1. Pendahuluan Pemerintah pusat memfasilitasi hampir seluruh Dinas kesehatan di Indonesia yang menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan Pemerintah pusat memfasilitasi hampir seluruh Dinas kesehatan di Indonesia yang menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Pemerintah pusat memfasilitasi hampir seluruh Dinas kesehatan di Indonesia yang menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) untuk mendukung kelancaran kegiatan pelayanan kesehatan didaerah-daerah seluruh indonesia. Dinas Kesehatan adalah institusi pemerintahan yang menangani masalah kesehatan di masyarakat. Dinas kesehatan pun telah menggunakan teknologi informasi untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini SIKDA telah implementasikan di beberapa pos-pos SIKDA seperti Rumah Sakit, Laboratorium dan Puskesmas. Dinas Kesehatan dan Sosial (DinKeSos) Kota Tomohon telah mengimplementasikan SIKDA dalam pelayanan di masyarakat. Untuk mendukung tujuan dari DinKeSos dalam meningkatkan cakupan pelayanan dibidang kesehatan Kota Tomohon dari 22 puskesmas yang ada di Kota Tomohon, empat puskesmas telah menggunakan SIKDA yaitu Puskesmas Pangolombian, Puskesmas Malani II, Puskesmas Kakaskasen, dan Puskesmas Lansot. Meskipun pengimplementasian SIKDA masih baru kepala DinKeSos menjelaskan, penggunaan sistem informasi di DinKeSos Kota Tomohon sejauh ini telah diimplementasikan dengan baik di 4 puskesmas yang telah menggunakan SIKDA. Mengingat Tujuan dari SIKDA yaitu meningkatkan keamanan pasien, meningkatkan akurasi dan efisiensi peresepan, pelayanan pasien dan memudahkan pelaporan data pasien. Oleh karena itu setiap puskesmas mempunyai peran yang penting dan strategis, mengingat program-program terkait layanan kesehatan yang di kelola dari pusat akan di teruskan langsung ke tingkat DinKeSos Kota Tomohon. Terdapat dua aplikasi SIKDA di Puskesmas, yaitu InfoKes Managemen Program yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengolah data program-program kesehatan yang berhubungan dengan pihak eksternal Puskesmas seperti program kesehatan lingkungan dan survey kecamatan. Aplikasi yang kedua adalah InfoKes Manajemen Pasien yaitu aplikasi yang digunakan untuk mengolah data setiap unit dalam puskesmas seperti Loket, Poli, Apotik, dan unit penunjang lainnya. Adapun aplikasi ini telah diimplementasikan di beberapa puskesmas, namun pemanfaatannya belum dilakukan sepenuhnya. Masih adanya data-data yang masih dicatat secara manual tanpa menggunakan sistem yang tersedia itu dikarenakan kurangnya pengetahuan user untuk menggunakan SIKDA. Kurangnya pengetahuan pengguna ini kemungkinan dapat dikarenakan oleh sosialisasi penggunaan sistem yang kurang merata ataupun individu yang belum mengerti akan pentingnya pemanfaatan sistem. Selain itu penanganan masalah perangkat lunak maupun perangkat keras pada SIKDA belum ditangani dengan cepat karena sumber daya yang ada belum memahami cara mengatasi permasalahan tersebut. Pengimplementasian sistem juga ini belum pernah diaudit, baik dari pihak internal maupun eksternal DinKeSos Kota Tomohon. Oleh karena itu dalam penelitian ini berfokus pada Audit SIKDA khususnya pada aplikasi InfoKes Manajemen Pasien. Audit memiliki peran besar dalam hal : input, proses, dan output serta dampak dari tujuan suatu perusahaan dalam hal ini DinKeSos Kota Tomohon: hal tersebut dapat dilihat dari peran serta audit dalam hal pengawasan dan pemeriksaan secara 1

2 analisis, ini disebabkan audit memiliki tujuan yang jelas untuk lembaga yang sedang diperiksa agar lebih baik dimasa yang akan datang (continous improvement), sehingga akan terlihat dari berbagai aspek, baik kekurangan maupun kelebihan suatu perusahaan. Dalam melakukan audit tersebut perlu adanya framework sebagai acuan standar pengelolaan TI. Beberapa diantaranya yang sudah umum digunakan adalah COBIT, COSO, ITIL, ISO, dan lain-lain. Dalam penelitian ini menggunakan framework COBIT 4.1 yang merupakan sebuah model framework tata kelola yang representatif dan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses TI [1]. Ada empat Domain COBIT 4.1 yaitu Plan and Organise, Aquire and Implement, Deliver and Support, Monitor and Evaluate. Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan sebelumnya tentang pemanfaatan SIKDA yang belum efektif oleh karena itu penelitian ini berhubungan dengan penyampaian kebutuhan layanan, yang terdiri dari operasi pada security (pengamanan data) dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training serta penggunaan TI pada SIKDA Kota Tomohon. Dalam tahapan pengimplementasian sistem telah diupayakan oleh pihak yang berkewajiban dari DinKesSos Kota Tomohon, akan tetapi pemeliharaan perangkat keras maupun perangkat lunaknya belum dilakukan dengan intensif. Dimana saat terjadi kerusakan atau masalah pada SIKDA belum ada pihak yang paham untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi, sehingga langkah selanjutnya yang perlu ditinjau kembali adalah keberlanjutan SIKDA berdasarkan standar COBIT 4.1 domain Deliver and Support melihat belum adanya pelatihan yang dilakukan oleh penyedia sistem informasi maupun dari DinKeSos untuk bekal dalam pengoprasian SIKDA. Dan masih membutuhkan pemeliharaan dan tindakan berkesinambungan melalui kegiatan-kegiatan yang mendukung keberlangsungan SIKDA hingga akhirnya dapat dimanfaatkan dengan sempurna di setiap Puskesmas di seluruh Kota Tomohon. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai penggunaan framework Cobit dalam proses audit sebuah sistem informasi telah banyak dilakukan, beberapa diantaranya yaitu:penelitian tentang analisis teknologi informasi sudah banyak dilakukan. Salah satunya skripsi yang berjudul Analisis Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit Menggunakan COBIT dengan Domain Monitor and Evaluate. Dalam penelitian ini, menganalisis sistem informasi di bagian keuangan pada Transaksi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga dengan menggunakan framework Cobit. Penilian berfokus pada domain yang keempat dari framework cobit, yaitu Domain Monitor and Evaluate. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga tujuan pengendaliannya belum mencapai tahap optimal (optimized), dari 4 sub domain yang ada, 3 diantaranya mendapatkan hasil initial/hoc bahkan satu diantaranya dinyatakan non-existent[2]. Pada penelitian yang berjudul Rancangan Tata Kelola Teknologi Informasi 2

3 untuk Institusi Pemerintahan Studi Kasus BAPPENAS menjelaskan penerapan tata kelola pemerintahan dan percepatan penerapan teknologi informasi pada pemerintahan membuat institusi-institusi pemerintah harus meningkatkan fungsi teknologi informasinya. Meningkatnya peran teknologi informasi maka investasi di bidang teknologi informasi semakin besar dan semakin kompleks dalam pengelolaannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tata kelola teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing organisasinya. BAPPENAS sebagai institusi perencanaan pemerintah merasa perlu untuk memiliki suatu tata kelola teknologi informasi yang baik agar investasi teknologi informasinya dapat berjalan dengan baik. Teknologi informasi untuk BAPPENAS dengan menggunakan gabungan model tata kelola teknologi informasi diantaranya model Peterson, model Weill & Ross, model ITGI focus area, model AS 8015 standar Australia, dan kontrol objektif dari COBIT. Dari keseluruhan model tersebut dapat dilihat seberapa jauh tingkat kematangan tata kelola TI pada BAPPENAS yang kemudian akan ditentukan solusi untuk mencapainya [3]. Yuliani, dengan skripsi yang berjudul judul Analisis pengelolaan pengendalian TI (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah dan DIY di Ungaran). Penelitian tersebut menggunakan Framework COBIT domain Deliver and Support, dalam penelitian menemukan bahwa pengelolahan pengendalian TI di PT.PLN (Persero) P3B region Jawa Tengah dan DIY domain Deliver and Support untuk DS1 (Define and Manage Service levels), DS3 (Manage Performance and Capacity), DS4 (Ensure Continuous Service), DS6 (Identify and Allocate Costs), DS7 (Educate and Train User),DS8 (Manage Service Desk and Incidents), DS9 (Manage the Configuration),DS11(Manage data), DS12(Manage the Physical Environment) berada pada level 4 (manage), sedangkan pada DS2(Manage Third-party Services), DS5(Ensure Systems Security), DS10 (Manage Problem) dan DS(Manage Operations) berada pada level 5(Optimized) [4]. Melihat penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, pengauditan yang dilakukan dalam perusahan/instansi pemerintah dengan menggunakan COBIT 4.1 dapat dijadikan sebagai kerangka kerja yang dapat menjelaskan bagaimana langkah yang seharusnya dilakukan dalam mengatur tata kelola teknologi informasi. berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja SIKDA Kota Tomohon menggunakan framework COBIT 4.1 berfokuskan pada domain Deliver and Support. COBIT CobIT (Control Objective for Information and Related Technology) merupakan sebuah kerangka kerja (framework) yang terdiri dari sekumpulan dokumentasi best practices untuk tata kelola IT yang dapat membantu auditor, manajemen dan pengguna (user) untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan pengendalian dan permasalahan-permasalahan teknis serta dapat memberikan arahan (guidelines) yang berorientasi pada bisnis [5].Konsep dasar kerangka kerja COBIT menurut ITGI [6] adalah penentuan kendali TI berdasarkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan bisnis dan informasi yang dihasilkan dari gabungan penerapan proses TI dan sumber daya 3

4 terkait. Dalam penerapan pengelolaan TI terdapat dua jenis model kendali, yaitu model kendali bisnis (business controls model) dan model kendali TI (IT focused control model), COBIT mencoba untuk menjembatani kesenjangan dari kedua jenis kendali tersebut. Domain Cobit Berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh ITGI [6], COBIT memiliki 4 cakupan domain: Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula. Pengadaan dan implementasi (Acquire and implement) Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis. Pengantaran dan dukungan (Deliver and Support) Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training. Pengawasan dan evaluasi (Monitor and Evaluate) Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol. Maturity Model Maturity Level dirancang sebagai profil dari proses TI yang akan diakui oleh pihak perusahaan sebagai penjelasan yang memungkinkan dari kondisi sekarang dan kondisi dimasa yang akan datang [6].Maturity model mempunyai skala dari 0 sampai dengan 5 sebagai parameter penilaian. COBIT mempunyai model kematangan (maturity models) untuk mengontrol proses-proses TI dengan menggunakan metode penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi dapat menilai proses-proses TI yang dimilikinya yaitu 0- Non Existen, 1-Initial, 2-Repetable, 3- Defined, 4- Managed, 5- Optimized.Pendekatan ini berasal dari Maturity Model yang dibuat oleh Software Engineering Institute (SEI). Gambar 1 Maturity Model [6] Sumber : Cobit 4.1 governance Institute.(ITGI, 2007) 4

5 Maturity model adalah alat yang digunakan dalam COBIT untuk mengukur tingkat kematangan penerapan tata kelola IT dalam organisasi. Maturity model didesain untuk masing-masing 34 proses IT yang ada berdasarkan kepada perkembangan dari generic Maturity Model. Dengan demikian organisasi dapat mengetahui level kematangan penerapan dari tata kelola IT pada saat ini menggunakan perbandingan dengan level pada industri secara umum dan target perkembangan organisasi ke depannya. Sedangkan untuk pengukuran level kematangan berdasarkan standar Cobit 4.1. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks Maturity Level yaitu: Angka indeks yang diperoleh dibulatkan ke bilangan bulat terdekat untuk menentukan Maturity Level. Dalam menguji apakah instrumen yang digunakan, dalam hal ini angket memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan korelasi Pearson. Cara analisisnya dengan cara menghitung koefisien korelasi antara masing-masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut [7]. Ketentuan yang digunakan dalam penilaian validitas ini adalah r tabel < r hitung dimanar tabel = 0,3. 3. Metode Penelitian Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah Pegawai DinKesSos Kota Tomohon yang terlibat langsung dengan SIKDA mulai dari perencanaan hingga pengoperasian. Berikut Gambar 2 merupakan tahapan penelitian yang dilakukan. Gambar 2 Tahapan Penelitian Perencanaan Audit dan Pemahaman Sistem Pengumpulan Data Organisasi Studi Literatur (COBIT 4.1) Observasi Pengumpulan bukti dan Pemeriksaan Rinci Wawancara Kuesioner Bukti Audit Evaluasi Bukti Pemeriksaan Uji Validitas Uji Reliabilitas Perhitungan Maturity Level dan Analisis Gap Analyse Komunikasi Hasil Pemeriksaan Temuan dan Rekomendasi 5

6 Tahapan penelitian dimulai dengan perencanaan Audit dan pemahaman sistem yaitu pengumpulan data organisasi dan studi literatur yang akan menunjang keberhasilan proses penelitian kedepan. Pengidentifikasian data-data dari penelitian terdahulu dan topik-topik yang berhubungan dengan permasalahan. Pemahaman yang mendalam tentang CobIT dan sistem informasi yang digunakan. Dilanjutkan dengan proses pengambilan data dengan observasi, wawancara, dan kuesioner pada beberapa responden yang terlibat dalam kegiatan operasional Perusahaan. Wawancara dilakukan pada saat yang bersamaan dengan penyebaran kuesioner. Sedangkan observasi dilakukan setelah kuesioner telah selesai di isi dan diperoleh data mentah. Observasi dimaksudkan untuk mendukung bukti yang telah diperoleh sebelumnya melalui hasil wawancara dan kuesioner. Pengambilan data selesai kemudian dilakukan pengolahan data hasil wawancara dan kuesioner beserta hasil observasi. Data-data mentah ini disusun dan digambarkan kembali dalam bentuk yang lebih sederhana serta mudah dimengerti. Setelah data dikumpulkan kemudian diolah dan diuji. Pengujian dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas diikuti analisis gap yang ada. Evaluasi bukti pemeriksaan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan komunikasi hasil temuan dan memberikan beberapa rekomendasi yang bisa menjadi bahan pertimbangan. 4. Hasil dan Pembahasan Proses Bisnis Aplikasi Sistem Informasi DinKeSos Kota Tomohon yang digunakan adalah Aplikasi InfoKes Manajemen Pasien. Gambar 3 menunjukkan aliran data dari proses bisnis Sistem Informasi DinKeSos Kota Tomohon. Gambar 3 Proses Bisnis InfoKes Manajemen Pasien 6

7 Dalam InfoKes Manajemen Pasien input data dikelompokan melalui dua manajemen yaitu Manajemen Pasien dan Manajemen organisasi. Pengelolaan manajemen pasien dan manajemen organisasi dikerjakan oleh Tata Usaha kemudian menghasilkan berbagai laporan seperti laporan keuangan, laporan kepegawaian, serta rekam medis dari pasien. Data-data tersebut dapat diproses dalam aplikasi InfoKes manajemen pasien yang kemudian menhasilkan output berupa informasi yang direkam selama satu bulan atau triwulan. Pasien yang baru pertama kali mengadakan pemeriksaan di Puskesmas akan di data melalui prosedur pendaftaran yang telah ditetapkan oleh manajemen Puskesmas. Pendaftaran dibantu oleh pegawai Tata Usaha yang bertugas di Loket Pendaftaran. Kemudian setelah menjalani pemeriksaan Pasien akan mendapatkan informasi tagihan biaya berobat. Obat yang diberikan dikelola oleh bagian Apotik. Pada bagian Apotik petugas mendata obat-obat apa saja yang telah masuk dalam Gudang Penyimpanan obat, serta obat yang keluar juga dicatat agar diketahui ketersediaan dari obat-obat tersebut. Data yang sudah cukup kompleks sudah dapat diolah dalam Aplikasi InfoKes Manajemen Pasien sehingga menghasilkan beberapa output laporan bulanan seperti laporan keuangan, laporan persediaan obat-obatan. Data Responden Sesuai dengan RACI Roles yang telah ada sebelumnya, maka disebarkan 35 kuesioner namun kuesioner yang kembali hanya berjumlah 29 kuesioner. Berikut data ke 29 pegawai yang telah mengisi kuesioner di karnakan ada penyusunan stuktur organisasi DinKeSos Kota Tomohon ada beberapa sub bagian yang berkurang. Tabel 1 Data Responden RACI Jabatan Jumlah Sub. Bagian Perencanaan 4 orang R Sekretaris Sub. Bagian Keuangan dan Perlengkapan 5 orang Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 7 orang Tata Usaha Puskesmas Pangolombian A Tata Usaha Puskesmas Malani II Tata Usaha Puskesmas Kakaskasen Tata Usaha Puskesmas Lansot C Sie. Penanggulangan Sistem Informasi Kesehatan 3 orang Kepala Dinas Kepala Puskesmas Pangolombian I Kepala Puskesmas Malani II Kepala Puskesmas Kakaskasen Kepala Puskesmas Lansot Total 29 orang Dalam proses pengisian kuesioner sesuai dengan ketentuan dalam Cobit 4.1 ternyata dianggap terlalu banyak poin-poin dan bahasa yang kurang pahami oleh responden karena mengandung istilah-istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan penyederhanaan 7

8 kuesioner yang dibagikan dengan kata-kata yang lebih mudah dipahami, khususnya bagi responden yang tidak berlatar belakang pendidikan teknologi informasi. Setiap Domain dalam DS rata-rata mengandung dua sampai tiga pernyataan, sehingga total pernyataan dalam kuesioner hanya berjumlah 35 pernyataan. Setelah kuesioner terkumpul, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas dari setiap sub-domain Deliver and Suport Cobit 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan hasil analisis validitas menggunakan SPSS 20 pada Tabel 2 diketahui 34 pernyataan dianggap valid sedangkan pernyataan yang dianggap tidak valid adalah pernyataan No.Kuesioner 9 sub-domain DS4. Pernyataan No.Kuesioner 9 mengenai perencanaan dan pelaksanaan pelatihan Pengguna SIKDA dimana pernyataan ini berhubungan dengan Penyedia Sistem informasi bukan pada pihak DinKesos. Jadi pernyataan ini di katakan tidak valid dan akan dikeluarkan dari bahan analisis, sehingga pernyataan yang akan digunakan dalam analisis reabilitas selanjutnya hanya berjumlah 34 pernyataan. Hasil uji reliabilitas 34 pernyataan kuesioner ditemukan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,929 atau mendekati 1 yang berarti hasil kuesioner tersebut reliabel. Sub- Domain No. Kue Tabel 2 Uji Validitas r hitung r tabel = (0,3) Sub- Domain No. Kue r hitung r tabel = (0,3) DS1 1 0,579 VALID DS8 19 0,522 VALID 2 0,357 VALID 20 0,658 VALID DS2 3 0,305 VALID 21 0,640 VALID 4 0,494 VALID DS9 22 0,511 VALID DS3 5 0,550 VALID 23 0,753 VALID 6 0,397 VALID DS ,541 VALID 7 0,480 VALID 25 0,548 VALID DS VALID 26 0,710 VALID TIDAK VALID 27 0,548 VALID 10 0,636 VALID DS ,598 VALID DS5 11 0,625 VALID 29 0,582 VALID 12 0,388 VALID DS ,729 VALID 13 0,394 VALID 31 0,596 VALID DS6 14 0,613 VALID 32 0,559 VALID 15 0,618 VALID DS ,751 VALID 16 0,567 VALID 34 0,452 VALID DS7 17 0,333 VALID 35 0,532 VALID 18 0,546 VALID 8

9 Marturity Level Analysis Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung maturity level dari masing-masing sub-domain. Dalam perhitungan ini disajikan sekaligus dengan gap analysis yang terlihat pada Tabel 3.Dalam tahap observasi dan penyebaran kuesioner diketahui pihak manajemen DinKeSos Kota Tomohon mengharapkan atau mengemukakan pendapatnya bahwa kemungkinan berada pada level 4. Pada level 4 seperti sudah diketahui memiliki sistem yang terdokumentasi dan diikuti dengan pengembangan sistem yang baik dengan berkesinambungan serta merupakan pilihan yang cukup normal/ netral. Pada kenyataannya hasil kuesioner menunjukkan bahwa maturity level dari SIKDA melalui aplikasi InfoKes Manajemen Pasien belum mencapai level 4, melainkan hanya berkisar pada level 2 yaitu repeatable but intuitive. Tabel 3Marturity level dan Gap Analysis No. Sub- Current Gap Kesimpulan Domain Maturity Level Analysis 1. DS1 2,034 1,966 Repeatable But Intuitive 2. DS2 1,983 2,017 Repeatable But Intuitive 3. DS3 1,885 2,115 Repeatable But Intuitive 4. DS4 1,914 2,086 Repeatable But Intuitive 5. DS5 1,862 2,138 Repeatable But Intuitive 6. DS6 2,011 1,989 Repeatable But Intuitive 7. DS7 2,241 1,759 Repeatable But Intuitive 8. DS8 1,977 2,023 Repeatable But Intuitive 9. DS9 2 2 Repeatable But Intuitive 10. DS10 1,991 1,009 Repeatable But Intuitive 11. DS11 2,155 1,845 Repeatable But Intuitive 12. DS12 1,879 2,121 Repeatable But Intuitive 13. DS13 2,023 1,977 Repeatable But Intuitive Total DS 1,997 2,003 Repeatable But Intuitive DS1 Define and Manage Service Levels seperti pada table 3 mendapatkan nilai 2,034 yang dengan tingkat maturitas pada level Repeatable but Intuitive. Pada dasarnya SIKDA pada DinKeSos Kota Tomohon telah memiliki tingkat layanan yang baik. Terbukti dengan adanya sistem yang telah memiliki katalog layanan bagi pengguna dan telah diciptakan sesuai kebutuhan pengguna. Namun hal ini belum didukung oleh kesiapan setiap pengguna untuk menggunakan sistem, sehingga belum dapat diadakan peningkatan kualitas layanan dan pengawasan serta pelaporan belum terkomunikasikan dengan baik oleh pihak yang bertanggung jawab dalam pengadaan sistem informasi di setiap puskesmas. DS2 Manage Third-party Services seperti pada table 3 mendapat nilai 1,983 yang mendekati 2 pada level maturitas Repeatable but Intuitive. Hubungan dengan pihak ke-tiga yaitu PT. Inovasi Tritek Informasi sebagai vendor dari perangkat lunak aplikasi SIKDA yang digunakan saat ini telah berjalan dengan baik. Tetapi adanya hubungan ini tidaklah begitu intens dalam hal pembahasan fitur-fitur dalam aplikasi SIKDA. DinKeSos Kota Tomohon hanya berhubungan dengan pembiayaan dan prosedur pengimplementasian di setiap kecamatan, karena aplikasi yang digunakan ini juga merupakan aplikasi yang dipakai secara nasional oleh beberapa Puskesmas di Indonesia. Oleh karena itu dalam hal ini 9

10 hubungan yang terbangun adalah komunikasi tentang evaluasi dan dokumentasi proses-proses dalam SIKDA yang belum dimengerti oleh admin Kota Tomohon dan beberapa tata usaha di setiap puskesmas. DS3 Manage Performance and Capacity seperti pada table 3 mendapat nilai 1,885 mendekati 2 pada level maturitas yang masih sama yaitu Repeatable but Intuitive. Pengelolaan kinerja dan kapasitas SIKDA yang menjadi permasalahan disini adalah bukan kinerja dan kapasitas sumber daya TI yang berupa perangkat lunak dan perangkat kerasnya, melainkan penggunanya. Belum siapnya pengguna/ sumber daya manusia menerima dan memahami sistem informasi yang digunakan. Ketidaksiapan ini dilatarbelakangi oleh beberapa pegawai yang kurang memahami cara pengoperasian sistem informasi. Hal ini dikarenakan waktu pelatihanyang kurang dilaksanakan secara berkelanjutan. DS4 Ensure Continuous Service seperti pada table 3 dengan nilai 1,914 yang mendekati 2 pada level maturitas Repeatable But Intuitive. Dalam memastikan layanan yang berkelanjutan pemerintah Kota Tomohon melalui DinKeSos Kota Tomohon telah berusaha dengan sebaik mungkin untuk memastikan SIKDA telah diterapkan dengan sempurna. Pendekatan yang dilakukan dalam memastikan layanan yang berkelanjutan dengan memelihara sistem informasi yang ada, untuk pengembangan sejauh ini belum dibutuhkan pengembangan yang lebih lanjut. Mengingat pengembangan hanya dilakukan sesuai persetujuan Dinas Kesehatan Pusat. Kecilnya angka Ensure Continuous Service juga mungkin dikarenakan kurangnnya pelatihan berkelanjutan bagi pengguna dan admin SIKDA. Bahkan di Puskesmas Lansot SIKDA ini hampir tidak digunakan. Penggunaan sistem informasi hanya dilakukan saat pendaftaran dan mencetak kartu peserta pada saat ada peserta baru. Pelapolaran dan pengaturan konfigurasi lainnya tidak dilakukan secara berkelanjutan. Pada table 3 DS5 Ensure Systems Security yaitu aktifitas yang memastikan keamanan sistem mendapat nilai 1,862 yang mendekati 2 pada level maturitas Repeatable But Intuitive. Adapun keamanan informasi dalam SIKDA telah diproteksi dengan baik melalui penggunaan username dan password yang berbeda oleh setiap pengguna, namun tidak memvalidasi dan melakukan peninjauan hak akses pengguna secara berkala. Jika ditinjau dari segi perlindungan dari insiden keamanan yang berpotensi merusak sistem belum diterapkan secara terusmenerus. Perlindungan dari insiden keamanan berupa update anti virus, back-up data, dan memeriksa kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi bagi sistem hanya dilakukan beberapa kali saja. DS6 Identify and Allocate Costs seperti pada table 3 mendapat nilai 2,011 yang mencapai level maturitas Repeatable But Intuitive yang berarti sudah adanya kesadaran pihak DinKeSos Kota Tomohon dalam mengelola pengeluaran untuk perangkat keras dan perangkat lunak SIKDA. Hal ini diakui juga oleh anggot sie. Keuangan dan Perlengkapan DinKeSos Kota Tomohon. Untuk biaya pemeliharaan secara berkelanjutan yang dilakukan oleh setiap puskesmas sejauh ini telah dicatat dengan baik sesuai pengeluaran yang dilakukan, namun standarisasi pembiayaan yang dibutuhkan guna menetapkan dan memelihara kebijakan dan prosedur pengenaan biaya belum ditentukan oleh pihak yang bertanggungjawab di Puskesmas. 10

11 DS7 Educate and Train Usersseperti pada table 3 mendapatkan nilai 2,241 merupakan nilai tertinggi dari ke-13 sub-domain yang ada dengan level maturitas Repeatable but Intuitive. Dalam hal mendidik dan melatih pengguna DinKeSos Kota Tomohon telah berusaha melatih beberapa perwakilan dari setiap puskesmas yang menjadi admin. Adapun pelatihan ini tidak dilakukan secara berkesinambungan yang terkadang menjadi kendala adalah ketergantungan satu pengguna dengan pengguna yang lain dalam hal pengoperasian SIKDA. Sehingga dibutuhkannya pelatihan secara informal oleh admin terhadap beberapa pengguna SIKDA di Puskesmas. Guna mengantisipasi hal tersebut disediakan juga buku pedoman manual penggunaan SIKDA dalam bentuk softcopy di setiap Puskesmas. DS8 Manage Service Desk and Incidentspada table 3 dengan nilai 1,977 mendekati 2 pada level maturitas Repeatable but Intuitive. Pengelolaan Service Desk dan Layanan insiden sejauh ini telah ditangani dengan oleh admin setiap puskesmas, kemudian jika permasalahannya tidak dapat ditangani maka akan dialihkan kepada teknisi yang disediakan oleh DinKeSos Kota Tomohon dan tidak lupa juga terus berkomunikasi dengan pihak ke-tiga jika ada permasalahan yang bersifat krusial mengenai software SIKDAyang tidak dapat ditangani oleh teknisi. Meskipun telah ditangani dengan tepat, pencatatan dan pelaporan insiden ini tidaklah dilakukan secara cepat dikarenakan tidak adanya prosedur dan pedoman penanggulangan insiden yang diberikan secara formal. DS9 Manage the Configuration pada table 3 mendapat nilai 2 dengan level maturitas Repeatable but Intuitiv. Pengelolaan konfigurasi telah dipahami merupakan hal yang penting dalam pengoperasian SIKDA, seperti penyimpanan data melalui bank data Puskesmas yang diunggah di internet. Hal ini terkadang hanya dapat dilakukan oleh admin karena membutuhkan kemampuan teknis dan memahami dengan benar pengoperasian SIKDA. Dengan pengetahuan tentang konfigurasi data yang terbatas ini membuat admin harus mampu bekerja ekstra dalam mengelola data. DS10 Manage Problems pada table 3 mendapat nilai 1,991 yang mendekati 2 pada level maturitas Repeatable but Intuitive yang mengindikasikan adanya kesadaran setiap pengguna untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada SIKDA. Baik dalam SIKDA itu sendiri maupun lingkungan fisik yang memungkinkan terjadinya kerusakan pada sistem, atau lambatnya koneksi jaringan. Pencatatan masalah terus dilakukan oleh pihak puskesmas walaupun pengevaluasiannya sangat jarang dilakukan selama tidak ada masalah besar yang begitu berarti seperti sistem yang tidak dapat dioperasikan dan membutuhkan instalasi ulang. DS11 Manage Data dengan nilai 2,155 pada table 3 level maturitas Repeatable but Intuitive menunjukkan adanya upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen puskesmas maupun manajemen DinKeSos Kota Tomohon dalam mengelola data-data puskesmas. Pengelolaan ini didukung oleh adanya fasilitas penyimpanan data yang disediakan di server aplikasi SIKDA tesebut. Data-data tersebut juga terkadang di back-up oleh admin puskesmas dan di simpan di beberapa tempat penyimpanan, baik HDD internal maupun eksternal. DS12 Manage the Physical Environment dengan nilai 1,879, dan DS13 Manage Operations dengan nilai 2,023 seperti terlihat dalam table 3 kedua DS 11

12 inimendekati 2 pada level maturitas Repeatable but Intuitive. Pegelolaan lingkungan fisik dan operasi pada SIKDA di setiap puskesmas telah dilaksanakan dan dikontrol dengan cukup baik oleh setiap admin sesuai dengan pemahaman admin di setiap puskesmas, sehigga standar operasi belum diketahui apakah sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan sistem. Begitupun dengan pengelolaan operasi yang dipantau langsung oleh sie. Bagian Perencanaan, sie. Bagian Keuangan dan Perlengkapan, dan Sie. Penanggulangan Sistem Informasi Kesehatan diikuti oleh kepala puskesmas dan tata usaha puskesmas yang menjadi admin maupu pengguna. Evaluasi dann kotrol terhadap SIKDA yang diimplentasikan lebih banyak mendapat perhatian pada awal perencanaan hingga implementasi pada tahun Selebihnya untuk pemeliharaan dan penggunaan diserahkan tanggungjawab kepada kepala dan tata usaha puskesmas. Peninjauan kembali juga dilakukan oleh teknisi maupun Sie. Penanggulangan Sistem Informasi Kesehatan sesuai keperluan yang benar-benar dibutuhkan. Pada table 3 Secara keseluruhan total DS menunjukkan angka 1,997 dapat dikatakan seluruh DS berada pada level Repeatable but Intuitive. Dalam hal ini pengetahuan akan IT dibutuhkan oleh setiap pengguna karena katalog layanan telah ada seperti manualbook, namun membaca manualbook saja tidak cukup untuk memahami sistem yang sedang digunakkan. Dibutuhkan softskill yang dapat menunjang kegiatan operasional sistem secara berkelanjutan. Inisiatif individu dalam menangani insiden yang mungkin terjadi berperan penting dalam keberlangsungan pemanfaatan sistem. Pendekatan dalam menemukan solusi bagi SIKDA yang mungkin dialami membutuhkan standarisasi dari pihak vendor sistem. Tools mungkin telah diperoleh dari pihak vendor hanya saja komunikasi hasil-hasil temuan dan rekomendasi perlu dibahas lebih lanjut. Dengan demikian level maturitas SIKDA dapat meningkat ke level tiga. Jika tidak adanya standarisasi ini, maka cara penanganan insiden maupun standar pengoperasian SIKDA di setiap puskesmas akan berbeda berdasarkan pemahaman para pengguna. Setiap pengguna dipastikan memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas dalam menggunakan sistem. Akses terhadap data-data penting dan aliran informasi yang dihasilkan dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna Umumnya fitur dalam SIKDA berdasarkan CobIT 4.1 domain deliver and support telah cukup memenuhi kebutuhan pengguna. Tingkat layanan dari registrasi pasien, riwayat pasien, data obat, dan permintaan kebutuhan sistem informasi yang lainnya sudah dapat terpenuhi dengan SIKDA untuk itu dibutuhkan pemahaman yang mendalam akan manfaat SIKDA yang berupa pengintegrasian sistem dan data seluruh puskesmas serta menunjang pelayanan puskesmas yang semakin inovatif dan efektif, sehingga SIKDA dapat digunakan dengan maksimal. Aspek kesinambungan SIKDA dari segi pemeliharaan lingkungan fisik, keamanan data, dan pelatihan user dianggap perlu lebih diperhatikan.umumnya pengimplementasian SIKDA telah memenuhi tujuan DinKesSos untuk menunjang usaha pelayanan kepada masyarakat. SIKDA juga diharapkan mampu memberikan integrasi data secara menyeluruh, khususnya Kota Tomohon. 12

13 5. Simpulan dan Rekomendasi Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan seluruh sub-domain deliver and support berada pada level Repeatable but Intuitive. Meskipun tujuan organisasi mengimplementasikan SIKDA telah memenuhi tujuan dari pengadaan sistem informasi tersebut, namun berdasarkan tujuan dari CobIT 4.1 masih membutuhkan pengembangan standar-standar operasional SIKDA dan cara menangani insiden. Disamping itu dibutuhkan juga pemahaman dari setiap pengguna SIKDA. Dalam hal sumber daya TI seperti material dan alat serta software dianggap sudah cukup baik. Perlu diperhatikan juga pelatihan berkelanjutan bagi pengguna yang akan berhadapan langsung dengan sistem. Dengan hal ini kemungkinan tidak diberdayakannya SIKDA di salah satu Puskesmas dapat diminimalisir, mengingat biaya pengadaan sistem informasi yang cukup besar namun kurang digunakan secara maksimal. Penggunaan yang kurang maksimal tersebut menimbulkan penggunaan waktu kerja yang tidak efektif dimana data yang dicatat secara manual harus dimasukkan satu-persatu ke dalam database SIKDA. Begitu juga dengan pencatatan dan pelaporan insiden yang terjadi haruslah dapat terdokumentasi dengan baik, agar ke depan jika menghadapi permasalahan yang sama dokumentasi tersebut dapat menjadi bahan referensi dalam menangani masalah tanpa harus mendatangkan teknisi. Mengingat efisiensi biaya dan waktu yang akan dibutuhkan jika permasalahan dalam SIKDA tidak dapat ditangani oleh admin. 6. Daftar Pustaka [1] Purnomo,Lukman Hadi Dwi & Aris Tjahyanto, 2010, Perancangan Model Tata Kelola Ketersediaan Layanan TI Menggunakan Framework COBIT Pada BPK-RI.Magister Manajemen Teknologi ITS: Surabaya. [2] Naibaho, Glorya Analisis Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit Menggunakan COBIT dengan Domain Monitor and Evaluate(Studi Kasus: Transaksi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. [3] Putra, Risma Bayu & Sensuse, Dana Indra Rancangan Tata Kelola IT untuk Institusi Pemerintahan Studi Kasus BAPPENAS. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia:Jakarta. [4] Yuliani, Herlina Analisis Pengelolaan Pengendalian TI(studi kasus PT.PLN (Persero) P3B Region Jawa Tengah & DIY di Ungaran,Skripsi. UKSW: Salatiga. [5] Gondodiyoto, Sanyoto Audit Sistem Informasi.+Pendekatan CobIT. Mitra Wacana Media: Jakarta. [6] ITGI.2007.COBIT 4.1. IT governance Institute: Illinois. [7] Sugiyono. 2010, Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta:Bandung [8] Manual Book Manajemen Pasien Nasional PT. Inovasi Tritek Informasi : Bandung. 13

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan

Lebih terperinci

2. Kajian Pustaka. Penelitian Terdahulu

2. Kajian Pustaka. Penelitian Terdahulu 1. Pendahuluan Sekarang ini, sebagian besar perusahaan baik BUMN maupun swasta telah memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Pemanfaatan dan pengelolaan TI sudah menjadi

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI), Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI), penggunaan komputer dalam

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan perangkat keras begitu pesat, seiring dengan perkembangan perangkat lunak yang semakin memasyarakatkan peran komputer itu sendiri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambaran Umum Perusahaan Studi Pustaka Analisa Data Identifikasi Masalah Pengumpulan data : 1. Wawancara 2. Kuisioner 3. Observasi Fokus Proyek Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN... v ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA 38 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA Agustinus Suradi

Lebih terperinci

Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

Pendahuluan 2. Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Instansi pemerintahan agar dapat memberikan informasi yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan, telah memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi/Sistem Informasi (TI/SI). Oleh karena

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT.

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT. TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA DOMAIN PO (PLAN AND ORGANIZE) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS DI RENTAL MOBIL PT. INDO BISMAR) Ronggo Alit 1, Okky Dewinta 2, Mohammad Idhom 3 Email: ronggoa@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh

Lebih terperinci

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime Customer Request/Complaint Send jobs by SMS Technical Spv Monitoring worktime CE Confirmasi Solve by SMS 1 2 Bagaimana melakukan penilaian pengelolaan tata kelola call center 500345 dengan mengunakan

Lebih terperinci

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework

COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework COBIT dalam Kaitannya dengan Trust Framework A. Mengenai COBIT Remote devices adalah pengelolaan data menggunakan aplikasi, dimana data terletak pada server atau host. Di dalam remote device klien berkomunikasi

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017

Jurnal Sistem Informasi Dan Bisnis Cerdas (SIBC) Vol. 10, No. 2. Agustus 2017 ANALISA TINGKAT KEMATANGAN SYSTEM APPLICATION AND PRODUCT MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK.1 BERFOKUS PADA DOMAIN PO 8, DS, DAN ME 1 (STUDI KASUS PTPN X SURABAYA) Faisal Muttaqin 1) Henni Endah Wahanani 2)

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta)

PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta) PENGUKURAN TINGKAT MODEL KEMATANGAN PROSES COBIT MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB (Studi Kasus di STMIK AMIKOM Yogyakarta) Arif Dwi Laksito 1), Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1) Mahasiswa Magister

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA) ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA) Imanuel Susanto 1, Agustinus Fritz Wijaya 2, Andeka Rocky Tanaamah 3 1,2,3 Program Studi Sistem

Lebih terperinci

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT Victor Julian Lipesik 1

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1 PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1 Muh. Aliyazid Mude aliriset16@gmail.com Universitas Muslim Indonesia Abstrak Lembaga XYZ telah membuat sistem informasi akademik agar proses

Lebih terperinci

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP)

Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP) 56 ISSN : 2407-4322 Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT pada Layanan Teknologi Informasi (Studi Kasus : STIE MDP) Desy Iba Ricoida STMIK Global Informatika MDP;Jl.Rajawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini menjadi teknologi yang banyak diadopsi oleh hampir seluruh organisasi dan dipercaya dapat membantu meningkatkan efisiensi proses yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness

LAMPIRAN A Kuesioner I : Management Awareness DAFTAR PUSTAKA 1. Guldentops, E. (2003), Maturity Measurement - First the Purpose, Then the Method, Information Systems Control Journal Volume 4, 2003, Information Systems Audit and Control Association.

Lebih terperinci

Prastuti S, Tri Pudji W, Denny Syamsu R STMIK Widya Pratama Pekalongan ABSTRAK

Prastuti S, Tri Pudji W, Denny Syamsu R STMIK Widya Pratama Pekalongan ABSTRAK EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT DALAM MENDUKUNG LAYANAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK (STUDI KASUS : STMIK WIDYA PRATAMA PEKALONGAN) Prastuti S, Tri Pudji W, Denny

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perpustakaan merupakan "gudang" pengetahuan/informasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Informasi yang terdapat

1. Pendahuluan Perpustakaan merupakan gudang pengetahuan/informasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Informasi yang terdapat 1. Pendahuluan Perpustakaan merupakan "gudang" pengetahuan/informasi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Informasi yang terdapat di dalam perpustakaan ada dalam bentuk cetak (buku,

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN PADA PENDUKUNG JARINGAN SITU DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus : Fakultas Teknik Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perpustakaan UIR telah mengaplikasikan Software Senayan untuk mendukung pekerjaannya seperti dalam proses peminjaman dan pengembalian buku. Senayan merupakan perangkat

Lebih terperinci

Muhammad Rajab Fachrizal Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Muhammad Rajab Fachrizal Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia PEMILIHAN CONTROL OBJECTIVES PADA DOMAIN DELIVER AND SUPPORTFRAMEWORK COBIT. MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) (STUDI KASUS :INSTANSI PEMERINTAH X) Muhammad Rajab Fachrizal Program

Lebih terperinci

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG Endah Dian Afani(endah_afani@yahoo.co.id),Reni Marlina(renny_adinta@yahoo.com) Dafid(dafid@mdp_ac.id)

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT

ANALISIS TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT ANALISIS TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DELIVERY AND SUPPORT 5 (DS5) UNTUK MEMASTIKAN KEAMANAN SISTEM MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Eka Mahardika Jurusan

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN Munirul Ula, Muhammad Sadli Dosen Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan urutan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang jelas dan mudah untuk menyelesaikan permasalahan.

Lebih terperinci

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 18 19 September 2015 Penerapan It Human Resource Menggunakan PER02/MBU/2013 dan Cobit 4.1 untuk Mendukung Good Corporate Governance (GCG)

Lebih terperinci

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISA PENILAIAN MATURITY LEVEL TATA KELOLA TI BERDASARKAN DOMAIN DS DAN ME MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Irmawati Carolina Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jl. R.S

Lebih terperinci

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan

SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis sistem informasi front office hotel X menggunakan COBIT 4.1 dan bukti-bukti yang dikumpulkan berupa hasil wawancara dan gambar, maka dapat

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 Damar Rivaldi Zulkarnaen 1, Rizki Wahyudi 2, dan Andik Wijanarko 3 Program Studi Sistem Informasi 1,2 Program

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang analisis teknologi informasi sudah banyak dilakukan. Salah satunya tentang Analisis pengelolaan pengendalian teknologi informasi (Setiawan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat telah berdampak pada banyak aspek, termasuk di dalamnya adalah Institusi Pendidikan. Dimana setiap

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2) PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2) 1) Kabag PM, Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang 2)

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA Jamroni Program S2 Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan

pelaksanaan aktifitas dan fungsi pengolahan data pada Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) di STMIK Catur Sakti Kendari. Untuk mengoptimalkan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan yang ingin diselesaikan serta tujuan dan manfaat penelitian. 1.1. Latar Belakang Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang bermutu dan berdayaguna.

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) Ingwang Diwang Katon 1 dan R. V. Hari Ginardi 2 Magister

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI IV.1 Prosedur Evaluasi Penelitian yang dilakukan terhadap sistem pengelolaan piutang dan penerimaan kas pada PT LI merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era saat ini tidak dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi informasi berkembang sangat pesat di dalam segala bidang guna peningkatan kinerja suatu bisnis

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN IV.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada aplikasi CCF (Customer Care Flexi) dengan berpedoman pada COBIT 4.1, terdapat beberapa kelemahan-kelemahan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu perusahaan di dalam mempermudah pekerjaannya, sehingga tidak

Lebih terperinci

Dosen : Lily Wulandari

Dosen : Lily Wulandari AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GUNADARMA MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT (AI) BERBASIS COBIT 4.1 Disusun Oleh : 1. Erlin Novianty (1C114791) 2. Rizky Noer Muhammad (19114707)

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.

PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4. PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK JURUSAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 4.1 Nurul Adhayanti 1, Dina Agusten 2, Wahyu Supriatin 3 1),3)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5

ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 ANALISIS PENGUKURAN KUALITAS PELAYANAN SISTEM INFORMASI PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 5 Instianti Elyana Program Studi Akademi Sekretaris dan Manajemen, ASM BSI Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No.18,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan yang bermutu dan berdayaguna.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Perpustakaan Universitas Islam Riau yang beralamat di jalan Kaharudin Nasution No. 113, Perhentian Marpoyan. Pekanbaru. 3.2.

Lebih terperinci

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia

Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia Bab III Kondisi Teknologi Informasi PT. Surveyor Indonesia III.1 Latar Belakang Perusahaan PT Surveyor Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan usaha patungan dengan struktur pemegang

Lebih terperinci

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1. Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT

MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT MENINGKATKAN FUNGSIONALITAS DAN INTEGRASI BISNIS PROSES PERUSAHAAN X DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Yohanes Wayan Dharma Setyawan 1) dan Hari Ginardi 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I. 1 Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) dalam suatu perusahaan memerlukan biaya yang besar dan memungkinkan terjadinya resiko kegagalan yang cukup tinggi. Di sisi lain

Lebih terperinci

EVALUASI TATA KELOLA CALL CENTER DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk)

EVALUASI TATA KELOLA CALL CENTER DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk) EVALUASI KELOLA CALL CENTER 500345 DENGAN KENGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk) Windu Wibowo a, Hari Ginardi b Manajemen Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

Audit Sistem Informasi Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan COBIT 4.1

Audit Sistem Informasi Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan COBIT 4.1 Audit Sistem Informasi Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan COBIT 4.1 Theodies Holy Momongan and Agustinus Fritz Wijaya Abstract 1 Production Information System is a system used in operating activities

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU) EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU) Idria Maita 1, Nika Fitriani 2 Program Studi S1 Jurusan Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

EVALUASI TATA KELOLA CALL CENTER DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk)

EVALUASI TATA KELOLA CALL CENTER DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk) EVALUASI KELOLA CALL CENTER 500345 DENGAN KERANGKA COBIT UNTUK MENINGKATKAN LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Di PT Astra Graphia Tbk) Windu Wibowo a, dan Hari Ginardi b Manajemen Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB 3 1. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini bersifat evaluatif dengan pendekatan melihat efektifitas dan efisiensi tata kelola IT yang dilaksanakan di Perpustakaan Nasional.

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE Aullya Rachmawati1), Asro Nasiri2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA Erzan Rissano Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Teknologi Informasi Sistem dapat didefinisikan melalui pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Melalui pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG

ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG ANALISIS PENGELOLAAN TATA KELOLA TI UNTUK MANAGE SERVICE DESK DAN INCIDENT (DS8) COBIT 4.1 PADA PT NASMOCO MAJAPAHIT SEMARANG Dias Priliasari Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

Bab 4 Hasil dan Pembahasan Bab 4 Hasil dan Pembahasan Setelah membuat metode penelitian pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan ditampilkan hasil dari analisis yang dilakukan pada RSUD kota Salatiga. 4.1 Analisis Maturity Level

Lebih terperinci

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi PENGERTIAN Tata Kelola IT diartikan sebagai bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan. Cakupan meliputi kepemimpinan, serta proses yang mengarahkan

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga)

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga) Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Manajemen Fakultas Menggunakan Framework COBIT 5 (Studi Kasus: FTI USKW, Salatiga) Anggrini Kongo 1), Agustinus Fritz Wijaya 2) Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan Informasi Teknologi (IT) menjadi semakin dibutuhkan sebagai dampak perkembangan teknologi yang demikian cepatnya. Hal tersebut kemudian mendorong pihak

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012 PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PENGELOLAAN SERVICE DESK DAN INSIDEN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 DAN ITIL v3 (STUDI KASUS PADA DEPARTEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PERUSAHAAN RETAIL ELEKTRONIK) Yahya Cahyono

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi 1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan

Lebih terperinci

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI Reza Pahlava reza.pahlava@gmail.com :: http://rezapahlava.com Abstrak Penelitian yang dilakukan MIT (Massachusetts Institute of Technology) menyimpulkan bahwa

Lebih terperinci

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Investasi terhadap teknologi informasi di perusahaan pada saat ini merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang proses bisnisnya dan didukung oleh teknologi informasi.

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For

BAB III METODE PENELITIAN. Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For 33 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prosedur audit. Ada 7 prosedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps For Data Gathering, Prosedur

Lebih terperinci

AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA

AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA AUDIT SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN DOMAIN ACQUIRE AND IMPLEMENT BERBASIS COBIT 4.1 PADA PERPUSTAKAAN DI PERGURUAN TINGGI SWASTA SURABAYA Rossy Rusady,1) dan Awalludiyah Ambarwati 2) 1,2 Program

Lebih terperinci

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI)

Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI) Analisa Kesenjangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk Proses Pengelolaan Data Menggunakan COBIT (Studi Kasus Badan Pemeriksa Keuangan RI) Latar Belakang Permasalahan Teknologi Informasi Kurangnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi 2.1.1 Definisi Sistem Kata Sistem mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan satu dengan

Lebih terperinci

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1 Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1 Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Marvelous Marvin Rijoly

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi yang ada membuat setiap organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi informasi pada dunia modern seperti saat ini sudah menjadi kebutuhan yang umum, bahkan mendasar. Sistem yang terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA JAMINAN KETERSEDIAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

PERANCANGAN TATA KELOLA JAMINAN KETERSEDIAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO PERANCANGAN TATA KELOLA JAMINAN KETERSEDIAAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO Al Ansori 1, Joko Lianto Buliali Program Studi Magister Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT 4.1, DS, delivery and support. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat adalah suatu badan pelayanan masyarakat, maka penting untuk menganalisis sejauh mana sistem informasi e-office yang telah digunakan agar dapat

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI E-FILING KANTOR PELAYANAN PAJAK MENGGUNAKAN COBIT 4.1

PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI E-FILING KANTOR PELAYANAN PAJAK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI E-FILING KANTOR PELAYANAN PAJAK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Rycho Christian Pratama 1, Agustinus Fritz Wijaya 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan

Lebih terperinci

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Pada Lembaga Pemerintah (Studi Kasus : Pemerintah Kota Salatiga)

Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Pada Lembaga Pemerintah (Studi Kasus : Pemerintah Kota Salatiga) Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka COBIT 4.1 Pada Lembaga Pemerintah (Studi Kasus : Pemerintah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah DiaKomputer Halaman Ju DOleh: Axelon Samuel Renyaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tata kelola TI yang efektif dapat membantu perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tata kelola TI yang efektif dapat membantu perusahaan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 2.1 IT Governance menggunakan CobIT ITGI didirikan pada 1998 untuk meningkatkan pemikiran dan standar internasional dalam mengarahkan dan mengontrol TI sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendataan mengenai potensi desa sangatlah penting, karena potensi desa akan menentukan maju tidaknya suatu desa. Oleh sebab itu diperlukan pendataan mengenai desa tersebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness

LAMPIRAN I. Kuisioner I : Management Awareness LAMPIRAN Kuisioner I : Management Awareness LAMPIRAN I Kuesioner ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pendapat atau opini dari Bapak/Ibu tentang pengelolaan Teknologi Informasi (TI), di PT.

Lebih terperinci