TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi"

Transkripsi

1 SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi Oleh: KORNELIA DEVI IRAYANTI SIMANIHURUK D PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

2 SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi Oleh: KORNELIA DEVI IRAYANTI SIMANIHURUK D PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 i

3 PERSETUJUAN SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR Disusun oleh: KORNELIA DEVI IRAYANTI SIMANIHURUK D Disetujui untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Pembimbing Gendrowati S.Pd, M.Si NIDN ii

4 PENGESAHAN SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR Disusun oleh: KORNELIA DEVI IRAYANTI SIMANIHURUK D Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari : Selasa Tanggal : 7 Juni 2016 Tim Penguji Nama Tanda Tangan Penguji 1 Drs. Priyanto Susiloadi M.Si... NIP Penguji 2 Gendrowati S.Pd, M.Si... NIDN Dekan, Mengetahui, Kepala Program Studi, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si Drs. Ali, M.Si NIP NIP iii

5 MOTTO Hiduplah seakan-akan kamu akan mati esok hari dan belajarlah seakanakan kamu akan hidup sealamanya (Mahatma Gandhi) One important key to success is self-confidence. An important key to selfconfidence is preparation. Hidup ini terlalu singkat bila hanya dihabiskan untuk mendengarkan komentar orang lain. Maka lakukan hal yang ingin kamu lakukan, raih apa yang ingin kamu raih, dan dedikasikan hal itu untuk dirimu dan orang yang kamu cintai juga sebagai jawaban kepada para komentator hidupmu. (Penulis) Jangan takut mencoba hal baru dalam hidup, Jika kamu benar, kamu akan bahagia. Namun jika kamu salah, Kamu akan belajar dan menjadi bijaksana karenanya. (Penulis) Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi dihari esok. Jika kita menyerah di hari ini. (Love) iv

6 PERSEMBAHAN Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada : 1. Bapak dan Mama tercinta 2. Adikku Maria Indriyani tersayang 3. Sahabatku Istin rezekiana, Diyah Ayuk, Elok Novita, Siti Aisyah yang selalu memberi dukungan, doa serta motivasi. 4. Seluruh keluarga besar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar 5. Teman-teman D3 Manajemen Administrasi. v

7 PERNYATAAN Nama NIM : Kornelia Devi Irayanti Simanihuruk : D Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul Sistem Pengawasan Barang Beredar Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Kabupaten Karanganyar adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut. Surakarta, 2 Juni 2016 Yang Membuat Pernyataan Kornelia Devi Irayanti Simanihuruk NIM. D vi

8 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Terlepas dari kekurangan yang ada, Tugas Akhir ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Gendrowati S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama dalam penyusunan Tugas Akhir. 2. Drs. Priyanto Susiloadi M.Si selaku penguji 3. Drs. Larmanto, M.Si Selaku Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan UMKM Kabupaten Karanganyar, Atas izin yang telah diberikan untuk melakukan magang kerja. 4. Widyi Suparmanto SH. MH, Selaku Kepala Seksi Bimbingan Usaha Perdagangan dan Perlindungan Konsumen yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan pengamatan serta memberi informasi dan penjelasan secara rinci. 5. Seluruh pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar yang telah memberikan bantuan selama kegiatan magang berlangsung dan pencarian data-data yang penulis butuhkan 6. Drs. Ali, M.Si selaku Ketua Program Studi dan Pembimbing Akademik vii

9 7. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Seluruh dosen pengajar studi Diploma III Manajemen Administrasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis 9. Seluruh karyawan perpustakaan fakultas dan pusat atas bantuan dan informasinya. 10. Kedua orangtua yang selalu mendoakan penulis, memberikan dukungan dan motivasi serta semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini. 11. Adikku Maria Indriyani tersayang. 12. Semua teman-teman Manajemen Administrasi 2013 atas kebersamaan dan persahabatan selama ini. 13. Sahabat terbaikku, diah, istin, aisyah, elok, miqo, terima kasih atas semangat dan motivasinya. 14. Terima kasih untuk seseorang yang selalu memotivasiku, yang bahkan aku tak berani menulis namanya. Sirius, itulah panggilanku untukmu. 15. Semua pihak yang belum penulis sebutkan satu persatu yang juga ikut membantu dalam penyusunan Tugas Akhir. Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan penulisan Tugas Akhir ini. Surakarta, 2 Juni 2016 Penulis viii

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN... ii PENGESAHAN... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v PERNYATAAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR BAGAN... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv ABSTRAK... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Pengamatan... 5 D. Manfaat Pengamatan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN... 7 A. Tinjauan Pustaka Sistem Pengawasan Standar Barang Beredar Perlindungan Konsumen Sistem Pengawasan Barang Beredar Tata Cara Pengawasan Barang B. Metode Pengamatan Jenis Pengamatan ix

11 2. Lokasi Pengamatan Penentuan Sampel dan Sumber Data Teknik Pengumpul Data Teknik Analisis Data BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah Pembentukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar B. Lokasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar C. Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar D. Struktur Organisasi E. Susunan Jabatan Struktural Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN A. Sistem Pengawasan Barang Beredar Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Yang Dilakukan Oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar B. Tujuan Pengawasan Barang Beredar C. Kendala Pengawasan Barang Beredar D. Upaya Mengatasi Kendala BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA x

12 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Susunan Jabatan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Tabel 4.2 Daftar Kecamatan Di Kabupaten Karanganyar xi

13 DAFTAR BAGAN Halaman Bagan 2.1 Kerangka Alur Kegiatan Pengawasan Bagan 3.1 Bagan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar xii

14 DAFTAR GAMBAR ` Halaman Gambar 3.1 Foto Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar xiii

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Permohonan magang Lampiran 2 : Surat Keterangan Selesai Magang Lampiran 3 : Surat Tugas Lampiran 4 : Form Daftar Hadir Kuliah Kerja Magang Lampiran 5 : Form Monitoring Magang Lampiran 6 : Form Penilaian Magang Lampiran 7 : Surat Perintah Tugas (SPT) Lampiran 8 : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Lampiran 9 : Undangan Rapat Lampiran 10 : Daftar Hadir Pertemuan Rapat Lampiran 11 : Hasil Hadir Pertemuan Rapat Lampiran 12 : Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) Lampiran 13 : Daftar Perusahaan atau Toko yang Dikunjungi Tim Pelaksana Kegiatan Lampiran 14 : Laporan Pelaksanaan Tugas Lampiran 15 : Daftar Penerimaan Honorarium Panitia Lampiran 16 : Daftar Penerimaan Biaya Perjalanan Dinas Lampiran 17 : Surat Bukti Pengeluaran/ Belanja Lampiran 18 : Surat Setoran Pajak xiv

