BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi hampir seluruh sektor perekonomian. Akibat dari ketidakstabilan tersebut banyak perusahaan yang rugi dan akhirnya menutup perusahaan mereka. Dampak krisis moneter dirasakan oleh perusahaan manufaktur yang go public. Perusahaan yang go public di Indonesia merupakan perusahaan yang relatif besar, baik dari sisi permodalan maupun skala ekonomi produksi. Perusahaan yang go public di Indonesia hampir seluruhnya mempunyai utang luar negeri (Machfoedz, 1999). Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan (Weston dan Copeland, 1992). Tujuan perusahaan dapat tercapai, apabila pihak manajemen dapat mengelolanya dengan baik. Semakin bagus kinerja perusahaan maka tujuan perusahaan semakin cepat tercapai. Di saat banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, menderita kerugian dan tidak sehat, masih ada perusahaan yang berkinerja keuangan cukup bagus sehingga memungkinkan perusahaan tersebut go public. Walau demikian, krisis ekonomi tentunya menyebabkan kinerja perusahaan akan menurun (Afni dan Ihalauw, 2002). Sebagian perusahaan manufaktur di Indonesia selama krisis ekonomi mengalami kesulitan keuangan yang terutama disebabkan oleh depresiasi rupiah terhadap dollar Amerika menjadi naik sehingga banyak perusahaan tidak mampu 1

2 memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Hal ini mengakibatkan menurunnya profitabilitas sebagian besar perusahaan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sehingga jumlah perusahaan yang kesulitan keuangan akan lebih banyak dibanding yang sehat. Profitabiltas perusahaan merupakan salah satu indikator yang termasuk dalam informasi mengenai kinerja perusahaan, dalam hal ini kinerja pada faktor keuangan melalui analisis laporan keuangan (Mahadwartha, 2002). Pada dasarnya kondisi perusahaan yang rentan terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi makro bisa diindentifikasi sejak dini dengan mendeteksi kinerja keuangan perusahaan (Machfoedz, 1999). Dampak krisis ekonomi pada variabel-variabel ekonomi makro, yaitu inflasi menjadi tinggi, terjadinya depresiasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika yang sangat besar, naiknya IHSG di BEJ mencapai sekitar 700. Semakin turunnya penjualan yang diakibatkan oleh melemahnya daya beli masyarakat hingga permintaan domestik menurun, banyak perusahaan ditutup atau hanya beroperasi pada setengah kapasitas terpasangnya karena tingginya harga bahan baku yang dipacu oleh apresiasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika (Santoso, 1998). Semakin lemahnya kurs rupiah terhadap dollar Amerika maka pemerintah berusaha mengatasi dengan menaikkan tingkat bunga pada bulan Juli 1998 sebesar 70,81%, dengan demikian juga bunga deposito berjangka menunjukan peningkatan (Rahmad, 2004). Machfoedz (1999), sistem dan struktur bisnis berpengaruh pada kinerja perusahaan. Besarnya biaya secara langsung tidak terkait dengan usaha perusahaan bisa merupakan salah satu faktor penting dari ketidaksehatan keuangan perusahaan. Keharusan menyediakan bahan baku, pemakaian tenaga 2

3 kerja yang terampil, perizinan karena limbah dan sebagainya merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesehatan keuangan bisnis di bidang manufaktur. Oleh karena itu deteksi kinerja keuangan perusahaan manufaktur bisa memberikan gambaran kekuatan keuangan perusahaan untuk bertahan ketika krisis ekonomi. Robertson (1985), bahwa rasio keuangan yang dipakai yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio profitabilitas, aktivitas menggambarkan kesehatan perusahaan di masa yang akan datang. Robertson (1985), menyesuaikan informasi laporan keuangan dengan adjustment nilai uang dan menentukan harga inflasi. Oleh karena penelitian ini mengambil rasio keuangan yang pernah diteliti untuk mengukur kesehatan perusahaan dengan rasio tersebut. Rasio dibuat menurut kebutuhan penganalisis, penganalisis menggunakan rasio keuangan pada dasarnya ada cara pembanding ialah dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasio industri akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan itu dalam aspek keuangan tertentu berada di atas rata-rata industri, berada pada rata-rata industri atau terletak di bawah rata-rata industri. Apabila suatu perusahaan diketahui berada di bawah rata-rata industri haruslah dianalisis faktor-faktor apa yang menyebabkannya. Kemudian diambil kebijaksanaan keuangan untuk meningkatkan rasionya menjadi rata-rata industri atau di atas rata-rata industri. Banyak perusahaan-perusahaan yang sehat mempunyai current rasio kurang dari 200 % (Himawan, 2004). Berdasarkan pemikiran di atas, peneliti tertarik meneliti pengaruh perubahan variabel-variabel ekonomi makro terhadap perubahan kesehatan perusahaan manufaktur yang go public. 3

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah 1. Apakah perubahan kesehatan perusahaan manufaktur yang go public dipengaruhi oleh perubahan variabel-variabel ekonomi makro? 2. Perubahan variabel ekonomi makro manakah paling berpengaruh pada perubahan kesehatan perusahaan manufaktur? C. Batasan Masalah Supaya penelitian ini lebih terfokus, maka penelitian ini dibatasi pada : 1. Variabel-variabel ekonomi makro yang diteliti ialah inflasi, tingkat bunga dan kurs dollar Amerika terhadap rupiah. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel ekonomi makro tersebut diasumsikan bahwa variabelvariabel makro tersebut mengalami fluktuasi sangat tajam. Di masa krisis dan pasca krisis, Indonesia perlu mempertimbangkan variabel-variabel ekonomi makro dalam perubahan kondisi perusahaan untuk menentukan kinerjanya. Buktinya adalah suku bunga yang tinggi akan mempengaruhi kondisi perusahaan, terutama hutang perusahaan terhadap bank menjadi lebih banyak, akibatnya kinerja perusahaan buruk. Inflasi berubah menjadi tinggi maka kondisi kesehatan perusahaan buruk, dan kurs dollar Amerika naik maka kondisi perusahaan yang buruk. 2. Data penelitian digunakan antara tahun Pemilihan didasarkan asumsi bahwa pada bulan Juli 1997 adalah awalnya terjadinya krisis 4

5 ekonomi di Indonesia sehingga perubahan variabel-variabel makro yang sebelumnya rendah menjadi tinggi. Untuk periode Januari-Juni 1997 Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi disertai dengan inflasi yang relatif rendah. Pada masa itu, IHSG mencapai level di atas 600. Pada masa krisis ekonomi kemungkinan terjadinya perubahan variabel-variabel ekonomi makro serta hutang perusahaan dalam dollar Amerika menjadi besar. 3. Penelitian ini dalam menilai kondisi keuangan perusahaan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage. Penggunaan rasio keuangan tersebut merupakan indikator di BEJ (Bursa Efek Jakarta) dan rasio keuangan tersebut merupakan analisis data keuangan yang ada terutama bagi perusahaan yang go public yang telah diaudit setahun sekali (Djohanputro, 2002). Menurut Woelfel (1995), rasio keuangan tersebut digunakan untuk memantau kesehatan perusahaan melalui laporan keuangan tahunan. Dalam analisis keuangan diperlukan perbandingan kinerja satu perusahaan dengan perusahaan lain. Rasio keuangan perusahaan sering dibandingkan dengan rata-rata rasio industri untuk mengetahui kinerja perusahaan (kesehatan perusahaan). 4. Perusahaan manufaktur yang selalu menyampaikan laporan keuangan tahunan pada tahun yaitu 143 perusahaan yang listing di BEJ. 5

6 5. Rasio keuangan yang digunakan : a. Rasio likuiditas Perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar. Semakin besar nilai ini maka kinerja keuangannya semakin baik. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Rasio yang digunakan : Current Ratio = Current Assets Current Liabilities b. Rasio Leverage Perbandingan antara total aktiva dan utang serta perbandingan antara utang dan ekuitas. Semakin kecil nilai ini, berarti kinerja keuangan semakin baik. Semakin besar proporsi hutang, berarti semakin besar pula beban hutang yang ditanggung oleh perusahaan untuk bunga dan pembayaran kembali hutangnya sehingga semakin besar kemungkinan resiko perusahaan tidak solvable. Rasio leverage yang digunakan : Debt to Equity Ratio = Total Debt Shareholders Equity Untuk mengukur kemampuan equity perusahaan dalam membayar seluruh kewajiban pada perusahaan dalam satuan persen. Leverage Ratio = Total Debt Total Assets 6

7 Rasio yang mengukur persentase total dana yang disediakan para kreditur. Jika rasio hutang terlalu tinggi, maka ada bahaya kurangnya tanggung jawab spekulasi, jika perusahaan berhasil maka akan memberikan hasil pengembalian yang sangat tinggi. Jika perusahaan gagal, pemilik akan mengalami kerugian yang kecil karena investasinya yang sangat rendah. c. Rasio Profitabilitas Perbandingan antara laba perusahaan dan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba perusahaan tersebut. Semakin besar nilai variabel ini maka kinerja keuangan semakin baik. Rasio yang digunakan : Gross Profit Margin = Gross Pr ofit Net Sales Dalam mengevaluasi dapat dilihat margin per unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitif terhadap pesaingnya. Net Profit Margin = Net Pr ofit After Taxes Net Sales Rasio ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap laba bersih. Operating Profit Margin = Operating Pr ofit Net Sales Return On Investment (ROI) = Net Pr ofit After Taxes Total Asset Teori ini didasarkan pada pendapat bahwa rasio harus dapat memberikan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian kepada kedua penanam modal itu. 7

8 Return on Equity (ROE) = Net Pr ofit AfterTaxes Shareholders Equity Rasio ini memperlihatkan sejauh manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. d. Rasio Aktivitas Rasio ini digunakan dalam mengevaluasi siklus operasi perusahaan dan perbandingan aktiva lancarnya. Inventory Turnover = Cost Goods Sold Inventory Perputaran persediaan yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tidak menyimpan persediaan memadai untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Nilai Inventory Turnover rendah berarti terlalu banyaknya persediaan, lambatnya penjualan, terlalu tinggi biaya penyimpanan persediaan dan kecilnya prospek pemasukan arus kas. Total Assets Turnover = Net Sales Total Assets Rasio Total Asset Turnover merupakan ukuran mengenai tingkat efisiensi penggunaan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Semakin tinggi maka rasio ini semakin efektif perusahaan menggunakan aktiva. 8

9 D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Memberikan bukti empiris pengaruh perubahan variabel-variabel ekonomi makro terhadap perubahan kesehatan perusahaan. 2. Mengetahui perubahan variabel-variabel ekonomi makro yang paling berpengaruh terhadap perubahan kesehatan perusahaan. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Investor Sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dalam melakukan penanaman modal atau investasi di Bursa Efek Jakarta. Setelah investor mengetahui perubahan variabel-variabel ekonomi makro yang manakah berpengaruh terhadap perubahan kinerja perusahaan, investor perlu mencermati variabel-variabel ekonomi makro tersebut dalam menentukan pemilihan saham perusahaan yang ingin dibeli atau dijual pada saat transaksi di pasar modal. 2. Emiten Perusahaan perlu waspada atau berhati-hati terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi makro. Perubahan variabel-variabel ekonomi makro yang mulanya rendah menjadi tinggi, demikian sebaliknya. Misalnya variabel-variabel ekonomi makro tersebut adalah suku bunga, suku bunga yang tinggi akan memberikan dampak bagi perusahaan 9

10 terutama hutang perusahaan terhadap bank maka secara otomatis menjadi lebih banyak dan membuat kinerja keuangan perusahaan buruk. Oleh karena itu, perusahaan berhati-hati terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi makro dan perlu mempunyai cara dalam menanggulangi perubahaan variabel-variabel ekonomi makro, sehingga dengan cara penanggulangan perusahaan tersebut membuat kinerja perusahaan yang mulanya buruk menjadi lebih baik. 3. Pemerintah Pemerintah berusaha mengendalikan variabel-variabel ekonomi makro (yang bisa dikendalikan), maka dengan pengendalian pemerintah diharapkan perubahan variabel ekonomi makro tidak terlalu mempengaruhi perubahan kesehatan perusahaan manufaktur yang go public. F. Hipotesis Tirapat dan Nittayagasetwat (1999), membuktikan bahwa kesehatan perusahaan sensitif terhadap variabel-variabel ekonomi makro. Variabel-variabel ekonomi makro tersebut yang diteliti adalah indeks harga konsumen (inflasi), suku bunga, indeks produksi manufaktur dan peredaran uang. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel ekonomi makro yang digunakan dalam penelitian Tirapat dan Nittayagasetwat (1999), yaitu suku bunga dan inflasi. Dalam penelitian ini menambah variabel-variabel ekonomi makro yang lain yaitu kurs dollar Amerika terhadap rupiah, karena variabel ekonomi makro tersebut diteliti untuk melihat 10

11 seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Dari uraian penjelasan di atas hipotesis yang pertama diuji dalam penelitian ini adalah H 1 : Kesehatan perusahaan manufaktur yang go public dipengaruhi oleh perubahan variabel-variabel ekonomi makro. Penelitian Tirapat dan Nittayagasetwat (1999), membuktikan variabel ekonomi makro yang paling mempengaruhi kondisi kesulitan keuangan perusahaan yang pada akhirnya sampai pada kondisi perusahaan menjadi bangkrut adalah indeks harga konsumen (inflasi). Penelitian Tirapat dan Nittayagasetwat (1999), hasil penelitiannya memberikan bukti bahwa semakin tinggi sensitivitas perusahaan terhadap inflasi maka semakin tinggi pula probabilitas perusahaan yang mengalami kondisi kesehatan keuangan. Dari uraian dan penjelasan diatas, hipotesis yang kedua diuji dalam penelitian ini adalah H 2 : Variabel ekonomi makro yang paling mempengaruhi kesehatan perusahaan manufaktur adalah inflasi G. Metodologi Penelitian 1. Obyek penelitian Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public. Perusahaan manufaktur digunakan dalam penelitian ini diasumsikan bahwa perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang go public, bahan baku perusahaan manufaktur mayoritas diimpor dari luar negeri sehingga terjadinya nilai tukar mata uang asing, perusahaan manufaktur juga memiliki hutang luar negeri. Hal ini di masa 11

12 krisis ekonomi terjadi perubahan pada kondisi perusahaan tersebut. Perusahaan tersebut berjumlah 143 perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Kesehatan perusahaan mencerminkan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diukur melalui rasio keuangan. Dengan mengamati rasio keuangan suatu perusahaan terhadap rata-rata industri dimana rata-rata industri lebih kecil dengan rasio keuangan maka perusahaan tersebut sehat, tetapi hal ini berhubungan dengan perubahan kinerja perusahaan. Perubahan kinerja perusahaan lebih besar terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi makro dikatakan sensitif, demikian sebaliknya. 2. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dan variabel-variabel makro. Rasio keuangan meliputi rasio leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio likuiditas. Variabel-variabel ekonomi makro yang digunakan dalam penelitian ini adalah inflasi, tingkat bunga dan kurs dollar Amerika terhadap rupiah. 3. Metode pengambilan data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive yaitu perusahaan manufaktur yang go public yang memiliki laporan keuangan lengkap, tahun yang listing di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan manufaktur yang selalu menyampaikan laporan keuangan tahunan ada 143 perusahaan. Sumber data diperoleh dari Indonesia Capital market Directory (ICMD) untuk 12

13 rasio keuangan dan variabel-variabel ekonomi makro diambil sebagian dari laporan Bank Indonesia dan internet. 4. Metode Analisis Data a. Identifikasi variabel 1) Dependent Variabel (variabel terikat ) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan kesehatan perusahaan. 2) Independent Variabel (variabel bebas) Variabel bebas adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu inflasi, tingkat bunga, dan kurs dollar Amerika terhadap rupiah. Penelitian ini menggunakan analisis data Regresi Linier Berganda. Regresi linier berganda dengan asumsi bahwa Y= a + bx + e, dimana X tidak menggunakan kuadrat. Model analisis ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam regresi berganda, variabel Y hanya dipengaruhi oleh variabel X, tetapi oleh X 1, X 2,.. Xn. Model ini tanpa menggunakan konstanta (alfa) diasumsikan tidak ada varians antar perusahaan. Apabila hanya terdapat dua variabel yang independen, misalnya X1 dan X2 maka secara hubungan linier (linier relationship), (Awat, 1995) maka persamaan yang digunakan dalam penelitian ini : 13

14 Y i = β 1 X 1i + β 2 X 2i + β 3 X 3i + ε i Keterangan : Y βi ε i X 1 X 2 X 3 = variabel dependen ke i (perubahan kesehatan perusahaan) = koefisien regresi = variabel pengganggu ke i = inflasi = tingkat bunga = kurs dollar Amerika terhadap rupiah Hipotesis (perubahan variabel ekonomi makro berpengaruh terhadap perubahan kesehatan perusahaan) ditolak bila t-hitung t-tabel. b. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda Untuk memperoleh estimasi regresi yang tepat dan baik, maka perlu dilakukan penghindaran dari penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik terdiri dari tiga yaitu multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. 1) Multikolinearitas Multikolinearitas ialah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel lainnya (Hermanto dan Saptutyningsih, 2002). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi yaitu dengan meregresikan variabel independen dengan variabel independen yang lain, kemudian dihitung R 2 dengan uji F. 14

15 Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak berarti ada multikolinearitas Jika F hitung < F tabel maka Ho tidak dapat ditolak berarti tidak ada multikolinearitas. 2) Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel pengganggu tidak mempunyai varians yang sama untuk semua observasi. Dan penyebabya adalah error learning model, perbaikan dalam pengumpulan data dan kesalahan spesifikasi model. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji white yaitu jika terdapat model regresi α X 1 u1 dan transformasinya menjadi In Y 1 = β 1 + β 2 In X 1 + u1 Y t = α + sehingga varians menjadi semakin kecil dan ada kemungkinan homoskedastisitas. 3) Autokorelasi Autokorelasi ialah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari periode tertentu (R 2 ) berkorelasi dengan kesalahan pengganggu dari periode sebelumnya (R 2 ). Beberapa penyebab terjadinya autokorelasi ini adalah kelambanan, spesifikasi bias, salah menentukan bentuk fungsi, pengaruh time lag. Dengan adanya autokorelasi maka dugaan parameter Ordinary Least Square (OLS) masih unbiased dan consistent, akan tetapi standart error dari dugaan parameter regresi adalah bias, sehingga menyebabkan uji statistik tidak tepat dan interval kepercayaan yang bias. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi ini digunakan uji Durbin- Watson. 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham, et.al., 1999). Manajer diberi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur periode

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum dan Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor ekonomi makro seperti Interest Rate dan Foreign Exchange Rate selain itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta mempublikasikan laporan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Jenis data yang diperlukan adalah data sekunder yang berupa nama perusahaan, data mengenai ukuran perusahaan, likuiditas, leverage,dan profitabilitas serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa mendatang. Proses penilaian investasi memerlukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI sebanayak 460 perusahaan keseluruhan, dalam proses pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peneliti Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan hasil dari para penelitian terdahulu sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut panelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004) dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Return Saham Setiap investor yang ingin melakukan investasi memilki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan (return). Selain memiliki tujuan yang sama, investor (shahib

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari 1 (satu)

Lebih terperinci

Analisa Rasio Keuangan

Analisa Rasio Keuangan Analisa Rasio Keuangan Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau atau indeks, yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Harga Saham Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda pemilikan atas perusahaan penerbitnya. Saham

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi data Data yang digunakan merupakan perusahaan yang go public di bursa efek indonesia. Sampel yang dipakai berupa laporan keuangan selama periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan bisnis semakin ketat dan kebutuhan untuk aktivitas bisnis pun menjadi semakin besar. Namun, sering kali perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3. 1. 1 Variabel Penelitian Variabel yang digunkan dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel, yaitu a. variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh para investor dalam berinvestasi. Salah satu rasio keuangan yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuaan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Peneliti ini menggunakan data sekunder, obyek penelitian menunjukkan data dari laporan keuangan tahunan perusahaan Property & Real Estate

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan perekonomian nasional semakin terpuruk, bahkan dampak dari krisis moneter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Return Saham Salah satu tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan return. Tanpa adanya tingkat keuntungan yang dinikmati dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri terbesar dengan jumlah perusahaan terbanyak di Indonesia yang terdiri atas beberapa sub sektor. Industri manufaktur dijadikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR GRAFIK... xiv DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2

Lebih terperinci

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan

BAB IV PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan dan laporan BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tujuan utama dari pendirian sebuah perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba (Sartono,2002).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website  Data diperoleh 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website www.idx.co.id. Data diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir,

BAB I PENDAHULUAN. stakeholders yang bervariasi seperti pemegang saham, pemegang obligasi, bankir, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan publik saat ini semakin banyak sehingga muncul persaingan yang sangat ketat untuk dapat bertahan di pasaran. Perusahaan publik memiliki stakeholders yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan eceran yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014. B. Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode penelitian 2013-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia dilihat dari sisi kehidupan masyarakatnya menunjukkan bahwa investasi pasar modal Indonesia telah menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian global yang mengalami tekanan akibat krisis menghadapkan perekonomian Indonesia pada beberapa tantangan yang tidak ringan pada tahun 2009.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko tinggi adalah investasi dalam bentuk saham. Menurut Anoraga

Lebih terperinci

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. i ABSTRAK Fella (0552228) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia. Krisis moneter yang terjadi sejak tahun 1997, berakibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh kredit bermasalah (NPF), faktor ekonomi makro (INF, INT, Nilai Tukar), likuiditas (CR) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan yang ketat terutama perusahaan go public yang menghadapi persaingan tidak hanya dalam satu sektor industri

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana melemahnya nilai investasi di Indonesia serta ketidakstabilan mata uang dollar terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari: 1. Data laporan

Lebih terperinci

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal atau pasar ekuitas (equity market) adalah tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Pasar modal merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai salah satu sarana penghimpun dana dari masyarakat sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang terhimpun digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini mengakibatkan para pelaku usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang dapat meningkatkan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif merupakan metode yang mempelajari hubungan sebab akibat antara dua variabel

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menurut Sofyan (2007) merupakan gambaran kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan sumber yang ada

Lebih terperinci