SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN
|
|
- Widyawati Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) TINGKATKAN TRANSPARANSI KEUANGAN kppnmakassar2.net Pada April 2015 lalu, pemerintahan Jokowi-JK meluncurkan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) untuk memperbaiki kualitas keuangan. Melalui sistem ini, pemerintah diharapkan bisa memantau dan mengatur belanja, serta membuat akuntabilitas menjadi lebih baik. SPAN menyediakan pelaporan dalam waktu yang sebenarnya (real time) dan proses akuntansi yang disediakan memungkinkan kementerian lembaga untuk mengawasi batas pembelanjaan, pemenuhan komitmen serta penyiapan perencanaan pengeluaran ke depan. Sistem yang menjadi bagian dari reformasi keuangan negara ini telah diimplementasikan di 182 kantor pelayanan perbendaharaan negara serta bermanfaat untuk mengatur transaksi keuangan di unit perbelanjaan seluruh Indonesia. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, sistem ini sangat membantu pemerintah untuk menelusuri keuangan secara real time (terbaru). Dampaknya, pemerintah bisa mengawasi batas pembelanjaan, memenuhi komitmen, dan mempersiapkan perencanaan pengeluaran ke depan. Direktur Wilayah Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves menambahkan pemanfaatan SPAN bisa memperbaiki perencanaan kebijakan dan pengawasan pembelanjaan negara yang lebih efektif serta manajemen keuangan yang akuntabel.
2 "Dengan belanja yang lebih baik, pemerintah bisa mengalokasikan lebih banyak dana untuk program-program pengurangan kemiskinan dan berbagi kesejahteraan secara lebih merata di seluruh Indonesia," katanya. Namun Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto Haryowiryono mengakui sistem ini masih memiliki kelemahan sebelum pemerintah daerah bisa mengaplikasikan dan memanfaatkan SPAN lebih efektif untuk percepatan pencairan anggaran. "Satu hal lain yang memerlukan perhatian adalah sinyal di daerah masing-masing. Karena ini adalah web base, kuat lemahnya sinyal menjadi menentukan, karena di kota besar tidak ada masalah. Tapi kami mencoba untuk memperkuat sinyal melalui kerja sama dengan provider," ujarnya. Secara keseluruhan, SPAN menyediakan berbagai fungsi seperti tersedianya pusat data sentral dari transaksi keuangan pemerintah yang komprehensif yang mencakup seluruh proses keuangan termasuk penyiapan anggaran di awal, komitmen, belanja pengeluaran dan akuntansi. Pembangunan SPAN telah didukung oleh banyak lembaga donor termasuk diantaranya Bank Dunia, pemerintah Belanda, Uni Eropa, pemerintah Swiss, USAID serta Departemen Perdagangan dan Luar Negeri Kanada. Sumber berita: 1. Menkeu: SPAN tingkatkan transparansi keuangan daerah, 11 November 2015; 2. Menkeu sebut sistem SPAN bisa cegah Indonesia dari krisis, 6 Mei Catatan: A. Apakah SPAN itu? SPAN adalah: 1. Sistem berbasis COTS (Suatu sistem aplikasi komputer yang tidak dijual bebas karena peruntukkannya yang spesifik, misal : pemerintahan). Aplikasi ini akan berbasis Oracle. 2. Sistem dengan platform. Yang dimaksud Platform di sini adalah sistem operasi atau seperangkat program yang mengelola sumber daya perangkat keras komputer, dan menyediakan layanan umum untuk aplikasi perangkat lunak. ; 3. Sistem dengan database terpusat. Server Database SPAN di tempatkan di Jakarta dan Backup Server Database akan di tempatkan di Surabaya dan Balikpapan;
3 4. Sistem dengan perekaman data hanya satu kali. Diharapkan ke depan tidak ada lagi entri data berulang dan tumpang tindih antar aplikasi; 5. Sistem dengan business rules baku. Business rule yang ada selama ini sering berubah secara dinamis mengikuti peraturan yang sering pula berubah-ubah. Akibatnya, para stakeholder mengalami kesulitan untuk mengikuti perubahan yang terus menerus terjadi dalam waktu singkat. Dengan sistem ini, akan tercipta suatu business rule yang konstan; 6. Sistem yang terhubung secara on-line. Aplikasi yang terhubung dengan menggunakan semacam cloud server dan berbasis internet memungkinkan semua data dapat terpantau secara real time, sama seperti sistem perbankan saat ini. B. Latar Belakang SPAN Dalam rangka mewujudkan terbentuknya e-government sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003 Tanggal 9 Juni 2003, pemerintah melaksanakan sebuah proyek penyempurnaan manajemen keuangan dan administrasi penerimaan pemerintah. SPAN merupakan sub-program dari program reformasi keuangan publik terbesar dalam sejarah di Indonesia yakni perubahan yang terbesar adalah dalam hal modernisasi penganggaran dan perbendaharaan. Untuk reformasi sistem manajemen keuangan meliputi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan terkait dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dari sisi persiapan anggaran (Budget Preparation) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) dari sisi pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban akuntansi (Budget Execution and Responsibility Accounting). SPAN merupakan program transformasi berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi. C. Tujuan dan Sasaran SPAN Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 276 Tahun 2008, program reformasi SPAN dilaksanakan melalui tiga komponen utama yaitu: reformasi Proses Bisnis, reformasi Sistem Teknologi Informasi, dan Tata Kelola Perubahan. Reformasi Proses Bisnis dikembangkan melalui beberapa modul yaitu perencanaan anggaran (budget preparation), Manajemen DIPA (management of spending authority), Manajemen Komitmen (commitment management), Manajemen Pembayaran (payment management), Manajemen Kas (cash management), Akuntansi (general ledger and chart of account), dan Pelaporan (reporting).
4 Tujuan dilaksanakan Program Reformasi SPAN sesuai dengan PMK No. 276 Tahun 2008, adalah : 1. Mengendalikan anggaran Negara, aset, dan kewajiban Pemerintah Pusat; 2. Menyediakan informasi yang komprehensif, dapat dipercaya; 3. Tersedianya sistem pelaporan manajerial tentang tentang operasi keuangan pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan realtime; 4. Terwujudnya tahapan transisi penerapan sistem akuntansi dari berbasis kas ke berbasis akrual, dan; 5. Terlaksananya pelayanan kepada publik yang lebih efisien. Dengan adanya kejelasan tujuan, sasaran dan manfaat dari pelaksanaan reformasi pengelolaan keuangan Negara melalui SPAN, diharapkan program SPAN menghasilkan output berupa sistem pengelolaan keuangan negara yang profesional, transparan, dan akuntabel sebagaimana amanat Undang-Undang Keuangan Negara. D. Visi dan Misi SPAN Visi SPAN adalah Terwujudnya pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara yang transparan dan akuntabel, aman dan mudah diterapkan dengan dukungan sistem informasi manajemen keuangan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan visi tersebut, SPAN mempunyai Misi. Misi SPAN adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan proses bisnis secara berkelanjutan dengan mendasarkan pada praktek penyelenggaraan yang sesuai dan terbaik. Sistem yang aman, akurat dan handal. 2. Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung sistem yang aman, akurat dan handal. 3. Memastikan diterimanya perubahan oleh pemangku kepentingan dan memberikan solusi lengkap terhadap dampak perubahan. E. Keunggulan SPAN SPAN merupakan sistem yang mengintegrasikan data dari siklus pengelolaan keuangan Negara (mulai dari penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan) secara online yang akan membawa perubahan terhadap prosedur kerja, sistem aplikasi yang dipergunakan dan organisasi ke arah yang lebih baik. Definisi SPAN dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Integrasi data. Data yang ada di SPAN merupakan satu-satunya data yang dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Data hanya dilakukan satu kali entry dan data yang terkumpul secara terpusat; 2. Secara online. Siapa pun yang memiliki akses terhadap data tersebut dapat mengambil data tersebut dari mana pun, asalkan bisa terhubung dengan internet;
5 3. Perubahan prosedur kerja; 4. Adanya penyempurnaan prosedur kerja; 5. Perubahan sistem aplikasi; 6. Adanya penyempurnaan sistem. Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung; dan 7. Perubahan organisasi. F. Pilar SPAN Terdapat 3 (tiga) pilar dalam pengembangan SPAN, yaitu : 1. Penyempurnaan Proses Bisnis (BPI) Penelahaan dan perbaikan treasury model yang mengacu pada best practices dan kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI bertujuan menyelaraskan antara bisnis proses di DJA dan di DJPBN sehingga menjadi landasan untuk pelaksanaan Commercial Of The Shelf (COTS) solution SPAN SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses yaitu : a. Perencanaan Anggaran, yang terdiri atas Modul Penyusunan Anggaran (Budget Preparation) b. Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas : 1) Modul Manajemen DIPA (Management of Spending Authority); 2) Modul Manajemen Komitmen (Commitment Management); 3) Modul Manajemen Pembayaran (Payment Management); 4) Modul Penerimaan Negara (Government Receipt); 5) Modul Manajemen Kas (Cash Management). c. Akuntansi dan Pelaporan yang terdiri dari : 1) Modul Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar; 2) Modul Pelaporan (Reporting). 2. Teknologi Informasi (IT) Solusi COTS (Commercial Off The Shelf) menfasilitasi dan mengotomasi implementasi Trasury Model. Program aplikasi berbasis COTS adalah program aplikasi yang dibuat secara khusus oleh perusahaan penyedia software berdasarkan best practices of business process pada bidang bersangkutan, sehingga program aplikasi tersebut dapat digunakan secara umum oleh semua institusi untuk menangani bidang bersangkutan. 3. Manajemen Perubahan dan Komunikasi (CMC) Mempersiapkan organisasi dan sumber daya manusia untuk menerima mindset dan cara kerja baru.
KARYA TULIS INTERKONEKSI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) DENGAN SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN)
KARYA TULIS INTERKONEKSI SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) DENGAN SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA (SPAN) Periode Penilaian Semester II Tahun 2011 Oleh : Bary R. Pratama NIP 198508132009011009
Lebih terperinciBab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bergulirnya era reformasi sejak tahun 1998 membawa pula angin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bergulirnya era reformasi sejak tahun 1998 membawa pula angin perubahan di bidang keuangan negara. Perbaikan-perbaikan dalam peraturan dan pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja pemerintah dalam mengelola sumber daya publik. Perubahan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan reformasi sektor publik yang begitu dinamis saat ini tidak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang melihat secara kritis buruknya kinerja
Lebih terperinciPENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG Sumber gambar span.depkeu.go.id I. PENDAHULUAN Reformasi keuangan negara di Indonesia yang ditandai dengan lahirnya paket
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 tidak hanya dibidang Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi ini dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan wujud pengelolaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi manajemen keuangan negara telah dicanangkan di Indonesia melalui satu paket undang-undang di bidang keuangan negara. Reformasi ini mencakup perencanaan, penganggaran,
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.
No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG
Lebih terperinciIII. PROSES BISNIS SPAN DAN SAKTI
DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pembelajaran C. Sistematika dan Ruang Lingkup D. Metode Pembelajaran II. GAMBARAN UMUM A. Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74
Lebih terperinci- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
- 1 - SALINAN DRAF MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan disektor publik sering dinilai oleh masyarakat tidak produktif, tidak efisien, rendah kualitasnya danbanyak kekurangan lainya. Hal tersebutmemunculkan
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13
Lebih terperinciDirektur Jenderal Perbendaharaan Selasa, 14 Juli /15/2009
Penyempurnaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Pengelolaan Keuangan Negara di Kementrian/Lembaga Direktur Jenderal Perbendaharaan Selasa, 14 Juli 2009 7/15/2009 1 Latar Belakang 7/15/2009
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinci2015, No Gubernur selaku wakil pemerintah ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.932, 2015 KEMENPP-PA. Urusan Pemerintah. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275/PMK.05/2014 TENTANG MANUAL STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH INDONESIA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275/PMK.05/2014 TENTANG MANUAL STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir reformasi keuangan di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir reformasi keuangan di Indonesia terus berkembang. Transparansi dan akuntabilitas publik telah menjadi tujuan terpenting dari reformasi sektor
Lebih terperinci21 Universitas Indonesia
BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis multidimensional yang terjadi di Indonesia pada era akhir pemerintahan orde baru, telah mendorong tuntutan demokratisasi di berbagai bidang. Terutama
Lebih terperinci2 Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Melalui Tugas Pembantuan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembara
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.305, 2014 KEMEN KPDT. Tugas Pembantuan. Urusan Pemerintah. Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN
Lebih terperinciPRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN Jakarta, 31 Agustus 2004 1 PARADIGMA BARU Penegasan fungsi pejabat perbendaharaan negara; Pemisahan kewenangan administratif dan kewenangan
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.846, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indo
No.1611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENLU. Manajemen Risiko. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.407, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Pelimpahan Wewenang. Program Kesetaraan Gender. Pemberdayaan Perempuan. Perlindungan Anak.
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian. pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instansi pemerintah secara umum berperan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya masing-masing baik ditingkat pusat maupun daerah. Dalam
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK02/2014 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN RENCANA PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 209/PMK.05/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 209/PMK.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN ATAS SALDO DANA BANTUAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM SUMATERA
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo
No.389, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Kodefikasi Segmen Akun Belanja. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN KODEFIKASI SEGMEN AKUN BELANJA DI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.
KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga
Lebih terperinci2017, No Nomor 112); 3. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indone
No.1010, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Sekretariat. ORTA. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Penjelasan Umum Organisasi Laporan Kinerja KPPN Bandar Lampung tahun 2015 disusun sebagai bentuk perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja dalam mencapai sasaran strategis
Lebih terperinciPersiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak
Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia Abstrak Sesuai dengan amanat PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP bahwa Pemerintah wajib menerapkan akuntansi berbasis akrual dalam pelaporan keuangannya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT MANAJEMEN EKSEKUTIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan aspek
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu wujud keberhasilan pemerintah adalah dengan mewujudkan laporan keuangan yang berkualitas. Rumah Sakit Kusta Dr. Sitanala Tangerang sebagai SATKER UPT Kementerian
Lebih terperinci5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
BAB. I PENDAHULUAN Penelitian ini akan menjelaskan implementasi penganggaran berbasis kinerja pada organisasi sektor publik melalui latar belakang dan berusaha mempelajarinya melalui perumusan masalah,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 173/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BANTUAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI SUMATERA
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 173/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BANTUAN DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BENCANA ALAM DI SUMATERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
Lebih terperinci16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Seiring dengan derasnya tuntutan perubahan penyelenggaraan pemerintah di daerah maka dibentuk Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah (Ditjen BAKD) di
Lebih terperinciMenetapkan Tim Manajemen Perubahan. Menyusun Tugas tugas dan Mekanisme Kerja Tim Manajemen Perubahan
Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Anggaran dan Penanggungjawab No PROGRAM/ KEGIATAN Output Tahapan Kerja Output Tahapan Kerja Kriteria Keberhasilan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Direktorat Jenderal Perbendaharaan Terbentuknya Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen PBN) tidak terlepas dari konsekuensi pelaksanaan reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergeseran paradigma terhadap pemerintahan saat ini, mendorong kita mewujudkan suatu sistem tata kepemerintahan yang baik (good governance), dengan jalan mewujudkan
Lebih terperinci2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme
No.51, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sistem. Pengendalian. Intern. Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 71/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG PELIMPAHAN KEPADA GUBERNUR DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN DAN TANGGUNG JAWAB DANA DEKONSENTRASI PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertengahan tahun 1997. Hal ini ditandai dengan kurang
Lebih terperinciBusiness Process Analysis: Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) based on the research conducted by Ita Ernala Kaban
Business Process Analysis: Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) Ita Ernala Kaban based on the research conducted by Ita Ernala Kaban of management and developing of technology so that government
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATALAKSANA DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA SUBSIDI
Lebih terperinciBERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
No.873, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam
No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN
Lebih terperinci2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1915, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Pemerintah. Bantuan. Penyaluran. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2016
Lebih terperinciKODE AKUN PEMERINTAH PUSAT
KODE AKUN PEMERINTAH PUSAT oleh : Jan Hoesada PENDAHULUAN Karangan ini merupakan pendapat pribadi, bukan pendapat KSAP, disajikan dengan hati tulus untuk manfaat sebesar-besarnya masyarakat pemerhati dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah. B. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) Menurut PMK No 238/PMK.05/2011 pasal 1 Sistem Akuntansi Pemerintah adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar
No.924, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan. PMK No 76 Tahun
LAMPIRAN Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun 2008... 114 Lampiran 2: Perhitungan tingkat kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun
Lebih terperinciPENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015 Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta,
Lebih terperinci2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc
No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) beralih dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) kepada Direktorat
Lebih terperinciKeuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah sebagai organisasi sektor publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah pusat sebagai organisasi sektor publik mempunyai tugas utama untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dituntut peranannya dalam mewujudkan kesejahteraan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1094, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Instansi Vertikal. Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169/PMK.01/2012
Lebih terperinciSPIP adalah sistem pengendalian intern diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
Lebih terperinciBERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
No.1531, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Dekonsentrasi. Pengendalian. Pelimpahan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN
Lebih terperinci2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Definisi Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Sistem Akuntansi Investasi Pe
No.762, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Sistem Akuntansi Investasi. Pemerintah. Kebijakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PENGELOLAAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan pula semakin pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan. meningkatkan nilai tambah sumber daya keuangan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sejalan dengan perkembangan kebutuhan pengelolaan keuangan negara dirasakan pula semakin pentingnya fungsi perbendaharaan dalam rangka pengelolaan sumber daya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT MELALUI DEKONSENTRASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi
Lebih terperinci2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang P
No.1700, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Dana Haji. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciMENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN
MENETAPKAN TIM MANAJEMEN PERUBAHAN. MENYUSUN TUGAS TUGAS DAN MEKANISME KERJA TIM MANAJEMEN PERUBAHAN Program/Kegiatan, Output, Tahapan Kerja, Waktu Pelaksanaan, Kriteria Keberhasilan, Rencana Ang garan
Lebih terperinciBERITA NEGARA. KEMENPORA. Belanja Barang. Non Operasional. Pengelolaan. Pertanggungjawaban. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA
No.1710, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPORA. Belanja Barang. Non Operasional. Pengelolaan. Pertanggungjawaban. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1185
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci