PENGUKURAN SINYAL GETARAN PADA MESIN BUBUT GALLIC 16N DENGAN MENGGUNAKAN MULTYCHANNEL SPECTRUM ANALYZER
|
|
- Agus Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENUKURAN SINYAL ETARAN PADA MESIN BUBUT ALLIC 6N DENAN MENUNAKAN MULTYCANNEL SPECTRUM ANALYZER endra () () Staf Pengajar Universitas Bengkulu ABSTRACT Design of machine tools is the high stiffness. Stiffness of machine tools is the static and dynamic. Static of stiffness relevance is the deflection and dynamic of stiffness is the dynamic characteristic of machine tools example natural frequency and mode shape. Measurement of dynamic of characteristic can be used MSA (multi channel of spectrum analyzer). MSA can be known to dynamic characteristic. Result the research as natural frequency machine tools and mode shape. Keywords: Machine Tool, Natural frekuensi, R, MSA. PENDAULUAN Mesin perkakas dirancang dengan menggunakan konsep high speed dan high power. Konsep ini menuntut rancangan mesin perkakas harus memiliki kekakuan yang tinggi. Kekakuan tinggi ini digunakan untuk meredam getaran yang muncul pada waktu pengoperasian mesin perkakas. Kekakuan tinggi biasanya diikuti dengan volume rancangan mesin perkakas yang besar. al ini sangat merugikan karena volume rancangan yang besar membutuhkan jumlah material yang besar juga. Untuk itu dirancang sistem kekakuan mesin perkakas yang lebih kaku dengan menggunakan ribbing. Sehingga getaran mesin perkakas dapat diredam oleh mesin perkakas yang memiliki kekakuan tinggi tapi volumenya tidak besar. Efek getaran yang muncul pada mesin perkakas sangat besar pengaruhnya. Itu dapat dilihat pada produk yang dihasilkan, umur pahat dan umur mesin perkakas yang digunakan. etaran yang tinggi akan mengakibatkan kualitas benda kerja menjadi kurang bagus, umur pahat menjadi rendah dan mesin tidak tahan lama. Untuk mengetahui level getaran pada mesin perkakas dilakukan pengujian dengan menggunakan mesin perkakasnya yaitu mesin bubut. Pengujian dilakukan dengan menggunakan mesin bubut allic 6N dan penganalisis sinyal getaran (MSA/Multichannel Spectrum Analyzer). MSA dapat menganalisis sinyal getaran mesin perkakas seperti frekuensi pribadi, bentuk modus getar dan redaman mesin perkakas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh level getaran pada mesin perkakas. Besarnya getaran yang terjadi diukur dengan menggunakan perangkat penganalisis sinyal getaran yaitu MSA (Multichannel Spectrum Analyzer). Dari MSA diperoleh karakteristik dinamik mesin perkakas seperti frekuensi pribadi, modus getar dan redaman mesin perkakas. Dengan mengetahui frekuensi pribadi, modus getar dan redaman dapat dirancang kekakuan mesin perkakas yang mampu menahan pengaruh getaran akibat gaya pemotongan besar. Mesin perkakas dirancang dengan memperhatikan aspek kekakuan statik dan dinamik. Misalnya ditinjau dari aspek kekakuan dinamik yaitu deformasi relatif antara pahat dengan benda kerja dan getaran pada proses pemotongan. Masalah dinamik pada mesin perkakas berkaitan dengan getaran yang timbul karena adanya gaya eksitasi (getaran paksa), gaya eksitasi sesaat (getaran bebas) dan getaran karena adanya getaran eksitasi diri. etaran mesin perkakas berpengaruh terhadap mesin perkakas, kondisi pemotongan, getaran benda kerja dan umur pahat. Pengaruh getaran pada kondisi pemotongan dapat dilihat dari perubahan geram yang mana akibat perubahan gaya pemotongan juga menghasilkan perubahan geram.. TINJAUAN PUSTAKA etaran Mesin Perkakas etaran ditandai oleh perubahan secara periodik dari suatu besaran. etaran merupakan suatu fungsi periodik yang dinyatakan sebagai : X t X t T dimana: t = waktu (s) T= perioda getaran (s) () rekuensi merupakan kebalikan dari perioda yaitu jumlah getaran per satuan waktu (z)[]. Dalam prakteknya terdapat dua jenis getaran yaitu getaran bebas dan getaran paksa. etaran bebas terjadi jika tidak ada gaya luar yang bekerja selama sistem tersebut bergetar dan getaran paksa terjadi jika ada
2 Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No, Desember 006 ISSN gaya luar yang bekerja selama sistem tersebut bergetar. Dalam proses pemotongan terdapat suatu getaran yaitu getaran eksitasi diri dimana getaran ini terjadi jika energi yang mengeksitasi berasal dari proses pemotongan itu sendiri. etaran eksitasi diri dalam proses pemotongan tergantung diantaranya pada faktor kondisi pemotongan dan kekakuan sistem pemotongan. Suatu sistem getaran bebas cenderung bergetar pada frekuensi pribadinya. rekuensi pribadi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan getaran bebas yaitu : dimana: x A e x A e jt jt x A e jt m x kx 0 () dengan memasukkan ke dalam Persamaan () diperoleh: m jt jt A e ka e 0 m k 0 Besar frekuensi pribadi adalah: k (3) m Jumlah frekuensi pribadi suatu sistem tergantung pada derajat kebebasan sistem tersebut. Sistem getaran derajat kebebasan (SDO) memiliki frekuensi pribadi dan sistem getaran banyak derajat kebebasan (MDO) memiliki banyak frekuensi pribadi. Sistem etaran Derajat Kebebasan (SDO) Sistem getaran derajat kebebasan (SDO) dapat dilihat pada ambar (). ambar Model sistem getaran satu derajat kebebasan[] Persamaan kesetimbangan gayanya adalah: m x cx kx 0 (4) dimana mx adalah gaya inersia, c x (gaya redaman) dan kx (gaya pegas). Persamaan (7) merupakan persamaan gerak differensial linier orde dua dengan koefisien yang konstan. Kurva simpangan getaran terhadap waktu dari sistem getaran tak teredam dapat dilihat pada ambar (). x A ambar Respon sistem getaran tak teredam [] Setiap sistem selalu memiliki redaman. Jika jt jt persamaan x A e, x A e dan jt x A e dimasukkan ke Persamaan (7) akan diperoleh persamaan karakteristik berikut: m jt jt jt A e c A e k A e 0 (5) persamaan ini akan memiliki dua akar riil negatif (akar kompleks) tergantung pada besarnya harga c relatif terhadap nilai kritisnya yaitu: Rasio redamannya adalah: c c km (6) c c (7) c km c sehingga besarnya frekuensi pribadi teredam adalah: ungsi Respon rekuensi T d n (8) ungsi respon frekuensi merupakan perbandingan antara sinyal keluaran dengan sinyal masukan dari suatu sistem dalam domain frekuensi. Sinyal masukannya berupa sinyal sinus. Ada tiga jenis fungsi respon frekuensi yaitu: Receptance, responnya berupa perpindahan. x Mobility, responnya berupa kecepatan. x Y j Inertance, responnya berupa percepatan. x A. ungsi respon frekuensi dapat diturunkan dari persamaan: jt jt jt jt m Xe cjxe kxe e k m jc X t 00
3 Pengukuran Sinyal etaran pada Mesin Bubut allic 6N dengan Menggunakan Multychannel Spectrum Analyzer (endra) X k m jc k j n n (9) dimana besar magnitude dan sudut fasa dari Persamaan (9) adalah: k m jc k n n c n tan tan k m n (0) () ungsi respon frekuensi dapat diperoleh dengan mengukur spektrum frekuensi dari sinyal masukan dan sinyal keluaran. Respon etaran Mesin Bubut[][] Sinyal hasil pengukuran getaran pada mesin bubut merupakan respon dari sinyal yang berasal baik dari mesin bubut maupun luar mesin bubut. Untuk mengetahui bentuk sinyal dari suatu sumber getar biasanya dilakukan pengukuran dalam domain waktu, karena menggambarkan wujud asli dari sinyal getaran yang diukur. Sinyal dalam domain waktu pada sistem yang sederhana mudah dianalisis. Sinyal akan menjadi rumit dan sulit dianalisis apabila sinyal tersebut berasal dari suatu sistem yang kompleks. Domain frekuensi didapat dari teori ourier yang menyatakan bahwa pada dasarnya setiap sinyal periodik merupakan hasil penjumlahan dari sinyalsinyal sinus atau kosinus yang memiliki frekuensi berbeda-beda. Koherensi didefinisikan sebagai normalisasi fungsi korelasi silang dalam domain frekuensi yang mempunyai ciri tidak berdimensi dan berharga antara 0 dan, juga menunjukkan hubungan antara masukan dan keluaran yang merupakan fraksi dari spektrum daya. Apabila koherensi berada antara 0 dan satu berarti ada sinyal gangguan dari luar (noise) yang ikut terukur. Koherensi dapat dinyatakan dengan rumus: f yx f f f () dimana: (f) = spektrum daya diri dari sinyal masukan x (t) yy (f) = spektrum daya diri sinyal keluaran y (t) yy h (t) (f) yx (f) = spektrum daya silang dari sinyal masukan dan keluaran f X f X f f Y f Y f f Y f X f yy yx h (t) (f) n (t) y (t) N (f) ambar 3 ubungan sinyal masukan keluaran pada sistem linear dengan sinyal pengganggu Keluaran spektrum Y pada sistem linear tersebut terdiri atas komponen masukan, keluaran dan komponen sinyal gangguan. Sehingga dapat ditulis: Y X N (3) dimana : = fungsi transfer dari sistem linear N = sinyal gangguan (noise) Spektrum daya diri dari sinyal masukan ( yy ) dapat ditulis sebagai: yy Y Y X N X N nn xn sedangkan spektrum daya silangnya adalah: yy Y X xn X N xn (4) (5) dengan anggapan sinyal masukan tidak berkorelasi dengan sinyal gangguan, maka pengukuran dilakukan berkali-kali. Dengan demikian spektrum korelasi xn menjadi sangat kecil (mendekati nol) sehingga persamaan fungsi koherensi menjadi: f Persamaan (9) memberi informasi bahwa: Koherensi nn daya masukan yang berasal dari keluaran nn daya keluaran total (6) ungsi respon frekuensi dapat menunjukkan besarnya amplitudo getaran dan frekuensi pribadi. Arah modus getar dapat diketahui pada bagian imaginer kurva R seperti ambar (4) berikut: 0
4 Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No, Desember 006 ISSN ambar 4 Cara menentukan modus getar 3. METODE PENELITIAN Pengujian dilakukan dengan satu tahap. Disini dilakukan pengujian parameter dinamik. Pengujian ini merupakan pengukuran R (fungsi respon frekuensi) yang mana bertujuan untuk memperoleh frekuensi pribadi, modus getar dan redaman. Pengujian tahap kedua yaitu pengujian pemotongan dilakukan untuk melihat hubungan kondisi pemotongan dengan level getaran. Pengujian parameter dinamik dilakukan dengan uji eksitasi langsung menggunakan exciter. Exciter diposisikan agar gaya eksitasinya searah dengan gaya pemotongan (P) dan respon getaran diukur searah gaya eksitasinya. Kondisi yang harus diperhatikan dalam pengujian yaitu:. Kondisi titik eksitasi sedekat mungkin dengan kondisi saat uji pemotongan.. Eksitasi searah dengan respon getaran yang akan diukur (arah vertical dan horizontal). 3. Pengukuran dilakukan dalam kondisi mesin perkakas tidak berfungsi atau diam. Set up peralatan pengujian dapat dilihat pada ambar (5). Peralatan yang digunakan:. Multichannel spectrum analyzer berfungsi sebagai sumber sinyal eksitasi, penganalisis spectrum dan data akuisisi.. Loadcell berfungsi mengukur gaya eksitasi getaran. Spesifikasinya yaitu sensitifitas ref. 50 z, 3 0 C:3.93 pc/n 3. Accelerometer berfungsi mengukur respon percepatan getaran. 4. Conditioning amplifier berfungsi untuk mengkondisikan dan memperkuat sinyal dari Loadcell. 5. Charge amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal dari accelerometer. Spesifikasinya yaitu sensitivitas tranducer 0,-0,99 pc/ms, sensitivitas amplifier 0,0-0 V/pC dan rentang frekuensi ukur 0,3-0 Kz. 6. Power amplifier berfungsi untuk memperkuat sinyal eksitasi dari MSA. Spesifikasinya adalah kapasitas output 80 VA, kapasitas tegangan output V RMS, kapasitas arus output 7,5 A RMS untuk range dibawah 5 z, 5 A RMS untuk range 40 z - 0 Kz dan A RMS untuk 5 Kz. Jangkauan frekuensi penuh 40 z 0 Kz, kapasitas reduksi DC-00 Kz dan temperatur operasi 5 0 C Permanent magnet vibration exciter berfungsi mengubah sinyal elektrik dari power amplifier menjadi getaran (gaya mekanik). P engukuran A rah orizontal E xcite r Alat Bantu C h. 3 C h u ck C h. 3 Tail stock Accelerom eter S p in d le C h. C h. Am plifier A m p lifier C o n d tio n in g A m p lifie r P C M S A ambar 5 Skema Alat Uji R 0
5 Pengukuran Sinyal etaran pada Mesin Bubut allic 6N dengan Menggunakan Multychannel Spectrum Analyzer (endra) 4. ASIL DAN PEMBAASAN Pengujian Karakteristik Dinamik Pada ambar (6) diperlihatkan hasil pengukuran R dengan titik eksitasi pada spindel dan pahat arah vertikal dan horizontal. Kurva R menunjukkan frekuensi pribadi pada dudukan pahat dan spindel. ambar 8 Arah modus getar pada mesin bubut gallic 6N Dari hasil pengujian Mesin bubut allic memiliki frekuensi pribadi pada arah horizontal adalah 3,5 z, 43 z, 46 z, 88 z, 3 z dan 355 z. Pada arah vertikal adalah 80 z dan 364 z. 5. KESIMPULAN Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa:. Mesin bubut allic memiliki frekuensi pribadi pada arah horizontal adalah 3,5 z, 43 z, 46 z, 88 z, 3 z dan 355 z. Pada arah vertikal adalah 80 z dan 364 z. (a) rafik R Arah orizontal Spindel. Kegagalan proses pada penggunaan mesin perkakas dapat dihindari dengan mengetahui frekuensi pribadi mesin perkakas, sehingga daerah kerja tidak berada pada daerah frekuensi pribadi mesin perkakas tersebut. PUSTAKA. Paryana Puspa Putra, Pengujian erakan Untuk Analisis Kerusakan Elemen Rotasi pada Rumah Transmisi Mesin Bubut Celtic N4 Indonesia, ITB, Bandung, Trihono Sewoyo, Kaji Teoritik Sistem etaran Mekanik Redaman Tak Sebanding, ITB, Bandung, 990 (b) rafik R Arah Vertikal Spindel ambar 6 Kurva Karakteristik Dinamik 3. Nunang idayat, Pengkajian Chatter Proses Bubut Muka pada Mesin CNC, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Ewin, DJ, Modal Testing-Theory and Practice, Bruel&Kjaer, Research Studies Press Ltd, Letchwoot, Mc. Connel, K., Vibration Testing, Theory and Practice, by Jhon Willey&Sons, Inc, Rivalino, Pengujian R, Institut Teknologi Bandung, Bandung, Rochim, Taufiq, Teori dan Teknologi Proses Pemesinan, Lab. Teknik Produksi dan Metrologi Industri, Institut Teknologi Bandung. ambar 7 Kurva Sinyal etaran Pada Spindel Mesin Bubut allic 6N 8. Koenigsberger,,J. Tlusty, Machine Tools Structure, Vol., Pergamon Press Ltd, New York,
6 Jurnal Teknik Mesin Vol. 3, No, Desember 006 ISSN Lab. Dinamika Struktur, PAU-IR ITB, Diktat Kursus Singkat etaran Pemesinan Tingkat Dasar, Bandung, Lab. Dinamika Struktur, PAU-IR ITB, Diktat Kursus Singkat etaran Pemesinan Tingkat Lanjut, Bandung, 993. Curriculum Vitae: endra S.T., M.T., N.I.P: , adalah Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Universitas Bengkulu. Pendidikan Sarjana Teknik Universitas Andalas Padang dan Magister Teknik Mesin Bidang Teknik Produksi Departemen Teknik Mesin akultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung 04
7 Pengukuran Sinyal etaran pada Mesin Bubut allic 6N dengan Menggunakan Multychannel Spectrum Analyzer (endra) 05
PENGUKURAN FUNGSI RESPON FREKUENSI (FRF) PADA SISTEM POROS-ROTOR
PENGUKURAN FUNGSI RESPON FREKUENSI (FRF) PADA SISTEM POROS-ROTOR Erinofiardi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu E-mail : riyuno.vandi@yahoo.com Abstract Frequency response function (FRF)
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGISIAN PASIR DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA BAJA SCH40 SEAMLESS TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGISIAN PASIR DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA BAJA SCH40 SEAMLESS TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT Oleh, Semuel Boron Membala Dosen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciPengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2
Pengaruh Kemiringan Benda Kerja dan Kecepatan Pemakanan terhadapgetaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2 Romiyadi 1 1 Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Kampar Jl. Tengku Muhammad
Lebih terperinciSAT. Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2. Romiyadi, Emon Azriadi. 1.
Teknobiologi JI SAT Jurnal Ilmiah Sains Terapan Lembaga Penelitian Universitas Riau Jurnal Teknobiologi, V(1) 2014: 31 36 ISSN : 2087 5428 Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran
Lebih terperinciiii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT
ii PRAKATA Buku ini menyajikan pembahasan dasar mengenai getaran mekanik dan ditulis untuk mereka yang baru belajar getaran. Getaran yang dibahas di sini adalah getaran linier, yaitu getaran yang persamaan
Lebih terperinciPENGARUH KEMIRINGAN SPINDEL DAN KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GETARAN MESIN FRAIS UNIVERSAL KNUTH UFM 2
PENGARUH KEMIRINGAN SPINDEL DAN KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GETARAN MESIN FRAIS UNIVERSAL KNUTH UFM 2 Romiyadi, Emon Azriadi Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Kampar Jalan Tengku
Lebih terperinciPENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT
PENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT Waris Wibowo & Prasetya Sigit S. Staf Pengajar Akademi Maritim Yogyakarta ( AMY ) ABSTRAK Gaya pemotongan digunakan
Lebih terperinciBab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]
Bab II Teori Dasar 2.1 Proses Akuisisi Data [2, 5] Salah satu fungsi utama suatu sistem pengukuran adalah pembangkitan dan/atau pengukuran tehadap sinyal fisik riil yang ada. Peranan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB 3 DINAMIKA STRUKTUR
BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR Gerakan dari struktur terapung akan dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, dimana terdapat gaya gaya luar yang bekerja pada struktur dan akan menimbulkan gerakan pada struktur. Untuk
Lebih terperinciTuning Mass-Spring Damper Pada Rekayasa Follower Rest Untuk Meningkatkan Batas Stabilitas Proses Bubut Slender Bar
Tuning Mass-Spring Damper Pada Rekayasa Follower Rest Untuk Meningkatkan Batas Stabilitas Proses Bubut Slender Bar Peniel Immanuel Gultom 1, Suhardjono 2,* 1,2 Pascasarjana Jurusan Teknik Mesin, Fak. Teknologi
Lebih terperinciPENGUKURAN GETARAN DAN SUARA
PENGUKURAN GETARAN DAN SUARA ISI: PENDAHULUAN GETARAN MENGUKUR GETARAN ACCELEROMETER KALIBRASI PENGUKURAN AKUSTIK TEKANAN SUARA DAN TINGKAT TEKANAN SUARA ALAT PENGUKUR SUARA METODE KALIBRASI WHAT IS VIBRATION?
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANALISIS KECEPATAN KRITIS ROTOR DINAMIK DENGAN STUDI KASUS EXTERNALLY PRESSURIZED BEARINGS TESIS MAGISTER Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik Oleh FEBLIL HUDA
Lebih terperinciBab IV Pengujian dan Analisis
Bab IV Pengujian dan Analisis Pada penelitian ini dilakukan serangkaian pengujian untuk mengetahui unjuk kerja dari perangkat lunak yang telah dikembangkan. Data hasil pengujian tersebut nantinya akan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci : balance performance, massa unbalance, balancing roda mobil, metoda sudut fasa
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERAT RODA PADA PROSENTASE UNJUK KERJA BALANCING RODA MOBIL Harie Satiyadi Jaya *, Suhardjono ** Laboratorium Mesin Perkakas, Jurusan Teknik Mesin FTI ITS, Surabaya. E-mail:
Lebih terperinciJurnal Elemen Volume 4 Nomor 1, Juni 2017 ISSN :
MEMPREDIKSI NILAI KEKASARAN PERMUKAAN DENGAN BESARNYA GETARAN AMPLITUDO PADA GERAK CROSS FEED PROSES GERINDA DATAR DENGAN MATERIAL HARDENED TOOL STEEL SKD11 Chairul Anam dan Dian Ridlo Pamuji Staf Pengajar
Lebih terperinciPENGATURAN PARAMETER dan DESAIN ABSORBER DINAM GETARAN AKIBAT GERAKAN PERMUKAAN TANAH
PENGATURAN PARAMETER dan DESAIN ABSORBER DINAMIK SEBAGAI PEREDAM GETARAN AKIBAT GERAKAN PERMUKAAN TANAH Magister Student of Mathematics Department FMIPA- I T S, Surabaya August 5, 2010 Abstrak Dynamic
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUNGSI TRANSFER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA
APLIKASI METODE UNGSI TRANSER PADA ANALISIS KARAKTERISTIK GETARAN BALOK KOMPOSIT (BAJA DAN ALUMINIUM) DENGAN SISTEM TUMPUAN SEDERHANA Naharuddin, Abdul Muis Laboratorium Bahan Teknik, Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U
VOLUME 5 NO. 2, OKTOBER 29 STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK U Jati Sunaryati 1, Rudy Ferial
Lebih terperinciTUGAS AKHIR DISUSUN OLEH BUDI YULI PRIANTO NRP Dosen Pembimbing. Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST. M.Eng
TUGAS AKHIR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PANJANG BEAM, POSISI PIEZOELECTRIC, AMPLITUDO DAN FREKUENSI GETARAN TERHADAP VOLTASE BANGKITAN PADA MEKANISME BEAM DISUSUN OLEH BUDI YULI PRIANTO NRP. 10410013
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE
PENGARUH SUDUT ORIENTASI ANTARA PAHAT DAN BENDA KERJA TERHADAP BATAS STABILITAS CHATTER PADA PROSES BUBUT ARAH PUTARAN COUNTER CLOCKWISE Oleh Agus Susanto Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ing. Ir. Suhardjono,
Lebih terperinciPERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH. Oleh. Endah Retnoningtyas
PERANCANGAN DYNAMIC ABSORBER SEBAGAI KONTROL VIBRASI PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GETARAN BAWAH TANAH Oleh Endah Retnoningtyas 2407100604 Latar Belakang Struktur struktur umumnya sangat fleksibel sehingga
Lebih terperinciBAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR
BAB IV PERANGKAT PENGUJIAN GETARAN POROS-ROTOR 4.1 Perangkat Uji Sistem Poros-rotor Perangkat uji sistem poros-rotor yang digunakan tersusun atas lima belas komponen utama, antara lain: landasan (base),
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM POROS-ROTOR
BAB III PEMODELAN SISTEM POROS-ROTOR 3.1 Pendahuluan Pemodelan sistem poros-rotor telah dikembangkan oleh beberapa peneliti. Adam [2] telah menggunakan formulasi Jeffcot rotor dalam pemodelan sistem poros-rotor,
Lebih terperinciTUGAS SARJANA ANALISA PERILAKU DINAMIK MESIN DRILL AKIBAT MASS UNBALANCE DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHODE (FEM)
TUGAS SARJANA ANALISA PERILAKU DINAMIK MESIN DRILL AKIBAT MASS UNBALANCE DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHODE (FEM) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu
Lebih terperinciSimulasi untuk Memprediksi Pengaruh Stiffener pada Peningkatan Kekakuan Benda Kerja
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 14, No. 1, April 2013, 40-46 ISSN 1410-9867 DOI: 10.9744/jtm.14.1.40-46 Simulasi untuk Memprediksi Pengaruh pada Peningkatan Kekakuan Benda Kerja Oegik Soegihardjo 1) dan Suhardjono
Lebih terperinciPenggunaan Jerk untuk Deteksi Dini Kerusakan Bantalan Gelinding dan Pemantauan Kondisi Pelumasan
Penggunaan Jerk untuk Deteksi Dini Kerusakan Bantalan Gelinding dan Pemantauan Kondisi Pelumasan Zainal Abidin dan Budi Heryadi Laboratorium Dinamika PPAU-IR, Institut Teknologi Bandung, Bandung Email:
Lebih terperinciPengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi
Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi Abdul Rohman 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C
ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C 1 Azwinur, 2 Taufiq 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.280 Buketrata Lhokseumawe.
Lebih terperinciPERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU
PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU Heru Dibyo Laksono 1, Noris Fredi Yulianto 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Andalas Email : heru_dl@ft.unand.ac.id
Lebih terperinciGetaran Mekanik. Getaran Bebas Tak Teredam. Muchammad Chusnan Aprianto
Getaran Mekanik Getaran Bebas Tak Teredam Muchammad Chusnan Aprianto Getaran Bebas Getaran bebas adalah gerak osilasi di sekitar titik kesetimbangan dimana gerak ini tidak dipengaruhi oleh gaya luar (gaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Getaran merupakan salah satu efek yang terjadi akibat adanya gerak yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan dan frekuensi. Dalam dunia otomotif ada banyak terdapat
Lebih terperinciPENENTUAN FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT FIBERGLASS
Jurnal Mekanikal, Vol. 2 No. 2: Juli 2011: 163-168 ISSN 2086-3403 PENENTUAN FREKUENSI PRIBADI PADA GETARAN BALOK KOMPOSIT DENGAN PENGUAT FIBERGLASS Mustafa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciGERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana
GERAK HARMONIK Pembahasan Persamaan Gerak untuk Osilator Harmonik Sederhana Ilustrasi Pegas posisi setimbang, F = 0 Pegas teregang, F = - k.x Pegas tertekan, F = k.x Persamaan tsb mengandung turunan terhadap
Lebih terperinciDIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)
DIAGNOSA KETIDAKLURUSAN (MISALIGNMENT) POROS MENGGUNAKAN METODE MULTICLASS SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: WANTO NIM.
Lebih terperinciPEMICU 1 29 SEPT 2015
PEMICU 1 9 SEPT 015 Kumpul 06 Okt 015 Diketahui: Data eksperimental hasil pengukuran sinyal vibrasi sesuai soal. Ditanya: a. Hitung persamaan karakteristiknya. b. Dapatkan putaran kritisnya c. Simulasikan
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI GAYA TRANSMISI V-BELT TERHADAP PRILAKU GETARAN POROS DEPERICARPER FAN TYPE 2 SWSI
PENGARUH VARIASI GAYA TRANSMISI V-BELT TERHADAP PRILAKU GETARAN POROS DEPERICARPER FAN TYPE 2 SWSI SKRIPSI MEKANIKA KEKUATAN BAHAN Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciSIMULASI MODAL DAN HARMONIC RESPONSE ANALYSIS UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH STIFFENER TERHADAP PENINGKATAN KEKAKUAN BENDA KERJA
SIMULASI MODAL DAN HARMONIC RESPONSE ANALYSIS UNTUK MEMPREDIKSI PENGARUH STIFFENER TERHADAP PENINGKATAN KEKAKUAN BENDA KERJA Oegik Soegihardjo 1), Suhardjono 2), Bambang Pramujati 3), Agus Sigit Pramono
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 132
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 132 Pemodelan dan Analisa Reduksi Respon Getaran Translasi pada Sistem Utama dan Energi Listrik yang Dihasilkan oleh Mekanisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN
BAB III METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN 3.1. Metode Pengambilan Data Pengambilan data dilakukan pada mesin bubut type EMCO MAXIMAT V13 dengan menggunakan alat vibrometer (untuk mengukur getaran) Kohtect
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generator merupakan peralatan utama dalam proses pembangkitan tenaga listrik. Poin penting dalam menyuplai daya ke suatu sistem (beban). Proses pembangkitan tenaga
Lebih terperinciPRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV
PRINSIP KERJA, CARA KERJA DAN PENERAPAN APLIKASI TRANSFORMATOR DIFFERENSIAL TUGAS PENGUKURAN TEKNIK KELOMPOK IV 1. Torang Ridho S 0806368906 2. Deni Mulia Noventianus 0906604722 3. Mohammad Adiwirabrata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu prosedur design yang disediakan untuk menentukan kriteria penerimaan manusia akibat getaran lantai, bervariasi sesuai dengan bahan yang digunakan dalam konstruksi lantai.
Lebih terperinciKARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER
KARAKTERISASI TINGKAT GETARAN LATAR RUANGAN KALIBRASI VIBRATION METER Ninuk Ragil Prasasti, Denny Hermawanto Pusat Penelitian Metrologi LIPI Kompleks PUSPIPTEK Gedung 420, Setu, Tangerang Selatan, 15314
Lebih terperinciPENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP FREKUENSI PRIBADI DAN RASIO REDAMAN KOMPOSIT HIBRYD SERAT KARBON DAN SERAT GELAS
PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP FREKUENSI PRIBADI DAN RASIO REDAMAN KOMPOSIT HIBRYD SERAT KARBON DAN SERAT GELAS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) F-313
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (217) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F-313 Studi Eksperimen Respon Reduksi Getaran Translasi dan Rotasi pada Sistem Utama dan Energy Density Mekanisme Cantilever Piezoelectric
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMENTASI VIRTUAL UNTUK TUJUAN AKUISISI SINYAL GETARAN PADA MESIN BUBUT CNC EMCO TU 2A
LAPORAN TUGAS SARJANA PENGEMBANGAN INSTRUMENTASI VIRTUAL UNTUK TUJUAN AKUISISI SINYAL GETARAN PADA MESIN BUBUT CNC EMCO TU 2A Diajukan Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 (S-1) Jurusan
Lebih terperinciPerancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut
Performa (2006) Vol. 5, No.2: 11-20 Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Andi Susilo, Muhamad Iksan, Subono Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciCatatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi
Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN REDAMAN GETARAN TRANSLASI DAN ROTASI DENGAN POSISI SUMBER EKSITASI DVA (DYNAMIC VIBRATION ABSORBER)
STUDI EKSPERIMEN REDAMAN GETARAN TRANSLASI DAN ROTASI DENGAN POSISI SUMBER EKSITASI DVA (DYNAMIC VIBRATION ABSORBER) Abdul Rohman Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Banyuwangi E-mail :
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT 2.1 KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAN GEMPA Pada umumnya struktur gedung berlantai banyak harus kuat dan stabil terhadap berbagai macam
Lebih terperinciExperimental Modal Analysis (EMA) untuk Mengetahui Modal Parameter pada Analisis Dinamik Balok Kayu yang Dijepit di Satu Ujung
Jurnal Teknik Mesin, Vol. 1, No. 1, April 214, 1-7 ISSN 141-9867 DOI: 1.9744/jtm.1.1.1-7 Experimental Modal Analysis (EMA) untuk Mengetahui Modal Parameter pada Analisis Dinamik Balok Kayu yang Dijepit
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Dalam topik penelitian ini, ada beberapa hasil yang telah dicapai dalam penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan distribusi panas yang terjadi pada proses pemesinan.
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI DAN AMPLITUDO GETARAN PADA MATERIAL MULTILAYER PIEZOELECTRIC TERHADAP ENERGI YANG DIBANGKITKAN Bagus D. Anugrah Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciSASARAN PEMBELAJARAN
OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan
Lebih terperinciTalifatim Machfuroh 4
PENGARUH PENAMBAHAN DUAL DYNAMIC VIBRATION ABSORBER (DDVA)- DEPENDENT DALAM PEREDAMAN GETARAN PADA SISTEM UTAMA 2-DOF Talifatim Machfuroh 4 Abstrak: Suatu sistem yang beroperasi dapat mengalami getaran
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERILAKU ANTARA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) DAN STRUKTUR RANGKA BRESING KONSENTRIK (SRBK) TIPE X-2 LANTAI
PERBANDINGAN PERILAKU ANTARA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN (SRPM) DAN STRUKTUR RANGKA BRESING KONSENTRIK (SRBK) TIPE X-2 LANTAI TUGAS AKHIR Oleh : I Gede Agus Krisnhawa Putra NIM : 1104105075 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciGambar 1. Sistem pegas-massa diagram benda bebas
GETARAN MEKANIK Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut.
Lebih terperinciPertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM
Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1 Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM Agenda Pengantar sensor Pengubah analog ke digital Pengkondisi sinyal Pengantar sensor medan EM Transduser
Lebih terperinciStudi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai
JURNAL TEKNIK POMITS Vol, No, () -6 Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai Anas Khoir, Yerri Susatio, Ridho Hantoro Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH SUDUT POTONG PAHAT TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA PROSES BUBUT BEBERAPA MATERIAL DENGAN PAHAT HSS
PENGARUH SUDUT POTONG PAHAT TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA PROSES BUBUT BEBERAPA MATERIAL DENGAN PAHAT HSS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh:
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN STRUKTUR PORTAL 2 DIMENSI DENGAN METODE FREQUENCY RESPONS FUNCTION (FRF) THESIS
IDENTIFIKASI KERUSAKAN STRUKTUR PORTAL 2 DIMENSI DENGAN METODE FREQUENCY RESPONS FUNCTION (FRF) THESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar magister dari Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinci4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL
33 4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL Perancangan simulator getaran ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan konsep rancangan dan pembuatan
Lebih terperinciSTUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER DALAM UPAYA MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BERBENTUK H
STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER DALAM UPAYA MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BERBENTUK H SKRIPSI Oleh : BERI SAPUTRA 07 972 057 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK ABSTRAK
VOLUME 6 NO., OKTOBER 010 ANALISA STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH (RETAINING WALL) AKIBAT BEBAN DINAMIS DENGAN SIMULASI NUMERIK Oscar Fithrah Nur 1, Abdul Hakam ABSTRAK Penggunaan simulasi numerik dalam
Lebih terperinciPROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
Kompetensi Keahlian: 1. Kelistrikan Pesawat Udara 2. Elektronika Pesawat Udara 3. Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara 4. Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Rangka Pesawat Udara
Lebih terperinciSILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Gataran Mekanis Nomor kode : PP 360
SILABUS I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Gataran Mekanis Nomor kode : PP 360 Jumlah SKS : 2 SKS Semester : 7(ganjil) Kelompok mata kuliah : MKK Program Studi?Program : Produksi dan Perancangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1. Metode Analisis Gaya Gempa Gaya gempa pada struktur merupakan gaya yang disebabkan oleh pergerakan tanah yang memiliki percepatan. Gerakan tanah tersebut merambat dari pusat
Lebih terperinciStudi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF
Studi Pengaruh Penambahan Dual Dynamic Vibration Absorber (DDVA)-Dependent Terhadap Respon Getaran Translasi Dan Rotasi Pada Sistem Utama 2-DOF Talifatim Machfuroh 1,*, Harus Laksana Guntur 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Kedataran Meja Menggunakan Spirit Level Dengan Posisi Horizontal Dan Vertikal. Dari pengujian kedataran meja mesin freis dengan menggunakan Spirit Level
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/naval JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro ISSN 2338-0322 Studi Karakteristik Getaran Global Kapal
Lebih terperinciPENGARUH PUTARAN SPINDEL, GERAK MAKAN DAN SUDUT MATA PAHAT TERHADAP GETARAN BENDA KERJA ALUMINIUM 6061 PADA PROSES DRILLING ABSTRACT
PENGARUH PUTARAN SPINDEL, GERAK MAKAN DAN SUDUT MATA PAHAT TERHADAP GETARAN BENDA KERJA ALUMINIUM 6061 PADA PROSES DRILLING Agung Eko Hadiyoto 1,Santoso Mulyadi 2, Dwi Djumhariyanto 2 1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK
KARAKTERISTIK GETARAN DAN TEKANAN RUANG SILINDER AKIBAT VARIASI PUTARAN KOMPRESOR PADA LIMA MODEL PROFIL DUDUKAN KATUP TEKAN SEBUAH KOMPRESOR TORAK Muhamad Abdurrochman 2108 100 147 Pembimbing : Ir. Bambang
Lebih terperinciIII. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar
III. TEORI DASAR 3.1. Jenis-jenis Gelombang Seismik 3.1.1. Gelombang Badan (Body Waves) Gelombang badan (body wave) yang merupakan gelombang yang menjalar melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN
Sidang Tugas Akhir Bidang Studi : Desain STUDI PENGARUH JUMLAH LILITAN DAN PANJANG KUMPARAN TERHADAP VOLTASE DAN ARUS BANGKITAN PADA MEKANISME PEMANEN ENERGI GETARAN Disusun oleh : DENNY SAPUTRA NRP. 2105
Lebih terperinciStudi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir
Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir Agung Premono 1, a *, Triyono 1, R. Ramadhani 2, N. E. Fitriyanto 2 1 Dosen, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangkit tenaga listrik, kestabilan tegangan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi sistem tegangan. Ketidakstabilan
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS
PERANCANGAN ALAT DAN ANALISIS EKSPERIMENTAL GETARAN AKIBAT MISALIGNMENT POROS Muhammad Hasbi, Nanang Endriatno, Jainudin Staf Pengajar Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING)
Karakteristik Dinamik Struktur Roket RKN. (Sugiarmadji HPS) KARAKTERISTIK DINAMIK STRUKTUR ROKET RKN BERTINGKAT PADA KONDISI TERBANG-BEBAS (FREE FLYING) Sugiarmadji HPS Peneliti Pusat Teknologi Wahana
Lebih terperinciReferensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons
SILABUS : 1.Getaran a. Getaran pada sistem pegas b. Getaran teredam c. Energi dalam gerak harmonik sederhana 2.Gelombang a. Gelombang sinusoidal b. Kecepatan phase dan kecepatan grup c. Superposisi gelombang
Lebih terperinciPRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA
PRINSIP KERJA ALAT UKUR GAYA, TORSI, DAN DAYA 1. ALAT UKUR GAYA Alat ukur gaya yang paling sederhana dan dapat mengukur secara langsung adalah dinamometer. Dalam laboratorium fisika, nama lain dari dinamometer
Lebih terperinciPERENCANAAN PONDASI MESIN GENERATOR SET PADA PABRIK NPK SUPER PT. PUPUK KALTIM BONTANG DENGAN PERHATIAN KHUSUS PADA PENGARUH KARET PEREDAM GETARAN
TUGAS AKHIR (RC-1380) PERENCANAAN PONDASI MESIN GENERATOR SET PADA PABRIK NPK SUPER PT. PUPUK KALTIM BONTANG DENGAN PERHATIAN KHUSUS PADA PENGARUH KARET PEREDAM GETARAN OLEH: AFDIAN EKO WIBOWO NRP: 3104
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Gerak Makan Dan Putaran Spindel Terhadap Keausan Pahat Pada Proses Bubut Konvensional
R E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal "" # $ $ % & %" % ' " () http://dx.doi.org/0.2070/r.e.m.v2i.842 Analisa Pengaruh Gerak Makan Dan Putaran Spindel Terhadap Keausan Pahat Pada Proses Bubut Konvensional
Lebih terperinciGetaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu
Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Kunlestiowati H *. Nani Yuningsih **, Sardjito *** * Staf Pengajar Polban, kunpolban@yahoo.co.id ** Staf Pengajar Polban, naniyuningsih@gmail.com
Lebih terperinciEVALUASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB MENGGUNAKAN ALGORITMA BASS - GURA
ol: 2 No.2 September 213 ISSN: 232-2949 EALUASI POLA TINGKAH LAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB MENGGUNAKAN ALGORITMA BASS - GURA Heru Dibyo Laksono, Noris Fredi Yulianto
Lebih terperinciInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Sensor dan Tranduser Contoh Soal Ringkasan Latihan Assessment Pada sistem pengendalian loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant
Lebih terperinci05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK
05 Pengukuran Besaran Listrik INSTRUMEN PENUNJUK ARUS BOLAK BALIK 5.1 Pendahuluan Gerak d Arsonval akan memberi respons terhadap nilai rata-rata atau searah (dc) melalui kumparan putar. Jika kumparan tersebut
Lebih terperinciTUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI
I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara
Lebih terperinciTeknik Mesin - FTI - ITS
B a b 2 2.1 Frekuensi Natural Getaran Bebas 1 DOF Untuk getaran translasi 1 DOF, frekuensi natural ω n didefinisikan k ω n 2π f n m rad /s 2.1) dimana k adalah kekakuan pegas dan m adalah massa. Untuk
Lebih terperinciSimulasi Peredam Getaran TDVA dan DDVA Tersusun Seri terhadap Respon Getaran Translasi Sistem Utama. Aini Lostari 1,a*
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Submitted : 2017-09-15 ISSN: 2527-6212, Vol. 2 No. 1, pp. 11-16 Accepted : 2017-09-21 2017 Pres Univ Press Publication, Indonesia Simulasi Peredam Getaran
Lebih terperinciGERAK HARMONIK Gerak Harmonik terdiri atas : 1. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) 2. Gerak Harmonik Teredam
GERAK OSILASI adalah variasi periodik - umumnya terhadap waktu - dari suatu hasil pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya
Lebih terperinciStudi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistim Suspensi
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No.. April (-5) Studi Numerik dan Eksperimental Karakteristik Dinamik Model Sistim Suspensi Asnawi Lubis (*) dan Zulhendri Hasymi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciPENGARUH GETARAN TERHADAP PENUMPANG KENDARAAN. Sutarno. Abstraction
PENGARUH GETARAN TERHADAP PENUMPANG KENDARAAN Sutarno Abstraction Comfortableness going up the motor vehicle in this time very wantek even sometimes become a compulsion. One of way of creating the comfort
Lebih terperinciBAB V DATA DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB V DATA DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Sebagaimana yang telah dibahas pada Bab IV, ada beberapa tahap pengujian yang dilakukan pada kaji eksperimental ini. Tahap pertama diawali dengan pengukuran FRF
Lebih terperinciKajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai dengan Metode Modal Analisis
Jurnal Energi dan Manufaktur Vol. 9 No. 1, April 2016 (91-97) http://ojs.unud.ac.id/index.php/jem ISSN: 2302-5255 (p) Kajian Eksperimental Parameter Modal Bangunan Dua Lantai dengan Metode Modal Analisis
Lebih terperinciKAJI TEORITIS DAN EKSPERIMENTAL EFEK GIROSKOPIK PADA ROTOR MENJULUR T E S I S ALEXANDER TOMPODUNG NIM
KAJI TEORITIS DAN EKSPERIMENTAL EFEK GIROSKOPIK PADA ROTOR MENJULUR T E S I S Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknik dari Institut Teknologi Bandung Oleh ALEXANDER TOMPODUNG
Lebih terperinciBAB li TEORI DASAR. 2.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB li TEORI DASAR Pada bab ini dijelaskan mengenai konsep dasar perancangan, teori dasar pemesinan, mesin bubut, komponen komponen utama mesin dan eretan (carriage). 2.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Metode Dalam perancangan struktur bangunan gedung dilakukan analisa 2D mengetahui karakteristik dinamik gedung dan mendapatkan jumlah luas tulangan nominal untuk disain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah mesin yang ideal sempurna pada prinsipnya tidak menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebuah mesin yang ideal sempurna pada prinsipnya tidak menimbulkan getaran sama sekali, karena seluruh energi yang dihasilkan diubah menjadi kerja. Namun di dunia ini
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH SUDUT POTONG PAHAT HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN ORTHOGONAL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR STUDI PENGARUH SUDUT POTONG PAHAT HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN ORTHOGONAL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna
Lebih terperinciREKAYASA GEMPA GETARAN BEBAS SDOF. Oleh Resmi Bestari Muin
MODUL KULIAH REKAYASA GEMPA Minggu ke 3 : GETARAN BEBAS SDOF Oleh Resmi Bestari Muin PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA 010 DAFTAR ISI DAFTAR ISI i III GERAK
Lebih terperinci