness suatu dokumen dengan topik yang sedang diteliti. Kemutakhiran berkaitan dengan waktu penerbitan. Adakalanya dokumen yang terbit 15 tahun lalu masih dinilai baru, namun ada juga dokumen yang diterbitkan 2 tahun lalu sudah dianggap terlalu tua. Hal ini tergantung pada topik yang diteliti dan faktor lainnya yang berpengaruh. Hasil penelitian Soehardjan dan Sundari (1995) terhadap Indonesian Journal of Crop Science mendapatkan rentang waktu sitiran 1-15 tahun. Literatur yang berusia lebih dari 15 tahun mungkin masih digunakan karena informasi tersebut sangat penting atau masih relevan dengan kebutuhan saat ini. Selain kriteria yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa kriteria di luar dokumen yang juga dipertimbangkan, yaitu: 1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen. Liu (1993) menunjukkan bahwa rujukan dokumen yang tertera pada daftar pustaka secara positif berhubungan dengan ketersediaan dokumen tersebut di perpustakaan institusi penulis. Artinya, jumlah rujukan yang disitir tergantung pada kelengkapan atau jumlah koleksi perpustakaan institusi penulis. Hal ini berbeda dengan penulis di negara Barat yang lebih banyak menggunakan koleksi pribadi dalam rujukannya dibanding di Cina. Menurut Soper dalam Smith (1981), sebagian besar dokumen yang disitir merupakan koleksi pribadi, sebagian kecil dari perpustakaan instansi tempat peneliti/penulis bekerja, dan bagian terkecil dari perpustakaan di kota atau negara lain. Dengan demikian, suatu dokumen dikutip bukan karena dokumen tersebut yang terbaik, melainkan karena dokumen tersebut mudah diperoleh. 2. Syarat khusus. Keahlian atau alat yang diperlukan untuk menggunakan suatu dokumen menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan penulis dalam menyitir dokumen. Salah satunya adalah penguasaan bahasa. Jika pengguna tidak menguasai bahasa yang dipakai dalam dokumen, ada kemungkinan dokumen tersebut tidak disitir. Artikel yang berbahasa Inggris atau berbahasa ibu dari pengguna banyak digunakan sebagai sitiran. Liu (1993) menyebutkan bahwa artikel yang berbahasa Inggris banyak disitir oleh ahli fisika Cina, selain bahasa Perancis, Jerman, dan Rusia. Pembaca yang menguasai lebih banyak bahasa akan menyitir artikel lain yang menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dan bahasa ibu. Selain faktor bahasa, alat yang dipakai untuk membaca dokumen juga ikut berpengaruh, misalnya dokumen yang tersimpan dalam mikrofilm. Bila pembaca tidak menguasai alat mikrofilm maka kemungkinan dokumen tersebut akan diabaikan. 3. Kendala waktu. Dokumen yang dianggap relevan sebagai rujukan terkadang tidak dapat digunakan karena waktu yang terbatas, seperti halaman terlampau tebal sehingga tidak sempat terbaca (White dan Wang 1997). Berdasarkan kriteria yang telah disebutkan di atas, penulis selanjutnya membuat penilaian dan mengambil keputusan untuk menyitir suatu dokumen. Dalam membuat penilaian, penulis mengacu pada decision rule (Svenson 1979 dalam Wang dan Soergel 1998), suatu strategi dalam pengambilan keputusan untuk menyitir atau tidak suatu dokumen. Decision rule dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Elimination rule. Keputusan untuk menolak suatu dokumen karena dokumen tersebut memuat suatu aspek yang tidak bisa dipakai sebagai bahan rujukan. 2. Multiple-criteria rule. Beberapa kriteria diterapkan untuk menerima atau menolak suatu dokumen. 3. Dominance rule. Satu dokumen memiliki kesamaan dengan dokumen lain sehingga perlu diseleksi yang paling dominan. 4. Scarcity rule. Banyak dokumen yang diperlukan namun hanya sedikit yang bisa diperoleh sehingga kriteria dalam penilaian dokumen diperingan. 5. Satisfy rule. Dokumen yang didapat sudah sesuai dengan topik yang diinginkan sehingga diputuskan untuk tidak mencari dokumen lain. 12 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003

4 6. Chain rule. Mengidentifikasi dokumen yang mempunyai hubungan dengan dokumen lain, misalnya artikel asli dengan dokumen yang memuat kritik terhadap artikel tersebut. Contoh lainnya adalah artikel yang terkumpul dalam satu volume atau topik yang dimuat pada suatu jurnal. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif dipilih karena secara konseptual memperhatikan pemahaman perilaku manusia (individu) dari perspektif individu itu sendiri. Data yang terkumpul berupa hasil wawancara dengan responden dan observasi terhadap dokumen yang dipakai. Data dokumen untuk wawancara berasal dari semua dokumen yang dipakai responden. Metodologi penelitian secara rinci dapat dilihat pada Andriani (2001). HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria yang dipakai responden dalam memilih dokumen meliputi topik, nama jurnal, pengarang, penerbit, disiplin ilmu, keklasikan/kepeloporan, kebaruan, kemutakhiran, rekomendasi dari kolega, dan kriteria di luar dokumen seperti kemudahan diperoleh, bahasa, dan waktu yang tesedia. Topik Hampir semua responden menyebutkan bahwa kesesuaian topik dokumen dengan penelitian yang sedang dilakukan merupakan kriteria dasar dalam memilih suatu dokumen. Namun, tidak semua dokumen yang disitir mempunyai kesamaan topik dengan penelitian yang dilakukan. Beberapa dokumen tetap disitir meskipun topiknya berlainan, misalnya dokumen yang memuat informasi mengenai metode atau analisis statistik. Dalam kesesuaian topik ini responden mempunyai beragam cara penilaian. Dokumen dapat disitir karena membahas secara mendalam mengenai topik yang diperlukan ataupun yang bersifat umum. Hal ini bisa dilihat dari jawaban responden terhadap penilaian topik suatu dokumen. X saya pilih karena langkah-langkah penelitian dia sama dengan yang saya lakukan dan topiknya sama. Dokumen tersebut ialah mengenai efek genetik dan lingkungan pada produksi susu (Small Rum. Res. 1992). Dia memakai domba Sardi dan D man berikut persilangannya dalam penelitiannya (Responden 3). Buku ini (Penyuluhan Pembangunan Pertanian, Mardi Kanto, 7; 1993) saya ambil karena bersifat general dan lengkap, jadi merupakan payung dari ilmu penyuluhan. Penelitian saya mengenai pengaruh penyuluhan terhadap kemandirian petani. Meskipun topik saya mengenai kemandirian, tetapi saya perlu juga memasukkan unsur penyuluhan di dalamnya (Responden 2). Kesesuaian topik merupakan kriteria yang dipakai oleh responden dalam menyitir dokumen. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Froelich dalam Green (1995), bahwa inti dari relevansi suatu dokumen ialah kecocokan topik. Lokasi di mana penelitian itu dilakukan juga menentukan dipilihnya suatu dokumen sebagai rujukan. Saya mengambil dokumen ini (The Relational Peasant 1978) karena sesuai dengan penelitian saya, topiknva sama dan penelitian ini dilakukan di Vietnam, sehingga saya pikir itu hampir sama, karena sama-sama negara berkembang (Responden 2). Dokumen ini (Jurnal Warta PPKS 1996) mengandung informasi mengenai kelapa sawit di Indonesia, jadi secara geografis cocok dengan gambaran di Indonesia, sehingga mempunyai kesamaan dengan topik penelitian yang saya lakukan (Responden 1). Saya mengambil dokumen ini (Dissemination and Evaluation of Genetically Improved Tilapia sp. in Asia in Cina 1997) karena topiknva sama, yaitu mengenai tilapia. Lokasi penelitian ikan ini di Asia, jadi dari segi lokasi lebih mendekati dengan Indonesia (Responden 4). Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa lokasi dan geografis merupakan salah satu kriteria dalam menyitir suatu dokumen. Hal ini sesuai dengan pendapat French (1990), bahwa karakteristik dokumen dalam bidang pertanian sangat tergantung pada lokasi. Perbedaan geografis seperti iklim dan tanah (kandungan unsur hara) menjadi pertimbangan. Jawaban responden memperlihatkan bahwa dokumen yang disitir mengandung nilai fungsional, karena memberikan kontribusi kepada permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan penelitiannya, yaitu adanya kesesuaian topik. Responden merasa perlu untuk menyitir suatu dokumen tetapi harus bersama dengan dokumen lainnya Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1,

5 karena kedua dokumen tersebut membahas topik yang sama dan saling berkaitan. Dokumen ini merupakan dokumen penelitian yang berkelanjutan. Yang pertama dia mengamati bagaimana yang dialami struktur akar kelapa sawit, dan dia membuat model dan fungsinya, jadi saya harus ambil keduanya karena saling mendukung. Akan lebih baik bila keduanya disitir. Kedua dokumen tersebut berasal dari Journal of Land Soil (1997). Dokumen pertama mengenai model dan simulasi pada sistem perakaran kelapa sawit dan yang kedua berisi mengenai asumsi parameter akar dengan menggunakan RACINES POST PROCCESOR (Responden 1). Wang dan Soergel (1998) menggolongkan dokumen tersebut mempunyai nilai kondisional, karena responden akan menyitir dokumen tersebut bila ada dokumen lain yang mendukungnya. Bisa juga dokumen mempunyai nilai kondisional karena responden merasa perlu memasukkan dokumen yang masih terkait dengan penelitian sekarang (merupakan penelitian lanjutan). Dokumen ini merupakan disertasi dari teman saya yang mengerjakannya terlebih dahulu, yaitu mengenai keragaman produksi ternak domba prolifik (1996). Saya melanjutkan penelitiannya dengan menggunakan jenis domba yang sama untuk mengetahui ragam fenotipe dan genotipenya mengenai produksi susunya. Oleh karena itu, dokumen ini saya sitir (Responden 2). Nama Jurnal Nama suatu jurnal akan sangat mempengaruhi responden untuk menyitirnya. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan responden terhadap kualitas jurnal tersebut. Pengetahuan responden terhadap suatu jurnal yang sudah diketahui reputasinya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap penilaian yang diberikan. Saya lebih mantap memakai jurnal yang berhubungan dengan masalah hortikultura dan tanaman industri (J. Hortikultura, Buletin Penelitian Tanaman Industri, Buletin HPT) dan saya kenal dengan baik reputasinya untuk digunakan sebagai bahan sitiran dalam penelitian ini (Responden 5). Dalam memilih jurnal, saya akan memilih judul jurnal terlebih dahulu, baru mencari yang sesuai topiknya. Mengenai judul jurnalnya saya cenderung mengambil dari Small Ruminant Research, Animal Production, dan Animal Genetic. Saya mengetahui jurnalnya terlebih dahulu. Saya lari ke jurnal ternama dulu (Responden 3). Saya kenal baik dengan kredibilitas beberapa jurnal, terutama di bidang perikanan yang sudah punya nama (J. Aquaculture, J. Fish Biol., dan J. American Fish. Soc.) (Responden 4). Jurnal digunakan sebagai bahan sitiran utama karena memuat informasi yang baru mengenai suatu topik dan terfokus pada subjek yang sangat spesifik. Hal ini membuat responden dapat menemukan informasi lebih cepat daripada melalui terbitan monograf. Responden memilih jurnal dengan cara menilai kualitas jurnal terlebih dahulu, kemudian menilai orientasi jurnal tersebut dan disiplin ilmu yang tercakup dalam jurnal. Hal ini dilakukan oleh responden yang telah berpengalaman menggunakan jurnal dan mempunyai pengetahuan tentang reputasi suatu jurnal. Menurut Katz (1980), majalah merupakan sumber publikasi untuk teori baru, penemuan baru, dan materi yang sedang populer yang tidak terdapat dalam buku untuk beberapa bulan atau beberapa tahun terakhir. Barden dan Good (1989) mengungkapkan empat alasan peneliti menggunakan artikel majalah ilmiah, yaitu: (1) majalah ilmiah merupakan bimbingan bagi proyek penelitian yang sedang berlangsung, (2) majalah ilmiah merupakan bahan studi kelayakan bagi proyek penelitian yang diusulkan, (3) majalah ilmiah berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi yang sama, dan (4) majalah ilmiah berperan sebagai informasi bagi proyek lain dengan teknologi yang berbeda. Selain informasinya terkini, jurnal atau majalah ilmiah terbitnya teratur sehingga mempunyai nilai positif untuk disitir. Kalau terbitannya kontinu, itu sudah menunjukkan bahwa jurnal tersebut baik reputasinya, misalnya Journal of Small Ruminant Research, Animal Genetics, Animal Production dan Genetics (Responden 3). Pendapat tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sulistyo-Basuki (1984), bahwa majalah merupakan literatur yang disenangi ilmuwan karena frekuensi terbitnya relatif teratur dan cepat sehingga artikel yang dimuatnya cukup mutakhir. Jawaban responden menunjukkan bahwa selain karena topik yang sama, nama dan informasi yang terdapat pada jurnal juga menjadi bahan pertimbangan. 14 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003

6 Pengarang Faktor pengarang mempunyai pengaruh yang cukup kuat dalam penyitiran dokumen. Hal ini dikemukakan oleh beberapa responden. Saya termasuk orang yang pilih-pilih. Oleh karena itu, untuk pengarang saya pilih yang saya tahu dulu, seperti Bradford dan Gootwine di mana saya tahu betul tentang kegiatan penelitian yang dilakukan oleh orang ini. Untuk menyitir saya pilih-pilih orangnya, karena saya tahu analisis mereka tajam dan sampel yang dipakai benar jadi saya sitir (Responden 3). Dalam menyitir laporan penelitian saya justru melihat orangnya dahulu. Misalnya Bapak X menulis laporan penelitian, maka saya akan melihatnya dahulu, khususnya laporan penelitian yang satu disiplin ilmu dengan saya (Responden 3). Saya menyitir ini (Doyle 1988, mengenai kriteria morfometrik untuk diskriminasi seks pada ikan tilapia), karena dia seorang expert dan profesor, saya tahu betul track record dia di penelitian. Dia banyak menulis di jurnal (Responden 4). Selain topik yang berhubungan, reputasi pengarang ikut mempengaruh disitirnya suatu dokumen. Hal ini dapat dilihat dari pendapat Responden 3. Dia orang terkenal dari Israel yang meneliti domba, karena reputasinya bagus dan topiknya sama dengan yang saya kerjakan. Saya mempunyai harapan terhadap dokumen ini (Anim. Sci. 1995), karena saya tahu orang ini ahli dalam bidang yang saya teliti dan dia menggunakan sampel yang benar. Jawaban tersebut memperlihatkan bahwa responden memilih dokumen karena terdapat kesamaan pembahasan yang mendalam terhadap topik yang sama serta responden mengetahui reputasi pengarangnya. Faktor kedekatan responden dengan pengarang kadangkadang juga ikut mempengaruhi responden dalam menyitir dokumen. Hal ini bisa terjadi karena adanya hubungan kerja dalam kegiatan penelitian, seperti antara mahasiswa dan dosen, mahasiswa dan pembimbingnya atau orang yang mempunyai pengaruh di kampusnya, seperti dikemukakan oleh beberapa responden berikut ini. Sitiran ini (Aquaculture 1990 ada artikel tulisan Sumantadinata, K) berasal dari dosen pembimbing saya (Responden 4). Saya mengambil dokumen ini (Sumardjo Disertasi. Transformasi Model Penyuluhan Pertanian Menuju Perkembangan Kemandirian Petani), karena dia (pengarangnya) dosen saya, selain itu karena topiknya sama dengan yang saya kerjakan (Responden 2). Konsepnya yang saya ambil dari makalah penelitian ini (Margono. S Memantapkan Posisi dan Meningkatkan Peran Penyuluhan Pembangunan), jadi ada pengaruhnya juga terhadap kegiatan penelitian saya (Responden 2). Hasil lain yang didapat dari wawancara ialah bahwa responden mengambil suatu prosiding sebagai bahan sitiran, karena ditulis oleh profesornya dan terdapat kerja sama dengan institusi di mana responden itu bekerja. Jadi faktor institusi (tempat responden bekerja) ikut berpengaruh juga dalam sitiran. Prosiding ini saya ambil, pengarangnya profesor saya waktu mengambil kuliah program S2 (Bradford 1992) dan dia punya kolaborasi dengan institusi saya (Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian), sehingga saya mengambil dokumennya (Responden 3). Pendapat responden tersebut menyiratkan bahwa dokumen yang dibuat oleh seseorang yang mempunyai pengaruh khusus dengan situasi atau kondisi penelitian vang dilakukan, menjadi kriteria tersendiri untuk disitir. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya hubungan dekat seperti pembimbing, dosen pembimbing, atasan, kolega atau institusinya. White (2001) menyebutkan bahwa adanya jaringan sosial antara penulis dan pengarang dokumen yang relevan dengan bidangnya ikut berpengaruh dalam proses sitiran. Selain faktor kedekatan responden dengan pengarang, diskusi responden dengan pengarang juga menyebabkan responden mengetahui isi dokumen. Jelas ini topiknya sama dan dia dosen pembimbing saya (Sumardjo 2000), dan terdapat beberapa hal yang bisa saya ambil setelah kita berdiskusi, terutama mengenai kemandirian pelani (Responden 2). Saya menyitir laporan penelitian, saya melakukan diskusi mendalam dan kebetulan dia dosen saya (Margono 2000). Jadi dia bilang coba lihat di laporan saya. Dan kerja di pembahasan yang mendalam, lalu saya sitir dokumen tersebut (Responden 2). Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1,

7 Pendapat responden tersebut menunjukkan bahwa dokumen yang digunakan oleh reponden dikategorikan sebagai dokumen yang mempunyai nilai sosial dan juga nilai fungsional, karena berasosiasi dengan dosen pembimbing atau figur yang terkenal di bidangnya dan topiknya sama dengan penelitian yang dilakukan. Penyitiran dokumen tersebut juga disebabkan oleh adanya hubungan individu atau jaringan sosial responden. Penerbit Penerbit dapat menjadi pertimbangan bagi responden untuk menyitir dokumen terutama organisasi yang bergerak di bidang penelitian. Dokumen ini (A Morphometric Criterions for Sex Discrimination in Tilapia 1988) dari organisasi X (ICLARM) yang banyak melakukan kerja sama penelitian dengan institusi saya (Balai Penelitian Air Tawar). Saya mengetahui betul kualitas penelitian dan organisasi ini. Oleh karena itu untuk menyitirnya saya tidak ragu lagi (Responden 4). Ada pula responden yang berpendapat bahwa penerbit tidak begitu berpengaruh baginya, yang penting adalah isi dokumennya. Frekuensi terbit yang teratur sudah menunjukkan bahwa jurnal tersebut bagus. Saya tidak melihat kredibilitas penerbitnya, yang penting isinya bagus (Responden 5). Penerbit buat saya tidak berpengaruh, karena kalau jurnalnya kontinu berarti reputasinya bagus (Responden 3). Disiplin Ilmu Ilmu pertanian bersifat interdisiplin, sehingga dalam membahas suatu topik permasalahan juga memerlukan ilmu lain yang terkait. Hal ini dapat dilihat dari pendapat responden di bawah ini. Meskipun penelitian saya mengenai penyuluhan dan kemandirian petani, saya tetap memasukkan dokumen dari ilmu lain untuk pembahasan dan analisis data, terutama buku statistik yang saya pakai untuk metodologi seperti Metode Penelitian Survei 1989 dan Metode Statistik dari Walpole (Responden 2). Keklasikan/Kepeloporan Dokumen yang memuat informasi yang bersifat klasik atau memuat topik yang substansial banyak disitir oleh responden. Buku ini (Oil Palm Research) mengenai penelitian kelapa sawit dan di kalangan peneliti kelapa sawit. Buku ini banyak disitir, meskipun tahunnya lama 1976 (Responden 1). Pendapat responden tersebut menunjukkan bahwa meskipun relatif tua, dokumen tersebut tetap disitir karena informasi yang terdapat di dalamnya masih relevan dan merupakan hal yang klasik. Selain topik yang substansial, dokumen yang dibuat oleh orang yang ahli di bidangnya juga menjadi buku klasik dan banyak dikenal orang. Orang dari genetik menganggap yang mengarang buku ini ialah mbahnya di genetik (Falconer 1980). Karena beliau sangat ahli, jadi karangannya bersifat klasik (Responden 3). Kebaharuan Responden memutuskan untuk menyitir suatu dokumen karena berisi informasi atau pengetahuan baru yang bermanfaat baginya. Buku karangan X ini saya beli (Pembangunan Desa Mulai dari Belakang Chambers). Dalam bukunya terdapat konsep yang baru, penyuluhan yang semula top down kemudian diubah jadi bottom up. Meskipun tahunnya lama, tetapi bukunya bersifat substansial dan bagus sekali isinva, jadi isinya klasik (Responden 2). Saya menemukan informasi atau hal yang baru dalam jurnal ini (J. Evolution). Saya tidak tahu hal ini sebelumnya. Jadi ini merupakan hal yang benar-benar baru bagi saya. Jadi saya merasa perlu untuk memasukkannya dalam tulisan saya (Responden 4). Responden menyebutkan bahwa mereka memperoleh pengetahuan yang baru dari dokumen yang disitir. Wang dan Soergel (1998) menyebutnya sebagai nilai epistemik, yang menjadi prasyarat bagi semua dokumen untuk disitir, karena dokumen tersebut memberikan 16 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003

8 kepuasan terhadap kebutuhan akan pengetahuan atau informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Kemutakhiran Waktu atau tahun penerbitan menjadi pertimbangan responden dalam menyitir. Hal ini ditunjukkan oleh hasil wawancara yang menyebutkan bahwa melihat tahun terbit itu penting dan harus diperhatikan. Saya sitir karena tahun buku cukup baru (Principles Genome Analysis, 1995), memuat informasi mengenai DNA atau genom analisis, dan mencakup genetik secara keseluruhan (Responden 3). Buku penyuluhan pertanian ini terbitan tahun 1999, yang memuat penelitian lebih baru dan lebih mencakup keseluruhan, jadi lebih lengkap serta ada tambahan dari edisi sebelumnya (Responden 2). Bagi Responden 2, tahun terbit merupakan hal yang penting, karena dokumen yang terbitannya lebih mutakhir memuat informasi yang lebih baru. Responden 3 juga menyebutkan bahwa tahun terbit penting, terutama yang menyangkut informasi mengenai genetika khususnya DNA. Hal ini beralasan karena ilmu yang menyangkut DNA masih tergolong baru dan perkembangannya relatif cepat. Responden 2 dan 3 telah menerapkan topik dan kemutakhiran sebagai kriteria pemilihan bahan sitiran. Hasil wawancara dengan beberapa responden menunjukkan bahwa kemajuan dalam ilmu pengetahuan akan mempengaruhi isi atau informasi yang terkandung dalam suatu dokumen. Perubahan terjadi pada tingkat validitasnya, sehingga terbitan baru lebih memungkinkan memberikan tambahan pengetahuan baru. Line dan Sandinson (1974) mengemukakan bahwa penurunan kesahihan suatu dokumen dapat disebabkan oleh: (1) informasinya valid namun sudah terserap dalam dokumen berikutnya (baru) yang menyitir, (2) informasinya valid namun berada dalam bidang yang kurang diminati, (3) informasi masih valid namun sudah digantikan karya berikutnya, dan (4) informasinya tidak lagi dianggap valid. Terdapat responden yang menganggap bahwa tahun terbit tidak menjadi masalah, yang penting topiknya sama. Dokumen dengan tahun terbit yang lama tetap disitir, karena belum ditemukan dokumen yang baru. Walaupun tahunnya lama, karena topiknya sama dengan yang diteliti maka akan saya ambil, kebetulan saya belum menemukan dokumen yang baru. Dokumendokumen tersebut dapat berupa buku maupun jurnal, misalnya Journal of Analytical Biochemistry tahun 1976 dan buku Solute Movement in the Soil Root System 1977 (Responden 1). Text book tahun 1981 saya ambil karena masih relevan dan terbitan baru belum ada. Kebetulan pas dengan topik jadi tahun lama juga saya ambil (Responden 1). Sistem sosial di buku yang baru belum ada (Social System 1976 karangan Loomis), jadi yang lama masih baik (Responden 2). Jawaban yang agak lain diberikan oleh Responden 3. Dokumen yang memuat informasi yang relevan dengan penelitiannya dan penelitian itu jarang dikerjakan orang penting untuk disitir, meskipun tahunnya sudah terlalu lama. Kita harus melihat, misalnya pustaka apa yang dianggap tua, mungkin 5 tahun terakhir dianggap tua. Namun saya tetap mengambil artikel tentang susu yang terbit tahun 1959 (Hemerazoa). Beliau mengerjakan domba yang jarang dikerjakan, sedangkan saya ingin tahu potensi genotipenya, jadi saya pikir perlu juga diambil. Saya perlu menyitir untuk membandingkan ternak waktu itu dengan domba sekarang. Orang bilang itu kuno tapi bagi saya berguna sekali untuk jadi acuan (Responden 3). Meskipun dokumen tersebut sudah lama, namun bila memuat metode yang relevan dengan penelitiannya, dokumen tersebut akan disitir juga. Jawaban tersebut dikemukakan oleh Responden 4. Tahunnya sudah 1981 tetapi metodenya masih bisa saya pakai (Stock Identification: Materials and Methods). Saya ambil sedikit-sedikit, tidak semua tetapi pakai modifikasi di sana-sini (Responden 4). Rekomendasi dari Kolega Kolega atau pengalaman orang lain yang pernah menggunakan dokumen tersebut ikut menjadi kriteria yang dipakai responden dalam menyitir dokumen. Hal ini dikemukakan oleh Responden 4. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1,

9 Beberapa kakak kelas banyak yang pakai dan ada pengaruh dari satu alumni. Saya mendapat rekomendasi bahwa buku ini bagus (Maracanas Laboratory Guide 1991). Buku tersebut berisi tentang teknik elektroforesis dan aplikasinya pada manajemen perikanan. Buku ini saya dapat dari kakak kelas saya (Matrieia 1990). Buku tersebut berisi tentang morfologi dan variasi pertumbuhan ikan di Indonesia. Buku ini bagus untuk penelitian saya dan teman saya yang memberi buku ini sudah melakukan penelitian ini, jadi dia merekomendasikannya. Dia mendapatkan buku ini dari dosennya, jadi saya pakai. Kriteria di Luar Dokumen Kemudahan dalam mendapatkan dokumen merupakan faktor yang ikut menentukan dokumen tersebut menjadi bahan sitiran. Responden menyitir dokumen karena dokumen itu mudah diperoleh atau diakses. Hal ini terungkap dari beberapa hasil wawancara berikut ini. Karena Bu X saya kenal dan dia punya perpustakaan pribadi yang lengkap koleksinya, maka dari situ saya mudah untuk mendapatkan dokumen yang saya butuhkan (Responden 2). Pustaka untuk bahan sitiran saya dapatkan dengan mudah, tetapi beberapa harus dipesan terlebih dahulu di perpustakaan X. Kemudahan atau adanya literatur di perpustakaan membuat saya mengambil sebagai rujukan (Responden 2). Kemudahan responden dalam mendapatkan dokumen menyebabkan suatu dokumen itu disitir. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Liu (1993), yang menyebutkan bahwa kebanyakan rujukan yang disitir berasal dari perpustakaan institusi tempat mereka bekerja. Perpustakaan yang digunakan oleh para responden banyak melanggan majalah atau jurnal terbitan luar negeri sebagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan peneliti bidang pertanian. Semua responden menjawab bahasa tidak menjadi masalah dalam penyitiran dokumen. Hal ini terlihat dari hasil wawancara berikut ini. Saya tidak mempunyai masalah dengan dokumen yang berbahasa asing, Inggris, karena hampir semua jurnal yang berhubungan dengan masalah cendawan mikoriza merupakan terbitan luar negeri (Responden 1). Artikel yang berbahasa Inggris bagi saya tidak menjadi masalah (Responden 3). Waktu yang tersedia untuk mempelajari suatu dokumen tidak menjadi masalah bagi responden. Semua dokumen dapat mereka baca dan mengerti isinya. Hal ini karena pada saat penyusunan tesis atau disertasi, responden mempunyai waktu yang cukup untuk menelaah pustaka, karena sudah tidak ada kegiatan perkuliahan. Dalam mencari bahan pustaka, saya mengalokasikan waktu khusus, misalnya seharian penuh di perpustakaan memilih dokumen yang sesuai dengan penelitian saya. Dokumen tersebut saya pelajari di rumah (Responden 1). Saya mencari dokumen yang cocok dengan topik saya di perpustakaan. Yang saya lihat pertama jurnalnya dulu, kemudian abstraknya, demikian juga untuk buku. Kalau abstrak sudah cocok, saya meluangkan waktu khusus untuk membaca dokumen lengkapnya. Bagi saya itu sudah menjadi kewajiban (Responden3). KESIMPULAN Responden menerapkan topik sebagai kriteria utama dalam memilih dokumen yang digunakan sebagai sitiran. Dokumen yang dipilih berdasarkan kriteria topik mempunyai nilai epistemik, fungsional, sosial, dan kondisional. Faktor-faktor seperti kebaharuan, kemutakhiran, keklasikan, dan disiplin ilmu merupakan kriteria yang akan muncul bersama dengan kesesuaian topik penelitian. Satu dokumen dapat memuat beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menyitir dokumen tersebut. Kriteria lain yang ikut berpengaruh ialah pengarang, nama jurnal, penerbit, dan rekomendasi dari kolega. Kriteria di luar dokumen yang ikut berpengaruh adalah kemudahan untuk mendapatkan dokumen, bahasa, dan waktu. Faktor bahasa dan waktu tidak menjadi masalah bagi responden. SARAN Penelitian ini bersifat deskriptif, sehingga perlu dilakukan penelitian serupa, tetapi pendekatannya secara kuantitatif sehingga akan memperjelas penggunaan dokumen sebagai bahan sitiran. Perlu dilakukan pengelompokan responden berdasarkan jenjang pendidikan dan jenis 18 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1, 2003

10 karya ilmiah yang dihasilkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam pemilihan dokumen sebagai bahan sitiran. DAFTAR PUSTAKA Andriani, J Studi kualitatif mengenai alasan menyitir dokumen: kasus pada lima mahasiswa program pascasarjana IPB. Jurnal Perpustakaan Pertanian 11 (2): Barden, P. and B. Good Information Flows into Industrial Research : A survey of user s attitudes and behaviour. Boston: British Library Board. Barry, C. L Document representations and clues to document relevance. J. Amer. Soc. Information Sci. 49 (14): French, B User needs and library service in agricultural science. Lib. Trends 38 (3): Green, R Topical relevance relationship. I. Why topic matching fails. J. Amer. Soc. Information Sci. 46 (9): Katz, W Collection Development: The collection of materials for Libraries. New York: Hollt Rinehart and Winston. Line, M.B. and A. Sandison Obsolescence and change in the use of literatur with time. J. Documentation 30 (3): Liu, M A study of citing motivation of Chinese scientists. J. Information Sci. 19: Park, T.K The nature of relevance in information retrieval: An empirical study. Lib. Quaterly 63 (3): Ruff, I Citation analysis of a scientific career: A case study. Soc. Studies Sci. (9): Smith, L Citation analysis. Lib. Trends 30 (1): Soehardjan, M. dan T.S. Sundari Data rujukan sebagai indikator dampak artikel, majalah dan penerbitan. Jurnal Perpustakaan Pertanian 4 (2): Sulistyo-Basuki Komunikasi ilmiah: Dari surat pribadi sampai majalah. Majalah Ilmu Perpustakaan dan Informatika 4 (1-2): Wang, P. and D. Soergel A cognitive model of document use during a research project. Study I. Document Selection. J. Amer. Soc. Information Sci. 49 (2): White, H.D Authors as citers over time. J. Amer. Soc. Information Sci. Technol. 52 (2) : White, M.D. and P. Wang A qualitative study of citing behaviour: Contributions, criteria and metalevel documentation concerns. Lib. Quaterly 67 (2): Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, Nomor 1,

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sitiran Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa Inggris. Menurut Harrod s Librarian Glossary and Reference Book (1990 : 20) citation adalah

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI SUTARDJI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian,

Lebih terperinci

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU HASNIDAR Pustakawan Perpustakaan Pusat Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Simpang Panam

Lebih terperinci

III. LITERATUR REVIEW

III. LITERATUR REVIEW III. LITERATUR REVIEW Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini akan dibahas beberapa literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur yang dibahas merupakan literatur yang mempunyai kaitan isi dan mendukung konsep

Lebih terperinci

STUDI KUALITATIF MENGENAI ALASAN MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada lima mahasiswa program Pascasarjana IPB

STUDI KUALITATIF MENGENAI ALASAN MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada lima mahasiswa program Pascasarjana IPB STUDI KUALITATIF MENGENAI ALASAN MENYITIR DOKUMEN: Kasus pada lima mahasiswa program Pascasarjana IPB Juznia Andriani Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah era globalisasi, pengguna lebih tertarik untuk mencari dan menggunakan berbagai alternatif

Lebih terperinci

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jln. Raya Kendal Payak, Kotak Pos 66, Malang 6511 ABSTRAK

Lebih terperinci

Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.2, Desember 2006

Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2, No.2, Desember 2006 Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Pengguna dalam Pamanfaatan Layanan Katalog Online: Studi Deskriptif Analitis Pemanfaatan Katalog Online pada Perpustakaan Pascasarjana Universitas Padjadjaran Desriyeni

Lebih terperinci

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE 2008-2011 ( STUDI KAJIAN BIBLIOMETRIKA PADA INFORMATION RESEARCH : AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL ) Oleh Venny Vania Annora Manullang

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA *Jumal Anse* *Asrul Jaya *** Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN

METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN METLIT 6 LITERATUR REVIEW SITASI ATAU PENYITIRAN SITASI ATAU PENYITIRAN Sitasi (citation) di dalam penulisan ilmiah sangat penting. Dalam penulisan ilmiah penulis memerlukan bahan pustaka (literatur review)

Lebih terperinci

Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS

Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS Kelompok 202 Rimphy Darmanegara 1203000986 Tunggul Fardiaz 1203001125 Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS Alan R. Dennis CAIS Vol. 7, Article 5 2001 ABSTRACT Artikel ini menjelaskan

Lebih terperinci

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Lusi

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa KEBUTUHAN BAHAN PUSTAKA BAGI PARA TEKNISI LITKAYASA SEBAGAI PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TETTY SARTIKA Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jl. Raya Pajajaran Bogor 16151 RINGKASAN

Lebih terperinci

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR OPINI PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Ratnaningsih Pustakawan Muda pada Perpustakaan IPB, email: ratna.andini@gmail.com Abstrak Pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi. Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh

Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi. Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh Abstrak Tulisan ini berjudul Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian

Lebih terperinci

Seleksi Koleksi : Langkah Pengembangan Menuju Kualitas Layanan Perpustakaan Akademik. Abstrak. Kata Kunci : Seleksi, Pengembangan Koleksi

Seleksi Koleksi : Langkah Pengembangan Menuju Kualitas Layanan Perpustakaan Akademik. Abstrak. Kata Kunci : Seleksi, Pengembangan Koleksi Seleksi Koleksi : Langkah Pengembangan Menuju Kualitas Layanan Perpustakaan Akademik Syukrinur Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Tulisan ini berjudul

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika

Lebih terperinci

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan yang berada di Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie The Use of Problem Based Learning (PBL) Model to Improve The Motivation in MAN Blangpidie Samsulimi

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Evaluasi 2.1.1 Pengertian Evaluasi Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran (Echols dan Shadily,

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP

ANALISIS SITIRAN TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP ANALISIS SITIRAN TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP Esti Sukadar Mawati, Sri Ati, Rosa Widyawan * Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN E-BOOK

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN E-BOOK Page1 PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN EBOOK & ELIBRARY (STUDI KASUS PADA SCIENCE DIRECT) Lukman Bachtiar, S.Kom., M.M. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Darwan Ali lukman.bachtiar@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat

Lebih terperinci

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

BAB III. METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran 1 BAB III METODE DAN RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini akan dievaluasi bagaimana motivasi pemanfaatan jurnal online Sciencedirect oleh mahasiswa pascasarjana S2 di Perpustakaan

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO Oleh: Anthonius M. Golung e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract Target of this research is to know student

Lebih terperinci

Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan

Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan Oleh: Putu Laxman Pendit www.iperpin.wordpress.com Perilaku manusia tak lekang dari semesta yang menghidupinya. Bagi profesor TD Wilson, kalimat ini berlaku mutlak

Lebih terperinci

APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB

APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB APLIKASI SURVEI KEPUASAN MAHASISWA BERBASIS WEB DI PROGRAM DIPLOMA IPB Walidatush Sholihah 1, Hasmya Dwi Azra 2 1 Teknik Komputer Program Diploma IPB; 2 Manajemen Informatika Program Diploma IPB Email:sh.walidah@gmail.com

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN ORBITH VOL. 13 NO. 1 Maret 2017 : 1 8 KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN Oleh: Sri Sumarsih Pustakawan UPT Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Metode penelitian berkaitan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan tabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan tabel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian serta pembahasan dari hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk grafik dan tabel yang

Lebih terperinci

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS Kriteria Umum 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN

PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN PERSEPSI DAN MANFAAT WARTA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BAGI PENYULUH PERTANIAN Eko Sri Mulyani, Heryati Suryantini, Endang Setyorini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**)

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Purwani Istiana; email: nina@ugm.ac.id Sri Purwaningsih* Email: spurwaningsih@ugm.ac.id

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi Modul 3

Pengembangan Koleksi Modul 3 Pengembangan Koleksi Modul 3 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 3 by Yuni Nurjanah A. Mengenal Masyarakat yang dilayani B. Diperlukannya Kajian Pengguna C. Unsur-unsur Kajian D. Hal-hal

Lebih terperinci

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN Martasari et al., Analisis Validitas Butir... 1 ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL TRY OUT BENTUK OBJEKTIF PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK KARTINI JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Pertemuan 4

KAJIAN PUSTAKA. Pertemuan 4 Pertemuan 4 KAJIAN PUSTAKA Tujuan : Setelah mempelajari topik ini anda diharapkan dapat: Mendeskripsikan pentingnya kajian pustaka Menguraikan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengkaji kepustakaan

Lebih terperinci

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW

06/11/12. Hipotesis. Hipotesis penelitian TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW TUJUAN, HIPOTESIS DAN LITERATUR REVIEW Tujuan Penelitian: Uraian yang menunjukkan usaha untuk menemukan jawaban masalah penelitian. Tujuan harus ada hubungannya dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai landasan teori dan kerangka berpikir. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 6.1. Menjelaskan

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

Universitas Terbuka 2. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, FEMA IPB ABSTRACT

Universitas Terbuka 2. Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, FEMA IPB ABSTRACT Jurnal Penyuluhan, Maret 2010 Vol. 6 No.1 Strategi Pengembangan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka: Kasus Alumni UT di wilayah Serang, Karawang, Cirebon, dan Tanggamus

Lebih terperinci

*Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS

*Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS 1 Langkah-Langkah Penulisan Proposal Untuk Penelitian Kompetitif Drs. Sutarno, MSc., PhD.* *Dosen pada: Jurusan Biologi FMIPA UNS, S2 Ilmu Lingkungan UNS, dan S2 Pendidikan Sain UNS 2 PENDAHULUAN We have

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu data yang terkumpul berbentuk

Lebih terperinci

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Tujuan Sosialisasi tentang Peraturan Dikti tentang perhitungan angka kredit untuk karya ilmiah Membantu para dosen dan

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal ilmiah merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan kompetensi dosen dan peneliti di Indonesia. Publikasi ilmiah merupakan persyaratan utama untuk

Lebih terperinci

6/5/2010. Ilmuwan bergerak pada dua level: Teori hipotesis konstruk Observasi

6/5/2010. Ilmuwan bergerak pada dua level: Teori hipotesis konstruk Observasi 1 Ilmuwan bergerak pada dua level: Teori hipotesis konstruk Observasi 2 1 Pentingnya Teori: Teori menyatukan praktik pelayanan kesehatan, promosi, dan penelitian Pilihan teori, walaupun kadang tidak diakui,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Universitas X merupakan salah satu universitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Universitas X merupakan salah satu universitas BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Setiap universitas berusaha bersaing untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Universitas X merupakan salah satu universitas swasta terkemuka

Lebih terperinci

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..

Lebih terperinci

KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA

KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN TUGAS AKHIR STRATA SATU (S1) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA Shinta T. Effendy 1, Rahmat M. Samik Ibrahim 2 1 Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia (shintaeffendy

Lebih terperinci

Teknik Pembuatan Proposal (Penelitian)

Teknik Pembuatan Proposal (Penelitian) Slide 1 Teknik Pembuatan Proposal (Penelitian) Oleh:, S.Sos., MSi Slide 2 Proposal Propose : Mengusulkan atau Menawarkan Proposal : Usulan atau Tawaran Slide 3 Bentuk Proposal ILMIAH Penelitian Karya Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan pustaka merupakan komponen penting dalam perpustakaan, karena bahan

BAB I PENDAHULUAN. Bahan pustaka merupakan komponen penting dalam perpustakaan, karena bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perpustakaan sebagai salah satu unit kerja atau tempat mengumpulkan, menyimpan dan mengelola bahan pustaka secara sistematis guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Masyarakat dituntut

Lebih terperinci

DEVELOPING A SYLLABUS OF TOEFL READING FOR THE STUDENTS OF NON ENGLISH DEPARTMENT UNIPDU JOMBANG

DEVELOPING A SYLLABUS OF TOEFL READING FOR THE STUDENTS OF NON ENGLISH DEPARTMENT UNIPDU JOMBANG DEVELOPING A SYLLABUS OF TOEFL READING FOR THE STUDENTS OF NON ENGLISH DEPARTMENT UNIPDU JOMBANG PENGEMBANGAN SILABUS TOEFL READING UNTUK MAHASISWA PRODI SELAIN BAHASA INGGRIS DI UNIPDU JOMBANG Endang

Lebih terperinci

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi

Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Mengoptimalkan Pengembangan Koleksi Oleh : Aa Kosasih, S.Sos. / Pustakawan Pertama aakosasih_library@yahoo.com/handarukosasih@gmail.com Abstrak. Setiap perpustakaan tentunya mempunyai visi yang berbeda,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU A. Ridwan Siregar Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara Pendahuluan Kerjasama merupakan suatu fenomena sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. politeknik, dan akademi. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai bagian atau unit

BAB 1 PENDAHULUAN. politeknik, dan akademi. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai bagian atau unit 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu unsur penunjang yang perlu ada pada semua bentuk perguruan tinggi, mulai dari universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang 56 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan secara berturut-turut akan diuraikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel

Lebih terperinci

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract The aim of this research is to evaluate the attitude

Lebih terperinci

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI

PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI STRATEGI PUBLIKASI HASIL PENELITIAN DI JURNAL TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com 1 (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi (4) jurnal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Andriko Firma 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lebih terperinci

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Iin Fridayani Veronika Purba 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di dunia berkembang sangat pesat dan telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran sebuah media massa tentunya diharapkan sebagai salah satu media penyebaran informasi untuk khalayak ramai. Informasi yang ditampilkan tersebut muncul atas

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model kompetensi dari dosen Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung. Fakultas Ekonomi ini mengalami kesulitan dalam menggambarkan kompetensi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp. (0341) 801468, Faks. (0341) 801496

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi informasi terutama penggunaan internet saat ini berkembang pesat setiap tahunnya. Menurut data Internet World Stats, Indonesia termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga pendidikan menyediakan sarana untuk proses belajar mengajar. Pendidikan tinggi adalah salah satu bentuk lembaga pendidikan yang diselenggarakan dalam perguruan

Lebih terperinci

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies

Kata kunci : perilaku hidup sehat dan outcome expectancies Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan perilaku hidup sehat antara mahasiswa dengan outcome expectancies moderat dan mahasiswa dengan outcome expectancies non moderat di Universitas

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

FUNGSI PERPUSTAKAAN DALAM MEMOTIVASI BELAJAR. Oleh Imran Benawi

FUNGSI PERPUSTAKAAN DALAM MEMOTIVASI BELAJAR. Oleh Imran Benawi FUNGSI PERPUSTAKAAN DALAM MEMOTIVASI BELAJAR A. Pendahuluan Oleh Imran Benawi (Pustakawan IAIN SU) ABSTRACT Library is one of the academic facilities that motivate student in learning and studying. As

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan siswa di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita di Kota Palangkaraya. Teori yang digunakan yaitu orientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang merupakan lanjutan dari pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk mempersiapkan peserta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... Judul : Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai Sosial, Lingkungan Kerja dan Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk hidup yang senantiasa berkembang dan mengalami perubahan-perubahan bertahap dalam hidupnya. Sepanjang rentang kehidupannya tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu ilmu sangat dipengaruhi oleh aktivitas penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di bidang ilmu yang bersangkutan. Perkataan Isaac Newton yang terkenal

Lebih terperinci

Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan perlu dipaparkan mengenai profil dan tugas pokok dari perpustakaan IPB. Berkenaan dengan kebijakan pengembangan/pengadaan koleksi, dalam pelaksanaan tugasnya

Lebih terperinci