KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI)"

Transkripsi

1 KUESIONER PRODUSEN KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) 1

2 Versi Rahasia Versi Tidak Rahasia (tandai salah satu) Batas Akhir Pengembalian Kuesioner : 08 Agustus 2014 Periode Investigasi : 2010 s.d. Jan Jun 2014 Ditujukan Kepada : Produsen Domestik Bertempat Di : Indonesia Untuk Produk : Kertas dan Kertas Karton yang dilapisi, baik yang dicetak maupun tidak, tidak termasuk kertas uang. Nomor HS. : ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; & Pengisi Kuesioner Nama :.. Jabatan :.. Alamat kantor :.. Telepon/HP :.. Faks : Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Gedung I Lantai 9, Jakarta Indonesia. Telp. (021) , Ext. 1232, 1233 Faks. (021) kppi@kemendag.go.id Kuesioner harus diisi sebanyak dua kali, masing-masing untuk versi rahasia dan versi tidak rahasia 2

3 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 5 BAGIAN I: INFORMASI UMUM Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Legalitas Badan Usaha Periode Pembukuan Perusahaan Daftar Pemegang Saham / Persero / Anggota Koperasi Informasi Seluruh Barang Yang Diproduksi Perusahaan Informasi Lain... 8 BAGIAN II: STRUKTUR ORGANISASI, ALUR PROSES, DAN STRATEGI 2.1. Bagan Struktur Perusahaan Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Bagan Struktur Organisasi Pabrik / Sentra Produksi Alur Proses produksi Strategi Pemasaran & Penjualan Alur Proses Distribusi Kebijakan Publik / Aturan Yang Terkait BAGIAN III: BARANG YANG DISELIDIKI BAGIAN IV: BARANG YANG DIPRODUKSI PEMOHON Uraian Barang Yang Diproduksi Pemohon Penjelasan Barang Terselidik Yang Diproduksi Pemohon Konversi Satuan dan Metode Perhitungan Rincian Barang Yang Diproduksi Pemohon BAGIAN V: PROPORSI MAYORITAS PRODUKSI PEMOHON BAGIAN VI: INFORMASI TENTANG PRODUSEN LAINNYA BAGIAN VII: BARANG IMPOR BAGIAN VIII: DATA IMPOR SELAMA PERIODE PENYELIDIKAN Umum Khusus BAGIAN IX: HARGA JUAL IMPOR RATA-RATA UNTUK 5 (LIMA) IMPORTIR TERBESAR BAGIAN X: NAMA DAN ALAMAT IMPORTIR

4 BAGIAN XI: KLAIM KERUGIAN BAGIAN XII: KINERJA PERUSAHAAN Seluruh Barang yang Diproduksi Pemohon Barang Produksi Pemohon yang Sejenis dengan Barang Impor Barang Produksi Pemohon yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor BAGIAN XIII: BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Seluruh Barang yang Diproduksi oleh Pemohon Barang Produksi Pemohon yang Sejenis dengan Barang Impor Barang Produksi Pemohon yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor BAGIAN XIV: URAIAN KINERJA KEUANGAN Terhadap Seluruh Barang Yang Diproduksi Pemohon Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor BAGIAN XV: VOLUME PENJUALAN DOMESTIK Volume Penjualan Untuk Free market Volume Penjualan Untuk Captive Market BAGIAN XVI: KONSUMEN Lima Konsumen Terbesar Selama Periode Penyelidikan Lima Konsumen Yang Hilang Selama Periode Penyelidikan BAGIAN XVII: PERKEMBANGAN TIDAK TERDUGA (UNFORESEEN DEVELOPMENT) BAGIAN XVIII: PENYESUAIAN STRUKTURAL BAGIAN XIX: HAL LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN PERUSAHAAN PERNYATAAN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

5 PENDAHULUAN Dalam rangka perlindungan terhadap industri dalam negeri dari kerugian serius atau ancaman kerugian serius akibat dari adanya kenaikan volume impor dengan menetapkan pengenaan instrumen Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguards), maka sebagai syarat dari permohonan pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan tersebut adalah dengan memberikan kuesioner kepada Pemohon. Tujuan dari pemberian kuesioner ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang dianggap perlu sehingga memungkinkan bagi Pemerintah cq. Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat menjawab kuesioner, diharapkan membaca semua instruksi dengan seksama termasuk pada petunjuk pengisian kuesioner. Isilah bagian yang kosong dengan data dan informasi seakurat mungkin dengan disertai dokumen pendukung dan informasi tambahan lainnya. Perlu diketahui bahwa setelah kuesioner ini dikembalikan kepada KPPI, sewaktu-waktu KPPI dapat melakukan verifikasi ke perusahaan Saudara dalam rangka mencocokan data dan informasi yang telah disampaikan dalam kuesioner dengan data dan informasi yang ada di lapangan. Semua dokumen berupa data dan informasi yang diberikan kepada KPPI akan dijamin kerahasiannya dan tidak dapat diberikan kepada pihak lain, kecuali dengan ijin khusus dari pemberi penjelasan atau dokumen. Apabila terdapat pertanyaan dan kesulitan dalam pengisian kuesioner ini, Saudara dapat menghubungi KPPI dengan nomor telepon, fax dan alamat yang tertera pada kuesioner ini. 5

6 I. INFORMASI UMUM 1.1. Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : a. Alamat Kantor Pusat :.... i. Telepon :.... ii. Fax : iii iv. Contact Person:. Jabatan :... HP :. b. Alamat Kantor Pemasaran :.... i. Telepon :.... ii. Fax : iii iv. Contact Person:. Jabatan :.. HP :. c. Alamat Pabrik / Sentra Produksi :.... i. Telepon :.... ii. Fax : iii iv. Contact Person:. Jabatan:. HP : 6

7 1.3. Legalitas Badan Usaha (mohon lampirkan fotokopi) : a. Akta Pendirian b. Surat Keputusan Pendirian Perusahaan c. Surat Ijin Usaha Perdagangan d. Tanda Daftar Perusahaan e. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga f. Ijin Usaha Industri / Ijin Usaha Tetap 1.4. Periode Pembukuan Perusahaan (Tahun Fiskal atau Tahun Kalender) :. Bulan..... s/d Daftar Pemegang Saham: (Kepemilikannya 10%, dan diuraikan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil) No. Nama Persentase Jabatan Pada Perusahaan 1.6. Informasi Seluruh Barang yang Diproduksi oleh Perusahaan (termasuk barang yang dimintakan perlindungan safeguard):.... 7

8 1.7. Informasi Lain (wajib dilampirkan): a. Profil Perusahaan; b. Katalog Produk (termasuk harga); c. Sertifikat Analisa Produk; d. Sertifikasi ISO; e. Sertifikat SNI; f. Sertifikat Ekspor (apabila ada); g. Sertifikat Internasional; h. Laporan Keuangan minimal selama 3 tahun terakhir Laporan Keuangan yang mencakup Neraca, Laporan Laba- Rugi, dan Laporan Arus Kas. Dalam hal produsen memproduksi lebih dari satu macam barang, maka Laporan Keuangan dimaksud disajikan baik secara keseluruhan (audited disertai lampiran opini dari Kantor Akuntan Publik) maupun secara khusus untuk barang yang dimintakan perlindungan safeguards; i. Rasio Kinerja Keuangan Perusahaan 1. i. Current Ratio :.. ii. Inventory Turnover:. iii. Average Payment Periode: iv. Total Asset Turnover:. v. Debt Ratio: vi. Gross Profit Margin: vii. Operating Profit margin:. viii. Net Profit Margin: ix. Return on Asset:. x. Return on Equity: 1 Rasio yang diperlukan adalah: current ratio, inventory turnover, average payment period, total asset turnover, debt ratio, gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on asset, dan return on equity. Metode perhitungan seperti yang terlampir di petunjuk pengisian kuesioner. 8

9 II. STRUKTUR ORGANISASI, ALUR PROSES, DAN STRATEGI PERUSAHAAN 2.1. Bagan Struktur Grup Perusahaan, termasuk Anak Perusahaan: 2.2. Bagan Struktur Organisasi Perusahaan: 9

10 2.3. Bagan Struktur Organisasi Pabrik / Sentra Produksi 2.4. Alur Proses Produksi: 10

11 2.5. Strategi Pemasaran & Penjualan: Alur Proses Distribusi: 11

12 2.7. Kebijakan Publik / Aturan Yang Terkait: a. Tentang Produksi dan Produk b. Tentang Pemasaran - Distribusi - Penjualan 12

13 III. BARANG YANG DISELIDIKI Uraian Barang Yang Dimintakan Perlindungan Safeguards, yang juga merupakan Barang Yang Diselidiki berdasarkan Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011, adalah: 3.1. Nama Barang a. Nama Komersial : b. Nama Teknis : c. Uraian Barang dan Nomor HS. berdasarkan BTKI 2012: i. Uraian Barang Per Nomor HS : : : : 13

14 : : : : : : : : ii. Uraian Barang untuk keseluruhan nomor HS.. 14

15 IV. BARANG YANG DIPRODUKSI PEMOHON 4.1. Uraian Barang Yang Diproduksi Pemohon a. Nama Barang i. Nama Komersial : ii. Nama Teknis : b. Bahan Baku (Deskripsi dan Asal Barang): i. Lokal: ii. Impor:.... c. Spesifikasi dan Karakteristik Fisik: d. Kegunaan:... 15

16 4.2. Penjelasan Barang Terselidik Yang Diproduksi Pemohon Penjelasan bahwa barang yang diproduksi pemohon merupakan barang sejenis dan barang yang secara langsung bersaing dengan barang impor yang mengalami lonjakan jumlah: a) Jika barang yang diproduksi pemohon merupakan barang sejenis dengan barang impor yang mengalami lonjakan jumlah, maka jelaskan persaingan barang-barang tersebut dalam hal: i. karakteristik fisik, ii. kegunaan, iii. preferensi konsumen (pengguna akhir), iv. selera konsumen, v. persaingan dalam segmen pasar, dan sebagainya. disertai kajian dan dokumen pendukungnya. Penjelasan: 16

17 b) Jika barang yang diproduksi pemohon tidak sejenis namun secara langsung bersaing dengan barang impor yang mengalami lonjakan jumlah, maka jelaskan persaingan barangbarang tersebut dalam hal: i. karakteristik fisik, ii. kegunaan, iii. preferensi konsumen (pengguna akhir), iv. selera konsumen, v. persaingan dalam segmen pasar, dan sebagainya. disertai kajian dan dokumen pendukungnya. Penjelasan: 17

18 4.3. Konversi Satuan dan Metode Perhitungan yang Digunakan Pemohon Menjadi Satuan Ton Berlaku apabila satuan yang digunakan bukan dalam satuan Ton. 18

19 4.4. Rincian Barang yang Diproduksi oleh Pemohon: No. Merek Tipe Model /Jenis Kualitas Segmen Pasar Biaya Produksi / Ton Harga Jual / Ton

20 V. PROPORSI MAYORITAS PRODUKSI PEMOHON No Tahun Satuan Jan Jun Volume Produksi Pemohon yang sejenis dan secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diselidiki 2 Volume Produksi Non Pemohon Di Dalam Negeri yang sejenis dan secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diselidiki 3 Total Volume Produksi Nasional yang sejenis dan secara langsung bersaing dengan Barang Yang Diselidiki = (1) + (2) 4 Proporsi Produksi Pemohon Terhadap Total Produksi Nasional = (1) / (3) * 100 Ton Ton Ton % 20

21 VI. INFORMASI TENTANG PRODUSEN LAINNYA (NON PEMOHON)* a) Produsen Lainnya yang Memproduksi Coated Paper yang Tidak Dicetak sesuai dengan HS , , , , , dan NO 1 NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR TELEPON AFILIASI DENGAN PERUSAHAAN ASING PERSENTASE (%) PRODUKSI TERHADAP TOTAL PRODUKSI NASIONAL Dst.. b) Produsen Lainnya yang Memproduksi Coated Paper yang Dicetak sesuai dengan HS , , , , , dan NO Dst.. NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR TELEPON AFILIASI DENGAN PERUSAHAAN ASING PERSENTASE (%) PRODUKSI TERHADAP TOTAL PRODUKSI NASIONAL *Catatan: hanya menyangkut produsen barang sejenis/barang yang secara langsung bersaing dengan barang yang diproduksi oleh pemohon yang berlokasi dan beroperasi di Indonesia. 21

22 VII. BARANG IMPOR Berdasarkan Uraian Barang, No. HS, Merek, Tipe, Model/Jenis, Kualitas, Segmen Pasar dan Harga Jual/Ton: a) Barang Impor Yang Sejenis Dengan Barang yang Diproduksi Pemohon No. Uraian Barang No. HS Merek Tipe Model /Jenis Kualitas Segmen Pasar Harga Jual / Ton b) Barang Impor Yang Secara Langsung Bersaing Dengan Barang yang Diproduksi Pemohon Uraian Model Segmen No. No. HS Merek Tipe Kualitas Barang /Jenis Pasar Harga Jual / Ton 22

23 VIII. DATA VOLUME IMPOR SELAMA PERIODE PENYELIDIKAN 8.1. Umum HS Code Total Volume impor Tahun (Ton) Jan Jun 2014 Sumber:. 23

24 8.2. Khusus Apabila barang yang diselidiki merupakan barang yang termasuk dalam basket classification (terdiri dari beberapa produk lain selain barang yang diselidiki), mohon memberikan estimasi volume impor khusus untuk barang yang diselidiki: Tahun Jan Jun 2014 Volume Impor Keseluruhan (Ton) Estimasi Volume Impor Khusus Barang Yang Diselidiki (Ton) Sumber:. Penjelasan dasar pembuatan estimasi:

25 IX. HARGA JUAL IMPOR RATA-RATA UNTUK 5 (LIMA) IMPORTIR TERBESAR Harga jual impor rata-rata per unit (Rp/Ton) tahun 2010 : Tahun 2010 No. Nama Importir CIF Harga Harga Distributor Retail Harga jual impor rata-rata per unit (Rp/Ton) tahun 2011 : Tahun 2011 No. Nama Importir CIF Harga Harga Distributor Retail Harga jual impor rata-rata per unit (Rp/Ton) tahun 2012 : Tahun 2012 No. Nama Importir CIF Harga Harga Distributor Retail

26 Harga jual impor rata-rata per unit (Rp/Ton) tahun 2013 : Tahun 2013 No. Nama Importir CIF Harga Harga Distributor Retail Harga jual impor rata-rata per unit (Rp/Ton) tahun Jan - Jun 2014: Tahun Jan - Jun 2014 No. Nama Importir CIF Harga Harga Distributor Retail X. NAMA DAN ALAMAT IMPORTIR NO. NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR TELEPON AFILIASI DENGAN PERUSAHAAN ASING

27 NO. NAMA PERUSAHAAN ALAMAT DAN NOMOR TELEPON AFILIASI DENGAN PERUSAHAAN ASING XI. KLAIM KERUGIAN Mohon jelaskan kerugian apa saja yang dialami perusahaan sebagai akibat dari adanya kenaikan volume impor: 27

28 11.2. Jika tidak terdapat kerugian serius yang dialami oleh perusahaan, mohon jelaskan kerugian apa yang mungkin akan terjadi apabila tindakan pengamanan perdagangan tidak diterapkan dan kerugian seperti apa yang akan terjadi pada bulan dan tahun mendatang: 28

29 XII. KINERJA PERUSAHAAN Terhadap Seluruh Barang Yang Diproduksi Pemohon No. Uraian Satuan 1 Volume Penjualan Domestik Ton Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 2 Volume Penjualan Ekspor Ton 3 Pendapatan Penjualan Domestik Rp. 4 Pendapatan Penjualan Ekspor Rp. 5 Volume Produksi Ton 6 Produktivitas Ton/ Org 7 Kapasitas Terpasang Ton 8 Utilisasi Kapasitas % 9 Laba/Rugi Operasi Rp. 10 Tenaga Kerja Orang 11 Persediaan Ton 12 Konsumsi Nasional Ton 13 Investasi Baru (jika ada) Rp 29

30 12.2. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor No. Uraian Satuan 1. Volume Penjualan Domestik Ton Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 2. Target Penjualan Domestik Ton 3. Volume Penjualan Ekspor Ton 4. Target Penjualan Ekspor Ton 5. Pendapatan Penjualan Domestik Rp. 6. Pendapatan Penjualan Ekspor Rp. 7. Volume Produksi Ton 8. Target Produksi Ton 9. Produktivitas Ton/ Org 10. Kapasitas Terpasang Ton 11. Utilisasi Kapasitas % 12. Laba/Rugi Operasi Rp. 13. Tenaga Kerja Langsung Orang 14. Tenaga Kerja Tidak Orang Langsung 15. Persediaan Akhir Ton 16. Konsumsi Nasional Ton 17. Investasi Baru (jika ada) Rp 30

31 12.3. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor No. Uraian Satuan 1. Volume Penjualan Domestik Ton Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 2. Target Penjualan Domestik Ton 3. Volume Penjualan Ekspor Ton 4. Target Penjualan Ekspor Ton 5. Pendapatan Penjualan Domestik Rp. 6. Pendapatan Penjualan Ekspor Rp. 7. Volume Produksi Ton 8. Target Produksi Ton 9. Produktivitas Ton/ Org 10. Kapasitas Terpasang Ton 11. Utilisasi Kapasitas % 12. Laba/Rugi Operasi Rp. 13. Tenaga Kerja Langsung Orang 14. Tenaga Kerja Tidak Orang Langsung 15. Persediaan Akhir Ton 16. Konsumsi Nasional Ton 17. Investasi Baru (jika ada) Rp 31

32 XIII. BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Terhadap Seluruh Barang yang Diproduksi oleh Pemohon No. Uraian Satuan 1. Bahan Baku Rp. 2. Tenaga Kerja Langsung Rp. 3. Biaya Overhead Rp. 4. Total Biaya Produksi ( ) Rp. 5. Biaya Penjualan Rp. 6. Beban Umum Rp. 7. Beban Administrasi Rp. 8. Total Biaya Operasional ( ) Rp. 9. Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp. 10. Biaya Variabel (Variable Cost) Rp. 11. Biaya Total (Total Cost) (9+10) Rp. Tahun Jan - Jun

33 13.2. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor No. Uraian Satuan 1. Bahan Baku Rp. 2. Tenaga Kerja Langsung Rp. 3. Biaya Overhead Rp. 4. Total Biaya Produksi ( ) Rp. 5. Biaya Penjualan Rp. 6. Beban Umum Rp. 7. Beban Administrasi Rp. 8. Total Biaya Operasional ( ) Rp. 9. Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp. 10. Biaya Variabel (Variable Cost) Rp. 11. Biaya Total (Total Cost) (9+10) Rp. Tahun Jan - Jun

34 13.3. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor No. Uraian Satuan 1. Bahan Baku Rp. 2. Tenaga Kerja Langsung Rp. 3. Biaya Overhead Rp. 4. Total Biaya Produksi ( ) Rp. 5. Biaya Penjualan Rp. 6. Beban Umum Rp. 7. Beban Administrasi Rp. 8. Total Biaya Operasional ( ) Rp. 9. Biaya Tetap (Fixed Cost) Rp. 10. Biaya Variabel (Variable Cost) Rp. 11. Biaya Total (Total Cost) (9+10) Rp. Tahun Jan - Jun

35 XIV. URAIAN KINERJA KEUANGAN Terhadap Seluruh Barang yang Diproduksi oleh Pemohon No Uraian Satuan Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 1 Pendapatan Penjualan Rp. 2 Biaya Operasional (HPP+SGA) Rp. a. HPP Rp. b. SGA Rp. 3 Laba (Rugi) Operasi Rp. 4 Volume Penjualan Ton 5 Volume Produksi Ton 6 Persediaan Ton 8 Biaya Produksi Rp./Ton 9 Biaya Operasional Rp./Ton 10 Harga Jual Rp./Ton 35

36 14.2. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor No Uraian Satuan 1 Pendapatan Penjualan Rp. Tahun Jan - Jun Keterangan 2 Biaya Operasional Rp. (HPP+SGA) c. HPP Rp. d. SGA Rp. 3 Laba (Rugi) Operasi Rp. 5 Volume Produksi Ton 6 Persediaan Ton 8 Biaya Produksi Rp./Ton 9 Biaya Operasional Rp./Ton 10 Harga Jual Rp./Ton 36

37 14.3. Terhadap Spesifik Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung Bersaing dengan Barang Impor No Uraian Satuan 1 Pendapatan Penjualan Rp. Tahun Jan - Jun Keterangan 2 Biaya Operasional Rp. (HPP+SGA) e. HPP Rp. f. SGA Rp. 3 Laba (Rugi) Operasi Rp. 5 Volume Produksi Ton 6 Persediaan Ton 8 Biaya Produksi Rp./Ton 9 Biaya Operasional Rp./Ton 10 Harga Jual Rp./Ton 37

38 XV. VOLUME PENJUALAN DOMESTIK 15.1 Volume Penjualan Untuk Free Market No Uraian Satuan 1 Seluruh barang yang diproduksi Ton Volume Penjualan di Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 2 3 Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung bersaing dengan Barang Impor Ton Ton 15.2 Volume Penjualan Untuk Captive Market No Uraian Satuan 1 Seluruh barang yang diproduksi Ton Volume Penjualan di Tahun Jan - Jun 2014 Keterangan 2 3 Barang Produksi Pemohon Yang Sejenis dengan Barang Impor Barang Produksi Pemohon Yang Secara Langsung bersaing dengan Barang Impor Ton Ton 38

39 XVI. KONSUMEN 16.1 Lima Konsumen Terbesar Selama Periode Penyelidikan a. Periode 2010 Uraian Pendapatan Penjualan Volume Penjualan Harga Jual Alamat & Telp Satuan Rp Ton Rp./Ton NAMA KONSUMEN b. Periode 2011 Uraian Pendapatan Penjualan Volume Penjualan Harga Jual Alamat & Telp Satuan Rp Ton Rp./Ton NAMA KONSUMEN

40 c. Periode 2012 Uraian Pendapatan Penjualan Volume Penjualan Harga Jual Alamat & Telp Satuan Rp Ton Rp./Ton NAMA KONSUMEN d. Periode 2013 Uraian Pendapatan Penjualan Volume Penjualan Harga Jual Alamat & Telp Satuan Rp Ton Rp./Ton NAMA KONSUMEN e. Periode Jan Jun 2014 Uraian Pendapatan Penjualan Volume Penjualan Harga Jual Alamat & Telp Satuan Rp Ton Rp./Ton NAMA KONSUMEN

41 16.2 Lima Konsumen yang Hilang Selama Periode Penyelidikan No. Konsumen Tahun* Pendapatan Penjualan (Rp) 1 Volume Penjualan (Ton) Harga (Rp/Ton) Jual Alamat & Telp * Tahun dimana terdapat kehilangan konsumen dimaksud 41

42 XVII. PERKEMBANGAN TIDAK TERDUGA (UNFORESEEN DEVELOPMENT)* (*Catatan: harap diisi dan disampaikan informasi dengan sumbernya, mengenai kondisikondisi di dalam negeri maupun di luar negeri yang mempengaruhi lonjakan jumlah barang impor yang tidak diduga sebelumnya oleh Produsen.) 42

43 XVIII. PENYESUAIAN STRUKTURAL* Penetapan pengajuan Tindakan Pengamanan Perdagangan adalah untuk memberikan perlindungan kepada Industri Dalam Negeri yang tidak mampu bersaing dengan barang impor sehingga Industri Dalam Negeri dapat melakukan restrukturisasi sehingga dapat bersaing lebih kompetitif. Mohon jelaskan tindakan apa saja yang dilakukan oleh perusahaan supaya lebih kompetitif apabila pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan dilakukan. (*catatan: Wajib diisi, juga dalam tabel, kebijakan terkait rencana perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya, dalam rangka pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan sebagai upaya untuk dapat bersaing dengan barang impor setelah pengenaan selesai.) Contoh: a. Melakukan efisiensi biaya produksi; b. Menambah mesin-mesin baru; c. Mengembangkan wilayah pemasaran; d. dsb. 43

44 Tabel Rencana Jangka Pendek Dalam Rangka Penyesuaian Struktural (Selama Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan) STRATEGIS BISNIS KEBIJAKAN STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN RENCANA AKSI HAL-HAL YANG INGIN DICAPAI PERKEMBANGAN RENCANA REALISASI (PER TAHUN) dst Smt-1 Smt-2 Smt-1 Smt-2 Smt-1 Smt-2 Smt-1 Smt-2 Rencana Strategis Jangka Pendek 44

45 Tabel Rencana Jangka Panjang Dalam Rangka Penyesuaian Struktural STRATEGIS BISNIS KEBIJAKAN STRATEGIS YANG AKAN DILAKUKAN RENCANA AKSI HAL-HAL YANG INGIN DICAPAI Rencana Strategis Jangka Panjang 45

46 XIX. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN OLEH PERUSAHAAN Apabila perlu, perusahaan Saudara/i dapat menyampaikan informasi pendukung lainnya untuk disampaikan terkait dengan pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan. 46

47 PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa segala informasi yang disampaikan dalam kuesioner ini adalah lengkap dan benar, serta memahami bahwa segala informasi yang disampaikan akan diverifikasi oleh KPPI. Tanggal Tanda Tangan (Nama Lengkap dan Jabatan) 47

48 PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER: BAGIAN I: INFORMASI UMUM Nama perusahaan sesuai dengan yang terdaftar (1.1) Yang dimaksud contact person adalah orang yang bisa dihubungi mengatasnamakan tempat bekerja tersebut. (1.2) Tulis semua alamat pabrik jika terdapat lebih dari satu (1.2 (c)) Cukup jelas (1.3) Yang dimaksud periode pembukuan perusahaan adalah periode yang digunakan perusahaan tersebut dalam laporan keuangan-nya Contoh: Tahun kalender = Januari 2012 Desember 2012 Tahun Fiskal = Juli 2011 Juni 2012 (1.4) Harap diisi apabila pemegang saham tersebut memiliki jabatan di dalam Perusahaan Pemohon (1.5) Cukup jelas (1.6) Current ratio = current asset : current liabilities Inventory turnover = Cost of Goods Sold : Inventory Average Payment period = Account Payable : Average Purchase per day Total Asset Turnover = Sales : Total Asset Debt ratio = Total Debt : Total Asset Gross Profit Margin = Gross profit : sales Net Profit Margin = Earning available for common stockholders : sales Return on Asset = Earning available for common stockholders : Total Asset Return on Equity = Earning available for common stockholders : Common Stock Equity (1.7) 48

49 BAGIAN II: STRUKTUR ORGANISASI, ALUR PROSES, DAN STRATEGI Cukup jelas (2.1) Gambarkan bagan struktur organisasi pabrik apabila Perusahaan tersebut merupakan industri manufaktur, dan gambarkan bagan struktur organisasi sentra produksi apabila perusahaan tersebut merupakan non-manufaktur. (2.2 dan 2.3) Cukup jelas (2.4) Strategi pemasaran dan penjualan apa yang digunakan Perusahaan Pemohon saat ini (2.5) Cukup jelas (2.6) Kebijakan / Aturan Publik Terkait apa saja yang berhubungan dengan perusahaan baik di bidang produksi maupun di bidang pemasaran-distribusi-penjualan (2.7) BAGIAN III: BARANG YANG DISELIDIKI Jelaskan nama barang yang dikenal dipasar pada bagian nama barang (a) Nama Komersial merupakan nama dagang untuk barang yang diselidiki (b) Nama Teknik merupakan istilah yang dipakai pada perusahaan untuk barang yang diselidiki. Uraian Barang dan HS = Harmonized System, seperti yang berlaku di Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012 / BTKI 2012 (b.i), uraian barang dirangkum dari point (b,i) BAGIAN IV: BARANG YANG DIPRODUKSI PEMOHON Mencakup keseluruhan barang yang diproduksi oleh Pemohon (4.1) Hanya mencakup barang terselidik yang diproduksi Pemohon (4.2) Cukup Jelas (4.3) Cukup Jelas (4.4) 49

50 BAGIAN V: PROPORSI MAYORITAS PRODUKSI PEMOHON Pada bagian ini, diperlukan data produksi dari Industri Dalam Negeri lainnya (Non Pemohon) yang juga memproduksi barang yang dimintakan perlindungan. BAGIAN VI: INFORMASI TENTANG PRODUSEN LAINNYA Cukup jelas BAGIAN VII: BARANG IMPOR Cukup jelas BAGIAN VIII: DATA VOLUME IMPOR SELAMA PERIODE PENYELIDIKAN Periode tahun t-n adalah periode penyelidikan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 (Jan-Jun).(8.1) Untuk menjelaskan apabila terdapat nama produk lain yang masih tergabung pada nomor HS Barang Yang Dimintakan Perlindungan (8.2) BAGIAN IX: HARGA JUAL IMPOR RATA-RATA UNTUK 5 (LIMA) IMPORTIR TERBESAR Cukup jelas BAGIAN X: NAMA DAN ALAMAT IMPORTIR Cukup jelas BAGIAN XI: KLAIN KERUGIAN Cukup Jelas (11.1) Cukup Jelas (11.2) BAGIAN XII: KINERJA PERUSAHAAN Periode tahun t-n adalah periode penyelidikan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 (Jan-Jun) Cukup Jelas. (12.1, 12.2, dan 12.3) 50

51 BAGIAN XIII: BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN Periode tahun t-n adalah periode penyelidikan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 (Jan-Jun). Cukup Jelas (13.1,13.2, dan 13.3) BAGIAN XIV: URAIAN KINERJA KEUANGAN Periode tahun t-n adalah periode penyelidikan tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 (Jan-Jun). Cukup Jelas (14.1, 14.2, dan 14.3) HPP : Harga Pokok Produksi SGA : Sales, General & Administration BAGIAN XV: VOLUME PENJUALAN DOMESTIK Yang dimaksud dengan Free market ialah sebuah pasar di mana pemerintah tidak campur tangan dalam upaya untuk mengatur pasokan, permintaan, dan harga. Merupakan produk perusahaan yang dipasarkan/disupply secara langsung atau tidak langsung kepada pihak lainnya (distributor atau konsumen akhir). (15.1) Yang dimaksud dengan Captive Market ialah sekelompok orang yang tidak bisa memilih apakah atau di mana untuk membeli sesuatu. Merupakan produk perusahaan yang digunakan oleh perusahaan sendiri atau disupply ke anak perusahaan atau afiliasi. (15.2) BAGIAN XVI: KONSUMEN Cukup Jelas (16.1 dan 16.2) BAGIAN XVII: PERKEMBANGAN TIDAK TERDUGA (UNFORESEEN DEVELOPMENT)* Kondisi yang tidak diharapkan adalah kondisi-kondisi di dalam negeri maupun di luar negeri yang mempengaruhi lonjakan jumlah barang impor yang tidak diharapkan sebelumnya oleh Produsen. 51

52 BAGIAN XVIII: PENYESUAIAN STRUKTURAL Pada tabel strategis jangka pendek, merupakan perkembangan rencana realisasi per semester setiap tahun yang akan dilakukan oleh perusahaan selama pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan berlakukan. Pada tabel strategis jangka panjang (Cukup Jelas) BAGIAN XIX: HAL LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN PERUSAHAAN Cukup jelas 52

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI)

KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA ( KPPI ) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) KUESIONER IMPORTIR KOMITE PENGAMANAN PERDAGANGAN INDONESIA (KPPI) 1 Batas Akhir Pengembalian : 4 Desember 2014 Kuesioner Periode Investigasi : Tahun 2010 s.d. 2013 Barang Yang Diselidiki : Kertas dan kertas

Lebih terperinci

KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA

KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA KOMITE ANTI-DUMPING INDONESIA Kuesioner Importir Penyelidikan Interim Review Atas Impor Produk Polyester Staple Fiber Yang Berasal Dari: Republik Rakyat Tiongkok Jawaban Dikirim ke : KETUA KOMITE ANTI

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kinerja keuangan PT.XYZ yang bergerak di bidang industri teksil dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya. ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Modal kerja baik berupa uang maupun dana lainnya yang telah dikeluarkan diharapkan dapat kembali lagi dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM. TEKNIK ANALISIS RATIO MERUPAKAN TEKNIK ANALISIS YANG MENGGAMBARKAN HUBUNGAN MATEMATIKAL ANTARA SUATU JUMLAH TERTENTU DENGAN JUMLAH YANG LAIN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ 123 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai kinerja keuangan PT.XYZ selama periode 2003 2005, penulis berkesimpulan sebagai berikut : 1. Kinerja keuangan PT.XYZ dari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Nurochman, SST,.Akt,.MT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Nurochman, SST,.Akt,.MT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Nurochman, SST,.Akt,.MT Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1 paragraf 07 dinyatakan ada lima komponen lengkap dari laporan keuangan: a. Neraca b. Laporan laba rugi c. Laporan perubahan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyaknya perubahan serta persaingan yang dihadapi dunia usaha dalam era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja perusahaannya.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan 2.2. Laporan Keuangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Hasil kegiatan perusahaan periode saat ini harus

Lebih terperinci

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Bab 2: Analisis Laporan Keuangan Pentingnya analisis laporan keuangan dan pihak pihak yang berkepentingan. Macam laporan keuangan. Analisis rasio keuangan. Keterbatasan analisis laporan keuangan. Pentingnya

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 2010 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama informasi keuangan mengenai suatu entitas. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda

BAB II URAIAN TEORETIS. Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian dengan metode analisis regresi linier berganda yang dilakukan Susani (2005) berjudul Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang Dan Persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif. menyebabkan semua perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa harus Bab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks menyebabkan semua perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN AKTIVITAS PADA PT TIMAH TBK

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN AKTIVITAS PADA PT TIMAH TBK ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO LEVERAGE DAN AKTIVITAS PADA PT TIMAH TBK Nama : Nila Wulandari NPM : 24210989 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Erny Pratiwi,SE., MM Latar Belakang PENDAHULUAN Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN, DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH xi xi xii xii 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 8 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

RASIO LAPORAN KEUANGAN

RASIO LAPORAN KEUANGAN RASIO LAPORAN KEUANGAN NERACA (BALANCED SHEET) Terdiri dari elemen pokok : Asset, Hutang, dan Modal. Pengukuran terhadap elemen-elemen Neraca biasanya menggunakan historical cost LAPORAN RUGI-LABA (INCOME

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GRAFIK... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai BAB XIV AKUNTANSI Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai assets sekarang Liabilitas = klaim

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Analisis Efisiensi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari penggunaan modal kerja yang dioperasikan

Lebih terperinci

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan IE-41 Analisis dan Estimasi Biaya Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan Laporan keuangan memberikan informasi mengenai posisi

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kinerja Keuangan PT. Lippo Karawaci Tbk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Tidak Rahasia A. UMUM

Tidak Rahasia A. UMUM A. UMUM Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) atas nama industri tekstil Indonesia dengan ini mengajukan Permohonan kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) untuk memperpanjang tindakan pengamanan

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE 27 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE 2003-2006 Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian dari rasio finansial dan fungsinya didalam mengevaluasi

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K Analisis Laporan Keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelahaan atas laporan keuangan perusahaan dengan mendasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laporan Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan IV Analisis Laporan Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si Analisis Laporan Keuangan Analisis Indeks Analisis Common Size Analisis Rasio Keuangan Analisis

Lebih terperinci

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:

Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain: Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. HM. SAMPOERNA, Tbk DAN PT. GUDANG GARAM, Tbk PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. HM. SAMPOERNA, Tbk DAN PT. GUDANG GARAM, Tbk PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN ANTARA PT. HM. SAMPOERNA, Tbk DAN PT. GUDANG GARAM, Tbk PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014 Oleh : BAGUS TRY HAMBODO NPM : 10.1.02.04429 PROGRAM STUDI : MANAJEMEN SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri produk kertas yang juga termasuk dalam industri stasioneri adalah salah satu industri manufaktur yang mengolah kertas menjadi barang dari kertas seperti buku,

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN A. ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSISI) Analisis Keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia Prima Property Tbk Berdasarkan Data Laporan Keuangan Tahun

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia Prima Property Tbk Berdasarkan Data Laporan Keuangan Tahun Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia Prima Property Tbk Berdasarkan Data Laporan Keuangan Tahun 2004-2007 September 20, 2008 A. Deskripsi Perusahaan Nama : Indonesia Prima Property Tbk. (OMRE)

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Aktivitas, Likuiditas, dan Leverage Keuangan terhadap Earnings Per Share (EPS)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan lebih baik dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan

Lebih terperinci

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY

TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY TIME SERIES ANALYSIS DARI LAPORAN KEUANGAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. TRIWULAN 3 2011 REKRUTMEN FINANCIAL ASSISTANT COMMUNITY Araffy Meidi Rizky 13409001 Manajemen Rekayasa Industri 2012 ABSTRAK Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi pada sekitar awal tahun 1997 ternyata masih berbekas, dan bahkan dampak atas krisis

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia

Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia Jl. M.I. Ridwan Rais No.5, Jakarta Indonesia A. PENDAHULUAN Laporan ini memuat hasil peninjauan midterm sebagaimana diatur dalam Article 7.4 WTO Agreement on Safeguards (AoS) dan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 34 2011 (PP34/2011) yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN i iii vi vii viii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 5 C. Batasan Masalah 6 D. Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai perkembangan kinerja keuangan Haneda Decorations adalah dengan melakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANALISIS RASIO KEUANGAN N U R A E N I, S. S O S., M. A B Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara membandingkan satu komponen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi hampir seluruh sektor perekonomian. Akibat dari ketidakstabilan tersebut banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut pendapat Darsono (2010: 47), Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1298, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Penyelidikan. Antidumping. Imbalan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/M-DAG/PER/12/2012

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id DEPRESIASI PENGERTIAN Laporan keuangan merupakan hasil pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu yang berguna untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja Keuangan 1. Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN.

ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN. ANALISIS PEMANFAATAN LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id SASARAN Agar mahasiswa dapat menjelaskan tujuan dan teknik analisis pemanfaatan laporan keuangan Agar mahasiswa dapat menjelaskan rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Belakangan ini persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena munculnya berbagai pelaku usaha dalam berbagai segmen industri dengan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Perencanaan Keuangan Berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii ABSTRAK Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu perioda tertentu. Namun hanya dengan melihat laporan keuangan, informasi lain yang lebih mendalam tentang kinerja perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Andri Helmi M, SE., MM. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Andri Helmi M, SE., MM. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41

DAFTAR ISI. 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Laporan Keuangan 41 DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR SINGKATAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 7 Tujuan Penelitian 10 Manfaat Penelitian 10 Ruang Lingkup Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kinerja Perusahaan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kinerja Perusahaan. Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh setiap 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Kinerja Perusahaan 1. Pengertian Kinerja Perusahaan Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002) Kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) di dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci