MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER DI KOREA SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER DI KOREA SELATAN"

Transkripsi

1 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN JUNI 2016

2 DAFTAR ISI DAFTA ISI 2 DAFTAR TABEL 3 DAFTAR GAMBAR 4 KATA PENGANTAR 5 1. Latar Belakang Definisi Umum Profil Singkat Negara Pemilihan Negara Pemilihan Produk Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar Perkembangan Perdagangan Biskuit Dan Wafer Di Dunia Perkembangan Biskuit Dan Wafer Di Korea Selatan Tren Impor Biskuit Dan Wafer Di Korea Selatan Kebijakan Tariff Strategi Memasuki Pasar Regulasi Produk Biskuit Dan Wafer Di Korea Selatan Kebijakan Impor Produk Biskuit Dan Wafer Di Korea Selatan Peraturan Umum Prosedur Impor Dan Standarisasi Produk Di Korea Selatan Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) Potensial Ekspor Biscuit Dan Wafer Indonesia Informasi Penting Perwakilan Korea Selatan Di Indonesia Perwakilan Indonesia Di Korea Selatan Perusahaan Importir Biskuit Dan Wafer Di Korea Selatan Retail Utama Di Korea Daftar Importir Utama Di Korea Selatan Institusi Terkait Ekspor Impor Di Korea Selatan 46 DAFTAR PUSTAKA 47 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 2

3 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Peringkat Negara Berdasarkan GDP 10 Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun Tabel 1.3 Nilai Ekspor Negara Indonesia HS 1905 Tahun Tabel 1.4 Deskripsi Produk Turunan HS 1905 (6 Digit) 13 Negara Indonesia Tahun Tabel 1.5 Nilai Ekspor Indonesia Turunan HS 1905 Tahun Tabel 1.6 Produk HS 1905 Yang Diekspor Indonesia Ke Korea Selatan 16 Tabel 2.1 Negara Importir Dan Nilai Impor Produk HS 1905 Tahun Tabel 2.2 Negara Eksportir Dan Nilai Ekspor Produk HS 1905 Tahun Tabel 2.3 Nilai Impor HS 1905 Dan Turunannya Tahun Tabel 2.4 Pengenaan Tarif Produk HS Tabel 2.5 Daftar Pameran Produk Makanan Di Korea Selatan 24 Tabel 3.1 Informasi Pelabelan Nutrisi Makanan Untuk Anak-Anak 30 Tabel 3.2 Potensial Ekspor Biscuit Dan Wafer Indonesia 36 Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan Di Indonesia 43 Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia Di Korea Selatan 43 Tabel 4.3 Perusahaan Importir Produk Biskuit Dan Wafer Di Korea 44 Selatan Tabel 4.4 Daftar Importir Utama Produk Biscuit Dan Wafer Di Korea 45 Tabel 4.5 Daftar Retail Utama Dikorea Selatan 45 Tabel 4.6 Institusi Terkait Dengan Ekspor Impor Produk Konfeksioneri(Biscuit, Wafer) 46 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 3

4 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Produk Biskuit Dan Wafer 6 Gambar 1.2 Peta Korea Selatan 7 Gambar 2.1 Grafik Nilai Impor Dunia Kode HS 1905 Tahun Gambar 2.2 Biskuit Dan Wafer Di Lotte Store 19 Gambar 3.1 Ketentuan Produk Imported Food Safety 26 Gambar 3.2 Imported Declaration 27 Gambar 3.3 Simbol Produk Makanan 28 Gambar 3.4 Pelabelan Nutrisi Produk 28 Gambar 3.5 Standar Serifikasi Produk 32 Gambar 3.6 Diagram Prosedur Impor Di Korea 33 Gambar 3.7 Diagram Import Clearance 34 Gambar 3.8 Procedures For Providing The Origin (Self Issuance) 35 Gambar 3.9 Issuance By The Government Institutions(Custom) 35 Gambar 3.10 Issuance By KCCI 36 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 4

5 KATA PENGANTAR Korea Selatan sebagai salah satu negara Asia yang memiliki GDP tinggi, sehingga dapat menjadi pasar yang sangat potensial bagi negara lain untuk melakukan impor ke negara tersebut. Begitu juga dengan produk jajanan kering seperti biskuit dan wafer. Perkembangan industri produk jajanan kering di Korea Selatan memiliki tren yang positif. Dengan tren yang positif ini sangat berpotensial bagi pengusaha produk jajanan kering Indonesia untuk melakukan ekspor. Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar khusus untuk produk jajanan kering di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditi tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditi jajanan kering seperti biskuit dan wafer serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global. Busan, Juni 2016 ITPC Busan MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 5

6 1. Latar Belakang 1.1 Definisi Umum Biskuit adalah produk jajanan renyah yang dibuat dengan cara dipanggang (kue kering). Biskuit memiliki Istilah berbeda-beda di berbagai wilayah di dunia. Asal kata 'biskuit' atau biskuit (dalam Bahasa Inggris) berasal dari Bahasa Latin, yaitu bis coctus yang berarti "dimasak dua kali". Di Amerika, biskuit populer dengan sebutan cookie, yang berarti kue kecil yang dipanggang, atau kue kering. Sejak abad ke-16 hingga abad ke-18, sering disebut dengan besquite dan bisket. Bentuk kata sejenis juga tercipta di beberapa bahasa Eropa. Ciri-ciri dari biskuit diantaranya, renyah dan kering, bentuk umumnya kecil, tipis dan rata. 1. Dalam gastronomi, wafer adalah biskuit yang renyah, biasanya manis, tipis, datar, dan kering, [1] sering digunakan untuk menghias es krim. Wafer juga dapat diolah menjadi kue kering (cookie) dengan lapisan krim. Wafer seringkali memiliki pola permukaan seperti wafel tetapi juga dapat bermotif lambang produsen makanan atau mungkin tanpa pola. Banyak cokelat batangan, seperti Kit Kat dan Coffee Crisp, memiliki kandungan wafer. 2 Gambar 1.1 Produk biskuit dan wafer MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 6

7 1.2 Profil Singkat Negara Korea Selatan merupakan negara Republik dengan sistem pemerintahan yang terbagi kedalam tiga bagian yakni eksekutif, yudikatif dan legislatif. Lembaga eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun serta dibantu oleh Perdana Menteri Gambar 1.2 Peta Negara Korea Selatan yang ditunjuk Majelis Nasional. Presiden bertindak sebagai Kepala Negara sedangkan Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh Dewan Perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan Presiden. Sidang ini bersifat terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup. Pengadilan Konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh Presiden dan Dewan Perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih. Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar km 2 dengan jumlah penduduk 50,42 jt 3 yang tersebar di berbagai kota besar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan Garis Demarkasi Militer (DMZ). Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang 4. Dari segi ekonomi, Korea Selatan memulai pertumbuhan ekonomi sejak tahun 1964 setelah terjadi perang Korea pada tahun 1950an. Dimana terjadi kenaikan Gross National Product (GNP) sebanyak 9 %, hingga pada tahun 1971, komoditi ekspor Korea Selatan mencapai US$ 1,132 juta dimana ekspor manufaktur mencapai 86% dari total komoditas ekspor. 3 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 7

