ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS KUNTORO BENNYARDHI D. NIM :"

Transkripsi

1 ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Istitut Teknologi Bandung Oleh : KUNTORO BENNYARDHI D. NIM : Program Studi Teknik Sipil Pengutamaan Manajemen dan Rekayasa Konstruksi INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

2 ABSTRAK ANALISIS SUPPLY SYSTEM PADA PROYEK KONSTRUKSI UNTUK MENUJU LEAN CONSTRUCTION Oleh: Kuntoro Bennyardhi D. NIM : Manajemen supply chain adalah salah satu cara meningkatkan keunggulan dalam menghadapi kompetisi yang ketat dalam industri konstruksi. Kontraktor dalam melakukan proses produksinya menyertakan suatu aliran sumber daya fisik seperti tenaga kerja, material dan peralatan untuk menghasilkan suatu keluaran. Aliran tersebut yang dinamakan supply system. Supply system merupakan bagian dari supply chain, supply chain mungkin terdiri dari satu atau lebih supply system. Oleh karena itu, kontraktor perlu mendefinisikan, mendesain, dan menerapkan supply system untuk mengirim aliran sumber daya secara efektif. Penelitian dilakukan dengan survei studi kasus proyek konstruksi yang besar dan proyek konstruksi yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi supply system yang dilakukan oleh kontraktor pada proyek konstruksi yang besar dan supply system yang dilakukan oleh kontraktor pada proyek konstruksi yang lebih kecil. Dari hasil studi kasus diketahui bahwa ada keterlibatan owner dalam supply system pada proyek konstruksi yang besar yang berpengaruh pada metode kontrak, pola supply chain, aliran supply yang terjadi, birokrasi, koordinasi, leadtime, dan variabilitas pasokan dan permintaan pada keseluruhan sistem menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan supply system pada proyek konstruksi yang lebih kecil. Kata kunci: supply system, supply chain, proyek konstruksi besar, proyek konstruksi kecil. iv

3 ABSTRACT ANALYSIS SUPPLY SYSTEM ON CONSTRUCTION PROJECT PROJECT FOR TOWARD LEAN CONSTRUCTION By: Kuntoro Bennyardhi D. NIM : Management of supply chain is one way to improve excellence in face of tight competition in construction industry. Contractors incorporate flows of physical resoures e.g. labour, equipments and material to produce output in the production process. These flows are called supply systems. Supply systems are part of a supply chain, a supply chain may contain one or more supply systems. A contractor is required to define, design, and implement supply systems to deliver effective flows of resources. This research is aimed to identify supply systems which are implemented by contractors on a big construction project and a smaller one. The case study results revealed that there is involvement of owner in the supply system of the big construction project which influences contract, pattern of supply chain, flows of supply that happened, bureaucracy, coordination, leadtime, and variability supply and demand the whole system then become more complex than the supply system on the smaller project. Keyword: system supply, chain supply, big construction project and small construction project. v

4 DAFTAR WAWANCARA KEPADA KONTRAKTOR (TINGKAT ORGANISASI PROYEK) Judul Penelitian : Analisis Supply System pada Proyek Konstruksi Untuk Menuju Lean Construction KUNTORO BENNYARDHI Manajemen Rekayasa Konstruksi ITB GAMBARAN UMUM PENELITIAN Dewasa ini banyak sekali tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan yang bergerak dalam industri jasa konstruksi. Walaupun terdapat banyak peluang tetapi, tantangan dan hambatan juga terus mengikutinya, hal itu disebabkan karena semakin ketatnya persaingan di bidang usaha. Tingkat persaingan yang tinggi dan kompetitif akan mendorong perusahaan-perusahaan jasa konstruksi untuk berupaya : Menekan pemborosan (waste) dalam proses produksinya. Membuat strategi manajemen yang efektif dan efesien. Upaya penekanan pemborosan (waste) sangat erat kaitannya dengan pendekatan lean. Salah satu proses penting dalam pendekatan lean adalah identifikasi aktivitas-aktivitas mana yang memberikan nilai tambah dan mana yang tidak. Aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added) sebaiknya dikurangi atau dihilangkan. Pendekatan lean pada awalnya dikembangkan dan dipromosikan oleh Toyota Motor Corporation dengan menerapkan suatu sistem produksi yang dikenal sebagai sistem produksi Toyota. Tujuan utama dari sistem ini adalah menyingkirkan berbagai jenis pemborosan (waste) yang tersembunyi dalam perusahaan lewat aktivitas perbaikan (Monden, 1993). Proses produksi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan input menjadi output sehingga bisa dimanfaatkan oleh konsumen atau pelanggan. Kontraktor dalam melakukan proses produksinya menyertakan suatu aliran (flow) sumber daya fisik (seperti tenaga kerja, material, peralatan, dan sebagainya), modal dan informasi untuk menghasilkan suatu output (hasil konstruksi). Flow tersebut yang kemudian dinamakan sebagai supply system (Arbulu & Ballard, 2004). Wawancara tentang supply system ini bertujuan mengidentifikasi supply system yang ada pada proyek konstruksi dengan studi kasus proyek Grand Indonesia di Jakarta dan proyek Lucky Square di Bandung. Teknik pencarian data tentang pelaksanaan supply system yang dilakukan kontraktor dalam melaksanakan proyek konstruksi akan dilakukan melalui observasi ke lapangan. Observasi lapangan dilakukan dengan teknik wawancara, penyebaran kuesioner dan pengamatan dokumen yang memungkinkan untuk diakses. Wawancara dan penyebaran kuesioner dapat dilakukan terhadap calon responden yaitu pihak-pihak yang terlibat

5 terhadap pelaksanaan supply system. Pihak-pihak tersebut antara lain pimpinan proyek (project manager) atau manajer lapangan (site manager) atau bagian teknik & rekayasa (site engineering) atau bagian pelaksanaan (operation) atau bagian logistik (logistic). Materi wawancara secara umum adalah sebagai berikut: a. Gambaran umum proyek b. Struktur organisasi proyek c. Perencanaan pelaksanaan proyek d. Perencanaan supply system e. Kegiatan pelaksanaan dan pengendalian f. Tindakan perbaikan Demikianlah gambaran umum tentang penelitian Analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran dan kesuksesan penelitian ini atas ketersediaan waktu, bantuan serta kerjasamanya.

6 A. GAMBARAN UMUM PROYEK 1. Nama proyek : 2. Pemilik proyek : 3. Fungsi bangunan : 4. Lokasi proyek : 5. Kontraktor struktur : 6. Besaran proyek Nilai kontrak : Luas lokasi proyek : Luas bangunan : Ketinggian bangunan : 7. Waktu pelaksanaan : B. STRUKTUR ORGANISASI PROYEK 1. Pihak manajemen di proyek: Project Manager Manager Lapangan (Site Manager) Manager Teknik dan Rekayasa (Site Engineering) Manager Operasi Produksi (Operation Manager) Manager Adm & Keuangan Lainnya 2. Staff bidang Teknik dan Rekayasa: Perencanaan operasi Pengendalian operasi Juru gambar Pengendalian mutu Administrasi teknik Lainnya 3. Staff bidang Operasi Produksi: Kepala Pelaksana Pelaksana Supervisor Lainnya 4. Staff bidang Adm & Keuangan: Adm & Keuangan Akuntansi Adm Logistik Umum :.....orang

7 Lainnya 5. Jumlah personil pegawai proyek 6. Bagaimana diagram alir wewenang, tugas, tanggung jawab dan koordinasi antara personil pegawai proyek? C. PERENCANAAN PELAKSANAAN PROYEK C.1. Perencanaan pelaksanaan 1. Apakah perencanaan pelaksanaan (construction planning) yang dibuat pada waktu penawaran proyek disusun kembali secara detail, lebih akurat dan lebih spesifik? 2. Tingkatan perencanaan apa saja yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan master schedule Perencanaan bulanan Perencanaan mingguan Perencanaan harian 3. Tingkat kedalaman perencanaan yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan jadwal pelaksanaan Perencanaan metode pelaksanaan Penentuan jumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan Penentuan jumlah material yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan Penentuan jumlah peralatan yang dibutuhkan oleh suatu pekerjaan Lainnya, 4. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan untuk mewujudkan suatu pekerjaan, apakah dilakukan analisis dan pemisahan terhadap kegiatan utama dengan kegiatan pendukung? Jika dilakukan, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? C.2. Analisis beban dan kapasitas 1. Dalam merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap beban (ukuran dan jumlah) pekerjaan dan kapasitas yang dimiliki oleh pekerja? 2. Dalam merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap beban (ukuran dan jumlah) pekerjaan dan kapasitas yang dimiliki oleh peralatan? 3. Jika dilakukan, apakah analisis terhadap beban dan kapasitas tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan

8 Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 4. Apakah kegiatan analisis terhadap beban dan kapasitas tersebut merupakan prosedur formal dari perusahaan? C.3. Analisis hambatan 1. Apakah dilakukan analisis hambatan sebelum kegiatan pekerjaan dilakukan dalam proyek ini? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 2. Jika dilakukan, apakah analisis hambatan tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Hambatan-hambatan apa saja yang dianalisis dalam proyek ini? Gambar kerja (shop drawing) Pekerjaan yang dilakukan sebelumnya (prerequisite work) Pekerjaan persiapan yang diperlukan Kesiapan lahan kerja Ijin kerja dari owner Sumber daya tenaga kerja/manusia yang diperlukan Sumber daya peralatan yang diperlukan Sumber daya bahan/material yang diperlukan Sumber daya keuangan yang diperlukan Pasokan material dari supplier Pengiriman material ke lokasi pekerjaan 4. Hambatan apa yang sangat berpengaruh besar pada keberhasilan proyek? C.4. Analisis waktu tunggu 1. Apakah dilakukan analisis waktu tunggu suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan karena terjadi delay pada pekerjaan sebelumnya? 2. Jika dilakukan, apakah analisis waktu tunggu tersebut dilakukan pada saat:

9 Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Apakah kegiatan analisis terhadap waktu tunggu tersebut merupakan prosedur formal dari perusahaan? C.5. Analisis ketidakpastian 1. Apakah dilakukan analisis ketidakpastian sebelum kegiatan pekerjaan dilakukan dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah analisis ketidakpastian tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian aktual dengan pencapaian rencana 3. Ketidakpastian apa saja yang dianalisis dalam proyek ini? Lokasi daerah tempat adanya proyek Keadaan lokasi tempat proyek (tebing, dekat sungai, laut, dan sebagainya) Masyarakat di sekitar lokasi proyek Adat istidat di lokasi proyek Musim cuaca pada saat berlangsungnya proyek (hujan/kemarau) Tingkat inflasi Perubahan sistem politik Waktu pengiriman pendatangan sumber daya material ke lokasi proyek Waktu pengiriman pendatangan sumber daya peralatan ke lokasi proyek Waktu kedatangan pekerja ke lokasi proyek Kemungkinan terjadinya kerusakan peralatan yang digunakan 4. Ketidakpastian apa yang sangat berpengaruh besar pada keberhasilan proyek?

10 D. PERENCANAAN SUPPLY SYSTEM D.1. Analisis sumber daya D.1.1. Tenaga kerja 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya tenaga kerja dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya tenaga kerja yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan tenaga kerja, apakah kontraktor melakukan analisis terhadap produktifitas pekerja yang direncanakan dalam proyek ini? 4. Jika dilakukan, sejauh mana tingkat kedalaman analisis produktifitas pekerja yang dilakukan oleh kontraktor? Penentuan tingkat produktifitas yang harus dicapai oleh pekerja Penentuan jumlah tenaga kerja untuk menyelesaikan suatu kegiatan pekerjaan Penentuan komposisi keahlian pekerja dalam suatu grup penyelesaian pekerjaan Lainnya, D.1.2. Peralatan 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya peralatan dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya peralatan yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan peralatan yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan peralatan, apakah kontraktor mempertimbangkan produktivitas peralatan yang akan digunakan?

11 4. Jika dilakukan, faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi produktivitas peralatan yang dipertimbangkan? Kondisi pekerjaan Kondisi peralatan Ukuran alat (kapasitas) Ketrampilan dan motivasi operator Cara kerja / metode Manajemen/pengelolaan peralatan Jumlah dan komposisi peralatan Lainnya, D.1.3. Material 1. Apakah dilakukan analisis sumber daya material dalam perencanaan sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini? 2. Sejauh mana tingkat kedalaman perencanaan sumberdaya material yang dilakukan oleh kontraktor? Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu bulan Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu minggu Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam beberapa pekerjaan dalam satu hari Perencanaan kebutuhan material yang diperlukan dalam suatu pekerjaan 3. Dalam perencanaan kebutuhan material, apakah kontraktor melakukan analisis tingkat waste material yang akan terjadi dalam proyek ini? D.2. Resource levelling (pemerataan sumber daya) 1. Dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan, apakah kontraktor melakukan resource levelling terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah resource levelling tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian 3. Apakah resource levelling dalam merencanakan sumber daya yang dibutuhkan ini merupakan prosedur formal dari perusahaan?

12 4. Hambatan-hambatan apa dalam melakukan resource levilling pada proyek ini? D.3. Resource allocation (pengalokasian sumber daya) 1. Apakah dilakukan resource allocation terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah resource allocation tersebut dilakukan pada saat: Awal perencanaan saja Setiap suatu kegiatan pekerjaan Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian 3. Apakah resource allocation ini merupakan prosedur formal dari perusahaan? 4. Hambatan-hambatan apa dalam melakukan resource allocation pada proyek ini? D.4. Ukuran penyangga 1. Apakah dilakukan analisis terhadap jumlah bahan/material yang distok/disimpan? 2. Apakah dilakukan analisis terhadap lamanya waktu penyimpanan bahan/material tersebut? 3. Apakah dilakukan analisis terhadap luas area yang dibutuhkan untuk penyimpanan dalam proyek ini? 4. Apakah luas tempat penyimpanan tergantung luas area yang tersedia? 5. Bagaimana penentuan lokasi tempat penyimpanan dalam proyek ini? 6. Apakah tempat penyimpanan yang dibuat lebih dari satu lokasi? Alasannya, 7. Apakah dilakukan analisis jarak tempat penyimpanan dengan lokasi tempat kerja? 8. Apakah ada kecenderungan penyimpanan dalam jumlah kecil atau penyimpanan dalam jumlah besar? 9. Hambatan apa saja dalam penentuan jumlah bahan/material yang distok/disimpan dan lokasi tempat penyimpanan dalam proyek ini? D.5. Subkontrak 1. Bagaimana prosedur proses pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? 2. Apa yang menjadi alasan penggunaan subkontraktor dalam proyek ini? Menguragi resiko Keterbatasan sumber daya Meningkatkan efesiensi Meningkatkan kualitas Permintaan owner Alasan lain,

13 3. Pekerjaan apa saja yang disubkontrakkan oleh kontraktor dalam proyek ini? Pekerjaan tanah Pekerjaan pondasi Pekerjaan struktur bawah Pekerjaan struktur atas Pekerjaan konstruksi baja Pekerjaan waterproofing Pekerjaan mecanical & electrical (ME) Pekerjaan pintu jendela Pekerjaan atap Pekerjaan interior Pekerjaan finishing Pekerjaan lainnya, 4. Lingkup pekerjaan apa saja dari subkontraktor dalam proyek ini? Menyediakan jasa tenaga kerja saja Menyediakan jasa tenaga kerja dan material Menyediakan jasa tenaga kerja dan peralatan Menyediakan jasa tenaga kerja, material, dan peralatan Menyediakan jasa lainnya, 5. Bagaimana sistem pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? Pemilihan langsung Tender terbuka Tender terbatas Pemilihan lainnya, 6. Kriteria apa saja dalam memilih subkontraktor yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan proyek ini? Pengalaman Keuangan Peralatan Personelnya Kriteria lainnya, 7. Bagaimana bentuk kontrak dengan subkontraktor? 8. Hambatan apa saja yang dialami dalam proses subkontrak dalam proyek ini? D.6. Pemilihan supplier 1. Bagaimana prosedur proses pemilihan supplier dalam pelaksanaan proyek ini? 2. Bagimana sistem pemilihan subkontraktor dalam pelaksanaan proyek ini? Pemilihan langsung

14 Tender terbuka Tender terbatas Pemilihan lainnya, 3. Kriteria apa saja dalam memilih supplier dalam pelaksanaan proyek ini? Keandalan supplier Ukuran supplier Jarak lokasi supplier dan lokasi proyek Layanan purna jual yang ditawarkan supplier Syarat pembayaran yang diminta oleh supplier Kemampuan supplier untuk menyediakan bahan dalam keadaan tidak pasti Kriteria lainnya, 4. Lingkup pekerjaan apa saja dari supplier dalam proyek ini? Memasok bahan saja Memasok bahan dan mengirim ke lokasi proyek Memasok bahan, mengirim, dan memasang 5. Supplier apa saja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini? 6. Bagaimana bentuk kontrak dengan supplier? 7. Hambatan apa saja yang dialami dalam pemilihan supplier dalam proyek ini? E. KEGIATAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN E.1. Pengendalian 1. Apakah kontraktor melakukan pengendalian dalam permintaan akan sumber daya pada proyek ini? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengendalian permintaan akan sumber daya dalam proyek ini? 3. Apakah kontraktor melakukan pengendalian dalam penggunaan sumber daya pada proyek ini? 4. Bagaimana kontraktor melakukan pengendalian penggunaan sumber daya dalam proyek ini? 5. Apakah ada prosedur formal pada pengendalian permintaan dan pengguaan terhadap sumber daya yang dilakukan kontraktor dalam penggunaan sumber daya pada proyek ini? E.2. Pengarahan, koordinasi, dan komunikasi 1. Bagaimana koordinasi dilakukan antara bagian logistik, bagian teknik & rekayasa, dan bagian pelaksana/operasional? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengarahan, koordinasi, dan komunikasi? 3. Pihak-pihak yang berkoordinasi dengan pekerja: Kooordinator pelaksana

15 Staff pelaksana Mandor E.3. Pengadaan sumber daya E.3.1. Pengadaan tenaga kerja 1. Bagaimana proses pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Apakah kontraktor mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut dalam melakukan pengadaan tenaga kerja? Pengalaman bekerjasama dengan pekerja sebelumnya Pekerja di sekitar lokasi proyek Harga satuan pekerja 3. Faktor mana yang paling dominan dalam pengadaan tenaga kerja yang akan dipakai? 4. Pengadaan tenaga kerja yang digunakan dilakukan dengan : Melalui perantara mandor borong Langsung dengan pekerja Cara lain, 5. Kapan pengadaan tenaga kerja untuk untuk melaksanakan proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan secara berkala. Pengadaan dilakukan pada waktu material dibutuhkan untuk memenuhi pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat. 6. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan tenaga kerja dalam proyek ini? E.3.2. Pengadaan peralatan 1. Bagaimana proses pengadaan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Pengadaan peralatan yang digunakan dilakukan dengan : Beli, alasannya Leasing, alasannya Sewa, alasannya 3. Peralatan yang dibeli meliputi apa saja? 4. Peralatan yang dileasing meliputi apa saja? 5. Peralatan yang disewa meliputi apa saja? 6. Kapan pengadaan peralatan yang digunakan dalam proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan pada waktu alat dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat.

16 Lainnya, 7. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan peralatan dalam proyek ini? E.3.3. Pengadaan material 1. Bagaimana proses pengadaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan proyek? 2. Jenis material apa saja yang digunakan dalam proyek ini? Material mentah (raw material), yaitu Material jadi, yaitu Material campuran, yaitu Material prefab, yaitu Material lainnya, yaitu 3. Kapan pengadaan material untuk memenuhi kebutuhan proyek dilakukan? Pengadaan dilakukan pada awal proyek. Pengadaan dilakukan secara berkala. Pengadaan dilakukan pada waktu material dibutuhkan untuk memenuhi pelaksanaan kegiatan dalam waktu dekat. 4. Hambatan apa yang dialami dalam pengadaan material dalam proyek ini? E.4. Pengelolaan dan alokasi sumber daya E.4.1. Tenaga kerja 1. Pengelolaan level pekerja (jumlah dan komposisi) dalam melakukan kegiatan pekerjaan dilakukan oleh: Mandor Pelaksana Kepala pelaksana Pihak lain, 2. Apa yang dilakukan terhadap pekerja yang telah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, tetapi masih dibutuhkan untuk pekerjaan selanjutnya? Untuk sementara waktu diberhentikan. Dialihkan untuk membantu pekerjaan lain. Lainnya, 3. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan jumlah pekerja dalam suatu pekerjaan yang sedang dilaksanakan? 4. Apakah dilakukan analisis terhadap kegiatan pekerja yang sebenarnya tidak perlu dilakukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan? 5. Apakah dilakukan pencatatan terhadap pergerakan pekerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proyek ini?

17 E.4.2. Peralatan 1. Pengelolaan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pelaksanaan dalam proyek ini dilakukan oleh: Manajer pelaksana, peralatan apa saja Staf pelaksana, peralatan apa saja Mandor, peralatan apa saja Pekerja, peralatan apa saja 2. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan jumlah peralatan dalam proyek ini? 3. Apakah dilakukan analisis terhadap pergerakan peralatan yang tidak perlu dalam proyek ini? 4. Apakah dilakukan pencatatan terhadap waktu peralatan sedang tidak digunakan dalam proyek ini? E.4.3. Material 1. Bagaimana peran masing-masing pihak dalam pengelolaan material dalam proyek ini? Bagian logistik Bagian teknik & rekayasa Bagian pelaksana 2. Apakah dilakukan analisis terhadap kelebihan atau kekurangan material dalam proyek ini? 3. Apakah dilakukan analisis mengenai waktu penyimpanan suatu bahan/material sebelum digunakan dalam proyek ini? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 4. Apakah dilakukan analisis terhadap waktu pengiriman bahan/material tempat penyimpanan sampai ke tempat lokasi pekerjaan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 5. Apakah ada pencatatan terhadap pemindahan bahan/material dalam penyimpanan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? E.5. Inventory Control 1. Bagaimana prosedur penerimaan bahan/material yang dibutuhkan proyek? 2. Apakah dilakukan analisis terhadap waktu pengiriman bahan/material dari supplier sampai ke tempat penyimpanan? Jika ada, apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 3. Bagaimana melakukan pemeriksaan terhadap bahan/material yang diterima? Bahan/material yang diserahkan supplier telah diuji coba dan disetujui sesuai dengan spesifikasi Kualitas bahan/material harus sama dalam penyerahan dan permintaan Kualitas bahan/material (merk) harus sama dalam cacatan penyerahan

18 Bahan/material yang diserahkan supplier dalam urutan yang baik 6. Apa yang dilakukan bila ada bahan/material yang tidak sesuai dengan pemesanan? 7. Apakah dilakukan pencatatan terhadap penerimaan dan pengeluaran bahan/ material? Kalau ada pencatatan, bagaimana cara melakukan pencatatan tersebut? Media apa yang digunakan untuk pencatatan? 8. Apakah ada pemeriksaan terhadap bahan/material yang disimpan untuk memperkuat catatan petugas penyimpanan? 9. Berapa periodik pemeriksaan tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari 10. Bagaimana prosedur pengeluaran bahan/material untuk keperluan proyek? 11. Hambatan apa yang dialami dalam mengontrol inventori dalam proyek ini? E.6. Pengawasan 1. Bagaimana standar dalam melakukan pengawasan yang dilakukan kontraktor? 2. Bagaimana kontraktor melakukan pengawasan pemakaian sumber daya yang digunakan dalam proyek ini? Mempercayakan kepada mandor Pengawasan dilakukan oleh staff pelaksana Pengawasan dilakukan oleh site manager Pengawasan dilakukan oleh staff logistik Lainnya 3. Berapa periodik pengawasan dilakukan oleh kontraktor? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari Setiap ada pekerjaan yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek 4. Alat apakah yang dipakai kontraktor dalam pengawasan untuk dijadikan dokumentasi atas pekerjaan yang telah dilaksanakan: Foto Video Dokunetasi lainnya, E.7. Laporan kegiatan 1. Bentuk laporan kegiatan pekerjaan dalam pelaksaan konstruksi yang telah dilakukan kontraktor dalam bentuk: Laporan kegiatan harian

19 Laporan kegiatan mingguan Laporan kegiatan bulanan Lainnya, 2. Informasi apa yang terdapat dalam laporan kegiatan Laporan kegiatan harian: Kondisi cuaca pada saat berlangsungnya kegiatan pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan pada hari yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan pada hari yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan pada hari bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan pada hari yang bersangkutan. Lainnya, Laporan kegiatan mingguan Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja dalam satu minggu yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan dalam satu minggu yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan dalam satu minggu yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam satu minggu bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan dalam satu minggu yang bersangkutan. Lainnya, Laporan kegiatan bulanan Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja dalam satu bulan yang bersangkutan. Jumlah dan jenis material yang digunakan dalam satu bulan yang bersangkutan. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan dalam satu bulan yang bersangkutan. Jenis-jenis kegiatan yang dilakukan dalam satu bulan bersangkutan. Jumlah kuantitas pekerjaan yang diselesaikan dalam satu bulan yang bersangkutan. Lainnya, E.8. Penilaian pemakaian sumber daya 1. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya tenaga kerja aktual dengan sumber daya tenaga kerja rencana? 2. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya peralatan aktual dengan sumber daya peralatan rencana?

20 3. Apakah ada penilaian terhadap pemakaian sumber daya material aktual dengan sumber daya material rencana? 4. Bagaimana melakukan penilaian terhadap pemakaian sumber daya dalam proyek ini? Deviasi antara produktifitas aktual pekerja dengan produktifitas rencana Deviasi antara penggunaan tenaga kerja aktual dengan penggunaan tenaga kerja rencana Deviasi antara penggunaan bahan/material aktual dengan penggunaan bahan/ material rencana Deviasi antara penggunaan peralatan aktual dengan penggunaan peralatan rencana Lainnya, Penilaian terhadap pemakaian sumber daya dalam proyek ini dilakukan: Setiap hari Setiap minggu Setiap bulan Lainnya 6. Apakah hasil penilaian pemakaian sumber daya untuk kegiatan operasi proyek konstruksi tersebut disebarluaskan? 7. Kepada pihak-pihak siapa saja penyebarluasan hasil penilaian pemakaian sumber daya dilakukan: Pihak intern kontraktor dalam proyek Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasi proyek termasuk: Pekerja Mandor Subkontraktor Supplier E.9. Rapat evaluasi 1. Apakah kontraktor melakukan rapat evaluasi dengan pihak ekstern (mandor borong, supplier, dan subkontraktor) untuk membahas perkembangan proyek? 2. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari 3. Apakah kontraktor melakukan rapat evaluasi secara intern untuk membahas perkembangan proyek? 4. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan

21 Setiap minggu Setiap hari 5. Apakah dilakukan rapat evaluasi antara pihak manajemen proyek dengan pihak manajemen pusat untuk membahas perkembangan proyek? 6. Berapa periodik rapat tersebut dilakukan? Setiap bulan Setiap minggu Setiap hari E.10. Analisis penyimpangan 1. Apakah dilakukan analisis penyimpangan pemakaian sumber daya yang telah dilakukan dalam proyek ini? 2. Jika dilakukan, apakah analisis penyimpangan tersebut dilakukan pada saat: Setiap periode waktu Bulanan Mingguan Harian Hanya pada saat terjadi deviasi antara pencapaian yang dilakukan dengan pencapaian rencana 3. Apa yang dilakukan kontraktor jika menemukan penyimpangan pemakaian sumber daya dalam proyek ini? E.11. Tindakan peningkatan 1. Apakah dilakukan kontraktor setelah melakukan evaluasi dan analisis penyimpangan terhadap sumber daya dalam proyek ini? 2. Apakah ada prosedur formal dari perusahaan mengenai kegiatan tersebut? 3. Apakah dilakukan pelatihan terhadap sumber daya tenaga kerja untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan? 4. Jika dilakukan, level manakah yang pernah dilakukan pelatihan? Level manajer proyek Level staff proyek Level mandor Level pekerja

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN III.1. Identifikasi Masalah dan Tujuan Penelitian Metoda penelitian tentang analisis supply system pada proyek konstruksi untuk menuju lean construction ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan BAB IV Bab IV Analisis dan Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Proyek studi kasus adalah proyek konstruksi bangunan gudang yang berfungsi sebagai sarana penyimpanan beras. Proyek gudang ini memiliki kapasitas

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek dapat berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian mengenai construction waste melalui penyebaran kuisioner dengan responden yang berasal dari kontraktor yang sedang atau telah menangani

Lebih terperinci

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung

V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung V. Bab V Kajian Kinerja Supply Chain Proyek Bangunan Gedung Kajian ini dimaksudkan untuk mencari gambaran kinerja supply chain dari masing-masing pola supply chain yang telah teridentifikasi terhadap implementasi

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

3.1 STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN Gambar.3.1 Struktur Organisasi Lapangan (Sumber : Proyek Lexington Residence PT. PP (Persero), Tbk) III -1 3.1.1 Project Manager (PM) Project manager adalah pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Faktor Sukses, Kontraktor dan Perumahan Faktor sukses adalah suatu bagian penting, dimana prestasi yang memuaskan diperlukan untuk suatu organisasi agar dapat mencapai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan,kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya

Lebih terperinci

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus BAB V PENERAPAN INDIKATOR KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK STUDI KASUS Pada bab 4 telah coba dikembangkan 10 (sepuluh) indikator penilaian kinerja supply chain yang didasarkan atas telaah terhadap studi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SUPPLY SYSTEM

BAB V ANALISIS SUPPLY SYSTEM BAB V ANALISIS SUPPLY SYSTEM V.1. Analisis terhadap Kegiatan Supply System Yang Terjadi V.1.1. Metoda kontrak Pada proyek besar seperti proyek pembangunan Grand Indonesia metode kontrak yang dipakai adalah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Pihak Pihak Yang Terkait Dengan Proyek 3.1.1. Pemilik Proyek / Owner Pemilik proyek atau owner adalah seseorang atau instasi yang memiliki proyek atau

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek III-1 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki suatu keahlian atau kecakapan khusus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualifikasi Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2001), definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu. Jadi, kualifikasi

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian III. Bab III Metodologi Penelitian Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah dalam mencari jawaban. Dengan ungkapan lain metodologi adalah pendekatan umum untuk

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah kegiatan dalam suatu proyek sebagai penilaian yang bertujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan pedoman perencanaan yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Mulyani (2006), proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan proyek yang berkaitan dengan bidang konstruksi (pembangunan) yang mempunyai dimensi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Analisa rantai pasok proyek pembangunan perumahan di Jambi dapat disimpulkan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada 5 proyek perumahan

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU

BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU BAB V ANALISIS SISTEM MANAJEMEN MUTU Analisis yang dilakukan berdasarkan data dari bab 3 untuk proyek konstruksi tradisional dan bab 4 untuk proyek EPC diperoleh bahwa setiap proyek konstruksi mempunyai

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari rencana, makapengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK 3.1. Pengertian Proyek Menurut Nokes (2007), proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaanya dan waktu selesainya (dan biasanya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi Proyek Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek 3.2. Deskripsi Pekerjaan (Job Description) Job Description adalah gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Pengelolaan Waktu Pelaksanaan Proyek Sebagai Kontraktor Utama pembangunan Proyek One Sentosa Apartement PT. Adhi Persada Gedung harus membuat perencanaan

Lebih terperinci

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek? Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri konstruksi dianggap sebagai industri yang memiliki tingkat fragmentasi tinggi. Terpecah-pecahnya suatu proyek konstruksi ke dalam beberapa paket pekerjaan

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Langkah pertama merancang pelaksanaan proyek ialah membaginya ke dalam kegiatan-kegiatan. Kegiatan perlu diidentifikasikan dan hubungan satu dengan yang lain

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Sistem organisasi memegang peranan cukup penting dalam sebuah proyek. Sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat sistem organisasi

Lebih terperinci

KAJIAN POLA RANTAI PASOK PENGEMBANGAN PERUMAHAN TESIS ERY RADYA JUARTI NIM :

KAJIAN POLA RANTAI PASOK PENGEMBANGAN PERUMAHAN TESIS ERY RADYA JUARTI NIM : KAJIAN POLA RANTAI PASOK PENGEMBANGAN PERUMAHAN TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ERY RADYA JUARTI NIM : 25005004 Program

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Lapangan Project Herry Putranto Project Manager Wisnu Yudi Administrasi Agung Logistik Asep Safety Officer Rizal Supervisior Prihartono

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Dalam setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan sehingga kegiatan proyek berjalan lancar, untuk itulah dibutuhkan sebuah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Proyek Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifat nya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung

Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Analisis Kinerja Supply Chain Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Andi Maddeppungeng Email: arsitek17@yahoo.com Irma Suryani Rohaesih Yuliatin Abstract. Suatu proyek memiliki item pekerjaan yang banyak.

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI 7.1 Pengertian Manajemen Konstruksi Manajemen adalah suatu metode atau teknik untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui

Lebih terperinci

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1. Deskripsi LINC WAREHOUSE CIKARANG 3.1.1. Data Proyek Nama Proyek Lokasi Perencana Owner : LINC Warehouse Cikarang : Jababeka 7, Cikarang, Jawa

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

Bab VI Kesimpulan dan Saran

Bab VI Kesimpulan dan Saran VI. Bab VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan Berdasarkan proses pengukuran dan kajian terhadap kinerja supply chain dari empat proyek konstruksi bangunan sebagai studi kasus yang telah dilakukan diperoleh

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.co.id BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 ORGANISASI PROYEK Secara umum organisasi dapat diartikan sebagai sebuah system yang terdiri dari sekelompok individu yang melalui suatu hierarki sistematis

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi merupakan bagian yang penting dari sistem informasi manajemen proyek.

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah satu bagian dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada

Lebih terperinci

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan perancangan dan pengelolaan rantai pasok dalam organisasi 1. Integrasi rantai pasok dalam organisasi 2. Dinamika rantai

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III Sistem Organisasi Dan Manajemen Proyek BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. ORGANISASI PROYEK Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,memiliki keterbatasan

Lebih terperinci

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Muhamad Abduh dan Usman Sukmana Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana penunjang

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin, dan mengendalikan sumber

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN

ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN ANALISIS POLA DAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN PERUMAHAN Mahgrizal Aris Nurwega Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa rizalnurwega@gmail.com Andi Maddeppungeng dan Irma

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sisa Material Menurut Construction Waste Management Guide, sisa material adalah benda berwujud yang tidak berbahaya, yang berasal dari aktivitas pembangunan, penghancuran

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG POLA OUTSOURCING SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DAN KONSULTAN DI JAKARTA TESIS MAGISTER

KAJIAN TENTANG POLA OUTSOURCING SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DAN KONSULTAN DI JAKARTA TESIS MAGISTER KAJIAN TENTANG POLA OUTSOURCING SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR DAN KONSULTAN DI JAKARTA TESIS MAGISTER Oleh : TEGUH LESTIONO SANTOSO NIM. 25099121 BIDANG KHUSUS MANAJEMEN DAN REKAYASA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara umum bertujuan untuk mengelola sumber daya yang ada (tenaga kerja, dana,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Kegiatan konstruksi adalah kegiatan yang harus melalui suatu proses yang panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan. Dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait dalam Proyek Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya, tentu banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Struktur Organisasi 3.1.1. Organisasi dan Pihak Yang Terkait Dalam organisasi suatu proyek banyak pihak yang terkait dan mempunyai tugas dan wewenang

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi proyek pembangunan pada umumnya banyak pihak pihak yang terkait satu sama lain

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab 5 ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini merupakan hasil penelitian secara keseluruhan, sedangkan saran yang dimaksud

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit.

PENDAHULUAN. merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surakarta juga disebut Solo atau Sala adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa dan kepadatan penduduk 13.636/km 2. Kota

Lebih terperinci

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP

Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember. Sutoyo Soepiadhy NRP Pengaruh Rantai Pasok terhadap Kinerja Kontraktor Bangunan Gedung di Jember Latar Belakang Peran industri jasa konstruksi Jaminan hasil pekerjaan dari kontraktor Kinerja kontraktor Keterlibatan berbagai

Lebih terperinci

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi

Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Project Manager pada Proyek Wisma Atlet Banyuwangi Merupakan pimpinan dalam suatu proyek,baik dilapangan maupun dikantor, sebagai penangung jawab tercapainya tujuan proyek. Pemilihan seorang manajer proyek

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE

PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE C O N T R A C T O R S PROJECT MANAGEMENT SOFTWARE Mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan www.siapkontraktor.com BIAYA PROYEK BBAHAN UUPAH AALAT S SUBKON O OVERHEAD Membuat perencanaan kebutuhan bahan

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kegagalan pada Proyek Konstruksi Kegagalan konstruksi merupakan kegagalan yang bersifat teknis dan non teknis. Kegagalan pekerjaan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK 3.1 Management Proyek Proyek konstruksi merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 12 BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Artefak Arkindo berdiri sejak tahun 1992 dengan nama PT. Artefak Arsindo bidang pelayanan jasa konsultan perencanaan. Pada tahun 2000 adanya pergantian

Lebih terperinci

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA 3.1. Rancangan Survey 3.1.1. Tujuan survey Survey ini didesain dengan tujuan untuk mengidentifikasi terhadap ketersediaan data primer berupa jenis-jenis data yang dianggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Lingkup suatu proses pengadaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi menempati nilai dengan porsi terbesar dari total keseluruhan nilai proyek. Lingkup tersebut

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal BAB VI PENGENDALIAN PROYEK & KEMAJUAN PROYEK 6.1 Umum Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Sistem Organisasi Gambar 3.1 Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber: Proyek 3.1.1 Organisasi dan Pihak yang Terkait Dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangatlah kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data

Bab IV Studi Kasus. Metode Pengumpulan Data IV. Bab IV Studi Kasus Pada bab ini akan dipaparkan hasil pengumpulan data yang dilakukan terhadap beberapa proyek studi kasus. Materi yang akan disampaikan meliputi metode pengumpulan data, keterbatasan

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI Steven 1, Richard Ch Ali 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK : Pengadaan material dalam sebuah proyek konstruksi merupakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 3, NO. 2, DESEMBER 2001: 80-86 SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DALAM KERANGKA KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Bernardo Nugroho Yahya Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses untuk dapat melakukan penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer yaitu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Produksi dan Proses Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI BAB IV STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Struktur Organisasi Pemilik Bagian Pembangunan (Sipil) PARIS VAN JAVA (PT. Bintang Bangun Mandiri) (CP : MRS PATIN) Kepala Divsi Sipil Tedi Setiawan Saputra, ST., MT Staff

Lebih terperinci

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo ( PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (3107.203.002) 1. Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah

Lebih terperinci

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007

Anggota Tim Proyek. Manajer Proyek 22/09/2007 Tim Proyek Adalah semua personil yang tergabung gdalam organisasi pengelola proyek. Ada personil fungsional dan organisasi induk, ada juga personil yang menjadi inti dari tim. Project office : Staf pendukung

Lebih terperinci

Lampiran A. Data Penelitian

Lampiran A. Data Penelitian Lampiran A Data Penelitian Lampiran A.1. Tabel Kendala Internal No. Faktor Pernyataan 1 Material Keterlambatan pengiriman material Kekurangan bahan konstruksi Kualitas bahan yang kurang baik Kerusakan

Lebih terperinci

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon

Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DENGAN TINJAUAN PADA PEKERJAAN STRUKTUR (STUDI KASUS PROYEK APARTEMEN PARAGON SQUARE) Andi Maddeppungeng 1), Irma Suryani 2), Nikkoo

Lebih terperinci