16 ABSTRAK KORNELIA DEVI IRAYANTI SIMANIHURUK, D , SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR, Tugas Akhir Program Studi Manajemen Administrasi Program Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2016, 73 halaman. Tujuan pengamatan ini yaitu untuk mendeskripsikan sistem pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari narasumber, aktivitas dan dokumen terkait dengan pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen yang berupa berkas dan rekaman berkaitan dengan pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sistem pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar terdiri dari lima komponen yaitu Input, Proses, Output, Umpan balik, Pengawasan. Input dalam sistem ini yaitu berupa material. Sedangkan proses dalam sistem ini yaitu kegiatan pengawasan barang beredar diwilayah kabupaten karanganyar dari pembentukan anggota hingga selesainya kegiatan. Output dalam sistem ini yaitu Surat Pertanggung Jawaban dari kegiatan tersebut. Terakhir yaitu pengawasan internal dan eksternal, pengawasan internal yaitu pengawasan dari dalam organisasi bersangkutan dan pengawasan eksternal oleh Badan Pengawas Keuangan dan Inspektorat. Kata Kunci : Barang Beredar, Pengawasan, Perlindungan Konsumen. xv

17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan hidup semakin tinggi, arus perdagangan barang semakin meluas bahkan melintasi batas-batas wilayah suatu negara dan kebutuhan serta keinginan masyarakat pun semakin tinggi dan berkembang. Hal Ini menyebabkan semakin banyaknya barang yang beredar. Kondisi ini memberi keuntungan untuk para konsumen karena dapat terpenuhinya segala kebutuhan konsumen. Selain itu, konsumen dapat bebas memilih barang yang akan digunakan sesuai dengan yang dibutuhkan dan daya beli konsumen. Perdagangan bebas menyebabkan banyak bermunculan berbagai macam barang yang dipasarkan kepada konsumen secara langsung. Jika tidak teliti dalam memilih barang yang akan digunakan dan dikonsumsi, konsumen hanya akan menjadi obyek eksploitasi dari pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena permasalahan diatas, maka perlu dibuatkan sebuah sistem pengawasan untuk melakukan kegiatan terkait upaya perlindungan konsumen. Sistem itu sendiri adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001: 2-5). sedangkan Pengawasan dilakukan untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan dan membetulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan dengan melakukan tindakan pembetulan (Moekijat, 1991: 130). Kegiatan Pengawasan barang beredar adalah salah satu upaya perlindungan konsumen dan merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan demi menghindari kerugian material maupun non material 1

18 2 yang mungkin dapat dialami oleh para konsumen. Sistem pengawasan dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Parameter pengawasan meliputi label, dan kemasan yang diatur dalam PP. No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, dan UU. No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan yang didalamnya terdapat peraturan mengenai kemasan, serta PERMENDAG No. 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa. Dalam hal ini pemerintah terkait yang bertugas untuk mengawasi barang beredar adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Karanganyar. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar berfokus pada standar kelayakan beredar suatu barang. Standar barang layak beredar yang diawasi yaitu label dan kemasan barang. Pengawasan ini bertujuan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada konsumen dalam menggunakan dan mengonsumsi barang yang beredar. Meski telah dilakukan pengawasan berkala oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terkait upaya perlindungan konsumen, namun konsumen tetap harus teliti dalam membeli barang. Perlindungan konsumen itu sendiri adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Tindakan pemberian perlindungan dilakukan oleh pemerintah melalui aparatur negara untuk melakukan pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap konsumen dari segala sesuatu tindakan pelaku usaha yang dapat merugikan konsumen. Tujuan dilakukannya perlindungan konsumen, adalah selain untuk mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang dan jasa juga untuk menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.

19 3 Melihat permasalahan ini, Pemerintah Indonesia mengesahkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang Undang ini sebagai landasan hukum bagi para konsumen dan juga instansi pemerintah yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada para konsumen dari berbagai barang dan jasa yang ditawarkan pelaku usaha yang dapat merugikan konsumen. Meskipun Undang Undang tersebut telah disahkan dan sudah ada lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi terkait perlindungan konsumen. Namun dalam kenyataannya masih banyak terjadi penyimpangan atau pelanggaran yang merugikan konsumen dan dilakukan oleh pelaku usaha baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Para Pelaku Usaha dengan mudahnya mengabaikan hak-hak konsumen serta melanggar aturan dan ketentuan yang ada dalam Undang Undang Perlindungan Konsumen demi keuntungan pribadi. Salah satunya pelanggaran yang pernah ditemukan adalah seperti yang diberitakan dalam Malang Times yang disampaikan oleh Imadudin Muhammad, Yatimul Ainun, Rizal Dani. MALANGTIMES - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur berhasil mengamankan 4 kardus permen coklat impor yang tak berlabel bahasa Indonesia di Malang City Poin. Selain berhasil mengamankan permen coklat import, Disperindag juga memusnahakan 11 item barang kadaluarsa. Kesebelas barang tersebut terdiri dari 6 marjan orange, 1 junggle juice dan 4 popcorn. Eka Budi Setia menegaskan barangbarang impor ini tak sesuai dengan aturan PP No 69 Tahun 1999 tentang label produk. Dalam PP tersebut mengatur tentang barang impor yang harus menyertakan label bahasa Indonesia. "Barang yang kami sita ini tidak mencantumkan label bahasa Indonesia, ini membuat konsumen tidak mengetahui informasi tentang produk ini," kata Eka, Senin(14/12/2015). Selain itu, Eka menambahkan semua produk makanan dan minuman impor harus sudah terdaftar di BPOM. Namun dalam temuan ini permen coklat tersebut juga belum terdaftar. Sedangkan untuk makanan dan minuman yang dimusnahkan tersebut telah kadaluarsa dan masih beredar. "Semua makanan dan minuman yang kadaluarsa langsung kami musnahkan karena itu sudah SOP kami," jelas Eka. Eka juga menegaskan

20 4 penjual atau pun pembeli sudah memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur dalam UU perlindungan Konsumen. Penjual wajib memberikan informasi prodyknya dalam label kemasan. "Sedangkan untuk konsumen berhak mendapatkan informasi tentang produk yang akan dibeli," jelasnya. ( indag-masih-temukan-mamin-kadaluarsa/ diakses pada tanggal 22 Februari 2015 pukul WIB) Demi keuntungan pribadi atau karena ketidak pedulian pelaku usaha dengan barang yang ditawarkan, sebuah supermarket di daerah Jawa Timur masih memperjual belikan barang yang tidak layak konsumsi oleh konsumen, seperti barang yang sudah melewati batas waktu kadaluarsa, kemasan rusak, tidak mencantumkan label dalam bahasa indonesia sehingga membingungkan konsumen, dan makanan minuman yang tidak memiliki ijin beredar. Hal semacam ini juga sering ditemukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar ketika melakukan kegiatan pengawasan barang beredar. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar dengan membentuk suatu regu kegiatan pengawasan yang terdiri dari para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) divisi perdagangan yang dilakukan secara terstruktur atas perintah dari Kepala Dinas setelah menerima dana anggaran kegiatan pengawasan barang beredar dari Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang kemudian hasil dari kegiatan pengawasan tersebut dilaporkan kepada Kepala Dinas lalu disampaikan kepada Bupati. Diakhir kegiatan sesuai jadwal (pertriwulan) akan dibuatkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ). Karena keterbatasan dana yang diberikan kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar terkait pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen, maka kegiatan pengawasan barang beredar hanya dilakukan sekali dalam setahun pada

21 5 triwulan pertama tahun 2015 di beberapa kecamatan di Kabupaten Karanganyar dari yang seharusnya dilakukan pertriwulan dalam setahun seperti pada tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya, maka upaya ini kurang maksimal. Sebagaimana uraian permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir yang berjudul Sistem Pengawasan Barang Beredar Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen Oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kabupaten Karanganyar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas, penulis mencoba untuk merumuskan masalah yaitu 1. Bagaimana sistem pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar? 2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar? 3. Bagaimana upaya Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten dalam menghadapi Kendala? C. Tujuan Pengamatan Penulis membuat laporan ini memiliki beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Operasional Untuk mendeskripsikan sistem pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Dan Usaha Mikro, Kecil dan

22 6 Menengah Kabupaten Karanganyar, kendala yang dihadapi serta upaya mengatasi kendala tersebut. 2. Tujuan Fungsional Agar hasil dari pengamatan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, baik itu sebagai pengetahuan, masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak yang memerlukan informasi seputar sistem pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen maupun pihak yang melaksanakan kegiatan pengawasan barang beredar sebagai upaya perlindungan konsumen. 3. Tujuan Individual Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh sebutan Vokasi Ahli Madya (A. Md) bidang Manajemen Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Pengamatan Manfaat yang didapat dari kegiatan magang dan penulisan laporan tugas akhir ini, yaitu: 1. Mengetahui gambaran terperinci tentang kegiatan pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar. 2. Menambah ilmu serta pengalaman baru bagi penulis dalam dunia kerja. 3. Menambah informasi untuk pembaca tentang sistem pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Karanganyar.

23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem a. Pengertian Sistem Sebelum penulis menjelaskan mengenai sistem pengawasan, penulis akan menjelaskan mengenai pengertian sistem dan pengawasan terlebih dahulu untuk mempermudah pemahaman mengenai hal tersebut. Dalam hal ini terdapat beberapa pengertian menurut para ahli antara lain sebagai berikut: Menurut Abdul R. Rahman dalam bukunya yang berjudul Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus (2005:3-4) menyatakan bahwa: Sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berinteraksi, bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing dan merupakan suatu kesatuan yang utuh serta adanya sesuatu yang membatasi lingkungan internal dengan lingkungan eksternalnya. Menurut Ida Nuraida dalam bukunya yang berjudul Manajemen Administrasi Perkantoran (2008:28) menyatakan bahwa: Sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling tergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu. Jogianto dalam buku H.A.Rusdiana dan Moch. Irfan, yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014: 29) menyatakan bahwa: Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orangorang yang ada dan terjadi. 7

24 8 Menurut Indrajit dalam buku H.A.Rusdiana, M.M. dan Moch. Irfan, yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2014: 29) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya. Mulyadi menulis dalam bukunya, Sistem Akuntansi (2001: 2) sebagai berikut: sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem adalah sebagai berikut: a. Setiap sistem Terdiri dari Unsur-unsur. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar. Dari beberapa pengertian tentang sistem menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen yang terdiri dari masukan, proses, dan keluaran yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi masing-masing untuk mencapai tujuan tertentu dan dibuat untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi. b. Unsur sistem Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti, sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran. Menurut Laudon dan Odgers dalam buku Badri Munir Sukoco yang berjudul Manajemen Administrasi Perkantoran Modern (2007:

25 ) secara umum, sebuah sistem yang ideal memiliki unsur sebagai berikut: 1) Input, aliran sistem dimulai oleh input dari beberapa jenis sumber daya. Didalam area kerja, jenis input yang biasa dijumpai adalah data, informasi, dan material yang diperoleh baik dari dalam maupun luar organisasi. Tentunya kelancaran aliran input ini akan ditunjang oleh keterampilan dan pengetahuan karyawan, serta peralatan kantor yang memadai guna menjalankan metode dan prosedur dalam sistem. Dalam beberapa instansi, output dari satu sistem menjadi input untuk sistem yang lainnya. 2) Processing, perubahan dari input menjadi output yang diinginkan dilakukan pada saat pemrosesan yang melibatkan metode dan prosedur dalam sistem. Biasanya aktivitas ini akan secara otomatis mengklasifikasikan, mengonversikan, menganalisis, serta memperoleh kembali data atau informasi yang dibutuhkan. 3) Output. Setelah melalui pemrosesan, input akan menjadi output, berupa informasi pada sebuah kertas atau dokumen yang tersimpan secara elektronik. Output ini akan didistribusikan kepada bagian atau pegawai yang membutuhkan. Untuk itu, kualitas output mempunyai dampak yang signifikan terhadap kinerja bagian yang berkaitan, karena bisa jadi output pada suatu subsistem (departemen atau bagian) tertentu merupakan input dari sistem (departemen atau bagian) yang lain. 4) Feedback. Pemberian umpan balik mutlak diperlukan oleh sebuah sistem, karena hal itu akan membantu organisasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada sekarang menjadi lebih baik. 5) Pengawasan. Seperti halnya elemen sistem yang lain pengawasan juga memiliki dimensi internal dan eksternal. Dimensi internal tersebut adalah kebijakan perusahaan dan prosedur sistem yang harus ditaati. Dimensi eksternal melibatkan negara, peraturan

26 10 pemerintah, dan regulasi yang berdampak pada kebijakan sistem begitu juga etika, dan pertimbangan moral. Dapat disimpulkan bahwa keberadaan tiap unsur tersebut diatas sangatlah penting, karena masing-masing memainkan peranan yang penting dalam menjalankan sistem. 2. Pengawasan a. Pengertian Setelah menjelaskan mengenai sistem, penulis akan menjelaskan mengenai pengawasan. Didalam sebuah instansi pemerintahan yang memiliki tugas pokok melayani masyarakat dibidang perlindungan konsumen tentunya harus melakukan kegiatan terkait upaya perlindungan konsumen. Kegiatan yang dilakukan dalam perlindungan konsumen salah satunya adalah pengawasan barang beredar. dari kata: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengawasan berasal awas yang artinya mampu melihat dengan normal, dapat melihat dengan baik-baik, tajam tiliknya, mampu menilik segala sesuatu yang rahasia, memperhatikan baik-baik, waspada, hati-hati. Kemudian imbuhan pen- pada awal kalimat dan mendapat akhiran an menjadi pengawasan yang artinya penilikan dan penjagaan. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M- DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang pasal 1 ayat 21 menyebutkan bahwa: Pengawasan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh petugas pengawas untuk memastikan kesesuaian barang dalam memenuhi standar mutu produksi barang, pencantuman label, klausa baku, cara menjual, pengiklanan, pelayanan purna jual, dan kebenaran peruntukkan distribusinya. Menurut Usman Effendi dalam bukunya yang berjudul Asas Manajemen (2014: 205) mengatakan bahwa:

27 11 Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang paling essensial, sebaik apapun pekerjaan yang dilaksanakan tanpa adanya pengawasan tidak dapat dikatakan berhasil. Pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Menurut Moekijat (1991: ), sesungguhnya jarang sekali sesuatu itu berjalan sesuai dengan rencana. Penyimpanganpenyimpangan dari rencana disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar penguasaan manajemen, seperti kesalahan dalam perkiraan dan kesalahan yang dilakukan oleh orang bawahan. Dalam kebanyakan sistem sesuatu itu selalu berjalan salah, jadi memerlukan kegiatan pengawasan. Pengawasan adalah suatu proses yang terdiri atas tiga langkah penting, yakni : 1) Mengukur keluaran-keluaran sistem. 2) Membandingkan keluaran-keluaran ini dengan rencana, dan menentukan penyimpangan, apabila ada. 3) Membetulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan dengan melakukan tindakan pembetulan. Tugas pengawasan menjamin agar tujuan dapat dicapai. Untuk mengukur keseluruhan keberhasilan sistem dalam mencapai tujuannya, kita berhubungan dengan parameter keluaran yang menunjukan titik pusat pengawasan. Untuk menggunakan parameter ini sebagai titik pengawasan diadakan tiga unsur pengawasan sebagai berikut : 1) Penentuan keluaran standar, yakni hasil yang diinginkan atau tujuan sistem. 2) Perancangan dan pelaksanaan suatu sensor yang mengumpulkan data yang berhubungan dengan keluaran, mengukur dan menilai hasil keluaran, dan menyampaikan informasi yang dihasilkan kepada manajemen.

28 12 3) Pengerjaan seorang manajer atau suatu mekanisme yang mengambil tindakan korektif, informasi akan menunjukan kebutuhan akan tindakan demikian. Dari beberapa pengertian pengawasan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan adalah aktivitas untuk menemukan penyimpangan serta mengoreksi dan memperbaikinya untuk mencapai tujuan yang diharapkan organisasi.. Dengan demikian, sistem pengawasan merupakan kumpulan unsur yang terdiri dari masukan, proses, keluaran, umpan balik, pengawasan yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi masingmasing dalam aktivitas untuk menemukan dan mengoreksi penyimpangan untuk mencapai tujuan yang diharapkan organisasi. b. Metode Pengawasan Usman Effendi (2014:207), dalam pengawasan langsung dapat dilakukan dengan peninjauan pribadi yaitu inspeksi dengan jalan meninjau secara pribadi sehingga dapat dilihat sendiri pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan langsung dapat berupa: inspeksi langsung, pengamatan langsung ditempat, dan membuat laporan ditempat. Menurut Siagian dalam buku Usman Effendi yang berjudul Asas Manajemen (2014: 208), yang dimaksud pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang disampaikan oleh para bawahan. Bentuk pengawasan seperti ini dapat berupa: 1) Laporan secara lisan: pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan para bawahan. 2) Laporan tertulis: merupakan suatu pertanggungjawaban bawahan kepada atasannya mengenai pekerjaan yang dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

29 13 3) Laporan khusus: selain laporan lisan dan tertulis, menurut Manullang (dalam Usman Effendi, 2014: 209), pengawasan masih mempunyai satu teknik lagi yaitu pengawasan melalui pelaporan kepada hal-hal yang bersifat khusus. Pengawasan yang berdasarkan pengecualian (control by expection) adalah suatu sistem pengawasan dimana pengawas ditujukan kepada masalah pengecualian. Jadi pengawasan hanya dilakukan bila diterima laporan yang menunjukan adanya peristiwa-peristiwa yang istimewa. Pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja dan akan lebih efektif apabila pemimpin kegiatan pengawasan menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan itu. Dengan teknik-teknik yang telah diajarkan diatas diharapkan pelaksanaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien, sehingga dalam melakukan pengawasan juga lebih mudah. Dari hasil pengawasan dapat dijadikan evaluasi atau acuan untuk pengambilan kebijakan berikutnya. 3. Standar Barang Beredar Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M- DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 1 ayat 11: Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Pengertian barang menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 1 ayat 1 mengatakan:

30 14 barang adalah setiap benda baik yang berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. Pengertian barang beredar menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 1 ayat 3 adalah barang dan/ atau jasa yang beredar dipasar adalah barang dan/ atau jasa yang ditujukan untuk ditawarkan, dipromosikan, diiklankan, diperdagangkan dipasar tradisional, pusat perbelanjaan, toko modern dan/ atau pengecer lainnya, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen termasuk yang disimpan di dalam gudang atau tempat penyimpanan lainnya yang berada di wilayah Republik Indonesia, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun impor. Sedangkan pasar Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 1 ayat 8 mengatakan bahwa: pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk Adapun beberapa parameter yang digunakan untuk melakukan pengawasan barang beredar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan antara lain sebagai berikut: a. Label Menurut PP No. 69 Tahun 1999 Tentang Label dan Iklan Pangan. Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang berbentuk gambar, tulisan, atau kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan ke dalam, ditempatkan pada, atau merupakan bagian kemasan barang. Setiap orang yang memproduksi atau menghasilkan pangan yang dikemas

31 15 kedalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan Label pada kemasan pangan. Pencantuman Label dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah dilihat dan dibaca. Label berisikan keterangan mengenai pangan yang bersangkutan. Keterangan tersebut, sekurangkurangnya berisikan sebagai berikut: 1) Nama produk. Nama produk harus menunjukan sifat atau keadaan yang sebenarnya. Penggunaan nama produk tertentu yang sudah terdapat dalam Standar Nasional Indonesia, dapat diberlakukan wajib dengan keputusan Menteri Teknis. Penggunaan nama selain yang termasuk Standar Nasional Indonesia harus menggunakan nama yang lazim atau umum dengan tidak menyesatkan konsumen. 2) Daftar bahan yang digunakan. Keterangan bahan yang digunakan dalam kegiatan atau proses produksi dicantumkan pada Label sebagai daftar bahan secara berurutan dimulai dari bagian yang terbanyak. 3) Berat bersih atau isi bersih. Berat besih atau isi bersih harus dicantumkan dalam satuan metrik: a) Dengan ukuran isi untuk produk cair b) Dengan ukuran berat untuk produk padat c) Dengan ukuran isi atau berat untuk produk semi padat atau kental. 4) Nama dan alamat yang yang memproduksi atau memasukan kedalam wilayah Indonesia. Nama dan alamat pihak yang memproduksi, wajib dicantumkan pada Label. Apabila barang berasal dari luar negeri yang dimasukan ke dalam wilayah Indonesia, selain keterangan nama dan alamat pihak yang memproduksi, pada label wajib pula

