BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
|
|
- Leony Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor menurut Sastradipoera (2007, hlm. 149) merupakan keseluruhan ruang tempat berlangsungnya kegiatan pengolahan data agar menjadi informasi untuk pembuatan keputusan dan perawatan aktiva. Pelaksanaan pekerjaan dalam suatu kantor sangatlah beragam sehingga dalam prakteknya menurut Sastradipoera (2007, hlm. 149) kantor dapat dikatakan dalam arti statis yakni ruang tempat kegiatan berlangsung, sedangkan kantor dapat dikatakan dinamis yakni kegiatan yang berlangsung yang merupakan unsur kerja yang ada dalam suatu organisasi. Sebuah kantor yang bergerak baik dalam bidang pemerintahan, pendidikan maupun swasta mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidangnya. Namun, terdapat satu pekerjaan yang hampir setiap kantor melakukannya yaitu pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi. Administrasi merupakan pekerjaan dalam mengelola berkas-berkas atau dokumen mulai dari pembuatan sampai dengan pengarsipannya. Pengarsipan sangatlah beragam sehingga pengelolaan arsip terbagi menjadi dua yaitu arsip statis dan arsip dinamis. Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyebutkan bahwa: Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu, dimana dalam arsip dinamis terbagi lagi menjadi menjadi dua yaitu arsip aktif dan arsip inaktif. Arsip aktif merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi, sedangkan arsip inaktif merupakan arsip yang penggunaannya telah menurun sehingga kegunaannya sering dijadikan sebagai referensi pengetahuan dalam suatu kantor. Pengelolaan arsip dinamis perlu untuk diperhatikan, karena melalui pengelolaan arsip dinamis yang baik maka akan menjadi sumber informasi yang baik pula bagi yang membutuhkannya. Guna mencapai hasil yang baik dalam pengelolaan
2 arsip dinamis maka dibutuhkan suatu indikator penilaian yang dapat mengukur keberhasilan pengelolaan arsip dinamis tersebut. Indikator dalam penilaian tersebut biasanya menggunakan hasil yang efektif dan efisien. Menurut Bangun (2008, hlm. 4) menyebutkan bahwa efektif berarti melakukan sesuatu sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan efisiensi berarti mencapai sesuatu dengan mengeluarkan biaya kecil. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa efektif dan efisien dapat tercapai apabila pekerjaan yang dilakukan oleh petugas pengelola arsip dinamis dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar dan memenuhi standar pekerjaan yang baik yakni dapat dipertanggungjawabkan serta dilakukan dalam waktu, tenaga dan biaya terkecil namun dapat memperoleh hasil yang optimal. Salah satu kantor yang dituntut untuk dapat bekerja secara efisien adalah Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia (SDM UPI). Direktorat Sumber Daya Manusia adalah unsur pembantu Pimpinan Universitas di bidang sumber daya manusia yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan pembinaannya dilakukan oleh Wakil Rektor bidang Keuangan, Sumberdaya, Usaha dan Administrasi Umum. Direktorat Sumber Daya Manusia berperan untuk menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengadaan dan pengembangan SDM, pemberdayaan dan pemeliharaan SDM serta remunerasi dan kesejahteraan SDM. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, maka Direktorat SDM UPI mempunyai peranan penting dalam membantu Universitas, oleh karena itu pengelolaan arsipnya perlu untuk diperhatikan karena akan berkaitan dengan data sumber daya manusia baik pegawai dosen dan pegawai non dosen yang dibutuhkan oleh Universitas. Adapun jenis berkas yang dikelola oleh Direktorat SDM UPI adalah sebagai berikut:
3 No 1 Laporan 2 Surat Keputusan (SK) 3 Surat Izin 4 Kenaikan Gaji Berkala (KGB) Tabel 1.1 Jenis Berkas Direktorat SDM UPI Jenis Berkas 5 Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) 6 Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan (SPMJ) 7 Presensi Pegawai Direktorat SDM UPI 8 Data Dosen 9 Data Tenaga Administrasi 10 Data Kenaikan Pangkat Sumber: Direktorat SDM UPI Berdasarkan jenis berkas tersebut yang beragam maka pengelolaannya pun dilakukan oleh masing-masing bagian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Adapun dalam pembuatan berkas tersebut dilakukan secara berkala dan dari berkas tersebut dilakukan pengarsipannya sesuai dengan kebutuhan berdasarkan waktunya sehingga pencapaian kerja pengelolaan kegiatan arsipnya dapat dilihat seperti tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Pencapaian Kerja Kegiatan Penyusunan dan Pengelolaan Data Pegawai Dosen dan Non Dosen Direktorat SDM UPI No 1 Uraian Kegiatan Menyusun berkas yang berkaitan dengan SDM. Tahun (%)
4 2 Mengelompokkan data pegawai berdasarkan pangkat, golongan dan pendidikan Mengoreksi pengelompokkan pegawai berdasarkan pangkat, golongan dan pendidikan Menempatkan data pegawai dalam daftar urut kepangkatan dari daftar susunan pegawai. 5 Menyusun berkas dalam kegiatan kantor Membukukan data pegawai dan menginput database pegawai Penyimpanan berkas atau arsip biasa, penting dan rahasia Menginventarisir data pegawai Menyimpan arsip Rentang ketercapaian pengambilan arsip Rata-rata 82,7 82,8 83,5 83,6 84,6 Sumber: Direktorat SDM UPI Tabel 1.2 di atas menjelaskan bahwa setiap tahunnya pencapaian kerja kegiatan penyusunan dan pengelolaan data pegawai dosen dan non dosen Direktorat SDM UPI mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif, hal ini terlihat dari setiap poin kegiatan yang jika dilihat secara satu persatu perolehan presentase kerjanya terkadang mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif. Berdasarkan tabel 1.2 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengelolaan arsip dinamis yang dilakukan oleh Direktorat SDM UPI mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Hal ini dapat ditunjukkan melalui angka rata-rata yang
5 dicapai setiap tahunnya mengalami perubahan yang terkadang naik dan turun sehingga dari angka tersebut bisa dilihat untuk penilaian rentang toleransi kinerja pegawai sebagai berikut: Tabel 1.3 Rentang Toleransi Kinerja Pegawai Direktorat SDM UPI Rentang (%) Keterangan <50 Sangat tidak tercapai Tidak tercapai Sedang Tercapai Sumber: Direktorat SDM UPI Tabel 1.3 di atas menjelaskan bahwa Direktorat SDM UPI dalam mengukur kerja pegawainya mempunyai angka rentang toleransi kinerja beserta kategori keterangannya. Berdasarkan tabel tersebut, maka jika dikaitkan dengan tabel 1.2 sebelumnya dapat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja pegawai Direktorat SDM UPI mampu melaksanakan tugasnya dalam jumlah % dan angka tersebut menunjukkan pada keterangan sedang, yang mana dalam hal ini masih ada beberapa tugas yang terkadang belum selesai dikerjakan sesuai dengan targetnya sehingga belum mencapai pada hasil keterangan tercapai. Oleh karena itu, keadaan seperti ini perlu ditemukan pemecahan masalahnya sehingga efisiensi kerja pegawai dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan harapannya. Guna menunjang sebuah efisiensi kerja maka pengelolaan sebuah arsip sangatlah perlu untuk diperhatikan. Efektivitas dalam pengelolaan sebuah arsip salah satunya bisa dilihat dari adanya SOP (Standar Operasional Prosedur). Melalui sebuah SOP, maka segala kegiatan sebuah pekerjaan dapat dikerjakan secara sistematis dan terstruktur sehingga setiap arahan pekerjaan pun dapat jelas dikerjakan dan akan menunjang tertibnya administrasi sebuah instansi. Namun, kenyataan di lapangan pada saat pra-penelitian menyatakan bahwa di Direktorat SDM UPI belum terdapat
6 SOP yang baku untuk digunakan dalam mengelola sebuah arsip sehingga hal ini menjadi suatu permasalahan dalam hal pengelolaan sebuah arsip. Adapun pengelolaan arsip yang dilakukan oleh Direktorat SDM UPI masih menggunakan manual belum sepenuhnya berbasis elektronik, penyimpanannya didukung dengan sistem kearsipan berdasarkan abjad. Penyimpanan secara manual mengakibatkan akan memakan ruangan atau tempat yang banyak dikarenakan arsip berupa hardfile. Sementara itu, alur pengelolaan arsip Direktorat SDM UPI secara manual adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Alur Pengelolaan Arsip Direktorat SDM UPI secara Manual Dokumen masuk dari berbagai pihak Pencatatan dokumen Klasifikasi dokumen Pembuatan dokumen Proses sesuai dengan kepentingannya Arsipkan (hardfile) Proses sesuai dengan kepentingannya Sumber: Direktorat SDM UPI Gambar 1.1 di atas merupakan alur pengelolaan arsip di Direktorat SDM UPI secara manual, pada gambar tersebut dijelaskan bahwa dokumen masuk dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal Universitas. Setelah dokumen diterima, maka dokumen tersebut dicatat sebagai dokumen masuk kemudian diklasifikasi berdasarkan kepentingannya untuk diproses lebih lanjut dan apabila sudah selesai maka langsung diarsipkan secara hardfile. Sementara itu, untuk arsip keluar yang dibuat oleh Direktorat SDM UPI ketika dokumen itu dibuat langsung diproses sesuai dengan kepentingannya dan setelah dokumen tersebut disampaikan kepada yang bersangkutan maka salinannya langsung diarsipkan. Guna meminimalisasi penggunaan tempat yang berlebihan
7 untuk penyimpanan arsip yang berupa hardfile maka Direktorat SDM UPI melakukan penyimpanan secara komputerisasi. Adapun alur pengelolaan arsip Direktorat SDM UPI secara komputerisasi adalah sebagai berikut: Gambar 1.2 Pengelolaan Arsip Direktorat SDM UPI secara Komputerisasi Dokumen masuk dari berbagai pihak Scan dan input dokumen masuk Klasifikasi dokumen Pembuatan dokumen Proses sesuai dengan kepentingannya Arsipkan (softfile) Proses sesuai dengan kepentingannya Sumber: Direktorat SDM UPI Gambar 1.2 di atas merupakan alur pengelolaan arsip di Direktorat SDM UPI secara komputerisasi, pada gambar tersebut dijelaskan bahwa dokumen masuk dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal Universitas. Setelah dokumen diterima, kemudian dokumen tersebut di scan dan diklasifikasi untuk diproses sesuai dengan kepentingannya kemudian di arsipkan dalam bentuk softfile. Adapun untuk dokumen keluar yang dibuat oleh Direktorat SDM UPI ketika dokumen tersebut selesai dibuat maka diproses sesuai dengan kepentingannya kemudian diarsipkan dalam bentuk softfile. Pengarsipan yang dilakukan oleh Direktorat SDM UPI baik secara manual maupun komputerisasi dilakukan untuk meminimalisasi setiap kendala yang ada
8 meskipun pada prakteknya terkadang ada arsip yang hilang sehingga upaya yang dilakukan untuk menghadapi permasalahan tersebut biasanya Direktorat SDM UPI ketika sebuah arsip tersebut selesai diproses maka tembusannya disampaikan kepada yang bersangkutan sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan mempunyai arsip. Guna menunjang hasil yang efisien, maka pengelolaan arsip dinamis perlu didukung oleh beberapa hal lain seperti dalam pengelolaannya membutuhkan tempat atau ruangan yang cukup dalam arti mampu menampung semua arsip dinamis dalam bentuk hardfile dan mengaplikasikan pula sistem komputerisasi secara keseluruhan, sistem pengelolaan arsip yang tepat dan SDM yang paham akan pengelolaan arsip dinamis tersebut. Namun, dukungan teknis tersebut tidak tersedia di Direktorat SDM UPI karena berdasarkan wawancara pra-penelitian di lapangan menunjukkan bahwa SDM yang mengelola arsip kurang memahami tentang ilmu kearsipan dan tempat atau ruangan Direktorat SDM UPI tidak terlalu luas sehingga tidak bisa menampung semua arsip dinamis tersebut. Selain itu, aplikasi sistem komputerisasi pun belum secara menyeluruh dilakukan sehingga arsip sering menumpuk dalam bentuk hardfile, sistem pengelolaan arsip yang berbeda-beda antar pegawai yang ada di Direktorat SDM UPI, terlebih ketika adanya pergantian pegawai yang menangani arsip tersebut sehingga dalam hal ini akan menyulitkan dalam pengelolaan arsip dinamis. Tidak hanya itu, SDM yang mengalami pergantian tidak selamanya paham akan pengelolaan arsip dinamis yang sesuai dengan prosedur dalam mencapai hasil yang efisien sehingga pengelolaan arsip tidak tersusun dengan baik dan menyulitkan ketika dicari untuk sebuah kebutuhan sehingga kearsipan yang ada di Direktorat SDM UPI belumlah mencapai hasil yang efektif. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis bermaksud mengkaji dan menganalisis secara mendalam dalam sebuah penelitian yang berjudul Pengaruh Efektivitas Pengelolaan Arsip Dinamis Terhadap Efisiensi Kerja Pegawai Di
9 Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Pendidikan Indonesia (SDM UPI). 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Masalah efisiensi kerja di Direktorat SDM UPI khususnya dalam pengelolaan arsip dinamis merupakan salah satu aspek penting yang perlu untuk diperhatikan guna menciptakan lingkungan kerja yang baik. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pengelolaan arsip dinamis dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang efisien. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja, diantaranya dapat dilihat dari segi waktu, biaya dan tempat. Berdasarkan beberapa faktor tersebut, maka pada saat pelaksanaan kerjanya haruslah diperhatikan guna mencapai hasil yang baik. Sementara itu, sebuah efektivitas pun harus diperhatikan pula, karena melalui sebuah efektivitas maka sebuah efisiensi kerja akan mudah tercapai. Oleh karena itu, dalam peneliitian ini akan membatasi penelitian dengan permasalahan efektivitas pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai. Kondisi efektivitas pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai harus segera ditanggulangi mengingat apabila tidak, maka mempengaruhi kelancaran kinerja suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum efektivitas pengelolaan arsip dinamis di Direktorat SDM UPI? 2. Bagaimana tingkat efisiensi kerja pegawai Direktorat SDM UPI dalam hal pengelolaan arsip dinamis? 3. Adakah pengaruh efektivitas pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai di di Direktorat SDM UPI?
10 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai di Direktorat SDM UPI, sedangkan secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui bagaimana efektivitas pengelolaan arsip dinamis yang dilakukan oleh Direktorat SDM UPI. 2. Mengetahui bagaimana tingkat efisiensi kerja pegawai Direktorat SDM UPI dalam hal pengelolaan arsip dinamis. 3. Mengetahui adakah pengaruh efektivitas pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai di di Direktorat SDM UPI. 1.4 Manfaat/Signifikansi Penelitian Penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan yaitu: 1. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pengetahuan tentang pengelolaan arsip dinamis. Temuan-temuan ini dapat dijadikan bahan pengembangan teoritis atau dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori pengelolaan arsip yang selama ini telah terakumulasi sehingga dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif untuk menghasilkan tujuan yang efektif dan efisien. 2. Kegunaan praktis diantaranya: a. sebagai bahan informasi bagi Direktur SDM UPI untuk dapat memahami tentang pengelolaan arsip sehingga dapat dikembangkan model pendekatan pengelolaan arsip dinamis untuk mengembangkan kinerja pegawai yang efisien.
11 b. sebagai sumbangan pemikiran bagi Direktur SDM UPI mengenai pelaksanaan pengelolaan arsip dinamis terhadap tingkat efisiensi kerja pegawai. c. sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data relavan dari hasil penelitian khususnya mengenai pengelolaan arsip dinamis terhadap efisiensi kerja pegawai.
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia saat ini dianggap paling berharga dan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia saat ini dianggap paling berharga dan memiliki peranan yang sangat penting dalam keberadaan serta kelangsungan hidup suatu perusahaan. Seberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan informasi beberapa tahun terakhir berkembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan informasi beberapa tahun terakhir berkembang demikian pesat. Hal tersebut salah satunya ditandai dengan penerapan sistem pelayanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisien, kualitas dan kuantitas harus sesuai kebutuhan perusahaan. Pegawai yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap pegawai perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif dan efisien dalam menunjang tujuan perusahaan, supaya pegawai dapat bekerja efektif dan efisien,
Lebih terperinci-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM
-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Komisi Pemilihan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.426, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Arsip. Dinamis. Pengelolaan. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang dengan
1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin berkembang dengan pesat, sehingga menyebabkan segala aspek kehidupan manusia selalu dihubungkan dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan serta didukung perkembangan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan sering dijumpai kendala-kendala yang dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja. Diantaranya dapat berupa sistem, prosedur atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta. Keseluruhan kegiatan instansi pada dasarnya membutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan akurat. Keakuratan informasi yang terkandung di dalamnya dapat digunakan sebagai bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini manusia tidak dapat terlepas dari peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi informasi pada berbagai bidang dewasa ini dirasa sudah
Lebih terperinciKENAIKAN PANGKAT/GAJI BERKALA NON- DOSEN
KENAIKAN PANGKAT/GAJI BERKALA NON- 014/UKA/2013 Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya & Organisasi Institut Teknologi Bandung 2013 HALAMAN : 1 dari 4 RIWAYAT REVISI N/A LEMBAR PENGESAHAN Disiapkan oleh:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu organisasi, pegawai senantiasa mengharapkan penghasilan yang lebih memadai. Sedangkan sistem penggajian pegawai negeri sipil saat ini masih dibawah
Lebih terperinciSISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA
SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA DIKLAT BENDAHARA PENGELUARAN APBN Tanggung Jawab atas Dokumen Keuangan Negara Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2013 Pasal 176, Menteri/Pimpinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan masalah arsip, Arsip mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi
Lebih terperinciSISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
LAMPIRAN PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN PEJABAT NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arsip sebagai rekaman kegiatan organisasi merupakan alat bukti atau alat bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan pembuktian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pengolahan arsip merupakan salah satu kegiatan bagi suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang : a. bahwa dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB PENDAHULUAN.. Latar Belakang Perusahaan harus dikelola dengan baik agar dapat meningkatkan daya saingnya. Terkait dengan meningkatkan daya saingnya, salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji yang berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji yang berkaitan dengan manajemen perkantoran yaitu tentang efektivitas kerja pegawai. Maman Ukas (2009:111) mengartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip mempunyai peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyedia informasi yang cepat, tepat, dan akurat membutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem terkomputerisasi merupakan bagian dari salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi yang menyajikan informasi berkembang sangat pesat. Perkembangan tersebut ditunjukkan oleh berbagai media elektronik yang serba digital.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan 1. Karakteristik Petugas Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia 20-30 tahun relative memiliki motivasi kerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja yang usianya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluar merupakan suatu kebutuhan penting dalam sebuah perusahaan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Administrasi Kesekretariatan khususnya pengelolaan surat masuk dan keluar merupakan suatu kebutuhan penting dalam sebuah perusahaan, baik perusahaan swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tuntutan keterbukaan dan kesediaan akan informasi saat ini bukan hanya berlaku ditataran instansi. Masyarakat umum juga menuntut hal yang sama. Penyediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi pimpinan dalam mengambil sebuah keputusan dan merumuskan kebijakan. Mengingat pentingnya
Lebih terperinciPENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR
ISSN 1979-2409 Pengelolaan Arsip di Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (Emi Jumiyati) PENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR Emi Jumiyati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir ABSTRAK PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan kearsipan yang efektif adalah mengenai pengaruh digitalisasi dokumen pajak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan penyelenggaraan pengelolaan kearsipan yang efektif adalah mengenai pengaruh digitalisasi dokumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatannya selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatannya selalu berhubungan dengan permasalahan ekonomi yang tujuan utamanya untuk mencari suatu laba yang sebesar-besarnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dalam teknologi sistem informasi mendorong manusia melakukan suatu hal yang baru dalam berbagai pekerjaan. Dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi memberikan pengaruh yang besar pada kebutuhan manusia. Terutama dalam hal penyajian informasi yang tepat dan akurat, tentunya
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang telah diuraikan,
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilaksanakan dan pembahasan tentang penerapan sistem otomasi persuratan di Sekretariat Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap pekerjaan dan kegiatan kantor, baik pemerintah maupun swasta memerlukan penyimpanan, pencatatan serta pengolahan surat, baik kedalam maupun keluar dengan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal
No.1869, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2004
Menimbang : Mengingat : GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 100 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS DAN TATAKERJA KANTOR ARSIP DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Keberadaan arsip dalam suatu organisasi menjadi faktor penting bagi pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan
Lebih terperinci1. TUJUAN 3. DEFINISI
1. TUJUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR - DKSI Kode : POB-DATA-302 1.1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta kemajuan dalam segala bidang berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini pun terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap instansi pemerintah mempunyai suatu unit yang bertugas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi pemerintah mempunyai suatu unit yang bertugas dalam bidang administrasi. Dengan kata lain setiap intstansi memerlukan suatu unit yang mengelola
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN
PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) URUSAN KEPEGAWAIAN NOMOR: W1.U/0/KP.0.01/0/01 TANGGAL : APRIL 01 A. PROSEDUR KENAIKAN GAJI BERKALA 1 Menyiapkan blangko KGB, pangkat terakhir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan salah satu komponen penting dalam administrasi pada sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip mengandung
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2011 TENTANG
SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 06/E/2011 TENTANG PEDOMAN JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG MANAJEMEN KEPEGAWAIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/371/KPT/SK/I/2017 TENTANG
PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/371/KPT/SK/I/2017 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI D.I YOGYAKARTA KETUA PENGADILAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang merupakan bagian dari pemerintahan di daerah. Secara fungsional Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang ini merupakan unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip sebagai rekaman kegiatan organisasi yang merupakan alat bukti atau alat bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum dan keperluan-keperluan
Lebih terperinci2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R
No.623, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMSANEG. JRA Substantif. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF LEMBAGA SANDI NEGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap organisasi membutuhkan informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan administrasi.
Lebih terperinciPENGARUH PROSEDUR INVENTARISASI KANTOR TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi setiap lembaga untuk tetap bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI Jalan Jenderal A. Yani Telp. (021) 4897511 Jakarta 13230 Faks. (021) 4897512 Kotak Pos 108 Jakarta 10002 Website www.beacukai.go.id
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KLASIFIKASI KEAMANAN DAN AKSES ARSIP DINAMIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dinas Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dinas Pendidikan merupakan salah satu intansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan. Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan
Lebih terperinciSOP PEMBERIAN IZIN CUTI. Pemohon Staf Kasub. Bag Atasan Panitera/ Ketua Cuti Kepegawaian Kepegawaian Langsung Sekretaris Pengadilan
SOP PEMBERIAN IZIN CUTI Pemohon Kasub. Bag Atasan Panitera/ Cuti Langsung Sekretaris Pengadilan 1 Mengisi blangko permohonan cuti Blangko permohonan cuti 1 Menit Blangko permohonan cuti yang telah diisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. arsip agar dapat dengan cepat bila arsip bilamana arsip sewaktu-waktu
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Penyimpanan Arsip Menurut Donni dan Agus (2013:164-167) Sistem penyimpanan arsip (filling system) adalah sistem yang digunakan untuk menyimpan arsip agar dapat dengan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 323-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Tata Usaha 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan administrasi surat dinas, kearsipan, dokumentasi, kepustakaan, ekspedisi, penggandaan, pengurusan pelayanan pimpinan;
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Kepala
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini dapat disajikan sebagai berikut. Secara keseluruhan Sistem Informasi (Perangkat Keras, Perangkat Lunak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak instansi yang berusaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak instansi yang berusaha meningkatkan pelayanannya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
SALINAN LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 53 TAHUN 2001 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR
SALINAN Menimbang Mengingat BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, : a. bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Seiring dengan dinamika masyarakat, masalah yang dihadapi suatu organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya pertumbuhan volume
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya persaingan dunia kerja di industri mewajibkan setiap mahasiswa di perguruan tinggi untuk memprogram Tugas Akhir, tujuan Tugas Akhir adalah merupakan salah
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA
SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA 5 Menjelaskan Tanggungjawab atas Dokumen Keuangan Negara Menjabarkan Jenis Arsip Negara Menjelaskan Prinsip-Prinsip Pengelolaan Arsip Menjabarkan Ketentuan Sanki
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 82 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK
Lebih terperinciMENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGARAAN KEARSIPAN
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN UNIT KEARSIPAN PADA LEMBAGA NEGARA
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu organisasi terutama pada organisasi pemerintahan, maka berkembang pula jumlah berkas/
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 24 Tahun 2015 Seri E Nomor 16 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM KLASIFIKASI KEAMANAN DAN HAK AKSES ARSIP DINAMIS DI LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN UNIT KEARSIPAN PADA LEMBAGA NEGARA
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KEARSIPAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan sarana komputer dalam semua aspek kehidupan saat ini sudah tidak asing. Komputer tidak hanya digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan saja tetapi
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 344-1. NAMA JABATAN : Kepala Subbagian Gaji 2. IKHTISAR JABATAN : Melakukan urusan kesejahteraan pegawai, mengajukan permintaan pembayaran, pembuatan daftar gaji dan tunjangan, pembayaran gaji dan tunjangan,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT
Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR : a. bahwa IPB sebagai
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa arsip daerah
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Hasil dari melakukan pengawasan, akan dapat membantu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah untuk tujuan pemenuhan peraturan maupun persyaratan yang ditetapkan pemerintah antara lain perizinan, pembayaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya tujuan utama perusahaan. data-data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembang pesatnya usaha bisnis di Indonesia pada khususnya di pulau Jawa mendorong perusahaan menengah untuk berkembang mengikuti kemajuan teknologi informasi
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA A. Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pariwisata dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Kepala Dinas menyelenggarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan keteranganketerangan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG. Administrasi mengandung pengertian sempit itu dimaksudkan sebagai ketatausahaan yang diartikan sebagai kegiatan penyusunan keteranganketerangan secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang semakin maju menuntut manusia untuk menciptakan teknologi yang makin canggih, praktis, efektif dan efisien. Begitu pula dalam kemajuan teknologi disektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat membutuhkan suatu sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kecamatan merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah Bupati dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Lebih terperinci1. Organisasi dan Tata Kerja Unnes 2. Jadwal Retensi Arsip 3. Folder 4. Tab/Guide 5. Filling Cabinet 6. Komputer
NOMOR SOP Tahun 2016 TANGGAL PENGESAHAN 2016 TANGGAL REVISI DISAHKAN OLEH DASAR HUKUM UPT KEARSIPAN UNNES NAMA SOP KUALIFIKASI PELAKSANA PENGELOLAAN ARSIP AKTIF DI CENTRAL FILE 1. Undang-undang Nomor 43
Lebih terperinciINSTITUT PERTANIAN BOGOR UNIT ARSIP PENGOLAHAN ARSIP STATIS
NOMOR POB: 07/UA/2014 Uraian Nama Jabatan Tanda Tangan Disusun oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Kabid Akuisisi dan Pengolahan Arsip Kabid Layanan Arsip dan Pembinaan Kearsipan Kepala Unit Arsip Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap instansi pemerintah maupun swasta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu organisasi secara otomatis akan menghasilkan arsip. Arsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi
2 A. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Pada hakekatnya setiap proses kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari informasi. Dimana saja dan kapan saja informasi sangat dibutuhkan, baik
Lebih terperinciDELEGASI WEWENANG JENIS KEGIATAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN YANG DIDELEGASIKAN. a. Menandatangani surat menyurat kegiatan administrasi kepegawaian
SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN KUASA DAN DELEGASI WEWENANG PELAKSANAAN KEGIATAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN KEPADA PEJABAT
Lebih terperinci