ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI"

Transkripsi

1 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 ANALISIS PUBLIKASI PROSIDING TEMU TEKNIS FUNGSIONAL NON-PENELITI SUTARDJI Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Jl. Raya Kendalpayak, Kotak Pos 66, Malang 650 RINGKASAN Komunikasi ilmiah dapat dilakukan melalui publikasi. Salah satu di antaranya adalah dengan menerbitkan prosiding dari suatu pertemuan. Puslitbangnak telah menerbitkan prosiding Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti sejak tahun 996. Untuk mengetahui kontribusi dan partisipasi dari unit-unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian terhadap publikasi prosiding tersebut dilakukan suatu kajian tentang sebaran hasil penelitian yang dimuat pada prosiding dua tahun terakhir, yaitu tahun 00 dan 00 berdasarkan subyek, subsektor, instansi penyumbang artikel, pola kepengarangan, jenis dokumen dan jenis bahasa dokumen yang digunakan sebagai referensi dan yang tertera pada daftar bacaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa subyek yang paling banyak adalah nutrisi/pakan, penyakit ternak, subsektor yang dominan adalah peternakan. Instansi penyumbang artikel yang terbesar adalah lingkup Puslitbangnak, terutama Balitnak dan Balitvet. Mayoritas penulis adalah penulis tunggal. Jenis dokumen yang digunakan dalam daftar bacaan adalah buku/monograf, dan jurnal, sedangkan dokumen berbahasa Indonesia paling banyak digunakan sebagai referensi. Kata kunci: Publikasi; Analisis Subyek; Kepengarangan; Rujukan PENDAHULUAN Gagasan dan hasil-hasil penelitian perlu didiskusikan dengan para pakar, peneliti atau pengguna lainnya untuk mendapatkan masukan dan sekaligus dapat memacu perkembangan ilmu dan teknologi. Sulaiman (00) menyatakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan oleh sumbernya akan bermanfaat apabila dapat diakses dengan mudah dan digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan/khalayak penggunanya. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi dan diseminasi yang efektif dan efisien agar khalayak penggunanya dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya dengan mudah dan cepat. Banyak cara untuk melakukan diseminasi dan akses informasi, misalnya melalui seminar, lokakarya, kongres atau temu teknis. Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti diselenggarakan oleh Puslitbangnak sejak tahun 996, dan dilakukan setiap tahun sebagai wadah pembinaan pejabat fungsional non-peneliti (litkayasa, pustakawan, pranata komputer, arsiparis, statisi) untuk melakukan saling tukar menukar informasi, peningkatan ketrampilan dan mencari solusi berbagai masalah yang dihadapi serta dapat saling berkomunikasi. Melalui komunikasi ilmiah ini para pejabat fungsional non-peneliti dapat menyebarkan informasi dan memperoleh/ akses informasi dari peserta lain. Menurut Sulistyo-Basuki (00) ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi antara lain melalui komunikasi informal dan komunikasi formal. Penyampaian informasi melalui publikasi/penerbitan termasuk komunikasi formal, misalnya penerbitan prosiding. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 4

2 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 Prosiding adalah publikasi yang memuat sejumlah makalah serta hasil pembahasannya yang telah disajikan dalam suatu pertemuan ilmiah maupun ilmiah populer (Badan Litbang Pertanian, 997). Dengan penerbitan prosiding, informasi dan hasil pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan dapat disebar-luaskan kepada masyarakat luas. Melalui terbitan prosiding yang dihubungkan dengan sistem nilai angka kredit, yang diakui secara resmi oleh Pejabat Tim Penilai Jabatan Fungsional, merupakan sarana untuk meningkatkan jenjang karir para pejabat fungsional, termasuk fungsional non-peneliti. Hal ini mengisyaratkan pejabat fungsional nonpeneliti diharuskan menghasilkan sejumlah angka kredit dari tulisan, di samping dari tugas utama untuk kenaikan pangkat tertentu. Dalam hal kepengarangan ganda, penulis utama/pertama memperoleh 60% angka kredit dan penulis lainnya mendapat bagian yang sama dari 40% sisanya. Di samping prosiding, ada beberapa jurnal atau buletin yang dapat menampung tulisan para fungsional non-peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian, misalnya Jurnal Perpustakaan Pertanian (Pustakawan), Buletin Teknik Pertanian (Litkayasa) dan Informatika Pertanian (Pranata Komputer dan Statisi), masing-masing diterbitkan oleh PUSTAKA dan Sekretariat Badan Litbang Pertanian. Kebijakan dalam pembinaan tenaga fungsional non-peneliti di masing-masing balai penelitian/pengkajian, beragam, tapi satu tujuan, yaitu meningkatkan karir para pejabat fungsional non-peneliti. Namun demikian, untuk meningkatkan karirnya, masih banyak kendala dan masalah. Hal ini harus disikapi sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dan dipandang sebagai peluang untuk memperoleh kesempatan. Bagaimana tidak, untuk mengikuti temu teknis diperlukan sebuah makalah beserta dananya (umumnya tenaga fungsional nonpeneliti tidak mempunyai alokasi dana, tidak seperti fungsional peneliti), apalagi untuk presentasi di Puslitbangnak Bogor, pasti membutuhkan perjuangan tersendiri. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui kontribusi dan partisipasi unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian terhadap sebaran subyek, subsektor, instansi penyumbang artikel, pola kepengarangan, jenis dokumen dan bahasa dokumen yang dirujuk dalam daftar bacaan yang digunakan pada publikasi Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. BAHAN DAN CARA Metode yang digunakan adalah analisis dokumen, bahan yang dikaji berupa Prosiding Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti tahun 00 dan 00 ( buku). Pengambilan sampel ini didasarkan pada ketersediaan prosiding Temu Teknis yang ada di Perpustakaan Balitkabi. Hal ini berkaitan dengan partisipasi pertama pejabat fungsional non-peneliti (Pranata Komputer) dari Balitkabi pada temu teknis tersebut. Dengan sampel yang sedikit/ kecil diharapkan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya. Data yang dianalis meliputi, subyek, subsektor/ komoditas, unit kerja penyumbang artikel, pola kepengarangan, jenis dokumen dan bahasa dokumen yang dirujuk yang tertera pada daftar bacaan. 4 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

3 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis terhadap publikasi Prosiding Temu Teknis Fungsional Non- Peneliti dalam (dua) tahun terakhir ini diperoleh data sebagai berikut: Pola Sebaran Subyek Pola sebaran subyek yang dibahas dalam Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti dalam dua tahun terakhir ini belum berimbang (Tabel ). Subyek yang paling menonjol adalah nutrisi/pakan, dan penyakit ternak. Hal ini seiring dengan usaha peternak, diupayakan semakin ekonomis dan efisien dalam pemanfaatan probiotik bioplus, konsentrat, pemberantasan penyakit, dan pemberian obat cacing. Besarnya artikel yang membahas subyek tersebut (sekitar 6%) berkaitan erat dengan tempat dan penyelenggara temu teknis. Tabel. Proporsi sebaran subyek pada Temu Teknis Fungsional Non Peneliti tahun 00 dan 00. No. Subyek artikel dalam publikasi Jumlah artikel Peternakan - Budidaya ternak - Pemuliaan ternak - Nutrisi Pakan - Penyakit ternak - Limbah - residu Tanaman industri - Pascapanen tanaman obat - Budidaya tanaman - Hama tanaman Tanaman pangan - Budidaya tanaman - Pascapanen tanaman Tanah Lingkungan Perpustakaan Komputer Arsip Statistik Pembinaan PNS Penulisan populer Jumlah 76 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 4

