IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN"

Transkripsi

1 IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp. (0341) , Faks. (0341) Diajukan: 2 Februari 2010; Diterima: 3 Maret 2010 ABSTRAK Impact factor adalah ukuran pengaruh suatu kelompok dokumen, dan merupakan alat untuk mengukur peringkat kualitas suatu jurnal berdasarkan jumlah sitiran. Pengkajian ini bertujuan mengetahui nilai impact factor Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP) dan penulis artikel. Data berasal dari JPP yang terbit pada tahun , yang terdiri atas 34 nomor (145 artikel) dengan sitiran. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa JPP disitir 106 kali. Nilai impact factor JPP bervariasi setiap tahun, dari nilai terendah 0,25 pada tahun 2009 sampai tertinggi 2 pada tahun Secara kumulatif diperoleh nilai impact factor JPP sebesar 0,88. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) merupakan institusi kontributor artikel dan penyitir terbesar pada JPP. Tjitropranoto merupakan penulis pada JPP yang artikelnya paling banyak disitir. Posisi sebagai penulis artikel terbanyak ditempati oleh Sulastuti- Sophia, sedangkan Soehardjan merupakan penulis JPP dengan nilai impact factor tertinggi, dengan nilai 4. ABSTRACT Impact Factor of the Jurnal Perpustakaan Pertanian Impact factor is a value indicating the effect of a group of documents and it is considered as a tool to measure the grade or quality of a journal based on the calculation of its number or frequent citation. This assessment is intended to study the value of impact factor of the Jurnal Perpustakan Pertanian (JPP) and authors of the articles. Data were collected from the JPP published in , consisted of 34 issues, in which contained 145 articles and comprised of 1,085 citations. The result showed that the JPP was cited in the amount of 106 intensively. There was a variation in regards to the value of impact factor yearly, the lowest value of 0.25 was obtained in 2009 and the highest one of 2.00 was gained in In overall the value of impact factor acquired by JPP was 0.88 cumulatively. Indonesian Center for Agricultural Library and Technology Dissemination (ICALTD) was the highest institute which gave significant and largest contribution of articles, in which they were the most cited. The article written by Tjitropranoto was the most cited. The most productive author with the highest number of articles was gained by Sulastuti- Sophia, and Soehardjan as the author having the highest impact factor with the value of Keywords: Journal impact factor, author impact factor, citation analysis, journal quality PENDAHULUAN Penyusunan karya tulis ilmiah bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi (pusdokinfo) merupakan salah satu kegiatan pustakawan yang termasuk dalam unsur pengembangan profesi. Motivasi pustakawan dalam membuat karya tulis ilmiah adalah untuk memperoleh angka kredit (Sumantri 2004). Angka kredit dibutuhkan untuk kenaikan pangkat dan jenjang jabatan fungsional. Karya tulis ilmiah, baik yang dipublikasikan dalam jurnal atau prosiding maupun yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan, akan diberi angka kredit yang lebih tinggi dibanding unsur kegiatan lainnya. Kegiatan pengembangan profesi diberlakukan untuk semua jenjang jabatan, mulai jabatan yang terendah hingga jabatan yang tertinggi, dari Pustakawan Pelaksana (II/b) hingga Pustakawan Utama (IV/e). Ketentuan tersebut ditegaskan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 132/Kep/M.Pan/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya (Menpan 2002). Artikel yang dimuat dalam jurnal pada hakikatnya memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang pusdokinfo, karena artikel tersebut akan dibaca banyak orang dan berpeluang digunakan sebagai acuan bahkan disitir artikel lain. Suatu karya tulis ilmiah dianggap berkualitas dan mempunyai daya tarik untuk dibaca jika referensi yang digunakan mutakhir. Sumber informasi yang mutakhir adalah jurnal karena sifatnya yang terbit secara berkala. Di samping itu, kepakaran para penyunting jurnal juga menjadi salah satu faktor yang menjamin kualitas jurnal. Semakin sering suatu jurnal disitir artikel lain, jurnal tersebut dapat dikatakan semakin berkualitas. Semakin banyak artikel dalam suatu jurnal disitir oleh artikel lain, semakin tinggi peringkat jurnal tersebut. Peringkat atau kualitas jurnal disebut dengan istilah impact factor atau faktor dampak. 24 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

2 Impact factor adalah salah satu pendekatan aplikasi bibliometrik untuk mengukur pengaruh suatu kelompok dokumen (Purnomowati 2008). Menurut kamus online Wikipedia, impact factor merupakan suatu ukuran yang menggambarkan jumlah rata-rata sitiran terhadap artikel yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal sains dan ilmu sosial. Pengukuran ini dirancang oleh Eugene Garfield, pendiri dari Institute for Scientific Information (ISI) yang kini menjadi bagian dari Thomson Reuters. Impact factor dihitung setiap tahun untuk jurnal-jurnal yang diindeks dalam Journal Citation Reports yang dimiliki oleh Thomson Reuters. Impact factor dihitung dengan membagi jumlah sitiran (citation) dengan jumlah artikel yang dimuat pada periode waktu tertentu, biasanya dua tahun penerbitan. Eugene Garfield dalam artikelnya The History and Meaning of the Journal Impact Factor mengemukakan bahwa impact factor dapat juga dihitung untuk periode lebih dari dua tahun. Eugene Garfield bahkan menghitung impact factor hingga 7-15 tahun (Garfield 2003). Nilai impact factor bervariasi bagi setiap jurnal. Beberapa jurnal memiliki impact factor nol koma nol sekian dan jurnal yang lain memiliki nilai yang lebih tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Riset dan Teknologi menunjukkan bahwa jurnal Zuriat memiliki nilai faktor dampak atau impact factor 1,37 (Tabel 1). Di Indonesia, impact factor belum populer, namun sesungguhnya mempunyai banyak keuntungan dan juga keterbatasan, bahkan kontroversi (Maryono 2008; Purnomowati 2008). Impact factor berbeda dengan sistem akreditasi jurnal ilmiah, yaitu sistem untuk menentukan peringkat akreditasi jurnal ilmiah nasional berdasarkan kriteria manajemen pengelolaan dan penampilan, seperti nama berkala, kelembagaan penerbit, penyunting/dewan redaksi, kemantapan penampilan, gaya penulisan, substansi, keberkalaan, tiras, dan lainlain (LIPI 2005). Kriteria tersebut belum menunjukkan seberapa jauh suatu jurnal terakreditasi disitir atau digunakan sebagai sumber informasi, dan seberapa jauh suatu artikel yang diterbitkan disitir oleh penulis lain sebagai bahan rujukan. Di pihak lain, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) menetapkan kriteria jurnal internasional untuk jurnal nasional terakreditasi agar dapat dikategorikan sebagai jurnal internasional. Terdapat 19 kriteria umum yang ditetapkan oleh Dikti, dan kriteria yang terakhir (nomor 19) adalah mempertimbangkan impact factor (Dikti 2007). Hal ini dapat ditafsirkan bahwa impact factor masih terbatas sebagai bahan pertimbangan, belum mensyaratkan minimal nilai impact factor yang diperoleh suatu jurnal. Huth (2001) dalam Purnomowati (2008) menyatakan bahwa impact factor jurnal sangat membantu kepentingan pustakawan, penulis, editor/penerbit jurnal, dan penentu kebijakan. Pustakawan yang akan membeli suatu jurnal akan tertolong dengan adanya daftar impact factor jurnal tersebut. Jurnal dengan nilai impact factor tinggi akan dipilih karena dianggap unggul di bidangnya dan banyak diminati pengguna, sehingga akan mudah dipasarkan. Karena impact factor mencerminkan pengaruh jurnal di bidangnya maka ilmuwan akan memilih jurnal dengan nilai impact factor tinggi untuk memuat karya tulis ilmiahnya. Keterbatasannya, jumlah sitiran terhadap artikel jurnal tertentu tidak secara langsung mengukur kualitas jurnal atau manfaat ilmiah artikel di dalamnya, tetapi semata-mata mencerminkan kuantitas terbitan dalam bidang tertentu dan popularitas jurnal dalam topik tertentu. Jurnal dengan peredaran terbatas sulit memperoleh nilai impact factor tinggi. Tabel 1. Peringkat 10 jurnal bidang pertanian berdasarkan nilai impact factor. Nama jurnal Penerbit Nilai impact factor Zuriat Perhimpunan Ilmu Pemuliaan Indonesia (Peripi), Unpad 1,37 Buletin Hama dan Penyakit Tumbuhan Departemen Hama dan Penyakit Tanaman, IPB 1,00 Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Badan Litbang Pertanian 0,81 Indonesian Agricultural Research and Badan Litbang Pertanian 0,80 Development Journal Majalah Penelitian Gula Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia 0,57 Jurnal Penelitian Hasil Hutan Pusat Penelitian Hasil Hutan Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Pusat Riset Perikanan Budi Daya Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit 0,39 Food and Nutrition Pusat Antar Universitas, Universitas Gadjah Mada 0,35 Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Institut Pertanian Bogor 0,32 Sumber: Kementerian Riset dan Teknologi (2002). Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

3 Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP) sebagai sarana dan media komunikasi secara tertulis dan sebagai media penyebaran ilmu pengetahuan bidang pusdokinfo, selayaknya mendapat pengakuan. Untuk mendapatkan pengakuan tersebut harus disediakan data kuantitatif dalam bentuk pangkalan data tentang kinerja jurnal tersebut. Data kuantitatif suatu jurnal disebut journal impact factor. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui impact factor jurnal dan penulis artikel pada JPP. METODE Pengkajian dilakukan dengan pendekatan analisis sitiran. Objek kajian adalah artikel yang dimuat dalam JPP yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) selama 18 tahun, mulai tahun 1992 hingga 2009 yang terdiri atas 34 nomor. Pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa semua artikel, meliputi nama penulis, institusi penulis, jumlah artikel, dan jumlah daftar pustaka. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif, yang mencakup jumlah artikel, jumlah sitiran, dan artikel penyitir, untuk menghitung nilai impact factor jurnal per tahun dan peringkat penulis artikel berdasarkan nilai impact factor. Sitiran diri sendiri (self citation) tidak disertakan dalam menghitung impact factor. Nilai impact factor jurnal dihitung berdasarkan rumus: jumlah sitiran pada artikel yang dimuat dalam jurnal x jumlah artikel yang dimuat dalam jurnal x Impact factor penulis dihitung dengan rumus: jumlah sitiran yang diterima penulis artikel yang dimuat dalam jurnal x jumlah artikel yang diterbitkan dalam jurnal x HASIL DAN PEMBAHASAN Sebaran Artikel dan Sitiran JPP terbit dua kali setahun, setiap nomor memuat 3-5 artikel. Selama 18 tahun sejak penerbitan perdananya, JPP telah memuat 145 artikel. Sebanyak 102 artikel (70,30%) merupakan karya penulis tunggal, sedangkan 43 artikel (29,70%) merupakan karya penulis ganda (26 artikel ditulis 2 orang, 13 artikel ditulis 3 orang, dan 4 artikel ditulis oleh 4 orang). Tingkat kolaborasi penulis secara sederhana dapat dihitung berdasarkan jumlah artikel karya penulis ganda dibagi dengan jumlah seluruh artikel, sehingga diperoleh nilai kolaborasi sebesar 0,30. Tingkat nilai tersebut menunjukkan bahwa kolaborasi penulis artikel JPP tergolong sangat rendah karena kurang dari 0,50. Data tersebut menunjukkan bahwa artikel dalam JPP sebagian besar ditulis secara individu. Sejak penerbitan pertama (Vol. 1 No. 1 tahun 1992) hingga Vol. 18 no. 1 tahun 2009, JPP telah menerbitkan 34 nomor dengan sitiran. Sitiran tersebut berasal dari jurnal sebanyak 313 (28,85%), dan 772 sitiran (71,15%) berasal dari nonjurnal (buku, prosiding, skripsi, tesis, makalah, laporan, dan informasi dari internet). Dari 313 sitiran yang berasal dari jurnal, 106 sitiran (33,87%) diperoleh dari JPP. Hal ini dimungkinkan karena JPP mempunyai daya jangkau wilayah yang luas dan tersebar di seluruh unit kerja Kementerian Pertanian serta unit kerja kementerian terkait sehingga mudah diakses. Tabel 2 menggambarkan jumlah artikel, jumlah sitiran untuk masing-masing volume, dan banyaknya artikel yang menyitir JPP berdasarkan tahun terbit. JPP pertama kali disitir setelah dua tahun terbit. Usman (Balai Penelitian Tanaman Pangan Maros) merupakan penyitir pertama pada tahun 1994, dengan tiga sitiran dari JPP, yaitu terbitan tahun 1992, 1993, dan Pada tahun 1995, JPP disitir oleh dua artikel dengan enam sitiran, tahun 1996 tidak disitir, dan sejak tahun 1997 JPP selalu disitir. Banyaknya artikel yang menyitir JPP bervariasi dari satu hingga enam sitiran per artikel. Sitiran JPP terbanyak terjadi pada tahun 2004 yang mencapai 14 sitiran, sedangkan sitiran terkecil pada tahun 2009 yaitu satu sitiran. Selama 18 tahun penerbitan dengan jumlah artikel sebanyak 145, terdapat 47 artikel (32,40%) yang menyitir JPP dengan jumlah sitiran 106 sitasi atau 33,87% dari seluruh sitiran yang berasal dari jurnal (Tabel 2). Sitiran yang berasal dari jurnal berasal dari 68 judul jurnal, terdiri atas 23 jurnal dalam negeri dan 45 jurnal luar negeri. Frekuensi sitiran pada tiap judul jurnal berkisar antara sitiran, dengan rata-rata 4,60 sitiran per artikel. Nilai rata-rata tersebut dijadikan batas minimum untuk menyusun peringkat jurnal yang disitir artikel dalam JPP. Sebanyak 46 judul jurnal mendapat satu sitiran, enam judul mendapat 2 sitiran, 2 judul mendapat 3 sitiran, 2 judul mendapat 4 sitiran, dan frekuensi sitiran berikutnya seperti terlihat pada Tabel 3. JPP merupakan jurnal yang artikelnya paling banyak disitir, yaitu 106 sitiran (Tabel 3), disusul Library Trends 29 sitiran, kemudian Majalah Ikatan Pustakawan 26 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

4 Tabel 2. Jumlah artikel dan jumlah sitiran dalam Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP), Tahun, vol./no. Jumlah Jumlah sitiran Jumlah artikel yang menyitir JPP berdasarkan Jumlah sitiran artikel Jurnal Nonjurnal tahun terbit dari JPP 1992, 1(1) , 2(1-2) , 3(1-2) artikel: 1992, 1993, , 4(1-2) artikel: 1992, 1992, 1992, 1992, 1993, , 5(1-2) , 6(1-2) artikel: 1992, 1992, , 7(1-2) artikel: 1992, 1993, 1993, 1995, 1996, 1996, 1997, , 8(1-2) artikel: 1992, 1992, 1992, 1993, 1993, 1994, 1996, 1996, 1996, 1996, 1996, 1997, , 9(1-2) artikel: 1992, 1993, 1994, 1994, , 10(1-2) artikel: 1992, 1992, 1997, 1997, , 11(1-2) artikel: 1992, 1993, 1994, 1995, 1996, 1996, 1997, 1998, , 12(1-2) artikel: 1994, 1995, 1995, 1997, 1998, 1998, 1998, 1998, 2000, 2000, , 13(1-2) artikel: 1994, 1995, 1996, 1996, 1999, 1999, 2000, 2000, 2000, 2000, 2000, 2003, 2003, , 14(1-2) artikel: 1992, 1993, 1994, 2000, 2000, 2001, 2003, , 15(1-2) artikel: 1998, 2001, 2002, , 16(1-2) artikel: 1992, 1998, 1998, 1999, 2000, , 17(1-2) artikel: 1995, 1999, 2000, 2005, 2007, 2007, 2007, 2007, 2007, , 18(1) artikel: Total Tabel 3. Judul jurnal Peringkat jurnal yang disitir Jurnal Perpustakaan Pertanian berdasarkan frekuensi sitiran, Frekuensi sitiran Jurnal Perpustakaan Pertanian 106 Library Trends 29 Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia 13 Journal of Documentation 12 Journal of Information Sciences 12 Baca 8 Journal of the American Society for International Science 7 Information Processing and Management 7 The Library Quarterly 7 LIBRI 7 Media Pustakawan 7 Library and Information Science Research 6 Social Studies of Science 6 Jurnal Pustakawan Indonesia 5 Special Libraries 5 Jurnal lain 76 Total sitiran 313 Indonesia 13 sitiran. Menurut Garfield dan Weljans- Dorof dalam Margono (2000), sitiran tidak dapat dipakai untuk menilai mutu suatu artikel, namun dapat digunakan sebagai indikator tentang peringkat pemanfaatan dan penyebarannya. Tingkat sitiran terhadap suatu jurnal menggambarkan tingkat pemanfaatan jurnal tersebut oleh penulis artikel. Impact Factor Jurnal Perpustakaan Pertanian Penghitungan nilai impact factor JPP dilakukan setiap tahun, kecuali tahun 1992, 1993 dan 1996 tidak dihitung karena pada tahun tersebut JPP tidak/belum disitir oleh artikel lain, sehingga nilai impact factor dihitung mulai tahun 1994, 1995, 1997 hingga tahun Dari 120 judul artikel dalam JPP yang dianalisis, terdapat empat artikel yang memperoleh sitiran dari penulis artikel yang bersangkutan atau menyitir diri sendiri (self citation), yaitu pada tahun 1995, 2000, 2003, dan 2005, masing-masing satu sitiran per artikel. Sitiran yang demikian tidak diperhitungkan dalam menghitung nilai impact factor. Karena nilai impact factor JPP dihitung berdasarkan jumlah sitiran, nilainya akan berbeda-beda setiap tahun, dari nilai terendah 0,25 pada tahun 2009 hingga nilai tertinggi 2,00 pada tahun 2004, (Tabel 4). Nilai impact factor tahun 2004 tersebut diperoleh dari tujuh artikel Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

5 Tabel 4. Nilai impact factor Jurnal Perpustakaan Pertanian, Tahun Sitiran Sendiri Pihak lain Total sitiran Total artikel Impact factor 1994, 3(1-2) , , 4(1-2) , , 6(1-2) , , 7(1-2) , , 8(1-2) , , 9(1-2) , , 10(1-2) , , 11(1-2) , , 12(1-2) , , 13(1-2) , , 14(1-2) , , 15(1-2) , , 16(1-2) , , 17(1-2) , , 18(1) ,25 Total ,88 dengan 14 sitiran. Setelah tahun 2004, nilai impact factor JPP mengalami penurunan, karena semakin meningkatnya pemakaian sitiran yang berasal dari sumber informasi lain, seperti sumber informasi online (internet). Nilai impact factor secara keseluruhan dapat dihitung berdasarkan jumlah sitiran yang diperoleh dibagi dengan jumlah artikel, yaitu 106 : 120 = 0,88. Data tersebut menunjukkan bahwa impact factor JPP cukup baik karena nilai 0,88 mendekati angka 1. Impact factor menggambarkan kualitas suatu jurnal, sehingga jurnal yang banyak disitir oleh artikel lain berarti jurnal tersebut berperan penting atau aktual. Semakin banyak JPP disitir oleh penulis artikel lain, semakin besar nilai impact factor-nya, semakin tinggi tingkat pemanfaatannya oleh masyarakat, dan semakin tinggi pula kualitas artikel yang dimuat. Institusi Penyitir dan Institusi Penyumbang Artikel Institusi merupakan lembaga tempat penulis artikel bekerja. Dari 22 institusi penyumbang artikel JPP, terdapat enam institusi yang berasal dari luar Kementerian Pertanian. Delapan institusi dengan jumlah sembilan artikel tidak menyitir JPP. Tabel 5 menunjukkan peringkat institusi penyitir dan institusi penyumbang artikel berdasarkan jumlah sitiran yang berasal dari JPP. PUSTAKA di samping sebagai institusi penyitir terbanyak, yaitu 51 sitiran (48,11%), juga merupakan institusi penyumbang artikel terbanyak yaitu 99 artikel atau 68,27% dari total artikel. Kondisi ini dimungkinkan karena di samping sebagai penerbit beberapa jurnal ilmiah, PUSTAKA didukung sumber daya yang cukup memadai, ditunjang suasana kondusif sehingga dapat membangkitkan stimulus untuk berkompetisi. Berbeda dengan Balai Penelitian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), minimnya sumber daya menyebabkan dorongan motivasi menulis belum sepenuhnya terbangun; kegiatan menulis artikel belum terbiasa dan belum terlatih, sehingga berdampak pada rendahnya kontribusi naskah/artikel ke redaksi JPP. Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa kontribusi artikel dari Puslit, Balit, dan BPTP sebesar 23 artikel (15,86%). Institusi di luar Badan Litbang Pertanian, seperti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, PDII- LIPI, dan IPB juga menjadikan JPP sebagai acuan dalam karya tulisnya. Hal ini menunjukkan bahwa peredaran JPP cukup luas dan memberi manfaat bagi penulis lain di luar institusi penerbit jurnal, dan membuktikan kualitas jurnal, minimal memperoleh pengakuan pembaca di luar Badan Litbang Pertanian. Semakin banyak institusi yang menyitir JPP, semakin tinggi kualitasnya dan semakin besar pengakuan terhadap JPP sebagai jurnal acuan/ referensi di bidang pusdokinfo, baik di lingkup Badan Litbang Pertanian maupun di tingkat nasional. 28 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

6 Tabel 5. Institusi penyumbang artikel Jurnal Perpustakan Pertanian (JPP) dan jumlah sitiran dari JPP, Institusi Jumlah Artikel Jumlah sitiran dari JPP Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Balai Penelitian Tanaman Kacang kacangan dan Umbi-umbian Pusat Penelitian dan Pengembangan 3 9 Tanaman Pangan Balai Penelitian Ternak 3 7 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi 1 4 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 4 Balai Besar Penelitian Veteriner 3 3 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian 1 3 Sumatera Barat Institut Pertanian Bogor 9 3 Kebun Raya Bogor 1 2 Pejabat Penilai Jabatan Pustakawan, 3 1 Kementerian Pertanian Balai Penelitian Tanaman Obat 2 1 dan Aromatik Balai Pengkajian Teknologi Pertanian 2 1 Jawa Barat Pusat Dokumentasi Ilmiah Indonesia 2 1 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia SEAMEO BIOTROP 2 - Balai Penelitian Tanaman Tembakau 1 - dan Serat Pusat Manajemen Pengembangan 1 - Sumber Daya Manusia Pertanian Direktorat Jenderal Perikanan 1 - Direktorat Pembibitan Ternak 1 - Balai Penelitian Kehutanan 1 - Pematang Siantar Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun 1 - Raya Bogor - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Universitas Gadjah Mada 1 - Total Impact Factor Penulis Jurnal Perpustakaan Pertanian Kontribusi penulis artikel JPP berkisar antara 1-9 artikel. Jumlah seluruh penulis artikel dalam JPP, baik karya tunggal maupun karya ganda (berkolaborasi) sebanyak 199 penulis. Dari jumlah tersebut, teridentifikasi 70 penulis yang berbeda, dan dari 70 penulis tersebut terdapat 33 (47,14%) nama penulis artikel yang disitir oleh penulis artikel lain, sedangkan 37 (52,86%) penulis lainnya belum disitir oleh penulis lain. Sitiran pada diri sendiri (self citation) tidak disertakan dalam menghitung nilai impact factor penulis. Tjitropranoto merupakan penulis yang artikelnya paling banyak disitir oleh penulis artikel lain, yaitu 18 sitiran, sedangkan Sulastuti-Sophia merupakan penulis yang menyumbang artikel terbesar, yaitu 9 judul artikel. Hasil perhitungan nilai impact factor memosisikan Soehardjan sebagai penulis artikel dengan nilai impact factor tertinggi (4). Tabel 6 memperlihatkan peringkat 33 nama penulis artikel JPP berdasarkan nilai impact factor yang diperoleh masing-masing penulis, dari nilai tertinggi (4) sampai nilai terendah (0,33). Penulis yang artikelnya sering disitir atau dijadikan rujukan penulis lain menunjukkan bahwa artikel tersebut lebih baik, lebih berkualitas, dan kepakarannya diakui di bidangnya, sehingga berdampak besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang pusdokinfo. Mengingat nilai impact factor penulis dihitung berdasarkan jumlah sitiran yang diterima penulis artikel, terdapat 37 (52,90%) nama penulis artikel yang belum memiliki impact factor karena artikelnya tidak/belum disitir oleh penulis lain. Bahkan ada dua penulis muda yang produktif, yang masing-masing memberikan artikel empat dan enam judul. Hal ini disebabkan bukan karena artikel mereka kurang berkualitas atau kurang aktual, melainkan karena artikel tersebut membahas topik yang spesifik. KESIMPULAN Impact factor merupakan alat untuk mengukur peringkat kualitas suatu jurnal, dan dalam perkembangannya dapat dipakai untuk mengukur peringkat kualitas penulis. Dari 145 artikel JPP yang dikaji, terdapat 47 (32,40%) artikel yang menyitir JPP dengan frekuensi sitiran 106 sitasi (9,70%) dari seluruh jumlah sitiran. Nilai impact factor JPP berkisar antara 0,25-2,00 setiap tahun, atau secara kumulatif nilainya sebesar 0,88. Dengan demikian, JPP memiliki impact factor cukup baik, karena nilai 0,88 mendekati 1. Penulis artikel dengan nilai impact factor tertinggi adalah M. Soehardjan (4), disusul P. Tjitropranoto, dengan nilai 3. P. Tjitropranoto juga merupakan penulis JPP yang artikelnya paling banyak disitir penulis lain. Tingginya nilai impact factor belum bisa dijadikan ukuran kualitas suatu jurnal atau penulis artikel lebih tinggi atau lebih berkualitas, mengingat kemungkinan banyaknya faktor yang memengaruhi hal tersebut. Penulis artikel yang memiliki impact factor tinggi merupakan simbol reputasi bagi pustakawan Kementerian Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

7 Tabel 6. Penulis artikel Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP) berdasarkan nilai impact factor penulis, Sitiran Penulis artikel Jumlah Jumlah Impact Sendiri Pihak lain sitiran artikel factor Soehardjan, M ,00 Tjitropranoto, P ,00 Tyasdjaya, A ,00 Suratman, M ,00 Haryono, T ,50 Daywin, L.K ,50 Maksum ,50 Margono, T ,50 Mansjur, S ,20 Mulyani, E.S ,00 Djunaedi, A ,00 Djuariah, J ,00 Hidayat, S ,00 Ma arus, F ,00 Mustafa, B ,00 Permana, M ,00 Suleiman, S.A.R ,00 Sudarmini, E ,00 Sujana, I.G ,00 Usman, M ,00 Sulastuti-Sophia ,88 Suryantini, H ,75 Andriaty, E ,66 Andriani, J ,50 Mulyono, P ,50 Rushendi ,50 Supardi ,50 Widharto ,50 Sutardji ,40 Hermanto ,33 Muhajan, Z ,33 Rufaidah, V.W ,33 Sundari, T.S ,33 SARAN Untuk membangkitkan motivasi gemar menulis dan meningkatkan kualitas dan kuantitas artikel, perlu diupayakan: (1) bimbingan/pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi pustakawan/pengelola perpustakaan secara berkelanjutan; (2) melakukan pengkajian bidang pusdokinfo yang melibatkan perpustakaan Balai Penelitian, BPTP atau unit kerja lain; dan (3) menganjurkan para penulis/pustakawan untuk berkolaborasi dalam melakukan pengkajian atau menghasilkan karya tulis agar karya tulisnya lebih berkualitas. DAFTAR PUSTAKA Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) Kriteria Jurnal Internasional. akreditasi_jurnal/kji.doc. [7 April 2010]. Garfield, E The meaning of the impact factor. Int. J. Clin. Health Psychol. 3(2): Kementerian Riset dan Teknologi Indeks sitasi bidang pertanian IndSitasi/ind_sitasi/. [15 April 2010]. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 01/E/ 2005 tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah. Jakarta: LIPI. 30 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1, 2010

8 Margono, T Studi keterpakaian Jurnal Perpustakaan Pertanian sebagai bahan rujukan pada penulisan artikel ilmiah. Jurnal Perpustakaan Pertanian 9(2): Maryono Impact factor: penghitungan dan kontroversinya. [15 April 2010]. Menpan (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara) Keputusan Menteri PAN No. 132/Kep/M.Pan/12/2002 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 186 hlm. Purnomowati, S Impact factor: Kriteria jurnal internasional. [7 April 2010]. Sumantri, U.P Motivasi pustakawan dalam menulis karya ilmiah yang dipublikasikan. Jurnal Perpustakaan Pertanian 13(2): Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 19, Nomor 1,

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI

ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI SUTARDJI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian,

Lebih terperinci

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jln. Raya Kendal Payak, Kotak Pos 66, Malang 6511 ABSTRAK

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Rushendi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jalan Tentara Pelajar (Cimanggu) Bogor 16111, Telp. (0251) 8321879,

Lebih terperinci

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp.

Lebih terperinci

UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP

UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP Uji J. Perpus. paruh hidup Pert. artikel Vol. 23 pada No. majalah 1 April ilmiah 2014:......-... UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP Analysis on Half Life of

Lebih terperinci

JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER

JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER (Review Journal, a Good Publication for Animal and Veterinary Scientists) DARMONO Balai Besar Penelitian Veteriner,

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS

KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS KETERSEDIAAN BUKU DAN MAJALAH INDONESIA DALAM PENYUSUNAN DATA BIBLIOGRAFI AGRIS Tuti Sri Sundari, Sofia Suwardi, dan Joko Suroso Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian ABSTRAK Bahan pustaka

Lebih terperinci

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian

Lebih terperinci

KETERPAKAIAN DAN RELEVANSI JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI RUJUKAN KARYA TULIS PENELITI PADA JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

KETERPAKAIAN DAN RELEVANSI JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI RUJUKAN KARYA TULIS PENELITI PADA JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 1 April 2014:...-... J. Perpus. Pert. Vol. 24 No. 2 Oktober 2015: 78-84 KETERPAKAIAN DAN RELEVANSI JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN SEBAGAI RUJUKAN KARYA TULIS PENELITI

Lebih terperinci

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TREN PUBLIKASI JURNAL ILMIAH ONLINE DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR Taufiq Mathar*, A. Khaidir Akbar**, Hijrana Bahar** Pengutipan: Mathar, T., Akbar, A. K., Bahar, H. (2017). Tren publikasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH Sutardji\ Sutarno 2, dan Sri lsmi Maulidyah 3 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Abstrak

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN Produktivitas J. Perpus. Pert. publikasi Vol. peneliti 21 No. Balai 1 April... 2012: 23-29. PRODUKTIVITAS PUBLIKASI PENELITI BALAI PENELITIAN TANAMAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN Publication Productivity

Lebih terperinci

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Oleh : Maryono Abstrak Sumber-sumber informasi ilmiah profesi pustakawan berkembang secara dinamis, dan beberapa jurnal telah diterbitkan secara elektronik,

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)

ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Senior Universitas Brawijaya Malang, 02 Februari 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI

Lebih terperinci

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN Budi Prawati Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir.

Lebih terperinci

ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI : STUDI KASUS KUMPULAN ORASI ILMIAH PENGUKUHAN PUSTAKAWAN UTAMA

ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI : STUDI KASUS KUMPULAN ORASI ILMIAH PENGUKUHAN PUSTAKAWAN UTAMA ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI : STUDI KASUS KUMPULAN ORASI ILMIAH PENGUKUHAN PUSTAKAWAN UTAMA 1995-2007 Rochani Nani Rahayu* ; Tupan * Abstract This research is aimed at finding out: 1) the type of the

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan sebuah institusi yang mengorganisasikan informasi dengan melakukan penyimpanan, pengolahan dan penyebaran informasi. Informasi ini

Lebih terperinci

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan

Garis Panduan PENERBITAN. Institut Pengurusan Penyelidikan Garis Panduan PENERBITAN Institut Pengurusan Penyelidikan 4 Garis Panduan PENERBITAN 1. Pengenalan Garis Panduan Penerbitan ini diwujudkan bagi rujukan para penyelidik dalam usaha membantu dan menggalakkan

Lebih terperinci

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 Seri Pengembangan Perpustakaan

Lebih terperinci

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN Tjetjep S. Surialaga Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK Kemampuan sumber daya perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena ketidakmampuan memperoleh artikel yang layak diterbitkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal ilmiah merupakan sarana yang strategis dalam pengembangan kompetensi dosen dan peneliti di Indonesia. Publikasi ilmiah merupakan persyaratan utama untuk

Lebih terperinci

Engkos Koswara Natakusumah 1 *

Engkos Koswara Natakusumah 1 * PENENTUAN KOLABORASI PENELITIAN DAN DISTRIBUSI PENGARANG PADA JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA (THE DETERMINATIONS OF RESEARCH COLLABORATION AND AUTHORS DISTRIBUTION IN THE JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA) Engkos

Lebih terperinci

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH

PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH 0/0/0 PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH ROCHADI ABDULHADI NADA PEMBUKA 970 an PDII melakukan pendokumentasian Jurnal Ilmiah melalui pemberian ISSN Jurnal ilmiah yang mendapatkan ISSN tidak selalu

Lebih terperinci

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017

PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 PERMENRISTEKDIKTI NO. 20 TAHUN 2017 tentang Pemberian Tunjangan Profesi Dosen dan Tunjangan Kehormatan Profesor Komisi C Dewan Guru Besar IPB Pasal 4 Lektor Kepala harus menghasilkan: a. paling sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan adalah salah satu media perantara yang penting menyangkut rantai penyebaran informasi. Dalam perkembangan informasi digital peran perpustakaan adalah

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD)

KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD) KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD) Sri Rahayu Peneliti Bidang Informasi, Pusisfogan, LAPAN e-mail: yuke_lpn25@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study

Lebih terperinci

Etty Andriaty dan Hendrawaty

Etty Andriaty dan Hendrawaty J. Perpus. Pert. Vol. 22 No. 1 April 2013: 24-29 Etty Andriaty dan Hendrawaty KAJIAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Assessment on Evaluation of Credit Point of Librarians

Lebih terperinci

PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 24 PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Oleh: Surya Mansjur Sulastuti Sophia

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT Farida Sukmawati 1) dan Hamid Nurtika 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat email

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI Desmita 1) dan Heryati Suryantini 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013 *) **) Zainuddin *), Chriswardani Suryawati **), Anneke Suparwati

Lebih terperinci

Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia 1 LEMBAGA PENERBIT ORGANISASI. 1 LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) 1. LEMBAGA PENERBIT (lanjutan)

Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia 1 LEMBAGA PENERBIT ORGANISASI. 1 LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) 1. LEMBAGA PENERBIT (lanjutan) Manajemen Penerbitan Microbiology Indonesia Agustin Wydia Gunawan agustinwgunawan@yahoo.com Lokakarya II Pengelolaan Penerbitan Berkala Ilmiah Bogor, 11 Oktober 2011 Ketua Editor 1998-2006 Managing Editor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan informetrik untuk menggambarkan perkembangan suatu ilmu pengetahuan berdasarkan analisis

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2016 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014

PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 PANDUAN PENGAJUAN PROPOSAL INSENTIF ARTIKEL PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN 2014 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah

Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Penilaian/Akreditasi Jurnal Ilmiah Sosialisasi Penilaian Akreditasi Jurnal Ilmiah Badan Litbang & Inovasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor, 3 Maret 06 Dipresentasikan oleh Haruni Krisnawati

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000

PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000 PEDOMAN PENGAJUAN USULAN AKREDITASI JURNAL ILMIAH TAHUN 2000 dan Badan Akreditasi Nasional Mei 2000 1 I. LATAR BELAKANG Peranan Perguruan Tinggi dalam pembangunan Ilmu Pengetahuan dan teknologi tidak saja

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI

KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI KAJIAN TERHADAP REFERENSI ORASI ILMIAH PROFESOR RISET BIDANG ZOOLOGI Muthia Nurhayati Pustakawan Pertama Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Bogor Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI

ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI ARTI PENTING DAN TANTANGAN PENGELOLAAN JURNAL DI PERGURUAN TINGGI NIKEN SAVITRI dan A. DWI RACHMANTO VERITAS ET JUSTITIA JURNAL ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM - UNPAR Pengantar Mengingat beberapa peraturan/kebijakan

Lebih terperinci

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar

Outline. 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan. Soft Launching. 1. Pengantar DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan Soft Launching Bogor, 9 Oktober 2014 Retisa Mutiaradevi www.forda-mof.org Outline 1. Pengantar 2. Portal Publikasi Badan Litbang Kehutanan

Lebih terperinci

Publikasi Karya Ilmiah

Publikasi Karya Ilmiah Publikasi Karya Ilmiah Sosialisasi Peraturan Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat pada Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 1 Desember 2014 Dr. Ir. T.M.A. Ari Samadhi Prodi Teknik

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah PENJELASAN PerKa LIPI No. 3 Th. 2014 Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Cibinong, 3 Mei 2017 Unsur Penilaian Unsur Penilaian Bobot Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3 Kelembagaan Penerbit 4 Penyuntingan

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN CD-ROM TEEAL OLEH PENELITI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Bunyamin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jln. Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122 ABSTRAK

Lebih terperinci

PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN. Perception of Librarians on Jurnal Perpustakaan Pertanian

PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN. Perception of Librarians on Jurnal Perpustakaan Pertanian Persepsi J. Perpus. pustakawan Pert. Vol. terhadap 23 No. Jurnal 1 April Perpustakaan 2014:...-... Pertanian... PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Perception of Librarians on Jurnal

Lebih terperinci

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

KECENDERUNGAN PENELITI DALAM MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI ILMIAH SEBAGAI PUBLIKASI HASIL LITBANG

KECENDERUNGAN PENELITI DALAM MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI ILMIAH SEBAGAI PUBLIKASI HASIL LITBANG Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 3 September 009 : 100-106 KECENDERUNGAN PENELITI DALAM MEMILIH MEDIA KOMUNIKASI ILMIAH SEBAGAI PUBLIKASI HASIL LITBANG Igif G. Prihanto e-mail: igif@lapan.go.id

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin

KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Remi Sormin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor

Lebih terperinci

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional

Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 Panduan Program Bantuan Penerbitan Prosiding Seminar/Workshop Internasional Dalam Rangka Program WORLD CLASS UNIVERSITY IPB 2017 A. Latar Belakang Kualitas

Lebih terperinci

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS

HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT. Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS HOW TO SUBMIT A MANUSCRIPT Oleh: Riah Wiratningsih Pustakawan UNS Kriteria Umum 1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina) 2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK.

KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK. KEBIJAKAN DIKTI tentang AKREDITASI JURNAL ELEKTRONIK alisaukah@yahoo.com KETENTUAN BARU TENTANG PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL BERTARAF INTERNASIONAL Permenpan No 17/2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas

Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Aula Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani 27 Mei 2015 Fikri Alatas Tujuan Sosialisasi tentang Peraturan Dikti tentang perhitungan angka kredit untuk karya ilmiah Membantu para dosen dan

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah 1. Pengertian Bibliografi Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion : yang berarti buku dan Graphein : yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN 1 PUBLIKASI ILMIAH HASIL PENELITIAN Wayan Firdaus Mahmudy Fakultas Ilmu Komputer Workshop dan Pendampingan Penyusunan Proposal Penelitian Bagi Dosen Muda Universitas Brawijaya Malang, 18 Agustus 2015 2

Lebih terperinci

PENTINGNYA PEMAHAMAN PUSTAKAWAN TERHADAP BENTUK KOMUNIKASI ILMIAH PADA PROFIL GOOGLE SCHOLAR. Purwani Istiana 1.

PENTINGNYA PEMAHAMAN PUSTAKAWAN TERHADAP BENTUK KOMUNIKASI ILMIAH PADA PROFIL GOOGLE SCHOLAR. Purwani Istiana 1. PENTINGNYA PEMAHAMAN PUSTAKAWAN TERHADAP BENTUK KOMUNIKASI ILMIAH PADA PROFIL GOOGLE SCHOLAR Purwani Istiana 1 nina@ugm.ac.id Abstrak: Banyaknya karya ilmiah yang sudah dihasilkan seorang penulis, tidak

Lebih terperinci

PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4)

PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4) MENYASAR JURNAL Oleh: Obing Katubi Peneliti Utama Pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan-LIPI Email: obingk@yahoo.com Nomor Kontak: 0813 1902 1904 PERAN JURNAL ILMIAH (Weiner 1998: 4) Menyediakan

Lebih terperinci

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Konferensi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Konferensi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Konferensi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan 1 2017 Makna konferensi = Pertemuan formal sekelompok individu atau perwakilan dari beberapa

Lebih terperinci

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**)

Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Pemanfaatan E-journal oleh Mahasiswa: Kajian Analisis Sitasi Terhadap Tesis Mahasiswa Klaster Saintek Universitas Gadjah Mada**) Purwani Istiana; email: nina@ugm.ac.id Sri Purwaningsih* Email: spurwaningsih@ugm.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi Surya Mansjur Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1)

Langkah Sebelum Menulis Artikel Judul (1) K13 MPPI Pentingnya Publikasi Hasil Penelitian Penulisan Artikel Laporan Kegiatan S-1 Tidak Terakreditasi Alfiasari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen S-2 Publikasi Berkala Terakreditasi FEMA IPB 2012

Lebih terperinci

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012

TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL. DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012 TEKNIK PENULIS PUBLIKASI JURNAL DR. YUPONO BAGYO, SE., MS., MM. HANIF MAULUDIN SE., M.Si STIE Makangkucecwara 2012 yuponobagyo@yahoo.com www.kafebisnis2010.wordpress.com www.bookboon.com MYTHW ABOUT PUBLISHABLE

Lebih terperinci

BULETIN TEKNIK PERTANIAN :

BULETIN TEKNIK PERTANIAN : Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 200/ BULETIN TEKNIK PERTANIAN : WADAH KARYA TULIS TEKNISI LITKAYASA BIKANINGSIH Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian, Serpong PENDAHULUAN Salah satu wadah

Lebih terperinci

ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH

ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH ORGANISASI PENERBITAN BERKALA ILMIAH Agustin Wydia Gunawan jurnalmi@yahoo.com Pelatihan dan Lokakarya Manajemen Berkala Ilmiah Hotel Singgasana Surabaya, 6-8 Mei 2010 Pengelola Diharapkan dapat menerbitkan

Lebih terperinci

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2018

PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL TAHUN 2018 PANDUAN INSENTIF JURNAL YANG MEMENUHI STANDAR MUTU DAN TATA KELOLA NASIONAL Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Panduan Pengajuan Usulan Program Insentif Publikasi Hasil Riset di Berkala Ilmiah. Latar Belakang

Panduan Pengajuan Usulan Program Insentif Publikasi Hasil Riset di Berkala Ilmiah. Latar Belakang Panduan Pengajuan Usulan Program Insentif Publikasi Hasil Riset di Berkala Ilmiah Latar Belakang 1. Urgensi penyebarluasan hasil riset mutakhir dan strategis nasional dari kalangan perguruan tinggi termasuk

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN Vivit Wardah Rufaidah Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

TUNTUTAN KOMPETENSI PENELITI / PENGKAJI TERKAIT DENGAN JENJANG FUNGSIONAL. Elna Karmawati. Lembang, 02 November 2014

TUNTUTAN KOMPETENSI PENELITI / PENGKAJI TERKAIT DENGAN JENJANG FUNGSIONAL. Elna Karmawati. Lembang, 02 November 2014 TUNTUTAN KOMPETENSI PENELITI / PENGKAJI TERKAIT DENGAN JENJANG FUNGSIONAL Elna Karmawati Lembang, 02 November 2014 KOMPETENSI 1. Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh PNS yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI Oleh: Wahid Nashihuddin, SIP. Alamat Redaksi: PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI ILMIAH LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INFORMASI Gedung

Lebih terperinci

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010 PERATURAN KEPALA LIPI NOMOR 04/E/2009 TENTANG STANDAR JABATAN FUNGSIONAL PENELITI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010 1 STANDAR JABATAN FUNGSIONAL PENELITI MENJAMIN OBJEKTIVITAS, KEADILAN DAN

Lebih terperinci

HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Hambatan J. Perpus. pustakawan Pert. Vol. dalam 23 No. penulisan 1 April 2014: karya...-... ilmiah... HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Barriers of Librarians

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014

PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014 PANDUAN PROGRAM BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL INTERNASIONAL TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT RISET DAN KAJIAN STRATEGIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 PANDUAN USULAN BANTUAN PENERBITAN ARTIKEL

Lebih terperinci

PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada

PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada Email: nina@ugm.ac.id ( Artikel ini telah dimuat pada: Info Persada: Media Informasi Perpustakaan Universitas

Lebih terperinci

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Saefudin dan Setiawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

Lebih terperinci

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.1 MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian BOGOR 2000

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh : Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY LIBRARY 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) merupakan lembaga penelitian di bawah Kementerian Pertanian RI yang khusus melakukan riset bidang pertanian

Lebih terperinci

Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI

Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI Kebijakan Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kementerian RISTEKDIKTI Terbitan Berkala Ilmiah (Permendiknas no 22 tahun 2011) Adalah bentuk pemberitaan atau komunikasi

Lebih terperinci

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017

JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 JABATAN AKADEMIK DOSEN dan ANGKA KREDITNYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA JULI 2017 1 DASAR 1. UU RI Nomor 14 Tahun 2005 2. UU RI Nomor 12 Tahun 2012 3. UU RI Nomor 5 Tahun 2014 4. PP RI Nomor 37 Tahun 2009 5.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR wasmenmanalu@ymail.com Tugas Peneliti Peneliti membaktikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL

PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANGAN KARIER PUSTAKAWAN MELALUI JABATAN FUNGSIONAL Yuyun Widayanti Pelaksana STAIN Kudus E-mail : (yuyun083@gmail.com) Abstrak : Jabatan fungsional pustakawan adalah salah satu jabatan fungsional

Lebih terperinci