BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kinerja Keuangan PT. Lippo Karawaci Tbk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan dengan menggunakan teknik teknik perhitungan rasio yang biasanya digunakan dalam analisis laporan keuangan, indikator rasio tersebut sangat dibutuhkan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan Analisa Rasio Likuiditas Dengan menggunakan rasio likuiditas diharapkan dapat melihat kemampuan PT. Lippo Karawaci, Tbk dalam mengembalikan atau membayar hutang jangka pendeknya. Artinya, seberapa mampu perusahaan ini mampu membayar kewajiban atau hutangnya yang sudah jatuh tempo. Untuk itu penulis menggunakan beberapa jenis rasio likuiditas, antara lain Quick Ratio, Current Ratio, Cash ratio. Berikut data rasio likuiditas untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk dari tahun 2009 sampai dengan tahun

2 Tabel 4.1 Rasio Likuiditas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun Tahun Rasio Likuiditas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Current Ratio 2,79 3,56 3,37 5,74 Cash Ratio 0,53 1,10 0,64 0,96 Quick Ratio 0,53 1,10 0,64 0,96 Sumber : Laporan Keuangan Current Ratio PT. Lippo Karawaci, Tbk, selama 4 Tahun selalu berada di atas angka 1 yaitu pada tahun 2009 sebesar 2,79 lalu meningkat menjadi 3,56 pada tahun 2011 sedikit mengalami penurunan menjadi 3,37 dikarenakan total current asset turun sebesar 3% bila dibandingkan dengan tahun 2010 dan tetapi pada tahun 2012 yang cukup signifikan dikarenakan kenaikan asset sebesar 70% yang membuat current ratio menjadi lebih tinggi. Dengan current ratio tersebut dapat membuktikan bahwa perusahaan mampu membayarkan atau membiayai kembali kewajiban jangka pendeknya dengan total current asset yang cukup. 42

3 Cash Ratio rata-rata menunjukan di bawah angka 1 yaitu sebesar 0,53 pada tahun 2009, tahun 2010 naik menjadi 1,10 lalu tahun 2011 turun kembali menjadi 0,64 dikarenakan berkurangnya total kas lancar sebesar 3% padahal ditahun yang sama terjadi peningkatan total liabilities sebesar 2%, hal ini yang menjadikan rasionya menjadi rendah. Tetapi pada tahun 2012 kembali naik menjadi 0,96 dikarenakan adanya peningkatan kas lancar sebesar 55% dengan perbandingan hutang yang hanya naik 2% maka rasionya menjadi naik. Artinya PT. Lippo Karawaci Tbk memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang cukup rendah dikarenakan jumlah hutangnya lebih besar daripada jumlah kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan. Untuk perhitungan Quick Ratio pada tahun 2009 adalah sebesar 0,53 lalu pada 2010 naik menjadi 1,10 kemudian turun kembali pada 2011 sebesar 0,64 kemudian naik kembali pada 2012 menjadi 0,96. Untuk besaran rasionya sama dengan Cash Ratio dikarenakan pada PT Lippo Karawaci tidak memiliki rasio Disini PT Lippo Karawaci juga memiliki quick ratio yang rendah dikarenakan sebagian besar aktiva lancar adalah berupa Persediaan (Inventories). Tetapi hal ini wajar dikarenakan untuk jenis perusahaan yproperti memang lebih memiliki persediaan inventory yang besar karena tidak semua untuk dijual tetapi sebagian disewakan seperti mal dan rumah sakit. 43

4 Analisa Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas digunakan untuk menentukan kondisi keuangan PT. Lippo Karawaci, Tbk dalam jangka panjang dan apakah PT. Lippo Karawaci, Tbk, mampu memenuhi kewajiban nya bila terjadi likuidasi, maka penulis akan menggunakan beberapa rasio solvabilitas, yaitu Debt Ratio atau Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio. Tabel 4.2 Rasio Solvabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun Rasio Solvabilitas Tahun Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Total Long Term Liabilities Long Term Borrowings Other Long Term Borrowings Total Liabilities Total Shareholders Equity Debt Ratio 0,59 0,51 0,50 0,55 Debt to Equity Ratio 1,29 0,98 0,94 1,17 Sumber : Laporan Keuangan 44

5 Debt Ratio PT. Lippo Karawaci, Tbk menunjukan angka berfluktuasi tahunnya, yaitu itu untuk Debt ratio sebesar 0,59 pada tahun 2009, pada tahun 2010 menjadi 0,51 lalu tahun 2011 menjadi 0,50 dan pada tahun 2012 menjadi 0,55. Disini Debt Ratio menunjukan angka sekitar diatas 0.5, artinya kreditur membiayai lebih dari 50% dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Sedangkan dari sisi Debt to Equity Ratiom pada tahun 2009 sebesar 1,29, kemudian pada tahun 2010 turun sebesar 0,98 dan di tahun 2011 turun menjadi sebesar 0,94 dan pada tahun 2012 naik menjadi 1,17. Penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 dikarenakan kenaikan total Liabilities sebesar 51%, sementara meski Total Shareholders Equity naik tapi jumlahnya hanya 22%, dan itu yang menjadikan peningkatan pada rasio Debt to Equity. Disini, PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio diatas angka 1 yang berarti lebih dari 100% perusahaan dibiayai dari utang dari pihak lain, atau dapat diartikan juga bahwa setiap pemegang saham memiliki kewajiban lebih dari 100% modal yang diinvestasikan. Secara keseluruhan PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio yang cukup baik dikarenakan memiliki rasio hutang yang rendah bila dibandingkan dengan total asset yang dimiliki. Hal ini menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan membayar utang yang cukup baik apabila terjadi likuidasi. 45

6 Analisa Rasio Aktivitas Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya, baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya dengan menggunakan Rasio Asset Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover. Tabel 4.3 Rasio Aktivitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun Tahun Rasio Aktivitas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Asset Turnover 0,22 0,20 0,24 0,25 Inventory Turnover 0,25 0,25 0,31 0,36 Working Capital Turnover 0,50 0,37 0,52 0,37 Sumber : Laporan Keuangan Untuk Rasio aktivitas PT Lippo Karawaci, Tbk untuk Asset Turnover pada tahun 2009 sebesar 0,22 lalu tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 0,20 tetapi kemudian di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,24 dan di tahun 2012 sebesar 0,25. Hal 46

7 berarti PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio Asset Turnover yang menunjukan peningkatan setiap tahunnya, meskipun pada tahun 2010 ada penurunan yang disebabkan oleh adanya kenaikan asset sebesar 34% tetapi untuk penerimaan hanya mengalami peningkatan sebesar 22% yang berarti rasio kenaikan asset tidak dimbangi kenaikan penerimaan. Sedangkan untuk Inventory turnover mengalami kenaikan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2009 sebesar 0,25, tahun 2010 nilainya tetap 0,25 kemudian di tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 0,31 dan pada tahun 2012 menjadi sebesar 0,36. Hal ini menunjukan bahwa PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki inventory turnover yang cukup rendah, tetapi dikarenakan ada peningkatan setiap tahun dan jumlah tersebut mengindikasikan perusahaan berusaha melakukan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi dalam mengontrol modal yang ada di persediaan yang dimilikinya. Working capital turnover Ratio pada tahun 2009 sebesar 0,50 kemudian tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,37 dan naik kembali di tahun 2010 menjadi sebesar 0,52 tetapi kembali menurun di tahun 2011 sebesar 0,37. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan aktivitas bisnis cukup baik yang ditandai dengan makin pendeknya rasio perputaran meskipun ada penurunan rasio di tahun 2010 yang disebabkan kenaikan asset yang sebesar 47% dan hutang yang hanya 16% tetapi untuk penerimaan hanya naik sebesar 22%. Begitu pula di tahun 2012 yang pada asset mengalami kenaikan yang signifikan bila dibandingkan 47

8 dengan tahun 2011 yaitu naik 74% yang dipengaruhi oleh kenaikan nilai inventory serta hutang yang hanya naik sebesar 2% tetapi penerimaan hanya naik sebesar 47% saja. Artinya PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio penjualan yang cukup rendah bila dibandingkan dengan modal kerja, tetapi hal ini wajar dikarenakan untuk sektor properti rasio perputaran penjualan tidak secepat sektor lain semisal perusahan consumer goods atau otomotif. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa PT Lippo Karawaci Tbk memiliki rasio aktivitas yang cukup rendah, hal ini ditandai dengan rendahnya rasio aktivitas yang dilihat dari Asset Turnover,Inventory Turnover dan Working Capital Turnover, Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif 48

9 Analisa Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang diperoleh, dan pada skripsi ini penulis akan menggunakan beberapa rasio yaitu: Net Profit Margin, Return on Investment Asset (ROI/ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Shares. Berikut adalah rasio profitabilitas untuk PT Lippo Karawaci, Tbk dari tahun 2009 sampai tahun Tabel 4.4 Rasio Profitabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk. Tahun Tahun Rasio Profitabilitas Net Income Adjusted Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Shareholders Equity Total Asset Total Shares Outstanding Net Profit Margin 15,13% 16,81% 16,91% 17,21% Return on Investment Asset 2,30% 2,22% 2,61% 2,97% Return on Equity 7,34% 6,42% 7,53% 9,24% Earning per Shares 21,32 24,29 30,82 46,56 Sumber : Laporan Keuangan 49

10 Untuk Rasio Profitabilitas PT. Lippo Karawaci, Tbk, untuk Nett Profit margin menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2009 sebesar 15,13% kemudian naik sebesar 16,81% pada 2010 kemudian naik kembali sebesar 16,91% pada 2011 dan pada 2012 naik menjadi 17,21%. Secara keseluruhan, hal ini menandakan bahwa rasio keuntungan bersih (Net Income Adjusted) terhadap penerimaan (Revenue), pada PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki trend meningkat setiap tahun. Return on Investment Asset Rasio pada tahun 2009 adalah sebesar 2,30% dan pada tahun 2010 ada penurunan menjadi 2,22% tetapi kemudian meningkat pada tahun 2010 menjadi 2,61% dan kembali naik pada 2012 menjadi 2,97%. Untuk penurunan rasio pada tahun 2010 dikarenakan pertumbuhan asset yang mencapai 40% tetapi kenaikan Net Income Adjusted hanya sebesar 35%, hal ini yang membuat rasionya menjadi sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Tetapi pada tahun 2011 dan 2012 PT Lippo Karawaci berhasil menaikan rasio Return on Investment ini dikarenakan keberhasilannya dalam memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba bersih yang lebih besar. Return on Equity Rasio pada tahun 2009 adalah sebesar 7,34% lalu pada tahun 2010 ada penurunan menjadi 6,42% kemudian naik kembali pada tahun 2010 menjadi 7,53% dan kembali naik pada 2012 menjadi 9,24%. Pada rasio ini membuktikan tingkat keuntungan dari investasi yang ditanamkan pemegang saham cenderung naik dan ada sedikit penurunan di 50

11 2010 karena pada saat itu ada kenaikan Total Shareholders Equity sebesar Rp atau 55% bila dibanding dengan tahun 2009 tetapi pada Net Income Adjusted hanya mengalami kenaikan 35%. Sedangkan untuk Earning per Share perusahaan selalu mengalami kenaikan setiap tahun yaitu sebesar Rp. 21,32 pada 2009 lalu pada 2010 sebesar Rp. 24,29 lalu pada 2011 Rp. 30,82 dan tertinggi di tahun 2012 sebesar Rp. 46,56 yang disebabkan perbandingan jumlah saham yang beredar mengalami penurunan tetapi pada Net Income Adjusted mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 50%. Secara keseluruhan hal ini membuktikan bahwa PT. Lippo Karawaci, Tbk memiliki rasio Earning per Share yang cukup baik dan terus meningkat setiap tahun. 51

12 Analisa Rasio Nilai Pasar Rasio Nilai Pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga samah perusahaan dengan laba, arus kas dan nilai buku per lembar sahamnya Jenis rasio nilai pasar adalah Price Earning Ratio (PER) dan Rasio Nilai Buku (Price to Book Value) Tabel 4.5 Rasio Nilai Pasar PT. Lippo Karawaci Tbk Tahun Tahun Rasio Nilai Pasar Earning per Shares 21,32 24,29 30,82 46,56 Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio 22,75 27,99 21,41 21,48 Book Value 290,61 378,19 409,42 503,70 Price To Book Value 1,67 1,80 1,61 1,99 Sumber : Laporan Keuangan Price Earning Ratio untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 22,75 lalu pada tahun 2010 naik menjadi 27,99 kemudian terjadi penurunan menjadi 21,41 pada 2011 kemudian sedikit naik pada 2012 menjadi 21,48%. Hal ini menunjukan harga pasar dari setiap lembar saham akan cukup baik yaitu rata-rata 23,41 untuk empat tahun terakhir. Sedangkan untuk Rasio Nilai Buku untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 1,67% lalu pada tahun 2010 ada naik menjadi 1,80% kemudian terjadi penurunan menjadi 1,61% pada

13 menjadi 2,61% dan kembali naik pada 2012 menjadi 1,99%. Jadi untuk empat tahun terakhir Rasio nilai PBV dari PT. Lippo Karawaci, Tbk, selalu di atas angka satu, yang menandakan nilai pasar saham ini selalu lebih tinggi dari nilai bukunya dan hal ini sangat baik, mengingat dengan tingginya harga pasar dari suatu saham tersebut berarti capital gain (actual return) juga semakin tinggi. 53

14 4.2. Perbandingan kinerja keuangan PT. Lippo Karawaci, Tbk, tahun 2009 sampai 2012 dengan perusahaan sejenis di Bursa Efek Indonesia Rasio Likuiditas a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.6 Rasio Likuiditas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun Tahun Rasio Likuiditas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Current Ratio 3,78 2,09 1,23 1,63 Cash Ratio 0,68 0,48 0,28 0,52 Quick Ratio 0,86 0,60 0,38 0,64 Sumber : Laporan Keuangan b. PT Summarecon Agung,Tbk Tabel 4.7 Rasio Likuiditas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun

15 Tahun Rasio Likuiditas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Current Ratio 8,30 7,72 9,34 1,15 Cash Ratio 3,17 2,74 2,96 0,47 Quick Ratio 3,17 2,74 2,96 0,47 Sumber : Laporan Keuangan Current Ratio Cash Ratio Quick Ratio 55

16 Dalam analisa rasio likuiditas, untuk Current Ratio terlihat pada grafik PT. Lippo Karawaci Tbk memiliki peningkatan dari tahun ke tahun yang tertinggi di tahun 2012 dikarenakan adanya peningkatan asset sebesar 74% yang menjadikan kemampuan membayar kewajiban jangka pendeknya turut naik. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk dalam hal ini mengalami penurunan dari tahun 2009 hingga 2011 yang disebabkan adanya kenaikan pada liabilities yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan total asset perusahaan. Untuk PT. Summarecon Agung, Tbk selama empat tahun terakhir turun di tahun 2010 dan 2012, keduanya disebabkan oleh kenaikan Total Current Liabilities yang lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan assetnya, dan puncaknya pada tahun 2012 dengan kenaikan Total Current Liabilities sebesar 927% sementara pertumbuhan Total Asset hanya 26%. Kesimpulannya selama empat tahun terakhir, untuk Current Ratio dari ketiga perusahan diatas PT 56

17 Lippo Karawaci memiliki kemampuan membayar hutang jangka pendek yang lebih baik, dikarenakan rasionya lebih stabil dan cenderung naik setiap tahun. Sedangkan untuk cash ratio pada PT. Lippo Karawaci, Tbk ratarata menunjukan di bawah angka 1 yaitu sebesar 0,53 pada tahun 2009, tahun 2010 naik menjadi 1,10 lalu tahun 2011 turun kembali menjadi 0,64 dikarenakan berkurangnya total kas lancar sebesar 3% padahal ditahun yang sama terjadi peningkatan total liabilities sebesar 2%, hal ini yang menjadikan rasionya menjadi rendah. Tetapi pada tahun 2012 kembali naik menjadi 0,96 dikarenakan adanya peningkatan kas lancar sebesar 55% dengan perbandingan hutang yang hanya naik 2% maka rasionya menjadi naik. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan rasio yang tidak jauh berbeda dengan PT. Lippo Karawaci, Tbk bahkan selalu dibawah angka 1yang menandakan kas lancar yang dimiliki untuk membayar hutang lancar tidak terlalu besar dan terendah di tahun 2011, hal ini diakibatkan kenaikan Total Current Liabilities masih selalu lebih lebih tinggi dari kas lancar yang dimiliki. Dan terakhir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk selama tahun 2009 sampai dengan 2011 selalu berada di atas angka 1 yang berarti kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya sangat baik dan hanya di tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan lonjakan Total Current Liabilities sebesar 927% dikarenakan adanya pembayaran 57

18 Other Short Term Liabilities sebesar Rp padahal saat itu asset yang dimiliki hanya bertumbuh 26% dari tahun sebelumnya. Untuk Cash Ratio perbandingan ketiga perusahaan tersebut menunjukan PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan nilai rata-rata yang lebih baik dikarenakan hampir selalu di atas angka 1 dan hanya di tahun 2012 saja ada penurunan dikarenakan adanya pembayaran Total Current Liabilities. Untuk Quick Ratio pada PT. Lippo Karawaci, Tbk secara keseluruhan tidak begitu memuaskan dikarenakan hanya di tahun 2010 yang berada di atas angka 1 dan sisanya, hutang lancar yang dimiliki masih lebih besar dari kas lancar yang dimiliki. Sementara itu, untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk juga menunjukan nilai yang tidak terlalu baik, karena hampir empat tahun terakhir selalu berada dibawah angka 1 yang berarti untuk minimnya kemampuan kas lancar untuk membayar hutang lancar tersebut. Bila dibandingkan dengan ketiganya, sama seperti Cash Ratio, dari segi rata-rata rasio selama empat tahun terakhir PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan nilai yang lebih baik dari kedua perusahaan sejenis. 58

19 Rasio Solvabilitas a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.8 Rasio Solvabilitas PT. Alam, Sutera Realty, Tbk Tahun Tahun Rasio Solvabilitas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Total Long Term Liabilities Long Term Borrowings Other Long Term Borrowings Total Liabilities Total Shareholders Equity Debt Ratio 0,46 0,52 0,54 0,57 Debt to Equity Ratio 0,84 1,07 1,16 1,31 Sumber : Laporan Keuangan 59

20 b. PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.9 Rasio Solvabilitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun Tahun Rasio Solvabilitas Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Total Long Term Liabilities Long Term Borrowings Other Long Term Borrowings Total Liabilities Total Shareholders Equity Debt Ratio 0,62 0,66 0,70 0,66 Debt to Equity Ratio 1,59 1,85 2,27 1,85 Sumber : Laporan Keuangan 60

21 Debt Ratio Debt to Equity Ratio 61

22 Untuk Rasio Solvabilitas PT. Lippo Karawaci Tbk, pada Debt Ratio dan mengalami penurunan pada tahun 2010 dan 2011 yang menandakan Rasio total hutang PT. Lippo Karawaci, Tbk terhadap total aktiva yang dimiliki cukup baik. Sementara untuk PT Summarecon Agung Tbk menunjukan peningkatan rasio dari 2009 hingga 2011 yang disebabkan kenaikan Total Liabilities masih lebih tinggi dari pertumbuhan asset, tetapi rasio tersebut menurun di tahun 2012 karena berkurannya kenaikan Total Liabilities yang hanya 26% dibanding dengan Total Asset yang bertumbuh 34. Dan terakahir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk menunjukan angka yang berfluktuatif dimana ada kenaikan di tahun 2010 dan 2012 dikarenakan adanya kenaikan Total 62

23 Liabilities yang lebih tinggi pada tahun tersebut bila dibandingkan dengan pertumbuhan asset. Untuk perbandingan ketiganya semuanya menunjukan rasio yang baik, namun dari rata-rata PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan nilai yang lebih rendah dari kedua perusahaan sejenis. Sedangkan dari sisi Debt to Equity Ratio menunjukan bahwa untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan 2011 tetapi kembali naik dikarenakan kenaikan total Liabilities sebesar 51% sementara meski Total Shareholders Equity naik tapi jumlahnya hanya 22%, dan itu yang menjadikan peningkatan pada rasio Debt to Equity Rasio Aktivitas a. PT Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.10 Rasio Aktivitas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun

24 Rasio Aktivitas Tahun Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Asset Turnover 0,11 0,17 0,23 0,22 Inventory Turnover 0,14 0,19 0,25 0,37 Working Capital Turnover 0,23 0,48 2,05 1,23 Sumber : Laporan Keuangan b. PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.11 Rasio Aktivitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun

25 Rasio Aktivitas Tahun Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Asset Total Current Liabilities Accounts Payable Short Term Borrowings Other Short Term Liabilities Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Asset Turnover 0,27 0,28 0,29 0,32 Inventory Turnover 0,87 0,94 0,65 0,67 Working Capital Turnover 0,82 0,62 0,56 4,47 Sumber : Laporan Keuangan Aset Turnover 65

26 Inventory Turnover Working Capital Turnover 66

27 Pada Rasio Aktivitas, untuk Asset Turnover dari PT. Lippo Karawaci, Tbk menunjukan peningkatan setiap tahun dan hanya di 2010 dikarenakan pada tahun itu kenaikan asset masih lebih lebih rendah dari Revenue. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk sejak tahun 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sampai dengan tahun 2011 tetapi pada tahun 2012 mengalami penurunan yang disebabkan kecilnya kenaikan liabilities yang hanya sebesar 6% bila dibandingkan dengan asset yang naik 41% maupun revenue yang naik 77%. Dan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk meskipun pada tahun 2009 sampai 2011 menunjukan trend yang menurun tetapi pada 2012 melonjak signifikan hal ini disebabkan adanya peningkatan liabilities yang sebesar 927 % yang menjadikan revenue menjadi sangat besar terhadap selisih antara asset dan hutang. Perbandingan untuk ketiga perusahaan diatas, yang memiliki rata-rata asset turnover tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk, karena secara konsiten mampu memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimilikinya untuk menambah penerimaannya. Untuk Inventory Turnover PT. Lippo Karawaci, Tbk, mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini berarti perusahaan memiliki inventory turnover yang cukup baik karena adanya peningkatan besaran rasio setiap tahun, yang menandakan perusahaan cukup efisien dalam mengatur perputaran inventaris setiap tahunnya. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk tidak berbeda jauh dari PT. Lippo Karawaci, Tbk, karena 67

28 besaran rasionya tidak berbeda jauh, hanya saja selama empat tahun terakhir selalu menunjukan peningkatan dengan rata-rata rasio Inventory Turnover 0,24. Dan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk memiliki rasio yang lebih tinggi yaitu 0,78. Hal ini menandakan perusahaan memiliki rasio inventory turnover yang lebih cepat bila dibanding dengan kedua perusahan sejenis. Sementara untuk rasio working capital turnover, pada PT. Lippo Karawaci, Tbk rata menunjukan rasio yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya 0,44. Bila dibanding dengan PT. Alam Sutera Realty, Tbk yang mengalami kenaikan pada dua tahun terakhir dan dikarenakan kenaikan Revenue sebesar 75% di tahun 2011 dan 77% padahal pada saat itu pertumbuhan total current asset tidak terlalu tinggi. Sementara untuk PT. Summarecon Agung, Tbk memiliki working capital turnover yang lebih tinggi dari kedua perusahaan sejenis dan pada tahun 2012 mencapai puncaknya dimana rasionya mencapai 4,47 yang disebabkan oleh kenaikan pada revenue meskipun pada saat itu kelebihan dari aktiva lancar atas kewajiban cukup rendah dan ini menandakan perusahaan mampu memaksimalkan penjualan meskipun dengan minimnya jumlah modal kerja pada saat itu. Dan pada working capital turnover ini, apabila secara rata-rata maka yang memiliki rasio tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk. 68

29 Rasio Profitabilitas a. PT Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.12 Rasio Profitabilitas PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun Tahun Rasio Profitabilitas Net Income Adjusted Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Shareholders Equity Total Asset Total Shares Outstanding Net Profit Margin 23,29% 36,73% 43,57% 48,75% Return on Investment Asset 1,72% 4,28% 6,85% 7,61% Return on Equity 4,86% 13,11% 21,59% 25,21% Earning per Shares 5,26 16,26 33,68 60,70 Sumber : Laporan Keuangan 69

30 b. PT Summarecon Agung,Tbk Tabel 4.13 Rasio Profitabilitas PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun Tahun Rasio Profitabilitas Net Income Adjusted Revenue Cost of Goods Sold Gross Income Total Current Asset Cash & Near Cash Items Short Term Investments Inventories Other Current Assets Total Long-Term Assets Long Term Investments Net Fixed Assets Other Long Term Assets Total Shareholders Equity Total Asset Total Shares Outstanding Net Profit Margin 13,97% 13,73% 16,62% 23,04% Return on Investment Asset 2,72% 2,84% 3,72% 5,47% Return on Equity 9,70% 10,82% 15,83% 20,91% Earning per Shares 26,00 33,97 57,04 110,60 Sumber : Laporan Keuangan 70

31 Net Profit Margin Return on Investment Asset 71

32 Return on Equity Earning per Shares 72

33 Untuk Rasio Profitabilitas, pada Nett Profit Margin PT. Lippo Karawaci Tbk, dari tahun 2009 sampai 2012 selalu mengalami peningkatan meskipun tidak terlalu signifikan yaitu hanya naik 4% selama 4 tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk selalu mengalami peningkatan meskipun agak sedikit melambat pada tahun 2011 dan 2012 karena kenaikannya tidak sebesar tahun 2010 yanghampir 58%. Dan Untuk PT. Summarecon Agung, Tbk meskipun padat tahun 2010 sempat mengalami penurunan tetapi pada dua tahun terakhir mampu menaikan Nett Profit Margin dikarenakan pada net income adjusted yang terus naik dan lebih besar dari rasio kenaikan revenue. Dan secara keseluruhan untuk Nett Profit margin tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk dimana rata-rata sebesar 38% sementara untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk dan PT Summarecon Agung hanya 17%. Sedangkan untuk Return on Investment Asset, PT. Lippo Karawaci, Tbk berhasil menaikan rasio tersebut pada tahun 2010 ada penurunan sebesar 3% tetapi pada tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan yang cukup baik, hal ini disebabkan adanya peningkatan net income adjusted yang besar pada dua tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk memiliki trend menaik sampai dengan tahun 2012 hal ini dikarenakan peningkatan Net Income Adjusted yang sangat baik yaitu rata-rata sekitar 138% setiap tahun padahal pertumbuhan rata-rata Total Asset hanya naik 44%. Dan untuk PT. 73

34 Summarecon Agung, Tbk juga menunjukan trend yang positif dimana ada kenaikan rata-rata sebesar 27%. Secara keseluruhan untuk rasio tertinggi adalah PT Sumarecon Agung Tbk dimana rata-rata Return on Investment Asset selama empat tahun terakhir sebesar 3,7%. Hal ini menunjukan adanya keberhasilan dalam memanfaatkan pertumbuhan asset yang dimiliki, untuk menghasilkan laba bersih yang lebih besar. Untuk rasio Return on Equity pada PT. Lippo Karawaci, Tbk, ada penurunan di tahun 2010 tetapi untuk tahun 2011 dan 2012 kembali meningkat dan rata-rata kenaikannya ROE adalah 9% selama empat tahun terakhir. Sedangkan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk memiliki Return on Equity yang cukup tinggi dengan rata-rata adalah hampir 17%. Dan terakhir untuk PT. Summarecon Agung, Tbk juga memiliki trend yang terus meningkat setiap tahun dengan rata-rata adalah sebesar 14,3%. Jadi untuk rasio Return on Equity tertinggi adalah PT. Alam Sutera Realty, Tbk, disini berarti yang artinya hasil tingkat keuntungan investasi yang ditanamkan pemegang saham di perusahaan ini lebih besar di dibanding dengan dua perusahan sejenis. Sedangkan untuk Earning per Shares, pada PT. Lippo Karawaci, Tbk mengalami peningkatan setiap tahun dengan rata-rata kenaikan sekitar 31%. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu pada tahun 2010 yang naik lebih dari 200% dan di tahun 2011 sebesar 107% yang disebabkan oleh kenaikan yang cukup tinggi untuk net income adjusted, padahal saat itu 74

35 jumlah saham yang beredar tidak ada perubahan, dan baru di tahun 2012 ketika ada kenaikan total share outstanding sebesar 10% yang membuat rasio Earning per share turun padahal pada saat itu Net Income Adjusted naik cukup baik, yaitu sebesar 98%. Dan untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk, juga mengalami peningkatan di setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan sebesar 64%. Tetapi secara keseluruhan dari ketiga perusahan tersebut pada rasio Earning per share tertinggi selama empat tahun terakhir adalah PT. Summarecon Agung, Tbk yaitu sebesar

36 Rasio Nilai Pasar a. PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tabel 4.14 Rasio Nilai Pasar PT. Alam Sutera Realty, Tbk Tahun Tahun Rasio Nilai Pasar Earning per Shares 5,26 16,26 33,68 60,70 Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio 19,95 18,14 13,66 9,88 Book Value 108,33 124,08 156,01 240,82 Price To Book Value 0,97 2,38 2,95 2,49 Sumber : Laporan Keuangan b. PT. Summarecon Agung, Tbk Tabel 4.15 Rasio Nilai Pasar PT. Summarecon Agung, Tbk Tahun Tahun Rasio Nilai Pasar Earning per Shares 26,00 33,97 57,04 110,60 Share Price Ekuitas Total Shares Outstanding Price Earning Ratio 11,54 16,04 10,87 8,59 Book Value 267,96 313,91 360,40 528,93 Price To Book Value 1,12 1,74 1,72 1,80 Sumber : Laporan Keuangan 76

37 Price Earning Ratio Price to Book Value Price Earning Ratio untuk PT. Lippo Karawaci, Tbk pada tahun untuk empat tahun terakhir rata-rata adalah sebesar 23,41. Sementara untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk menunjukan grafik yang tidak terlalu baik selama empat tahun terakhir, dimana terjadi penurunan yang mengakibatkan adanya penurunan pada laba per lem bar saham. Dan PT. Summarecon Agung, Tbk, meskipun dari tahun 2009 ke 2010 ada peningkatan, tetapi pada tahun 2011 hingga

38 mengalami penurunan dikarenakan selama dua tahun terakhir tersebut peningkatan Share Price tidaklah sebesar Earning per Share. Secara keseluruhan, perusahaan dengan nilai Price Earning Ratio tertinggi adalah PT. Lippo Karawaci, Tbk dengan rata-rata sebesar 23,41. Hal ini berarti laba perkiraaan laba per lembar saham di masa mendatang cukup baik dibandingkan dengan kedua perusahaan sejenis. Sedangkan untuk Rasio Nilai Buku untuk PT Lippo Karawaci selama empat tahun terakhir Rasio nilai PBV selalu di atas angka satu, yang menandakan nilai pasar saham ini selalu lebih tinggi dari nilai bukunya dan hal ini sangat baik. Sementara itu untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk mengalami peningkatan selama tahun 2009 hingga 2011 tetapi turun sebesar 15% di tahun 2012 dikarenakan pada saat itu share price mengalami penurunan sebesar 30% tetapi book value mengalami kenaikan karena adanya peningkatan ekuitas sebesar 70%. Sedangkan untuk PT. Summarecon Agung, Tbk, menunjukan grafik yang berfluktuasi dimana setiap tahun terjadi kenaikan dan penurunan, tetapi secara keseluruhan peningkatan rata-rata sekitar 120% selama empat tahun terakhir. Dari ketiga perusahaan diatas hampir semuanya menunjukan rasio PVB diatas angka 1, terkecuali PT. Alam Sutera Realty, Tbk yang pada tahun 2009 memiliki rasio 0,97. Meskipun begitu, peningkatan rasio PVB untuk PT. Alam Sutera Realty, Tbk, mengalami peningkatan yang signifikan di tahuntahun selanjutnya dan tertinggi di 2011 sebesar 2,95 atau secara rata- 78

39 rata sebesar 2,20. Hal ini menunjukan kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya cukup tinggi, dan hal ini akan diikuti oleh kenaikan capital gain yang lebih tinggi bila dibanding perusahan lain sejenis. 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penelitian ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Kalbe Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai akhir dari penulisan dalam bab ini, disampaikan beberapa kesimpulan dan saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Nama : Bella Kandi NPM : 21213695 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Erna Kustyarini SE., MMSI Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja perusahaan dalam suatu periode produksi perlu dilakukan evaluasi untuk melihat dan mengetahui pencapaian yang telah dilakukan perusahaan baik dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK Nama NPM Kelas Fakultas Jurusan Pembimbing : Sovia Yohana Lumban : 1A214419 : 3EA39 : Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang selanjutnya dibandingkan dengan PT. PP London Sumatra Tbk. dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Rasio Keuangan Perusahaan Dalam bab ini akan dibahas mengenai data yang diperoleh dan penyajian hasil perhitungan sejumlah rasio dan kemudian dianalisis.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan, maka dapat diketahui secara jelas mengenai gambaran kondisi perusahaan dan langkahlangkah apa saja yang

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK MENJADI PT CITILINK INDONESIA Nama: Anisa N Anggraeni NPM: 10212933 Jenjang / Jurusan: S1 / Manajemen Pembimbing: Christiana Wulandari, SE., M.I.Kom ANALISIS RASIO KEUANGAN PT GARUDA INDONESIA TBK SEBELUM DAN SESUDAH MELEPAS SBU CITILINK

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan laporan keuangan PT Metrodata Electronics, Tbk., maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI... Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PERSAMAAN... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pertimbangan Investor pada PT Charoend Pokphand Indonesia dan PT Japfa Indonesia Nama : Fajrurrachman Hakim NPM :12212738 Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM 1. Latar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Dilla Marta Yulia NPM : 22213462 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Bani Zamzami,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk Nama : R. Hudy Adinurwijaya Npm : 25210478 Kelas : 4EB23 Jurusan : Akuntansi Fakultas : Ekonomi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Disini penulis akan menyimpulkan hasil kinerja PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk yang keduanya merupakan perusahaan yang terdaftar di BEJ setelah dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Bella Gusita Aritonang NPM : 21213693 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini Yartiwulandari,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. : Joko Prayitno NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. ANTAM Tbk. Nama : Joko Prayitno NPM : 24213668 Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan penghitungan dan analisis terhadap kinerja keuangan PT. MCP, maka pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari pembahasan dan analisis diatas serta saran-saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk Latar Belakang Masalah 1. Keuangan merupakan sarana yang penting bagi suatu perusahaan untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi berhubungan dengan pengkomunikasian informasi keuangan, dalam hal ini berupa laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Analisis rasio laporan keuangan pada perusahaan industri rokok telah dilaksanakan secara efektif, hal ini terlihat dari perusahaan industri rokok dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT. Kimia Farma Tbk merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang industri farmasi dimana kegiatan utamanya menyediakan produk dan jasa pelayanan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari analisis laporan keuangan yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan hasil perbandingan kinerja tiga perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan 1 MODUL 3 Analisa Rasio Keuangan Tujuan Pembelajaran : 1. Bagaimana analisa laporan keuangan dapat membantu menejer untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan 2. Menghitung ratio profitabilitas, likuiditas,

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan ANALISA LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN MELALUI TINGKAT LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK Nama Jurusan Pembimbing : Fika Fitrianti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Analisis laporan keuangan pada perusahaan PT. Kimia Farma Tbk, PT. Kalbe Farma Tbk, dan PT. Schering-Plough Indonesia Tbk, telah dilaksanakan secara efektif. Hal

Lebih terperinci

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk. BAB I Latar Belakang Dalam mempertimbangkan investasi, para investor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. 54 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Ades Water Indonesia Tbk. Sesuai dengan lingkup pembatasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan kuangan yang berupa neraca dan laporan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu antara lain: Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini 2.1.1 Shigyt Demawan dan Amir (2011) meneliti tentang Analisis Rasio

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penilaian bisnis yang dilakukan pada PT Summarecon Agung Tbk maka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penilaian bisnis yang dilakukan pada PT Summarecon Agung Tbk maka BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan penilaian bisnis yang dilakukan pada PT Summarecon Agung Tbk maka dapat disimpulkan 1. Berdasarkan analisis strategi Dalam analisis PESTEL, PT Summarecon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam meningkatkan perekonomian dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana alternative

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perusahaan dapat kita lihat melalui laporan keuangan yang memperlihatkan kondisi keuangan pada periode tertentu. Salah satu laporan keuangan adalah neraca yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak yang berkepentingan untuk menilai kerja dan posisi keuangan

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk

Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Analisa Rasio Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Keuangan Pada PT. Bukit Asam, Tbk Nama : Mutiara Yuang Triani NPM : 25212189 Kelas : 3EB24 Pembimbing : Feny Fidyah, SE.,MMSI LATAR BELAKANG Dalam dunia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk 28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan diperlukan ukuran-ukuran

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui kinerja keuangan PT.XYZ yang bergerak di bidang industri teksil dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linier berganda mengenai

Lebih terperinci

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya.

ABSTRAK. Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan. lagi untuk membiayai operasi yang berikutnya. ABSTRAK Setiap perusahaan membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari. Modal kerja baik berupa uang maupun dana lainnya yang telah dikeluarkan diharapkan dapat kembali lagi dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan perusahaan yang tercermin dalam kinerja manajemennya. Salah satu parameter kinerja perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK NAMA : RATNA NURANI NPM : 27213313 PEMBIMBING : RADI SAHARA, SE., MM Latar Belakang Dalam pengertian umum laporan keuangan adalah setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Pemegang saham maupun calon investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang diumumkan secara periodik oleh pihak manajemen. Laporan keuangan ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Rasio Keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Analisis Rasio Keuangan Sebelum Merger Pada tahun 2006 PT. Energi Mega Persada, Tbk memberitahukan kepada publik tentang rencana perusahaan untuk melakukan merger dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH. i ii iv vi viii x xi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Perumusan Masalah.

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE 27 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS RASIO FINANSIAL PT. ANEKA TAMBANG,Tbk PERIODE 2003-2006 Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang pengertian dari rasio finansial dan fungsinya didalam mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para anggotanya. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN maka perusahaan akan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaannya lebih baik atau bahkan lebih baik dari perusahaan lain. Dengan adanya analisis rasio laporan keuangan maka akan dapat membantu manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya.

BAB 5 PENUTUP. 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan. perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan setiap tahunnya. BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uaraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penilaian kinerja keuangan bertujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar

Lebih terperinci