Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS

Transkripsi

1 Kelompok 202 Rimphy Darmanegara Tunggul Fardiaz Ringkasan Makalah CONDUCTING RESEARCH IN INFORMATION SYSTEMS Alan R. Dennis CAIS Vol. 7, Article ABSTRACT Artikel ini menjelaskan ringkasan dari kunci sukses dalam mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal tingkat atas. Paper ini dimulai dengan mendiskusiakan prosesproses dimana proyek penelitian diidentifikasi dan dikembangkan, khususnya fokus dimana ide proyek ditemukan dan bagaimana proyek dipilih dan diolah. Lalu akan diketahui peran fundamental dalam bagaimana pengembangan, percobaan dan pengolahan teori berperan dalam penelitian. Lalu akan dibahas pentingnya kualitas penulisan dan diakhiri dengan daftar checklist yang disediakan untuk bagaimana caranya untuk ditolak yang meringkas keseluruhan tema pada para artikel ini. I. INTRODUCTION Banyak buku yang menyediakan pengetahuan yang berguna tentang perancangan dan pengeksekusian penelitian, khususnya penelitian pada laboratorium, namun buku-buku ini ditulis oleh orang-orang yang berkecimpung diluar bidang IS, sedangkan berdasarkan pengalaman para penulis jurnal IS, disiplin yang berbeda mengembangkan berbagai bentuk perancangan dan tampilan dari penelitian. Tujuan artikel ini adalah menunjukkan ringkasan tentang kunci sukses dalam mempublikasikan penelitian pada jurnal IS tingkat atas. Dalam artikel ini akan dibahas empat aspek dalam perancangan penelitian yaitu: 1. Menyampaikan pandangan kita dan memilih metodologi penelitian 2. Mendiskusikan pengembangan dari proyek penelitian, memilih anggota tim penelitian dan mengidentifikasi pertanyaan penting penelitian 3. Memeriksa peran dari teori dalam perancangan penelitian 4. Menyediakan panduan praktis untuk perancangan penelitaian ditujukan untuk memproduksi artikel yang memungkinkan untuk diterbitkan di jurnal IT tingkat atas. II. THE ROLE OF RESEARCH METHODOLOGY

2 Banyak contoh pada artikel ini memfokuskan dalam penggunaan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah biasanya alat dari para peneliti ayang memeriksa fenomena dari perspektif yang positivist. Para peneliti yang mengadopsi paham positivist mengasumsikan bahwa keberadaan sesuatu memiliki keterhubungan dengan fenomena... dimana sifatnya dapat diartikan, dikarakterisasikan, dan diukur. Namun tujuan tulisan ini bukan untuk memperdebatkan keberadaan positivisme namun, metode penelitian yang kuantitatif dan kualitatif adalah elemen yang diperlukan dalam penelitian di bidang IS, namun karena kurangnya pengalaman penulis dalam metode kualitatif, maka metode kuantitatif lebih difokuskan. Penelitian berguna untuk menambah pengetahuan dan proses yang ilmiah. Setiap metode ilmiah memiliki kelebihan dan sayangnya juga memiliki kelemahan, contohnya pada metode eksperimen di laboratorium, dimana hasil percobaan secara khusus dapat dirancang oleh pengeksperimen. Oleh karena itu metode penelitian yang baik dapat dicari dengan memperhatikan tiga dimensi: 1. Generalisabilitas, dalam sudut pandang ke populasi 2. Realisme, kenyataan untuk partisipator 3. Presisi, ketepatan dalam kontrol dan ukuran variabel. Tidak mungkin untuk merancang penelitian yang dapat memenuhi ketiga dimensi diatas, biasanya hanya memenuhi dua dimensi pertama dan sangat jarang untuk memenuhi yang ketiga. Eksperimen pada lab misalnya dapat memaksimalkan presisi namun tidak menjamin generalisabilitas, dibandingkan dengan studi lapangan yang dapat memaksimalisasikan kenyataan atau ketepatan. Pada artikel ini, metode kuantitatif ditawarkan sebagai metode yang dapat dilakukan walau metode ini bukan satu-satunya metode penelitian yang terbaik namun para komunitas peneliti melakukan metode ini dapat membagi tujuan dalam menambah pengetahuan dan dapat mengerti lebih komprehensif fenomena pada IS, namun sesuai dengan perkataan Kurt Lewin yang mengatakan bahwa tidak ada yang lebih berguna daripada teori yang bagus. III.DEVELOPING RESEARCH PROJECTS IDENTIFYING PROJECT IDEAS Aspek pertama dan paling penting dalam berbagai proyek penelitian adalah untuk mengembangkan tim penelitian dan menujukan pertanyaan kunci dari proyek. Proyek dimulai dari penelitian dan teori sebelumnya, yang dapat menuju ke pertanyaan penelitian yang lalu dilanjutkan untuk memilih metode penelitiandan akhirnya merancang studi penelitian. Berdasarkan pengalaman penulis, penelitian dilakukan tidak pernah sesuai dengan urutan. Para penulis percaya bahwa model tong sampah adalah model yang berguna dimana proyek penelitian biasanya dikembangkan. Model tong sampah ini tidak mengenal urutan, dan elemen-elemen kunci dari proyek dikumpulkan menjadi satu ke dalam suatu tong sampah, dicampur bersama-sama dan lalu mengeluarkan proyek. Beberapa proyek yang hebat berasal dari pengalaman pribadi, namun kadang kala pengalaman pribadi

3 bergtesekan dengan kebenaran dominan dari teori dan penelitian sebelumnya. Metode dan sumber daya yang tersedia juga memiliki peran kunci karena jika sumber daya tersedia, maka pilihan metode akan datang sebelum pilihan pertanyaan penelitian. SELECTING A PROJECT Dengan banyaknya sumber ide yang dicampur bersama-sama, masalah yang timbul biasanya bukan untuk membentuk suatu ide tapi memilih ide yang tepat dan mengolahnya menjadi proyek yang berharga. Proyek yang dipilih harus menjadi daya tarik bagi setiap peneliti yang terlibat dalam proyek. Selain itu akan dijelaskan berbagai pertimbangan yang cukup penting dalam memilih dan mengembangkan proyek penelitian. Publication Potential Pertimbangan yang pertama adalah kenali potensial untuk publikasi. Proyek penelitian yang bagik adalah proyek yang memiliki potensial untuk dipublikasi ke dalam jurnal tingkat tinggi. Tujuan setiap penelitian adalah untuk menerbitkan kontribusi untuk ilmu pengetahuan sehingga dapat menambah pengetahuan baru. Keistimewaan jurnal tingkat tinggi adalah jurnal tingkat tinggi memiliki tendensi yang tinggi untuk dibaca, dikutip, dan digunakan oleh peneliti lain dalam penelitiannya dan dipraktekkan oleh praktisi. Berikut adalah berbagai pertanyaan yang dapat diajukan kepada peneliti yang ingin menulis karya tulis yang baik: 1. Isu yang fundamental. Apakah proyek mengandung isu yang fundamental, yang setidaknya masih bisa dibahas lima tahun ke depan? 2. Nilai kebaruan. Apakah proyek memiliki nilai kebaruan? Sesuatu yang baru bukan hanya penelitian yang dilakukan dari awal dan menghasilkan sesuatu yang baru, namun juga dapat berupa eksperimen untuk menjawab pertanyaan yang sudah lama namun dengan jawaban yang berbeda. 3. Cerita yang menarik. Apakah proyek memiliki cerita yang menarik yang dapat membuat pembaca dan editor tertarik? 4. Hasil yang mandiri. Bisakah proyek dapat membuat kontribusi, apapun hasilnya? Fit with Current and Future Research Proyek harus sebuah langkah awal atau langkah selanjutnya dalam aliran penelitian. Penelitian menjadi lebih sederhana jika proyek-proyek penelitian lainnya saling berkaitan. Dengan studi yang berkaitan, inti teori dan batang tubuh penelitian sebelumnya berubah sedikit dari studi yagn satu ke studi yang lainnya, ddan banyak pekerjaan sebelumnya akan digunakan kembali untuk mengembangkan argumen teori dan bahan eksperimen untuk studi selanjutnya. Project Risk and Return Proyek harus dapat masuk ke dalam portofolio individu yang terlibat. Publikasi dalam jurnal tingkat tinggi biasanya mendatangkan return yang baik dibandingkan dalam jurnal yang tingkatnya lebih rendah. RECOGNIZING POTENTIAL Mengenali potensial dari proyek yang berbeda dapat menjadi sesuatu yang menantang terutama untuk para ilmuwan muda. Banyak ilmuwan terkenal mendiskusikan bagaimana

4 mereka memulai proyek penelitian yang ternyata dapat menghasilkan penemuan ilmiah yang baru. BUILDING A RESEARCH TEAM Pada jaman dahulu, banyak peneleitian dilakukan oleh peneliti-peneliti yang bekerja sendiri. Sekarang, banyak penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti. Walau penelitian masih dapat dilakukan sendiri-sendiri, banyak peneliti yang mengakui nilai tambah dalam bekerja dalam tim. Penelitian harus memiliki tiga keahlian yang berbeda: 1. Para peneliti harus bisa membuat konsep dan mengembangkan teorema dan hipotesis untuk fenomena yang sedang dipelajari. 2. Para peneliti harus bisa merancang dan mengeksekusi studi peneliti yang robust untuk menguji hipotesis. 3. Para peneliti harus bisa menulis paper yang meyakinkan yang melaporkan teori dan hasil. IV. DEVELOPING THEORY Toeri yang jelas dan baik diperlukan uuntuk semua penelitian kuantitatif dan kadang juga diperlukan untuk penelitian kualitatif, walau toeri dalam penelitian kualitatif berasal dari data sedangkan teori datang sebelum ada data pada penelitian kuantitatif. Dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah teori untuk mencari data, sedangkan penelitian kualitatif adalah data data untuk mencari teori. Teori adalah untuk menjawab pertanyaan mengapa dari sebuah fenomena bukan apa. Teori menjelaskan aktor kunci dari fenomena yang dipelajari, bagaimana mereka berinteraksi, dan motivasinya. Teori membuat kita agar bisa membuat generalisasi dari hasil studi, ketika kita membuat generalisasi, kita membuatnya dari teori bukan dari data. Pada kasus tertentu, teori untuk studi tertentu dibangun diatas teori sebelumnya, yang dimodifikasi seperlunya atau diintegrasikan dengan teorema lain sesuai dengan batasan yang dipelajari. Ada dua hal yang penting disini, pertama, teori bukan ringkasan dari penelitian sebelumnya. Yang kedua teori tidak perlu menjadi teori yang besar ( Big T theory). Teori yang besar adalah teori yang dikenal dan digunakan secara luas. Pada intinya, membuat teori yang kuat adalah bagian yagn fundamental dalam proses penelitian. Pada kasus tertentu, mengadopsi teori yang besar adalah sesuatu yang dianjurkan, atau menggabungkan berbagai teori-teori kecil dengan teori yang besar mungkin juga dianjurkan. Tidak ada alasan untuk melakukan penelitian selain untuk mengembangkan, menguji teori, dengan kata lain tanpa ada teori, tidak ada ilmu pengetahuan. V. MERANCANG RISET KUANTITATIF Karena tidak ada metode yang sempurna, dalam melaksanakan riset penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan metode yang dipakai. Keutamaan metode eksperimen adalah presisi dan kontrol. Keutamaan metode survei adalah generalitas. Keutamaan metode riset lapangan adalah realisme.

5 Merancang Statistik Untuk pengujian sebuah teori dengan riset kuantitatif, data empiris yang dikumpulkan memegang peranan penting. Oleh karena itu metode-metode uji statistik yang tepat harus dirancang untuk riset kuantitatif. Salah satu contoh uji statistik yang sering digunakan adalah t-test. Intinya t-test harus melebihi suatu nilai sehingga dapat diambil kesimpulan tanpa atau dengan sedikit keraguan. Jika kita memegang kendali atas semua nilai dan variabel, ini bukanlah sesuatu yang sulit. Pilot Testing Hal terpenting yang mendasari perlunya pilot testing adalah kita bisa dengan cepat mengetahui kesalahan dalam metode yang digunakan. Karena data yang digunakan lebih sedikit, maka paling tidak dapat diketahui behaviour dari riset kedepannya. Mengambil Partisipan Untuk Survei Penting juga untuk diperhatikan dalam metode survei agar mengambil partisipan yang kira-kira cocok untuk riset yang sedang dilakukan. Selain itu selalu siapkan partisipan tambahan lebih dari jumlah ideal. VI. MENULIS ARTIKEL Berpikirlah bahwa menulis artikel adalah sama dengan memasarkan suatu produk. Pesan yang ingin disampaikan harus benar-benar sampai. Dan jika ingin artikel tersebut dimuat dalam suatu jurnal, perhatikan pola-pola yang biasanya diterima oleh jurnal tersebut. Pastikan reviewer dan editor mudah menangkap intinya. Seperti dalam penulisan akademis lainnya, jangan terlalu banyak memasukkan unsur kejutan, karena artikel tidak sama dengan novel misteri. Selain itu citation dari sumber lain juga perlu disertakan. Dan jangan mengkritik riset-riset terdahulu. Memilih Jurnal Perhatikan apakah dalam jurnal yang dituju artikel yang kita buat masih diminati atau tidak. Langkah selanjutnya setelah memilih jurnal adalah memperbaiki struktur artikel. Sebelum Submisi Prototyping ke kolega. Test marketed ke sesama peneliti. Kerjasama dengan reviewer dan editor. VII. KESIMPULAN Usaha mempublikasikan artikel di jurnal top-tier tidak mudah dan butuh kesabaran. Sepanjang proses mulai dari ide sampai menjadi sebuah artikel perlu kerja keras dan kerjasama dengan banyak pihak.

6 Sixteen Ways to be Rejected 1. Lebih memilih rangkuman dari riset sebelumnya ketimbang mengusulkan teori baru. 2. Menghilangkan paper-paper rujukan dari literatur. 3. Memasukkan terlalu banyak hal yang tidak ada hubungannya dengan pesan paper. 4. Plagiarisme(paling parah dari paper yang ditulis reviewer/editor). 5. Mengkritik paper lain. 6. Lain teori lain datanya. 7. Rancangan riset yang terlalu umum. 8. Tidak mengemukakan kesalahan atau keterbatasan dalam riset. 9. Tidak mengakomodasi kelemahan metode riset. 10. Menarik kesimpulan yang berbeda dari hasil uji statistik. 11. Halaman paper lebih dari Tipografi tidak mengikiti standar jurnal. 13. Banyak menulis pengulangan. 14. Kurang feedback dari kolega. 15. Respon kepada reviewer hanya dalam bentuk ringkasan. 16. Have more than 10 items in your top ten list.