32 16 dicantumkan nama dan alamat pihak yang memasukan barang kedalam wilayah Indonesia. 5) Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa. Pencantuman tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa dilakukan setelah pencantuman tulisan baik digunakan sebelum sesuai dengan jenis dan data tahan produk yang bersangkutan. b. Kemasan Penetapan standar kemasan diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Kemasan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Kemasan berfungsi untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan, melindungi dari kotoran, dan membebaskan pangan dari jasad renik patogen. Barang yang tidak diperbolehkan diperjualbelikan terkait kemasan adalah sebagai berikut: 1) Dilarang menggunakan bahan apapun sebagai kemasan yang dapat melepaskan cemaran yang membahayakan kesehatan manusia. 2) Pengemasan pangan yang diedarkan dilakukan tata cara yang dapat menghindarkan terjadinya kerusakan dan/ atau pencemaran. 3) Setiap orang dilarang membuka kemasan akhir pangan untuk dikemas kembali dan diperdagangkan. 4. Perlindungan Konsumen a. Pengertian Istilah konsumen berasal dari kata consumer (Inggris- Amerika), atau consument (Belanda) yang artinya pihak pemakai barang dan jasa. Pengertian dari consumer atau consument tersebut tergantung dalam posisi mana istilah tersebut digunakan. Secara harfiah arti kata consumer itu adalah setiap orang yang menggunakan barang (lawan dari produsen). (Kelik Wardiono, 2014: 8)

33 17 Konsumen menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa adalah Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/ atau jasa yang tersedia dalam masyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan adalah Sedangkan Perlindungan Konsumen menurut UU. No. 8 Tahun Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum. Dikarenakan posisi konsumen yang lemah maka harus dilindungi oleh hukum. Upaya perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar dilakukan salah satunya dengan mengadakan kegiatan pengawasan barang beredar. Dengan melakukan pengawasan barang beredar diharapkan mampu untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin dialami oleh konsumen karena peredaran suatu barang. Hal ini sesuai dengan tujuan diadakannya upaya perlindungan konsumen. b. Tujuan Perlindungan Konsumen Tujuan perlindungan konsumen menurut Undang Undang RI Nomor 8 Tahun 1999, tanggal 1 April 1999 yang tercantum dalam pasal 3 adalah: 1) Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri;

34 18 2) Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari akses negatif pemakaian barang dan/ atau jasa; 3) Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut hak haknya sebagai konsumen; 4) Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapat informasi; 5) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha; 6) Meningkatkan kualitas barang dan/ atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan/ atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen. c. Hak dan Kewajiban Didalam Undang-undang perlindungan konsumen Bab III pasal 4-7 telah dirumuskan apa yang menjadi hak dan kewajiban, yang ditujukan baik kepada konsumen maupun pelaku usaha. Berikut adalah hak dan kewajiban: 1) Hak Konsumen a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/ atau jasa. b) Hak untuk memilih barang dan/ atau jasa serta mendapatkannya sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan c) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa. d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa yang digunakan

35 19 e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. f) Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. g) Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/ atau penggantian, apabila barang dan/ atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. h) Hak hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang undangan lainnya. 2) Kewajiban Konsumen a) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/ atau jasa, demi keamanan dan keselamatan. b) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/ atau jasa. c) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. d. Jenis Perlindungan Konsumen Perlindungan Konsumen yang dilakukan oleh aparatur negara tingkat Kabupaten/ Kota yang dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar adalah kegiatan sebagai berikut : 1) Pembinaan Pembinaan terhadap penyelenggaraan pengawasan barang beredar sebagai salah satu upaya perlindungan konsumen oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu aspek struktural yang dibutuhkan untuk menjamin agar apa yang dicita-citakan oleh pembentuk Undang-Undang perlindungan konsumen dapat tercapai. Melalui pembinaan ini, diharapkan berbagai aspek yang

36 20 dipandang dapat menghambat pencapaian tujuan diberlakukannya Undang-Undang dapat teratasi, selain itu dengan adanya pembinaan ini diharapkan akan terjadi percepatan dalam upayaupaya pemberian perlindungan terhadap konsumen. Adapun pembinaan yang dilakukan pemerintah sebagai berikut: a) Pemerintah bertanggungjawab atas pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen yang menjamin diperolehnya hak konsumen dan pelaku usaha serta, dilaksanakannya kewajiban konsumen dan pelaku usaha. b) Pembinaan oleh pemerintah atas penyelenggaraan perlindungan konsumen dilaksanakan oleh Menteri atau Menteri Teknis terkait. c) Menteri sebagaimana dimaksud adalah penyelenggara perlindungan konsumen. d) Pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen meliputi upaya untuk : (1) Terciptanya iklim usaha dan timbulnya hubungan yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen. (2) Berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat. (3) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia serta meningkatnya kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang perlindungan konsumen. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan penyelenggaraan perlindungan konsumen diatur dengan peraturan pemerintah. 2) Pengawasan Selain melalui pembinaan, upaya-upaya untuk melindungi konsumen dapat pula dilakukan melalui aktivitas pengawasan. Pengawasan ini dilakukan oleh pemerintah teknis terkait, masyarakat, lembaga perlindungan konsumen swadaya

37 21 masyarakat. Maksud dilaksanakannya pengawasan adalah agar terlaksananya penyelenggaraan perlindungan konsumen melalui pengawasan barang dan jasa yang beredar secara efisien, efektif, dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun pengawasan yang dilakukan pemerintah teknis terkait yaitu sebagai berikut: a) Pengawasan terhadap penyelenggaraan perlindungan konsumen serta penerapan ketentuan peraturan perundang-undangannya diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat, dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat. b) Pengawasan oleh pemerintah dilaksanakan oleh Menteri dan/ atau Menteri Teknis terkait. c) Pengawasan oleh masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dilakukan terhadap barang dan/ atau jasa yang beredar dipasar. d) Apabila hasil pengawasan ternyata menyimpang dari peraturan perundang-undangan yang berlaku dan membahayakan konsumen. Menteri dan/ atau Menteri Teknis mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e) Hasil pengawasan yang diselenggarakan masyarakat dan lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dapat disampaikan kepada Menteri dan Menteri Teknis. Sedangkan yang menjadi tujuan dari pengawasan adalah: a) Melindungi konsumen terhadap akses negatif pemakaian barang dan jasa yang berasal dari barang dan jasa yang beredar di pasar yang tidak memenuhi persyaratan aspek keamanan, keselamatan, kesehatan. b) Menumbuhkan kesadaran masyarakat sebagai konsumen akan hak dan kewajibannya dalam memperoleh barang dan jasa jasa yang beredar di pasar.

38 22 c) Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha agar bersifat jujur, tangguh, dan bertanggung jawab sesuai dengan hak dan kewajibannya. d) Mendorong menciptakan iklim usaha yang sehat. 5. Sistem Pengawasan Barang Beredar Pengawasan oleh pemerintah merupakan pengawasan yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah daerah yaitu pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Pemerintah propinsi dalam hal ini berfungsi mengkoordinasikan daerah kabupaten/kota di wilayahnya. Bupati/ walikota dalam melaksanakan pengawasan dilimpahkan kepada Kepala Unit Kerja yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan. Untuk pengawasan terhadap barang dan jasa yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Pengawasan barang dan jasa oleh Ditjen PDN cq. Direktur yang bertanggungjawab di bidang pengawasan barang dan jasa, bupati/ walikota dilakukan secara berkala maupun khusus. Apabila diperlukan dapat ditinjak lanjuti dengan survei, penelitian dan pengujian. 1) Dalam hal dilakukan pengujian, maka bekerjasama dengan laboratorium yang terakreditasi. 2) Bila ditemui indikasi patut diduga adanya penyimpangan ditindak lanjuti oleh Pelaksana Perlindungan Konsumen b. Pemerintah pusat menyusun pedoman pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar. Dalam hal wilayah Indonesia maka pemerintah pusat dapat melakukan pengawasan baik berkala maupun khusus berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Sedangkan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan secara rutin berada di daerah kabupaten/ kota.

39 23 c. Dalam melakukan pengawasan, mengingat banyaknya barang dan jasa yang beredar di pasar maka untuk menentukan barang dan jasa yang akan diawasi ditetapkan berdasarkan kriteria. Dalam rangka pengawasan barang dan jasa, perlu disusun tata cara pengawasan barang dan jasa. Adapun tata cara pelaksanaan pengawasan barang beredar yaitu sebagai berikut: a. Pengawasan dilakukan secara berkala dan secara khusus. b. Pengawasan berkala dilakukan oleh petugas pengawas barang dan jasa. c. Pengawas barang dan jasa wajib: 1) Mengenakan Tanda Pengenal Pegawai 2) Membawa Surat Tugas Pengawasan. Pengawasan barang beredar oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar dilakukan dalam hal untuk: a. Pemenuhan ketentuan pencantuman label 1) Pengawasan dilakukan dengan pembelian sampel barang dipasar. 2) Melakukan pengamatan kasat mata terhadap keterangan yang tercantum pada label sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3) Memastikan kebenaran antara keterangan yang tercantum pada label dengan keadaan barang 4) Apabila terkait dengan spesifikasi teknis barang, dilakukan pengujian pada laboratorium. 5) Hasil pengujian dan hasil pengamatan disampaikan kepada kepala unit kerja untuk dilakukan evaluasi. b. Pemenuhan ketentuan kemasan 1) Melakukan pengamatan kasat mata terhadap kemasan suatu barang beredar. 2) Memastikan kemasan dalam keadaan baik.

40 24 6. Tata cara Pengawasan Barang Tata cara pengawasan barang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 21, pelaksanaan pengawasan dilakukan secara berkala dan secara khusus serta pengawasan dilakukan secara terbuka dan diwajibkan: a. Mengenakan tanda pengenal pegawai b. Membawa surat tugas pengawasan dari Kepala Unit Kerja c. Mempersiapkan berita acara hasil pengawasan. Pengawasan berkala terhadap barang beredar dipasar dalam memenuhi ketentuan pencantuman label dilakukan dengan pengecekan label pada kemasan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Pengawasan berkala terhadap barang beredar dipasar dalam memenuhi ketentuan label dilakukan dengan tahapan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-DAG/PER/5/2009 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/ atau Jasa pasal 25 sebagai berikut: a. Kesesuaian keterangan label dengan kondisi barang yang sebenarnya. b. Kelengkapan keterangan atau informasi pencantuman label Hasil pengamatan atau pengujian disampaikan kepada Kepala Unit Kerja untuk dilakukan evaluasi. Dalam memastikan kebenaran pengawasan berkala barang beredar, tindakan yang akan dilakukan dalam hasil evaluasi adalah sebagai berikut: a. Label pada barang telah sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, Kepala Unit Kerja dapat mempublikasikan kepada masyarakat b. Label dengan kondisi barang yang sebenarnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Kepala Unit Kerja: 1) Mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan kepada Instansi teknis pembina terkait

TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi SISTEM PENGAWASAN BARANG BEREDAR SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Disusun Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem a. Pengertian Sistem Sebelum penulis menjelaskan mengenai sistem pengawasan, penulis akan menjelaskan mengenai pengertian sistem

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BARANG HABIS PAKAI (ALAT TULIS KANTOR) PADA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KARANGANYAR

PENGELOLAAN BARANG HABIS PAKAI (ALAT TULIS KANTOR) PADA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KARANGANYAR PENGELOLAAN BARANG HABIS PAKAI (ALAT TULIS KANTOR) PADA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA

PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI

STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI STRATEGI PEMASARAN BISNIS SURAT DAN PAKET PT POS INDONESIA (PERSERO) REGIONAL VI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA Disusun Oleh : NOFI IRIANTI D1514072 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA

SISTEM DAN PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA SISTEM DAN PROSEDUR PENGURUSAN PENSIUN PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR

PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)

Lebih terperinci

PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN KREDIT BERMASALAH DI KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SOLO TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN KREDIT BERMASALAH DI KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SOLO TUGAS AKHIR PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN KREDIT BERMASALAH DI KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) SOLO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI BAPPEDA (BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH) KABUPATEN SRAGEN

SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI BAPPEDA (BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH) KABUPATEN SRAGEN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DI BAPPEDA (BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH) KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO

PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT JABATAN GOLONGAN FUNGSIONAL DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN

PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT JABATAN GOLONGAN FUNGSIONAL DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN PROSEDUR KENAIKAN PANGKAT JABATAN GOLONGAN FUNGSIONAL DI BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.)

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN 1 SALINAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL SISTEM PENGAJUAN SURAT PERMOHONAN INFORMASI TATA RUANG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

HALAMAN JUDUL SISTEM PENGAJUAN SURAT PERMOHONAN INFORMASI TATA RUANG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI HALAMAN JUDUL SISTEM PENGAJUAN SURAT PERMOHONAN INFORMASI TATA RUANG DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PERSETUJUAN. Disusun Oleh: AGATONIKA RISTIYONO D Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji

PERSETUJUAN. Disusun Oleh: AGATONIKA RISTIYONO D Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji PERSETUJUAN PROSEDUR PENGAJUAN DANA BEASISWA ANAK USIA SEKOLAH DARI KELUARGA KURANG MAMPU (AUSKM) DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Oleh: AGATONIKA RISTIYONO D1512004

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SUKOHARJO TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SUKOHARJO TUGAS AKHIR PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA TANAH PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO

PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA TANAH PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO PERSETUJUAN PROSEDUR PENYELESAIAN SENGKETA TANAH PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun Oleh : MUCHLIS JOKO SUPRIYANTO D1513067 Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSONALIA PADA PT SARI WARNA ASLI UNIT I KARANGANYAR

MANAJEMEN PERSONALIA PADA PT SARI WARNA ASLI UNIT I KARANGANYAR MANAJEMEN PERSONALIA PADA PT SARI WARNA ASLI UNIT I KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A. Md.) dalam bidang Manajemen Administrasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen Administrasi PROSEDUR PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI ATAS PEMBETULAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENINDAKAN BARANG KIRIMAN POS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA

PROSEDUR PENINDAKAN BARANG KIRIMAN POS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA PROSEDUR PENINDAKAN BARANG KIRIMAN POS PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PERMOHONAN CUTI PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA

SISTEM DAN PROSEDUR PERMOHONAN CUTI PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA SISTEM DAN PROSEDUR PERMOHONAN CUTI PEGAWAI DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli

Lebih terperinci

TATA KEARSIPAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA

TATA KEARSIPAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA TATA KEARSIPAN PT ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA ADI SOEMARMO SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PADA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PADA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PADA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA Disusun Oleh : RIZKI REDIQ RAHARDIAN D1514094 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

PROSEDUR PENAGIHAN SERVIS (MoU dan FREE SERVICE) PADA PT NASMOCO BENGAWAN MOTOR (TOYOTA) SLAMET RIYADI SURAKARTA

PROSEDUR PENAGIHAN SERVIS (MoU dan FREE SERVICE) PADA PT NASMOCO BENGAWAN MOTOR (TOYOTA) SLAMET RIYADI SURAKARTA PROSEDUR PENAGIHAN SERVIS (MoU dan FREE SERVICE) PADA PT NASMOCO BENGAWAN MOTOR (TOYOTA) SLAMET RIYADI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR

PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR PROSEDUR PENGADAAN SUKU CADANG MESIN PRODUKSI DI PT KUSUMAHADI SANTOSA JATEN, KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Bagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR PELAKSANAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BAHAN BAKU PRODUKSI (BENANG) PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya

Lebih terperinci

PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA

PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA PROSEDUR PENINDAKAN PEREDARAN HASIL TEMBAKAU ILEGAL DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI APLIKASI JL-INDO DALAM PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM EKSPIRASI DI PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA

SISTEM INFORMASI APLIKASI JL-INDO DALAM PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM EKSPIRASI DI PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA SISTEM INFORMASI APLIKASI JL-INDO DALAM PENGAJUAN DAN PEMBAYARAN KLAIM EKSPIRASI DI PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PENJUALAN TIKET KAPAL LAUT DI PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG

ADMINISTRASI PENJUALAN TIKET KAPAL LAUT DI PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG ADMINISTRASI PENJUALAN TIKET KAPAL LAUT DI PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN DAN PEREDARAN BAHAN BERBAHAYA YANG DISALAHGUNAKAN

Lebih terperinci

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdaga BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1519, 2015 KEMENDAG. Label. Pencantuman. Barang. Kewajiban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/M-DAG/PER/9/2015 TENTANG KEWAJIBAN

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA

ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA ADMINISTRASI PENERIMAAN PREMI PERTAMA DAN PENAGIHAN BULANAN DI PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) CABANG SURAKARTA Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Program

Lebih terperinci

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT) Department of Food Science and Technology Bogor Agricultural University http://itp.fateta.ipb.ac.id COURSE 4: Major national food regulation: Food Act (7/1996) Consumer Protection Act (8/1999) Food Labeling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA 2.1 Perlindungan Hukum Perlindungan hukum adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat manusia serta pengakuan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LAPORAN KKP (KULIAH KERJA PUSDOKINFO) PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Vokasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 62/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG KEWAJIBAN PENCANTUMAN LABEL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.556, 2009 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Label. Pencantuman. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 62/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG KEWAJIBAN PENCANTUMAN LABEL

Lebih terperinci

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH, WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT \ PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 1 TAHUN 2014 T... TENTANG PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA

PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK AKTIF DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TUGAS AKHIR

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TUGAS AKHIR PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Sebutan Profesi Ahli Madya (A.Md) dalam Bidang Ilmu Perpustakaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal 44 Undang-undang

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA ADMINISTRASI PELAYANAN PEMBAYARAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Sebutan. Oleh: D

TUGAS AKHIR Sebutan. Oleh: D PROSEDUR PENYELENGGARAAN SISTEM KLIRING DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG RGS Mitra Page 1 of 11 PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN KOMODITAS HASIL PERTANIAN DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGENAAN RETRIBUSI DAERAH ATAS JASA UMUM KHUSUSNYA BARANG ATAU MAKANAN DALAM KEADAAN TERBUNGKUS PADA BALAI PELAYANAN KEMETROLOGIAN JEMBER

PROSEDUR PENGENAAN RETRIBUSI DAERAH ATAS JASA UMUM KHUSUSNYA BARANG ATAU MAKANAN DALAM KEADAAN TERBUNGKUS PADA BALAI PELAYANAN KEMETROLOGIAN JEMBER PROSEDUR PENGENAAN RETRIBUSI DAERAH ATAS JASA UMUM KHUSUSNYA BARANG ATAU MAKANAN DALAM KEADAAN TERBUNGKUS PADA BALAI PELAYANAN KEMETROLOGIAN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR KLAIM PELAYANAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

SISTEM DAN PROSEDUR KLAIM PELAYANAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SISTEM DAN PROSEDUR KLAIM PELAYANAN PASIEN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) RAWAT JALAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.5.12.11.09955 TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN HARI TUA (JHT) DI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN CABANG SURAKARTA

SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN HARI TUA (JHT) DI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN CABANG SURAKARTA SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PENCAIRAN DANA JAMINAN HARI TUA (JHT) DI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

KEGIATAN PROMOSI DI PERPUSTAKAAN SMA N 1 SURAKARTA

KEGIATAN PROMOSI DI PERPUSTAKAAN SMA N 1 SURAKARTA KEGIATAN PROMOSI DI PERPUSTAKAAN SMA N 1 SURAKARTA 2016 TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md) dalam Bidang Perpustakaan Oleh: RORO SUBEKTI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN SEGAR HASIL PERTANIAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG

PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG PROSEDUR PENGELOLAAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI BAGIAN SDM DAN UMUM PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis

STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis Perlindungan Konsumen Bisnis Hukum Bisnis, Sesi 8 Pengertian & Dasar Hukum Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR TUGAS MEDIA PLANNER DAN BUYER DIGITAL ADVERTISING DI RED COMMUNICATION JAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR TUGAS MEDIA PLANNER DAN BUYER DIGITAL ADVERTISING DI RED COMMUNICATION JAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR TUGAS MEDIA PLANNER DAN BUYER DIGITAL ADVERTISING DI RED COMMUNICATION JAKARTA Disusun Oleh : UMI RAHMAWATI D1314099 Disusun Untuk Mmenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS KAS MENUJU BASIS AKRUAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA. Tugas Akhir

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS KAS MENUJU BASIS AKRUAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA. Tugas Akhir ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS KAS MENUJU BASIS AKRUAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan persyaratan guna mencapai gelar

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Manajemen Administrasi. Oleh : AYUDYA ZAHRA D PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINITRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

TUGAS AKHIR. Manajemen Administrasi. Oleh : AYUDYA ZAHRA D PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINITRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK MONITORING HARGA KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT SEBAGAI PENUNJANG SISTEM INFORMASI HARGA DAN PRODUKSI KOMODITI OLEH DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF PELANGGARAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DI

Lebih terperinci

Diajukan Bidang D PROGRAM. commit to i user

Diajukan Bidang D PROGRAM. commit to i user SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Asal Pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Asal Pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Keterangan Asal Pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

Lebih terperinci

PROSEDUR PERUBAHAN HAK ATAS TANAH NEGARA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO

PROSEDUR PERUBAHAN HAK ATAS TANAH NEGARA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO PROSEDUR PERUBAHAN HAK ATAS TANAH NEGARA DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

SISTEM PENGAJUAN DAN PENGAMBILAN BARANG KANTONG GADAI KREDIT CEPAT AMAN (KCA) NASABAH DI PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR CABANG GADING TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAJUAN DAN PENGAMBILAN BARANG KANTONG GADAI KREDIT CEPAT AMAN (KCA) NASABAH DI PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR CABANG GADING TUGAS AKHIR SISTEM PENGAJUAN DAN PENGAMBILAN BARANG KANTONG GADAI KREDIT CEPAT AMAN (KCA) NASABAH DI PT PEGADAIAN (PERSERO) KANTOR CABANG GADING TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PAMERAN BUKU SEBAGAI MEDIA PROMOSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PAMERAN BUKU SEBAGAI MEDIA PROMOSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI PAMERAN BUKU SEBAGAI MEDIA PROMOSI DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md)

Lebih terperinci

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENGAWASAN BARANG DAN/ATAU JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PELAYANAN ADMINISTRASI PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR

PELAYANAN ADMINISTRASI PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR PELAYANAN ADMINISTRASI PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBAYARAN TABUNGAN HARI TUA (THT) BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

PROSEDUR PEMBAYARAN TABUNGAN HARI TUA (THT) BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA PROSEDUR PEMBAYARAN TABUNGAN HARI TUA (THT) BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md) dalam Bidang Manajemen Administrasi. Oleh : DWI PURWANTI D

TUGAS AKHIR. Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md) dalam Bidang Manajemen Administrasi. Oleh : DWI PURWANTI D PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG PRIBADI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN Hasil PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SLEMAN, Menimbang

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN PENJUALAN TIKET KERETA DI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI 7 MADIUN

MANAJEMEN PEMASARAN PENJUALAN TIKET KERETA DI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI 7 MADIUN MANAJEMEN PEMASARAN PENJUALAN TIKET KERETA DI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI 7 MADIUN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanMencapaiDerajad Ahli MadyaProgram Diploma

Lebih terperinci

Menimbang : Mengingat :

Menimbang : Mengingat : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.5.1.2569 TENTANG KRITERIA DAN TATA LAKSANA PENILAIAN PRODUK PANGAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

SISTEM DAN PROSEDUR PENANGANAN KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KAPAL PENUMPANG OLEH PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG

SISTEM DAN PROSEDUR PENANGANAN KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KAPAL PENUMPANG OLEH PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG SISTEM DAN PROSEDUR PENANGANAN KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KAPAL PENUMPANG OLEH PT PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) CABANG SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN A. Pengertian Konsumen Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen adalah, pemakai terakhir dari benda dan jasa yang diserahkan kepada mereka

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NINDI PUSPITASARI D

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NINDI PUSPITASARI D LAPORAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PENERIMAAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PPh PASAL 21 DI KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN (KP2KP) WONOGIRI Disusun Oleh : NINDI PUSPITASARI D1514070 Diajukan

Lebih terperinci

Regulasi Pangan di Indonesia

Regulasi Pangan di Indonesia Regulasi Pangan di Indonesia TPPHP Mas ud Effendi Pendahuluan (1) Pangan adalah hak asasi setiap rakyat Indonesia karena pangan merupakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA Disusun Oleh : BREYAN ALFINDA FRANKIS D1814016 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

2 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R No.1706, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Wajib Kemasan. Minyak Goreng. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80/M-DAG/PER/10/2014 TENTANG MINYAK GORENG WAJIB

Lebih terperinci

PROSEDUR PENDAFTARAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO

PROSEDUR PENDAFTARAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO i PROSEDUR PENDAFTARAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN DI BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI

EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DALAM UPAYA PENCAIRAN TUNGGAKAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SEMARANG GAYAMSARI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR

PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR PROSEDUR PENYITAAN HARTA KEKAYAAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.)

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : ISHAM ABDUSSALAM D

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : ISHAM ABDUSSALAM D LAPORAN TUGAS AKHIR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN (SIMPUS) PADA PELAYANAN SIRKULASI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK (UNIBA) SURAKARTA Disusun Oleh : ISHAM ABDUSSALAM D1814053 Diajukan

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG DENGAN DIJUAL SECARA LELANG DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO

PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG DENGAN DIJUAL SECARA LELANG DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO PROSEDUR PENGHAPUSAN BARANG DENGAN DIJUAL SECARA LELANG DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1542, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Pencantuman Label. Barang. Bahasa Indonesia. Kewajiban. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67/M-DAG/PER/11/2013

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEAMANAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa produk pangan segar asal tumbuhan

Lebih terperinci

PENERAPAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA

PENERAPAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA PENERAPAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMAHADI SANTOSA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

Lebih terperinci

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA SISTEM PENATAAN RUANG DAN PERABOT DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Ilmu

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBER

PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBER PROSEDUR PEMBAYARAN PAJAK HOTEL DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBER Procedures of Hotel Tax s Payment In The Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Oleh DWI FITRIASTUTI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA TATA CARA PENGHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS PENGADAAN PAKAIAN SERAGAM KERJA PEGAWAI YANG DI PUNGUT BENDAHARAWAN PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL)

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN DAN FUNGSI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM PENYEBARAN INFORMASI PERKEMBANGAN DAERAH MELALUI MEDIA EKSTERNAL HUMAS

LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN DAN FUNGSI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM PENYEBARAN INFORMASI PERKEMBANGAN DAERAH MELALUI MEDIA EKSTERNAL HUMAS LAPORAN TUGAS AKHIR PERAN DAN FUNGSI HUMAS PEMKAB BOYOLALI DALAM PENYEBARAN INFORMASI PERKEMBANGAN DAERAH MELALUI MEDIA EKSTERNAL HUMAS Disusun Oleh : LARASATI DYAH KUSUMA PUTRI D1614052 Diajukan Untuk

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA

Lebih terperinci

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IZIN GANGGUAN DI KABUPATEN PIDIE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR KINERJA HUMAS KANTOR DINAS KOMINFO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DALAM PELIPUTAN KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI

LAPORAN TUGAS AKHIR KINERJA HUMAS KANTOR DINAS KOMINFO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DALAM PELIPUTAN KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAPORAN TUGAS AKHIR KINERJA HUMAS KANTOR DINAS KOMINFO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DALAM PELIPUTAN KEGIATAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI Disusun Oleh : SINDY IKA RAHMAWATI D1614098 Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA

PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA PROSEDUR PENGADAAN BAHAN BAKU BENANG DI PT. KUSUMAHADI SANTOSA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam Bidang Manajemen Administrasi

Lebih terperinci