4/5/2010 TARGET DAN REALISASI PENDANAAN STATUS DAN PROGRES CWSHP KABUPATEN KATINGAN S/D 30 MARET 2010

Transkripsi

1 COMMUNITY WATER SERVICES AND HEALTH PROJECT ( CWSHP ) STATUS DAN PROGRES CWSHP S/D 30 MARET 2010 DAN PENDANAAN TA DAN TA Disampaikan oleh : KETUA DPMU DINAS KESEHATAN, 30 Maret 2010 CHART-1 DAN PENDANAAN TA TA , ,7 PEN-CAPAIAN 64,25 2 TA PEN-CAPAIAN 99,99 3 TOTAL ,5 Target dan Realisasi Penyerapan Dana DIPA TA.2008 dapat terserap 60 dikarenakan adanya Desa yang mundur disebabkan ketidaksiapan masalah in-cash dan in-kind ,7 PEN-CAPAIAN 82,12 CHART-2 DAN PENDANAAN TA CHART-3 DAN PENDANAAN TA & TA Target dan Realisasi Penyerapan Dana DIPA TA.2009 dapat terserap TA TA Penyerapan dana DIPA TA sebesar 68,44 dan TA sebesar 95,99. Sehingga rata-rata penyerapan dana DIPA TA & TA adalah sebesar 82,22 1

2 DAN KATEGORI 1 (CIVIL WORK) TA & TA CHART-4 DAN KATEGORI 1 (CIVIL WORK) TA TA JUMLAH JUMLAH DANA (X 1000) PAIAN PAIAN , , , DAN KATEGORI 3 (TRAINING) TA & TA MONITORING KONTRAK IMPLEMENTASI JUMLAH PAKET PELATIHAN JUMLAH DANA (X 1000) PAIAN PAIAN , ,00 KUMULATIF S/D PHASE SAAT INI RKM Disetujui 5 12 SPPB Termin Termin Termin Masing-2 desa mendapatkan 7 paket pelatihan dengan biaya sebesar Rp ,- per paket pelatihan. Besar kecilnya dana yang dapat diserap pada pelatihan ini sangat tergantung pada jumlah desa yang melaksanakan CWSHP di masing-2 kabupaten 5 12 LP SP KOMPONEN-1 LOCAL GOVERNMENT CAPACITY BUILDING PELAKSANAAN KEGIATAN PER KOMPONEN. KEGIATAN OUTPUT KETERANGAN 1. Pelaksanaan Capacity Building Need Assesment (CBNA) di 6 Tersusunnya daftar kebutuhan bagi Pelaksana: CST pelaksanaan Capacity Building Kota Kabupaten lokasi CWSHP 2. Training of Trainer (TOT) Tentang Operasionalisasi Kebijakan dan Penyusunan Renstra AMPL Berbasis Masyarakat 3. Pertemuan Penyamaan Persepsi Tentang Pelaksanaan Capacity Building Action Plan (CBAP) Tersosialisasinya kebijakan nasional AMPL-BM. Terciptanya kesamaan persepsi tentang pelaksanaan dan penyusunan jadwal CBAP. Peserta: DPMU, TKK, RST Dilaksanakan pada Januari 2009 Peserta: RST 4 Provinsi 4. Lokakarya Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bagi stakeholders tingkat kabupaten Meningkatkan dukungan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain terhadap STBM. Munculnya inovasi strategi terhadap penerapan STBM di daerah. Peserta: Dinas Kesehatan, Bappeda, BPMDes, DPMU 2

3 LANJUTAN KOMPONEN-2 COMMUNITY EMPOWERMENT. KEGIATAN OUTPUT KETERANGAN. PELATIHAN PESERTA TRAINER 5. Lokarya Nasional Kebijakan AMPL Berbasis Masyarakat CWSHP Tersosialisasinya kebijakan nasional AMPL-BM. Adanya sharing pengalaman (Best Practise) pembentukan dan pelaksanaan Pokja AMPL daerah. Peserta: Sekda, Ka BAPPEDA, Ka Dinkes, Bupati Katingan (narasumber) 1. Pembukuan 1. TKM 2. Teknik 1. TKM 3. Masyarakat Desa 3. Dinas PU Pelatihan H2S bagi stakeholders di tingkat kecamatan Pelatihan CLTS bagi stakeholders di tingkat kecamatan Pertemuan Ketua CPMU dengan Bupati Katingan beserta jajarannya. Meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam melakukan uji kualitas air secara sederhana. Meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam melakukan fasilitasi kepada masyarakat menggunakan pendekatan CLTS. Sosialisasi dan upaya percepatan pelaksanaan CWSHP di Katingan. Peserta: Puskesmas, Kecamatan, TP PKK Peserta: Puskesmas, Kecamatan, TP PKK 3. Monev Partisipatory 1. TKM 3. Masyarakat Desa 4. O & M 1. TKM 3. Anggota BPS 3. DPMU 5. Promkes 1. TKM 2. Murid SD 3. Kader Posyandu 3. Sanitarian 6. H2S 1. TKM 2. Kader Kesehatan 3. Sanitarian 7. UKS 1. TKM 2. Murid SD 3. Kader Kesehatan 3. Sanitarian KEIKUT SERTAAN LAKI-2 DAN PEREMPUAN PADA KEGIATAN PELATIHAN DI KEIKUT SERTAAN LAKI-2 DAN PEREMPUAN PADA PHASE IMPLEMENTASI PEMBUKUAN TEKNIK MONEV PARTCPTR O& M PROMKES H2S UKS PHASE L/P L P L P L P L P L P L P L P PLE-1 IMAS L 613 P 438 PLE-2 PEMB. TKM L 601 P 378 PLE-3 PEM. OPSI L 520 P 443 PLE-4 PENY. RKM L 567 P 456 PENGURUS TKM L 174 P 99 PERTG JWB KEU. T-1,T-2,T-3 L P 899 TOTAL L P LAKI-LAKI = 57,87 (3.728 JIWA) ; PEREMPUAN = 42,12 (2.713 JIWA) KOMPONEN-3 WATER SUPPLY AND SANITATION JUMLAH SARANA AIR BERSIH YANG DIBANGUN CAKUPAN SARANA AIR BERSIH JML. SARANA AIR BERSIH BENEFICERIES (Jiwa) JUML. CAKUPAN SARANA AIR BERSIH AWAL RENCANA S/D SAAT INI JIWA JIWA KK JIWA KK JIWA KK KK KK JIWA SB SG SPT PAH PMA SIPAS TERJADI PENINGKATAN CAKUPAN SARANA AIR BERSIH DI RATA-RATA SEBESAR 86,64 JUMLAH SAB YANG PALING BANYAK DIBANGUN ADALAH SUMUR GALI (106 UNIT),DSUMUR BOR (30 UNIT). 3

4 PROGRES FISIK DAN KEUANGAN TA KOMPONEN-4 SHBC CAKUPAN FASILITAS SANITASI JUMLAH FISIK KEUANGAN Rp NILAI SPPB SELISIH JUML. CAKUPAN FASILITAS SANITASI AWAL RENCANA S/D SAAT INI JIWA KK JIWA KK JIWA KK JIWA KK ODF PENINGKATAN CAKUPAN FASILITAS SANITASI DI RATA-RATA MENCAPAI 17,34 JUMLAH FASILITAS CUCI TANGAN YANG DIBANGUN JUMLAH FASILITAS SANITASI/ TOILET YANG DIBANGUN JUMLAH JUMLAH MURID FASILITAS CUCI TANGAN AWAL RENCANA SAAT INI JML. FASILITAS SANITASI SEKOLAH TEMPAT IBADAH KK JIWA L P UNIT UNIT UNIT AWAL RENCANA SAAT INI AWAL RENCANA SAAT INI KK JIWA UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT TERJADI PENINGKATAN PEMBANGUNAN FASILITAS CUCI TANGAN YANG DRASTIS DARI 0 UNIT MENJADI 84 UNIT JUMLAH FASILITAS SANITASI/TOILET YANG DIBANGUN HINGGA SAAT INI ADALAH : DI SEKOLAH = 35 UNIT, DAN DI TEMPAT IBADAH = 22 UNIT RENCANA KERJA TAHUN 2010 STRATEGI PAIAN TA KOMPONEN OUTPUT TA TA TA JML TIM CFT KOMPONEN-1 1. PEMBENTUKAN POKJA AMPL TINGKAT 2. TRAINING DAN WORKSHOP DALAM RANGKA MENUNJANG CAPACITY BUILDING ACTION PLAN KOMPONEN-2 PELATIHAN COMMUNITY EMPOWERMENT (PEMBUKUAN TKM, KONSTRUKSI, MONEV PARTISIPATORY DAN O&M) TINGKAT KOMPONEN-3 PEMBANGUNAN SARANA PHISIK DAN SANITASI SEBANYAK 16 KOMPONEN-4 1. PELATIHAN SHBC (PROMKES, H2S DAN UKS) TINGKAT 2. PAIAN ODF DI 16 4

5 PROGRES KEGIATAN ROADSHOW TA ROADSHOW SPKMB PROGRES CWSHP TA.2010 KECAMATAN 1. KUALA CLUSTER 1 : 1. KAMPUNG TENGAH 2. MAKMUR UTAMA 3. BUMI SUBUR 4. SUBUR INDAH 2. MENDAWAI CLUSTER 2 : 1. TEWANG KAMPUNG 2. KERUING 3. KAMIPANG 3. TELAGA 4. TUMBANG RUNEN 4. PULAU MALAN CLUSTER 3 : 1. TUMBANG TANJUNG 5. SANAMAN MANTIKEI 2. DEHES 3. RANTAU BANGKIANG 4. TUMBANG ATEI * 6. TENGAH CLUSTER 4 : 1. MIRAH KALANAMAN 2. RANTAU ASEM 3. TUMBANG KALAMEI 4. TUMBANG HANGEI* MENDUING LAMA ** STATUS KEGIATAN Desa * : Kegiatan belum dilaksanakan karena masih menunggu turunnya dana Desa ** : Desa cadangan KENDALA & SOLUSI. KENDALA SOLUSI 1. Terjadinya mutasi personil TKK, Dilakukan sosialisasi secara berulangulang sehingga personil baru tersebut belum kepada TKK baru, baik secara memahami dengan baik dalam waktu yg formal maupun informal. relatif singkat tentang CWSHP secara lengkap. 2. Letak desa yang kebanyakan berada di Diperlukan kreatifitas dan kesungguhan dekat sungai, hal ini mengakibatkan fasilitator dalam melakukan CLTS. sulitnya merubah budaya masyarakat air (termasuk BAB di sungai). Sebagian besar wilayah desa 3. belum Disarankan menggunakan pompa mendapatkan aliran listrik (PLN), hal ini bertenaga diesel (generator). sangat menyulitkan bagi mereka untuk memilih opsi sumur bor dengan pompa. Sulitnya mendapatkan pipa bersertifikat 4. Pemesanan pipa sebaiknya dilakukan jauh SNI, kalaupun ada proses hari sebelumnya. pemesanannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Terbatasnya anggaran operasional bagi 5. Mendorong dinas terkait untuk tenaga fasilitator CLTS dalam hal ini menganggarkan dana operasional yang Sanitarian. cukup bagi Sanitarian. Adanya peresmian WSS CWSHP oleh Bupati Katingan TA.2008 sebanyak 3 Desa dan TA.2009 sebanyak 12 Desa yang diresmikan oleh Wakil Bupati Katingan yang dihadiri oleh Direktur PP&PL Jakarta. Memiliki dampak yang luar biasa, yaitu: (1) CWSHP menjadi lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga lebih banyak desa yang mengajukan minat kepada CWSHP, 1 (2) Bupati memerintahkan seluruh dinas / badan yang terlibat di CWSHP untuk lebih proaktif dalam melayani dan memfasilitasi, (3) Stakeholders pemda (DPMU dan TKK) lebih antusias dalam memfasilitas CWSHP, (4) Progres pelaksanaan CWSHP Kabupaten Katingan saat ini lebih menonjol dan lebih kondusif daripada kabupaten lain. 2 Kesadaran TKM untuk segera menyelesaikan pekerjaan didorong dari keinginan masyarakat agar air bisa cepat mengalir sehingga bisa segera mereka nikmati. Semakin tinggi tingkat kebutuhan masyarakat akan air semakin tinggi tingkat partisipasinya. 3 Apabila partisipasi masyarakat tersebut ditambah dengan dukungan Perangkat desa dan BPD maka akan menambah tingkat keberhasilan dan kecepatan pelaksanaan CWSHP di desa. Sebaliknya apabila ketiga unsur (masyarakat, perangkat desa dan 4 BPD) tersebut tidak terjadi kesamaan seringkali pelaksanaan CWSHP terkendala atau berjalan lambat. Misalnya masyarakat sangat menginginkan proyek CWSH tetapi karena perangkat desa masih kurang respon untuk segera menyerahkan kesiapan menerima proyek, maka proses terhambat. 6 7 Di desa-desa dimana kondisi air sungainya sudah kotor dan terkontaminasi penambangan liar biasanya masyarakatnya antusias terhadap CWSHP, karena mereka tidak memiliki sumber air bersih, seperti yang terjadi di Kabupaten Katingan Di desa dimana sudah dilakukan pemicuan dengan pendekatan CLTS dan sudah terpicu membuat closet sendiri dari cetakan yang dipinjami Dinas Kesehatan, hal ini dilakukan mengingat jarak ke toko bangunan yang cukup jauh seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Asem Kumbang dan Desa Talingke Kab. Katingan. 5 Badan Pengelola Sarana (BPS) mulai berjalan seiring dengan tuntutan masyarakat agar air tetap mengalir sesuai dengan yang diharapkan. 5

6 TERIMA KASIH 6