8 Perekonomian Korea Selatan kembali jatuh ketika terjadi krisis Asia di tahun 1997, dimana hal ini mengantarkan Korea Selatan menjadi pasien International Monetary Fund(IMF) hingga tahun 2000 Korea Selatan berhasil meningkatkan GDP nya hingga 10.9%. Pada tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Namun pada awal tahun 2016 kemarin kondisi ekonomi Korea Selatan menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 2,7% 5. Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah chaebol (perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Saat ini perekonomian Korea Selatan sedang mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model. Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat dari meningkatnya kerjasama dalam 5 tahun terakhir yang tercermin dari bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara baik di bidang politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya. Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia Korea Selatan berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi sementara pada pihak Korea Selatan memerlukan sumber alam, mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. Dimana ROK sedang mengembangkan teknologi khususnya pada bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi. 4 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 8

9 Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara seperti diantaranya: Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit), Juni 2009 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012 Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013 Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean ROK Commemorative Summit), Oktober 2014 Kunjungan Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Seoul, Mei Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya. Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di Seoul pada tanggal Februari Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding. Hubungan kerjasama ini terus terjalin dengan terlaksananya pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) pada tanggal September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan. Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama. Pertemuan ke-5 Plenary WLTF MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 9

10 juga sepakat untuk memperpanjang TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. 1.3 Pemilihan Negara Korea Selatan merupakan negara maju yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan industri dan kawasan real estate. Kebangkitan ekonomi Korea Selatan yang sangat pesat ini disebut dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Negara ini berada pada peringkat ke-sebelas berdasarkan GDP. Korea Selatan memiliki peranan penting dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti Group of Twenty (G-20), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), World Trade Organization (WTO), dan Organization for Economic Co-operation and Development(OECD). Negara ini juga dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Tabel 1.1. Peringkat Negara berdasarkan GDP MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 10

11 Tabel di atas menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP dari tahun 2014 sampai Pertumbuhan GDP Korea Selatan dari tahun 2011 sampai 2016 dapat dikatakan stabil, meskipun terjadi penurunan dari tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 1.4 %. Setelah itu, kembali meningkat sampai tahun 2014, dimana pada tahun 2014 tercatat pertumbuhan GDP sebesar 3.3 % dengan nilai mencapai US$ 1, miliar. Pada tahun 2015 terjadi penurunan sebesar 0.7 % dengan nilai US$ 1, miliar. Dari data IMF pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal 1 tercatat sebesar 0.7 % dan kuartal 2 sebesar 0.5 %. Hal ini membuat pemerintah Korea Selatan mentargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 2.8 %, nilai ini meningkat jika dibandingkan prediksi pada awal tahun 2016 sebesar 2.7 %. Diperkirakan pertumbuhan GDP Korea Selatan akan stabil pada angka 3% sampai tahun Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun ditunjukkan pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun Billion USD YEAR GDP CURRENT PRICES GDP CURRENT PPP REAL GDP GROWTH , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Source: IMF World Economic Outlook (WEO), April IMF World Economic Outlook (WEO), April 2016 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 11

12 Potensial negara Indonesia untuk mengekspor produk-produk ke luar negeri sudah dikenal di dunia, seperti halnya negara Korea Selatan. Dengan berbagai produk Indonesia yang masuk ke Korea Selatan membuat produk Indonesia dikenal di masyarakat Korea Selatan. Dengan populasi negara Korea Selatan yang mencapai jiwa yang terdiri dari 13.45% berusia 0-14 tahun, 13.08% berusia tahun, 45.93% berusia tahun, 14.1% berusia tahun, dan sisanya 13.53% berusia lebih dari 65 tahun ke atas. Dengan data populasi di atas kita bisa menganalisis bahwa produk seperti makanan ringan biskuit dan wafer memiliki potensi yang besar untuk masuk ke Korea Selatan, dimana seperti yang kita ketahui produk biskuit dan wafer disukai dari usia kalangan bayi sampai dewasa. Disamping itu juga dengan gaya hidup orang korea yang sibuk yang memilih makanan yang cepat dan sehat menjadi potensi tersendiri bagi Indonesia untuk mengekspor produk makanan seperti biskuit dan wafer ke Korea Selatan. Seperti yang kita ketahui produk Indonesia tidak hanya kuantitasnya tetapi juga kualitas yang sudah tidak diragukan lagi. Itulah kenapa Korea Selatan menjadi pasar yang bagus untuk Indonesia mengekspor produk-produknya. 1.4 Pemilihan Produk Banyak produk produk makanan ringan dari Indonesia seperti biskuit dan wafer yang melegenda yang mampu bersaing di pasar global. Bahkan beberapa diantaranya sudah menjadi komoditi ekspor tetap di berbagai negara. Ini disebabkan produk biskuit dan wafer Indonesia memiliki cita rasa yang sangat berbeda dan banyak sekali variasi rasa biskuit yang sangat menarik bagi pecinta jajanan ringan seperti biskuit dan wafer. Disamping itu dengan adanya pertumbuhan ekspor juga mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan di Indonesia. Nilai ekspor Produk biskuit dan wafer sejak 2011 sampai 2015 mengalami peningkatan yang cukup signifikan di tingkat dunia. Di posisi teratas negara Cina menjadi negara importir pertama disusul dengan negara Vietnam,Thailand, Philines, United States of America, Malaysia, Australia, Hongkong Cina, Singapore dan Korea Selatan. Berikut ini ditunjukkan angka statistik tentang gambaran peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer. Tabel 1.3 dibawah ini memberikan informasi secara detail mengenai nilai ekspor Indonesia dari tahun 2011 hingga 2015 untuk komoditi makanan ringan seperti biskuit, wafer, baik dengan tambahan kokoa ataupun tidak ditambah kokoa. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 12

13 Tabel 1.3 Nilai Ekspor Negara Indonesia HS 1905 tahun Thousand USD No Importers World 252, , , , ,397 1 China 27,897 32,075 62,296 93, ,867 2 Viet Nam 26,346 29,923 37,811 59,055 58,785 3 Thailand 41,930 42,758 40,521 38,506 36,660 4 Philippines 11,959 15,178 19,752 27,660 28,306 5 United States of America 19,191 17,258 19,452 19,077 18,678 6 Malaysia 11,064 16,301 19,619 19,327 18,288 7 Australia 16,764 17,103 15,327 22,810 18,212 8 Hong Kong, China 10,185 10,216 10,113 12,779 13,999 9 Singapore 11,732 9,944 9,303 11,355 10, Korea, Republic of 4,480 6,108 6,662 15,067 9,597 Dari data statistik yang dibuat oleh International Trade Center (ITC), komoditi makanan ringan seperti biskuit dan wafer ini memiliki jenis produk turunan dengan kode awal HS Berikut ini pada tabel 1.4 dijelaskan deskripsi lengkap komoditi makanan ringan biskuit dan wafer serta besaran nilai ekspor Indonesia pada tahun Tabel 1.4 Produk Turunan Kode HS 1905 HS Code Produk Crispbread Gingerbread and the like, whether or not containing cocoa Sweet biskuit, waffles and wafers, whether or not containing cocoa (excluding with water content Sweet biscuit Waffles and wafers Rusks, toasted bread and similar toasted products Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers' wares, whether or not containing cocoa; communion... MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 13

14 HS Code Produk Turunan Kode HS Produk Sweet biskuit, waffles and wafers, whether or not containing cocoa (excluding with water content Sweet biskuit Wafers and other sweet biscuit Produk Turunan Kode HS HS Code Sweet biscuit Produk Sweet biskuit not containing cocoa Sweet biskuit containing cocoa HS Code Produk Turunan Kode HS Produk Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers' wares, whether or not containing cocoa; communion... Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers wares, whether or not containing Unsweetened teething biscuit Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers wares, whether or not containing Other Unsweetened biscuit Cakes Pastries Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers wares, whether or not containing.. Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers wares, whether or not containing Bakery product made without flour Empty cachets and similar product of kind suitable for pharmaceutic Communion wafer, sealing wafer, rice pepper and similar prouct Others crisp savoury food products Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers wares, whether or not containing Other baker wares MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 14

15 Produk Turunan Kode HS HS Code Waffles and wafers Waffles and wafers Source: Produk Terdapat beberapa jenis biskuit yang diekspor Indonesia, diantaranya yang memiliki nilai ekspor terbesar biskuit dan wafer jenis sweet biskuit dengan kode HS , HS serta Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers' wares, whether or not containing cocoa; communion dengan kode HS Berikut ini pada tabel 1.5 dijelaskan deskripsi lengkap komoditi biskuit dan wafer serta besaran nilai ekspor Indonesia pada tahun HS Code Tabel 1.5 Nilai Ekspor Negara Indonesia ke Dunia HS 1905 tahun Thousand USD Product label Indonesia ekspor ke dunia Waffles and wafers 107, , , Sweet biscuit 174, , , Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers' wares, whether or not containing cocoa; communion... 33,555 36,845 35, Crispbread 1,939 1,974 1, Ginger and the like, whether or not containing cocoa Rusks, toasted bread and similar toasted products 1,102 1, Source: Sedangkan untuk produk HS code 1905 yang diekspor Indonesia ke Korea Selatan dijelaskan pada tabel 1.5. Berikut ini pada Tabel 1.6 merupakan jenis-jenis produk yang diekspor ke Korea Selatan. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 15

16 Tabel 1.6 Produk HS 1905(6 digit) diekspor Indonesia ke Korea Selatan tahun HS CODE PRODUCT LABEL ' Waffles and wafers 3,407 7,390 4,765 ' Sweet biscuit 2,031 6,119 3,739 Bread, pastry, cakes, biskuit and other bakers' wares, ' whether or not containing cocoa; communion... 1,170 1,498 1,093 ' Crispbread ' Gingerbread and the like, whether or not containing cocoa ' Rusks, toasted bread and similar toasted products Source: 2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 2.1. Perkembangan Perdagangan Biskuit dan wafer di Dunia Pertumbuhan pasar untuk komoditi makanan ringan seperti biskuit dan wafer di dunia empat tahun belakanagan ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya walaupun sekitar tahun 2014 sampai 2015 mengalami penurunan sekitar 4% namun secara keseluruhan. Berdasarkan data yang diperoleh dari International Trade Center(ITC) dari tahun 2011 sampai 2015 perkembangan nilai impor biskuit dan wafer di dunia mengalami peningkatan sekitar 7.6% dengan nilai impor mencapai US$ 29,985,663 ribu. Berikut ini Gambar Grafik 2.1 menjelaskan nilai impor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer dari tahun 2011 sampai tahun Gambar grafik 2.1 Nilai impor biskuit dan wafer di dunia tahun Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 16

17 Dari total nilai impor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer di dunia tahun 2011 sampai 2015, Negara Amerika Serikat menjadi negara yang paling besar mengimpor makanan ringan biskuit dan wafer dengan nilai impor total US$17,56,532 ribu. Nilai ini diprediksi terus meningkat setiap tahunnya, Hal ini sangatlah wajar karena populasi di Amerika Serikat sendiri mencapai 325,245,056 jiwa. Pada peringkat kedua sampai keempat didominasi oleh negara Uni Eropa seperti Inggris dengan nilai US$ 11,590,332 ribu, prancis dengan nilai US$ 10,845,223 7 ribu, Jerman dengan nilai US$ 10,110,954 ribu lalu diposisi kelima diikuti kanada dengan nilai US$ 6,799,302 ribu. Berikut ini Tabel 2.1 merupakan data negara importir komoditi makanan ringan biskuit dan wafer di dunia beserta nilai impornya dari tahun 2011 sampai Tabel 2.1 Negara Importir dan Nilai Impor Produk HS 1905 Tahun Thousand USD No Importir World 26,585,502 27,914,115 30,572,428 31,660,157 29,985,663 1 USA 3,156,220 3,352,124 3,519,240 3,687,656 4,041,292 2 United Kingdom 1,980,840 2,203,982 2,404,056 2,582,769 2,418,685 3 France 2,095,108 2,073,304 2,253,887 2,270,209 2,152,715 4 Germany 1,949,368 1,901,274 2,103,509 2,170,262 1,986,541 5 Canada 1,166,297 1,285,299 1,397,309 1,493,444 1,456,953 6 Netherland 1,073,634 1,084,747 1,112,569 1,129,185 1,014,647 7 Belgium 1,094,711 1,115,512 1,235,077 1,170, ,600 8 Italy 805, , , , ,550 9 China 256, , , , , Spain 667, , , , , Korea, Rep of 193, , , , , Indonesia 41,281 41,469 54,272 61,074 61,396 Source: Sedangkan untuk nilai ekspor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer pada tahun 2015 tercatat mencapai US$ 29,468,532 ribu. Dari catatan data ITC secara keseluruhan mengalami peningkatan dengan nilai total ekspor mencapai US$ 145,816,370 ribu dengan nilai rata rata kenaikan 31%. Berikut ini Gambar grafik 2.2 menjelaskan nilai ekspor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer di dunia dari tahun 2011 sampai 2015 dengan tabel 2.2 yang menjelaskan nilai ekspor setiap negara beserta nilai espornya pada tahun 2011 sampai MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 17

18 Tabel 2.2 Negara Eksportir dan Nilai ekspor Produk HS 1905 Tahun Thousand USD No Exporters World 26,603,039 27,611,605 30,462,288 31,661,011 29,624,237 1 Germany 3,787,480 3,697,010 4,005,908 4,025,084 3,456,638 2 Canada 1,569,623 1,629,305 1,702,522 1,835,087 2,038,333 3 USA 1,560,886 1,820,213 1,982,126 2,058,819 1,984,227 4 Belgium 1,984,574 2,001,501 2,450,599 2,326,695 1,966,882 5 Italy 1,844,495 1,855,313 2,010,381 2,087,701 1,910,263 6 France 1,796,414 1,839,037 2,035,838 2,033,690 1,786,923 7 Netherlands 1,564,508 1,579,882 1,702,748 1,815,918 1,610,252 8 United Kingdom 1,144,997 1,211,920 1,254,613 1,312,430 1,261,534 9 Poland 800, ,203 1,002,648 1,152,630 1,205, Turkey 621, , , , , Indonesia 252, , , , ,397 Source: Dari tabel 2.2 diatas menurut data ITC tercatat negara eksportir beserta nilai ekspornya, Jerman menduduki peringkat pertama dengan nilai total US$ 18,972,120 ribu, diposisi kedua dan ketiga Kanada dan Amerika dengan nilai total US$ 8,726,965 ribu dan US$ 9,406,271 ribu. Seperti yang kita ketahui bahwa Jerman menduduki peringkat pertama untuk ekspor biskuit dan wafer, Jerman merupakan negara eksportir terbesar didunia sejak era industrialisasi. Negara ini merupakan negara penggerak ekonomi global. Dengan daya ekspor yang tinggi Jerman dapat menurunkan angka pengangguran contohnya di Jerman timur angka pengangguran dengan nilai nol. Berdasarkan data yang diambil dari worldfactbook CIA negara Jerman pada tahun 2015 berhasil mengekspor makanan sekitar 46,1% dan nilai impor keseluruhan di komoditi makanan -38,9%. 6 sedangkan untuk negara Indonesia menjadi negara pengekspor komoditi makanan ringan biskuit dan wafer ke 16 dunia dengan total nilai ekspor US$ 1,655,261 ribu. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 18

19 2.2. Perkembangan Biskuit dan wafer di Korea Selatan Lotte salah satu perusahaan besar di korea selatan yang didirikan tahun Lotte Confectionery (Hangul: 롯데제과 ) (KRX: ) adalah sebuah perusahaan Korea Selatan berkantor pusat di Yangpyeong-dong Yeongdeungpo-gu, Seoul, Korea. Ini adalah anak perusahaan dari Lotte Group dan perusahaan adik dari perusahaan terkemuka kembang gula Polandia E. Wedel setelah induk kelompok Lotte menyelesaikan pengambil alihan dari Kraft Foods pada bulan Juni Perkembangan produsen makanan ringan ini begitu pesat di korea selatan. Pabrik Lotte Confectionery berlokasi di Seoul, Daejeon, Yangsan, Pyeongtaek dan Siheung. Saat ini, itu adalah terbesar ketiga produsen permen karet di dunia dan merupakan produsen andalan di korea selatan yang menjadi pesaing kuat bagi para perusaan confectionery negara asing yang ingin mengekspor dan memasarkan produknya di korea selatan. Meskipun perusahaan makanan ringan ini begitu pesat memasarkan produknya tidak membuat negara korea untuk tidak mengimpor makanan ringan seperti biskuit dan wafer dari negara lain. Bahkan di beberapa Lotte Department store banyak makanan ringan seperti biskuit dan wafer di jual. Seperti pada gambar 2.3 menggambarkan produk makanan ringan seperti biskuit dan wafer yang dijual di lotte department store. Gambar 2.2 Biskuit dan wafer negara lain yang dijual di Lotte Department store MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 19

20 Source: photo take by mariani dina Tidak hanya di toko besar seperti lotte department store produk biskuit dan wafer banyak dijual di toko-toko kecil seperti CU,GS25, 7 Eleven, With me bahkan di toko khusus untuk para warga asing seperti asian mart. Menurut penelitian dari Analis Industri Global, industri makanan ringan global melebihi $ pada tahun Karena gaya hidup orang korea yang sibuk dan rumah tangga yang berpenghasilan ganda, kemudian di karenakann waktu untuk memasak dan menyiapkan makanan terbatas. Orang-orang mencari nyaman, mudah dan cepat untuk makan makanan seperti makanan ringan. Pasar global makanan ringan telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat selama beberapa tahun terakhir. Alasan merangsang ekspansi pasar termasuk kenyamanan, keterjangkauan dan manfaat kesehatan dari produk makanan ringan yang dipanggang seperti biskuit dan wafer di Korea selatan. Karena globalisasi, pola makan di Asia berubah. Begitu juga di korea selatan bersemangat untuk mencoba makanan dan produk gandum baru yang sangat populer. produk roti menjadi elemen makanan padat dalam diet Korea Selatan. Produk makanan ringan yang dipanggang, meliputi produk seperti roti, sereal, kue, biskuit, kue-kue dan scone, memiliki potensi di Korea Selatan. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 20

21 2.3. Tren Impor Biskuit dan wafer di Korea Selatan Berikut Tabel 2. 3 daftar produk biskuit dan wafer yang diimpor oleh korea selatan. Data ini diperoleh dari website kita.org. gaya hidup di korea selatan yang begitu tinggi membuat para warga korea lebih memilih makanan yang cepat. Di korea selatan sendiri pangsa pasaran dipengaruhi oleh tiga trend pasar seperti aging population, work stress and busy lifestyle. 1. Aging Population Trend pasar ini dipengaruhi oleh usia konsumen itu sendiri. Usia yang produktif atau semisal remaja lebih menyukai cemilan seperti biskuit dan wafer dengan berbagai variannya. Sedangkan untuk usia manula mereka lebih memilih makanan yang mengenyangkan. Walaupun kini para usia manula pun banyak memilih makanan biskuit dan wafer sebagai alternatifnya. 2. Work stress and Busy Lifestyle Dalam kondisi ini konsumen lebih memilih makanan yang menghemat waktu karena kesibukan orang korea yang begitu tinggi. Seperti biskuit dan wafer yang dapat dimakan sebagai cemilan ataupun sebagai makan pengganti ketika rutinitas kesibukan yang padat. 3. Health Consciousness Selain itu konsumen korea selatan juga lebih memilih produk makanan yang terjamin kesehehatannya dengan mempertimbangkan kadar kalori maupun nutrisi yang dikandung dalam produk biskuit dan wafer. Tabel 2.3 Nilai impor HS 1905 di Korea Selatan Thousand USD No Eksporter World 193, , , , ,865 1 USA 46,291 56,572 62,994 76,296 68,987 2 Malaysia 38,550 38,153 45,657 37,396 42,366 3 China 33,476 37,187 37,921 38,821 41,103 4 Italy 5,956 5,712 9,659 14,493 17,909 5 Japan 13,678 12,738 9,232 11,966 15,644 6 Philipines 6,137 9,220 8,039 13,475 15,183 7 Indonesia 5,577 7,619 8,847 17,503 12,812 8 Taipeh, Cina 5,776 15,192 14,585 14,119 11,392 9 Vietnam 7,159 7,551 8,475 10,600 9, Belgium 8,035 7,242 8,475 8,942 6,874 Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 21

22 Dari tabel diatas kita bisa melihat bahwa negara Amerika menduduki tingkat pertama di korea selatan untuk pengekspor produk dengan HS 1905 dengan nilai ekspor di tahun 2015 mencapai US$ 285,865 ribu, kemudian disusul dengan negara Malaysia, Cina, Italia, Jepang, Filipina. Dan kita juga bisa melihat tabel di atas Indonesia menjadi negara pengekspor ke tujuh dengan nilai ekspor mencapai US$12,812 ribu. Ini merupakan potensi besar untuk negara Indonesia untuk menambah nilai ekspor untuk produk dengan kode HS 1905 seperti biskuit dan wafer. Kita juga bisa belajar dari Malaysia dan Cina dengan sumberdaya manusia banyak dan sumberdaya alam yang lebih sedikit dari Indonesia, seharusnya kita bisa meningkatkan eksistensi kita di pasar global khususnya di negara korea selatan Kebijakan Tariff Berikut ini Tabel 2. 5 beberapa kebijakan tariff yang ditetapkan di korea selatan kepada negara eksportir untuk produk biskuit dan wafer. Tabel 2.4 Beberapa Kebijakan tariff untuk produk HS 1905 DI Korea selatan HS Code Goods Name DITC REG DATE TAX RATE UNIT TAX STANDART PRICE Ship s biscuit K-AFTA Sweet biscuit K-AFTA Waffles and wafers K-AFTA Source: Strategi Memasuki Pasar Terdapat beberapa strategi yang harus dipersiapkan oleh pengusaha Indonesia agar dapat memasuki pasar di Korea Selatan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah : A. Melakukan Kerja sama dengan Perusahaan Lokal Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk bisa masuk ke pasar Korea Selatan, selain kerjasama dengan perusahaan lokal, strategi lain yang dapat dilakukan antara lain adalah : MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 22

23 Direct Entry Sebuah tenan perlu menyiapkan toko sendiri di sebuah department store, di jalan atau di pusat perbelanjaan. Joint Venture Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer lokal. Terdapat 3 department store di Korea Selatan yang telah memiliki reputasi tinggi yakni: Lotte Shopping, Shinsaegae, Hyundai Department Store Group. Franchise Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir. Agent / Distributor Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan merek dagang. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah dengan portfolio merek dagang yang berbeda-beda. Direct Sales Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail individu. B. Meningkatkan Kualitas Produk Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk impor, seperti : Kualitas bahan baku Kebersihan produk Proses produksi C. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan Berikut ini beberapa asosiasi di Korea Selatan yang berhubungan dengan produk biskuit dan wafer yakni: Korea Food Industry Association (KFIA), Korea Food Research Institute (KFRI), Korea Society Of Food Science And Technlogoly(KOSFOST), Agriculture And Fishery Trade. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 23

24 D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang berhubungan dengan komoditas makanan ringan biskuitdan wafer, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Berikut ini adalah informasi tentang pameran yang berhubungan dengan produk biskuit dan wafer. Tabel 2.5 Nama pameran produk makanan di korea selatan Dengan mengikuti pameran, pengusaha Indonesia dapat mempromosikan produknya serta membangun relasi sebanyak mungkin. Selain itu, dengan mengikuti pameran akan memungkinkan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan produk Internasional. E. Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan Budaya merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan bisnis ke negara lain. Dengan memiliki pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur berbisnis Korea Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia untuk berhubungan dengan rekan bisnis di Korea Selatan. Selain mengetahui dan mempelajari hal-hal seperti diatas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar. F. Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 24

25 G. Memiliki Website perusahaan Hampir setiap perusahaan di Korea Selatan telah memiliki website pribadi untuk mempromosikan produk mereka ke konsumen. Hampir sebagian besar konsumen di Korea Selatan lebih memilih belanja secara online dari pada harus mendatangi outlet secara langsung. Mereka tidak ingin repot hanya untuk membeli sebuah produk. Sehingga salah satu cara efektif untuk menarik konsumen secara cepat dan memperkenalkan produk secara global adalah memiliki website perusahaan. Dalam membuat website perusahaan, ada bebera hal yang perlu diperhatikan yaitu: Menampilkan Informasi Perusahaan dengan Lengkap Informasi perusahaan sangatlah penting untuk menimbulkan rasa percaya dari calon konsumen akan produk perusahaan. Berikut ini informasi yang wajib ditampilkan: Profil perusahaan, Alangkah baiknya membuat sebuah penjelasan tentang latar belakang terciptanya perusahaan, alamat perusahaan serta alamat perusahaan. Katalog jenis produk lengkap beserta informasi dan harga produk. Pilihan Bahasa Inggris untuk mempermudah konsumen luar negeri agar dapat mendapatkan informasi secara detail. Customer service yang baik dengan respon cepat saat ada pertanyaan dari calon konsumen. 3. Regulasi Produk Biskuit dan wafer di Korea Selatan 3.1. Kebijakan Impor makanan ringan biskuit dan wafer di Korea Selatan Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA, sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk produk dengan kode HS 1905, adalah 0 (nol) Peraturan Umum Imported Food Safety Management System Dengan kekhawatiran terhadap proliferasi zat berbahaya peningkatan Manajemen keamanan makanan impor meningkat menjadi lebih signifikan untuk keamanan pangan di Korea, sebagai kemungkinan adanya kecelakaan yang berbahaya di kemudian hari. Oleh karena itu, MFDs yang memperkuat di tempat pemeriksaan untuk produsen yang memiliki volume tinggi impor atau yang diproduksi barang cacat. 'Preliminary Prediction Import Inspection SystemSystem (OPERA)' juga didirikan untuk mengkategorikan makanan diimpor ke MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 25

26 nilai yang berbeda dengan menganalisis produsen dan sejarah importir serta hasil pemeriksaan. Importir yang sekarang disimpan dengan tanggung jawab yang lebih kuat dengan hukuman yang lebih tinggi dan kerugian atas pelanggaran yang disengaja dan berulang. UU khusus tentang Impor Manajemen Keamanan Pangan dan sub-ketentuannya didirikan untuk memasukkan rincian seperti inspeksi berbasis sejarah. Berikut gambar 3.1 menjelaskan sistem keamanan untuk pengimporan makanan. Gambar 3.1. Imported Food Safety Management System n t u k S U Source: Berdasarkan data yang diperoleh dari kementrian pangan di korea selatan, Orang yang ingin melakukan bisnis dengan mengimpor dan menjual makanan impor, dengan mengajukan deklarasi impor makanan impor, dll dengan proxy, dengan pembelian online makanan impor, dll oleh proxy atau dengan menyimpan makanan impor, dll harus mendaftarkan bisnis mereka. Berikut disajikan gambar 3.2 Import Declaration Process of Foods. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 26

27 Gambar 3.2. Import Declaration Process of Foods Source: Food Labeling System Untuk menyediakan konsumen dengan informasi yang lebih akurat tentang produk makanan, MFDs menerapkan peraturan terkait dan standar yang membutuhkan pelabelan nama produk, bahan, diproduksi dan tanggal kadaluwarsa (kualitas tanggal retensi), isi bersih, identitas dan tempat prinsip bisnis, dan gizi informasi, serta petunjuk sanitasi untuk penyimpanan yang aman dan peringatan pada kemasan dan wadah. Seperti yang tertuang pada Undang- Undang sanitasi makanan (Food Sanitation Act) pasal 10, 11, 12-2, 12-3, 12-4, 13 dan Undang-Undang keputusan penegakan sanitasi makanan(enforcement Decree of Food Sanitation Act) pasal 8. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 27

28 Gambar 3.3. Simbol yang berkaitan dengan produk makanan Source: Nutrition Labeling Berikut gambar 3.4 menjelaskan tentang pelabelan nutrisi tentang makanan termasuk makanan ringan seperti biskuit dan wafer. Fungsi dari pelabelan ulang dari negara asal mengenai makanan ringan di korea selatan adalah agar konsumen khususnya orang korea selatan memahami nutrisi pelabelan, format saat ditingkatkan untuk menggambarkan pelabelan standar gizi yang disederhanakan, terpadu dan ketertiban nutrisi yang konsisten. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 28

29 Gambar 3.4. Nutrien Labeling Source: Ketentuan pelabelan makanan untuk anak - anak Berdasarkan undang - undang Special Act on Safety Management of Children's Dietary Life pasal 8 dijelaskan bahwa pelabelan makanan untuk anak-anak harus sesuai dengan ketentuan yang ada di korea karena korea selatan sangat peka terhadap kesehatan tidak hanya murah tetapi mereka lebih memilih kandungan gizi yang terkandung pada makanan ringan seperti biskuit dan wafer. Berikut disajikan gambar 3.5 Informasi pelabelan nutrisi makanan untuk anak-anak di korea selatan. MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 29

30 Tabel 3.1. Informasi pelabelan nutrisi makanan untuk anak-anak MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 30

31 3.3. P r o s e d u r Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 31

32 Health Function Food Labeling System Untuk meningkatkan kualitas makanan fungsional kesehatan dan untuk menyediakan konsumen dengan informasi yang akurat, MFDs mengimplementasikan undang-undang terkait dan peraturan * yang membutuhkan makanan fungsional kesehatan memiliki tanda yang tepat dan label sambil memberikan informasi tentang nama produk, bahan baku, tanggal kedaluwarsa, identitas dan prinsip tempat usaha, dan produk fungsi. Kesehatan makanan fungsional juga diperlukan untuk menambah petunjuk asupan pada wadah dan paket. penjelaskan diatas tertuang dalam aturan Health Functional Foods Act pasal 17 dan pasal 18 mengenai aturan kesehatan suatu produk makanan di korea selatan. Source: Standart sertifikasi untuk produk makanan di korea selatan Gambar 3.5 Standart sertifikasi produk makanan di korea selatan Inti dari standar pelabelan dan aturan umum mengimpor makanan agar fungsi diakui oleh standar kesehatan fungsional makanan dan spesifikasi, atau fungsi diakui sendiri oleh MDFs dapat dinyatakan dalam label dan Isi yang digunakan dalam pelabelan dan periklanan MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 32

33 fungsi secara ketat terbatas pada pra-disetujui rincian sesuai dengan fungsional label makanan dan iklan musyawarah standar kesehatan (Dalam beberapa kasus, isi bisa persis sama dengan yang digambarkan dalam standar dan spesifikasi, atau rincian individual disetujui oleh MFDs) Prosedur Impor (Import Procedures) Berikut ini adalah prosedur impor secara custom ke Korea Selatan menurut laman Gambar 3.6. Diagram prosedur impor ke korea selatan Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 33

34 3.4. Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) Impor bea cukai (impor clearance) adalah serangkaian proses di mana seseorang yang berniat untuk mengimpor barang-barang asing file deklarasi barang yang akan diimpor ke Korea dengan kepala kantor pabean, yang kemudian memeriksa untuk memastikan apakah deklarasi impor memiliki legal dan adil diajukan sesuai dengan Undang-Undang Bea dan hukum lainnya dan peraturan dan, setelah menerima deklarasi, mengeluarkan penyelesaian sertifikat impor deklarasi ke pemberitahu impor untuk memungkinkan pelepasan barang impor. Berikut gambar 3.2 diagram import clearence. Gambar 3.7. Diagram import clearence Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 34

35 Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut : Gambar 3.8. Procedures for Providing the Origin (Self-issuance) Source: Gambar 3.9. Issuance by the government institutions (Custom) Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 35

36 Gambar 3.10 Issuance by Korea Chamber of Commerce and Industry (KCCI) Source: Potensial produk biskuit dan wafer Indonesia di korea selatan Berikut disajikan tabel daftar biskuit dan wafer yang ada di korea selatan. Tabel 3.2 Produk Biskuit dan wafer di Korea Selatan No Produk Gambar MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 36

37 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 37

38 MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 38

39 Nama Produk: Pepero Harga : won Produsen : LOTTE MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 39

40 19. Nama Produk: Crown Kookhee Harga : won Produsen : CROWN 20. Nama produk: Crown Ppoto cream Harga : won Produsen : CROWN 21. Nama produk: Diget Harga : won Produsen : ORION 22. Nama produk: Diet sandwich Harga : won Produsen : ORION 23. Nama produk: Lotte Lotte Sandwich Harga : won Produsen : LOTTE MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 40

41 24. Nama produk: Crown chocoheim Harga : won Produsen : CROWN 25. Nama produk: Lotte Margaret Harga : won Produsen : LOTTE 26. Nama produk: Crown Saltine cracker Harga : won Produsen : CROWN 27. Nama Produk: Binch Harga : won Produsen : LOTTE 28. Nama produk: Crown charming cream Harga : won Produsen : CROWN Source: MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 41

42 Tabel 3.3 Potensial ekspor Biskuit dan wafer di ekspor korea selatan No Produk Gambar 1. Orio 2. Smily 3. Richeese Nabati 4. Egg Roll 5. Crepes 6. Wafer chocolate MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 42

43 4. Informasi Penting 4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia Tabel 4.1 Perwakilan Korea Selatan di Indonesia 4.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan T a b e l Tabel 4.2 Perwakilan Indonesia di Korea Selatan MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 43

44 4.3. Perusahaan Importir Biskuit dan wafer di Korea Selatan Tabel 4.3 Perusahaan importir biskuit dan wafer di korea selatan 1. LOTTE CONFECTIONERY COMPANY 2. MAEIL DAIRIES COMPANY 3. MAEIL DAIRIES COMPANY MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 44

45 4.4. Daftar Importir utama produk biscuit dan wafer di korea 4.5. Daftar retail utama di korea selatan MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 45

46 4.6. Institusi terkait dengan ekspor impor produk konfeksioneri(biscuit, wafer) MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 46

47 Website : DAFTAR PUSTAKA data.worldbank.org MARKET BRIEF BISKUIT DAN WAFER ITPC BUSAN 47

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Market Brief Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

MARKET BRIEF ALAT MUSIK ELEKTRIK DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF ALAT MUSIK ELEKTRIK DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF ALAT MUSIK ELEKTRIK DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN MEI 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 KATA PENGANTAR... 5 1 Latar Belakang... 6 1.1. Profil Singkat Negara...

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg Market Brief Peluang Produk Sepeda di Jerman ITPC Hamburg 2015 I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II I. PENDAHULUAN... 1 A. Pemilihan Produk... 1 B. Profil Geografi Jerman... 1 II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN...

Lebih terperinci

Market Brief. Beras di Jerman

Market Brief. Beras di Jerman Market Brief Beras di Jerman ITPC Hamburg 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi Beras di Pasar Jerman... 2 2.1 Analisa

Lebih terperinci

MARKET BRIEF PAKAIAN JADI (T-SHIRTS, SINGLETS & OTHER VEST) DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF PAKAIAN JADI (T-SHIRTS, SINGLETS & OTHER VEST) DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF PAKAIAN JADI (T-SHIRTS, SINGLETS & OTHER VEST) DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN SEPTEMBER 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 KATA PENGANTAR... 5 1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap

Lebih terperinci

Market Brief. Cengkeh di Jerman

Market Brief. Cengkeh di Jerman Market Brief Cengkeh di Jerman ITPC Hamburg 2015 ITPC HAMBURG - CENGKEH DI JERMAN 2015 Daftar Isi Kata Pengantar... III 1 Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.2 Profil Geografi Jerman... 1 2 Potensi

Lebih terperinci

MARKET BRIEF PAKAN TERNAK DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF PAKAN TERNAK DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF PAKAN TERNAK DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN APRIL 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 KATA PENGANTAR... 5 1 Latar Belakang... 6 1.1. Profil Singkat Negara...

Lebih terperinci

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA JURNAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN ISSN : 2337-9572 MARKET INTELLIGENCE KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Lebih terperinci

MARKET BRIEF SNACK DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF SNACK DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF SNACK DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN SEPTEMBER 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3 KATA PENGANTAR 4 1. Latar Belakang 5 1.1. Profil Singkat Negara 5 1.2. Pemilihan Negara

Lebih terperinci

MARKET BRIEF UBI JALAR

MARKET BRIEF UBI JALAR MARKET BRIEF UBI JALAR DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN JANUARI 2017 MARKET BRIEF UBI JALAR ITPC BUSAN 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR TABEL 3 DAFTAR GAMBAR 4 KATA PENGANTAR 5 1. Latar Belakang 6 1.1. Definisi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi dunia akan semakin besar seiring dengan pesatnya perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap terpenuhi agar roda

Lebih terperinci

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football

Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Mendobrak Pasar Ekspor Melalui Pendekatan Total Football Oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Pada Rapat Kerja Kementerian Perdagangan RI Jakarta, 20 Februari 2016 Strategi Mendobrak Ekspor 1. Memanfaatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan internasional memiliki peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu negara terhadap arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini

Lebih terperinci

LAPORAN MARKET BRIEF PRODUK KONFEKSIONERI di KOREA SELATAN

LAPORAN MARKET BRIEF PRODUK KONFEKSIONERI di KOREA SELATAN LAPORAN MARKET BRIEF PRODUK KONFEKSIONERI di KOREA SELATAN INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL 2013 페이지 1 / 22 Daftar Isi Hal 1. Pendahuluan..

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perikanan Indonesia dalam era perdagangan bebas mempunyai peluang yang cukup besar. Indonesia merupakan negara bahari yang sangat kaya dengan potensi perikananan

Lebih terperinci

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN ITPC BUSAN MARET 2014 Daftar Isi Hal 1. Pendahuluan...... 3 1.1 Gambaran Umum Sektor Perikanan Korea Selatan...... 3 1.2 Jumlah Konsumsi Seafood

Lebih terperinci

MARKET BRIEF SINGKONG (CASSAVA) DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF SINGKONG (CASSAVA) DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF SINGKONG (CASSAVA) DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN JULI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3 KATA PENGANTAR 4 1. Latar Belakang 5 1.1. Definisi Produk 5 1.2. Profil Singkat

Lebih terperinci

MARKET BRIEF CHARCOAL DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF CHARCOAL DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF CHARCOAL DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN MEI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR 3 KATA PENGANTAR 4 1. Latar Belakang 5 1.1. Profil Singkat Negara 5 1.2. Pemilihan Negara

Lebih terperinci

AN OVERVIEW OF THE INDONESIAN WHEAT FLOUR INDUSTRY

AN OVERVIEW OF THE INDONESIAN WHEAT FLOUR INDUSTRY AN OVERVIEW OF THE INDONESIAN WHEAT FLOUR INDUSTRY By: Franciscus Welirang Chairman of APTINDO (Association of Flour Producers in Indonesia) Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk(Bogasari Flour Mills)

Lebih terperinci

MARKET BRIEF TEMBAKAU DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF TEMBAKAU DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF TEMBAKAU DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN JUNI 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 KATA PENGANTAR... 5 1 Latar Belakang... 6 1.1. Profil Singkat Negara... 6 1.2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi suatu negara ke dalam kawasan integrasi ekonomi telah menarik perhatian banyak negara, terutama setelah Perang Dunia II dan menjadi semakin penting sejak tahun

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA

V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA V GAMBARAN UMUM EKSPOR UDANG INDONESIA 5.1. Perdagangan Internasional Hasil Perikanan Selama lebih dari beberapa dekade ini, sektor perikanan dunia telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Negara-negara di seluruh dunia saat ini menyadari bahwa integrasi ekonomi memiliki peran penting dalam perdagangan. Integrasi dilakukan oleh setiap negara

Lebih terperinci

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013 I. PENDAHULUAN Kegiatan Sosialisasi Hasil dan Proses Diplomasi Perdagangan Internasional telah diselenggarakan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

MARKET BRIEF MARGARINE DAN CAMPURANNYA (HS 1517) DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF MARGARINE DAN CAMPURANNYA (HS 1517) DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF MARGARINE DAN CAMPURANNYA (HS 1517) DI KOREA SELATAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI 2 DAFTAR TABEL 3 DAFTAR GAMBAR 4 KATA PENGANTAR 5 1. Latar Belakang 6 1.1. Profil Singkat Negara 6 1.2. Pemilihan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ekspor merupakan salah satu bagian penting dalam perdagangan internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan sebagai total penjualan barang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE 4.1. Kerjasama Ekonomi ASEAN Plus Three Kerjasama ASEAN dengan negara-negara besar di Asia Timur atau lebih dikenal dengan istilah Plus Three

Lebih terperinci

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016

Market Brief Essential Oil Di Jerman. ITPC Hamburg 2016 Market Brief Essential Oil Di Jerman ITPC Hamburg 2016 I Daftar Isi Kata Pengantar... III 1. Pendahuluan... 1 1.1 Pemilihan Produk... 1 1.1.1 Minyak Esensial untuk Perasa Makanan dan Minuman... 1 1.1.2

Lebih terperinci

REPORT MARKET BRIEF PRODUK ALAT MUSIK STRING INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL

REPORT MARKET BRIEF PRODUK ALAT MUSIK STRING INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL REPORT MARKET BRIEF PRODUK ALAT MUSIK STRING INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL DAFTAR ISI i. Halaman Judul ii. Daftar Isi... 1 1. Kata

Lebih terperinci

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman Market Brief Peluang Pasar Produk ikan dan Makanan Laut di Jerman ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK IKAN DAN MAKANAN LAUT DI JERMAN 2015 I Daftar Isi Kata Pengantar... III I. Pendahuluan...

Lebih terperinci

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim

Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Boks 1. Analisis Singkat Dampak Krisis Finansial Amerika Serikat terhadap Kinerja Perekonomian Kaltim Krisis finansial yang tengah melanda Amerika Serikat (AS) diperkirakan dapat membawa kepada resesi

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010 SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas November 21 Memperkuat Optimisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara, Uni Eropa (UE) di Eropa dan NAFTA di Amerika Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya laju globalisasi ekonomi dunia, terbentuklah blok ekonomi dan perdagangan regional disejumlah wilayah di dunia seperti pembentukan integrasi-integrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja sama merupakan upaya yang dilakukan oleh perseorangan, kelompok maupun negara untuk mencapai kepentingan bersama. Lewat bekerjasama, tentu saja seseorang, kelompok

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari - Juli 2015 tercatat surplus

Lebih terperinci

MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS

MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS MARKET BRIEF PRODUK WOODEN FRAME DI PASAR INGGRIS Atase Perdagangan KBRI London, 2015 Market Brief Atase Perdagangan London 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

PEMASARAN INTERNASIONAL

PEMASARAN INTERNASIONAL PENGANTAR PEMASARAN PEMASARAN INTERNASIONAL Suwandi PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG PEMASARAN INTERNASIONAL 1. Globalisasi perdagangan dunia 2. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan dengan mengurangi atau menghapuskan hambatan perdagangan secara diskriminatif bagi negara-negara

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 18/05/31/Th. XVIII, 2 Mei NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 943,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara ASEAN didirikan di Bangkok 8 Agustus 1967 oleh Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia diestimasikan akan mengalami tantangan baru di masa yang akan datang. Di tengah liberalisasi ekonomi seperti sekarang suatu negara akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi

Lebih terperinci

Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss

Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss Pictures were taken from various sources, available at google.com Market Brief ATASE PERDAGANGAN JENEWA TAHUN ANGGARAN 2014 Pasar Minyak Atsiri di Konfederasi Swiss

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 25/06/31/Th. XVIII, 1 Juni NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL MENCAPAI 988,78 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XVI, 3 Februari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013 MENCAPAI 953,15 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 101 Materi Minggu 12 Kerjasama Ekonomi Internasional Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain karena adanya saling

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 14/03/31/Th. XV, 1 Maret 2013 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013 MENCAPAI 1.153,70 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 111 Telp: 21-386371/Fax: 21-358711 www.kemendag.go.id Ekspor Nonmigas 21 Mencapai Rekor Tertinggi Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan

Lebih terperinci

MARKET BRIEF BUBUR KAYU DI KOREA SELATAN

MARKET BRIEF BUBUR KAYU DI KOREA SELATAN MARKET BRIEF BUBUR KAYU DI KOREA SELATAN ITPC BUSAN MEI 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 DAFTAR GAMBAR... 4 KATA PENGANTAR... 5 1 Latar Belakang... 6 1.1. Profil Singkat Negara... 6 1.2.

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 02/01/31/Th.XVI, 2 Januari 2014 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN NOVEMBER 2013 MENCAPAI 921,44 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 06/02/31/Th. XIX, 1 Februari 2017 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN DESEMBER MENCAPAI 715,18 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas dengan jalan menghapuskan semua hambatanhambatan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JERMAN PERIODE : JANUARI - JULI 2013 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Jerman 1. Neraca perdagangan Jerman pada periode Januari-Juli 2013 tercatat surplus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam

Lebih terperinci

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN LINGKUNGAN EKONOMI GLOBAL LINGKUNGAN POLITIK GLOBAL LINGKUNGAN HUKUM GLOBAL LINGKUNGAN SOSIO-KULTURAL

Lebih terperinci

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA 81 BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersama dengan Cina, Jepang dan Rep. Korea telah sepakat akan membentuk suatu

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 54/12/31/Th. XVIII, 1 Desember NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER MENCAPAI 1.055,64 JUTA DOLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA Ekspor dan Impor DKI Jakarta No. 47/10/31/Th.XIX, 2 Oktober EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN AGUSTUS NAIK 20,05 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3 4.1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Selama kurun waktu tahun 2001-2010, PDB negara-negara ASEAN+3 terus menunjukkan tren yang meningkat

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 26/07/31/Th.XIII, 1 Juli 2011 NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN APRIL 2011 SEBESAR 822,45 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan Selatan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw. (2003), pendapatan nasional yang dikategorikan dalam PDB (Produk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pendapatan nasional adalah melalui perdagangan internasional. Menurut Mankiw (2003), pendapatan nasional yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Oleh karena itu, kebijakan

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 40/09/31/Th. XVIII, 1 September NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN JULI MENCAPAI 695,71 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa

Lebih terperinci

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 Policy Dialogue Series (PDS) OUTLOOK PERDAGANGAN INDONESIA 2016 CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016 BP2KP Kementerian Perdagangan, Kamis INSTITUTE FOR DEVELOPMENT OF ECONOMICS AND FINANCE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh ditemukan sekitar tahun 2700 SM di Cina. Seiring berjalannya waktu, teh saat ini telah ditanam di berbagai negara, dengan variasi rasa dan aroma yang beragam. Menurut

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2013 da BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 49/09/61/Th. XVI, 2 September PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI MENCAPAI US$140,76 JUTA Nilai ekspor Kalimantan

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA Ekspor dan Impor Provinsi DKI Jakarta No. 30/06/31/Th.XIX, 2 Juni EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan April mencapai 3.830,69 juta dollar Amerika, turun 10,45 persen dari

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4.1. Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua Provinsi Papua terletak antara 2 25-9 Lintang Selatan dan 130-141 Bujur Timur. Provinsi Papua yang memiliki luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan merupakan faktor penting untuk merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perdagangan akan memperbesar kapasitas konsumsi suatu negara, meningkatkan

Lebih terperinci

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B. ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B. Outline Sejarah dan Latar Belakang Pembentukan AFTA Tujuan Strategis AFTA Anggota & Administrasi AFTA Peranan & Manfaat ASEAN-AFTA The

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/06/31/Th. XI, 01 Juni EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET SEBESAR 696,56 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013

Ringkasan Eksekutif. Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Mei 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 16,07 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 13,21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka tiga faktor Ukuran ekonomi, Cina sebagai pusat perdagangan dunia, dan pengaruh permintaan domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan Januari 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 15,37 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,76

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia mulai mengalami liberalisasi perdagangan ditandai dengan munculnya General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) pada tahun 1947 yang

Lebih terperinci

BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 21/05/31/Th. XVII, 4 Mei EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN MARET MENCAPAI 1.119,04 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor melalui DKI Jakarta bulan

Lebih terperinci

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi

Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi Industri global adalah industri di mana posisi-posisi strategis pesaing dalam pasar geografis atau nasional utama pada dasarnya dipengaruhi posisi globalnya secara keseluruhan. Perusahaan global adalah

Lebih terperinci

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan Bisnis utamanya yang bergerak dalam bidang bioteknologi canggih, Tianshi juga aktif dalam bidang finansial, pengembangan komplek hunian (real estate), pendidikan, pertukaran budaya dan logistik modern.

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013

Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan April 2013 Untuk Keperluan Intern Kemenperin Ringkasan Eksekutif Ekspor Impor Hasil Industri Bulan A. Ekspor Impor Bulan Total ekspor bulan adalah sebesar US$ 14,70 miliar (dengan perincian ekspor non migas US$ 12,31

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2011 No. 31/06/63/Th.XV, 01 Juni 2011 Nilai ekspor sementara Kalimantan Selatan bulan April 2011 sebesar 721,93 juta US$ atau naik 4,16 persen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini merupakan agenda utama negara

Lebih terperinci

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA

EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA BPS PROVINSI DKI JAKARTA EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA No. 16/04/31/Th. XIX, 3 April NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN FEBRUARI NAIK 9,70 PERSEN DIBANDINGKAN BULAN SEBELUMNYA Nilai ekspor melalui DKI

Lebih terperinci

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 KEYNOTE SPEECH MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. INDO KORDSA, TBK JAKARTA, 06 JANUARI 2015 Yang Mulia Duta Besar Turki; Yth. Menteri Perdagangan atau yang mewakili;

Lebih terperinci

Bab 8 Bidang Standarisasi

Bab 8 Bidang Standarisasi Bab 8 Bidang Standarisasi Statistik bidang standarisasi ini akan menyajikan informasi data dan analisis dari hasil penerbitan sertifikat dari pengujian peralatan telekomunikasi. Penerbitan sertifikasi

Lebih terperinci