4 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 Tabel menunjukkan bahwa subyek yang berkaitan dengan fungsional litkayasa paling banyak, yaitu mencapai 74%, fungsional pranata komputer 0%, pustakawan 6%, sedangkan fungsional lain relatif kecil. Hal ini sangat wajar sekali mengingat bahwa jumlah fungsional Litkayasa cukup besar, mencapai 975 orang, sedangkan fungsional lainnya relatif sangat kecil, yaitu fungsional Pustakawan 60, fungsional Pranata Komputer, fungsional Arsiparis 5, dan fungsional Statisi orang (Mulyadi, 00). Sebaran Sub Sektor Pada dua tahun terakhir, sebaran artikel berdasarkan subsektor belum seimbang (Tabel ). Artikel dari subsektor peternakan merupakan sub sektor yang paling menonjol, sekitar %, kemudian tanaman obat (%), komputer (0%), perpustakaan (6%). Apabila dikaitkan dengan jumlah fungsional non-peneliti yang ada (00), maka secara persentase subsektor yang paling banyak adalah komputer yang mencapai 6% dari jumlah pejabat fungsional Pranata Komputer. Tabel. Proporsi sebaran subsektor pada Temu Teknis Fungsional Non Peneliti tahun 00 dan 00 No. Sub Sektor Jumlah Peternakan Tanaman Industri (obat) Tanaman pangan Tanah/lingkungan Perpustakaan Komputer Arsip Analisis kepegawaian Statisi Umum Jumlah 76 Minimnya subsektor tanaman pangan disebabkan karena kontribusi litkayasa lingkup Puslitbangtan sangat rendah. Artinya tidak sebanding dengan jumlah fungsional litkayasa lingkup Puslitbangtan, yang mencapai 7 orang (Mulyadi, 00). Masalah ini menimbulkan sebuah pertanyaan, adakah kaitannya antara tingkat partisipasi dalam suatu pertemuan teknis dengan sistem pembinaan pejabat fungsional non-peneliti secara kelembagaan?. Berdasarkan Tabel dan data kepegawaian 00, indikasi kearah itu cenderung menyakinkan. Data kepegawaian menunjukkan bahwa jumlah pejabat fungsional Litkayasa yang mengundurkan diri/ diberhentikan sementara, sampai tahun 00 terbanyak ada di lingkup Puslitbangtan, yaitu mencapai 8 orang atau sekitar 7% (Darmawiredja, 00). Sebaran Instansi Penyumbang Artikel Sebaran instansi yang menulis artikel pada Temu Teknis Fungsional Non Peneliti tahun 00 dan 00 disajikan pada Tabel. Dari hasil analisis diketahui bahwa lingkup Puslitbangnak menyumbang artikel sebesar 6%, Puslit Sosek Pertanian 6% dan Puslitbangtan (Balitkabi) 6%., Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan Puslitbangtri (Balittro) masingmasing 4%, sedangkan intansi lainnya relatif kecil. Dilihat dari asal instansi penyumbang artikel 44 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

5 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 menunjukkan bahwa secara kewilayahan temu teknis ini merupakan temu teknis secara nasional, yang diikuti oleh sebagian besar wilayah Indonesia. Tabel. Instansi penyumbang artikel pada Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti tahun 00 dan 00. No. Instansi Jumlah artikel Badan Penelitian & Pengembangan Pertanian Sekretariat Badan Litbang Pertanian Pusat Penelitian & Pengembangan Peternakan -Balitnak -Balitvet Puslitbang Sosek Ekonomi Pertanian -BPTP Jawa Timur -Loka Penelitian Sapi Potong Grati -BPTP Yogyakarta -BPTP Lampung -BPTP Kalimantan Timur -BPTP Kalimantan Tengah -BPTP Nusa Tenggara Barat -BPTP Sulawesi Selatan Pusat Penelitian & Pengembangan Tanaman Industri -Balittro Pusat Penelitian & Pengembangan Tanaman Pangan -Balitkabi -Loka Penel. Pencemaran Lingkungan Jakenan Balitbio dan Sumber Genetika Pertanian Puslitbangtanak dan Agroklimat Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan Trubus Jumlah 76 Secara keseluruhan Tabel menunjukkan bahwa Balitnak dan Balitvet merupakan penyumbang artikel terbesar, masing-masing sebesar 4% dan 6%. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah fungional non-peneliti lingkup Puslitbanak adalah yang terbanyak, yaitu 78 orang (Mulyadi, 00) dan terdapat hubungan yang signifikan antara tempat & penyelenggara dengan jumlah dan topik yang dibahas. Di samping itu mengindikasikan bahwa kebijakan dalam pembinaan tenaga fungsional non-peneliti di lingkup Puslitbangnak lebih baik. Kolaborasi Penulis Tingkat kolaborsi penulis dapat dilihat rata-rata penulis per artikel, yaitu penulis tunggal, penulis ganda ( orang atau lebih). Dari 76 artikel yang dimuat pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti tahun 00 dan 00, terdapat 99 nama penulis. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 45

6 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 Pengarang Pengarang orang orang 4% % Pengarang tunggal 74% Grafik. Pola kepengarangan pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti tahnun 00 dan 00 Selama dua tahun terakhir jumlah penulis tunggal relatif sama, tidak ada penurunan yang berarti. Secara kumulatif penulis tunggal mencapai 7,68% dan penulis ganda 6,%, persentase penulis tunggal dan penulis ganda disajikan pada Grafik. Banyaknya penulis tunggal pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti mungkin disebabkan karena makalah yang dibahas merupakan makalah teknis dari suatu proses penelitian maupun berupa review dari hasil penelitian. Menurut Soehardjan (994) umumnya prosiding lokakarya, simposium, kongres dan semacam itu tidak dirancang untuk artikel primer. Dan artikel primer yang dimuat dalam prosiding dianggap sebagai hasil penelitian yang belum mantap. Jenis Dokumen Daftar Bacaan Dokumen yang digunakan sebagai sumber referensi pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti terdiri atas terbitan luar dan dalam negeri. Tabel 5 menggambarkan jenis dokumen yang digunakan dalam daftar bacaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis dokumen yang paling banyak dirujuk adalah buku/monograf 4,57%, kemudian majalah/jurnal 9,0%, prosiding,45% dan jenis dokumen lainnya relatif kecil. Hasil analisis ini berbeda dengan jenis dokumen yang digunakan oleh para peneliti bidang tanaman pangan yang lebih banyak mengunakan jurnal/majalah sebagai bahan referensi dalam karya ilmiahnya yang diterbitkan pada jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan (Sutardji, 00). Apabila ditinjau jenis dokumen, maka informasi yang digunakan para fungsional non-peneliti kurang mutakhir. Nanum, hal ini menunjukkan bahwa artikel yang dimuat dalam buku/monograf sangat relevan dengan kebutuhan para pejabat fungsional non-peneliti, sehingga pengembangan koleksi perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian perlu memperhatikan kebutuhan informasi bagi fungsional non peneliti, di samping tetap mengutamakan koleksi jurnal ilmiah untuk mendukung kegiatan penelitian 46 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

7 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004. Tabel 5. Proporsi daftar bacaan pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti tahun 00 dan 00. No. Jenis dokumen Frekuensi Persentase Jurnal Buku/ monograf Prosiding/ risalah Laporan Makalah Undang-undang/ Keputusan Skripsi Tesis Disertasi Leaflet Koran/ surat kabar Komunikasi langsung ,0% 4,57%,45% 5,% 5,%,% 0,54% 0,7% 0,54% 0,54% 0,6% 0,6% Jumlah % Bahasa Pengantar Literatur Dokumen yang digunakan dalam daftar bacaan oleh penulis Prosiding Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti terdiri atas terbitan dalam dan luar negeri. Hasil analisis menunjukkan bahwa dokumen berbahasa Indonesia paling banyak digunakan, yaitu %, bahasa Indonesia 64% dan bahasa Belanda % (Grafik ). Bahasa Inggris % Bahasa Belanda % Bahasa Indonesia 64% Grafik. Bahasa dokumen daftar bacaan pada Prosiding Temu Teknis Fungsional Non- Peneliti tahun 00 dan 00 Bahasa dokumen yang tertera pada daftar bacaan yang digunakan oleh fungsional nonpeneliti berbeda dengan bahasa dokumen yang digunakan oleh peneliti pada Jurnal Penelitian Tanaman Pangan, penggunaan dokumen berbahasa Inggris mencapai 69% (Sutardji, 00). Oleh karena itu, untuk pengadaan bahan pustaka di samping mengutamakan bahan pustaka yang berbahasa Inggris (untuk peneliti), juga harus diperhatikan bahan pustaka yang berbahasa Indonesia (untuk fungsional non peneliti). Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan 47

8 Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian Tahun 004 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis menunjukkan kontribusi dan partisipasi pejabat fungsional non-peneliti di masing-masing unit kerja lingkup Badan Litbang Pertanian terhadap kelangsungan Temu Teknis Fungsional Non-Peneliti, diketahui bahwa sebaran subyek, subsektor dan unit kerja penyumbang artikel belum seimbang. Subyek yang paling banyak dibahas adalah nutrisi/pakan dan penyakit ternak, subsektor didominasi oleh subsektor peternakan, sedangkan unit kerja penyumbang artikel terbanyak adalah Balitnak dan Balitvet. Informasi bidang lain di luar fungsional Litkayasa cenderung meningkat. Kolaborasi penulis masih rendah, lebih banyak didominasi oleh penulis tunggal dibanding penulis ganda. Jenis dokumen yang digunakan sebagai referensi yang terbesar adalah buku/monograf, sedangkan bahasa dokumen yang digunakan sebagai referensi dan yang tertera pada daftar bacaan adalah berbahasa Indonesia. DAFTAR BACAAN Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pedoman penyusunan dan penilaian prosiding Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian. Darmawiredja, Mei Roehjat. 00. Pembinaan jabatan fungsional non peneliti. Makalah disampaikan pada Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. 5 hal. Mulyadi. 00. Jabatan fungsional sebagai alternatif pembinaan dan pengembangan karir pegawai negeri sipil. Dalam: Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti, Bogor: Puslitbangnak, 00: 9- Soehardjan, M Pengamatan tentang pemanfaatan rujukan dalam artikel primer. Jurnal Perpustakaan Pertanian, (): - Sulaiman, Fawzia. 00. Fungsi informasi yang diperlukan di institusi penelitian pertanian. Agroekonomi (UGM), 9(): 5-64 Sulistyo-Basuki. 00. Kajian jaringan ilmiah di Indonesia dengan menggunakan analisis subyek dan analisis sitiran. Laporan Final Hibah Bersaing VII/ Perguruan Tinggi tahun Anggaran 000/00: 7 hal. Sutardji. 00. Pola sitiran dan pola kepengarangan pada jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Perpustakaan Pertanian, (): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal

LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT UNIT KERJA, TAHUN Lan (Rp. JENIS PENGELUARAN Belanja Pegawai Belanja Barang Modal LAMPIRAN 19. ANGGARAN BADAN LITBANG PERTANIAN MENURUT, TAHUN 2010 Lan (Rp. I Sekretariat Badan Litbang 9,326,653 76,024,972 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 23,081,033 23,828,928

Lebih terperinci

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat

Mengikat Mengikat Tak Mengikat Mengikat Tak Mengikat I Sekretariat Badan Litbang Pertanian 9,326,653 10,850,949 65,174,023 16,263,255 101,614,880 II Puslitbang Tanaman Pangan 28,749,973 3,760,375 19,320,658 23,828,928 75,659,934 1 Puslitbang 5,659,782 962,600

Lebih terperinci

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija

ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the

Lebih terperinci

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN POLA SITIRAN DAN POLA KEPENGARANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jln. Raya Kendal Payak, Kotak Pos 66, Malang 6511 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

VI. PENGORGANISASIAN INTERNAL UKP

VI. PENGORGANISASIAN INTERNAL UKP Pengorganisasian Internal UKP VI. PENGORGANISASIAN INTERNAL UKP Unit kerja penelitian dalam bentuk Loka, Balai, Balai Besar, dan Pusat Penelitian, masing-masing merupakan organisasi kerja utuh, dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PENELITI DENGAN DOKUMEN YANG DISITIR PADA KARYA TULIS ILMIAH Sutardji\ Sutarno 2, dan Sri lsmi Maulidyah 3 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Abstrak

Lebih terperinci

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan publik utamanya melalui pelayanan masyarakat dibidang penelitian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian secara rutin melakukan

Lebih terperinci

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN

KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN KAJIAN ARTIKEL TANAMAN PANGAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp.

Lebih terperinci

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal Pola J. Perpus. rujukan Pert. sumber Vol. acuan 22 No. pada 2 Oktober jurnal... 2013: 45-49 POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited

Lebih terperinci

Organisasi Sumber Daya Manusia

Organisasi Sumber Daya Manusia Organisasi Sumber Daya Manusia Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.344 orang (42,%) adalah tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan berkembang dalam sebuah proses yang berlangsung secara bertahap dan berubah secara perlahan-lahan. Secara konsisten dan sistematis, ilmu disusun

Lebih terperinci

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah 1. Pengertian Bibliografi Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion : yang berarti buku dan Graphein : yang berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah berarti penulisan

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa

Lokakarya Fungsional Non Pentliti 1999 BAHAN DAN CARA KERJA Bahan Sumber informasi yang ditelaah dalam kaitan keperdulian litkayasa kepada perpustakaa KEBUTUHAN BAHAN PUSTAKA BAGI PARA TEKNISI LITKAYASA SEBAGAI PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TETTY SARTIKA Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Jl. Raya Pajajaran Bogor 16151 RINGKASAN

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009. Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.124 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 3.346 orang (41,18%)

Lebih terperinci

ANALISIS ARTIKEL HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA TABLOID SINAR TANI

ANALISIS ARTIKEL HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA TABLOID SINAR TANI ANALISIS ARTIKEL HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PADA TABLOID SINAR TANI Surya Mansjur, Heryati Suryantini, dan Retno Sri Hartati Mulyandari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%) Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.229 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 2.540 orang (30,8%)

Lebih terperinci

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Peraturan Menpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Publikasi ilmiah. Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dosen PT minimal 50% berpendidikan S2/S3 Peraturan baru kenaikan jabatan dosen (Kep Kep.. Menko Wasbangpan No. 38, 2828-8-1999) 1 Disajikan dalam Seminar Penulisan Karya Ilmiah: PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BULETIN TEKNIK PERTANIAN :

BULETIN TEKNIK PERTANIAN : Temu Teknis Fungsional Non Peneliti 200/ BULETIN TEKNIK PERTANIAN : WADAH KARYA TULIS TEKNISI LITKAYASA BIKANINGSIH Balai Besar Pengembangan Alat dan Mesin Pertanian, Serpong PENDAHULUAN Salah satu wadah

Lebih terperinci

TEKNISI LITKAYASA SIAP TINGGAL LANDAS DENGAN PARADIGMA BARU

TEKNISI LITKAYASA SIAP TINGGAL LANDAS DENGAN PARADIGMA BARU TEKNISI LITKAYASA SIAP TINGGAL LANDAS DENGAN PARADIGMA BARU MULYADI Sekretariat Badan Litbang Pertanian, Jl Ragunan 29 Pasar Minggu, Jakarta RINGKASAN Dengan terbitnya paket dasar hukum yang mengatur tentang

Lebih terperinci

Fungsi Tinjauan Pustaka

Fungsi Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Pendahuluan Tinjauan Pustaka merupakan gambaran dari teori dasar yang relevan atau sesuai dengan bidang atau topic yang dikaji/diteliti Tinjauan Pustaka (Literature Review)merupakan salah

Lebih terperinci

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB

KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB PENDAHULUAN KEBERADAAN KOLEKSI IPBANA DI PERPUSTAKAAN IPB oleh: Yuyu Yulia 1 dan Sri Rahayu 2 Perguruan tinggi merupakan salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai tujuan menghasilkan

Lebih terperinci

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut, Sumber Daya Manusia B adan LitbangPertanian Pertaniansaat saatini inididukung didukung oleh oleh sumber sumber daya daya manusia manusia Badan Litbang dalam jumlah relatif besar yaitu 7.643 orang. Dari

Lebih terperinci

Tugas-tugas di atas telah dijabarkan dalam butir-butir kegiatan yang lebih rinci di dalam buku panduan masing-masing jabatan fungsional, dimana nilai

Tugas-tugas di atas telah dijabarkan dalam butir-butir kegiatan yang lebih rinci di dalam buku panduan masing-masing jabatan fungsional, dimana nilai PROSEDUR PENETAPAN ANGKA KREDIT DAN KENAIKAN PANGKAT JABATAN FUNGSIONAL-NON PENELITI Sri Rachmawati dan Edeng Kalsid S. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan JI. Raya Pajajaran, Bogor PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 BALAI PENELITIAN TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jl. Raya Kendalpayak Km. 8 Kotak Pos 66 Malang Jawa Timur, 65101 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN

STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT PENDAHULUAN STUDI DAN EVALUASI TERHADAP KUNJUNGAN WEB BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT Farida Sukmawati 1) dan Hamid Nurtika 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat email

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana No.490, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. BRBIH. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 Lampiran 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2013 BALITBANGTAN SETBALIT BANGTAN PUSLITBANG TAN PUSLITBANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN JANGKA PENDEK LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN HIAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia

WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN. Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN Gatot Gito Haryanto Pranata Humas Penyelia Sekretariat Badan Litbang Pertanian Jln. Ragunan No. 29, Pasarminggu Jakarta Selatan Ringkasan

Lebih terperinci

KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD)

KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD) KAJIAN MINAT PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAJALAH SAINS DAN TEKNOLOGI DIRGANTARA (MSTD) DAN BERITA DIRGANTARA (BD) Sri Rahayu Peneliti Bidang Informasi, Pusisfogan, LAPAN e-mail: yuke_lpn25@yahoo.co.id

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BPTPYOGYAKARTA DALAMMENUNJANG PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN PENYULUHAN BIDANG PERTANIAN

TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BPTPYOGYAKARTA DALAMMENUNJANG PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN PENYULUHAN BIDANG PERTANIAN TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BPTPYOGYAKARTA DALAMMENUNJANG PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN PENYULUHAN BIDANG PERTANIAN Kusnoto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Yogyakarta RINGKASAN Program kegiatan penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

LAYANAN JASA PENGGUNA PERPUSTAKAAN BALAI PENELITIAN PERTANIAN LAHAN RAWA

LAYANAN JASA PENGGUNA PERPUSTAKAAN BALAI PENELITIAN PERTANIAN LAHAN RAWA LAYANAN JASA PENGGUNA PERPUSTAKAAN BALAI PENELITIAN PERTANIAN LAHAN RAWA H. IDEHAM DAN RASYIDI Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Jl. Kebun Karet, PO Box 31,`Loktabat Banjarbaru RINGKASAN Perpustakaan,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI RISET PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

Lokakarya Fungsional Non Pene*di salah satu kegiatan yang berada di bawah Bidang Tata Operasional diharapkan akan dapat berfungsi sebagaimana yang dih

Lokakarya Fungsional Non Pene*di salah satu kegiatan yang berada di bawah Bidang Tata Operasional diharapkan akan dapat berfungsi sebagaimana yang dih PERANAN PUBLIKASI DALAM HASIL PENELITIAN Hadi Budiman Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 96/Kpts/ OT.210/2/1994, tanggal 11 Februari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada

PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada PUSTAKAWAN MENULIS, APAKAH SUATU KEHARUSAN Purwani Istiana Pustakawan Universitas Gadjah Mada Email: nina@ugm.ac.id ( Artikel ini telah dimuat pada: Info Persada: Media Informasi Perpustakaan Universitas

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 34/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan Timur

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.299/ Kpts/OT.140/7/2005, tugas Badan Litbang Pertanian adalah melaksana kan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR SERTA SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL NURHAYATI Kantor Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara, Jakarta PENDAHULUAN Dalam rangka melaksanakan tugas umum pemerintah dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.49/MEN/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA BUDIDAYA AIR PAYAU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.49/MEN/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA BUDIDAYA AIR PAYAU KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.49/MEN/2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA BUDIDAYA AIR PAYAU MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 12 SERI D NOMOR SERI 2 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 00 NOMOR SERI D NOMOR SERI PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR TAHUN 00 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL ANGKA KREDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.10/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.10/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.10/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu : PROJECT DIGEST NAMA CLUSTER : Ternak Sapi JUDUL KEGIATAN : DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI pembibitan menghasilkan sapi bakalan super (bobot lahir > 12 kg DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TTU PENANGGUNG JAWAB

Lebih terperinci

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI KB 1. PENGERTIAN TERBITAN BERSERI * Terbitan Berseri berisi tulisan atau informasi orisinil dan biasanya belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Badan Litbang Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penelitian

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan No.489, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KP. Balai Riset Pemuliaan Ikan. ORTA. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

Fasilitas dan Keterlibatan Tenaga Analisis Data di Lingkup Balitkabi

Fasilitas dan Keterlibatan Tenaga Analisis Data di Lingkup Balitkabi Sutarno * Fasilitas dan Keterlibatan Tenaga Analisis Data di Lingkup Balitkabi Pendahuluan Instansi pemerintah maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis, agar dapat mengatasi permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi

BAB I. PENDAHULUAN. pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu perpustakaan tidak bisa dipisahkan dari pustakawan. Pustakawan merupakan seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau

Lebih terperinci

JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER

JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER JURNAL REVIEW (TINJAUAN), MEDIA YANG BAIK UNTUK PUBLIKASI PENELITI PETERNAKAN DAN VETERINER (Review Journal, a Good Publication for Animal and Veterinary Scientists) DARMONO Balai Besar Penelitian Veteriner,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KOORDINASI PENYULUHAN

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 13/02/64/Th.XX, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR *) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2017 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 22 SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001 1 Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.11/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.11/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.11/MEN/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09/18/Th. XI, 4 September 2017 NTP Provinsi Lampung Agustus 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.299/ Kpts/OT.140/7/2005, tugas Badan Litbang Pertanian adalah melaksana kan penelitian dan pengembangan pertanian. Untuk melaksanakan tugas

Lebih terperinci

PANDUAN USULAN HIBAH MAGANG MANAJEMEN PADA JURNAL INTERNASIONAL

PANDUAN USULAN HIBAH MAGANG MANAJEMEN PADA JURNAL INTERNASIONAL HIBAH MAGANG MANAJEMEN PADA JURNAL INTERNASIONAL Hibah magang manajemen pada jurnal internasional diberikan maksimum sebesar Rp 35 juta dipotong pajak sesuai ketentuan yang berlaku (15%). 1. Persyaratan

Lebih terperinci

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI Organisasi Berdasarkan Peraturan Presi den RI No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, Badan Litbang Pertanian mempu nyai tugas melaksanakan peneli

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 102/12/64/Th.XIX, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN NOVEMBER 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL

PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL PRODUKTIVITAS PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI PENULIS ARTIKEL YANG DIPUBLIKASIKAN DALAM JURNAL Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi

KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Rushendi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jalan Tentara Pelajar (Cimanggu) Bogor 16111, Telp. (0251) 8321879,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun

Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun Tabel 7.1. Keadaan pegawai Badan Litbang Kehutanan berdasarkan jabatan tahun 2006 2010 Jumlah (orang) No. Kelompok Pegawai 2006 2007 2008 2009 2010 1. Tenaga Struktural/Non Struktural Tenaga Struktural

Lebih terperinci

III. LITERATUR REVIEW

III. LITERATUR REVIEW III. LITERATUR REVIEW Literatur review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan September 2017 NTP September 2017 sebesar 96,17 atau turun 0,46 persen dibanding

Lebih terperinci

A. Judul Pelatihan dan Pembimbingan Penulisan Artikel Jurnal untuk Syarat Kenaikan Pangkat Guru

A. Judul Pelatihan dan Pembimbingan Penulisan Artikel Jurnal untuk Syarat Kenaikan Pangkat Guru A. Judul Pelatihan dan Pembimbingan Penulisan Artikel Jurnal untuk Syarat Kenaikan Pangkat Guru B. Analisis Situasi Penulisan artikel ilmiah merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh guru pada

Lebih terperinci

45 Highlight Balitsereal 2007

45 Highlight Balitsereal 2007 45 Highlight Balitsereal 2007 PENGELOLAAN SUMBERDAYA Sumberdaya Manusia Sampai dengan Desember 2007, jumlah pegawai Balitsereal sebanyak 266 orang, terdiri atas 244 pegawai negeri dan 22 tenaga honorer.

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 22/03/21/Th.XI 1 Maret PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI Pada Februari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,27 persen dibanding

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 37/05/21/Th. X, 4 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL Pada April NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat 98,69 mengalami penurunan sebesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan informasi yang sangat pesat seperti saat ini semua orang membutuhkan informasi sebagai suatu hal yang wajib di konsumsi. Tanpa informasi atau ketinggalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laju peningkatan produktivitas tanaman padi di Indonesia akhir-akhir ini cenderung melandai, ditandai salah satunya dengan menurunnya produksi padi sekitar 0.06 persen

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA PEREKAYASAAN TEKNOLOGI KELAUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI Pada Januari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,11 persen dibanding

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PERMEN-KP/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN Lokakarya Pengembangan Sistem Integrasi Kelapa SawitSapi POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN ABDULLAH BAMUALIM dan SUBOWO G. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi pelaksana kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu menguasai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016 1. Keuangan BAB VI SUMBERDAYA Pada tahun 2016 Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat memperoleh anggaran dari APBN yang bersumber dari Rupiah

Lebih terperinci

IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN IMPACT FACTOR JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendalpayak km 8, Kotak Pos 66 Malang 65101, Telp. (0341) 801468, Faks. (0341) 801496

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR No. 02/03/53/Th. XV, 1 Maret 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI Pada press release Maret 2012, penyajian Nilai Tukar Petani (NTP) dimulai untuk data bulan Januari sampai

Lebih terperinci

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 12/02/64/Th.XIX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) KALIMANTAN TIMUR*) MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2016 Nilai Tukar Petani Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci