BAB I INTRODUKSI. Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal. Perbendaharaan (DJPBN) memunyai tugas untuk merumuskan serta
|
|
- Fanny Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I INTRODUKSI 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) memunyai tugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara. Selain itu, menurut PMK tersebut DJPBN menyelenggarakan fungsi, yaitu: (1) perumusan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; (2) pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara; (3) penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbendaharaan negara; (4) pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan negara; dan (5) pelaksanaan administrasi DJPBN. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan no. 169/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan untuk menjalankan tugas dan fungsinya DJPBN memiliki satu kantor pusat dan lebih dari dua ratus kantor vertikal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kantor-kantor vertikal tersebut antara lain 33 Kantor Wilayah DJPBN yang terletak di ibukota provinsi dan 181 Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang terletak di ibukota dan beberapa kota/kabupaten di seluruh provinsi di wilayah Indonesia. Mengingat struktur organisasi DJPBN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, 1
2 2 maka diperlukan sebuah sistem teknologi informasi yang bisa diandalkan untuk menyampaikan informasi terbaru terkait peraturan-peraturan, pengumumanpengumuman penting, dan juga aplikasi-aplikasi terbaru yang digunakan dalam rangka pelaksanaan APBN. Hal ini sesuai dengan peran utama sistem teknologi informasi dalam organisasi yaitu untuk meningkatkan efektivitas dan komunikasi (Hartono, 2008b). Web Intranet Perbendaharaan membantu DJPBN dalam menjalankan tugas tersebut, sehingga seluruh kantor vertikal DJPBN dapat memberikan pelayanan dengan kualitas layanan yang sama dari segi peraturan dan aplikasi komputer yang digunakan untuk pelaksanaan APBN. Selain itu, dengan cepatnya penyebaran peraturan dan pengumuman penting, akan membantu para pengambil keputusan di kantor vertikal dalam mengambil keputusan terkait suatu hal yang dihadapi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengembang Web Intranet Perbendaharaan pada Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan, diketahui bahwa Web Intranet Perbendaharaan pertama kali digunakan pada tahun Pada saat itu Web Intranet Perbendaharaan digunakan untuk mempermudah penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Pada tahun 2005 DJPBN melakukan penyusunan LKPP periode 2004 dengan menggunakan metoda manual (microsoft excel) dan hal ini sangatlah menyulitkan. Pada periode penyusunan LKPP 2005 DJPBN mencoba menggunakan sistem informasi dengan cara mengumpulkan output yang dihasilkan oleh sistem informasi berupa data Laporan Kas Posisi (LKP) dan General Ledger (GL) yang dikirimkan oleh KPPN di seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi, hal inipun masih belum sepenuhnya
3 3 berhasil karena banyaknya data yang masuk menyulitkan Kantor Pusat DJPBN untuk mengidentifikasi pengiriman data tersebut. Untuk periode penyusunan LKPP 2006, DJPBN membuat sebuah sarana untuk melakukan monitoring pengiriman data tersebut yang berupa sebuah web pada intranet perbendaharaan yang dinamakan Web Intranet Perbendaharaan. Pada tahun 2008 DJPBN melakukan perubahan pada Web Intranet Perbendaharaan. Selain digunakan untuk melakukan monitoring data kiriman dari KPPN beberapa fitur ditambahkan pada Web Intranet Perbendaharaan, diantaranya peraturan, pengumuman penting, dan aplikasi. Hal ini disebabkan karena DJPBN membutuhkan sebuah sarana informasi yang sangat cepat dan dapat diakses oleh seluruh instansi vertikal DJPBN di seluruh Indonesia. Fungsi Web Intranet Perbendaharaan tersebut terus bertahan sampai tahun Pada tahun 2015, seiring dengan implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), menu monitoring mulai tidak diaktifkan. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan yang semula database transaksi berada di setiap KPPN, setelah tahap implementasi SPAN database transaksi menjadi terpusat. Selain itu, DJPBN membuat sebuah aplikasi yang bernama Online Monitoring SPAN (OMSPAN) yang digunakan untuk melakukan monitoring data. Dan hal ini menyebabkan fungsi monitoring ditiadakan dari Web Intranet Perbendaharaan. Penelitian ini akan meneliti terhadap perubahan fungsi dari Web Intranet Perbendaharaan, karena dengan adanya perubahan fungsi tersebut akan menimbulkan perubahan persepsi dari pengguna terhadap Web Intranet Perbendaharaan. Perubahan persepsi tersebut akan memengaruhi keinginan
4 4 pengguna untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan dan secara otomatis keinginan tersebut akan memengaruhi penggunaan Web Intranet Perbendaharaan. Sebagaimana yang disampaikan Hartono (2008a) yang menyatakan bahwa perilaku dilakukan karena individual memunyai niat atau keinginan untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheppard et al. (1988) yang membuktikan secara empiris bahwa terdapat hubungan antara niat dan perilaku. Untuk mengetahui perubahan keinginan pengguna untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan, maka faktor-faktor yang memengaruhi pengguna untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan akan diujikan, hal ini disebabkan menurut Suryani dan Sumiyana (2014) yang sebelumnya memelajari fenomena pengaplikasian sistem informasi pada sektor publik berdasarkan penelitian Khayun et al. (2012) dan Goldfinch (2007) mereka mengasumsikan bahwa pengguna akan menggunakan sistem informasi apabila mereka mendapatkan keuntungan dari penggunaan sistem informasi berdasarkan keahlian dan pekerjaan mereka dan juga apabila pengguna pernah merasakan kepuasan ketika sistem mampu menyediakan kebutuhan pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan asumsi tersebut maka penelitian ini akan menentukan faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap penggunaan Web Intranet Perbendaharaan, apakah dari konteks teknologi ataukah dari faktor pengguna sebagaimana yang dijelaskan oleh (Mohamadali dan Garibaldi, 2010) Perumusan Masalah Fenomena yang ada pada DJPBN ialah adanya perubahan fungsi Web Intranet Perbendaharaan. Dengan adanya perubahan fungsi dari Web intranet
5 5 perbendaharaan yang semula digunakan sebagai sarana untuk monitoring menjadi sarana untuk mendapatkan informasi terbaru, maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pengguna dalam menggunakan intranet perbendaharaan setelah adanya perubahan tersebut. Hal ini disebabkan selain Web Intranet Perbendaharaan, DJPBN masih memiliki beberapa web pada intranet yang dijadikan sebagai sarana informasi dan sarana monitoring, seperti misalnya PBN Open, e-learning, Forum Perbendaharaan, dll. Akan tetapi, dalam penggunaannya terdapat beberapa web yang tidak digunakan lagi karena tidak mampu memenuhi keinginan pengguna dan kualitas sistem yang tidak baik misalnya saja e-learning dan Forum Perbendaharaan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pendekatan faktor ekspektansi pengguna dan kualitas teknologi. Kualitas teknologi menggunakan beberapa variabel pada Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone & Mclean (2003), sedangkan ekspektansi pengguna menggunakan beberapa variabel yang ada pada Teori Gabungan Penerimaan dan Penggunaan Teknologi (UTAUT) yang diteliti oleh (Venkatesh et al., 2003) Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian di dalam penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Apakah kualitas sistem Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 2. Apakah kualitas informasi Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 3. Apakah kualitas pelayanan Web Intranet Perbendaharaan memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan?
6 6 4. Apakah ekspektansi kinerja memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 5. Apakah ekspektansi usaha memengaruhi niat memakai Web Intranet Perbendaharaan? 6. Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas Web Intranet Perbendaharaan? 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut. 1. Menguji secara empiris pengaruh kualitas sistem Web Intranet Perbendaharaan terhadap niat memakai Web Intranet Perbendaharaan. 2. Menguji secara empiris pengaruh kualitas informasi Web Intranet 3. Menguji secara empiris pengaruh kualitas pelayanan Web Intranet 4. Menguji secara empiris pengaruh ekspektansi kinerja pengguna Web Intranet 5. Menguji secara empiris pengaruh ekspektansi usaha pengguna Web Intranet 6. Berdasarkan bukti empiris, untuk mengetahui apakah keinginan untuk menggunakan Web Intranet Perbendaharaan lebih dipengaruhi oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, ekspektansi kinerja, atau ekspektansi usaha.
7 Kontribusi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami dan mengembangkan Web Intranet Perbendaharaan, yaitu sebagai berikut. a. Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai informasi yang memadai dalam membuat rencana dan kebijakan pengembangan Web Intranet Perbendaharaan pada masa yang akan datang. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan dalam membuat evaluasi terhadap aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh Direktorat tersebut. b. Akademisi dan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan literatur terkait sistem informasi dalam sektor pemerintahan.
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem teknologi informasi akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari manfaat yang dapat diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia kerja mengalami perubahan, baik dalam organisasi bisnis, institusi pendidikan, maupun institusi pemerintahan. Perubahan sangat berkaitan dengan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN SITUS MONITORING DATA INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN SITUS MONITORING DATA INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 2012 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 I. Setting Awal... 4 II. Menu Layanan Informasi Ditjen Perbendaharaan...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Kas Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Perencanaan Kas merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran negara pada periode tertentu dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS
PROPOSAL PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PERJALANAN DINAS LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bendahara sangat penting bagi instansi pemerintahan. Hal ini berdasarkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. baik. Penyelenggaraan pemerintahan negara untuk mewujudkan tujuan bernegara
Bab 1 1.1 Latar Belakang Masalah Pendahuluan Pemerintah sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara untuk menciptakan kesejahteraan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI1 JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4 JAKARTA 10710 TELEPON
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara telah ditegaskan pemisahan kewenangan dalam pelaksanaan anggaran belanja negara. Kewenangan Menteri Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi
Lebih terperinciDalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance
PROPOSAL PROGRAM APLIKASI KOMPUTER SISTEM PERJALANAN DINAS LATAR BELAKANG Dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maka
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN INTRANET
PETUNJUK PENGGUNAAN INTRANET DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 2008 Ver.01.07 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pendahuluan... 3 I. Setting Awal... 4 II. Menu Pelayanan Informasi Manajemen... 6 a. Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menetapkan Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perspektif ekonomi terkini, nilai suatu organisasi bergantung pada tingkat pengetahuan sumber daya manusianya dan hal ini menghadirkan tantangan bagi unit-unit
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan berupa penerimaan dan pengeluaran anggaran yang dilaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan unsur penting dalam keuangan negara yang dikelola langsung oleh pemerintah. Anggaran berisi rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian. pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing baik ditingkat pusat maupun daerah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin kuatnya kedudukan dan fungsi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) sebagai lembaga tinggi negara diikuti dengan semakin meningkatnya tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan pada waktu yang akan datang. Tercapainya realisasi atas anggaran dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan memerlukan anggaran yang dapat dipergunakan untuk kegiatan pada waktu yang akan datang. Tercapainya realisasi atas anggaran dalam kementrian/lembaga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran pendapatan dan belanja guna mengelola tugas pokok pemerintahan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap pemerintahan di negara manapun memiliki tugas mengelola anggaran pendapatan dan belanja guna mengelola tugas pokok pemerintahan. Keseluruhan aktivitas
Lebih terperinciSURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE SEMESTER I TAHUN 2017 KPPN TOLITOLI
SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT PERIODE SEMESTER I TAHUN 2017 KPPN TOLITOLI Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1329/KMK.01/2015 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah pusat sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dituntut peranannya dalam mewujudkan kesejahteraan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai kegiatan operasional yang lebih efisien dan efektif ( Ali dan Green,
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi Informasi ( TI) telah banyak mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktivitasnya. Manfaat yang diberikan oleh TI juga telah menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Peranan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Sektor Publik menjadi semakin signifikan. Seiring dengan perkembangan, APBN telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dewasa ini berpengaruh pada transformasi pelayanan masyarakat di pemerintahan. Pelayanan informasi dari pemerintah untuk masyarakat juga
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Yogyakarta pada awalnya dibentuk dengan nama Kantor Bendahara
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 2046, 2014 KEMENKEU. Akutansi. Keuangan. Pusat. Sistem. Pelaporan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyusun APBN. Penerimaan Negara meliputi penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), serta hibah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan undang-undang nomor 17 tahun 2003, Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke kas Negara. Dalam hal ini penerimaan Negara akan menjadi pendapatan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Wilayah XII Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPB) Provinsi Jawa Barat menagani semua APBD semua instansi-instansi pemerintah di Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikurangi penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang bersangkutan. Maka
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya saat ini perusahaan membutuhkan sistem informasi yang baik, karena perkembangan teknologi semakin pesat yang secara langsung berdampak pada semua perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia pendidikan di Indonesia sudah semakin berat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia pendidikan di Indonesia sudah semakin berat. Dengan banyaknya perguruan tinggi di Indonesia maka suatu perguruan tinggi harus memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan teknologi informasi memiliki peran yang penting tidak hanya dalam bidang bisnis. Pada pemerintahan saat ini, teknologi merupakan penunjang dari kesuksesan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah Pajak merupakan sumber keuangan Negara dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan. Pajak juga merupakan andalan pemerintah untuk memenuhi keuangan pemerintah
Lebih terperinciPENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017
PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017 PELAKSANAAN PENYALURAN 1. Penyaluran melalui KPPN dilaksanakan berdasarkan PMK nomor 112/PMK.07/2017 tentang Perubahan PMK nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penganggaran berbasis kinerja (PBK) digunakan di berbagai negara penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:
9 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut: a. pencatatan bukti-bukti pembukuan dalam buku jurnal. Transaksi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang pesat karena teknologi informasi memiliki peran yang penting bagi setiap organisasi yaitu sebagai fasilitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu kegiatan pemerintah yang berhubungan langsung dengan
1.1. Reformasi Birokrasi BAB I PENDAHULUAN Salah satu efek reformasi birokrasi yang diinginkan oleh masyarakat adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik. Hal ini dikarenakan pelayanan publik adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam satu dekade terakhir, penggunaan internet di dalam kelas sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran telah meningkat secara drastis. Salah satunya disebabkan
Lebih terperinciSISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN
SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN kppnmakassar2.net Pada April 2015 lalu, pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
Lebih terperinciBAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone
BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia adalah suatu negara yang berkembang saat ini, dimana negara Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Saat ini kondisi negara sedang dalam keadaan yang memprihatinkan, bencana demi bencana terjadi di negara Indonesia tercinta ini. Krisis ekonomi sudah bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan evolusi Web telah fenomenal, dan terus tumbuh menurut Murugesan et al [1] Web telah mengubah cara orang mengumpulkan informasi, melakukan pekerjaan mereka,
Lebih terperinciPersiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak
Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia Abstrak Sesuai dengan amanat PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP bahwa Pemerintah wajib menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pelaporan keuangannya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman Judul.. i Halaman Pengesahan ii Halaman Pernyataan... iii Prakata... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar/Grafik... viii Daftar Lampiran... ix Daftar Singkatan... x Intisari...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sebagai pengguna anggaran negara, wajib untuk melakukan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi keuangan pemerintah telah mengusung gagasan tentang perlunya akuntabilitas, profesionalitas serta transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Instansi
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Saldo. Anggaran Lebih. Pengelolaan.
No.573, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Saldo. Anggaran Lebih. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 206/PMK.05/2010 TENTANG PENGELOLAAN SALDO ANGGARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peneliti harapkan dengan dilakukannya penelitian ini. Bab ini juga menjelaskan
BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas permasalahan yang melatarbelakangi penelitian, pertanyaan penelitian yang diajukan, motivasi peneliti dan kontribusi yang peneliti harapkan dengan dilakukannya penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya yaitu penerapan sistem e-filing, dimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pada awalnya Surat Pemberitahuan (SPT) pajak disampaikan oleh Wajib Pajak kepada Ditjen Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) secara manual. Seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara menyatakan bahwa keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang serta
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 81a /PB/2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELUNCURAN PROGRAM/KEGIATAN REHABILITASI
Lebih terperinciPEDOMAN ANALISA A. Latar Belakang Analisa B. Ruang Lingkup Analisa C. Prosedur Analisa Analisa Laporan Tingkat KPPN Analisa LAK
Lampiran II Pedoman Analisa Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan NOMOR: PER- /PB/2006 Tanggal 2006 Tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Analisa & Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN KPPN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan. Artinya setiap kehidupan berbangsa dan bernegara kita telah diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara hukum. Hal ini telah tertuang dengan jelas dan tegas pada konstitusi kita yaitu undang-undang dasar 1945 setelah perubahan. Artinya setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disahkannya paket undang-undang keuangan negara, yaitu Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan, terdiri atas latar belakang masalah yang mendasari penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 277/PMK.05/2014TENTANG RENCANA PENARIKAN DANA, RENCANA PENERIMAAN DANA, DAN PERENCANAAN KAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, negara melakukan pembangunan dan pengembangan sarana publik secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi manajemen keuangan negara telah dicanangkan di Indonesia melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini mencakup perencanaan, penganggaran,
Lebih terperinciAplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
Aplikasi SIMSERBA PETUNJUK MANUAL MODUL USER TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Sistem Perbendaharaan 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii A. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciB A B 1 P E N D A H U L U A N
B A B 1 P E N D A H U L U A N 1.1 Pengantar Pengelolaan negara yang mengarah kepada penerapan konsep New Public Management (NPM) mengiringi proses reformasi sektor publik di Indonesia. Salah satu hal yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Perubahan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi merupakan salah satu pemicu terjadinya perubahan pola pikir manusia untuk dapat memperoleh informasi secara
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya instansi ataupun organisasi memiliki sistem yang membantu dalam mengelola manajemen salah satunya yaitu manajemen inventori barang atau gudang dengan
Lebih terperinciPETUNJUK OPERASIONAL WEBSITE HELPDESK APLIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PETUNJUK OPERASIONAL WEBSITE HELPDESK APLIKASI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Direktorat Sistem Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2009 Daftar Isi I. Pendahuluan II. Isi III. Kesimpulan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. mencapai tujuan tersebut perusahaan harus memanfaatkan dengan optimal segala
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, dunia usaha dihadapkan pada kondisi yang menuntut perusahaan untuk lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas yang dihasilkan dari suatu sistem informasi. Informasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini organisasi sangat tergantung pada sistem informasi agar dapat beroperasi secara efektif, efisien dan terkendali. Efektivitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan pasar perbelanjaan online yang cepat menjadi salah satu penyebab menariknya pengembangan dalam e-commerce (Fang et al. 2011). Dengan semakin terjangkaunya
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPPN Bandar Lampung Keberadaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ( KPPN) Bandar Lampung yang merupakan ujung tombak pelayanan publik yang dimiliki
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1618, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akun Standar. Bagan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214 /PMK.05/ 2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 84 TAHUN 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komputer. Dalam hal ini komputer sangat berperan aktif dalam penyebaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi elektronika di Indonesia saat ini sangat pesat sekali, khususnya dibidang komputer mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Sesuai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1571, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Saldo Anggaran. Lebih. Pengelolaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 203 /PMK.05/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciPembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-371 Pembuatan Sistem Informasi Rekonsiliasi Keuangan Negara Menggunakan PHP dan MySQL Eko Sigit Purnomo dan Febriliyan Samopa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia termasuk Indonesia menyebabkan perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Realisasi Penerimaan Negara ( Milyar rupiah ) Tahun Sumber Penerimaan. Penerimaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber utama penerimaan negara disamping penerimaan bukan pajak seperti migas dan non migas. Peran pajak sebagai sumber pendapatan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1351, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. DIPA. Penerusan Pinjaman. Penyusunan. Pengesahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.02/2012/ TENTANG PENYUSUNAN
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR : PER-21/PB/2005 TENTANG PELAKSANAAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARA/
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011). Pembahasan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diterapkan mulai tahun anggaran 2005 dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi dalam bidang perencanaan dan penganggaran di Indonesia mulai diterapkan mulai tahun anggaran 2005 dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 of 7 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 214/PMK.05/2013 TENTANG BAGAN AKUN STANDAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar. Sumbangan pajak sebagai sumber penerimaan negara terbesar merupakan hal yang sangat wajar. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 10/PMK.05/2011 TENTANG PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN LANJUTAN PROGRAM/KEGIATAN NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2010
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Manajemen Kas pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dinilai berdasarkan: a. Perencanaan Kas (Forecasting) Perencanaan Kas adalah perencanaan atau estimasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang keuangan negara yang ditandai dengan terbitnya 3 paket undang-undang yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA
2018 USER MANUAL SATKER APLIKASI e-planning BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA DAFTAR ISI PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PLANNING... 2 USER PRODI... 4 Mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun proses pengambilan keputusan jangka panjang. Karena itu setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mendapatkan informasi secara cepat dan tepat merupakan suatu kebutuhan setiap organisasi dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari maupun proses pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan informasi dunia. Dahulu memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui internet. Melalui situs e-commerce seorang pengusaha bisa menjangkau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian E-commerce adalah kegiatan jual beli barang dan jasa yang dilakukan melalui internet. Melalui situs e-commerce seorang pengusaha bisa menjangkau target
Lebih terperinci